04 Routing

13
PRAKTIKUM V ROUTING 1. TUJUAN Tujuan dari praktikum ini adalah : 1. Mahasiswa memahami kinsep routing 2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi router 2. DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Routing Konsep routing adalah suatu proses merutekan alamat jaringan satu dengan alamat  jaringan yang lain dengan menggunakan router. Konsep routing merupakan hal pertama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Pada arsitektur TCP/IP, data dari lapisan aplikasi disampaikan ke lapisan transport dengan diberikan header TCP atau UDP, tergantung jenis aplikasinya. Setelah itu segmen TCP atau UDP disampaikan ke lapisan IP dan diberikan header, termasuk alamat asal dan tujuan datagram. Pada saat ini host harus melakukan routing dengan melihat tabel routing. Setelah melihat tabel routing, datagram diteruskan ke lapisan network interface dan diberikan header dengan alamat tujuan yang sesuai. Pengiriman frame pada jaringan local sederhana seperti diperlihatkan pada Gambar 1. Node pengiriman hanya perlu membuat sebuah frame dimana didalamnya terdapat alamat tujuan penerimanya. Tugas dari pengirim berakhir saat frame yang beralamat tersebut ditempatkan di jaringan. Pada LAN, setiap node memeriksa tiap frame yang dikirim pada  jaringan, mencari frame yang memiliki alamat tujuan yang sama dengan alamat MAC sendiri. Frame yang sesuai akan diterima sedangkan yang tidak sesuai akan di abaikan atau diteruskan pada node selanjutnya. Gambar 1. Pengiriman frame pada jaringan local 2.2 ARP ARP bertugas untuk menterjemahkan IP Address ke alamat Ethernet. Proses ini dilakukan hanya untuk datagram yang dikirim host, karena pada saat inilah host menambahkan header Ethernet pada datagram. Jika ARP pada tiap host harus melakukan broadcast frame permintaan ARP terus menerus setiap kali membutuhkan alamat tertentu, maka jaringan akan penuh trafik. Untuk mengurangi frekuensi permintaan alamatmaka ARP memiliki tabel cache yang berisi alamat- alamat yang terakhir digunakan. Tabel ini akan digunakan bila sewaktu-waktu sebelum

Transcript of 04 Routing

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 1/13

PRAKTIKUM V

ROUTING 

1.  TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Mahasiswa memahami kinsep routing 

2.  Mahasiswa mampu mengkonfigurasi router

2. DASAR TEORI

2.1 Konsep Dasar Routing

Konsep routing adalah suatu proses merutekan alamat jaringan satu dengan alamat

 jaringan yang lain dengan menggunakan router. Konsep routing merupakan hal pertama pada

lapisan internet di jaringan TCP/IP. Pada arsitektur TCP/IP, data dari lapisan aplikasi

disampaikan ke lapisan transport dengan diberikan header TCP atau UDP, tergantung jenis

aplikasinya. Setelah itu segmen TCP atau UDP disampaikan ke lapisan IP dan diberikan header,

termasuk alamat asal dan tujuan datagram. Pada saat ini host harus melakukan routing dengan

melihat tabel routing. Setelah melihat tabel routing, datagram diteruskan ke lapisan network

interface dan diberikan header dengan alamat tujuan yang sesuai.

Pengiriman frame pada jaringan local sederhana seperti diperlihatkan pada Gambar 1.

Node pengiriman hanya perlu membuat sebuah frame dimana didalamnya terdapat alamat

tujuan penerimanya. Tugas dari pengirim berakhir saat frame yang beralamat tersebut

ditempatkan di jaringan. Pada LAN, setiap node memeriksa tiap frame yang dikirim pada

 jaringan, mencari frame yang memiliki alamat tujuan yang sama dengan alamat MAC sendiri.Frame yang sesuai akan diterima sedangkan yang tidak sesuai akan di abaikan atau diteruskan

pada node selanjutnya.

Gambar 1. Pengiriman frame pada jaringan local

2.2  ARP

ARP bertugas untuk menterjemahkan IP Address ke alamat Ethernet. Proses inidilakukan hanya untuk datagram yang dikirim host, karena pada saat inilah host menambahkan

header Ethernet pada datagram.

Jika ARP pada tiap host harus melakukan broadcast frame permintaan ARP terus

menerus setiap kali membutuhkan alamat tertentu, maka jaringan akan penuh trafik. Untuk

mengurangi frekuensi permintaan alamatmaka ARP memiliki tabel cache yang berisi alamat-

alamat yang terakhir digunakan. Tabel ini akan digunakan bila sewaktu-waktu sebelum

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 2/13

dilakukannya proses broadcast permintaan ARP. Informasi tabel cache ini memiliki umur yang

terbatas.

Tabel 1. Cache ARP

IP Addres Alamat Ethernet132.92.121.1 0:80:48:e3:d2:69

132.92.121.2 0:80:ad:17:96:34

132.92.121.3 0:20:4c:30:29:29

Gambar 2 sampai 5 menunjukkan metode yang digunakan oleh ARP untuk mendapatkan

informasi tentang alamat tersebut. Langkah-langkah yang digunakan ARP adalah sebagai

berikut :

1.  ARP pada host A ( 132.92.121.1 ) mengirimkan frame permintaan ARP, yang akan si

broadcast ke jaringan local (pada Ethernet, hal ini dilakaukan dengan mengirimkan

pesan ke alamat FF:FF:FF:FF:FF:FF ). Frame permintaan ARP berisikan alamat IP Address

dan MAC dari pengirim dan jug alamat IP Address penerima (host B).

2.  Tiap host pada jaringan menerima frame permintaan ARP dan membandingkan alamat

IP Address tujuan pada frame tersebut dengan alamat IP Address dirinya sendiri.

3.  Bila alamat pada sebuah host ( host B; 132.92.121.2 ) sesuai, maka host tersebut akan

membuat frame balasan ARP dengan memasukkan alamat IP Address-nya sendiri ke

sebuah field pada frame permintaan ARP dan mengembalikan frame tersebut ke host

yang mengirimkannya.

4.  Bila ARP host A menerima frame balasan ARP yang lengkap, maka informasi ini akan

diterusakan ke IP Address.

Gambar 2. Cache ARP awal

Gambar 3. Paket ARP Request

Gambar 4. Paket ARP Respon

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 3/13

 

Gambar 5. Cache ARP setelah penambahan entri host B

2.3 IP Routing Sederhana Sebuah IP Address router (gateway) pada prinsipnya adalah sebuah host TCP/IP ysng

dilengkapi dengan dua atau lebih koneksi jaringan. Host seperti ini disebut Multihomed

Host. Sebuah Router dapat merupakan komputer yang khusus atau sebuah host

workstation yang dikonfigurasikan agar melakukan routing.

Pada Gambar 6,host 128.1.0.3 harus melakukan route sebuah frame ke host 128.2.0.2.

Prosedur routing yang digmabarkam pada gambar 6 adalah sebagai berikut :

1.  Host 128.1.0.3 menentukan bahwa host tujuan tidak terdapat pada jaringna local

dengan membandingkan Net ID penerima dengan Net ID miliknya. Frame ini harus di

route.

2.  Untuk melakukan route frame tersebut, host 128.1.0.3 melakukan permintaan ARP

untuk menentukan alamat Ethernet dari default gateway. IP Address kemudian

memberikan alamat hardware (Ethernet) frame tersebut dengan alamat Ethernet dari

default gateway. Tetapi alamat IP Address tujuan adalah alamat IP Address dari tujuan

akhir yaitu 128.2.0.2. Informasi alamat yang digunakan untuk mengalamati frame

tersebut adalah sbb :

a. Alamat Ethernet pengirim 1

b. Alamat IP Address pengirim 128.1.0.3

c. Alamat Ethernet penerima 2

d. Alamat IP Address penerima 128.2.0.2

Gambar 6. Routing pada jaringan yang berbeda

3.  IP Address pada router menerima frame dari jaringan 128.1.0.0. Dengan memeriksa

alamat IP Address tujuan, router tahu bahwa dirinya bukan tujuan akhir dari datagram

tersebut. Jadi harus diteruskan ke jaringan 128.2.0.0. Proses routing menjadi mudah

karena router terhubung langsung ke jaringan tujuan.

4.  IP Address pada router memanggil ARP untuk menentukan alamat Ethernet dari

128.2.0.2.

5.  Router mengirimkan paket ke jaringan 128.2.0.0 dengan informasi alamat berikut :

a. Alamat Ehternet pengirim 3

b. Alamat IP Address pengirim 128.1.0.3

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 4/13

c. Alamat Ethernet penerima 4

d. Alamat IP Address penerima 128.2.0.2

6.  Host 128.2.0.2 mengenali alamat Ethernet dan menerima paket tersebut. Dua hal yang

perlu dipahami adalah :

a. Alamat IP Address pengirim dan penerima tidak berubah saat datagram berjalanmelalui jaringan.

b. Alamat Ethernet pengirim dan penerima berganti tiap kali frame dikirimkan.

2.4 Routing Langsung dan Routing tidak Langsung 

Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh system jaringan untuk mengirimkan data

(frame) dari satu host ke host yang lain, yaitu routing langsung dan routing tidak langsung.

Rputing langsung yaitu routing yang dilakukan langsung tanpa perantara interface kedua

yang digunakan sebagai media routing, atau routing yang dilakukan tanpa melalui host yang

lain. Adapun routing tidak langsung adalah routing yang dilakukan dengan melalui host lain,

atau perantara antara dua sisi pengirim dan penerima. Gambar 7 dan 8 adalah konfigurasi

routing langsung dan tidak langsung.

Gambar 7. System Routing Langsung

Gambar 8. Routing Tidak Langsung

2.5 Tabel Routing

Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Addresss,

tanda untuk menunjukkan routing langsung atau tidak langsung, alamat router dan nomor

interface.

Tabel 2. Contoh Tabel Routing

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 5/13

Penjelasan tentang Tabel routing diatas :

  0.0.0.0 menunjukkan router default, alamat 172.16.7.21

  127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang dikirim ke 127.0.0.0 akan dirutekan ke

127.0.0.1 dan direfleksikan balik.

 172.16.0.0 Alamat Jaringan. Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melaluiadapter 172.16.7.21.

  172.16.7.21 Alamat Network Adapter Host. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat

ini akan dirutekan kembali ke Loopback.

  172.16.255.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 172.16.0.0. Broadcast akan dirutekan ke

 jaringan melalui adapter 172.16.7.21. Entri akan seperti ini harus ditambahkan bila pesan

broadcast akan dirutekan ke jaringan remote.

  224.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh windows.

  255.255.255.255 Alamat Broadcasaringant local ( router tidak meneruskan broadcast ke

 jaringan lain ).

Tabel 3. Tabel Routing

IP Address Langsung/Tidak Route No. Interface

132.92.36 Langsung <kosong> 1

132.92.122 Tak Langsung 132.92.36.6 1

Sebagai contoh dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 9. Jaringan TCP/IP

Tabel routing untuk Host 2 (1312.92.122.3) dan Host 3 (router) seperti diperlihatkan pada

Tabel 4 dan 5.

Tabel 4. Tabel routing untuk Host 2 (132.92.122.3)

IP Address Langsung/Tidak Route No.Interface

132.92.122 Langsung <kosong> 1

132.92.121 Tak Langsung 132.92.122.2 1

132.92.36 Tak Langaung 132.92.122.2 1

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 6/13

Tabel 5. Tabel Routing untuk Host 3 (router)

IP Address Langsung/Tidak Route No.Interface

132.92.122 Langsung <kosong> 1

132.92.121 Langsung <kosong> 2

132.92.36 Langsung <kosong> 3

Proses pencarian tabel routing dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1.  Alamat tujuan datagram di-masking dengan subnet mask host pengirim dan dibandingkan

alamat network host pengirim. Jika sama, maka ini adalah routing langsung dan frame

langsung dikirim ke interface jaringan.

2.  Jika tujuan datagram tidak terletak dalam suatu jaringan, periksa apakah terdapat entri

routing yang berupa host dan bandingkan dengan IP Address tujuan datagram. Jika ada

entri yang sama, kirim frame ke router menuju host tersebut.

3.  Jika tidak terdapat entri host yang cocok,pada tabel routing, gunakan alamat tujuan

datagram yang telah di-mask pada langkah 1 untuk mencari kesamaan di tabel routing.

Periksa apakah ada network/subnetwork ditgabel routing yhang sama dengan alamat

network tujuan datagram. Jika entri yang sama, kirim frame ke router menuju

network/subnetwork tersebut.

4.  Jika tidak terdapat entri host ataupun entri network/subnetwork yang sesuai dengan tujuan

datagram, host mengirimkan frame ke router default dan menyerahkan proses routing

selanjutnya kepada router default.

5.  Jika tidak terdapat rute default di tabel routing, semua host diasumsikan dalam keadaan

terhubung langsung. Dengan demikian host pengirim akan mencari alamat fisik host tujuan

menggunakan ARP.

2.6 Static dan Dynamic Routing

static routing adalah mekanisme pengisian atau pengubahan alur routing yang dilakukan

secara manual pada tiap router. Kelebuhan dari static routing adalah :

1. Kerja prosessor lebih ringan.

2. Menghemat bandwidth yang dipakai karena tidak ada pertukaran data tabel antar router.

Kekurangan dari static routing adalah :

1. Jika jaringan besar maka mekanisme ini akan sangat tidak efisien karena harus dilakukan

pada setiap router.2. Apabila ada perubahan atau penambahan sumber daya di dalam jaringan, maka tabel

routing juga harus segera diubah secara manual.

3.  Informasi dari tiap router harus diketahui oleh administrator.

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 7/13

Dynamic routing adalah sebuah mekanisme otomatis yang dilakukan oleh router tanpa

campur tangan administrator. Router-router yang terhubung dalam sebuah jaringan akan saling

berkomunikasi dan bertukar informasi routing table yang ada pada masing-masing router. Hal

ini akan berjalan dengan baik pada jaringan yang sudah besar dan beragam.

Routing ada internetworksebaiknya menggunakan metode routing dynamic.Penggunaan routing static hanya digunakan pada kondisi yang tidak memungkinkan

digunakannya routing dynamic.

Keuntungan rouitgn dynamic adalah:

  Route ditentukan oleh setiap router berdasarkan informasi dari router lain.

  Dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi internetwork ( penambahan workstation,

putusnya jaringan, dan sebagainya ).

  Penanganannya lebih mudah daripada routing static.

Algoritma routing dynamic yang banyak digunakan dalam internetworking TCP/IP adalah:

  Algoritma Routing Distance Vektor

  RIP ( Routig Information Protocol ), digunakan untuk mentransfer informasi routing

diantara router-router yang berlokasi pada jaringan yang sama. Dengan protocol ini,

router-router dapat melakukan update routing table mereka pada interval waktu yang

dapat di program. Rip memilih alur untuk melewatkan data dari alamat asal ke alamat

tujuan di dasarkan pada hop terkecil atau terpendek, maksimal sampai 15 hop.

  IGRP ( Interior Gateway Routing Proticol ), digunakan pada jaringan yang sudah cukup

besar dan beragam. IGRP akan melewatkan sebuah paket antar jaringan denganmemperlihatkan bandwidth, load, delay, dan MTU ( maximum transmit unit ). Jumlah

hop maksimal dalam IGRP mencapai 255 hop.

  Algoritma Link State

Protocol routing yang menggunakan konsep link state akan bekerja membuat tabel routing

menurut perhitungannya sendiri dan tidak tergantung perhitungan router yang lain.

Beberapa yang harus dipertimbangkan dalam menggunakan konsep ini adalah :

  Kemampuan processor yang lebih tinggi, karena perhitungannya menggunakan

algoritma SPF ( short path first )

 Memori yang besar untuk menampung link state

  Bandwidth yang sedikit lebih besar untuk melakukan proses penerimaan, penyalinan,

dan pengiriman paket link state.

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 8/13

2.7  Default Routing

Default routing digunakan pada jaringan – jaringan yang hanya memiliki satu port keluar

dari jaringan. Tujuannya adalah untuk meneruskan sebuah paket yang alama tujuannya

tidak dikenali ke interface yang dipilih berdasarkan informasi default routing.

3.  ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan antara lain :

1.  Switch 1 buah

2.  Kabel Straight @ 2 meter 3 buah

3.  Komputer dengan NIC da OS Windows XP 3 unit

4.  Router Linksys WRT54G 1 buah

4. GAMBAR TOPOLOGI 

Gambar 10. Konfigurasi jaringan untuk routing

Gambar 11. Konfigurasi jaringan untuk routing menggunakan router

Gambar 12. Konfigurasi jaringan untuk routing ke WAN menggunakan router

5.  LANGKAH KERJA

1.  Menghubungkan 3 unit komputer ke switch menggunakan kabel straight seperti pada Gambar

10.

2.  Mengatur IP Address masing – masing komputer seperti pada tabel di bawah ini. Memastikan

semua komputer tlah terhubung ke jaringan dengan menjalankan ping pada Command Prompt.

Tabel 6. Konfigurasi IP Address

Host IP Address Subnet Mask

Komputer A 192.168.1.2 255.255.255.0

Komputer B 192.168.1.3 255.255.255.0

Komputer C 192.168.1.4 255.255.255.0

3.  Membuka jendela Command Prompt pada Komputer A. mengetik perintah “tracert

192.168.1.3” kemudian tekan enter. Mencatat hasil yang tampil pada jendela Command

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 9/13

Prompt.

JAWAB :

4.  Mengetik perintah “route print” pada Command Prompt kemudian tekan enter. Mencatat hasil

yang tampil pada jendela Command Prompt.

Tabel 7. Konfigurasi IP AddressNetwork

DestinationNetwork Gateway Interface Metric

5.  Mengatur IP Address Komputer seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 8. Konfigurasi IP AddressHost IP Address Subnet Mask Default Gateway

Komputer A 192.168.1.1 255.255.255.0 192.168.1.1

Komputer B 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1

Komputer C 192.168.1.3 255.255.255.0 192.168.1.1

6.  Membuka jendela Command Prompt pada komputer B. mengetik perintah “tracert

192.168.1.3” kemudian tekan enter. Mencatat hasil yang tampil pada jendela Command

Prompt.

JAWAB :

7.  Mengetik perintah “route print” pada Command Prompt kemudian tekan enter. Mencatat hasil

yang tampil pade jendela Command Prompt.

Tabel 9. Konfigurasi IP Address

Network

DestinationNetwork Gateway Interface Metric

8.  Berdasarkan data yang diperoleh, apa yang dapat anda simpulkan ?

JAWAB :

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 10/13

9.  Mengatur IP Address komputer seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 10. Konfigurasi IP Address

Host IP Address Subnet Mask Default Gateway

Komputer A 192.168.1.1 255.255.255.0 192.168.1.1

Komputer B 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1

Komputer C 192.16.1.2 255.255.0.0 192.168.1.1

10. Membuka jendela Command Prompt pada Komputer B. Mengetik perintah “ping 172.16.1.2”

kemudian tekan enter. Apakah komputer B dan C terkoneksi ? jelaskan !

JAWAB :

11. Menghubungkan 2 unit komputer ke router menggunakan kabel straight seperti pada Gambar

11.

12. Mengatur IP Address komputer seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 11. Konfigurasi IP Address

Host IP Address Subnet Mask Default Gateway

Komputer A 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1

Komputer B 172.16.1.2 255.255.0.0 192.168.1.1

13. Membuka jendela Internet Explorer pada Komputer A. membuka jendela setup Router dengan

cara mengisi alamatn”192.168.1.1” (default alamat router) pada “Address Bar” kemudian klik

“Go”. 

14. Meng-login dengan mengisi password default “admin” dan mengosongkan bagian “username”,

kemudian klik OK, seperti pada tampilan di bawah ini.

Gambar 13. Kotak login

15. Tampilan jendela “setup” Router terlihat seperti pada gambar ddi bawah ini. 

Internet Connection Type : Automatic Configuration – DHCP

Local IP Address : 192.168.1.1

Subnet Mask : 255.255.255.0DHCP Server : Disable

Gambar 14. Jendela “setup” Router 

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 11/13

16. Pilih menu Setup – Advanced Routing. isikan IP Address seperti pada tampilan d bawah ini.

Operating Mode : Router

RIP : Disable

Select Set Number : 1()

Enter Route Name :Destination LAN IP : 172.16.0.0

Subnet Mask : 255.255.0.0

Default Gateway : 192.168.1.1

Interface : LAN & wirelass

Gambar 14. Jendela “Advanced Routing” pada Router 

17. Menyimpan konfigurasi di atas dengan cara klik Save Setting.

18. Mengklik tombol Show Routing Table. Mencatat tabel routing tersebut.

Tabel 12. Konfigurasi IP Address

Destination LAN IP Subnet Mask Gateway Interface

19. Membuka jendela Command Prompt pada Komputer A. Ketik “ping 172.16.1.2” kemudian

tekan enter. Apakah komputer A dab B terkoneksi ?

JAWAB :

20. Menghubungkan 2 unit komputer ke router menggunakan kabel straight seperti pada Gambar

12.

21. Membuka tampilan jendela Setup Router, pilih Setup – Basic Setup. Mengubah konfigurasi

menjadi :

Internet Connection Type : Automatic Configuration – DHCP

Lokal IP Address : 192.168.1.1

Subnet Mask : 255.255.255.0

DHCP Server : Enable

Starting IP Address : 192.168.1.100

Maximum Numbers : 155

Of DHCP User

( klik Save Setting setiap melakukan perubahan pada Setup router )

22. Mengubah konfigurasi IP client menjadi otomatis seperti terlihat pada tampilan di bawah.

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 12/13

 

Gambar 15. Konfigurasi IP Client Otomatis

23. Mengklik Start – Control Panel. Klik 2x pada Network Connections. Klik kanan pada Local Area

Connection pilih Status.

24. Klik tab Support – Details. Mencatat IP yang diperoleh tiap client dari Gateway Internet PNLpada tabel di bawah ini.

Tabel 13. Konfigurasi IP Address

Property Network Komputer A Komputer B

MAC Address

IP address

Subnet Mask

Default Gateway

DHCP Server

Lease Obtained

Lease ExpiresDNS Server 1

DNS Server 2

DNS Server 3

25. Membuka jendela Setup Router. Memilih menu Status – Router. Mencatat IP yang diperoleh

router pada tabel di bawah ini.

Tabel 14. Konfigurasi IP Address

Property Network Nilai IP

Login Type

IP Address

Subnet MaskDefault Gateway

DHCP Server

Lease Obtained

Lease Expires

DNS Server 1

DNS Server 2

DND Server 3

26. Mengklik menu Setup – Advanced Routing. mengklik tombol Show Routing Table, mencatat

tabel routing yang diperoleh pada tabel di bawah ini.

Tabel 15. Konfigurasi IP Address

Destination LAN IP Subnet Mask Gateway interface

7/16/2019 04 Routing

http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 13/13

6.  EVALUASI

1.  Jelaskan yang dimaksud dengan routing langsung dan routing tidak langsung ! 

JAWAB :

2.  Jelaskan yang dimaksud dengan routing static dan routing dinamik !

JAWAB :3.  Jenis routing apa yang yag digunakan untuk koneksi ke internet pada percobaan di atas ?

JAWAB : 

4.  Buatlah tabel chace ARP untuk komunikasi antara komputer A dan komputer B seperti pada

Gambar 10 !

JAWAB : 

5.  Buatlah tabel routing sederhana untuk komunikasi antara komputer A dan komputer B melalui

sebuah router seperti pada Gambar 11 !

JAWAB :