#04. Etika Profesi - dinus.ac.iddinus.ac.id/repository/docs/ajar/etika04.pdfKeterampilan mengelola...

41
Profesionalisme Kerja #04. Etika Profesi

Transcript of #04. Etika Profesi - dinus.ac.iddinus.ac.id/repository/docs/ajar/etika04.pdfKeterampilan mengelola...

Profesionalisme Kerja#04. Etika Profesi

Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian tertentu

Profesimenurut KBBI

Profesional tidak hanya berarti ahli saja. Namun selain memiliki keahlian juga harus bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya tersebut.

Profesional

sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.

Profesionalisme

Profesi, Profesional, Professionalisme,

Profesionalitas

pekerjaannya

tuntutan kepada orangnya

mental komitmen

totalitas

Profesi mengandung 2 unsur :

1.Unsur keahlian

2.Unsur panggilan.

Sehingga seorang profesional harus memadukan dalam diri pribadinya kemampuan teknis untuk menjalankan pekerjaannya dan kematangan etika(attitude)

Menurut SOEGITO REKSODIHARJO

Lazimnya profesi dikaitkan dengan taraf lulusan akademik, tetapi di Indonesia dikenal beberapa profesi yang non akademik misalnya : pemain sepak bola, petinju profesional, penyanyi, dll.

Diploma dan gelar bukan jaminan prestasi seseorang.

dilain pihak dengan tolak ukur yang dikaitkan dengan kemampuan yang semestinya apa pada orang itu.

Beberapa ciri Profesinalisme :

1. Menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita dituntut untuk selalu meningkatkan mutu.

2. Memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.

3. Menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah putus asa dan puas sampai hasil tercapai.

4. Memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.

5. Memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektifitas kerja yang tinggi.

Menurut TJERK HOOGHIEMSTRA

Profesional adalah Mereka yang memiliki kompetensi – kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya.

Kompetensi adalah karakteristik pokok(keahlian mendasar) seseorang yang berhubungan dengan kerja yang efektif

Ada lima Karakteristik Kompetensi :

• Motif

• Sikap

• Konsep diri (attitude, nilai-nilai atau imaginasi diri)

• Pengetahuan

• Keterampilan.

Pada Seminar Penyusunan Regional Model Competency Standar, Bangkok 1999

Kompetensi meliputi : 1. Keterampilan melaksanakan tugas individu

dengan efisien (Task skill ).

2. Keterampilan mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam pekerjaannya (Task management skill ).

3. Keterampilan merespon dengan efektif hal-hal yang bukan merupakan pekerjaan rutin (Contigency management skill ).

4. Keterampilan menghadapi tanggungjawab dan tuntutan lingkungan termasuk bekerja dengan orang lain dan bekerja dalam kelompok (Job/role environment skill).

-ETIKA PROFESI DESAIN-

Desain Grafis menurut ahli :

Menurut Suyanto, desain grafis adalah aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.

Desain Grafis menurut ahli :

Menurut danton sihombing, desain grafis memperkerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi, elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.

Apakah hubungan desain grafis dan seni rupa ?

Desain grafis merupakan turunan dari ilmu seni rupa, ilmu seni rupa sendiri mempunyai cabang lain yang luas seperti : seni murni, seni tekstil / mode, desain interior,

desain produk dan sebagainya.

Jadi, kita semua adalah desainer! hanya yang membedakan adalah ketekunan dan

keseriusan dalam mendalami bidang desain grafis itu sendiri.

-ETIKA PROFESI DESAIN-

Secara global, profesi desain grafis mengarah ke dunia industri kreatif. Beberapa negara maju, terdapat asosiasi yang mengatur etika dalam profesi tersebut.

–American Institute of Graphic Arts –Industrial Designers Society of America –Australian Graphic Design Association

Panduan etika dari berbagai asosiasi tersebut > hampir seluruhnya fokus pada: – integritas dan rasa hormat dalam interaksi bisnis baik dengan klien

perusahaannya bekerja atau pihak ketiga maupun dengan desainer lainnya.

Berikut fokus dalam interaksi bisnis tersebut: ●Menghormati desainer lain dalam persaingan adil dan terbuka. ●Sebagai desainer bersikaplah jujur ketika Anda menggambarkan pengalaman

profesional dan kompetensi Anda. ●Hindari semua jenis pertentangan di atas kepentingan pribadi. ●Memperkenalkan diri kepada klien dengan memberikan saran jujur dan tidak

memihak. ●Menjaga kerahasiaan semua informasi klien. ●Menghilangkan segala bentuk kompensasi atau imbalan tersembunyi. ●Menjaga komitmen untuk mengembangkan karya secara inovatif dengan

kualitas terbaik. ●Tolak segala bentuk plagiarism. ●Akui kepengarangan orang lain yang telah bekerja sama dengan Anda dalam

menciptakan sebuah desain.

Bagaimana dengan etika profesi desain grafis

di Indonesia?

Desain Grafis merupakan bidang profesi yang berkembang pesat sejak

revolusi Industri (abad ke-19) saat di mana informasi melalui media cetak makin luas digunakan dalam perdagangan (poster dan kemasan), penerbitan (koran, buku dan majalah) dan informasi seni budaya. Perkembangan bidang ini erat hubungannya dengan meningkatnya

kesadaran akan manfaat yang dapat dipetik dari kejituan penyampaian informasi pada masyarakat.

Pada saat sekarang ini dunia desain grafis Indonesia dinaungi oleh

ADGI (Asosiasi Desain Grafis Indonesia) DGI (Desainer Grafis Indonesia)

AIDIA (Asosiasi Desainer Komunikasi Visual Indonesia)

sebagai asosiasi desain grafis di Indonesia sedang mewujudkan dan mempromosikan kode etik profesi

yang menjabarkan tanggung jawab desainer grafis terhadap kolega, klien dan lingkungannya.

Sesuai data pada Majalah Concept Vol. 01 edisi 05 tahun 2005, setiap tahun ada 1500-an lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) yang berarti akan ada tambahan + 1500 desainer grafis yang potensial masuk ke dalam industri yang akhirnya akan terjadi oversupply lulusan DKV.

Ingat, informasi tersebut terdapat pada tahun 2005 dan sekarang sudah tahun 2017,

Dilihat dari banyaknya lulusan DKV yang terjun ke dunia pekerjaan, maka akan besar juga persaingan yang terjadi.

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

- ISU ASOSIASI PROFESI -

Melihat isu yang berkembang, ADGI tidak mau kalah dengan asosiasi di

negara-negara maju.

Pada tanggal 28 Januari 2009 ADGI mengajukan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

ke Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Berarti secara langsung menuntut standarisasi kualitas dari

desainer-desainer grafis profesional dan mempunyai sertifikasi desain grafis.

Karena ini menyangkut ranah profesi dari ranah akademisi, yang seringkali ruwet dengan etika dan kriteria keprofesian.

- ISU ASOSIASI PROFESI -

Isu utama tentang etika profesi desainer grafis di Indonesia telah disadari adanya praktek-praktek tidak etis seperti (pitching fiktif, free pitching, kolusi, dll) yang merupakan pelanggaran HAKI – masalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual.

Lebih lanjut mengenai HAKI pada dunia desain grafis dapat dilihat pada tautan diskusi online bersama Forum Desain Grafis Indonesia (FDGI) – HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL – HAKI. Semoga dengan adanya kerjasama dari pemerintah dan desainer-desainer dapat mewujudkan SKKNI sebagai acuan yang jelas dalam berprofesi sebagai desainer grafis sehingga etika profesionalisme dapat diterapkan.

Sumber Reference : ●http://los-diy.or.id/artikel/makalah/Losdiy-etika%20profesi.pdf ●http://dgi-indonesia.com/adgi-membawa-desain-grafis-indonesia-

menuju-standar-kompetensi-kerja-nasional-indonesia-skkni/ ●Majalah Concept Vol. 01 edisi 05 2005 ●http://dgi-indonesia.com/diskusi-online-bersama-forum-desain-

grafis-indonesia-fdgi-hak-kekayaan-intelektual-haki/

●http://www.adgi.or.id/v2009/