04 Routing
-
Upload
riza-falafi -
Category
Documents
-
view
62 -
download
0
Transcript of 04 Routing
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 1/13
PRAKTIKUM V
ROUTING
1. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa memahami kinsep routing
2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi router
2. DASAR TEORI
2.1 Konsep Dasar Routing
Konsep routing adalah suatu proses merutekan alamat jaringan satu dengan alamat
jaringan yang lain dengan menggunakan router. Konsep routing merupakan hal pertama pada
lapisan internet di jaringan TCP/IP. Pada arsitektur TCP/IP, data dari lapisan aplikasi
disampaikan ke lapisan transport dengan diberikan header TCP atau UDP, tergantung jenis
aplikasinya. Setelah itu segmen TCP atau UDP disampaikan ke lapisan IP dan diberikan header,
termasuk alamat asal dan tujuan datagram. Pada saat ini host harus melakukan routing dengan
melihat tabel routing. Setelah melihat tabel routing, datagram diteruskan ke lapisan network
interface dan diberikan header dengan alamat tujuan yang sesuai.
Pengiriman frame pada jaringan local sederhana seperti diperlihatkan pada Gambar 1.
Node pengiriman hanya perlu membuat sebuah frame dimana didalamnya terdapat alamat
tujuan penerimanya. Tugas dari pengirim berakhir saat frame yang beralamat tersebut
ditempatkan di jaringan. Pada LAN, setiap node memeriksa tiap frame yang dikirim pada
jaringan, mencari frame yang memiliki alamat tujuan yang sama dengan alamat MAC sendiri.Frame yang sesuai akan diterima sedangkan yang tidak sesuai akan di abaikan atau diteruskan
pada node selanjutnya.
Gambar 1. Pengiriman frame pada jaringan local
2.2 ARP
ARP bertugas untuk menterjemahkan IP Address ke alamat Ethernet. Proses inidilakukan hanya untuk datagram yang dikirim host, karena pada saat inilah host menambahkan
header Ethernet pada datagram.
Jika ARP pada tiap host harus melakukan broadcast frame permintaan ARP terus
menerus setiap kali membutuhkan alamat tertentu, maka jaringan akan penuh trafik. Untuk
mengurangi frekuensi permintaan alamatmaka ARP memiliki tabel cache yang berisi alamat-
alamat yang terakhir digunakan. Tabel ini akan digunakan bila sewaktu-waktu sebelum
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 2/13
dilakukannya proses broadcast permintaan ARP. Informasi tabel cache ini memiliki umur yang
terbatas.
Tabel 1. Cache ARP
IP Addres Alamat Ethernet132.92.121.1 0:80:48:e3:d2:69
132.92.121.2 0:80:ad:17:96:34
132.92.121.3 0:20:4c:30:29:29
Gambar 2 sampai 5 menunjukkan metode yang digunakan oleh ARP untuk mendapatkan
informasi tentang alamat tersebut. Langkah-langkah yang digunakan ARP adalah sebagai
berikut :
1. ARP pada host A ( 132.92.121.1 ) mengirimkan frame permintaan ARP, yang akan si
broadcast ke jaringan local (pada Ethernet, hal ini dilakaukan dengan mengirimkan
pesan ke alamat FF:FF:FF:FF:FF:FF ). Frame permintaan ARP berisikan alamat IP Address
dan MAC dari pengirim dan jug alamat IP Address penerima (host B).
2. Tiap host pada jaringan menerima frame permintaan ARP dan membandingkan alamat
IP Address tujuan pada frame tersebut dengan alamat IP Address dirinya sendiri.
3. Bila alamat pada sebuah host ( host B; 132.92.121.2 ) sesuai, maka host tersebut akan
membuat frame balasan ARP dengan memasukkan alamat IP Address-nya sendiri ke
sebuah field pada frame permintaan ARP dan mengembalikan frame tersebut ke host
yang mengirimkannya.
4. Bila ARP host A menerima frame balasan ARP yang lengkap, maka informasi ini akan
diterusakan ke IP Address.
Gambar 2. Cache ARP awal
Gambar 3. Paket ARP Request
Gambar 4. Paket ARP Respon
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 3/13
Gambar 5. Cache ARP setelah penambahan entri host B
2.3 IP Routing Sederhana Sebuah IP Address router (gateway) pada prinsipnya adalah sebuah host TCP/IP ysng
dilengkapi dengan dua atau lebih koneksi jaringan. Host seperti ini disebut Multihomed
Host. Sebuah Router dapat merupakan komputer yang khusus atau sebuah host
workstation yang dikonfigurasikan agar melakukan routing.
Pada Gambar 6,host 128.1.0.3 harus melakukan route sebuah frame ke host 128.2.0.2.
Prosedur routing yang digmabarkam pada gambar 6 adalah sebagai berikut :
1. Host 128.1.0.3 menentukan bahwa host tujuan tidak terdapat pada jaringna local
dengan membandingkan Net ID penerima dengan Net ID miliknya. Frame ini harus di
route.
2. Untuk melakukan route frame tersebut, host 128.1.0.3 melakukan permintaan ARP
untuk menentukan alamat Ethernet dari default gateway. IP Address kemudian
memberikan alamat hardware (Ethernet) frame tersebut dengan alamat Ethernet dari
default gateway. Tetapi alamat IP Address tujuan adalah alamat IP Address dari tujuan
akhir yaitu 128.2.0.2. Informasi alamat yang digunakan untuk mengalamati frame
tersebut adalah sbb :
a. Alamat Ethernet pengirim 1
b. Alamat IP Address pengirim 128.1.0.3
c. Alamat Ethernet penerima 2
d. Alamat IP Address penerima 128.2.0.2
Gambar 6. Routing pada jaringan yang berbeda
3. IP Address pada router menerima frame dari jaringan 128.1.0.0. Dengan memeriksa
alamat IP Address tujuan, router tahu bahwa dirinya bukan tujuan akhir dari datagram
tersebut. Jadi harus diteruskan ke jaringan 128.2.0.0. Proses routing menjadi mudah
karena router terhubung langsung ke jaringan tujuan.
4. IP Address pada router memanggil ARP untuk menentukan alamat Ethernet dari
128.2.0.2.
5. Router mengirimkan paket ke jaringan 128.2.0.0 dengan informasi alamat berikut :
a. Alamat Ehternet pengirim 3
b. Alamat IP Address pengirim 128.1.0.3
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 4/13
c. Alamat Ethernet penerima 4
d. Alamat IP Address penerima 128.2.0.2
6. Host 128.2.0.2 mengenali alamat Ethernet dan menerima paket tersebut. Dua hal yang
perlu dipahami adalah :
a. Alamat IP Address pengirim dan penerima tidak berubah saat datagram berjalanmelalui jaringan.
b. Alamat Ethernet pengirim dan penerima berganti tiap kali frame dikirimkan.
2.4 Routing Langsung dan Routing tidak Langsung
Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh system jaringan untuk mengirimkan data
(frame) dari satu host ke host yang lain, yaitu routing langsung dan routing tidak langsung.
Rputing langsung yaitu routing yang dilakukan langsung tanpa perantara interface kedua
yang digunakan sebagai media routing, atau routing yang dilakukan tanpa melalui host yang
lain. Adapun routing tidak langsung adalah routing yang dilakukan dengan melalui host lain,
atau perantara antara dua sisi pengirim dan penerima. Gambar 7 dan 8 adalah konfigurasi
routing langsung dan tidak langsung.
Gambar 7. System Routing Langsung
Gambar 8. Routing Tidak Langsung
2.5 Tabel Routing
Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Addresss,
tanda untuk menunjukkan routing langsung atau tidak langsung, alamat router dan nomor
interface.
Tabel 2. Contoh Tabel Routing
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 5/13
Penjelasan tentang Tabel routing diatas :
0.0.0.0 menunjukkan router default, alamat 172.16.7.21
127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang dikirim ke 127.0.0.0 akan dirutekan ke
127.0.0.1 dan direfleksikan balik.
172.16.0.0 Alamat Jaringan. Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melaluiadapter 172.16.7.21.
172.16.7.21 Alamat Network Adapter Host. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat
ini akan dirutekan kembali ke Loopback.
172.16.255.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 172.16.0.0. Broadcast akan dirutekan ke
jaringan melalui adapter 172.16.7.21. Entri akan seperti ini harus ditambahkan bila pesan
broadcast akan dirutekan ke jaringan remote.
224.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh windows.
255.255.255.255 Alamat Broadcasaringant local ( router tidak meneruskan broadcast ke
jaringan lain ).
Tabel 3. Tabel Routing
IP Address Langsung/Tidak Route No. Interface
132.92.36 Langsung <kosong> 1
132.92.122 Tak Langsung 132.92.36.6 1
Sebagai contoh dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 9. Jaringan TCP/IP
Tabel routing untuk Host 2 (1312.92.122.3) dan Host 3 (router) seperti diperlihatkan pada
Tabel 4 dan 5.
Tabel 4. Tabel routing untuk Host 2 (132.92.122.3)
IP Address Langsung/Tidak Route No.Interface
132.92.122 Langsung <kosong> 1
132.92.121 Tak Langsung 132.92.122.2 1
132.92.36 Tak Langaung 132.92.122.2 1
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 6/13
Tabel 5. Tabel Routing untuk Host 3 (router)
IP Address Langsung/Tidak Route No.Interface
132.92.122 Langsung <kosong> 1
132.92.121 Langsung <kosong> 2
132.92.36 Langsung <kosong> 3
Proses pencarian tabel routing dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Alamat tujuan datagram di-masking dengan subnet mask host pengirim dan dibandingkan
alamat network host pengirim. Jika sama, maka ini adalah routing langsung dan frame
langsung dikirim ke interface jaringan.
2. Jika tujuan datagram tidak terletak dalam suatu jaringan, periksa apakah terdapat entri
routing yang berupa host dan bandingkan dengan IP Address tujuan datagram. Jika ada
entri yang sama, kirim frame ke router menuju host tersebut.
3. Jika tidak terdapat entri host yang cocok,pada tabel routing, gunakan alamat tujuan
datagram yang telah di-mask pada langkah 1 untuk mencari kesamaan di tabel routing.
Periksa apakah ada network/subnetwork ditgabel routing yhang sama dengan alamat
network tujuan datagram. Jika entri yang sama, kirim frame ke router menuju
network/subnetwork tersebut.
4. Jika tidak terdapat entri host ataupun entri network/subnetwork yang sesuai dengan tujuan
datagram, host mengirimkan frame ke router default dan menyerahkan proses routing
selanjutnya kepada router default.
5. Jika tidak terdapat rute default di tabel routing, semua host diasumsikan dalam keadaan
terhubung langsung. Dengan demikian host pengirim akan mencari alamat fisik host tujuan
menggunakan ARP.
2.6 Static dan Dynamic Routing
static routing adalah mekanisme pengisian atau pengubahan alur routing yang dilakukan
secara manual pada tiap router. Kelebuhan dari static routing adalah :
1. Kerja prosessor lebih ringan.
2. Menghemat bandwidth yang dipakai karena tidak ada pertukaran data tabel antar router.
Kekurangan dari static routing adalah :
1. Jika jaringan besar maka mekanisme ini akan sangat tidak efisien karena harus dilakukan
pada setiap router.2. Apabila ada perubahan atau penambahan sumber daya di dalam jaringan, maka tabel
routing juga harus segera diubah secara manual.
3. Informasi dari tiap router harus diketahui oleh administrator.
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 7/13
Dynamic routing adalah sebuah mekanisme otomatis yang dilakukan oleh router tanpa
campur tangan administrator. Router-router yang terhubung dalam sebuah jaringan akan saling
berkomunikasi dan bertukar informasi routing table yang ada pada masing-masing router. Hal
ini akan berjalan dengan baik pada jaringan yang sudah besar dan beragam.
Routing ada internetworksebaiknya menggunakan metode routing dynamic.Penggunaan routing static hanya digunakan pada kondisi yang tidak memungkinkan
digunakannya routing dynamic.
Keuntungan rouitgn dynamic adalah:
Route ditentukan oleh setiap router berdasarkan informasi dari router lain.
Dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi internetwork ( penambahan workstation,
putusnya jaringan, dan sebagainya ).
Penanganannya lebih mudah daripada routing static.
Algoritma routing dynamic yang banyak digunakan dalam internetworking TCP/IP adalah:
Algoritma Routing Distance Vektor
RIP ( Routig Information Protocol ), digunakan untuk mentransfer informasi routing
diantara router-router yang berlokasi pada jaringan yang sama. Dengan protocol ini,
router-router dapat melakukan update routing table mereka pada interval waktu yang
dapat di program. Rip memilih alur untuk melewatkan data dari alamat asal ke alamat
tujuan di dasarkan pada hop terkecil atau terpendek, maksimal sampai 15 hop.
IGRP ( Interior Gateway Routing Proticol ), digunakan pada jaringan yang sudah cukup
besar dan beragam. IGRP akan melewatkan sebuah paket antar jaringan denganmemperlihatkan bandwidth, load, delay, dan MTU ( maximum transmit unit ). Jumlah
hop maksimal dalam IGRP mencapai 255 hop.
Algoritma Link State
Protocol routing yang menggunakan konsep link state akan bekerja membuat tabel routing
menurut perhitungannya sendiri dan tidak tergantung perhitungan router yang lain.
Beberapa yang harus dipertimbangkan dalam menggunakan konsep ini adalah :
Kemampuan processor yang lebih tinggi, karena perhitungannya menggunakan
algoritma SPF ( short path first )
Memori yang besar untuk menampung link state
Bandwidth yang sedikit lebih besar untuk melakukan proses penerimaan, penyalinan,
dan pengiriman paket link state.
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 8/13
2.7 Default Routing
Default routing digunakan pada jaringan – jaringan yang hanya memiliki satu port keluar
dari jaringan. Tujuannya adalah untuk meneruskan sebuah paket yang alama tujuannya
tidak dikenali ke interface yang dipilih berdasarkan informasi default routing.
3. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan antara lain :
1. Switch 1 buah
2. Kabel Straight @ 2 meter 3 buah
3. Komputer dengan NIC da OS Windows XP 3 unit
4. Router Linksys WRT54G 1 buah
4. GAMBAR TOPOLOGI
Gambar 10. Konfigurasi jaringan untuk routing
Gambar 11. Konfigurasi jaringan untuk routing menggunakan router
Gambar 12. Konfigurasi jaringan untuk routing ke WAN menggunakan router
5. LANGKAH KERJA
1. Menghubungkan 3 unit komputer ke switch menggunakan kabel straight seperti pada Gambar
10.
2. Mengatur IP Address masing – masing komputer seperti pada tabel di bawah ini. Memastikan
semua komputer tlah terhubung ke jaringan dengan menjalankan ping pada Command Prompt.
Tabel 6. Konfigurasi IP Address
Host IP Address Subnet Mask
Komputer A 192.168.1.2 255.255.255.0
Komputer B 192.168.1.3 255.255.255.0
Komputer C 192.168.1.4 255.255.255.0
3. Membuka jendela Command Prompt pada Komputer A. mengetik perintah “tracert
192.168.1.3” kemudian tekan enter. Mencatat hasil yang tampil pada jendela Command
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 9/13
Prompt.
JAWAB :
4. Mengetik perintah “route print” pada Command Prompt kemudian tekan enter. Mencatat hasil
yang tampil pada jendela Command Prompt.
Tabel 7. Konfigurasi IP AddressNetwork
DestinationNetwork Gateway Interface Metric
5. Mengatur IP Address Komputer seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Konfigurasi IP AddressHost IP Address Subnet Mask Default Gateway
Komputer A 192.168.1.1 255.255.255.0 192.168.1.1
Komputer B 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
Komputer C 192.168.1.3 255.255.255.0 192.168.1.1
6. Membuka jendela Command Prompt pada komputer B. mengetik perintah “tracert
192.168.1.3” kemudian tekan enter. Mencatat hasil yang tampil pada jendela Command
Prompt.
JAWAB :
7. Mengetik perintah “route print” pada Command Prompt kemudian tekan enter. Mencatat hasil
yang tampil pade jendela Command Prompt.
Tabel 9. Konfigurasi IP Address
Network
DestinationNetwork Gateway Interface Metric
8. Berdasarkan data yang diperoleh, apa yang dapat anda simpulkan ?
JAWAB :
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 10/13
9. Mengatur IP Address komputer seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 10. Konfigurasi IP Address
Host IP Address Subnet Mask Default Gateway
Komputer A 192.168.1.1 255.255.255.0 192.168.1.1
Komputer B 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
Komputer C 192.16.1.2 255.255.0.0 192.168.1.1
10. Membuka jendela Command Prompt pada Komputer B. Mengetik perintah “ping 172.16.1.2”
kemudian tekan enter. Apakah komputer B dan C terkoneksi ? jelaskan !
JAWAB :
11. Menghubungkan 2 unit komputer ke router menggunakan kabel straight seperti pada Gambar
11.
12. Mengatur IP Address komputer seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 11. Konfigurasi IP Address
Host IP Address Subnet Mask Default Gateway
Komputer A 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
Komputer B 172.16.1.2 255.255.0.0 192.168.1.1
13. Membuka jendela Internet Explorer pada Komputer A. membuka jendela setup Router dengan
cara mengisi alamatn”192.168.1.1” (default alamat router) pada “Address Bar” kemudian klik
“Go”.
14. Meng-login dengan mengisi password default “admin” dan mengosongkan bagian “username”,
kemudian klik OK, seperti pada tampilan di bawah ini.
Gambar 13. Kotak login
15. Tampilan jendela “setup” Router terlihat seperti pada gambar ddi bawah ini.
Internet Connection Type : Automatic Configuration – DHCP
Local IP Address : 192.168.1.1
Subnet Mask : 255.255.255.0DHCP Server : Disable
Gambar 14. Jendela “setup” Router
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 11/13
16. Pilih menu Setup – Advanced Routing. isikan IP Address seperti pada tampilan d bawah ini.
Operating Mode : Router
RIP : Disable
Select Set Number : 1()
Enter Route Name :Destination LAN IP : 172.16.0.0
Subnet Mask : 255.255.0.0
Default Gateway : 192.168.1.1
Interface : LAN & wirelass
Gambar 14. Jendela “Advanced Routing” pada Router
17. Menyimpan konfigurasi di atas dengan cara klik Save Setting.
18. Mengklik tombol Show Routing Table. Mencatat tabel routing tersebut.
Tabel 12. Konfigurasi IP Address
Destination LAN IP Subnet Mask Gateway Interface
19. Membuka jendela Command Prompt pada Komputer A. Ketik “ping 172.16.1.2” kemudian
tekan enter. Apakah komputer A dab B terkoneksi ?
JAWAB :
20. Menghubungkan 2 unit komputer ke router menggunakan kabel straight seperti pada Gambar
12.
21. Membuka tampilan jendela Setup Router, pilih Setup – Basic Setup. Mengubah konfigurasi
menjadi :
Internet Connection Type : Automatic Configuration – DHCP
Lokal IP Address : 192.168.1.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
DHCP Server : Enable
Starting IP Address : 192.168.1.100
Maximum Numbers : 155
Of DHCP User
( klik Save Setting setiap melakukan perubahan pada Setup router )
22. Mengubah konfigurasi IP client menjadi otomatis seperti terlihat pada tampilan di bawah.
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 12/13
Gambar 15. Konfigurasi IP Client Otomatis
23. Mengklik Start – Control Panel. Klik 2x pada Network Connections. Klik kanan pada Local Area
Connection pilih Status.
24. Klik tab Support – Details. Mencatat IP yang diperoleh tiap client dari Gateway Internet PNLpada tabel di bawah ini.
Tabel 13. Konfigurasi IP Address
Property Network Komputer A Komputer B
MAC Address
IP address
Subnet Mask
Default Gateway
DHCP Server
Lease Obtained
Lease ExpiresDNS Server 1
DNS Server 2
DNS Server 3
25. Membuka jendela Setup Router. Memilih menu Status – Router. Mencatat IP yang diperoleh
router pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Konfigurasi IP Address
Property Network Nilai IP
Login Type
IP Address
Subnet MaskDefault Gateway
DHCP Server
Lease Obtained
Lease Expires
DNS Server 1
DNS Server 2
DND Server 3
26. Mengklik menu Setup – Advanced Routing. mengklik tombol Show Routing Table, mencatat
tabel routing yang diperoleh pada tabel di bawah ini.
Tabel 15. Konfigurasi IP Address
Destination LAN IP Subnet Mask Gateway interface
7/16/2019 04 Routing
http://slidepdf.com/reader/full/04-routing 13/13
6. EVALUASI
1. Jelaskan yang dimaksud dengan routing langsung dan routing tidak langsung !
JAWAB :
2. Jelaskan yang dimaksud dengan routing static dan routing dinamik !
JAWAB :3. Jenis routing apa yang yag digunakan untuk koneksi ke internet pada percobaan di atas ?
JAWAB :
4. Buatlah tabel chace ARP untuk komunikasi antara komputer A dan komputer B seperti pada
Gambar 10 !
JAWAB :
5. Buatlah tabel routing sederhana untuk komunikasi antara komputer A dan komputer B melalui
sebuah router seperti pada Gambar 11 !
JAWAB :