Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

56
Arah Arah Kebijakan Kebijakan DAK DAK Infrastruktur Infrastruktur Jakarta, 19 Mei 2010 Biro Perencanaan dan KLN Kementerian Pekerjaan Umum

Transcript of Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Page 1: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

ArahArah KebijakanKebijakanjjDAK DAK InfrastrukturInfrastruktur

Jakarta,  19 Mei 2010

Biro Perencanaan dan KLNKementerian Pekerjaan Umum

Page 2: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

KONDISI INFRASTRUKTUR KONDISI INFRASTRUKTUR •• JJalanalan KKabupaten/abupaten/KKotaota yangyang rusakrusak 4747,,44%% daridari sekitarsekitar 322322..000000 km,km,

•• JalanJalan PropinsiPropinsi yangyang rusakrusak 4646%% daridari sekitarsekitar 4747..600600 km,km,

•• LuasLuas arealareal irigasiirigasi 66,,7777 jutajuta ha,ha, sekitarsekitar 11,,6767 jutajuta haha belumbelum berfungsiberfungsioptimaloptimal dandan irigasiirigasi rawarawa dengandengan luasluas sekitarsekitar 11,,88 jutajuta haha,, barubaru 00,,88 jutajutahh b fb f dd kk ll dd d hd hhaha berfungsiberfungsi ((IrigasiIrigasi dandan RawaRawa)).. SekitarSekitar 3030 %% luasluas daridari daerahdaerah irigasiirigasifungsionalfungsional kondisinyakondisinya rusakrusak..

•• AirAir minumminum barubaru melayanimelayani 3939 99%% pendudukpenduduk perkotaanperkotaan dandan 77%% pendudukpendudukAirAir minumminum barubaru melayanimelayani 3939,,99%% pendudukpenduduk perkotaanperkotaan dandan 77%% pendudukpendudukperdesaanperdesaan;;

•• AirAir limbahlimbah 6363,,55%% pendudukpenduduk dandan hanyahanya 3030%% terolahterolah IPLTIPLT;;,, pp yy ;;

•• PelayananPelayanan persampahanpersampahan perkotaanperkotaan hanyahanya 1818,,11 jutajuta jiwajiwa dandan drainasedrainase22,,55 jutajuta jiwajiwa;;

•• LuasLuas kawasankawasan kumuhkumuh didi perkotaanperkotaan mencapaimencapai 4242 riburibu haha22

Page 3: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN ALOKASI DAK INFRASTRUKTURALOKASI DAK INFRASTRUKTURALOKASI DAK INFRASTRUKTURALOKASI DAK INFRASTRUKTUR

NoSub  ALOKASI DAK (dlm milyar rupiah)

No.Bidang 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1. JALAN 842.5 839.1 945.0 2,575.7 3,113.0 4,044.7 4,500.9 2,810.2 

2. IRIGASI 338.5 357.2 384.5 627.6 857.3 1,497.2 1,548.9 968.4

3.AIR MINUM

‐ ‐ 203.5 608.0 1,062.4 1,142.3 1,142.3 357.2 

4. SANITASI ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 357.2 

TOTALTOTAL 1,269.01,269.0 1,196.31,196.3 1,533.01,533.0 3,811.33,811.3 5,032.75,032.7 6,684.26,684.2 7,192.17,192.1 4,493.0 4,493.0 

33

Page 4: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

GrafikGrafik PerkembanganPerkembangan AlokasiAlokasi DAKDAKBidangBidang InfrastrukturInfrastruktur TahunTahun 20032003--20102010BidangBidang InfrastrukturInfrastruktur TahunTahun 20032003 20102010

8000

6000

7000

3000

4000

5000

1000

2000

3000

02003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

44

JALAN IRIGASI AIR MINUM SANITASI TOTAL

Page 5: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

JUMLAH PENERIMA DAN ALOKASI DAK

No Uraian2007 2008 2009 2010

Jml Alokasi Jml Alokasi Jml Alokasi Jml AlokasiJml Alokasi Jml Alokasi Jml Alokasi Jml Alokasi

1 Jalan Provinsi - - 25 255.968 26 705.968 31 421.531

2 Jalan Kab/Kota

434 3.113.000 450 3.788.713 415 3.794.949 458 2.388.676

3 Irigasi Provinsi

- - 24 466.538 26 516.538 31 290.521Provinsi

4 Irigasi Kab/Kota

364 857.000 396 1.030.692 369 1.032.442 387 677.881

5 Air MinumKab/Kota

434 1.602.000 450 1.142.290 431 1.142.290

452 357.231,5

6 SanitasiKab/Kota 449 357.231,5

55

Kab/Kota

TOTAL 5.032.700 6.684.200 7.192.100 4.493.072

Page 6: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Arah KebijakanArah KebijakanDan Ruang LingkupDan Ruang Lingkup

Page 7: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

PERAN DEPARTEMEN PUBerdasarkan PP No 55 Tahun 2005 peran Departemen PU mencakup:Berdasarkan PP No. 55 Tahun 2005, peran Departemen PU mencakup:

1. Mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai oleh DAK Bidang Infrastruktur. Kegiatan Khusus bidang infrastruktur adalahInfrastruktur. Kegiatan  Khusus bidang infrastruktur adalah prasarana Jalan, prasarana Irigasi, dan prasarana dan sarana Air Bersih dan Sanitasi.

2. Menyusun dan menyampaikan kriteria teknis untuk pengalokasian dan penggunaan dana DAK Bidang Infrastruktur.

3 d k j k k i3. Menyusun dan menetapkan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK sebagai pedoman bagi Daerah dalam menyusun Rencana Kegiatan.

4 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan4. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan teknis pelaksanaan kegiatan yang didanai dari DAK.

5. Menteri Teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK.5. Menteri Teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK.

Page 8: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

RUJUKAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR

•• PERMEN PU No. 42 PERMEN PU No. 42 TahunTahun 2007, 2007, tentangtentang PetunjukPetunjuk TeknisTeknis PenggunaanPenggunaan DAK DAK ,, gg jj gggg

BidangBidang InfrastrukturInfrastruktur;;

•• BersifatBersifat umumumum, , hanyahanya sebagaisebagai rujukanrujukan teknisteknis pelaksanaanpelaksanaan,,

•• UntukUntuk pelaksanaanpelaksanaan TA 2010, TA 2010, tetaptetap menggunakanmenggunakan PermenPermen PU PU No. 42 No. 42 tahuntahun

20072007, , belumbelum adaada juknisjuknis barubaru,,

bb k b kk b k kk l kl k 20 020 0 l hl h d b kd b k•• BeberapaBeberapa kebijakankebijakan untukuntuk pelaksanaanpelaksanaan 2010, 2010, telahtelah diterbitkanditerbitkan

melaluimelalui SuratSurat EdaranEdaran MenteriMenteri PekerjaanPekerjaan UmumUmum No. KU.01.01No. KU.01.01--

Mn/678Mn/678 tanggaltanggal 1515 DesemberDesember 20092009 perihalperihal RuangRuang LingkupLingkupMn/678 Mn/678 tanggaltanggal 15 15 DesemberDesember 2009 2009 perihalperihal RuangRuang LingkupLingkup

PenggunaanPenggunaan DAK DAK BidangBidang InfrastrukturInfrastruktur TahunTahun 2010 2010

88

Page 9: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

PRIORITASPRIORITAS NASIONALNASIONAL (PERMEN(PERMEN 4242)) ADALAHADALAH::•• SubbidangSubbidang JalanJalan meningkatkanmeningkatkan integrasiintegrasi fungsifungsi jaringanjaringan jalanjalan•• SubbidangSubbidang JalanJalan meningkatkanmeningkatkan integrasiintegrasi fungsifungsi jaringanjaringan jalan,jalan,meningkatkanmeningkatkan aksesakses‐‐aksesakses keke daerahdaerah potensial,potensial, membukamembukadaerahdaerah terisolasiterisolasi dandan terpencil,terpencil, mendukungmendukung pengembanganpengembanganp ,p , gg p g gp g gkawasankawasan perbatasanperbatasan,, mendukungmendukung kawasankawasan pariwisatapariwisata;;

•• SubbidangSubbidang Irigasi,Irigasi, mempertahankanmempertahankan tingkattingkat pelayananpelayananjaringanjaringan irigasiirigasi (termasuk(termasuk jaringanjaringan reklamasireklamasi rawa)rawa) didi provinsiprovinsidandan kabupaten/kotakabupaten/kota gunaguna mendukungmendukung programprogram ketahananketahananpanganpangan;;

•• SubbidangSubbidang AirAir MinumMinum dandan SanitasiSanitasi memberikanmemberikan aksesaksesll i ti t didi ii ii dd it iit i k dk dpelayananpelayanan sistemsistem penyediaanpenyediaan airair minumminum dandan sanitasisanitasi kepadakepada

masyarakatmasyarakat berpenghasilanberpenghasilan rendahrendah didi perdesaanperdesaan dandankawasankawasan kumuhkumuh perkotaanperkotaan termasuktermasuk daerahdaerah pesisirpesisir dandankawasankawasan kumuhkumuh perkotaanperkotaan termasuktermasuk daerahdaerah pesisirpesisir dandanpermukimanpermukiman nelayannelayan..

Page 10: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

ARAH KEBIJAKAN J l d J bJalan dan Jembatan,diarahkan untuk mempertahankan/meningkatkan tingkat pelayananprasarana jalan provinsi/kabupaten/kota dan meningkatkan integrasiprasarana jalan provinsi/kabupaten/kota dan meningkatkan integrasifungsi jaringan jalan, dalam rangka memperlancar distribusi penumpang,barang, dan jasa, terutama untuk meningkatkan akses‐akses ke daerahpotensial seperti pertanian ind stri dan pari isata memb ka daerahpotensial seperti pertanian, industri, dan pariwisata, membuka daerahterisolasi dan terpencil, serta mendukung pengembangan kawasanperbatasan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Irigasi,diarahkan untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat pelayananprasarana sistem jaringan irigasi termasuk jaringan reklamasi rawa danjaringan irigasi desa yang menjadi urusan provinsi/kabupaten/kotakhususnya di daerah lumbung pangan nasional dan daerah tertinggaly g p g ggdalam rangka mendukung program ketahanan pangan.

1010

Page 11: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

ARAH KEBIJAKAN i iAir Minum

diarahkan untuk meningkatkan cakupan dan kehandalan pelayanan airminum dan memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minumkepada masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan dan kawasankumuh perkotaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayankumuh perkotaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayanuntuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

SanitasiSanitasi,

diarahkan untuk meningkatkan pelayanan penyehatan lingkungan (airlimbah, persampahan, dan drainase) dan memberikan akses pelayanansanitasi kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan dankawasan kumuh perkotaan termasuk daerah pesisir dan permukiman

1111

kawasan kumuh perkotaan termasuk daerah pesisir dan permukimannelayan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Page 12: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

RUANG LINGKUP KEGIATAN

JALANJALANKegiatan pemeliharaan berkala/rehabilitasi dan peningkatanKegiatan pemeliharaan berkala/rehabilitasi dan peningkatanjalan serta pemeliharaan berkala/rehabilitasi danpenggantian jembatan. Ruas jalan provinsi dankabupaten/kota yang dapat diusulkan dalam RencanaKegiatan adalah ruas-ruas jalan sebagaimana yang telahditetapkan atau dalam proses penetapan Keputusanditetapkan atau dalam proses penetapan KeputusanGubernur/Bupati/Walikota tentang Penetapan Ruas-ruasJalan sebagai Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten/Kota.g

1212

Page 13: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

RUANG LINGKUP KEGIATAN

IRIGASIIRIGASIKegiatan rehabilitasi dan peningkatan sistem jaringan irigasi termasuksistem jaringan reklamasi rawa berikut bangunan pelengkapnya yangmenjadi wewenang provinsi dan kabupaten/kota untuk mendukungprogram ketahanan pangan. Peningkatan sistem jaringan irigasi adalahuntuk meningkatkan fungsi dan kondisi atau menambah luas arealpelayanan jaringan yang sudah ada. Pada daerah Rawa tidak ada kegiatan

i k t j i kl i S d k h bilit i kpeningkatan jaringan reklamasi rawa. Sedangkan rehabilitasi merupakankegiatan perbaikan sistem jaringan Irigasi guna mengembalikan fungsi danpelayanan irigasi seperti desain semula, atau untuk mencapai pelayananmaksimum yang pernah dicapai Kegiatan operasi dan pemeliharan (OP)maksimum yang pernah dicapai. Kegiatan operasi dan pemeliharan (OP)diharapkan tidak didanai dengan DAK Bidang Infrastruktur.

1313

Page 14: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

RUANG LINGKUP KEGIATAN

AIRAIR MINUMMINUMKegiatan mengoptimalkan Sistem Penyediaan Air Minum Terbangun(pemanfaatan sisa kapasitas terpasang) dan/atau pembangunan baruSistem Penyediaan Air Minum bagi masyarakat pada ibukota kecamatanSistem Penyediaan Air Minum bagi masyarakat pada ibukota kecamatandan desa-desa rawan air minum, kekeringan dan program PAMSIMAS,serta pada kawasan kumuh perkotaan. Kegiatan ini tidak diperuntukkanbagi kegiatan rehabilitasi/peningkatan jaringan PDAM.

SANITASISANITASIKegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) yangprioritas pertamanya adalah kegiatan pengembangan prasarana danprioritas pertamanya adalah kegiatan pengembangan prasarana dansarana air limbah komunal berbasis masyarakat dalam rangkamenghilangkan kebiasaan masyarakat Buang Air Besar Sembarangan(BABS). Apabila prioritas pertama sudah dipenuhi (tidak ada BABS),maka prioritas kegiatan selanjutnya adalah pengembangan fasilitasmaka prioritas kegiatan selanjutnya adalah pengembangan fasilitaspengurangan sampah berbasis masyarakat dengan pola 3R sertapengembangan prasarana dan sarana drainase mandiri yangberwawasan lingkungan.

1414

Page 15: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

KRITERIA   TEKNIS

Page 16: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

KRITERIA TEKNIS

SUBBIDANG IRIGASI

2009 2010•• LuasLuas DaerahDaerah IrigasiIrigasi •• LuasLuas DaerahDaerah IrigasiIrigasi•• LuasLuas Daerah Daerah IrigasiIrigasi•• KondisiKondisi prasaranaprasarana irigasiirigasi•• KepedulianKepedulian pemdapemda terhadapterhadap

•• LuasLuas Daerah Daerah IrigasiIrigasi•• KondisiKondisi Daerah Daerah IrigasiIrigasi•• LuasLuas WilayahWilayah

prasaranaprasarana SDASDA•• KepatuhanKepatuhan dalamdalam pelaporanpelaporan

•• JumlahJumlah PendudukPenduduk

1616

Page 17: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

SUBBIDANG IRIGASISUBBIDANG IRIGASI

Bobot Teknis Irigasi Provinsi/Kabupaten/Kota :Bobot Teknis Irigasi Provinsi/Kabupaten/Kota : 

ITi  = 40% Idi + 40% Ikdi + 10% Ilw + 10% Ijp

Notasi Uraian Keterangan

ITi Indeks Teknis Irigasi

I Indeks Luas Daerah Irigasi merupakan perbandingan luas daerah irigasi diIdi Indeks Luas Daerah Irigasi merupakan perbandingan luas daerah irigasi diprovinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan terhadaptotal luas daerah irigasi secara nasional.

Ikdi Indeks Kondisi Daerah merupakan perbandingan luas daerah irigasi dalamkdi Irigasi kondisi rusak di provinsi/kabupaten/kota yangbersangkutan terhadap total luas daerah irigasiprovinsi/kabupaten/kota dalam kondisi rusak secaranasional.

Ilw Indeks Luas Wilayah merupakan perbandingan luas wilayah diprovinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan terhadaptotal luas wilayah secara nasional.

1717

Ijp Indeks Jumlah Penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk diprovinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan terhadapjumlah penduduk secara nasional.

Page 18: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

KRITERIA TEKNIS

SUBBIDANG JALAN

2009 2010• Panjang jalan • Panjang jalanPanjang jalan• Panjang jalan kondisi tidakmantap

Panjang jalan• Panjang jalan kondisi tidak mantap• Luas wilayah

• Kepedulian pemda terhadapprasarana jalan

• Kepatuhan dalam pelaporan

• Jumlah penduduk

Kepatuhan dalam pelaporan

1818

Page 19: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

SUBBIDANG JALANSUBBIDANG JALANBobot Teknis Jalan Provinsi/Kabupaten/Kota: / p /

ITj  = 25% Ijl + 35% Ikjl + 20% Ilw + 20% IjpNotasi Uraian Keterangan

ITjIndeksTeknis Jalan

Ijl Indeks Panjang Jalan merupakan perbandingan panjang jalan di provinsi/kabupaten/kota Ijl j gyang bersangkutan terhadap seluruh panjang jalan provinsi/kabupaten/kota.

IkjlIndeks Kondisi Jalan merupakan perbandingan panjang jalan dalam kondisi tidak mantap

di provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan terhadap total panjang jalan provinsi/kabupaten/kota dalam kondisi tidak mantap secarajalan provinsi/kabupaten/kota dalam kondisi tidak mantap secara nasional.

Ilw Indeks Luas Wilayah merupakan perbandingan luas wilayah di provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan terhadap luas wilayah nasional.

Ijp Indeks Jumlah merupakan perbandingan jumlah penduduk di Ijp Penduduk provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan terhadap jumlah penduduk nasional.

1919

Page 20: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

KRITERIA TEKNIS

SUBBIDANG AIR MINUM

2009 2010–– JumlahJumlah pendudukpenduduk miskinmiskin (MBR)(MBR) –– JumlahJumlah pendudukpenduduk miskinmiskinJumlahJumlah pendudukpenduduk miskinmiskin (MBR)(MBR)–– JumlahJumlah desadesa rawanrawan airair–– JumlahJumlah pendudukpendudukll il hil h

–– JumlahJumlah pendudukpenduduk miskinmiskin(MBR)(MBR)

–– JumlahJumlah desadesa rawanrawan airair–– luasluas wilayahwilayah–– KepedulianKepedulian pemdapemda terhadapterhadapprasaranaprasarana airair minumminum

–– JumlahJumlah pendudukpenduduk–– luasluas wilayahwilayah

–– KepatuhanKepatuhan dalamdalam pelaporanpelaporan

2020

Page 21: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

SUBBIDANG AIR MINUMSUBBIDANG AIR MINUMBobot Teknis Air Minum Kabupaten/Kota: p /

ITam  = 40%Ikam + 40%Imbr + 10%Ilw + 10%IjpNotasi Uraian Keterangan

Itam Indeks Teknis AM

Ik Indeks Kerawanan merupakan perbandingan jumlah desa rawan air minum diIkam Indeks KerawananAir Minum

p p g jkabupaten/kota yang bersangkutan terhadap total jumlah desarawan air minum secara nasional.

Imbr Indeks MasyarakatBerpenghasilan

merupakan perbandingan jumlah penduduk miskin dik b t /k t b k t t h d t t l j l hBerpenghasilan

Rendahkabupaten/kota yang bersangkutan terhadap total jumlahpenduduk miskin kabupaten/kota secara nasional.

Ilw Indeks Luas Wilayah

merupakan perbandingan luas wilayah di kabupaten/kota yangbersangkutan terhadap total luas wilayah secara nasional.y g p y

Ijp Indeks JumlahPenduduk

merupakan perbandingan jumlah penduduk di kabupaten/kotayang bersangkutan terhadap jumlah penduduk secara nasional.

2121

Page 22: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

KRITERIA TEKNIS

SUBBIDANG SANITASI

2009 2010•• KondisiKondisi sanitasisanitasi •• KondisiKondisi sanitasisanitasiKondisiKondisi sanitasisanitasi•• JumlahJumlah pendudukpenduduk•• luasluas wilayahwilayahLL Wil hWil h K hK h

•• KondisiKondisi sanitasisanitasi•• LuasLuas WilayahWilayah KumuhKumuh•• LuasLuas WilayahWilayah•• LuasLuas WilayahWilayah KumuhKumuh

•• KepedulianKepedulian pemdapemda terhadapterhadapprasaranaprasarana sanitasisanitasi

•• LuasLuas WilayahWilayah•• JumlahJumlah pendudukpenduduk

•• KepatuhanKepatuhan dalamdalam pelaporanpelaporan

2222

Page 23: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

SUBBIDANG SANITASISUBBIDANG SANITASIBobot Teknis Sanitasi Kabupaten/Kota: p /

Bts = 30%Iksan + 30%Ikpdts + 20%Ijp + 20%Ikmh

N i U i KNotasi Uraian Keterangan

ITs Bobot Teknis Sanitasi

Iksan Indeks Kondisi Sanitasi merupakan perbandingan kondisi sanitasi di kabupaten/ksan kota yang bersangkutan terhadap kondisi sanitasi secara

nasional.

Ikpdts Indeks KepadatanKabupaten/Kota

Indeks Kepadatan Kabupaten/Kota Standarisasi,merupakan perbandingan indeks kepadatan penduduk diKabupaten/Kota

Standarisasimerupakan perbandingan indeks kepadatan penduduk dikabupaten/kota yang bersangkutan terhadap total indekskepadatan penduduk kabupaten/kota secara nasional.Indeks Kepadatan Kabupaten/Kota, merupakanperbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah dikabupaten/kota yang bersangkutan.

Ijp Indeks JumlahPenduduk

merupakan perbandingan jumlah penduduk dikabupaten/kota yang bersangkutan terhadap jumlah

2323

Penduduk kabupaten/kota yang bersangkutan terhadap jumlahpenduduk secara nasional.

Ikmh Indeks Luas KawasanKumuh

merupakan perbandingan Luas kawasan kumuh terhadapluas wilayah di kabupaten/kota yang bersangkutan.

Page 24: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

DATA TEKNISDATA TEKNISDASARDASARDASARDASAR• Surat Sekjen atas nama MMenteri PU No. KU.03.01-Mn/295, tgl 6 Mei 2008,

KONDISIKONDISI DATADATAKONDISIKONDISI DATADATA• Data diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya dari Usulan Daerah,

Laporan Daerah, BPS, Depdagri, dan Depkeu.• Sebagian data yang masuk sulit dikompilasi, antara lain karena satuan yang

tidak sama, tidak lengkap, tidak masuk akal, yang mungkin disebabkanpemahaman pengisi data masih kurang.pemahaman pengisi data masih kurang.

• Diharapkan melalui Kegiatan Pemantauan dan Pengendalian PemanfaatanDAK Bidang Infrastruktur diperoleh data terbaru yang akurat.D t t k i t b t dik il b t Bi PKLN d S t i k l• Data teknis tersebut dikompile bersama antara Biro PKLN dan Satminkal,dan dikonsolidasikan sebelum disampaikansampaikan keke DepkeuDepkeu..

2424

Page 25: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

FenomenaFenomenaPenyelenggaraanPenyelenggaraan

Page 26: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

PerencanaanFenomenaFenomena PenyelenggaraanPenyelenggaraan DAKDAKPerencanaan■ Ada kecenderungan daerah mengurangi alokasi APBD untuk

bidang infrastruktur,g ,■ Sebagian daerah belum siap dengan sistem data base untuk

proses perencanaan yang optimal,S b i k i t ih b l ik ti k id h k id h■ Sebagian kegiatan masih belum mengikuti kaidah-kaidahperencanaan yang baik dan benar,

■ Adanya keterbatasan SDM pelaksana proses perencanaan,terutama untuk daerah-daerah pemekaran,

■ Masih adanya perbedaan prioritas antara para pemangkukepentingan,kepentingan,

■ Penentuan program (paket, lokasi, dan besaran biaya), belummelalui justifikasi teknis dan ekonomis yang semestinya,S

2626

■ Sangat bervariasinya kondisi dan kebutuhan daerah,■■ MasihMasih adaada kegiatankegiatan yangyang kurangkurang efektifefektif ((tidaktidak segerasegera fungsionalfungsional))..2626

Page 27: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

FenomenaFenomena PenyelenggaraanPenyelenggaraan DAKDAK

Pelaksanaan■■ MasihMasih terdapatterdapat kegiatankegiatan yangyang tidaktidak sesuaisesuai dengandengan petunjukpetunjuk teknisteknis■■ MasihMasih terdapatterdapat kegiatankegiatan yangyang tidaktidak sesuaisesuai dengandengan petunjukpetunjuk teknisteknis,,■■ PenggunaanPenggunaan DAKDAK dirasakandirasakan masihmasih belumbelum optimal,optimal,■■ MasihMasih aadada daerahdaerah yyanangg kesulitankesulitan menyediakanmenyediakan danadana pendampingpendamping,,■■ JenisJenis pekerjaanpekerjaan kurangkurang sesuaisesuai dengandengan kebutuhankebutuhan dandan kondisikondisi lapanganlapangan,,■■ MasihMasih terdapatterdapat kegiatankegiatan yangyang tidaktidak selesaiselesai padapada waktunyawaktunya,,■■ KualitasKualitas pekerjaanpekerjaan masihmasih substandarsubstandar■■ KualitasKualitas pekerjaanpekerjaan masihmasih substandarsubstandar,,■■ KualitasKualitas dandan substansisubstansi pelaporanpelaporan kurangkurang memadaimemadai,,■■ WaktuWaktu pelaporanpelaporan terlambatterlambat terlaluterlalu jauhjauh daridari yangyang semestinyasemestinya,, sehinggasehingga

sulitsulit dievaluasidievaluasi,,■■ MonevMonev masihmasih sulitsulit dilakukandilakukan ((kemampuankemampuan pusatpusat terbatasterbatas sedangsedang jumlahjumlah

daerahdaerah terlaluterlalu banyakbanyak),),

2727

yy ),),■■ PeranPeran provinsiprovinsi dalamdalam koordinasikoordinasi dandan monevmonev kurangkurang optimaloptimal..

2727

Page 28: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

PERMASALAHAN DAERAH PEMEKARANPERMASALAHAN DAERAH PEMEKARAN

KesulitanKesulitan dalamdalam identifikasiidentifikasi data data teknisteknisAdanyaAdanya duplikasiduplikasi data (data data (data daerahdaerah pemekaranpemekaran masihmasih tercatattercatatyy pp (( ppdidi daerahdaerah indukinduk))Data yang Data yang dikirimkandikirimkan oleholeh daerahdaerah terkadangterkadang belumbelum valid valid dandanformatformat datanyadatanya terkadangterkadang ““rancurancu””format format datanyadatanya terkadangterkadang ““rancurancu””BelumBelum optimalnyaoptimalnya koordinasikoordinasi antaraantara PemprovPemprov dengandenganPemKabPemKab/Kota /Kota IndukInduk dengandengan Daerah Daerah PemekaranPemekaranggBelumBelum jelasjelas ketersediaanketersediaan sdmsdm dandan SDM SDM daerahdaerah yang yang kurangkurangkompetenkompetenBelumBelum terbentuknyaterbentuknya instansiinstansi pelaksanapelaksana DAK DAK TidakTidak adaada informasiinformasi data data teknisteknis ((jalanjalan, , irigasiirigasi, air , air minumminum dandansanitasisanitasi))sanitasisanitasi))TidakTidak adaada konversikonversi PanjangPanjang jalanjalan dengandengan kab. kab. IndukInduk 2828

Page 29: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Terus Bagaimana?

Hanya untuk Hanya untuk •• Hanya untuk Hanya untuk menyeimbangkan fiskal?menyeimbangkan fiskal?

M l k i M l k i UUUUDAK Ke Depan?

•• Menyeimbangkan FiskalMenyeimbangkan Fiskal•• Mendukung RPJMMendukung RPJM

•• Melengkapi peMelengkapi pe--UUUU--anan

•• Meningkatkan Meningkatkan Koordinasi di Pusat,Koordinasi di Pusat,gg

•• Bersinergi dengan Program Bersinergi dengan Program Pusat dan DaerahPusat dan Daerah

•• Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kapasitas

•• Bappenas Bappenas Mengkoordinasikan Mengkoordinasikan Monev,Monev,

•• Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kapasitas Pemda dan sarana Pemda dan sarana pembinaanpembinaan

•• Meningkatkan efektifitas Meningkatkan efektifitas gggg

•• Mengoptimalkan Peran Mengoptimalkan Peran Departemen TeknisDepartemen Teknis

•• Meningkatkan Peran Meningkatkan Peran

2929

penggunaannya,penggunaannya, Provinsi,Provinsi,

•• dlldll

Page 30: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

UsulanUsulan PerbaikanPerbaikan■■ PerluPerlu dilakukandilakukan mappingmapping dandan updateupdate databasedatabase yangyang lebihlebih baikbaik mengenaimengenai kebutuhankebutuhan

daerahdaerah sehinggasehingga kegiatankegiatan yangyang didanaididanai daridari DAKDAK sesuaisesuai ddgg kondisikondisi dandan kebutuhankebutuhan,,■■ MenyempurnakanMenyempurnakan petunjukpetunjuk teknisteknis yangyang lebihlebih lengkaplengkap,, sederhanasederhana,, dandan mudahmudah

diimplementasikandiimplementasikan,,■■ MengintensifkanMengintensifkan sosialisasisosialisasi dandan desiminasidesiminasi PetunjukPetunjuk TeknisTeknis dandan prosesproses perencanaanperencanaan,,■■ MengintensifkanMengintensifkan pembinaanpembinaan teknisteknis terhadapterhadap SDMSDM--SDMSDM didi daerahdaerah untukuntuk

meningkatkanmeningkatkan kapasitasnyakapasitasnya,,■■ DDiaturiatur lebihlebih lanjutlanjut mengenaimengenai ::

■■ MekanismeMekanisme penentuanpenentuan program/program/kegiatankegiatan,, agaragar penggunaanpenggunaan DAKDAK lebihlebih optimal,optimal,■■ MekanismeMekanisme pemantauanpemantauan,, monitoring,monitoring, dandan evaluasievaluasi,,■■ PeningkatanPeningkatan peranperan PemerintahPemerintah ProvinsiProvinsi,,■■ MekanismeMekanisme pemberianpemberian insentifinsentif dandan disinsentifdisinsentif bagibagi daerahdaerah;;■■ MekanismeMekanisme pemberianpemberian insentifinsentif dandan disinsentifdisinsentif bagibagi daerahdaerah;;

■ Mengoptimalkan institusi fungsional pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan DAK,■■ PenyederhanaanPenyederhanaan formatformat pelaporanpelaporan,, dandan pemberianpemberian insentif/disinsentifinsentif/disinsentif..

M f tkM f tk t k l it k l i i f ii f i titi it iit i hihi ll l bihl bih

3030

■■ MemanfaatkanMemanfaatkan teknologiteknologi informasiinformasi sepertiseperti ee--monitoring,monitoring, sehinggasehingga pelaporanpelaporan lebihlebihmudahmudah,, cepatcepat,, dandan murahmurah..

3030

Page 31: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

DAK 2010DAK 2010

SanitasiSanitasi menjadimenjadi SubbidangSubbidang sendirisendiri,, terpisahterpisah daridari AirAirMinumMinum dandan SanitasiSanitasi;;AdaAda usulanusulan agaragar penyediaanpenyediaan danadana pendampingpendampingdibuatdibuat agakagak fleksibelfleksibel,, untukuntuk membantumembantu daerahdaerah‐‐daerahdaerah yangyang PADnyaPADnya sangatsangat terbatasterbatas;;

3131

Page 32: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Perkiraan KebutuhanPerkiraan KebutuhanDana InfrastrukturDana Infrastruktur

Page 33: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Perkiraan Kebutuhan Per TahunPerkiraan Kebutuhan Per Tahun

N U iTotal Teralokasi

dl APBDPerkiraan

KebutuhanNo. Uraian(jt rp)

dlm APBD (jt rp)

Kebutuhan(jt rp)

1 IRIGASI PROVINSI 4 838 950 827 605 4 011 3451 IRIGASI PROVINSI 4.838.950 827.605 4.011.3452 IRIGASI KAB/KOTA 10.864.935 1.272.832 9.592.1033 JALAN PROVINSI 16.544.475 4.319.325 12.225.0003 J O S 6 5 5 3 9 3 5 5 0004 JALAN KAB/KOTA 90.289.360 17.035.072 73.254.0005 AIR MINUM 6.570.000 838.234 5.731.766 6 SANITASI 9.261.950 - 9.261.950

INFRASTRUKTUR 138.369.670 24.293.068 114.076.164

3333

Page 34: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Perkiraan Kebutuhan Dana Bidang IrigasiPerkiraan Kebutuhan Dana Bidang Irigasi

No. Uraian Satuan LuasEst HrgSatuan

PerkiraanKebutuhan Keterangan

(jt rp) (jt rp)

A IRIGASI PROVINSI 4.838.950 Alokasi sektor irigasidalam APBD seluruhProvinsi adalah Rp. 827 605 juta sehingga

1 - Total Luas Jaringan Irigasi Ha 1.423.222827.605 juta, sehinggamasih kurang sekitarRp. 4.011.345 juta

2 - Luas dalam kondisi rusak Ha 494.942

3 - Rehabilitasi (20%) Ha 284.644 7 1.992.510

4 - Peningkatan (10%) Ha 142.322 20 2.846.440

B IRIGASI KAB/KOTA 10.864.935 Alokasi sektor irigasidalam APBD seluruhKab/Kota adalah Rp. 1 - Total Luas Jaringan Irigasi Ha 3.195.5681.272.832 juta, sehinggamasih kurang sekitarRp. 9.592.103 juta

2 - Luas dalam kondisi rusak Ha 1.094.761

3 - Rehabilitasi (20%) Ha 639.114 7 4.473.795

4 - Peningkatan (10%) Ha 319.557 20 6.391.140g ( )

3434

Page 35: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Perkiraan Kebutuhan Dana Bidang Jalan(hanya untuk mempertahankan kondisi)

No. Uraian Satuan Panjang Est HrgSatuan(jt rp)

PerkiraanKebutuhan

(jt rp)

Keterangan

A JALAN PROVINSI 16.544.475 Alokasi sektor jalanjdalam APBD seluruhProvinsi adalah Rp. 4.319.325, sehinggamasih kurang sekitarRp. 12.225.000 juta

1 - Panjang Total Jalan Km 47.610

2 - Peningkatan Jalan (10%) Km 4.761 1.200 5.713.200

3 - Pemeliharaan Berkala Jalan (20%) Km 9.522 600 5.713.200

4 P lih R ti J l (70%) K 33 327 75 2 499 5254 - Pemeliharaan Rutin Jalan (70%) Km 33.327 75 2.499.525

5 - Panjang Total Jembatan M 952.200

6 - Penggantian Jembatan (2.5%) M 23.805 120 1.428.300

7 - Pemeliharaan Jembatan (10%) M 95.220 25 1.190.250

B JALAN KAB/KOTA 90.289.360 Alokasi sektor jalandalam APBD seluruhKab/Kota adalah Rp. 17 035 072 sehingga

1 - Panjang Total Jalan Km 322.462

2 Peningkatan Jalan (10%) Km 32 246 1 000 32 246 200 17.035.072, sehinggamasih kurang sekitarRp. 73.254.000 juta

2 - Peningkatan Jalan (10%) Km 32.246 1.000 32.246.200

3 - Pemeliharaan Berkala Jalan (20%) Km 64.492 500 32.246.200

4 - Pemeliharaan Rutin Jalan (70%) Km 225.723 50 11.286.170

5 - Panjang Total Jembatan M 3.224.620

6 - Penggantian Jembatan (2.5%) M 80.616 100 8.061.550

7 - Pemeliharaan Jembatan (10%) M 322.462 20 6.449.240

Page 36: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Perkiraan Kebutuhan Dana Bidang AM & S Per tahunBidang AM & S Per tahun

No. Uraian Satuan Luas Est HrgSatuan

PerkiraanKebutuhan

Keterangan

(jt rp) (jt rp)

A AIR MINUM KAB/KOTA 6.570.000 Alokasi air minum dalamAPBD seluruh Kab/Kota adalah Rp. 838.234 juta, sehingga masih kurang

1 - Jumlah Desa / Kelurahan Bh 72.690sehingga masih kurangsekitar Rp. 5.731.766 juta

2 - Jumlah Desa/Kel rawan air bersih Bh 21.895

3 - Optimalisasi dan Pembangunan baru sarana air minum (20%)

Bh 4.380 1.500 6.570.000

B SANITASI KAB/KOTA 9.261.950 Alokasi sektor Sanitasidalam APBD seluruhKab/Kota adalah Rp. ………… juta, sehinggamasih kurang sekitar

1 - Jumlah Desa / Kelurahan Bh 72.690

2 - Luas Desa/Kel Kumuh Ha 168.396 masih kurang sekitarRp. 9.261.950 juta

2 Luas Desa/Kel Kumuh Ha 168.396

3 - Penanganan sampah pola 3R (20%) Ha 33.679 50 1.683.950

4 Sanitasi berbasis masyarakat (10%) Ha 16.840 200 3.368.000

5 On site detention (5%) Ha 8 420 500 4 210 0005 On site detention (5%) Ha 8.420 500 4.210.000

Page 37: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Tingkat Pelayanan JalanTingkat Pelayanan Jalan

3737

Page 38: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Koordinasi Koordinasi ddan

lPelaporan

Page 39: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

MENTERI PU

Mekanisme Koordinasi dan PelaporanMekanisme Koordinasi dan Pelaporan

Ti K di i P l DAK Bid I f t kt

MENTERI PU

Tim Teknis Sub Bidang Irigasi

Tim Teknis Sub Bidang Jalan

Tim Teknis SB Air Bersih dan Sanitasi

Tim Koordinasi Penyelenggaraan DAK Bidang Infrastruktur Departemen PUGUBERNUR

Balai/Satker Satker Satker

Tim Koordinasi Penyelenggaraan DAK Infrastruktur Provinsi

Balai/SatkerPSDA

SatkerP2JJ

SatkerP2AM dan P3LP

BUPATI / WKTim Koordinasi Penyelenggaraan DAK Bidang

Infrastruktur Kabupaten/Kota

SKPD DAKK b t /K tKabupaten/Kota

3939

Page 40: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Tim Tim KoordinasiKoordinasi DepartemenDepartemenDibentuk oleh Menteri Dibentuk oleh Menteri

Terdiri dari unsur Sekjen, Itjen, dan Eselon-1 terkait.

T d t j b li tiTugas dan tanggung jawab meliputi:

• Menyusun petunjuk teknis penggunaan DAK Infrastruktur;

• Memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi dan diseminasi, sertapembinaan pelaksanaan;

Memfasilitasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi DAK • Memfasilitasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi DAK Infrastruktur;

• Memberikan saran masukan maupun rekomendasi kepada • Memberikan saran, masukan, maupun rekomendasi kepada Menteri PU;

• Menyiapkan laporan tahunan Departemen kepada Menteri

4040

y p p p pKeuangan.

Page 41: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Tim Tim TeknisTeknis Unit EselonUnit Eselon‐‐11DibentukDibentuk oleholeh DirekturDirektur JenderalJenderal terkait.terkait.

T d t j b li tiT d t j b li tiTugas dan tanggung jawab meliputi:Tugas dan tanggung jawab meliputi:

•• Membantu Membantu pelaksanaanpelaksanaan sosialisasisosialisasi, diseminasi, , diseminasi,

dan pembinaan pelaksanaandan pembinaan pelaksanaan kepadakepada daerahdaerah--

daerahdaerah;;;;

•• Melaksanakan pemantauan dan evaluasiMelaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadapterhadap

pelaksanaanpelaksanaan DAKDAK;;pelaksanaanpelaksanaan DAKDAK;;

•• Menyiapkan laporan tahunan subbidangnyaMenyiapkan laporan tahunan subbidangnya, , untukuntuk

di ikdi ik k dk d Ti Ti K di iK di i DD4141

disampaikandisampaikan kepadakepada Tim Tim KoordinasiKoordinasi Departemen.Departemen.

Page 42: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Tim Tim KoordinasiKoordinasi ProvinsiProvinsiDibentukDibentuk oleholeh Gubernur Gubernur DibentukDibentuk oleholeh Gubernur Gubernur TerdiriTerdiri daridari unsurunsur BappedaBappeda ProvinsiProvinsi, , DDinasinas teknisteknis terkaitterkait, , dan dan BalaiBalai//SatSatuanuan KerjaKerja PusatPusat yang yang adaada didi daerahdaerah terkait.terkait.Tugas dan tanggung jawab meliputi:Tugas dan tanggung jawab meliputi:•• Memberikan masukan penyusunan petunjuk teknis,Memberikan masukan penyusunan petunjuk teknis,•• Membantu pelaksanaan sosialisasi diseminasi dan pembinaanMembantu pelaksanaan sosialisasi diseminasi dan pembinaan•• Membantu pelaksanaan sosialisasi, diseminasi, dan pembinaan,Membantu pelaksanaan sosialisasi, diseminasi, dan pembinaan,•• Melaksanakan pemantauan dan evaluasi,Melaksanakan pemantauan dan evaluasi,•• Memberikan saran dan masukan atas RK yang disusun Memberikan saran dan masukan atas RK yang disusun

Pemerintah Kabupaten/KotaPemerintah Kabupaten/KotaPemerintah Kabupaten/Kota,Pemerintah Kabupaten/Kota,•• Menyiapkan laporan triwulanan, semesteran, Menyiapkan laporan triwulanan, semesteran, dan tahunan.dan tahunan.

OOperasional perasional Tim Tim dibantu oleh Satdibantu oleh Satkerker Pusat Pusat terkaitterkait: : •• Subbidang Jalan oleh Subbidang Jalan oleh SNVT P2JJSNVT P2JJ, , •• Subbidang Irigasi oleh BSubbidang Irigasi oleh Balai Wilayah Sungaialai Wilayah Sungai atau Satatau Satkerker PPSDASDA..•• Subbidang Air Subbidang Air MinumMinum dan Sanitasi oleh Satdan Sanitasi oleh Satkerker Pengembangan Pengembangan

4242

•• Subbidang Air Subbidang Air MinumMinum dan Sanitasi oleh Satdan Sanitasi oleh Satkerker Pengembangan Pengembangan PAPAMM, dan Sat, dan Satkerker PPPLPPPPLP..

Page 43: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Tim Tim KoordinasiKoordinasi KabKab/Kota/Kota

DibentukDibentuk oleholeh Bupati/Walikota Bupati/Walikota TTerdiri erdiri daridari unsurunsur Bappeda kabBappeda kabupatenupaten/kota dan dinas /kota dan dinas teknis teknis TTerdiri erdiri daridari unsurunsur Bappeda kabBappeda kabupatenupaten/kota dan dinas /kota dan dinas teknis teknis terkait.terkait.Tugas dan tanggung jawab meliputi:Tugas dan tanggung jawab meliputi:•• Memberi masukan penyusunan petunjuk teknis;Memberi masukan penyusunan petunjuk teknis;•• Membantu pelaksanaan sosialisasi, diseminasi, dan Membantu pelaksanaan sosialisasi, diseminasi, dan

bi l kbi l kpembinaan pelaksanaanpembinaan pelaksanaan;;•• Melaksanakan pemantauan dan evaluasi;Melaksanakan pemantauan dan evaluasi;•• Menyiapkan laporan triwulanan semesteran Menyiapkan laporan triwulanan semesteran dan tahunandan tahunan•• Menyiapkan laporan triwulanan, semesteran, Menyiapkan laporan triwulanan, semesteran, dan tahunan.dan tahunan.

PelaksanaanPelaksanaan kegiatankegiatan ooperasional Tim perasional Tim KoordinasiKoordinasi didukung didukung oleholeh SKPD DAK SKPD DAK didi kabupatenkabupaten//kotakota yang bersangkutanyang bersangkutan..

4343

Page 44: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

MekanismeMekanisme KoordinasiKoordinasi

a.a.SKPDSKPD DAKDAK tingkattingkat KabupatenKabupaten/Kota/Kota sebagaisebagai anggotaanggotaTimTim KoordinasiKoordinasi KabupatenKabupaten/Kota/Kota melakukanmelakukanTimTim KoordinasiKoordinasi KabupatenKabupaten/Kota/Kota melakukanmelakukankoordinasikoordinasi dengandengan instansiinstansi terkaitterkait dalamdalam menyusunmenyusunlaporanlaporan DAKDAK DaerahDaerah KabupatenKabupaten/Kota/Kota;;

b.b.SatuanSatuan KerjaKerja//BalaiBalai DepartemenDepartemen sebagaisebagai anggotaanggota TimTimKoordinasiKoordinasi ProvinsiProvinsi melakukanmelakukan koordinasikoordinasi dengandenganinstansiinstansi terkaitterkait dalamdalam menyusunmenyusun laporanlaporan DAKDAKinstansiinstansi terkaitterkait dalamdalam menyusunmenyusun laporanlaporan DAKDAKProvinsiProvinsi;;

c.c. TimTim TeknisTeknis SubSub BidangBidang sebagaisebagai anggotaanggota TimTimc.c.TimTim TeknisTeknis SubSub BidangBidang sebagaisebagai anggotaanggota TimTimKoordinasiKoordinasi PusatPusat melakukanmelakukan koordinasikoordinasi dalamdalammenyusunmenyusun laporanlaporan PemanfaatanPemanfaatan DAKDAK BidangBidangInfrastrukturInfrastruktur ;;

4444

InfrastrukturInfrastruktur ;;

Page 45: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

MONEVMONEVMONEVMONEV

SEB SEB KepalaKepala BappenasBappenas MenkeuMenkeu dandanSEB SEB KepalaKepala BappenasBappenas, , MenkeuMenkeu dandan

MendagriMendagri No. No. 0239/M.PPN/11/20080239/M.PPN/11/2008

tanggaltanggal 21 November 2008 21 November 2008

perihalperihal PetunjukPetunjuk PelaksanaanPelaksanaan

PemantauanPemantauan TeknisTeknis PelaksanaanPelaksanaan dandanPemantauanPemantauan TeknisTeknis PelaksanaanPelaksanaan dandan

EvaluasiEvaluasi PemanfaatanPemanfaatan DAK.DAK.

4545

Page 46: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

4646

Page 47: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

4747

Page 48: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

PelaporanPelaporandi ikdi ik b k lb k l i li la.a. LaporanLaporan disampaikandisampaikan secarasecara berkalaberkala triwulanantriwulanan::TriwulanTriwulan II padapada mingguminggu keke duadua bulanbulan AprilAprilTriwulanTriwulan keke IIII padapada mingguminggu keke duadua bulanbulan JuliJuliTriwulanTriwulan keke IIIIII padapada mingguminggu keke duadua bulanbulan OktoberOktoberTriwulanTriwulan keke IIIIII padapada mingguminggu keke duadua bulanbulan OktoberOktoberTriwulanTriwulan keke IVIV padapada mingguminggu keke duadua bulanbulan JanuariJanuari tahuntahun berikutnyaberikutnya

b.b. SubstansiSubstansi LaporanLaporan::DataData UmumUmum ((11 KaliKali kecualikecuali berubahberubah))DataData UmumUmum ((11 KaliKali kecualikecuali berubahberubah))DataData DasarDasar ((11 KaliKali kecualikecuali berubahberubah))DataData KesesuaianKesesuaian ProgramProgram ((11 KaliKali setahunsetahun))DataData PelaksanaanPelaksanaan PekerjaanPekerjaan ((TriwulananTriwulanan))jj (( ))DataData KemajuanKemajuan PelaksanaanPelaksanaan PekerjaanPekerjaan ((TriwulananTriwulanan))MasalahMasalah dandan UpayaUpaya PemecahanPemecahan ((TriwulananTriwulanan))

c.c. PenyampaianPenyampaian LaporanLaporan TriwulananTriwulanan::SKPDSKPD kepadakepada BupatiBupati//WalikotaWalikota tembusantembusan TimTim KoordinasiKoordinasi ProvinsiProvinsiBupatiBupati//WalikotaWalikota kepadakepada MenteriMenteri cqcq.. SekretarisSekretaris JenderalJenderalTimTim KoordinasiKoordinasi ProvinsiProvinsi kepadakepada TimTim TeknisTeknis EselonEselon II terkaitterkaitG bG b k dk d M t iM t i S k t iS k t i J d lJ d l

4848

GubernurGubernur kepadakepada MenteriMenteri cqcq.. SekretarisSekretaris JenderalJenderal

Page 49: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

LingkupLingkup PemantauanPemantauan dandan EvaluasiEvaluasia.a. PersiapanPersiapan

UsulanUsulan sampaisampai dengandengan RencanaRencana KegiatanKegiatan (RK)(RK)KesesuaianKesesuaian RK RK dengandengan Program Program PrioritasPrioritas NasionalNasional

b.b. PelaksanaanPelaksanaanKesesuaianKesesuaian PekerjaanPekerjaan dengandengan RKRKKesesuaianKesesuaian PekerjaanPekerjaan dengandengan RKRKKesesuaianKesesuaian hasilhasil dengandengan NSPMNSPMPencapaianPencapaian SasaranSasaran

c.c. PelaporanPelaporanTingkat Tingkat KepatuhanKepatuhanSubstansiSubstansi LaporanLaporan sesuaisesuai FormatFormat dalamdalam JuknisJuknisSubstansiSubstansi LaporanLaporan sesuaisesuai Format Format dalamdalam JuknisJuknis

d.d. EvaluasiEvaluasiEvaluasiEvaluasi DampakDampak dandan ManfaatManfaat

4949

ppEvaluasiEvaluasi KinerjaKinerja

Page 50: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

PELAPORAN & PENCAPAIAN PELAPORAN & PENCAPAIAN DAK BIDANG INFRASTRUKTURDAK BIDANG INFRASTRUKTUR

5050

Page 51: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Tingkat Tingkat KepatuhanKepatuhan PelaporanPelaporanDAKDAK BidBid I f t ktI f t ktDAK DAK BidangBidang InfrastrukturInfrastruktur

Subbidang 20092005 2006 2007 2008

(Prov/Kab/Kota)

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Pelaporan Jumlah

Penerima

Pelaporan Jumlah

Penerima

Pelaporan Jumlah

Penerima

Pelaporan Jumlah

Penerima

Pelaporan Jumlah

Penerima

Jalan 288 242 84 434 276 63 434 379 87 475 437 92 441 414 94

Irigasi 232 158 68 341 205 60 364 253 69 420 379 90 395 367 93

Air Minum & Sanitasi 259 148 57 433 235 54 434 341 78 450 271 60 431 275 64

Infrastruktur 779 548 70 1208 716 59 1232 973 79 1345 1087 81 1267 1056 83

5151

Page 52: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

ProgresProgres FisikFisik dandan KeuanganKeuanganDAKDAK BidangBidang InfrastrukturInfrastrukturDAK DAK BidangBidang InfrastrukturInfrastruktur

(dalam Rp. Milyar)

Subbidang

(Prov/Kab/Kota) Progres

2009

PAGUProgres

2006 2007 2008

PAGUProgres

PAGUProgres

PAGUProgres

PAGU

2005

Fisik Fisik Fisik Fisik Fisik

Rp Rp % % Rp Rp % % Rp Rp % % Rp Rp % % Rp Rp % %

Keuangan Keuangan Keuangan Keuangan Keuangan

Jalan 1,052 538 51 38 1,786 1,278 71 71 3,497 1,95 55 62 4,435 2,97 67 76 4,996 3,809 76 84

Irigasi 426 245 57 43 412 412 76 76 956 339 35 36 1,63 1,533 94 94 1,696 1,604 95 95g , , , ,

Air Minum & Sanitasi 228 99 43 25 372 372 67 67 1,186 422 35 37 1,222 561 46 54 1,225 0,523 43 45

5252

Infrastruktur 1,707 882 51 38 2,571 1,844 71 71 5,64 2,711 48 52 7,283 5,065 69 76 7,917 5,936 75 80

Page 53: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

PelaksanaanPelaksanaan DAK DAK BidangBidang InfrastrukturInfrastruktur TA. 2009TA. 2009RekapitulasiRekapitulasi PelaporanPelaporanStatus : Status : 1717 MaretMaret 20102010

BidangJumlah Daerah

PenerimaProv/Kab/Kota

Progress Pelaporan Triwulanan

I II III IV

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

Irigasi 395 365 92 364 92 203 51 364 92

Jalan 441 313 71 273 62 374 85 238 54

Air Minum dan Sanitasi 431 97 23 84 20 136 32 154 36Air Minum dan Sanitasi 431 97 23 84 20 136 32 154 36

Total Bidang Infrastruktur 1267 775 61 721 57 713 56 756 60

Page 54: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

PelaksanaanPelaksanaan DAK DAK BidangBidang InfrastrukturInfrastruktur TA. 2009TA. 2009Progress Progress PencapaianPencapaiangg ppStatus : Status : 1717 MaretMaret 20102010

(d l R Mil )

BidangJumlah

Prov/Kab/KotaPenerima DAK

Prov/Kab/Kota Pengirim Laporan

JumlahProv/Kab/Kota

PaguPencapaian

Progress

Keuangan Fisik DAK Pendamping Total

(dalam Rp. Milyar)

Penerima DAK gp g

Jumlah (%) (%) (%)

Irigasi 395 367 93 1.549 151 1.700 1.604 95 94

Jalan 441 414 94 4.501 495 4.996 3.809 76 84

Air Minum danSanitasi 431 275 64 1.442 82 1.224 523 43 45

Total Bidang 1267 1056 83 7 492 728 7 920 5 936 75 80gInfrastruktur 1267 1056 83 7.492 728 7.920 5.936 75 80

Page 55: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur

Kendala Efektifitas Monev

Sesuai Pasal 5, Pasal 9 dan Pasal 10 UU No. 45 Tahun 2008 tentang APBN TA 2008 DAK disampaikan dalam bentuk belanja transferp j

Pencairan anggaran DAK dapat dilakukan secara langsung oleh Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) karena telah disampaikan ke Kas Daerah dalam bentuk belanja transfer 

Tidak ada keharusan mempunyai acuan berupa Rencana Definitif (RD) atau Rencana Kegiatan (RK) dalam pemanfaatannya

Pemantauan agak sulit dilakukan mengingat tidak terdapat acuan d l f tdalam pemanfaatannya

Kurangnya kerjasama Daerah dalam penyusunan rencana pemanfaatannya mengingat tidak ada keharusan mempunyai RD/RKpemanfaatannya mengingat tidak ada keharusan mempunyai RD/RK.

Page 56: Arah Kebijakan DAK Infrastruktur