episode 03. PsychoSepintas kalo dengerin Psycho, mirip Uprising. Haha. Bedanya, Psycho terdengar seperti sampah.Musik di verse, dengan drum yang dominan, dan tempo seperti itu,terasa seperti sekelompok tentara yang sedang lari/berlatih.Typical daily life of an army.Dari lyric, terlihat jelas bahwa protagonis dipaksa tunduk pada perintah."Everything he told him to do, he must do it. Or he will be punished."Kalimat "I will brake you" menandakan bahwa punishment di sini jahat dan kejam, hingga tidak ada lagi yang berani membangkang.Di sini lah protagonis kehilangan "free will"nya.Saat obedience dari para prajurit sudah didapatkan,saat itu lah Drill Sargeant mulai menanamkan/membangkitkan insting membunuh para prajurit.Mereka tidak lagi dididik untuk menjadi seorang "soldier" melainkan seorang "killer".Pembunuh yang selalu tunduk pada perintah. "Human drone", "killing machine", whatever it is.Tidak cukup sampai di situ.Karena kemudian timbul pertanyaan, "What will make a soldier disobey the order?""What will stop a fully-skilled obedient killer from killing?"..Heart ..Compassion..Sepanjang lagu terdengar monoton, menandakan kehidupan para tentara ya itu2 aja.Dan mereka dilatih militer layaknya tentara biasa.Daya tahan tubuh, survival skill, kemampuan berkelahi, hingga penggunaan senjata api.Hingga di menit 4:13 mulai berbeda dan seakan "chaos".Aku pikir di sini para tentara mendapatkan perlakuan/latihan "khusus"I can't even imagine what it is.Tapi yang jelas hal ini bertujuan untuk menghilangkan sisi kemanusiaan para prajurit.Ini lah alasan mengapa para pembunuh yang direkrut ke dalam project ini,agar menghilangkan sisi kemanusiaan dari seorang individu menjadi lebih mudah.Itu yang mereka pikirkan.Tapi ..Apakah semudah itu? :)