005 Outline Kerangka Acuan Diklat

download 005 Outline Kerangka Acuan Diklat

of 9

description

ini adalah kerangka acuan diklat yang akan dilaksanakan pada suatu kegiatan

Transcript of 005 Outline Kerangka Acuan Diklat

OUTLINE KERANGKA ACUAN DIKLATTEKNOLOGI TEPAT GUNAKESEHATAN LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN

Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakatantara lain air, udara, tanah. Udara yang segar, airyang bersih,tanah yang subur dan tidak tercemar, menjadi dambaan setiap orang. Kondisi lingkungan yang sehat berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan masyarakat yang optimum.Upaya untuk menjaga kesehatan lingkungan perlu disosialisasikankepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengantisipasi sedini mungkin munculnya berbagai penyakit yang berbasis lingkungan. Pemanfaatan teknologi tepat guna di bidang kesehatan lingkungan adalah salah satu cara untuk menyosialisasikanbagaimana cara menjaga kesehatan lingkungan sehingga dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat. Teknologi tepat guna di bidang kesehatan lingkungan antara lain pemanfaatan sampah menjadi kompos, pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas, penyediaan air bersih tanpa pompa (gravitasi), pengolahan limbah cair rumah tangga, pembuatan briket bioarang dari sampah anorganik, pembuatan chlorine difusser untuk mendisinfeksi air, pengendalian vektor (nyamuk, kecoa, dan tikus),teknologi tepat guna pengolahan limbah cair rumah tangga, dan teknologi tepat guna lainnya.Pengenalan teknologi tepat guna di bidang kesehatan lingkungan kepada semua komponen yang ada di masyarakat, tentunya membutuhkan tempat yang cukup untuk memvisualisasikannya sehingga dapat menjadi sumber belajar bagi masyarakat umum, kalangan pelajar, mahasiswa perguruan tinggi, institusi/lembaga yangconcern terhadap kesehatan lingkungan.Air dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu jika kebutuhan tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun social.Permasalahan yang timbul dan sering dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bisa dikatakan tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radiologist. Sehingga dalam proses penyediaan air bersih ini perlu dilakukan suatu upaya mengurangi resiko negatif yang berdampak bagi kesehatan masyarakat.

II. TUJUAN2.1 TUJUAN UMUMTujuan Pembelajaran Umum:Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu menerapkan teknologi tepat guna kesehatan lingkungan di wilayahnya masing-masing.2.2 TUJUAN KHUSUSTujuan Pembelajaran Khusus:A. Pelatihan Pengolahan Air Bersih, dengan kompetensi:1. Memahami Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat2. Memahami inovasi dan rekayasa teknologi tepat guna untuk penyediaan/penjernihan air3. Memahami prinsip prinsip penyediaan/penjernihan air bersih4. Mampu melakukan uji dan analisis air sederhana5. Mampu melakukan analisis potensial kesehatan lingkungan6. Mampu melakukan penjernihan air dengan metode koagulasi dan sedimentasi 7. Mampu melakukan penyaringan air dengan metode aerasi8. Mampu melakukan penyaringan air dengan media tumbuhan (sekam padi, arang, dan ijuk) 9. Mampu melakukan penyaringan (filtrasi) air dengan metode saringan pasir cepat10. Mampu melakukan disinfeksi air dengan tabung kaporit (difuser klorinasi) & metode solar disinfection water (sodis)11. Mampu melakukan analisis potensial kesehatan lingkungan

B. Pelatihan pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga 1. Memahami Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat2. Memahami inovasi dan rekayasa teknologi tepat guna untuk pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga3. Memahami prinsip prinsip pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga4. Memahami analisis potensial kesehatan lingkungan5. Mampu melakukan pembuatan Jamban Keluarga 6. Mampu melakukan pembuatan dry toilet7. Mampu melakukan pembuatan SPAL sederhana8. Mampu melakukan pengelolaan limbah organik/cair menjadi biogas, pupuk padat dan cair9. Mampu melakukan analisis potensial kesehatan lingkungan

C. Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga1. Memahami Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat2. Memahami inovasi dan rekayasa teknologi tepat guna untuk pengelolaan sampah rumah tangga3. Memahami prinsip prinsip pengelolaan sampah rumah tangga4. Mampu melakukan analisis potensial kesehatan lingkungan5. Mampu melakukan pembuatan pupuk padat dan cair menggunakan sampah organik6. Mampu melakukan pembuatan briket pengganti bahan bakar minyak menggunakan sampah organik7. Mampu melakukan pembuatan bahan pengawet makanan alternatif menggunakan asap cair dari sampah organik8. Mampu melakukan pembuatan kompos menggunakan metode takakura9. Mampu melakukan analisis potensial kesehatan lingkungan

III. STRUKTUR PROGRAM

A. Paket Pelatihan Penyediaan/Penjernihan Air

No.Materi PelatihanAlokasi Waktu

TPPLTotal

MATERI DASAR

1Kebijakan Diklat Kesehatan Lingkungan dalam Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)22

2Inovasi dan rekayasa Teknologi Tepat Guna Kesehatan Lingkungan22

3Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

23813

No.Materi PelatihanAlokasi Waktu

TPPLTotal

MATERI INTI

1Prinsipprinsip Penyediaan/penjernihan Air Bersih22

2Uji dan Analisis Air Sederhana2349

3Penyaringan Air dengan Media Tumbuhan (sekam padi, arang, dan ijuk)2349

4Penyaringan (filtrasi) Air dengan Metode Saringan Pasir Cepat2349

5Penjernihan Air dengan Metode Koagulasi (pengendapan)2349

6Disinfeksi Air dengan Tabung Kaporit (Difuser Klorinasi) & Metode Solar Disinfection Water (Sodis)2349

7Penyaringan air dengan metode aerasi2349

MATERI PENUNJANG

1Membangun Komitmen Belajar22

2Lokakarya Mini22610

3Rencana Tindak Lanjut224

JUMLAH24273889

Persentase (%)27.030.342.7100

B. Paket Pelatihan Pengelolaan Tinja dan Air Limbah Rumah Tangga

No.Materi pelatihanAlokasi Waktu

TPPLTotal

MATERI DASAR

1Kebijakan Diklat Kesehatan Lingkungan dalam Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)22

2Inovasi dan Rekayasa Teknologi Tepat Guna Kesehatan Lingkungan22

3Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan23813

MATERI INTI

1Prinsipprinsip Pengelolaan Kotoran Manusia dan Air Limbah Rumah Tangga22

2Pembuatan Jamban Keluarga24612

3Pembuatan Toilet Kering (Dry Toilet)24612

4Pembuatan SPAL Sederhana24612

5Pengelolaan Limbah Organik/cair Menjadi Biogas, Pupuk Padat dan Cair24612

MATERI PENUNJANG

1Membangun Komitmen Belajar22

2Lokakarya Mini22610

3Rencana Tindak Lanjut224

JUMLAH20253883

Persentase (%)24.130.145.8100

C. Paket Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

No.Materi pelatihanAlokasi Waktu

TPPLTotal

MATERI DASAR

1Kebijakan Diklat Kesehatan Lingkungan dalam Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)22

2Inovasi dan Rekayasa Teknologi Tepat Guna Kesehatan Lingkungan22

3Analisis potensi kesehatan lingkungan23813

MATERI INTI

1Prinsip prinsip pengelolaan sampah rumah tangga22

2Pembuatan pupuk padat dan cair menggunakan sampah organik24612

3Pembuatan briket pengganti bahan bakar minyak menggunakan sampah organik24612

4Pembuatan bahan pengawet makanan alternatif menggunakan asap cair dari sampah organik24612

5Pembuatan kompos menggunakan metode takakura24612

MATERI PENUNJANG

1Membangun Komitmen Belajar22

2Lokakarya mini22610

3Rencana Tindak Lanjut224

JUMLAH20253883

Persentase (%)24.130.145.8100

IV. DESAIN PELATIHAN

Alur proses pembelajaran dapat dilihat pada bagan berikut:

PEMBUKAANTes PenjajaganPengarahan Prog. DiklatOrientasi lapangan :Pengumpulan dataLokakarya miniTEORI/ PRAKTEK:MATERI INTI Proposal/ ProyekImplementasiPost test & PenutupanSeminarKebijkan Diklat KeslingBuilding Learning Comm.

Bagan 1. Alur Proses Permbelajaran

Form 005 / PROS-MPU2-001-BAPELKES-QMSRevisi: 002/05/2011HALAMAN: DARI

V. PEMBELAJARANKurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi ini menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:1. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya.b. Dipertimbangkan setiap ide, dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan.2. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi berbagai kasus dengan menggunakan metode pembelajaran antara lain demonstrasi/ peragaan, studi kasus, dan praktik baik secara individu maupun kelompok.b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu dengan bimbingan fasilitator/instruktur3. Prinsip pembelajaran berorientasi kepada peserta dengan memperhatikan hak-hak peserta untuk:a. Mendapatkan paket bahan belajar berupa modul pelatihan.b. Mendapatkan pelatih yang profesional, yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode dan menguasai materi.c. Belajar dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara visual, auditorial, maupun kinestetik.d. Belajar dengan modal pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.f. Melakukan evaluasi (terhadap fasilitator dan penyelenggara) dan dievaluasi tingkat pemahaman dan ketrampilannya.

VI. PESERTAA. Peserta1. Kualifikasi Peserta pelatihan sebagai berikut: a. Petugas Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Puskesmasb. Karang Taruna/Masyarakat yang peduli kesehatan lingkunganc. Lembaga swadaya masyarakat2. Kriteria pesertaa. Latar belakang pendidikan minimal SLTAb. Usia maksimal 40 tahunc. Sehat jasmasni dan rokhani (dibuktikan dengan surat keterangan dokter).d. Dapat bekerjasama dalam tim.3. Jumlah peserta Jumlah peserta dalam satu kelas maksimal 30 orang

VII. FASILITATORPelatih dalam pelatihan ini menggunakan pendekatan Team Learning, dengan kriteria pelatih sebagai berikut:a. Memiliki kemampuan di bidang Kesehatan Lingkunganb. Pendidikan minimal D3 Kesehatan c. Menguasai materi spesifik yang akan diampud. Mempunyai pengalaman mengajar/melatih sesuai materi yang diampu.

VIII. PENYELENGGARAAN8.1 PENYELENGGARAPenyelenggara pelatihan ini berasal dari Bapelkes Cikarang, Bekasi.8.2 WAKTUPelatihan ini berlangsung pada tanggal 27 Maret s/d 6 April 2012 di Bapelkes Cikarang, Bekasi.8.3 SUMBER DANASumber dana pelatihan ini berasal dari anggaran DIPA Bapelkes Cikarang, Bekasi.

IX. EVALUASIEvaluasi yang digunakan selama proses pembelajaran, terdiri dari evaluasi terhadap:9.1 EVALUASI PESERTA, meliputi:a. Tes penjajaganb. Ujian komprehensif9.2 EVALUASI FASILITATOR, meliputi:a. Penguasaan materib. Pencapaian tujuan pembelajaranc. Pengelolaan prosesd. Ketepatan waktue. Sistematika penyajianf. Penggunaan metode dan alat bantu diklatg. Kesempatan tanya jawabh. Kemampuan menyajikani. Kerjasama antar tim pelatihj. Memotivasi pesertak. Kepribadianl. Empati dan sikap kepada pesertam. Penampilan9.3 EVALUASI PENYELENGGARA, meliputi:a. Pengalaman peserta dalam pelatihan inib. Antusiasme peserta untuk mengikuti program pelatihanc. Kenyamanan ruang kelasd. Penyediaan alat bantu pelatihan dalam kelase. Penyediaan dan pelayanan bahan belajar (seperti penggandaan dan bahan diskusi) f. Penyediaan konsumsi dan akomodasi g. Kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan

X. SERTIFIKASIPeserta wajib mengikuti materi pelatihan ini sekurang-kurangnya 95% dari alokasi waktu pelatihan. Jika dinyatakan lulus dalam mengikuti ujian akhir (uji komprehensif), peserta pelatihan berhak memperoleh sertifikat dengan ketentuan sebagai berikut:A. Pelatihan Penyediaan/Penjernihan Air, memperoleh 2 (dua) angka kredit.B. Pelatihan Pengelolaan Kotoran Manusia dan Air Limbah Rumah Tangga, memperoleh 2 (dua) angka kredit.C. Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, memperoleh 2 (dua) angka kredit.

XI. PENUTUPDemikianlah outline kerangka acuan diklat ini disusun sebagai bahan acuan teknis penyelenggaraan pelatihan tersebut. Semoga dapat bermanfaat.