حَقِيْقَةُ الْعِبَادَةِ

22
ِ ةَ ادَ بِ عْ ل اُ ةَ قْ يِ قَ حHAKIKAT MANUSIA

description

حَقِيْقَةُ الْعِبَادَةِ. HAKIKAT MANUSIA. Motivasi Ibadah. Manusia berbuat sesuatu pasti ada dorongan ( motivasi ) nya , begitu pula dalam beribadah Sumber yang mendorong pelaksanaan ibadah : Merasakan banyaknya ni’mat Allah Merasakan keagungan Allah SWT - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of حَقِيْقَةُ الْعِبَادَةِ

Page 1: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

العبادة حقيقةHAKIKAT MANUSIA

Page 2: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Motivasi Ibadah

• Manusia berbuat sesuatu pasti ada dorongan (motivasi)nya, begitu pula dalam beribadah

• Sumber yang mendorong pelaksanaan ibadah:

1. Merasakan banyaknya ni’mat Allah2. Merasakan keagungan Allah SWT• Makin besar dorongan itu, makin rajin

ibadahnya. Begitu pula sebaliknya

Page 3: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Karena Syukur

• Ketika Aisyah ra bertanya kepada Rasulullah SAW, kenapa beliau terlalu memayahkan diri sedang segala dosanya yang lalu maupun yang akan datang sudah diampuni oleh Allah? Jawab Rasul:

شكورا عبدا أكون أفالTidakkah patut baginya menjadi hamba yang

bersyukur? (HR Bukhari)

Page 4: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Qarun? Fir’aun?

• Qarun (28:78) tidak merasakan ni’mat Allah yang sangat banyak itu (28:76)

• Fir’aun (79:14) merasa dirinyalah yang paling agung

• Quraisy (39:49) sama dengan Qarun (39:40)• Sehingga mereka semua tidak mau

beribadah kepada Allah

Page 5: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

31 X

• Karena itu berkali-kali (31x) Allah mengingatkan manusia dan jin akan ni’matNya di surat Ar-Rahman: تكذبان ربكما آالء فبأي

• Rasulullah SAW membaca surat ar-Rahman kemudian bersabda, “Aku mendengar jawaban jin kepada Tuhannya lebih baik dari kalian.” Para sahabat bertanya, “Apa itu, wahai Rasulullah?” Setiap mendengar تكذبان ربكما آالء فبأيmaka dijawab, نكذب ربنا نعمة من بشيء ال(tidak ada sesuatu pun dari ni’mat Tuhan kami yang kami dustakan)

Page 6: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Keagungan Allah• Tentang keagungan Allah dapat kita lihat

dari berbagai ciptaanNya yang luar biasa• Penciptaan langit dan bumi yang sampai

sekarang belum dapat dipecahkan rahasianya (41:9-12, 79:27-33)

• 67:3-5 pandanglah langit, lalu pandanglah langit apakah ada cacatnya?

• Kita adalah makhluk Allah yang kecil dibanding alam semesta

Page 7: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Apa Tidak Ada Hajat?• Ketika ada seorang sahabat shalat tanpa

wirid dan doa terus pergi, Rasul SAW bersabda, أما بك حاجة إلى الله؟ (apakah engkau tidak mempunyai hajat kepada Allah?)

• Di sini Rasul mengingatkan pentingnya doa, dan doa adalah otaknya ibadah ( مخ(العبادة

• Seorang berdoa dengan khusyu’ karena tahu bahwa Allah adalah Pemberi ni’mat dan Pencipta alam ini

Page 8: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Hakikat Ibadah

• Apa hakikat ibadah itu?1. Puncak penghinaan diri (ل ذل (غاية الت2. Puncak kecintaan ( ة (غاية المحب3. Puncak ketundukan (غاية الخضوع)• Ketiga keadaan ini mesti ada saat kita

beribadah kepada Allah SWT, kalau tidak, maka ibadah kita tidak sempurna (cacat)

di hadapanALLAH

Page 9: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Puncak Penghinaan Diri ل) ذل (غاية الت

• Sujud adalah tanda penghinaan diri yang paling nyata dilarang untuk ruku’ dan sujud kepada selain Allah– karena manusia adalah makhluk yang mulia

(17:70)– Batu, kuburan, pohon angker, bintang,

matahari, malaikat, dll bukan makhluk yang mukarram

– Kepada sesama manusia pun tidak boleh

Page 10: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Doa Ruku’ dan Sujud

• Doa ruku’ dan sujud juga menunjukkan bahwa kita ini sangat hina dan kecil di hadapan Allah

• Ada yang membaca dalam sujud:عبيدك بفنائك, مسكينك بفنائك,

فقيرك بفنائك, سائلك بفنائكHambaMu yang kecil ini ada di halamanMu, yang miskin

kepadaMu ini ada di halamanMu, yang faqir (perlu) kepadaMu ini ada di halamanMu, dan yang minta kepadaMu

kepadaMu ini ada di halamanMu

Page 11: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Puncak Kecintaan ( ة (غاية المحب• 2:165 orang beriman itu sangat amat

cintanya kepada Allah • Ibadah dengan penuh cinta akan terasa

indah dan ni’mat• Ibadah menjadi suatu yang dirindukan,

bukan bebanالة بالص فأرحنا بالل يا قم

Berdirilah wahai Bilal, hiburlah kami dengan shalat (HR Abu Dawud)

Page 12: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Burung Merpati• Seorang berada di lapangan, sementara matahari

sangat teriknya. Terlihat ia asyik sekali, tanpa merasakan teriknya matahari. Ia berlama-lama dengan satu burung merpati yang ada di tangannya, dan satunya lagi terbang dan kadang menukik menuju orang itu. Betapa gembiranya saat melihat merpati yang terbang tinggi lalu menukik tajam. Ia lakukan demikian di tangah sengatan matahari karena begitu cintanya kepada burung merpati. Begitu sepatutnya kita dalam beribadah kepada Allah

Page 13: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Puncak Ketundukan ( غاية(الخضو+ع

• Proses menuju ketundukan (22:54)ILMU IMAN TUNDUK

• Makin tinggi ilmunya, maka kuat imannya, dan makin tunduk (bagai padi dan pisang)– Bukan, makin tinggi ilmunya, makin

membangkang• Tunduk kepada perintah Allah dengan

melaksanakannya, dan tunduk kepada laranganNya dengan menjauhinya

Page 14: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Cinta dan Tunduk

• Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ibadah itu cinta dan tunduk ( :المحبة العبادة(والخضوع– Cinta tanpa tunduk: perintah tertentu dilakukan

dengan penuh cinta, giat, khusyu’, tapi TIDAK SEMUA perintahNya dilaksanakan (ini disebut juz’iyyah, parsial)

– Tunduk tanpa cinta: semua kewajiban dilakukan tapi beberapa atau semuanya dilakukan dengan terpaksa (ini sifat munafik tulen)

Page 15: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Raja’ dan Khauf

• Ibadah yang dilakukan mesti disertai rasa harap ( جاء (الخوف) dan cemas (الر

• Imam Nawawi: “Sebaiknya seorang dalam masa sehat seimbang antara rasa cemas terhadap siksa Allah dan mengharap rahmat Allah. Tetapi pada masa sakit, hendaknya hanya mengharap rahmat Allah, sebagaimana tuntunan al-Qur’an dan Hadits.”

Page 16: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Cara Berdoa

من قريب ه الل رحمة إن وطمعا خوفا وادعوهالمحسنين

• 7:56 khaufan = perasaan minta belas kasihan, thama’a = raja’ (mengharap)

خاشعين لنا وكانوا ورهبا رغبا ويدعوننا• 21:90 raghaba = raja’, rahaba = khauf

Page 17: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

3 Ikatan Tauhid

ثالثة أشياء من عقد التوحيد : جاء والمحبة ، الخوف والر

فزيادة الخوف من كثرة الذنوب جاء لرؤية الوعيد ، وزيادة الر

من اكتساب الخير لرؤية الوعد ، وزيادة المحبة من كثرة الذكر لرؤية المنة ، فالخائف ال اجي ال يستريح من الهرب ، والريستريح من الطلب ، والمحب ال

يستريح من ذكر المحبوب جاء رة ، والر فالخوف نار منور ، والمحبة نور األنوار نور منو

Page 18: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Tiga hal termasuk ikatan tauhid: khauf, raja’, dan mahabbah. Bertambahnya cemas dari banyaknya dosa agar dapat melihat ancaman (siksa), bertambahnya harap dengan melakukan kebaikan agar dapat melihat janji (pahala), dan bertambahnya cinta dengan banyak dzikir agar dapat melihat syukur. Orang yang cemas tidak berhenti berlari, orang yang berharap tidak berhenti menuntut, dan pecinta tidak berhenti mengingat kekasih. Maka khauf adalah api yang mencerahkan, raja’ adalah cahaya yang menerangi, dan mahabbah adalah cahayanya cahaya (HR Al-Baihaqi)

Page 19: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Umar bin Khattab

• Umar bin Khattab mengeluh lalu masuklah Nabi SAW dan bersabda, “Bagaimana perasaanmu, wahai Umar?” Umar menjawab, “Aku berharap dan cemas.” Bersabda Nabi, “Tidak berkumpul harap dan cemas, melainkan Allah akan memberi apa yang diharap dan memberi keamanan apa yang dicemaskan.” (HR Baihaqi)

Page 20: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

Uqbah bin Nafi’

• Saat Uqbah bin Nafi’ mau menaklukkan Afrika, beliau berdoa dengan penuh pengharapan dan kekhawatiran

• Doa beliau cukup singkat: منا تقبل ربنا• Beliau berhasil menaklukkan Afrika

Page 21: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

)E 6 (العبادة حقيقة

معرفة العبادةالله

بكثرة النعم

بعظمة الله

ل ذل الت غاية

ة المحب غاية

الخضوع غاية

الخوف

جاء الر

عو الشر

Page 22: حَقِيْقَةُ  الْعِبَادَةِ

والله أعلم بالصواب