virgana.files.wordpress.com€¦ · Web viewtugas. ma: filsafat. ahli filsafat modern: “rene...
Transcript of virgana.files.wordpress.com€¦ · Web viewtugas. ma: filsafat. ahli filsafat modern: “rene...
TUGASMA: FILSAFAT
AHLI FILSAFAT MODERN: “RENE DESCARTES” ( Matematikawan Dunia;)
DI SUSUN OLEH :
IMAS YOYOH
PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2011
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 0
IDENTITAS DIRI
Nama : Imas Yoyoh
Tempat Tanggal Lahir : Bandung 20 Oktober
Alamat : Jl. Sinai II No 20 Vila Ilhami, Karawaci
Tangerang
Alamat Email : [email protected]
Telp/HP : 021 5420 4571 / 0856 851 7704
Tempat bekerja : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKes
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Jakarta, Januari 2012Penulis
( Imas Yoyoh )
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 1
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke khadirat Illahi Robbi, karena berkat
rahmat-Nya penulis telah menyelesaikan tugas yang diberikan dalam Mata Ajar
Filsafat
Pada kesempatan ini penulis sampaikan banyak terima kasih kepada team dosen
mata ajar filsafat yang telah memberikan arahan, saran dan masukan dalam
penyusunan makalah ini. sehingga penulis dapat secara mandiri mencari dan
menggali lebih banyak tentang pemahaman materi yang merupakan tambahan
wawasan sebagai bekal dasar dalam mendukung program pembelajaran
khususnya di program magister keperawatan.
Penulis menyadari masih banyak keku
rangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, mohon saran dan kritik
yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan proses pembelajaran
selanjutnya.
Jakarta, Januari 2012 Penulis
Imas Yoyoh
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 2
DAFTAR ISI
Identitas Diri …………………………………………………………………. 1
Kata Pengantar…………….……………………………………..………….... 2
Daftar Isi ……………………………………………………….…………….. 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. LatarBelakang………………………………………………... 4
B. Tujuan …….…………………………………………………. 6
BAB II : TINJAUAN TEORI
A. Sejarah Perkembangan …….………………………………..…..… 6
B. Bilbilografi Rene Descartes ……….………………………..…..… 7
C. Pernyataan Teoris Utama Rene Descartes .……………………….. 8
D. Asumsi dasar Teori Rene Descrates……………………................. 9
BAB IV PEMBAHASAN ………………………………………………….., 12
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN ………………………………………….…… 14
B. SARAN ……………………………………………………..... 14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 16
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa setelah Abad Pertengahan adalah masa Modern, meskipun tidak jelas
kapan berakhirnya abad pertengahan itu, tetapi ada hal-hal yang jelas
menandai masa modern ini, yaitu berkembang pesat berbagai kehidupan
manusia Bara t , khususnya dalam bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan
ekonomi.
Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern. Pada masa ini
rasionalisme semakin kuat. Tidak gampang untuk menentukan mulai dari
kapan Abad Pertengahan berhenti. Namun, dapat dikatakan bahwa Abad
Pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa
Renaissance. Usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik
Yunani-Romawi. Kebudayaan ini pulalah yang diresapi oleh suasana
kristiani. Di bidang Filsafat, terdapat aliran yang terus mempertahankan
masa Klasik. Aliran-aliran dari Plato dan mazhab Stoa menjadi aliran-aliran
yang terus dipertahankan. Pada masa Renaissance ini tidak menghasilkan
karya-karya yang penting.
Satu hal yang menjadi perhatian pada masa Renaissance ini adalah
perkembangannya. Perkembangan pada masa ini menimbulkan sebuah masa
yang amat berperan di dalam dunia filsafat. Inilah yang menjadi awal dari
masa modern Timbulnya ilmu pengetahuan yang modern, berdasarkan
metode eksperimental dan matematis. Segala sesuatunya, khususnya di
dalam bidang ilmu pengetahuan mengutamakan logika dan empirisme.
Aristotelian menguasai seluruh Abad Pertengahan ini melalui hal-hal
tersebut.. Seorang ahli matematika, ilmuwan, dan filsuf terkenal dari
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 4
Perancis yang dikenal sebagai filsuf pertama dan terkemuka di era moderen
adalah Rene descartes.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam makalah ini akan dibahas
tentang teori yang dengan serius melawan skeptism (keragu-raguan) yaitu
tokoh rasionalisme abad modern : “Rene descartes.”
B. Tujuan
B.1. Tujuan Umum
Dengan tugas makalah ini diharapkan dapat memahami perkembangan
filsafat modern.
B.2. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan sejarah perkembangan filsafat modern
2. Mengidentifikasi asumsi-asumsi dasar teori pendapat Rene Descrates
3. Menjelaskan prinsip teori dasar Rene Descrates
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Sejarah Perkembangan Teori :Rene Descartes
Sejarah filsafat pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau
periode, yaitu: zaman Renaissans (Renaissance), zaman Pencerahan Budi
(Aufklarung), dan zaman Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman.
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 5
Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru menuju
perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo da Vinci
(1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-
1630) dan Galileo Galilei (1564-1643). Sedangkan Francis Bacon (1561-
1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk
perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Dia merupakan bangsawan
Inggris yang terkenal dengan karyanya yang bermaksud untuk menggantikan
teori Aristoteles tentang ilmu pengetahuan dengan teori baru.
Sekalipun demikian, Rene Descartes merupakan filsuf yang paling terkenal
pada masa filsafat modern ini. Rene Descartes (1596-1650) diberikan gelar
sebagai bapa filsafat modern. Dia adalah seorang filsuf Perancis. Descartes
belajar filsafat pada Kolese yang dipimpin Pater-pater Yesuit di desa La
Fleche. Descartes menulis sebuah buku yang terkenal, yaitu Discours de la
method pada tahun 1637. Bukunya tersebut berisi tentang uraian tentang
metode perkembangan intelektuilnya. Dia dengan lantang menyatakan
bahwa tidak merasa puas dengan filsafat dan ilmu pengetahuan yang menjadi
bahan pendidikannya. Dia juga menjelaskan bahwa di dalam dunia ilmiah
tidak ada sesuatu pun yang dianggapnya pasti.
Rene Decartes dikenal sebagai ahli filsafat modern pertama yang besar. Ia
juga penemu biologi modern, ahli fisika, dan matematika. bahkan dipanggil
"Penemu Filsafat Modern" dan "Bapak Matematika Modern", Rene
Descartes sebagai salah satu pemikir paling penting dan berpengaruh dalam
sejarah barat modern. Dia menginspirasi generasi filsuf kontemporer dan
setelahnya, membawa mereka untuk membentuk apa yang sekarang kita
kenal sebagai rasionalisme kontinental, sebuah posisi filosofikal pada Eropa
abad ke-17 dan 18.
Descartes adalah salah satu representasi dari semangat manusia modern yang
telah mengalami kelahiran kembali. sebuah semangat yang telah demikian
tua sekarang semakin tampak mulai lelah. Sebab,kita semakin bisa maklum
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 6
akan apa yang dimaksud Descartes dengan (ilmu) pengetahuan. Dengan
pengetahuan jenis ini , ia menawari kita menjadi le maitres et pressure de
la nature, pangeran yang gilang gemilang dengan cahaya ilmu dan menjadi
penguasa dunia.
B. Bilbilografi Rene Decartes
Descartes putra seorang ahli hukum. lahir di La Haye, Perancis, 31 Maret
1596 – meninggal di Stockholm, Swedia, 11 Februari 1650 pada umur 53
tahun), juga dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literatur berbahasa
Latin, merupakan seorang filsuf dan matematikawan Perancis,
Ayahnya mengirim dia ke sekolah pada umur delapan tahun. Beliau
bersekolah di Jesuit College of La Flèche antara tahun 1606 dan 1614.
Karena kesehatannya yang kurang baik, Descartes diizinkan menghabiskan
waktu paginya belajar di tempat tidur, suatu kebiasaan yang dipandangnya
berguna sehingga dilanjutkannya sepanjang hidupnya
Pada umur 20 tahun ia mendapat gelar sarjana hukum dan juga sebagai ahli
matematika. Kemudian selanjutnya menjalani kehidupan seorang yang
terhormat, menjalani dinas militer beberapa tahun lalu tinggal beberapa
waktu di Paris, kemudian di Belanda. Dia bergabung dengan paduan suara
para filsuf abad 17 termasuk Bacon, Hobbes dan Locke. Pada 1618 dia pergi
ke Holland (Belanda) untuk melayani tentara angkatan darat Prince Maurice
of Nassau, saat dalam perjalanan ke Jerman bersama para tentara angkatan
darat itu. Pada malam 10 November, dia mengalami serangkaian mimpi yang
dia artikan sebagai tanda-tanda bahwa dia akan menemukan suatu ilmu yang
universal (a universal science).
Selanjutnya ia pergi ke Swedia diundang untuk mengajari Ratu Christina
dimana ia meninggal karena pneumonia pada tahun 1650.
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 7
C. Teori Utama Rene Decartes
Descartes meneliti suatu metode berpikir yang umum yang akan
memberikan pertalian dan pengetahuan dan menuju kebenaran dalam ilmu-
ilmu. Penelitian itu mengantarnya ke matematika, yang ia simpulkan
sebagai sarana pengembangan kebenaran di segala bidang. Karya
matematikanya yang paling berpengaruh ialah La Geometrie, yang
diterbitkan pada tahun 1637. Pengembangan kalkulus tidak mungkin
tercapai tanpa dia.
Di dalamnya ia mencoba suatu penggabungan dari geometri tua dan patut
dimuliakan dengan aljabar yang masih belm berkembang pada waktu itu.
Bersama dengan seorang Perancis lainnya, Pierre Fermat (1601-1665), ia
diberi penghargaan dengan gabungan tersebut yang saat ini kita sebut
sebagai geomtri analitik, atau geometri koordinat. Pengembangan lengkap
kalkulus tidak mungkin ada tanpa teorinya terlebih dahulu. Descartes benar-
benar yakin bahwa penemuan metode yang tepat adalah kunci dari
meningkatnya pengetahuan. Untuk diskusi yang lebih luas dan rinci tentang
metode ini, bisa dilihat di buku "The Rationalists," Oxford University Press,
Oxford, 1982, Chapter 2 yang ditulis oleh John Cottingham.Meski paling
dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai
pencipta sistem koordinat Kartesius, yang memengaruhi perkembangan
kalkulus modern.
Ia juga pernah menulis buku Sekitar tahun 1629 yang berjudul Rules for the
Direction of the Mind yang memberikan garis-garis besar metodenya.
Tetapi, buku ini tidak komplit dan tampaknya ia tidak berniat
menerbitkannya. Diterbitkan untuk pertama kalinya lebih dari lima puluh
tahun sesudah Descartes tiada. Dari tahun 1630 sampai 1634, Descartes
menggunakan metodenya dalam penelitian ilmiah. Untuk mempelajari lebih
mendalam tentang anatomi dan fisiologi, dia melakukan penjajagan secara
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 8
terpisah-pisah. Dia bergumul dalam bidang-bidang yang berdiri sendiri
seperti optik, meteorologi, matematik dan pelbagai cabang ilmu lainnya.
Ada lima ide Descartes yang punya pengaruh penting terhadap jalan pikiran
Eropa:
(a) pandangan mekanisnya mengenai alam semesta;
(b) sikapnya yang positif terhadap penjajagan ilmiah;
(c) tekanan yang, diletakkannya pada penggunaan matematika dalam ilmu
pengetahuan;
(d) pembelaannya terhadap dasar awal sikap skeptis;
(e) penitikpusatan perhatian terhadap epistemologi
D. Asumsi yang mendasari teori Rene Descrtes
Pengaruh yang paling penting bagi Descrates pada saat itu adalah ahli
matematika Issac Beeckman. Issac Beeckman mendorong Descartes dengan
memberikan sejumlah masalah dan mendiskusikan masalah-masalah fisika
dan matematika. Karya penting pertama Descartes adalah "Regulae or Rules
for the Direction of Mind" yang ditulis pada tahun 1628-9 tetapi tidak
diterbitkan hingga 1701. Karya ini menunjukkan minat Descartes pada
metode yang dia bagikan kepada beberapa ilmuwan, ahli matematika dan
filsuf abad 16 dan 17.
Salah satu sumber metode ini adalah matematika kuno. Tiga belas buku
"Euclid's Elements" merupakan contoh dari pengetahuan dan metode
deduktif. Tetapi bagaimana semuanya itu bisa dicapai? Archimedes telah
membuat berbagai penemuan yang terkenal. Bagaimana dia bisa membuat
penemuan-penemuan itu? Metode yang hasilnya diumumkan ini (kadang-
kadang disebut metode sintesis) benar-benar bukan metode yang hasilnya
telah ditemukan. Jadi, penelitian ditujukan untuk metode yang digunakan oleh
para ahli matematika kuno untuk penemuan mereka (metode analisa).
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 9
Pada November 1628 Descartes berada di Paris, dimana dia menjadikan
dirinya terkenal saat bertentangan dengan Chandoux. Chandoux mengaku
bahwa ilmu hanya bisa didasarkan pada kemungkinan. Pandangan ini
mencerminkan dominasi skeptisisme lingkaran intelektual Renaissance di
Perancis. (This view reflected the dominance in French intellectual circles of
Renaissance skepticism.) Pandangan skeptis ini berasal dari krisis religius di
Eropa yang merupakan akibat dari Reformasi Protestan dan diperparah
dengan penerbitan "Sextus Empiricus" dan pencerminan ketidak setujuan
antar penulis klasik. Keadaan ini diperparan lagi dengan pertimbangan-
pertimbangan tentang perbedaan budaya antara budaya,Dunia Baru dan
Eropa, dan oleh perdebatan tentang sistem Copernican baru. Semuanya ini
telah disusun sedemikian rupa oleh Montaigne dalam karyanya, "Apology for
Raymond Sebond", dan dikembangkan oleh para pengikutnya. Descartes
diserang dengan pandangan ini, hanya mengakui bahwa kepastian bisa
dijadikan sebagai dasar pengetahuan dan bahwa dia sendiri memiliki suatu
metode untuk mendapatkan kepastian itu.
Di Holland, Descartes menghasilkan karya ilmiah yang disebut "Le Monde"
atau "The World" yang diterbitkan pada 1634. Namun, pada akhirnya dia
belajar bahwa Galileo telah dipersalahkan oleh gereja karena mengajarkan
Copernicanism. Buku yang ditulis Descarte berpusat pada Copernican,
sehingga buku itu dikecam. Pada 1638 Descartes menerbitkan sebuah buku
yang berisi tiga esai di bidang matematika dan ilmu ilmiah dan "Discourse on
Method". Karya ini ditulis di Perancis (daripada di Latin) dan ditujukan untuk
dunia pendidikan daripada hanya untuk bidang akademis. Pada 1641
Descartes kembali menulis buku "Meditationes de Prima Philosophia"
(Meditations on First Philosophy). Karya pendek ini bersifat lebih metafisika
daripada ilmiah, dan bertujuan untuk mendirikan dasar- dasar tertentu untuk
ilmu pengetahuan yang telah diumumkan Descartes pada perdebatannya
dengan Chandoux pada tahun 1628. (Untuk mengetahui lebih jelas tentang
buku ini baca "Structure of the Meditations". Buku ini diterbitkan bersama-
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 10
sama dengan "Objections and Replies" dari enam (dan kemudian tujuh) filsuf
dan teolog, termasuk Thomas Hobbes, Pierre Gassendi dan Antoine Arnauld.
Setelah buku Meditations, Descartes menghasilkan "The Principles of
Philosophy" pada 1644, pernyataan terlengkap atas filosofinya yang matang
dan atas sistem Cartesian secara umum. Bab 1 menjelaskan pandangan
metafisika Descartes. Bab 2 memberikan penjelasan rinci tentang prinsip-
prinsip fisika Catesian. Bab III menerapkan prinsip- prinsip fisika untuk
memberikan penjelasan rinci tentang bumi, dan Bab IV tentang berbagai
fenomena di bumi. Dua bagian lagi, direncanakan untuk hal-hal yang
berkaitan dengan tanaman dan binatang dan manusia, tetapi tidak lengkap.
Pada 1648 Descartes menerbitkan "Notes Against a Program"-- suatu respon
terhadap suatu selebaran yang diterbitkan tanpa nama oleh Henricus Regius,
Professor of Medecine (Profesor kesehatan) di University of Utrecht
(Universitas Utrecht). Regius sejak awal sudah mendukung dan antusias
terhadap Descartes. Tetapi ketika Regius menerbitkan "Foundations of
Physics" karyanya, Descartes memprotesnya karena Regius telah tanpa malu
menggunakan makalah Descartes yang tidak diterbitkan yang telah dia
dapatkan dan Regius juga telah menyimpang dari ide-ide Descartes.
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut Rene Descartes, dia merasa akan dapat berpikir lebih luas bilamana ia
berpikir berdasarkan metode yang rasionalistis untuk menganalisis gejala alam.
Dengan pemikiran yang rasionalistis itu, orang mampu menghasilkan ilmu-ilmu
pengetahuan yang berguna seperti ilmu dan teknologi.
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 11
Kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu, baik logika deduktif maupun logika
induktif, dalam proses penalarannya, mempergunakan premis-premis yang
berupa pengetahuan yang dianggapnya benar. Kenyataan ini membawa kita
kepada pertanyaan; bagaimana kita mendapatkan pengetahuan yang benar
tersebut.
Pada dasarnya terdapat dua cara pokok bagi manusia untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar.:
- Pertama adalah mendasarkan diri kepada rasio.
- kedua mendasarkan diri kepada pengalaman.
Kaum rasionalis mendasarkan diri kepada rasio dan kaum empirisme
mendasarkan diri kepada pengalaman. Kaum rasionalis mempergunakan metode
deduktif dalam menyusun pengetahuannya. Premis yang dipakai dalam
penalarannya didapatkan dari ide yang dianggapnya jelas dan dapat diterima. Ide
ini menurut mereka bukanlah ciptaan pikiran manusia. Prinsip itu sendiri sudah
ada jauh sebelum manusia memikirkannya. Paham ini dikenal dengan nama
idealisme. Fungsi pikiran manusia hanyalah mengenali prinsip tersebut yang lalu
menjadi pengetahuannya. Prinsip itu sendiri sudah ada dan bersifat apriori dan
dapat diketahui manusia lewat kemampuan berpikir rasionalnya. Pengalaman
tidaklah membuahkan prinsip justru sebaliknya, hanya dengan mengetahui
prinsip yang didapat lewat penalaran rasionil itulah maka kita dapat mengerti
kejadian-kejadian yang berlaku dalam alam sekitar kita. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa ide bagi kaum rasionalis adalah bersifat apriori dan pengalaman
yang didapatkan manusia lewat penalaran rasional.
Dari analisa penulis dalam menelaah teori menurut Rene Descartes ada empat
langkah berpikir yang rasionalistis sebagai berikut:
1. Dalam penyelesaian masalah tidak boleh menerima begitu saja hal-hal yang
belum diyakini kebenarannya
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 12
2. Menganalisis dan mengklarifikasikan setiap permasalahan melalui pengujian
yang teliti kedalam sebanyak mungkin bagian yang diperlukan bagi
pemecahan yang adequat (memadai)
3. Menggunakan pikiran dengan cara diawali dengan menganalisis sasaran-
sasaran yang paling sederhana dan paling mudah untuk diungkapkan.
4. Dalam setiap permasalahan dibuat uraian yang sempurna serta dilakukan
peninjauan kembali secara umum.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rene Descartes dikenal sebagai ahli filsafat pertama yang namanya begitu
besar. ia juga penemu biologi modern, ahli fisika, dan matematikawan.
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 13
2. Tokoh rasionalisme abad modern ini berpendapat bahwa “filsafat
merupakan kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan
manusia menjadi pokok penyelidikan”
3. Rene Descartes adalah Pandangannya tentang pengetahuan dan kepastian,
dan pandangannya tentang hubungan antara pikiran dan tubuh telah
memberi pengaruh yang besar selama tiga abad terakhir.
4. Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena
pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti,
kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir
B. Saran
1. Ajaran filsafat harus dimodifikasi sedemikian rupa dalam penafsiran dan
penerapannya sebagai dalih pembenaran atas tindakan atau kebijakan
yang berdasar pada ambisi, dan aspirasi pribadi, bahkan bisa terdorong
oleh motivasi-motivasi yang sulit sehingga harus dibarengi kekuatan
spiritual, karena kebenaran hakiki hanya yang maha kuasa.
2. Matematika merupakan ilmu deduktif. Yang diperoleh karena penyelesaian
masalah-masalah. Namun penerapan teori ini tetap meyakini adanya tuhan
3. Segala yang ada dalam hidup ini dimulai dengan meragukan sesuatu,
sehingga keragu-raguan membuat manusia harus bertanya/mencari
jawaban untuk memperoleh kebenaran yang pasti (manusia harus berpikir
rasional untuk mencapai kebenaran).
DAFTAR PUSTAKA
1. Baird, Forrest E. (20 November 2008). From Plato to Derrida. Upper
Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall. ISBN 0-13-158591-6.
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 14
2. Donald M. Borchert.1996.The Encyclopedia of Philosophy.USA.Simon &
Schuster Macmillan.127-128
3. K. Bertens.1976.Ringkasan Sejarah Filsafat.Jogjakarta.Kanisius.42-89.
4.. K. Bertens.1988.Sejarah Filsafat Yunani.Jogjakarta.KANISIUS.127-169
5. Milton D. Hunnex.1986.Chronological and Thematic Charts of
Philosophies and Philosophers. USA.Grand Rapids.3-21.
6..Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual . Jogjakarta.
KANISIUS.175-184.
Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 15