02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

27
PENDIDIKAN KESEHATAN & BEBERAPA MODEL PERUBAHAN PERILAKU

description

xxxx

Transcript of 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

Page 1: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

PENDIDIKAN KESEHATAN & BEBERAPA MODEL PERUBAHAN PERILAKU

Page 2: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

PERAN PENDIDIK KESEHATAN• Terdapat hubungan yang erat antara perilaku dengan

derajat kesehatan individu/masyarakat• Blum (1974) perilaku lebih besar perannya dalam

menentukan pemanfaatan sarana kesehatan• Penyediaan & penambahan sarana pelayanan

kesehatan tidak selalu diikuti oleh peningkatan pemanfaatan sarana2 tersebut.

• Apabila diinginkan peningkatan derajat kesehatan maka diperlukan perubahan perilaku kesehatan

Page 3: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

PENDIDIKAN KESEHATAN

• Pendidikan kesehatan mencakup kegiatan peningkatan kesadaran dan kesehatan (health promotion), pencegahan penyakit, penyembuhan & rehabilitasi

• Suatu proses mendidik individu/masyarakat supaya mereka dapat memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya

Page 4: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

PENDIDIKAN KESEHATAN

• Unsur dalam pendidikan kesehatan• Unsur masukan (input) perilaku pemakai sarana

kesehatan dan petugas kesehatan• Output (unsur keluaran) perubahan perilaku

kesehatan masyarakat sasaran yang sesuai dengan harapan atau tujuan kegiatan

• Pendidikan kesehatan merupakan proses yang dinamis; dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi & politik

Page 5: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

3 CARA MERUBAH PERILAKU INDIVIDU/MASYARAKAT (Notoatmodjo & Sarwono, 1986)

• MENGGUNAKAN KEKUASAAN/KEKUATAN– Memakai hukuman, paksaan ataupun hadiah

• MEMBERIKAN INFORMASI– Pemberian pendidikan sehingga timbul

kesadaran– Perlu waktu

• DISKUSI /PARTISIPASI

Page 6: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

MODEL PENGURANGAN RASA TAKUT

• Emosi seseorang besar pengaruhnya terhadap penerimaan & pengolahan informasi yang diterima

• Makin kuat emosi seseorang, makin berkurang kemampuan rasionalnya dalam mengolah suatu informasi

• Individu yang dalam keadaan marah, sedih, dsb biasanya tidak dapat mendengarkan dengan baik informasi yang diterimanya

Page 7: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

MODEL PENGURANGAN RASA TAKUT

• Agar pemberian informasi tentang suatu tindakan pencegahan atau penyembuhan penyakit dapat dipahami dengan baik, maka rasa takut si pasien perlu dikurang

• Namun rasa takut tidak selamanya menimbulkan reaksi penolakan atas tindakan yang dianjurkan, kadang malah memacu individu untuk memacu tindakan tersebut

Page 8: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

TEORI ADOPSI INOVASI ROGERS

• Disebut sebagai innovation decision process theory proses kejiwaan yang dialami oleh seorang individu, sejak menerima informasi/pengetahuan tentang suatu hal yang baru sampai pada saat dia menerima atau menolak ide baru tersebut

• Implisit dalam proses perubahan perilaku adalah adanya suatu ide/gagasan baru yang diperkenalkan kepada individu dan diharapkan dapat diterima/diadopsi oleh individu tersebut

Page 9: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

TEORI ADOPSI INOVASI ROGERS

• Proses adopsi melalui 5 tahap, yaitu:– Mengetahui/menyadari tentang adanya ide baru

tersebut (awareness)– Menaruh perhatian terhadap ide tersebut

(interest)– Memberikan penilaian (evaluation)– Mencoba memakainya (trial)– Apabila setuju akan dipakainya (adoption)

Page 10: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

TEORI ADOPSI INOVASI ROGERS

• Proses adopsi tidak terhenti segera setelah suatu inovasi diterima/ditolak

• Proses dapat berubah lagi sebagai akibat dari pengaruh lingkungan

• Teori tersebut kemudian dikembangkan oleh Rogers & Shoemaker (1978) menjadi 4 tahap, yaitu : knowledge, persuasion, decision & conformation

Page 11: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

TEORI ADOPSI INOVASI ROGERS

• Tidak setiap orang mempunyai kecepatan yang sama dalam mengadopsi sesuatu yang baru

• Golongan yang paling cepat menerima disebut sebagai golongan pelopor (innovator) ; kelompoknya disebut early majority (kelompok awal)

• Laggard golongan yang susah dirubah perilkunya ; orang tua, penganut tradisi, kurang terpelajar

Page 12: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

TEORI PERTENTANGAN KEKUATAN (LEWIN)

• Force field analysis dalam diri individu selalu terdapat kekuatan/dorongan yang saling bertentangan

• Disatu pihak ada driving force yang mendorong untuk melakukan tindakan

• Dilain pihak ada restraining force yang menghambat terjadinya tindakan individu

Page 13: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

TEORI PERTENTANGAN KEKUATAN (LEWIN)

• Agar individu dapat memilih driving force, maka dapat ditempuh dengan tiga cara:– Memperkuat driving forces– Mengurangi restraining forces– Memperkuat unsur pendorong dan sekaligus

mengurangi hambatan-hambatan yang ada

Page 14: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

HEALTH BELIEF MODEL (ROSENSTOCK)

• Perilaku individu ditentukan oleh motif dan kepercayaan, tanpa memperdulikan apakah motif dan kepercayaan tersebut sesuai dengan pihak lain

• Kebutuhan kesehatan obyektif diidentifikasi oleh petugas kesehatan berdasarkan penilaian secara profesional

• Subyektif berdasarkan penilaian kesehatan individu

Page 15: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

HEALTH BELIEF MODEL (ROSENSTOCK)

• Health belief model terdiri dari 5 unsur utama:• Persepsi individu tentang kemungkinannya terkena

suatu penyakit (perceived susceptibility)• Pandangan individu tentang adanya beratnya penyakit

(perceived seriousness)• Ancaman terhadap penyakit (perceived threats)• Perceived benefits & barries• Cues to action

Page 16: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

PROSES PERUBAHAN SIKAP (KELMAN)

• KELMAN: perubahan sikap & perilaku individu dimulai dengan tahap:– kepatuhan

Perubahan yang terjadi bersifat sementara

– IdentifikasiKepatuhan yang terjadi karena terpakas

– Internalisasi

Page 17: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

TEORI PERTENTANGAN KEKUATAN (LEWIN)

• Menurut Lewin, proses perubahan perilaku itu tidak terjadi secara langsung melainkan melalui 5 tahap yang disebut unfreezing to refreezing (mencair sampai membeku kembali). Proses ini dimulai dengan:

• Tahap pencairan (unfreezing)• Tahap diagnosa masalah (problem diagnosis)• Tahap penentuan tujuan (goal setting)• Tahap penerimaan perilaku baru (new behaviour)• Tahap pembekuan kembali (refreezing)

Page 18: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

MODEL PERUBAHAN PERILAKU (GREEN)

• Kesehatan individu/masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku & non perilaku

• Faktor perilaku ditentukan oleh 3 kelompok faktor, yaitu: – Faktor predisposisi (pengetahuan, sikap,

kepercayaan, tradisi, norma sosial,)– Faktor pendukung – enabling (tersedianya sarana

pelayanan kesehatan & kemudahan mencapainya– Faktor pendorong – reinforcing (sikap & perilaku

petugas kesehatan

Page 19: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU (KELMAN & WARWICK)

• Berdasarkna teori tentang proses perubahan perilaku kesehatan, Kelman & Warwick mengembangkan tipologi dari strategi untuk melakukan intervensi sosial.

• Beberapa strategi tersebut adalah:– Paksaan (coercien) terletak di skala awal,

memaksa individu dengan ancaman atau sanksi yang berat

Page 20: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU (KELMAN & WARWICK)

– Manipulasi mengubah situasi lingkungan fisik sedemikian rupa sehingga individu/kelompok tidak mempunyai pilihan lagi selain mematuhi peraturan yang baru

– Persuasi memberikan kebebasan lebih besar kepada kelompok/individu. Dalam strategi ini petugas memberikan pengaruh pribadinya untuk mengubah sikap/perilaku sehingga obyek merasa diberi hak & kesempatan.

– Fasilitasi kelompok/individu diberi kebebasan untuk menentukan sendiri perilaku yang ingin dituju dan petugas hanya membantu mereka untuk pencapaian tujuan

Page 21: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

MODEL PENYESUAIAN PERILAKU (MERTON)

Pengembangan teori Kelman yang terdiri dari 5 kategori:

• Kepatuhan/konformitas terjadi apabila sasaran individu sesuai dengan nilai budaya atau norma sosial kelompoknya

• Innovasi terjadi apabila dalam kelompok tersebut tidak terdapat nilai budaya dan norma sosial yang kuat

Page 22: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

MODEL PENYESUAIAN PERILAKU (MERTON)

• Ritualisme• Perilaku yang dilaksanakan karena mengikuti aturan

yang ketat.• Dilakukan berulang-ulang karena menuruti prosedur

yang berlaku• Terjadi modifikasi apabila terjadi jalan buntu antar 2

kelompok• Pengunduran diri individu menolak karena tidak

sesuai dengan tujuan dirinya• Memberontak apabila tujuan dianggap tidak

tepat. Reaksi pemberontakan dapat dianggap sebagai sumber perubahan sosio-budaya yang menyeluruh

Page 23: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

PENDEKATAN EDUKATIF (MANTRA)

• Masyarakat memiliki hak dan potensi untuk memilih hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dirinya

• Pendekatan ini didasarkan pada kesadaran masyarakat akan potensinya untuk menangani masalah kesehatan yang dihadapinya

Page 24: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

PENDEKATAN EDUKATIF (MANTRA)

Tujuan pokok dari pendekatan edukatif:– Mengembangkan kemandirian masyarakat di

bidang kesehatan– Memecahkan masalah kesehatan masyarakat

setempatUntuk pencapaian tujuan ini anggota masyarakat perlu

dilatih dan diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan dengan menggunakan potensi yang ada disekitarnya

Page 25: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

PENDEKATAN EDUKATIF (MANTRA)

Pendekatan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Mengembangkan (provider)• Mempersiapkan petugas (ketrampilan &

penyelenggaraan program• Provider & tokoh masyarakat harus satu pemahan

tentang masalah dan keinginan2 yang ada di dalam masyarakat

• Provider diharapkan terbuka dan mampu berkomunikasi dengan baik

Page 26: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

PENDEKATAN EDUKATIF (MANTRA)

2. Pengembangan Masyarakat• Provider mengajak anggota masyarakat untuk

mengidentifikasi masalah community self survey• Adanya persamaan persepsi antara provider dan

anggota masyarakat• Perencanaan kegiatan kesehatan (community planning)

agar masyarakat merasa berpartisipasi dan mempunyai andil dalam pemecahan masalah kesehatan

Page 27: 02 Poltekkes Model Perubahan Perilaku

REAKSI TERHADAP PERUBAHAN

• Keterbukaan masyarakat• Intensitas unsur keagamaan• Struktur sosial masyarakat• Kemiripan dengan unsur budaya asli• Bukti kemanfaatan ide baru