02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

15
KERANGKA ACUAN KERJA Term of Reference (TOR) PENYUSUNAN LEGALISASI RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS PROVINSI SUDUT KEPENTINGAN EKONOMI PADA KAWASAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN KABUPATEN MAMUJU UTARA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PROVINSI SULAWESI BARAT Jl. KH. Abd. Malik Pattana Endeng Komp. Pemprov Gedung D-2 Mamuju Sulawesi Barat

description

salah satu kerangka acuan kerja dalam penyusunan RTR kawasan strategis provinsi

Transcript of 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

Page 1: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KERANGKA ACUAN KERJATerm of Reference (TOR)

PENYUSUNAN LEGALISASIRENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS

PROVINSI SUDUT KEPENTINGAN EKONOMI PADA KAWASAN LAHAN PERTANIAN PANGAN

BERKELANJUTAN KABUPATEN MAMUJU UTARA

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI BARATDINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

RAKYAT PROVINSI SULAWESI BARATJl. KH. Abd. Malik Pattana Endeng

Komp. Pemprov Gedung D-2 Mamuju Sulawesi Barat

TAHUN ANGGARAN 2014

KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

Page 2: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KAK Penyusunan Legalisasi RTRK Strategis Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

PENYUSUNAN LEGALISASIRENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS PROVINSI SUDUT KEPENTINGAN EKONOMI PADA KAWASAN LAHAN PERTANIAN PANGAN

BERKELANJUTAN KABUPATEN MAMUJU UTARA

Nama Pekerjaan: Penyusunan Legalisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Sudut Kepentingan Ekonomi pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

Lokasi : Wilayah Administrasi Kabupaten Mamuju Utara

Satuan Kerja : Bidang Tata Ruang, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat

Sumber Dana : APBD, Tahun Anggaran 2014

A. LATAR BELAKANG

Terjaminnya hak atas pangan bagi segenap masyarakat merupakan hak asasi manusia yang sangat fundamental dan menjadi tanggung jawab negara untuk memenuhinya. Sejalan dengan itu, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat, upaya membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan sangat penting direalisasikan.

Permasalahan utama dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan adalah pertumbuhan permintaan pangan lebih cepat dan penyediaan pangan akibat pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, daya beli dan pola konsumsi masyarakat, dan kecepatan alih fungsi lahan serta upaya pembukaan lahan baru yang masih rendah. Apabila permasalahan tersebut tidak diatasi maka kebutuhan dan ketergantungan impor pangan akan meningkat sehingga membahayakan kedaulatan negara. Perkembangan wilayah satu decade terakhir ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kawasan atau wilayah cukup pesat. Dampak tingginya pertumbuhan penduduk mendorong tingginya kebutuhan lahan akan permukiman dan fungsi lainnya. Lahan pertanian merupakan cikal bakal tumbuhnya perkotaan dalam skala kecil akan tetapi alih fungsi lahan pertanian tidak dapat dihindari.

Dalam rangka menyediakan pangan tersebut, lahan pertanian merupakan salah satu sumber daya pokok yang memiliki peran dan fungsi strategis karena secara umum produksi pangan masih tergantung kepada pola pertanian berbasis lahan. Namun demikian, akses sektor pertanian khususnya pangan terhadap sumber daya lahan dihadapkan pada berbagai masalah.Alih fungsi lahan pertanian bersifat irreversible (tidak dapat balik) dan berdampak jangka panjang. Sebagian besar

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 2

Page 3: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KAK Penyusunan Legalisasi RTRK Strategis Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

permasalahan alih fungsi lahan adalah alihfungsi lahan pertanian terutama lahan sawah yang masih produktif sehingga mengurangi tingkat produksi pangan pokok (beras).

Penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 (sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992) tentang Penataan Ruang, merupakan sebuah langkah reformasi di bidang penataan ruang yang cukup signifikan, telah memberikan kewenangan kepada pemerintah kota untuk melakukan peningkatan sesuai dengan potensi sumber daya, karakteristik dan budaya (kearifan lokal) masing-masing. Undang-Undang ini mengamanatkan pentingnya penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, pertimbangan untuk mitigasi bencana, persyaratan minimal ruang terbuka hijau 30% di kawasan perkotaan, pengenaan sanksi yang tegas di bidang Penataan Ruang. Mengamanatkan prinsip pembangunan berkelanjutan mengarah pada perlindungan lahan pertanian yang bersifat berkelanjutan.

Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi merupakan penjabaran dari Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Provinsi ke dalam rencana distribusi pemanfaatan ruang dan bangunan serta bukan bangunan pada kawasan provinsi. Rencana Tata Ruang KSP mempunyai fungsi untuk mengatur dan menata kegiatan fungsional yang direncanakan oleh penyusunan ruang diatasnya, dalam mewujudkan ruang yang serasi, seimbang, aman, nyaman dan produktif. Muatan yang direncanakan dalam RTR kegiatan berskala kawasan atau lokal dan lingkungan, dan atau kegiatan khusus yang mendesak dalam pemenuhan kebutuhannya. Rencana Tata Ruang KSP Provinsi adalah rencana pemanfaatan ruang Bagian Wilayah Provinsi secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pengaturan zonasi, perijinan dan pembangunan kawasan. Serta perlindungan ketahanan pangan (lahan Pertanian).

Dalam konteks penyelenggaraan penyusunan penataan ruang di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 yang mengamanatkan daerah untuk menyusun rencana umum tata ruang dan rencana induk tata ruang. Provinsi Sulawesi Barat sebagai suatu daerah otonom, telah memiliki RTRW yang dijadikan panduan untuk pembangunan. Seiring dengan berlakunya Undang-Undang tersebut, telah menyusun kembali RTRW Provinsi. Oleh karena itu, perlu pula Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang, khususnyaPenyusunan Legalisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Sudut Kepentingan Ekonomi pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara, sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang, yang nantinya akan digunakan sebagai dasar bagi penyusunan peraturan zonasi dengan Tahun Anggaran 2014.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 3

Page 4: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KAK Penyusunan Legalisasi RTRK Strategis Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau ”Term Of Reference” (TOR) pekerjaan ini dalam rangka tersedianya petunjuk teknis bagi tim penyusun yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran, dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan jasa studi ini.

Studi ini dimaksudkan untuk menyiapkan data dan informasi teknis dalamPenyusunan Legalisasi RTRK Strategis Provinsi Sudut Kepentingan Ekonomi pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara tanpa mengabaikan isu lingkungan secara komprehensif demi kesinambungan pembangunankawasan tersebut.

Tujuan penyusunan legalisasi ini mencakup kontribusi terhadap proses pengambilan keputusan agar keputusan yang diambilberorientasi pada keberlanjutan berikut :

Secara normatif tujuan Penyusunan Naskah Akademik Rencana Tata Ruang Kawasan Starategis Provinsi Sudut Kepentingan Ekonomi pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Mamuju Utara ini adalah menjabarkan RTRW Provinsi Sulawesi Barat secara lebih terperinci untuk bagian wilayah kabuapten guna penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan perkotaan di wilayah tersebut.

Secara lebih spesifik, tujuan Penyusunan Naskah Akademik Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Sudut Kepentingan Ekonomi pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Mamuju Utara ini terutama adalah untuk mengarahkan upaya-upaya pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang provinsi khususnya penataan fungsi ruang kawasan pertanian.

C. SASARAN STUDI

Sasaran dari penyusunan ini adalah untuk: Menciptakan keselarasan, keserasian, keseimbangan antar

lingkungan permukiman dalam kawasan. Mewujudkan keterpaduan program pembangunan antar kawasan

maupun dalam kawasan. Terkendalinya pebangunan kawasan strategis dan fungsi kota, baik

yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat/swasta. Mendorong investasi masyarakat di dalam kawasan. Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan

masyarakat / swasta.

D. NAMA DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Kuasa Pengguna Anggaran Bidang Penyusunan adalah :

Nama : Ir. H. Nasaruddin, MMDinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 4

Page 5: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KAK Penyusunan Legalisasi RTRK Strategis Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

NIP/Pangkat : 19601222 198611 1 001 / Pembina Utama Madya IV/d

Jabatan Struktural : Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat

Dalam hal ini instansi penanggung jawab pelaksanaan kegiatan penyusunan legalisasi RTRK Kabupaten Mamuju Utara adalah Dinas Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat, sedangkan pelaksana adalah konsultan bidang Tata Ruang / Bangunan.

E. SUMBER PENDANAAN

Berdasarkan pada lingkup kegiatan dalam penyusunan legalisasi RTRKuntuk Kabupaten Mamuju Utarah, maka perkiraan anggaran biaya yang digunakan didalam pekerjaan ini adalah Rp. 330.000.000,- (tiga ratus tiga puluh juta rupiah), yang bersumber dari APBD Kabupaten Mamuju Utara Tahun 2014.

F. DASAR HUKUM / REFERENSI

Referensi hukum yang menjadi dasar penyusunan Naskah Akademik Rencana Tata Ruang Kawasan Starategis Provinsi Sudut Kepentingan Ekonomi pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten MamujuUtara:

Undang-Undang Republik Indonesia 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 74, TambahanLembaran Negara Nomor 3317);

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3419);

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3427);

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3470);

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4377);

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 5

Page 6: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KAK Penyusunan Legalisasi RTRK Strategis Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4444);

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1982 tentang irigasi (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3226).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

G. LINGKUP KEGIATAN STUDI

Untuk mencapai maksud mencapai maksud dan tujuan penyusunan legalisasi RTRK ini, maka lingkup kegiatan jasa studi ini mencakup:

a). Cakupan Penyusunan RTRK

Penyusunan Naskah Akademik Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Sudut Kepentingan Ekonomi pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Mamuju Utara adalah;

Mewujudkan rencana tata ruang yang mendukung terciptanya kawasan strategis maupun kawasan fungsional secara aman, produktif dan berkelanjutan dan

Menyiapkan produk Naskah Akademik Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Sudut Kepentingan Ekonomi pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Mamuju Utara dan ketentuan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang agar dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan daerah

b). Keluaran Studi

Keluaran dari kegiatan ini adalah Dokumen (Naskah) Akademik Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Sudut Kepentingan Ekonomi pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Mamuju Utara yang terdiri dari:

Penentuan Kawasan Strategis Provinsi. Penentuan Zonasi Kawasan Strategis Provinsi. Tujuan Pengembangan Kawasan; Rencana Pola Ruang Kawasan; kawasan lindung dan budidaya

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 6

Page 7: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KAK Penyusunan Legalisasi RTRK Strategis Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

Rencana Struktur Ruang dan Jaringan Prasarana: struktur ruang wilayah, struktur ruang ekonomi, rencana skala pelayanan kegiatan; rencana sistem jaringan prasarana (rencana sistem jaringan pergerakan dan rencanan sistem jaringan utilitas)

Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kawasan Ketentuan Pengendalian Rencana Tata Ruang

c). Standar Teknis

Standar teknis yang digunakan dalam Penyusunan Naskah Akademik Rencana Tata Ruang Kawasan Starategis Provinsi Sudut Kepentingan Ekonomi pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Mamuju Utara adalah Pedoman Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis.

H. PENDEKATAN DAN PELAPORAN

Jasa layanan yang diperlukan dalam penyusunan legalisasi ini mengadakan serangkaian kegiatan: survei awal indentifikasi masalah, pengumpulan data, elaborasi data, dan pelaporan. Hasil penyusunan RTRK ini diharapkan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan tindak lanjutnya.

a. Lokasi Studi

Lokasi studi disituasikan mencakup wilayah administrasi Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat.

b. TahapanPelaksanaanKegiatan

Dalam rangka Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Sudut Kepentingan Ekonomi pada Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Mamuju Utara terdapat berbagai hal yang harus dipertimbangkan sehingga perlu dibuat proses pendekatan yang sistematis.

Proses Persiapan, meliputi antara lain: mobilisasi sumberdaya penyedia jasa, penyiapan seluruh tenaga ahli, rencana layanan tenaga ahli yang digunakan dan strategi penyelesaian pekerjaan, penajaman metodologi, mengadakan peta Provinsi dan kawasan strategis berbasis GIS,

Persiapan survei awal., hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal kondisi terkini situasi wilayah dan tindak lanjut penyusunan program pengumpulan data detail.

Pengumpulan Data, meliputi antara lain: pengumpulan data primer dan sekunder, informasi dan studi-studi yang pernah dan sedang dilaksanakan yang terkait dengan kegiatan ini

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 7

Page 8: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KAK Penyusunan Legalisasi RTRK Strategis Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

Elaborasi dan Analisis Data, data terkumpul lebih lanjut diolah guna penuyusunan naskah akademik RTRK. Pekerjaan kompilasi data meliputi; penentuan data dan informasi didasarkan pada permasalahan dan tujuan maupun sasaran penyusunan RTRK ini. Teknik analisis yang dipilih akan disesuai dengan karakteristik datanya. Pekerjaan analisis ini bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan yang dapat dijadikan dasar penyusunan konsep

Penyusunan LaporanSelanjutnya dilakukan telaah dan pemantapan hasil tersebut

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Juknis Penyusunan Tata Ruang Kawasan yang terbaru, dan realita pembangunan yang tumbuh dan berkembang sampai scat sekarang serta didukung dengan penyelenggaraan UU No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan di daerah, yang merupakan salah satu agenda perubahan yang diyakini akan berpengaruh terhadap ketimpangan rencana tata ruang kawasan sebelumnya

c. Pelaporan Hasil Studi

Untuk memenuhi persyaratan administasi dan memudahkan di dalam pertanggung jawaban dan mengevaluasi pelaksanaan studi, maka tim penyusunan RTRKini menyerahkan laporan-laporan sebagai berikut:

LaporanPendahuluan/Awal (InceptionReport)Laporan ini isinya melaporkan mengenai jadwal rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta personil-personil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif dilapangan.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 15 (lima belas) hail kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan

Laporan Antara (InterimReport)Laporan Antara/Laporan Draft Konsep memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan, memperlihatkan hasil sementara laporan akhir, yang akan menjadi bahan bagi tim pembahas.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 80 (delapan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

Laporan Akhir (Final Report)Laporan Akhir merupakan penyempurnaan laporan draft konsep laporan akhir dan sudah mendapatkan persetujuan dari tim pembahas yang dibentuk oleh pihak kegiatan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 15 (lima belas) buku.

Laporan Pendukung (Peta dan Dokumen RDTR)Laporan pendukung ini merupakan pelengkap laporan akhir dan sudah mendapatkan persetujuan dari tim pembahas yang dibentuk oleh pihak kegiatan.Laporan ini meiputi; album peta A3

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 8

Page 9: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KAK Penyusunan Legalisasi RTRK Strategis Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

dan laporanrencana RDTR masing-masing sebanyak 15 (lima belas) bukuserta soft copy CD sebanyak 10 buah yang harus diserahkan selambat-lambatnya: 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan.

I. KUALIFIKASI PERSONIL PELAKSANAAN STUDI

Mencermati keterbatasan waktu dalam pelaksanaan studi ini dan demi kelancaran pekerjaan sesuai tuntutan dan prasyarat TOR, maka diperlukan adanya kerjasama jasa lembaga / institusi dalam melaksanaan kegiatan studi tersebut. TOR ini merupakan petunjuk bagi tim studi mencakup; masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam pelaksanaan tugas studi ini.

Sehubungan dengan lingkup kegiatan studi dan persyaratan tersebut, maka personil pelaksanaan kegiatan minimal memenuhi kualifikasi berikut;

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 9

Page 10: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KAK Penyusunan Legalisasi RTRK Strategis Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

a. Tenaga Profesional

Kebutuhan tenaga ahli profesional yang berperan sebagai tenaga inti dalam terlaksananya studi ini, diharapkan memiliki pengalaman dan lintas displin ilmu relevan, dengan total 16 MM (man-month) adalah dipersyaratkan sebagai berikut;

Rincian Personil Ahli:

Ahli Palanologi / Pengembangan Wilayah (Ketua Tim) Ahli Transportasi / Prasarana Wilayah Ahli Hukum Ahli GIS / Pemetaan Ahli Ekonomi Wilayah / Pembangunan

Kualifikasi Personil Ahli:

Team Leader yang merangkap sebagai Ahli Pengembangan Wilayah dan Kota/Planologi, dengan latar belakang pendidikan minimal S2 PWK/Planologi, dilengkapi dengan sertifikasi keahlian yang masih berlaku dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi IAP untuk Ahli Penyusunan Kota dan Wilayah atau memiliki SKA Ahli Muda Penyusunan Wilayah dan mempunyai pengataman profesional minimal 6 (enam) tahun di bidang penyusunan kota dan wilayah. Tugas dan tanggung jawab:a. Memberikan arahan dan mengkoordinasikan seluruh

sumberdaya tim untuk dapat memenuhi kewajiban pekerjaan sesuai kontrak,

b. Melakukan identifikasi sinergisitas RDTRK terkait dengan RTRW Provinsi,

c. Mengkoordinasikan penyusun kebijakan dan strategi penyusunan RDTRK dengan Tim,

d. Mengkoordinasikan penyusunan struktur dan pola ruang RDTR Kawasan Strategis Provinsi,

e. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi"

f. Team Leader bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan mulai dari awal pekerjan sampai dengan selesai

g. Mengkoordinir hasil pekerjaan setiap tenaga ahli dan menuangkannya dalam setiap buku laporan (laporan pendahuluan, laporan pertengahan dan analisa, laporan draft akhir dan laporan akhir)

Ahli Transportasi / Prasaran, dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Teknik Sipil / Transportasi, dengan pengalaman profesional minimal 4 (empat) tahun.Sedapat mungkin memiliki SKA Ahli Muda Transportasi. Ahli Transportasi bertugas antara

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 10

Page 11: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KAK Penyusunan Legalisasi RTRK Strategis Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

lain memberikan masukan di bidang infrastruktur sektor prasarana

Ahli Hukum, latar belakang pendidikan minimal S1 Hukum,pengalaman minimal 4 tahun. Sedapat mungkin memiliki SKA Ahli Muda Hukum.

Ahli GIS / Pemetaan (S1 Teknik / Pemetaan), pengalaman minimal 4 tahun. Sedapat mungkin memiliki SKA Ahli Muda GIS. Ahli GIS bertugas membantu menyelesaikan kebutuhan perpetaan dalam rangka Penyusunan RDTR Perkotaan

Ahli Ekonomi, dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Ekonomi Pembangunan/Studi Pembangunan), pengalaman minimal 4 tahun. Memiliki SKA Ahli Muda Ekonomi Pembangunan. Ahli Ekonomi Perkotaan bertugas memberikan masukan dalam hal pengembangan ekonomi perkotaan dan melakukan analisis kemampuan keuangan wilayah.

b. Tenaga Sub Profesional

Kebutuhan tenaga ahli sub profesional yang berperan sebagai tenaga pendamping dalam terlaksananya studi ini, diharapkan memiliki pengalaman dan lintas displin ilmu relevan, dengan total 6 MM (man-month) adalah dipersyaratkan sebagai berikut; Asisten Ahli Palanologi / Pengembangan Wilayah Asisten Ahli GIS / Pemetaan

c. Tenaga Penunjang / Pendukung

Selain tenaga ahli yang dilibatkan dalam penyusunan RTRK ini, dibutuhkan pula tenaga pendukung dalam membantu tugas-tugas tenaga ahli dan urusan administrasi kegiatan proyek. Adapun tenaga pendukung yang dibutuhkan adalah sebagai berikut; Operator Komputer /TenagaAdministrasi Drafter Surveyor / Pemetaan

J. WAKTU PELAKSANAANSTUDI

Mengingat kertabatasan waktu dan pembiyaan dalam pelaksanaan penyusunan legalisasi RTRK ini, maka pelaksaaan jasadiupayakan selesai dalam tahun anggaran 2014 dengan jangka waktu pelaksanaan 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender termasuk mobilisasi, terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Kegiatan berlangsung sampai penyerahan laporan akhir yang telah diperbaiki sesuai masukan saat ekspose / presentasi atau diskusi hasil studi.

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 11

Page 12: 02 KAK PenyusunanLegalisasiRTRKPertanianMamujuUtara2014(Ok)

KAK Penyusunan Legalisasi RTRK Strategis Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Kabupaten Mamuju Utara

K. PENUTUP

Demikian kerangka acuankerja (TOR) pekerjaan studi ini dibuat secara bersama-sama untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan penyusunan legalisasi RTR Kini lebih lanjut.

Mamuju, April 2014Kepala Dinas PU danPerumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat,

Ir. H. Nasasaruddin, MM . Pangkat: Pembina UtamaMadya, IV/dNIP : 19601222 198611 1 001

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 12