05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
-
Upload
pendidikan-matematika -
Category
Documents
-
view
3.272 -
download
9
Transcript of 05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
SUPERVISI PEMBELAJARAN
PADA KURIKULUM 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
2013
Definisi Umum
Supervisi pembelajaran
(instructional supervision):
bantuan yang diberikan kepadaguru untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
Tujuan Supervisi Pembelajaran
Zepeda (2007) defined the aim of instructional supervision is: promoting teachers growth and learning, ultimately leading to students growth and learning.
The intents of instructional supervision are formative, concerned with ongoing, developmental, and differentiated approaches that enable teachers to learn from analyzing and reflecting on their classroom practices with the assistance of another professional (Glathorn, 1984, 1990; Glickman, 1990).
PENDEKATAN MODEL TEKNIK
DIREKTIF
KOLABORATIF
NONDIREKTIF
SCIENTIFIC
CLINIC
ARTISTIC
INDIVIDUAL
KELOMPOK
di dalam/ di luar kelas
Bagaimana cara
Supervisor
bersama guru
melakukan
perbaikan/
peningkatan.
SIAPA YG
DOMINAN?
Bagaimana cara
memahami/
memastikan masalah?
Datanya diperoleh dg
cara bagaimana?
Perbaikannya
bagaimana?
Bentuk-bentuk
kegiatan yang
dilakukan
supervisor dengan
guru
Pendekatan Supervisi(Diadaptasi dari: Glickman, C. D., 1981. Developmental Supervision. Alexandria: ASCD)
Orientasi
Supervisi
Nondirective Collaborat-
ive
Directive
Tanggung jawab
Supervisee
Tinggi Sedang Rendah
Tanggung jawab
Supervisor
Rendah Sedang Tinggi
Metode
Supervisi
Self Assess-
ment
Mutual
contract
Delineated
standars
Asumsi Dasar:
1. pengawasan terhadap situasi tergantung pada tuntutan masalah;
2. keahlian pada dasarnya didasarkan pada ilmu dan pengalaman, bukan pada jabatan;
3. hasil karya guru merupakan alat evaluasi terbaik bagi pengukuran performansi;
4. penghargaan instrinsik adalah penting, di samping penghargaan ekstrinsik;
5. belajar yang terbaik adalah dengan dihadapkan pada situasi dan dibantu menemukan cara pemecahannya sendiri;
6. guru harus didengar dan dipahami oleh supervisor;
7. ekerja tidak hanya rasional tetapi juga emosional;
8. perlu menyelesaikan masalah secara kolaboratif; dan
9. mengajar itu suatu proses yang kompleks, berbeda dengan orang yang satu dengan lainnya se-hingga sifatnya eksperimental.
Pendekatan Non-Direktif (Oliva, 1984)
Pendekatan Direktif (Oliva, 1984)
Asumsi Dasar:
1. pengawasan dilakukan oleh atau atas dasar kewenangan seseorang yang memiliki posisi dalam hirakhi organisasi;
2. pengawasan dilakukan oleh orang yang berpangkat lebih tinggi dan lebih ahli, orang yang pangkatnya lebih rendah mestinya divaluasi oleh orang yang pangkatnya lebih tinggi;
3. bekerja itu sifatnya rasional, sehingga dalam supervisi tidak perlu membicarakan perasaan dan hubungan pribadi;
4. untuk menolong guru tidak perlu mendengarkan/memperhatikan;
5. penghargaan yang penting adalah eksternal, terutama dari atasan;
6. pada prinsipnya mengajar merupakan keterampilan yang dapat dika-takan salah atau benar; dan
7. belajar yang terbaik adalah mendengarkan apa yang seharusnya dikerjakan.
MODEL SUPERVISI
SCIENTIFIC ARTISTIC CLINIC
Didasarkan atas
data (hasil
pengamatan dan
pencatatan yang
teliti, obyektif dan
valid) baru diambil
langkah perbaikan
yang diperlukan
Dilakukan secara
tidak to the point,
pengawas
menggunakan seni
tertentu.
Didasarkan atas
diagnose
kekurangan
(kelemahan=
penyakit) baru
diberikan perbaikan.
METODE SUPERVISI
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG
cara yang ditempuh seorangsupervisor baik secara pribadimaupun dinas langsungberhadapan dengan orang yang akan disupervisi baik secaraindividual maupun kelompok.
Contoh:observasi proses pembelajaran, ruang guru, guru; pertemuanindividual, dan rapat guru.
suatu cara di mana seorang
supervisor baik secara pribadi
maupun dinas menggunakan
berbagai media komunikasi dalam
berhubungan dengan orang yang
akan disupervisi baik secara
individu maupun kelompok.
Contoh:
Internet, email, surat, dan papan
pengumuman.
SUPERVISI
KLINIS
► Proses membina guruuntukmemperkecil jurang antara perilakumengajarnyata dg perilaku mengajaryg seharusnya/ideal (Acheson & Gail)
► Menolong guru-guru agar mengertiinovasi dan mengubah performance mereka agar cocok dengan inovasi itu(Lucio, 1979)
CLINICAL = menangani / mendiaknosis
orang sakit
Model supervisi untuk menyelesaikanmasalah tertentu yang sudahdiketahui sebelumnya
PENGERTIANSK
Istilah SUPERVISI (pengawasan); KLINIS (pengobatan);
Proses bimbingan profesional yang diberikan oleh pengawas (supervisor) kepada guru melalui siklus yang sistematis.
Suatu bentuk supervisi yang difokuskanpada perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru melalui siklus yang sistematis.
Suatu proses untuk membantu guru memperkecil jurang pemisah antara perilaku mengajar nyata dan perilaku mengajar ideal.
Pemberian bantuan profesioanl yang didasarkan pada kebutuhan guru dan bersumber dari hasil observasi dan analisis yang sistematis atas perilaku nyata guru di dalam kelas.
TUJUANSK
UMUM: Memperbaiki danmeningkatkan keterampilan mengajarguru (kemampuan profesional guru).
KHUSUS: 1. Membantu mendiagnosis danmencari solusi permasalahanpembelajaran yang dihadapi guru.
2. Membantu guru mengembangkan keterampilan mengajar dan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif.
3. Memberikan balikan yang objektif dalam mengembangkan sikap positif tentang karis dan profesi guru dan keterampilan dasar mengajar yang diperlukan oleh guru.
INDIKATOR KEBERHASILAN SK
Kemampuan guru meningkat, khususnya dalam kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.
Kualitas pembelajaran menjadi lebih baik, khususnyaberkenaan dengan kemampuan guru mengajar. (Pembelajaran yang berkualitas diharapkan berpengaruhterhadap hasil belajar siswa yang tinggi)
Terjalin hubungan yang kolegial antara pengawas dan guru dalam memecahkan permasalahan-permasalahanpembelajaran yang dihadapi guru di lapangan.
PRINSIP-PRINSIP SK
Hubungan pengawas dan guru bersifat kolegial dan interaktif (intim, sederajat dan terbuka)
Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab guru, dan pengawas lebih bertindak sebagai fasilitator.
Diskusi yang dilakukan bersifat demokratis dan keputusan ditetapkan atas persetujuan bersama.
Sasaran supervisi terfokus pada kebutuhan dan aspirasi guru pada perilaku mengajar aktual.
Balikan dilakukan berdasarkan hasil observasi yang cermat, sesuai dengan “kontrak”, dan dilaksanakan segera serta tindaklanjutnya.
KARAKTERISTIKASPEK SUPERVISI KLINIS SUPERVISI NON KLINIS
(SUPERVISI KELAS)
Prakarsa Datang dari kebutuhan guru. Datang dari kebutuhanpengawas
Hubungan Kolegial, sederajat, dan interaktif. Atasan-bawahan, tidaksetara.
Sifat Demokratif, fasilitatif. Cenderung direktif, otokratif.
Sasaran Sesuai dengan kebutuhan/ yang diajukan guru.
Sesuai dengan keinginanpengawas.
Ruang lingkup Terbatas, spesifik. Luas, umum.
Tujuan Bimbingan, analitis, deskriptif. Cenderung evaluatif.
Peran Bertanya untuk analisis danpengembangan diri.
Memberikan instruksi, mengarahkan, danmemberitahu.
Balikan Kesimpulan bersama sesuai denganhasil observasi.
Kesimpulan sepihak daripengawas.
PROSEDUR DAN TEKNIK SUPERVISI
KLINIS
Pertemuan awal/perencanaan
(planning conference)
Observasi kelas
(classroom observation)
Pertemuan balikan
(feedback conference)
PERTEMUAN AWAL
►Mengidentifikasi konteks pembelajaran yang menjadi fokus perhatian guru danmenerjemahkan ke dalam bentuk tingkahlaku yang dapat diamati.
►Menetapkan tujuan dan prosedur perbaikanpembelajaran.
►Memilih instrumen dan menetapkanperilaku mengajar yang akan diobservasi/ direkam.
►Membuat jadwal observasi mengajar.
Triknya:►Ciptakan suasana intim dengan guru sebelum
membicarakan langkah-langkah yang akan dilakukan selanjutnya.
►Kaji ulang secara bersama-sama tentang rancangan pembelajaran dan keterampilan yang akan diamati/ di-kliniskan.
►Kembangkan instrumen observasi yang sesuai dengan fokus pada keterampialn yang akan diamati.
►Sepakati “kontrak” dengan guru tentang berbagai hal yang terkait dengan kemampuan yang akan ditingkatkan.
OBSERVASI MENGAJAR
►Melaksanakan kegiatan mengajar sesuaidengan kesepakatan awal (guru).
►Melakukan observasi/ perekaman kegiatanmengajara secara lengkap (pengawas).
►Mengamati hasil observasi/ rekaman (pengawasdan guru)
►Mencermati hasil observasi denganmemfokuskan pada tujuan dan permasalahanklinis yang telah disepakati.
Triknya:►Ciptakan suasana yang wajar, tidak menjadi pusat
perhatian (berbaur dengan kondisi kelas), tidak mencampuri guru yang sedang mengajar.
►Bedakan mana yang perlu dicatat dan mana yang tidak perlu dicatat (ingat kontrak!).
►Fokuskan pada upaya perbaikan dari kelemahan yang ada.
►Perhatikan reaksi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan.
PERTEMUAN LANJUTAN
►Menganalisis hasil observasi/ rekaman.
►Interpretasi terhadap data hasil observasi.
►Membuat keputusan tentang perubahan perilaku mengajar yang harus dilakukan.
►Membuat kesimpulan tentang upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang harus dilakukan.
►Memberikan pertimbangan tentang praktek pembelajaran yang akan dilakukan.
Triknya:► Hati-hati dalam membuat keputusan, pelajari
dan pahami data hasil observasi secara seksama.► Ungkapkan secara objektif dan profesional
tentang hasil analisis terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
► Ajaklah guru untuk memetakan fokus masalah, analisis data, dan solusi yang menjadi peluang perbaikan kemampuan yang menjadi “kontrak”.
► Bersama guru lakukan tindak lanjut yang disepakati, ingat “siklus”.
Tahap Pertemuan AwalMenganalisa rencana
pelajaran.Menetapkan bersama guru
aspek-aspek yang akan diobservasi dalam mengajar.
Tahap Observasi MengajarMencatat peristiwa selama
pengajaran.Catatan harus objektif dan
selektif.
Tahap Pertemuan BalikanMenganalisis hasil observasi bersama guru.Menganalisis perilaku mengajarBersama menetapkan aspek-aspek yang harus
dilakukan untuk membantu perkembangan keterampilan mengajar berikutnya
SIKLUS SUPERVISI KLINIS
Supervisi Klinik:
A. Tahap Pertemuan Awal
1. Menciptakan suasana kolegialitas.
2. Membicarakan rencana pengajaran yang telah dibuat guru.
3. Memilih jenis keterampilan tertentu yang akan dilatihkan.
4. Mengembangkan instrumen yang akan digunakan untuk mengobservasi keterampilan mengajar guru dan menyepakatinya.
B. Tahap Observasi Kelas
Supervisor mengadakan pengamatan terhadap guru yang sedang mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini:
(a) memasuki ruang kelas bersama dengan guru yang akan mengajar,
(b) guru menjelaskan pada siswa maksud kedatangan supervisor ke ruang kelas,
(c) guru mempersilahkan supervisor untuk menempati tempat duduk yang telah disediakan,
(d) supervisor mengobservasi penampilan mengajar guru dengan mempergunakan format observasi yang telah disepakati,
(e) setelah selesai proses belajar mengajar, guru bersama-sama supervisormeninggalkan ruang kelas dan pindah ke ruangan khusus untuk melaksanakan aktivitas pembinaan
Aktivitas yang dilakukan:
(a) supervisor memberikan penguatan kepada guru yang baru saja mengajar dalam suasana yang akrab,
(b) supervisor bersama guru membicarakan kembali kontrak yang pernah dilakukan mulai dari tujuan pengajaran sampai evaluasi pengajaran,
(c) supervisor menunjukkan hasil observasi yang telah dilakukan berdasarkan format yang disepakati,
(d) supervisor berdiskusi dengan guru tentang hasil observasi yang telah dilakukan, dan
(e) bersama-sama guru membuat kesimpulan tentang hasil pencapaian latihan pengajaran yang telah dilakukan yang diakhiri dengan pembuatan rencana latihan berikutnya.
C. Pertemuan Balikan