kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk...

84

Transcript of kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk...

Page 1: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

2017Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi

Page 2: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | i

LAPORAN KINERJA

DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI

2017

DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI

DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Page 3: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas berkat dan rahmat-Nya

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dapat menyelesaikan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 dengan tepat waktu. Sebagaimana telah

tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri

PAN-RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja, dan

Reviu Laporan Kinerja semuanya telah mengamanatkan kepada instansi pemerintah

untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung

jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Laporan kinerja ini menyajikan informasi tingkat ketercapaian antara target dan

capaian kinerja yang telah diraih oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan Tradisi seperti tertuang dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Tradisi tahun 2017. Laporan ini juga dilengkapi dengan analisis

pencapaian indikator kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Pada tahun 2017 ini Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi, telah

menetapkan 5 (lima) sasaran strategis dengan 8 (delapan) indikator kinerja. Untuk

mencapai target tersebut dilaksanakan melalui program atau kegiatan yang ada di

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi. Adapun kinerja yang telah

berhasil dicapai oleh direktorat dapat dilihat dari tingkat capaian IKU program yang

rata-rata mencapai 100%. Semua ini dapat diraih dengan adanya dukungan dari

semua pihak yang terlibat dalam program kerja direktorat. Secara umum Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi telah berhasil merealisasikan target

kinerja yang ditetapkan dalam perencanaan kinerja. Meskipun demikian masih banyak

permasalahan bidang kepercayaan dan tradisi yang perlu diselesaikan di tahun-tahun

mendatang. Permasalahan tersebut diantaranya menyangkut komunitas adat,

penghayat kepercayaan, dan pelaku tradisi yang masih harus mendapat perhatian.

Page 4: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | iii

Kita menyadari bahwa selama tahun 2017 ini pelaksanaan kegiatan belum dapat

berjalan dengan sempurna sepenuhnya karena hambatan dan tantangan dalam

pelaksanaan didalamnya. Terdapat sedikit kendala atau kerikil kecil yang ditemui baik

yang berasal dari unsur eksternal maupun internal muncul dalam pelaksanaan

program sehingga menyebabkan beberapa kegiatan mengalami sedikit kendala.

Namun berbagai hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik melalui kerja keras

serta dukungan dari seluruh pegawai dan para pemangku kepentingan yang terlibat

dalam ekosistem kepercayaan dan tradisi. Kendala atau kekurangan dalam

pelaksanaan program kegiatan tahun ini akan menjadi pelajaran berharga bagi

direktorat sebagai bahan evaluasi untuk bekerja dengan lebih baik di tahun yang akan

datang.

Melalui laporan LAKIP ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif tentang

kinerja Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi selama tahun 2017.

Semoga laporan kinerja ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi perencanaan

program dan anggaran, serta perumusan kebijakan bidang kebudayaan khususnya

kepercayaan dan tradisi di tahun mendatang. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan LAKIP tahun

2017 ini.

Jakarta, Januari 2018

Direktur Kepercayaan Terhadap

Tuhan YME dan Tradisi

Dra. Sri Hartini, M.Si

Page 5: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... ii

Daftar isi ………………………………………………………………………………… iv

Ikhtisar Eksekutif ……………………………………………………………………….. v

BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1

Gambaran Umum ......................................................................................... 1

Permasalahan ................................................................................................ 7

BAB II Perencanaan Kinerja …………………………………………………………… 8

BAB III Akuntabilitas Kinerja …………………………………………………………. 13

Capaian Kinerja ............................................................................................ 13

Realisasi Anggaran ........................................................................................ 68

BAB IV Penutup ……………………………………………………………………….. 72

Page 6: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | v

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Tahun 2017 Direktorat Kepercayaan Terhadap

Tuhan YME dan Tradisi disusun dalam rangka memenuhi kewajiban atas mandat yang

diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan kinerja ini

juga memberikan informasi tingkat pencapaian sasaran strategis beserta indikator

kinerjanya sebagaimana ditetapkan Perjanjian Kinerja Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Tradisi tahun 2017.

Sebelumnya Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi telah

menyusun rencana kinerja tahunan yang berisi rencana program dan kegiatan yang

akan dilaksanakan dalam satu tahun serta target indikator kinerja hasil (outcome) dan

keluaran (output). Sesuai pengukuran kinerja dari sebanyak 8 (delapan) Indikator

Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis. Jika

dilihat dari realisasi kinerjanya dari delapan indikator tersebut semuanya capaian

kinerjanya sangat baik (85%≤capaian<100%) karena mampu mencapai target 100%.

Namun jika dilihat dari serapan anggarannya dari delapan indikator tersebut sebanyak

6 IKSS (75%) capaian kinerjanya sangat baik (85%≤capaian<100%) dan 2 IKSS

(25%) capaian kinerjnaya baik (70%<capaian<85%). Adapun rincian pencapaian

IKSSnya adalah sebagai berikut:

O Sangat baik O Baik

capaian IKSS berdasarkan kinerja dan anggaran

Page 7: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | vi

Adapun anggaran Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi untuk

tahun 2017 adalah sebesar Rp 88.932.301.000,- (delapan puluh delapan milyar

sembilan ratus tiga puluh dua juta tiga ratus satu ribu rupiah). Capaian kinerja

keuangannya dapat dikategorikan sangat baik (85%≤capaian<100%) dengan jumlah

serapan Rp 82.681.636.273,- atau sebesar 92,97%.

Dalam upaya pencapaian indikator kinerja dijumpai beberapa permasalahan dan

kendala yang dihadapi, antara lain : (1) kebijakan efisiensi di tengah tahun anggaran,

(2) kurangnya data komunitas adat dan pelaku tradisi, (3) kurangnya koordinasi dan

perhatian dari SKPD di bidang kepercayaan dan tradisi. Beberapa permasalahan

tersebut telah coba diselesaikan dengan melibatkan berbagai pihak baik pemerintah,

pemerintah daerah, dan masyarakat. Dengan dukungan dari semua pihak tersebut

diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan kepercayaan dan tradisi, serta dapat

melaksanakan program kegiatan dengan lebih efektif dan akuntabel, sehingga visi dan

misi yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Page 8: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 1

BAB I

PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM

Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan

keanekaragaman budaya yang dimilikinya. Hal ini merupakan potensi besar yang

dimiliki oleh Indonesia karena tidak semua negara memiliki potensi budaya yang

sebesar ini. Keragaman kebudayaan yang dimiliki ini salah satunya mencakup religi

atau kepercayaan dan tradisi yang ada di masyarakat. Sesuai dengan amanat Undang-

Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 pasal 32 agar Negara memajukan

kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dan memelihara bahasa

daerah sebagai kekayaan budaya nasional maka dibentuklah Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan yang didalamnya ada Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan Tradisi.

Awal mula atau sejarah Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

sendiri adalah sebagai berikut:

o 1975 berdasarkan instruksi Menteri Agama Nomor 13 tahun 1975, Pembinaan

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang maha Esa pada awalnya berada di bawah

kewenangan Departemen Agama dan berada pada bagian Pengawasan Aliran

Kerokhanian di Sekretariat Kantor Wilayah Departemen Agama. Berdasarkan

instruksi Menteri Agama Nomor 13 tahun 1975 dialihkan pada Sub Bagian Umum

dan Tata Usaha yang diserahi tugas oleh kepala kantor dalam menyelenggarakan

tugas pengawasan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

o 1978 Berdasarkan GBHN 1978 Kepercayaan terhadap Tuhan YME dinyatakan

bukan sebagai agama melainkan bagian dari kebudayaan. GBHN 1978 tersebut

menjadi landasan bahwa Pengawasan atau Pembinaan Kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa tidak lagi berada di Departemen Agama dan dikuatkan

dengan Instruksi Menteri Agama Nomor 4 tahun 1978 tanggal 11 April 1978

tentang kebijakan mengenai aliran-aliran kepercayaan tidak lagi menjadi urusan

seluruh jajaran di Departemen Agama. Mengacu pada Pidato Kenegaraan Presiden

Page 9: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 2

tanggal 16 Agustus 1978 di depan Sidang MPR yang menyatakan bahwa

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan bagian dari kekayaan

kebudayaan maka nomenklatur yang berwenang untuk melakukan pembinaan

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Berdasarkan Keppres No. 27 tahun 1978 tanggal 31 Agustus 1978 di

lingkup Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ditambahkan satu wadah baru di

Direktorat Jenderal Kebudayaan yaitu Direktorat Pembinaan Penghayatan

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Direktorat baru ini selanjutnya

berdasarkan Keppres No. 40 tahun 1978 diubah menjadi Direktorat Pembinaan

Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

o 1999 Pada tahun 1999, terjadi perubahan nomenklatur di Departemen Pendidikan

Nasional yang membawa perubahan pada penempatan bidang Penghayat

Kepercayaan di bawah tanggung jawab Direktorat Nilai Budaya, Direktorat

Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan Nasional.

o 2001 Pada tahun 2001, unit Kebudayaan yang semula berada dalam Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan termasuk kedua direktorat itu direstrukturisasi

digabung ke dalam Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Pada tahun 2002

pelayanan bidang Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dilaksanakan oleh Direktorat Tradisi dan Kepercayaan, Badan Pengembangan

Pariwisata. Kemudian Departemen Kebudayaan dan Pariwisata berubah

nomenklatur menjadi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan tugas dan

fungsi merumuskan kebijakan. Dalam pelaksanaan operasionalnya berada di bawah

Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata.

o 2003 Pada tahun 2003 Urusan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

berada di bawah Asisten Deputi Urusan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, Deputi Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan

dan Pariwisata.

o 2006 Pada tahun 2006 terjadi perubahan nomenklatur pada Kementerian

Kebudayaan dan Pariwisata sehingga pelayanan bidang Kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa ditangani oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan

Page 10: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 3

Yang Maha Esa. Direktorat ini berada di bawah Direktorat Jenderal Nilai Budaya

Seni dan Film, Kementerian kebudayaan dan Pariwisata.

o 2012 Pada tahun 2012, terjadi perubahan nomenklatur yang berdampak pada

bidang kebudayaan yang direintegrasikan ke dalam Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Perubahan itu membawa konsekuensi perubahan kelembagaan, yaitu

penggabungan dua direktorat menjadi Direktorat Pembinaan Kepercayaan

Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, satuan kerja Direktorat Jenderal

Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perubahan ini

menunjukkan terjadinya perubahan paradigma pemerintah yang menempatkan

fungsi sebagai pelayanan dalam pelestarian kebudayaan yang menjadikan

kebudayaan sebagai arus utama dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.

Pendidikan sejatinya adalah proses pembudayaan yang dilembagakan dalam

pranata keluarga, masyarakat, dan sekolah. Keluarga sebagai lembaga pendidikan

pertama dan utama.

o 2015 Pada tahun 2015, Direktorat Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan Tradisi berubah menjadi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan Tradisi yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal

Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perubahan ini diikuti

dengan perubahan nomenklatur pada eselon II atau level Subdirektorat.

Sesuai dengan nama direktoratnya maka arah kebijakan Direktorat Kepercayaan

Terhadap Tuhan YME dan Tradisi harus memperhatikan dua objek utama yaitu: (1)

kepercayaan terhadap Tuhan YME dan (2) Tradisi. Kepercayaan terhadap Tuhan YME

sendiri adalah pernyataan dan pelaksanaan hubungan pribadi dengan Tuhan YME

berdasarkan keyakinan yang diwujudkan dengan perilaku ketaqwaan terhadap Tuhan

YME serta pengamalan budi luhur yang ajarannya bersumber dari kearifan lokal

bangsa Indonesia. Sedangkan pelestarian tradisi adalah perlindungan, pengembangan,

dan pemanfaatan sebagai upaya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dan adat

istiadat masyarakat pendukungnya.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tugas Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi adalah melaksanakan penyiapan

Page 11: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 4

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kepercayaan terhadap Tuhan yang

Maha Esa dan Tradisi. Direktorat ini menyelenggarakan fungsi: (l) penyiapan

perumusan kebijakan di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan

ekspresi budaya tradisional, dokumentasi, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan

tradisi, (2) koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang kepercayaan, komunitas

adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dokumentasi, dan pembinaan

tenaga kepercayaan dan tradisi, (3) pembinaan dan pelestarian tradisi, (4) pembinaan

dan pengembangan tenaga kepercayaan dan tradisi, (5) pembinaan komunitas

kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, (6) penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan

ekspresi budaya tradisional, serta pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi, (7)

pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kepercayaan, komunitas adat,

pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan

dan tradisi, (8) pelaksanaan kerja sama dan pemberdayaan peran serta masyarakat di

bidang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (9) pelaksanaan dokumentasi di

bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional,

dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi, (l0) pelaksanaan evaluasi dan laporan

di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional,

dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi, serta (ll) administrasi Direktorat.

Program kegiatan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi

difokuskan kepada pelestarian kebudayaan yang kemudian diwujudkan dalam

beberapa indikator kinerja/output dengan target yang harus dicapai.

Dalam organisasinya Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

dipimpin oleh seorang Direktur yang merupakan pejabat eselon II. Dalam

pelaksanaan kegiatan direktorat, Direktur dibantu oleh 5 (lima) Kepala Sub Direktorat

(kasubdit) yang membawahi masing-masing dua Kepala Seksi (kasi) dan ada satu

Kasubbag Tata Usaha. Saat ini struktur organisasi Direktorat Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Tradisi terdiri dari:

1. Subdirektorat Program, Evaluasi, dan Dokumentasi

2. Subdirektorat Kepercayaan;

3. Subdirektorat Komunitas Adat;

4. Subdirektorat Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Tradisional;

Page 12: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 5

5. Subdirektorat Pembinaan Tenaga Kepercayaan dan Tradisi dan

6. Subbagian Tata Usaha

Dalam setiap Sub Direktorat, kasubdit dibantu oleh 2 (dua) orang kepala seksi yang

juga merupakan atasan langsung dari para staf yang ada di subditnya masing-masing.

Adapun seksi-seksi yang ada di Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Tradisi adalah:

1. Seksi Program dan Evaluasi;

2. Seksi Dokumentasi;

3. Seksi Kelembagaan;

4. Seksi Pemberdayaan Kepercayaan;

5. Seksi Pranata Sosial;

6. Seksi Lingkungan Budaya;

7. Seksi Pengetahuan Tradisional;

8. Seksi Ekspresi Budaya Tradisional;

9. Seksi Standarisasi;

10. Seksi Pengembangan.

Berikut struktur organisasi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

sesuai Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:

Struktur organisasi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

Page 13: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 6

Mengacu pada sasaran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

Tahun 2005-2025, RPJMN III, visi misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

dan visi misi Direktorat Jenderal Kebudayaan. Rencana Strategis Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi untuk tahun 2015-2019 telah

ditetapkan visi dan misi direktorat yaitu:

VISI

“Terbentuknya Insan dan Ekosistem Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa Dan Tradisi Yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong”.

Sebagai upaya mencapai visi yang ditetapkan tersebut, Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Tradisi menjalankan 6 (enam) misi yaitu:

MISI

M1 Mewujudkan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi

yang berkarakter, kuat, dan tangguh

M2 Mewujudkan pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME yang

berkelanjutan

M3 Mewujudkan pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional

yang berkelanjutan

M4 Mewujudkan pemberdayaan komunitas adat yang bekesinambungan

M5 Mewujudkan pelindungan kepada penghayat kepercayaan, komunitas adat

dan tradisi

M6 Mewujudkan penguatan tata kelola sumber daya manusia bidang

kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi serta peningkatan efektivitas

birokrasi

Adapun tujuan strategis yang akan dicapai selama lima tahun ke depan sebanyak 6

(enam) tujuan strategis, yaitu:

1. Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan tradisi dalam melestarikan kebudayaan;

2. Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan tradisi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

Page 14: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 7

3. Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan tradisi dalam pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya;

4. Peningkatan pelestarian komunitas adat;

5. Peningkatan pelayanan pelindungan kepada penghayat kepercayaan terhadap

Tuhan YME, komunitas adat dan tradisi;

6. Peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola budaya bidang kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan tradisi.

Guna mencapai tujuan strategis yang ditetapkan tersebut, Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Tradisi menjalankan program pelestarian budaya khususnya

pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi.

PERMASALAHAN

Sebagai upaya membentuk insan dan ekosistem kebudayaan khususnya kepercayaan

dan tardisi maka permasalahan-permasalahan mengenai kepercayaan dan tradisi harus

dapat diselesaikan dengan baik. Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Tradisi sendiri telah mengidentifikasi pemasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Berikut adalah identifikasi permasalahan yang dihadapi dalam tahun 2017 di bidang

kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi:

1. Kurangnya data komunitas adat khususnya mengenai lokus atau persebaran

komunitas adat di Indonesia;

2. Belum optimalnya pendataan peserta didik penghayat kepercayaan, hal ini

berkaitan dengan terbitnya Permendikbud nomor 27 tahun 2016 tentang Layanan

Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME pada satuan pendidikan;

3. Kurangnya data mengenai pelaku tradisi sehingga sasaran program/kegiatan bagi

pelaku tradisi belum optimal;

4. Kurangnya data desa adat dan komunitas budaya khususnya mengenai lokus atau

persebarannya, hal ini berkaitan dengan program bantuan pemerintah Revitalisasi

Desa Adat dan Fasilitasi Komunitas Budaya dimana jika data telah memadai maka

direktorat akan lebih mudah untuk menentukan sasaran atau lokus penerima

bantuan tanpa harus menunggu proposal yang masuk;

5. koordinasi dan perhatian dari SKPD di daerah khususnya di bidang kepercayaan

dan tradisi belum optimal.

Page 15: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Mengacu pada rencana strategis tahun 2015-2019, Direktorat Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Tradisi kemudian membuat perjanjian kinerja yang menyajikan

target-target kinerja yang akan dicapai selama tahun 2017. Untuk mengetahui tingkat

keberhasilan atau kegagalan, setiap target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian

kinerja tersebut dilakukan pengukuran kinerja secara periodik dan pada akhir tahun

capaian kinerjanya disajikan dalam laporan kinerja tahunan.

Guna membiayai pencapaian target kinerja tahun 2017, Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Tradisi pada awalnya memperoleh pagu anggaran sebesar

Rp 156.933.176.000,- (seratus lima puluh enam milyar sembilan ratus tiga puluh tiga

juta seratus tujuh puluh enam ribu rupiah) namun setelah adanya blokir dan efisiensi,

anggaran total pagunya menjadi sebesar Rp 88.932.301.000,- (delapan puluh delapan

milyar sembilan ratus tiga puluh dua juta tiga ratus satu ribu rupiah). Pagu anggaran

tersebut dialokasikan pada 8 (delapan) indikator/output yang alokasi anggaran untuk

masing-masingnya adalah sebagai berikut:

No Indikator/Output Program Anggaran

1 Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Kepercayaan dan Tradisi yang

Terdokumentasi

5.872.381.000

2 Event Internalisasi Nilai-Nilai Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Tradisi

9.388.094.000

3

Desa-Desa Adat yang Direvitalisasi 33.185.201.000

4

Komunitas Budaya yang Difasilitasi 25.905.074.000

5 Tenaga Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yang

ditingkatkan Kompetensinya

5.265.869.000

6

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1.705.682.000

7

Layanan Internal (Overhead) 510.000.000

8

Layanan Perkantoran 7.100.000.000

Total

88.932.301.000

alokasi anggaran per output

Page 16: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 9

Alokasi anggaran sebesar tersebut di atas dialokasikan untuk merealisasikan sasaran

strategis dengan indikator kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja (PK)

antara Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dengan Direktur

Jenderal Kebudayaan. Dikarenakan perjanjian kinerja dilakukan pada awal tahun

anggaran maka target dan alokasi anggaran yang tercantum dalam perjanjian kinerja

adalah target dan alokasi sesuai perencanaan tahap awal. Dalam perjalanannya target

dan alokasi yang tercantum dalam perjanjian kinerja mengalami penyesuaian karena

adanya blokir dan kebijakan efisiensi anggaran. Adapun perjanjian kinerja Direktur

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Sasaran Srategis Indikator Kinerja

Target 2017

Anggaran Target

Kinerja

SK.8.5184.1 Penguatan lembaga adat

(pemberdayaan masyarakat adat

dan komunitas budaya)

1

Jumlah komunitas

budaya yang difasilitasi

Komunitas budaya

yang difasilitasi

250

Komunitas

Budaya

38.929.288.000

SK.8.5184.2 Penguatan lembaga adat

(pemberdayaan masyarakat adat

dan komunitas budaya)

1 Jumlah desa adat yang

direvitalisasi

Desa adat yang

direvitalisasi

140

Desa Adat

70.000.000.000

SK.8.5184.3 Perlindungan, pengembangan dan

aktualisasi nilai dan tradisi dalam

rangka memperkaya dan

memperkukuh khasanah budaya

bangsa

1 Pengetahuan dan

Ekspresi Budaya

Kepercayaan dan Tradisi

yang terdokumentasi

Pengetahuan dan

ekspresi budaya

kepercayaan dan

tradisi yang

terdokumentasi

40

Naskah

9.348.994.000

SK.8.5184.4 Peningkatan peran lembaga

keluarga, lembaga adat dan

pendidikan dalam internalisasi nilai-

nilai luhur budaya bangsa

1 Jumlah event

internalisasi nilai-nilai

kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan tradisi

Event internalisasi

nilai-nilai kepercayaan

terhadap Tuhan YME

dan tradisi

29

Event

20.184.894.000

SK.8.5184.5 Peningkatan sumber daya manusia

kebudayaan bidang kepercayaan

dan tradisi

1 Jumlah tenaga bidang

kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan tradisi

yang ditingkatkan

kompetensinya

Tenaga bidang

kepercayaan terhadap

1.081

Orang

7.000.000.000

Page 17: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 10

Tuhan YME dan

tradisi yang

ditingkatkan

kompetensinya

SK.8.5184.6 Layanan Pembinaan Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Tradisi

1 Jumlah Layanan

Pembinaan Kepercayaan

terhadap Tuhan YME

dan Tradisi

Layanan Dukungan

Manajemen Eselon I

Layanan Internal

(overhead)

Layanan Perkantoran

1

Layanan

11.470.000.000

Perjanjian Kinerja tahun 2017

Adapun rencana kinerja tahunan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Tradisi antara rencana awal dan perubahannya secara lengkap terlihat dalam tabel di

bawah ini. Dikarenakan adanya blokir dan kebijakan efisiensi anggaran maka ada

beberapa program kegiatan yang mengalami pengurangan target bahkan ada yang

tidak jadi dilaksanakan atau direalisasikan. Adapun gambaran perubahannya adalah

sebagai berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Awal

Target

Perubahan

1

Perlindungan,

pengembangan dan

aktualisasi nilai dan

tradisi dalam rangka

memperkaya dan

memperkukuh khasanah

budaya bangsa

Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Kepercayaan

dan Tradisi yang Terdokumentasi

40

Dokumen

32

Dokumen

1 Penyusunan Analisis Konteks PTEBT Berbasis

Muatan Lokal

3 3

2 Penyusunan Album Budaya Keraton 1 1

3 Penyusunan Seri Pengenalan Budaya 18 18

4 Penulisan Buku Desa Adat 1 0

5 Pencetakan Buku-Buku dalam Peningkatan

Apresiasi Budaya Bangsa

6 6

6 Publikasi Budaya Kepercayaan dan Tradisi melalui

Media Elektronik

6 4

7 Pengelolaan Data Kepercayaan dan Tradisi 1 0

8 Perekaman Budaya Kepercayaan dan Tradisi 4 0

2 Pencegahan diskriminasi

dalam kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa dan

bernegara Bangsa

Event Internalisasi Nilai-Nilai Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Tradisi

29

Event

17

Event

1 Revitalisasi Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi

Budaya Tradisional

1 0

2 Pameran Budaya Kepercayaan dan Tradisi 4 2

Page 18: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 11

3 Sosialisasi Peraturan Perundangan Bidang

Kepercayaan terhadap Tuhan YME

5 2

4 Sosialisasi Permendikbud Nomor 27 Tahun 2016 1 2

5 Pengenalan Kepercayaan terhadap Tuhan YME 1 1

6 Asistensi Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan

YME dan Tradisi

1 1

7 Gelar Budaya Kepercayaan dan Tradisi 1 1

8 Gelar Komunitas Budaya yang Difasilitasi 1 0

9 Sarasehan Anggoro Kasih dan Peringatan 1 Suro 2 2

10 Pemberdayaan Masyarakat Tradisi Pesisir 1 1

11 Dialog Nasional Kepercayaan terhadap Tuhan

YME

1 1

12 Dialog Komunitas Adat Wilayah Perbatasan 2 0

13 Pelayanan Pendidikan Khusus Bagi Masarakat Adat 1 1

14 Sosialisasi Analisis Konteks Pengayaan PTEBT 2 0

15 Pembinaan Generasi Muda Penghayat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME

1 1

16 Jejak Tradisi Nasional (Jetranas) 1 0

17 Internalisasi Nilai Tradisi melalui Permainan

Tradisional dan Cerita Rakyat

1 1

18 Seminar Budaya Penguatan Nilai Tradisi 1 0

19 Dialog Pemberdayaan Perempuan Penghayat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME

1 1

3 Meningkatnya

Penguatan Lembaga

Adat dan Pemberdayaan

Masyarakat Adat

Desa-Desa Adat yang Direvitalisasi

75

Desa Adat

67

Desa Adat

1 Revitalisasi Desa Adat 75 67

Komunitas Budaya yang Difasilitasi

140

Komunitas

Budaya

217

Komunitas

Budaya

1 Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat 125 200

2 Kegiatan Kepercayaan dan Tradisi yang Difasilitasi 15 17

4 Peningkatan Sumber

Daya Manusia

Kebudayaan Bidang

Kepercayaan dan Tradisi

Tenaga Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan Tradisi yang Ditingkatkan Kompetensinya

1081

Orang

860

Orang

1 Identifikasi dalam rangka Sertifikasi Kompetensi

SDM Pelestari Budaya Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Tradisi

300 300

2 Pembinaan dalam rangka Peningkatan Mutu dan

Akses Pelaku Kepercayaan teradap Tuhan YME

dan Tradisi

92 80

3 Peningkatan Kompetensi Penyuluh Kepercayaan

terhadap Tuhan YME

80 45

4 Pembinaan Pegawai Kepercayaan terhadap Tuhan

YME dan Tradisi

85 80

5 Pembinaan Pelaku Pelestari Kepercayaan dan

Tradisi

132 70

6 Bimbingan Teknis Pemuka Penghayat Kepercayaan 97 100

Page 19: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 12

terhadap Tuhan YME

7 Bimbingan Teknis Tradisi Lisan 105 115

8 Bimbingan Teknis Kain Tradisional 95 0

9 Bimbingan Teknis Arsitektur Tradisional 95 70

5

Layanan Pembinaan

Kepercayaan Terhadap

Tuhan YME dan Tradisi

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

1

Layanan

1

Layanan

1 Penyusunan Rencana Program dan Anggaran

2 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

3 Layanan Ketatausahaan

Layanan Internal (overhead)

1

Layanan

1

Layanan

1 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan

Komunikasi

Layanan Perkantoran

1

Layanan

1

Layanan

1 Gaji dan Tunjangan

2 Operasional dan Pemeliharaan Kantor

Rencana kinerja awal dan perubahannya

Berdasarkan tabel di atas ada sedikit catatan untuk target bantuan pemerintah

Revitalisasi Desa Adat dan Fasilitasi Komunitas Budaya dimana target yang tercantum

dalam rencana kinerja berbeda dengan perjanjian kinerja. Hal ini karena target yang

tercantum dalam rencana kerja telah disesuaikan dengan anggaran bantuan

pemerintah yang tidak di blokir dan untuk target Fasilitasi Komunitas Budaya terdapat

kenaikan karena adanya tambahan anggaran untuk program bantuan pemerintah

tersebut.

Page 20: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Setiap target kinerja yang telah ditetapkan baik dalam perjanjian kinerja maupun

rencana kinerja perlu diketahui tingkat pencapaiannya pada akhir tahun. Sesuai target

yang telah ditetapkan, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

berupaya mencapai target yang telah ditetapkan tersebut sebagai bentuk

pertanggungjawaban penggunaan anggaran kepada masyarakat.

Guna mengetahui tingkat ketercapaian (keberhasilan/kegagalan) dari setiap target

kinerja yang ditetapkan serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan uraian dan

analisis capaian kinerja yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut ini

disajikan uraian tingkat ketercapaian dari seluruh sasaran strategis beserta indikator

kinerjanya serta realisasi anggaran yang digunakan dalam upaya pencapaian target

kinerja tersebut.

CAPAIAN KINERJA

Sesuai dengan perjanjian dan rencana kinerja tahun 2017, Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Tradisi menetapkan lima sasaran strategis dengan delapan

indikator kinerja untuk dicapai. Berikut tingkat ketercapaian dari sasaran strategis

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi selama tahun 2017.

SS1 Perlindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka

memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa

Sasaran strategis Perlindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam

rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa ditetapkan guna

melihat sejauhmana upaya-upaya yang telah dilakukan oleh direktorat dalam rangka

memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa. Sasaran strategis ini

ditetapkan untuk mendukung terwujudnya tujuan strategis Peningkatan kapasitas dan

peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dalam pelestarian

pengetahuan dan ekspresi budaya.

Ketercapaian sasaran strategis Perlindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan

tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa

Page 21: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 14

didukung melalui ketercapaian satu indikator kinerja yaitu Pengetahuan dan ekspresi

budaya kepercayaan dan tradisi yang terdokumentasi. Dokumen pengetahuan dan

ekspresi budaya kepercayaan dan tradisi mengalami peningkatan jika dibandingkan

dengan tahun sebelumnya. Berikut tingkat ketercapaian indikator kinerja yang

digunakan untuk mengukur sasaran strategis Perlindungan, pengembangan dan

aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah

budaya bangsa.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target dan Realisasi

Perlindungan,

pengembangan dan

aktualisasi nilai dan

tradisi dalam rangka

memperkaya dan

memperkukuh

khasanah budaya

bangsa

IKU Realisasi

2015

Realisasi

2016

Target

2017

Realisasi

2017

%

Pengetahuan dan

ekspresi budaya

kepercayaan dan

tradisi yang

terdokumentasi

83 30 32 32 100

Realisasi IKSS1 dan perbandingannya dengan tahun sebelumnya

IKSS 1 “Pengetahuan dan ekspresi budaya kepercayaan dan tradisi yang

terdokumentasi” untuk tahun 2017 mencapai predikat ‘sangat baik’ dengan realisasi

sejumlah 32 dokumen atau sebesar 100% sesuai dengan apa yang telah ditargetkan.

Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 untuk realisasi

tahun 2017 ini juga mengalami peningkatan.

Page 22: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 15

Pencapaian target tersebut didukung oleh lima program kegiatan yang dilaksanakan

oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu:

1. Penyusunan Analisis Konteks PTEBT berbasis Muatan Lokal

Penyusunan Analisis Konteks Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya

tradisional (PTEBT) Berbasis Muatan Lokal kebudayaan merupakan upaya untuk

meningkatkan wawasan tentang pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya

tradisional bagi para tenaga pendidik serta peserta didik. Melalui kegiatan

penyusunan analisis konteks PTEBT berbasis muatan lokal juga diharapkan dapat

melestarikan nilai-nilai luhur warisan budaya Indonesia.

Output dari penyusunan analisis koteks PTEBT berbasis muatan lokal adalah buku

“Analisis Konteks PTEBT Berbasis Muatan Lokal”, yang merupakan buku induk atau

panduan bagi penyusunan bahan ajar Kebudayaan. Buku ini dapat dimanfaatkan

sebagai pengayaan bagi pelaksanaan kurikulum Muatan Lokal (mulok) mencakup

15 (lima belas) unsur yakni upacara tradisional, cerita rakyat, permainan tradisional,

ungkapan tradisional, pengobatan dan obat tradisional, makanan dan minuman

tradisional, senjata tradisional, peralatan tradisional, arsitektur tradisional, pakaian

tradisional, kain tradisional, organisasi tradisional, kesenian tradisional,

pengetahuan tradisional dan kearifan lokal.

FGD Analisis Konteks PTEBT

Lokakarya Analisis Konteks PTEBT

Sampai dengan saat ini (2013 s.d. 2017) telah tersusun 13 buku analisis konteks di 13

provinsi yaitu: Jawa Timur; Sumatera Barat; Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah; Sulawesi Tengah,

Kepulauan Riau, dan Jawa Barat; Sumatera Utara, Bali, dan Sulawesi Selatan.

Page 23: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 16

Penyusunan analisis konteks PTEBT ini melibatkan tim penulis dari akademisi dan

budayawan. Buku analisis konteks yang disusun ini telah melalui Focus Group

Discussion (FGD) untuk menggali masukan dari setiap kabupaten/kota mengenai

muatan local di wilayahnya setelah hasilnya ditulis kemudian dilakukan lokakarya.

Beberapa contoh buku Analisis Konteks PTEBT

2. Penyusunan Album Budaya Keraton

Penyusunan Album Budaya Keraton ini bertujuan untuk memperkaya data atau

referensi tentang eksistensi budaya di lingkungan keraton dalam rangka pelestarian

kebudayaan sehingga jejak keagungan tradisi masa lalu masih dapat

terdokumentasikan pada masa kini. Penyusunan album budaya keraton merupakan

kegiatan yang berkelanjutan, setelah tahun 2015 mengambil objek keraton di Pulau

Jawa dan Bali, pada tahun 2016 di Pulau Sumatera, dan tahun 2017 ini objeknya

adalah keraton/istana yang ada di Pulau Kalimantan.

Adapun keraton/istana yang dijadikan objek album budaya keraton Pulau

Kalimantan yaitu:

No Keraton/Istana Lokasi

1 Istana Ismahayana Kab. Landak, Kalimantan Barat

2 Istana Watzikoebillah Kab Sambas, Kalimantan Barat

3 Kedaton Kutai Kartanegara Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

4 Istana Kuning Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah

5 Astana Al Nur Sari Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah

6 Istana Mangkubumi Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah

7 Istana Sambaliung Kab. Berau, Kalimantan Timur

Page 24: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 17

8 Istana Gunung Tabur Kab. Berau, Kalimantan Timur

9 Istana Suryanegara Kab. Sanggau, Kalimantan Barat

10 Istana Amantubillah Kab. Mempawah, Kalimantan Barat

11 Istana Pakunegara Tayan Kab. Sanggau, Kalimantan Barat

Istana Surya Negara di Sanggau

Istana Amantubillah

3. Penyusunan Seri Pengenalan Budaya

seri pengenalan budaya mengangkat cerita rakyat dan upacara adat yang ada di

Indonesia. Sebagai warisan budaya nenek moyang, keragaman budaya atau tradisi

yang tertuang dalam cerita rakyat maupun upacara adat perlu direaktualisasi dan

diperkenalkan kepada masyarakat luas khususnya di kalangan generasi muda

sehingga dapat memberikan pemahaman terhadap keragaman budaya bangsanya.

Generasi muda yang menjadi sasaran seri pengenalan budaya ini adalah siswa-siswi

Sekolah Dasar (SD) kelas 4 s.d. 6 melalui pengemasan bacaan anak-anak dengan

tema “Seri Pengenalan Budaya Nusantara”. Buku ini diharapkan dapat menjadi

bahan bacaan bagi siswa-siswi Sekolah Dasar untuk meningkatkan apresiasi dan

memberikan pemahaman tentang keragaman budaya bangsa Indonesia.

Pada tahun 2017 ini disusun 18 judul buku seri pengenalan budaya yang pada

tahun ini mengangkat cerita rakyat atau upacara adat yang ada di Pulau Sumatera

yaitu:

Page 25: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 18

1 Laksmana Hang Tuah 10 Tepak Sirih

2 Upacara Khatam Quran 11 Asal Usul Nama Nagari Sarilamak

3 Upacara Adat Bersawah 12 Pacu Jalur

4 Cerita di Balik Nama Pulau Tikus 13 Petualangan di Pulau Penyengat

5 Berburu Jejak Kakek Antek 14 Tapis Istimewa dari Nyai

6 Lucunya Peutroen Aneuk dan

Peucicap

15 Cerita Rakyat Aceh

7 Upacara Batagak Kudo-Kudo 16 Kemeriahan Upacara Begawi Angkon

Muaghi

8 Perang Ketupat 17 Sarafal Anam Masyarakat Lembak

Bengkulu

9 Legenda Orang Sakti dari Pulau 18 Legenda Batu Tobat dari

Rantaulangsat

Buku Seri Pengenalan Budaya yang telah dicetak

4. Pencetakan Buku-Buku dalam Peningkatan Apresiasi Budaya Bangsa

Pencetakan Buku-buku dilaksanakan dalam rangka mendukung dan membangun

budaya literasi. Adapun naskah untuk pencetakan buku-buku berasal dari

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi maupun hasil tulisan-

tulisan dari luar yang terkait dengan kebudayaan khususnya kepercayaan dan

tradisi. Buku-buku yang di cetak didistribusikan ke sekolah, taman bacaan,

perpustakaan, instansi pemerintah, maupun masyarakat umum.

5. Publikasi Budaya Kepercayaan dan Tradisi melalui media elektronik

Selama ini informasi tentang eksistensi dan keberadaan kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi masih minim. Oleh karena itu diperlukan

penyebarluasan informasi tentang eksistensi dan keberadaan kepercayaan terhadap

Page 26: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 19

Tuhan Yang Maha Esa dan tradisi melalui media elektronik, baik melalui Televisi

maupun Radio. Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk dialog interaktif dan juga

talkshow di media televisi dan radio. Selain itu kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi disebarluaskan

melalui peliputan berita melalui media cetak dan media elektronik baik yang

lingkupnya nasional maupun lokal.

publikasi kepercayaan dan tradisi

SS2 Pencegahan Diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara

Sasaran strategis Pencegahan diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara ditetapkan guna melihat sejauhmana upaya-upaya yang telah

dilakukan oleh direktorat dalam rangka pencegahan diskriminasi dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sasaran strategis ini ditetapkan untuk

mendukung terwujudnya empat tujuan strategis yaitu (1) Peningkatan kapasitas dan

peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (2) Peningkatan kapasitas dan peran

penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dalam melestarikan

kebudayaan; (3) Peningkatan pelayanan perlindungan kepada penghayat kepercayaan

terhadap Tuhan YME, komunitas adat dan tradisi; dan (4) Peningkatan pelestarian

komunitas adat.

Ketercapaian sasaran strategis Pencegahan diskriminasi dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui ketercapaian satu indikator kinerja

yaitu Event internalisasi nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi.

Event internalisasi nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi mengalami

Page 27: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 20

peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berikut tingkat

ketercapaian indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis

Pencegahan diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target dan Realisasi

Pencegahan

diskriminasi dalam

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa, dan

bernegara

IKU Realisasi

2015

Realisasi

2016

Target

2017

Realisasi

2017

%

Event internalisasi

nilai-nilai

kepercayaan

terhadap Tuhan

YME dan tradisi

16 15 17 17 100

Realisasi IKSS 2 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya

IKSS 2 “Event internalisasi nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi”

untuk tahun 2017 mencapai predikat ‘sangat baik’ dengan realisasi sejumlah 17 event

atau sebesar 92,92% sesuai dengan apa yang telah ditargetkan. Jika dibandingkan

dengan capaian tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 untuk realisasi tahun 2017 ini

juga mengalami peningkatan dimana sebelumnya hanya 15 event.

Pencapaian target tersebut didukung oleh tiga belas program kegiatan yang

dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu:

1. Pameran Budaya Kepercayaan dan Tradisi

Selama ini informasi tentang eksistensi dan keberadaan kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Tradisi masih minim, salah satu upaya untuk memperkenalkan

nilai-nilai yang terdapat dalam kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi

kepada masyarakat luas adalah dengan menggelar Pameran Budaya Kepercayaan

Page 28: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 21

dan Tradisi. Melalui pameran ini akan ditampilkan berbagai data dan informasi

tentang eksistensi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Komunitas

Adat serta Tradisi Nusantara baik berupa literatur dalam bentuk buku-buku, atau

dengan gambar maupun audio visual. Adapun sebagian besar buku-buku yang

ditampilkan dalam pameran merupakan hasil kegiatan pengumpulan tulisan-

tulisan, kajian, dan hasil penelitian yang mengungkapkan nilai-nilai kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan tradisi.

Pada tahun 2017 ini Pameran Budaya

Kepercayaan dan Tradisi dilaksanakan

di dua kota yaitu Jakarta dan Palu.

Pameran di Jakarta dilaksanakan dalam

rangka pendukungan Seminar Nasional

Kebudayaan yang bertempat di Kantor

Bappenas pada tanggal 4 April serta

dalam pendukungan Hari Pendidikan

Nasional pada tanggal 2 Mei bertempat di kantor Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Pameran juga dilaksanakan di Kota Palu, Sulawesi Tengah dalam

rangka pendukungan Pekan Budaya Indonesia (PBI) yang dilaksanakan pada

tanggal 22 s.d. 27 September bertempat di Taman Budaya Provinsi Sulawesi

Tengah.

2. Sosialisasi Peraturan Perundangan bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME

Kehidupan penghayat kepercayaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

kehidupan bangsa Indonesia. Kepercayaan terhadap Tuhan YME sendiri adalah

pernyataan dan pelaksanaan hubungan pribadi dengan Tuhan YME berdasarkan

keyakinan yang diwujudkan dengan prilaku ketakwaan dan peribadatan terhadap

Tuhan YME serta pengamalan budi luhur yang ajarannya bersumber dari kearifan

lokal bangsa Indonesia. Pengakuan adalah eksistensi kepercayaan terhadap Tuhan

YME telah diamanatkan di dalam konstitusi. Namun didalam kehidupan faktual di

tengah-tengah masyarakat, pelayanan terhadap kehidupan kepercayaan terhadap

Tuhan YME masih belum maksimal.

Page 29: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 22

Pemerintah sejauh ini telah melahirkan perundangan untuk mengatur kehidupan

penghayat kepercayaan, antara lain:

• Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan

yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang

Perubahan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan, serta peraturan pelaksananya;

• Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan

Pariwisata Nomor 43 dan 41 tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan kepada

Penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME;

• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 77 Tahun 2013

Tentang Pedoman Pembinaan Lembaga Kepercayaan Terhadap Tuhan YME

dan Lembaga Adat;

• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 27 Tahun 2016 tentang

Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Satuan

Pendidikan.

Dari produk undang-undang tersebut pelaksanaan hak-hak sipil kepercayaan

nampak telah terfasilitasi dengan baik, namun aparat dan masyarakat umum

belum mengetahui dan memahami sehingga penghayat kepercayaan masih

mendapat perlakuan diskriminatif. Perlakuan diskriminatif yang dirasakan

penghayat kepercayaan biasanya terkait dengan pelaksanaan hak-hak sipil seperti:

pelayanan pencatatan perkawinan,

pendirian sasana sarasehan, pengisian

kolom agama di KTP, pendidikan bagi

penghayat kepercayaan, proses

pemakaman dan penyelesaian

perselisihan yang secara perundangan

telah terfasilitasi didalam Peraturan

Bersama Menteri.

Pada tahun 2017 sosialisasi dilaksanakan di dua tempat yaitu Lampung dan

Mamasa. Pelaksanaan sosialisasi peraturan perundangan di Lampung dilaksanakan

pada tanggal 16 s.d. 18 Februari dengan jumlah peserta 100 orang bertempat di

Hotel Horison Lampung. Sosialisasi peraturan perundangan yang kedua

Page 30: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 23

dilaksanakan di Mamasa, Sulawesi Barat pada tanggal 1 s.d. 2 November

betempat di Hotel Sajojo Mamasa yang diikuti oleh 90 orang. Peserta yang

diundang dalam kegiatan sosialisasi peraturan perundangan ini terdiri dari unsur:

penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, ketua RT dan RW, Kepala Desa,

Camat, TNI, Polri, SKPD bidang pendidikan dan kebudayaan, FKUB, Kejaksaan,

Kesbangpol, Kementerian Agama, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,

Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PAN-RB, serta Badan Kepegawaian

Negara (BKN).

3. Sosialisasi Permendikbud Nomor 27 Tahun 2016

Pemerintah telah melahirkan perundangan untuk mengatur kehidupan penghayat

kepercayaan yang salah satunya adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan

terhadap Tuhan YME pada Satuan Pendidikan. Lahirnya peraturan ini diharapkan

dapat mengakomodasi kebutuhan pendidikan bagi peserta didik penghayat

kepercayaan terhadap Tuhan YME dan dapat menghilangkan diskriminasi yang

selama ini terjadi. Oleh karena itu diperlukan adanya sosialisasi agar para

pemangku kebijakan dan masyarakat mengetahui adanya peraturan ini dan segera

dapat diimplementasikan dengan baik.

Pada tahun 2017 ini Sosialisasi

Permendikbud Nomor 27 Tahun 2016

dilaksanakan di dua tempat yaitu

Yogyakarta dan Medan. Pelaksanaan

sosialisasi permendibud di Yogyakarta

dilaksanakan pada tanggal 18 s.d. 20

Juli bertempat di Hotel Grand Dhika

dengan jumlah peserta 100 orang. Sedangkan untuk pelaksanaan sosialisasi

permendikbud di Medan dilaksanakan pada tanggal 24 s.d. 26 Juli bertempat di

Hotel Horison Ultima Riss dengan jumlah peserta 80 orang. Peserta sosialisasi

permendikbud terdiri dari unsur direktorat, SKPD bidang pendidikan dan

kebudayaan, penghayat kepercayaan, guru, dan pengawas sekolah.

Page 31: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 24

4. Pengenalan Nilai Kepercayaan terhadap Tuhan YME

Untuk tahun 2017 ini kegiatan

pengenalan nilai difokuskan pada

Penyusunan Pedoman Pelaksanaan

Permendikbud Nomor 27 Tahun 2016

tentang Layanan Pendidikan

Penghayat Kepercayaan di satuan

Pendidikan. Bentuk kegiatannya

berupa uji publik Permendikbud

Nomor 27 Tahun 2016 yang diselenggarakan di tiga kota yaitu Semarang,

Surabaya, dan Medan. Uji publik permendikbud yang pertama dilaksanakan di

Hotel Horison Semarang pada tanggal 6 s.d. 7 Februari bertempat dengan peserta

80 orang. Uji publik permendikbud yang kedua dilaksanakan pada tanggal

tanggal 9 s.d. 10 Februari bertempat di Hotel Harris Surabaya dengan peserta 80

orang. Terakhir Uji publik permendikbud yang ketiga dilaksanakan pada tanggal

20 s.d. 21 bertempat di Hotel Polonia Medan dengan peserta 80 orang. Peserta

uji publik di setiap kotanya terdiri dari unsur Kemendikbud, SKPD bidang

pendidikan dan kebudayaan, penghayat kepercayaan, pengawas pendidikan, dan

sekolah. Hasil dari uji publik permendikbud ini adalah Pedoman Implementasi

layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME pada satuan pendidikan.

5. Asistensi bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

Banyaknya konflik sosial budaya, tindak kekerasan dan permasalahan lainnya

menjadi sebuah kebiasaan yang terjadi sehari-hari pada saat ini. Permasalahan-

permasalahan ini ada karena makin lunturnya pengenalan nilai-nilai budaya

positif bangsa Indonesia kepada generasi penerus. Keragaman budaya di

Indoensia di samping sebagai salah satu kekayaan bangsa, di sisi lain dapat pula

juga menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan benar. Advokasi Bidang

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi merupakan salah satu bentuk

untuk menjaga toleransi, solidaritas dan kebersamaan yang telah ada di dalam

masyarakat agar terus terpupuk. Advokasi juga merupakan bentuk upaya untuk

Page 32: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 25

menyelesaikan permasalahan-permasalahan nyata yang dihadapi oleh penghayat

kepercayaan terhadap Tuhan YME maupun para pelaku tradisi.

6. Gelar Budaya Kepercayaan dan Tradisi

Sesuai dengan yang termaktub dalam definisi pelestarian melalui Permendikbud

No. 10 tahun 2014 tentang Pedoman Pelestarian Tradisi, yaitu perlindungan,

pengembangan dan pemanfaatan. Sebagaimana tertuang dalam pasal 3,

dijelaskan bahwa upaya pelestarian tradisi memiliki empat tujuan, yakni untuk

meningkatkan peran aktif pemerintah daerah, memberdayakan peran serta

masyarakat, memfasilitasi pelaksanaan tradisi dan membantu penyelesaian

masalah dalam pelestarian tradisi. Oleh karena itu, direktorat melaksanakan

kegiatan Gelar Badaya kepercayaan dan tradisi.

Pelaksanaan Gelar Budaya Kepercayaan dan

Tradisi pada tahun 2017 ini bersinergi

dengan pemerintah daerah Kabupaten

Pandeglang dalam rangka HUT Kabupaten

Pandeglang. Gelar Budaya Kepercayaan dan

Tradisi dilaksanakan pada tanggal 30 Maret

s.d. 2 April bertempat di alun-alun Kota

Pandeglang. Bentuk kegiatannya berupa pawai budaya, upacara adat, pameran

budaya, atraksi seni, dan permainan tradisional anak bagi siswa-siswi SD dan SMP.

Peserta Gelar Kepercayaan dan Tradisi berjumlah sekitar 750 orang yang terdiri

dari siswa-siswi SD dan SMP untuk mengikuti festival permainan tradisional,

komunitas adat, serta organisasi kepercayaan. Adapun komunitas adat yang

terlibat dalam pawai dan atraksi budaya berasal dari: komunitas adat Sinaresmi,

komunitas adat Ciptamulya, komunitas adat Melinting Lampung, komunitas adat

Cicarucub, dan komunitas adat Ciptagelar. Sedangkan organisasi kepercayaan

yang terlibat yaitu: Kapribaden, Perjalanan, Sastrojendro, Sumarah Purba, dan

Parmalim.

Page 33: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 26

7. Sarasehan Anggoro Kasih dan Peringatan 1 Suro

Sarasehan Anggoro Kasih merupakan sarana

bagi para penghayat kepercayaan dalam

mengembangkan dan menjalankan ajaran

atau nilai-nilai luhur budaya serta ajang untuk

bertukar informasi dan silahturahmi antar

sesama pengahayat. Anggoro Kasih

dilaksanakan pada malam selasa kliwon setiap

bulannya bertempat di Sasana Adirasa, Taman Mini Indonesia Indah. Acara diisi

dengan pemaparan narasumber dan diskusi dengan topik seputar kepercayaan

terhadap Tuhan YME. Berikut adalah jadwal pelaksanaan sarasehan anggoro kasih

selama tahun 2017:

No Waktu Pelaksanaan Keterangan

1 9 Januari 2017 topik ”Peningkatan Karakter Penghayat Kepercayaan terhadap

Tuhan YME” dengan narasumber KRA Samino dari organisasi

Sari Budaya dan moderator Suprih Suhartono

2 13 Februari 2017 topik ”Pemaparan Ajaran Sapta Darma” dengan narasumber

Gatut Pujiarto, SH dan Brkti Nendra Prawira serta moderator

Edy

3 Maret Tidak dilaksanakan karena Sasana Adirasa sedang direnovasi

4 24 April 2017 topik ”Kontribusi Perempuan dalam Pelestarian Nilai-Nilai

Ajaran Ketuhanan” dengan narasumber Sri Sulastri Hadi dari

organisasi Sapta Darma dan Ufi Ulfiah dari organisasi Fatayat

NU serta moderator Retno Lastani

5 29 Mei 2017 topik ”Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME” dengan

narasumber Ade Witarsa, S.Pd dan Asmat Susanto, S.Pd, MM

dengan moderator Suprih Suhartono

6 Juni tidak dilaksanakan karena bertepatan dengan bulan ramadhan

7 3 Juli 2017 topik ”Pemaparan Ajaran Sumarah Purbo” dengan narasumber

Krismantoro dan Sesepuh Sumarah Purbo serta moderator

Sukamto

8 7 Agustus 2017 topik ”Sumbangsih Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan

YME bagi NKRI” dengan narasumber Ir. Engkus Ruswana, MM

dan dari Kememkopulhukam

9 11 September 2017 topik ”Pemaparan Ajaran Organisasi Kepercayaan Sri Murni”

10 16 Oktober 2017 topik ”Filsafat Wayang dalam Laku yang terkait Kebatinan”

11 20 November 2017 Topik : Peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME”

12 Desember Tidak dilaksabakankarena bertepatan dengan hari natal maka

diganti dengan rapat evaluasi kegiatan bertempat di kantor

pengelola TMII

Page 34: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 27

Selain anggoro kasih juga ada peringatan 1

Suro yang bertepatan dengan malam 1

Hijriah atau malam tahun baru Islam yang

diyakini oleh para penghayat sebagai

malam purnomo suro yang diberkahi dalam

bulan tersebut. Peringatan ini mengajak

para pengikutnya untuk melalukan pemahaman tentang arti pentingnya

menyadari Tuhan dan makhluknya dengan memahami kedudukan, keberadaan

dan derajatnya. Malam Purnomo Suro biasanya dibarengi dengan pagelaran

wayang semalam suntuk dengan lakok-lakon yang memberikan keterangan

tentang keberadaan sang pencipta dengan mahluknya dan memberikan nilai-nilai

Eling dan Waspodo dalam mengarungi kehidupan ini untuk mencapai

manunggaling kawula gusti. Bentuk kegiatan dalam peringatan 1 Suro adalah

ruwatan masal, tumpengan, pawai budaya, dan atraksi seni.

8. Gelar Tradisi Masyarakat Pesisir

Sebagian besar penduduk Indonesia hidup di daerah pesisir yang kemudian

dikenal sebagai masyarakat bahari atau masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir

memiliki budaya yang khas dan salah satunya upacara Kendhuri Laut yang

pelaksanaannya telah mentradisi secara turun temurun khususnya bagi para

nelayan. Pelaksanaan Kendhuri Laut selain sebagai ungkapan rasa syukur terhadap

Tuhan YME juga upaya untuk memelihara pengetahuan dan praktik lokal penjaga

keharmonian antara alam dengan aktivitas manusia.

Tradisi pesisir harus kita dilestarikan sesuai

dengan amanat permendikbud no 11 tahun 2014

tentang Pedoman Pelestarian Tradisi, terdapat

empat tujuan upaya pelestarian tradisi yakni:

untuk meningkatkan peran aktif pemerintah

daerah, memberdayakan peran serta masyarakat,

memfasilitasi pelaksanaan tradisi dan membantu penyelesaian masalah dalam

pelestarian tradisi. Sebagai upaya untuk melestarikan dan mengembangkan aspek-

aspek tradisi pesisir maka Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan

Page 35: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 28

Tradisi melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Melalui Gelar

Tradisi Masyarakat Pesisir.

Pada tahun 2017 ini Gelar Tradisi Pesisir

dilaksanakan pada tanggal 16 s.d. 20 Juli di

Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Acara ini

diikuti oleh sekitar 750 orang yang terdiri

dari unsur nelayan, masyarakat adat,

akademisi, budayawan, seniman, pelajar,

mahasiswa, pemerintah daerah, dan UKM. Bentuk kegiatannya terdiri dari

seminar, upacara adat jamu laut, pameran, lomba-lomba, festival seni budaya,

dan festival kuliner di yang berkaitan dengan budaya masyarakat pesisir.

9. Dialog Nasional Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

Indonesia merupakan negara majemuk

yang terdiri dari berbagai macam etnis,

bahasa dan agama. Didalamnya

terdapat komunitas adat dan tradisi

serta penghayat kepercayaan yang

memiliki hak untuk menjalankan dan

menikmati hak berbudaya dan

bekerpercayaan secara bebas tanpa diskriminasi. Negara memiliki kewajiban

untuk melindungi keberadaan mereka serta mendorong pengembangannya.

Komunitas Adat merupakan komunitas-komunitas yang hidup berdasarkan asal-

usul leluhur secara turun temurun di atas suatu wilayah adat, yang memiliki

kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya, yang diatur

oleh hukum adat dan lembaga adat yang mengelola keberlangsungan kehidupan

masyarakat. Sedangkan kepercayaan terhadap Tuhan YME sendiri adalah

pernyataan dan pelaksanaan hubungan pribadi dengan Tuhan YME berdasarkan

keyakinan yang diwujudkan dengan prilaku ketakwaan dan peribadatan terhadap

Tuhan YME serta pengamalan budi luhur yang ajarannya bersumber dari kearifan

lokal bangsa Indonesia.

Page 36: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 29

Pemberdayaan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Komunitas Adat

masih menemukan banyak kendala dan permasalahan, misalnya terkait dengan

masalah kapasitas kelembagaan yang masih lemah, regenerasi yang belum

optimal, serta relasi antara penghayat dengan penganut agama besar yang

cenderung diskriminatif. Untuk meminimalisir permasalahan dan kendala tersebut

diperlukan sebuah sinergitas diantara unsur-unsur yang secara sinergis

memperjuangkan para penghayat kepercayaan dan lembaga adat tersebut. Dialog

Nasional merupakan salah satu alternatif solusi dalam menyelesaikan

permasalahan tersebut sehingga terbentuk solusi yang komprehansif hasil kajian

lintas elemen yang konsen terhadap permasalahan penghayat kepercayaan dan

komunitas adat. Hasil dari kegiatan ini adalah rumusan dan rekomendasi

mengenai peran dan partisipasi masyarakat penghayat kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan komunitas Adat dalam membangun karakter dan jatidiri bangsa

menuju bangsa yang adil, makmur, bermartabat dan sejahtera dengan dilandasi

nilai – nilai kearifan lokal yang berbudi pekerti luhur.

Pada tahun 2017 ini kegiatan Dilaog

Nasional Kepercayaan terhadap Tuhan

YME dan Tradisi dilaksanakan bekerjasama

dengan Pemerintah Kota Palu, Sulawesi

Tengah. Dialog Nasional dilaksanakan pada

tanggal 25 s.d. 28 September bertempat di

Hotel Swissbell Palu dengan jumlah peserta

360 orang yang terdiri dari penghayat kepecayaan, komunitas adat, organisasi

kepercayaan, SKPD bidang kebudayaan, Kemendagri, Mahkamah Konstitusi,

Direktorat, serta UPT di Direktorat Jenderal Kebudayaan.

10. Pelayanan Pendidikan Khusus bagi Masayarakat Adat

Dalam mukadimah konstitusi kita disebutkan bahwa negara memiliki peran untuk

mencerdaskan bangsa. Penegasan atas pembukaan tersebut tertuang dalam batang

tubuh konstitusi pasal 31, bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

pendidikan. Hak untuk memperoleh pendidikan bagi warga negara berimplikasi

terhadap kewajiban pelayanan negara untuk menyediakan layanan pendidikan.

Page 37: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 30

Akses terhadap pendidikan harus terbuka bagi semua kalangan dalam stratifikasi

maupun diferensiasi struktur sosial masyarakat Indonesia.

Keberadaan komunitas adat sebagai bagian dari warga negara membutuhkan

perhatian khusus dalam pelayanan pendidikan yang diberikan oleh negara.

Pembukaan akses terhadap masyarakat adat diharapkan dapat mencerminkan

kebutuhan khusus yang dihadapi oleh mereka. Kompleksitas permasalahan yang

dihadapi oleh komunitas-komunitas adat tentunya tidaklah sama antara satu

komunitas adat dengan komunitas adat yang lain. Pemetaan akan kebutuhan

layanan pendidikan khusus harus mampu mengakomodir kekhususan konteks dari

wilayah masyarakat adat tersebut tinggal. Dari pemetaan tersebut nantinya akan

disusun format pendekatan pelayanan pendidikan khusus bagi masyarakat adat

yang tentunya akomodatif dengan kebutuhan masyarakat adat.

Perlu dipahami bahwa pemerintah sebenarnya mencoba memberikan pelayanan

terhadap masyarakat adat dengan memperluas akses pendidikan formal.

Mengingat kebutuhan masyarakat adat yang memerlukan kekhususan konteks

kultur dan teritori/geografi mereka, sehingga dalam beberapa kasus ada

ketidakcocokan dengan layanan pendidikan formal. Upaya langsung

mengintrodusir layanan pendidikan

formal kepada masyarakat adat pada

akhirnya akan memberatkan pihak

masyarakat adat itu sendiri. Upaya

yang menghadirkan layanan yang

kontekstual selama ini hadir lebih

banyak dari kalangan LSM/NGO/CSO.

Pihak tersebut selama ini telah mencoba memberikan pendampingan pendidikan

masyarakat adat dalam bentuk sekolah informal. Selain itu terdapat juga beberapa

LSM yang berupaya menjembatani kesenjangan akses masyarakat adat terhadap

pendidikan formal. Upaya positif dari LSM perlu disambut baik oleh negara,

mengingat pemerintah selama ini terus berupaya menangani berbagai

permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat adat.

Page 38: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 31

Pemerintah sendiri memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan undang-undang

sistem pendidikan nasional yang mengamanatkan perlunya Layanan Pendidikan

khusus yang kemudian diatur dalam Permendikbud no 72 tahun 2013. Upaya

untuk menderivasikan Permendikbud tentang Penyelenggaraan Layanan

Pendidikan Khusus tersebut menjadi suatu pedoman teknis perlu segera disusun.

Pedoman teknis itu nantinya akan disusun melalui kegiatan workshop dan

melibatkan kerja kolaboratif dengan berbagai pemangku kepentingan. Unsur-

unsur stakeholder yang dilibatkan dalam workshop berasal dari kalangan

pemerintah, baik pemerintah pusat dan daerah, LSM, kementerian/lembaga

terkait serta yang terpenting adalah masyarakat adat itu sendiri. Kerja kolaboratif

dan partisipatif dengan berbagai stakeholder diharapkan mampu membuat suatu

rumusan guna mempersiapkan suatu pedoman teknis penyelenggaraan layanan

pendidikan khusus bagi masyarakat adat.

Diharapkan dalam workshop tersebut

berbagai hal berkenaan dengan kebutuhan

teknis penyelenggaraan layanan pendidikan

khusus seperti tenaga pendidik, kurikulum,

metode pembelajaran serta fasilitas harus

mampu disusun. Penyusunan kebutuhan

teknis itu akan menghasilkan suatu model

pendekatan layanan pendidikan khusus yang akan diberikan kepada masyarakat

adat. Setidaknya terdapat dua model pendekatan layanan pendidikan khusus

yang dapat diberikan kepada masyarakat adat berdasarkan hasil kajian rapat tim

kecil pelayanan pendidikan adat yaitu model terintegrasi dengan pendidikan

formal dan juga model kontekstual (mandiri). Model integrasi pendidikan formal

diharapkan mampu menjembatani layanan pendidikan formal dengan keinginan

masyarakat adat. Sedangkan model pendidikan kontekstual (mandiri) lebih

mengkomodasi penuh kebutuhan kultural masyarakat.

Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah suatu dokumen yang mampu

memberikan pedoman implementasi layanan pendidikan khusus bagi masyarakat

adat yang nantinya akan dieksekusi sebagai pelayanan oleh pemerintah daerah

Page 39: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 32

kabupaten/kota. Kerja sama secara sinergis antar berbagai pihak ini diharapkan

mampu menghasilkan pedoman teknis sebagai hasil pemetaan kekhususan konteks

dan juga keinginan dari komunitas adat itu sendiri. Selanjutnya, melalui layanan

pendidikan khusus yang dikelola oleh pemerintah daerah nantinya diharapkan

layanan ini mampu mengakomodir kepentingan pembangunan daerah selaras

dengan karakter dan jati diri budaya setempat.

11. Pembinaan Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME

Sama seperti generasi muda pada

umumnya generasi muda penghayat

adalah penerus cita-cita perjuangan

bangsa dan modal sosial dalam rangka

meningkatkan kualitas pembangunan

nasional. Oleh karena itu, pemuda

penghayat kepercayaan sebagai pelestari

kebudayaan dibidang budaya spiritual harus berjuang untuk dapat mengikuti

perkembangan zaman yang semakin pesat agar tidak tertinggal, namun dapat

tetap mempertahankan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhurnya.

Kemampuan sumber daya dan peran serta generasi muda penghayat kepercayaan

diharapkan dapat lebih maju dan mandiri dalam menghayati dan mengamalkan

nilai-nilai kepercayaan melalui organisasinya masing-masing. di tengah-tengah

bangsa yang sedang menghadapi era globalisasi sekarang ini.

Pada tahun 2017 ini kegiatan pembinaan generasi muda penghayat dilaksanakan

pada tanggal 16 s.d. 19 Mei bertempat di Hotel Harris Malang dengan peserta 135

orang yang terdiri dari unsur Kemendikbud, pemuda dari organisasi penghayat,

akademisi, Kemenpora, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.

Page 40: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 33

12. Internalisasi Nilai Tradisi melalui Permainan Tradisional dan Cerita Rakyat

Bangsa Indonesia memiliki warisan budaya

yang beranekaragam yang salah satunya

adalah permainan tradisional dan cerita

rakyat (dongeng). Sebagai warisan budaya

bangsa, permainan tradisional dan cerita

rakyat sesungguhnya dapat dimanfaatkan

sebagai sarana untuk menanamkan nilai-

nilai budaya bangsa kepada generasi muda, karena merupakan perwujudan dari

tingkah laku manusia yang terwujud dari serentetan nilai-nilai yang menurut

masyarakat atau kelompok suku bangsa pendukungnya diakui keberadaannya.

Nilai-nilai tersebut antara lain: kebersamaan, sportifitas, berani bersaing,

kejujuran, kepahlawanan, dan sebagainya. Dalam kaitannya dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, maka tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa

keberadaan permainan tradisional dan cerita rakyat tersebut dapat dimanfaatkan

sebagai sarana untuk memperkukuh jati diri bangsa, yaitu dengan menanamkan

nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya kepada generasi muda.

Pada tahun 2017 kegiatan Internalisasi nilai tradisi melalui permainan tradisional

dan cerita rakyat dilaksanakan pada tanggal 8 s.d. 11 Mei bertempat di Alun-alun

Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dan diikuti oleh 780 peserta yang terdiri dari:

siswa SD, SLB, SMP, guru, PAUD dengan rincian kegiatan dongeng pesertanya 250

orang dan permainan tradisional 530 orang

13. Dialog Pemberdayaan Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME

Faktor yang dapat menentukan pengembangan

dan pemberdayaan warga penghayat

kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah

perempuan. Perempuan penghayat mempunyai

peran dalam menginternalisasi ajaran dan

keyakinan kepada anak-anak mereka di dalam

keluarga. Dalam kaitan ini, perempuan sesungguhnya menempati posisi yang

Page 41: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 34

paling menentukan. Sukses tidaknya internalisasi nilai ajaran penghayat

kepercayaan pada anak–anak sangat ditentukan oleh kemampuan perempuan.

Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan upaya peningkatan kapasitas dan

kemampuan wanita penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME. Bila

perempuan memiliki kapasitas yang memadai untuk melakukan tugas tersebut,

maka kelestarian ajaran dan keyakinan tetap akan terjaga di lingkungan keluarga

penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME.

Perempuan penghayat kepercayaan

terhadap Tuhan YME juga memiliki peran

dalam meningkatkan kapasitas di bidang

ekonomi. Kapasitas perempuan di bidang

ekonomi merupakan salah satu indikator

meningkatnya kesejahteraan, sebab

kenyataannya, perempuan merupakan

pendorong perkembangan perekonomian. Adapun, salah satu tujuan dari

kegiatan ini adalah membuka dan memperluas kesempatan bagi kaum perempuan

untuk mengembangkan potensi dirinya serta meningkatkan kesejahteraan

hidupnya melalui mekanisme pengembangan aktivitas ekonomi kreatif dan

produktif.

Pada tahun 2017 kegiatan Dialog pemberdayaan perempuan penghayat

kepercayaan terhadap YME dilaksanakan pada tanggal 3 s.d. 5 Mei bertempat di

Hotel Semesta Semarang dengan peserta 135 orang yang terdiri dari unsur:

Kemendikbud, Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI), perempuan dari

organisasi penghayat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah,

akademisi, IWAPI (ikatan wanita pengusaha indonesia), DPR RI, Badan Ekonomi

Kreatif, dan pelaku bisnis tradisi/kerajinan.

SS3 Meningkatnya Penguatan Lembaga Adat dan Pemberdayaan Masyarakat Adat

Sasaran strategis Meningkatnya penguatan adat dan pemberdayaan masyarakat adat

ditetapkan guna melihat sejauhmana upaya-upaya yang telah dilakukan oleh

direktorat dalam rangka penguatan lembaga adat dan pemberdayaan masyarakat

adat. Sasaran strategis ini ditetapkan untuk mendukung terwujudnya empat tujuan

Page 42: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 35

strategis yaitu (1) Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan tradisi dalam melestarikan kebudayaan; (2) Peningkatan pelayanan

perlindungan kepada penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, komunitas adat

dan tradisi; (3) Peningkatan pelestarian komunitas adat; dan (4) Peningkatan kapasitas

dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dalam

pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya.

Ketercapaian sasaran strategis Meningkatnya penguatan adat dan pemberdayaan

masyarakat adat melalui ketercapaian dua indikator kinerja yaitu Desa-desa adat yang

direvitalisasi dan Komunitas budaya yang difasilitasi. Desa adat yang direvitalisasi

mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini

dikarenakan adanya blokir anggaran bantuan pemerintah Revitalisasi Desa Adat

sehingga sasaran untuk tahun ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Untuk komunitas budaya yang difasilitasi juga mengalami penurunan jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena permasalahan yang sama yaitu

adanya blokir anggaran untuk kegiatan bantuan pemerintah.

Berikut tingkat ketercapaian indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran

strategis Meningkatnya penguatan adat dan pemberdayaan masyarakat adat.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target dan Realisasi

Meningkatnya

penguatan lembaga

adat dan

pemberdayaan

masyarakat adat

IKU Realisasi

2015

Realisasi

2016

Target

2017

Realisasi

2017

%

Desa-desa adat

yang direvitalisasi 132

139 67 67 100

Komunitas budaya

yag difasilitasi 348

345 217 218 100.46

Page 43: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 36

Realisasi IKSS 3 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya

IKSS 3.1 “Desa-desa adat yang direvitalisasi” untuk tahun 2017 mencapai predikat

‘sangat baik’ dengan realisasi sejumlah 67 desa adat atau sebesar 89,83% sesuai

dengan apa yang telah ditargetkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun

sebelumnya yaitu tahun 2016 untuk realisasi tahun 2017 ini mengalami penurunan

yang cukup jauh. Target dan realisasi untuk tahun ini lebih sedikit dikarenakan adanya

blokir angaran untuk bantuan pemerintah khususnya Revitalisasi Desa Adat (RDA).

Pada awalnya sesuai dengan perjanjian kinerja untuk tahun 2017 kegiatan ini

mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 70.000.000.000,- dengan target revitalisasi

75 desa adat namun karena adanya blokir anggaran senilai Rp 33.750.000.000,- yang

pada tahun anggaran berjalan tidak dapat dicairkan maka target untuk kegiatan ini

diturunkan menjadi 67 desa adat disesuaikan dengan jumlah anggaran yang diterima.

Pencapaian target tersebut didukung oleh satu program kegiatan yang dilaksanakan

oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu:

Page 44: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 37

1. Revitalisasi Desa Adat

Jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk masyarakat

kita sudah mengenal bentuk kesatuan komunitas kecil yang hidup disuatu wilayah

tertentu dimana pengorganisasian masyarakatnya dilakukan secara tradisional

berdasarkan hubungan asal usul (genealogis) dan hukum adat setempat. Territori

kesatuan masyarakat tersebut kemudian dikenal dengan Desa Adat atau istilah lain

seperti Nagari di Sumatera Barat, Gampong di Aceh, Huta di Sumatera Utara,

Lembang di Toraja, Marga di Sumatera Selatan, Pekon di Lampung, Pakraman di

Bali dan lain-lain. Keberadaan desa adat dinilai sangat penting karena merupakan

pewaris, pelestari sekaligus pelaku aktif kearifan-kearifan lokal yang sangat

potensial dalam mempertahankan identitas suku bangsa serta membangun

kesadaran akan keberagaman budaya.

Indonesia memiliki banyak desa adat

sebagai warisan budaya yang aktif dan

masih ada hingga saat ini (living

heritage), kesemuanya merupakan

kekayaan budaya bangsa yang wajib

dilestarikan. Saat ini banyak bangunan

adat yang berfungsi sebagai penanda

desa adat mengalami kerusakan yang

disebabkan oleh berbagai faktor seperti fenomena alam terkait cuaca dan iklim,

bencana alam, maupun kondisi bahan bangunan yang telah termakan usia. Kondisi

tersebut menyebabkan bangunan adat tidak dapat memenuhi fungsinya dalam

kondisi yang wajar. Revitalisasi Desa Adat bertujuan untuk menghidupkan kembali

aktifitas budaya masyarakat setempat, baik fisik maupun non-fisik, seperti

membangun atau memperbaiki bangunan adat, kelengkapan adat serta ritual adat.

Pemerintah berusaha untuk memberikan dukungan agar desa-desa adat sebagai

suatu kesatuan hidup setempat dapat terus memelihara kebudayaannya baik dalam

bentuk pengetahuan, perilaku dan artefak budaya.

Page 45: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 38

Kegiatan Revitalisasi Desa Adat juga sejalan

dengan Nawacita yang dicanangkan oleh

Presiden Jokowi yaitu membangun

Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat daerah-daerah dan desa yang

dalam hal ini adalah desa adat dalam

kerangka negara kesatuan Indonesia. Selain

itu melalui kegiatan ini juga diharapkan

desa adat yang merupakan living heritage beserta karya budaya yang terkandung

didalamnya dapat menjadi daya tarik wisata budaya yang mendukung program

pengembangan pariwisata khususnya di wilayah destinasi pariwisata prioritas.

Bantuan pemerintah revitalisasi desa adat diberikan melalui mekanisme transfer

dana secara langsung ke rekening desa adat, untuk jumlah bantuannya maksimal

Rp 400.000.000,-. Pemberian bantuan pemerintah ini dalam pelaksanaannya telah

melalui proses seleksi karena harus melalui berbagai tahapan sebagai berikut:

Alur bantuan pemerintah Revitalisasi Desa Adat

Page 46: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 39

Berikut adalah data penerima Revitalisasi Desa Adat tahun 2017:

No. Nama Penerima Alamat Lengkap Kabupaten / Kota Provinsi

1 Komunitas Adat Huta Lumban Nahulae

Desa Silombu, Kec. Bonatua Lunasi, Kab. Toba Samosir, Sumatera Utara Kab. Toba Samosir Sumatera Utara

2 Lembaga Adat Budaya Batak Huta Manda Desa Sialanguan

Jln. Pangururan - Simanindo Km. 11,5 Desa Sialanguan, Kec. Pangururan, Kab. Samosir, Sumatera Utara

Kab. Samosir Sumatera Utara

3 Lembaga Adat Sinju Jln. Sitio-Tio, Desa Siunongunong, Kec. Baktiraja, Kab. Humbang Hasundutan, Sumatera Utara

Kab. Humbang Hasundutan

Sumatera Utara

4 Lembaga Desa Adat Parsingguran I

Desa Parsingguran I, Kec. Pollung, Kab. Humbang Hasundutan, Sumatera Utara

Kab. Humbang Hasundutan

Sumatera Utara

5 Komunitas Adat Huta Lumban Sioa

Desa Hutapea Timur, Kec. Laguboti, Kab. Toba Samosir, Sumatera Utara

Kab. Toba Samosir Sumatera Utara

6 Desa Adat Lamban Mandawasa

Jln. Raya Kedondong, Desa Banjar Negeri, Kec. Way Lima, Kab. Pesawaran, Lampung Kab. Pesawaran Lampung

7 Kasepuhan Kampung Urug Lebak

Jln. Kampung Urug RT 01 RW 02 Desa Urug, Kec. Sukajaya, Kab. Bogor, Jawa Barat

Kab. Bogor Jawa Barat

8 Perkumpulan Kaolotan Ciptarasa

Jln. Ciptarasa RT 02 RW 06 Kampung Ciptarasa, Desa Sirnarasa, Kec. Cikakak, Kab. Sukabumi, Jawa Barat

Kab. Sukabumi Jawa Barat

9 Perkumpulan Adat Cara Karuhun Urang Kampung Cireundeu

Jln. Saptadaya, Desa Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, Kab. Cimahi, Jawa Barat Kota Cimahi Jawa Barat

10 Kaolotan Cibadak Jln. Warungbanten - Cibadak, Kampung Cibadak, Desa Warungbanten, Kec. Cibeber, Kab. Lebak, Banten

Kab. Lebak Banten

11 Desa Pekraman Padangan Desa Padangan, Kec. Pupuan, Kab. Tabanan, Bali Kab. Tabanan Bali

12 Komunitas Desa Pekraman Berembeng

Jln. Raya Berembeng, Desa Berembeng, Kec. Selemadeg, Kab. Tabanan, Bali Kab. Tabanan Bali

13 Komunitas Desa Pakraman Bonbiyu

Jln. Raya Bonbiyu, Desa Saba, Kec. Blahbatuh, Kab. Gianyar, Bali

Kab. Gianyar Bali

14 Komunitas Desa Pakraman Bakas

Jln. Banjarangkan - Tohpati, Desa Bakas, Kec. Banjarangkan, Kab. Klungkung, Bali

Kab. Klungkung Bali

15 Komunitas Desa Pakraman Pinggan

Jln. Raya Pinggan, Desa Pinggan, Kec. Kintamani, Kab. Bangli, Bali Kab. Bangli Bali

16 Komunitas Desa Gede Adat Selat

Jln. Raya Selat, Desa Selat, Kec. Susut, Kab. Bangli, Bali

Kab. Bangli Bali

17 Komunitas Desa Adat Gumbrih

Jln. Denpasar - Gilimanuk, Desa Gumbrih, Kec. Pekutatan, Kab. Jembrana, Bali Kab. Jembrana Bali

18 Komunitas Desa Pakraman Tegalbadeng Kauh

Jln. Tegalbadeng Kauh, Desa Tegalbadeng Barat, Kec. Negara, Kab. Jembrana, Bali Kab. Jembrana Bali

19 Komunitas Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi

Jln. Raya Ulakan, Desa Ulakan, Kec. Manggis, Kab. Karangasem, Bali Kab. Karangasem Bali

20 Komunitas Banjar Adat Buayang Desa Adat Culik

Jln. Raya Culik, Desa Culik, Kec. Abang, Kab. Karangasem, Bali

Kab. Karangasem Bali

21 Komunitas Desa Pakraman Dlod Tukad

Jln. Raya Batubulan, Desa Batubulan, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar, Bali Kab. Gianyar Bali

22 Komunitas Warga Pasek Bona Kelod

Jln. Raya Bona, Desa Pakraman Bona, Kec. Blahbatuh, Kab. Gianyar, Bali

Kab. Gianyar Bali

Page 47: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 40

23 Komunitas Desa Adat Sembiran

Desa Sembiran, Kec. Tejakula, Kab. Buleleng, Bali Kab. Buleleng Bali

24 Komunitas Desa Pakraman Sidakarya

Jln. Sidakarya No. 191, Desa Sidakarya, Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali Kota Denpasar Bali

25 Komunitas Banjaran Adat Kebonkuri Lukluk

Jln. Sedap Malam, Desa Kesiman, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali Kota Denpasar Bali

26 Komunitas Desa Pakraman Gerokgak

Jln. Bendungan Gerokgak, Kel. Gerokgak, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng, Bali Kab. Buleleng Bali

27 Komunitas Pura Dalem Maspait Desa Pekraman Intaran

Jln. Danau Beratan Sanur, Desa Sanur, Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali Kota Denpasar Bali

28 Komunitas Banjar Adat Anyar

Jln. Raya Kasamba, Desa kasamba, Kec. Dawan, Kab. Klungkung, Bali

Kab. Klungkung Bali

29 Komunitas Desa Pakraman Dauhwaru Kec. Jembrana

Jl. Pulau Kalimantan, Kel. Dauhwaru, Kec. Jembrana, Kab. Jembrana, Bali Kab. Jembrana Bali

30 Komunitas Desa Pakraman "Dharma Laksana" Kaliakah Kauh

Jl. Kaliakah Kauh, Desa Kaliakah, Kec. Negara, Kab. Jembrana, Bali Kab. Jembrana Bali

31 Komunitas Desa Pakraman Mendoyo Dauh Tukad

Jln. Raya Denpasar Gilimanuk, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kec. Mendoyo, Kab. Jembrana, Bali

Kab. Jembrana Bali

32 Lembaga Adat Gumi Sembahulun

Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kab. Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat

Kab. Lombok Timur Nusa Tenggara Barat

33 Lembaga Adat Pora Jln. Jurusan Nggela Wolowaru, Desa Pora, Kec. Wolojita, Kab. Ende, Nusa Tenggara Timur Kab. Ende

Nusa Tenggara Timur

34 Komunitas Kampung Adat Praingu Matolang Watu Kapepi

Desa Matawai Pawali, Kec. Lewa, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Timur

Nusa Tenggara Timur

35 Lembaga Adat Gendang Wangkung

Wangkung, Desa Sambi, Kec. Reok Barat, Kab. Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Kab. Manggarai Nusa Tenggara Timur

36 Lembaga Adat Niang Tondol

Ruteng Pu'u, Desa Golodukal, Kec. Langke Rembong, Kab. Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Kab. Manggarai Nusa Tenggara Timur

37 Lembaga Adat Dai Ma'u Enga Nanga Aewora

Jln. Trans Utara, Desa Aewora, Kec. Maurole, Kab. Ende, Nusa Tenggara Timur Kab. Ende

Nusa Tenggara Timur

38 Komunitas Kampung Adat Wudi

Wudi, Desa Ate Dalo, Kec. Kodi, Kab. Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur

Kab. Sumba Barat Daya

Nusa Tenggara Timur

39 Komunitas Pelestari Masyarakat Kampung Adat Waipakoja

Desa Dameka, Kec. Katiku Tana Selatan, Kab. Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Tengah

Nusa Tenggara Timur

40 Komunitas Pelestari Masyarakat Kampung Adat Wunga

Desa Wunga, Kec. Haharu, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Timur

Nusa Tenggara Timur

41 Komunitas Kampung Adat Praingu Hamba Kambera

Desa Praingkareha, Kec. Tabundung, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Timur

Nusa Tenggara Timur

42 Desa Adat Sungai Sengiak Dusun Leminang, Desa Nanga Mongko, Kec. Nanga Taman, Kab. Sekadau, Kalimantan Barat

Kab. Sekadau Kalimantan Barat

43 Komunitas Pelestari Budaya Sikamase

Jln. Rante, Desa Taupe, Kec. Mamasa, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat Kab. Mamasa Sulawesi Barat

44 Pelestari Budaya Sangnguyun Ta'bu

Jln. Pokko', Desa Mamullu, Kec. Pana', Kab. Mamasa, Sulawesi Barat Kab. Mamasa Sulawesi Barat

45 Lembaga Adat Salu Kepopo'

Desa Salukepopok, Kec. Bambang, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat Kab. Mamasa Sulawesi Barat

Page 48: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 41

46 Lembaga Adat Bunggu Tosonde

Dusun Tosonde, Desa Kalola, Kec. Bambalamotu, Kab. Mamuju Utara, Sulawesi Barat

Kab. Mamuju Utara Sulawesi Barat

47 Lembaga Adat Igal Mustajab

Jln. Poros Baubau - Kamaru, Desa Lawele, Kec. Lasalimu, Kab. Buton, Sulawesi Tenggara Kab. Buton Sulawesi Tenggara

48 Lembaga Adat Bangkudu Jln. Eelahaji, Desa Kalibu, Kec. Kulisusu, Kab. Buton Utara, Sulawesi Tenggara

Kab. Buton Utara Sulawesi Tenggara

49 Lembaga Adat Desa Hendea

Poros Sampolawa, Desa Hendea, Kec. Kulisusu, Kab. Buton Selatan, Sulawesi Tenggara Kab. Buton Selatan Sulawesi Tenggara

50 Lembaga Adat Palahidu Dusun One-One, Desa Palahidu Barat, Kec. Binongko, Kab. Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara

51 Lembaga Adat Barata Pajam Jln. Poros Langge, Desa Pajam, Kec. Kaledupa Selatan, Kab. Wakatobi, Sulawesi Tenggara Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara

52 Perkumpulan Tongkonan Banua Pua

Jln. Kata Gorang, Kel. Embatau, Kec. Tikala, Kab. Toraja Utara, Sulawesi Selatan Kab. Toraja Utara Sulawesi Selatan

53 Lembaga Tongkonan Sundallak Tondok Burake

Jln. Burake, Lingkungan Buisun, Kel. Buntu Burake, Kec. Makale, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Kab. Tana Toraja Sulawesi Selatan

54 Perkumpulan Desa Adat Tongkonan Tondok Pakkung

Lingkungan Tondok Pakkung, Kel. Ulusalu, Kec. Saluputti, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Kab. Tana Toraja Sulawesi Selatan

55 Perkumpulan Passanan Tengko Buntu Kalando

Lingkungan Buntu Kalando, Kel. Tongko Sarapung, Kec. Sangalla', Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Kab. Tana Toraja Sulawesi Selatan

56 Lembaga Tongkonan To' Parrin

Lingkungan Rante, Lembang Lea, Kec. Makale, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan Kab. Tana Toraja Sulawesi Selatan

57 Perkumpulan Desa Adat Tongkonan Kaparengngesan Bamba

Kampung Mariri, Lembang Saloso, Kec. Rantepao, Kab. Toraja Utara, Sulawesi Selatan Kab. Toraja Utara Sulawesi Selatan

58 Perkumpulan Desa Adat Tongkonan Sallebayu

Lingkungan Tonga, Kel. Panta'nakan Lolo, Kec. Kesu', Kab. Toraja Utara, Sulawesi Selatan

Kab. Toraja Utara Sulawesi Selatan

59 Lembaga Perangkat Adat To Makaka Peta Kedatuan Luwu

Jln. Andi Bintang RT 01 RW 01 Kel. Peta, Kec. Sendana, Kab. Palopo, Sulawesi Selatan Kab. Palopo Sulawesi Selatan

60 Masyarakat Adat Barambang Katute

Desa Barambang, Kec. Sinjai Borong, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan Kab. Sinjai Sulawesi Selatan

61 Lembaga Adat Tabbanga Dusun Tabbanga, Desa Julukanaya, Kec. Pallangga, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan Kab. Gowa Sulawesi Selatan

62 Lembaga Adat Karaeng Sanrobone

Dusun Kasuarrang, Desa Sanrobone, Kec. Sanrobone, Kab. Takalar, Sulawesi Selatan

Kab. Takalar Sulawesi Selatan

63 Komunitas Adat Desa Oirata Barat

Jln. Yaluresi - Oirata Barat, Desa Oirata Barat, Kec. Pulau-Pulau Terselatan, Kab. Maluku Barat Daya, Maluku

Kab. Maluku Barat Daya

Maluku

64 Masyarakat Adat Akudligagal

Jl. Trans Kalarin - Kobakma, Desa Kalarin, Distrik Ilugwa, Kab. Memberamo Tengah, Papua

Kab. Mamberamo Tengah

Papua

65 Masyarakat Adat Yelipele - Elopere

Jln. Raya Napua, Desa Napua, Distrik Napua, Kab. Jayawijaya, Papua

Kab. Jayawijaya Papua

66 Kampung Adat Swayab Kangokko

Jln. Sabron Puai, Desa Swayab Kangokko, Distrik Kemtuk Damaibo, Kab. Jayapura, Papua

Kab. Jayapura Papua

67 Desa Adat Muai Distrik Hubikiak Kabupaten Jayawijaya

Distrik Hubikiak, Kab. Jayawijaya, Papua

Kab. Jayawijaya Papua

Data penerima Revitalisasi Desa Adat Tahun 2017

Page 49: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 42

Dari tahun 2013 s.d. 2017 jumlah desa adat yang telah direvitalisasi berjumlah 362

desa adat yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Berikut adalalah grafik dan

persebarannya sampai dengan tahun 2017:

0

20

40

60

80

100

120

140

2013 2014 2015 2016 2017

realisasi 9 15 132 139 67

realisasi RDA 2013 -2017

Grafik Jumlah Penerima Revitalisasi Desa Adat tahun 2013 s.d. 2017

Grafik jumlah penerima Revitalisasi Desa Adat tahun 2013 s.d. 2017 per Provinsi

IKSS 3.2 “Komunitas budaya yang difasilitasi” untuk tahun 2017 mencapai predikat

‘sangat baik’ dengan realisasi sejumlah 218 komunitas budaya atau sebesar 100,46%

melebihi target yang telah ditetapkan. Meskipun untuk tahun ini melebihi target

namun jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 untuk

realisasi tahun 2017 ini mengalami penurunan yang cukup jauh. Target dan realisasi

Page 50: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 43

untuk tahun ini lebih sedikit dikarenakan adanya blokir angaran untuk bantuan

pemerintah khususnya Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat (FKBM). Pada

awalnya sesuai dengan perjanjian kinerja untuk tahun 2017 kegiatan ini mendapatkan

pagu anggaran sebesar Rp 38.929.288.000,- dengan target fasilitasi 250 komunitas

budaya namun karena adanya blokir anggaran senilai Rp 16.250.000.000,- yang pada

tahun anggaran berjalan tidak dapat dicairkan maka target untuk kegiatan ini

diturunkan menjadi 140 komunitas budaya disesuaikan dengan jumlah anggarannya.

Namun dalam perjalanannya untuk kegiatan ini mendapat tambahan anggaran

sehingga targetnya disesuaikan kembali dan kemudian ditetapkan targetnya menjadi

217 komunitas budaya.

Pencapaian target tersebut didukung oleh dua program kegiatan yang dilaksanakan

oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu:

1. Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat (FKBM)

Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya yang tercermin dalam

adat istiadat atau tradisi yang dimiliki oleh setiap suku bangsa yang tersebar di

berbagai daerah. Setiap suku bangsa memiliki budayanya sendiri yang kemudian

dikenal sebagai budaya lokal yang tercipta dari kearifan-kearifan lokal yang ada di

daerahnya. Budaya lokal yang dimiliki oleh setiap suku bangsa memberikan

kontribusi yang sangat besar bagi penguatan jati diri dan pembentukan karakter

bangsa serta ketahanan budaya.

Budaya-budaya lokal tersebut sampai saat ini

masih dapat bertahan karena tetap dipelihara

oleh masyarakat pendukungnya. Kesatuan

masyarakat tersebut kemudian membentuk

sebuah wadah yang bertujuan untuk melestarikan

budaya lokal dalam bentuk sanggar seni atau

sebagainya yang dalam kegiatan ini disebut

dengan komunitas budaya. Komunitas budaya adalah kesatuan sosial yang masih

memegang tradisi, memiliki kesadaran wiayah sebagai kesatuan daerah territorial,

dan identitas sosial dalam berinteraksi berdasarkan nilai, norma, dan aturan serta

Page 51: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 44

memiliki berbagai aktifitas sosial menurut pola tertentu. Oleh karena itu,

keberadaan komunitas budaya menjadi sangat penting dalam upaya memelihara

nilai-nilai warisan budaya dan tradisi nusantara agar tidak hilang dimakan waktu.

Keberadaan komunitas budaya juga menjadi media strategis bagi upaya interaksi

masyarakat pendukungnya, sosialisasi dan pendidikan nilai-nilai budaya kepada

masyarakat khususnya generasi muda.

Adapun yang dimaksud dengan komunitas budaya disini adalah sanggar seni,

keraton, komunitas adat, lembaga adat, organisasi kepercayaan, dan komunitas

tradisi. Komunitas budaya tersebut dinilai sebagai pelaku aktif dalam melestarikan

tradisi. Namun kondisi komunitas budaya tersebut saat ini cukup memprihatinkan

karena keterbatasan sarana dan prasarana yang mereka meliki. Melalui kegiatan

bantuan pemerintah ini diharapkan komunitas budaya dapat memanfaatkan dana

bantuan untuk renovasi sanggar atau pusat kegiatan, penyediaan sarana dan

prasarana, serta pelaksanaan upacara adat.

Kegiatan Fasilitasi Komunitas Budaya di

Masyarakat ini sejalan dengan Nawacita yang

dicanangkan oleh Presiden Jokowi yaitu

membangun Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan Indonesia. Fokus

kegiatan ini adalah membantu komunitas

budaya yang masih belum berkembang terutama yang berada di daerah terluar

atau terdepan. Melalui kegiatan ini pelaku dari komunitas budaya juga dapat

berkontribusi dalam pendidikan karakter melalui kegiatan seni budaya. Selain itu,

komunitas budaya juga dapat menyajikan atraksi budaya yang berkualitas dalam

mendukung program pengembangan pariwisata khususnya di wilayah destinasi

pariwisata prioritas.

Bantuan pemerintah Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat diberikan melalui

mekanisme transfer dana secara langsung ke rekening komunitas budaya, untuk

jumlah bantuannya maksimal Rp 100.000.000,-. Pemberian bantuan pemerintah

Page 52: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 45

ini dalam pelaksanaannya telah melalui proses seleksi karena harus melalui berbagai

tahapan sebagai berikut:

Alur bantuan pemerintah Fasilitasi Komunitas Budaya

Berikut adalah data penerima bantuan pemerintah FKBM tahun 2017:

No Nama Penerima Alamat Lengkap Provinsi

1 Lembaga Seni Budaya Islami Jabalnur Jadid

Jln. Nasional Desa Meurandeh Kec. Lembah Sabil, Kab. Aceh Barat Daya, Aceh Aceh

2 Sanggar Seni Rampoe Jln. Bangau No. 24 C Kel. Keuramat, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh Aceh

3 Sanggar Seni Atjeh Meusyehu Gampong Cucum, Kec. Jantho, Kab. Aceh Besar, Aceh Aceh

4 Sanggar Seni Cempala Kuneng Jln. T. Syik Di Trueng Campli Desa Ukee, Kec. Glumpang Baro, Kab. Pidie, Aceh Aceh

5 Sanggar Seni Muda Sebaya Jln. Pasar Indra Pura, Gampong Manggis Harapan, Kec. Labuhanhaji, Kab. Aceh Selatan, Aceh

Aceh

6

Sanggar Seni dan Budaya Matumona Generasi Muda Kristen Kecamatan Girsang Sipanganbolon Parapat

Jln. Pora-Pora No. 12 Parapat Kab. Simalungun, Sumatera Utara

Sumatera Utara

7 Sanggar Seni dan Budaya Simalungun Sapangambei

Jln. Siantar - Saribudolog No. 126 Kel. Merek Raya, Kec. Raya, Kab. Simalungun, Sumatera Utara

Sumatera Utara

8 Sanggar Seni "Nggara Simbelin" Jln. Tiganderket, Kel. Lingga, Kec. Simpang Empat, Kab. Karo, Sumatera Utara

Sumatera Utara

9 Sanggar Seni Teratai Indrapura Jln. Syarifuddin Kel. Indrapura, Kec. Air Putih, Kab. Batu Bara, Sumatera Utara Sumatera Utara

Page 53: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 46

10 Lembaga Seni Kesenian Sebalai Serumpun

Jln. Simpang Empat Dusun VII Kel. Indrayaman Dahulu Mesjid Lama, Kec. Talawi, Kab. Batu Bara, Sumatera Utara

Sumatera Utara

11 Sanggar Bungo Satangkai Jln. Koto Mandayan, Kel. Nagari Batu Payuang, Kec. Lareh Sago Halaban, Kab. Lima Puluh Kota, Sumatera Barat

Sumatera Barat

12 Sanggar Kesenian Tari Randai Siti Nursian

Jorong Tabing Ranah, Nagari Simalanggang, Kec. Payakumbuh, Kab. Lima Puluh Kota, Sumatera Barat

Sumatera Barat

13 Perguruan Pencak Silat Minang Sakti

Jln. Lubuk Gajah Kel. Pisang, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat Sumatera Barat

14 Sanggar Seni Tradsional Bujang Saiyo

Jl. Raya Bukitinggi - Medan Km. 27 Jorong Palimbatan, Kenagarian Pasia Laweh, Kec. Palupuah, Kab. Agam, Sumatera Barat

Sumatera Barat

15 Sanggar Seni Laras

Jorong Kampun Dama, Nagari Lareh Nan Panjang, Kec. VII Koto Sungai Sariak, Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat

Sumatera Barat

16 Sanggar Seni Budaya Selendang Dunie

Jln. Lintas Sumatera Solok Padang Km 17 Pasar Minggu, Nagari Koto Gadang Guguak, Kec. Gunung Talang, Kab. Solok, Sumatera Barat

Sumatera Barat

17 Sanggar Seni Minang Maimbau Cangkiang Jorong Tigo Balai, Nagari Koto Laweh, Kec. Lembang Jaya, Kab. Solok, Sumatera Barat

Sumatera Barat

18 Sanggar Seni Nan Gombang Painan

Jln. Imam Bonjol Gang Sakato, Nagari Painan Utara, Kec. IV Jurai, Kab. Pesisir Selatan, Sumatera Barat

Sumatera Barat

19 Sanggar Warisan Budaya Melayu Pantai Basri

Pulau Panjang, Kel. Setokok, Kec. Bulang, Kota Batam, Kepulauan Riau Kepulauan Riau

20 Sanggar Seni Reog Suromenggolo Jln. Pramuka Lr.Pulau Raja VI No. 22 Kel. Tanjung Yaun Sakti, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau

Kepulauan Riau

21 Sanggar Budaya Warisan Pulau Penyengat

Jln. Ahmadi RT 02/III Kel. Penyengat, Kec. Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau

Kepulauan Riau

22 Sanggar Seni Granada Jln. Depati Parbo, Kel. Pematang Sulur, Kec. Telanaipura, Kota Jambi, Jambi

Jambi

23 Sanggar Seni Buluh Batuah Sayak Baguno

Jln. Raya Merangin - Kerinci, Desa Air Batu, Kec. Renah Pemberab, Kab. Merangin, Jambi Jambi

24 Sanggar Seni Sirih Serumpun Jln. Pelindo II Desa Talang Duku, Kec. Taman Rajo, Kab. Muaro Jambi, Jambi

Jambi

25 Sanggar Seni Budaya Batin Penghulu

Jln. Pangeran Diponegoro RT 13 RW 05 Kel. Pematang Kandis, Kec. Bangko, Kab. Merangin, Jambi

Jambi

26 Jaringan Tiuh Komering masyarakat Adat (JATI KRAMAT)

Jln. Raya Muara Dua, Kel. Negeri Ratu, Kecamatan Bunga Mayang, Kab. Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

27 Sanggar Poejang Toeanlaoe (Puyang Tuanlau)

Jln. Lintas Sekayu, Kel. Babat, Kec. Penukal, Kab. Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan Sumatera Selatan

28 Sanggar Payong Tara Jln. Pelataran A 24 Kel. Senyubuk, Kec. Kelapa Kampit, Kab. Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung

Kepulauan Bangka Belitung

29 Sanggar Seni Salsabila Jln. K.H.A. Dahlan RT VI RW 2 No. 15 Kel. Kebun Roos, Kec. Teluk Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu

Bengkulu

30 Sanggar Pesona Rumpun Pesisir Bencoolen

Jln. Kerapu No. 61 Kel. Berkas, Kec. Teluk Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu Bengkulu

Page 54: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 47

31 Sanggar Tari "Rentak Lemang Tapai"

Jln. Raya Masat, Kel. Masat, Kec. Pino, Kab. Bengkulu Selatan, Bengkulu Bengkulu

32 Sanggar Seni Kampoeng Budayo Lampung

Jln. Cut Nyak Dien No. 5 Kel. Palapa, Kec. Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung, Lampung

Lampung

33 Lembaga Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Teater Jabal Lampung

Jln. Raya Gunung Tiga No. 134 Desa Gunung Tiga, Kec. Pugung, Kab. Tanggamus, Lampung Lampung

34 Sanggar Tari Bina Manggala

Jln. SD Inpres No. 1 RT 09 RW 02 Petukangan, Kel. Petukangan Selatan, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, D.K.I. Jakarta

D.K.I. Jakarta

35 Padepokan Pencak Silat Sakanca Putera

Kampung Tonjong RT 04 RW 07 Desa Panundaan, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung, Jawa Barat

Jawa Barat

36 Sanggar Seni Terbang Lembur Kuring

Kampung Cipari RT 013 RW 004 Desa Sundawenang, Kec. Salawu, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat

Jawa Barat

37 Sanggar Seni Jingkrak

Jln. Kapt. Tendean Blok Sukahurip RT 13 RW 04 Kel. Dangdeur, Kec. Subang, Kab. Subang, Jawa Barat

Jawa Barat

38 Lingkung Seni Wayang Golek Bayu Sukma Pawenang

Dusun Pasanggrahan RT 03 RW 04 Desa Cijambu, Kec. Tanjungsari, Kab. Sumedang, Jawa Barat

Jawa Barat

39 Sanggar Seni Galuh Pakuan Dusun Cidoyang RT 04 RW 01 Desa Sukakerta Kec. Panumbangan Kab. Ciamis, Jawa Barat Jawa Barat

40 Lingkung Seni Putra Mekar Padesan

Kampung Babakan Anyar RT 01 RW 04 Desa Mekar Mukti, Kec. Talegong, Kab. Garut, Jawa Barat

Jawa Barat

41 Sanggar Seni "Indra Dara Giri" Kampung Cipanengah, Desa Cidahu, Kec. Cidahu, Kab. Sukabumi, Jawa Barat Jawa Barat

42 Sanggar Seni Irama Sabuk Wulung

Jln. Masjid Baitul Mustaqim RT 02 RW 02 Kel. Kaligondang, Kec. Kaligondang, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah

Jawa Tengah

43 Paguyuban Seni Ketoprak "Sasono Budoyo"

Dusun Soka RT 03 RW 02 Desa Plosorejo, Kec. Kismantoro, Kab. Wonogiri, Jawa Tengah Jawa Tengah

44 Sanggar Wayang Gogon Jln. Halilintar No. 140 RT 03 RW 10 Kentingan, Kel. Jebres, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah

Jawa Tengah

45 Perkumpulan PASOPATI KRIDO BUDOYO (PKB)

Jenekan RT 18 RW 03 Kel. Sangub, Kec. Musuk, Kab. Boyolali, Jawa Tengah Jawa Tengah

46 SEKAR ANOM Kendal, Kel. Tlogo, Kec. Tuntang, Kab. Semarang, Jawa Tengah

Jawa Tengah

47 Sanggar Seni Krida Budaya Jln. Telaga Warna No. 100 RT 04 RW 01 Desa Dieng, Kec. Kejajar, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah

Jawa Tengah

48 Paguyuban Purnomosidi Pusat Surakarta

Jln. Kedunglumbu (Senapati) RT 03 RW 06 Kel. Kedunglumbu, Kec. Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah

Jawa Tengah

49 Sanggar Seni Mardi Laras Desa Seren, Kec. Gebang, Kab. Purworejo, Jawa Tengah

Jawa Tengah

50 Perkumpulan Seni Karawitan "Giri Laras"

Dusun Gedaren I, Desa Sumbergiri, Kec. Ponjong, Kab. Gunungkidul, D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta

51 Paguyuban Olah Seni Selasa Wagen

Jln. Arjuna No. 45, Kel. Wirobrajan, Kec. Wirobrajan, Kota Yogyakarta, D.I. Yogyakarta

D.I. Yogyakarta

52 Sanggar Seni Godho Blambangan Dusun Krajan RT 01 RW 09 Kel. Tembokrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur

Jawa Timur

Page 55: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 48

53 Organisasi Sasana Budaya Ngesthi Laras

Ds. Tanggung (Glotan) RT 01 RW 01 Kec. Campurdarat, Kab. Tulungangung, Jawa Timur Jawa Timur

54 Warung Seni dan Budaya Rojha Dhulit

Jln. Cokroaminoto Gang X No. 15 Pamekasan, Kel. Parteker, Kec. Pamekasan, Kab. Pamekasan, Jawa Timur

Jawa Timur

55 Sanggar Tari Sekar Arum Dusun Kebon, Desa Punung, Kec. Punung, Kab. Pacitan, Jawa Timur

Jawa Timur

56 Turonggo Yakso "Purwo Budoyo" Jln. Jenderal Sudirman Km. 30 RT 17 RW 04 Desa Dongko, Kec. Dongko, Kab. Trenggalek, Jawa Timur

Jawa Timur

57 Organisasi Persatuan dan Kesatuan Kebatinan Sejati Kawruh Jowo Dipo

Jln. Dusun Payaman, Kel. Durenan, Kec. Durenan, Kab. Trenggalek, Jawa Timur Jawa Timur

58 Komunitas Budaya Singo Barong Jln. Sumberawan RT 10 RW 3 Desa Toyomarto, Kec. Singosari, Kab. Malang, Jawa Timur

Jawa Timur

59 Komunitas Budaya Sekaa Arja Kirtya Kencana Budaya

Jln. Pantai Kedungu Desa Bengkel, Kec. Kediri, Kab. Tabanan, Bali Bali

60 Sanggar Citra Sriwijaya Jln. Inspektur Marjuki Lr. YKP I No 55 Kel. Siring Agung, Kec. Ilir Barat, Kota Palembang, Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

61 Wantilan Pura Banjar Adat Bebayu Desa Pakraman Bebayu, Desa Labasari, Kec. Abang, Kab. Karangasem, Bali

Bali

62 Komunitas Budaya Sangkia Murti Desa Pakraman Sangburni, Kec.Kubutambahan, Kab. Buleleng, Bali

Bali

63 Sanggar Sabda Komala Rsi Jln. Raya Petak Kaja, Kel. Petak Kaja, Kec.Gianyar, Kab. Gianyar, Bali

Bali

64 Komunitas Budaya Banjar Adat Darmayasa Griana Kangin

Kel. Duda Utara, Kec.Selat, Kab. Karangasem, Bali Bali

65 Komunitas Budaya Banjar Adat Pande Mas

Jln. Raya Budakeling, Desa Budakeling, Kec. Bebandem, Kab. Karangasem, Bali Bali

66 Komunitas Budaya Desa Adat Tuwed

Desa Tuwed, Kec. Melaya, Kab. Jembrana, Bali Bali

67 Komunitas Budaya Sanggar Seni Tri Datu Desa Pakraman Seraya Kecamatan Karangasem

Jln. Raya Seraya Barat, Desa Seraya Barat, Kec. Karangasem, Kab. Karangasem, Bali Bali

68 Komunitas Budaya Sekaa Gong Widya Kusuma Desa Pakraman Tegalcangkring

Lingkungan Dlod Bale Agung, Kel. Tegalcangkring, Kec. Mendoyo, Kab. Jembrana, Bali

Bali

69 Komunitas Budaya Sanggar Sekar Alit Desa Pakraman Kebon

Banjar Sengguan, Desa Singapadu, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar, Bali Bali

70 Komunitas Budaya Sanggar Giri Kusuma

Jln. Raya Tampaksiring, Desa Tampaksiring, Kec. Tampaksiring, Kab. Gianyar, Bali Bali

71 Komunitas Budaya Gedong Artha Suara Desa Pakraman Penatih

Jln. Trenggana No. 21 Kel. Penatih, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali Bali

72 Komunitas Budaya Desa Pakraman Kintamani

Jln. Raya Kintamani, Desa Kintamani, Kec. Kintamani, Kab. Bangli, Bali

Bali

73 Komunitas Budaya Banjar Adat Pande

Jln. Batur No. 9 Banjar Pande, Kel. Renon Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali Bali

74 Komunitas Budaya Sanggar Sukawati Banjaran Sari

Jln. Raya Sukawati, Desa Sukawati, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar, Bali Bali

75 Komunitas Budaya Sanggar Musik Kusuma Midi Suara

Jln. Raya Singapadu Tengah, Desa Singapadu Tengah, Kec, Singapadu Tengah, Kab. Gianyar, Bali

Bali

Page 56: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 49

76 Komuintas Budaya Pura Dalem Pering

Jln. Raya Banjar Pande Mas, Desa Kamasan Kec. Klungkung, Kab. Klungkung, Bali

Bali

77 Komunitas Budaya Desa Pekraman Gelgel

Jln. Raya Desa Gelgel, Desa Gelgel, Kec. Klungkung, Kab. Klungkung, Bali Bali

78 Komuintas Budaya Banjar Adat Sari Buana

Jln. Gunung Lebah I Desa Tegal Harum Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali Bali

79 Komunitas Budaya "Gita Laksmi" Jln. Bubunan - Banjar, Desa Sulanyah, Kec. Seririt, Kab. Buleleng, Bali

Bali

80 Komunitas Budaya Tawaq-Awaq "Darmayasa"

Dusun Keselet, Desa Darek, Kec. Praya Barat Daya, Kab. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat

81 Sanggar Seni Budaya Nurul Husna Indonesia

Jln. Lanco Gaja Gg. Oi Kancoa RT 9 RW 4 Kel. Jatibaru, Kec. Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat

82 Sanggar Seni Budaya Putra Bima Xtreme

Jln. Pemuda Lingkungan Tolo Tando RT 001 RW 001 Kel. Matakando, Kec. Mpunda Kota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat

83 Sanggar Setia Kawan Dusun Trengan Lauk, Desa Pemenang Timur, Kab. Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat

84 Sanggar Seni Wela Rana Jln. Ulumbu No. 69B Kel. Watu, Kec. Langke Rembong, Kab. Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

85 Komunitas Budaya Sanggar Seni "Illu Ndabode"

Jln. Lintas Waitabula - Waikabubak, Desa Waerame, Kec. Wewewa Tengah, Kab. Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

86 Sanggar Tari "Rihi Eti" Desa Kawangu, Kec. Pandawai, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

87 Snggar Tari "Watu Tanda" Desa Tarimbang, Kec. Tabundung, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

88 Sanggar Tari "Kiku Wailambuaha" Desa Kombapari, Kec. Katala Hamu Lingu, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

89 Komunitas Budaya Sanggar Kesenian Yargoleng

Kel. Kabir, Kec. Pantar, Kab. Alor, Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

90 Sanggar Seni Bougenville Pontianak Jln. M. Saad'ain Gg. Bougenville Blok G No. 17 Kel. Sungai Jawi Luar, Kec. Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

91 Sanggar Sari Budaya Wahana Budaya Taman

Jln. Komyos Sudarso Gg. Aren No. 7 Pontianak, Kec. Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

92 Sanggar Mayang Suri Sri Kencana Jln. Kyai Jenggot Dusun Jasa Laut RT 012 RW 003 Kel. Pulau Kumbang, Kec. Simpang Hilir, Kab. Kayong Utara, Kalimantan Utara

Kalimantan Barat

93 Sanggar Corak Insang

Jln. Tanjung Raya I Komplek Keraton No. 56, Kec. Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

94 Sanggar Tudong Saji Jln. Pendidikan, Desa Nanga Ella Hulu, Kec. Menukung, Kab. Melawi, Kalimantan Barat Kalimantan Barat

95 Sanggar Seni dan Budaya Darung Tingang Palangka Raya

Jln. Bakut No. 28/45 RT 01 RW 08 Kel. Bukit Tunggal, Kec. Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

96 Sanggar Tari dan Rupa Sangumang Jaya Art

Jln. G. Obos XV A No 85 Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah

97 Sanggar Tari Betang Itah Kasongan Jln. Ceria No. 3 Kel. Kasongan Lama, Kec. Katingan Hilir, Kab. Katingan, Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

Page 57: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 50

98 Sanggar Kesenian Daerah Sumbu Kurung Pulang Pisau

Jln. Hantasan Raya RT 02 Kel. Pulang Pisau, Kec. Kahayan Hilir, Kab. Pulang Pisau, Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

99 Sanggar Pusaka Tabalong

Jln. H. Mahrawi RT 05 Kel. Jangkung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten/Kota Tabalong, Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan

100 Sanggar Tatau Silu Bulau Jln. Poros RT 03 Pangelak, Kec. Upau, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan

101 Sanggar Matahari Martapura Jln. Pendidikan, Kel. Sungai Paring, Kec. Martapura, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan

102 Sanggar Seni Pusaka Saijaan Jln. Mega Indah No. 98 Gang Mandiri, Desa Semayap, Kec. Pulau Laut Utara, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan

103 Sanggar Batuah Jln. Taruna Bakti, Komp. Aulia Permai RT 02 RW 02 No. 10 Kel. Sungai Sipai, Kec. Martapura, Kab. Kab. Banjar, Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan

104 Sanggar Seni dan Budaya Bulawan Sumingkai

Jln. Aji Kuning Kel. Mansalong Kec. Lumbis Kab. Nunukan Prop. Kalimantan Utara

Kalimantan Utara

105 Sanggar Seni Dayak Ulong Da'a Jln. Batu Naret RT 07 Tanjung Lapang, Malinau Barat, Kab. Malinau, Kalimantan Utara Kalimantan Utara

106 Sanggar Tari Uyang Lahai Jln. Stadion RT 09 Kel. Malinau Hulu, Kec. Malinau Kota, Kalimantan Utara

Kalimantan Utara

107 Sanggar Seni Busak Baku Jln. Pemuda, Kel. Pelita Kanaan, Kec. Malinau Kota, Kab. Malinau, Kalimantan Utara

Kalimantan Utara

108 Lembaga Kesenian Jepin dan Hadrah Mekar Jaya

Jln. Budiman Arifin RT III Tanjung Palas, Bulungan, Kalimantan Utara Kalimantan Utara

109 Paguyuban Kesenian Mitra Langen Lestari

Jln. Fatahillah, Kel. Nunukan Tengah, Kec. Nunukan, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara Kalimantan Utara

110 Sanggar Budaya Favorit Kel. Teling Bawah, Kec. Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara

Sulawesi Utara

111 Sanggar Seni Budaya Maleo-Leosan Waleo

Desa Waleo, Kec. Kema, Kab. Minahasa Utara, Sulawesi Utara

Sulawesi Utara

112 Sanggar Jacinta Lestari Waya Jln. Raya Koka-Kembes, Desa Koka, Kec. Tombulu, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara

Sulawesi Utara

113 Sanggar Seni Budaya Temboan Desa Tairatak, Kec. Langowan Utara, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara

Sulawesi Utara

114 Sanggar Totabuan Jln. A.P. Mokoginta, Desa Pontadon, Kec. Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara

Sulawesi Utara

115 Sanggar Wanga Cita Waya Desa Wonga Amongena, Kec. Motoling Timur, Kab. Minahasa Selatan, Sulawesi Utara

Sulawesi Utara

116 Sanggar Seni "Yediyah" Kel. Talikuran, Kec. Remboken, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara

Sulawesi Utara

117 Sanggar Kesenian Maleburen Damau

Jln. Menuju Lapangan Bola Kaki, Kel. Damau Bawone, Kec. Damau, Kab. Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara

Sulawesi Utara

118 Lembaga Sanggar Sombor Um Banua

Jln. Bukit Moria Kel. Tikala Baru, Kec. Tikala, Kab. Kota Manado, Sulawesi Utara

Sulawesi Utara

119 Sanggar Seni Budaya Tupalo Jln. Nani Hasan, Desa Dulamayo, Kec. Bongongeme, Kab. Gorontalo, Gorontalo

Gorontalo

120 Sanggar Budaya "Tri Tunggal Singo Budoyo"

Desa Sarimurni, Kec. Randangan, Kab. Pohuwatu, Gorontalo

Gorontalo

121 Sanggar Seni Molutulo Desa Tinelo, Kec. Tilango, Kab. Gorontalo, Gorontalo Gorontalo

122 Sanggar Seni Bannang Pute Jln. Poros Majene Mamuju, Kel. Lalampanua, Kec. Pamboang, Kab. Majene, Sulawesi Barat Sulawesi Barat

Page 58: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 51

123 Komunitas Seni Wai Sapalelean Jln. Pamumbun, Desa Bubun Batu, Kec.Mamasa, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

124 Lembaga Seni Musik Tradisi dan Modern One Do (LSMTM One Do)

Jln. Anoa No. 170 Kel. Tinabung, Kec. Tinabung, Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat Sulawesi Barat

125 Lembaga Sanggar Seni Sikola Paqbanua

Dusun II Banua Baru, Desa Banua Baru, Kec. Wonomulyo, Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

126 Sanggar Seni Tomepayung Kompleks Cadika H.M. Masdar Pasmas, Kel. Maddatte, Kec. Polewali, Kab. Polewali Mandar, Prov Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

127 Komunitas Seni Buttu Sarre Jln. Poros Lapejang, Desa Tapango, Kec. Tapango, Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat Sulawesi Barat

128 Lembaga Seni Budaya Kanamingku Jln. Poros PLN, Kel. Mandati II, Kec. Wangi-Wangi Selatan, Kab. Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara

129 Sanggar Seni Budaya Tanah Wolio Pasarwajo

Jln. Poros Pasarwajo - Banabungi, Desa Banabungi, Kec. Pasarwajo, Kab. Buton, Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara

130 Lembaga Restika Jln. Laode Gure, Kel. Wandaka, Kec. Kulisusu, Kab. Buton Utara, Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara

131 Sanggar Seni dan Budaya Kalambe Wuna

Jln. Lumba-lumba No.92 A, Kel. Laiworu, Kec. Batalaiworu, Kab. Muna, Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara

132 Sanggar Seni Kamba Wuna Jln. Gatot Subroto, Kel. Laiworu, Kec. Batalaiworu, Kab. Muna, Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara

133 Sanggar Silat Tradisional Ewa Wuna

Jln. Poros Watuputih Kusambi RT 01 RW 01, Desa Wali, Kec. Watopute, Kab. Muna, Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara

134 Lembaga Seni dan Budaya Wangi-Wangi Puncak

Jln. Poros Tindoi, Desa Waginopo, Kec. Wangi-Wangi, Kab. Wakatobi, Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara

135 Sanggar Seni Topekkong Sinjai Jln. Sumur Kampiri Kel.Bongki, Kec.Sinjai Utara, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan

136 Sanggar Seni dan Budaya Tamalate Art

Jln. Idris Gg. Muntu Kel. Malewang, Kec. Polongbangkeng Utara, Kab. Takalar, Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan

137 Sanggar Seni Tololona Lamatti Jln. Lamatti Kel. Bongki, Kec. Sinjai Utara, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan

138 Sanggar Seni dan Budaya Gantarangkeke

Batulabbu, Kel. Lembang Gantarangkeke, Kec. Tompobulu, Kab. Bantaeng, Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan

139 Lembaga Sao Panrita Jln. Asoka No. 16 Kel. Tuwung, Kec. Barru, Kab. Barru, Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan

140 Lembaga Sanggar Seni Tradisional Sepak Raga Sudiang

Jln. Laikang No.77 RT 03 RW 05 Kel. Sudiang, Kec. Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan

141 Sanggar Seni Budaya Ras Art Jln. Villa Mutiara Biru 7, Kel. Bulu Rokeng, Kec. Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan

142 Sanggar Seni dan Budaya Lontara Sungai Kelara, Ganrang Batu, Desa Kayuloe Timur, Kec. Turatea, Kab. Jeneponto, Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan

143 Sanggar Seni dan Budaya PKBM Mitra

Jln. Andi Paerai No. 05 Kel. Bonto-Bonto, Kec. Ma'rang, Kab. Pangkep, Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan

144 Sanggar Seni Budaya Uplinne Anlinne Nuwewang

Jln. Dr. Kayadoe, Kel. Benteng, Kec. Nursaniwe, Kota Ambon, Maluku Maluku

Page 59: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 52

145 Sanggar Seni Budaya Ama Leka Lekano

Jln. Kapitan Hiul, Kel. Ullath, Kec. Saparua Timur Kab. Maluku Tengah, Maluku Maluku

146 Sanggar Seni dan Budaya Papala Jln. Amanlanite, Kel. Waimahu, Kec. Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku Maluku

147 Lembaga Seni Budaya Asinahu Jln. Luma Sala Olla, Kel. Sawai, Kec. Wahai, Kab. Maluku Tengah, Maluku Maluku

148 Sanggar Seni dan Budaya Bukit Gosora

Jln. Raya Kel. Bori, Kec. Bacan Timur, Kab. Halmahera Selatan, Maluku Utara Maluku Utara

149 Sanggar Seni dan Budaya Insan Permai

Jln. Siswa Kel. Saketa, Kec. Gane Barat, Kab. Halmahera Selatan, Maluku Utara Maluku Utara

150 Sanggar Seni dan Budaya Matogale Jln. Pantai Pelabuhan Kel. Wayaua, Kec. Bacan Timur Selatan, Kab. Hamahera Selatan, Maluku Utara

Maluku Utara

151 Sanggar Belajar Seni Budaya KAMASAN

Jln. Anggait, Kel. Kaibus, Distrik Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Papua Barat

152 Sanggar Kesenian Banyuangi YAKSO MANUNGGAL

Jln. Wijayakusuma RT 12 RW 05 Desa Arso I, Distrik Arso Barat, Kab. Keerom, Papua Papua

153 Budaya Seni Tradisional Karawitan dan Pedalangan Paguyuban Pronosuto

Dusun Pronosutan RT 058 RW 019 Desa Kembang, Kec. Nanggulan, Kab. Kulonprogo, D.I. Yogyakarta

D.I. Yogyakarta

154 Paguyuban Seni Wayang Wong Suko Budoyo

Dusun Lemahdadi, Kel. Bangunjiwo, Kec. Kasihan, Kab. Bantul, D.I. Yogyakarta

D.I. Yogyakarta

155 Paguyuban Seni Karawitan dan Tari Bayu Murti

Dukuh Candi Rejo, Kel. Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta

156 Paguyuban Al-Amin Tunas Muda Dusun Malangrejo, Desa Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta

157 Cahya Sumirat Desa Purwosari, Kec. Blora, Kab. Blora, Jawa Tengah

Jawa Tengah

158 Perkumpulan Seni Barong "Risang Guntur Seto"

Jln. Gunung Wilis No. 12 A Kel. Kunden, Kec. Blora, Kab. Blora, Jawa Tengah Jawa Tengah

159 Komunitas Budaya Mandala Sekar

Jln. Mandalahurip, Kampung Mekarwangi, Desa Mandalahurip, Kec. Jatiwaras, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat

Jawa Barat

160 Perkumpulan Sanggar Silibet Pengadegan

Jln. Pengadegan Timur Raya No. 50 RT 009 RW 002 Kel. Pengadegan, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, D.K.I. Jakarta

D.K.I. Jakarta

161 Cingkrik Biru

Jln. Trijaya RT 010 RW 003 Kampung Setu, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, D.K.I. Jakarta

D.K.I. Jakarta

162 Dian Sekar Melati Jln. Teratai Raya Blok D 1 No. 07 Kel. Telaga Asih, Kec. Cikarang Barat, Kab. Bekasi, Jawa Barat

Jawa Barat

163 Lembaga Masyarakat Adat Kab. Kepulauan Yapen

Jln. Sanggar Bhakti, Kel. Serui Kota, Kec. Yapen Selatan, Kab. Kepulauan Yapen, Papua Papua

164 Sanggar Tari Sekar Jagad Desa Bumisari RT 004 RW 002 Kec. Bojongsari, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah Jawa Tengah

165 Kelompok Masyarakat Pelestarian Adat Istiadat dan Budaya "Bonokeling"

Desa Pekuncen, Kec. Jatilawang, Kab. Banyumas.

Jawa Tengah

166 Yayasan Hapsari Citra Indonesia Jln. Kliningan No. 21 A Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat

Jawa Barat

167 Paguyuban Sumarah Purbo Dusun Gedongsari, Desa Wijirejo, Kec. Pandak, Kab. Bantul, D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta

Page 60: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 53

168 Komunitas Seni Lobo Jln. St. Alauddin II No. 04 RT 003 RW 003 Kel. Tawanjuka, Kec. Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

169 Sanggar Seni Budaya Tomasa Pandiri

Jln. Trans Sulawesi, Desa Pandiri, Kec. Lage, Kab. Poso, Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah

170 Komunitas Seni Rompong Jln. Pulau Sumatera, Kompleks Perumahan Guru / Masjid Pancasila, Kel. Kompo, Kec. Luwuk Selatan, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

171 Sanggar Seni Lintang Jln. Sungai Sadang No. 03 Kel. Soho, Kec. Luwuk, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah

172 Sanggar Seni dan Budaya Tanggoli Jln. Trans Sulawesi, Desa Saatu, Kec. Poso Pesisir, Kab. Poso, Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

173 Sanggar Laksemana Melayu Jln. Tenaga, Kel. Dumai, Kec. Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Riau

174 Lembaga Seni dan Budaya Q_La Wan Gading Ent. Kota Dumai

Jln. Arifin Ahmad BTN Griya Pulai Sakinah Blok C No. 25 Kel. Mundam, Kec. Medang Kampai, Kota Dumai, Riau

Riau

175 Angsana Dance

Komplek Griya Praja Karimun Blok G No. 02 RT 002 RW 006 Kel. Teluk Uma, Kec. Tebing, Kab. Karimun, Kepulauan Riau

Kepulauan Riau

176 Sanggar Seni Mawar Tanjoeng Jln. Jenderal Sudirman Gg. Mawar No. 24 Kel. Tanjungbatu Kota, Kec. Kundur, Kab. Karimun, Kepulauan Riau

Kepulauan Riau

177 Lembaga Seni Budaya Padepokan Pencak Silat Bandrong Titisan Ki Renggong

Jln. Raya Serang Cilegon Kampung Legok Dalam RT 001 RW 002 Kel. Drangong, Kec. Taktakan, Kota Serang, Banten

Banten

178 Sanggar Seni dan Budaya Bulawan Sumingkai

Jln. Aji Kuning Kel. Mansalong, Kec. Lumbis, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara Kalimantan Utara

179 Sangar Seni dan Budaya Cindua Mato

Jln. M. Yamin No. 17 E Jorong Malana, Nagari Baringin, Kec. Lima Kaum, Kab. Tanah Datar, Sumatera Barat

Sumatera Barat

180 Sanggar Seni Villa Yuliana BTN Malaka Sari Blok K No. 12, Kel. Lapajung, Kec. Lalabata, Kab. Soppeng, Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan

181 Sanggar Seni Gema Cinta Jln. Pasir Putih RT 001 RW 001 Kel. Dabo, Kec. Singkep, Kab. Lingga, Kepulauan Riau

Kepulauan Riau

182 Sanggar Seni Tradisional Gentra Media 3 Sukabumi

Jln. Pelabuhan II RT 003 RW 013 Kampung Cikujang, Kel. Dayeuhluhur, Kec. Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat

Jawa Barat

183 Lingkung Seni Purwaloka Jln. Cihanjuang No. 61 RT 002 RW 003 Kel. Cibabat, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat

Jawa Barat

184 Sanggar Seni Giriharja Lima Jelekong

Jln. Giriharja No. 37 RT 001 RW 001 Kel. Jelekong, Kec. Baleendah, Kab. Bandung, Jawa Barat

Jawa Barat

185 Soca Niskala Sunda Jln. Sukarahayu Timur No. 07 Gang Hebras RT 087 RW 024 Kel. Karanganyar, Kec. Subang, Kab. Subang, Jawa Barat

Jawa Barat

186 Sanggar Seni Pantun Gambyung Dangiang Linggar Manik

Kampung Dukuh RT 010 RW 004 Desa Sadawarna, Kec. Cibogo, Kab. Subang, Jawa Barat Jawa Barat

187 Institut Banyumas Dwipa (IBD) Jln. Sadewa No. 12 RT 03 RW 01 Desa Pandak, Kec. Baturaden, Kab. Banyumas, Jawa Tengah

Jawa Tengah

188 Sanggar Seni Kiambang Bertaut Jln. Jenderal Sudirman, Kampung Benteng, Kel. Moro, Kec. Moro, Kab. Karimun, Kepulauan Riau

Kepulauan Riau

Page 61: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 54

189 Sanggar Seni Budaya Islam Nurul Qolbi

Jln. Akcaya No. 03 Kel. Sutera, Kec. Sukadana, Kab. Kayong Utara, Kalimantan Barat Kalimantan Barat

190 Sanggar Gendingan

Jln. Tanjung Harapan Gang Al-Hamidin 2 RT 002 RW 007 Kel. Banjar Serasan, Kec. Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

191 Sanggar Tari Wongso Arum

Jln. Raya Wongsorejo - Krajan RT 003 RW 001 Kel. Krajan, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur

Jawa Timur

192 DPC Ngudi Utomo Kota Madiun Jln. Mustang Blok M No. 30 Perum. Bumi Antariksa Kel. Klegen, Kec. Kartoharjo, Kab. Kab. Madiun, Jawa Timur

Jawa Timur

193 Paguyuban Seni Lestari Budaya Dukuh Sindanghaji, Desa Bantarpanjang, Kec. Cimanggu, Kab. Cilacap, Jawa Tengah

Jawa Tengah

194 Sanggar Seni Pelangi Ngesthi Budaya

Jln. Mujahir RT 004 RW 007 Dusun Tegalsari, Kel. Bejen, Kec. Karanganyar, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah

Jawa Tengah

195 Perguruan Pencak Silat Kinantan Sakti

Jln. Parak Naut, Kel. Binuang Kampung Dalam, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat Sumatera Barat

196 Rumah Budaya Sangtakasta Dusun Soko, Desa Tugu, Kec. Sendang, Kab. Tulungagung, Jawa Timur Jawa Timur

197 Sanggar Nurul Mu'minin

Jln. Bujama Parit Keladi 2 RT 024 RW 007 Desa Pal Sembilan, Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

198 Sanggar Seni dan Budaya "Lung" Dusun Krajan Kidul, Desa Nanggulan, Kec. Pacitan, Kab. Pacitan, Jawa Timur Jawa Timur

199 Organisasi Kesenian Tradisional Kuda Kepang Turonggo Joyo Kusumo

Mahakarya, Nagari Koto Baru, Kec. Luhak Nan Duo, Kab. Pasaman Barat, Sumatera Barat Sumatera Barat

200 Sanggar Seni "Gelate Yuvai Semaring"

Jln. Pongtiku, Kel. Nunukan Tengah, Kec. Nunukan, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara Kalimantan Utara

Daftar penerima bantuan pemerintah FKBM tahun 2017

Dari tahun 2013 s.d. 2017 jumlah komunitas budaya yang telah difasilitasi berjumlah

1.760 komunitas budaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Berikut adalalah

grafik dan persebarannya sampai dengan tahun 2017:

Page 62: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 55

Grafik jumlah penerima FKBM tahun 2012 s.d. 2017

Grafik persebaran penerima FKBM tahun 2012 s.d. 2017 per Provinsi

2. Kegiatan Kepercayaan dan Tradisi yang Difasilitasi

Pelestarian kebudayaan pada hakikatya tidak hanya menjadi tanggung jawab

pemerintah tapi semua pihak yang terlibat dalam ekosistem kebudayaan seperti

pemerintah daerah, universitas, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan,

forum warga, dan lain-lain. Pelestarian kebudayaan salah satunya dapat dilakukan

dengan cara terus menghidupkan unsur-unsur budaya baik melalui atraksi seni,

forum diskusi, ritual atau upcara, dan event kebudayaan lainnya. Namun dalam

Page 63: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 56

upaya pelestarian tersebut khususnya yang terkait dengan kepercayaan dan tradisi

para pihak yang terlibat dalam ekosistem kebudayaan masih menemui berbagai

kendala seperti urusan pendanaan. Oleh karena itu, Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi memiliki program Bantuan Pemerintah

Kegiatan Kepercayaan dan Tradisi yang merupakan bentuk apresiasi kepada

pelestari kepercayaan dan tradisi. Apresiasi ini berupa pendukungan dana sejumlah

maksimal Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) untuk penyelenggaraan

kegiatan kepercayaan dan tradisi dalam upaya pelestarian kebudayaan.

Pendukungan dana diberikan berdasarkan seleksi proposal permohonan

pendukungan dana kegiatan kepercayaan dan tradisi yang masuk ke direktorat.

Bantuan diberikan berupa transfer dana secara langsung rekening komunitas

budaya.

Pada tahun 2017 terealisasi bantuan kepada 18 komunitas budaya dari target

sejumlah 17 komunitas budaya. Berikut adalah daftar penerima bantuan kegiatan

kepercayaan dan tradisi:

No Komunitas/Pemangku Kepentingan Kegiatan Besaran Fasilitasi

1 Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (IKASUKA) Yogyakarta

Festival Seni Tradisi dan Budaya Isllami dan Seminar Arsitektur Budaya Islam Nusantara

Rp 50,000,000

2 Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi

Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)

Rp 50,000,000

3 Panitia Penyelenggara Malam Selikuran Surakarta

Malam Selikuran Surakarta Rp 50,000,000

4 Panitia Penyelenggara Tungguk Tembakau Festival

Tungguk Tembakau Festival Rp 50,000,000

5 Paguyuban Seni Ksatria Kethoprak Mataram "Dalang Sapanyana, Wedana Yuyu Rumpung Gemblung"

Rp 25,000,000

6 Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional 2017

Rp 25,000,000

7 Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Seminar Internasional Tradisi Lisan

Rp 50,000,000

8 Ki Sodong Rumah Budaya Borobudur Magelang

Pencanangan Desa Peduli Tradisi dan Festival Pancasila

Rp 50,000,000

9 Komunitas Muda Nusantara Workshop Pelestarian Tradisi dan Penguatan Peran Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME

Rp 50,000,000

10 Research Center Media Goup FGD Penguatan Legislalsi Penghayat Kepercayaan

Rp 50,000,000

Page 64: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 57

11 Workshop Tradisi dan Adat Perkawinan Etnis Tolaki Kendari

Lembaga Adat Tolaki Rp 50,000,000

12 Pesta Adat Barata Kahedupa Kariyaa Hennauka Nufofine

Lembaga Adat Barata Kahedupa Rp 50,000,000

13 Yayasan Mekar Pribadi Workshop Tradisi Lisan Rp 50,000,000

14 Paguyuban Jawa Tengah Giat Pesta Rakyat Jawa Tengah Rp 50,000,000

15 Panitia Gebyar Seni Tradisi Blora Gebyar Seni Tradisi Blora Rp 50,000,000

16 Karaton Kawitan Amarta Bumi Gedong Songo Royal Culture Festibal Ruwatan Nagari

Rp 50,000,000

17 Young Leader Forum Workshop Penghayat Kepercayaan thd Tuhan YME "Tantangan Eksistensi Penghayat Kepercayaan thd Tuhan YME sebagai Ekspresi Budaya"

Rp 50,000,000

18 Panitia Festival Seni dan Permainan Tradisional Jakarta

Festival Seni dan Permainan Tradisional Jakarta

Rp 50,000,000

Daftar penerima bantuan pemerintah Kegiatan Kepercayaan dan Tradisi yang Difasilitasi

SS4 Peningkatan Sumber Daya Manusia Kebudayaan Bidang Kepercayaan dan Tradisi

Sasaran strategis Peningkatan sumber daya manusia kebudayaan bidang kepercayaan

dan tradisi ditetapkan guna melihat sejauhmana upaya-upaya yang telah dilakukan

oleh direktorat dalam rangka peningkatan SDM bidang kepercayaan dan tradisi.

Sasaran strategis ini ditetapkan untuk mendukung terwujudnya tiga tujuan strategis

yaitu (1) Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan

YME dan tradisi dalam melestarikan kebudayaan; (2) Peningkatan kapasitas dan peran

penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dalam pelestarian

pengetahuan dan ekspresi budaya; dan (3) Peningkatan kualitas sumber daya manusia

pengelola budaya bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi.

Ketercapaian sasaran strategis Peningkatan sumber daya manusia kebudayaan bidang

kepercayaan dan tradisi melalui ketercapaian satu indikator kinerja yaitu Tenaga

bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yang Ditingkatkan

Kompetensinya. SDM bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi yang

ditingkatkan kompetensinya trennya mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya. Berikut tingkat ketercapaian indikator kinerja yang digunakan

untuk mengukur sasaran strategis Peningkatan sumber daya manusia kebudayaan

bidang kepercayaan dan tradisi:

Page 65: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 58

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target dan Realisasi

Peningkatan sumber

daya manusia

kebudayaan bidang

kepercayaan dan

tradisi

IKU Realisasi

2015

Realisasi

2016

Target

2017

Realisasi

2017

%

Tenaga bidang

kepercayaan

terhadap Tuhan

YME dan tradisi

yang ditingkatkan

kompetensinya

0 833 860 860 100

Realisasi IKKS 4 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya

IKSS 4 “Tenaga bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi yang

ditingkatkan kompetensinya” untuk tahun 2017 mencapai predikat ‘sangat baik’

dengan realisasi sejumlah 860 orang atau sebesar 100% sesuai dengan apa yang telah

ditargetkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya untuk realisasi

tahun 2017 ini mengalami peningkatan. Pada awalnya sesuai dengan yang tertuang di

perjanjian kinerja targetnya adalah 1.081 orang namun karena dalam perjalanannya

ada kebijakan efisiensi anggaran maka targetnya kemudian disesuaikan menjadi 860

orang disesuaikan dengan jumlah anggarannya.

Pencapaian target tersebut didukung oleh delapan program kegiatan yang

dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu:

Page 66: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 59

1. Identifikasi Dalam Rangka Sertifikasi Kompetensi SDM Pelestari Budaya

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

Pelaksanaan Bimbingan Teknis memerlukan

beragam modul yang akan dijadikan sebagai bahan

ajar kepada peserta. Modul merupakan keharusan

dalam mendukung terlaksananya sebuah

Bimbingan Teknis. Oleh karena itu, dalam rangka

meningkatkan kompetensi SDM bidang

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi,

Direktorat Kepercayaaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi terlebih dahulu

menyusun modul sebagai bahan bimbingan teknis. Adapun modul-modul yang

disusun pada tahun ini meliputi :

1. Modul Peningkatan Kompetensi Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME;

2. Kurikulum dan Modul Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME;

3. Modul Peningkatan Kompetensi Pelestari Tradisi Lisan Tingkat Madya;

4. Modul Peningkatan Kompetensi Pelestari Arsitektur Bangunan Rumah Adat

Tradisional;

5. Modul Peningkatan Kompetensi Tenaga Tenun Tradisional;

Modul ini disusun oleh para pakar dan telah melalui beberapa tahapan yaitu FGD

penyusunan modul dan setelah selesai ditulis dilakukan juga pembahasan draft

modul. Dalam pembahasan draft modul dihadirkan juga praktisi, akademi, dan

budayawan agar modul yang dibuat mendapatkan hasil yang sempurna. Kegiatan

ini melibatkan 300 orang,

2. Pembinaan Dalam Rangka Peningkatan Mutu dan Akses Pelaku Kepercayaan

terhadap TuhanYME dan Tradisi

Berdasarkan pemikiran bahwa pelaku kepercayaan dan tradisi adalah bagian

penting dari bangsa Indonesia, maka mereka pun harus diberikan kesempatan

untuk dapat lebih mengaktualisasikan diri agar lebih dikenal dan dipahami oleh

masyarakat luas. Untuk itu, maka perlu diadakan upaya pemberdayaan. Bentuk

dari upaya pemberdayaan adalah dengan meningkatkan mutu dan akses agar

mereka dapat lebih berkembang.

Page 67: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 60

Peningkatan Kompetensi Pengelola bidang Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dilaksanakan dalam bentuk workshop, dimana metode yang dipakai

adalah belajar dalam kelas yang dipadu dengan diskusi, tugas individu dan

kelompok, serta pretest dan posttest. Bimbingan teknis pengelola (pelaku/pelestari)

kepercayaan dan tradisi yang dilaksanakan pada tanggal 16 s.d. 20 Mei di Malang

dengan melibatkan 80 orang peserta. Diharapkan dengan penyelenggaraan

kegiatan ini pengelola bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dapat

lebih memahami permasalahan dan meningkatkan pengetahuan di bidang

kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi diwilayahnya masing-masing.

3. Peningkatan Kompetensi Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME

Peningkatan Kompetensi Penyuluh

Kepercayaan Terhadap Tuhan YME Tingkat

Ahli Ahli. Kegiatan ini akan dilaksanakan di

Yogyakarta dalam bentuk pelatihan calon

penyuluh tingkat ahli dimana metode yang

dipakai adalah belajar dalam kelas yang

dipadu dengan diskusi, tugas individu dan

kelompok, serta pretest dan posttest, dan praktik menyuluh. Diharapkan dengan

penyelenggaraan kegiatan ini akan lahir penyuluh-penyuluh tingkat ahli di bidang

kepercayaan terhadap Tuhan YME yang tidak hanya memiliki kecakapan pada

aspek pengetahuan, keahlian dan sikap saja, tetapi juga mampu memberikan peran

dan kontribusi yang nyata dalam upaya pelestarian budaya spiritual di Indonesia,

serta dapat lebih mencintai dan menjaga kekayaan budaya yang mereka miliki

demi kebesaran nama Indonesia. Pelaksanaan Bimbingan Teknis penyuluh

kepercayaan dilaksanakan pada tanggal 8 s.d. 12 Mei 2017 bertempat di Hotel

Sahid Solo dengan melibatkan 45 orang peserta yang ditingkatkan kompetensinya

untuk menjadi penyuluh kepercayaan.

4. Pembinaan Pegawai Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

Sebuah institusi akan berjalan sebagaimana mestinya jika didukung dengan berbagai

factor seperti Sumber Daya Manuasia (SDM) atau tenaga kerja dan manajemen

pengelolaannya. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor pendukung

Page 68: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 61

yang sangat penting dalam

menunjang pelaksanaan administrasi

Direktorat Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Tradisi. Pembinaan

dimaksud dilaksanakan untuk tujuan

tertentu secara berkala guna

meningkatkan kompetensi pegawai di

lingkungan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi. Pembinaan

pegawai di Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dilaksanakan

dalam bentuk peningkatan kompetensi pegawai berupa pelatihan bahasa inggris,

pelatihan e-skp, visioning, dan lain-lain. Dalam kegiatan ini melibatkan 80 orang

peserta yang merupakan pegawai di direktorat.

5. Bimbingan Teknis Pemuka Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME

Pada tahun 2017 ini untuk bimbingan

teknis pemuka penghayat kegiatannya

menjadi lokakarya uji publik bahan ajar

pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan

YME. Hal ini untuk mengimplementasikan

Permendikbud Nomor 27 tahun 2016

tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan

terhadap Tuhan YME pada Satuan Pendidikan. Untuk mengimplementasikannya

perlu disusun komponen yang menunjang baik dengan kurikulum maupun tenaga

pendidik. Salah satu komponen utama dalam menunjang terselenggaranya

pendidikan kepercayaan di sekolah adalah bahan ajar. Saat ini draft bahan ajar

pendidikan kepercayaan sudah tersusun dan selanjutnya akan dilakukan

penyempurnaan. Dalam rangka mencapai mutu yang baik dan sempurna dari

sebuah bahan ajar maka diperlukan pengecekan langsung oleh para pelaku

(stakeholders) di bidang pendidikan, yaitu melalui Uji Publik Draf Bahan Ajar

Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME. Uji publik bahan ajar pendidikan

kepercayaan terhadap Tuhan YME dilaksanakan di dua kota yaitu di Semarang

pada tanggal 19 s.d. 22 Juli bertempat di Hotel Grand Candi dan di Surabaya pada

Page 69: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 62

tanggal 28 s.d. 30 Agustus bertempat di Hotel Mercure yang diikuti oleh 70 orang

peserta. Hasil dari uji publik bahan ajar ini akan digunakan untuk penyempurnaan

draft bahan ajar.

6. Pembinaan Pelaku Pelestari Kepercayaan dan Tradisi

Berdasarkan data yang ada pada Direktorat

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dan Tradisi tahun 2015 jumlah organisasi

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

sebanyak 182 organisasi berstatus pusat dan

974 organisasi berstatus cabang yang harus

dibina dan diberdayakan oleh pemerintah.

Namun dari jumlah organisasi yang dibina tersebut masih terdapat banyak kendala

didalam pengorganisasian kelembagaannya.

Faktor utama penyebab terkendalanya kemajuan orgaisasi penghayat kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masih kurangnya motivasi dan

pengetahuan manajemen pengurus organisasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dalam mengelola dan menjalankan roda organisasi, sehingga organisasi

penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kurang dapat berkembang

di tengah-tengah masyarakat. Salah satu faktor penyebab adalah masih rendahnya

kondisi sumber daya manusia penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa dalam mengelola organisasinya. Oleh karena itu harus ada kegiatan yang

menyentuh pengurus penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di

dalam pengelolaan kelembagaan agar organisasi kepercayaan dapat berkembang.

Dalam kegiatan bimbingan teknis ini melibatkan 100 orang peserta.

7. Bimbingan Teknis Tradisi Lisan

Seiring berkembangnya zaman, era globalisasi dan modernsisasi di segala aspek,

eksistensi tradisi lisan semakin terancam. Hal ini disebabkan sistem pewarisan atau

regenerasi yang tidak berjalan dengan baik menyebabkan komunitas ataupun

penutur tradisi lisan lambat laun makin di ambang kepunahan. Padahal Tradisi

Page 70: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 63

Lisan kaya akan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang bisa kita jadikan

acuan dalam pembangunan karakter bangsa.

Pengelolaan tradisi lisan yang meliputi

pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan

harus benar-benar dilakukan secara baik. Peran

pemerintah, masyarakat dan komunitas tradisi

lisan sangat menentukan dalam proses

pengelolaan tersebut agar dapat terwujud.

Sebagai langkah awal pengelolaan tradisi lisan,

telah tersusun Standar Kompetensi Khusus (SKK) merupakan komponen penting.

Selanjutnya tahapan yang tak kalah penting adalah menciptakan atau mencetak

assesor atau ahli dibidang tradisi lisan.

Oleh karena itu dilaksanakan kegiatan Training of Trainer Pengelola Tradisi Lisan

untuk mencetak assesor atau trainer di bidang tradisi lisan. Proses kegiatan ini

meliputi pembahasan draft SKK sebanyak dua kali yang dilaksanakan pada tanggal

20 s.d. 22 Maret dan 12 s.d. 14 Juni bertempat di Hotel Falatehan Jakarta. Setelah

itu dilanjutkan dengan penyusunan SKK (Standar Kompetensi Kerja) tradisi lisan

pada tanggal 12 s.d. 14 Juni bertempat di Hotel Sahira Bogor. Dalam proses

kegiatan ini melibatkan 115 orang peserta.

8. Bimbingan Teknis Arsitektur Tradisional

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang

melimpah dan tak terhitung banyaknya. Salah

satu kekayaan budaya yang menjadi

kebanggan Indonesia adalah Rumah Adat

Tradisional. Rumah adat tradisional

merupakan salah satu karya budaya yang

menjadi produk budaya yang memiliki nilai

baik kebendaan (tangible) maupun tak benda (intangible) yang telah diturunkan

secara turun temurun. Bangunan Rumah adat tradisional selain mempunyai fungsi

sebagai pelindung penghuninya juga memiliki fungsi lainnya seperti fungsi sosial,

fungsi religius, fungsi kultural dan fungsi ekonomis.

Page 71: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 64

Dewasa ini banya bangunan rumah adat tradisional banyak yang kondisinya tidak

terurus dan hampir punah keberadaannya. Dikarenakan banyak faktor seperti

karena faktor alam seperti cuaca, iklim dan bencana alam, serta semakin minimnya

bahan dasar yang digunakan semakin sulit didapat. Selain faktor lainnya yaitu

semakin minimnya manusia pendukungnya yang memiliki pengetahuan tentang

bangunan desa.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi

pembuat bangunan rumah adat

tradisional Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan tradisi

menyelenggarakan kegiatan Peningkatan

Kompetensi Tenaga Pelestari Arsitektur

Bangunan Rumah Adat Tradisional di

Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bimbingan teknis arsitektur tradisional

dilaksankan pada tanggal 26 s.d. 30 Juli, untuk materinya bertempat di Hotel Sinar

Tambolaka sedangkan untuk praktek pembangunan rumah adat Sumba

dilaksanakan di Desa Adat Manola. Dalam kegiatan ini melibatkan 70 orang

peserta yang terdiri dari para tukang bangunan tradisional rumah adat sumba.

SS5 Layanan Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

Sasaran strategis Meningkatnya layanan pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan

YME dan tradisi ditetapkan guna melihat sejauhmana upaya-upaya yang telah

dilakukan oleh direktorat dalam rangka pelayanan pembinaan kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan tradisi. Sasaran strategis ini ditetapkan untuk mendukung

terwujudnya dua tujuan strategis yaitu (1) Peningkatan pelayanan perlindungan

kepada penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, komunitas adat dan tradisi;

dan (2) Peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola budaya bidang

kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi.

Ketercapaian sasaran strategis meningkatnya layanan pembinaan kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan tradisi melalui ketercapaian tiga indikator kinerja yaitu

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I, Layanan Internal (Overhead), dan Layanan

Perkantoran. Sasaran strategis ini merupakan kegiatan rutin dalam pengelolaan

Page 72: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 65

perkantoran sehingga setiap tahun trennya sama. Namun terdapat perbedaan

perhitungan dalam target tahun 2017 ini dengan target tahun-tahun sebelumnya.

Kegiatan layanan dukungan manajemen eselon I dan layanan perkantoran pada tahun

sebelumnya hitungannya per bulan jadi ada 12 bulan sedangkan untuk tahun 2017

semuanya disamakan 1 layanan. Untuk layanan internal (overhead) pada tahun

sebelumnya dihitung berdasarkan jumlah pengadaan barang milik negara sedangkan

untuk tahun ini hitungannya menjadi 1 layanan. Berikut tingkat ketercapaian indikator

kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis Meningkatnya layanan

pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target dan Realisasi

Meningkatnya

layanan pembinaan

kepercayaan

terhadap Tuhan

YME dan tradisi

IKU Realisasi

2015

Realisasi

2016

Target

2017

Realisasi

2017

%

Layanan dukungan

manajemen eselon I 12

12 1 1 100

Layanan internal

(overhead) 57

51 1 1 100

Layanan

perkantoran 12

12 1 1 100

grafik realisasi IKSS 5 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya

Page 73: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 66

IKSS 5.1 “Layanan dukungan manajemen eselon I” untuk tahun 2017 mencapai

predikat ‘sangat baik’ dengan realisasi sejumlah 1 layanan atau sebesar 100% sesuai

dengan apa yang telah ditargetkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun

sebelumnya untuk realisasi tahun 2017 ini seperti mengalami penurunan. Hal ini

karena ada perbedaan perhitungan dimana pada tahun lalu satuan penghitungannya

per bulan yaitu ada 12 bulan dalam satu tahun sedangkan untuk tahun 2017 satuan

perhitungannya adalah layanan dan dalam satu tahun dianggap 1 layanan.

Pencapaian target tersebut didukung oleh tiga program kegiatan yang dilaksanakan

oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu:

1. Penyusunan Rencana Program dan Anggaran

Penyusunan rencana program direktorat dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan

direktorat dapat terlaksana secara terkoordinasi dengan baik. Penyusunan rencana

program Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi digunakan sebagai dasar

acuan pelaksanaan kegiatan agar tepat sasaran. Kegiatan penyusunan rencana

program dan anggaran pada tahun 2017 ini meliputi: penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah (RKP), Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/

Lembaga (RKA-KL), pendukungan kegiatan kebudayaan, pendukungan silaturahmi

nasional raja-raja nusantara, assessment Indonesiana, dan pendukungan lokakarya

pengembangan sumberdaya pendidikan kepercayaan.

2. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program direktorat dimaksudkan agar

pelaksanaan kegiatan direktorat termonitor dengan baik. Evaluasi hasil pemantauan

ini nantinya dapat digunakan sebagai dasar acuan perencanaan program kegiatan

dan anggaran agar tepat sasaran di tahun mendatang. Pada tahun 2017 ini kegiatan

pemantauan dan evaluasi meliputi: review instrument monitoring dan evaluasi,

evaluasi hasil monev bantuan pemerintah, penyusunan Laporan Kerja Instansi

Pemerintah (LAKIP), monitoring kegiatan, dan evaluasi akhir tahun.

3. Layanan Ketatausahaan

Sebuah institusi atau lembaga pemerintahan akan berjalan sebagaimana mestinya

jika didukung dengan berbagai faktor, salah satu faktor penting dalam menjalankan

Page 74: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 67

lembaga tersebut adalah tersedianya landasan hukum seperti penerbitan atau

penyusunan NSPK. Penyusunan NSPK adalah media pendukung pelaksanaan

seluruh program dan kegiatan yang mana kebijakannya mengarah pada

peningkatan kualitas pelayanan prima sebuah institusi. Dengan terlaksananya

administrasi kegiatan tersebut diharapkan pelaksanaan tugas pokok Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dapat berjalan sebagaimana

mestinya terutama untuk kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap bulan. Selain

penyusunan NSPK pada tahun 2017 ini juga dilaksanakan penyusunan analisis

jabatan.

IKSS 5.2 “Layanan internal (overhead)” untuk tahun 2017 mencapai predikat ‘sangat

baik’ dengan realisasi sejumlah 1 layanan atau sebesar 100% sesuai dengan apa yang

telah ditargetkan. Layanan internal (overhead) ini berupa pengadaan perangkat

pengolah data dan komunikasi. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya

untuk realisasi tahun 2017 ini seperti mengalami penurunan. Hal ini karena ada

perbedaan perhitungan dengan tahun sebelumnya dimana pada tahun lalu satuan

penghitungannya adalah jumlah barang pengadaan perangkat pengolah data dan

komunikasi sedangkan untuk tahun 2017 satuan perhitungannya adalah layanan dan

dalam kegiatan ini dianggap 1 layanan.

Pencapaian target tersebut didukung oleh satu program kegiatan yang dilaksanakan

oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu Pengadaan

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi. Pada tahun 2017 perangkat pengolah data

dan komunikasi pengadaannya berupa: kamera udara (drone), lemari besi, laptop,

computer, printer, dan alat penghancur kertas.

IKSS 5.3 “Layanan ketatausahaan” untuk tahun 2017 mencapai predikat ‘sangat baik’

dengan realisasi sejumlah 1 layanan atau sebesar 100% sesuai dengan apa yang telah

ditargetkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya untuk realisasi

tahun 2017 ini seperti mengalami penurunan. Hal ini karena ada perbedaan

perhitungan dimana pada tahun lalu satuan penghitungannya per bulan yaitu ada 12

bulan dalam satu tahun sedangkan untuk tahun 2017 satuan perhitungannya adalah

layanan dan dalam satu tahun dianggap 1 layanan.

Page 75: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 68

Pencapaian target tersebut didukung oleh dua program kegiatan yang merupakan

kegiatan rutin setiap bulan di Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Tradisi yaitu:

1. Gaji dan Tunjangan

Layanan Perkantoran adalah suatu proses yang terdapat pada semua unit yang

dilaksanakan secara rutin da berkala. Salah satu kegiatannya yaitu pembayaran gaji

dan tunjangan yang meliputi: belanja gaji pokok PNS, tunjnagan suami/istri PNS,

tunjangan anak PNS, tunjangan struktural PNS, tunjangan beras, uang makan PNS,

dan tunjangan umum PNS.

2. Operasional dan Pemeliharaan Kantor

Operasional dan pemeliharaan perkantoran juga merupakan kegiatan rutin yang

dilaksanakan setiap bulan meliputi: belanja keperluan perkantoran, honor

operasional satauan kerja, belanja persediaan barang konsumsi, pemeliharaan

peralatan dan mesin, dan lain-lain.

REALISASI ANGGARAN

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi pada awalnya memperoleh

pagu anggaran sebesar Rp 156.933.176.000,- (seratus lima puluh enam milyar

sembilan ratus tiga puluh tiga juta seratus tujuh puluh enam ribu rupiah), namun

didalamnya terdapat anggaran yang di blokir sejumlah Rp 50.000.000.000,- (lima

puluh milyar rupiah) untuk kegiatan bantuan pemerintah Fasilitasi Komunitas Budaya

di Masyarakat sebesar Rp 16.250.000.000,- (enam belas milyar dua ratus lima puluh

juta rupiah) dan Revitalisasi Desa Adat sebesar Rp 33.750.000.000,- (tiga puluh tiga

milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah) dan sampai dengan akhir tahun anggaran

tidak dapat dicairkan. Disamping itu juga pada tengah tahun anggaran terdapat

pemotongan atau efisiensi anggaran sebesar Rp 18.000.872.000,- (delapan belas

milyar delapan ratus tujuh puluh dua ribu rupiah). Jadi total anggaran yang dikelola

oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi sampai dengan akhir

tahun anggaran hanya sebesar Rp 88.932.301.000,- (delapan puluh delapan milyar

sembilan ratus tiga puluh dua juta tiga ratus satu ribu rupiah).

Page 76: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 69

Pagu anggaran tersebut dialokasikan pada program pelestarian budaya Pembinaan

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dengan 8 (delapan) indikator/output.

Namun seperti yang telah dijelaskan di atas pada tahun anggaran berjalan ada

kebijakan efisiensi yang kemudian berpengaruh terhadap target dan anggaran yang

telah ditetapkan sebelumnya. Adapun rincian alokasi pagu anggaran pada rencana

awal serta perubahannya adalah sebagai berikut:

No Indikator/Output Program Anggaran Awal Anggaran

(setelah efisiensi)

1 Pengetahuan dan Ekspresi Budaya

Kepercayaan dan Tradisi yang

Terdokumentasi

9.348.994.000 5.872.381.000

2 Event Internalisasi Nilai-Nilai Kepercayaan

terhadap Tuhan YMe dan Tradisi

20.184.894.000 9.388.094.000

3

Desa-Desa Adat yang Direvitalisasi 70.000.000.000 33.185.201.000

4

Komunitas Budaya yang Difasilitasi 38.929.288.000 25.905.074.000

5 Tenaga Bidang Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Tradisi yang ditingkatkan

Kompetensinya

7.000.000.000 5.265.869.000

6

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 3.460.000.000 1.705.682.000

7

Layanan Internal (Overhead) 510.000.000 510.000.000

8

Layanan Perkantoran 7.500.000.000 7.100.000.000

Total

156.933.176.000 88.932.301.000

Alokasi anggaran per output beserta perubahannya

Page 77: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 70

Adapun persentase alokasi anggaran per output adalah sebagai berikut:

persentase alokasi anggaran 2017 per output

Anggaran terbesar adalah untuk kegiatan bantuan pemerintah yaitu Revitalisasi Desa

Adat (37%) dan Komunitas Budaya yang Difasilitasi (29%) sedangkan sisanya adalah

untuk kegiatan lainnya yang secara lengkap tertera dalam tabel berikut:

No Indikator / Output Anggaran (%)

1 Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Kepercayaan dan

Tradisi yang Terdokumentasi 5.872.381.000 6.60

2 Event Internalisasi Nilai-Nilai Kepercayaan dan Tradisi 9.388.094.000 10.56

3 Desa-Desa Adat yang Direvitalisasi 33.185.201.000 37.32

4 Komunitas Budaya yang Difasilitasi 25.905.074.000 29.13

5 Tenaga Bidang Kepercayaan dan Tradisi yang

Ditingkatkan Kompetensinya 5.265.869.000 5.92

6 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1.705.682.000 1.92

7 Layanan Internal (overhead) 510.000.000 0.57

8 Layanan Perkantoran 7.100.000.000 7.98

Total 88.932.301.000

alokasi anggaran per output

Page 78: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 71

Dari total pagu anggaran senilai Rp 88.932.301.000,- (delapan puluh delapan milyar

sembilan ratus tiga puluh dua juta tiga ratus satu ribu rupiah) telah berhasil terserap

sebesar Rp 82.681.636.273,- (delapan puluh dua milyar enam ratus delapan puluh

satu juta enam ratus tiga puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh tiga rupiah) atau

sebesar 92,97%. Serapan anggaran untuk tahun 2017 ini tidak mencapai target yang

telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja yaitu sebesar 95% dikarenakan adanya

kebijakan efisiensi anggaran khususnya di program bantuan pemerintah yang

menyisakan anggaran untuk manajemen yang tidak terserap.

Adapun grafik daya serap tahun anggaran 2017 pada delapan indikator/output adalah

sebagai berikut:

grafik pagu dan realisasi anggaran per output

Page 79: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 72

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Direktorat Tahun 2017 merupakan laporan pertanggungjawaban

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi atas pelaksanaan Perjanjian

Kinerja tahun 2017. Laporan ini menyajikan capaian kinerja atas program pembinaan

kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dengan lima sasaran strategis dengan

delapan indikator kinerja sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2017.

Kedelapan indikator kinerja tersebut adalah pengetahuan dan ekspresi budaya

kepercayaan dan tradisi yang terdokumentasi, event internalisasi nilai-nilai

kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi, desa-desa adat yang direvitalisasi,

komunitas budaya yang difasilitasi, tenaga bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan tradisi yang ditingkatkan kompetensinya, layanan dukungan manajemen eselon I,

layanan intenal (overhead), dan layanan perkantoran.

Dari delapan Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) yang digunakan untuk

mengukur ketercapaian sasaran strategis, sebanyak delapan atau 100% IKSS untuk

tahun 2017 telah mencapai/melebihi target yang ditetapkan. Sedangkan untuk kinerja

keuangan dari total pagu anggaran tahun 2017 sebesar Rp 88.932.301.000,- (delapan

puluh delapan milyar sembilan ratus tiga puluh dua juta tiga ratus satu ribu rupiah)

telah berhasil terserap sebesar Rp 82.681.636.273,- (delapan puluh dua milyarenam

ratus delapan puluh satu juta enam ratus tiga puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh

tiga rupiah) sehingga persentase daya serap Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan

YME dan Tradisi untuk tahun 2017 adalah sebesar 92,97%. Seperti yang telah

disebutkan di atas serapan anggaran untuk tahun 2017 ini tidak mencapai target yang

telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja karena anggaran untuk manajemen bantuan

pemerintah tidak dapat diserap akibat adanya blokir anggaran.

Keberhasilan dan kegagalan dalam kinerja Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan

YME dan Tradisi tahun 2017 merupakan dasar bagi direktorat untuk melaksanakan

kegiatan di tahun-tahun mendatang agar lebih baik dan mencapai semua target yang

telah ditetapkan. Kedepannya direktorat juga akan melakukan langkah-langkah

perubahan dan penyesuaian terkait program dan anggaran sesuai dengan isu-isu

Page 80: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan

Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 | 73

strategis dan kebijakan-kebijkan yang di tetapkan oleh pemerintah. Adapun untuk

tahun 2017 ini program kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Tradisi telah mengacu pada pelaksanaan Nawacita yaitu

membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

melalui program bantuan pemerintah. Selain itu beberapa kegatan direktorat juga

telah mendukung pelaksanaan penguatan pendidikan karakter, pengembangan

muatan lokal dan budaya literasi. Program kegiatan juga dilaksanakan dengan

pelibatan publik dalam ekosistem kebudayaan khususnya kepercayaan dan tradisi

seperti penghayat kepercayaan, komunitas adat, dan pelaku tradisi.

Page 81: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan
Page 82: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan
Page 83: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan
Page 84: kebudayaan.kemdikbud.go.id · untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan