hukumkesehatanblog.files.wordpress.com€¦ · Web viewsatuan acara penyuluhan “mobilisasi dan...

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN “MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE” OLEH : ALFONSUS AGUS AINARO SIMAMORA 1504003

Transcript of hukumkesehatanblog.files.wordpress.com€¦ · Web viewsatuan acara penyuluhan “mobilisasi dan...

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE”

OLEH :

ALFONSUS AGUS AINARO SIMAMORA 1504003

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

2015-2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Pokok Bahasan

Sub Bahasan

Sasaran

Tempat

Hari/tanggal

Waktu

Penyuluh

:

:

:

:

:

:

:

Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang

Pasien dan keluarga pendamping pasien yang sedang

menjalani rawat inap di ruang H Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta

Ruang H Rumah Sakit Bethesda

........., November 2016

± 30 menit

Alfonsus Agus Ainaro Simamora

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulang

diharapkan keluarga pasien dapat memahami konsep tentang mobilisasi

pasien stroke dan pencegahannya.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, pasien dan

keluarga pendamping mampu :

1. Menyebutkan Pengertian Stroke

2. Menyebutkan Penyebab Penyakit Stroke

3. Menjelaskan mobilisasi pada pasien stroke

4. Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang

C. Materi

1. Pengertian Stroke

2. Penyebab Stroke

3. Mobilisasi pasien stroke

4. Cara Pencegahan Stroke Berulang

D. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Demonstrasi

E. Kegiatan

No Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan peserta

1. Pendahuluan

a. Memberi Salam

b. Perkenalan

c. Menyampaikan tujuan

penyuluhan kesehatan

5 menit

a. Menjawab

b. Mendengarkan

c. Mendengarkan

2. Kegiatan Inti

a. Memberikan penjelasan :

1) Pengertian stroke

2) Tanda gejala stroke

3) Penyebab, pencegahan

stroke

4) Menjelaskan tentang

Mobilisasi (gerak

sendi)

5) Mendemonstrasikan

cara mobilisasi

b. Memberikan kesempatan

klien dan keluarga bertanya

untuk bertanya.

c. Menjawab pertanyaan

20 menit

a. Memperhatikan

b. Bertanya

c. Memperhatikan

3. Penutup

a. Menyimpulkan materi

penyuluhan bersama klien

dan keluarga

b. Memberikan evaluasi lisan

c. Memberikan salam penutup

5 menit

a. Memperhatikan

b. Memperhatikan

c. Menjawab

F. Alat Peraga

1. Brosur

G. Evaluasi : Evaluasi Hasil

Meminta Klien dan Keluarga untuk mengulang apa yang telah dijelaskan

melalui menjawab beberapa pertanyaan, antara lain:

1. Jelaskan Pengertian stroke !

2. Jelaskan tanda gejala stroke!

3. Sebutkan Penyebab dan pencegahan stroke !

4. Jelaskan tentang Mobilisasi (gerak sendi) !

5. Demonstrasikan cara mobilisasi !

H. Daftar Pustaka

-http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke.

diakses tanggal 20 September 2013

-Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke.

Kartasura:FIK UMS

-Smeltzer, Suzanne.(2001). Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC

STIKES Hang Tuah Surabaya. ROM (Range Of Motion). Diakses dari

www.http://stikes-hang-tuah-ROM-range-of-motion tanggal

23September 2013

-Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental

Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek. Jakarta: EGC

LAMPIRAN

STROKE

A. Pengertian Stroke

Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai

gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda

dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari

24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh

karena gangguan peredaran darah otak. Stroke adalah kehilangan

fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah dan

oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini

dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya pembuluh

darah di otak (Smeltzer, 2001).

B. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol

1. Usia

Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikian

kemungkinan terjadinya stroke lebih besar. Pada umumnya resiko

terjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan meningkat setiap

tahunnya.

2. Jenis kelamin

Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke

dibanding perempuan.

3. Ras, Suku, Bangsa

4. Genetika atau Keturunan

Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya,

menjadi seseorang yang beresiko tinggi terkena serangan stroke.

C. Faktor resiko yang dapat dikontrol

Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya

Hipertensi, Diabetes mellitus, Penyakit jantung, Riwayat stroke

sebelumnya, Merokok, Kolesterol tinggi, Obesitas, Minuman

Alkohol.

D. Tanda dan Gejala

1. Tiba-tiba anggota gerak lumpuh separuh

2. Tiba-tiba hilang rasa peka

3. bicara cadel

4. gangguan bahasa atau bicara

5.gangguan penglihatan

6. gangguan daya ingat

7. mulut moncong tidak simetris

8. nyeri kepala hebat

9. vertigo

10. hilang kesadaran

E. Mobilisasi Pada Pasien Stroke

Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk

meningkatkan fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan

pada sendi.

1. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur

Berbaring telentang

a. Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.

b. Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara

berhati-hati, sehingga bahu terangkat keatas dengan lengan agak

ditinggikan dan memutar kearah luar, siku dan pergelangan

tangan agak ditinggikan.

c. Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah/lumpuh,

dengan posisi agak memutar ke arah dalam, dan lutut agak

ditekuk.

Miring kesisi yang sehat

a. Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan

b. Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan

c. Kaki yang lumpuh diletakkan didepan

d. Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal

e. Lutut ditekuk

Miring kesisi yang lumpuh/lemah

a. Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien

tidak memutar secara berlebihan

b. Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas

tungkai yang lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.

2. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)

Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan

pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif

maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien. Gerakan-Gerakan

dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai berikut:

Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan

a. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan

siku menekuk dengan lengan.

b. Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang

lain memegang pergelangan tangan pasien.

c. Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.

Fleksi dan Ekstensi Siku

a. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh

dengan telapak mengarah ke tubuhnya.

b. Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya

mendekat bahu.

c. Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.

Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah

a. Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan

siku menekuk.

b. Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan

pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.

c. Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya

menjauhinya.

d. Kembalikan ke posisi semula.

e. Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya

menghadap ke arahnya. Kembalikan ke posisi semula.

Pronasi Fleksi Bahu

a. Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.

b. Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang

tangan pasien dengan tangan lainnya.

c. Angkat lengan pasien pada posisi semula.

Abduksi dan Adduksi Bahu

a. Atur posisi lengan pasien di samping badannya.

b. Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang

tangan pasien dengan tangan lainnya.

c. Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah

perawat (Abduksi).

d. Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)

e. Kembalikan ke posisi semula.

Rotasi Bahu

a. Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku

menekuk.

b. Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat

siku dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lain.

c. Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh

tempat tidur, telapak tangan menghadap ke bawah.

d. Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.

e. Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh

tempat tidur, telapak tangan menghadap ke atas.

f. Kembalikan lengan ke posisi semula.

Fleksi dan Ekstensi Jari-jari

a. Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara

memegang kaki.

b. Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah

c. Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.

d. Kembalikan ke posisi semula.

Infersi dan efersi kaki

a. Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari

dan pegang pergelangan kaki dengan tangan satunya.

b. Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke

kaki lainnya.

c. Kembalikan ke posisi semula

d. Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi

kaki yang lain.

e. Kembalikan ke posisi semula.

Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki

a. Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien

dan satu tangan yang lain di atas pergelangan kaki.

b. Jaga kaki lurus dan rilek.

c. Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada

pasien.

d. Kembalikan ke posisi semula.

e. Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.

Fleksi dan Ekstensi lutut.

a. Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang

tumit pasien dengan tangan yang lain.

b. Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.

c. Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.

d. Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat

kaki ke atas.

e. Kembali ke posisi semula.

Rotasi pangkal paha

a. Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan

satu tangan yang lain di atas lutut.

b. Putar kaki menjauhi perawat.

c. Putar kaki ke arah perawat.

d. Kembalikan ke posisi semula.

Abduksi dan Adduksi pangkal paha.

a. Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan

satu tangan pada tumit.

b. Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8

cm dari tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien.

c. Gerakkan kaki mendekati badan pasien.

d. Kembalikan ke posisi semula.

F. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang

Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun

sebenarnya dapat dicegah. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan

guna mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya

hidup yang dapat dilakukan :

1. Konsumsi makanan sehat

Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat

akan membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga

turut andil mengendalikan lemak dalam darah. Kurangi kolesterol

"jahat" sehingga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan

mengurangi risiko stroke.

2. Kurangi konsumsi garam

Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah

sehingga mengurangi risiko stroke.

3. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol

Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat

merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta

mempercepat penyumbatan di pembuluh darah. Kebiasaan

merokok dapat menyebabkan

4. Hidup aktif dan olahraga yang teratur

Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko

yang lebih besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi,

diabetes, dan stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan

sehingga mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut. Melakukan

aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam

salah satu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah

dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah.

atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan

membuat darah menjadi mudah untuk menggumpal dan darah

menggumpal akan meningkatkan resiko penyakit stroke ini.

5. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih

Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7

persen untuk setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi

setiap hari. Dengan kata lain mereka yang paling rajin

mengonsumsi serat risikonya paling rendah terkena stroke.