01 Presentation1 El-diina MENGAPA HSG
Transcript of 01 Presentation1 El-diina MENGAPA HSG
HOMESCHOOLING GROUP
Home Schooling Group
Proses pembelajaran yang meng-INTEGRASI-kan belajar di RUMAH dengan SEKOLAH secara
berkelompok
Metode pembelajaran yang alami, dekat dengan lingkungan anak
HOME SCHOOLING:
Pendidikan Anak Alternatif Melalui
Pemberdayaan Orang Tua dalam Rangka melahirkan generasi Khoiru
Ummah (Usia Dini-Pra Baligh-Baligh)
Kenapa Home Schooling sebagai Pendidikan Anak Alternatif ???
1. Sistem pendidikan yang berlaku saat ini GAGAL menghantarkan manusia menjadi sosok pribadi yang utuh, yakni seorang Abidus Shalih yang muslih
2. Paradigma Pendidikan salah asas pendidikan SEKULARISTIK membentuk manusia-manusia yang berpaham MATERIALISTIK dan serba INDIVIDUALISTIK.
KELEMAHAN FUNGSIONAL PELAKSANAAN PENDIDIKAN
1. Lembaga pendidikan 1. Kurikulum tanpa arah, 2. Guru belum memahami fungsi dan lingkungan
sekolah berdasarkan kehendak Islam,
2. Keluarga tidak mendukung, dan3. Masyarakat tidak kondusif.
HARUS TERJADI PERUBAHAN PARADIGMA PENDIDIKAN
SEKULARISMESEKULARISME ISLAMISLAM
STRATEGI FUNGSIONAL
ISLAMISLAM ISLAMISLAM
PERUBAHANPERUBAHAN
PENDIDIKAN ISLAM
Dasar Hukum Pelaksanaan Home Schooling
Dalam sistem pendidikan nasional, penyelenggaraan home
schooling didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional (UUD Sisdiknas No. 20/2003), pasal 1, Ayat 1:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.”
Dasar Hukum Pelaksanaan Home Schooling
Dalam Pasal 27 tentang Pendidikan Informal disebutkan
bahwa: (1)kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga
dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri, dan
(2)hasil pendidikan informal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal
setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.”
Dalam pasal 28 ayat 5 tentang Pendidikan Anak Usia Dini disebutkan bahwa:
“pendidikan anak usia dini pada jalurpendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan.”
Tujuan Pokok dan ManfaatHome Schooling
• Tujuan Pokok– memenuhi hak anak dalam pedidikan
• Manfaat:– Dapat mengingatkan dan menyadarkan para orang
tua bahwa pendidikan anak tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada pendidikan formal.
– Home Schooling dapat dimanfaatkan bagi anak-anak tertentu tidak dapat belajar di sekolah formal.
– Home Schooling dapat menjadi sparing partner sekolah formal dan non formal dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak.
Home Schooling bukanlah lawan pendidikan di
sekolah formal dan non-formal.
Bukan pula sebuah cara untuk melarang anak bersekolah di sekolah formal
Home Schooling, ingin mendukung sekolah formal dengan memberikan kepada anak-
anak hak belajarnya.
Home Schooling merupakan jalur pendidikan
informal, dimana hasil belajarnya dapat disetarakan dengan jalur pendidikan non formal
melalui alih kredit kompetensi.
Home Schooling turut berperan serta dalam mendukung penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun
Hasil pendidikan informal (Home Schooling) diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan.
Kegiatan Home Schooling perlu dilaporkan ke Dinas Pendidikan setempat agar peserta Home Schooling mendapat ijazah resmi dari
pemerintah.
Untuk ijazah SD adalah Paket A, SMP Paket B dan SMA Paket C
Sistem akreditasinya mengikuti Ujian Persamaan, yaitu melalui ujian Nasional
Kesetaraan.
Ada 3 jenis kegiatan Home Schooling:
Pertama, Home Schooling Tunggal (HST) yaitu yang dilaksanakan satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya.
Kedua, Home Schooling Majemuk (HSM) yaitu yang dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu tetapi
kegiatan pokok tetap dilaksanakan orang tua masing-masing.Ketiga, Komunitas Home Schooling (HSG) yaitu gabungan beberapa
home schooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok, sarana/prasarana dan
jadwal pembelajaran.
Yayasan el-Diina memilihHome Schooling GroupYayasan el-Diina memilihHome Schooling Group
Ketentuan Ujian Dinas Pendidikan
• Peserta ujian : khusus untuk siswa/HST, HSM dan HSG yang menginginkan saja
• Ujian untuk HST, HSM dan HSG mengikuti jalur ujian pendidikan non formal
• Ujian dilakukan satu kali pada akhir jenjang pendidikan (paket A untuk setara SD, Paket B untuk setara SMP dan Paket C untuk setara SMA)
• Ujian dilaksanakan secara berkelompok minimal 10 orang dalam satu rombongan belajar
Mata Pelajaran yang Diujiankan
• Setara SD – (matematika, bahasa Indonesia, IPA dan IPS)
• Setara SMP – (matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS dan
Bahasa Inggeris)• Setara SMA – Jurusan IPA : matematika, bahasa Indonesia,
Bahasa Inggeris dan IPA– Jurusan IPS : matematika, bahasa Indonesia,
bahasa Inggeris dan IPS
Alokasi Biaya Ujian Diknas
• Pendaftaran ujian – (formulir dan bahan lembaran ujian
• Ijazah• Honor pengawas• Honor tim penilai
HOME SCHOOLING GROUP SDKHOIRU UMMAH ELDIINA
HOME SCHOOLING GROUP SDKHOIRU UMMAH ELDIINA
• Berbasis aqidah Islam• Jenis komunitas (HSG)• Pelaku pendidikan (guru dan orang tua)• Pusat pendidikan : – Taman Khoiru Ummah, Jl. Raden Kanan Rt 004/Rw
005 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor
• Penanggung jawab program: Yayasan el-Diina
HOME SCHOOLING GROUP SDKHOIRU UMMAH ELDIINA
• Penyelenggara/Pengelola: tergabung dalam jaringan Home Schooling Group el-Diina
• Apabila di wilayah kota/kabupaten telah terdapat el-Diina cabang maka program ini dapat diimplementasikan oleh cabang dengan ketentuan yang berlaku
• Apabila di wilayah tempat akan diselenggarakan program ini tidak terdapat el-Diina cabang, maka sifat penyelenggaraan menginduk pada cabang terdekat.
Syarat penyelenggaraan HSG SD KHOIRU UMMAH EL DIINA
• Tidak berbentuk franchise• Manajemen keuangan dikelola secara mandiri
oleh penyelenggara• Penggunaan kurikulum secara terpusat• Guru : lulus standar kompetensi el-Diina• Bersedia dimonitoring dan dievaluasi oleh
pusat