01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

36
Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2014 dan 2015 Oleh: Wariki Sutikno Denpasar, 10 Juni 2014

Transcript of 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Page 1: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus

(DAK) Tahun 2014 dan 2015

Oleh:

Wariki Sutikno

Denpasar, 10 Juni 2014

Page 2: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Outline

1. RKP 2015;

2. Kebijakan Transfer ke Daerah;

3. Arah Kebijakan DAK TA 2014;

4. Arah Kebijakan DAK TA 2015;

5. Rekomendasi.

Page 3: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Tema RKP 2015

"Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan".

• Pelayanan Publik • Kepastian Hukum • Pembangunan Institusi dan governance

• Mendorong pertumbuhan • Ketahanan ekonomi • Memperluas kesempatan kerja

• Mengurangi kemiskinan • Pemerataan pembangunan • Mengurangi Kesenjangan

REFORMASI

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

RAKYAT

PERCEPATAN

PEMBANGUNAN

BERKEADILAN

Page 4: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Sasaran RKP 2015

Sasaran pembangunan yang akan kita capai pada akhir tahun 2015 sebagai berikut:

1) Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 – 6,3 persen.

2) Inflasi diharapkan dapat terkendali pada kisaran 4,5 ± 1 persen.

3) Tingkat kemiskinan 9 – 10 persen

4) Tingkat Pengangguran 5,7 - 5,9 persen

DIJABARKAN KE DALAM 25 ISU STRATEGIS

Masing-masing dengan Sasaran dan Arah Kebijakan

Page 5: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Berdasarkan pelaksanaan pencapaian dan sebagai keberlanjutan dari RPJMN-2

Kesesuaian dengan tema RPJMN-3 (2015-2019): memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas, serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat.

Tema RKP 2015

MELANJUTKAN REFORMASI PEMBANGUNAN BAGI PERCEPATAN

PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN

DIJABARKAN KE DALAM 25 ISU STRATEGIS Masing-Masing dengan Sasaran dan Arah Kebijakan

Page 6: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN TAHUN 2015

BIDANG POLHUKAM BIDANG PEREKONOMIAN

6

BIDANG KESRA

1. Konsolidasi Demokrasi 2. Reformasi Birokrasi dan

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik

3. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

4. Percepatan Pembangunan MEF dengan Pemberdayaan Industri Pertahanan

5. Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Dalam Negeri

6. Perkuatan Ketahanan Pangan 7. Peningkatan Ketahanan Energi 8. Peningkatan Ketahanan Air 9. Percepatan Pembangunan Kelautan 10. Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman

Hayati dan Kualitas Lingkungan Hidup 11. Transformasi Sektor Industri dalam Arti Luas 12. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja 13. Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi 14. Peningkatan Kapasitas IPTEK 15. Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan

Distribusi 16. Penguatan Konektivitas Nasional

a) Keseimbangan Pembangunan Antar Wilayah

b) Pendorong Pertumbuhan Ekonomi c) Pembangunan Transportasi Massal

Perkotaan 17. Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur

Pelayanan Dasar a) Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional b) Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi c) Penataan Perumahan/Permukiman

18. Reformasi Keuangan Negara

19. Reformasi Pembangunan Kesehatan a) Sistem Jaminan Sosial

Nasional (Demand and Supply)

b) Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi

20. Pengendalian Jumlah Penduduk

21. Reformasi Pembangunan Pendidikan

22. Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

23. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan

24. Pengelolaan Risiko Bencana 25. Sinergi Pembangunan

Perdesaan

TEMA RKP 2015: MELANJUTKAN REFORMASI PEMBANGUNAN BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG

BERKEADILAN

Page 7: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

KEBIJAKAN TRANSFER KE

DAERAH

Page 8: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

UU No.33 Tahun 2004:

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan

kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang

merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

PP No.55 Tahun 2005

Pasal 51 ayat (1):

1) DAK dialokasikan kepada daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang

merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2) yang menjadi urusan daerah.

2) Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah daerah yang dapat

memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.

Pasal 52 ayat (1) dan (2):

(1) Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2)

dan Pasal 51 ayat (1) dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun anggaran

bersangkutan

(2) Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai dari DAK dan

ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai dengan Rencana Kerja

Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

DAK dalam UU No. 33 tahun 2004 dan

PP No. 55 tahun 2005

Page 9: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Komposisi Belanja Negara

Tahun 2010-2014

(Triliun Rupiah)

Catatan: Belanja Negara telah terdistribusi ke 1/3 untuk belanja KL, 1/3 untuk Belanja Non KL (subsidi & pembayaran Bunga hutang) dan 1/3 untuk Transfer ke Daerah.

Page 10: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK)

Tahun 2004-2014

2.84 4.01

11.57

17.09

21.20

24.82

21.13

25.23 26.12

31.70 33.00

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

50.00

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Perkembangan Alokasi DAK rata-rata naik sebesar 34.28% periode 2004-2014

Dalam Trilyun Rupiah

Sumber: Kementerian Keuangan, diolah, 2014

Page 11: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Historis DAK Tahun 2003 -2014

Page 12: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Perkembangan Jumlah Daerah

Penerima DAK Tahun 2004-2014

0 2 0 0

24 28 32 32 32 32 33

283

305

348 348363

386396 397 398 396

405

71 7286 86 88 91 90 91 90 90 90

354

379

434 434

475

505518 520 520 518

528

0

100

200

300

400

500

600

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Provinsi Penerima DAK Kabupaten Penerima DAK Kota Penerima DAK Total Penerima DAK

Perkembangan Penerima DAK naik dari 354 daerah di tahun 2004 menjadi 528 daerah (Prov/Kab/Kota) di tahun 2014.

Sumber: Kementerian Keuangan, diolah, 2014

Page 13: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

ARAH KEBIJAKAN DAK TAHUN 2014

Page 14: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

DAK dalam RKP Tahun 2014

•Arah Kebijakan Secara Umum DAK dan Lingkup

Kegiatan (Menu) per-bidang DAK 2014 dimuat dalam

Perpres No. 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja

Pemerintah (RKP) Tahun 2014;

• Yakni dalam Buku I Bab VI (Pembiayaan

Pembangunan) Bagian Dana Perimbangan;

•RKP Tahun 2014 akan menjadi dasar penyusunan

RAPBN 2014;

• Pengalokasian DAK TA 2014 memperhatikan daerah-

daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca konflik

Page 15: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Arah Kebijakan Umum DAK Tahun 2014

1. Membantu daerah dalam penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan

dasar masyarakat untuk mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal

(SPM);

2. Membantu daerah dalam membiayai kegiatan tertentu dalam rangka

pencapaian sasaran prioritas nasional;

3. Menyempurnakan penyusunan kebijakan DAK yang berbasis hasil (output)

sesuai dengan RPJMN;

4. Meningkatkan koordinasi penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) agar lebih

tepat sasaran dan tepat waktu;

5. Meningkatkan sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan DAK baik di pusat

maupun di daerah;

6. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan DAK

melalui koordinasi perencanaan dan pengelolaan DAK di berbagai tingkatan

pemerintahan (mulai dari Musrenbangda);

7. Mendukung upaya percepatan pelaksanaan kegiatan di daerah dalam

rangka mewujudkan output dan outcome yang diharapkan;

8. Menggunakan kinerja pelaporan pelaksanaan DAK dari daerah sebagai

salah satu pertimbangan dalam pengalokasian DAK;

9. Meningkatkan koordinasi dan kualitas pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan DAK.

Page 16: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Prioritas Nasional Bidang DAK tahun 2014 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 1. Prasarana Pemerintahan Daerah Pendidikan 2. Pendidikan Kesehatan 3. Kesehatan

4. Keluarga Berencana Infrastruktur 5. Infrastruktur Air Minum

6. Infrastruktur Sanitasi 7. Infrastruktur Irigasi 8. Infrastruktur Jalan 9. Keselamatan Transportasi Darat

10. Perumahan dan Permukiman 11. Transportasi Perdesaan

Energi 12. Energi Perdesaan Ketahanan Pangan 13. Pertanian

14. Kelautan dan Perikanan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 15. Kehutanan

16. Lingkungan Hidup Iklim Investasi dan Iklim Usaha 17. Sarana dan Prasarana Perdagangan

Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik

18. Sarana dan Prasarana Daerah Perbatasan 19. Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal

19 Bidang DAK Tahun 2014

Page 17: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Pagu DAK 2014 dalam APBN 2014

Total Pagu DAK:

Rp 33 Trilyun

DAK (reguler)

Affirmative Policy DAK Daerah Tertinggal

DAK bidang Infrastruktur Jalan

DAK bidang Infrastruktur Irigasi

DAK bidang Infrastruktur Air

Minum

DAK bidang Infrastruktur Sanitasi

Page 18: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Arah Kebijakan DAK

Transportasi Perdesaan 2014

1.Meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan

sumberdaya lainnya yang dapat mendukung terjadinya

pertumbuhan ekonomi daerah, dan diharapkan dapat

menghilangkan keterisolasian dan memberi stimulan ke arah

perkembangan di semua bidang kehidupan sosial dan ekonomi;

2.Pengembangan sarana dan prasarana wilayah yang memiliki

nilai strategis dan diprioritaskan pada wilayah pusat-pusat

pertumbuhan kawasan yang memiliki sektor basis potensial

seperti KSCT, KAPET, KSPN dan KPI yang meliputi sektor

pertanian, perikanan, pariwisata, industri, dan perdagangan;

3.Untuk keberlanjutan atas pemanfaatan kegiatan,

pemerintah daerah melalui dinas terkait harus menyatakan

komitmennya untuk membiayai operasional dan

pemeliharaan dari lingkup kegiatan yang ada, sesuai masa

umur ekonomis.

Page 19: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Lingkup Kegiatan DAK

Transportasi Perdesaan 2014

1. Jalan Poros Wilayah: Pembangunan dan

peningkatan jalan poros atau jalan antar wilayah

yang menghubungkan pusat produksi dengan

sentra pemasaran di pusat-pusat pertumbuhan

seperti wilayah KSCT, KSPN dan KPI; dan

2. Angkutan Wilayah: Pengadaan sarana angkutan

penumpang dan barang yang sesuai dengan

karakteristik dan kebutuhan daerah, seperti mini

bus, pick up, dump truck, kapal kayu/kapal mesin

tempel/fiberglass dan bus potong.

Page 20: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

ARAH KEBIJAKAN DAK TAHUN 2015

Page 21: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Perpres No.43 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015

Pada 16 Mei 2014 telah ditetapkan Perpres No.43

Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah

(RKP) Tahun 2015

Page 22: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

DAK dalam RKP Tahun 2015

• Arah Kebijakan Secara Umum DAK dan

Lingkup Kegiatan (Menu) per-bidang DAK

2015 dimuat dalam Perpres No. 43 Tahun

2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah

(RKP) Tahun 2015;

• Yakni dalam Buku I Bab VI (Pembiayaan

Pembangunan) Bagian Kebijakan Transfer ke

Daerah.

Page 23: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Kebijakan Transfer ke Daerah

Dana Transfer

ke Daerah

Dana

Perimbangan

Dana Otonomi

Khusus

Dana Bagi Hasil

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus

Pajak

SDA

Dana Transfer

Lainnya

Dana Keistimewaan D.I. Yogyakarta

Tunjangan Profesi Guru PNSD

Tambahan Penghasilan Guru PNSD

Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Dana Insentif Daerah

Dana Proyek Pemerintah Daerah dan

Desentralisasi

Dana Darurat

Dana Otonomi Khusus

(Otsus) Provinsi Papua

dan Papua Barat

Dana Otonomi Khusus

(Otsus) Provinsi Aceh

Page 24: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Arah Kebijakan Umum DAK dalam

RKP Tahun 2015

Kebijakan bidang DAK ditentukan berdasarkan kebutuhan pada dukungan terhadap pencapaian prioritas nasional

• Difokuskan pada kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat (khususnya sesuai SPM);

• Lebih memperhatikan pengalokasian DAK kepada daerah-daerah tertinggal, perbatasan, terluar, terpencil, pesisir dan kepulauan,bersinergi dengan dana-dana kementerian dan lembaga;

• Pada tahun 2015, dilakukan restrukturisasi bidang DAK sehingga lebih fokus dan berdampak signifikan

Page 25: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Poin Penting Kebijakan DAK Tahun 2015

1. Dilakukan penyederhanaan bidang DAK menjadi 14 bidang agar lebih fokus dan tepat sasaran;

2. Pada tahun 2014, telah diinisiasi pembahasan DAK dalam Pra-Musrenbangnas (melalui sistem e-Musrenbang) sehingga perencanaan bisa bersifat top-down dan bottom-up;

3. Kebijakan afirmatif terhadap DaerahTertinggal dan Perbatasan akan dilanjutkan;

4. Penyempurnaan kebijakan perencanaan, pelaporan, pemantauan dan evaluasi.

Page 26: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

TAMPILAN APLIKASI

e-MUSRENBANG RKP 2015

Page 27: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

14 Bidang DAK Tahun 2015

No. Bidang DAK Tahun 2015

Bidang DAK Pelayanan Dasar

1. DAK Bidang Pendidikan

2. DAK Bidang Kesehatan

3. DAK Bidang Infrastruktur Irigasi

4. DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum

5. DAK Bidang Transportasi

6. DAK Bidang Energi Perdesaan

Bidang Non Pelayanan Dasar

7. DAK Bidang Kelautan dan Perikanan

8. DAK Bidang Pertanian

9. DAK Bidang Prasarana Pemerintahan Daerah

10. DAK Bidang Lingkungan Hidup

11. DAK Bidang Kehutanan

12 DAK Bidang Keluarga Berencana

13. DAK Bidang Sarana Perdagangan

14. DAK Bidang Perumahan dan Permukiman

Page 28: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Penjelasan 14 Bidang DAK 2015

Dari 19 Bidang DAK Tahun 2014, disederhanakan

menjadi 14 bidang pada tahun 2015 dikarenakan:

1. DAK bidang Infrastruktur Jalan, Transportasi

Perdesaan, Keselamatan Transportasi Jalan

disederhanakan menjadi 1 bidang DAK

Transportasi;

2. DAK bidang Sanitasi dan bidang Air Minum

disederhanakan menjadi DAK bidang Sanitasi dan

Air Minum;

3. Kegiatan DAK bidang Sarana Prasarana Daerah

Tertinggal dan DAK bidang Kawasan Perbatasan

akan diakomodasi dalam bidang DAK yang relevan.

Page 29: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Arah Kebijakan Umum DAK Tahun 2015 (1/3)

Aspek Perencanaan 1. Mendukung pencapaian prioritas nasional dalam RKP, serta program-program prioritas

nasional yang bersifat lintas sektor/kewilayahan;

2. Memperkuat peran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam perencanaan DAK;

3. Meningkatkan koordinasi dalam perencanaan DAK antara Pemerintah dan Pemerintah

Daerah, serta dalam Pemerintah Daerah sendiri sehingga terwujud sinkronisasi dan

sinergitas;

4. Program dan kegiatan DAK yang diatur dalam petunjuk teknis masing-masing bidang

DAK perlu mengakomodir kebutuhan sarana dan prasarana daerah tertinggal,

perbatasan, terluar, terpencil, pesisir dan kepulauan;

5. Membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuan keuangan relatif rendah dalam

membiayai pelayanan publik untuk mendorong pencapaian standar pelayanan minimal

(SPM), melalui penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat, serta

meningkatkan efektivitas belanja daerah;

6. Memantapkan perencanaan DAK dengan mendorong pendekatan berbasis hasil

(output/outcome) sesuai dengan RPJMN, sesuai kerangka pengeluaran jangka menengah

(medium term expenditure framework) dan penganggaran berbasis kinerja (performance based

budgeting);

7. Mendorong pelaksanaan DAK yang mendukung keberpihakan pada aspek kesetaraan dan

keadilan gender;

8. Meningkatkan koordinasi penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) sehingga lebih tepat

sasaran dan tepat waktu;

9. Menghindari duplikasi kegiatan antar bidang DAK

Page 30: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Arah Kebijakan Umum DAK Tahun 2015 (2/3)

Aspek Penganggaran

1. Meningkatkan kesesuaian alokasi dengan kebutuhan daerah,

serta sesuai dengan siklus dan mekanisme perencanaan

pembangunan daerah;

2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan

DAK melalui koordinasi perencanaan dan pengelolaan DAK di

berbagai tingkatan pemerintahan;

Aspek Pengalokasian

1. Meningkatkan akurasi data-data teknis dan menajamkan

indikator pengalokasian DAK;

2. Pengalokasian DAK lebih memprioritaskan daerah-daerah dengan

kemampuan fiskal rendah;

3. Memprioritaskan daerah tertinggal, daerah perbatasan dengan

negara lain, daerah pesisir dan kepulauan sebagai kriteria khusus

dalam pengalokasian DAK.

Page 31: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Arah Kebijakan Umum DAK Tahun 2015 (3/3)

Aspek Pelaksanaan

1. Mempercepat pelaksanaan sosialisasi petunjuk teknis masing-masing

bidang DAK;

2. Meningkatkan komunikasi khususnya antara pusat dan daerah dalam

rangka mengantisipasi dan menemukan jalan keluar dari kemungkinan

permasalahan yang timbul;

3. Khusus untuk DAK Transportasi, petunjuk teknis (Juknis) akan

dikeluarkan oleh K/L yang sesuai dengan sub-bidang yang ada. Pada

tingkat nasional dan daerah, perlu dibentuk Sekretariat Bersama;

Aspek Pemantauan dan Evaluasi

1. Meningkatkan koordinasi dan kualitas pemantauan dan evaluasi, baik di

tingkat pusat maupun daerah;

2. Mendorong mekanisme pelaporan dan evaluasi DAK berbasis elektronik

(web based system) yang terintegrasi;

3. Menerapkan kebijakan disinsentif kepada daerah yang tidak melaporkan

pelaksanaan kegiatan DAK di daerahnya, serta menggunakan kinerja

pelaporan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengalokasian DAK.

Page 32: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Penjelasan DAK Transportasi 2015

1.Mendukung pembangunan daerah dalam rangka mendanai kegiatan

transportasi (melalui pemeliharaan berkala, peningkatan dan pembangunan

jalan provinsi, jalan kabupaten/kota, dan jalan non status (jalan poros

wilayah, akses daerah tertinggal dan perbatasan) beserta fasilitas

perlengkapan keselamatan, serta pengembangan angkutan perairan, untuk

mempertahankan dan meningkatkan pelayanan transportasi dalam

mendukung konektivitas nasional dan pengembangan ekonomi wilayah;

2.Meningkatkan kualitas pelayanan transportasi (termasuk keselamatan bagi

pengguna transportasi jalan provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka

menurunkan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas secara bertahap sebesar

20% pada akhir tahun 2020).

3.Mendukung pengembangan wilayah yang memiliki nilai strategis dan

diprioritaskan pada daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau

terluar serta pusat-pusat pertumbuhan seperti Kawasan Strategis Nasional

(KSN), Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

(KSPN), Kawasan Perhatian Investasi (KPI) MP3EI, dan pusat-pusat

pertumbuhan lainnya seperti Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT).

Page 33: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Rancangan Ruang Lingkup Kegiatan

DAK Bidang Transportasi 2015

1. Pengadaan/pembangunan sarana dan prasarana transportasi

termasuk sarana/prasarana jalan, angkutan perairan yang

sesuai dengan karakteristik wilayah untuk mendukung

konektivitas nasional, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

di daerah.

2. Pemeliharaan berkala, peningkatan kapasitas, dan

pembangunan jalan dan jembatan beserta fasilitas keselamatan

jalan, meliputi: rambu, marka jalan, cermin tikungan, pagar

pengaman jalan, pada:

– Jalan Provinsi yang merupakan akses penghubung ke jalan nasional atau strategis nasional;

– Jalan Kabupaten/Kota yang merupakan akses penghubung ke jalan

provinsi atau strategis provinsi serta akses ke jalan nasional atau strategis

nasional

– Jalan non status (di provinsi, kabupaten/kota, poros wilayah) yang

menghubungkan kawasan strategis pusat pertumbuhan ekonomi nasional

dan wilayah (KSN, PKN, Kapet, KSCT, KSPN dan KPI) serta untuk

meningkatkan akses-akses ke daerah tertinggal, terpencil, pulau terluar,

dan lokasi prioritas perbatasan.

Page 34: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Rancangan Ruang Lingkup Kegiatan

DAK Bidang Transportasi 2015

Lingkup

Kegiatan

Sub Bidang Jalan

Sub Bidang Keselamatan

Transportasi Darat

Sub Bidang Transportasi Perdesaan

Sub Bidang Daerah Tertinggal

Sub Bidang Kawasan Perbatasan

• Jalan Provinsi • Jalan Kabupaten/Kota

• Jalan Non Status (Poros Wilayah Prov, Kab/Kota) mendukung KSCT

• Sarana Transportasi

• Sarana/prasarana transportasi mendukung pengembangan ekonomi lokal;

• Jalan non status menghubungkan sentra produksi dengan pusat pelayanan distribusi dan membuka keterisolasian wilayah

• Jalan non status menghubungkan kecamatan perbatasan prioritas dengan pusat

• Sarana/Prasarana Transportasi di wilayah pesisir dan sungai (kecamatan perbatasan)

• Fasilitas Keselamatan (rambu, marka, cermin tikungan, dll)

Page 35: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

Rekomendasi Bagi Pemerintah Daerah

1. Tingkatkan koordinasi perencanaan, terutama

dengan dimulainya pembahasan DAK dalam Pra-

Musrenbangnas (sistem e-Musrenbang) di Tahun

2014 dan rancangan kebijakan DAK Transportasi

2015;

2. Pro-aktif: Juknis, data teknis, pelaporan, monev, dan

Kebijakan DAK Transportasi 2015;

3. Tingkatkan akurasi dan ketepatan waktu data

teknis;

4. Pelaksanaan yang transparan, akuntabel, serta taat

regulasi;

5. Kepatuhan pelaporan (teknis dan keuangan);

6. Sinergi kegiatan dengan sumber pembiayaan

lainnya (APBD) ;

Page 36: 01_Arah Kebijakan DAK Tahun 2014 - Bappenas

TERIMA KASIH