hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan...

26
LAPORAN KEGIATAN KEPALA RUANG DI BETHSAIDA WARD SILOAM HOSPITALS LIPPO VILLAGE TANGERANG Disusun Oleh: Alfonsus Agus Ainaro Simamora 1504003

Transcript of hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan...

Page 1: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

LAPORAN KEGIATAN

KEPALA RUANG DI BETHSAIDA WARD

SILOAM HOSPITALS LIPPO VILLAGE TANGERANG

Disusun Oleh:

Alfonsus Agus Ainaro Simamora

1504003

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

2016

Page 2: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir Program Studi Profesi Ners pada

Stase Keperawatan Manajemen

Telah disetujui dan dilaksanakan tanggal 23 Mei – 18 Juni 2016

Mengetahui,

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

(Vivi Retno I. S. Kep., Ns., MAN) (Ns. Sri Karyani, S. Kep.)

Page 3: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut

perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal.

Langkah nyata yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan penataan

sistem model asuhan keperawatan professional (MPKP), yang terdiri dari

ketenagaan dan pasien, penetapan sistem MPKP, sampai dengan perbaikan

dokumentasi keperawatan dengan prinsip SME (sesuai standar, mudah

dilaksanakan, efektif dan efisien) (Nursalam, 2013). Berdasarkan beberapa

penelitian di Indonesia terkait MPKP terjadi penurunan beban kerja perawat,

peningkatan efektivitasan komponen kepemimpinan, tingkat kepuasan pasien

dari segi tangible, reability, responsiveness, assuranse, dan emphaty

dibandingkan dengan metode non-MPKP (Sugiharto, 2012).

Dalam pelaksanaan MPKP sangat diperlukan akan manajemen keperawatan

yang efektif dan efisien. Manajemen adalah proses mencapai tujuan tertentu

yang didasarkan oleh visi, misi, tujuan organisasi melalui orang lain dengan

cara perencanaan, organisasi, pengarahan, pengendalian SDM, fisik, dan

teknologi (Arwani dan Supriyanto, 2006). Terdapat empat fungsi yang harus

dimiliki oleh seorang manajer atau ketua tim, yaitu: perencanaan (planing),

pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian

(controling) (Sugiharto, 2012). Manajemen adalah sebagai suatu proses dapat

dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh seorang

manajer. Adapun yang dimaksud fungsi manajemen adalah langkah-langkah

penting yang wajib dikerjakan oleh seorang manajer untuk mencapai tujuan

(Suyanto, 2008).

Salah satu RS yang menerapkan MPKP adalah Siloam Hospital Lippo Village.

MPKP yang digunakan adalah jenis MPKP Tim-Primer. Berdasarkan kondisi

ini mahasiswa bermaksud untuk melakukan praktik manajemen di Bethsaida

Ward untuk memperdalam ilmu manajemen MPKP serta dapat memberikan

Page 4: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

masukan yang dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan

dalam unit ini. Kelompok akan melakukan role play terkait manajemen

keperawatan di ruangan bethsaida, penulis akan berperan sebagai kepala ruang.

B. TUJUAN UMUM

Melakukan asuhan keperawatan secara tepat dengan menerapkan teknik

manajemen yang sesuai kriteria sehingga terciptanya pelayanan holistik yang

professional

C. TUJUAN KHUSUS

1. Mengelola asuhan keperawatan sesuai dengan penugasan

2. Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan

3. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan sehari-hari

4. Melakukan evaluasi pelaksanaan sesuai rencana

Page 5: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

BAB II

LANDASAN TEORI

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)

A. PENGERTIAN

Manajemen adalah proses mencapai tujuan tertentu yang didasarkan oleh misi,

visi, tujuan organisasi melalui orang lain dengan cara perencanaan,

organisasi, pengarahan, pengendalian SDM, fisik, dan tehnologi (Arwani dan

Supriyanto, 2006).

Manajemen keperawatan merupakan suatu tugas khusus yang harus

dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada

sehingga dapat menghasilkan pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien

baik terhadap pasien, keluarga dan masyarakat (Kurniadi, 2013).

Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur,

proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional,

mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan

tersebut diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2006).

B. STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN

Berikut ini merupakan 8 lingkup standar asuhan keperawatan menurut JCHO

(Joint Commision on Accreditation of Healt Care Organitation):

1. Menghargai hak klien

2. Penerimaan sewaktu pasien masuk RS

3. Observasi keadaan pasien

4. Pemenuhan kebutuhan nutrisi

5. Asuhan pada tindakan nonoperatif dan administratif

6. Asuhan pada tindakan operasi dan prosedur invasif

7. Pendidikan kepada pasien dan keluarga

8. Pemberian asuhan keperawatan secara terus menerus dan

berkesinambungan

Page 6: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

C. JENIS MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)

Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur,

proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional,

mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan

tersebut diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2006).

1. Kelebihan:

a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.

b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.

c. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi

dan memberikankepuasan pada anggota tim, bila diimplementasikan di

RS dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan

d. Ruang MPKP merupakan lahan praktek yang baik untuk proses belajar

e. Ruang rawat MPKP sangat menunjang program pendidikan keperawatan

2. Kelemahan:

a. Komunikasi antar anggota tim terutama dalam bentuk konferensi tim,

membutuhkan waktu dimana sulit melaksanakannya pada waktu-waktu

sibuk.

b. Akuntabilitas pada tim tinggi

c. Beban kerja tinggi

d. Pendelegasian tugas terbatas

e. Kelanjutan keperawatan klien hanya sebagian selama perawat

penanggung jawab klien tugas

3. MPKP Tim

Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda

dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien.

Perawat ruangan terdiri dari 2-3 tim yang terdiri atas tenaga profesional,

tehnikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu.

Page 7: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

Gambar 1: Marquis dan Hutston, 1998

4. MPKP Primer

Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh

selam 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai pasien masuk

sampai keluar dari rumah sakit

Gambar 2: Marquis dan Hutston, 1998

5. MPKP Kasus

Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat

ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda setiap shift dan

tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh perawat yang sama

pada hari berikutnya

Page 8: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

6. Modifikasi MPKP Primer-Tim

Model keperawatan ini digunakan secara kombinasi dari kedua sistem.

Berikut ini merupakan alasan penetapan sistem model MPKP:

a. Keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena perawat

primer harus berlatar belakang pendidikan S-1.

b. Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tanggung

jawab asuhan keperawatan terfragmentasi pada berbagai tim.

c. Melalui kombinasi kedua model ini diharapkan komunitas asuhan

keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada

primer, karena pada saat ini perawat yang ada di RS adalah D-3,

bimbingan tentang asuhan keperawatan diberikan oleh perawat

primer/ketua tim.

Gambar 3: Marquis dan Hutston, 1998

D. DESKRIPSI TUGAS KEPALA RUANG

1. Fungsi utama

Kepala ruang mempunyai fungsi utama yaitu mengelola satuan kerja yang

menyediakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang berkualitas dan

efisien serta berorientasi pada kepuasan pelanggan melalui pemberdayaan

sumber daya di satuan kerjanya dan berjalan sesuai dengan visi misi serta

nilai inti dari rumah sakit yang ditempatinya.

Page 9: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

2. Tanggung jawab jabatan :

a. Tersedianya program kerja dan anggaran tahunan serta ketenagaan kerja

di Satuan Kerja Perawatan

b. Terlaksananya pengorganisasian kegiatan di Satuan Kerja Perawatan

c. Tersedianya laporan kegiatan di Satuan Kerja Perawatan

d. Tercapainya peningkatan mutu SDM dan pelayanan di Satuan Kerja

Perawatan

Tercapainya peningkatan mutu pelayanan asuhan di Satuan Kerja

Perawatan

E. PERAN KEPALA RUANG

1. Perencanaan

a. Merencanakan program kegiatan atau pelayanan yang ada di ruangan

b. Menunjuk anggota menjadi ketua tim

c. Mengikuti serah terima pasien dari shift dinas sebelumnya

d. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien dan menyiapkan pasien

pulang

e. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas

dan kebutuhan klien

f. Mengatur penugasan dan penjadwalan

g. Strategi pelaksanaan keperawatan

h. Mengikuti visite dokter dan mendiskusikan status kesehatan pasien dan

tindakan yang akan dilakukan

i. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan

j. Membantu pengembangan staff, pendidikan, dan latihan

k. Membantu bimbingan terhadap peserta didik keperawatan dan karyawan

baru

2. Pengorganisasian

a. Merumuskan metode atau sistem penugasan

b. Menjelaskan rincian tugas perawat primer

c. Melakukan orientasi kepada pasien baru dan keluarga

Page 10: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

d. Mengkaji setiap pasien, menganalisa, menetapkan rencana keperawatan,

menerapkan tindakan keperawatan dan mengevaluasi rencana

keperawatan.

e. Mengkoordinasikan rencana keperawatan dan tindakan medis melalui

komunikasi yang konsisten

f. Membagi tugas anggota tim dan merencanakan kontinuitas asuhan

keperawatan melalui conference

g. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan diruang rawat

Perhitungan tenaga perawatan menurut metode Douglas di ruang

Bethsaida

1) Shift pagi: Parsial care 4 x 0,27 = 1,08 (1 perawat)

2) Shift siang: Parsial care 4 x 0,15 = 0,6 (1 perawat)

3) Shift malam: Parsial care 4 x 0,07 = 0,28 (1 perawat)

Jadi kebutuhan tenaga dalam sehari 3 perawat

h. Klasifikasi ketergantungan pasien di unit Bethsaida

Nama Umur Kamar Diagnosa Klasifikasi

Jumlah Pasien

Klasifikasi Pasien

Minimal Parsial Total

P S M P S M P S M

1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40

3 0,51 0,48 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60

Page 11: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

Mrs. Y 49 868 (1) Obs febris, Vertigo ParsialMrs. N 60 868 (2) GEA ParsialMrs. NI 21 868 (3) GEA, ISK ParsialMrs. E 34 868 (4) DHF Parsial

i. Merencanakan strategi rencana keperawatan

j. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan atau fasilitas ruangan

k. Membuat permintaan kebutuhan ruang setiap minggu

l. Mendelegasikan tugas kepada PN apabila kepala ruang sedang tidak

berada di ruangan

m. Mengatur penugasan dan jadwal

Pembagian tugas untuk PN dan PA

Waktu Keterangan

Senin, 1 Juni 2016 PN 1 : Maria Fransiska DepaPA 1: Meita KusuwaningtiasPA 2 : Trovila Christiana Erika Putri

Selasa, 2 Juni 2016 PN 1 : Maria Fransiska DepaPA 1: Meita KusuwaningtiasPA 2 : Trovila Christiana Erika Putri

Nama Pendidikan Masa kerja Jabatan Tanggal

06 07 08 09Alfonsus S1 10 tahun HN P P P PMaria S1 9 tahun PN 1 P P P PMeita S1 2 tahun PA 1 P P P PTrovilla S1 1 tahun PA 2 P P P P

3. Pengarahan

a. Memberikan pengarahan kepada primary nurse

b. Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan

dan sikap anggota tim

c. Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan

baik

d. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim

e. Memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan

pelayanan keperawatan diruangan

Page 12: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

f. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

4. Pengawasan

a. Memberikan umpan balik pada kinerja primary nurse

b. Menilai kerja primary nurse dan anggota

c. Mengevaluasi pelaksanaan

d. Mengunjungi pasien untuk mengevaluasi kepuasan pasien terhadap

pelayanan keperawatan

PENGORGANISASIAN WAKTU DAN KEGIATAN TIM

WAKTU KEGIATAN

07.00-07.10 1. Doa pagi bersama perawat shift pagi

2. Pre conference klinik dengan ketua tim dan anggota

tim lainnya

3. Melakukan pengarahan dan memberikan informasi terkait

hal-hal yang perlu diperhatikan dan diketahui oleh perawat

yang bertugas pada saat shift pagi

07.10-07.20 Pre conference mahasiswa (peran manajemen klinik) bersama

dengan kepala ruang, ketua tim dan anggota tim lainnya.

1. Kepala ruang membagi tugas kepada kepala tim

2. Kepala ruang menitipkan perawat associate kepada kepala

tim

3. Kepala ruang membagi tugas masing-masing perawat

associate

4. Kepala ruang memperingatkan hal-hal penting yang perlu

diperhatikan pada pasien kelolaan

07.20-07.40 Mahasiswa mengikuti serah terima laporan dari shift malam ke

shift pagi di tim masing-masing bersama dengan perawat

07.40- 11.30 1. Melakukan ronde klien di tiap kamar

2. Morning care

3. Menanyakan keluhan-keluhan pasien

4. Memantau keadaan lokasi penusukan infus, tanggal

pemasangan infus

5. Memberi motivasi makan pada pasien yang sulit makan

Page 13: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

6. Memperingatkan untuk minum teratur pada pasien yang

sulit minum, kecuali padapasien dengan batasan cairan

7. Mempersiapkan obat-obat pagi

8. Mengukur tanda-tanda vital pasien

9. Memberikan obat-obat pagi

10.Mendokumentasikan hasil pengukuran tanda-tanda vital

dan hasil observasi keadaan pasien

11.Melakukan rencana-rencana medik: mengambil darah,

merawat luka, pemeriksaan radiologi, dll

12.Melakukan implementasi sesuai dengan rencana

keperawatan

13.Memantau kelancaran implementasi berdasarkan rencana

keperawatan yang dilakukan oleh primary nursing dan

perawat associate

14.Mengikuti visite dokter

15.Melakukan dan membantu pelaksanaan asuhan

keperawatan secara langsung ke pasien kelolaan

11.30-12.30 1. Memberikan kesempatan istirahat sesuai pembagian

2. Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dan membuat

SOAP

3. Mengevaluasi kembali keadaan pasien

4. Memantau hasil observasi siang dan memantau

kelengkapan data untuk balance intake output

5. Periksa kelengkapan dokumentasi observasi siang

6. Menerima laporan dari primary nursing mengenai kondisi

pasien

12.30-13.00 Persiapan pelaporan shift sore

13.00-14.00 Serah terima laporan kepada nurse in charge, ketua tim dan

perawat associate shift sore

Page 14: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

BAB III

LAPORAN PELAKSANAAN

TGL/JAM KEGIATAN

06/06/201

6

06.30

Merumuskan metode penugasan

Metode penugasan menggunakan MPKP

06.35 Merumuskan tujuan metode penugasan

Tujuan MPKP

Menjaga konsistensi asuhan keperawatan

Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan

06.40 Membuat rincian tugas Primary Nurse dan Perawat Associate

Tugas PN:

Perencanaan:

Mengadakan serah terima tugas setiap pergantian dinas

Melakukan pembagian tugas pada anggota tim

Menyusun proses keperawatan pada pasien yang menjadi tanggung

jawabnya

Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan

Mengikuti visite dokter

Menilai kinerja anggota tim

Mendiskusikan masalah dengan anggota tim

Ronde keperawatan bersama kepala ruang

Pengorganisasian:

Merumuskan tujuan tim keperawatan

Melakukan pembagian tugas bersama kepala ruang terhadap pasien

yang menjadi tanggung jawabnya

Page 15: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

Melakukan pembagian kerja sesuai tingkat ketergantungan pasien

Mengkoordinir kegiatan asuhan keperawatan

Pengaturan waktu istirahat untuk anggota tim

Mendelegasikan pelaksanaan proses asuhan keperawatan kepada

anggota tim

Membantu rincian tugas anggota tim dalam pemberian asuhan

keperawatan

Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim

Pengarahan:

Memberi pengarahan kepada setiap anggota tim tentang tugasnya

Memberi pengarahan kepada setiap anggota tim dalam melaksanakan

asuhan keperawatan

Memberi teguran, pengarahan kepada anggota tim

Memberi pujian kepada anggota tim

Pengawasan:

Menilai kinerja anggota tim

Menilai dokumentasi keperawatan

Mengevaluasi pelaksanaan dibandingkan dengan rencana

Tugas PA:

Melaksanakan delegasi tugas dari ketua tim

Melakukan komunikasi dengan ketua tim terkait dengan progres dan

kondisi pasien yang menjadi tanggung jawabnya

Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien yang menjadi

tanggung jawabnya

Menentukan diagnosa keperawatan pada pasien yang menjadi tanggung

jawabnya

Menyusun rencana keperawatan pada pasien yang menjadi tanggung

jawabnya

Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien yang menjadi

tanggung jawabnya

Melaksanakan evaluasi keperawatan pada pasien yang menjadi

tanggung jawabnya

Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang

Page 16: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

tepat dan benar

Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan

maupun tulisan pada saat pergantian dinas

Berperan serta dengan anggota tim dalam membahas kasus dan upaya

peningkatan mutu asuhan keperawatan

Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya

Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam

keadaan rapi dan siap pakai

06.50 Membuat rencana kendali kepala ruangan

06.55 Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien

Kamar Pasien Dx medis Tingkat ketergantungan

868 (1) Mrs. Y Obs febris, Vertigo Parsial

868 (2) Mrs. N GEA Parsial

868 (3) Mrs. NI GEA, ISK Parsial

868 (4) Mrs. E DHF Parsial

07.00 Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan pada tiap shift

Perawatan parsial: 4 pasien

Perawat pagi Perawat siang Perawat malam

4 x 0,27 = 1,08 (1) 4 x 0,15 = 0,6 (1) 4 x 0,07 = 0,28 (1)

1 perawat 1 perawat 1 perawat

Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan pada shift pagi = 1

perawat

HN: Alfonsus Agus Ainaro

PA: TrovillaPA: Meita K

PN : Maria Fransiska Depa

Page 17: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan pada shift siang = 1

perawat

Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan pada shift malam = 1

perawat

Jadi kebutuhan perawat dalam sehari 3 perawat

07.05 Mengikuti doa pagi bersama perawat shift pagi

Membagi tugas masing-masing perawat shift pagi

PN = Maria

PA1 = Meita

PA2 = Trovilla

07.20 Mengikuti serah terima pasien keliling pada masing-masing tim

07.50 Melakukan pembagian tugas kepada PN

Menjelaskan tugas PN saat ini:

Memastikan kelengkapan pemeriksaan lab dan USG Abd. BO pasien

Mrs. Y kamar 868 (1)

Memastikan resep yang akan diberikan untuk Mrs. Y kamar 868 (1)

dan follow up dr. Rocksy

Memastikan diit yang tepat pada pasien Mrs. NI, LDL/ Kalium/ DH

Memantau hasil LAB trombosit Mrs. E

08.15 Mendampingi visite dr. Anggun tentang terapi lanjutan pasien Mrs. NI

09.00 Melakukan pemantauan morning care dan bed side hand over.

10.15 Melakukan penghitungan BOR:

Jumlah pasien pada tanggal 1 Juni 2016 ada 4 pasien dengan jumlah tempat

tidur 6 tempat tidur

Jumlah hari perawatan RS

BOR = X 100 %

Jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam 1 periode

9

= X 100 % = 75 %

6 x 2

Melakukan penghitungan ALOS

Jumlah pasien pulang 1 Mrs. NI lama rawat inap 5 hari

Page 18: hukumkesehatanblog.files.wordpress.com  · Web view2017-10-20 · Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan

Jumlah lama dirawat

ALOS =

Jumlah pasien keluar (hidup + meninggal)

= 5 hari

12.00 Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan

Pasien Mrs. Y kamar 868 (1) sudah melakukan USG Abd. BO

Pasien Mrs. NI boleh pulang kalau tidak ada keluhan dan diare

Follow up dr Rocksy pasien Mrs. Y hasil lab sudah ada.

13.00 Memimpin serah terima pasien dari shift pagi ke shift sore

DAFTAR PUSTAKA

Kurniadi, Anwar. (2013). Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya : Teori, Konsep dan Aplikasi, Edisi 1. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba medika.

Sitorus, Ratna. (2006). Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit: Penataan Struktur dan Proses (sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat. Jakarta: EGC.

Sugiharto, Achmad Sigit. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi MPKP di Rumah Sakit. Jakarta: EGC.