03.PerancSisInf-Desain.Sistem

download 03.PerancSisInf-Desain.Sistem

of 10

Transcript of 03.PerancSisInf-Desain.Sistem

Perancangan Sistem Informasi

DESAIN SISTEM

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistcm telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunyasekarang bagi sistem analis untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem (systems design). Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum (general system design) dan desain sistem terinci (detailed systems design). Desain sistem secara umum (general systems design) disebut juga dengan disain konsepsual (conceptual design) atau desain logikal (logical design) atau desain secara makro (macro design). Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem secara fisik (physical systems design) atau desain internal (internal design). Definisi Desain Sistem Desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut ini. Menurut Robert J.Verzello/John Reuter III: The stage of the development cycLe which follow analysis: definition of functional requirement and preparation of impIementation specifications; describing how a system is to constructed. 1 (Tahap setetah analisis dari sikLus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhankebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun imptementasi; menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk). Menurut John Burch & Gary Grudnitski Systems design can be defined as the drawing, planning, sketching, or arranging of many separate elements into a viable, reunified a whoIe.2 (Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke daIam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi). Menurut Georqs M. Scott Systems design determines how a system will accomplish what it must accompIish; it involves configuring the software and hardware compo-nents of a system so that after the installation to the system will fully satisfy the system specifications established at the end of the systems analysis phase.3 (Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen1

Robert J. Verzello/John Reuter lll, Data Proccssing: Systems and Concepts, (lnternational Student Edition; Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha, 1982), hal. 321 2 Jolrn Ilurch & Gary Grudnitski, hal.461 3 George M. Scott. Principles of Management Information Svstems. (New York McGraw-Hill, 1986). hal. 518

Copylefttsetiaji

halaman 1

Perancangan Sistem Informasi

perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga seteLah instatasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap anatisis sistem). Dengan demikian desain sistem dapat diartikan sebagai berikut ini. 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem; 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional; 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi, 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk; 5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi; 6. Termasuk menyangkut mengkonligurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem Tujuan Desain Sistem Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama. Yaitu sebagai berikut ini: 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem. 2. Untuk mcmberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram kompurer dan ahli-ahli teknik lainnya yangterlibat Tujuan kodua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci, yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan untuk pembuatan program komputernya. Untuk mcncapai tujuan ini sistem analis hurus dapat mencapai sasaran-sirsaran sebagai berikut : 1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dioah-ami dan eligunakan. 2. Desain sistem harus dapat. mendukung tujuan utama perusuhaan sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem 3. Desain sistcm harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer. 4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masingmasing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.

Copylefttsetiaji

halaman 2

Perancangan Sistem Informasi

Pendekatan Desain Sistem Pendekatan desain sistem (System Design Approaches) memiliki beberapa metode atau model. Yang akan dibahas di sini adalah Pendekatan Model Driven, Rapid Application Development, dan Startegi disain sistem FAST. Pendekatan Model-Driven (Model-Driven Approaches), adalah pendekatan perancangan sistem yang menitikberatkan pada model sistem untuk dokumentasi aspek teknis dan implementasi sebuah sistem. Yang termasuk pendekatan ini diantaranya: Modern structured design teknik perancangan sistem yang membagi proses-proses dalam sistem menjadi komponen-komponen yang dapat diatur. Information engineering (IE) model-driven dan datacentered, tapi merupakan teknik yang process-sensitive untuk planning, analyzing, dan designing sistem informasi. Model-model IE adalah gambaran yang mengilustrasikan dan mensinkronkan data dan proses sistem Alat utama IE adalah diagram model data. Prototype a small-scale, incomplete, but working sample of a desired system. Pendekatan prototype merupakan proses iteratif yang mengandung relasi kerja yang erat antara perancang dan pengguna. Object-oriented design (OOD) teknik ini digunakan untuk menyaring definisi-definisi object requirements yang diidentifikasi sebelumnya dalam analisis, dan untuk mendefinisikan obyek khusus. Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi kecepatan tinggi dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). VersiHigh Speed dari model Waterfall. Fase-fase Rapid Application Development Bussiness modeling, Aliran informasi di antara fungsifungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaanpertanyaan berikut : o informasi apa yang mengendalikan proses bisnis? o Informasi apa yang di munculkan?

Copylefttsetiaji

halaman 3

Perancangan Sistem Informasi

o Siapa yang memunculkanya? o Ke mana informasi itu pergi? o Siapa yang memprosesnya? Data modeling Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase business modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masingmasing objek diidentifikasi dan hubungan antara objekobjek tersebut didefinisikan. Bagian dari pemodelan bisnis yang didefinisikan ke dalam sekumpulan objek data. Karakteristik (atribut) dari setiap objek diidentifikasikan dan hubungannya Prosess modelling Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data. Objek data akan diimplementasikan pada fungsi bisnis. Deskripsi proses dibangun untuk penambahan modifikasi, penghapusan, atau pengambilan kembali objek data. Aplication generation RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional o Pada semua kasus, alatalat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak. Melakukan penggunaan kembali komponen yang ada (jika mungkin) Atau membuat kembali penggunaan kembali komponen jika dibutuhkan. Testing and turnover, karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus di uji dan semua interface harus dilatih secara penuh. Kekurangan Rapid Application Development RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik. RAD menuntut pengembangan dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek.

Copylefttsetiaji

halaman 4

Perancangan Sistem Informasi

Kecepatan yang tinggi dengan biaya minimal kemungkinan besar hasil kualitasnya rendah. Proyek mungkin berakhir dengan lebih banyak tambahan kebutuhan daripada yang telah dipenuhi Potensial adanya penambahan fitur karena fitur yang sekarang hasilnya asal-asalan Potensial ketidaksesuaian desain dan implementasi Potensial ketidakkonsistenan penamaan dan dokumentasi Sangat sulit membuat modul yang dapat digunakan kembali

Kelebihan Rapid Application Development Hasil pengembangan bisa lebih cepat dibandingkan SDLC lainnya Memerlukan biaya yang lebih sedikit Mementingkan dari segi bisnis dan teknik Berkonsentrasi pada sudut pandanguser Menyediakan kemungkinan perubahan secara cepat sesuai permintaanuser Menghasilkan jarak kesesuaian yang kecil antara kebutuhan user dan spesifikasi sistem Waktu, biaya, daneffort minimal Kondisi sesuai Rapid Application Development Proyek dengan skala kecil sampai medium dengan waktu pendek Fokus pada lingkup tertentu, misalnya pada objek bisnis yang telah didefinisikan dengan baik Bukan aplikasi dengan komputasi yang kompleks User tahu pasti area yang harus dimiliki aplikasi Manajemen memiliki komitmen terhadap keterlibatan user Spesifikasi kebutuhan sudah benar-benar diketahui Pendefinisian spesifikasi yang tidak perlu waktu lama Anggota tim memiliki keahlian yang baik Komposisi tim stabil Ada kontrol proyek yang efektif Kondisi tidak sesuai Rapid Application Development Proyek yang terlalu besar dan kompleks Proyek yang bersifat aplikasi real-time atau menangani hal-hal yang kritis Sistem dengan komputasi tinggi Lingkup dan objek bisnis proyek belum jelas Pengumpulan spesifikasi kebutuhan membutuhkan waktu lama Banyak orang yang harus terlibat dalam proyek

Copylefttsetiaji

halaman 5

Perancangan Sistem Informasi

Membutuhkan lingkup daerah yang luas Tim proyek besar dengan koordinasi tinggi Komiten pihak manajemen dengan user rendah Banyak teknologi baru digunakan untuk membangun aplikasi

Startegi Desain Sistem FAST Framework for the Application of Systems Thinking (FAST) adalah melakukan strategi analisis dengan menggunakan beberapa fase seperti berikut ini: 1. Scope Definition Phase (Fase Definisi Lingkup) Is the project worth looking at? tujuannya adalah untuk menentukan kelayakan dari sebuah proyek dan membuat sebuah rencana untuk melengkapi proyekproyek itu kedalam studi dan analisis yang lebih rinci. Untuk melakukan fase penyelidikan awal, analisis sistem akan bekerja dengan pemilik dan pengguna sistem untuk : a. Mengklasifikasikan masalah , kesempatan dan arah b. Menegosiasikan lingkup awal c. Menilai Kelayakan Proyek d. Perencanaan proyek e. Menyajikan proyek ke komunitas Produk jadi dari fase definisi lingkup adalah sebuah project charter yang harus disetujui oleh pemilik sistem dan atau dewan pengambil keputusan. Steering body komite dari eksekutif dan manajersistem yang mempelajari dan memprioritaskan beberapa proposal proyek untuk menentukan proyek mana yang akan menghasilkan nilai terbesar bagi organisasi, sehingga harus disetujui Disebut juga steering committee. Project charter hasil akhir dari fase investigasi pendahuluan, yang menyatakan ruang lingkup proyek, rencana, metode, standar, dst. 2. Problem Analysis Phase (Fase Analisis Masalah) Is a new system worth building? tujuan fase analisis masalah adalah untuk menjawan apakah masalah-masalah itu sungguhsungguh layak untuk dipecahkan, apakah sistem baru layak untuk dibuat ? Pada fase ini dilakukan kegiatan : a. Belajar mengenai area masalah b. Secara cermat menganalisa sebuah masalah dan peluang

Copylefttsetiaji

halaman 6

Perancangan Sistem Informasi

c. d. e. f.

Menganalisa proses bisnis Membuat sasaran dan batasan peningkatan sistem Memperbaharui rencana proyek Mempresentasikan penemuan dan rekomendasi

Produk jadi fase analisis masalah adalah sasaran peningkatan sistem.(approvel to continue project from preliminary investigation) Project Charater

fact finding techniques or JRP

2.1 SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES Understand the problem domain Problem Domain and Business Vocabullary

current system documentation system models

2.2 Analyze problems and opportunities

2.6 Communicate finding and recomendations

problem analysis, system models, and system Improvement objectives

problem statement, cause/effect analysis ` Repository problem domain, process models, process analysis problem analysis, system improvement objectives, ` and constraints 2.4 Establish system Improvement objectives

2.3(opt) Analyze business processes

project plan Updated Project Plan

2.5 Update or refine the project plan System Improvemen t Objectives

Copylefttsetiaji

halaman 7

Perancangan Sistem Informasi

3. Requirements Analysis Phase (Fase Analisis Persyaratan) What do the users need and want from the new system? Tujuan fase analisis persyaratan adalah untuk mengenali sistem baru atau menetapkan persyaratan bisnis untuk suatu sistem baru. Kegiatan yang aka dilakukan dalam fase ini : a. Menetapkan persyaratan b. Menganalisis persyaratan fungsional dengan menggunakan pemodelan sistem dan/atau prototiping penemuan c. Melacak dan melengkapi pernyataan persyaratan d. Menyusun prioritas persyaratan e. Memperbaharui rencana dan lingkup projek Produk jadi dari fase analisis persyaratan adalah pernyataan persyaratan bisnis karena persyaratan merupakan target yang terus bergerak, maka analisis persyaratan juga mencakup tugas-tugas yang terus berlangsung 4. Logical Design Phase (Fase Desain Logis) What must the new system do? tujuan dari fase ini adalah menentukan tujuan sistem baru yang akan dibangun, dan aktivitas apa saja yang dilakukan. Fase desain logis umumnya mencakup tugas tugas berikut : a. Menstruktur persyaratan , pada tahap ini harus di gambar atau diperbaharui satu atau lebih model sistem untuk menggambarkan persyaratan fungsional b. Memvalidasi persyaratan fungsional , Model sistem adalah representasi dari persyaratan pengguna yang harus divalidasi dalam hal kelengkapan dan kebenarannya c. Menentukan penerimaan Test case , Memulai merencanakan pengujian sistem karena model sistem sangat efektif untuk menentukan persyaratan, pemrosesan,aturan-aturan data dan aturan bisnis bagi sistem baru Produk jadi dari fase ini adalah menghasilkan sebuah pernyataan persyaratan bisnis yang akan memenuhi sasaran peningkatan sistem yang telah diidentifikasi pada fase sebelumnya. 5. Decision Analysis Phase (Fase Analisis Keputusan) What is the best solution? tujuan fase analisis keputusan adalah mengalihkan proyek dari perhatian bisnis ke solusi teknis dengan mengidentifikasi,menganalisa dan merekomendasikan sebuah solusi sistem teknis.

Copylefttsetiaji

halaman 8

Perancangan Sistem Informasi

Untuk menyelesaikan fase analisis keputusan analis dan para partisipan yang berkepentingan akan: a. Menetapkan solusi dan kandidat b. Menganalisa solusi kandidat untuk kelayakan c. Membandingkan kemungkinan solusi kandidat untuk menyeleksi satu atau lebih solusi yang direkomendasikan d. Memperbaharui rencana proyek yang berdasarkan solusi yang direkomendasikan e. Menyajikan dan pertahankan solusi target . Produk jadi fase analisis keputusan adalah proposal sistem. Proposal sistem ini mungkin tertulis dan atau dipresentasikan secara lisan. Beberapa hasil mungkin keluar. Titik periksa kepraktisan creeping commitment (diamon) dapat menghasilkan satu dari opsi-opsi berikut : a. Menyetujui dan membiayai proposal sistem untuk desain dan konstruksi (kemungkinan termasuk penambahan anggaran dan jadwal jika lingkup telah dikembangkan secara signifikan). b. Menyetujui dan membiayai satu dari solusi-solusi calon alternatif. c. Menolak semua solusi calon dan memilih apakah membatalkan proyek atau mengirimkannya kembali untuk rekomendasi baru. d. Menyetujui versi lingkup-terkurangi solusi yang diusulkan. 6. Physical Design and Integration Phase (Fase Desain dan Integrasi Fisik) tujuan fase desain dan integrasi fisik adalah untuk mentransformasikan persyaratan-persyaratan bisnis (diwakilkan sebagian oleh model sistem logis) ke dalam spesifikasi desain fisik yang akan memandu konstruksi sistem. Desain fisik akan dibatasi oleh model arsitektural yang disetujui dari fase sebelumnya. Desain juga harus mengikuti semua standar desain teknis internal yang memastikan kelengkapan, keadaan dapat digunakan, keadaan dapat diandalkan, performa dan kualitas. Physical design (desain fisik) adalah kebalikan desain logis. Desain fisik mewakili solusi teknis spesifik, sedangkan desain logis berurusan secara eksklusif dengan persyaratan-persyaratan bisnis yang terpisah dari semua blok-blok pembangun. Partisipan kunci pada fase desain dan integrasi fisik adalah desainer sistem dan analis sistem (mungkin peran saling tindih untuk beberapa individu yang sama) dengan para pengguna sistem (misalnya desain layer dan aliran kerja). Produk jadi dari desain dan integrasi fisik adalah kombinasi model dan spesifikasi desain fisik, prototipe desain, dan proses bisnis didisain ulang. 7. Construction and testing phases (Fase Konstruksi dan pengujian)

Copylefttsetiaji

halaman 9

Perancangan Sistem Informasi

Setelah diberikan tingkat model dan spesifikasi desain fisik (dan atau prototipe desain), dapat mulai mengkonstruksi dan menguji komponen-komponen sistem untuk desain tersebut. Produk jadi primer fase konstruksi dan pengujian adalah sistem fungsional yang siap untuk diimplementasikan. Tujuan fase konstruksi dan pengujian adalah : a. Membangun dan menguji sebuah sistem yang memenuhi persyaratan bisnis dan spesifikasi desain fisik. b. Mengimplementasikan antarmuka-antarmuka antara sistem baru dengan sistem yang telah ada. c. Dokumentasi final (misalnya sistem bantuan, manual pelatihan, dukungan help desk, instruksi kontrol produksi) akan dikembangkan sebagai persiapan pelatihan dan operasi sistem. 8. Installation and Delivery Phase (Fase Instalasi dan Pengiriman) Sistem yang baru biasanya menggambarkan penyimpangan cara bisnis yang dijalankan saat ini, oleh sebab itu analis harus menyediakan transisi yang halus dari sistem yang lama ke sistem yang baru dan membantupara pengguna menghadapi masalah start-up yang normal. Dengan demikian fase instalasi dan pengiriman berperan untuk mengirimkan sistem ke dalam operasi (produksi). Produk jadi dari fase instalasi dan pengiriman adalah sistem operasional. Pembangun sistem menginstal sistem dari lingkungan pengembangannya ke dalam lingkungan produksi. Analis sistem harus melatih para pengguna sistem, menuliskan berbagai macam manual pengguna dan kontrol produksi, mengkonversi file dan database yang ada menjadi database baru dan melakukan pengujian sistem final. Fase instalasi dan pengiriman juga melibatkan pelatihan orang-orang yang akan menggunakan sistem final dan mengembangkan dokumentasi untuk membantu para pengguna sistem. Fase implementasi biasanya memasukkan tinjauan kembali pasca audit untuk keberhasilan proyek sistem yang diselesaikan. Aktivitas ini menghasilkan perbaikan berkesinambungan proses dan manajemen proyek di masa depan.

Copylefttsetiaji

halaman 10