03. relay

22
RELAY Danang Erwanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Islam Kadiri - Kediri

Transcript of 03. relay

RELAY

Danang Erwanto

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas TeknikUniversitas Islam Kadiri - Kediri

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik.

Secara prinsip, relai merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya.

Suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar.

PENGERTIAN RELAY

PRINSIP KERJA RELAY

PRINSIP KERJA RELAY (2)

Relay terdiri dari Coil & Contact

coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik.

contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal

sebelum diaktifkan open), Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan

close).

Secara sederhana prinsip kerja relay : ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.

PRINSIP KERJA RELAY

JENIS-JENIS RELAY(Berdasarkan kondisi dan kontaknya)

Definisi pole dan throw:

Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh relay

Throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact

JENIS-JENIS RELAY(Berdasarkan kondisi dan kontaknya)

Penggolongan relay berdasar jumlah pole dan throw : SPST (Single Pole Single Throw) DPST (Double Pole Single Throw) SPDT (Single Pole Double Throw) DPDT (Double Pole Double Throw) 3PDT (Three Pole Double Throw) 4PDT (Four Pole Double Throw)

JENIS-JENIS RELAY

1. SPST - Single Pole Single Throw.

2. SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO.

RELAY SPDT

3. DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPST.

RELAY DPST

4. DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPDT.

RELAY DPDT

4. 3PDT - Three Pole Double Throw. Setara dengan 3 buah saklar atau relay SPDT.

RELAY 3PDT

4. 4PDT - Three Pole Double Throw. Setara dengan 4 buah saklar atau relay SPDT.

RELAY 4PDT

SYARAT-SYARAT RELAY

a. Cepat bereaksi

Relay harus cepat bereaksi / bekerja bila sistem mengalami gangguan atau kerja abnormal,

top = total waktu yang dipergunakan untuk memutuskan hubungan

tp = waktu bereaksinya rele

tcb = waktu yang dipergunakan untuk pelepasan CB

Pada umumnya untuk top sekitar 0,1 detik

b. SelektifYang dimaksud selektif adalah kecermatan pemilihan dalam mengadakan pengamanan, dalam hal ini menyangkut kordinasi pengamanan dari sistem keseluruhan.

cbpop ttt

SYARAT-SYARAT RELAY

c. Peka /Sensitif

Relay harus dapat bekerja dengan kepekaan yang tinggi, artinya harus cukup sensiitif terhadap gangguan didaerahnya meskipun gangguan tersebut minimum.

d. Andal / ReliabilityKeandalan relay dikatakan cukup baik bila mempunyai harga : 90 s/d 99 %.Misalnya dalam satu tahun terjadi gangguan sebanyak 25x dan relay dapat bekerja dengan semporna sebanyak 23x, maka :

Keandalan relay = %92

25

23

KLASIFIKASI RELAY

a.Berdasarkan prinsip kerjanya : Relay elektro-magnetis Relay termis Relay elektronis/ Solid

state relay

b.Berdasarkan sifat dan kegunaannya timing relay latching relay

c.Berdasarkan kontruksinya : tipe angker tarikan tipe batang seimbang tipe cakram induksi tipe kumparan bergerak

d.Berdasarkan besaran

yang diukur : relay tegangan relay arus relay impedans relay frekuensi

KLASIFIKASI RELAY

d. Berdasarkan cara kerja kontrol elemen :- direct acting; kontrol elemen bekerja

langsung memutuskan aliran- indirect acting; kontrol elemen hanya

digunakan untuk menutup kontak suatu peralatan lain digunakan memutus rangkaian / aliran

e. Berdasarkan karakteristiknya :- Instantaneous- Definitte time delay, yaitu relay yang

bekerjanya dengan kelambatan waktu- inverse

RELAY ELEKTRO-MAGNETIS

relay yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis.

Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar  tersebut timbul medan magnet.

Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis yaitu logam yang mudah terinduksi medan elektromagnetis, akibatnya  logam tersebut mempunyai sifat kemagnetan.

RELAY TERMIS

Peralatan switching yang peka terhadap suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.

Merupakan salah satu pengaman motor dari arus yang berlebih.

SOLID STATE RELAY Solid state relay (SSR) adalah saklar

elektronik yang tidak memiliki bagian yang bergerak.

Contohnya foto-coupled SSR, transformer-coupled SSR, dan hybrida SSR.

SSR dibangun dengan isolator sebuah MOC untuk memisahkan bagian input dan bagian saklar.

Dengan SSR dapat menghindari terjadinya percikan api seperti yang terjadi pada relay konvensional

Dapat menghindari terjadinya sambungan tidak sempurna karena kontaktor keropos seperti pada relay konvensional.

TIMMING RELAY

Relay penunda batas waktu

LATCHING RELAY

jenis relay yang digunakan untuk latching atau mempertahankan kondisi aktif input sekalipun input sebenarnya sudah mati.

jika latch coil diaktifkan, ia tidak akan bisa dimatikan kecuali unlatch coil diaktifkan.