02 ISOLASI BAKTERI

download 02 ISOLASI BAKTERI

of 13

Transcript of 02 ISOLASI BAKTERI

BAB I PENDAHULUANI.1 Tujuan Percobaan 1. Mengetahui teknik isolasi mikroba di sekitar kita (isolasi mikroba dari kotoran gigi, isolasi mikroba dari kulit kepala dan isolasi mikroba dari kotoran belakang leher) serta isolasi mikroorganisme dari substrak cair, isolasi dengan cara penuangan, taburan, substrak padat,agar tegak dan miring. 2. Mengetahui taknik pemindahan/ inokulasi biakan mikroorganisme. 3. Mengetahui ciri pertumbuhan dari mikroorganisme pada media agar.

I.2 Prinsip percobaan Mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKAII.1 Teori Dasar Secara alamiah mikroorganisme hidup secara berkelompok dan umumnya terdiri dari banyak jenis / galur. Campuran koloni tersebut dapat ditemukan di tanah air, air, udara, limbah, bahkan dapat juga pada makanan dan tubuh manusia. Mikroorganisme yang hidup di alam, lebih tepatnya pada tubuh manusia disebut sebagai mikroflora normal tubuh, dapat ditemukan hidup di kulit, lidah, saluran pencernaan dan masih banyak yang lain. Beberapa bakteri mikroflora normal ada yang bersifat opportunistik, yang dapat berkembang biak secara hebat sehingga akhirnya bersifat patogen. Untuk dapat menentukan jenis atau galur mikroorganisme yang hidup di alam tersebut, kita harus melakukan isolasi lebih dahulu dari kelompoknya , kemudian diidentifikasi berdasarkan sifat sifat biokimianya sehingga dapat ditentukan secara pasti galurnya. II.2 Teori Tambahan Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita seperti mulut, saluran pencernaan dan kulit. Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat menebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Udara, tanah, dan air yang merupakan komponen alam sebagai tempat tinggal kita juga dihuni oleh beragam mikroorganisme. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, kapang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di lingkungan ini sangatlah beraneka ragam dan masih dalam bentuk campuran Oleh karena itu, di dalam penelaahan terhadap suatu mikroorganisme, selain ditumbuhkan juga perlu dilakukan isolasi. Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari biakan campuran menjadi satu biakan murni (populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk). Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spesies yang berbeda- beda yang dikenal dengan istilah biakan murni, dengan kata lain terdiri dari beberapa jenis mikroorganisme atau belum murni. Biakan murni ini terdiri dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk . Pada percobaan ini di fokuskan pada metode atau prosedur untuk menumbuhkan (membiakan) mikroorganisme di laboratorium dengan menggunakan sampel. Di dalam keadaaan yang sebenarnya dapat dikatakan bahwa tidak ada bakteri yang hidup secara

tersendiri terlepas dari spesies yang lainnya. Kerap kali bakteri patogen kedapatan bersama- sama dengan bakteri saprob. Untuk menyendirikan atau mengasingkan suatu spesies dikenal beberapa cara, yaitu : 1. Dengan pengenceran. Cara ini dilakukan pertama kali oleh Lister pada tahun 1865. Ia berhasil memelihara Streptococcus lactis dalam piraan murni yang diisolasi dari sampel susu Yang sudah masam. Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam spesies diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar akan didapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam medium tersebut, akan tetapi ada juga kemungkinan hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel. 2. Dengan penuangan Robert Koch (1843- 1905) mempunyai metode yang lain, yaitu dengan mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang mudah diencerkan, kemudian sampel tersebut di sebar dalam suatu medium yang terbuat dari kaldu dan gelatin encer. Dengan demikian dia memperoleh suatu piaraan adukan. Setelah medium tersebut mengental maka selang beberapa jam kemudian nampaklah koloni- koloni yang masing- masing dapat dianggap murni. Dengan mengulang pekerjaan di atas, maka akhirnya akan diperoleh piaraan murni yang lebih terjamin. Dalam mengisolasi bakteri,kapang dan khamir dapat menggunakan beberapa metode yaitu dengan menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran serta micromanipulator. Tetapi, yang paling sering digunakan adalah metode cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu spesies individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya : 1.Metode cawan gores Metode ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang sering dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme

menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel- sel yang digores. 2.Metode cawan tuang Cara lain untuk memperoleh biakan koloni murni dari populasi campuran mikroorganisme ialah dengan mengencerkan eksperimen dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan yang kemudian di cawankan. Karena konsentrasi selsel mikroba di dalam eksperimen pada umumnya tidak diketahui sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurang- kurangnyya satu di antara cawan cawan tersebut mengandung koloni- koloni terpisah baik di atas permukaan maupun di dalam agar. Metode ini memboroskan waktu dan bahan namun tidak memerlukan keterampilan yang terlalu tinggi. Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan Isolasi Mikroba. Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu: isolasi pada agar cawan, isolasi pada medium cair, dan Isolasi sel tunggal. 1) Isolasi pada agar cawan Prinsip isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu: Metode gores kuadran, dan metode agar cawan tuang Metode gores kuadran. Bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan terisolasinya mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal dari satu sel. Metode agar tuang Berbeda dengan metode gores kuadran, cawan tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (50C), yang kemudian dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada cawan yang terakhir mengandung kolonikoloni yang terpisah di atas permukaan/di dalam cawan. 2) Isolasi pada medium cair Metode ini dapat dilakukan apabila mikroorganisme tidak dapet tumbuh pada agar cawan. Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan beberapa kali pengenceran. Semakin tinggi pengenceran peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar. 3) Isolasi sel tunggal Metode ini dilakukukan apabila mikroorganisme berukuran besar dan tidak dapat diisolasi dengan metode agar cawan atau medium cair. Sel mikroorganisme dilihat

dengan menggunakan perbesaran sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat halus ataupun micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis.

BAB III PROSEDUR PERCOBAAN3.1 Alat dan bahan percobaan 1 Sampel 10ml Diencerkan dengan air steril 2 Cawan petri kosong 6 buah steril 3 Media NA plat 2 buah Salah satunya diberi garis batas 4 area (alas) 4 Media SDA plat 2 buah Salah satunya diberi garis batas 4 area (alas) 5 Media MCA plat 1 buah diberi garis batas 4 area (alas) 6 Media MSA plat 1 buah diberi garis batas 4 area (alas) 7 Pipet media 4 buah Steril, 1 pipet untuk 1 jenis media 8 Pipet 1ml 1 buah 9 Media NA cair 15 ml steril 10 Media SDA cair 15 ml 11 Media MCA cair 15 ml 12 Media MSA cair 15 ml 3.2 Prosedur percobaan 1) Isolasi Mikroba dari Sampel 1. Siapkan beberapa alat dan bahan berikut ini :

a. Sampel 10ml Diencerkan dengan air steril b. Cawan petri kosong 6 buah steril c. Media NA plat 2 buah Salah satunya diberi garis batas d. area (alas) 4 Media SDA plat 2 buah Salah satunya diberi garis batas 4 area (alas) e. Media MCA plat 1 buah diberi garis batas 4 area (alas) f. Media MSA plat 1 buah diberi garis batas 4 area (alas) g. Pipet media 4 buah Steril, 1 pipet untuk 1 jenis media h. Pipet 1ml 1 buah i. Media NA cair 15 ml steril j. Media SDA cair 15 ml k.Media MCA cair 15 ml l. Media MSA cair 15 ml 2. Pipet 1ml sampel kedalam 2 buah cawan kosong. Cawan 1 ditambah 15 ml NA dan cawan 2 ditambahkan 15ml media SDA. Kedua cawan diputar di atas meja sebanyak 10 kali, kemudian pra inkubasi/ diamkan pada suhu kamar selama 15-30 menit. 3. Isikan pula masing masing 1 cawan untuk media NA, SDA , MCA, dan MSA. Setelah padat masukan ke lemari pendingin untuk goresan berikutnya. 4. Kedua cawan di inkubasi pada suhu dan waktu yag tepat. Untuk SDA di lemari kayu, untuk NA di incubator.

5. Kedua cawan diamati setelah inkubasi, SDA (senin) dan NA (jumat). 6. Untuk mengidentifikasi mikroba hasi isolasi pada media NA dan SDA, perlu diinokulasi pada media NA, SDA, MCA, dan MSA. Cawan yang telah diisi media dan disimpan di lemari pending dikeluarkan dan dibiarkan suhunya normal (suhu kamar). 7. Koloni yang tumbuh pada NA diinokulasi kembali berdasarkan warna/bentuk kooni yang berbeda pada 3 media plat (NA. MCA, dan MSA). Koloni yang tumbuh pada SDA diinokulasi pada SDA berdasarkan warna dan bentuk koloni yang berbeda. 8. Semua cawan plat diinkubasi pada 35-370C kecuali SDA pada 30-350C. bila koloni yang diperoleh dari hasil isolasi da inokulasimasih tercampur dengan koloni lain, dilakukan inokulasi lagi (dapat 2-3 kali) sehingga koloni benar-benar dperoleh koloni tunggal. 9. Semua koloni yang tumbuh pada ke-4 plat dicatat bentuk, warna, atau cirri yang lain. Usahakan foto. 10. Semua cawan yang sudah ditumbuhi mikroba disimpan dalam lemari pendngin untuk diidentifikasi pasa percobaan minggu depan. 11. Beberapa koloni akan dibandingkan dengan data pustaka. 2) Mikroflora Normal Tubuh 1. Siapkan alat dan bahan berikut : a.Cawan petri kosong 3 buah diberi 2 batas area b.2 Media NA cair 15 ml steril c.Media SDA cair 15 ml d.Gulungan kapas sebesar kelereng 3 gulung e.Aquadest 10 ml f.Tusukan 3 tusuk 2. Ke dalam cawan petri masing-masing di isi 15 ml media NA atau SDA. Biarkan pada suhu kamar hinga padat. 3. Ambil 1 kapas steril dengan menggunakan tusukan (seperti cotton bud) kemudian basahi dengan air steril secukupnya. 4. Usapkan pada permukaan yang berbeda kemudian oleskan di atas media NA dan SDA tanpa mengupas medianya. 5. Plat media yang telah disapukan usapan kulit kemudian diinkubasi NA di incubator sedangkan SDA di lemari kayu. 6. Hasil pertumbuhannya di catat kalau bisa difoto.

BAB IV HASIL PERCOBAAN dan PEMBAHASAN

IV.1.

Hasil Pengamatan

Gambar media MCA yang telah digoresi bakteri namun bakteri tidak tumbuh, ini membuktikan bahwa dalam sampel tidak ditemukan bakteri Eschericia coli

Gambar media MSA yang telah digoresi bakteri . Disini bakteri tumbuh dengan baik. Ini membuktikan bahwa dalam sampel terdapat bakteri Staphylococcus aureus

Gambar media SDA yang digoresi bakteri mikroflora normal tubuh dari kulit muka dan tangan . Hasilnya tumbuh kapang lebih banyak pada kulit muka

Gambar media SDA yang ditumbuhi bakteri mikroflora normal tubuh. Tampak belakang.

Gambar media SDA yang telah digores air limbah dan diinkubasi selama 3 hari pada suhu 37C. Hasilnya tmbuh banyak kapang

Gambar media SDA yang digoresi air limbah (tampak belakang)

pada media, menunjukan bahwa terdapat banyak kapang pada air limbah

Media SDA yang digoresi limbah dan diinkubasi selama 3 hari dalam suhu 37C (tampak depan)

Media SDA yang digoresi limbah dan diinkubasi selama 3 hari dalam suhu 37C (tampak belakang)

Gambar media SDA yang telah digoresi bakteri dari air limbah yang telah diinkubasi selama 3 hari dalam suhu 37C dan didiamkan selama 4 hari dalam suhu 18C (tampak depan)

Gambar media SDA yang telah digoresi bakteri dari air limbah yang telah diinkubasi selama 3 hari dalam suhu 37C dan didiamkan selama 4 hari dalam suhu 18C (tampak belakang)

Gambar media MSA yang telah digoresi bakteri yang dibiakan pada media NA yang digoresi air limbah. Hasilnya bakteri tumbuh cukup banyak berarti dalam air limbah mengandung Staphylococcus aureus (tampak depan)

Gambar media MSA yang telah digoresi bakteri yang dibiakan pada media NA yang

digoresi air limbah. Hasilnya bakteri tumbuh cukup banyak berarti dalam air limbah mengandung Staphylococcus aureus (tampak depan) IV.2. Pembahasan

Untuk percobaan isolasi mikroba. Setelah menyiapkan alat-alat yang telah di sterilkan lakukan pengenceran sampel yang akan digunakan dengan perbandingan 1:3 dengan air steril hal ini bertujuan untuk memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Cara pengencerannya yaitu dengan memasukan 1ml sampel pada tabung reaksi pertama yang sudah berisi 9ml air steril kemudian aduk hingga sampel tersebut tercampur dengan air sterilnya. Lalu pipet 1ml campuran tersebut kedalam tabung reaksi kedua yang telah berisi 9ml air steril lalu aduk kembali hingga tercampur kemudian lakukan sekali lagi untuk mendapatkan pengenceran 1/1000 atau 1:3. Kemudian pipet 1ml sampel yang telah dilakukan pengenceran pada 2 cawan masingmasing 1ml. Setelah itu masukan pada cawan ke.1 15 ml NA dan pada cawan ke.2 15ml SDA hal yang perlu diingat media agar yang dimasukan terlalu panas akan menyebabkan sel-sel mikroorganisme dapat mati karena panas .Kemudian putar cawan secara searah dan pelan hingga mencapai suhu kamar. Hal tersebut untuk menghomogenkan suspensi bakteri dari media kemudian di inkubasi. Untuk NA diinkubasi selama satu hari di incubator pada suhu 37C dan untuk SDA selama 3 hari di lemari pada suhu 25C. Untuk percobaan mikroflora normal yaitu dengan menyiapkan 3 cawan yang telah steril dan diberi garis pada bawah cawan untuk membagi 4 bagian . Hal ini untuk mengamati dan mengetahui adanya bakteri, kapang atau khamir pada 4bagian tubuh . Lalu masukan 15 ml NA, SDA , MCA pada masingmasing cawan . Tunggu sampai merata dan dingin . Kemudian ambil kapas yang telah steril dan basahi dengan air steril kemudian usapkan pada 4bagian sampel tubuh yang akan diamati seperti telapak tangan, hidung, kaki dll. Caranya dengan mengusapkan kapas yang telah di sterilkan memutar sehingga seluruh permukaan kapas dari kapas steril kontak dengan permukaan sampel . Kemudian inkubasi cawan tersebut . Untuk MCA dan NA disimpan dalam incubator selama 24-48 jam pada suhu 35-37C dan untuk SDA pada lemari dalam suhu 25-30C. Sampel yang kami bawa adalah air limbah (selokan). Setelah di inkubasi pada selama 24 jam pada media NA terdapat banyak sekali pertumbuhan bakteri atau mikroba. Hal ini menunjukan bahwa air selokan tersebut ini banyak mengandung bakteri. Kemudian kami memilih 4 koloni yang berbeda-beda pada media NA dan di inokulasi pada media NA, MCA, MSA lalu di inkubasi selama 24 jam di incubator pada suhu 35-37C. Setelah di inkubasi baru terlihat pertumbuhan bakteri yang lebih banyak dari yang sebelumnya lalu setelah diamati simpan 3 media tersebut untuk di identifikasi. Setelah media SDA di inkubasi

di lemari selama 3 hari pada suhu 20-25C banyak sekali kapang dan khamir yang tumbuh. Hal ini menunjukan air selokan mengandung banyak kapang dan khamir. Kemudian di pilih juga 4 koloni terbaik untuk di gores kembali pada media SDA, 4 koloni tersebuh di pilih sesuai warna atau bentuknya yang berbeda-beda. Setelah di inkubasi kembali selama 3 hari ditemukan kapang atau khamir yang telah menjadi koloni tunggal dan gunakan koloni- koloni tersebut untuk di identifikasi. Dapat di simpulkan bahwa ternyata air selokan lebih banyak mengandung bakteri dari pada kapang dan khamir. Pada percobaan mikroflora normal kami mengusapkan kapas yang telah steril tersebut masing-masing pada tangan dan muka kemudian di gores pada media NA dan SDA. Media NA menunjukan pertumbuhan bakteri. Pada goresan tangan dan muka terdapat bakteri yang lumayan banyak. Pada percobaan kali ini dilakukan untuk mempelajari sifat-sifat suatu organisme. Salah satu caranya adalah dengan mempelajarinya dari biakan murni yang bebas dari semua tipe organisme lain. Agar biakan tersebut terpisah, maka sel tunggal dari biakan tersebut harus diisolassi dari seluruh sel lainnya dengan cara sedemikian rupa.Beberapa metode isolasi yang digunakan adalah: Penanaman pada media agar (plating) Plating dilakukan dengan 4 macam media yaitu NA, SDA, MSA, dan MCA. Media tersebut mengandung polisakarida asam yang diekstrak dari alga merah tertentu. Suspensi dalam air yang dilarutkan pada suhu 100C, membentuk larutan jernih yang memadat pada suhu 45C. Karenanya larutan agar steril dapat didiamkan dalam suhu 50C. Kebanyakan sel mikroba mati pada suhu 50C, waktu proses untuk mematikan cukup lambat pada suhu ini. Pengenceran Dilakukan agar suspensi bakteri yang akan diinokulasi pada media agar sudah memungkinkan. Metode ini hanyan dapat dilakukan untuk isolasi tipe organisme yang dominan dalam proses pencampuran.

BAB V KESIMPULANUntuk menyendirikan atau mengasingkan suatu spesies dikenal beberapa cara, yaitu : dengan pengenceran dan dengan penuangan - Cara mengisolasi mikroba, yaitu: isolasi pada agar cawan, isolasi pada medium cair, dan Isolasi sel tunggal - Setelah melakukan percobaan dan pengamatan isolasi mikroba dari sampel air minum pada media NA terdapat beberapa bakteri dan pada SDA terdapat banyak koloni kapang dan khamir . - Setelah melakukan percobaan dan pengamatan mikroflora normal pada beberapa bagian tubuh maka didapakan pada media NA terdapat banyak koloni pada goresan kaki sedangkan untuk SDA terdapat kapang atau khamir pada bagian goresan hidung yang tidak berlendir berwarna putih dan pada goresan tangan terdapat kapang atau khamir yang berwarna putih dan berlendir.

DAFTAR PUSTAKA Anonymous, 1993. Dasar-Dasar Pemeriksaan Mikrobiologi. FK UGM bagian Mikrobiologi, Yogyakarta. Buckle, K. A. 1987. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia, Jakarta. Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Pelezar, M.J. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI-Press, Jakarta. .

LAMPIRAN