pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul...

45
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil belajar siswa. Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan,ada yang melihatnya sebagai tidak terpenuhinya sesuatu kebutuhan seseorang,dan ada pula yang mengartikan sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan.Prayitno (1985),memberikan batasan tentang masalah sebagai sesuatu yang (1) tidak disukai adanya; (2) menimbulkan kesulitan bagi diri dan orang lain; (3) dan adanya keinginan untuk menghilangkannya.Masalah dapat dialami oleh siapapun,termasuk siswa Sekolah Dasar. Masalah yang dialami anak didik dapat bermacam- macam menurut corak dan ragamnya.Keragaman tersebut dapat pula dilihat dari intensitas dan kuantitas.Secara intensitas,masalah anak didik dapat bergerak dari masalah yang bersifat ringan sampai pada tingkat yang sedang yang berupa neorosis dan berat yang berupa psikosis. Masalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang menyebabkan masalah tersebut.Bila guru mampu mengidentifikasi penyebab timbunya masalah yang dialami anak didik,maka ia akan mampu memberikan penangnan dan atau pencegahan sedini mungkin.Secara

Transcript of pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul...

Page 1: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya

hasil belajar siswa.

Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan,ada

yang melihatnya sebagai tidak terpenuhinya sesuatu kebutuhan seseorang,dan

ada pula yang mengartikan sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan.Prayitno

(1985),memberikan batasan tentang masalah sebagai sesuatu yang (1) tidak

disukai adanya; (2) menimbulkan kesulitan bagi diri dan orang lain; (3) dan

adanya keinginan untuk menghilangkannya.Masalah dapat dialami oleh

siapapun,termasuk siswa Sekolah Dasar.

Masalah yang dialami anak didik dapat bermacam-macam menurut

corak dan ragamnya.Keragaman tersebut dapat pula dilihat dari intensitas dan

kuantitas.Secara intensitas,masalah anak didik dapat bergerak dari masalah

yang bersifat ringan sampai pada tingkat yang sedang yang berupa neorosis

dan berat yang berupa psikosis.

Masalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada

berbagai factor yang menyebabkan masalah tersebut.Bila guru mampu

mengidentifikasi penyebab timbunya masalah yang dialami anak didik,maka

ia akan mampu memberikan penangnan dan atau pencegahan sedini

mungkin.Secara garis besar,factor-faktor yang mempengaruhi timbulnya

masalah yang dihadapi anak didik adalah faktor internal yaitu faktor dari

dalam diri anak didik seperti keadaan fisik (keadaan indra

persepsinya,perkembangan fisik dan kesehatan anak didik),keadaan

psikologis (kurangnya kemampuan dasar,kurangnya pengalman,kurangnya

perhatian disekolah,bakat tidak sesuai dengan lingkungan anak didik,tidak

ada minat,sikap yang tidak sesuai dengan hati nurani dan tidak adanya

kemauan),Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar anak didik

seperti lingkungan keluarga (keadaan status ekonomi,perhatian orang

tua,harapan orang tua,hubungan keluarga yang tidak harmonis),lingkungan

sekolah (kondisi kurikulum,hubungan guru dengan siswa,hubungan antar

siswa,iklim sekolah),lingkungan masyarakat.

Page 2: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

2

Suatu konsep yang penting dalam psikologis Gestalt adalah tentang

insight yaitu pengamatan dan pemahaman mendadak terhadap hubungan-

hubungan antar bagian-bagian dalam suatu situasi permasalahan. Dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan teori Gestalt, guru tidak memberikan

potongan-potongan atau bagian-bagian bahan ajaran, tetapi selalu satu

kesatuan yang utuh.

Menurut teori Gestalt perbuatan belajar itu tidak berlangsung seketika,

tetapi berlangsung berproses kepada hal-hal yang esensial, sehingga aktivitas

belajar itu akan menimbulkan makna yang berarti. Sebab itu dalam proses

belajar, makin lama akan timbul suatu pemahaman yang mendalam terhadap

materi pelajaran yang dipelajari, manakala perhatian makin ditujukan kepada

objek yang dipelajari itu telah mengerti dan dapat apa yang dicari.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah proses penelitian yang

sistematis dan terencana melalui tindakan perbaikan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri (Mills,Geoffrey

E,2000;Schmuck,Richard A,1997)

Guru yang professional tidak hanya dituntut untuk menguasai materi

ajar atau mampu menyajikannya secara tepat,tetapi juga dituntut mampu

melihat atau menilai kinerjanya sendiri.Kemampuan ini berkaitan dengan

penelitian yang dalam konteks ini ruang lingkupnya berada seputar kelas

yaitu penelitian di kelas sendiri (Wardani,dkk 2006-1)

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah

mendidik,mengajar dan melatih agar anak didiknya kelak menjadi manusia

pandai,terampil dan berbudi luhur.Untuk dapat melaksanakan tugas

tersebut,guru seyogyanya menguasai kemampuan mengajarkan pengetahuan

dan keterampilan hidup,mendidik agar menjadi manusia yang berakhlak dan

melatih para anak didiknya agar mampu memanfaatkan pengetahuan dan

keterampilannya bagi hidupnya kelak.

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru sebagai salah satu

unsur pendidik agar mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah

memahami bagaimana anak didik belajar dan mengorganisasikan proses

pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk

Page 3: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

3

watak peserta didik serta memahami tentang bagaimana anak didik

belajar.Untuk dapat memahami proses belajar yang terjadi pada diri anak

didik guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar.Dengan

menguasai hakekat dan konsep dasar belajar diharapkan guru mampu

menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran,karena fungsi utama

pembelajaran adalah mempasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar

dalam diri peserta didik (Winataputra,2007 : 4).

Wadah dan sarana yang paling strategis bagi kecerdasan kahidupan

bangsa adalah pendidikan,utamanya melalui sistem persekolahan.Bagi bangsa

kita,upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka mengakses dan

mengimplementasikan tujuan nasional tersebut adalah menyelenggarakan

sistem pendidikan nasional yang diatur oleh undang-undang.

Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak

untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget ( 1896 )

pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak,

sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan

yang lain. Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah

segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai

pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang

hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan

umunya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Ilmu disebut juga

pedagogik, yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu ”

Pedagogics ”. Pedagogics sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ” pais ”

yang artinya anak, dan ” again ” yang artinya membimbing. Poerbakwatja

dan Harahap ( 1982 : 254 ) mengemukakan pedagogik mempunyai dua arti

yaitu : (1) peraktek, cara sesorang mengajar; dan (2) ilmu pengetahuan

mengenai prinsip-prinsip dan metode mengajar, membimbing, dan

mengawasi pelajaran yang disebut juga pendidikan.

Orang yang memberikan bimbingan kepada anak didik disebut

pembimbing atau ” pedagog”, dalam perkembangannya, istilah pendidikan

( pedagogy ) berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan kepada anak

oleh orang dewasa secara sadar dan bertanggung jawab. Dalam dunia

pendidikan kemudian tumbuh konsep pendidikan seumur hidup ( lifelong

Page 4: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

4

education ), yang berarti pendidikan berlangsung sampai mati, yaitu

pendidikan berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada pengaruh

lingkungan. Untuk memberi pemahaman akan batasan pendidikan berikut ini

dikemukakan sejumlah batasan pendidikan yang dikemukan para ahli yaitu :

(1) Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991 ).

(2) Dalam pengertian yang sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses

perbuatan untuk memperoleh pengetahuan ( McLeod, 1989 ).

(3) Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam

segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan

sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga

pendidikan formal ( Mudyahardjo, 2001:6 )

(4) Dalam pengertian yang agak luas pendidikan diartikan sebagai sebuah

proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh

pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan

kebutuhan ( Muhibinsyah, 2003:10 )

(5) Pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan ( seperti

sekolah dan madrasah ) yang dipergunakan untuk menyempurnakan

perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan,

sikap, dan sebagainya ( Dictionary of Psychology, 1972 ).

(6) Dalam arti luas pendidikan melipuyi semua perbuatan dan usaha dari

generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya,

kecakapannya, dan ketrampilannya kepada generasi muda sebagai

usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik

jasmaniah maupun rohaniah. Artinya pendidikan adalah usaha secara

sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si

anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan

tanggung jawab moril dari segala perbuatannya ( Poerbakawatja dan

Harahap, 1981 ).

Page 5: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

5

(7) Menurut John Dewey pendidikan merupakan proses pembentukan

kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau

daya intelektual, maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan

kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya.

(8) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual

keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara ( UUSPN No. 20 Tahun 2003 ).

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa,serta berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab

(Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003,tentang sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan Taman kanak-kanak merupakan bagian dari pendidikan

nasional bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan pribadi anggota

masyarakat,warga Negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan

peserta didik dan untuk mengikuti pendidikan dasar PP nomor 28 Tahun 1990

tentang pendidikan dasar.Tujuan pendidikan taman kanak-kanak

tersebut,dijabarkan lagi ke dalam tujuan kurikuler (tujuan mata pelajaran) dan

tujuan instruksional menempati posisi kunci yang strategis dalam

menciptakan dan mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan

menyenangkan sehingga terjadi pembelajaran yang efektif dan bermakna

untuk mengarahkan siswa agar mampu mencapai hasil yang optimal.

Pendidikan selalu dapat dibedakan menjadi teori dan praktek, teori

pendidikan adalah pengetahuan tentang makna dan bagaimana soyogyanya

pendidikan itu dilaksanakan, sedangkan praktek adalah tentang pelaksanaan

pendidikan secara konkretnya. Teori pendidikan disusun seperti latar

belakang yang hakiki dan sebagai rasional dari praktek pendidikan serta pada

dasarnya bersifat direktif. Istilah direktif memberi makna bahwa pendidikan

Page 6: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

6

itu mengarah pada tujuan yang pada hakekatnya untuk mencapai

kesejahteraan bagi subjek

Pada dasarnya ”mengajar” adalah membantu ( mencoba membantu )

seseorang untuk mempelajari sesuatu dan apa yang dibutuhkan dalam belajar

itu tidak ada kontribusinya terhadap pendidikan orang yang belajar. Artinya

mengajar pada hakekatnya suatu proses, yakni proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga menumbuhkan

dan mendorong siswa belajar.Hal ini akan dapat terwujud jika dilakukan

melalui proses pengajaran dengan strategi pelaksanaan melalui :

1. Bimbingan yaitu pemberian bantuan,arahan,motivasi,nasihat dan

penyuluhan agar siswa mampu mengatasi,memecahkan dan

menanggulangi masalahnya sendiri.

2. Pengajaran yaitu bentuk kegiatan dimana terjalin hubungan interaksi

dalam proses belajar dan mengajar antara tenaga kependidikan dengan

peserta didik.

3. Pelatihan yaitu sama dengan pengajaran khususnya untuk

mengembangkan keterampilan tertentu.

Menurut Langford (1978) yang penting hubungan yang relevan bukanlah

antara pengajaran dengan pendidikan tetapi antara pengajaran sebagai suatu

profesi dengan pendidikan.

Indikator keberhasilan pembelajaran adalah tingkat penguasaan materi

pelajaran oleh anak didik yang lazimnya dinyatakan dengan nilai.Mengacu

pada konsep tersebut,maka dapat dikatakan bahwa hasil kegiatan

pembelajaran di kelas tempat saya mengajar kurang berhasil,ditandai

rendahnya hasil belajar anak didik atau tingkat pemahaman anak didik pada

tema dan sub tema.Hal ini terbukti dari 33 orang siswa 14 orang siswa

mencapai tingkat pemahaman 70 % ke atas.

Gejala yang demikian,tentu saja tidak boleh dibiarkan terus menerus

terjadi.Saya menyadari bahwa sebagai seorang guru yang diberi tugas dan

tanggung jawab untuk membimbing dan mengarahkan siswa agar dapat

menguasai materi pelajaran secara optimal,merasa terpanggil dan

berkewajiban untuk berbuat dan bertindak mengatasi masalah tersebut dalam

Page 7: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

7

bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai suatu system kegiatan untuk

mencari dan menemukan solusi yang tepat dalam rangka memperbaiki

pembelajaran,sehingga penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dapat

ditingkatkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas,maka dapat dirumuskan

masalah penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana caranya meningkatkan

pemahaman anak didik RA Darussyafiiyah NW Peseng melalui penerapan

model pembelajaran belajar sambil bermain

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan anak didik

RA darussyafiiyah NW Peseng ini adalah untuk peningkatan pemahaman

anak didik pada tema diri sendiri.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi guru

1. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang

dikelolanya.

2. Guru dapat berkembang secara professional karena dapat menunjukkan

bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya.

3. Guru semakin percaya diri

4. Guru dapat berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan sendiri.

b. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi siswa.

1. Memperbaiki sasaran akhir belajar siswa (Raka Joni,Kardiawarman,dan

Hadisubroto,1998).

2. Meningkatkan hasil belajar siswa.

3. PTK dapat menjadi model bagi siswa.

Page 8: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

8

c. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi sekolah.

1. Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat meningkatkan

hubungan erat perkembangan sekolah dengan perkembangan

kemampuan guru.

2. Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perubahan atau

perbaikan mempunyai kesempatan untuk menanggulangi berbagai

masalah belajar siswa,perbaikan kesalahan konsep,serta

penanggulangan berbagai kesulitan mengajar yang dialami oleh guru.

3. Penelitian tindakan Kelas (PTK) memberikan sumbangan yang positif

terhadap kemajuan sekolah,yang tercermin dari peningkatan

kemampuan professional para guru,perbaikan proses dan hasil belajar

siswa,serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah tersebut.

Page 9: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Ada berbagai prinsip belajar yang dikemukan oleh para ahli psikologi

pendidikan terjadi dan diikuti dengan keadaan memuaskan maka hubungan itu

diperkuat, Spread of effect yaitu emosional yang mengiringi kepuasan itu tidak

terbatas kepada sumber utama pemberi kepuasan tetapi kepuasan mendapat

pengetahuan baru, law of exercice yaitu hubungan antara perangsang dan reaksi

diperkuat dengan latihan dan penguasaan, dan law of primacy yaitu hasil belajar

yang diperoleh melalui kesan pertama akan sulit digoyahkan.

Beberapa prinsip atau kaidah dalam proses pembelajaran sebagai hasil

eksperimen para ahli psikologi yang berlaku secara yaitu : motivasi,

pembentukan, kemajuan dan keberhasilan proses belajar mengajar, feedback,

response, trial and error , transfer dalam belajar dapat bersifat positif atau negatif

dan proses belajar yang bersifat individual.

Berdasarkan pandangannya itu,Gagne mendifinisikan pengertian belajar

secara formal bahwa belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah

sifat stimulus dari lingkungan menjadi beberapa tahap pengolahan informasi yang

diperlukan untuk memperoleh kapasitas yang baru (Margaret G.Bell.117-129).

Kapasitas seseorang untuk belajar memungkinkan diperoleh sebagai pola

tingkah laku yang hamper mirip.Berdasarkan pandangannya tentang belajar ini

Gagne menemukan bahwa ada lima ragam belajar yang terjadi pada manusia,yaitu

informasi verbal,keterampilan intelek,keterampilan motorik,sikap,dan siasat

kognitif.

Informasi verbal adalah kapabilitas yang dinyatakan dengan kategori

memperoleh label atau nama-nama,fakta,dan bidang pengetahuan yang sudah

tersusun.Kegiatan dalam mengetahui kapabilitas informasi verbal dilakukan

dengan mengatakan,member nama lain yang hamper sama,membuat ikhtisar dari

informasi yang telah dipelajari.

Keterampilan intelek adalah kapabilitas yang berupa keterampilan yang

membuat seseorang mampu dan berguna di masyarakat.Keterampilan intelek

berhubungan dengan pendidikan formal dari mulai tingkat taman kanak-kanak

dan seterusnya.Keterampilan intelek ini terdiri atas empat keterampilan yang

bersifat sederhana.Ciri umum keterampilan ini adalah membutuhkan prasuarat

Page 10: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

10

untuk mengembangkan kemulusan/kehalusan bertindak dan pengaturan

waktu.Keterampilan ini bila sering diperaktekan akan bertambah sempurna.Untuk

itu,dalam mengajarkannya perlu banyak pengulangan atau latihan-latihan disertai

umpan balik dari lingkungan.

Sikap adalah kapabilitas yang mempengaruhi pilihan tentang tindakan

mana yang perlu diambil.Ciri kapabilitas ini adalah tidak menentukan tindakan

khusus apa yang perlu diambil.Belajar memperoleh sikap didasarkan pada

informasi tentang tindakan apa yang perlu dilakukan dan apa akibatnya.

Siasat kognitif adalah kapabilitas yang mengatur bagaimana siswa

mengelola belajarnya,seperti mengingat atau berpikir dalam rangka

mengendalikan sesuatu untuk mengatur suatu tindakan.Hal ini mempengaruhi

perhatian siswa dan informasi yang tersimpan dalam ingatannya.Kapasitas ini

mempengaruhi siasat siswa dalam rangka menemukan kembali hal-hal yang telah

tersimpan.Siasat kognitif ini suatu proses inferensi atau induksi di mana seseorang

mengingat objek-objek dan kejadian-kejadian dalam rangka memperoleh suatu

kejelasan mengenai suatu gejala tertentu untuk menghasilkan induksi.Siasat

kognitif sama dengan proses berpikir siswa sendiri.

Kelima ragam belajar ini diperoleh dengan cara yang berlainan,yaitu

masing-masing memerlukan keterampilan prasyarat yang berbeda dan perangkat

langkat proses kognitif yang berbeda pula yang disebut kondisi belajar internal.

Ada dua prasyarat yang mendukung terjadinya lima ragam belajar,yang

prasyarat esensial dan prasyarat pendukung.Prasyarat esensial adalah kabilitas

khusus yang merupakan bagian terpadu,dan prasyarat pendukung adalah

kapabilitas-kapabilitas yang memperlancar proses belajar.

Agar peserta didik dapat berhasil belajar diperlukan persyaratan sebagai

berikut : kemampuan berpikir yang tinggi bagi para siswa, menimbulkan minat

yang tinggi terhadap mata pelajaran, bakat dan minat yang khusus, menguasai

bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk meneruskan pelajaran, menguasai salah

satu bahasa, stabilitas psikis, kesehatan jasmani, kehidupan ekonomi yang

memadai, menguasai teknik belajar disekolah dan diluar sekolah.

a. Memberitahukan tujuan pembelajaran pada anak didik.Agar anak didik

mempunyai pengharapan dan tujuan selama belajar maka kepada anak didik

perlu dijelaskan tujuan apa saja yang akan dicapai selama

Page 11: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

11

pembelajaran,manfaat materi yang akan dipelajarai siswa,dan tugas-tugas

yang harus diselesaikan selama pembelajaran.

b. Merangsang ingatan pada materi prasyarat.Bila siswa telah memiliki

perhatian dan pengharapan yang baik pada pelajaran,guru perlu mengingatkan

siswa pada materi apa saja yang telah dikuasai sehubungan dengan materi

yang akan diajarkan.

c. Menyajikan bahan perangsang.Peristiwa pembelajaran keempat adalah

menyajikan bahan kepada siswa berupa pokok-pokok materi yang penting

yang bersifat kunci.

d. Memberi bimbingan belajar.Bimbingan belajar diberikan dengan tujuan untuk

membantu siswa agar mudah mencapai tujuan pembelajaran atau

kemampuan-kemampuan yang harus dicapainya pada akhir pembelajaran.

e. Penampilan unjuk kerja.Untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai

kemampuan yang diharapkan,mintalah mereka untuk menampilkan

kemampuannya dalam bentuk tindakan yang dapat diamati oleh guru.

f. Memberi umpan balik.Memberi umpan balik merupakan fase belajar yang

terpenting.

g. Menilai unjuk kerja.Merupakan peristiwa pembelajaran yang bertujuan untuk

menilai apakah siswa sudah mencapai tujuan atau belum.

h. Meningkatkan retensi.Peristiwa pembelajaran terakhir yang harus dilakukan

guru adalah upaya untuk meningkatkan retensi dan alih belajar.Guru perlu

memberikan latihan-latihan dalam berbagai situasi agar siswa dapat

mengulangi dan menggunakan pengetahuan barunya kapan saja jika

diperlukan.

Menurut Gagne,yang terpenting dalam pembelajaran adalah menciptakan suatu

kondisi pembelajaran (eksternal) yang dirancang untuk mendukung terjadinya

proses belajar yang bersifat internal.

Menurut pendapat Carl R. Rogers (Ahli Psikoterapi) praktek pendidikan

menitikberatkan pada segi pengajaran, bukan pada siswa yang belajar. Praktek

tersebut ditandai oleh peran guru yang dominan dan siswa hanya menghafalkan

pelajaran.

Langkah-langkah dan sasaran pembelajaran yang perlu dilakukan oleh

guru menurut Rogers adalah meliputi : guru memberi kepercayaan kepada kelas

Page 12: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

12

agar kelas memilih belajar secara terstruktur, guru dan siswa membuat kontrak

belajar, guru menggunakan metode inquiri atau belajar menemukan (discovery

learning), guru menggunakan metode simulasi, guru mengadakan latihan

kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi dengan

kelompok lain, guru bertindak sebagai fasilitator belajar dan sebaiknya guru

menggunakan pengajaran berprogram agar tercipta peluang bagi siswa untuk

timbulnya kreatifitas dalam belajar (Dimyati dan Mudjiono, 1999:17).

Jadi dapat ditegaskan belajar menurut Carl R. Rogers adalah untuk

membimbing anak kearah kebebasan dan kemerdekaan, mengetahui apa yang baik

dan yang buruk, dapat melakukan pilihan tentang apa yang dilakukannya dengan

penuh tanggung jawab sebagai hasil belajar. Kebebasan itu hanya dapat di pelajari

dengan memberi anak didik kebebasan sejak mulanya sejauh ia dapat memikulnya

sendiri, hal ini dilakukan dalam konteks belajar.

Dalam melakukan intraksi belajar mengajar,penggunaan suatu metode

mengajar mutlak diperlukan sebab metode merupakan salah satu unsur penting

dalam proses pengajaran yang dilakukan baik di sekolah maupun di luar

sekolah.Dalam melakukan pembelajaran baik dengan model,pendekatan,strategi

maupun lainnya sudah barang tentu memiliki kelebihan dan kelemahan.

Banyak ahli member definisi tentang penelitian tindakan kelas (PTK).Berikut

ini akan disajikan beberapa definisi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dikemukakan oleh para ahli :

1. Standford (1970) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas adalah

analysis,fact finding,conceptualization,planning,execution,more fact finding

or evalution,and then refetition of this whole circle of activities,indeed,a

spiral of such circles.

2. Tim Proyek PGSM (1999) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang

dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka

dalam melaksanakan tugas,memperdalam pemahaman terhadap tindakan –

tindakan yang dilakukan itu,serta memperbaiki kondisi di mana praktek

pembelajaran tersebut dilakukan.

Page 13: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

13

3. Mukhlis,Abdul dan Nur,Muhamad,(2001) mendefinisikan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah action research is a from of self reflective

inquiry undertaken by participant in a social (including educational) situation

inorder to improve the rationality and justice of (a) their own social or

educational practice,(b) their understanding of these practices,and (c) the

situations in which practices are carried out (Penelitian tindakan kelas adalah

suatu bentuk penelaahan atau iquiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh

peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi social termasuk

pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari (a)

praktikpraktik social atau kependidikan yang mereka lakukan sendiri,(b)

pemahaman mereka terhadap praktek-praktek tersebut,(c) situasi di tempat

praktek itu dilaksanakan.

4. Mills,(2003) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut : Any

syistematic inquiry conducted by techer researchers,to gather information

abaut how their particular schools aperate,how theyteach,and how well their

students learn.

5. Rapoport,(1991) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut :

Action research aims to contribute both to the practical concerns of people in

an immediate problematic situation and to the goals of social science

(including education) by joint collaboration within a mually acceptable

ethical framework.(Banilaio,2008).

Page 14: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

14

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian

a. Lokasi

Adapun yang menjadi lokasi subjek penelitian adalah MI NW

Lingkok Telu Desa Jenggik Utara Kecamatan Montong Gading Kabupaten

Lombok Timur.

b. Waktu

Waktu penelitian mulai pada bulan September sampai dengan bulan

Nopember 2010.Sedangkan pelaksanaan siklus I tanggal 18 Oktober 2010

dan siklus II dilaksanakan tanggal 23 Oktober 2010.

c. Mata Pelajaran

a. Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang memiliki fungsi

strategis bagi siswa Sekolah Dasar dalam perkembangan belajarnya

karena melalui mata pelajaran ini ditanamkan tiga kemampuan dasar

sebagai kemampuan minimal yang mesti dikuasai oleh setiap siswa

Sekolah Dasar yaitu kemampuan membaca,menulis dan berbicara.

Mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup bahan pelajaran yang

mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar penggunaan

bahasa yang meliputi mendengarkan,berbicara atau bercerita,membaca

dan menulis atau mengarang.

Kemampuan dan ketermpilan dasar sebagaimana yang

dipersyaratkan dalam pelajaran bahasa Indonesia tersebut akan dapat

dicapai oleh siswa apabila seorang guru memiliki kemampuan

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang efektif,kreatif

dan dinamis.

b. Ilmu Pengetahuan Alam

Mata pelajaran IPA berisi bahan pelajaran yang menekankan agar

siswa mengenal,memahami alam semesta dalam kaitannya dengan

praktek kehidupan sehari-hari (Kurikulum Pendidikan Dasar

1994).Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan berfungsi untuk memberikan

Page 15: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

15

pengetahuan tentang lingkungan alam,mengembangkan

keterampilan,wawasan dan kesadaran teknologi dalam kaitan dengan

pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.Mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam lebih bersifat member pengetahuan melalui

pengamatan terhadap berbagai jenis dan perangai lingkungan alam

serta lingkungan buatan.Pada perinsipnya Ilmu Pengetahuan Alam di

SD membekali siswa dengan kemampuan berbagai cara mengetahui

dan suatu cara mengerjakan yang dapat membantu siswa untuk

memahami alam sekitar secara mendalam.(Kurikulum 2004)

d. Kelas

Kelas yang menjadi objek penelitian adalah kelas V yang terdiri dari 24

orang yang memiliki karakteristik yang heterogen atau beragam,terutama

dari segi intelegensi dan sosio cultural dan komunikasi.

e. Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa merupakan hal yang pertama kali yang perlu

diperhatikan karena kegiatan pembelajaran pada intinya ditujukan untuk

membelajarkan siswa.Dalam merancang kegiatan pembelajaran,guru harus

mengetahui terlebih dahulu pengetahuan awal siswa.Pemahaman terhadap

pengetahuan awal ini merupakan titik awal bagi guru untuk merancang

kegiatan pembelajaran,baik yang menyangkut tujuan,materi,metode,dan

evaluasinya.Untuk mengetahuinya dapat dilakukan dengan mempelajari

ketercapaian tujuan pada kegiatan pembelajaran sebelumnya atau dengan

mengevaluasi hasil belajar siswa.Hal lain yang terkait dengan siswa adalah

jumlah siswa dalam suatu kelas.Ini juga penting karena akan terkait

dengan strategi dan metode pembelajaran yang akan digunakan termasuk

penggunaan sarana penunjang pembelajaran.

Menurut Dick & Carey (1990),karakteristik siswa yang harus

diidentifikasi guru adalah tingkat kemampuan,pengalaman

sebelumnya,minat,motivasi,dan harapan terhadap pembelajaran.Dengan

memperhatikan karakteristik siswa yang kita hadapi,kita akan dapat

merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai bagi mereka sehingga

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dpat dikuasai dengan

optimal.Kemampuan awal dan karakteristik siswa dapat digunakan guru

sebagai jembatan untuk menguasai kemampuan baru.

Page 16: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

16

Rencana pembelajaran yang disusun haruslah dibuat sesuai dengan

tujuan serta kebutuhan siswa.Materi pelajaran yang diberikan harus sesuai

dengan tuntutan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan

siswa,perkembangan siswa,mengandung norma yang positif,serta

memperhatikan minat dan perhatian siswa.Selain kaitan dengan hal

tersebut,pada intinya rencana pembelajaran yang dibuat harus ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan siswa atau dengan kata lain harus chil

centered atau terpusat pada siswa.Dengan demikian,segala sesuatu yang

direncanakan dan dirumuskan sepenuhnya ditujukan agar siswa

belajar.Proses pembelajaran siswa tersebut haruslah direncanakan sesuai

dengan tujuan dari pembeljaran itu sendiri,yang berorientasi pada tujuan.

Dalam kegiatan pembelajaran,guru harus selalu peka terhadap

perubahan kebutuhan siswa.Oleh karena itu,guru bias menggunakan

berbagai pendekatan pembelajaran agar siswa tidak menjadi bosan.Penting

diperhatikan bahwa mengajak dan menjaga agar siswa tetap belajar adalah

tugas guru dalam rangka menjaga semangat elajar.Siswa dapat diajak

bersama-sama memikirkan dan melakukan proses pembelajaran yang telah

direncanakan guru.Oleh karena itu,penting pula bagi guru untuk

mengetahui keadaan awal para siswa.

Dalam menerapkan karakteristik belajar anak SD dalam proses

pembelajaran di sekolah,sekurang-kurangnya ada dua tahapan yang harus

dilakukan guru yaitu membuat perencanaan pengajaran dan melaksanakan

pengajaran.Dalam merencanakan pengajaran,tujuan pengajaran hendaknya

merupakan titik tolak awal dalam mengembangkan materi yang akan

diajarkan yang kemudia dipertimbangkan berdasarkan waktu,metode,dan

sarana yang diperlukan.Tujuan pengajaran pada dasarnya adalah berupa

perubahan perilaku anak yang diharapkan akan terwujud setelah melalui

proses belajar-mengajar.Faktor kondisi anak juga harus merupakan

pertimbangan utama.Peristiwa pengajaran pada dasarnya merupakan

rangsangan bagi anak untuk melakukan kegiatan belajar.Kegiatan ini

berlangsung dalam suatu proses mengikuti tahapan-tahapan

tertentu,dengan hasil belajar tertentu,dan berlangsung dalam kondisi

tertentu pula.

Berikut akan dikemukakan urutan delapan langkah pokok peristiwa

pengajaran berdasarkan tahapan dan kondisi proses belajar.

Page 17: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

17

a. Membangkitkan motivasi.

Motivasi merupakan kondisi internal sebagai pendorong pada diri anak

untuk melakukan kegiatan belajar.Motivasi akan menentukan arah dan

intensitas (kekuatan) perilaku dalam kegiatan belajar.Dengan motivasi

yang kuat anak akan lebih terarah dan lebih kuat tindakan

belajarnya.Oleh karena itu,membangkitkan motif anak merupakan

langkah awal yang harus dilakukan oleh guru agar anak memiliki

kesiapan dalam melakukan kegiatan belajar.Banyak cara yang dapat

dilakukan guru dalam membangkitkan motif anak,antara lain dengan

mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan perhatian anak.

b. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran.

Sebagai cara lain untuk membangkitkan motivasi anak dalam belajar

adalah dengan menjelaskan tujuan pengajaran yang berupa

kemampuan yang diharapkan dapat dicapai oleh anak.

c. Mengarahkan Perhatian

Langkah selanjutnya dalam pengajaran adalah mengarahkan perhatian

anak kepada rangsangan yang menjadi bagian dari materi dan kegiatan

belajar.Perhatian merupakan peningkatan aktivitas arah perilaku dalam

menghadapi suatu rangsangan tertentu.Dalam kegiatan ini mempunyai

peranan yang penting untuk mengarahkan tindakan-tindakan kegiatan

belajar.Dengan perhatian yang tinggi anak akan dapat mewujudkan

perilaku belajar secara lebih efektif.

d. Merangsang Ingatan.

Dalam kegiatan pengajaran sering diperlukan macam situasi tertentu

sebelum memulai kegiatan belajar baru.Situasi tertentu ini adalah

menampilkan kembali hasil belajar yang telah dicapai pada kegiatan

belajar sebelumnya sebagai pengantar kepada kegiatan belajar yang

akan dihadapi.

e. Memberikan bimbingan dalam belajar.

Tahapan selanjutnya dalam kegiatan pengajaran adalah anak memulai

melaksanakan tugas-tugas kegiatan belajar.Dalam langkah ini sudah

pasti setiap anak akan memilikipenampilan yang berbeda satu dengan

yang lainya.Ada anak yang cepat dalam belajar,ada anak yang

lambat,ada anak yang sukar mengikuti petunjuk guru,atau ada anak

yang sudah mengenal lebih dahulu.Dalam situasi seperti ini peranan

Page 18: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

18

guru dalam memperhatikan keadaan anak secara individual dan

memberikan bantuan agar mereka dapat mengikuti kegiatan beljar

sesuai dengan keadaan diri masing-masing.Mungkin ada anak yang

memerlukan tambahan waktu belajar,atau ada anak yang memerlukan

alat peraga tertentu,ada yang memerlukan penggunaan bahasa daerah

agar lebih mudah mengerti.

f. Meningkatkan daya ingat.

Hasil belajar yang telah dicapai anak akan disimpan dalam simpanan

ingatan di dalam pusat kesadaran.Simpanan ingatan itu akan

dimunculkan kembali pada saat-saat tertentu misalnya pada waktu

menghadapi tugas-tugas belajar seperti ujian atau penggunaan dalam

kehidupan sehari-hari.

g. Mengebangkan pemindahan hasil belajar.

Hasil belajar yang telah diperoleh anak,selain disimpan dalam pusat

kesadaran dalam bentuk memori,juga harus dapat diterapkan dalam

situasi lain.Proses ini disebut transfer dalam belajar atau peruses

pemindahan hasil belajar dalam situasi tertentu ke dalam situasi lain

yang memiliki kesesuaian dengan hasil belajar.

h. Memperoleh balikan

Urutan terakhir dalam langkah pengajaran adalah memperoleh balikan

dari proses dan hasil belajar.Balikan adalah gambaran terhadap hasil

dari proses belajar-mengajar yang berupa perubahan perilaku sesuai

dengan tujuan.Anak harus mengetahui hasil belajar yang telah

dilakukannya dan sebagai sumber motivasi bagi tindakan perilaku

belajar selanjutnya.

B. Deskripsi Per Siklus dan Refleksi

1. Pelaksanaan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyusun Rencana Pelaksanakan

Pembelajaran (RPP),menyusun pedoman observasi,dan merancang

tahapan tindakan yaitu tes awal,tes akhir siklus I.

Siklus I dilakukan pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam. Setelah itu diadakan tes awal yang merupakan langkah

pertama dalam kegiatan ini.Fungsi tes awal ini adalah untuk memperoleh

Page 19: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

19

informasi tentang kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam tujuan

istruksional,sebelum mereka mengikuti pembelajaran yang telah

disiapkan.Apabila siswa telah menguasai kemampuan yang tercantum

dalam tujuan pembelajaran yang ingin dicapai mka hal itu tidak perlu

diberikan lagi oleh guru dlam program pembelajaran yang akan

diberikan.Hal ini berfungsi sebagai uji coba pembelajaran Bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas V MI NW Lingkok Telu

pada materi “Membaca dan Memahami Puisi” Bahasa Indonesia

sedangkan pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah “Konduktor dan

Isolator Panas”.

b. Tahap Tindakan atau Pelaksanaan

Berdasarkan tes yang diadakan pada setiap akhir pembelajaran (siklus

I) dari dua mata pelajaran tersebut menunjukkan bahwa dari 24 orang,13

orang yang mencapai tingkat pemahaman 70% ke atas.

Pada waktu pelaksanaan tes awal yang fungsinya sebagai tes

diagnosis,peneliti dibantu oleh seorang (observer) teman

sejawat.Pengamatan teman sejawat ini dapat dijadikan sebagai refleksi dari

pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan dapat pula dijadikan sebagai

data penyebab gagalnya siswa menyerap pembelajaran.

c. Tahap Pengamatan

Menurut teman sejawat ini,hasil yang diperoleh siswa pada Bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah,antara lain

disebabkan oleh :

a. Untuk materi Bahasa Indonesia siswa tidak dapat menjawab dengan

baik dan benar,karena contoh dan jawaban yang disediakan masih

membingungkan siswa.Ini disebabkan juga oleh para siswa yang tidak

serius dan kurang konsentrasi pada waktu mendengarka penjelasan guru

dalam proses pembelajaran di kelas,disamping itu juga siswa umunya

daya khayalnya masih terbatas.

b. Untuk materi Ilmu Pengetahuan Alam “Konduktor dan Isolator Panas”

siswa masih kurang paham sehingga tidak dapat menjawab dengan

benar.Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan siswa tentang

materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),serta waktu proses

Page 20: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

20

pembelajaran,tidak variatif,termasuk media atau alat peraga yang tidak

lengkap.

c. Baik pada materi pembelajaran Bahasa Indonesia dan materi

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),proses pembelajarannya

guru menerangkan terlalu cepat,monoton,tidak menggunakan

pendekatan,strategi,dan metode yang variatif,sehingga murid cepat

jenuh,perhatian siswa kurang terfokus,guru tidak memberikan siswa

berlatih di depan papan tulis dan disebabkan juga oleh media atau alat

praga yang tidak lengkap dipersiapkan.Akibatnya kecepatan

pemahaman siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) dapat terganggu pada proses pembelajaran.

d. Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian adalah

metode tes dan observasi.Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai

berikut.

a. Tes Awal

Kemampuan awal mengacu pada pengetahuan,sikap,dan

keterampilan yang telah dikuasai siswa sebelum mengikuti

pembelajaran.Tes awal dilakukan sebelum melakukan penerapan

yang akan diterapkan oleh peneliti yaitu sebelum melakukan

penerapan metode problem solving.Dengan mengetahui kemampuan

awal siswa,guru dapat menentukan batas,mana yang perlu dan tidak

perlu dibahas dalam pembelajaran.Adapun tujuan tes awal ini adalah

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik sebelum

melakukan penelitian dan sebagai tolok ukur untuk mengetahui

pemahaman siswa dengan metode problem solving pada materi

“Membaca dan Memahami Puisi” pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia “ Konduktor dan Isolator Panas “ pada IPA kelas V MI

NW Lingkok Telu Desa Jenggik Utara Kabupaten Lombok Timur.

b. Tes Akhir

Kalau tes awal diberikan sebelum siswa mengikuti pelajaran

maka tes akhir diberikan setelah selesai mengikuti pembelajaran.Tes

yang diberikan dalam tes akhir ini identik dengan yang diberikan

pada tes awal.Tes akhir adalah tes yang dilakukan setelah

Page 21: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

21

pembelajaran dengan metode problem solvingAdapun pelaksanaan

tes akhir dilakukan selama dua siklus,yaitu siklus I dan siklus II,dan

dari hasil akhir ini akan terlihat pula perkembangan peningkatan

pemahaman siswa pada setiap siklus.

e. Metode Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan gejala

sistematika terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian.Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek

tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa,sehingga observasi berada

bersama objek yang diselidiki atau diobservasi dilakukan secara

langsung (Margono,2003 : 158).

Observasi digunakan untuk mendapatkan data yang obyektif

tentang proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang sedang

berlangsung,baik menyangkut kegiatan peserta didik maupun pendidik.

Teknik observasi terdiri atas sejumlah cara untuk memahami

individu mengenai aspek-aspek yang bersifat perbuatan,misalnya

kebiasaan belajar,tingkah laku di kelas,hubungan social,aktivitas dalam

diskusi,ketepatan leksanakan suatu tugas dan sebagainya.Agar

observasi dilakukan dengan baik maka terlebih dahulu harus disiapkan

alat bantunya yaitu pedoman observasi.Pedoman observasi merupakan

pedoman tertulis bagi pengamat atau guru yang berisikan rumusan

tentang hal-hal sebagai berikut.(1) tujuan,sasaran,dan focus observasi

(2)pengamat,waktu dan tempat pelaksanaan observasi (3) cara atau

prosedur observasi serta pencatatan dan pengolahan data.

f. Instrumen Pengumpulan Data

Guna mendapatkan data yang sebanyak-banyaknya yang berkaitan

dengan masalah penelitian diperlukan suatu alat pengumpul yang dikenal

dengan instrument penelitian.Keberhasilan suatu penelitian banyak

dipengaruhi oleh instrument yang digunakan,sebab data yang diperlukan

untuk menjawab pertanyaan penelitian atau masalah diperoleh peneliti

melalui instrument.Jadi,dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian

merupakan alat yang sangat membantu peneliti dalam mengumpulkan

data.

Page 22: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

22

2. Pelaksanaan Siklus II

Pada pelaksanaan siklus II ini,instrument yang digunakan sama

seperti instrument yang digunakan pada siklus I.Pada siklus II ini,dibuat

rencana perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V dengan

materi “ Membaca dan Memahami Puisi”.

a. Pada kegiatan awal,guru mengadakan apersepsi memotivasi siswa

dengan menjelaskan pentingnya membaca.

b. Guru memfokuskan pembelajaran tentang “membaca” kemudian

pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab dengan

tepat.

c. Memberi latihan dan tugas rumah

d. Tugas akhir,guru menyimpulkan pelajaran serta mengadakan evaluasi

dan tindak lanjut.

Begitu pula pada hari yang lain pada siklus II dibuat rencana

perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi

“Konduktor dan Isolator Panas” :

a. Pada kegiatan awal,guru melakukan apersepsi dengan menampilkan

gambar eraga,dengan diikuti Tanya jawab tentang konduktor dan

isolator panas.

b. Pada kegiatan inti,guru memfokuskan kegiatan belajar pada pengertian

konduktor dan isolator panas pada alat peraga.

c. Beberapa siswa ditugaskan ke depan untuk menyelesaikan soal,secara

bergiliran dengan bimbingan guru.

d. Siswa yang lain mengamati hasil beberapa temannya yang

lain,kemudian member komentar apakah pekerjaan temannya itu slah

atau benar dengan memberikan alas an-alasan yang masuk akal.

e. Pada kegiatan akhir,guru menyimpulkan materi pelajaran,evaluasi dan

tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah dan belajar kelompok.

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada materi mata

pelajaran Bahasa Indonesia dan pada materi Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA),saya meminta teman sejawat mengobservasi kegiatan pembelajaran

yang telah dilaksanakan terutama mencermati dan memberikan penekanan

pada fokus perbaikan pembelajaran seperti :

Page 23: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

23

a. Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran

Bahasa Indonesia pada kelas V adalah sebagai berikut :

1. Memotivasi siswa agar lebih serius dan bergairah mengikuti

pelajaran.

2. Membimbing siswa untuk lebih memahami membaca.

3. Memberi latihan yang lebih intensif.

4. Menyimpulkan,merangkum pelajaran bersama siswa.

5. Mengadakan evaluasi untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar

siswa.

6. Memberikan latihan dan tugas rumah dan belajar kelompok.

b. Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam pada kelas V adalah sebagai berikut :

1. Guru membuka pelajaran dengan memberikan motivasi,mengatur

suasana dan mengadakan apersepsi dengan beberapa pertanyaan

untuk menggali pengetahuan siswa.

2. Guru menjelaskan materi secara klasikal dengan diawali dengan

pengertian konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari.

3. Siswa menyelesaikan soal secara bersama-sama atas bimbingan

guru,guru menyuruh siswa secara bergiliran untuk menyelesaikan

soal di papan tulis,sedangkan murid yang lain member komentar

atas jawaban temannya.

4. Guru bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran

5. Mengadakan evaluasi

6. Mengadakan tindak lanjut dengan tugas rumah.

Sesuai dengan focus permasalahan yang dialami oleh siswa maka

kegiatan khusus yang menjadi inti perhatian dalam perbaikan

pembelajaran adalah siswa mengetahui enda-benda termasuk konduktor

dan isolator,melakukan percobaan untuk membuktikan benda-benda itu itu

termasuk konduktor dan isolator.

Observasi tindakan pada siklus II ini memperlihatkan terjadinya

banyak perubahan yang positif terutama dalam proses pembelajaran.

Guru membuat catatan pelajara,rencana pelajaran,membuka

pelajaran,menjelaskan tujuan pembelajaran,membuat skenario

pembelajaran,memberikan penekanan terhadap materi pelajaran,dengan

menerapkan pembelajaran Robert Gagne dalam pembelajaran,melakukan

Page 24: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

24

pola intraksi yang bervariasi,memberikan tugas latihan dan

mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Pada siswa bergairah mengikuti pelajaran,umpan balik terjadi,aktif

saling memberikan tanggapan,kegiatan belajar mengajar berjalan

lancer,jumlah siswa kebingungan dapat diperkecil dan siswa tidak takut

dan malu engajukan pertanyaan pada gurunya.

Refleksi,berdasarkan observasi dalam pelaksanakan perbaikan

pembelajaran pada siklus II diperoleh data sebagai berikut :

a. Secara umum ketuntasan belajar siswa kelas V MI NW Lingkok Telu

pada materi pembelajaran Bahasa Indonesia “Membaca dan

Memahami Puisi” dan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

“Konduktor dan Isolator Panas” menunjukkan peningkatan.

b. Skenario pembelajaran sudah lebih baik.

c. Siswa diberi motivasi sehingga konsentrasi mengikuti pelajaran dan

bebas mengajukan pertanyaan.

d. Penyajian materi dengan menerapkan model pembelajaran Robert

Gagne,serta menggunakan pendekatan strategi dan metode yang

bervariasi ternyata lebih meningkatkan pemahaman siswa pada materi

pembelajaran Bahasa Indonesia dan materi pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam pada kelas V MI NW Lingkok Telu Montong

Gading Lombok Timur.

Page 25: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Siklus I dan II

Pada bab IV ini akan disajikan data hasil pembelajaran Bahasa Indonesia

kelas V MI NW Lingkok Telu Kabupaten Lombok Timur.

Data perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II akan ditampilkan dalam

bentuk table sehingga nantinya akan terlihat hasil perbaikan pembelajaran

yang telah dilakukan oleh guru pada siklus II pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

Data siklus I dan siklus II pada pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPA

No Nama Siswa

Mata Pelajaran Ket.

Bahasa Indonesia IPA

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

1 Deni Ilasantri 5 7 4 7

2 Lilis Prananda 6 8 6 8

3 Saadatul Hatmi 6 7 4 7

4 Yuli Alpaini 8 1 8 1

5 Zuriyati 8 1 6 8

6 Masniah 5 6 6 8

7 Halimatussakdiah 10 1 6 6

8 Ernawati 9 1 8 10

9 M.Farizal 6 7 6 7

10 Indrawati 8 9 6 10

11 Riana 6 8 8 10

12 Hartati 8 1 9 8

13 Nopianti 6 7 6 9

14 Wirahadi 8 9 6 7

15 A.Sodikin 5 6 6 8

16 Doni Ramdani 4 6 8 6

17 M.Jaili 6 7 4 7

18 Zul Ihwan 6 8 6 1

19 Hizbul Badawi 7 8 9 7

20 Wisnu Putrajat 6 7 6 8

21 M.Fikri 6 7 7 7

22 M.Habib 6 8 6 8

Page 26: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

26

23 Wawan Efendi 7 9 7 7

24 M.Rizwan 6 7 6 8

Jumlah 24 Siswa

Rata-rata

67 82 62 75

B. Pembahasan Siklus

1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Analisis

Dari hasil data yang didapat oleh observer,maka proses belajar

mengajar yang telah dilakukan dapat dapat dianalisis : proses

pembelajaran kurang lancer karena siswa kurang bersemangat dalam

menerima pelajaran.Disamping itu juga,guru kurang memberikan

arahan dan motivasi kepada siswa,serta guru tidak menggunakan

pendekatan,strategi dan metode pembelajaran yang variatif.

b. Sintetis

Pada siklus ini dari proses pembelajaran yang telah dilakukan

mulai dari perencanaan sampai pada akhir kegiatan,ternyata belum

dapat meningkatkan pemahaman siswa sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh guru.Hal ini disebabkan karena masih adanya

kelemahan yang menjadi rintangan dalam mencapai peningkatan

pemahaman siswa sehingga perlu dilakukan pembelajaran pada siklus II

selanjutnya.

c. Evaluasi

Berdasarkan hasil data,pada proses pembelajaran pada siklus I

ini,memperlihatkan bahwa proses pembelajaran Bahasa Indonesia dan

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memperlihatkan bahwa tingkat

pemahaman siswa secara klasikal masih di bawah standar,yaitu dari 24

orang siswa,nilai rata-rata kelas 67,sedangkan pada materi IPA dari 24

orang siswa nilai rata-rata kelas 62,kurang dari nilai rata-rata standar 70

ke atas.

Page 27: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

27

2. Hasil Penelitian Siklus II

Hasil observasi proses pembelajaran pada siklus II menunjukkan

hal-hal sebagai berikut :

a. Siswa lebih aktif,hal ini disebabkan karena guru sudah banyak

memberikan bimbingan dan pengayaan tambahan atau penjelasan.

b. Siswa lebih cepat menerima materi pelajaran karena guru telah

mencoba menerapkan model pembelajaran Robert Gagne,media atau

alat peraga dipersiapkan,skenario pembelajaran telah dirancang dengan

baik,pembelajaran menggunakan metode yang variatif.

Refleksi terdiri dari :

1. Analisis

Setelah diadakan siklus II yang diikuti,dengan kelas yang

dilakukan sesuai dengan perencanaan dan skenario pembelajaran,maka

proses pembelajaran berjalan dengan baik dan sempur4na serta suasana

kelas yang kondusif.

2. Sintetis

Dari hasil analisis di atas maka dapat disimpulkan bahwa

kelemahan-kelemahan dan kekurangan pada proses pembelajaran

siklus I telah dapat diatasi dengan baik.Dengan kata lain perbaikan

pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPA pada kelas V MI NW

Lingkok Telu telah berhasil meningkatkan pemahaman siswa.

3. Evaluasi

Hasil evaluasi proses perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia

dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V MI NW Lingkok Telu

dengan penerapan model pembelajaran Robert Gagne membuktikan

bahwa perubahan peningkatan pemahaman siswa pada materi Bahasa

Indonesia yaitu rata-rata kelas 67,berubah menjadi 82. Sedangkan pada

maeri IPA dari rata-rata kelas pada siklus I,62 berubah menjadi 75

pada siklus II

Page 28: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

28

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah

dilakukan mengenai penerapan model pembelajaran Robert Gagne,untuk

meningkatkan pemahaman siswa kelas V pada materi pembelajaran Bahasa

Indonesia dan IPA,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan pemahaman siswa kelas V MI NW Lingkok Telu dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia dan pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam

(IPA) dengan penerapan model pembelajaran Robert Gagne,ternyata dapat

meningkatkan pemahaman siswa pada kegiatan pembelajaran Bahasa

Indonesia dan IPA.Hal ini terlihat dari perubahan nilai rata-rata kelas

67,pada siklus II menjadi 82.Sedangkan pada pembelajaran IPA siklus I 62

berubah menjadi 75 pada siklus II.

2. Kreativitas dan pendekatan,strategi dan metode yang variatif dalam

pembelajaran materi Bahasa Indonesia dan IPA sangat berperan dalam

meningkatkan pemahaman siswa.

3. Kegiatan pembelajaran yang bertahap sangat memungkinkan berhasilnya

peningkatan pemahaman siswa.

B. Saran

1. Dalam upaya meningkatkan kinerja guru perlu sekali setiap guru

melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada masing-masing

sekolahnya.Hal ini bermanfaat bagi pembelajaran yang dikelolanya dan

juga bagi siswanya.

2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini,perlu dibaca oleh guru-guru yang

lain.Hal ini penting karena dengan ikut membaca Penelitian Tindakan

Kelas,guru yang lain sepertinya berhadapan dengan masalah

sendiri.Dengan demikian,diharapkan para guru akan berkembang secara

professional,mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya.

3. Menggunakan pendekatan,strategi dan metode,serta mempersiapkan media

atau alat peraga dlam kegiatan pembelajaran apapun sangat diperlukan

Page 29: pkbmdaruttaklim.files.wordpress.com file · Web viewMasalah yang dialami anak didik tidak timbul begitu saja,tetapi ada berbagai factor yang ... (keadaan indra persepsinya,perkembangan

29

oleh seorang guru agar tujuan pembelajarannya berhasil sesuai dengan

harapan.

4. Diharapkan kepada pendidik dalam melakukan proses belajar mengajar

dapat menggunakan metode mengajar secara lebih efektif dan efisien.

5. Pendidik dalam melakukan proses belajar mengajar agar dapat melakukan

berbagai pendekatan dalam mengajar sehingga penguasaan materi

pelajaran oleh peserta didik dapat mengalami peningkatan yang jauh lebih

baik dari sebelumnya.