bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah...

22
1 SEKOLAH MODEL MAKALAH (REVISI) Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. As’aril Muhajir, M.Ag Oleh: ABIDATUL MUTAWADLI’AH NIM : F1.3.2.12.168 KONSENTRASI PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

Transcript of bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah...

Page 1: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

1

SEKOLAH MODEL

MAKALAH (REVISI)

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Teknologi Pendidikan

Dosen Pengampu:

Dr. As’aril Muhajir, M.Ag

Oleh:

ABIDATUL MUTAWADLI’AHNIM : F1.3.2.12.168

KONSENTRASI PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2013

Page 2: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

2

SEKOLAH MODEL

A. PENDAHULUAN

Kehadiran sekolah model di Indonesia merupakan harapan yang sejak

lama diimpikan oleh banyak kalangan, sebab sekolah model sudah menjadi

sebuah kebutuhan yang mendasari kehidupan guna mendapatkan kehidupan

yang layak di masa yang akan datang.

Lembaga pendidikan sebagai sekolah model harus diakui oleh pemerintah

dan masyarakat, bukan oleh lembaga atau sekolah itu sendiri. Dinamakan

sekolah Model berarti memiliki nilai yang lebih dibanding dengan sekolah

biasa yang dapat dilihat dari aspek fisik dan aspek lain yang sangat

menentukan, misalnya proses pembelajarannya atau output yang dihasilkan.

sekolah model juga harus mampu menunjukkan dirinya sebagai sekolah yang

pantas untuk dijadikan contoh oleh sekolah lainnya.

Kategori model menjadi sebuah pilihan bagi orang tua untuk

menyekolahkan anaknya, karena sekolah model sudah dianggap mampu

mencetak anak didik yang berkualitas. Selain itu, sekolah model juga sebagai

pusat pengembangan pendidikan Islam dalam rangka melakukan  perbaikan

mutu pendidikan Islam di sekolah. Fungsi sekolah model sebagai percontohan

bagi sekolah di sekitarnya adalah sebagai pusat kegiatan belajar mengajar

inovatif dan sebagai pusat pemberdayaan kemandirian sekolah dan masyarakat

lingkungannya, karena sekolah model selain sebagai contoh juga sebagai pusat

sumber belajar bersama bagi sekolah di sekitanya. Oleh karena itu, sekolah

model inilah yang dianggap sebagai salah satu alternatif guna mencetak pelajar

yang berkualitas dalam mengembangkan pendidikan Islam di masa yang akan

datang.

Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model,

mulai dari pengertian sekolah model, latar belakang munculnya sekolah model,

tujuan sekolah model, kriteria sekolah model, pengembangan pendidikan Islam

melalui sekolah model dan implikasi tekonologi pendidikan terhadap sekolah

model.

Page 3: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

3

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Sekolah Model

Di dalam kamus besar bahasa Indonesia kata model diartikan pola,

contoh, acuan atau macam dari sesuatu yang akan dibuat.1

Kata model ini dikaitkan dengan sekolah sebagai salah satu program

lembaga pendidikan. Program sekolah model adalah sebuah program yang

ditujukan untuk menjadikan satu sekolah sebagai sekolah yang baik dalam

semua unsurnya, agar dapat digunakan sebagai percontohan bagi sekolah

lain di sekitarnya.2

Dengan adanya program sekolah model pada satu sekolah yang

ditunjuk oleh pemerintah sebagai sekolah percontohan bagi sekolah di

sekitarnya ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu lembaga

pendidikan dan mampu menjadi model yang yang patut dicontoh oleh

sekolah lainnya sehingga keberadaannya dapat memberi dampak positif

kepada sekolah-sekolah di sekitarnya.

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa sekolah model adalah

sekolah yang menjadi pusat pengembangan yang dipilih sebagai

percontohan dan acuan bagi sekolah lainnya yang diharapkan dapat menjadi

sekolah standar yang adaptif dengan pengembangan kebutuhan sosial.

2. Latar Belakang Munculnya Sekolah Model

Program sekolah model tingkat MA dimulai pada 1993 melalui

proyek JSEP (Junior Secondary Education Project), kemudian pada tahun

1998 diteruskan dengan program BEP (Basic Education Project) untuk

tingkat MI dan MTs. 3

Program ini diadakan dengan dasar pemikiran bahwa pada saat itu

citra madrasah sebagai lembaga pendidikan formal masih dianggap sebagai

lembaga pendidikan kelas dua setelah sekolah umum. Kerena dalam

realitasnya memang banyak madrasah memiliki kelemahan dalam praktik

1 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, 2004), 989.2 Nur Ahid, Problematika Madrasah Aliyah di Indonesia, (Kediri: STAIN Kediri Press, 2009), 80.3  Ibid.; 80

Page 4: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

4

penyelenggaraan pendidikan madrasah, yaitu dalam hal manajemennya,

profesionalitas gurunya, masalah kualitas lulusannya dan sarana dan

prasarana. Dengan keaadaan tersebut, Kementrian Agama sebagai Pembina

madrasah melakukan beberapa program yang diharapkan dapat mengangkat

citra madrasah, agar sejajar dengan sekolah yang berada dibawah

pembinaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.4

Kemudian Kemenag menunjuk beberapa sekolah sebagai sekolah

model, yang mana setiap daerah hanya satu sekolah yang mengikuti

program sekolah model. Sehingga sekolah tersebut mendapat beberapa

bentuk bantuan sarana, fasilitas belajar, gedung-gedung baru, hingga

bantuan pendidikan atau beasiswa bagi guru-guru di sekolah untuk

melanjutkan pendidikan S2 ke luar negeri.

Dengan upaya ini, Kemenag pada saat itu sangat menginginkan

adanya perubahan yang signifikan terhadap kualitas sekolah sebagai

lembaga pendidikan yang nantinya bisa sejajar dan unggul dengan sekolah

umum lainnya.

Jadi misi sekolah Model yang telah ditunjuk oleh Kementrian Agama

di masing-masing daerah tidak hanya unggul sendirian dan menjadi contoh,

akan tetapi harus membantu sekolah lain di sekitarnya dalam meningkatkan

kualitas pendidikan mereka, sekolah model juga berperan sebagai lokomotif

yang menarik sekolah-sekolah swasta di sekitanya sehingga menjadi

sekolah yang berkualitas.

3. Tujuan Sekolah Model

Pengembangan sekolah model pada tahap awal memilih madrasah

negeri yang memiliki persyaratan tertentu, misalnya kelengkapan guru,

sarana, lahan dan siswa dalam rangka memberdayakan madrasah dalam

menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan persaingan bebas dalam

segala bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.

4 Imran Siregar, Efektifitas Penyelanggaraan Madrasah Model: Studi tentang MAN 2 Model Padang sidempuan,  (Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, 2000), 12.

Page 5: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

5

Secara garis besar tujuan sekolah model dapat dirumuskan sebagai

berikut:5

a) Menjadi acuan dalam penyelenggaraan sekolah lainnya baik negeri

maupun swasta.

b) Sebagai sekolah pembina terhadap sekolah setingkat di sekitar

wilayahnya dalam bidang kurikulum, pengajaran, administrasi dan

sebagainya.

c) Sebagai tempat penyelenggaraan pelatihan tenaga guru dan tenaga

kependidikan lainnya melalui fasilitas Pusat Sumber Belajar (PSB) yang

disediakan. Ini hanya berlaku bagi sekolah model yang diperlengkapi

dengan fasilitas pelatihan atau fasilitas PSB.

d) Sebagai fasilitator (pelayan fasilitas belajar) bagi sekolah sekitarnya yang

ingin memanfaatkan fasilitas belajar yang ada, seperti perpustakaan,

laboratorium, work shop keterampilan dan lain sebagainya secara bergilir

(time sharing).

Sekolah Model dimaksudkan sebagai center for excellence yang

dikembangkan lebih dari satu buah dalam setiap provinsi. Sekolah Model

diproyeksikan sebagai wadah penampung siswa-siswa terbaik masing-

masing daerah untuk dibimbing secara maksimal tanpa harus pergi ke

daerah lain.

Keberadaan sekolah model juga dapat mencegah

terjadinya eksodus (pengungsian) SDM terbaik suatu daerah ke daerah lain

disamping itu juga mendorong tumbuhnya persaingan sehat antar daerah

dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih berkualitas.6

Proses menjadikan suatu sekolah menjadi sekolah unggul dan model

bagi sekolah lain merupakan pengembangan sekolah yang tepat dalam

rangka meningkatkan nilai  dan mutu pendidikan Islam di masyarakat.

4. Kriteria Sekolah Model

5 Depag RI, Sistem Penyelenggaraan Madrasah Aliyah Model, (Jakarta: 1996), 10.6 Ahmad Zayadi, Desain Pengembangan Madrasah, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Pendidikan Islam Depag, 2005), 57.

Page 6: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

6

Menurut Kementrian Agama, sekolah model dipilih dari sekolah

negeri yang memiliki potensi untuk menjadi sekolah model. Atas dasar

kriteria sebagai berikut:

a) Memiliki potensi untuk menjadi sekolah model.

b) Memiliki kepala sekolah yang dinamis, kreatif, inisiatif atau prokatif,

idealis, konseptual, komunikatif serta memiliki dedikasi dan motivasi

yang tinggi terhadap tugas.

c) Memiliki kemampuan yang baik dalam melaksanakan program

pendidikan dan pembelajaran.

d) Memiliki guru yang memadai dan memenuhi kualifikasi tenaga guru.

e) Memiliki ruang belajar yang cukup dan ruang lainnya yang memadai.

f) Memiliki fasilitas perpustakaan dan laboratorium yang cukup.

g) Memiliki prestasi yang baik dalam kegiatan program ekstrakurikuler

dalam bidang keagamaan, kesenian dan olah raga.

h) Tersedianya area tanah yang cukup untuk pengembangan fisik sebagai

sekolah model.

i) Dukungan yang baik dari masyarakat sekitar dan orang tua siswa (BP3).7

Selain itu, ada beberapa kriteria penting yang harus diperhatikan untuk

mewujudkan sekolah model: 8

a) Kepala Madrasah

Kepala madrasah dituntut dapat berperan sebagai professional

leader dalam tindakan dan perilaku yang mendorong dirinya, guru dan

staf yang ada menuju visi keunggulan.

b)  Guru

7 Depag RI, Sistem Penyelenggaraan Madrasah Aliyah Model, 12.8 Fuad Fachruddin dari Headlye Beare, dkk., Creating An Exellence School. (London: Routtledge, 1991), 154-157.

Page 7: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

7

Guru juga harus siap untuk mengembangkan bahan-bahan

pembelajaran, pendekatan, alat-alat teknologi yang diperlukan untuk

mendukung potensi siswa untuk berkembang.

c)  Kurikulum

Kurikulum merupakan pedoman bagi guru dalam menyelenggarakan

pembelajaran. Kurikulum memberikan konsep-konsep standar dari mata

pelajaran yang perlu diajarkan kepada siswa berdasarkan pertimbangan

akademik dan perkembangan psikologi siswa. Apa yang akan diajarkan

kepada siswa adalah apa yang sebenarnya diperlukan oleh siswa dan

menstimulasi siswa untuk mempelajari sendiri (rasa ingin tahu).

d) Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran lebih mendorong siswa merasa tertantang

belajar untuk mengembangkan rasa keingintahuan individu siswa untuk

mendalami sesuatu. Siswa merekontruksi pengetahuan dan kegunaan apa

yang dipelajari dalam satu kesatuan. Oleh karena itu, interaksi siswa

dengan pihak lain termasuk sumber belajar yang ada di lingkungan

sekolah merupakan bagian dari peran guru dalam membantu terciptanya

kondisi yang mendukung minat dan semangat siswa untuk mempelajari

sesuatu.

e) Penilaian

Penilaian pembelajaran bukan hanya untuk melihat daya serap yang

dipelajari. Tetapi juga mengetahui faktor yang menjadikan siswa

mengalami kesulitan dalam belajar, mengembangkan kemampuan siswa

mengenai apa yang ingin dicapai sejalan dengan potensi dan kebutuhan

masing-masing. Siswa memahami apa yang dinilai, untuk apa dan

bagaimana penilaian dilaksanakan.9

f) Layanan kepada Siswa

9 Fuad Fachruddin, Madrasah Model: Indikator Obyektif dan Operasionalnya Madrasah, (Jakarta: PPIM IAIN, 2000), 20.

Page 8: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

8

Dalam setiap kelas, prestasi belajar siswa dapat dikelompokkan

menjadi 3 (tiga), yaitu kelompok siswa berkemampuan cepat, kelompok

anak didik berkemampuan normal dan kelompok siswa berkemampuan

lambat (di bawah rata-rata). Kecenderungan pembelajaran selama ini

adalah guru lebih banyak berkonsentrasi pada kelompok cepat saja,

sehingga siswa dari kelompok lambat agak terabaikan, atau apabila guru

memperhatikan siswa dari kelompok lambat, maka siswa kelompok cepat

akan terhambat kecepatan belajarnya. Berdasarkan kenyataan ini, maka

sekolah diupayakan memberi pelayanan pendidikan yang berorientasi

pada kemampuan siswa secara individu.

g) Pengembangan Bakat dan Minat

Pengembangan bakat dan minat diarahkan untuk merancang masa

depan bagi siswa sepenuhnya. Siswa dipandang sebagai pribadi yang

memiliki potensi yang berbeda-beda yang perlu diaktualisasikan secara

optimal. Untuk itu, membutuhkan kondisi yang kondusif bagi tumbuh

dan berkembangnya bakat dan minat tersebut.

Kegiatan pengembangan minat dan bakat tersebut dilihat dari aspek

intelegensinya dapat dikelompokkan menjadi: 1) bidang seni, misalnya

seni lukis, qiro'ah, karawitan, angklung, qosidah, kolintang, dan musik,

(2) bidang olahraga misalnya sepak bola, volley, basket, tennis meja,

bulu tangkis, bela diri, panjat tebing, dan arung jeram, (3) bidang

kebahasaan, misalnya mengarang, puisi, drama, dan English

Conversation Club, (4) bidang kemampuan kognitif, misalnya kelompok

ilmiah remaja, dan (5) bidang keterampilan, misalnya: pramuka, PMR,

dokter kecil, dan kelompok dakwah masjid.10

h) Pengembangan Lingkungan Belajar

Salah satu unsur penting dalam menumbuhkembangkan potensi

siswa adalah bagaimana menata lingkungan agar belajar benar-benar

merupakan aktivitas yang menggairahkan. Lingkungan belajar

10 Agus Maimun dan Agus Zainul Fitri, Madrasah Unggulan, (Malang, UIN Maliki Press, 2010) , 64.

Page 9: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

9

bagaimanapun caranya dimaksudkan agar siswa senang belajar. Salah

satu karakteristik dari penataan lingkungan seperti ini adalah keterlibatan

siswa sebagai subyek yang belajar. Pemikiran ini dijadikan titik tolak

untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa yang harus disediakan dalam

lingkungan agar anak terdorong untuk terlibat dalam peristiwa belajar.

Jawaban atas pertanyaan ini akan membawa implikasi yang luas, karena

terkandung suatu pemikiran pembaharuan tentang bagaimana

memperlakukan siswa sebagai subyek belajar, bukan sekadar obyek

belajar, dan apa yang harus disediakan untuk siswa agar terjadi peristiwa

belajar dalam dirinya.

i) Pengembangan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana maksudnya adalah semua perangkat, baik

perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang

digunakan dan dapat mendukung proses pendidikan dan pembelajaran.

Sarana misalnya: media pendidikan (buku, kamus, alat-alat praktik,

media audio, media visual, dan media audio visual). Sedang prasarana

meliputi: bangunan madrasah yang berupa gedung, perpustakaan,

laboratorium, bengkel dan perabot madrasah serta berbagai hal yang erat

hubungannya dengan mutu madrasah.11

Untuk itu, sarana dan prasarana minimal yang harus dimiliki oleh

madrasah ke depan, khususnya Madrasah Negeri adalah: (1) gedung

madrasah yang representatif, (2) laboratorium komputer, bahasa

(Arab/Inggris), IPA dan IPS, (3) perpustakaan beserta koleksinya yang

lengkap (4) bengkel untuk latihan keterampilan, (5) kantin sekolah, (6)

koperasi anak didik, (7) ruang UKS, sarana layanan kesehatan dan

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), (8) musholla atau masjid,

(9) sanggar seni, (10) ruangan kantor untuk kepala, pendidik, dan

administratif, (11) kantor BP3.

11  Puslitbang, Pendidikan Agama dan Keagamaan, (Jakarta, Balitbang Agama dan Diklat Keagamaan RI, 2001), 23.

Page 10: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

10

Kondisi madrasah model pada saat ini belum menunjukan tingkat

yang sama, baik dalam segi fasilitas maupun dalam segi kualitas. Hal ini

karena adanya perbedaan kondisi dan dukungan fasilitas awal disamping

dukungan fasilitas berikutnya setelah menjadi sekolah model.

Diharapkan sekolah model tersebut pada waktunya nanti benar-benar

menjadi sekolah percontohan walaupun kondisi satu sama lain berbeda.

Secara umum persyaratan sebagai sekolah model adalah sebagai

berikut:12

1) Memiliki manajemen madrasah yang baik.

2) SDM yang berkualitas

3) Kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan

4) Bantuan pendidikan yang memadai

5) Keunggulan kualitas lulusan

5.  Pengembangan Pendidikan Islam Melalui Sekolah Unggulan Dan

Sekolah Model

Pengembangan pendidikan Islam dapat terealisasi melalui adanya

kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Institusi yang

melahirkan kebijakan-kebijakan yang mendukung program sekolah

unggulan dan sekolah model ini adalah Kementrian Agama.

Sekolah sebagai suatu institusi pendidikan harus mampu

mengembangkan mutu dan keunggulan pendidikan. Sekolah yang

mengenalkan dirinya sebagai sekolah unggul dan model harus berbeda dari

pada sekolah lainnya. Sekolah harus memiliki keunggulan yang layak

dibanggakan oleh sekolah dan masyarakat yang dapat dijadikan sebagai

sekolah percontohan bagi sekolah-sekolah lainnya.

Dengan merealisasikan beberapa bentuk pendekatan-pendekatan

pengembangan pendidikan Islam melalui sekolah unggulan maka

diharapkan akan melahirkan lulusan yang bisa  menampilkan citra diri

sebagai makhluk Tuhan yang di dalam dirinya terdapat potensi rasional

(nalar), emosi dan spiritual. Tiga dimensi keunggulan dalam perspektif

12 Nur Ahid, Problematika, 80.

Page 11: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

11

Islam mencitrakan sosok manusia utuh. Lembaga pendidikan yang terlalu

banyak menekankan pentingnya nilai akademik, kecerdasan otak atau IQ

saja, mengabaikan kecerdasan emosi (EQ) yang mengajarkan integritas,

kejujuran, komitmen, visi, kreativitas, ketahanan mental, kebijaksanaan,

keadilan, prinsip kepercayaan, penguasaan diri atau sinergis menjadikan

pendidikan kehilangan ruhnya.13

Dalam perspektif pendidikan ideal belumlah cukup untuk

menggambarkan keutuhan sosok manusia. Sebab dalam diri manusia

terdapat satu aspek penting lainnya yaitu potensi spriritual. Kecerdasan yang

membuat manusia berbuat kebaikan, kebenaran, keindahan, dan kasih

sayang dalam hidup, kecerdasan untuk menempatkan prilaku dan hidup

manusia dalam konteks makna yang luas dan lebih kaya. Kecerdasan

spiritual yang ditanamkan melalui pendidikan akan memberikan bekal

kepada peserta didik sehingga mampu menjawab keprihatinan dirinya

tentang apa arti menjadi manusia, apa makna dan tujuan puncak dari hidup

manusia.14

Apabila sekolah mampu mengorientasikan tiga kecerdasan tersebut

berarti sekolah unggul telah mengakomodasi dan mengarahkan sisi

kemanusiaan peserta didik agar memiliki intelektualitas, spiritualitas,

moralitas, sosialitas, rasa, dan rasionalitas dalam kehidupannya. Sehingga

output yang dihasilkan akan mampu hidup serasi dan seimbang dengan

lingkungan keluarga, anggota masyarakat, alam, dan juga dengan Tuhan.

Begitu juga dengan sekolah model, semua komponen pendidikan di

sekolah harus mampu inovatif dan kreatif dalam mengemas dan memproses

penddikan Islam di sekolah. Semua komponen tersebut harus mendukung

untuk menghasilkan kualitas dan hasil output pendidikan di sekolah yang

berkualitas dan mampu menjadi sekolah percontohan. Sehingga sekolah-

sekolah lain yang ada di daerah tersebut dapat belajar dan mencontoh pada

sekoah model yang ditunjuk Kementrian Agama.

13 Muhammad, Konsep Pengembangan Madrasah Unggul dan Kreatif,  Vol. 4, No. 1 (Januari, 2009), 41.14 Ibid; 42.

Page 12: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

12

Menurut Fuad Fachruddin, pandangan tentang sekolah model akan

mewarnai wujud nyata tentang penyelenggaraan kegiatan pendidikan di

sekolah. Dalam mewujudkan sekolah model pertama-tama perlu dilakukan

perubahan cara pandang (paradigma) semua pihak yang terlibat secara

langsung seperti pimpinan sekolah dan guru-guru, maupun pihak tidak

langsung seperti para pembina sekolah yang berada di bawah naungan

Kemenag, pengawas, kantor departemen, kanwil dan pusat.15

Dengan demikian pemerintah akan mampu memfasilitasi sekolah

terhadap pengembangan pendidikan Islam, apa yang dimiliki dan apa yang

menjadi kebutuhan siswa dalam kerangka mengembangkan seluruh potensi

yang ada pada diri siswa baik itu potensi intelektual, emosional dan

spiritualnya. Dengan demikian sekolah akan dapat melahirkan sosok yang

memiliki intelektualitas tinggi yang siap berpotensi, responsif terhadap

perkembangan dan mempunyai pandangan ke depan dan sikap kritis, jati

diri yang jelas, empati didukung dengan iman dan takwa dalam konteks

sekolah model sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berciri khas

Islam.

6. Implikasi Tekonologi Pendidikan Terhadap Sekolah Model

Adapun implikasi teknologi pendidikan tentu sangat menunjang

kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di sekolah model. Dengan

teknologi yang maju, maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan

lancar. Dengan adanya dukungan fasilitas dan peralatan teknologi yang

canggih, maka sekolah model akan semakin diakui keberadaannya, karena

sekolah ini menjadi percontohan bagi sekolah lain yang ada di sekitarnya.

Disamping itu juga tujuan pengembangan pendidikan Islam akan semakin

terealisasi.

Dengan adanya teknologi pendidikan yang semakin maju, seorang

guru tidak akan merasa kesulitan dalam mengimplementasikan proses

belajar mengajar yang efektif dan efisien, karena semua fasilitas dan media

yang berbasis teknologi sudah memadai.

15 Fuad Fachruddin, Madrasah Model: Indikator Obyektif dan Operasionalnya, 17- 20.

Page 13: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

13

C. KESIMPULAN

Sekolah model adalah sekolah yang menjadi pusat pengembangan yang

dipilih sebagai percontohan dan acuan bagi sekolah lainnya yang diharapkan

dapat menjadi sekolah standar yang adaptif dengan pengembangan kebutuhan

sosial.

Munculnya sekolah model dilatar belakangi masalah rendahnya mutu

pendidikan Islam, terutama masalah output yang dihasilkan dan kualitas

manajemen yang ada di sekolah. Pemerintah melakukan langkah awal dengan

mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung adanya sekolah model,

seperti menyekolahkan guru-guru madrasah hingga tingkat S2 dan

menyediakan fasilitas-fasilitas laboratorium dan lain-lain.

Dengan adanya program sekolah model diharapkan dapat meningkatkan

kualitas mutu lembaga pendidikan dan mampu menjadi model yang yang patut

dicontoh oleh sekolah lainnya sehingga keberadaannya dapat memberi dampak

positif kepada sekolah-sekolah lain di sekitarnya.

Adapun kriteria untuk menjadi sekolah model diantaranya: memiliki

potensi untuk menjadi sekolah model, kepala sekolah yang dinamis, kreatif,

inisiatif, idealis, konseptual, komunikatif, kemampuan yang baik dalam

melaksanakan program pendidikan dan pembelajaran, guru yang profesional,

ruang belajar, fasilitas perpustakaan dan laboratorium yang cukup memadai.

Dalam rangka mengembangkan pendidikan Islam, maka komponen

pendidikan di sekolah harus inovatif dan kreatif dalam memproses pendidikan

Islam di sekolah. Semua komponen dan peralatan teknologi harus mendukung

untuk menghasilkan kualitas dan output pendidikan di sekolah yang berkualitas

dan mampu menjadi sekolah percontohan.

Adanya teknologi pendidikan sangat menunjang kelengkapan sarana dan

prasarana di sekolah model. Dengan adanya teknologi yang semakin maju,

maka proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan menghasilkan output

berkualitas, sehingga sekolah model benar-benar diakui keberadaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: bida88.files.wordpress.com  · Web viewDalam makalah ini akan dijelaskan mengenai gambaran sekolah model, ... (P3K), (8) musholla atau masjid, (9) sanggar seni, (10) ruangan kantor

14

Salim, Peter dan Salim, Yenny, 2004,  Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press.

Ahid, Nur, Problematika Madrasah Aliyah di Indonesia, 2009, Kediri: STAIN Kediri Press.

Siregar, Imran, 2000, Efektifitas Penyelanggaraan Madrasah Model: Studi tentang MAN 2 Model Padangsidempuan, Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan.

Depag RI, 1996, Sistem Penyelenggaraan Madrasah Aliyah Model, Jakarta: Depag.

Zayadi, Ahmad 2005, Desain Pengembangan Madrasah, Jakarta: Dirjen Kelembagaan Pendidikan Islam Depag.

Fachruddin, Fuad dari Headlye Beare, dkk.,1991, Creating An Exellence School. London: Routtledge.

Fachruddin, Fuad, 2000, Madrasah Model: Indikator Obyektif dan Operasionalnya Madrasah, Vol. 3, No. 3, Jakarta: PPIM IAIN.

Maimun, Agus dan Zainul Fitri, Agus, 2010, Madrasah Unggulan, Malang, UIN Maliki Press.

Puslitbang, 2001 Pendidikan Agama dan Keagamaan, Jakarta, Balitbang Agama dan Diklat Keagamaan RI.

Muhammad, 2009, Konsep Pengembangan Madrasah Unggul, Kreatif,  Vol. 4, No. 1