04. Dedi Permana

download 04. Dedi Permana

of 18

Transcript of 04. Dedi Permana

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    1/18

    Penjaringan Aspirasi Masyarakat Sebagai Masukan RancanganTeknokratik RPJMN 2015-2019 di Gedung Serbaguna Pasca Sarjana

    Universitas Sriwijaya

    Palembang, 3 Maret 2014

    Oleh Deddy Permana / Yayasan Wahana Bumi HijauSumatera selatanwww.wbh.or.id

    http://www.wbh.or.id/http://www.wbh.or.id/
  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    2/18

    Organisasi independenyang berbasis di Palembang,

    Sumatera Selatan dan bergerak dibidangpemberdayaan masyarakat dan penyelamatanlingkungan hidup. Berdiri pada tahun Mei 2001.

    Mempunyai Visi : Terwujudnya tatanan masyarakatyang kuat dan mandiri serta berkontribusi dalamupaya pelestarian lingkungan hidup.

    Melakukan kerja-kerja : Membina danmemberdayakan sosial, ekonomi, budaya masyarakat;Memperjuangkan pengelolaan sumber daya alam

    berbasis partisipasi masyarakat; Melakukan advokasikebijakan publik yang menjamin keberdayaanmasyarakat dan kelestarian lingkungan hidup; sertaMelakukan riset dalam menunjang kegiatan advokasi

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    3/18

    RPJM 1(2005 2009)

    RPJM 2(2010 2014)

    RPJM 4(2020 2025)

    RPJM 3(2015 2019)

    Visi Pembangunan 2005-2025:

    Indonesia yang Mandiri, Maju,

    Adil dan Makmur

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    4/18

    UU No. 17 Tahun 2007 Tentang RPJPN 2005-2025:

    RPJP Nasional menjadi pedoman dalam penyusunanRPJM Nasional yang memuat Visi, Misi dan ProgramPresiden

    UU No. 25 Tahun 2004 Tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional.

    PP No. 40 Tahun 2006 Tentang Tata CaraPenyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

    Rancangan Awal RPJM Nasional memuat Strategi pembangunan nasional,

    Kebijakan umum dan program prioritas Presiden, serta

    Kerangka ekonomi makro

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    5/18

    Skala Prioritas Prasyarat

    Kemampuan pertahanan nasional

    dan keamanan dalam negerimakin menguat

    Profesionalisme institusi pertahanan dan keamanan negara,kesejahteraan prajurit, ketersediaan alat utama sistempersenjataan TNI dan alat utama Polri melaluipemberdayaan industri pertahanan nasional

    Kehidupan demokrasi bangsamakin mengakar dalamkehidupan bangsa

    Pelembagaan nilai-nilai demokrasi dengan prinsip toleransi,nondiskriminasi dan kemitraan dan pelaksanaandesentralisasi dan otonomi daerah.

    Kesadaran dan penegakan hukumdalam berbagai aspek kehidupanberkembang makin mantap

    Profesionalisme aparatur negara di pusat dan daerah makinmampu mendukung pembangunan nasional.

    Kesejahteraan rakyat terusmembaik

    Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitasyang disertai terwujudnya lembaga jaminan sosial

    Kualitas sumber daya manusiaterus membaik Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan, yangberbasis keunggulan lokal dengan manajemen pelayanananpendidikan yang efisien dan efektif; meningkatnya derajatkesehatan,status gizi masyarakat; kesetaraan gender;tumbuh kembang optimal, serta kesejahteraan danperlindungan anak; tercapainya kondisi penduduk tumbuhseimbang; dan budaya dan karakter bangsa.

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    6/18

    Pelaksanaanpembangunanberkelanjutan

    yang semakinmantap

    Daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan untukmendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi,seimbang, dan lestari; pengelolaan dan pendayagunaan sumber dayaalam yang diimbangi dengan upaya pelestarian fungsi lingkungan

    hidup dan meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilakumasyarakat; serta semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitaspenataan ruang di seluruh wilayah Indonesia.

    Daya saingperekonomianIndonesiasemakin kuat dankompetitif

    Terpadunya industri manufaktur dengan pertanian, kelautan dansumber daya alam lainnya secara berkelanjutan; ketersediaaninfrastruktur , kerja sama pemerintah dan dunia usaha,

    pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi industriserta penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatanefisiensi, produktivitas, penguasaan dan penerapan teknologi olehmasyarakat dalam kegiatan perekonomian.

    Ketersediaaninfrastruktur

    yang sesuaidengan rencanatata ruang

    Berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; terpenuhinyapasokan tenaga listrik yang handal dan efisien , pelayanan pos dan

    telematika yang efisien dan modern; konservasi sumber daya air yangmampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air danpengembangan sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan dasarmasyarakat, pengembangan infrastruktur perdesaan untukmendukung pembangunan pertanian, pemenuhan kebutuhanhunian bagi seluruh masyarakat dengan sistem pembiayaanperumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    7/18

    Sejumlah 48,8 jutajiwa penduduk yang tinggal di pedesaan sekitarkawasan hutan, 10,2 juta nya terkategorikan sebagai kelompokmiskin.

    Dengan data BPS tahun 2010 tentang jumlah penduduk miskinIndonesia sebesar 31,02 jutajiwa maka kita dapat menyatakanbahwa sepertiga dari penduduk miskin itu ada di pedesaan dalamdan Sekitar hutan (selanjutnya disebut desa/kampong hutan).

    Kementerian Kehutanan merilis data 31.957 desayang ada di dalam,di tepi dan sekitar Kawasan hutan. Jumlah ini merupakan 36,17%dari seluruh desa yang ada di Indonesia.

    Desa-desa dalam kawasan hutan terbanyak ada di Provinsi

    Kalimantan Tengah dan desa-desa tepi dan sekitar kawasan hutanterbanyak ada di Provinsi Jawa Tengah

    Dokumen Rencana Strategis Kementerian

    Kehutanan 2010-2014 menyatakan :

    Keberadaan desa/kampong hutan ini memberi indikasi kuat

    bahwa kawasan hutan merupakan unit sosio-kultural dan

    ekonomi bagi sebagian penduduk Indonesia.

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    8/18

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    9/18

    Jumlah desa-desa di dalam dan di sekitar hutan

    (HP dan HL) di Provinsi Sumatera Selatan + 699desa dengan potensi luas kawasan +2.025.097,16Ha : atau 53 persen dari total luaskawasan hutan di Provinsi Sumatera Selatanseluas3.760.662ha.

    439desa terdapat di kawasan hutan produksi (HP)luasnya + 1.597.982,26Ha

    260 desa terdapat di kawasan hutan lindung (HL)luasnya + 427.114,60Ha.

    Kondisi ini jika tidak direspon dengan baik berpotensi

    meningkatkan konflik pengelolaan kawasan hutan,

    namun disisi lain juga jika dikelola dengan baikmerupakan wilayah potensial untuk implementasi PHBM

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    10/18

    INDUSTRI

    EKSTRAKTIF

    TATA KELOLA:Soal birokrasi &

    korupsi

    AIR

    KONFLIKSOSIAL

    KETIMPANGANALOKASIMANFAAT

    KEMISKINAN

    HUTAN

    PANGAN

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    11/18

    1. Usaha Besar & Kepentingan Umum

    Jenis Pemanfaatan dan Penggunaan Juta Ha %

    a. IUPHHK-HA 24,88

    b. IUPHHK-HT 9,39

    c. IUPHHK-RE 0,19

    d. Pelepasan kebun & trans 5,93

    e. IPPKH-Tambang, dll 0,62

    Jumlah 1 41,01 99,49

    2. Usaha Kecil dan Masy Lokal/Adat

    Jenis Pemanfaatan Juta Ha %

    a. IUPHHK HTR 0,16

    b. Hutan Desa 0,003

    c. Hutan Kemasyarakatan 0,04

    Jumlah 2 0,21 0,51

    Jumlah 1 dan 2 41,69 100,00

    Sumber: PermenHut No. 49/2011

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    12/18

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    13/18

    Hingga Desember 2011, terdapat 2,759,254 hektar lahan yang

    menjadi obyek konflik di empat sektor, ada 110 kasus.Pertanahan Perkebunan Tambang Kehutanan

    LuasLahan

    17.600 ha 1.765.592 ha 43.360 ha 932.701

    JumlahKasus

    10 28 4 68

    Data Konflik WALHI Sumsel 2013 : 32 Kasus SDA

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    14/18

    MasyarakatAdat/Lokal

    Perusahaan SwastaPemegang Ijin (Sektor

    Hutan, Kebun,Tambang, Perumahan,

    dl)

    Pemerintah

    Pemegang kawasan/Penerbit hak/ijin(Kemenhut, BPN,

    Pemda,dll)Lain-lain

    TNI, KelompokMasyarakat, cukong/

    makelar tanah,elit/politisi, dll

    BUMN

    Perhutani, PTPN,PLN, dll

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    15/18

    PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

    1.Tata Kelolapemerintahan yang

    kurang baik di sektor

    hutan dan lahan

    1. Mendorong Akses yang lebih terbuka atasdata/informasi/peta yang dikelola oleh K/L terkait

    hutan

    2. Akuntabilitas dan transparansi penetapan dan

    penggunaan anggaran;

    3. Reformasi birokrasi - Pengembangan sistem karier

    SDM sesuai standar profesionalitas, serta penetapan

    pejabat yang terbuka bagi publik;4. Reformasi rezim perizinan yang lebih pro rakyat dan

    penegaan hukum yang berkeadilan

    KEMENHUT, KLH,

    ESDM, MENPAN, BPN

    dan dukungan

    PEMDA , Masyarakat

    sipl

    2.Konflik

    tenurial/lahan/SDA

    yang semakin

    membesar

    1. Pembentukan dest penyelesaian konflik di tingkat

    nasional hingga propinsi dengan melibatkan

    berbagai pihak .

    2. Menyusun langka-langka penyelesaian konflik

    tenurial dengan pendekatan Non Litigasi atauADR (Alternative Dispute Resolution): Prosedur

    penyelesaian melalui konsensus, bersifat informal

    yang digunakan oleh para pihak dalam

    menyelesaikan sengketa sebagai alternatif dari

    pendekatan melalui lembaga pengadilan (negosiasi,

    mediasi, rekonsiliasi, arbitrase).

    KEMENHUT, KLH,

    ESDM, MENPAN, BPNdan dukungan

    PEMDA dan

    masyarakat sipil

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    16/18

    PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

    3. Akses dan ruang kelolamasyarakat di kawasan

    hutan sangat terbatas

    1. Meningkatkan dukungan sumber dayamencakup peningkatan sumber daya manusia

    dan sumber daya finansial.

    2. Peningkatan Pelayanan . Membangun desk

    layanan perizinan dan pro rakyat yang

    berkeadilan.

    3. Menyediakan alokasi anggaran di daerah untuk

    pendampingan PHBM di masyarakat.

    KEMENHUT, KLH,

    ESDM, BPN dan

    dukungan PEMDA ,

    Masyarakat sipil

    4. Kemiskinan Masyarakat di

    sekitar Hutan

    1. Mengitegrasikan program pengentasan

    kemiskinan dengan peningkatan pengelolaan

    SDH di desa sekitar hutan.

    2. Memperluas peluang akses dan ruang kelola

    masyarakat sekitar hutan

    3. Fasilitasi badan usaha unit desa danmasyarakat pengelolah hutan dengan

    meningkatkan dukungan sumber daya

    MENKO KESRA,

    KEMENHUT, KLH,

    ESDM, BPN dan

    dukungan PEMDA ,masyarakat sipil

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    17/18

    Keselamatan Warga dari Bencana Ekologi

    Peningkatan Akses masyarakat dalam pengelolaanSumberdaya Alam, melalui PHBM dan kemitraan (P.39/2013)

    Tata kelola pemerintahan sektor Hutan dan lahan

    Daya Dukung Lingkungan dan Tata Ruang yang ter integrasi.

    Keberhasilan pembangunan nasional dalam mewujudkan visi

    ndonesia yang mandiri

    maju

    adil

    dan makmur

    perlu didukung

    oleh (1) komitmen dari kepemimpinan nasional yang kuat dandemokratis; (2) konsistensi kebijakan pemerintah; (3)

    keberpihakan kepada rakyat; dan (4) peran serta masyarakat

    dan dunia usaha secara aktif.

  • 7/24/2019 04. Dedi Permana

    18/18