virgana.files.wordpress.com€¦  · Web viewtugas. ma: filsafat. ahli filsafat modern: “rene...

23
TUGAS MA: FILSAFAT AHLI FILSAFAT MODERN: “RENE DESCARTES” ( Matematikawan Dunia;) DI SUSUN OLEH : IMAS YOYOH Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 0

Transcript of virgana.files.wordpress.com€¦  · Web viewtugas. ma: filsafat. ahli filsafat modern: “rene...

TUGASMA: FILSAFAT

AHLI FILSAFAT MODERN: “RENE DESCARTES” ( Matematikawan Dunia;)

DI SUSUN OLEH :

IMAS YOYOH

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

TAHUN 2011

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 0

IDENTITAS DIRI

Nama : Imas Yoyoh

Tempat Tanggal Lahir : Bandung 20 Oktober

Alamat : Jl. Sinai II No 20 Vila Ilhami, Karawaci

Tangerang

Alamat Email : [email protected]

Telp/HP : 021 5420 4571 / 0856 851 7704

Tempat bekerja : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKes

Universitas Muhammadiyah Tangerang

Jakarta, Januari 2012Penulis

( Imas Yoyoh )

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 1

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke khadirat Illahi Robbi, karena berkat

rahmat-Nya penulis telah menyelesaikan tugas yang diberikan dalam Mata Ajar

Filsafat

Pada kesempatan ini penulis sampaikan banyak terima kasih kepada team dosen

mata ajar filsafat yang telah memberikan arahan, saran dan masukan dalam

penyusunan makalah ini. sehingga penulis dapat secara mandiri mencari dan

menggali lebih banyak tentang pemahaman materi yang merupakan tambahan

wawasan sebagai bekal dasar dalam mendukung program pembelajaran

khususnya di program magister keperawatan.

Penulis menyadari masih banyak keku

rangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, mohon saran dan kritik

yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan proses pembelajaran

selanjutnya.

Jakarta, Januari 2012 Penulis

Imas Yoyoh

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 2

DAFTAR ISI

Identitas Diri …………………………………………………………………. 1

Kata Pengantar…………….……………………………………..………….... 2

Daftar Isi ……………………………………………………….…………….. 3

BAB I : PENDAHULUAN

A. LatarBelakang………………………………………………... 4

B. Tujuan …….…………………………………………………. 6

BAB II : TINJAUAN TEORI

A. Sejarah Perkembangan …….………………………………..…..… 6

B. Bilbilografi Rene Descartes ……….………………………..…..… 7

C. Pernyataan Teoris Utama Rene Descartes .……………………….. 8

D. Asumsi dasar Teori Rene Descrates……………………................. 9

BAB IV PEMBAHASAN ………………………………………………….., 12

BAB III : PENUTUP

A. KESIMPULAN ………………………………………….…… 14

B. SARAN ……………………………………………………..... 14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 16

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa setelah Abad Pertengahan adalah masa Modern, meskipun tidak jelas

kapan berakhirnya abad pertengahan itu, tetapi ada hal-hal yang jelas

menandai masa modern ini, yaitu berkembang pesat berbagai kehidupan

manusia Bara t , khususnya dalam bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan

ekonomi.

Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern. Pada masa ini

rasionalisme semakin kuat. Tidak gampang untuk menentukan mulai dari

kapan Abad Pertengahan berhenti. Namun, dapat dikatakan bahwa Abad

Pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa

Renaissance. Usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik

Yunani-Romawi. Kebudayaan ini pulalah yang diresapi oleh suasana

kristiani. Di bidang Filsafat, terdapat aliran yang terus mempertahankan

masa Klasik. Aliran-aliran dari Plato dan mazhab Stoa menjadi aliran-aliran

yang terus dipertahankan. Pada masa Renaissance ini tidak menghasilkan

karya-karya yang penting.

Satu hal yang menjadi perhatian pada masa Renaissance ini adalah

perkembangannya. Perkembangan pada masa ini menimbulkan sebuah masa

yang amat berperan di dalam dunia filsafat. Inilah yang menjadi awal dari

masa modern Timbulnya ilmu pengetahuan yang modern, berdasarkan

metode eksperimental dan matematis. Segala sesuatunya, khususnya di

dalam bidang ilmu pengetahuan mengutamakan logika dan empirisme.

Aristotelian menguasai seluruh Abad Pertengahan ini melalui hal-hal

tersebut.. Seorang ahli matematika, ilmuwan, dan filsuf terkenal dari

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 4

Perancis yang dikenal sebagai filsuf pertama dan terkemuka di era moderen

adalah Rene descartes.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam makalah ini akan dibahas

tentang teori yang dengan serius melawan skeptism (keragu-raguan) yaitu

tokoh rasionalisme abad modern : “Rene descartes.”

B. Tujuan

B.1. Tujuan Umum

Dengan tugas makalah ini diharapkan dapat memahami perkembangan

filsafat modern.

B.2. Tujuan Khusus

1. Menjelaskan sejarah perkembangan filsafat modern

2. Mengidentifikasi asumsi-asumsi dasar teori pendapat Rene Descrates

3. Menjelaskan prinsip teori dasar Rene Descrates

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Sejarah Perkembangan Teori :Rene Descartes

Sejarah filsafat pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau

periode, yaitu: zaman Renaissans (Renaissance), zaman Pencerahan Budi

(Aufklarung), dan zaman Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman.

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 5

Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru menuju

perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo da Vinci

(1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-

1630) dan Galileo Galilei (1564-1643). Sedangkan Francis Bacon (1561-

1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk

perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Dia merupakan bangsawan

Inggris yang terkenal dengan karyanya yang bermaksud untuk menggantikan

teori Aristoteles tentang ilmu pengetahuan dengan teori baru.

Sekalipun demikian, Rene Descartes merupakan filsuf yang paling terkenal

pada masa filsafat modern ini. Rene Descartes (1596-1650) diberikan gelar

sebagai bapa filsafat modern. Dia adalah seorang filsuf Perancis. Descartes

belajar filsafat pada Kolese yang dipimpin Pater-pater Yesuit di desa La

Fleche. Descartes menulis sebuah buku yang terkenal, yaitu Discours de la

method pada tahun 1637. Bukunya tersebut berisi tentang uraian tentang

metode perkembangan intelektuilnya. Dia dengan lantang menyatakan

bahwa tidak merasa puas dengan filsafat dan ilmu pengetahuan yang menjadi

bahan pendidikannya. Dia juga menjelaskan bahwa di dalam dunia ilmiah

tidak ada sesuatu pun yang dianggapnya pasti.

Rene Decartes dikenal sebagai ahli filsafat modern pertama yang besar. Ia

juga penemu biologi modern, ahli fisika, dan matematika. bahkan dipanggil

"Penemu Filsafat Modern" dan "Bapak Matematika Modern", Rene

Descartes sebagai salah satu pemikir paling penting dan berpengaruh dalam

sejarah barat modern. Dia menginspirasi generasi filsuf kontemporer dan

setelahnya, membawa mereka untuk membentuk apa yang sekarang kita

kenal sebagai rasionalisme kontinental, sebuah posisi filosofikal pada Eropa

abad ke-17 dan 18.

Descartes adalah salah satu representasi dari semangat manusia modern yang

telah mengalami kelahiran kembali. sebuah semangat yang telah demikian

tua sekarang semakin tampak mulai lelah. Sebab,kita semakin bisa maklum

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 6

akan apa yang dimaksud Descartes dengan (ilmu) pengetahuan. Dengan

pengetahuan jenis ini , ia menawari kita menjadi le maitres et pressure de

la nature, pangeran yang gilang gemilang dengan cahaya ilmu dan menjadi

penguasa dunia.

B. Bilbilografi Rene Decartes

Descartes putra seorang ahli hukum. lahir di La Haye, Perancis, 31 Maret

1596 – meninggal di Stockholm, Swedia, 11 Februari 1650 pada umur 53

tahun), juga dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literatur berbahasa

Latin, merupakan seorang filsuf dan matematikawan Perancis,

Ayahnya mengirim dia ke sekolah pada umur delapan tahun. Beliau

bersekolah di Jesuit College of La Flèche antara tahun 1606 dan 1614.

Karena kesehatannya yang kurang baik, Descartes diizinkan menghabiskan

waktu paginya belajar di tempat tidur, suatu kebiasaan yang dipandangnya

berguna sehingga dilanjutkannya sepanjang hidupnya

Pada umur 20 tahun ia mendapat gelar sarjana hukum dan juga sebagai ahli

matematika. Kemudian selanjutnya menjalani kehidupan seorang yang

terhormat, menjalani dinas militer beberapa tahun lalu tinggal beberapa

waktu di Paris, kemudian di Belanda. Dia bergabung dengan paduan suara

para filsuf abad 17 termasuk Bacon, Hobbes dan Locke. Pada 1618 dia pergi

ke Holland (Belanda) untuk melayani tentara angkatan darat Prince Maurice

of Nassau, saat dalam perjalanan ke Jerman bersama para tentara angkatan

darat itu. Pada malam 10 November, dia mengalami serangkaian mimpi yang

dia artikan sebagai tanda-tanda bahwa dia akan menemukan suatu ilmu yang

universal (a universal science).

Selanjutnya ia pergi ke Swedia diundang untuk mengajari Ratu Christina

dimana ia meninggal karena pneumonia pada tahun 1650.

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 7

C. Teori Utama Rene Decartes

Descartes meneliti suatu metode berpikir yang umum yang akan

memberikan pertalian dan pengetahuan dan menuju kebenaran dalam ilmu-

ilmu. Penelitian itu mengantarnya ke matematika, yang ia simpulkan

sebagai sarana pengembangan kebenaran di segala bidang. Karya

matematikanya yang paling berpengaruh ialah La Geometrie, yang

diterbitkan pada tahun 1637. Pengembangan kalkulus tidak mungkin

tercapai tanpa dia.

Di dalamnya ia mencoba suatu penggabungan dari geometri tua dan patut

dimuliakan dengan aljabar yang masih belm berkembang pada waktu itu.

Bersama dengan seorang Perancis lainnya, Pierre Fermat (1601-1665), ia

diberi penghargaan dengan gabungan tersebut yang saat ini kita sebut

sebagai geomtri analitik, atau geometri koordinat. Pengembangan lengkap

kalkulus tidak mungkin ada tanpa teorinya terlebih dahulu. Descartes benar-

benar yakin bahwa penemuan metode yang tepat adalah kunci dari

meningkatnya pengetahuan. Untuk diskusi yang lebih luas dan rinci tentang

metode ini, bisa dilihat di buku "The Rationalists," Oxford University Press,

Oxford, 1982, Chapter 2 yang ditulis oleh John Cottingham.Meski paling

dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai

pencipta sistem koordinat Kartesius, yang memengaruhi perkembangan

kalkulus modern.

Ia juga pernah menulis buku Sekitar tahun 1629 yang berjudul Rules for the

Direction of the Mind yang memberikan garis-garis besar metodenya.

Tetapi, buku ini tidak komplit dan tampaknya ia tidak berniat

menerbitkannya. Diterbitkan untuk pertama kalinya lebih dari lima puluh

tahun sesudah Descartes tiada. Dari tahun 1630 sampai 1634, Descartes

menggunakan metodenya dalam penelitian ilmiah. Untuk mempelajari lebih

mendalam tentang anatomi dan fisiologi, dia melakukan penjajagan secara

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 8

terpisah-pisah. Dia bergumul dalam bidang-bidang yang berdiri sendiri

seperti optik, meteorologi, matematik dan pelbagai cabang ilmu lainnya.

Ada lima ide Descartes yang punya pengaruh penting terhadap jalan pikiran

Eropa:

(a) pandangan mekanisnya mengenai alam semesta;

(b) sikapnya yang positif terhadap penjajagan ilmiah;

(c) tekanan yang, diletakkannya pada penggunaan matematika dalam ilmu

pengetahuan;

(d) pembelaannya terhadap dasar awal sikap skeptis;

(e) penitikpusatan perhatian terhadap epistemologi

D. Asumsi yang mendasari teori Rene Descrtes

Pengaruh yang paling penting bagi Descrates pada saat itu adalah ahli

matematika Issac Beeckman. Issac Beeckman mendorong Descartes dengan

memberikan sejumlah masalah dan mendiskusikan masalah-masalah fisika

dan matematika. Karya penting pertama Descartes adalah "Regulae or Rules

for the Direction of Mind" yang ditulis pada tahun 1628-9 tetapi tidak

diterbitkan hingga 1701. Karya ini menunjukkan minat Descartes pada

metode yang dia bagikan kepada beberapa ilmuwan, ahli matematika dan

filsuf abad 16 dan 17.

Salah satu sumber metode ini adalah matematika kuno. Tiga belas buku

"Euclid's Elements" merupakan contoh dari pengetahuan dan metode

deduktif. Tetapi bagaimana semuanya itu bisa dicapai? Archimedes telah

membuat berbagai penemuan yang terkenal. Bagaimana dia bisa membuat

penemuan-penemuan itu? Metode yang hasilnya diumumkan ini (kadang-

kadang disebut metode sintesis) benar-benar bukan metode yang hasilnya

telah ditemukan. Jadi, penelitian ditujukan untuk metode yang digunakan oleh

para ahli matematika kuno untuk penemuan mereka (metode analisa).

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 9

Pada November 1628 Descartes berada di Paris, dimana dia menjadikan

dirinya terkenal saat bertentangan dengan Chandoux. Chandoux mengaku

bahwa ilmu hanya bisa didasarkan pada kemungkinan. Pandangan ini

mencerminkan dominasi skeptisisme lingkaran intelektual Renaissance di

Perancis. (This view reflected the dominance in French intellectual circles of

Renaissance skepticism.) Pandangan skeptis ini berasal dari krisis religius di

Eropa yang merupakan akibat dari Reformasi Protestan dan diperparah

dengan penerbitan "Sextus Empiricus" dan pencerminan ketidak setujuan

antar penulis klasik. Keadaan ini diperparan lagi dengan pertimbangan-

pertimbangan tentang perbedaan budaya antara budaya,Dunia Baru dan

Eropa, dan oleh perdebatan tentang sistem Copernican baru. Semuanya ini

telah disusun sedemikian rupa oleh Montaigne dalam karyanya, "Apology for

Raymond Sebond", dan dikembangkan oleh para pengikutnya. Descartes

diserang dengan pandangan ini, hanya mengakui bahwa kepastian bisa

dijadikan sebagai dasar pengetahuan dan bahwa dia sendiri memiliki suatu

metode untuk mendapatkan kepastian itu.

Di Holland, Descartes menghasilkan karya ilmiah yang disebut "Le Monde"

atau "The World" yang diterbitkan pada 1634. Namun, pada akhirnya dia

belajar bahwa Galileo telah dipersalahkan oleh gereja karena mengajarkan

Copernicanism. Buku yang ditulis Descarte berpusat pada Copernican,

sehingga buku itu dikecam. Pada 1638 Descartes menerbitkan sebuah buku

yang berisi tiga esai di bidang matematika dan ilmu ilmiah dan "Discourse on

Method". Karya ini ditulis di Perancis (daripada di Latin) dan ditujukan untuk

dunia pendidikan daripada hanya untuk bidang akademis. Pada 1641

Descartes kembali menulis buku "Meditationes de Prima Philosophia"

(Meditations on First Philosophy). Karya pendek ini bersifat lebih metafisika

daripada ilmiah, dan bertujuan untuk mendirikan dasar- dasar tertentu untuk

ilmu pengetahuan yang telah diumumkan Descartes pada perdebatannya

dengan Chandoux pada tahun 1628. (Untuk mengetahui lebih jelas tentang

buku ini baca "Structure of the Meditations". Buku ini diterbitkan bersama-

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 10

sama dengan "Objections and Replies" dari enam (dan kemudian tujuh) filsuf

dan teolog, termasuk Thomas Hobbes, Pierre Gassendi dan Antoine Arnauld.

Setelah buku Meditations, Descartes menghasilkan "The Principles of

Philosophy" pada 1644, pernyataan terlengkap atas filosofinya yang matang

dan atas sistem Cartesian secara umum. Bab 1 menjelaskan pandangan

metafisika Descartes. Bab 2 memberikan penjelasan rinci tentang prinsip-

prinsip fisika Catesian. Bab III menerapkan prinsip- prinsip fisika untuk

memberikan penjelasan rinci tentang bumi, dan Bab IV tentang berbagai

fenomena di bumi. Dua bagian lagi, direncanakan untuk hal-hal yang

berkaitan dengan tanaman dan binatang dan manusia, tetapi tidak lengkap.

Pada 1648 Descartes menerbitkan "Notes Against a Program"-- suatu respon

terhadap suatu selebaran yang diterbitkan tanpa nama oleh Henricus Regius,

Professor of Medecine (Profesor kesehatan) di University of Utrecht

(Universitas Utrecht). Regius sejak awal sudah mendukung dan antusias

terhadap Descartes. Tetapi ketika Regius menerbitkan "Foundations of

Physics" karyanya, Descartes memprotesnya karena Regius telah tanpa malu

menggunakan makalah Descartes yang tidak diterbitkan yang telah dia

dapatkan dan Regius juga telah menyimpang dari ide-ide Descartes.

BAB III

PEMBAHASAN

Menurut Rene Descartes, dia merasa akan dapat berpikir lebih luas bilamana ia

berpikir berdasarkan metode yang rasionalistis untuk menganalisis gejala alam.

Dengan pemikiran yang rasionalistis itu, orang mampu menghasilkan ilmu-ilmu

pengetahuan yang berguna seperti ilmu dan teknologi.

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 11

Kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu, baik logika deduktif maupun logika

induktif, dalam proses penalarannya, mempergunakan premis-premis yang

berupa pengetahuan yang dianggapnya benar. Kenyataan ini membawa kita

kepada pertanyaan; bagaimana kita mendapatkan pengetahuan yang benar

tersebut.

Pada dasarnya terdapat dua cara pokok bagi manusia untuk mendapatkan

pengetahuan yang benar.:

- Pertama adalah mendasarkan diri kepada rasio.

- kedua mendasarkan diri kepada pengalaman.

Kaum rasionalis mendasarkan diri kepada rasio dan kaum empirisme

mendasarkan diri kepada pengalaman. Kaum rasionalis mempergunakan metode

deduktif dalam menyusun pengetahuannya. Premis yang dipakai dalam

penalarannya didapatkan dari ide yang dianggapnya jelas dan dapat diterima. Ide

ini menurut mereka bukanlah ciptaan pikiran manusia. Prinsip itu sendiri sudah

ada jauh sebelum manusia memikirkannya. Paham ini dikenal dengan nama

idealisme. Fungsi pikiran manusia hanyalah mengenali prinsip tersebut yang lalu

menjadi pengetahuannya. Prinsip itu sendiri sudah ada dan bersifat apriori dan

dapat diketahui manusia lewat kemampuan berpikir rasionalnya. Pengalaman

tidaklah membuahkan prinsip justru sebaliknya, hanya dengan mengetahui

prinsip yang didapat lewat penalaran rasionil itulah maka kita dapat mengerti

kejadian-kejadian yang berlaku dalam alam sekitar kita. Secara singkat dapat

dikatakan bahwa ide bagi kaum rasionalis adalah bersifat apriori dan pengalaman

yang didapatkan manusia lewat penalaran rasional.

Dari analisa penulis dalam menelaah teori menurut Rene Descartes ada empat

langkah berpikir yang rasionalistis sebagai berikut:

1. Dalam penyelesaian masalah tidak boleh menerima begitu saja hal-hal yang

belum diyakini kebenarannya

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 12

2. Menganalisis dan mengklarifikasikan setiap permasalahan melalui pengujian

yang teliti kedalam sebanyak mungkin bagian yang diperlukan bagi

pemecahan yang adequat (memadai)

3.  Menggunakan pikiran dengan cara diawali dengan menganalisis sasaran-

sasaran yang paling sederhana dan paling mudah untuk diungkapkan.

4. Dalam setiap permasalahan dibuat uraian yang sempurna serta dilakukan

peninjauan kembali secara umum.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Rene Descartes dikenal sebagai ahli filsafat pertama yang namanya begitu

besar. ia juga penemu biologi modern, ahli fisika, dan matematikawan.

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 13

2. Tokoh rasionalisme abad modern ini berpendapat bahwa “filsafat

merupakan kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan

manusia menjadi pokok penyelidikan”

3. Rene Descartes adalah Pandangannya tentang pengetahuan dan kepastian,

dan pandangannya tentang hubungan antara pikiran dan tubuh telah

memberi pengaruh yang besar selama tiga abad terakhir.

4. Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena

pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti,

kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir

B. Saran

1. Ajaran filsafat harus dimodifikasi sedemikian rupa dalam penafsiran dan

penerapannya sebagai dalih pembenaran atas tindakan atau kebijakan

yang berdasar pada ambisi, dan aspirasi pribadi, bahkan bisa terdorong

oleh motivasi-motivasi yang sulit sehingga harus dibarengi kekuatan

spiritual, karena kebenaran hakiki hanya yang maha kuasa.

2. Matematika merupakan ilmu deduktif. Yang diperoleh karena penyelesaian

masalah-masalah. Namun penerapan teori ini tetap meyakini adanya tuhan

3. Segala yang ada dalam hidup ini dimulai dengan meragukan sesuatu,

sehingga keragu-raguan membuat manusia harus bertanya/mencari

jawaban untuk memperoleh kebenaran yang pasti (manusia harus berpikir

rasional untuk mencapai kebenaran).

DAFTAR PUSTAKA

1. Baird, Forrest E. (20 November 2008). From Plato to Derrida. Upper

Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall. ISBN 0-13-158591-6.

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 14

2. Donald M. Borchert.1996.The Encyclopedia of Philosophy.USA.Simon &

Schuster Macmillan.127-128

3. K. Bertens.1976.Ringkasan Sejarah Filsafat.Jogjakarta.Kanisius.42-89.

4.. K. Bertens.1988.Sejarah Filsafat Yunani.Jogjakarta.KANISIUS.127-169

5. Milton D. Hunnex.1986.Chronological and Thematic Charts of

Philosophies and Philosophers. USA.Grand Rapids.3-21.

6..Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual . Jogjakarta.

KANISIUS.175-184.

Dosen: Dr. H. Virgana. MA, UMJ Jakarta Page 15