repository.ipb.ac.id · 2 SURAT PERNYATAAN ”AQUA PLANTINDO” DI CIAWI Adalah benar merupakan...
Transcript of repository.ipb.ac.id · 2 SURAT PERNYATAAN ”AQUA PLANTINDO” DI CIAWI Adalah benar merupakan...
1
KAJIAN PROSPEK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM PADA KELOMPOK USAHA BUNGA AIR “AQUA PLANTINDO”
DI CIAWI KABUPATEN BOGOR
BAMBANG SUKACA
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
BOGOR
2
SURAT PERNYATAAN
”AQUA PLANTINDO” DI CIAWI
Adalah benar merupakan gagasan dan hasil karya penulis sendiri serta
asikan.
emua data dan informasi yang digunakan dapat diperiksa kebenarannya.
09
Bambang Sukaca
Dengan ini penulis menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul :
”KAJIAN PROSPEK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM PADA KELOMPOK BUNGA AIRKABUPTEN BOGOR”
belum pernah dipublik
S
Bogor, April 20
NRP. F352064155
3
ABSTRACT Bambang Sukaca. Study of Aquarium Decorative Plant Business Prospect at Bunga Air “Aqua Plantindo” Business Group in Ciawi, Bogor Regency. Supervised by Muhammad Syamsun as the chairman and Illah Sailah as the member. Study of Aquarium Decorative Plant Business Prospect at Bunga Air “Aqua Plantindo” Business Group in Ciawi, Bogor Regency aims to identify the business feasibility in business development, formulating the right strategy in the business development, to evaluate the performance of Bunga Air “Aqua Plantindo” Business Group by using Balanced Scorecard approach and to identify partnership level category of aquarium decorative plant small industry. The result study was obtained the Net Present Value of Rp. 188.455.000,00, Internal Rate of Return 38,63%, Profitability Index 1,15 and Net B/C ratio 1,67, indicating the this business is considered to be feasible to be grown. Calculation result of paybackthis period was identified that the investment payback period is 2 years 3 months 18 days and shorter than investment life period for 5 years, so it is feasible and profitable. Based on result of strategy analysis by using SWOT analysis, the right strategy in the business development of Bunga Air “Aqua Plantindo” Business Group by maintaining and improving product quality in accordance with the customers wants, maintaining and improving the business/partnership relations with exporters and suppliers. The result of the analysis of IE matrix showed an internal factor of 2.702 and an external factor of 2.516, which put the business in quadrant V, which are growth and stability. It means they must defend strategy that they have been using up till now, and they must increase developing strategy of business. Result of evaluation with Balanced Scorecard indicates that financial performance from 2003-2007 in aquarium decorative plant business at Bunga Air “Aqua Plantindo” Business Group was fairly good seen from liquidity, solvability, efficiency in taking advantage of assets, net profits obtained, effectiveness and productivity in making use of assets owned and in receivables collection. Based on the result of study from customer perception with six attribute dimensions the service quality is fairly satisfactory. Seeing from after sales service level, operation/production process and innovation process show that internal business of Bunga Air “Aqua Plantindo” Business Group is considered fairly good. Observing from performance aspect, organizational restructuring aspect, learning dynamic aspect, group member satisfaction level aspect, knowledge management aspect, empowerment aspect and technology application aspect indicate that from growth and learning perspectives at Bunga Air “Aqua Plantindo” Business Group is considered fairly good. Partnership level between Bunga Air “Aqua Plantindo” Business Group with PT. Nusantara Aquatic Exporindo and CV. Cahaya Baru is included in First Prime Partnership Level. While the partnership level between Bunga Air “Aqua Plantindo” Business Group with CV. Tropical Aquatic is included in Secondary Prime Partnership Level.
Keywords : aquarium, bunga air, business prospect, SWOT
4
RINGKASAN
Bambang Sukaca. Kajian Prospek Usaha Tanaman Hias Akuarium pada Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo” di Ciawi Kabupaten Bogor. Di bawah bimbingan Muhammad Syamsun sebagai ketua dan Illah Sailah sebagai anggota.
Bisnis tanaman hias akuarium ini saat ini belum berkembang dengan baik dan baru dikelola oleh beberapa kelompok saja, pada hal permintaan tanaman hias akuarium di dalam negeri dan luar negeri makin meninkat seiring dengan perkembangan perumahan, perhotelan, pusat-pusat perbelanjaan karena tanaman hias akuarium mempunyai daya tarik sangat tinggi dan berkesan natural, eksotik dan dekoratif. Permintaan tanaman hias yang sangat tinggi dari dalam dan luar negeri menunjukkan bahwa prospek tanaman hias akuarium ini ke depan sangat cerah.
Kajian Prospek Usaha Tanaman Hias Akuarium pada Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo” di Ciawi Kabupaten Bogor bertujuan untuk mengetahui kelayakan bisnis dalam pengembangan usaha, merumuskan strategi yang tepat dalam pengembangan usaha, mengevaluasi kinerja Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo” dengan pendekatan Balanced Scorecard dan mengetahui kategori tingkat kemitraan pada industri kecil tanaman hias akuarium.
Hasil kajian Prospek Usaha Tanaman Hias Akuarium pada Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo” di Ciawi Kabupaten Bogor, diperoleh nilai Net Present Value Rp. 188.445.000,00, Internal Rate of Return 38,63%, Profitabilitas Index 1,15 dan Net B/C ratio 1,67, berarti menunjukkan bisnis ini dinilai layak untuk dikembangkan. Hasil perhitungan Payback Period diketahui bahwa masa pengembalian investasi adalah 2 tahun 3 bulan 18 hari dan lebih singkat dari masa umur investasi selama 5 tahun, sehingga layak dan menguntungkan.
Berdasarkan hasil analisis strategi dengan menggunakan analisis SWOT, strategi yang tepat dalam pengembangan usaha pada Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo” dengan mempertahankan dan meningkatkan mutu produk sesuai keinginan konsumen, memelihara dan meningkatkan hubungan bisnis/kemitraan dengan eksportir dan pemasok.
Hasil analisis faktor strategi internal dan strategi eksternal pada Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”, menunjukkan bahwa posisi internal kelompok ini berada di kuadran V dan dinilai rata-rata berarti mengidentifikasikan strategi stabilitas dan pertumbuhan. Berarti kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo” harus mempertahankan strategi yang selama ini diterapkan dan meningkatkan strategi pengembangan usaha sehingga ke depan dapat tumbuh dan berkembang.
Hasil evaluasi dengan pendekatan Balanced Scorecard menunjukkan bahwa kinerja keuangan dari tahun 2003-2007 pada usaha tanaman hias akuarium pada Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo” cukup baik dilihat dari likuiditas, solvabilitas, efisiensi dalam memanfaatkan aktiva, laba bersih yang diperoleh,
5
efektifitas dan produktifitas dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki serta dalam penagihan piutang.
Berdasarkan hasil kajian dari persepsi pelanggan dengan enam dimensi atribut mutu pelayanan adalah cukup puas. Melihat dari proses tingkat layanan purna jual, proses operasi/produksi dan proses inovasi menunjukkan bahwa bisnis internal Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”dinilai cukup baik. Mencermati dari aspek kinerja, aspek pembaharuan organisasi, aspek dinamika belajar, aspek tingkat kepuasan anggota kelompok, aspek pengelolaan pengetahuan, aspek pemberdayaan dan aspek penerapan teknologi menunjukkan bahwa dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran pada Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo” dinilai cukup baik.
Tingkat kemitraan antara Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo” dengan PT. Nusantara Aquatic Exporindo dan CV. Cahaya Baru termasuk dalam kategori Tingkat Kemitraan Prima Utama. Sedang tingkat kemitraan antara Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo” dengan CV. Tropical Aquatic termasuk dalam kategori Tingkat Kemitraan Prima Madya. Kemitraan usaha yang terjalin selama ini hanya dengan lisan dan belum jelas hak dan kewajibannya antara para pihak, maka perlu dituangkan dalam perjanjian tertulis sehingga ada kesetaraan dalam hukum sehingga jalinan kemitraan dapat berkelanjutan.
6
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh Karya Tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar bagi IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
7
KAJIAN PROSPEK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM PADA KELOMPOK USAHA BUNGA AIR “AQUA PLANTINDO”
DI CIAWI KABUPATEN BOGOR
BAMBANG SUKACA
Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Profesional pada Program Studi Industri Kecil Menengah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2009
8
Judul Tugas Akhir : Kajian Prospek Usaha Tanaman Hias Akuarium pada Kelompok Usaha Bunga Air “Aqua Plantindo” di Ciawi Kabupaten Bogor
Nama Mahasiswa : Bambang Sukaca Nomor Pokok : F352064155 Program Studi : Industri Kecil Menengah
Disetujui,
Komisi Pembimbing :
Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MSc. Dr. Ir. Illah Sailah, MS Ketua Anggota
Diketahui,
Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Industri Kecil Menengah,
Prof.Dr.Ir. H. Musa Hubeis, MS,Dipl.Ing,DEA Prof.Dr.Ir. H. Khairil A. Notodiputro, MS
Tanggal Ujian : 21 Maret 2009 Tanggal Lulus :
9
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga tugas akhir yang berjudul ”Kajian Prospek
Usaha Tanaman Hias Akuarium pada Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua
Plantindo” di Ciawi Kabupaten Bogor dapat penulis selesaikan. Tugas akhir ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada
Program Studi Industri Kecil Menengah.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tersusun atas bantuan dari para
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Muhammad Syamsun MSc., selaku pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan tugas akhir ini.
2. Dr. Ir. Illah Sailah, MS, selaku pembimbing anggota yang telah memberikan
bimbingan dalam penyusunan tugas akhir ini.
3. Prof. Dr. Ir. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA selaku Ketua Program Studi,
Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec, selaku penguji, seluruh staf pengajar dan
administrasi pada Program Studi Industri Kecil Menengah, Sekolah Pasca
Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
4. Istri, anak-anak tercinta dan kedua orang tua serta teman-teman Angkatan IX,
Program Studi Industri Kecil Menengah, Sekolah Pasca Sarjana, Institut
Pertanian Bogor yang telah memberi dorongan.
5. Ketua kelompok Bunga Air “Aqua Platindo”, seluruh anggota kelompok,
para eksportir tanaman hias akuarium, para pakar dan semua pihak, atas
informasi yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis berharap agar tugas akhir ini memberikan manfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
akan diterima bagi perbaikan dan kesempurnaan di masa mendatang.
Bogor, April 2009
Penulis
10
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir pada tanggal 03 November 1964 di Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagai anak kedua dari lima bersaudara, putra dari Bapak Sudarma
dan Ibu Siti Rahayu yang bertempat tinggal di Dusun Pucangan, Desa
Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Penulis menyelesaikan pendidikan SD Negeri Ngemplak IV tahun 1977,
SMP Negeri Ngemplak tahun 1980 di Kecamatan Ngemplak dan SMA Negeri
Kalasan tahun 1983 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kemudian menempuh pendidikan Sarjana Pertanian (S1), jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian di Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan lulus pada
tahun 1988. Penulis menikah pada tahun 1991 dengan Dra. Pronowati Rahayu
dan dikaruniai dua putri Safana Farrasnia dan Fari Nuhana Maulidya serta satu
putra bernama Naufal Alwan.
Pada tahun 1988 – 1992 menjadi staf pengajar pada Bimbingan Belajar
Santo Petrus di Utan Kayu - Jakarta Timur. Tahun 1990 – 1992, penulis bekerja di
Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta (UPT Departemen Pertanian), kemudian
tahun 1992 – 2003 (11 tahun) diperbantukan pada Perum Prasarana Perikanan
Samudera (BUMN). Selanjutnya pada tahun 2003 – 2005 , Penulis bekerja di
Direktorat Sistem Permodalan dan Investasi - Direktorat Jenderal Peningkatan
Kapasatas Kelembagaan dan Pemasaran - Departemen Kelautan dan Perikanan.
Kemudian sejak 2005 – sekarang bekerja di Direktorat Usaha dan Investasi -
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Departemen
Kelautan dan Perikanan RI.
Tahun 2007, Penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Pasca Sarjana
(S2) pada Program Studi Industri Kecil Menengah, Institut Pertanian Bogor.
11
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL.......................................................................................... i DAFTAR GAMBAR..................................................................................... ii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN................................................................................. 1 A. Latar Belakang................................................................................. 1 B. Perumusan Masalah......................................................................... 3 C. Tujuan ............................................................................................. 4 D. Kegunaan.......................................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 5 III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR ..................................................... 11
A. Lokasi,Waktu dan Pembiayaan....................................................... 11 B. Metode Kerja................................................................................... 11
1. Pengumpulan Data..................................................................... 11 2. Pengolahan dan Analisis Data................................................... 12
a. Kelayakan Usaha.................................................................. 12 b. Strategi Pengembangan........................................................ 15 c. Evaluasi Kinerja................................................................... 18 d. Kemitraan Usaha................................................................. 23
3. Kerangka Konseptual................................................................ 25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 26 A. Keadaan Umum............................................................................... 26
1. Sejarah Perkembangan............................................................... 26 2. Organisasi................................................................................... 27 3. Aspek Teknik Produksi.............................................................. 29 4. Aspek Pemasaran....................................................................... 31
B. Hasil Kajian..................................................................................... 33 1. Analisis Kelayakan Usaha.......................................................... 33 2. Analisis Strategi Operasional....................................................... 41 3. Analisis Evaluasi Kinerja............................................................. 49 4. Analisis Kemitraan Usaha............................................................ 68
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan....................................................................................... 72 B. Rekomendasi.................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 74 LAMPIRAN.................................................................................................... 76
12
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Rincian Biaya Penelitian .................................................................. 11
2. Nilai dan kategori hubungan tingkat kemitraan usaha .................... 24
3. Produksi Tanaman Hias Akuarium pada Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantido”............................................................. 31
4. Kebutuhan Modal Investasi Industri Tanaman Hias Akuarium ..... 33
5. Biaya Penyusutan per tahun ............................................................ 34
6. Proyeksi Laba-Rugi Usaha Tanaman Hias Akuarium .................... 35
7. Analisis Perhitungan Net Present Value Usaha Tanaman Hias Akuarium......................................................................................... 36
8. Analisis Perhitungan Internal Rate of Return Usaha Tanaman Hias
Akuarium......................................................................................... 37
9. Analisis Perhitungan Break Even Point Usaha Tanaman Hias Akuarium......................................................................................... 39
10. Analisis B/C Ratio Usaha Tanaman Hias Akuarium....................... 40
11. Matrik Matrik faktor strategi internal pada Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo”......................................................... 42 12. Matrik faktor strategi eksternal pada Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo”........................................................... 45
13. Perumusan Strategi Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo” dengan matriks SWOT.................................................................... 47 14. Nilai kepuasan pelanggan Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua
Plantindo”.......................................................................................... 56
15. Analisis Aspek Kemitraan................................................................ 70
i
13
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Matrik Internal-Eksternal.................................................................. 17
2. Kerangka Konseptual Penelitian Prospek Pengembangan Industri Kecil Tanaman Hias Akuarium........................................... 25
3. Struktur Organisasi Kelompok Usaha Bunga Air”Aqua Plantindo”.. 28 4. Saluran Tata Niaga Tanaman Hias Akuarium Kelompok Bunga Air
”Aqua Plantindo”................................................................................ 32
5. Analisis Matrik Internal-Eksternal...................................................... 49
6. Diagram Kartesius dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”............................ 58
ii
14
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Kebutuhan modal investasi industri tanaman hias akuarium ........ 77
. 2. Analisis Biaya Operasional Usaha tanaman hias akuarium ......... 78
3. Penerimaan dan pengeluaran pada usaha tanaman hias akuarium Kelompok Bunga Air “Aqua Plantindo”Tahun 2003-2007.......... 79
4. Proyeksi Laba Rugi ....................................................................... 80
5. Neraca kelompok usaha tanaman hias akuarium Bunga Air ”Aqua Plantindo” per 31 Desember 2003.................................................. 81
6. Neraca kelompok usaha tanaman hias akuarium Bunga Air ”Aqua Plantindo” per 31 Desember 2004................................................... 82 7. Neraca kelompok usaha tanaman hias akuarium Bunga Air “Aqua Plantindo” per 31 Desember 2005................................................... 83 8. Neraca kelompok usaha tanaman hias akuarium Bunga Air “Aqua Plantindo” per 31 Desember 2006.................................................... 84 9. Neraca kelompok usaha tanaman hias akuarium Bunga Air “Aqua
Plantindo” per 31 Desember 2007................................................... 85
10. Penentuan Prioritas faktor internal.................................................. 86
11. Penentuan Prioritas Faktor eksternal............................................... 87
12. Analisis rasio keuangan................................................................... 88
13. Nilai persepsi kepuasan pelanggan.kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”....................................................................................... 89
14. Nilai harapan pelanggan kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”.. 90
15. Parameter dalam aspek kinerja kelompok....................................... 91
16. Parameter dalam aspek pembaharuan organisasi............................ 93
17. Parameter dalam aspek dinamika belajar........................................ 94
18. Parameter dalam aspek tingkat kepuasan anggota.......................... 95
19. Parameter dalam aspek tingkat pemberdayaan............................... 97
20. Parameter dalam aspek tingkat penerapan teknologi...................... 98
15
21. Rincian faktor yang dinilai, nilai dan nilai maksimum tingkat Kemitran usaha agribisnis............................................................. 99 22. Daftar nama tanaman air produksi kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo...................................................................................... 102 23 Foto-foto dalam penelitian............................................................ 106
24. Kuesioner Penelitian .................................................................... 112
16
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Potensi pengembangan tanaman air khususnya tanaman hias akuarium di
Indonesia sangat besar. Dari potensi yang ada masih belum dimanfaatkan
secara optimal. Hal ini antara lain karena kurangnya informasi tentang
prospek pengembangan usaha tanaman air khususnya tanaman hias akuarium,
kurangnya pengetahuan akan jenis-jenis tanaman yang diminati pasar dalam
dan luar negeri disamping belum mengetahui tingkat kelayakan dari usaha ini.
Pemanfaatan tanaman air khususnya tanaman hias akuarium, semakin
berkembang setiap tahun, hal ini dapat dilihat di perumahan-perumahan,
gedung-gedung perkantoran, hotel-hotel berbintang, apartemen-apartemen
bahkan di pusat-pusat perbelanjaan. Daya tarik tanaman hias ini sangat tinggi
hal ini karena sosoknya yang berkesan natural, eksotik dan dekoratif, sehingga
banyak orang melirik untuk dijadikan salah satu komponen taman yang
penting. Beberapa jenis tanaman air yang mempunyai prospek untuk
dikembangkan antara lain Anubias, Aponogeton, Bacopa, Blixa japonica,
Cabomba, Cryptocoryne, Echinodorus, Egeria, Hygrophila, Microsorium dan
Rotala macandra.
Indonesia mempunyai banyak jenis tanaman hias akuarium yang tidak
dimiliki negara lain dan tersebar di seluruh propinsi. Namun pada umumnya
masyarakat belum mengenal dan mengetahui bahwa tanaman-tanaman itu
diminati pasar dunia. Hampir semua jenis tanaman hias akuarium memiliki
potensi yang sangat besar untuk dikembangkan karena keindahan yang
terpancar dianggap unik, natural dan dekoratif.
Sejalan dengan perkembangan teknologi seperti tersediaya pupuk, gas
CO2, lampu-lampu yang menarik yang membuat tanaman air dapat tumbuh
segar dan subur, sehingga mampu meningkatkan permintaan dan pamor
tanaman hias akuarium semakin naik baik di pasar dalam negeri maupun di
luar negeri. Bahkan saat ini banyak muncul akuaris yang berprofesi sebagai
pendekor akuarium yang memiliki keahlian memadukan tanaman air sebagai
17
interior yang artistik. Pada tahun 2005, di Singapura telah digelar The 9th
International Aquarium Fish, Accessories Exhibition and Conference
Aquarama yang sangat mendapat perhatian dunia. Para akuaris dunia bertemu
dalam rangka bisnis ikan hias dan tanaman air akuarium.
Berdasarkan data FAO (2004), produksi serta perdagangan ikan hias dan
tanaman hias hasil budidaya air tawar memiliki kontribusi yang besar terhadap
industri ikan hias dunia. Sementara itu nilai ekspor ikan hias dan tanaman
hias dunia sekitar US$200 juta atau mengalami peningkatan 7% - 8% per
tahun sejak tahun 1990.
Permintaan pasar luar negeri akan tanaman hias akuarium sangat besar
seperti Singapura, Jepang, Hongkong, Jerman, Belanda, Perancis, Denmark,
Portugal, Amerika Serikat dan masih banyak negara lain.
Sebagai ilustrasi bahwa pada tahun 2003, Amerika Serikat mengimpor
ikan hias dan tanaman hias dengan nilai US$ 41 juta dari 60 negara eksportir
yang didominasi oleh Thailand (18,2%), Singapura (18,2%) dan Indonesia
(12,2%). Pada tahun 2004, Singapura dengan pangsa pasar 19,4% telah
mengungguli Thailand (19,1%), sementara Indonesia mengalami penurunan
menjadi 12,1%.
Pada tahun 2004, Uni Eropa mengimpor ikan hias dan tanaman hias
berasal dari Singapura (28,9%), Slovakia (22,5%), Vietnam (10,5%), Thailand
(8,7%) dan Indonesia (7,9%).
Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa Indonesia belum mampu
memanfaatkan secara optimal potensi yang dimiliki. Hal ini terlihat bahwa
belum dapat bersaing dengan Singapura dan Thailand padahal potensi yang
kita miliki jauh lebih besar.
Permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri akan ikan hias dan
tanaman hias akuarium yang terus meningkat setiap tahunnya, merupakan
peluang Indonesia untuk mengembangkan budidaya ikan hias dan usaha
tanaman hias akuarium karena mempunyai potensi yang cukup besar untuk
menguasai perdagangan dunia di masa yang akan datang..
18
B. Perumusan Masalah
Prospek bisnis tanaman hias akuarium di dalam negeri sangat cerah,
seiring dengan perkembangan perumahan, perhotelan dan pusat-pusat
perbelanjaan, namun jumlah pembudidaya tanaman ini masih sedikit dan
belum berkembang. Padahal permintaan tanaman hias akuarium sangat besar,
hal ini dapat dilihat dari berbagai pameran tanaman hias akuarium di kota-kota
besar mendapat perhatian yang luar biasa.
Bisnis tanaman hias akuarium dari tahun ke tahun hanya dilakukan oleh
orang-orang tertentu yang mempunyai hobi tanaman hias akuarium dan bisnis
ini belum banyak diusahakan masyarakat karena pada umumnya masyarakat
belum mengetahui kelayakan usaha tanaman hias akuarium, padahal
potensinya cukup besar. Masyarakat belum banyak mendapatkan informasi
baik dari aspek teknik budidaya, pemasaran, aspek keuangan, strategi
operasional maupun kemitraan, sementara perhatian pemerintah terhadap
budidaya tanaman air khususnya tanaman hias akuarium masih sangat kurang.
Para pembudidaya belum mengetahui bahwa bisnis tanaman hias akuarium ini
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi baik pasar dalam negeri maupun luar
negeri.
Dalam upaya untuk pengembangan usaha tanaman hias akuarium ini,
maka perlu dilakukan kajian/penelitian yang mampu memberikan informasi
akan aspek kelayakan usaha, aspek pemasaran dan aspek keuangan dalam
rangka menarik para investor agar berinvestasi pada usaha ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah usaha tanaman hias akuarium layak untuk dikembangkan ?
2. Bagaimana strategi yang tepat dalam pengembangan usaha tanaman hias
akuarium ?
3. Bagaimana tingkat kinerja Kelompok Usaha Bunga Air “Aqua Plantindo”?
4. Bagaimana kategori tingkat kemitraan usaha pada industri kecil tanaman
hias akuarium ?
19
C. Tujuan
1. Mengetahui kelayakan bisnis industri kecil tanaman hias akuarium dari
sisi keuangan untuk pengembangan usahanya.
2. Merumuskan strategi yang tepat dalam pengembangan usaha tanaman hias
akuarium dari sisi kelembagaan.
3. Mengevaluasi kinerja Kelompok Usaha Bunga Air “Aqua Plantindo”
dengan pendekatan Balanced Scorecard.
4. Mengetahui kategori tingkat kemitraan pada industri kecil tanaman hias
akuarium.
D. Kegunaan
1. Menghasilkan informasi bagi semua pihak mengenai kelayakan bisnis
industri kecil tanaman hias akuarium.
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam rencana pengembangan dan
pengelolaan usaha bagi semua pihak yang tertarik untuk melakukan usaha
sejenis.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak perbankan dan lembaga keuangan
non bank dalam pembiayaan usaha sejenis.
4. Sebagai masukan bagi Departemen Kelautan dan Perikanan dalam
melakukan evaluasi pelaksanaan program Skim Modal Kerja.
20
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Karakteristik Tanaman Air
Indonesia yang beriklim tropis, mempunyai tanah yang subur dan
kondisi ini sangat cocok untuk pertumbuhan aneka jenis tanaman air. Sebagian
besar tanaman air menghendaki cahaya matahari secara langsung. Lingkungan
dengan kondisi air yang hangat disukai oleh tanaman air. Kisaran suhu
optimalnya antara 180 – 250 C dan rata-rata tanaman air tumbuh di daerah
dataran rendah hingga sedang, namun ada juga di daerah dataran tinggi
(Suryanata, 2007).
Menurut Marianto (2001) dan Murhananto (2003), tanaman air
dibedakan dalam 4 (empat) tipe yaitu tanaman air oksigen (Oxygenerator),
tanaman air lumpur (Bog Plant), tanaman air pinggir (Marginal Plant) dan
tanaman air mengapung (Floating Plant).
Tanaman air oksigen (Oxygenerator) mampu membersihkan udara
sekaligus menyerap kandungan garam yang berlebihan di dalam air. Fungsi
lainnya adalah sebagai tempat berlindung dan menyimpan telur ikan. Seluruh
bagian tanaman ini tenggelam di dalam air dan lazimnya sebagai tanaman
penghias akuarium. Berdasarkan cara perbanyakannya dibedakan dua jenis
yaitu tanaman berakar (rooted plant) seperti Amazone sword plant,
Spatterdock, Synnema triflorum, dan tanaman bercabang (branch plant)
seperti Cabomba, Elodea densa, Talenthera lilaciana.
Tanaman Air Lumpur (Bog Plant) ini hidup di daerah berlumpur dan
sedikit digenangi air. Termasuk tanaman ini adalah giant arum, iris, cat tail
dan papyrus. Tanaman ini sering digunakan sebagai penghias kolam yang
terbuat dari tanah dan bisa langsung ditancapkan. Tanaman ini sering
digunakan untuk menciptakan kesan alami pada kolam dan hidupnya
dipinggiran kolam.
Tanaman Air Pinggir (Marginal Plant) biasanya ditanam di bagian
pinggir kolam sebagai latar belakang kolam. Tanaman ini memiliki akar dan
batang yang terendam di dalam air seperti Cyperus alternifolius (rumput
21
payung), pickerel rush, Pastia stratiotes, arrowhead (sagitaria) dan Typha
angustifolia (ekor kucing).
Tanaman air mengapung (Floating Plant) tidak memerlukan tanah
sebagai media tanam dan mengapung di permukaan air. Tanaman ini hidup
dari menyerap udara dan unsur hara yang terkandung di dalam air seperti
Azolla pinata, Eichornia crassipes (enceng gondok), Pistia stratiotes (apu-
apu).
Tanaman air dalam akuarium mampu menciptakan keseimbangan
ekosistem yang baik karena berperan dalam proses fotosintesis dan respirasi
yang membuat ekosistem lebih mendekati habitat asli. Akuarium yang diberi
tanaman air, menyebabkan ikan hidup lebih sehat, lincah dan warnanya lebih
cemerlang, hal ini karena adanya hubungan mutualisme antara ikan dan
tanaman air yang mendapatkan kondisi seimbang. Selain itu membuat
penampilan akuarium lebih hidup, indah, menarik dan memberikan kesan
alami, apalagi bila ditata dengan baik dan dipadukan secara serasi
(Roospitasari dan Budiana, 2004).
B. Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo”
Kelompok Bunga Air yang berdiri pada tahun 1999, bergerak di bidang
usaha tanaman hias akuarium dan mensuplai kebutuhan tanaman air pada
berbagai perusahaan eksportir. Kelompok ini membudidayakan berbagai jenis
tanaman air yang sangat dibutuhkan oleh berbagai perusahaan antara lain jenis
Anubias, Cabomba caroliniana, Egeria densa, Glossostigma, Hygrophilla
polysperma, Vallisnaria spiralis, Echinodorus tenellus, Rotala macrandra dan
lain-lain.
Jenis-jenis tanaman yang dihasilkan kelompok Bunga Air ini sebagian
besar di ekspor oleh perusahaan ekportir ke beberapa negara antara lain
Singapura, Perancis, Portugal, Belanda, Italia, Denmark, Jerman, Amerika
Serikat dan negara lainnya.
Dalam rangka mengembangkan usahanya, kelompok Bunga Air ini
menjalin kemitraan dengan berbagai pihak antara lain dalam hal pemasaran,
22
permodalan, pembinaan manajemen, pembinaan teknologi dan sarana
produksi.
Disamping itu kelompok ini selalu aktif mengikuti berbagai pameran
ikan hias dan tanaman hias akuarium baik yang dilaksanakan di dalam negeri
maupun luar negeri guna memperkenalkan dan mempromosikan produk
tanaman hias akuarium.
C. Prospek Bisnis Tanaman Hias Akuarium
Hubeis (2005) mengemukakan bahwa keberhasilan bisnis dapat dilihat
dari adanya potensi keunggulan yang dicirikan oleh sektor ekonomi
(termasuk jenis potensi, kemampuan produksi (keahlian dan ketrampilan),
lokasi (lingkungan) dan kinerja (keunggulan daya saing dan pangsa pasar).
Dalam memasuki era globalisasi dan pasar bebas di abad XXI yang
penuh dengan kompleksitas, persaingan, keanekaragaman dan dinamika, maka
dunia bisnis sebagai pilar ekonomi Indonesia, hendaknya dapat memainkan
peran optimal dalam penyerapan tenaga kerja, pengembangan wilayah,
penyerapan teknologi, kemampuan ekspor dan berkompetisi.
Seiring dengan perkembangan perkotaan, perumahan, gedung-gedung
bertingkat, apartemenn-apartemen, kebutuhan tanaman hias akuarium semakin
meningkat. Bisnis tanaman air semakin berkembang, hal ini dapat dilihat dari
semakin banyaknya penjual dan semakin beragamnya jenis tanaman hias
akuarium yang dijual. Hampir semua jenis tanaman air memiliki potensi besar
untuk dikembangkan (Marianto, 2001)
Usaha tanaman hias akuarium merupakan salah satu bisnis yang mampu
menyerap tenaga kerja, pengembangan wilayah, penyerapan teknologi dan
berkompetisi dengan negara lain karena Indonesia memiliki potensi yang
sangat besar.
D. Pemasaran Tanaman Hias Akuarium
Pemasaran memainkan peranan yang penting dalam dunia usaha dan
dilakukan setiap perusahaan didasarkan pada strategi pemasaran yang
23
ditetapkan untuk mencapai sasaran pasar yang dituju. Keberhasilan suatu
perusahaan dalam memasarkan produknya ditentukan oleh ketepatan strategi
pemasaran yang ditetapkan dengan situasi dan kondisi dari sasaran pasar yang
dituju. Oleh karena itu aspek pasar perlu dikaji, sehingga dapat ditentukan
sasaran yang tepat (Assauri, 2007).
Prospek pasar tanaman air termasuk tanaman hias akuarium baik di
dalam negeri maupun luar negeri sangat terbuka. Permintaan tanaman air
termasuk tanaman hias akuarium terus meningkat dan membuka peluang
untuk terus dikembangkan. Saat ini Indonesia baru dapat memenuhi sekitar
sepuluh persen dari permintaan dunia dan bila dilakukan dengan serius akan
mampu meningkatkan kesejahteraan petani (Roospitasari dan Budiana, 2004).
E. Kelayakan Usaha dari Aspek Keuangan
Keuangan merupakan aspek yang penting dari sisi investor. Informasi
keuangan diperlukan untuk memberikan gambaran perusahaan dan
perkembangannya. Aspek ini sangat penting karena sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi (Darsono, 2004).
Menurut Fuad, dkk (2003), studi kelayakan terhadap aspek keuangan
perlu menganalisis prakiraan aliran kas akan terjadi. Pada umumnya ada
beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian
aliran kas dari suatu investasi yaitu metode Payback Periode, Net Present
Value, Internal Rate of Return, Profitability Index dan Break Even Point serta
Benefit-Cost Ratio. Dengan menggunakan metode-metode tersebut suatu
usaha dapat dinilai tingkat kelayakan usahanya.
Menurut Umar (2005a), ada beberapa aspek yang diteliti dalam studi
kelayakan bisnis yaitu aspek pasar, pemasaran, teknik dan teknologi,
manajemen, sumber daya manusia, keuangan, sosial ekonomi, lingkungan dan
legalitas.
F. Alat Analisa Strategi Pengembangan Usaha
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
24
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats) (Rangkuti, 2006).
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matrik SWOT yang menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matrik ini menghasilkan empat
kemungkinan alternatif strategis yaitu strategi Strengths-Opportunities (SO),
Weaknesses-Opportunities (WO), Strengths-Treaths (ST) dan Weaknesses-
Treaths (WT). Strategi SO menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memabfaatkan peluang, strategi WO menghasilkan strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, strategi ST
menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
dan strategi WT menghasilkan strategi yang meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman.
Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategik yang
menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional
dan tolok ukur kinerja untuk empat perspektif yang berbeda yaitu perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses usaha internal dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Widjaja, 2003).
Sistem Balanced Scorecard merupakan sistem evaluasi modern untuk
meningkatkan kinerja perusahaan dan memiliki peran yang signifikan
pada`tahap formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi (Umar,
2005b). Dalam pengukuran kinerja perusahaan, pengendalian dan evaluasi
perlu menyusun balanced scorecard dengan memandang dari 4 (empat)
perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan
pembelajaran dan pertumbuhan unit bisnis. Sebagai langkah awal dalam
menyusun balanced scorecard, pertimbangkan tujuan-tujuan, pernyataan visi
dan misi dan kunci-kunci untuk mencapai keberhasilan harus melakukan
analisis SWOT (Gaspersz, 2006).
25
G. Kemitraan Usaha
Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha
menengah dan atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan
oleh usaha menengah dan atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip
saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan (PP No.
44, 1997).
Permasalahan mendasar yang ada pada usaha kecil dan menengah
adalah kurangnya kemampuan manajemen dan profesionalisme serta
terbatasnya akses terhadap permodalan, teknologi dan jaringan pemasaran.
Oleh karena itu pengembangan kemitraan usaha merupakan hal yang penting
untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan (Departemen Pertanian, 2002)
Kemitraan merupakan rangkaian proses yang dimulai dengan
mengenal calon mitra usaha, membangun hubungan dengan calon mitra,
mengetahui posisi keunggulan dan kelemahan usahanya, mulai membangun
strategi, mengembangkan program, melaksanakan dan terus memonitor serta
mengevaluasi sampai target sasaran tercapai.
Beberapa pola kemitraan dapat diterapkan dalam pengembangan usaha
antara lain pola inti plasma, kontrak beli, sub kontrak, dagang umum,
kerjasama operasional, keagenan, vendor dan sebagainya.
Kemitraan dalam rangka keterkaitan usaha diselenggarakan melalui
pola-pola yang sesuai dengan sifat dan tujuan usaha yang dimitrakan dengan
diberikan peluang kemitraan seluas-luasnya kepada usaha kecil oleh
pemerintah dan dunia usaha. Pada prinsipnya dalam kemitraan usaha harus
memperhatikan prinsip kesetaraan hukum, saling memerlukan, saling
memperkuat, saling menguntungkan dan berkelanjutan.
26
III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR
A. Lokasi, Waktu dan Pembiayaan
1. Lokasi Kajian
Kajian tugas akhir ini dengan studi kasus pada kelompok Bunga Air
“Aqua Plantindo” yang berlokasi di Ciawi Kabupaten Bogor.
2. Waktu
Pelaksanaan tugas akhir dimulai pada bulan Juli 2008 dan selesai bulan
Desember 2008.
3. Pembiayaan
Biaya dari penulisan tugas akhir sebesar Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima
ratus rupiah) dengan rincian pada Tabel 1.
Tabel 1. Rincian biaya penelitian.
No. Uraian Besar Biaya
1) Biaya kertas dan alat tulis Rp. 500.000,-
2) Biaya Fotocopi dan buku Rp. 400.000,-
3) Biaya transportasi Rp. 1.500.000,-
4) Dokumentasi Rp. 400.000,-
5) Biaya telpon Rp. 500.000,-
6) Biaya lain-lain Rp. 200.000,-
B. Metode Kerja
1. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan data
sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh
dari observasi lapangan dan hasil wawancara langsung kepada para
pembudidaya tanaman hias akuarium sejumlah 10 responden dan 10
pelanggan/eksportir dengan menggunakan kuesioner. Sedang data
sekunder diperoleh dari studi pustaka dan instansi terkait.
27
2. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara mengedit data yang telah
dikumpulkan dengan menilai kelengkapan data, relevansi data,
keseragaman dalam satuan ukuran, kesesuaian dan validitas data. Setelah
relevan untuk diproses dilakukan klasifikasi jawaban dari para responden
menurut macamnya, kemudian dilakukan penyusunan dan tabulasi data,
analisis data dan interpretasi data secara deskriptif.
Analisis data dalam kajian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
a. Kelayakan Usaha
Aspek kelayakan usaha pada pengembangan industri kecil
tanaman hias akuarium dihitung dengan menggunakan analisis
kuantitatif. Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah
analisis kelayakan investasi dengan menggunakan beberapa instrumen
yaitu Payback Periode (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate
of Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Even Point (BEP),
Benefit Cost Ratio (B/C Ratio).
1) PBP dihitung dengan persamaan :
( )1Cn1BnmnPBP
+−++=
Keterangan :
n = periode investasi pada saat nilai kumulatif Bt-Ct negatif
terakhir.
m = nilai kumulatif Bt-Ct negatif terakhir
Bn+1 = nilai sekarang penerimaan bruto pada tahun n+1
Cn+1 = nilai sekarang biaya bruto tahun n+1
Jika masa pengembalian investasi lebih singkat dari masa
pengembalian maksimum yang disyaratkan perusahaan, maka
usulan investasi dapat diterima. Sebaliknya, jika masa
pengembalian investasi lebih panjang dari masa pengembalian
maksimum, maka usulan investasi ditolak.
28
2) NPV dihitung dengan persamaan :
∑ += ti)(1
Ct -BtNPV
t Value
t
t
0, maka bisnis tanaman hias akuarium layak
aka bisnis tanaman hias akuarium tidak layak
3) IRR dihitung dengan persamaan :
Keterangan :
NPV = Net Presen
t = tahun ke
Bt = Benefi
Ct = Cost
Jika NPV ≥
dikembangkan.
Jika NPV < 0, m
dikembangkan.
)i(i)NPV(N
iIRR 1 PVNPV
1221
1 −−
+=
an an :
i2 = Tingkat suku bunga kedua
unt rate, maka bisnis tanaman hias akuarium layak
ate, maka bisnis tanman hias akuarium tidak
4) PI dihitung dengan persamaan :
Keter g
IRR = Nilai Internal Rate of Return
NPV1 = Net Present Value pertama
NPV2 = Net Present Value kedua
i1 = Tingkat suku bunga pertama
Jika IRR ≥ disco
dikembangkan.
Jika IRR < discount r
layak dikembangkan.
keluarkasPVPI = masukkasPV
Jika PI > 1, maka bisnis tanaman hias akuarium layak. Jika PI < 1, maka bisnis tanaman hias akuarium tidak layak
29
5) BEP dihitung dengan persamaan :
satuan / variabelBiayaSatuanHarga −
Analisis ini untuk mengetahui jumlah penjualan minimal
agar tidak mengalami kerugian, jumlah penjualan yang harus
dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu, seberapa
jauh berkurangnya penjualan agar tidak menderita kerugian dan
bagaimana efek peruba
Tetap BiayaBEP =
han harga jual, biaya dan volume penjualan
euntungan.
t
terhadap k
6) BC Ra io
negatipNPV-positipNB/C PV
C-B
C-B+= - Net
Keterangan :
∑=n
C-BCt -Btpositip NPV u
= +1tti)(1
ntuk semua NPVB-C positip
∑= +
=n
1ttC-B negat NPV
i)(1Ct -Btip untuk semua NPVB-C negatip
∑ Bt+ ti)(1
- Gross B/C =
∑ + ti)(1
:
Ct
Keterangan
Ct = Cost
Jika B/C ≥ 1, maka bisnis tanaman hias akuarium layak
dikembangkan
maka bisnis tanaman hias ini tidak layak
Bt = Benefit
Jika B/C < 1,
dikembangkan.
30
b.
yang dimiliki. Strategi S-T dibuat
ber
ary (EFAS), sedang untuk
Inte
Pen r Strategi
1)
2)
skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak
,2
Strategi Pengembangan
Dalam merumuskan strategi pengembangan pada usaha tanaman
hias akuarium, peneliti menggunakan analisis SWOT yang secara
teknik menggunakan matrik SWOT. Matrik ini menghasilkan empat
kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi S-O, strategi W-O,
strategi S-T dan strategi W-T. Strategi S-O dibuat berdasarkan
pemanfaatan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi
W-O dibuat berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
mengatasi kelemahan-kelemahan
dasarkan pemanfaatan kekuatan yang dimiliki dengan menghindari
ancaman dan strategi W-T dibuat berdasarkan pada kegiatan yang
bersifat defensif dan ditujukan untuk meminimalkan kelemahan yang
ada serta menghindari ancaman.
Peluang dan ancaman dievaluasi dengan menggunakan matriks
External Strategic Factors Analysis Summ
kekuatan dan kelemahan dievaluasi dengan menggunakan matriks
rnal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS).
entuan Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Fakto
Eksternal (EFAS) dilakukan dengan cara :
Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan
serta peluang dan ancaman pada industri tanaman hias akuarium
kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo” dalam kolom 1.
Memberi bobot masing-masing faktor tersebut pada kolom 2
dengan
penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
posisi strategis perusahaan (Total bobot tidak boleh melebihi skor
1,00). Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1
dan 3.
1 = jika indikator horisontal kurang penting dari indikator vertikal
2 = jika indikator horisaontal sama penting dari indikator vertikal
3 = jika indikator horisontal lebih penting dari indikator vertikal
31
pada faktor strategis internal serta faktor peluang dan
ngaruh faktor terhadap kondisi industri yang
4)
or pembobotan untuk masing-
.
r strategis eksternalnya.
men i umumnya
uta
2) tability strategy) adalah penerapan strategi
tanpa mengubah arah strategi yang telah diterapkan (sel IV dan V).
3) Strategi penciutan (retrenchment strategy) adalah usaha
memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan
(sel III, VI dan IX).
Indikator horisontal dan vertikal adalah faktor-faktor kekuatan dan
kelemahan
ancaman pada faktor eksternal. Metode ini membandingkan secara
berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan
kepentingan atau pengaruhnya terhadap usaha tanaman hias
akuarium.
3) Memberi rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari 4 sampai dengan 1
berdasarkan pe
bersangkutan.
Mengalikan bobot dengan rating untuk memperoleh faktor
pembobotan dan hasilnya berupa sk
masing faktor
5) Menjumlah skor pembobotan untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi industri. Nilai total menunjukkan reaksi terhadap
faktor-fakto
Menurut Rangkuti (2006), matrik Internal - Eksternal
gidentifikasikan 9 (sembilan) sel strategi, tetap
kesembilan sel tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi
ma, yaitu :
1) Strategi pertumbuhan (growth strategy), merupakan kondisi
pertumbuhan perusahaan (sel I, II, V, VII dan VIII).
Strategi stabilitas (s
32
SKOR Tertimbang Faktor Internal
Kuat Rata-rata Lemah
(3.00 – 4.00) (2.00 – 2.99) (1.99 – 1.00)
4.0 3.0 2.0 1.0
4.0
Tinggi
I
Pertumbuhan
II
Pertumbuhan
III
Penciutan
3.0
Sedang
IV
Stabilitas
V
Pertumbuhan
Stabilitas
VI
Penciutan
SKOR
Tertimbang
Faktor
Eksternal
2.0
Rendah
VII
Pertumbuhan
VIII
Pertumbuhan
IX
Likuidasi
1.0
Gambar 1. Matrik Internal-Eksternal
Setelah melakukan analisis SWOT, kemudian menyusun
balanced scorecard dengan memandang 4 (empat) perspektif yaitu
perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan
pembelajaran dan pertumbuhan unit bisnis mengukur kinerja
perusahaan, pengendalian dan evaluasi.
Perspektif keuangan dianalisa dengan menggunakan analisis
rasio neraca (likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas), rasio laba rugi
(Return on Asset, Net Profit Margin) dan rasio neraca aktivitas
(Receivable Turn Over, Total Asset Turn Over), perspektif pelanggan
dengan menggunakan tolok ukur kepuasan pelanggan dan mutu
pelayanan, perspektif bisnis internal dengan tolok ukur inovasi, operasi
dan produktivitas sedang perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
dengan tolok ukur inovasi produk, tingkat kepuasan anggota
kelompok, aspek dinamika belajar, aspek pembaharuan organisasi dan
pemberdayaan individu.
Rumusan strategi yang dihasilkan dari analis SWOT,
kemudian dari sasaran dan tujuan-tujuan strategisnya diterjemahkan ke
33
dalam empat perspektif balanced scorecard. Untuk setiap sasaran
strategis ditetapkan inisiatif strategisnya untuk mewujudkan sasaran
tersebut.
c. Evaluasi Kinerja
Keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah
dipilih dengan menyusun balanced scorecard dengan memandang dari
4 (empat) perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses
bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan.
1) Perspektif Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan teknik untuk mengetahui
secara cepat kinerja keuangan perusahaan dengan tujuan untuk
mengevaluasi situasi yang terjadi saat ini dan memprediksi kondisi
keuangan masa yang akan datang. Jenis rasio keuangan yang
digunakan dalam kajian prospek usaha tanaman hias akuarium ini
adalah :
1) Rasio Neraca
Likuiditas : kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka pendek yang segera
harus dipenuhi
Likuiditas = 100%xlancarHutanglancarAktiva
Keterangan :
- Semakin tinggi rasio lancar semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek
- Rasio lancar yang terlalu tinggi menunjukkan manajemen
yang buruk atas sumber likuiditas.
Solvabilitas : kemampuan perusahaan untuk membayar semua
hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
34
Solvabilitas = 100%xHutangAktiva
Keterangan :
solvabilitasnya 100% berarti jumlah kekayaan sama
besarnya dengan jumlah hutang, sehingga perus
-
ahaan tidak
mempunyai kelebihan aktiva di atas hutangnya.
2)
dari setiap satu rupiah aset yang
Return on Asset =
Rasio Laba Rugi (profitabilitas), meliputi :
Return on Asset : kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan
digunakan.
AktivaTotalBersihLaba
e
- alam
-
lam menggunakan aktiva untuk memperoleh
pendapatan.
setiap penjualan yang
i kukan.
K terangan :
Return on Asset untuk mengetahui efisiensi d
memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional.
Rasio ini memberikan ukuran yang lebih baik atas
profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas
manajemen da
Net Profit Margin : besarnya laba bersih yang diperoleh oleh
perusahaan pada
d la
Net Profit Margin = BersihPenjualan
BersihLaba
3)
aan dan kesuksesan
penagihan piutang
yang dimiliki.
Rasio Neraca Aktivitas, meliputi :
Receivable Turn Over : rasio yang menggambarkan kualitas
piutang perusah
perusahaan dalam
35
rn Over = Receivable TuDagangPiutangrataRata −
erangan :
BersihPenjualan
Ket
- n ketidaksukaan
pelanggan sehingga bisa mengakibatkan pelanggan lari
menggunakan aktiva yang dimiliki
untuk menghasilkan penjualan.
- Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik kemampuan
perusahaan dalam menagih piutang yang dimiliki.
Rasio yang terlalu tinggi bisa mengakibatka
karena kebijakan kredit yang terlalu ketat.
Total Asset Turn Over : kemampuan perusahaan dalam
(TATO)
TATO = AktivaTotalrataRata −
BersihPenjualan
Keterangan :
k mengetahui efektivitas penggunaan aktiva
2)
P
m
-
asan pelanggan dengan memberikan kuesioner
uesioner tersebut mengukur tingkat kinerja dan tingkat
epentingan pelanggan dengan setiap pertanyaan memiliki 5
(li kategori jaw a Likert :
- TATO ini untu
dalam menghasilkan penjualan.
Perspektif Pelanggan
engukuran keberhasilan perusahaan dari perspektif pelanggan
enggunakan beberapa variabel yaitu :
Kepuasan pelanggan
Pengukuran kepu
kepada para pelanggan untuk mengetahui tanggapan pelanggan
akan tingkat harapan dan tingkat persepsi terhadap pelayanan
yang diberikan.
K
k
ma) aban skal
36
No Kategori Skor
1 Sangat puas 5
2 Puas 4
3 Cukup puas 3
4 Tidak puas 2
5 Sangat tidak puas 1
ntuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan dilakukan
gkan skor ha anggan dengan skor
persepsi pelanggan terhadap realitas pelayanan yang diterima,
U
dengan membandin rapan pel
yaitu :
Tingkat kepuasan =HarapanSkorPersepsiSkor x 100%
Tingkat kepuasan lebih dari 100% berarti tingkat
pelayanan yang diberikan telah melebihi dari apa yang
e
ortance – Performance Analysis dengan menggunakan
uaian
-
langgannya. Sebagai ukurannya
pabila sudah berhubungan selama lebih dari tiga tahun, maka
setia dan organisasi mampu
diharapkan pelanggan. Sebaliknya bila tingkat kepuasan kurang
dari 100% berarti pelayanan yang diberikan masih berada di
bawah tingkat harapan pelanggan.
Penilaian tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan
terhadap kinerja melalui mutu pelayanan digunakan metod
Imp
diagram Kartesius untuk menjabarkan atribut-atribut keses
kepentingan dan kepuasan pelanggan terhadap mutu pelayanan.
Kemampuan organisasi dalam mempertahankan pelanggan
Kemampuan organisasi untuk mempertahankan pelanggannya
dengan mengkaji lama hubungan antara Kelompok Usaha Bunga
Air ”Aqua Plantindo” dengan pe
a
dikatakan pelanggan
mempertahankan pelanggannya.
37
3)
D
m
-
oduk maupun mutu
dengan membuat kuesioner dengan 5
produksi
-
Dalam menilai tingkat inovasi dilakukan dengan membuat
an pengembangan dan
4)
terdiri dari 23 parameter kepada 10
parameter kepada 10 anggota kelompok dengan
enggunakan skala Likert dan membuat lima pilihan jawaban yang
Perspektif Bisnis Internal
alam mengukur kinerja perusahaan dari perspektif Bisnis Internal
enggunakan variable-variabel :
Proses Tingkat Layanan Purna Jual
Dalam tingkat layanan ini yang diukur adalah mutu, biaya dan
waktu, sedang untuk mengetahui mutu pr
pelayanan dapat diukur
(lima) kategori jawaban skala Likert, wawancara dengan
responden dan kemudian membuat tabulasi.
- Proses Operasi/
Tingkat produktivitas kelompok usaha dapat diukur dengan
membandingkan penjualan bersih dengan rata-rata total aktiva.
Proses Inovasi
kuesioner dan wawancara terkait deng
penciptaan kreasi dalam usaha yang telah dilakukan.
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Dalam mengevaluasi aspek kinerja perusahaan, penulis
menggunakan kuesioner yang
anggota kelompok secara sengaja dan menggunakan skala Likert
dengan lima kategori yaitu 1. Sangat baik, 2. Baik, 3. Cukup Baik,
4. Kurang, 5. Sangat kurang.
Dalam mengetahui aspek pembaharuan organisasi, dinamika
belajar, pengelolaan pengetahuan, pemberdayaan individu dan
penerapan teknologi, penulis menyajikan kuesioner yang terdiri
dari 7
m
selanjutnya hasil dari wawancara dituangkan dalam bentuk
tabulasi.
38
i atas 20 parameter kepada 10
cara sengaja kepada 10 anggota
elompok secara sengaja menggunakan skala Likert dengan
lihan jawaban dan selanjutnya hasil dari wawancara
d.
kemitraan (perencanaan, pengorganisasian,
as kerjasama) dan manfaat dari kemitraan
sosial) yang dapat dibagi dalam empat kategori
) Kemitraan Prima
3)
at menjadi Kemitraan Prima, kemudian meningkat menjadi
Uta
asp
a.
Dalam mengkaji aspek tingkat kepuasan anggota kelompok dengan
menyajikan kuesioner yang terdir
anggota kelompok secara sengaja menggunakan skala Likert dengan
membuat lima pilihan jawaban dan selanjutnya hasil dari wawancara
dituangkan dalam bentuk tabulasi.
Sedang untuk mengetahui aspek pembelajaran dan pertumbuhan
dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 8 pertanyaan
kepada 10 anggota kelompok se
k
membuat lima pi
dituangkan dalam bentuk tabulasi.
Kemitraan Usaha
Dalam menentukan kategori tingkat hubungan kemitraan usaha antara
kelompok mitra dengan perusahaan mitra, penulis menggunakan tolok
ukur proses manajemen
pelaksanaan dan efektifit
(ekonomi, teknis dan
tingkat hubungan yaitu
1) Kemitraan Pra Prima
2
Kemitraan Prima Madya dan
4) Kemitraan Prima Utama.
Tingkat kemitraan terendah adalah Kemitraan Pra Prima, selanjutnya
meningk
Kemitraan Prima Madya dan tingkat tertinggi adalah Kemitraan Prima
ma. Empat kategori tingkat kemitraan usaha tersebut didasarkan pada
ek :
Proses manajemen kemitraan dengan indikator perencanaan
39
apan perencanaan),
Manfaat dengan indikator ekonomi (pendapatan, harga, produktivitas,
resiko usaha), teknis (m
aksimum
i dari aspek proses manajemen
itraan dan aspek manfaat adalah 1000.
sebagai berikut :
Tabel 2. Nilai dan kategori hubungan tingkat kem
(perencanaan kemitraan dan kelengk
pengorganisasian (bidang khusus, kontrak kerjasama, bentuk
kerjasama), pelaksanaan dan efektifitas kerjasama (pelaksanaan
kerjasama dan efektifitas kerjasama)
b.
utu, penguasaan teknologi) dan sosial
(keinginan kontinyuitas kerjasama dan pelestarian lingkungan).
Pada masing-masing faktor dari berbagai aspek dinilai untuk
mengetahui tingkat hubungan kemitraan usaha yang dilakukan Kelompok
Bunga Air ”Aqua Plantindo”.
Dari buku Pedoman Umum Kemitraan Usaha Agribisnis,
Departemen Pertanian (2002), telah ditentukan bahwa nilai m
dari aspek proses manajemen kemitraan adalah 500 dan nilai maksium dari
aspek manfaat adalah 500. Total nila
kem
Dalam menentukan hubungan tingkat kemitraan dengan dasar
itraan usaha
No. Nilai Kategori
1 > 750 Tingkat Kemitraan Prima Utama
2 501 – 750 Tingkat Kemitraan Prima Madya
3 250 – 500 Tingkat Kemitraan Prima
4 < 250 Tingkat Kemitraan Pra Prima
3.
aha tanaman hias akuarium pada
Kelompok Usaha Bunga Air “Aqua Plantindo” di Ciawi Kabupaten Bogor
sebagai berikut :
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual kajian prospek us
Kelayakan Usaha
Strategi Pengembangan
Analisis Kualitatif itatif
R E K O M
ASPEK KAJIAN HASILMETODE ANALISIS
Aspek Teknik Produk
Aspek Pemasaran
dan KuantMetode :
- PBP - NPV - IRR - PI - BEP
Gambar 2 Kerangka konseptual penelitian prospek pengembangan industri kecil tanaman hias akuarium
Karakteristik Usaha
Tanaman Hias Akuarium
Evaluasi Kinerja
Kategori Tingkat Kemitraan
Aspek
Kemitraan
Aspek Keuangan
- B/C Ratio Analisis SWOT Analisis Balanced Scorecard Memandang 4 perspektif : - Keuangan - Pelanggan - Proses Bisnis Internal - Pembelajaran dan
Pertumbuhan
E N D A S I
Aspek Strategi Operasional
Umpan Balik
26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum
1. Sejarah Perkembangan
Pada saat terjadinya krisis moneter di Indonesia pada tahun 1998,
banyak perusahaan mengalami kerugian dan bangkrut, termasuk beberapa
perusahaan swasta yang bergerak di bidang eksportir tanaman hias akuarium.
Banyak karyawan terkena pemutusan hubungan kerja dan mengundurkan diri
karena kurang mendapat perhatian dari perusahaan.
Pada awal tahun 1999, di Ciawi Bogor, beberapa orang korban
pemutusan hubungan kerja dan mengundurkan diri melihat potensi dan
peluang usaha sehingga sepakat membentuk kelompok dengan usaha
menanam tanaman air dan ditetapkan dengan nama Kelompok Rumput Air
dengan jumlah kelompok 9 (sembilan) orang dan pembentukan kelompok ini
diinisiasi oleh Inchan Maulana.
Usaha kelompok ini bertambah maju karena adanya permintaan dari
perusahaan eksportir tanaman hias akuarium untuk mensuplai kebutuhan
tanaman air dan bahkan mendapat kepercayaan untuk mengelola lahan milik
perusahaan swasta.
Setelah dua tahun berjalan, kelompok ini mengalami pembaharuan dan
anggotanya bertambah menjadi 21 orang tepatnya pada tanggal 6 Desember
2001 dengan mengubah nama menjadi Kelompok Bunga Air dengan maksud
agar kelompok ini lebih berkembang dan profesional. Dalam pemasaran
produknya kepada para eksportir kelompok Bunga Air menggunakan nama
Aqua plantindo, maka dikenal dengan Kelompok Bunga Air “Aqua
Plantindo”.
Kelompok ini sejak tahun 2001 mendapat binaan dari Departemen
Kelautan dan Perikanan melalui program Skim Modal Kerja (SMK) bagi
Pembudidaya Ikan Skala Rumah Tangga. Sasaran program ini adalah (1)
27
berkembangnya SMK (2) Terlaksananya bimbingan teknis dan manajemen
usaha (3) Terwujudnya kemandirian dan (4) Terbentuknya lembaga keuangan
mikro bagi pembudidaya, pengolah dan pedagang ikan skala rumah tangga.
Kelompok ini sudah mendapatkan bimbingan teknis dan manajemen
/pelatihan dan pendampingan dan memperoleh bantuan skim modal kerja
sebesar 80 juta rupiah untuk pengembangan usahanya. Kelompok ini semula
hanya menanam diatas lahan milik perusahaan dan sekarang sudah
mempunyai dan menyewa lahan sendiri. Dua tahun kemudian mendapatkan
pinjaman lunak dari program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) dari PT.
Telkom sebesar 200 juta rupiah dan telah diselesaikan dengan baik
Pada awalnya kelompok ini mempunyai 80 jenis tanaman air dan
semakin lama kelompok ini semakin berkembang dengan menanam lebih dari
200 jenis tanaman air dan saat ini sudah lebih dari 300 jenis tanaman hias
akuarium. Pada tahun 2003 telah mampu mensuplai kebutuhan tanaman air
siap ekspor kepada 6 (enam) perusahaan eksportir.
Jenis tanaman yang diusahakan kelompok Aqua Plantindo antara lain
Egeria Densa, Cabomba aquatica, Bacopa rotundifolia, Anubias sp.,
Glossostigma, Hydrophilla polysperma, Gymnocoronis spilanthoides,
Echinodorus tenellus, Dracaena dremensis, Cryptocoryne cordata, Blyxa
japonica, Hemigraphis exotica, Alternathera sessilis, Acorus pussilus,
Aponogeton undulatus”plant”, Hygrophilla species red, Limnophilla
aromatica, Ludwigia repens, Vallisneria natans, Rotala macandra, Najas
indica, Rotala indica, ophiopogon jaburan dan sebagainya.
2. Organisasi
Kelompok Bunga Air “Aqua Plantindo” mempunyai 14 anggota
kelompok tetap dengan pendidikan SD, SMP dan SMA dan PT terdiri dari 1
orang ketua, 1 orang sekretaris, 1 orang bendahara, 1 orang seksi produksi, 1
orang seksi mutu, 1 orang seksi pemasaran, 1 orang seksi pengadaan saprodi
28
dan 7 orang pembudidaya tanaman air/tanaman hias akuarium. Untuk
memenuhi permintaan pasar atau konsumen, kelompok ini membina petani
di beberapa tempat seperti Citayam, Cibinong, Bubulak, Parung, Tenjolaya,
Cidahu, Cibedug dan sebagainya untuk mengembangkan usaha tanaman air /
tanaman hias akuarium dengan menyediakan bibit dan menampung hasil dan
memasarkannya ke eksportir.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
kelompok ini aktif mengikuti kegiatan-kegiatan antara lain mengirim anggota
mengikuti diklat budidaya tanaman hias akuarium, penyuluhan dari Dinas/
Departemen, pengadaan buku-buku dan informasi, pertemuan-pertemuan,
pameran-pameran baik dalam negeri (Bogor, Depok, Jakarta, Bali, Surabaya,
Bandung dan kota lain) maupun luar negeri (Jerman dan Singapura) dan
melakukan kunjungan ke kelompok lain atau studi banding.
KETUA KELOMPOK
SEKRETARIS BENDAHARA
SEKSI SAPRODI
SEKSI PRODUKSI
SEKSI PEMASARAN
SEKSI MUTU
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
Gambar 3. Struktur Organisasi Kelompok Usaha Bunga Air “Aqua Plantindo”
29
Uraian tugas dan tanggung jawab utama adalah sebagai berikut :
a. Ketua Kelompok : memimpin proses keseluruhan kegiatan usaha
b. Sekretaris : bertanggung jawab terhadap pembukuan /pencatatan seluruh transaksi dalam kegiatan usaha
c. Bendahara : bertanggung jawab terhadap keuangan kelompok
d. Seksi saprodi : bertanggung jawab dalam penyediaan sarana produksi yang diperlukan untuk proses produksi.
e. Seksi produksi : bertanggung jawab dalam proses produksi.
f. Seksi pemasaran : bertanggungjawab dalam pemasaran hasil produksi
g. Seksi mutu : bertanggungjawab dalam masalah mutu produk.
3. Aspek Teknis Produksi
Dalam kajian dari aspek ini adalah :
a. Fasilitas produksi dan peralatan
Lahan untuk bercocok tanam tanaman hias akuarium adalah sawah
yang subur dan kolam yang banyak air. Dalam bercocok tanam harus
disediakan lahan pembibitan, lahan dan kolam budidaya tanaman dan
saung/tempat berteduh.
Sarana produksi untuk bercocok tanam yang penting antara lain
pupuk dan obat/pestisida untuk memberantas hama dan penyakit. Dalam
proses produksi diperlukan ruang proses yang cukup memadai dengan
lampu penerangan yang cukup, karena dalam proses pengepakan harus
dilakukan pada malam hari agar tidak terkena sinar matahari sehingga
tanaman tetap segar dan tidak layu sampai ke konsumen.
Jenis-jenis peralatan yang diperlukan untuk menunjang kelancaran
aktivitas produksi pada industri tanaman hias akuarium adalah cangkul, ph
meter, termometer, bambu, mesin penyemprot, bak, shading net, fiber,
30
gunting, tali, moulding pot, pot, ember, lakban, mesin paking, kardus,
plastik dan stereoform.
b. Bibit
Bibit tanaman yang dibutuhkan pada usaha tanaman hias akuarium
harus yang bermutu sebab mutu tanaman yang dihasilkan banyak
tergantung dari kualitas bibit yang ditanam. Bibit tanaman hias akuarium
pada kelompok ini sebagian besar adalah dari luar negeri/impor
(Singapura, Belanda, Jepang, Afrika dan lain-lain) dan sebagian kecil dari
dalam negeri. Pengembangan bibit tanaman hias akuarium dengan
memisahkan tunas dari tanaman induk
c. Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja pada kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”
sebesar 14 orang dengan pendidikan formal SD, SMP, SMA dan PT.
Dalam usaha tanaman hias akuarium ini diperlukan kemauan yang keras,
keuletan dan ketekunan. Tingkat pendidikan formal bukan merupakan
yang pokok karena usaha tanaman hias akuarium membutuhkan
pengalaman dan ketrampilan dalam teknik pembibitan, pembudidaya dan
pasca panen.
d. Proses
Sebelum menanam tanaman hias akuarium, tanah harus dibajak dan
diratakan terlebih dahulu agar gembur. Untuk menentukan jenis tanaman
yang harus ditanam harus diukur terlebih dahulu temperatur air dengan
termometer dan tingkat keasaman air dengan ph meter. Hal ini dilakukan
karena beberapa jenis tanaman akan tumbuh dengan baik pada suhu dan
ph tertentu. Setelah tanah rata dan cukup air, baru bibit yang telah
disiapkan ditanam dengan jarak Mengetahui gambaran tentang proses
mulai dari pengadaan bibit, penanaman, pemeliharaan, pemanenen,
sortasi, pemotongan, pemasangan pot sampai teknik pengemasan.
31
e. Kapasitas produksi, produksi dan mutu produk
Luas lahan pada kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo” seluas
4.000 m2 sedang jarak tanam 5 cm x 5 cm atau 10 cm x 10 cm tergantung
jenis tanamannya. Kapasitas produksi pada kelompok ini 800.000 tanaman
per tahun.
Produksi tanaman hias akuarium pada kelompok Bunga Air”Aqua
Plantindo” dari tahun ke tahun makin meningkat, hal ini untuk memenuhi
permintaan pasar yang cukup tinggi. Kenaikan produksi ini karena
kelompok mempunyai beberapa pembudidaya binaan di beberapa tempat
yaitu Cibinong, Ciawi, Citayam, Parung, Cidahu, Cibedug, Bubulak dan
Tenjolaya. Kelompok binaan ini memperoleh bibit tanaman hias
akuarium, mendapat binaan dalam teknik budidaya dan jaminan pasar dari
kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”.
Tabel 3. Produksi tanaman hias akuarium pada kelompok Bunga
Air”Aqua Plantindo” (batang).
2003 2004 2005 2006 2007 Produksi tanaman hias
123.200 180.057 267.743 330.371
427.257
Mutu produk tanaman hias akuarium sangat ditentukan oleh mutu
bibit yang ditanam. Kriteria mutu produk tanaman ini harus
memenuhi/sesuai permintaan pasar seperti sampai di konsumen harus
segar, tidak cacat, warna menarik dan ukuran sesuai permintaan pasar.
4. Aspek Pemasaran
Permintaan pasar dalam negeri akan tanaman hias akuarium cukup
tinggi terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan
Jogyakarta serta kota-kota lainnya. Permintaan pasar luar negeri akan tanaman
hias akuarium antara lain negara-negara Singapura, Perancis, Portugal,
32
Belanda, Italia, Denmark, Jerman dan Amerika Serikat. Pasar luar negeri
masih sangat terbuka hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara bahwa
Indonesia belum bisa memenuhi permintaan pasar luar negeri.
Berdasarkan hasil kajian bahwa beberapa perusahaan eksportir tanaman
hias akuarium mempunyai lahan sendiri untuk budidaya dan sebagian besar di
wilayah Bogor. Daerah-daerah lain seperti Bekasi, Depok, Jakarta Selatan,
Jogyakarta Klaten, Surabaya juga ada namun jenis tanaman dan jumlahnya
terbatas. Harga jual ditetapkan setelah menghitung biaya produksi dan harga
jual merupakan kesepakatan antara kelompok/produsen dengan konsumen/
eksportir. Harga jual relatif tetap dan tidak berfluktuasi dari tahun ke tahun
dan tergantung dari jenis tanamannya.
Persaingan bisnis tanaman hias akuarium cukup ketat namun untuk
jenis-jenis tanaman tertentu dan peluang pasar masih sangat terbuka. Bisnis
tanaman hias akuarium dewasa ini makin berkembang dan semakin bersaing.
Hal ini terlihat semakin banyaknya eksportir tanaman hias dan rata-rata para
eksportir saat ini mempunyai beberapa petani binaan di beberapa daerah
dalam rangka untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri yang makin
meningkat. Saluran tata niaga tanaman hias akuarium pad Kelompok Bunga
Air ”Aqua plantido” sebagai berikut :
Pembudidaya Tanaman Hias Akuarium
Pembudidaya Tanaman Hias Akuarium
Pembudidaya Tanaman Hias Akuarium
KELOMPOK BUNGA AIR
“AQUA PLANTINDO”
Eksportir
Eksportir
Konsumen Dalam Negeri
Konsumen Luar Negerri
Konsumen Luar Negeri
Gambar 4. Saluran Tata Niaga Tanaman Hias Akuarium Kelompok Bunga Air ”Aqua plantindo”
33
Tujuan pasar dari hasil tanaman hias akuarium kelompok Bunga Air
”Aqua Plantindo” adalah ke eksportir-eksportir tanaman hias. Dari hasil
kajian eksportir tanaman hias akuarium adalah PT. Nusantara Aquatic
Exporindo, PT. Inti Samudera Lestasi, CV. Gloria, CV. Cahaya Baru, CV.
Dinar, PT. Intinental Pri, PT. Joe Aquatic Indonesia, PT. Tropical Aquatic,
PT. Tropicl Fish Indonesia, PT. Colisa, PT. Garfishindo, PT. Indo Tropica,
PT. Viva Jaya dan PT. Enoshima Aquatic.
B. Hasil Kajian
1. Analisis Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan usaha tanaman hias akuarium merupakan analisis
terhadap rencana usaha/pengembangan usaha tanaman hias akuarium yang
menyangkut berbagai aspek antara lain aspek keuangan yang harus
melakukan analisis aliran kas dari suatu investasi, aspek pemasaran, aspek
operasi, sumber daya manusia dan aspek lingkungan sehingga dapat
diketahui suatu usaha tersebut layak atau tidak layak untuk dijalankan.
Dari hasil kajian terhadap usaha tanaman hias akuarium dapat
diketahui bahwa biaya investasi untuk tanah adalah 10%, modal investasi
bangunan dan prasarana 43%, untuk mesin dan peralatan 20%, inventaris
kantor 8% dan investasi kendaraan sebesar 19%.
Tabel 4. Kebutuhan modal investasi industri tanaman hias akuarium
No Uraian Jumlah Modal (Rp.) %
I.
II
III
IV.
V.
TANAH /KOLAM (4000 m2)
BANGUNAN DAN PRASARANA
MESIN DAN PERALATAN
INVENTARIS KANTOR
KENDARAAN
40.000.000
161.500.000
75.430.000
20.000.000
70.000.000
10
43
20
8
19
TOTAL INVESTASI AWAL 376.930.000 100
34
Kemudian dari investasi yang dilakukan dapat dihitung umur
ekonomis dari tiap-tiap komponen untuk menentukan biaya penyusutan
setiap tahunnya. Biaya penyusutan digolongkan sebagai biaya tetap (fixed
cost) karena besarnya tidak dipengaruhi oleh perubahan volume. Pengukuran
besarnya penyusutan setiap tahunnya dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus (straight line) sesuai dengan umur ekonomisnya. Besarnya biaya
penyusutan pertahun untuk masing-masing komponen dapat dilihat pada
Tabel 5.
Tabel 5. Biaya penyusutan per tahun
No Uraian Harga
Perolehan (Rp.)
Umur Ekonomis
Biaya Penyusutan %
1 Tanah 40.000.000 - - 2 Bangunan 161.500.000 20 7.267.500 19 3 Mesin dan alat 75.430.000 5 13.577.400 35 4 Inventaris kantor 30.000.000 5 5.400.000 14 5 Kendaraan 70.000.000 5 12.600.000 32 TOTAL 38.844.900 100
Perhitungan biaya penyusutan pada Tabel 5 dihitung dengan beberapa
asumsi yaitu besarnya biaya penyusutan tidak memperhitungkan bunga modal
dan harga akhirnya adalah sepuluh persen. Dari tabel dapat diketahui bahwa
biaya penyusutan per tahun sebesar Rp. 38.844.900,00 (100%) yang terdiri-
dari biaya penyusutan bangunan adalah Rp. 7.267.500,00 (19%), mesin dan
peralatan Rp. 13.577.400,00 (35%), inventaris kantor Rp. 5.400.000,00 (14%)
dan kendaraan Rp. 12.600.000,00 (32%).
Dari hasil kajian dapat diketahui bahwa pada tahun pertama, usaha
tanaman hias akuarium mengalami rugi/defisit sebesar Rp. 321.284.000,00
karena adanya biaya investasi sebesar Rp. 376.930.000,-. Pada tahun kedua,
ketiga, keempat dan kelima akan mendapatkan laba bersih berturut-turut
sebesar Rp. 111.285.000,00, Rp. 141.855.000,00, Rp. 223.731.000,00 dan
35
Rp. 392.419.000,00.
Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis
kelayakan investasi dengan menggunakan beberapa metode yaitu Payback
Periode (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),
Profitability Index (PI)/ Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), Break Even Point
(BEP).
a. Metode Payback Period ( PBP)
Metode ini untuk mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali
dengan mendasarkan perhitungan pada arus kas investasi. Dari hasil kajian,
dapat diketahui bahwa dengan investasi sebesar Rp. 376.930.000,00, selama
lima tahun dapat terlihat pada Tabel 6 di bawah ini :
Tabel 6. Proyeksi Laba-rugi Usaha Tanaman Hias Akuarium (Rp. Juta)
No Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 1 Penghasilan 215,600 315,100 468,550 578,150 747,7002 Biaya 490,230 153,000 277,500 291,800 363,7503 Laba Operasional -274,630 162,100 191,050 286,350 474,9504 Biaya Penyusutan 38,845 38,845 38,845 38,845 38,8455 Laba sebelum pajak -313,475 123,255 152,205 247,505 436,1056 Pajak 7,809 11,970 10,350 23,774 43,6867 Laba setelah pajak -321,284 111,285 141,855 223,731 301,419
Dengan jumlah investasi sebesar Rp. 376.930.000,00, arus kas masuk
(proceeds) pada tahun pertama sebesar Rp. 166.931.000,00 (Rp.
55.646.000,00 + Rp.111.285.000,000) dan sampai tahun kedua Rp.
308.786.000,00 (Rp. 166.931.000,00 + 141.855.000,00). Investasi yang
belum tertutup Rp. 68.144.000,00. Sedang arus kas masuk bersih (net
proceeds) tahun ketiga Rp. 223.731.000,00. maka Payback Period dari usaha
tanaman hias akuarium adalah :
)00,000.731.223
00,000.144.68)(23(2 −+=PeriodPayback
= 2 + 0,3 tahun = 2 tahun 3 bulan 18 hari.
36
stasi pada tanaman hias
akuarium dapat diterima dan layak untuk dijalankan.
saha tanaman hias
i-asumsi dasar yaitu :
i kenaikan suku
. Proses budidaya tanaman hias akuarium yang dilakukan dianggap normal.
ada usaha tanaman hias akuarium
dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini :
Tabel 7. rh res alue
(Rp. Juta)
P
(Rp. Juta)
N g p. Juta)
Berarti masa pengembalian investasi 2 tahun 3 bulan 18 hari lebih singkat
dari masa umur investasi selama 5 tahun, maka inve
b. Metode Net Present Value (NPV)
Dalam perhitungan analisis kelayakan pada u
akuarium ini menggunakan asums
1. Umur proyek adalah 5 tahun
2. Tingkat diskonto yang digunakan adalah 14%, walaupun rata-rata tingkat
suku bunga saat ini 8%. Asumsi ini untuk mengantisipas
bunga Bank atau deposito dalam jangka waktu 5 tahun.
3
NPV merupakan perbedaan antara nilai sekarang (present value) dari
manfaat (benefit) dan biaya (cost). Apabila NPV bernilai positif dapat
diartikan sebagai besarnya keuntungan yang diperoleh dan jika NPV bernilai
negatif menunjukkan kerugian. NPV p
Analisis Pe itungan Net P ent V
Tahun Biaya (C) enerimaan(B) D F
14% ilai Sekaran(R
2003 536,884 215,600 0.877 470,847 189,081
2004 203,815 315,100 0.769 156,734 242,312
2005 326,695 468,550 0.675 220,509 316,257
2006 354,419 578,150 0.592 209,816 342,264
2007 446,281 747,700 0.5 9 1 231,620 388,056
1.289,526 1.477,971
37
ilai Net Present Value berdasarkan Tabel 7. sebagai berikut :
7.971.000,00 – Rp. 1.289.526.000,00 = Rp. 188.445.000,00,
hun
umur proyek sehingga usaha tanaman hias akuarium layak dilaksanakan.
c. etode
ada tingkat bunga 40% nilai
Tabel 8. rhitungan Internal Rate of Return Usaha Tanaman Hias Akuarium
N
NPV = Rp. 1.47
Suatu proyek dinyatakan layak apabila nilai NPV lebih besar dari nol.
Semakin besar NPV suatu usaha menunjukkan semakin layak dan
menguntungkan usaha tersebut dijalankan. Nilai NPV sebesar
Rp.188.455.000,00 berarti positif (lebih besar dari nol) dalam lima ta
M Internal Rate of Return (IRR)
IRR dihitung dengan metode coba-coba (trial and error), sehingga
diperoleh tingkat bunga modal yang menghasilkan nilai NPV negatif. Dari
hasil perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa p
NPV adalah negatif Rp. 6.772.000,00 (Tabel 8).
Analisis Pe
Tahun B-C (Rp. Juta)
DF 20%
PV (Rp. Juta)
D F 30%
PV (Rp. Juta)
DF 40%
PV (Rp. Juta)
2003 -321,284 0.833 -2 -2 -267,630 0.769 47,067 0.714 29,397
2004 111,285 0.694 77,232 0.592 65,881 0.51 56,755
2005 141,855 0.579 82,134 0.455 64,544 0.364 51,635
2006 223,731 0.482 107,838 0.350 78,306 0.26 58,170
20 7 301 0.402 0.269 0.186 0 ,419 121,170 81,082 56,064
120,745 42,745 -6,772
Dari tabel 8. nilai Internal Rate of Return dapat dihitung dengan persamaan :
)i(i)NPV(NPV
NPViIRR 1221
11 −
−+=
38
)30(40(-6,772) (42,745
42,74530IRR −−
+= = 38,63 %
Suatu proyek
aka bisnis
naman hias akuarium layak dikembangkan. Dalam perhitungan IRR tersebut
tetap menggunakan kaidah bahwa nilai penyusutan tidak dihitung.
d.
Profitability Index merupakan perbandingan antara nilai sekarang kas masuk
engan nilai sekaran e ar (nilai investasi)
dinyatakan menguntungkan jika memiliki nilai IRR lebih besar
dari tingkat suku bunga bank-bank komersial.
Dari hasil perhitungan nilai IRR 38,63% jauh lebih tinggi dari tingkat
suku bunga kredit bank-bank komersial seperti BCA, BNI, BRI, Bank
Permata, Bank Danamon yang rata-rata hanya sebesar 14%, m
ta
Metode Profitability Index (PI)
d g kas k lu
keluarkasPVmasukkasPVPI = = 1,15
26.000,00Rp.1.289.571.000,00Rp.1.477.9
=
Nilai Profitabilitas Index sebesar 1,15 berarti lebih besar dari pada 1 (satu),
sehingga bisnis tanaman hias akuarium layak untuk dikembangkan.
e.
Analisis Break Even Point
Analisis ini untuk mengetahui jumlah penjualan minimal agar tidak
mengalami kerugian, jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
tingkat keuntungan tertentu, seberapa jauh berkurangnya penjualan agar tidak
menderita kerugian dan bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan
volume penjualan terhadap keuntungan. Break Even Point merupakan titik
atau keadaan dimana perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak
39
ya tetap maka usahanya rugi dan sebaliknya bila penjualan
elebi
Dari hasil kajian dari usaha tanaman hias akuarium ini, BEP dihitung
atas dasar unit dan harga. BEP atas dasar unit dihitung dengan persamaan :
menderita rugi. Apabila penjualan hanya cukup menutup biaya variabel dan
sebagian bia
m hi biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan maka memperoleh
keuntungan.
satuan / variabelBiayaSatuanHarga
Tetap BiayaBEP = −
Sedangkan BEP harga dihitung dengan persamaan :
BEP harga = ProduksiTotal
BiayaTotal
Nilai Break Even Point pada usaha tanaman hias akuarium pada
ri data hasil
penelitian sebagaimana terdapat pada Tabel 9 di bawah ini.
alisis k Event P pada an Hi uariumS
Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo” dapat dihitung da
Tabel 9. An Brea oint Tanam as Ak Uraian atuan 2003 2004 2005 2006 2007
a.Volume produksi
Batang 123.200 180.057 267.743 330.371 427.257
b. Harga jual Rp. 1.750 1.750 1.750 1.750 1.750 c.Penjualan (axb) 215.600. 468.550.005 578.150.003 747.699.995 Rp. 000 315.099.995 d.Biaya Variabel
Rp. 73.261.155 112.961.155 237.461.155 251.761.155 323.711.155
e.Biaya Variab per unit (d
el /a)
Rp. 595 627 887 762 758
f. Biaya tetap Rp. 40.038.845 40.038.845 40.038.845 40.038.845 40.038.845 g. Total biaya Rp. 1 153.000.000 277.500.000 291.800.000 363.750.000 13.300.000 Perhitungan BEP BEP (unit) 31.153 35.665 46.390 40.527 40.347 Batang % 25.29 19.81 17,33 12,27 9.44 Jumlah penjualan Rp. 54.517.750 62.413.750 81.182.500 70.922.250 70.607.250 BEP harga Rp per
batang 920 850 1.036 883 851
40
3 batang adalah sebanyak 46.390 batang
as usaha tanaman hias akuarium tercapai pada tingkat
harga masing-masing berturut-turut Rp. 920,00/batang (2003), Rp. 850,00/
. 1.036,00/batang (2005), Rp. 883,00/batang (2006) dan Rp.
f.
B/C rasio merupakan perbandingan antara jumlah nilai bersih sekarang yang
. Analisa ini untuk
geta tingka esarny bahan nfaat p setiap t ahan bia
Tabel 10. Analisis B U nam ias A
Tahu C ( (R B
Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa jumlah penjualan tanaman hias
akuarium untuk mencapai titik impas (Break Even Point) tahun 2003 pada
produksi 123.200 batang adalah sebanyak 31.153 batang (25,29%), tahun
2004 pada produksi 180.057 batang adalah sebanyak 35.665 batang (19,81%),
tahun 2005 pada produksi 267.74
(17,33%), tahun 2006 pada produksi 330.371 batang adalah sebanyak 40.527
batang (12,27%) dan tahun 2007 pada produksi 427.257 batang adalah
sebanyak 40.347 batang (9,44%).
Sedang titik imp
batang (2004). Rp
851,00/batang (2007).
Analisa B/C ratio
positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang negatif
men hui t b a tam ma ada amb ya
/C ratio saha Ta an H kuarium
n B B-C Rp. Juta)
DF 14%
PV p. Juta)
PV Biaya
PV enefit
2003 536,884 215,600 -3 -221,284 0.877 81,766 470,847 189,081
2004 203,815 315,100 111,285 0.769 85,578 156,734 242,312
20 5 326, 95 468, 50 141, 55 0.675 95,7520 6 5 8 220,519 316,271
2006 354,419 578,150 223,731 0.592 132,449 209,816 342,265
2007 446,281 747,700 301,419 0.519 156,436 231,620 388,056
1.289,536 1.477,985
41
erupakan perbandingan antara jumlah nilai NPVB-C positif
Net B/
Net B/C ratio m
dengan NPVB-C negatif, maka besarnya adalah :
C ratio = 669,1)766,281(
=−
)436,156449,132752,95578,85( +++
Nilai net B/C lebih besar dari 1 (satu), maka bisnis tanaman hias akuarium
ngkan.
Gross B/C ratio merupakan perbandingan antara present value dari
Gross B/C =
layak dikemba
gross benefits dengan present value dari gross cost, maka besarnya adalah :
15,1536,289.1985,477.1
=
Nilai gross B/C lebih besar dari 1 (satu) berarti bahwa bisnis tanaman hias
2.
eksternal yang dihadapi
akuarium layak untuk dikembangkan.
Analisis Strategi Operasional.
Dalam merumuskan strategi pengembangan usaha tanaman hias
akuarium, penulis menggunakan analisis SWOT, yaitu dengan
mengidentifikasi berbagai faktor internal dan
perusahaan secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Kemudian membandingkan antara faktor eksternal (peluang dan ancaman)
dengan faktor internal (kekuatan dan kelemahan).
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor
strategis perusahaan adalah matrik SWOT yang menggambarkan secara jelas
42
peluang da yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
dimilik ri jia rik
strategi internal pada kelompok Bunga
Tabel internal Kelompok Bunga Air ”Aqua
trategi Internal Bobot Rating Skor Ranking
n ancaman
kekuatan dan kelemahan yang i. Da hasil ka n, mat s faktor
Air ”Aqua Plantindo” sebagai berikut :
11. Matriks faktor strategi Plantindo”
pada
Faktor-faktor S
Kekuatan
Mutu bibit dan produk yang baik 0.096 4 0.384 1
Hubungan baik dengan eksportir dan pemasok
0.091 3 0.273
3
Spesifikasi usaha dan pengalaman bisnis tanaman hias akuarium
0.085 4 0.340 2
Keuletan ketua kelompok dalam mengelola usaha
0.069 4 0.276 4
Ketrampilan dan loyalitas SDM 0.074 3 0.222 5
Kemitraan Usaha terbuka 0.071 3 0.213
Jalur pemasaran sederhana 0.047 3 0.141
Lingkungan kerja bersifat kekeluargan
0.066 3 0.198
Kelemahan
Kesulitan mendapatkan jenis bibit tertentu
0.063 1 0.063 1
Sistem manajemen organisasi belum mendukung.
0.063 2 0.126 5
Produk mudah layu 0.060 2 0.12 4
Kapasitas produksi terbatas 0.052 2 0.104 3
Dukungan kondisi keuangan untuk 0.082 1 0.082 2 pengembangan usaha kurang baik Kemampuan SDM terbatas 0.080 2 0.16
TOTAL 1,000 2.702
Hasil identifikasi kekuatan faktor internal dapat dijelaskan sebagai berikut :
43
1) an produk yang baik memberikan nilai 0,384 (ranking 1), ini
2) tanaman hias akuarium
5) ilai 0,222, menunjukkan
b
ena bisnis ini membutuhkan ketrampilan, kecepatan dan
seb
1)
dapat memenuhi
Mutu bibit d
menunjukkan bahwa bisnis ini akan berkembang ke depan apabila
kelompok mampu mempertahankan mutu baik mutu bibit maupun mutu
produk sehingga mampu memenuhi keinginan pasar dan kepuasan
konsumen.
Spesifikasi usaha dan pengalaman bisnis
memberikan nilai 0,340 (ranking 2), menunjukkan bahwa usaha ini
spesifik dan berkembangnya bisnis tanaman hias akuarium ini sangat
ditentukan oleh pengalaman bisnis karena dengan pengalaman akan
mengetahui persis keinginan konsumen/pasar.
3) Hubungan baik dengan eksportir dan pemasok memberikan nilai 0,273
(ranking 3), menunjukkan bahwa bisnis ini akan bertahan dan berkembang
apabila mampu menjalin hubungan yang baik atau kemitraan yang
berkesinambungan dengan eksportir dan pemasok.
4) Keuletan ketua kelompok dalam mengelola usaha memberikan nilai 0,276
(ranking 4), hal ini berarti peran ketua kelompok dalam mengelola usaha
sangat penting, terutama keuletan dalam bisnis mulai dari pembibitan,
budidaya, penanganan pasca panen, pemasaran dan manajemen usahanya.
Ketrampilan dan loyalitas SDM memberikan n
ahwa ketrampilan dan loyalitas anggota kelompok diperlukan dalam
usaha ini kar
loyalitas yang tinggi terutama pada penanganan pasca panen yang harus
malam hari karena untuk menjaga mutu produk.
Sedang hasil identifikasi kelemahan faktor internal dapat dijelaskan
agai berikut :
Kesulitan mendapatkan jenis bibit tertentu memberikan nilai 0,063
(ranking 1), ini menunjukkan bahwa kelompok ini belum
permintaan konsumen karena beragamnya jenis tanaman yang diminta,
44
2)
keuangan lainnya maupun dari sumber-sumber lain terutama
4)
enanganan pasca panen harus benar dan diperhitungkan
5)
anajemen organisasi memegang
peranan penting dalam mengelola bisnis ini, mulai dari perencanaan,
p
ndo” belum menerapkan manajemen
secara baik terutama dari sisi organisasi.
maka diperlukan upaya-upaya dalam mendapatkan jenis tanaman yang
dikehendaki konsumen dengan melakukan upaya pengembangan
informasi untuk dapat mendapatkan jenis bibit tertentu.
Dukungan kondisi keuangan untuk pengembangan usaha kurang baik
memberikan nilai 0,082 (ranking 2), ini menunjukkan bahwa untuk dapat
berkembang memerlukan dukungan permodalan baik dari perbankan atau
lembaga
untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pengembangan usaha. Maka
kelompok usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo” perlu menjalin hubungan
kemitraan usaha dengan perbankan atau lembaga-lembaga keuangan
lainnya.
3) Kapasitas produksi terbatas memberikan nilai 0,104 (ranking 3), berarti
bahwa bisnis ini akan berkembang apabila mampu meningkatkan
kapasitas produksi dengan menambah luas lahan budidaya dan menambah
jumlah jenis tanaman.
Produk mudah layu memberikan nilai 0,12 (ranking 4), menunjukkan
bahwa dalam p
secara cermat waktu dari tempat pengepakan sampai dengan bandara,
tidak boleh terkena langsung sinar matahari, cara pengepakan yang benar
dan tetap segar sehingga sampai di tangan konsumen di luar negeri dalam
kondisi segar.
Sistem manajemen organisasi belum mendukung memberikan nilai 0,126
(ranking 5), menunjukkan bahwa sistem m
engorganisasian, tindakan sampai pengawasan/pengendalian. Artinya
kelompok Bunga Air ”Aqua Planti
45
Sedangkan hasil analisis faktor strategi Eksternal dapat dilihat pada
Tabel 12.
46
abel 12. Matrik faktor strategi eksternal pada Kelompok Usaha Bunga Air
Fa
T”Aqua Plantindo”
ktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Ranking
Peluang
Petin
rmintaan tanaman hias akuarium ggi
0.096 4 0.384 1
Produk dikenal konsumen dan sudah 0.087 4 0.348 2 memiliki pembeli tetap Peterbuka
ngembangan kemitraan cukup 0.080 3 0.24
Ja 3 0.201 lur pemasaran masih terbuka luas 0.067
Harga stabil dan cenderung naik 0.090 3 0.27 3
Ketersediaan sarana produksi cukup 0,064 3 0.192
Upah tenaga kerja cukup murah 0.067 3 0.201
Ancaman
Pem
saing baru dalam dan luar negeri akin meningkat.
0.061 1 0.061 1
Hama dan penyakit. 0.083 2 0.166
Kenaikan biaya produksi 0.077 1 0.077 2
M 0.071 2 0.142 enurunnya pangsa pasar ekspor
Menurunnya kualitas produk 0.077 2 0.154
Menurunnya harga jual tanamak
an hias uarium.
0.080 1 0.080 3
TOTAL 1.000 2.516
Has ebagai berikut :
ankan mutu produk sesuai dengan keinginan konsumen.
il identifikasi peluang faktor eksternal dapat dijelaskan s
1) Permintaan tanaman hias akuarium tinggi memberikan nilai 0,384
(ranking 1), ini menunjukkan bahwa berkembangnya bisnis tanaman hias
akuarium ini tergantung pada permintaan pasar. Permintaan pasar yang
tinggi merupakan peluang bagi kelompok, sehingga harus mampu
mempertah
47
2) ikenal konsumen dan sudah memiliki pembeli tetap memberikan
nilai wa
menjalin kemitraan dengan konsumen sehingga m gan
tetap dan peluang i h gan oduk
dan pelayanan.
3) Harga stabil dan end n n ini
menunjukkan pel ng me duk
sehingga harga ju
Sedang hasil identifi l i
berikut :
1) Pesaing baru dalam da makin meningkat, mempunyai nilai
, in ak
k dari dal rupa a
rus da ng y
gkat elay
aan
a prod lai
kan bahw n ng
arus m iaya opera
tu produknya sehingga
merupakan ancama Disamping itu harus menjalin
ma
rga ju arium, m
me ban
un kan adalah
utu produk dan pelayanan agar harga jual tetap
Produk d
0,348 (ranking 2), ini menunjukkan bah kelompok sudah mampu
empunyai pelang
in arus dipertahankan den menjaga kualitas pr
c erung naik memberika ilai 0,27 (ranking 3),
ua bagi kelompok untuk ningkatkan mutu pro
al dapat dinaikkan.
kasi ancaman faktor eksterna dapat dijelaskan sebaga
n luar negeri
0,061 (ranking 1) i menu a semnjukkan bahw in berta aingmbahnya pes
baru bai am dan luar negeri me kan ancaman, sehingg
ang tinggi antara lain
anan serta menjaga
kelompok ha
dengan menin
pat meningkatkan daya sai
kan mutu produk dan p
kerjasama kemitr yang baik.
uksi, mempunyai ni2) Kenaikan biay 0,077 (ranking 2), ini
menunjuk a untuk dapat bertahan da mempunyai daya sai
kelompok h
mengura
elakukan efisieni b sional, dengan tidak
ngi mu kenaikan biaya produksi bukan
n bagi kelompok.
hubungan kemitraan
3) Menurunnya ha
yang baik dengan para pe
al tanaman hias aku
sok.
empunyai nilai 0,080
yaknya pesaing harga (ranking 3), ini nunjukkan bahwa semakin
cenderung menur , hal yang disaran kelompok harus mampu
mempertahankan m
bertahan.
48
Tabel 13. P
Faktor
yang baik 2. Hubungan baik dengan
si usaha dan an bisnis
ran sederhana
bibit jenis tertentu
2. Sistem manajemen
mendukung 3. Produk mudah layu
6. Kemampuan SDM terbatas
erumusan Strategi Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo dengan matrik SWOT
Faktor Internal
Kekuatan/Strengths (S) 1. Mutu bibit dan produk
Kelemahan/Weakness (W) 1. Kesulitan mendapatkan
eksportir dan pemasok 3. Spesifika
pengalam
organisasi belum
tanaman hias akuarium 4. Keuletan ketua kelompok
dalam mengelola usaha 5. Ketrampilan dan loyalitas
SDM 6. Kemitraan usaha terjalin
baik 7. Jalur pemasa
4. Kapasitas produksi terbatas
5. Dukungan kondisi keuangan untuk pengembangan usaha kurang baik
Eksternal 8. Linkungan kerja bersifat kekeluargaan
Peluang/1. Permin
akuariu2. Citra p
konsummemili
3. Pencukup terbu
4. Jalur peterbuka luas
5. Harga stacenderung na
6. Kepro
7. Upah tenaga kerja cukup murah
pasar/konsumen (S: 1, 2, 3, 4, 5; O: 1, 2, 4)
dan pemasok
kemitraan usaha (S : 2, 4, 6, 7, 8;
tegi W-O
untuk pengembangan usaha (W : 1,2, 4, 5;
1, 2, 3, 4, 5, 6; O : 1, 3)
Opportunities (O) Strategi S-O Strataan tanaman hias m tinggi
roduk dikenal en dan sudah
ki pembeli tetap
1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu produk sesuai keinginan
1. Mengupayakan modal dari investor atau
lembaga keuangan
gembangan kemitraan ka
masaran masih
2. Memelihara dan meningkatkan hubungan bisnis dengan eksportir
O: 1, 2, 3, 4, 5, 6,7) 2. Meningkatkan kualitas SDM (W:
bil dan ik
tersediaan sarana duksi cukup
(S: 2, 3, 4,5, 6,7; O: 1, 2, 3, 5)
3. Mengembangkan
3. Menerapkan sistem manajemen usaha (W: 2, 5; O: 1, 3, 4, 6)
O : 1, 3, 4, 5, 6, 7) A
1. Pesneg
2. Hama dan pen3. Ken4. Me
eks5. Me6. Menurunn
pro
ncaman/Threats (T) aing baru dalam dan luar eri makin meningkat
yakit aikan biaya produksi
nurunnya pangsa pasar por nurunnya kualitas produk
ya harga jual duk
Strategi S – T 1. Meningkatkan hubungan
bisnis dan kemitraan usaha (S : 2, 3, 5; T : 1)
2. Efisiensi biaya produksi (S : 6, 7; T : 3)
Strategi W – T 1. Mempertahankan mutu
agar berdaya saing di pasar dan mampu bertahan (W : 3; T : 1)
2. Mengoptimalkan SDM yang ada (W : 2, 4, 5, 6; T : 2)
49
keuntungan atau kombinasi ketiganya. Hal ini dapat
dicapai dengan cara menetapkan harga yang terjangkau, mengembangkan
eningkatkan
pa
Perusahaan harus mempertahankan strategi yang selama ini dijalankan
ngan me utu produk dan pelayanan, tetap menj aan
lah
rategi pe etren ategy) adalah usaha me tau
gurangi usaha yang dilkukan perusaha an 9).
Dari hasi matrik rnal - ekstern stri ta an hias
akuarium pada k B ua Plantindo” dapat dijelaskan pada
Berdasarkan analisis faktor strategi pok Bunga Air
besar 2,702 di kuadran V, menunjukkan
ini dinilai rata-rata berarti
mengidentifikasikan strategi pertumbuhan. strategi yang disarankan adalah
/
engan eksportir
dan pemasok dan mengembangkan kemitraan usaha.
Menurut Rangkuti (2006) untuk memperoleh strategi bisnis mengunakan
model Matrik Internal-Eksternal dengan mengidentifikasikan 9 sel strategi,
tetapi umumnya kesembilan sel tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga
strategi utama, yaitu :
1. Strategi pertumbuhan (growth strategy), merupakan kondisi pertumbuhan
perusahaan (sel 1,2,5,7 dan 8).
Perusahaan harus mendisain untuk mencapai pertumbuhan baik dala
penjualan, modal dan
produk baru, meningkatkan kualitas produk dan jasa atau m
akses ke pasar yang lebih luas.
2. Strategi stabilitas (stability strategy) adalah strategi yang diterapkan tan
mengubah arah strategi yang telah diterapkan (sel 4 dan 5).
de
yang te
3. St
men
njaga m alin kemitr
dirintis.
nciutan (r chment str mperkecil a
an (sel 3, 6 d
l analisis, s inte al dari indu nam
kelompo unga Air ”Aq
Gambar 6.
internal pada Kelom
”Aqua Plantindo” diperoleh nilai se
bahwa posisi internal kelompok
mempertahankan dan meningkatkan mutu produk sesuai keinginan pasar
konsumen, memelihara dan meningkatkan hubungan bisnis d
50
Berdasarkan analisis faktor strategi eksternal pada Kelompok Bunga
Air ”Aqua Plantindo” diperoleh nilai sebesar 2,516 di kuadran V
enunjukkan bahwa pengaruh eksternal kelompok ini dinilai sedang berarti
ilitas. Strategi yang diterapkan kelompok
usaha ini harus tetap dipertahankan at
telah diterapkan. Strategi yang disa
bisnis dan kem
mempertahankan m
(3.00 – 4.00) (2.00 – 2.99) (1.99 – 1.00)
4.0 3.0 2.0 1.0
m
mengidentifikasikan strategi stab
au tanpa mengubah arah strategi yang
rankan adalah meningkatkan hubungan
itraan usaha, efisiensi biaya produksi dan tetap
utu.
SKOR Tertimbang Faktor Internal
Kuat Rata-rata Lemah
4.0
Tinggi
I
Pertumbuhan
II
Pertumbuhan
III
Penciutan
3.0
Sedang
IV
Stabilitas
V
Pertumbuhan
Stabilitas
VI
Penciutan
SKOR
Tertimban
Faktor
Eksternal
g
2.0
Rendah
VII
Pertumbuhan
VIII
Pertumbuhan
IX
Likuidasi
3. Analisi
al si kinerja kelompok, menggunakan pendekatan
Balanc
1.0
Gambar 5. Analisis Matrik Internal-Eksternal
s Evaluasi Kinerja
D am melakukan evalua
ed Scorecard dengan melihat empat perspektif yaitu :
51
a. Per
cep
situ
aka anaman hias
akuarium pada Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo” sebagai berikut:
Has
Kel
- Analisa
pengelolaan aktiva lancarnya kurang bagus karena nilai rasio likuiditas
nyak aktiva yang belum dimanfaatkan.
-
spektif Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan teknik untuk mengetahui secara
at kinerja keuangan perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi
asi yang terjadi saat ini dan memprediksi kondisi keuangan masa yang
n datang. Hasil analisis rasio keuangan dari usaha t
il analisis rasio keuangan dari usaha tanaman hias akuarium pada
ompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”dapat dilihat pada Lampiran 12.
Likuiditas
Rasio likuiditas pada tahun 2007 sebesar 330% (3,3:1) berarti setiap
satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 3,3 rupiah aktiva lancar.
Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek
Selama 5 tahun 2003-2007 kelompok usaha Bunga Air ”Aqua
Plantindo” mampu membayar hutang jangka pendek dan mampu
memanfaatkan aktiva lancar untuk usaha. Hanya pada tahun 2003
740% (7,4 :1), berarti ba
Pemanfaatan aktiva lancar dari tahun 2004 sampai 2007 cukup baik
dan setiap rupiah hutang lancarnya dijamin oleh 2,5 rupiah (2004), 1,8
rupiah (2005), 2 rupiah (2006) dan 3,3 rupiah (2007).
Analisa Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban baik jangka pendek maupun
52
jangka panjang. Pada tahun 2007 nilai rasio solvabilitasnya 170% (1,7
:1) berarti setiap satu rupiah hutang dalam jangka pendek dan jangka
panjang dijamin oleh aktiva 1,7 rupiah. Dari nilai rasio solvabilitas
tahun 2003-2007 dapat diketahui bahwa kelompok usaha Bunga Air
elebihan aktiva (excess value) di atas
-
ah aktiva, kelompok mendapatkan
keuntungan 12 rupiah (2003), 22 rupiah (2004), 23 rupiah (2005) dan
dingkan dengan suku bunga simpanan
-
keuntungan sebesar 26 rupiah (2003), 35 rupiah (2004), 30 rupiah
”Aqua Plantindo”mempunyai k
hutang-hutangnya berarti kelompok usaha tersebut mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan semua kewajibannya.
Analisa Return on Asset
Rasio ini mengambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan sehingga dapat
dinilai efisiensi dalam memanfaatkan aktiva dalam operasional
perusahaan. Pada tahun 2007 nilai rasio Return on Asset 0,38 berarti
untuk setiap seratus rupiah aktiva yang dimiliki, kelompok
mendapatkan keuntungan sebesar 38 rupiah. Dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa setiap seratus rupi
34 rupiah (2006). Apabila diban
atau deposito, masih jauh lebih tinggi, berarti kelompok tersebut telah
efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam operasional perusahaan.
Analisa Net Profit Margin
Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh
kelompok usaha pada setiap penjualan yang dilakukan. Pada tahun
2007 nilai rasio Net Profit Margin 0,40 berarti setiap seratus rupiah
penjualan, kelompok usaha memperoleh keuntungan bersih sebesar
40 rupiah. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setiap seratus
rupiah penjualan tanaman hias akuarium, akan memperoleh
53
an tahun 2007 karena nilai rasio semakin meningkat.
Turn Over
R
s dapat diketahui bahwa dalam satu tahun kelompok usaha
m
- Analisa
besar 0,84. Hal ini berarti setiap
satu rupiah aktiva, kelom
dan 2007, kelom
(2005) dan 39 rupiah (2006). Berarti dari tahun 2003 sampai tahun
2005 kinerja kelompok usaha mengalami penurunan karena penurunan
nilai Net Profit Margin, tapi mengalami kenaikan kinerja pada tahun
2006 d
- Analisa Receivable
asio ini untuk menggambarkan kualitas piutang dan kesuksesan
kelompok usaha dalam melakukan penagihan piutang yang dimiliki.
Pada tahun 2007 nilai rasio sebesar 37,38 berarti dalam satu tahun
kelompok usaha, mampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar
37,38 kali. Hal ini menggambarkan bahwa kelompok usaha sukses
dalam melakukan penagihan piutang yang dimiliki dan efisien. Dari
tabel di ata
ampu mengkonversi piutang menjadi kas sebesar 43,12 kali (2003),
31,51 kali (2004), 31,24 kali (2005) dan 23,13 kali (2006). Berarti
selama 5 tahun, kelompok usaha ini mampu dan sukses melakukan
penagihan piutang yang dimiliki.
Total Asset Turn Over
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2003 nilai rasio
sebesar 0,57 dan pada tahun 2004 se
pok usaha menghasilkan 0,57 rupiah
penjualan (2003) dan 0,84 rupiah penjualan. Ini menggambarkan
bahwa pada tahun 2003 dan 2004 kelompok usaha tidak efektif dalam
menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan dan
tidak produktif karena lebih kecil dari satu. Pada tahun 2005, 2006
pok usaha mempunyai nilai rasio Total Asset Turn
54
b. Perspektif Pelanggan
kepuasan pelanggan disajikan pada
Lamp
lam pelayanan dan juga cukup puas
akan prestasi dan reputasi dari kelom
Nilai persepsi pelanggan dari dimensi emphaty, 0% sangat tidak
Over berturut-turut 1,24 ; 1,53 dan 1,98. Hal ini berarti bahwa
kelompok usaha cukup efektif dalam memanfaatkan aktiva yang
dimiliki dan produktif karena mempunyai nilai rasio lebih besar dari
satu.
Pengukuran kepuasan pelanggan dengan memberikan kuesioner
kepada para pelanggan untuk mengetahui tanggapan pelanggan akan
tingkat harapan dan tingkat persepsi terhadap pelayanan yang diberikan.
Pelanggan Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo” adalah 10
perusahaan eksportir yang sering membeli tanaman hias akuarium. Dari
hasil kajian terhadap persepsi
iran 13.
Nilai persepsi pelanggan dari dimensi reliability, 5% sangat tidak
puas, 20% tidak puas, 45% cukup puas, 25% puas dan 5% sangat puas
yang menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen cukup puas dengan
ketepatan waktu dalam pelayanan dan kesesuaian dengan janji yang
ditawarkan.
Nilai persepsi pelanggan dari dimensi responsiveness, 0% sangat
tidak puas, 25% tidak puas, 40% cukup puas, 30% puas dan 5% sangat
puas yang menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen cukup puas
terhadap kesigapan anggota kelompok dalam pelayanan dan kecepatan
dalam penanganan keluhan konsumen.
Nilai persepsi pelanggan dari dimensi assurance, 0% sangat tidak
puas, 20% tidak puas, 40% cukup puas, 35% puas dan 5% sangat puas
yang menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen cukup puas terhadap
keramahan, perhatian, kesopanan da
pok.
55
manan ruangan dan penampilan anggota
kelom
si pelanggan dari enam
dime
atan waktu dan kesesuaian dengan janji.
Nilai
puas, 30% tidak puas, 50% cukup puas, 15% puas dan 5% sangat puas
yang menunjukkan bahwa konsumen merasa cukup puas terhadap
kemudahan komunikasi dengan kelompok dan kemampuan kelompok
dalam komunikasi.
Dari sisi tangible 2,5% sangat tidak puas, 30% tidak puas, 42,5%
cukup puas, 22,5% puas dan 2,5% sangat puas yang menunjukkan bahwa
konsumen sebagian besar cukup puas terhadap penampilan fisik,
kebersihan, kerapian, kenya
pok. Sedang dari dimensi produk 0% sangat tidak puas, 30% tidak
puas, 40% cukup puas, 26,67% puas dan 3,33% sangat puas yang
menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen cukup puas dari sisi harga,
ukuran dan keragaman produk.
Berdasarkan hasil kajian bahwa persep
nsi atribut mutu pelayanan yang diberikan oleh Kelompok Usaha
Bunga Air ”Aqua Plantindo”, sebagian besar pelanggan merasa cukup
puas. Sedang harapan (tingkat kepentingan) pelanggan terhadap pelayanan
yang diberikan Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”, dapat dilihat pada
Lampiran 14.
Nilai harapan pelanggan dari dimensi reliability, 0% sangat tidak
penting, 10% tidak penting, 35% cukup penting, 40% penting dan 15%
sangat penting yang menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen
menilai penting terhadap ketep
harapan pelanggan dari dimensi responsiveness, 0% sangat tidak
penting, 10% tidak penting, 40% cukup penting, 40% penting dan 10%
sangat penting yang menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen
menilai cukup penting dan penting terhadap kesigapan pekerja dan
penanganan keluhan.
Nilai harapan pelanggan dari dimensi assurance, 0% sangat tidak
56
ting dan 20%
sanga
elanggan dimensi responsiveness, 0% sangat
tidak penting, 5% tidak penting, 45% cukup penting, 40% penting dan
menilai cukup penting terhadap kemu mun k
k ik
Nilai harapan pelanggan dari dimensi resp veness, 0% sangat
tidak penting, 20% tidak penting, 40% cukup penting, 27,5% penting dan
12,5% sangat penting yang menunju bahwa sebagian besar konsumen
m ilai erhadap pe ampilan fisik, kebersihan, kerapian,
kenyama mpilan pekerja.
Se ai harapan pelangg ri dimensi produk yaitu harga ,
0% sangat tidak penting, 10% tidak
p ting gat penting, yan enunjukkan bahwa sebagian besar
konsume ting t ap harga karena terkait dengan
keuntungan yang diperoleh. Nilai harapan dari dimensi ukuran 30%
konsume n 50% penting dan 20% sangat
penting. Berarti kelompok Bunga Air “Aqua Plantindo” dalam melayani
konsumen dalam hal ukuran produk harus memperhatikan ukuran tanaman
s ai p
Sedang nilai harapan dari dime an konsumen mengatakan
10% tidak penting, 40% cukup penting, 40% penting dan 10% sangat
penting. Keragaman produk tana hias ak haru jadi
perhatian bagi kelom en sebagian besar me kan
variasi jenis tanaman karena meny gkut selera sumen baik dalam
m endala yang dapi kon n adal tnya
penting, 10% tidak penting, 40% cukup penting, 30% pen
t penting yang menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen
menilai cukup penting terhadap keramahan, perhatian,kesopanan, prestasi
dan reputasi. Nilai harapan p
10% sangat penting yang menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen
dahan ko ikasi dan emampuan
omun asi dari kelompok.
onsi
kkan
en cukup penting t n
nan ruangan dan pena
dang nil an da
penting, 40% cukup penting, 30%
en dan 20% san g m
n menilai cukup pen erhad
n menyatakan cukup pe ting,
esu ermintaan konsumen.
nsi keragam
man uarium s men
pok karena konsum ngingin
an kon
aupun luar negeri. K diha sume ah suli
57
mendapat bibit yang bermutu dan harus melakukan impor.
yanan Persepsi Harapan (%)
Tingkat kepuasan terhadap pelayanan dengan cara membandingkan
rataan nilai persepsi pelanggan dengan rataan nilai harapan pelanggan
dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Nilai kepuasan pelanggan Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua
Plantindo”
No. Atribut Mutu Pela Rataan Rataan Kepuasan
Reliability Tepat Waktu Kesesuaian dengan promosi
3 3.1
3.8 3.4
78.95 91.18
A 1 2
Rataan 3.05 3.6 84.72 Responsiveness Kesigapan pekerja Penanganan Keluhan
3 2.7
3.5 3.5
85.71 77.14
B 3 4
Rataan 2.85 3.5 81.43 Assurance Keramahan, perhatian, kesopanan Prestasi dan reputasi
3.3 3.2
3.4 3.8
97.06 84.21
C 5 6
Rataan 3.25 3.6 90.28 Empathy Kemudahan komunikasi Kemampuan komunikasi pekerja
3.1 2.8
3.6 3.5
86.11 80.00
D 7 8
Rataan 2.95 3.55 83.10 Tangibles Penampilan fisik Kebersihan dan kerapian Kenyamanan ruangan Penampilan pekerja
2.8 2.9
3.2 3.4
87.50 85.29
2.8 3.2
3.3 3.4
84.85 94.12
E 9 10 11 12
Rataan 2.93 3.33 87.97 Dimensi Produk Harga Ukuran Keragaman
3.3 3 2.8
3.6 3.9 3.9
91.67 76.92 71.79
F 13 14 15
Rataan 3.03 3.80 79.82 Rataan Kesesuaian 3.01 3.56 84,55
58
Nilai kepuasan 100% berarti tingkat pelayanan yang diberikan telah
dari 100% berarti pelayanan yang diberikan masih belum sesuai dengan
harapan pelanggan. Nilai rataan nilai kesesuaian sebesar 84.55% berarti
pelayanan yang diberikan Kelompok Usaha Bunga Air”Aqua Plantindo”
masih berada dibawah tingkat harapan konsumen, sehingga pelayanan
masih perlu ditingkatkan.
Menurut Supranto (2006), nilai rata-rata tingkat kepuasan pelanggan
adalah di atas 90%, berarti kelompok masih harus meningkatkan
pelayanannya kepada pelanggan baik ketepatan waktu, kesesuaian dengan
janji, kesigapan, penanganan keluhan, keramahan, prestasi/reputasi,
kemudahan komunikasi, kemampuan berkomunikasi dan juga dari
ingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan
layanan digunakan metode Importance –
at pada
diagram Kartesius berikut ini.
sesuai dari apa yang diharapkan pelanggan. Sebaliknya bila nilai kurang
dimensi produk seperti hara, ukuran dan keragaman.
Penilaian sejauhmana t
terhadap kinerja melalui mutu pe
Performance Analysis. Penggunaan diagram Kartesius digunakan dalam
penjabaran atribut-atribut tingkat kesesuaian kepentingan dan kepuasan
pelanggan terhadap mutu pelayanan. Dalam mengukur tingkat kepuasan
pelanggan ada 2 (dua) peubah yaitu X (sumbu mendatar) dan Y (sumbu
tegak), dimana X merupakan persepsi pelanggan yang dapat memberikan
kepuasan (performance), sedang Y merupakan harapan atau tingkat
kepentingan pelanggan (importance). Dari hasil kajian dapat dilih
59
3,053,500
3,13
3,21
3,29
3,37
3,45
3,53
4,050
Kep
entin
gan
3,550 3,600 3,650 3,700 3,750 3,800 3,850 3,900 3,950 4,000
Kinerja
13
18
1614
15
19 20
17
22
21
G
ambar 7. Diagram kartesius Kelompok Usaha Bunga Air”Aqua Plantindo
60
Pada
terseb
- K
B
p
d
d i dan reputasi kelompok selama ini harus
d ga da
b
k
- Kuadran II (priorita
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
a
tanam
di
konsum
oleh pelanggan. Dan ini m
m
- K
P
(4
kebersihan dan kerapian (10), kenyamanan ruangan (11). Hal ini berarti
r tidak terlalu memprioritaskan atribut-atribut
m tu t
ra
Gambar 6 menunjukkan bahwa atribut-atribut mutu yang dianalisis
ar atas empat daerah yaitu :
uadran I (pertahankan prestasi)
erdasarkan hasil kajian diketahui bahwa atribut-atribut mutu yang terdapat
ada kuadran I. adalah prestasi dan reputasi (6), kemudahan komunikasi (7)
an harga (13). Hal ini menunjukkan bahwa atribut mutu tersebut harus
ipertahankan kelompok. Prestas
ija n dipertahankan, jalinan komunikasi yang selama ini berlangsung
aik harus dibangun lebih baik lagi dan harga jual produk yang ditetapkan
elompok masih memberi kepuasan pelanggan harus dipertahankan.
s Utama)
bahwa pada kuadran II terdapat
tribut mutu tepat waktu (1), ukuran/spesifikasi (14) dan keragaman jenis
an hias akuarium (15). Hal ini berarti bahwa ketepatan waktu,
ukuran/spesifikasi dan keragaman jenis tanaman hias akuarium harus
jadikan prioritas utama karena merupakan keinginan utama
en/eksportir dan keberadaan atribut-atribut ini dinilai sangat penting
erupakan kunci keberhasilan kelompok apabila
ampu memenuhi permintaan konsumen atau pasar.
uadran III (prioritas rendah)
ada kuadran III terdapat atribut kesigapan pekerja (3), penanganan keluhan
), kemampuan pekerja berkomunikasi (8), penampilan fisik (9),
bahwa konsumen/eksporti
u ersebut namun bagi kelompok tetap harus menjadi perhatian dalam
ngka memperbaiki mutu pelayanan.
61
- Kuadran IV (berlebihan)
Berdasarkan hasil kajian bahwa atribut m
adalah kes
dan kesopanan (5) dan penam
kesesuaian dengan janji yang ditawark
d
tanam n hias akuarium dan menganggap tidak terlalu penting. Persepsi
utama pelanggan mengarah kepada mutu produk, ketepatan waktu dan
anaman.
c. Perspektif Bisnis Internal
Dalam
hal
-
Waktu proses dalam melakukan pelayanan dapat diketahui dari
rja dan penanganan keluhan) yaitu
lai kepuasan pelanggan 81,43, berari masih perlu
utu yang terdapat pada kuadran IV
esuaian dengan janji yang ditawarkan (2), keramahan, perhatian
pilan pekerja (12). Bagi persepsi pelanggan
an, keramahan, perhatian, kesopanan
an penampilan pekerja tidak terlalu dinilai dan berlebihan dalam usaha
a
keragaman jenis t
mengukur kinerja perusahan dari perspektif Bisnis Internal dilihat dari
berikut :
Proses Tingkat Layanan Purna Jual
Dalam tingkat layanan ini dilihat dari mutu pelayanan, waktu
proses dalam melakukan pelayanan dan efisiensi biaya untuk
meningkatkan keuntungan. Mutu pelayanan dapat diketahui dari diagram
Kartesius di atas bahwa dari dimensi reliability (ketepatan waktu dan
kesesuaian dengan janji yang ditawarkan) mempunyai nilai kepuasan
pelanggan 91,04 berarti kelompok Bunga Air ”Aqua plantindo” masih
perlu meningkatkan lagi tingkat layanannya karena masih belum
memenuhi harapan pelanggan.
dimensi responsiveness (kesigapan peke
mempunyai ni
meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan para angota kelompok untuk
mempercepat waktu proses pelayanan terhadap pelanggan.
62
3), 22 rupiah
-
n 2004 sebesar 0,84
a, kelompok usaha menghasilkan 0,57
1,24 ; 1,53 dan 1,98. Hal ini
yan
satu
-
eh Kelompok Usaha Bunga Air
Efisiensi penggunaan modal usaha kelompok Bunga`Air ”Aqua
plantindo” dapat diketahui dengan menghitung rentabilitas ekonomis atau
Return on Asset yaitu pebandingan antara laba bersih dengan total aktiva.
Dari Lampiran 13 memperlihatkan bahwa rentabilitas
ekonomi/Return on Asset pada usaha tanaman hias akuarium pada
Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua plantindo” 0,12 (2003), 0,22 (2004),
0,23 (2005), 0,34 (2006) dan 0,38 (2007). Berarti setiap seratus rupiah
aktiva, kelompok mendapatkan keuntungan 12 rupiah (200
(2004), 23 rupiah (2005) dan 34 rupiah (2006). Apabila dibandingkan
dengan suku bunga simpanan atau deposito, masih jauh lebih tinggi,
berarti kelompok tersebut telah efisien dalam memanfaatkan aktivanya
dalam operasional perusahaan.
Proses Operasi/produksi
Tingkat produktivitas Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo”
dapat diketahui dengan menggunakan analisis rasio Total Asset Turn Over
yaitu membandingkan penjualan bersih dengan rata-rata total aktiva. Pada
tahun 2003 nilai rasio sebesar 0,57 dan pada tahu
berarti setiap satu rupiah aktiv
rupiah penjualan (2003) dan 0,84 rupiah penjualan. Ini menggambarkan
bahwa pada tahun 2003 dan 2004 tidak produktif karena lebih kecil dari
satu. Pada tahun 2005, 2006 dan 2007, kelompok usaha mempunyai nilai
rasio Total Asset Turn Over berturut-turut
berarti bahwa kelompok usaha cukup efektif dalam memanfaatkan aktiva
g dimiliki dan produktif karena mempunyai nilai rasio lebih besar dari
.
Proses Inovasi
Proses inovasi yang dilakukan ol
”Aqua Plantindo” dapat diketahui dengan mengukur tingkat keberhasilan
63
me
ber
jum anaman yang dibudidayakan bertambah menjadi 350 jenis
me
d. Perspektif Pertum
1)
tugas dan tanggung
jawab, pendistribusian tugas dan tanggung jawab pada unit-unit
kebijakan, prosedur dan pelaksanaannya,
aik (27,82%), kurang (14,35%) dan
ota kelompok masih
alam memimpin, karena
ningkatkan jenis-jenis tanaman baru. Pada tahun 2001 kelompok ini
membudidayakan 80 jenis tanaman, tahun 2005 jenis tanamannya
tambah menjadi 200 jenis tanaman dan pada saat penelitian (2008)
lah t
tanaman hias akuarium. Berarti dalam perjalanannya kelompok ini telah
lakukan proses inovasi untuk memenuhi permintaan pasar dan
memanfaatkan teknologi informasi dalam mengembangkan usahanya.
Kelompok ini telah mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
anggota dalam melakukan proses inovasi dalam teknik pembibitan dan
budidaya tanaman hias akuarium yang baik. Sejak berdiri hingga saat ini
mampu meningkatkan jumlah jenis tanaman lebih dari 400%.
buhan dan Pembelajaran
Aspek Kinerja
Pengukuran kinerja kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”,
penulis menggunakan kuesioner yang terdiri atas 23 parameter kepada 10
anggota kelompok secara sengaja dengan pertimbangan tertentu (sampling
purposive) dengan skala Likert menggunakan lima kategori, yaitu 1 :
Sangat baik, 2 : Baik, 3 : Cukup Baik, 4 : Kurang dan 5 : Sangat kurang.
Parameter tersebut antara lain pendefinisian
organisasi, pemahaman
produktivitas anggota, kerjasama dalam menjaga arus data dengan lancar,
pencapaian sasaran dan lain-lain seperti pada Lampiran 15.
Berdasarkan tabulasi kuesioner tingkat kinerja Kelompok Usaha
Bunga Air ”Aqua Plantindo” responden mengatakan sangat baik
(13,04%), baik (39,57%), cukup b
sangat kurang (5,22%). Berarti rata-rata angg
mengakui kepemimpinan ketua kelompok d
64
kinerjanya baik
masih perlu meningkatkan
bangan usaha tanaman hias akuarium ke depan
2)
/cukup merencanakan
rang memberikan/kurang
aharuan organisasi dapat dilihat pada
nunjukkan bahwa berdasarkan hasil kajian sebanyak
mpok banyak melakukan pembaharuan dalam organisasi
sponden mengatakan bahwa ketua kelompok selaku
telah melakukan langkah-langkah yang nyata untuk kemajuan
ng anggota untuk meningkatkan pengetahuan untuk
persentase tertinggi anggota kelompok mengatakan
(39,57%) dengan nilai rata-rata 2,6. Sehingga
kinerja untuk pengem
dengan mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan.
Aspek Pembaharuan Organisasi
Dalam mengetahui aspek pembaharuan dan organisasi digunakan
kuesioner dengan 7 (tujuh) pertanyaan kepada 10 responden secara
sengaja dengan pertimbangan tertentu (sampling purposive) dengan skala
Likert menggunakan lima kategori, yaitu :
- Banyak melakukan/sangat mendorong/sudah memberikan semua/
sangat mewajibkan/sangat serius/sangat meningkatkan/sangat
merencanakan
- Melakukan/mendorong/memberikan sebagian besar/mewajibkan/
serius/meningkatkan/merencanakan
- Cukup melakukan/cukup mendorong/cukup memberikan/cukup
mewajibkan/cukup serius/cukup meningkatkan
- Kurang melakukan/kurang mendorong/ ku
mewajibkan/kurang serius/kurang meningkatkan/kurang merencana-
kan
- Belum melakukan/belum mendorong/belum memberikan/belum
mewajibkan/belum serius/belum meningkatkan/belum merencanakan
Parameter dalam aspek pemb
lampiran 16, yang me
30% ketua kelo
dan 47,14% re
pemimpin
usaha, mendoro
pembelajaran, memberikan penghargaan sebagian besar anggota
65
gannya.
t
menggunakan lima kategori, yaitu :
da organisasi
bagian besar organisasi
ertentu organisasi
i
ka belajar dapat dilihat pada
ada upaya-upaya ketua kelompok meningkatkan pengetahuan
dan pembelajaran antara lain dengan mengikuti berbagai pameran,
kelompok yang berhasil, mewajibkan anggota kelompok untuk memahami
organisasi secara keseluruhan, serius dalam perbaikan menyeluruh pada
organisasi, meningkatkan komunikasi dan pembelajaran bertahap antar
unit dan telah merencanakan metode untuk saling belajar demi
keberhasilan bersama. Nilai rata-rata yang diperoleh 1,9 sehingga ketua
kelompok melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam organisasi untuk
kemajuan kelompok usaha dan pengemban
3) Aspek Dinamika Belajar
Pengukuran aspek dinamika belajar pada kelompok Bunga Air
”Aqua Plantindo”, penulis menggunakan kuesioner yang terdiri atas 7
(tujuh) pertanyaan kepada 10 responden secara sengaja dengan
pertimbangan tertentu (sampling purposive) dengan skala Liker
- Diterapkan secara menyeluruh pa
- Diterapkan pada se
- Diterapkan pada bagian-bagian t
- Diterapkan pada sebagian kecil organisas
- Belum diterapkan
Parameter dalam aspek dinami
Lampiran 17 yang menunjukkan bahwa berdasarkan hasil kajian, 50%
responden mengatakan ketua sudah menerapkan sistem belajar dan
bekerja dengan baik, ketua menggunakan beragam cara untuk
mempercepat proses peningkatan pengetahuan di bidang kerja dan
mendukung untuk belajar dan saling tukar pikiran dan pengalaman dari
anggota lain, menerapan komunikasi efektif antara ketua kelompok dan
anggota kelompok. Berarti dari aspek dinamika belajar di kelompok ini
cukup baik,
66
-pelatihan anggota kelompoknya. Nilai rata-rata
4) Aspek tingkat kepuasan anggota kelom
pok
menggunakan kuesioner yang terdiri
secara sengaja dengan
) dengan skala Likert
nggunaka
5)
ngan tertentu (sampling purposive) dengan skala Likert
mengikutkan pelatihan
yang diperoleh sebesar 1,84 yang menunjukkan bahwa aspek dinamika
beajar diterapkan pada sebagian besar organisasi.
pok
Pengukuran aspek tingkat kepuasan anggota pada kelom
Bunga Air ‘Aqua Plantindo’, penulis
dari 20 pertanyaan kepada 10 responden
pertimbangan tertentu (sampling purposive
me n lima kategori, yaitu :
1. Sangat tidak puas
2. Tidak puas
3. Cukup puas
4. Puas
5. Sangat puas
Parameter dalam aspek tingkat kepuasan anggota dapat dilihat
pada Lampiran 18 yang menunjukkan bahwa berdasarkan hasil kaian 1%
anggota kelompok mengatakan sangat tidak puas terhadap kepemimpinan
ketua kelompok, 6% tidak puas, 43% cukup puas, 42% puas dan 9%
sangat puas. Persentase tertinggi adalah 43% dari anggota cukup puas
dengan kepemimpinan ketua kelompok dan 42% puas. Nilai rata-rata yang
diperoleh sebesar 3,5 berarti dalam kategori antara cukup puas dan puas
terhadap kepemimpinan ketua kelompok.
Aspek Pengelolaan Pengetahuan
Pengukuran aspek Pengelolaan Pengetahuan anggota pada
kelompok Bunga Air ‘Aqua Plantindo’, peneliti menggunakan kuesioner
yang terdiri dari 7 (tujuh) pertanyaan kepada 10 responden secara sengaja
dengan pertimba
67
e
i
ecara menyeluruh
an pengetahuan, menunjukkan bahwa
rmasi bahwa 4% pengelolaan
ecil, 23% diterapkan pada
pada sebagian besar organisasi
6) Aspek Pem
kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”, peneliti menggunakan kuesioner
n kepada 10 responden secara sengaja dengan
apkan pada sebagian besar organisasi
5.
m nggunakan lima kategori, yaitu :
1. Belum diterapkan
2. Diterapkan pada sebagian kecil
3. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu
4. Diterapkan pada sebagian besar organisas
5. Sudah diterapkan s
Dari aspek tingkat pengelola
berdasarkan hasil kajian memberikan info
pengetahuan baru diterapkan pada sebagian k
bagian-bagian tertentu, 40% diterapkan
dan 33% sudah diterapkan secara menyeluruh. Nilai rata-rata yang
diperoleh adalah 4 yang menunjukkan bahwa ketua kelompok sudah
menerapkan dari aspek pengelolaan pengetahuan pada sebagian besar
organisasi.
berdayaan
Pengukuran aspek Pengelolaan Pengetahuan anggota pada
yang terdiri atas 7 pertanyaa
pertimbangan tertentu (sampling purposive) dengan skala Likert
menggunakan lima kategori, yaitu :
1. Belum diterapkan
2. Diterapkan pada sebagian kecil
3. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu
4. Diter
Sudah diterapkan secara menyeluruh
Parameter dalam aspek tingkat pemberdayaan dapat dilihat pada
Lampiran 19, yang menunjukkan bahwa berdasarkan tabulasi parameter
68
ertinggi dari
anggota untuk meningkatkan kinerja organisasi
ra menyeluruh (60%), dukungan ketua kelompok
asil yang dipelajari (70%), kesempatan
ktif dalam rangka peningkatan pengetahuan
mampuan dan tanggung jawab serta memfasilitasi dan
menyeluruh. Dengan melihat persentasi
terbesar adalah 53%, berarti bahwa Kelompok Bunga Air ”Aqua
Plantindo” sudah menerapkan secara menyeluruh terhadap aspek
7) Aspek Penerapan Teknologi
Pengukuran aspek penera nga Air
”Aqua Plantindo”, peneliti men dari 7
(tujuh) aan kepada ngaja dengan
pertim tertentu (sampl ala Likert
menggunakan lima kategori yang meliputi :
1.
aspek pemberdayaan dapat diketahui bahwa persentase t
parameter pemberdayaan
sudah diterapkan seca
dalam pelatihan dan mengawasi h
anggota untuk berpartisipasi a
sudah diterapkan pada sebagian besar organisasi (50%). Sedang parameter
ketua sudah berperan aktif dalam melatih (60%) dan keaktifan ketua
berbagi pengetahuan kepada kelompok, pendelegasian wewenang untuk
mengetahui ke
mengawasi untuk peningkatan kinerja dan pembelajaran bersama
mempunyai persentase yang sama berarti sebagian besar sudah diterapkan
dan sudah diterapkan secara
pemberdayaan.
pan teknologi pada kelompok Bu
ggunakan kuesioner yang terdiri
pertany 10 responden secara se
bangan ing purposive) dengan sk
Belum diterapkan
2. Diterapkan pada sebagian kecil
3. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu
4. Diterapkan pada sebagian besar organisasi
5. Sudah diterapkan secara menyeluruh
Parameter dalam aspek penerapan teknologi dapat dilihat pada
Lampiran 20, yang menunjukkan bahwa aspek penerapan teknologi pada
69
engetahui
enggunakan tolok ukur proses
raan (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
anfaat dari kemitraan (ekonomi, teknis dan
ngan berdasar
itraan dan manfaatnya, tingkat hubungan
kemitraan usaha antara kelompok mitra dengan perusahaan mitra yang
dapat dibagi dalam empat katagori tingkat h gan,
a. Kemitraan Pra Prima
b. Prim
Kemitraan Prim n
d. im
Tingkat k ah adal Kemitraan Pra Prima,
selanjutnya menin emitraan Prima, kem an meningkat
m an tingkat tertinggi adalah Kem an
P a.
Dari masi pada b agai aspek dinilai untuk
mengetahui tingka an usa ang dil an Kelo ok
Bunga Air ”Aqua P
Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo”, 37% penerapan teknologi
diterapkan pada bagian-bagian tertentu organisasi, 40% diterapkan pada
sebagian besar organisasi dan 23% penerapan teknologi sudah diterapkan
secara menyeluruh. Nlai rata-rata diperoleh sebesar 3,85 berarti bahwa
penerapan teknologi diterapkan pad sebagian besar organisasi.
4. Analisis Kemitraan Usaha
Dalam penelitian ini dilakukan kajian dari 2 (dua) yaitu aspek
proses manajemen kemitraan dan aspek manfaat. Untuk m
kategori tingkat hubungan kemitraan m
manajemen kemit
efektifitas kerjasama) dan m
sosial).
Mengetahui tingkat hubungan kemitraan usaha de
pada proses manajemen kem
ubun yaitu :
Kemitraan a
c. a Madya da
a Utama. Kemitraan Pr
emitraan terend ah
gkat menjadi K udi
enjadi Kemitra
rima Utam
Prima Madya dan itra
ng-masing faktor erb
t hubungan kemitra ha y akuk mp
lantindo”.
70
Untuk menentukan hubungan ti itraan dengan dasar sebagai berikut :
No. Nilai ategori
ngkat kem
K
1 750 Tingkat Kem aan Prim tama > itr a U
2 501 – 750 Tingkat Kemitraan Prima Madya
3 250 – 500 Tingkat Kemitraan Prima
4 < 250 at Kem aan Pra a Tingk itr Prim
indo lah mel an kem n
u PT. Nusantara Aquatic Exporindo, PT.
Inti Samudera Lestasi, CV. Cahaya Baru, CV. Gloria, CV. Dinar, PT.
Intinental Pri, PT. Joe Aquatic Indonesia, CV. Tropical Aquatic, PT. Tropicl
Dalam
Kelompok Bunga Air ”Aqua Plant
usaha dengan beberapa eksportir yait
” te akuk itraa
Fish Indonesia, PT. Colisa, PT. Garfishindo, PT. Indo Tropica, PT. Viva Jaya
dan PT. Enoshima Aquatic dan lain-lain.. Kemitraan yang dilakukan
kelompok Bunga Air ”Aqua Plantido” umumnya hanya kemitraan dalam
pemasaran tanaman hias akuarium. Hanya beberapa perusahaan saja yang
melakukan kemitraan dengan beberapa aspek seperti bantuan modal,
pembinaan teknologi, pemasaran. Dari mitra-mitra tersebut belum ada yang
melakukan kemitraan dalam aspek secara keseluruhan seperti prasarana,
sarana produksi, pembinaan manajemen, pembinaan teknologi, permodalan
dan pemasaran.
penelitian ini, analisis tingkat hubungan kemitraan hanya
dilakukan pada kemitraan antara Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”
dengan 3 (tiga) perusahaan pelanggan utama kelompok, yaitu :
1. PT. Nusantara Aquatik Exporindo
2. CV. Cahaya Baru
3. CV. Tropical Aquatic
Hasil analisis kemitraan antara Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”
71
dengan beberapa perusahaan mitra dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Analisis Aspek Kemitraan
Aspek Indikator Faktor yang dinilai
Nilai faktor PT.
Nusantara Aquatic
Exporindo
Nilai faktor CV.
Cahaya Baru
Nilai faktor CV.
Tropical Aquatic
Perencanaan Kemitraan
50 50 50 Perencanaan
Kelengkapan Perencanaan
35 30 25
Bidang khusus 25 25 0
Kontrak Kerjasama 50 50 50
Pengorganisasian
Bentuk Kerjasama 45 40 15
Pelaksanaan Kerjasama 50 50 30
Proses manajemen kemitraan
Pelaksanaan dan efektivitas kerjasama Efektivitas Kerjasama
- Kejelasan Peranan - Kontinuitas Suplai - Kualitas Suplai - Sistem Pembayaran - Cara Pembayaran - Penentuan Harga
25 25 25 25 25 25
25 25 25 25 15 25
25 25 25 25 10 15
Jumlah Nilai Aspek Proses Manajemen 405 385 295
Pendapatan 100 100 100
Harga 50 50 50
Produktivitas 50 50 50
Ekonomi
Resiko Usaha 50 50 50
Mutu 50 50 50 Teknis
Penguasaan Teknologi 50 50 50
Keinginan Kontinyuitas
kerjasama
50 50 50
Manfaat
Sosial
Pelestarian Lingkungan 50 50 50
JUMLAH NILAI ASPEK MANFAAT 450 450 450
TOTAL NILAI ASPEK PROSES MANAJEMEN DAN
ASPEK MANFAAT
855 835 745
Pada Tabel 15. memperlihatkan bahwa hubungan tingkat kemitraan antara
72
Kelompok Usaha Bu T. Nusantara Aquatic
Exporindo dan CV. Cahaya Baru termasuk dalam katagori Tingkat Kemitraan
P 855 dan 835) karena lebih besar dari 750. Berarti hubungan
tingkat kem
saling uhkan, saling menguntungkan dan saling memperkuat. Di sisi lain
hubu
dengan C
Madya d
perlu ad
kemitraa
kewajiba jian tertulis di
atas ak
mengetah
berkelanjuta
untuk keberh
saling mengu
nga Air ”Aqua Plantindo” dengan P
rima Utama (nilai
itraan usaha tersebut, perlu dikembangkan dan terus dilanjutkan karena
membut
ngan tingkat kemitraan antara Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantindo”
V. Tropical Aquatic termasuk dalam katagori Tingkat Kemitraan Prima
engan nilai 745 sehingga berada diantara nilai 501 – 750.
Hubungan tingkat kemitraan usaha ini masih perlu dijalin lebih baik lagi dan
anya kesepakatan-kesepakatan kerjasama agar dapat berkelanjutan. Bila
n yang selama ini dijalin hanya dengan lisan dan belum jelas hak dan
nnya antara para pihak, maka perlu dituangkan dalam perjan
materai sehingga ada kesetaraan dalam hukum, sehingga para pih
ui dengan jelas hak dan kewajibannya sehingga jalinan kemitraan dapat
n. Esensi kemitraan terletak pada kontribusi bersama, saling sinergi
asilan bersama karena harus saling membutuhkan, membesarkan dan
ntungkan.
73
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Ke
ber
1
ri analisis profitabilitas diperoleh nilai NPV Rp. 188.445.000,00,
IRR 38,63%, Profitabilitas Index 1,15 dan Net B/C ratio 1,669.
tegi yang tepat dalam pengembangan usaha pada Kelompok Bunga
A
dengan eksportir dan pemasok..
usaha tanaman hias
memanfaatkan
dimensi atribut mutu pelayanan adalah cukup puas.
c. Melihat dari proses tingkat layanan purna jual, proses operasi/produksi
dan proses inovasi menunjukkan bahwa bisnis internal Kelompok
Bunga Air ”Aqua Plantindo”dinilai cukup baik.
d. Mencermati dari aspek kinerja, aspek pembaharuan organisasi, aspek
dinamika belajar, aspek tingkat kepuasan anggota kelompok, aspek
pengelolaan pengetahuan, aspek pemberdayaan dan aspek penerapan
teknologi menunjukkan bahwa dari perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran pada Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo” dinilai
V.
simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
ikut :
Bisnis industri kecil tanaman hias akuarium layak untuk dikembangkan,
karena da
2 Stra
ir ”Aqua Plantindo” dengan mempertahankan dan meningkatkan mutu
produk sesuai keinginan konsumen, memelihara dan meningkatkan
hubungan bisnis/kemitraan
3 Hasil evaluasi dengan pendekatan Balanced Scorecard menunjukkan :
a. Kinerja keuangan dari tahun 2003-2007 pada
akuarium pada Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo” cukup baik
dilihat dari likuiditas, solvabilitas, efisiensi dalam
aktiva, laba bersih yang diperoleh, efektifitas dan produktifitas dalam
memanfaatkan aktiva yang dimiliki serta dalam penagihan piutang.
b. Berdasarkan hasil kajian dari persepsi pelanggan dengan enam
74
cukup baik.
4 Tingkat kemitraan Bunga Air ”Aqua Plantindo”
dengan PT. Nusantara Aquatic Exporindo dan CV. Cahaya Baru termasuk
tingkat
o” dengan
B. Saran
penulis memberikan rekomendasi kepada Kelompok Bunga Air ”Aqua
kan adalah mempertahankan dan meningkatkan
eksportir dan
pemasok serta mengembangkan kemitraan usaha.
ha menjadi CV
iliki.
antara Kelompok Usaha
dalam kategori Tingkat Kemitraan Prima Utama. Sedang
kemitraan antara Kelompok Usaha Bunga Air ”Aqua Plantind
CV. Tropical Aquatic termasuk dalam kategori Tingkat Kemitraan Prima
Madya.
Berdasarkan hasil kajian terhadap usaha tanaman hias akuarium,
Plantindo” sebagai berikut :
1. Strategi yang disaran
mutu produk sesuai keinginan pasar / konsumen.
2. Memelihara dan meningkatkan hubungan bisnis dengan
3. Meningkatkan status kelembagaannya dari Kelompok Usa
atau PT sehingga mampu melakukan ekspor sendiri dengan
mengoptimalkan SDM yang dim
75
AR PUSTAKA
Chatton, M an Gill J. 20 hami Laporan Keuangan. PPM, Jakarta.
a, Jakarta.
tama, Jakarta.
Kadariah. 1988. Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Marian
urhananto. 2003. Paludarium Paduan Gemercik Air Terjun dan Eksotika Akuarium. PT Agro Media Pustaka, Depok.
Nasution, A.H. 2005. Manajemen Industri. Andi, Yogyakarta.
Pabundu, M. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Bumi Aksara, Jakarta
Prayugo, S. 2006. Pesona tanaman Hias Air. Penebar Swadaya, Depok
Peraturan Pemerintah No. 44. 1997. Kemitraan. Jakarta.
Purwanto, I. 2006. Manajemen Strategi. Yrama Widya, Bandung.
DAFT
Assauri, S. 2007. Manajemen Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
08. Mema
Darsono, A. 2004. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Andi, Yogyakarta.
Departemen Pertanian. 2002. Pedoman Kemitraan Usaha Agribisnis, Jakarta.
Fuad, Christine, Nurlela, Sugiarto, Paulus. 2003. Pengantar Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utam
Gaspersz, V. 2006. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard dengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. PT Gramedia Pustaka U
Husnan, S. 1994. Studi Kelayakan Proyek. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Hubeis, M. 2007. Dasar-dasar Manajemen Industri. Inti Prima, Bogor.
Jumingan. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara, Jakarta.
Indonesia, Jakarta.
to, LA. 2001. Merawat Tanaman Air. Agro Media Pustaka, Depok.
M
76
Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia ustaka Utama, Jakarta
__________. 1997. Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Riyanto, B. 1977. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit ajah Mada, Yogyakarta.
Roospitasari, K. dan N.S. Budiana. 2004. Tanaman Hias Akuarium. Penebar wadaya, Depok.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung.
Suparyanto, W. 2004. Mudah Menyususn Studi Kelayakan Usaha. Alfabeta, andung.
Suryanata, L. 2007. Aquarium Aquascaping, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Tunggal, W.A. 2003. Pengukuran Kinerja Dengan Balanced Scorecard. Harvarindo, akarta.
Umar, 2005a. Studi Kelayakan Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
P
G
S
B
J
, 2005b. Evaluasi Kinerja Perus a, Jakarta.
Widjaja, A. 2003. Pengukuran Kinerja Deakarta.
uwono dkk, 2007. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
ahaan. PT. Gramedia Pustaka Utam
ngan Balanced Scorecard. Harvarindo, J
Y
77
LAMPIRAN
78
amp an 1. Kebutuhan m stasi industri tanaman hias akuarium
J
L ir odal inve
Harga Satuan umlah % No an l(Rp
Urai Sat Jum ah ) (Rp.)
I. TANAH 1 SEWA TANAH UN M2 200 50,000 10,000,000 TUK
BANGUNAN
3 2 SEWA SAWAH/KOLAM M2 000 7,500 30,000,000 4
8 II BANGUNAN DA
N
PRASARANA
1 n Kantor 1Banguna M2 50 ,000,000 50,000,000 2 angunan Gudang Proses M2 90 1 000,000 90,000,000
B ,
3 Bangunan Saung 2 20 100,000 2,0 M 00,000
4 anent 40 200,0 8,
Bangunan semi perming net dan shad
M2 00 000,000
5 i listrik 1 2 Instalas Lot 2,500,000 ,500,000 6 Saluran Air Lot 1 4,000,000 4,000,000 7 Jalan M2 100 50,000 5,000,000
Jumlah (II) 1 43 16 ,500,000 II
N
I MESIN DAN PERALATA
1 Pot 1 4,000,00 34,0 Moulding Unit 3 0 00,0002 rking 1 5,000,000 5, Mesin Pa Unit 000,0003 U 1 3,000,000 3, Mesin Air nit 000,000 4 1 000,000 15, Genset Unit 15, 000,000 5 Cangkul Unit 6 25,000 150,000 6 Arit Unit 6 15,000 90,000 7 eter Termom Unit 1 90,000 90,000 8 pH meter Unit 1 100,000 100,000 9 Fiber Unit 6 3,000,000 18,000,000 Jumlah (III) 75,430,000 20
IV INVENTARIS KANTOR 30,000,000
8 V KENDARAAN 70,000,000 19 TOTAL INVESTASI 376,930,000 100 (I+II+ III+IV + V) Lampiran 2. Analisis Biaya Operasional usaha tanaman Hias Akuarium (juta)
79
No. Uraian 2003 2004 2005 2006 2007
Penerimanan
215,600
315,100
468,550
578,150
747,700
1 Sewa tanah 10,000 2 sewa saw olam ah/k 30,000
3 Biaya lain-lain 17,192 21,485 102,000 138,000 138,000 4 Tenaga kerja
Honor 12,000 16,000 20,000 20,000 22,000 - Pengol han tanah a 4,865 7,650 11,900 11,900 14,250 - Penanaman 0,975 1,836 3,330 3,330 4,365 - Pemeliharaan 14,595 30,600 35,500 35,500 46,750 Jumlah 48,652 77,571 172,730 208,730 225,365
5 Bibit 18,158 2,295 6,250 4,165 5,435 6 Pupuk
- Kapur 3,892 6,120 7,110 6,120 11,750 - Pupuk kandang 5,838 9,180 12,450 9,200 16,230 - Urea 7,298 11,475 12,550 12,600 22,270 - TSP 9,049 14,229 19,808 16,500 26,250 Jumlah 26,077 41,004 51,918 44,420 76,500
7 Pestisida 11,676 18,360 19,300 16,500 28,750
8 Biaya lain 8,737 13,770 27,302 17,985 27,700 - transport 3,037 4,500 9,377 5,500 8,350 - telepon 2,500 4,770 8,500 4,000 8,500 - listrik 2,000 2,500 3,625 3,635 3800 - biaya kantor/retribusi 0,600 0,800 1,300 1,300 1,800 - ATK 0,600 0,800 1,500 1,550 1,700 - Biaya k terduga ta 1,200 2,000 3,000 2,000 3,550 Total Biaya 113,300 153,000 277,500 291,800 363,750 Biaya penyusutan 38,845 38,845 38,845 38,845 38,845 Pajak 7,808 11,970 10,350 23,774 43,686 Laba sete k lah paja 55,647 111,285 141,855 223,731 301,419
79
Lampiran 3. Penerimaan dan pengeluaran pada Usaha Tanaman Hias Akuarium Kelompok
Tahun 2003 – 2007
Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 20 Ta Tahun 200
Bunga Ai
r "Aqua Plantin
05
do"
hun 2006 7Penerimaan Pengeluaran Penerimaan Pengeluaran Pene n n rimaan ra Penerimaan Perimaa Pengeluara Pene Pengelua n
Bulan Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 1 15,300,000 8,500,000 26,350,000 12,000,000 22,200,000 57,500,000 29,500,0 62,500,000 30, 31,500,000 00 2 17,500,000 8,600,000 24,300,000 11,500,000 36,300,000 22,000,000 47,000,000 29, 21,150,000 40,000,000 3 20,450,000 9,500,000 27,600,000 13,000,000 38,3 0 2 000 41, 00 55,500,000 28,00,00 2,300, 350,000 21,500, 0 4 16,000,000 7,600,000 30,500,000 14,000,000 34,5 2 000 45, 00 58,000,000 29,00,000 0,450, 000,000 20,000, 0 5 14,500,000 7,000,000 24,600,000 12,500,000 34,1 2 000 48, 500,000 60,250,000 30,00,000 1,200, 500,000 21,6 15,000,000 7,000,000 28,500,000 13,500,000 38,550,000 22,500,000 39,600,000 22,000,000 64,500,000 31,7 19,500,000 7,500,000 30,250,000 14,500,000 32,600,000 18,800,000 47,700,000 25,500,000 69,500,000 31,8 21,250,000 7,700,000 29,000,000 14,000,000 42,5 2 000 53, 000 65,450,000 30,00,000 7,625, 000,000 24,500,9 18,600,000 8,300,000 26,500,000 12,500,000 39,1 2 000 48, 000 61,500,000 31,00,000 5,175, 000,000 28,000,
10 17,500,000 8,500,000 24,500,000 13,500,000 63,1 2 000 56, 000,000 67,000,000 30,00,000 5,975, 500,000 29,11 16,000,000 8,100,000 20,000,000 10,000,000 34,500,000 25,400,000 46,500,000 22,000,000 69,500,000 30,12 24,000,000 9,000,000 23,000,000 12,000,000 43,500,000 24,725,000 54,500,000 26,300,000 67,000,000 32,
215,600,000 97,300,000 315,100,000 153,000,000 468,5 578, 000 747,700,000 36350,000 277,500,000 150,000 291,800,
80
Lampiran 4. Proyeksi Laba Rugi
o Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 N1 Peng 0hasilan 215,600 315,100 468,550 578,150 747,70
Modal Tetap 376,930 2 Biaya 113,300 153,000 277,500 291,800 363,750
3 Laba Operasional
-274,630 162,100 191,050 286,350 383,950
4 Biaya Penyusutan
38,845 38,845 38,84538,845 38,845
5 Laba sebelum pajak
-313,475 123,255 152,205 247,505 345,105
6 Pajak 7,809 11,970 10,350 23,774 43,6867 Laba setelah
-321,284 223,731 301,419
pajak111,285 141,855
81
K
A K
Lampiran 5.
ELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM "AQUA PLANTINDO" 31 DESEMBER 2003
NERACA KTIVA EWAJIBAN
Aktiva lancer K ewajiban lancar
- Kas R P R 17p. 10,000,000 - injaman jangka pendek p.
,192,000
- Piutang Dagang R tang lancar) p. 5,000,000 (hu- Persediaan R p. 15,383,000 - Biaya dibayar dimuka R ajiban Jangka panjang p. 97,300,000 Kew
Total Aktiva lancer Rp. 127,683,000 - Pinjaman jangka panjang Rp. 37 30,000 6,9
Aktiva Tetap
- Tanah R R 39p. 40,000,000 Total Kewajiban p. 4,122,000
- Bangunan R 1 p. 61,500,000 - Mesin dan peralatan R p. 75,430,000 Modal
- Mebel dan perlengkapan kantor R - L
e R 71p. 30,000,000 p
aba ditahan untuk ngembangan p.
,646,000
- Kendaraan R p. 70,000,000 Total Aktiva tetap R 3 p. 76,930,000 - Akumulasi depresiasi R p. 38,845,000 Neto R 3 p. 38,085,000
Total Aktiva Rp. 465,768,000 Total kewajiban Rp. 465,768,000
82
31 D
Lampiran 6.
KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM "AQUA PLANTINDO" ESEMBER 2004
NERACA AKTIVA KEWAJIBAN
Aktiva lancer r Kewajiban lanca
- Kas Rp. ek R
25,823,000 - Pinjaman jangka pend p. 86,538,000 - Piutang Dagang Rp. 10,000,000 - Persediaan Rp. 25,000,000 - Biaya dibayar dimuka . Rp 153,000,000Total Aktiva lancer . a panjan Rp 213,823,000 Kewajiban Jangk g
- Utang jangka panjang R 299,240,000 p.
Aktiva Tetap
- Tanah Rp. 40,000,000 Jumlah Kewajiban R 385,778,000 p.
- Bangunan Rp. 1,500,000 16- Mesin dan peralatan . 0 Rp 75,430,00 Modal
- Mebel dan perlengkapan kantor . 0 tuk
pengembangan R 127,285,000 Rp 30,000,00 - Laba ditahan un
p.
- Kendaraan Rp. 70,000,000 Tatal Aktiva Tetap Rp. 6,930,000 37 - Akumulasi depresiasi Rp. 0 77,690,00 Netto Rp. 299,240,000
Total Aktiva Rp. 0 Total kewajiban R 513,063,000 513,063,00 p.
83
"
05 RACA
N
Lampiran 7
KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM "AQUA PLANTINDO31 DESEMBER 20
NEAKTIVA KEWAJIBA
Aktiva lancer r Kewajiban lanca
- Kas Rp. 30,000,000 k
g lancer) R 00 - Pinjaman jangka pende(hutang (hutan p. 194,645,0
- Piutang Dagang Rp. 15,000,000
- Persediaan Rp. 30,000,000
- Biaya dibayar dimuka ka
Rp. 277,500,000 Kewajiban Jang
panjang
Total Aktiva lancer Rp 352,500,000 - Pinjaman jangka panjang R 260,395,000 .
p. Aktiva Tetap
- Tanah Rp. 40,000,000
Total Kewajiban R 455,040,000 p.
- Bangunan Rp. 161,500,000
- Mesin dan peralatan Modal Rp. 75,430,000
- Mebel dan perlengkapan kantor Rp- Laba ditahan untuk pengembangan R 157,855,000 . 30,000,000
p.
- Kendaraan Rp. 70,000,000
Total Aktiva Tetap Rp 376,930,000 .
- Akumulasi depresiasi Rp. 116,535,000
Netto Rp. 260,395,000
Total Aktiva Rp. 612,895,000 Total kewajiban Rp. 612,895,000
84
Lampiran 8
KELOMPOK USAHA T NAM N HIAS AKUA UM "AQUA PLANTINDO"
KEWAJIBAN
A A RI 31 DESEMBER 2006
NERACA AKTIVA
Aktiva lancer K ajiban lancar ew
- Kas Rp. 75,000,000 - P ek (h Rp. 221,550,000
injaman jangka pendutang lancar)
- Piutang Dagang Rp 2 . 5,000,000 - Persediaan Rp. 47,931,000
- Biaya dibayar dimuka Rp. 29 ,800,000 K ajiban Jangka panjang 1
ew
Total Aktiva lancer Rp. 43 ,731,000 - P an jangka panjang Rp. 100,000,000 9
injam
Aktiva Tetap - Tanah Rp 4 T . 1. 0,000,000 otal Kewajiban Rp 32 ,550,000 - Bangunan Rp 16 ,500,000 . 1 - Mesin dan peralatan Rp 7 30,000 M . 5,4 odal - Mebel dakantor
n perlengkapan Rp 3
- La pe Rp. 9. 0,000,000
ba ditahan untukngembangan 23 ,731,000
- Kendaraan Rp 7 . 0,000,000 Total Aktiva tetap Rp 7 . 3 6,930,000 - Akumulasi depresiasi Rp 5 . 1 5,380,000 Netto 22 50,000 1,5 Total Aktiva Rp. 66 81,000 Total kewajiban Rp. 661,281,000 1,2
85
Lampiran 9
KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM "AQUA PLANTINDO" DESEMBE 0
R AK VA K A N
31 R 2 07
A NE AC TI EW JIBA
Aktiva lancer w n Ke ajiban la car
- Kas Rp. 0,0 ,0injaman ng k a la r) Rp ,705,000
10 00 00
- P ja ka pende(hut ng nca . 182
- Piutang a R ,00 0 Dag ng p.
20 0,0 0
- Persedia R 7,8 ,0 an p. 12 94 00
- Biaya di ar uka R 3,7 ,0 w ba an a p ja bay dim p. 36 50 00 Ke aji n J gk an ng
Total Ak l er R 1,6 ,0 injaman jang g Rp ,225,000 tiva anc p. 61 44 00 - P ka panjan .
294
Aktiva T p eta
- Tanah Rp.
40,000,000 Total Kewajiban Rp. 476,930,000
- Bangunan Rp. 161,500,000
- Mesin dan peralatan Rp. 75,430,000 Modal
- Mebel dan perlengkapan kantor Rp. 30,000,000 pe - Laba ditahan untuk
ngembangan Rp. 317,419,000
- Kendaraan Rp. 70,000,000
Total Aktiva tetap Rp. 376,930,000
- Akumulasi depresiasi Rp. 194,225,000
Netto 182,705,000
Total Aktiva Rp. 794,349,000 Total kewajiban Rp.
794,349,000
86
D E F G H J
Lampiran 10. Penentuan prioritas faktor internal Faktor
A B C I K L M N Total robot
A 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 0.096B 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 33 0.091C 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 31 0.085D 1 2 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 25 0.069E 2 1 2 3 3 3 2 1 2 3 3 1 1 27 0.074F 1 1 2 1 1 3 2 3 3 2 3 2 2 26 0.071G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 17 0.047H 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 24 0.066I 2 2 1 2 3 1 3 2 2 1 2 1 1 23 0.063J 1 1 2 2 2 1 3 2 2 3 2 1 1 23 0.063K 1 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1 1 22 0.060L 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 19 0.052M 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 30 0.082N 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 29 0.080Jumlah
364 1.000
Keterangan :
asok snis tanaman hias akuarium
engelola usaha
. Jalur distribusi sederhana gan kerja bersifat kekeluargaan
berapa jenis bibit tertentu m mendukung
. Dukungan kondisi keuangan untuk pengembangan usaha kurang baik . Kemampuan SDM terbatas
Kekuatan : A. Mutu bibit dan produk yang baik B. Hubungan baik dengan eksportir dan pemC. Spesifikasi usaha dan pengalaman biD. Keuletan ketua kelompok dalam mE. Ketrampilan dan loyalitas SDM F. Kemitraan usaha terbuka GH. Lingkun
Kelemahan : I. Kesulitan mendapatkan beJ. Sistem manajemen organisasi beluK. Produk mudah layu L. Kapasitas produksi terbatas MN
87
ampiran 11. Penentuan prioritas faktor eksternal
Faktor
A B E F G I K L M tal t
L
C D H J To robo
A 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 30 0.096 B 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 7 3 2 27 0.08C 1 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 25 0.080 D 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 21 0.067E 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 28 0.090 F 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 20 0.064 G 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 1 21 0.067 H 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 1 2 1 19 0.06I 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 26 0.083J 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 0.077 K 2 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 22 0.071 L 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 24 0.077 M 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 25 0.080 Jumlah
2 0 31 1.00
Keterangan: P uanA. Permintaan tanaman hias akuarium tinggi B. Produk dikenal konsumen dan sudah iliki pembeli tetap C. Pengembangan kemitraan cukup terbuka D. Jalur pemasaran masih terbuka luas E Harga stabil dan cenderung naik F. Ketersediaan sarana produksi cukup G. Upah tenaga kerja cukup murah AncamH. Pesaing baru dalam dan luar negeri makin meningkat I. Hama dan penyakit J. Kenaikan biaya produksi K. Menurunnya pangsa pasar ekspor
. Menurunnya kualitas produk . Menurunnya harga jual produk
el g :
mem
.
an :
LM
88
Lampiran 12. Analisis Rasio Keuangan Kelompok Bunga Air ”Aqua Plantindo”.
No Rasio 2003 2004 2005 2006 2007
1 Likuiditas
=
100%xlancarHutanglancarktivaA
0% 250
(2,5 :1)
180%
(1,8 :1)
200%
(2 :1)
330%
(3,3 :1)
74
(7,4 :1)
%
2 ol
=
S vabilitas
100%xHutangAktiva
0%
,2 :1)
13
(1,3 :1)
14
(1,4 :1)
200%
(2 :1)
(1,7 :1)
12
(1
0%
0%
170%
3 Return on Asset
= AktivaotalT
0,2 0,23 0,34 0,38
2
BersihLaba
0,12
4 Net Profit Margin
26 0, 0 00,
35
,39
,30 0,40 BersihPenjualan
BersihLaba=
5 ec er = R eivable Turn Ov
DagangPiutangratata −RaBersih
2 31,5 31,2 23,13 37,38 Penjualan
43,1
1
4
6 TATO =
AktivaTotalratata −RaBersihPenjualan
0, 1 1,53 0,57
84
,24
1,98
89
Lampi epsi kepuasan pelanggan Kelompok Bunga Air ”Aqua
Plantindo” No Atribut Mutu Pelayanan 1 2
ran 13. Nilai pers
3 4 5 Jumlah
Reliability 1 1 1
10%
Tepat Waktu
10% 5
50% 3
30% 0
0% 10
100%2 Kesesuaian deng
ditawarkan an janji yang 0
0% 3
30% 40%
20% 10% 4 2 1 10
100% Jumlah 1
%4
%
5 20% 9
455
25%1
5%20
100% Responsiveness 1 Kesigapan pekerja 0
%3
%
0 30% 4
403
30%0
0%10
100%2 Penanganan keluhan 0
0% 2
20% 40%
30% 0% 4 3 1
10% 10
10 Jumlah 0
%5 8
% 0 25% 406
30%1
5%20
100% Assurance 1 Keramahan, perhatian, kesopanan 0
%2 4
% 0 20% 403
30%1
10%10
100%2 Prestasi dan reputasi 0
0% 2
20% 4
40% 40% 0% 0% 4 0 10
10 Jumlah 0 4
20%
0% 8
40% 7
35% 1
5% 20 0%10
Emphaty 1 unikasi 0
%3
30% 4 %
Kemudahan kom0 40
2 20%
1 10%
10 100%
2 Kemampuan pekerja berkomunikasi 0 0%
3 30%
6 60% 10% 0% 0%
1 0 10 10
Jumlah 0 6 30%
0 0%
150%
315%
1 5%
20 0%10
Tangibles 1 Penampilan fisik 1
%3 4
% 1
1
10 30% 40 10% 10%10
100%2 Kebersihan dan kerapian 0
%3 5
% 2
0
0 30% 50 20% 0%10
100%3 anan ruangan 0
%4 4
% 2
0
Kenyam
0 40% 40 20% 0% 10
100%4 ja 0
0% 2
20% 4
40% 4
40% 0
0% 10 0%
Penampilan peker10
Jumlah 1 2.5%
12 30%
7 42.5%
5% 5% 0%
1 922.
1 2.
40 10
Dimensi produk
1 Harga 0 0%
2 20%
0% 0% 0%
4 40%
33
1 1
10 10
2 Ukuran
0%
30% 40% 30% 0% 100% 0 3 4 3 0 10
3 Kergaman 2 4 3 1 0 0% 20% 40% 30% 10%
10 100%
Jumlah 0 0%
9 30%
12 40%
8 26.67%
1 3.33%
30 100%
Keterangan : 1 = sangat tidak puas, 2 = tidak puas, 3 = cukup puas
4 = puas, 5 = sangat puas
90
ir ”Aqua Plantindo” No Atribut Mutu Pelayanan 1 2 4 5 Jumlah
Lampiran 14. Nilai Harapan pelanggan Kelompok Bunga A3
Relia bility 1 Tepat Waktu 0
0% 4 40%
4 40%
2 20%
10 100
0 0% %
2 2 20%
3 30%
4 40%
1 10%
10100%
Kesesuaian dengan janji yang ditawarkan
0 0%
2 1
7 35%
8 40
3 15
20 10
Jumlah 0 0% 0% % % 0%
nsiveness Respo1
% 1 1
4 40%
4 40
1 10
10 10
Kesigapan pekerja 0 0 0% % % 0%
2 Penanganan keluhan 0 1 10
4 40%
4 40%
1 10%
10 1000% % %
Jumlah 0%
2 10%
8 40%
8 40%
2 10%
20100%
0
Assurance 1 rhatian, kesopanan 2
204 40%
2 20%
2 20%
10100
Keramahan, pe 0 0% %
%
2
0 0
4 40%
4 40
2 20
1010
Prestasi dan reputasi 0 0% % % %
0%
2 1
8 40%
6 30
4 20
20 10
Jumlah 0 0% 0% % % 0%
Emphaty 1
0 0
5 50%
4 40
1 10
10 10
Kemudahan komunikasi 0 0% % % % 0%
2 Kem 0 1 10
4 40%
4 40%
1 10%
10 100
ampuan pekerja berkomunikasi 0% % %
0%
1 5%
9 45%
8 40%
2 10%
20100%
Jumlah 0
Tangibles 1 Penampilan fisik 0
0% 3 0%
3 60%
3 40%
1 0%
10 100%
2 Kebersihan dan kerapian 0 0%
2 20%
3 30%
4 40%
1 1%
10 100%
3 Kenyamanan ruangan 0 0%
1 10%
6 60%
2 20%
1 10%
10 100%
4 Penampilan pekerja 0 0%
2 20%
4 40%
2 20%
2 20%
10 100%
Jumlah 0 0%
8 20%
16 40%
11 27,5%
5 12.5%
40 100%
Dimensi produk 1 Harga 0
0% 1 10%
4 40%
3 30%
2 20%
10 100%
2 Ukuran 0 0%
0 0%
3 30%
5 50%
2 20%
10 100%
3 Keragaman 0 0%
0 10%
3 40%
5 40%
2 10%
10 100%
Jumlah 0 0%
1 3,34%
10 33,33%
13 43,33%
6 20%
30 100%
Keterangan : 1 = sangat tidak penting, 2 = Tidak penting, 3 = cukup penting, 4 = penting, 5 = sangat penting
91
Lampiran 15. Parameter dalam aspek kinerja k
Tingkat Kinerja
elompok
No Pertanyaan 1 2 3 4 5
Jumlah
1 Pendefinisian tugas dan tanggung jawab
1 10%
6 60%
2 20%
1 10%
0 0%
10 100%
2 Pendistribusian tugas dan tanggung jawab pada unit-unit organisasi
1 10%
4 40%
3 30%
2 20%
1 10%
10 100%
3 Pemahaman kebijakan dan prosedur dan pelaksanaannya
0 0%
5 25%
2 20%
2 20%
1 10%
10 100%
4 Produktivitas anggota kelompok 1 10%
4 40%
3 30%
1 10%
1 10%
10 100%
5 Kerjasama dalam menjaga arus data dengan lancar
2 20%
3 30%
4 40%
1 10%
0 0%
10 100%
6 Pencapaian sasaran dalam masing-masing kegiatan
1 10%
4 40%
3 30%
2 20%
0 0%
10 100%
7 Pengelolaan data 1 10%
4 40%
2 20%
2 20%
0 0%
10 100%
8 Perencanaan dan pengendalian operasi-operasi
2 20%
5 50%
2 20%
1 10%
0 0%
10 100%
9 Meminimkannya jumlah kesalahan di tiap-tiap operasi
2 20%
4 40%
3 30%
1 10%
0 0%
10 100%
10 Penanganan penghambat dalam pengolahan data
1 10%
4 40%
3 30%
2 20%
0 0%
10 100%
11 Penundaan dalam pengolahan data
0 0%
3 30%
1 10%
3 30%
3 30%
10 100%
12 Pentingnya hasil tiap operasi 2 20%
4 40%
3 30%
1 10%
0 0%
10 100%
13 Terjadinya tumpang tindih dalam operasi
0 0%
0 0%
0 0%
4 40%
6 60%
10 100%
14 Keharmonisan arus data intern dengan arus data ekstern
1 10%
5 50%
3 30%
1 10%
0 0%
10 100%
15 Sistem pengendalian internal 2
20% 4
40% 4
40% 0
0% 0
0% 10
100%
16 Penggunaan peralatan pengolahan data
1 10%
4 40%
4 40%
1 10%
0 0%
10 100%
17 Standar kerja 2 20%
5 50%
3 30%
0 0%
0 0%
10 100%
18 Kemudahan akses dan pembaharuan file
0 0%
4 40%
4 40%
2 20%
0 0%
10 100%
19 Kearsipan laporan-laporan 2 20%
3 30%
3 30%
2 20%
0 0%
10 100%
20 Penyiapan data bila diperlukan 2 20%
5 50%
2 20%
1 10%
0 0%
10 100%
92
Tingkat Kinerja No Pertanyaan 1 2 3 4 5
Jumlah
21 Pentingnya tembusan dokumen-dokumen
2 20%
4 40%
3 30%
1 10%
0 0%
10 100%
22 Penanganan dokumen 1 10%
4 40%
4 40%
1 10%
0 0%
10 100%
23 Kemudahan sistem untuk beradaptasi.
3 30%
3 30%
3 30%
1 10%
0 0%
10 100%
TOTAL 30 13,04%
91 39,57%
64 27,82%
33 14,35%
12 5,22%
230 100%
93
Lampiran 16. Parameter dalam aspek pembaharuan organisasi
Pembaharuan organisasi No Pertanyaan 1 2 3 4 5 Jumlah
1 Pengambilan langkah-langkah yang nyata untuk kemajuan kelompok
5 50%
4 40%
1 10%
0 0%
0 0%
10 100%
2 Dorongan pimpinan kepada anggota untuk meningkatkan pengetahuan untuk pembelajaran
4 40%
5 50%
1 10%
0 0%
0 0%
10 100%
3 Pemberian penghargaan pimpinan kepada anggota yang berhasil
0 0%
4 40%
6 60%
0 0%
0 0%
10 100%
4 Dorongan pimpinan untuk memahami organisasi secara keseluruhan
4 40%
5 50%
1 10%
0 0%
0 0%
10 100%
5 Keseriusan pimpinan dalam perbaikan menyeluruh pada organisasi
3 30%
5 50%
2 20%
0 0%
0 0%
10 100%
6 Peningkatan komunikasi dan pembelajaran bertahap antar unit
3 30%
6 60%
1 10%
0 0%
0 0%
10 100%
7 Perencanaan metode untuk saling belajar demi keberhasilan bersama.
2 20%
4 40%
4 40%
0 0%
0 0%
10 100%
TOTAL 21 30%
33 47,14%
16 22,86%
0 0%
0 0%
70 100%
94
Lampiran 17. Parameter dalam aspek dinamika belajar
Dinamika Belajar No Pertanyaan 1 2 3 4 5 Jumlah
1 Penerapan sistem belajar dan bekerja dengan baik
1 10%
5 50%
4 40%
0 0%
0 0%
10 100%
2 Peningkatan pengetahuan di bidang tugas sebagai prioritas utama
3 30%
6 60%
1 10%
0 0%
0 0%
10 100%
3 Kemampuan anggota berpikir dan bertindak menggunakan pendekatan sistem yang menyeluruh
4 40%
5 50%
1 10%
0 0%
0 0%
10 100%
4 Penggunaan beragam cara untuk mempercepat proses peningkatan pengetahuan di bidang kerja
3 30%
5 50%
2 20%
0 0%
0 0%
10 100%
5 Kesempatan untuk memperluas wawasan pengetahuan melalui pembelajaran adaptif, antisipatif dan kreatif
5 50%
4 40%
1 10%
0 0%
0 0%
10 100%
6 Dukungan untuk belajar dan saling tukar pikiran dan pengalaman dari anggota lain
3 30%
5 50%
2 20%
0 0%
0 0%
10 100%
7 Penerapan komunikasi efektif antara ketua kelompok dan anggota kelompok.
4 40%
5 50%
1 10%
0 0%
0 0%
10 100%
TOTAL 23 32,86%
35 50%
12 17,14%
0 0%
0 0%
70 100%
95
Lampiran 18. Parameter dalam aspek tingkat kepuasan anggota
Tingkat Kepuasan No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 Jumlah
1 Kesempatan anggota bekerja sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan
0 0%
0 0%
4 40%
5 50%
1 10%
10 100%
2 Kesempatan anggota untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rekan anggota.
0 0%
0 0%
5 50%
4 40%
1 10%
10 100%
3 Kesempatan melakukan pekerjaan dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki
0 0%
0 0%
4 40%
4 40%
2 20%
10 100%
4 Kesempatan melakukan sesuatu yang baru dari waktu ke waktu
0 0%
0 0%
5 50%
5 50%
0 0%
10 100%
5 Kesempatan menjadi bagian penting dalam kelompok kerja
0 10%
0 10%
4 40%
3 30%
3 30%
10 100%
6 Kesempatan untuk berkembang pada pekerjaan saat ini
0 0%
0 0%
4 40%
5 50%
1 10%
10 100%
7 Kesempatan untuk menggunakan metode sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan
0 0%
0 0%
6 60%
4 40%
0 0%
10 100%
8 Kesempatan untuk memberitahu rekan kerja yang seharusnya dilakukan
0 0%
0 0%
5 50%
5 50%
0 0%
10 100%
9 Cara ketua kelompok memimpin anggota
0 0%
0 0%
4 40%
6 60%
0 0%
10 100%
10 Kemampuan ketua kelompok dalam membuat keputusan
0 0%
1 10%
3 30%
5 50%
1 10%
10 100%
11 Penerapan kebijakan organisasi dalam kegiatan sehari-hari
0 0%
0 0%
5 50%
4 40%
1 10%
10 100%
12 Imbalan kerja dikaitkan dengan beban kerja
0 0%
1 10%
4 40%
4 40%
1 10%
10 100%
96
Lampiran 18. Lanjutan
Tingkat Kepuasan No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 Jumlah
13 Jaminan kerja yang diberikan organisasi kepada anggota kelompok
0 0%
1 10%
5 50%
3 30%
1 10%
10 100%
14 Keharmonisan kerja sesama anggota kelompok
0 0%
0 0%
4 40%
5 50%
1 10%
10 100%
15 Kebebasan untuk menggunakan penilaian
0 0%
2 20%
5 50%
3 30%
0 0%
10 100%
16 Kenyamanan kerja dan fasilitas kerja dalam kelompok
0 0%
1 10%
4 40%
4 40%
1 10%
10 100%
17 Melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan batin
2 20%
5 50%
3 30%
0 0%
0 0%
10 100%
18 Kesibukan sepanjang jam kerja
0 0%
1 10%
4 40%
5 50%
0 0%
10 100%
19 Penghargaan atau sanksi jika menyelesaikan pekerjaan dengan baik atau tidak baik
0 0%
0 0%
4 40%
4 40%
2 20%
10 10%
20 Kepuasan anggota dalam pelaksanaan pekerjaan
0 0%
0 0%
4 40%
5 50%
1 10%
10 100%
TOTAL 2 1%
12 6%
86 43%
83 42%
17 9%
200 100%
97
Lampiran 19. Parameter dalam aspek pemberdayaan
Tingkat Penerapan No Pertanyaan 1 2 3 4 5 Jumlah
1 Pemberdayaan anggota untuk meningkatkan kinerja organisasi
0 0%
0 0%
0 0%
4 40%
6 60%
10 100%
2 Dukungan ketua kelompok dalam pelatihan dan mengawasi hasil yang dipelajari
0 0%
0 0%
0 0%
3 30%
7 70%
10 100%
3 Kesempatan anggota untuk berpartisipasi aktif dalam rangka peningkatan pengetahuan
0 0%
0 0%
1 10%
5 50%
4 40%
10 100%
4
Keaktifan ketua kelompok berbagi pengetahuan kepada kelompok
0 0%
0 0%
0 0%
5 50%
5 50%
10 100%
5 Kewenangan pendelegasian
wewenang untuk mengetahui kemampuan dan tanggung jawab
0 0%
0 0%
2 20%
4 40%
4 40%
10 100%
6 Peran aktif ketua dalam melatih
0 0%
0 0%
1 10%
3 30%
6 60%
10 100%
7 Memfasilitasi dan mengawasi untuk peningkatan kinerja dan pembelajaran bersama.
0 0%
0 0%
0 0%
5 50%
5 50%
10 100%
TOTAL 0 0%
0 0%
4 6%
29 41%
37 53%
70 100%
98
Lampiran 20. Tingkat aspek penerapan teknologi
Tingkat Penerapan No Pertanyaan 1 2 3 4 5 Jumlah
1 Bimbingan penggunaan komputer bagi anggota kelompok
0 0%
0 0%
0 0%
3 30%
7 70%
10 100%
2 Akses data anggota untuk efektifitas kerja
0 0%
0 0%
0 0%
5 50%
5 50%
10 100%
3 Proses pembelajaran dengan fasilitas sistem informasi komputer
0 0%
0 0%
6 60%
4 40%
0 0%
10 100%
4
Penyediaan sarana multi media disediakan untuk menciptakan lingkungan organisasi pembelajaran
0 0%
0 0%
2 20%
4 40%
4 40%
10 100%
5 Program desain peningkatan kinerja secara elektronik
0 0%
0 0%
8 80%
2 20%
0 0%
10 100%
6 Penyesuaian perangkat lunak untuk mengumpulkan, memberi kode, menciptakan dan mengirim informasi sesuai kebutuhan masa yang akan datang
0 0%
0 0%
6 60%
4 40%
0 0%
10 100%
7 Dorongan pembelajaran yang tepat dan berteknologi tinggi
0 0%
0 0%
4 40%
6 60%
0 0%
10 100%
TOTAL 0 0%
0 0%
26 37%
28 40%
16 23%
70 100%
99
Lampiran 21. Rincian faktor yang dinilai, nilai dan nilai maksimum tingkat kemitraan usaha tanaman hias akuarium
No Faktor yang dinilai Nilai Nilai Mak I Aspek Proses Manajemen Kemitraan
1 Perencanaan 150 a. Perencanaan Kemitraan 100 1) Penyusunan rencana dilakukan bersama 50 2) Penyusunan rencana dilakukan oleh perusahaan mitra 25 3) Penyususnan rencana dilakukan oleh kelompok 25 b. Kelengkapan Perencanaan 50 1) Lingkup Perencanaan 6 aspek 50 (pemasaran, permodalan, pembinaan teknologi, pembinaan manajemen, sarana produksi, prasarana) 2) Lingkup Perencanaan 5 aspek 45 (pemasaran, permodalan, pembinaan teknologi, pembinaan manajemen, sarana produksi) 3) Lingkup Perencanaan 4 aspek 40 (pemasaran, permodalan, pembinaan teknologi, pembinaan manajemen) 4) Lingkup Perencanaan 3 aspek 35 (pemasaran, permodalan, pembinaan teknologi) 5) Lingkup Perencanaan 2 aspek 30 (pemasaran dan permodalan) 6) Lingkup Perencanaan 1 aspek (pemasaran) 25 2 Pengorganisasian 150 a. Bidang Khusus 25 1) Ada unit khusus yang menangani kemitraan 25 2) Tak ada unit khusus yang menangani kemitraan 0 b. Kontrak Kerjasama 125 1) Keberadaan 25 (a) Ada kontrak kerjasama secara tertulis 25 (b) Tak ada kontrak kerjasama secara tertulis, 10 melainkan secara lisan (c) Tidak ada kontrak kerjasama baik lisan maupun 0 Tulisan 2) Isi Kontrak Kerjasama 50 (a) Meliputi aspek kualitas, produktivitas, kontinuitas 50 hasil, harga, sistem pembayaran, saprodi, permodalan dan sangsi (b) Hanya sebagian besar dari kede;alapan aspek di 40 atas termuat dalam isi kontrak kerjasama (c) Tidak memuat kedelapan aspek di atas dalam 0 kontrak kerjasama
100
Lanjutan Lampiran 21.
No Faktor yang dinilai Nilai Nilai Mak c. Bentuk kerjasama 50 1) Lengkap dan jangka panjang serta memuat ketentuan 50 hak dan kewajiban yang jelas 2) Lengkap dan jangka panjang namun tidak memuat 15 ketentuan hak dan kewajiban yang jelas 3) Sederhana, jangka panjang dan memuat ketentuan 45 hak dan kewajiban yang jelas 4) Sederhana, tidak memuat ketentuan hak dan kewajiban 15 yang jelas namun jangka panjang 5) Lengkap, jangka pendek dan memuat ketentuan hak 40 dan kewajiban yan jelas 6) Lengkap, jangka pendek namun tidak memuat 10 ketentuan hak dan kewajiban yang jelas 7) Sederhana dan jangka pendek serta tidak memuat 40 ketentuan hak dan kewajiban yang jelas 3 Pelaksanaan dan Efektivitas Kerjasama 200 A. Pelaksanaan Kerjasama 50 1) Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perjanjian dan 50 dilakukan secara transparan 2) Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perjanjian 30 tetapi tidak dilakukan secara transparan 3) Pelaksanaan tidak dilakukan sesuai dengan perjanjian 10 dan tidak transparan B. Efektivitas Kerjasama 150 (1) Kejelasan Peranan (a) Adanya kejelasan peranan masing-masing 25 pihak yang bermitra dengan instansi terkait (b) Tidak adanya kejelasan masing-masing pihak 0 yang bermitra dengan instansi terkait (2) Kontinuitas suplai (a) Adanya konyinuitas suplai komoditi dari 25 kelompok mitra kepada perusahaan mitra (b) Tidak adanya kontinuitas suplai komoditi dari 0 kelompok mitra kepada perusahaan mitra (3) Kualitas suplai (a) Ada kualitas yang sesuai dengan standar 25 (b) Tidak ada kualitas yang sesuai dengan standar 0 (4) Sistem pembayaran (a) Dilaksanakan sesuai dengan kontrak kerjasama 25 (b) Dilaksanakan tidak sesuai dengan kontrak kerjasama 0
101
Lanjutan Lampiran 21.
No Faktor yang dinilai Nilai Nilai Mak (5) Cara Pembayaran (a) Tunai 25 (b) 1 minggu kemudian 15 (c) 1-4 minggu kemudian 10 (d) Lebih dari 4 minggu 0 (6) Penentuan harga (a) Dilakukan bersama diketahui pembina 25 (b) Dilakukan perusahaan diketahui pembina 15 (c) Dilakukan perusahaan tanpa melibatkan kelompok 0 dan instansi terkait. JUMLAH NILAI ASPEK PROSES MANAJEMEN KEMITRAAN 500 II Aspek Manfaat
1 Ekonomi 250 A. Pendapatan 100 (1) Pendapatan meningkat 100 (2) Pendapatan tetap 50 (3) Pendapatan berkurang 0 B. Harga di tingkat petani 50 (1) Harga lebih tinggi dengan harga pasar 50 (2) Harga sama dengan harga pasar 25 (3) Harga lebih rendah dengan harga pasar 0 C. Produktivitas 50 (1) Produktivitasnya lebih tinggi 50 (2) Produktivitasnya sama 25 (3) Produktivitasnya lebih rendah 0 D. Resiko Usaha 50 (1) Resiko dibagi secara proporsional 50 (2) Resiko ditanggung perusahaan 40 (3) Resiko ditanggung kelompok 20 (4) Resiko dibagi tak proporsional 10 2 Teknis 100 A. Mutu 50 (1) Mutu lebih baik 50 (2) Mutu sama 25 (3) Mutu lebih rendah 0 B. Penguasaan Teknologi 50 (1) Penguasaan teknologi meningkat 50 (2) Penguasaan teknologi sama 25 (3) Penguasaan teknologi menurun 0 C. Sosial 100 a. Keinginan kontinuitas kerjasama 50 (1) Ada kemungkinan untuk meneruskan kerjasama 50 (2) Tak ingin melanjutkan kerjasama 25
102
Lanjutan Lampiran 21.
No Faktor yang dinilai Nilai Nilai Mak (3) Perusahaan ingin melanjutkan, kelompok 10 tidak ingin melanjutkan kerjasama. (4) Tak ingin melanjutkan kerjasama. 0 b. Pelestarian Lingkungan 50 (1) Konservasi tanah, air, lingkungan dan penanganan 50
limbah sesuai dengan pedoman teknis dan kaidah
yang berlaku (2) Penanganan limbah sesuai dengan peraturan tetapi 25 penanganan konservasi tidak sesuai pedoman. (3) Tak melakukan penanganan limbah, tetapi penangan 25 Konservasi sesuai ketentuan (4) Tak melakukan konservasi dan penanganan limbah 0 JUMLAH NILAI ASPEK MANFAAT 500
TOTAL NILAI ASPEK PROSES MANAJEMEN KEMITRAAN DAN NILAI ASPEK MANFAAT 1000
103
Lampiran 22. Daftar nama tanaman air produksi kelompok Bunga Air “Aqua Plantindo”
1. Acorus pussilus 2. Alternathera bettzickiana “giant” 3. Alternathera bettzickiana “green” 4. Alternathera bettzickiana “red” 5. Alternathera lilacina 6. Alternathera rosaefolia 7. Alternathera reinecki ocipus 8. Alternathera rosaefolia 9. Alternathera species 10. Ammania senegalensis 11. Anubias sp 12. Aponogeton crispus “plant” 13. Aponogeton crispus “bulb” 14. Aponogeton undulates “plant” 15. Aponogeton undulates “bulb” 16. Aquafern (soft leaf) 17. Aquafern (hard leaf) 18. Bacopa amplexicaulis’e’ 19. Bacopa lanigera 20. Bacopa monieri 21. Bacopa myriophilloides 22. Bacopa rotundifolia 23. Blyxa aubertii 24. Blyxa japonica 25. Cabomba aquatica 26. Cabomba caroliniana 27. Cabomba piauhyensis 28. Caladium 29. Ceratophyllum demersum 30. Ceratopteris thalictroides 31. Cold water Mix (Cabomba+Lysc+Densa) 32. Cordyline “red edge” 33. Crassula helmsii 34. Croton species 35. Cryptocoryne balansae 36. Cryptocoryne becketti 37. Cryptocoryne ciliate 38. Cryptocoryne cordata 39. Cryptocoryne hudoroii 40. Cryptocoryne lingua
104
Lanjutan Lampiran 22.
41. Cryptocoryne pontederifolia 42. Cryptocoryne wendtii 43. Cryptocoryne wilisii 44. Cyperus helferi 45. Diafenbaeka 46. Dracaena dremensis 47. Dracaena sanderiana 48. Dracaena “variegata” 49. Echinodorus gricsebachii 50. Echinodorus”indian red” 51. Echinodorus latifolius 52. Echinodorus marble queen 53. Echinodorus martii 54. Echinodorus nitcheii-parviflorus 55. Echinodorus ozelot 56. Echinodorus paniculatus-bleheri 57. Echinodorus paniculatus-bleheri XL 58. Echinodorus puriensis amazonicus 59. Echinodorus radican 60. Echinodorus radican “broadleaf” 61. Echinodorus “stardust” 62. Echinodorus species 63. Echinodorus tenellus 64. Echinodorus uruguayensis 65. Egeria densa 66. Egeria najas 67. Eichhornia crassipes 68. Eleocharis parvula 69. Eleocharis vivipara 70. Eriocaulon cinereum 71. Fittonia species 72. Glossostigma 73. Gymnocoronis spilanthoidesa 74. Hemigraphis colorata 75. Hemigraphis exotica 76. Hemigraphis repanda 77. Houyttonia species 78. Hydrocotle leucocephala 79. Hydrocotle sibtirthoides 80. Hydrocotle verticillata 81. Hygrophilla corimbosa var.angustifolia
105
Lanjutan Lampiran 22.
82. Hygrophilla corimbosa var. cherry leaf 83. Hygrophilla corimbosa “compacta” 84. Hygrophilla corimbosa var.costata 85. Hygrophilla corimbosa var.lacustris 86. Hygrophilla corimbosa var.siamensis 87. Hygrophilla corimbosa var.stricta 88. Hygrophilla corimbosa var.salicifolia 89. Hygrophilla difformis/synema triflorium 90. Hygrophilla polysperma 91. Hygrophilla polysperma “broadleaf” 92. Hygrophilla polysperma “rosanervig/sunset” 93. Hygrophilla polysperma “variegatus” 94. Hygrophilla red stricta/hemigraphis spesies 95. Hygrophilla species red 96. Hygrorhyza aristata 97. Lagarosiphone major/elodea crispa 98. Lilaeopsis brasiliensis/new zelandiae 99. Limnophilla aquatica 100. Limnophilla aromatica 101. Limnophilla hippuroides 102. Limnophilla sessiliflora 103. Lindernia rotundifolia 104. Lobelia cardinalis 105. Lobelia cardinalis 106. Ludwigia arquata 107. Ludwigia bravipes 108. Ludwigia inclinata 109. Ludwigia inclinata “cuba” 110. Ludwigia natan palustris”emersed” 111. Ludwigia natan palustris”submersed” 112. Ludwigia ovalis 113. Ludwigia repens 114. Lysimachia nummularia 115. Marsilea quadrifolia 116. Mayaca fern”bogoriensis” 117. Mayaca fluviatilis 118. Micranthenum orbiculatum 119. Micrantenum umbrosum 120. Microsorium pteropus 121. Microsorium pteropus”sp/windelov” 122. Microsorium pteropus”grand leaf”
106
Lanjutan Lampiran 22.
123. Microsorium pteropus”long leaf” 124. Myriophillum mattogrossense 125. Mrriophillum scabratum 126. Myriophillum proserpinacoides 127. Nuphar japonica 128. Nymphaea species”red” 129. Nymphaea zenkeri 130. Ophiopogon jaburan 131. Ophiopogon jaburan”variegatus” 132. OPhiopogon japonicum 133. Ottelia alismoideyii 134. Pistia stratiotes 135. Potamageton ga 136. Pogostemon stellatus/eustralis stellata 137. Polygonum sp 138. Riccia fluitans 139. Rotala indica/rotundifolia 140. Rotala macandra”submersed” 141. Rotala walichii/mayaca spesies 142. Rotala walichii long leaf 143. Sagittaria natans 144. Sagittaria spatyphylum-hattoni 145. Saururus cernuus 146. Selaginella sp/”selaginela-water cactus 147. Selaginela widenowii 148. Shinnersia rivularis”variegatus” 149. Singapura pride/Rheo discolor 150. Spattyphylum 151. Spattyphylum willisii 152. Tonina fluviatilis 153. Utricularia species 154. Vallisneria gigantean 155. Vallisneria gigantean”marmor” 156. Vallisneria natans 157. Vallisneria spiralis asiatica 158. Valisneria spiralis corkseren 159. Valisneria dubyana/java”moss” 160. Valisneria spiralis rubra 161. Valisneria spiralis torta 162. Vesicularia dubyana/Java “moss” 163. Vesicularia sp/ Indonesian “pelia”
107
Lampiran 23. Foto-foto dalam penelitian.
108
Lanjutan Lampiran 23
109
Lanjutan Lampiran 23.
110
Lanjutan Lampiran 23.
111
Lanjutan Lampiran 23.
112
Lanjutan Lampiran 23.
113
Lanjutan Lampiran 23.
114
Lampiran 24. Kuesioner Penelitian
I. PROFIL KELOMPOK
1. Nama Responden : ...............................................................
2. Jabatan di kelompok : ...............................................................
3. Pendidikan : …………………………………………
4. Nama Kelompok : ...............................................................
5. Jumlah Anggota Kelompok : ...............................................................
6. Alamat : ...............................................................
7. Jenis Usaha : ...............................................................
8. Visi Kelompok : ...............................................................
9. Misi Kelompok : ...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
10. Tujuan Kelompok : ..............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
11. Jumlah Anggota : ..............................................................
12. Siapa inisiator pendirian kelompok ? : ..................................................
13. Bagaimana awal berdirinya? ...................................................
14. Apa pertimbangan berdirinya usaha ini? ..............................................
15. Apa meneruskan usaha orang tua? ......................................................
16. Apakah pendirian kelompok bekerjasama dengan beberapa pihak?
...............................................................................................................
17. Apakah usaha ini ikut-ikutan lingkungan/masyarakat?
..............................................................................................................
115
Lanjutan Lampiran 24.
18. Ceritakan sejarah berdirinya kelompok ?
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
19. Bagaimana struktur organisasi? .......................................................
20. Berapa modal awal : .............................................................. .....
21. Berapa nilai aset kelompok? ...........................................................
22. Bagaimana struktur modal ? ..........................................................
Modal sendiri : .......................................................
Modal dari luar : .......................................................
21. Berapa jenis tanaman hias yang diusahakan? .................. jenis
22. Jenis tanaman hias yang menjadi andalan/unggulan? ....................
........................................................................................................
23. Berapa kapasitas produksi ? ......................../bulan
24. Omzet penjualan ? ........................................................................
25. Rata-rata profit marjin ? ...............................................................
116
Lanjutan Lampiran 24.
26. Biaya Operasional
a. Sewa lahan : ...................................................
b. Bibit : ...................................................
- Bibit lokal : ...................................................
- Bibit impor : ....................................................
c. Pupuk yang digunakan : ................................................................
Jenis pupuk ............. : ....................................................
d. Pestisida : .................................................................
Jenis pestisida ..................................................................
e. Biaya Tenaga Kerja :
- Pengolahan Tanah : ..................................................................
- Penanaman : ..................................................................
- Pemupukan : ..................................................................
- Penyiangan : ..................................................................
- Pemanenan : ..................................................................
- Biaya Perawatan : ..................................................................
- Biaya Pemanenan : ..................................................................
- Biaya Transportasi : ..................................................................
f. Biaya lainnya
- Moulding Pot : ……………………………..........
- Pencetakan Pot : ……………………………..........
- Pembuatan saung : ………………………………......
- Pembelian sarana produksi : ……………………………...........
- Pembuatan kolam, shading net, jalan setapak ……………….......
- Pembelian mesin packing : ………………………………….......
- Pembelian stereoform : ……………………………….......
- Pembelian kardus : ………………………………………....... - Pembelian lain-lain sebutkan : ……………………………...
117
Lanjutan Lampiran 24.
II. ASPEK TEKNIK PRODUKSI
1. Apa saja fasilitas, peralatan dan mesin-mesin yang dimiliki kelompok
dalam usaha tanaman hias akuarium? ...............................................
.............................................................................................................
2. Bagaimana kondisi fasilitas, peralatan dan mesin-mesin yang dimiliki?
...............................................................................................................
3. Apa saja bahan yang digunakan dalam proses produksi? ....................
................................................................................................................
4. Bagaimana cara memperoleh bahan baku yang diperlukan untuk
proses produksi?
................................................................................................
5. Apakah bahan yang diperlukan cukup tersedia di pasar? ......................
.................................................................................................................
6. Apakah kualitas bahan yang diperlukan selalu memenuhi standar yang
diperlukan? .............................................................................................
7. Bagaimana anda memperoleh bibit tanaman hias akuarium?
.................................................................................................................
8. Bibit tanaman hias akuarium apa saja yang anda tanam?
.................................................................................................................
9. Apakah bibit tanaman hias akuarium selalu beli atau membibitkan
sendiri?
.................................................................................................................
10. Bagaimana cara mendatangkan bibit yang dibeli lewat impor?
.................................................................................................................
118
Lanjutan Lampiran 24.
11. Apakah anggota mengetahui teknik bercocok tanam yang baik?
..........................................................................................................
12. Apakah masing-masing bibit memerlukan teknik penanaman yang
berbeda?
....................................................................................................
13. Apakah dari bibit yang ditanam selalu menghasilkan tanaman yang
diminati pasar?
...........................................................................................................
14. apakah ada hama/penyakit yang sering menyerang tanaman hias
akuarium?
..........................................................................................................
15. Apa upaya yang dilakukan dalam mengamankan dari serangan hama
dan penyakit?
...............................................................................................................
16. Apa saja bahan yang dipenuhi oleh pemasok?
........................................... ....................................................................
17. Bagaimana proses produksi tanaman hias akuarium?
................................................................................................................
18. Berapa kapasitas produksi tanaman hias akuarium?
.................................................................................................................
19. Bagaimana kriteria mutu produk tanaman yang dibutuhkan pasar?
.................................................................................................................
20. Apakah anggota kelompok mempunyai kemampuan dalam
menggunakan peralatan dan mesin-mesin yang ada?
.................................................................................................................
119
Lanjutan Lampiran 24.
21. Apakah anggota kelompok menguasai teknik produksi tanaman hias
akuarium?
....................................................................................................
22. Apakah ada pembinaan dan pendampingan dalam proses produksi ?
.................................................................................................................
23. Bagaimana kriteria mutu produk tanaman yang dibutuhkan pasart?
.................................................................................................................
24. Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap tahap pada
proses produksi?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
120
Lanjutan Lampiran 24.
III. ASPEK PEMASARAN
1. Berapa banyak permintaan pasar dalam negeri per minggu/ per bulan?
.................................................................................................................
2. Berapa banyak permintaan pasar luar negeri per minggu/ per bulan?
.................................................................................................................
3. Bagaimana penawaran yang anda lakukan?
.................................................................................................................
4. Berapa penawaran dari penghasil tanaman sejenis yang anda
ketahui?
.................................................................................................................
5. Berapa banyak jumlah penghasil tanaman hias akuarium sejenis yang
anda ketahui? ........................................................................................
6. Bagaimana mekanisme penetapan harga jual yang anda lakukan?
................................................................................................................
7. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi harga jual tanaman hias
akuarium?
.................................................................................................................
8. Berapa banyak pesaing yang anda ketahui?
................................................................................................................
9. Bagaimana persaingan untuk mendapatkan bahan baku yang
diperlukan?
.................................................................................................................
10. Bagaimana peluang pasar dari tanaman hias akuarium?
.................................................................................................................
11. Dimana tujuan pasar dari tanaman hias akuarium? ..............................
.................................................................................................................
121
12. Bagaimana tataniaga pemasaran dari tanaman hias akuarium?
.................................................................................................................
13. Bagaimana jaringan pemasaran tanaman hias akuarium yang anda
ketahui?
................................................................................................................
14. Berapa volume penjualan tanaman hias akuarium per minggu?
................................................................................................................
15. Jenis tanaman apa saja yang anda pasarkan ? ....................................
................................................................................................................
16. Apakah pembelinya sudah jelas? ........................................................
17. Apakah dilakukan segmentasi pasar? ..................................................
18. Apakah posisi perusahaan di antara pesaing telah berada pada posisi
yang baik? .............................................................................................
19. Apakah pangsa pasar produk tanaman hias akuarium meningkat?
................................................................................................................
20. Apakah biaya yang dikeluarkan telah efisien? ....................................
...............................................................................................................
21. Apakah saluran distribusi telah memuaskan? .....................................
...............................................................................................................
22. Apakah kelompok melakukan penelitian pasar? .................................
...............................................................................................................
23. Apakah dari produk anda telah diberikan harga yang sesuai keinginan?
................................................................................................................
24. Apakah anda melakukan promosi, iklan atau publikasi? ......................
.................................................................................................................
25. Dengan menggunakan media apa anda melakukan promosi?
.................................................................................................................
122
Lanjutan Lampiran 24.
26. Apakah efektif promosi yang anda lakukan? ........................................
................................................................................................................
27. Kemana saja pemasaran tanaman hias akuarium? ...............................
.................................................................................................................
28. Kalau anda suplayer, perusahaan apa saja tempat anda suplay?
................................................................................................................
................................................................................................................
29. Menurut anda perusahaan mana yang memberikan harga terbaik? ....
...............................................................................................................
123
Lanjutan Lampiran 24. IV. ASPEK KEUANGAN
1. Sebutkan komponen biaya yang diperlukan untuk usaha tanaman hias
akuarium?
.................................................................................................................
2. Berapa biaya yang dibutuhkan dalam usaha tanaman hias akuarium?
.................................................................................................................
3. Berapa pendapatan dari hasil penjualan tanaman hias akuarium?
.................................................................................................................
4. Berapa kebutuhan modal yang diperlukan dalam usaha tanaman hias
akuarium?................................................................................................
.................................................................................................................
5. Dari mana saja sumber permodalan usaha anda?
.................................................................................................................
6. Apakah kelompok anda memiliki modal kerja yang cukup?
.................................................................................................................
7. Apakah kelompok anda memiliki cash flow yang baik sebagai
penunjang operasionalnya?
.................................................................................................................
8. Apakah ada modal dari luar dari usaha anda?
.................................................................................................................
9. Apakah ada yang menangani khusus masalah keuangan di kelompok
anda?
.................................................................................................................
10. Berapa modal lancar dalam usaha tanaman hias akuarium ini?
.................................................................................................................
124
Lanjutan Lampiran 24.
11. Berapa hutang lancar pada usaha anda ?
.................................................................................................................
12. Berapa laba bersih per bulan dari hasil penjualan anda? ....................
.................................................................................................................
13. Berapa penjualan bersih per bulan ? .....................................................
14. Berapa rata-rata piutang anda per bulan terhadap penjualan?
...............................................................................................................
15. Berapa total biaya yang dikeluarkan setiap bulan ? ..........................
..............................................................................................................
16 Apakah anda memiliki hutang pada perusahaan penerima hasil
produksi?
.....................................................................................................
17 Bagaimana sistem pembayaran dari perusahaan penerima hasil
produksi? .....................................................................................
......................................................................................................
18. Apakah mitra anda membayar tepat pada waktunya? ................
......................................................................................................
19. Bagaimana perputaran modal kerja pada usaha anda? ............
.....................................................................................................
20. Apabila anda memiliki hutang dari pemodal (mitra) bagaimana cara
membayar ( per bulan, per triwulan, atau per semester atau per
tahun)?
..........................................................................................................
.........................................................................................................
125
Lanjutan Lampiran 24.
21. Berapa produksi dan omzet dari hasil tanaman hias akuarium pada
lima tahun terakhir?
Tahun 2003 Produksi.........................
Omzet......................................
Tahun 2004 Produksi.........................
Omzet......................................
Tahun 2005 Produksi.........................
Omzet......................................
Tahun 2006 Produksi.........................
Omzet......................................
Tahun 2007 Produksi.........................
Omzet......................................
Tahun 2008 Produksi ........................
Omzet .....................................
23. Laporan keuangan lima tahun terakhir?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
126
Lanjutan Lampiran 24. V. ASPEK STRATEGI A. TINGKAT KEPENTINGAN / KEUTAMAAN (FAKTOR - FAKTOR KEKUATAN)
Untuk kepentingan tabulasi (mohon diisi) : Nama Responden : ................................................ Jenis Kelamin : ................................................ Umur : ............................ tahun Bagian : ................................................ Masa kerja : ................................................ Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
1. Tidak penting / tidak utama 2. Kurang penting / kurang utama 3. Cukup penting / cukup utama 4. Penting / utama 5. Paling penting / paling utama No PERNYATAAN Tingkat Kepentingan /
keutamaan
I Faktor Kekuatan pada usaha tanaman hias akuarium
1 2 3 4 5
a
Keuletan ketua kelompok dalam
mengelola usaha
b Ketrampilan yang dimiliki
c Kemampuan inovasi
d Loyalitas karyawan
e Ketersediaan bibit
f Mutu bibit baik
Bagaimana tingkat kepentingan dari faktor-faktor kekuatan di bawah ini?
127
Lanjutan Lampiran 24. g Tersedianya mesin-mesin dan
peralatan
h Komunikasi yang baik antara ketua dengan anggota kelompok
i Usaha lebih efisien karena dikelola langsung
j Mutu produk k Hubungan baik dengan pemasok
bahan baku
l Lingkungan kerja bersifat kekeluargaan
m Pemilihan segmen pasar yang tepat
n Spesifikasi usaha o Adanya kelompok p Pengalaman Usaha q Penjualan mudah r Saluran distribusi mudah atau
sederhana
s Hubungan baik dengan eksportir t Pengadaan bibit mudah u Meningkatnya sistem
manajemen(perencanaan, produksi dan pemasaran).
v Kemitraan Usaha terbuka w Menyerap banyak tenaga kerja
yang cukup ahli dan berpengalaman
128
Lanjutan Lampiran 24. B. TINGKAT KEPENTINGAN / KEUTAMAAN (FAKTOR-FAKTOR KELEMAHAN)
Untuk kepentingan tabulasi (mohon diisi) : Nama Responden : ................................................ Jenis Kelamin : ................................................ Umur : ............................ tahun Bagian : ................................................ Masa kerja : ................................................ Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
1. Tidak penting / tidak utama 2. Kurang penting / kurang utama 3. Cukup penting / cukup utama 4. Penting / utama 5. Paling penting / paling utama No PERNYATAAN Tingkat Kepentingan /
Keutamaan
II Faktor kelemahan pada usaha tanaman hias akuarium
1 2 3 4 5
- Sisi Input
a. Kesulitan memperoleh modal
b. Kesulitan mendapatkan bibit
unggul
c. Biaya produksi tidak minimal
d. Kapasitas produksi terbatas
Bagaimana tingkat kepentingan dari faktor-faktor kelemahan di bawah ini?
129
e. Bantuan teknis kurang
f. Harga sarana produksi naik pada
bulan tertentu
g. Alat transportasi terbatas
h. Kurangnya informasi pasar
i. Ketergantungan modal pada
pihak eksportir
j. Belum kuatnya jaringan
pemasaran
- Sisi Proses Produksi
k Proses produksi lemah
l. Pencatatan keuangan masih
sederhana
m. Belum ada sertifikasi
n. Kurangnya jalur distribusi pada
pasar potensial
o. Kurang kegiatan promosi
p. Pendelegasian dan prosedur
kerja tidak tertulis
- Sisi Output
q. Produk mudah rusak/layu
r. Harga produk berfluktuasi
s. Harga jual ditentukan pihak
eksportir
t. Produksi berdasarkan pesanan,
tidak ada persediaan
130
Lanjutan Lampiran 24. C. TINGKAT KEPENTINGAN /KEUTAMAAN ( FAKTOR-FAKTOR PELUANG)
Untuk kepentingan tabulasi (mohon diisi) : Nama Responden : ................................................ Jenis Kelamin : ................................................ Umur : ............................ tahun Bagian : ................................................ Masa kerja : ................................................ Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
1. Tidak penting / tidak utama 2. Kurang penting / kurang utama 3. Cukup penting / cukup utama 4. Penting / utama 5. Paling penting / paling utama No PERNYATAAN Tingkat Kepentingan /
keutamaan
III Faktor peluang pada usaha tanaman hias akuarium
1 2 3 4 5
a. Permintaan tinggi/pertumbuhan
jumlah konsumen
b. Harga berdasar harga pasar
/harga tinggi
c. Kebijakan pemerintah
mendukung
Bagaimana tingkat keutamaan dari faktor-faktor peluang di bawah ini?
131
Lanjutan Lampiran 24.
d. Kemajuan teknologi
e. Adanya pembinaan dan pelatihan
f. Produk cukup dikenal konsumen
g. Produk sudah memiliki pembeli
tetap
h. Jalur distribusi masih terbuka
luas
i. Ketersediaan bahan baku cukup
j. Bangkitnya pecinta tanaman hias
akuarium
k. Pengembangan kemitraan cukup
terbuka
l. Hubungan baik dengan
pelanggan
m. Hubungan baik dengan eksportir
n. Kebijakan pemerintah yang
mendukung usaha
132
Lanjutan Lampiran 24.
D. TINGKAT KEPENTINGAN / KEUTAMAAN (FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN)
Untuk kepentingan tabulasi (mohon diisi) : Nama Responden : ................................................ Jenis Kelamin : ................................................ Umur : ............................ tahun Bagian : ................................................ Masa kerja : ................................................ Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
1. Tidak penting / tidak utama 2. Kurang penting / kurang utama 3. Cukup penting /cukup utama 4. Penting / utama 5. Paling penting / paling utama No PERNYATAAN Tingkat Kepentingan /
keutamaan
IV Faktor ancaman pada usaha tanaman hias akuarium
1 2 3 4 5
a. Adanya proteksi
b. Persyaratan mutu
c. Harga pasar fluktuatif
d. Perubahan selera konsumen
e. Persaingan negara produsen
f. Bahaya penyakit
Bagaimana tingkat keutamaan dari faktor-faktor ancaman di bawah ini?
133
Lanjutan Lampiran 24.
g. Adanya kenaikan biaya produksi
h. Kondisi ekonomi belum stabil
i. Memiliki kemampuan terbatas
j. dalam mengadopsi teknologi
k. Pesaing makin banyak
l. Resiko kegagalan ditanggung
sendiri
m. Menurunnya pangsa pasar
ekspor
n. Munculnya pesaing baru
o. Kenaikan upah minimum
regional
134
Lanjutan Lampiran 24.
ASPEK STRATEGI A. TINGKAT KEKUATAN PENGARUH (FAKTOR-FAKTOR KEKUATAN)
Untuk kepentingan tabulasi (mohon diisi) : Nama Responden : ................................................ Jenis Kelamin : ................................................ Umur : ............................ tahun Bagian : ................................................ Masa kerja : ................................................ Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
1. Tidak berpengaruh kuat 2. Kurang berpengaruh kuat 3. Cukup berpengaruh kuat 4. Berpengaruh kuat 5. Sangat berpengaruh kuat No PERNYATAAN Tingkat Kekuatan Pengaruh
I Faktor Kekuatan pada usaha tanaman hias akuarium
1 2 3 4 5
A
Keuletan ketua kelompok dalam
mengelola usaha
B Ketrampilan yang dimiliki
C Kemampuan inovasi
D Loyalitas karyawan
Bagaimana tingkat kekuatan pengaruh dari faktor-faktor kekuatan di bawah ini?
135
Lanjutan Lampiran 24.
E Ketersediaan bibit F Mutu bibit baik G Tersedianya mesin-mesin dan
peralatan
H Komunikasi yang baik antara ketua dengan anggota kelompok
I Usaha lebih efisien karena dikelola langsung
J Mutu produk K Hubungan baik dengan pemasok
bahan baku
L Lingkungan kerja bersifat kekeluargaan
M Pemilihan segmen pasar yang tepat
N Spesifikasi usaha O Adanya kelompok P Pengalaman Usaha Q Penjualan mudah R Saluran distribusi mudah atau
sederhana
S Hubungan baik dengan eksportir T Pengadaan bibit mudah U Meningkatnya sistem
manajemen(perencanaan, produksi dan pemasaran).
V Kemitraan Usaha terbuka W Menyerap banyak tenaga kerja
yang cukup ahli dan berpengalaman
136
Lanjutan Lampiran 24. B. TINGKAT KEKUATAN PENGARUH (FAKTOR_FAKTOR KELEMAHAN)
Untuk kepentingan tabulasi (mohon diisi) : Nama Responden : ................................................ Jenis Kelamin : ................................................ Umur : ............................ tahun Bagian : ................................................ Masa kerja : ................................................ Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
1. Tidak berpengaruh kuat 2. Kurang berpengaruh kuat 3. Cukup berpengaruh kuat 4. Berpengaruh kuat 5. Sangat berpengaruh kuat No PERNYATAAN Tingkat Kekuatan Pengaruh
II Faktor kelemahan pada usaha tanaman hias akuarium
1 2 3 4 5
- Sisi Input
k. Kesulitan memperoleh modal
l. Kesulitan mendapatkan bibit
unggul
m. Biaya produksi tidak minimal
n. Kapasitas produksi terbatas
o. Bantuan teknis kurang
Bagaimana tingkat kekuatan pengaruh dari faktor-faktor kelemahan di bawah ini?
137
Lanjutan Lampiran 24.
p. Harga sarana produksi naik pada bulan tertentu
q. Alat transportasi terbatas r. Kurangnya informasi pasar s. Ketergantungan modal pada
pihak eksportir
t. Belum kuatnya jaringan pemasaran
- Sisi Proses Produksi
k Proses produksi lemah
l. Pencatatan keuangan masih sederhana
m. Belum ada sertifikasi n. Kurangnya jalur distribusi pada
pasar potensial
o. Kurang kegiatan promosi p. Pendelegasian dan prosedur
kerja tidak tertulis
- Sisi Output
q. Produk mudah rusak/layu
r. Harga produk berfluktuasi
s. Harga jual ditentukan pihak eksportir
t. Produksi berdasarkan pesanan, tidak ada persediaan
138
Lanjutan Lampiran 24.
C. TINGKAT KEKUATAN PENGARUH (FAKTOR- FAKTOR PELUANG)
Untuk kepentingan tabulasi (mohon diisi) : Nama Responden : ................................................ Jenis Kelamin : ................................................ Umur : ............................ tahun Bagian : ................................................ Masa kerja : ................................................ Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
1. Tidak berpengaruh kuat 2. Kurang berpengaruh kuat 3. Cukup berpengaruh kuat 4. Berpengaruh kuat 5. Sangat berpengaruh kuat No PERNYATAAN Tingkat Kekuatan Pengaruh
III Faktor peluang pada usaha tanaman hias akuarium
1 2 3 4 5
a. Permintaan tinggi/pertumbuhan
jumlah konsumen
b. Harga berdasar harga pasar
/harga tinggi
c. Kebijakan pemerintah
mendukung
d. Kemajuan teknologi
Bagaimana tingkat kekuatan pengaruh dari faktor-faktor peluang di bawah ini?
139
Lanjutan Lampiran 24.
e. Adanya pembinaan dan pelatihan
f. Produk cukup dikenal konsumen
g. Produk sudah memiliki pembeli
tetap
h. Jalur distribusi masih terbuka
luas
i. Ketersediaan bahan baku cukup
j. Bangkitnya pecinta tanaman hias
akuarium
k. Pengembangan kemitraan cukup
terbuka
l. Hubungan baik dengan
pelanggan
m. Hubungan baik dengan eksportir
n. Kebijakan pemerintah yang
mendukung usaha
140
Lanjutan Lampiran 24.
D. TINGKAT KEKUATAN PENGARUH (FAKTOR - FAKTOR ANCAMAN)
Untuk kepentingan tabulasi (mohon diisi) : Nama Responden : ................................................ Jenis Kelamin : ................................................ Umur : ............................ tahun Bagian : ................................................ Masa kerja : ................................................ Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
1. Tidak berpengaruh kuat 2. Kurang berpengaruh kuat 3. Cukup berpengaruh kuat 4. Berpengaruh kuat 5. Sangat berpengaruh kuat No PERNYATAAN Tingkat Kekuatan Pengaruh
IV Faktor ancaman pada usaha tanaman hias akuarium
1 2 3 4 5
a. Adanya proteksi
b. Persyaratan mutu
c. Harga pasar fluktuatif
d. Perubahan selera konsumen
e. Persaingan negara produsen
f. Bahaya penyakit
g. Adanya kenaikan biaya produksi
Bagaimana tingkat kekuatan pengaruh dari faktor-faktor ancaman di bawah ini?
141
Lanjutan Lampiran 24.
h. Kondisi ekonomi belum stabil
i. Memiliki kemampuan terbatas
j. Dalam mengadopsi teknologi
k. Pesaing makin banyak
l. Resiko kegagalan ditanggung
sendiri
m. Menurunnya pangsa pasar
ekspor
n. Munculnya pesaing baru
o. Kenaikan upah minimum
regional
142
Lanjutan Lampiran 24. VI. ASPEK KINERJA
Untuk kepentingan tabulasi (mohon diisi) : Nama Responden : ................................................ Jenis Kelamin : ................................................ Umur : ............................ tahun Bagian : ................................................ Masa kerja : ................................................ Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
6. Sangat Baik 7. Baik 8. Cukup Baik 9. Kurang 10. Sangat Kurang
No PERTANYAAN TINGKAT KINERJA
1 Apakah tugas dan tanggung jawab telah didefinisikan dengan baik?
1 2 3 4 5
2 Apakah tugas dan tanggung jawab telah didistribusikan pada unit-unit organisasi?.
1 2 3 4 5
3 Apakah kebijakan dan prosedur telah dipahami dan dilaksanakan dengan baik?.
1 2 3 4 5
4 Apakah produktivitas anggota kelompok memuaskan?
1 2 3 4 5
5 Apakah unit organisasi telah saling bekerja sama untuk menjaga arus data dengan lancar?
1 2 3 4 5
6 Apakah masing-masing kegiatan telah mencapai sasarannya?
1 2 3 4 5
7 Apakah volume puncak data telah ditangani dengan baik?
1 2 3 4 5
Bagaimana kinerja anggota kelompok saudara?
143
Lanjutan Lampiran 24. 8 Apakah operasi-operasi telah
direncanakan dan dikendalikan dengan baik?
1 2 3 4 5
9 Apakah jumlah kesalahan di tiap operasi
telah dapat diminimumkan?
1 2 3 4 5
10 Tidak ada operasi yang menghambat arus data?
1 2 3 4 5
11 Terjadi penundaan dalam pengolahan data?
1 2 3 4 5
12 Hasil dari tiap operasi adalah penting? 1 2 3 4 5
13 Tidak terjadi operasi yang tumpang tindih 1 2 3 4 5
14 Arus data informal harmonis dengan arus data formal
1 2 3 4 5
15 Sistem pengendalian internal dapat diandalkan
1 2 3 4 5
16 Peralatan pengolahan data telah digunakan secara efektif dan efisien
1 2 3 4 5
17 Terdapat standar kerja yang baik 1 2 3 4 5
18 File dapat mudah diakses dan diperbarui 1 2 3 4 5
19 Terdapat salinan atas file dan laporan-laporan
1 2 3 4 5
20 Laporan-laporan dapat disiapkan dengan mudah dari file dan dokumen yang ada
1 2 3 4 5
21 Tembusan dari dokumen-dokumen yang ada memang diperlukan
1 2 3 4 5
22 Dokumen-dokumen yang ada cukup efektif
1 2 3 4 5
23 Sistem mudah untuk beradaptasi terhadap kejadian khusus dan perubahan-perubahan yang terjadi.
1 2 3 4 5
144
Lanjutan Lampiran 24. VII. ASPEK PEMBAHARUAN ORGANISASI
Untuk kepentingan tabulasi (mohon diisi) : Nama Responden : ................................................ Jenis Kelamin : ................................................ Umur : ............................ tahun Bagian : ................................................ Masa kerja : ................................................ Alamat : .................................................
1. Apakah pimpinan telah melakukan langkah-langkah yang nyata untuk
kemajuan kelompok? a. Belum melakukan b. Kurang melakukan c. Cukup melakukan d. Melakukan e. Banyak melakukan
2. Apakah pimpinan mendorong anggota kelompok dalam meningkatkan pengetahuan untuk pembelajaran? a. Belum mendorong b. Kurang mendorong c. Cukup mendorong d. Mendorong e. Sangat mendorong
3. Apakah pimpinan memberikan penghargaan kepada anggota yang berhasil? a. Belum memberikan b. Kurang memberikan c. Cukup memberikan d. Memberikan sebagian besar anggota yang berhasil e. Sudah memberikan semua anggota yang berhasil
4. Apakah pimpinan mewajibkan anggota kelompok untuk memahami organisasi secara keseluruhan. a. Belum mewajibkan b. Kurang mewajibkan c. Cukup mewajibkan d. Mewajibkan e. Sangat mewajibkan
Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini?
145
Lanjutan Lampiran 24.
5. Apakah pimpinan serius dalam perbaikan menyeluruh pada organisasi? a. Belum serius b. Kurang serius c. Cukup serius d. Serius e. Sangat serius
6. Apakah pimpinan meningkatkan komunikasi dan pembelajaran bertahap antar bagian dalam organisasi? a. Belum meningkatkan b. Kurang meningkatkan c. Cukup meningkatkan d. Meningkatkan e. Sangat meningkatkan
7. Apakah pimpinan merencanakan metode/cara untuk saling belajar demi keberhasilan bersama? a. Belum merencanakan b. Kurang merencanakan c. Cukup merencanakan d. Merencanakan e. Sangat merencanakan
146
Lanjutan Lampiran 24. VIII. ASPEK DINAMIKA BELAJAR
Nama Responden : ................................................
Jenis Usaha : ................................................
Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
1. Anggota kelompok dapat bekerja dan belajar dengan baik dalam
organisasi.
a. Belum diterapkan
b. Diterapkan pada sebagian kecil organisasi
c. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu organisasi
d. Diterapkan pada sebagian besar organisasi.
e. Diterapkan secara menyeluruh pada organisasi
2. .Meningkatkan pengetahuan dibidang tugas sebagai prioritas utama.
a. Belum diterapkan
b. Diterapkan pada sebagian kecil organisasi
c. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu organisasi
d. Diterapkan pada sebagian besar organisasi.
e. Diterapkan secara menyeluruh pada organisasi
3. Anggota mampu berpikir dan bertindak menggunakan pendekatan
sistem yang menyeluruh.
a. Belum diterapkan
b. Diterapkan pada sebagian kecil organisasi
c. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu organisasi
d. Diterapkan pada sebagian besar organisasi.
e. Diterapkan secara menyeluruh pada organisasi
147
Lanjutan Lampiran 24.
4. Menggunakan beragam cara dan metode untuk mempercepat proses
peningkatan pengetahuan di bidang kerja.
a. Belum diterapkan
b. Diterapkan pada sebagian kecil organisasi
c. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu organisasi
d. Diterapkan pada sebagian besar organisasi.
e. Diterapkan secara menyeluruh pada organisasi
5. Kesempatan untuk memperluas wawasan pengetahuan melalui
pembelajaran adaptif, antisipatif dan kreatif.
a. Belum diterapkan
b. Diterapkan pada sebagian kecil organisasi
c. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu organisasi
d. Diterapkan pada sebagian besar organisasi.
e. Diterapkan secara menyeluruh pada organisasi
6. Dukungan untuk belajar dan saling tukar pikiran dan pengalaman dari
anggota lain.
a. Belum diterapkan
b. Diterapkan pada sebagian kecil organisasi
c. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu organisasi
d. Diterapkan pada sebagian besar organisasi.
e. Diterapkan secara menyeluruh pada organisasi
7. Menjalankan komunikasi efektif antara ketua kelompok dan kelompok.
a. Belum diterapkan
b. Diterapkan pada sebagian kecil organisasi
c. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu organisasi
d. Diterapkan pada sebagian besar organisasi.
e. Diterapkan secara menyeluruh pada organisasi
148
Lanjutan Lampiran 24.
IX. ASPEK TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA KELOMPOK
Untuk kepentingan tabulasi (mohon diisi) : Nama Responden : ................................................ Jenis Kelamin : ................................................ Umur : ............................ tahun Bagian : ................................................ Masa kerja : ................................................ Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
11. Sangat Tidak Puas 12. Tidak Puas 13. Cukup Puas 14. Puas 15. Sangat Puas
No PERTANYAAN TINGKAT KEPUASAN
1 Saya mendapat kesempatan bekerja sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan.
1 2 3 4 5
2 Saya mendapat kesempatan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rekan kerja.
1 2 3 4 5
3 Saya mendapat kesempatan melakukan pekerjaan dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki.
1 2 3 4 5
4 Saya mendapat kesempatan melakukan sesuatu yang baru dari waktu kewaktu.
1 2 3 4 5
5 Saya mendapat kesempatan menjadi bagian penting dalam kelompok kerja
1 2 3 4 5
6 Saya mendapat kesempatan untuk dapat berkembang pada pekerjaan saat ini.
1 2 3 4 5
Bagaimana tingkat kepuasan saudara menjadi anggota kelompok?
149
Lanjutan Lampiran 24.
7 Saya mendapat kesempatan untuk menggunakan metode sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan.
1 2 3 4 5
8 Saya mendapat kesempatan untuk memberitahu rekan kerja saudara kerja apa yang seharusnya dilakukan.
1 2 3 4 5
9 Cara Ketua kelompok memimpin anggota kelompok.
1 2 3 4 5
10 Kemampuan ketua kelompok dalam membuat keputusan
1 2 3 4 5
11 Penerapan kebijakan organisasi dalam kegiatan sehari-hari
1 2 3 4 5
12 Imbalan kerja dikaitkan dengan beban kerja yang saudara lakukan
1 2 3 4 5
13 Jaminan kerja yang diberikan organisasi kepada anggota kelompok
1 2 3 4 5
14 Keharmonisan kerja sesama anggota kelompok.
1 2 3 4 5
15 Kebebasan untuk menggunakan penilaian saudara sendiri
1 2 3 4 5
16 Kenyamanan kerja dan fasilitas kerja dalam kelompok
1 2 3 4 5
17 Melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan batin saudara
1 2 3 4 5
18 Selalu sibuk sepanjang jam kerja 1 2 3 4 5
19 Penghargaan atau sanksi yang saudara terima jika menyelesaikan pekerjaan dengan baik atau tidak baik.
1 2 3 4 5
20 Kepuasan anggota dalam pelaksanaan pekerjaan
1 2 3 4 5
.
.
Berikan saran anda kepada organisasi untuk peningkatan kepuasan kerja anda ! ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ........................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................
150
.Lanjutan Lampiran 24.
.X. ASPEK PENGELOLAAN PENGETAHUAN Untuk mengetahui aspek pengelolaan pengetahuan beberapa hal yang
harus ditanyakan, diamati dan dicermati adalah sebagai berikut:
No PERTANYAAN TINGKAT PENERAPAN
1 Secara aktif anggota kelompok mencari informasi untuk memperbaiki kinerja kelompok.
1 2 3 4 5
2 Senantiasa mengembangkan mekanisme baru untuk berbagi hasil pembelajaran dalam lingkungan kerja.
1 2 3 4 5
3 Anggota dibekali ketrampilan berpikir kreatif.
1 2 3 4 5
4 Memiliki sistem dan kemampuan mengakses informasi internal dan eksternal .
1 2 3 4 5
5 Mendukung anggota meningkatkan pengetahuan..
1 2 3 4 5
6 Antar anggota menghargai proses pembelajaran dan saling berbagi pengetahuan.
1 2 3 4 5
7 Meningkatkan fungsi antar bagian untuk saling berbagi pengetahuan.
1 2 3 4 5
Keterangan:
16. Belum diterapkan 17. Diterapkan pada sebagian kecil 18. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu 19. Diterapkan pada sebagian besar organisasi 20. Sudah diterapkan secara menyeluruh
151
.Lanjutan Lampiran 24.
XI. ASPEK PEMBERDAYAAN
Pertanyaan yang diajukan, diamati dan dicermati untuk mengetahui
tingkat penerapan pada aspek pemberdayaan adalah sebagai berikut:
No PERTANYAAN TINGKAT PENERAPAN
1 Pemberdayaan anggota untuk meningkatkan kinerja organisasi.
1 2 3 4 5
2 Ketua kelompok mendukung pelatihan dan mengawasi hasil yang dipelajari.
1 2 3 4 5
3 Memberi kesempatan kepada anggota untuk berpartisipasi aktif dalam rangka peningkatan pengetahuan.
1 2 3 4 5
4 Keaktifan ketua kelompok berbagi pengetahuan kepada kelompok .
1 2 3 4 5
5 Kewenangan pendelegasian wewenang untuk mengetahui kemampuan dan tanggung jawab..
1 2 3 4 5
6 Ketua kelompok berperan aktif untuk melatih, memfasilitasi dan mengawasi untuk peningkatan kinerja anggota.
1 2 3 4 5
7 Ketua dan karyawan senantiasa melakukan pembelajaran bersama.
1 2 3 4 5
Keterangan :
21. Belum diterapkan 22. Diterapkan pada sebagian kecil 23. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu 24. Diterapkan pada sebagian besar organisasi 25. Sudah diterapkan secara menyeluruh
152
.Lanjutan Lampiran 24.
XII. ASPEK PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
Untuk mengetahui tingkat penerapan pada aspek pembelajaran dan
pertumbuhan beberapa hal yang harus diamati, dicermati dan ditanyakan
adalah
No PERTANYAAN TINGKAT PENERAPAN
1 Anggota kelompok dapat bekerja dan belajar dengan baik dalam organisasi.
1 2 3 4 5
2 Meningkatkan pengetahuan dibidang tugas sebagai prioritas utama.
1 2 3 4 5
3 Anggota mampu berpikir dan bertindak menggunakan pendekatan sistem yang menyeluruh.
1 2 3 4 5
4 Menggunakan beragam cara dan metode untuk mempercepat proses peningkatan pengetahuan di bidang kerja.
1 2 3 4 5
5 Kesempatan untuk memperluas wawasan pengetahuan melalui pembelajaran adaptif, antisipatif dan kreatif.
1 2 3 4 5
6 Dukungan untuk belajar dan saling tukar pikiran dan pengalaman dari anggota lain.
1 2 3 4 5
7 Dukungan untuk belajar dan saling tukar pikiran dan pengalaman dari anggota lain.
1 2 3 4 5
8 Menjalankan komunikasi efektif antara ketua kelompok dan kelompok.
1 2 3 4 5
Keterangan : 26. Belum diterapkan 27. Diterapkan pada sebagian kecil 28. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu 29. Diterapkan pada sebagian besar organisasi 30. Sudah diterapkan secara menyeluruh
153
.Lanjutan Lampiran 24. XIII. ASPEK PENERAPAN TEKNOLOGI
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini, untuk setiap jawaban berikan tanda
silang (x)!
31. Belum diterapkan 32. Diterapkan pada sebagian kecil 33. Diterapkan pada bagian-bagian tertentu 34. Diterapkan pada sebagian besar organisasi 35. Sudah diterapkan secara menyeluruh No PERTANYAAN TINGKAT PENERAPAN
1 Setiap anggota mendapat bimbingan penggunaan komputer
1 2 3 4 5
2 Karyawan dapat memiliki akses data untuk efektifitas kerja.
1 2 3 4 5
3 Proses pembelajaran dengan fasilitas sistem informasi komputer.
1 2 3 4 5
4 Sarana multi media disediakan untuk menciptakan lingkungan organisasi pembelajaran.
1 2 3 4 5
5 Mendesain program peningkatan kinerja secara elektronik.
1 2 3 4 5
6 Menyesuaikan perangkat lunak untuk mengumpulkan, memberi kode, menciptakan dan mengirim informasi sesuai kebutuhan masa yang akan datang.
1 2 3 4 5
7 Mendorong pembelajaran yang tepat dan berteknologi tinggi.
1 2 3 4 5
Bagaimana pendapat anda terhadap pertanyaan di bawah ini?
154
Lanjutan Lampiran 24.
XIV. ASPEK KEMITRAAN
Nama Responden : ................................................
Jenis Usaha : ................................................
Alamat : .................................................
Nama Perusahaan Mitra : .................................................
Alamat : .................................................
Petunjuk dalam memberikan jawaban :
Pilih salah satu jawaban di bawah ini dengan memberikan tanda silang
(x)!
I. Proses manajemen kemitraan
1. Saat penyusunan rencana kemitraan, dilakukan oleh
a. Perusahaan mitra bersama kelompok mitra
b. Perusahaan mitra secara sepihak
c. Kelompok mitra secara sepihak
2. Lingkup perencanaan meliputi
a. Aspek pemasaran, permodalan, pembinaan teknologi,
pembinaan manajemen, sarana produksi, prasarana (6 aspek)
b. Aspek pemasaran, permodalan, pembinaan teknologi,
pembinaan manajemen, sarana produksi (5 aspek)
c. Aspek pemasaran, permodalan, pembinaan teknologi,
pembinaan manajemen (4 aspek)
d. Aspek pemasaran, permodalan, pembinaan teknologi (3 aspek)
e. Aspek pemasaran pemasaran dan permodalan saja (2 aspek)
f. Aspek pemasaran saja (1 aspek)
155
Lanjutan Lampiran 24.
3. Apakah ada bidang khusus/unit khusus yang menangani kegiatan
kemitraan?
a. Ada
b. Tidak ada
4. Apakah ada kontrak kerja sama antara perusahaan mitra dengan
kelompok Mitra?
a. ada
b. tidak ada
5. Kalau ada kontrak kerjasama, bagaimana bentuknya?
a. lisan
b. tertulis
6. Kalau tertulis, isi kontrak kerjasama meliputi apa saja?
a. Isi kontrak meliputi aspek kualitas, produktivitas, kontinyuitas
hasil, harga, sistem pembayaran, sarana produksi, permodalan
dan sanksi (8 aspek).
b. Isi kontrak hanya sebagian besar dari 8 aspek aspek diatas
c. Isi kontrak hanya sebagian kecil dari 8 aspek tersebut diatas.
7. Bagaimana bentuk kerjasamanya?
a. Lengkap, jangka panjang dan memuat ketentuan Hak dan
Kewajiban yang jelas.
b. Lengkap, jangka panjang dan tidak memuat ketentuan Hak dan
Kewajiban yang jelas.
c. Sederhana, jangka panjang dan memuat ketentuan Hak dan
Kewajiban yang jelas.
156
Lanjutan Lampiran 24.
d. Sederhana, jangka panjang dan tidak memuat ketentuan hak
dan kewajiban yang jelas.
e. Lengkap, jangka pendek dan memuat ketentuan Hak dan
Kewajiban yang jelas.
f. Lengkap, jangka pendek dan tidak memuat ketentuan hak dan
Kewajiban yang jelas.
g. Sederhana, jangka pendek serta tidak memuat ketentuan hak
dan kewajiban yang jelas.
8. Bagaimana pelaksanaan kerjasamanya?
a. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perjanjian dan dilakukan
secara transparan.
b. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perjanjian dan tidak
dilakukan secara transparan.
c. Pelaksanaan tidak dilakukan sesuai dengan perjanjian dan tidak
transparan.
9. Bagaimana efektivitas kerjasama dari sisi kejelasan peranan?
a. Peranan masing-masing pihak yang bermitra dengan instansi
terkait ada kejelasan.
b. Peranan masing-masing yang bermitra dengan instansi terkait
tidak adanya kejelaan.
10. Bagaimana kontinyuitas suplay?
a. Suplay komoditi dari kelompok mitra kepada perusahaan mitra
adalah kontinyu.
b. Suplay komoditi dari kelompok mitra kepada perusahaan mitra
adalah tidak kontinyu.
157
Lanjutan Lampiran 24.
11. Bagaimana kualitas suplai?
a. Adanya kualitas yang sesuai dengan standar.
b. Tidak adanya kualitas yang sesuai dengan standar.
12. Bagaimana sistem pembayarannya?
a. Sistem pembayaran dilaksanakan sesuai dengan kontrak
kerjasama.
b. Sistem pembayaran dilaksanakan tidak sesuia dengan
kontrak kerjasama.
13. Bagaimana cara pembayarannya?
a. Dilakukan secara tunai.
b. Dilakukan 1 minggu kemudian
c. Dilakukan 1 – 4 minggu kemudian
d. Dilakukan lebih dari 4 minggu.
14. Bagaimana penentuan harganya?
a. Penentuan harga dilakukan oleh perusahaan mitra bersama
kelompok mitra diketahui oleh pembina.
b. Penentuan harga dilakukan oleh perusahaan mitra diketahui
oleh pembina.
c. Penentuan harga hanya dilakukan oleh perusahaan mitra
tanpa melibatkan kelompok mitra maupun Dinas/Instansi
terkait.
158
Lanjutan Lampiran 24.
II. ASPEK MANFAAT
1. Bagaimana pengaruh terhadap pendapatan setelah melakukan
kemitraan?
a. Pendapatan meningkat bila dibandingkan sebelum bermitra.
b. Pendapatan tetap bila dibandingkan sebelum bermitra.
c. Pendapatan berkurang bila dibandingkan sebelum bermitra.
2. Bagaimana harga di tingkat pembudidaya?
a. Harga lebih tinggi dari harga pasar.
b. Harga sama dengan harga pasar.
c. Harga lebih rendah dari harga pasar.
3. Bagaimana produktivitasnya setelah melakukan kemitraan usaha?
a. Produktivitasnya lebih tinggi setelah bermitra.
b. Produktivitasnya sama setelah bermitra.
c. Produktivitasnya lebih rendah setelah bermitra.
4. Bagaimana dengan masalah resiko?
a. Resiko usaha dibagi secara proporsional antara perusahaan
mitra dengan kelompok mitra.
b. Resiko usaha ditanggung oleh perusahaan mitra.
c. Resiko usaha ditanggung oleh kelompok mitra.
d. Resiko usaha dibagi secara tidak profesional.
5. Bagaimana dengan masalah mutu?
a. Mutu produksi setelah kemitraan lebih baik dibandingkan
sebelum bermitra.
b. Mutu produksi setelah kemitraan usaha sama dibandingkan
sebelum bermitra.
c. Mutu produksi setelah kemitraan lebih rendah bila dibandingkan
sebelum bermitra.
159
Lanjutan Lampiran 24.
6. Bagaimana dengan penguasaan teknologi?
a. Ada peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan penguasaan
teknologinya setelah bermitra.
b. Sama pengetahuan, ketrampilan dan penguasaan teknologinya
setelah bermitra.
c. Tidak meningkat/menurun pengetahuan, ketrampilan dan
penguasaan teknologinya setelah bermitra.
7. Bagaimana keinginan keberlanjutan kerjasama?
a. Ada keinginan baik perusahaan mitra dan kelompok mitra untuk
meneruskan kerjasama.
b. Tidak ada keinginan perusahaan mitra untuk melanjutkan
kerjasama, tetapi kelompok mitra ingin meneruskan kerjasama.
c. Perusahaan mitra ingin meneruskan kerjasama, tetapi
kelompok mitra tidak ingin melanjutkan kerjasama.
d. Tidak ingin melanjutkan kerjasama baik perusahaan mitra
maupun kelompok mitra.
8. Bagaimana dengan usaha pelestarian lingkungan?
a. Konservasi tanah, air, lingkungan dan penanganan limbah sesui
dengan kaidah konservasi atau peraturan yang berlaku.
b. Konservasi tanah, air, lingkungan dan penanganan limbah tidak
sesui dengan kaidah konservasi atau peraturan yang berlaku.
c. Tidak melakukan penanganan limbah tapi penanganan
konservasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Tidak melakukan konservasi dan penanganan limbah