04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

download 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

of 48

Transcript of 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    1/48

    MEMBANGUNMEMBANGUN

    BUDAYA KESELAMATAN PASIENBUDAYA KESELAMATAN PASIEN

    LANGKAH 1

    Dr. ADIB A YAHYA, MARSPRESIDENT

    ASIAN HOSPITAL FEDERATION

    ( AHF )

    WORKSHOP KESEL M T N P SIEN D N M N J EMEN RISIK O KLINISORKSHOP KESEL M T N P SIEN D N M N J EMEN RISIK O KLINIS

    DI RUM H S K ITI RUM H S K IT

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    2/48

    TUJUH LANGKAH MENUJU

    KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKITBANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP, Ciptakan kepemimpinan &budaya yg terbuka & adil.

    PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokusyang kuat & jelas tentang KP di RS Anda

    INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkansistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi &asesmen hal yang potensial bermasalah

    , as an s a n a agar gnmudah dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengaturpelaporan kpd KKP-RS.

    LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN,Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasien

    BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf andautk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana &mengapa kejadian itu timbul

    CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakaninformasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukanperubahan pada sistem pelayanan

    22

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    3/48

    BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KPBANGUN KESADARAN AKAN NILAI KPCiptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.

    RS:RS:

    Kebijakan : tindakan staf segera setetelah insiden, langkah kumpulKebijakan : tindakan staf segera setetelah insiden, langkah kumpul

    fakta, dukungan kepada staf, pasienfakta, dukungan kepada staf, pasien -- keluargakeluarga

    Kebijakan : peran & akuntabilitas individual pada insidenKebijakan : peran & akuntabilitas individual pada insiden

    1.

    Lakukan asesmen dengan menggunakan survei penilaian KP.Lakukan asesmen dengan menggunakan survei penilaian KP.

    Tim:Tim:

    Anggota mampu berbicara, pedul i & berani lapor bi la ada insidenAnggota mampu berbicara, pedul i & berani lapor bi la ada insidenLaporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaanLaporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan

    tindakan / solusi yg tepat.tindakan / solusi yg tepat.

    33

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    4/48

    BUDAYA ORGANISASI

    Budaya organisasi adalah suatu pola keyakinan,nilai-

    nilai,perilaku,norma-norma yang disepakati/diterima dan

    melingkupi semua proses sehingga membentukaga mana seseorang erper a u an e er a ersama.

    Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan yang sangat

    besardan sesuatu yang tetap ada walaupunterjadi perubahan tim dan perpindahan personil.

    44

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    5/48

    What is a safety culture?

    Kesadaran ( awareness ) yang aktif dan konstantentang adanya potensi timbulnya kesalahan. Staf danorganisasi mampu mengenali kesalahan-kesalahan,belajardari kesalahan tsb,dan mengambil tindakan untukmemperbaikinya

    Terbuka dan Adil ( open and fair ),artinya berbagiinformasi secara terbuka dan bebas,perlakuan yang adilterhadap staf waktu terjadi insiden.

    Pendekatan Sistem ( systems approach ) terhadapkeselamatn,artinya semua insiden juga dikaitkan dengansistem ditempat individu tsb. bekerja.

    55

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    6/48

    What is a safety cul ture?

    Dalam organisasi ini ,keselamatan pasien selalumenjadi pemikiran utama dalam benak setiap

    orang,bukan hanya waktu memberikan layanan

    kesehatan tetapi juga pada saat menentukan

    tujuan,mengembangkan proses dan,

    baru,meredisain klinik,tempat perawatan,dan

    mengembangkan unit-unit baru.

    Keselamatan pasien mempengaruhi visi,misi dan

    tujuan organisasi secara keseluruhan.

    66

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    7/48

    In a Hospital :

    Because there are

    hundreds of

    medications, tests

    and procedures,

    and many patientsand clinical staff

    KESADARAN AKAN POTENSI TERJADINYA KESALAHANKESADARAN AKAN POTENSI TERJADINYA KESALAHAN

    members in a

    hospital, it is quite

    easy for a mistake

    to be made. . . .

    77

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    8/48

    Di Rumah Sakit :

    banyaknya jenis obat,jenis pemeriksaan ,

    staf Rumah Sakit yang cukup besar,

    merupakan hal yang potensial bagi

    terjadinya kesalahan.

    88

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    9/48

    Being open and fair

    Bagian yang fundamental dari organisasi dengan budayakeselamatan adalah menjamin adanya keterbukaan dan adil.

    Untuk RS hal ini berarti :

    - s a arus er u a en ang ns en yang me a anmereka;

    - staf dan RS harus akuntabel terhadap tindakan mereka;

    - staf merasa mampu berbicara kepada kolega danatasannya tentang insiden yang terjadi;

    - RS terbuka dg pasien,masyarakat dan staf;

    - staf diperlakukan adil dan didukung bila terjadi insiden.

    99

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    10/48

    Being open and fair

    Untuk menciptakan l ingkungan yang terbuka dan adil kitaharus menyingkirkan dua mitos utama :

    mitos kesempurnaan (the perfection myth):jika seseorang berusaha cukup keras,mereka

    tidak akan membuat kesalahan.

    mitos hukuman (the punishment myth):jika kita menghukum seseorang yang melakukankesalahan,kesalahan yang terjadi akan

    berkurang;t indakan remedial dan disipliner akanmembawa perbaikan dengan meningkatnyamotivasi.

    Terbuka dan adil tidak berarti meniadakan akuntabilitas.1010

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    11/48

    PENDEKATAN SISTEM TERHADAP KESELAMATAN

    Memiliki budaya keselamatan akan mendorong

    terciptanya lingkungan yang mempertimbangkan

    semua komponen sebagai faktor yang

    ikut berkontribusi terhadap insiden yang terjadi.

    Hal ini menghindari kecenderungan untuk

    menyalahkan individu dan lebih melihat kepada

    sistem dimana individu tersebut bekerja.

    Inilah yang disebut pendekatan sistem

    (systems approach).1111

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    12/48

    Faktor-faktor penyebab

    (Causal Factors):

    faktor-faktor ini memegang peranan penting dalam setiapinsiden keselamatan pasien.

    Menghilangkan faktor ini dapat mencegah atau mengurangi

    kemungkinan terulangnya kembali kejadian yang sama.

    Faktor penyebab (Causal Factors) dikelompokkan menjadi :

    -Active Failures;

    - Contributary Factors; dan- Latent System Conditions

    1212

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    13/48

    The systems approach to safety

    Kegagalan Aktif (Active failures):

    sering disebut tindakan yang tidak aman ( unsafe acts).Dilakukan oleh petugas yang memiliki kontak langsung

    dengan pasien,termasuk :

    -

    - lapses : memory failure

    - kesalahan (mistakes),

    - pelanggaran (violations )dari prosedur,

    pedoman atau kebijakan.

    1313

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    14/48

    The systems approach to safety

    Faktor Kontribusi (Contributory factors):

    faktor ini ikut mendukung terjadinya insiden,

    diantaranya berhubungan dengan :

    pasien (Patients)

    tugas (Tasks)

    komunikasi ( Communication)

    faktor tim dan faktor sosial (Team and social factors)

    pendidikan dan pelatihan (Education and training)

    peralatan dan sumberdaya (Equipment and resources)

    kondisi tempat kerja dan faktor lingkungan

    (Working conditions and environmental factors)

    1414

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    15/48

    The systems approach to safetys

    Kondisi sistem yang laten

    (Latent system conditions):

    kondisi yang melatarbelakangi penyebab

    langsung,berhubungan dengan aspek sistem.

    Contoh faktor sistem yang laten ini termasuk keputusan

    dalam hal :

    Planning,

    Designing ,

    Policy-making,

    Communicating.

    1515

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    16/48

    Management

    Decisions/

    Organisational

    Processes

    Error

    Producing

    Conditions

    Violation

    Producing

    Conditions

    Error

    Violation

    Organisational &

    Corporate Culture

    Contributary Factors

    Influencing

    Clinical Practice

    Task DefenceBarriers

    Latent Failures Active Fai lures

    ( sharp end )-Procedure-Professionalis

    m-Team

    -Individual

    -Environment

    -Equipment

    EmergencyEmergency

    DiagnoseDiagnosePemeriksaanPemeriksaan

    PengobatanPengobatan

    PerawatanPerawatan

    1. PA TIEN T

    2. T ASK A ND

    TECHNOLOGY

    3. INDIV IDUA L

    4. T EAM

    5. W ORK

    EN V IR ONMEN T

    Planning,

    Designing ,Policy-making,

    Communicating

    Adapted from Reason (revised)1616

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    17/48

    Faktor waktu (Timing):

    ini adalah saat faktor penyebab

    bersamaan dengan terjadinyaegaga an s s em per a anan a au

    kendali) sehingga berakibat

    terjadinya insiden.

    1717

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    18/48

    FAKTOR TIMINGFAKTOR TIMING

    MultiMulti--Causal Theory Swiss Cheese diagram (Reason, 1991)Causal Theory Swiss Cheese diagram (Reason, 1991)

    1818

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    19/48

    Why is a safety culture important?

    Manfaat penting dari budaya keselamatan :

    Mengurangi berulangnya dan keparahan dari insiden keselamatan

    ( dengan pelaporan dan pembelajaran )

    Mengurangi cidera fisik dan psikis terhadap pasien

    ( kesadaran konsep patient safety, speaking up )

    Mengurangi biaya pengobatan dan ekstra terapi

    Mengurangi kebutuhan sumberdaya untuk

    manajemen komplain dan klaim

    Mengurangi jumlah staf yang stres,merasa bersalah,malu,

    kehilangan kepercayaan diri,dan moril rendah

    1919

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    20/48

    Safety Culture

    Assessment

    2020

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    21/48

    Safety culture assessment

    Langkah awal untuk mengembangkan budaya keselamatanadalah menetapkan tingkat budaya organisasi saat ini.

    Tersedia sejumlah tools untuk mengukur keyakinan,perilaku

    dan sikap organisasi.

    Biasanya dalam bentuk checklist atau kuesioner.

    Tool-tool ini menilai berbagai issu,termasuk :

    - komitmen manajemen senioruntuk masalah keselamatan- komunikasi antara staf dan manajer

    - sikap terhadap laporan insiden,menyalahkan dan menghukum

    - faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja

    ( kelelahan,perhatian terpecah,peralatan)2121

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    22/48

    Safety culture assessment

    Harus diwaspadai bahwa asesmen hanya

    menggambarkan tingkat budaya pada

    satu waktu tertentu saja,sehingga diperlukan

    pengulangan asesmen secara berkalauntuk menilai perkembangannya.

    Secara umum ada dua jenis tools :

    TYPOLOGICAL TOOL & DIMENSIONAL TOOL

    2222

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    23/48

    Typological tools

    Checklist yang menggambarkan budaya keselamatandalam organisasi.

    Menilai a akah ada buda a keselamatan atau tidak.

    Menyajikan pernyataan tunggal terhadap

    budaya keselamatan dalam organisasi dalam skala dari tidak aman (unsafe) sampai sangat aman (very safe)

    2323

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    24/48

    Typological tools

    Checklist for Assessing Institutional Resilience (CAIR )The checkl ist comprises 20 points based on a variety of researchevidence.

    Manchester Patient Safety Assessment Tool (MaPSaT)

    Resulting from col laboration between the National Primary Care

    Research and Development Centre and Manchester Universitys,

    organisational safety, MaPSaT aims to help staff in hospitalsmeasure the safety culture in their organisations.

    Advancing Health in America (AHA) and Veterans Health

    Association (VHA):Strategies for Leadership. AnOrganisational Approach to Patient Safety

    This checklist helps organisations assess which areas of itspractice promote a patient safety culture and which areas itneeds to improve on.

    2424

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    25/48

    Dimensional tools

    Tool ini menetapkan organisasi dengan posisinya

    pada urutan variabel yang kontinyu.

    (skala jawaban 1 5 ))menunjukkan rate dari staf

    seberapa jauh mereka setuju atau t idak setuju

    terhadap suatu pernyataan.

    2525

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    26/48

    Dimensional tools

    Safety Attitudes Questionnaire (SAQ)

    The SAQ was designed to study the attitudes of pilots in

    the cockpit and used as a baseline for assessing theeffects of airline industr trainin ro rammes.

    It was tailored for use in healthcare in the late 1990s byProfessor Robert Helmreich as the Operating Roomor Operating Theatre Management Attitudes

    Questionnaire (ORMAQ and OTMAQ respectively).The questionnaire compares attitudes to safety

    across professional groups and between hospitals.

    2626

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    27/48

    Dimensional tools

    Stanford Patient Safety Centre of Inquiry Culture Survey

    The Stanford Survey collects data on 16 topics importantto a culture of safety in healthcare, including:

    whether reporting incidents is rewarded or punished;

    senior management commitment and attitudeowar s pa en sa e y;

    how risks are perceived among different staff;

    how safety data is handled;

    time pressures on staff; whether staff stick to policies and procedures;

    how well safety is resourced and the training staffreceived;

    the quality of communication in the team. 2727

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    28/48

    contoh

    2828

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    29/48

    2929

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    30/48

    3030

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    31/48

    3131

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    32/48

    Manchester

    Patient Safety Assessment Tool

    (MaPSaT)

    3232

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    33/48

    3333

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    34/48

    Tingkat kematangan dalam budayakeselamatan

    KITA

    Manajemen

    risiko

    meru akan

    Manchester Patient Safety Assessment Tool

    (MaPSaT)

    C

    D

    E

    Mengapa

    membuang

    waktu untuk

    keselamatan

    Kitaberbuat

    sesuatu

    jika ter jadi

    insiden

    Kita sudah

    punya

    sistem

    untuk

    mengelolarisiko yang

    teridentifika

    si

    WASPADA

    AKAN

    RISIKO-

    RISIKO

    YANGMUNGKIN

    TIMBUL

    bagian

    integral

    dari semua

    kegiatan

    yang kitakerjakan

    PATHOLOGICAL REACTIVE BUREAUCRATIC PROACTIVE GENERATIVE

    A

    B

    3434

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    35/48

    Levels of maturity with respect to a safety culture

    Pathological

    Informasi disembunyikan

    Pelapor (Messengers) dibunuh

    Pertanggung jawaban dielakkan

    Koordinasi dilarang

    Kegagalan ditutupiIde-ide baru dihancurkan

    3535

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    36/48

    Levels of maturity with respect to a safety culture

    Bureaucratic

    Informasi diabaikan

    Messengers

    ditoleransi

    Pertanggung jawaban terkotak-kotak

    Koordinasi dijinkan tetapi disia-siakan

    Ide-ide baru menimbulkan masalah

    3636

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    37/48

    Levels of maturity with respect to a safety culture

    Generative

    Informasi secara aktif dicari

    Berbagi pertanggung jawaban

    Koordinasi dihargai (rewarded)

    Penyebab kegagalan diselidiki

    Ide-ide baru diterima (welcomed)

    3737

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    38/48

    APA

    YANG HARUS DILAKUKAN

    RUMAH SAKIT ?

    3838

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    39/48

    LANGKAH RSLANGKAH RS

    Organisational safety culture surveys :

    - safety culture assessment tool willenable organisations to undertake a

    baseline assessment of their safetculture, against which they canmeasure progress over time

    Creating the virtuous circle: patient safety,accountability and an open and fair culture

    3939

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    40/48

    4040

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    41/48

    Incident Decision Tree

    (IDT)

    4141

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    42/48

    Incident Decision Tree (IDT)

    IDT helps to identify whether the action(s) ofindividuals were due to :

    - systems failures or

    - whether the individual knowin lcommitted a reckless,

    - intentional unsafe or criminal act.

    The tool changes the focus from askingWho was to blame to

    Why did the individual act in this way?

    4242

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    43/48

    Were theWere the

    actionsactionsas intended?as intended?

    Evidence ofEvidence of

    illness orillness orsubstance use?substance use?

    KnowinglyKnowingly

    violated safeviolated safeprocedures?procedures?

    PassPass

    substitutionsubstitutiontest?test?

    History ofHistory of

    unsafeunsafe

    acts?acts?

    Were theWere the

    consequencesconsequences

    as intended?as intended?

    Known medicalKnown medical

    condition?condition?

    Were proceduresWere procedures

    available,available,

    workable,workable,

    intelligible,intelligible,

    correct andcorrect androutinely used?routinely used?

    Deficiencies inDeficiencies in

    training,training,

    selection, orselection, or

    inexperienced?inexperienced?

    Blameless error,Blameless error,

    BlamelessBlameless

    errorerror

    NONO NONO NONO YESYES

    NONOYESYESYESYES

    YESYESNONO

    YESYES

    NONO

    YESYES

    NONO

    UNSAFE ACTS ALGORITHMUNSAFE ACTS ALGORITHM

    SubstanceSubstance

    abuseabuse

    withoutwithout

    mitigationmitigation

    Sabotage,Sabotage,

    malevolentmalevolent

    damagedamage

    Substance useSubstance use

    with mitigationwith mitigation

    PossiblePossible

    recklessrecklessviolationviolation

    SystemSystem

    inducedinduced

    violationviolation

    PossiblePossible

    negligentnegligent

    behaviorbehavior

    System inducedSystem induced

    errorerror

    corrective training,corrective training,

    counseling indicatedcounseling indicatedYESYES

    YESYES

    NONO

    CulpableCulpable Grey AreaGrey Area BlamelessBlameless

    NONO

    YESYES

    James Reason (1997). Managing the Risks of Organizational AccidentsJames Reason (1997). Managing the Risks of Organizational Accidents

    4343

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    44/48

    APAKAHPAKAH

    TINDAKAN TSBINDAKAN TSB

    DISENGAJ A ?ISENGAJ A ?

    SAKIT ATAUAKIT ATAU

    MENGGUNAKANENGGUNAKAN

    OBAT ?BAT ?

    MELANGGARELANGGAR

    PROSEDUR ?ROSEDUR ?

    LULUS TESULUS TES

    SUBSTITUSI ?UBSTITUSI ?

    PERNAHERNAH

    MELAKUKANUNELAKUKANUN

    SAFE ACTS ?AFE ACTS ?

    APAKAHPAKAH

    DAMPAKNYAAMPAKNYA

    DISENGAJ A ?ISENGAJ A ?

    KONDISIONDISI

    KESEHATANNYAESEHATANNYA

    DIKETAHUI ?IKETAHUI ?

    APAKAHPAKAH

    PROSEDURNYAROSEDURNYA

    ADA,DAPATDA,DAPAT

    DIPAKAI, BENAR,IPAKAI, BENAR,

    SECARA RUTINECARA RUTIN

    DIGUNAKAN ?IGUNAKAN ?

    KURANGNYAURANGNYA

    PELATIHAN,SELEKELATIHAN,SELEK

    SI ATAUI ATAU

    PENGALAMAN ?ENGALAMAN ?

    EROR YANGROR YANG

    TIDAK PERLUIDAK PERLU

    DISALAHKANISALAHKAN

    NOO NOO

    NOO YESES

    NOOESES

    YESES

    YESES

    OO

    YESES

    NOO

    YESES

    NOO

    UNSAFE ACTS ALGORITHMUNSAFE ACTS ALGORITHM

    PENYALAHENYALAH

    GUNAAN OBATUNAAN OBAT

    TANPA MITIGASIANPA MITIGASI

    SABOTASE,ABOTASE,

    TINDAKAN J AHATINDAKAN J AHAT

    PENGGUNAANENGGUNAAN

    OBAT DENGANBAT DENGAN

    MITIGASIITIGASI

    PELANGGARANELANGGARAN

    KARENAARENA

    CEROBOHEROBOH

    PELANGGARANELANGGARAN

    KARENAARENA

    SISTEMISTEM

    KEMUNGKINANEMUNGKINAN

    PERILAKU LALA IERILAKU LALA I

    ERROR AKIBATRROR AKIBAT

    SISTEMISTEM

    BLAMELESS ERROR,PERLULAMELESS ERROR,PERLU

    PELATIHANELATIHAN

    YESES

    YESES

    NOO

    PERLU DIHUKUMPERLU DIHUKUM Grey AreaGrey AreaJANGANJANGAN

    DISALAHKANDISALAHKAN

    NOO

    YESES

    J a mes Reason 1997). Ma naging t he Risks of Or ga niza t ional Accidentsa mes Reason 1997). Ma naging the Risks of Or ga niza t iona l Accidents

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    45/48

    If the action in the incident was found to beintended one or more of the following options

    may apply:

    re erra o occupa ona ea ;

    referral to the appropriate disciplinary or

    regulatory body;

    referral to the police;

    suspension.

    4545

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    46/48

    Mengubah nilai-nilai, keyakinan, dan perilakutidaklah mudah.

    Mengembangkan budaya keselamatan

    dalam suatu organisasi

    memerlukan kepemimpin n yang kuat,

    peren n n dan pem nt u n yang cermat

    4646

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    47/48

    FIN L WORDIN L WORD

    KesembuhanKesembuhan pasienpasien adaada ditanganditangan ALLAH,ALLAH, tetapitetapi

    KESELAMATAN PASIEN ADA DITANGAN KITA KESELAMATAN PASIEN ADA DITANGAN KITA

    KeselematanKeselematan PasienPasien adalahadalah AMANAHAMANAHyangyang harusharus kitakita pertanggungpertanggung jawabkanjawabkan

    kepadakepada ALLAH S.W.TALLAH S.W.T

    ( ADIB AY )( ADIB AY )4747

  • 7/26/2019 04.a Langkah 1 (dr. Adib 2012).pdf

    48/48

    TERIMA KASIHTERIMA KASIH

    UT M K N

    KESEL M T N P SIEN

    4848