· Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP,...

25
BUPATI BOLAANG MONGONDOW SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA KONTRAK TAHUN JAMAK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOLAANG MONGONDOW SELATAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan akselerasi pembangunan Daerah serta memberi kepastian hukum dalam rangka menciptakan iklim keterbukaan, dan akuntanbilitas penyelenggaraan pembangunan di daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan memperhatikan perkembangan keuangan Daerah dalam pelaksanaan pembangunan yang bersifat strategis dan berskala besar yang mengacu kepada pelaksanaan program-program prioritas yang tidak dapat dilaksanakan dalam waktu 12 [dua belas bulan], sehingga diselesaikan dengan Tahun Jamak; b. berdasarkan pertimbangan huruf a diatas, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Tata Cara Kontrak Tahun Jamak. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negra Republik Indonesia Nomor 4247] 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung [ Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247. 3. Undangf-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara [ Lembaran Negara Republik

Transcript of  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP,...

Page 1:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

BUPATI BOLAANG MONGONDOW SELATANPERATURAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

NOMOR 21 TAHUN 2012TENTANG

TATA CARA KONTRAK TAHUN JAMAK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOLAANG MONGONDOW SELATAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan akselerasi pembangunan Daerah serta memberi kepastian hukum dalam rangka menciptakan iklim keterbukaan, dan akuntanbilitas penyelenggaraan pembangunan di daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan memperhatikan perkembangan keuangan Daerah dalam pelaksanaan pembangunan yang bersifat strategis dan berskala besar yang mengacu kepada pelaksanaan program-program prioritas yang tidak dapat dilaksanakan dalam waktu 12 [dua belas bulan], sehingga diselesaikan dengan Tahun Jamak;

b. berdasarkan pertimbangan huruf a diatas, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Tata Cara Kontrak Tahun Jamak.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negra Republik Indonesia Nomor 4247]

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung [ Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247.

3. Undangf-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara [ Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 4286]

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara [ Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355]

5. Undang-Undang Nomor 10 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan [Lembaran Negara

Page 2:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

Republiuk Indonesia Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389].

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,Pengelolaan dan Tanggungjawaban Keuangan Negara [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4400]

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421]

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemereintrahan Daerah [Lembaran Negara Republiuk Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembarean Negara Republik Indonesia Nomor 4437] sebagaimana telah diubah beberapa kali,terakhir dengan Undang-Uyndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Uyndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerinrahan Daerah [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 598, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844]

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438]

10, Undang-Undang Nonor 38 Tahun 2004 tentang Jalan [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Repuyblik Indonesia Nomor 444] ;

11. Undangf-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2997 Nomor 33, Tambahan lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4700];

12.. Undang-Undang Nomo 26 Tahun 2007 tentang PenataanRuang[ Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negra Republik Indonesia Nomor 4725]

13. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Di Propinsi Sulawesi Utara [Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 2008 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4876 ;

Page 3:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

14.. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3956] ;

15 Peraturan Penmerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 tentang Bangunan Gedung [ Lembaran Negra Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532] ;

16 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomoir 4578] ;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4655] ;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintrahan Antara Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten /Kota [Lembaran Negara Republiuk Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737] ;

18. Peraturan Pemerintaah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4741] ;

19 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Kerja Sama Daerah [ Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomnor 4761 ]

20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional [RTWN], [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republikj Indonesia Nomnor 4833] ;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha Dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi

21. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;

22.. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

Page 4:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomnor 59 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 5/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Pengajuan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak [Multi Years Contract] Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

Dengan persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

Dan

BUPATI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TATA CARA KONTRAK TAHUN JAMAK [MULTI YEAR CONTRACT] KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN.

BAB I

KENTETUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah Bolaang Mongondow Selatan.

3. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

4. Bupati adalah Bupati Bolaang Mongondow Selatan

5. Sekretaris adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Page 5:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

6. SKPD adalah Satuan Kerja Pemerintah Daerah Bolaang Mongondow Selatan

7. Badan Perencanaan Daerah selanjutnya disingkat Bapeda adalah Badan Perencanaan Daerah Bolaang Mongondow Selatan

8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

9. Pembiayaan Pembangunan Tahun Jamak adalah Penyediaan alokasi dana untuk pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran dalam APBD yang melebihi jangka waktu 1 [satu] tahun.

10. Kontrak Tahun Jamak adalah perikatan antara pengguna barang/jasa dengan penyedia barang/jasa dalam pekerjaan pengadaan barang / jasa yang anggarannya melebihi 1 [satu] tahun anggaran dan pelaksanaanya memerlukan waktu lebih dari 12 [ dua belas ] bulan serta teknis pekerjaannya tidak dapat dipecah-pecahkan.

11. Kegiatan Tahun Jamak adalah kegiatan yang waktu pelaksanaan dan dana anggarannya mengikat untuk masa lebih dari 1[satu] tahun.

12. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah Dokumen perencanaan untuk periode 20 [dua puluh) tahun

13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah Dokumen perencanaan untuk periode 5 [lima] tahun

14. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah Dokumen perencanaan untuk periode 1 [satu] tahun

15. Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkat RTRW adalah adalah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan merupakan penjabaran dari RTRW propinsi,disusun sebagai acuan penyusunan RPJMD dan RPJPD.

16. Pembangunan Fisik adalah pembangunan infrastruktur dan/atau bangunan gedung untuk kepentingan umum dan pemerintah.

Page 6:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

17. Pembangunan Infrastruktur adalah kegiatan yang meliputi pekerjaan konstruksi untuk membangun atau meningkatkan kemampuan infrastruktur dan/atau pemeliharaan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kemanfaatan infrastruktur.

18. Pembangunan Bangunan Gedung adalah pekerjaan konstruksi yang meliputi membangun baru, perawatan [rehabilitasi, renovasi, ] dan pekerjaan lanjutan bangunan gedung.

19. Tim Anggaran Pemerintah Daerah selanjutnya disingkat TAPD adalah Tim yang dibentuk dengan keputusan Bupati dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan Kebijakan Bupati dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat Perencana Daerah, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dan pejabat lain sesuai dengan kebutuhan.

20. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya periode 1 [satu] tahun.

21. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS merupakan program prioritas dan patokan batas maksimum anggaran yang diberikan kepada SKPD/Unit Kerja untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD/unit kerja.

BAB II

AZAS UMUM

Pasal 2[1] Pembiayaan pembangunan Tahun Jamak dilakukan

berdasarkan azas efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabel.

[2] Penganggaran dalam APBD dilakukan untuk memberikan kepastian ketersediaan dana yang diperlukan

BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 3

Pembiayaan pembangunan tahun jamak dimaksudkan untuk menjamin pemenuhan pembiayaan yang bersumber dari

Page 7:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

APBD dalam rangka pembangunan fisik yang bersifat strategis dan pelaksanaan pembangunan serta pembiayaannya membutuhkan waktu lebih dari 1 [satu] tahun anggaran.

Pasal 4

Tujuan pengaturan pembiayaan pembangunan tahun jamak adalah untuk :

1. Memberikan kepastian arah, target, sasaran dan tahapan penyeleswaiaan kegiatan pembangunan yang tidak dicapai dalam iangka waktu tertentu dan tidak dapat dibebankan pembiayaannya dan/atau dilaksanakan dalam satu tahun anggaran.

2. Memperjelas penyelesaian rencana tahapan pekerjaan per tahun dan kepastian penyelesaian proyek

3. Mempermudah proses administrasi pertanggunjawaban program,; dan

4. Memberikan kepastian sumber anggaran pembiayaan yang akan digunakan untuk kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan.

BAB IVKRITERIA, SYARAT PEMBIAYAAN DAN JENIS PEMBANGUNAN

Pasal 5Kriteria pembangunan infrastruktur dan bangunan gedung memlalui pembiayaan pembangunan tahun jamak, meliputi ;

1. Pelaksanaan konstruksinya memerlukan waktu lebih dari 1 [satu] tahun

2. Pekerjaan yang merupakan satu kesatuan konstruksi yang sifat pertanggungjawabannya terhadap kegagalan bangunan tidak bisa dipecah-pecah dari pekerjaan sebelumnya.

3. Program dan kegiatan pembangunan bersifat strategis dan merupakan prioritas unbtuk segera dilaksanakan dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan/atau kesejahteraan masyarakat.

Page 8:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

Pasal 6Syarat pembiayaan pembangunan tahun jamak meliputi :1. Program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

dokumen perencanaan yang komprehensif, baik kelayakan,ekonomis, teknis dan rencana pentahapan penganggaran maupun pelaksanaanyanya,

2. Teknis, konstruksi dan metode pelaksanaan tidak dimungkinkan untuk dilaksanakan dalam waktu satu tahun

3. Kegiatan pembangunan tahun jamak yang dikerjakan, harus memiliki kejelasan rencana operasi dan pemeliharaan [pemerintah,swasta dan masyarakat]

4. Penyelesaian pekerjaan tidak melebihi masa jabatan Bupati

5. Disesuaikan dengan kemampuan keuangan Daerah

Pasal 71. Jenis pembangunan yang dapat dibiayai dari

pembiayaan pembangunan tahun jamak, adalah meliputi ;

a. Bangunan gedung pemerintahan dan gedung pelayanan publik

b. Infrastruktur transportasi, meliputi pelabuhan laut, jembatan dan jalan

c. Infrastruktur sumber daya air dan iri gasid. Infrastruktur air minum, meliputi pengambil air

baku, jaringan transmisi, jaringan distribusi dan instalasi pengolahan air minum

e. Insfrastruktur air limbah, termasuk persampahanf. Jenis infrastruktur lainya yang spesifik dan

bersifat strategis sesuai kebutuhan.

2. dimaksud pada ayat [ 1 ] dapat dikerjakan dengan pihak ketiga sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.:

BAB V

Page 9:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

TAHAPAN DAN PROSEDUR PENGUSULAN KEGIATAN TAHUN JAMAK

Bagian PertamaTahapan Kegiatan Tahun Jamak

Pasal 8Tahapan kegiatan Tahun Jamak terdiri dari :a. pengusulanb. pengkajian dan penelitianc. pembahasan dan penetapand. penganggaran, dane. pelaksanaan

Bagian KeduaPengusulan Kegiatan Tahun Jamak

Pasal 9[1] SKPD terkait sesuai kewenangan berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan,.mengusulkan kegiatan tahun jamak kepada Bappeda pada akhir pertama triwulan dan ditembuskan Kepada Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Inspektorat Daerah.

[2] Usulan dimaksud pada ayat [1] sebagaimana dimaksud pada ayat [2] dilampiri Kerangka Acuan Kerja kegiatan tahun jamak yang berisi : a. latar belakang;b. maksud dan tujuan;c. lingkup dan spesifikasi pekerjaan;d. Kebutuhan biaya;e. pentahapan anggaran dan waktu;f. alasan pengajuan yang berisi anlisa mengenai

manfaat yang akan diterima oleh masyarakat/pemerintah jika kegiatan dimaksud merupakan kegiatan tahun jamak, dan

g. data-data pendukung antara lain : Amdal, ketersediaan lahan,peruntukan lahan, aspek legal dan administrasi lainnya yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Page 10:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

BAB VIPENGKAJIAN/PENELITIAN

Pasal 10[1] Usulan kegiatan tahun jamak dimaksud pada pasal 9

akan dikaji oleh Bapeda bersama unit terkait. [2] Kriteria pengkajian/penelitian dimaksud pada ayat

[1], meliputi ;a. kesesuaian usulan dengan kriteria kegiatan tahun jamak

b. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW

c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada

d. besarnya manfaat yang akan dihasilkan e. urgensi dari pekerjaan yang diusulkan

[3] Dalam melakukan pengkajian/penelitian Bapeda dapat meminta pendapat dan membentuk tim dan/atau menunjuk pihak ketiga yang kompeten.

[4] Hasil kajian/penelitian sebagaimana dimaksud apad ayat [1], disampaikan kepada Kepala Bapeda,

[4] Berdasarkan hasil pengkajian/penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat [3], Ketua TAPD, menyiapkan surat Bupati disampaikan kepada Pimpinan DPRD untuk persetujuan Tahun Jamak

[5] Surat Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat [4] disertai lampiran berupa :a. Kerangka Acuan Kerja;b. hasil pengkajian/penelitian;danc. rencana penganggaran dan pentahapan kegiatan.

BAB VII

PEMBAHASAN DAN PENETAPANPasal 11

Usulan kegiatan tahun jamak disampaikan kepada Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada pasal 10 ayat [4] akan dilakukan pembahasam antara Eksekutip

Page 11:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

dan DPRD. Untuk selanjutnya dilakukan penetapan Kegiatan Tahun Jamak

BAB VIPENGANGGARAN

PASAL 12[1] Berdasarkan surat penetapan DPRD. Sebagaimana

dimaksud pada pasal 11, dibuat keputusan Bupati tentang Penetapan Anggaran dan Tahapan Kegiatan yang disiapkan oleh TAPD

[2] Dalam pembahasan APBD,kegiatan tahun jamak sebagaimana dimaksud pada ayat [1] wajib dimasukan kedalam Renja, KUA, PPAS serta RAPBD untuk menjadi prioritas dalam penganggarannya.

BAB VIIIPELAKSANAAN

Pasal 13[1] Setiap Kontrak Tahun Jamak untuk setiap jenis

pekerjaan yang telah ditetapkan dalam APBD harus mendapat persetujuan DPRD

[2] Persetujuan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat [1] merupakan salah satu dokumen yang dipersyaratkan untuk dipenuhi sebelum kontrak ditandatangani oleh para pihak yang terikat dalam kontrak

BAB VSUMBER PENDANAAN

Pasal 14[1] Pembiayaan pembangunan tahun jamak

sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat [1] bersumber dari :a. Pemerintah Deaerah melalui APBD

b. Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara [APBN]

Page 12:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

c. Sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat.

[2] Pembiayaan pembangunan tahun jamak dari APBD sebagaimana dimaksud pada ayat [1] huruf a, didasarkan pada pertimbangan :a. pembangunan infrastruktur dan bangunan gedung

pemereintahan dan pelayanan publik merupakan prakarsa Daerah ;

b. manfaat dan eksternalitasnya pada lingkup Daerah , dan

c. program Pemerintahan Daerah yang telah tertuang dalam perencanaan

[3] Pengalokasian dana dalam APBD sebagaimana dimaksud pada ayat [1] huruf a, dapat berupa dana utama atau pendukung

Pasal 15[1] Pengalokasian dana per tahun untuk pembiayaan

pembangunan tahun jamak, ditetapkan dalam peraturan daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tahun berkenaan.

[2] Tahapan pembiayaan per tahun sebagaimana dimaksud pada ayat [1] sepadan dengan tahapan rencana pekerjaan, dengan ketentuan paling sedikit 25 % [dua puluh lima persen]

BAB VIPENJAMINAN PEMBIAYAAN

Pasal 16[1] Setiap Kontrak Tahun Jamak untuk setiap jenis

pekerjaan yang telah ditetapkan dalam APBD harus dibuat dalam bentuk kontrak pekerjaan dan ditanda tangani oleh para pihak yang terikat dalam kontrak.

[2] Setiap Kontrak Tahun Jamak untuk setiap jenis pekerjaan yang telah ditetapkan dalam APBD sebagaimana dimaksud pada ayat [1], dilaksanakan

Page 13:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

sampai dengan berakhirnya masa anggaran Kontrak tahun jamak.

BAB VIIPENGIKATAN

Pasal 17[1] Setiap Kontrak Tahun Jamak untuk setiap jenis

pekerjaan yang didanai dari APBD harus berdasarkan asas-asas umum perjanjian, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

[2] Kontrak sebagaimana dimaksdu pada ayat [1] dilaksanakan melalui pelelangan umum dengan mekanisme sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIIIPENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 18Bupati melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan pembiayaan pembangunan tahun jamak.

BAB IXKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 19Dalam hal terjadi keadaan Overmacht/Force Majeur, diakibatkan antara lain perubahan moneter dan kondisi perekonomian atau suatu keadaan tak terduga diluar kemampuan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan harga,sehingga besarnya nilai kontrak tahun jamak mengalami perubahan, dan/atau berkibat tertundanya waktu pelaksanaan dan/atau waktu penyelesaian kontrak tahun jamak untuk setiap jenis pekerjaan ,maka dapat diadakan perubahan dan/atau perpanjangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perubahan dan perpajangan dimaksud ditetapkan melalui Keputusan Bupati.

Page 14:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

Pasal 20 Setiap Kontrak Tahun Jamak untuk setiap jenis pekerjaan yang telah ditetapkan dalam APBD , yang belum selesai pada akhir masa jabatan Bupati, diprioritaskan pengalokasian pembiayaannya dalam APBD tahun berikutnya.

BAB XKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 21Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan peraturan perundangan-undangan mengenai pembangunan infrastruktur dan bangunan gedung pemerintahan dan pelayanan publik yang dibiayai dari APBD yang telah ada sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini, dinyatakan tetap berlaku.

Pasal 22Kontrak-kontrak pembangunan infrastruktur dan bangunan gedung Pemerintahan dan Pelayanan Publik yang dibiayai dari APBD yang telah ditanda tangani dan dilaksanakan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini, tetap berlaku sampai berakhirnya jangka waktu kontrak

BAB XIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 23Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Ditetapkan di Molibagu pada tanggal 4 April 2012

Page 15:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

BUPATI BOLAANG MONGONDOW SELATAN,

HERSON MAYULU

Diundang di Molibagu pada tanggal 4 April 2012

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN,

GUNAWAN M. LOMBU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN TAHUN 2012 NOMOR 21

Page 16:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATANNOMOR 21 TAHUN 2011

TENTANG

TATA CARA KONTRAK TAHUN JAMAK

I. UMUM Penyediaan infrastruktur dan bangunan gedung yang memadai, memerlukan penyediaan dana yang relative besar,sehingga pembangunan fisik dan pembiayaannya membutuhkan waktu lebih dari 1 [satu] tahun anggaran. Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, perlu adanya jaminan kepastian penyediaan anggaran untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan bangunan gedung.

Oleh karena itu dengan berpedoman pada perundang-undangan yang berlaku antara lain meliputi Undang-undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 206,Tambahan Lembaran Negara republic Indonesia Nomor 3952] dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nopmor 95 Tahun 2007, serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 56/PMK.02/2010, tentang Tata Cara Pengajuan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak [Multi Years Contract] Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah [Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 120], perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Tata Cara Kontrak Tahun Jamak, yang memiliki tujuan :

a. Memberikan kepastian arah, target, sasaran dan tahapan penyelesaian kegiatan pembangunan yang tidak dicapai dalam jangka waktu tertentu dan tidak dapat dibebankan dan/atau dilaksanakan dalam satu tahun anggaran.

b. Memperjelas penyelesaian rencana tahapan pekerjaan pertahun dan kepastian penyelesaian proyek.

Page 17:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

c. Mempermudah proses administrasi pertanggungjawaban program; dan

d. Memberikan kepastian sumber anggaran pembiayaan yang akan digunakan untuk kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 :

Istilah – istilah dalam pasal ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya salah tafsir dan salah pengertian dalam memahami dan melaksanakan pasal-pasal dalam peraturan Daerah ini.

Pasal 2 :Ayat [1]

Cukup jelasAyat [2]

Cukup jelas

Pasal 3 :

Yang dimaksud dengan “yang bersifat strategis” yaitu pembangunan infrastruktur dan bangunan gedung yang telah tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah {RTRWD], Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah [RPJMD] dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah]

Pasal 4 :

Cukup jelas

Pasal 5 :

Culup jelas

Pasal 6 :

Ayat [1] :Yang dimaksud dengan dokumen perencanaan meliputi :- Rencana Tata Ruang Wilaya [RTRW] Bolaang

Mongondow Selatan- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

[RPJMD] Bolaang Mongondow Selatan- Rencana Pembangunan Jangka Pajang Daerah [RPJPD]

Bolaamg Mongondow Selatan.Ayat [2] :

Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan Jaminan kepastian hukum pelaksanaan pembangunan dan perlindungan kepada aparat pemerintah Daerah serta penyedia barang/jasa mengenai keberlangsungan pembiayaan pembangunan tahun jamak

Ayat [3] :Cukup jelas

Ayat [4] :

Page 18:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

Cukup jelasAyat [5] :

Cukup jelas

Pasal 7 :

Ayat [1] :Cukup jelas

Ayat [2] :Yang dimaksud pihak ketiga adalah orang perseorangan atau Badan hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 8 :

Cukup jelasPasal 9 :

Ayat [1] :Cukup jelas

Ayat [2] :Cukup jelas

Pasal 10 :

Ayat [1] :Cukup jelas

Ayat [2] :Cukup jelas

Ayat [3] :Yang dimaksud pihak ketiga yang berkompeten adalah orang atau lembaga yang mempunyai kemampuan dan kewenangan untuk melakukan analisa biaya manfaat, biaya efektivitas dan konstruksi.

Ayat [4] :Cukup jelas

Pasal 11 :

Dimaksud dengan ”pembahasan” dalam pasal ini adalah dilakukan sesuai ketentuan dan mekanisme yang diatur dalam Tata Tertib DPRD. dan “penetapan Kegiatan Tahun Jamak” adalah sebagai dasar acuan Keputusan Bupati tentang penetapan Anggaran dan Tahapan kegiatan yang disiapkan oleh TAPD selanjutnya untuk dimasukan kedalam Renja, PPAS, KUA serta RAPBD untuk menjadi prioritas dalam penganggaran.

Pasal 12 :

Ayat [ 1] :Cukup jelas

Ayat [2] :Cukup jelas

Pasal 13 :

Page 19:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

Ayat [1] :Persetujuan DPRD dimaksud dalam ketentuan pasal ini bukan merupakan pengakuan/pengesahan atas kebenaran dan keabsahan proses pengadaan barang/jasa dan/atau penenunjukan pemenang, tapi hanya semata-mata sebagai tugas dan wewenangnya memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama antara daerah dan dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.

Ayat [2] :Cukup Jelas.

Pasal 14 :Ayat [1] :

Cukup jelasAyat [2]

Huruf a :Pembangunan infrastruktur yang diprakarsai oleh pihak ketiga, tidak termasuk dalam pengertian “prakarsa Daerah”

Huruf b :Yang dimaksud dengan eksternalitas, adalah pengaruh yang signifikan terhadap keseluruhan pembangunan Bolaang Mongondow Selatan

Huruf c :Yang dimaksud dengan “perencanaan” meliputi RTRWD,RPJMD dan/atau RPJPD

Ayat [3] :Cukup jelas

Pasal 15 :Ayat [1] :

Cukup jelas

Ayat [2] :Yang dimaksud dengan “sepadan: dalam ketentuan ini. Yaitu besaran pembiayaan yang dialokasikan setiap tahun harus sesuai dengan tahapan rencana pekerjaan secara proposional.

Pasal 16 ;Ayat [1] :

Yang dimaksud dengan ”bentuk kontrak” dalam ketentuan ini, yaitu bentuknya paling kurang memuat ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 23 ayat [1] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badam Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, dan pasal 29 ayat [1] Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah berberapa kali,terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang

Page 20:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Ayat [2] :Cukup jelas

Pasal 17 :Ayat [1] :

Yang dimaksud dengan “asas – asas umum perjanjian” dalam ketentuan ini. Antara lain meliputi :

1 Asas personalitas2 Asas konsensualitas [pasal 1320 KUH Perdata].

Yaitu perjanjian berlaku mengikat kepada mereka yang mengikatkan diri.

3 Asas kebebasan berkontrak yaitu setiap orang bebas untuk mengadakan perjanjian, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan-undangan

4 Asas itikad baik, yaitu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik

5 Asas Paccta Sunt Servanda, yaitu perjanjian berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya,

6 Perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakan kedua belah pihak atau karena alas an-alasan yang ditentukan oleh undang-undang

7 Asas kontrak sebagai hukum yang mengatur [ aanvullen recht, optional law]

8 Asas obligatoir, yaitu para pihak terikat pada perjanjian, tetapi keterikatannya terbatas pada timbulnya hak dan kewajiban,

Ayat [2] :Cukup jelas

Pasal 18 :

Cukup jelas

Pasal 19 :Yang dimaksud “dapat diadakan perubahan dan/atau perpajangan” dalam ketentuan ini, yaitu diberikan setelah dilakukannya BPK,

Pasal 20 :Cukup jelas

Pasal 21 :Cukup jelas

Pasal 22 :Cukup jelas

Page 21:  · Web viewb. kesesuaian antara kegiatan dengan acuan perencanaan yang ada, baik RPJM, RPJP, maupun RTRW c. relevansi dengan kondisi dan permasalahan yang ada d. besarnya manfaat

Pasal 23 :Cukup jelas

Pasal 24 :Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN NOMOR 21