01 Pertemuan Ke-1 Konsep Normal Abnormal-Pengantar

37
1 Pengantar Psikologi Abnormal Psikologi Abnormal Kuliah 1

description

skakqskjsjhqsj qjqwjqklwjqklsjknsknwqksnkwnskwd wdwjdwkldkwndkjwndkjnwdhwidhiwhd wdjwlkdjwidjwijdiwjdisjkxck wdkjwdkjwdknwndjndndiwndwk

Transcript of 01 Pertemuan Ke-1 Konsep Normal Abnormal-Pengantar

  • *PengantarPsikologi AbnormalPsikologi AbnormalKuliah 1

  • Tujuan dan Sasaran PembelajaranTujuan Instruksional Umum (TIU)

    Mahasiswa memiliki dasar ilmiah dalam memahami berbagai konsep yang terkait dengan gangguan jiwa pada masa dewasa.

    Sasaran Pembelajaran (SP)

    Kompetensi : penguasaaan teori psikologi abnormal pada masa dewasa.

    Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai bentuk gangguan jiwa pada

    masa dewasa dan mampu menjelaskan mengenai gejala-gejala dari

    setiap gangguan tersebut, dengan berpedoman pada klasifikasi DSM

    IV- TR.

    Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai etiologi dari berbagai sudut pandang

    pada setiap gangguan jiwa.

    Mahasiswa mampu menjelaskan secara garis besar penanganan terhadap setiap

    gangguan jiwa.

  • Apa yang disebut Psikologi Abnormal?Psikologi Abnormal: merupakan bagian dari bidang ilmu psikologi yang berkaitan dengan pemahaman, penanganan/treatment dan pencegahan dari perilaku abnormal.Sekarang merupakan bagian dari psikologi klinis : bidang profesional yang secara mendalam memfokuskan pada penelitian, asesmen, intervensi dan pencegahan terjadinya perilaku abnormal

  • Psikologi Abnormal (lanjutan)Bidang lain yang berhubungan dengan psikologi abnormal:Psikiatri yang merupakan salah satu bidang dari kedokteran.Pekerja Sosial: yang memfokuskan pada analisa lingkungan sosial dan menyediakan pelayanan untuk membantu penyesuaian diri pasien dikeluarga dan lingkungan sosial.

  • Psikologi Abnormal (lanjutan)*Psikopatologi adalah istilah lain yang berarti bidang yang mempelajari perilaku abnormalPara profesional bekerja untuk menentukan definisi dari normal dan abnormal dan mengembangkan kriteria untuk menentukan perbedaan antara keduanya dalam kehidupan sehari-hari bukanlah hal yang MUDAH

  • *Klasifikasi Vs LabelingLabeling: memberi cap atau label seseorang dalam klasifikasi atau penggolongan tanpa tujuan yang jelas dampak kurang positifTugas profesional: klasifikasi perlu untuk menetapkan diagnosis pada klien atau pasien

  • *Tujuan KlasifikasiKomunikasi suatu gangguan secara mudahKontrol/pengendalian: merupakan tujuan paling penting dari klasifikasi karena memungkinkan pengendalian gangguan, melakukan pencegahan serta memilih atau mengubah terapi Pemahaman: penyebab, proses terjadi dan bertahannya gangguan

  • Klasifikasi dan DiagnosisKlasifikasi: memilah dan menggolongkan dimensi atau kategori utama psikopatologi anak dan keterkaitan antar kategori tersebutDiagnosis: menetapkan kategori atau klasifikasi bagi suatu gejala atau sindrom (sekumpulan gejala yang sering ada bersama dan mengikuti jalur perkembangan yang sama)

  • PENDEKATAN THDP PENYESUAIAN DAN PENYIMPANGANNORMAL DAN ABNORMAL*

  • *KONSEP ABNORMALITAS

    Abnormalitas dan penyakit konsep negatifNormal dan sehat konsep positif

    Normal : harmony dan balancePatologis: disonansi dan lack of equilibrium

  • *Abnormal tidak sama dengan patologis

    Pathology: harmful or undesirable departures from the norm

    Abnormal: all deviations from the norm, including nonpathological ones

  • *Normal dan AbnormalMenentukan Normal dan Abnormal :Pendekatan Kuantitatif: berdasarkan patokan statistik (sering atau tidaknya sesuatu terjadi)Pendekatan Kualitatif: menegakkan pedoman-pedoman normatif berdasarkan observasi empirik pada tipe-tipe ideal dan sering terikat pada faktor sosiokultural

  • KARAKTERISTIK T.L. ABNORMAL MNRT BBRP AHLIUlmann: perilaku abnormal sebagai jenis perilaku menyimpang (deviance) yang memerlukan perhatian profesional secara tersirat: abnormal bila menampilkan perilaku berbeda, tidak mengikuti aturan yang berlaku, tidak pantas, mengganggu, dan tidak dapat dimengerti melalui kriteria yang biasa

    *

  • *KARAKTERISTIK Davison & Neale (2004): perilaku abnormal merupakan pola-pola emosi, pikiran, dan perilaku yang dianggap patologis karena:Jarang terjadiBertentangan dengan nilai/norma kelompokMenimbulkan stres pribadiMenunjukkan disability atau disfungsiTidak diharapkan

  • KARAKTERISTIK ..Nevid, Rathus & Greene (2008) menentukan beberapa kriteria perilaku abnormal:

    Perilaku tidak biasaPerilaku tak dapat diterima secara sosial/melanggar norma sosialPersepsi atau interpretasi yang salah terhadap realitasYbs berada dalam stres personal yang signifikanPerilaku maladaptif atau self-defeatingPerilaku berbahaya

  • *PENDEKATAN THDP ADJUSTMENT DAN DEVIANCE:1. konformitas terhadap norma2. pendekatan sosial-budaya3. laporan subjektif4. kontribusi sosial5. teori kepribadian6. model medik7. klasifikasi dan diagnosis

  • *1. KONFORMITAS TERHADAP NORMA- bila t.l. sso cenderung konform dgn norma sosial yg berlaku luput dari perhatianMasalah dgn kriteria konformitas:Cutoff points: sp titik mana dianggap masih normal dan mana dianggap tidak? Mis. I.Q. 90 dianggap rata-rata. Bagaimana dengan I.Q. 89?

  • *Jumlah deviasi: Kesulitan lain adl berapa jumlah t.l. yg harus muncul utk disebut menyimpang? Apakah hanya pakai 10 gelang? Ataukah 10 gelang + 10 kalung + anting 5 di setiap kuping + baju + ..?

    T.l. akut vs kronis: Bila hanya sementara apakah dianggap menyimpang, apakah harus berlangsung lama dan menetap?

  • *2. PENDEKATAN SOSIAL-BUDAYAyg menyimpang utk suatu kelompok belum tentu menyimpang untuk kelompok lainBudaya subkultur: misalnya antara remaja dan generasi tuaStatus sosial: ada perbedaan gangguan tgt pd status sosial. Schizofrenia banyak pada gol. sosioekonomi rendah, depresi pd gol menengah ke atas.Fashions of psychopathology: gangguan mengikuti mode. Berbeda menurut zaman

  • *Masalah pada pendekatan sosial-budaya:The cultural relativity of the normal:- relativitas dari apa yang disebut normal menurut budaya - misalnya halusinasi, apakah abnormal ? Pada suku Indian Amerika justru pengalaman halusinatorik yang dicari

  • *3. LAPORAN SUBJEKTIF:- bukan berdasar tingkahlaku yang dapat diamati, tetapi subjective feeling, sense of well being. Perasaan sso yg jadi ukuran, apakah dia bahagia atau sedih, tenteram atau bermasalah, terpenuhi atau merasa kurang. Bila orang merasakan didera anxietas maka dia maladjusted, tidak peduli apakah anxietas ini menimbulkan t.l. menyimpang atau tidak

  • *Masalah dengan laporan subyektif:- para klinikus sering berjumpa dgn org psikotik atau orang aneh yg merasa dirinya nyaman, mengaku punya inner tranquility, tetapi individu ini di hospitalisasi- tetapi kita sendiri dari waktu ke waktu merasakan anxietas, jadi tidak adanya anxietas bukan kriteria satu-satunya untuk adjustment bertanya kpd sso ada pitfall-nya.- pada umumnya penilaian sso mengenai kesejahteraan (well-being) biasanya dikaitkan dgn tiga faktor dominan: unhappiness, strain, dan personal inadequacy

  • *4. KONTRIBUSI SOSIAL- adjustment berhubungan dengan kontribusi yang individu lakukan untuk masyarakat dan kesejahteraan orang lain

    Masalah dgn kriteria ini:-siapa yang harus menegakkan standar untuk minat sosial atau kontribusi terhadap kesejahteraan orang lain? Kontribusi sosial adalah suatu standar yang sangat value-oriented. Apa yang disebut social contribution?

  • *5. TEORI KEPRIBADIAN DAN PENYIMPANGANTEORI PSIKODINAMIKAdjustment = relative absence of repression. Fear of an eruption of certain contents of the unconscious into consciousness leads the person to adopt a variety of defensive maneuvers (symptoms)Symptoms reflect warfare among id, ego, superego that can develop when conflicts become intense. The resulting deviant behavior symptomatic of inner pathology. The overt symptoms suggest that there is an inner dynamic meaning beneath the surfaceThe important thing, is not the symptom but the underlying pathologyFreud: makin sedikit simtom makin adjusted

  • *BEHAVIOR THEORY- rejects undesirable behavior seen as symptoms of underlying pathology- the symptom is the disorder- maladjustment is whatever is said to be unwanted behaviore.g. a frigid woman. Frigidity is the pathology. There is no need to invent underlying dynamic mechanisms. Therapy direct attack on the behavior, would not involve the analysis of childhood experiences and feelings

  • *Social Learning theory:Maladjustment adalah bila: - when the individual places a high value on the satisfaction of a particular need yet has very low expectations of being successful in doing so.Misalnya, orang yg sangat ingin memperoleh cinta dan afeksi ttp tidak mengharapkan bhw ia akan mendptkannya akan melakukan t.l. t.l. ttt, atau mengalami pikiran dan perasaan yang maladjusted- needs that are incompatible. Mis seorang homoseksual yang juga menginginkan akseptansi dari orangtuanya ada dlm no-win predicament- not possess the skills necessary to satisfy their needs.

  • Pendekatan behavioral dan social learning menekankan pada kontinuitas normal abnormalNormal abnormal tidak dapat dilihat secara dikotomis satu kontinuumTidak perlu mencari prinsip-prinsip penjelasan khusus yang berbeda untuk t.l. normal dan abnormal. Kondisi situasi merupakan determinan patologi.Meski faktor disposisi (spt kebutuhan dan harapan) adl. penting, ttp juga faktor lingkungan

    *

  • *TEORI FENOMENOLOGI- Humanistic position: mendorong self-acceptance, awareness of ones inner self dan self-actualization- being in touch with ones inner self is a more important criterion than externally imposed standards. Being in harmony with the self is crucial, and it is the failure to seek this harmonious state that leads to difficulty. Problems are created through the acceptance of the values of others and through the distortions in perception that ensue- sangat dekat dengan laporan subyektif yang sudah dibicarakan

  • *Rogers: adjustment suffers when there is an incongruence between self and experiencethe more threat is experienced, the more there will be a tendency to deny, distort, and exclude.relatively moderate incongruence neurosis; extreme incongruence psychosismaladjustment is represented by a denial of ones own experience into the self-structure.fully functioning persons are those who live up to their potential, use completely their talents and experiences, and are in tune with their experiences

  • *6. THE MEDICAL MODEL- t.l. abnormal = simtom = ada patologi (proses penyakit) yang mendasari- ada dikotomi antara sehat dan sakit; untuk penyakit fisik bermanfaat; tetapi untuk fenomena mental health sulit diterapkan utk psikiater dan psikolog: perbedaan antara normal dan abnormal = sulit

    Masalah dengan model medis:Mendorong pandangan biologis ttg gangguan jiwa (bukan pandangan psikologis dan sosial)

  • *2. mendorong klinikus utk memandang pasien sbg. sso yg pasif menerima treatment, dan tidak menjadi pasangan yang aktif. Dokter jadi otoritas, pasien figur inferior. Hubungan tidak kooperatif, tp otoriter3. Menggembungkan nilai pendidikan medis utk terapis dan menjadikan keterampilan psikologis dari praktisi kesehatan mental di bawah psikiater-dokter4. Dpt. terlalu menekankan diagnosis psikiatris yg berbau medis, mendorong pemberian label dan stigma, yg biasanya tidak produktif5. Mempunyai tendensi untuk memfokuskan peratian pada patologi dan kelemahan pasien, sehingga mengaburkan keterampilan coping yang ada dlm diri pasien. terlalu banyak penekanan pada yang negatif

  • *7. KLASIFIKASI DAN DIAGNOSISpengaruh jelas dari model medis adalah skema klasifikasi dan diagnosis untuk menggambarkan maladjustmentSekarang: DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder)2000: DSM-IV Text RevisionICD-9 (International Classification of Diseases)/ICD 10PPDGJ-III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa)

  • Bidang yang mempelajari tentang penyebab, perkembangan dan intervensi pada gangguan psikologisTantangan yang yang dihadapi dalam mempelajari psikopatologi adalah:ObjektivitasMenghindari keyakinan yang salah mengenai gangguan psikologisMengurangi Stigma*

  • *

  • Stress Individu (Personal Distress)Penderitaan dan hambatan emosionalContoh: Merasa tidak berdaya dan kehilangan harapan/depresiKetidakmampuan (Disability)Hendaya dalam beberapa area kehidupanContoh: Penggunaan alkohol yang kronis menyebabkan kehilangan pekerjaanPelanggaran Norma SosialMembuat orang lain merasa tidak nyaman atau menimbulkan masalahContoh: perilaku antisosial pada psikopatKetidakberfungsian (Disfunction)Ketidakberfungsian yang merusak/merugikan

  • *

  • Buku Wajib:Kring, Ann M., Johnson, Sheri, L., Davison, G.C., Neale, J.M. (2010). Abnormal Psychology 11th ed. New York : John Wiley & Sons .

    Fitri Fausiah & Julianty Widury, ed. Augustine S. Basri (2005). Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

    American Psychiatric Association (1994). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 4th ed. Washington : APA

    Nevid, J.S., Rathus, S.A. & Greene, B. (2008). Abnormal Psychology in a Changing World 7th ed. Pearson International Edition

    *