library.binus.ac.id · Web viewNO JUDUL PENELITIAN NAMA PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN ALAT ANALISIS...
Transcript of library.binus.ac.id · Web viewNO JUDUL PENELITIAN NAMA PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN ALAT ANALISIS...
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Definisi Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Keller (2010, p138), definisi kualitas adalah totalitas fitur
dan karakteristik dari produk atau jasa yang dinilai kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan konsumen, baik yang dinyatakan atau secara tersirat.
Menurut Mowen dan Minor (2008, p421), definisi kualitas produk adalah
evaluasi secara keseluruhan dari pelanggan tentang keunggulan kinerja suatu barang
atau jasa.
Pendapat Mowen dan Minor juga didukung oleh Hunt (dalam Nasution,
2008, p15), mendefinisikan kualitas atau mutu produk sebagai berikut : Kualitas
produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan pelanggan.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas
produk merupakan penilaian konsumen tentang kemampuan produk tersebut dalam
melaksanakan fungsinya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen itu sendiri.
Jadi definisi kualitas produk tergantung pada persepsi atau pandangan setiap
konsumen terhadap produk. Karena itu, pengertian kualitas produk bisa saja
berlainan antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain.
9
10
2.1.2 Dimensi Kualitas Produk
Menurut Garvin seperti yang dikutip oleh Mowen dan Minor (2008, p421)
terdapat delapan dimensi kualitas produk yang dianggap sebagai atribut dari suatu
barang yang dievaluasi oleh konsumen, yaitu:
a. Performance, yaitu penampilan atau kinerja dari fungsi atau karakteristik utama
produk.
b. Features, yaitu sejumlah atribut tambahan yang melengkapi fungsi utama
produk.
c. Reliability, yaitu kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam
suatu periode waktu tertentu.
d. Durability, yaitu umur atau daya tahan produk.
e. Service ability, yaitu kemudahan produk untuk diperbaiki dan layanan pribadi
yang tepat, handal, dan tepat waktu.
f. Aesthetics, yaitu bagaimana produk tersebut terlihat, dirasakan, dan terdengar.
g. Conformance to specification, yaitu tingkat kesesuaian produk dengan
spesifikasi yang telah dijanjikan.
h. Perceived quality, yaitu gabungan semua kategori yang merupakan pengaruh dari
brand image dan faktor-faktor tak berwujud lainnya yang mempengaruhi
persepsi konsumen mengenai kualitas.
2.1.3 Definisi Harga
Menurut Kotler (2011, p371), harga adalah sejumlah uang yang dikenakan
pada produk dan jasa, atau sejumlah nilai yang harus pelanggan bayarkan untuk
ditukarkan dengan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau
jasa.
11
Menurut Bearden (2007, p243), harga adalah sejumlah uang yang pembeli
bayarkan kepada penjual untuk ditukarkan dengan produk atau jasa.
Menurut Berkowitz (2007, p363), harga adalah uang atau pertimbangan lain
(barang dan jasa) yang ditukarkan dengan kepemilikan atas barang dan jasa.
Jadi dapat disimpulkan, harga adalah nilai dari suatu barang dan jasa yang
ditetapkan oleh perusahaan dan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan,
dimana setiap keputusan dalam harga hendaknya dipertimbangkan secara hati-hati.
2.1.4 Dimensi Harga
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007, p173) ada dua dimensi harga, yaitu:
a) Harga yang dipersepsikan
Yaitu persepsi pelanggan terhadap harga yang diterima, apakah tinggi,
rendah, atau adil.
b) Harga yang direferensikan
Yaitu referensi dari pelanggan sebagai dasar perbandingan untuk menilai
harga yang ditawarkan.
2.1.5 Definisi Promosi
Menurut Kotler and Keller (2010, p496), definisi promosi adalah suatu sarana
dimana perusahaan berusaha untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan
konsumen baik secara langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang
mereka jual
Menurut Stanton (2007, p456), Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran
pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan
mengingatkan tentang produk perusahaan, dengan harapan mempengaruhi penerima,
sehingga merasa percaya.
12
Dari definisi yang telah dikemukakan, maka jelaslah bahwa promosi
merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk
menginformasikan tentang produk perusahaan, sehingga konsumen menjadi tertarik
untuk membelinya.
2.1.6 Bauran Promosi
Definisi bauran promosi menurut Kotler and Keller (2010, p522) adalah
kombinasi dari enam model komunikasi yang terdiri dari periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, kejadian dan pengalaman,
pemasaran langsung dan penjualan perorangan.
Ada lima variabel dalam bauran promosi yaitu:
a. Periklanan
Menurut Kotler and Keller (2010, p526) periklanan merupakan segala
bentuk penyajian bukan pribadi dan promosi mengenai ide, barang atau jasa yang
dibiayai oleh sponsor yang dikenal.
b. Promosi Penjualan
Menurut Kotler and Keller (2010, p543): Promosi penjualan merupakan
bahan utama dalam kampanye pemasaran, terdiri dari insentif yang dirancang untuk
merangsang secara lebih cepat dan / atau lebih besar pembelian produk atau jasa
tertentu oleh pelanggan
Selanjutnya menurut Kotler dan Armstrong (2009, p559), promosi penjualan
dapat dibagi dalam tiga bentuk yaitu:
1) Promosi Konsumen
Promosi konsumen adalah promosi yang diarahkan kepada konsumen,
misalnya: sampel, kupon, rabat, paket harga, dan sebagainya.
13
2) Promosi Perdagangan
Promosi perdagangan adalah promosi yang diarahkan kepada distributor atau
agen, misalnya: harga lepas, tunjangan iklan, anggaran pameran, dan
sebagainya.
3) Promosi Armada Penjualan
Promosi armada penjualan adalah promosi yang diarahkan kepada tenaga
penjual, misalnya: bonus, hadiah, insentif, dan sebagainya.
c. Penjualan Personal
Definisi penjualan personal menurut Kotler dan Keller (2010, p564) adalah
interaksi secara langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tenaga penjual
dalam kepentingan menyampaikan pesan, menjawab pertanyaan dan membuat
pesanan.
d. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity)
Definisi publicity menurut Kotler dan Armstrong (2009, p550) adalah
suatu bentuk program yang didesain untuk mempromosikan atau melindungi citra
perusahaan atau produknya.
Sedangkan menurut Stanton (2007, p457), publisitas adalah suatu bentuk
khusus dalam hubungannya dengan masyarakat yang memberitahukan tentang
organisasi atau produk yang dihasilkan.
2.1.7 Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2010, p181), keputusan pembelian didefinisikan
sebagai Tahap evaluasi dimana konsumen berniat untuk membeli merek yang paling
disukai pelanggan.
14
Menurut Setiadi (2008, p415), Pengambilan keputusan konsumen adalah
proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi
dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.”
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian
konsumen adalah suatu proses pengintegrasian yang digunakan untuk mengevaluasi
perilaku-perilaku konsumen dalam melakukan suatu pembelian.
2.1.8 Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2010, p181) proses keputusan pembelian
konsumen terdiri atas 5 (lima) bagian:
Gambar 2.1 Five Stage Model of The Consumer Buying Process
Sumber : Kotler and Keller (2010, p181)
Dari gambar 2.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa proses dalam keputusan
pembelian adalah:
15
a. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali adanya suatu masalah
atau kebutuhan.
b. Pencarian informasi
Dari kebutuhan tersebut, kemudian menimbulkan suatu kecenderungan bagi
konsumen untuk mencari beberapa informasi. Sumber informasi konsumen
digolongkan dalam empat kelompok, yaitu:
1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan
2) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko
3) Sumber publik: media massa, organisasi penentu, peringkat konsumen
4) Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
c. Mengevaluasi alternatif
Dalam hal ini konsumen akan melalui beberapa tahap/proses, yaitu:
1) Konsumen akan mencoba memuaskan kebutuhannya
2) Konsumen mencari beberapa keuntungan tertentu dari produk tersebut
3) Konsumen melihat akan melihat setiap produk sebagai suatu
kumpulan atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghasilkan
keuntungan guna memuaskan kebutuhannya
d. Keputusan pembelian
Dalam hal ini konsumen membagi lagi keputusannya menjadi lima bagian,
yaitu berdasarkan merek, dealer, kualitas, waktu, dan metode pembayaran.
e. Perilaku setelah pembelian
Setelah melakukan pembelian, konsumen akan mengalami level kepuasan
atau ketidakpuasan tertentu. Konsumen yang mengalami ketidaksesuaian,
16
akan mencari hal-hal tentang merek lain dan mencari informasi lain yang
mendukung keputusan mereka. Oleh karena itu, pemasar harus memantau:
1) Kepuasan pasca pembelian
Pada dasarnya kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat
harapan pembeli atas produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas
produk tersebut dan dinilai berdasarkan kesenjangan yang terjadi.
2) Tindakan pascapembelian
Tindakan pasca pembelian adalah berupa reaksi pribadi bahwa mereka
akan membeli kembali (puas) atau bahkan membuang/mengembalikan
produk tersebut (tidak puas).
3) Pemakaian dan pembuangan pascapembelian
Diperlukan pemantauan oleh pemasar terhadap perilaku konsumen
setelah membeli, yaitu apakah pembeli memakai atau justru membuang
produk tersebut (dapat juga disimpan, dijual atau ditukarkan). Alternatif
keputusan pembeli untuk menggunakan atau membuang produk yangt
telah dibelinya dapat digambarkan dalam Gambar 2.2 sebagai berikut:
Gambar 2.2 How Customers Use or Dispose of Product
Sumber : Kotler dan Keller (2010, p189)
17
2.1.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian
Sebuah hasil survei dari American Society for Quality terhadap persepsi
pengguna akhir mengenai faktor-faktor penting yang mempengaruhi pembelian
(sebagaimana dikutip Besterfield, 2009, p51) diurutkan sebagai berikut:
a. Performansi
Performansi menunjukkan bahwa produk dan pelayanan siap untuk
digunakan oleh konsumen pada waktu penjualan.
b. Keistimewaan
Keistimewaan atau atribut dari produk atau pelayanan secara psikologis,
teknologi, berorientasi dengan waktu, kontraktual, dan etis mudah untuk
diidentifikasikan. Keistimewaan adalah karakteristik kedua dari produk dan
pelayanan.
c. Pelayanan
Pelayanan konsumen pada suatu perusahaan memberikan nilai tambah pada
konsumen. Oleh karena itu, pelayanan dapat mempengaruhi persepsi
konsumen.
d. Jaminan
Jaminan produk menggambarkan janji publik dari suatu perusahaan atas
kualitas produknya sebagai dukungan dari jaminan kepuasan konsumen.
e. Harga
Konsumen akan membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan
kualitas produk yang lebih baik. Konsumen secara konstan mengevaluasi
produk-produk dan pelayanan perusahaan dengan pesaing-pesaing lainnya
untuk menentukan perusahaan yang menghasilkan kualitas yang baik. Oleh
18
karena itu, konsumen akan membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk
mendapatkan produk yang berkualitas tinggi.
f. Reputasi
Kepuasan konsumen secara umum adalah berdasarkan pada keseluruhan
pengalaman dengan organisasi, bukan hanya pada produk. Dengan adanya
kepuasan konsumen tersebut, maka akan memungkinkan konsumen untuk
melakukan pembelian pada merek yang telah dikenal dan dipercaya, serta
akan menjadi pelanggan yang setia.
19
Review beberapa peneliti terdahulu
NO JUDUL
PENELITIAN
NAMA
PENELITIAN
TUJUAN
PENELITIAN
ALAT
ANALISIS
DATA
KESIMPULAN
1 The relationship
between product
quality and
purchase
intention: The
case of
Malaysia’s
national
motorcycle/
scooter
manufacturer
Mohd Rizaimy
Shaharudin et
al.(2011)
This study
aims to
determine the
level of
product quality
based on the
eight quality
dimensions
framework and
the
relationship
towards the
buyer purchase
behavior.
Descriptive
(mean,
standard
deviation)
and
inferential
analysis
(regression)
The level of
customer
perceptions has
no
significant
impact on the
customer
purchase
decision. Good
or bad
perception of
the product
quality can still
drive the
customer either
to purchase
or not to
purchase the
motorcycle/sco
oter.
20
Review beberapa peneliti terdahulu
NO JUDUL
PENELITIAN
NAMA
PENELITIAN
TUJUAN
PENELITIAN
ALAT
ANALISIS
DATA
KESIMPULAN
2 Pengaruh Bauran
Pemasaran
Terhadap
keputusan
Pembelian
Produk
Handphone
Nokia Eseries
Fitri
Komalasari(20
09)
Mengetahui
sebarapa
besar pengaruh
bauran
pemasaran
terhadap
keputusan
pembelian
Regresi
Linear
Berganda
1. Secara
simultan bauran
pemasaran
yaitu produk,
harga,
distribusi/tempat
dan promosi
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
produk
handphone
Nokia Eseries.
2. Secara parsial
hanya dua
variabel
yang
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
produk
21
handphone
Nokia Eseries,
yaitu harga
dan
distribusi/tempat
.
3. Variabel
bauran
pemasaran yang
paling dominan
adalah harga
diikuti
oleh
distribusi/tempat
Review beberapa peneliti terdahulu
22
NO JUDUL
PENELITIAN
NAMA
PENELITIAN
TUJUAN
PENELITIAN
ALAT
ANALISIS
DATA
KESIMPULAN
3 Analisis pengaruh
Kualitas Produk,
Harga Dan Lokasi
Terhadap Keputusan
pembelian(Studi
Pada Pembeli Produk
Bandeng Juwana
Elrina Semarang)
Fifyanita
Ghanimata,
Mustafa
Kamal (2012)
Membahas
Pengaruh
kualitas
produk
terhadap
keputusan
pembelian.
Regresi
Linier
Berganda
Terdapat
pengaruh antara
variable
pengaruhkualita
s produk,harga,
dan lokasi
terhadap
keputusan
pembelian.
Review beberapa peneliti terdahulu
NO JUDUL
PENELITIAN
NAMA
PENELITIAN
TUJUAN
PENELITIAN
ALAT
ANALISIS
DATA
KESIMPULAN
4 Tinjauan Influensi
Keputusan
Pembelian Harian
Komentar
Berdasarkan Kualitas
Produk
Ernest W.
Wurara
(2009)
mengetahui
pengaruh
kualitas
produk
(kinerja atau
performance,
ciri-ciri atau
keistimewaan
tambahan
atau features,
Kuantitatif 1. Dari hasil
pengolahan dan
analisis data,
diketahui bahwa
dari variabel-
variabel kualitas
produk yang
berpengaruh
terhadap
keputusan
23
keandalan atau
reliability,
kesesuaian
atau
conformance,
daya tahan
atau
durability,
serviceability,
estetika,
kualitas yang
dipersepsikan
atau perceived
quality)
terhadap
keputusan
pembelian
Harian Pagi
Komentar
secara eceran.
pembelian
Harian Pagi
Komentar secara
eceran adalah :
a. Kinerja atau
performance
b. Keandalan
atau reliability
c. Serviceability
d. Estetika
e. Kualitas yang
dipersepsikan
atau
perceived
quality,
Dimana antar
variable tersebut
tidak
bermultikolinier
itas
2. Variabel-
variabel
kualitas produk
yang tidak
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
24
Harian Pagi
Komentar secara
eceran adalah :
a. Ciri – ciri atau
keistimewaan
tambahan atau
features
b. Kesesuaian
atau
conformance
c. Daya tahan
atau durability
25
2.2 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini, hubungan antara kualitas produk, harga dan promosi
terhadap keputusan pembelian digambarkan dalam Gambar 2.3 sebagai berikut:
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Kualitas Produk
Keputusan pembelian konsumen
Performance Features Reliability Durability Service ability Aesthetics Conformance to specification Perceived quality
Performansi Keistimewaan Pelayanan Jaminan Harga Reputasi
Harga
Perceived Price Reference Price
Promosi
Advertising Promosi Penjualan
H1
H2
H3
H4
26
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis pada
penelitian ini adalah:
H1 : Terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian spring bed
pada CV. MATTRASINDO ABADI di Bogor.
H2 : Terdapat pengaruh harga terhadap keputusan pembelian spring bed pada CV.
MATTRASINDO ABADI di Bogor.
H3 : Terdapat pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian spring bed pada
CV. MATTRASINDO ABADI di Bogor.
H4 : Terdapat pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap keputusan
pembelian spring bed pada CV. MATTRASINDO ABADI di Bogor.