Pengujian Relay

14
PENGUJIAN RELAY UNDERVOLTAGE Peralatan Pengujian : 1. Secondary Current Injection Test System 2. Buzzer 3. Supply DC 4. Volt-Amperemeter DC 5. Alat Pembersih Uji Tegangan pick up dan tegangan kembali relay Gambar Rangkaian : Prosedur : 1. Catat nameplate relay

Transcript of Pengujian Relay

Page 1: Pengujian Relay

PENGUJIAN RELAY UNDERVOLTAGE

Peralatan Pengujian :

1. Secondary Current Injection Test System

2. Buzzer

3. Supply DC

4. Volt-Amperemeter DC

5. Alat Pembersih

Uji Tegangan pick up dan tegangan kembali relay

Gambar Rangkaian :

Prosedur :

1. Catat nameplate relay

2. Bersihkan kontak relay (Pada kontak relay terdapat kerak / korosi)

3. Setting tegangan dan time dial relay ( Vset = 85 dan time dial = 2)

4. Kontak 7 dan 8 dihubungkan pada supply tegangan AC dari SMC

Page 2: Pengujian Relay

5. Kontak 3 dan 10 dihubungkan pada buzzer

6. Mula-mula relay diberi tegangan 90 Volt AC dari SMC, kemudian tegangan

diturunkan pelan- pelan sampai buzzer berbunyi. Catat pada tegangan berapa

Buzzer berbunyi (tegangan pick up)

7. Setelah buzzer berbunyi, tegangan dinaikkan pelan-pelan sampai buzzer tidak lagi

berbunyi. Catat pada tegangan berapa buzzer tidak lagi berbunyi (tegangan

kembali)

Uji Waktu Trip Relay

Gambar Rangkaian :

Prosedur :

1. Kontak 7 dan 8 dihubungkan pada supply tegangan AC dari SMC

2. Kontak 3 dan 10 dihubungkan pada sinyal trip SMC

3. Mula-mula relay diberi tegangan input AC 100 volt

4. Setting tegangan gangguan pada SMC sebesar 20% dari setting tegangan relay (20%

dari 85 Volt)

5. Inject tegangan gangguan tersebut ke relay

6. Amati dan catat berapa lama waktu yang diperlukan relay untuk trip (waktu trip

tertera pada display SMC)

7. Cocokkan waktu trip dan besarnya tegangan gangguan yang telah diuji dengan kurva

karakteristik V-T Relay

8. Ulangi langkah 4-6 dengan tegangan gangguan sebesar 40% dari setting tegangan

relay

Page 3: Pengujian Relay

9. Ulangi langkah 4-6 dengan tegangan gangguan sebesar 60% dari setting tegangan

relay

10. Ulangi langkah 4-6 dengan tegangan gangguan sebesar 80% dari setting tegangan

relay

Uji Flag Relay

Gambar Rangkaian :

Prosedur :

1. Kontak 7 dan 8 dihubungkan pada supply tegangan AC dari SMC

2. Kontak 3 = + VDC dan Kontak 1 = - VDC

3. Relay diberi supply 100 volt AC

4. Relay diberi arus DC dari 0 ampere, dinaikkan pelan-pelan sampai flag relay bekerja

5. Catat pada berapa ampere flag relay bekerja

Gambar Rangkaian Relay Undervoltage Kurva V-T Relay UnderVoltage

Page 4: Pengujian Relay

PENGUJIAN RELAY OVERVOLTAGE

Peralatan Pengujian :

1. Secondary Current Injection Test System

2. Buzzer

3. Supply DC

4. Volt-Amperemeter DC

5. Alat Pembersih

Uji Tegangan pick up dan tegangan kembali relay

Gambar Rangkaian :

Prosedur :

1. Catat nameplate relay

2. Bersihkan kontak relay (Pada kontak relay terdapat kerak / korosi)

3. Setting tegangan dan time dial relay

4. Kontak 7 dan 8 dihubungkan pada supply tegangan AC dari SMC

5. Kontak 3 dan 10 dihubungkan pada buzzer

6. Mula-mula relay diberi tegangan 0 Volt AC dari SMC, kemudian tegangan

dinaikkan perlahan sampai buzzer berbunyi. Catat pada tegangan berapa Buzzer

berbunyi (tegangan pick up)

7. Setelah buzzer berbunyi, tegangan diturunkan perlahan sampai buzzer tidak lagi

berbunyi. Catat pada tegangan berapa buzzer tidak lagi berbunyi (tegangan

kembali)

Uji Waktu Trip Relay

Page 5: Pengujian Relay

Gambar Rangkaian :

Prosedur :

1. Kontak 7 dan 8 dihubungkan pada supply tegangan AC dari SMC

2. Kontak 3 dan 10 dihubungkan pada sinyal trip SMC

3. Mula-mula relay diberi tegangan input AC 0 volt

4. Setting tegangan gangguan pada SMC sebesar 200% dari setting tegangan relay

5. Inject tegangan gangguan tersebut ke relay

6. Amati dan catat berapa lama waktu yang diperlukan relay untuk trip (waktu trip

tertera pada display SMC)

7. Cocokkan waktu trip dan besarnya tegangan gangguan yang telah diuji dengan

kurva karakteristik V-T Relay

8. Ulangi langkah 4-7 dengan tegangan gangguan sebesar 400% dari setting

tegangan relay

Uji Flag Relay

Gambar Rangkaian :

Prosedur :

6. Kontak 7 dan 8 dihubungkan pada supply tegangan AC dari SMC

7. Kontak 3 = + VDC dan Kontak 1 = - VDC

8. Relay diberi supply 100 volt AC

9. Relay diberi arus DC dari 0 ampere, dinaikkan pelan-pelan sampai flag relay bekerja

10. Catat pada berapa ampere flag relay bekerja

Page 6: Pengujian Relay

PENGUJIAN RELAY DIFFERENTIAL

Peralatan Pengujian :

1. Secondary Current Injection Test System

2. Buzzer

3. Supply DC

4. Volt-Amperemeter DC

5. Alat Pembersih

Besar Arus Kerja Minimum Elemen BU (TAP Setting = 2.9)

Gambar Rangkaian :

Wiring :

1. Terminal 3 relay differential = Netral terminal output SMC

2. Terminal 5 relay differential = Fasa terminal output SMC

Page 7: Pengujian Relay

3. Terminal 7 relay differential = Fasa terminal output SMC

4. Terminal 9 relay differential = Fasa terminal output SMC

5. Terminal 1 relay differential = Probe Buzzer

6. Body relay bagian kontak BU = Probe Buzzer

Prosedur :

1. Nyalakan SMC, setting output arus pada mode overcurrent

2. Sambungkan terminal ouput SMC pada terminal 5 dan 3 relay differential

3. Sambungkan probe buzzer pada terminal 10 dan body kontak BU relay differential

4. Nyalakan sumber arus SMC, sehingga arus mengalir ke terminal relay.

5. Mulai dari 0 ampere, naikkan arus secara perlahan sampai buzzer bunyi.

6. Catat pada berapa ampere buzzer berbunyi (Pick Up Element BU)

7. Setelah buzzer berbunyi, turunkan arus secara perlahan sampai buzzer berhenti

berbunyi.

8. Catat pada berapa ampere buzzer berhenti berbunyi (Drop Off Element BU)

9. Ulangi langkah 4 – 8 dengan mengganti sambungan terminal output SMC pada

terminal 7 dan 3 relay differential.

10. Ulangi langkah 4 – 8 dengan mengganti sambungan terminal output SMC pada

terminal 9 dan 3 relay differential.

Besar Arus Kerja Minimum Elemen MU (TAP Setting = 2.9)

Gambar Rangkaian :

Page 8: Pengujian Relay

Wiring :

1. Terminal 3 relay differential = Netral terminal output SMC

2. Terminal 5 relay differential = Fasa terminal output SMC

3. Terminal 7 relay differential = Fasa terminal output SMC

4. Terminal 9 relay differential = Fasa terminal output SMC

5. Terminal 10 relay differential = Probe Buzzer

6. Body relay bagian kontak MU = Probe Buzzer

Prosedur :

1. Nyalakan SMC, setting output arus pada mode overcurrent

2. Sambungkan terminal ouput SMC pada terminal 5 dan 3 relay differential

3. Sambungkan probe buzzer pada terminal 10 dan body kontak MU relay differential

4. Nyalakan sumber arus SMC, sehingga arus mengalir ke terminal relay.

5. Mulai dari 0 ampere, naikkan arus secara perlahan sampai buzzer bunyi.

6. Catat pada berapa ampere buzzer berbunyi (Pick Up Element MU)

7. Setelah buzzer berbunyi, turunkan arus secara perlahan sampai buzzer berhenti

berbunyi.

8. Catat pada berapa ampere buzzer berhenti berbunyi (Drop Off Element MU)

9. Ulangi langkah 4 – 8 dengan mengganti sambungan terminal output SMC pada

terminal 7 dan 3 relay differential.

10. Ulangi langkah 4 – 8 dengan mengganti sambungan terminal output SMC pada

terminal 9 dan 3 relay differential.

Karakteristik Ratio Differential Elemen MU (TAP Setting = 2.9)

Gambar Rangkaian :

Page 9: Pengujian Relay

Wiring:

1. Terminal 3 relay differential = Fasa terminal output 1 SMC

2. Terminal 5 relay differential = Fasa terminal output 2 SMC

3. Terminal 7 relay differential = Fasa terminal output 2 SMC

4. Terminal 9 relay differential = Fasa terminal output 2 SMC

5. Terminal 10 relay differential = Probe Buzzer

6. Body relay bagian kontak MU = Probe Buzzer

7. Body relay bagian tap setting = Netral terminal output 1 dan 2 SMC

Prosedur:

1. Sambungkan terminal 3 relay dengan fasa terminal output 1 SMC

2. Sambungkan terminal 5 relay dengan fasa terminal output 2 SMC

3. Terminal output 2 SMC disetting arus outputnya 2.9 ampere

4. Mulai dari 0 ampere, naikkan arus terminal output 1 SMC secara perlahan sampai

buzzer berbunyi.

5. Catat pada berapa ampere buzzer berbunyi (Arus kerja MU)

6. Ulangi langkah 4 – 5 dengan mengganti arus terminal output 2 SMC menjadi 5.8

ampere.

7. Ulangi langkah 4 – 5 dengan mengganti arus terminal output 2 SMC menjadi 8.7

ampere.

8. Ulangi langkah 3 – 7 dengan mengganti sambungan fasa terminal output 2 SMC ke

terminal 7 relay.

Page 10: Pengujian Relay

9. Ulangi langkah 3 – 7 dengan mengganti sambungan fasa terminal output 2 SMC ke

terminal 9 relay.

Karakteristik Penahan Harmonic Elemen BU (TAP Setting = 2.9)

Gambar Rangkaian :

Wiring:

1. Terminal 3 relay differential = Netral terminal output 1 dan 2 SMC

2. Terminal 5 relay differential = Fasa terminal output 1 SMC dilewatkan pada dioda

kemudian digabung dengan fasa terminal output 2 SMC

3. Terminal 7 relay differential = Fasa terminal output 1 SMC dilewatkan pada dioda

kemudian digabung dengan fasa terminal output 2 SMC

4. Terminal 9 relay differential = Fasa terminal output 1 SMC dilewatkan pada dioda

kemudian digabung dengan fasa terminal output 2 SMC

5. Terminal 1 relay differential = Probe Buzzer

6. Body relay bagian kontak BU = Probe Buzzer

Prosedur:

Page 11: Pengujian Relay

1. Sambungkan fasa terminal output 1 SMC yang dilewatkan pada dioda kemudian

digabung dengan fasa terminal output 2 SMC ke terminal 5 relay differential

2. Netral terminal output 1 dan 2 SMC digabung dan disambungkan ke terminal 3 relay

differential.

3. Terminal output 1 SMC disetting konstan 2.32 Ampere

4. Naikkan arus terminal output 2 SMC mulai dari 0 Ampere secara perlahan sampai

buzzer berbunyi.

5. Catat pada berapa ampere buzzer berbunyi.

6. Ulangi langkah 4 dan 5 dengan memindah sambungan terminal 5 relay ke terminal 7

relay.

7. Ulangi langkah 4 dan 5 dengan memindah sambungan terminal 5 relay ke terminal 9

relay.