- 1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, … kep bkipm... · Indikator output dari IKK ini...
Transcript of - 1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, … kep bkipm... · Indikator output dari IKK ini...
- 1 -
KEPUTUSAN
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
NOMOR 69/KEP-BKIPM/2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
LOKASI SEBARAN PENYAKIT IKAN KARANTINA YANG DIIDENTIFIKASI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencegah tersebarnya penyakit
ikan karantina, maka perlu mengetahui dan
menginventarisir jenis penyakit ikan karantina,
inang serta daerah sebarannya sebagai bahan
penyusunan peta daerah sebar penyakit ikan
karantina;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu,
dan Keamanan Hasil Perikanan tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Indikator Kinerja Kegiatan
Lokasi Sebaran Penyakit Ikan Karantina Yang
Diidentifikasi;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 nomor 56,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3482);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4433)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);
3. Peraturan . . .
- 2 -
3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang
Karantina Ikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4197);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
5. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2017 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:
PER. 05/MEN/2005 tentang Tindakan Karantina
Ikan Untuk Pengeluaran Media Pembawa Hama dan
Penyakit Ikan Karantina;
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER. 25/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan;
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220);
9. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
80/KEPMEN-KP/2015 tentang Penetapan Jenis-
Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan,
Media Pembawa, dan Sebarannya;
10. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
58/KEPMEN-KP/2016 tentang Status Area Tidak
Bebas Penyakit Ikan Karantina Di Wilayah Negara
Republik Indonesia;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL
PERIKANAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN LOKASI
SEBARAN PENYAKIT IKAN KARANTINA YANG
DIIDENTIFIKASI.
KESATU . . .
- 3 -
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Indikator
Kinerja Kegiatan Lokasi Sebaran Penyakit Ikan Karantina
Yang Diidentifikasi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Kepala Badan ini.
KEDUA : Tingkat Pusat dan Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dalam
pelaksanaan kegiatannya harus mengacu kepada
Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud diktum KESATU.
KETIGA : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Juni 2017
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN
HASIL PERIKANAN,
ttd.
RINA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas,
Sugiman
Lembar Pengesahan
No. Nama Pejabat Paraf
1 Sekretaris BKIPM
2 Kepala Pusat Karantina Ikan
3 Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama
dan Humas
4 Kepala Sub Bagian Hukum
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatnya lalu lintas komoditas perikanan dapat berdampak
terhadap masuk dan tersebarnya Penyakit Ikan Karantina (PIK), baik dari
luar negeri, dari suatu area ke area lain di dalam negeri atau keluarnya
dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
Dalam upaya mengetahui status suatu PIK atau penyakit ikan
tertentu dalam suatu wilayah/area, Badan Karantina Ikan, Pengendalian
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan melaksanakan kegiatan pemetaan
sebaran PIK yang bertujuan untuk mengetahui dan menginventarisir jenis
PIK, inang serta daerah sebarannya sebagai bahan penyusunan peta
daerah sebar PIK, dan dalam rangka menetapkan kebijakan operasional
karantina ikan.
Pada Tahun 2017, Pusat Karantina Ikan mempunyai sasaran
strategis terkait penyebaran PIK yang diwujudkan dalam Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK), yaitu:
1. Terwujudnya pencegahan penyebaran PIK, pengendalian keamanan
hayati ikan yang partisipatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan yang
tertuang dalam IKK penyakit ikan karantina yang dicegah
penyebarannya antar zona dengan target 100%;
2. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sistem perkarantinaan,
keamanan hayati ikan secara profesional dan partisipatif tertuang dalam
IKK Lokasi sebaran penyakit ikan karantina yang diidentifikasi dengan
target 220 lokasi.
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
NOMOR 69/KEP-BKIPM/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN INDIKATOR
KINERJA KEGIATAN LOKASI SEBARAN PENYAKIT IKAN KARANTINA YANG
DIIDENTIFIKASI
2
Untuk itu, perlu disusun Petunjuk Teknis (JUKNIS) IKK Lokasi
Sebaran Penyakit Ikan Karantina (PIK) yang Diidentifikasi Tahun 2017
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pemantauan PIK di UPT KIPM.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Petunjuk Teknis ini adalah sebagai acuan bagi
pelaksana kegiatan baik di Puskari maupun UPT KIPM dalam
melaksanakan kegiatan seperti yang telah tertuang pada Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK) Lokasi Sebaran Penyakit Ikan Karantina yang Diidentifikasi.
C. Sasaran
Sasaran Petunjuk Teknis ini adalah tersedianya peta sebaran
penyakit ikan karantina sebagai dasar revisi Keputusan Menteri Kelautan
dan Perikanan tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama Dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa, Dan Sebarannya, serta Penetapan
Area yang Tidak Bebas Penyakit Ikan Karantina, Golongan, dan Media
Pembawanya di dalam Wilayah Negara Republik indonesia.
D. Indikator Output
Indikator output dari IKK ini adalah 220 (dua ratus dua puluh) lokasi
kabupaten/kota yang telah dilakukan pemetaan sebaran penyakit ikan
karantina, dengan target jumlah lokasi sebaran masing-masing UPT KIPM
sebagaimana Lampiran 4.
E. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam penyusunan Juknis ini, adalah :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,
Ikan, dan Tumbuhan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 118, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 154, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5073);
3
3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2002 Nomor 36,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197);
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 05/MEN/2005
tentang Tindakan Karantina Ikan untuk Pengeluaran Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina;
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-
KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
6. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 80/MEN-KP/2015
tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina,
Golongan, Media Pembawa, dan Sebarannya;
7. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 58/MEN-KP/2017
tentang Penetapan Area yang Tidak Bebas Penyakit Ikan Karantina,
Golongan, dan Media Pembawanya di dalam Wilayah Negara Republik
indonesia.
4
BAB II
MANUAL INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
A. Nama Indikator
Lokasi Sebaran Penyakit Ikan Karantina Yang Diidentifikasi
B. Makna Indikator
Wilayah kabupaten/kota yang telah dilakukan
identifikasi/pemetaan penyebaran penyakit ikan karantina melalui
kegiatan pemantauan penyakit ikan karantina.
C. Alasan Pemilihan Indikator
Untuk mengetahui sebaran penyakit ikan karantina di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia sebagai bahan penyusunan kebijakan
operasional.
D. Definisi
1. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) adalah ukuran kuantitatif dan
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan
dan sasaran yang telah ditetapkan;
2. Pemetaan/pemantauan penyakit ikan karantina adalah suatu
serangkaian pemeriksaan yang sistematik terhadap suatu populasi
ikan, untuk mendeteksi adanya hama dan penyakit ikan karantina,
dan memerlukan adanya pengujian terhadap sampel yang berasal dari
populasi tertentu;
3. Lokasi adalah tempat pembudidayaan ikan yang berada di dalam
maupun di luar kawasan minapolitan/perikanan budidaya;
4. Penyakit ikan karantina adalah semua penyakit ikan yang belum
terdapat dan/atau telah terdapat hanya di area tertentu di wilayah
Negara Republik Indonesia yang dalam waktu relatif cepat dapat
mewabah dan merugikan sosio ekonomi atau yang membahayakan
kesehatan masyarakat sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 80/MEN-KP/2015.
5. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari
siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
5
E. Teknik Penghitungan
Menghitung jumlah Kabupaten/Kota yang telah dilakukan
identifikasi terhadap sebaran penyakit ikan karantina. Adapun target dan
jumlah lokasi pemetaan Tahun 2017 per UPT KIPM sebagaimana
Lampiran 4, sedangkan jenis ikan dan target penyakit ikan karantina yang
menjadi prioritas kegiatan pemantauan sebagaimana Lampiran 5.
F. Sumber Data
Sumber data berasal dari UPT KIPM dan Pusat Karantina Ikan.
6
BAB III
POLA DASAR DAN STRATEGI PELAKSANAAN
A. Pola Dasar
Pola dasar pelaksanaan IKK Lokasi Sebaran Penyakit Ikan
Karantina yang Diidentifikasi dirancang untuk meningkatkan kualitas data
sebaran Penyakit Ikan Karantina (PIK) di kabupaten/kota dalam rangka
pencegahan dan pengendalian PIK. Untuk mencapai tujuan tersebut
diatas, komponen utama pelaksanaan IKK Lokasi Sebaran Penyakit Ikan
Karantina yang Diidentifikasi adalah:
1. Pembudidaya ikan;
2. Ikan;
3. Tim pemantauan (petugas karantina ikan dan dapat melibatkan petugas
Dinas Kelautan dan Perikanan, penyuluh perikanan, maupun pakar
penyakit ikan);
4. Laboratorium pengujian penyakit ikan;
5. Anggaran kegiatan pemantauan PIK;
6. Pelaporan.
B. Strategi Pelaksanaan
Sasaran strategis terselenggaranya pengendalian dan pengawasan
sistem perkarantinaan, keamanan hayati ikan secara profesional dan
partisipatif melalui IKK Lokasi Sebaran Penyakit Ikan Karantina yang
Diidentifikasi, sebagai berikut:
1. Peningkatan Pedoman/Juknis Pemantauan PIK di Puskari;
2. Peningkatan metodelogi pemantauan di Puskari;
3. Peningkatan kualitas SDM pelaksana pemantauan PIK di UPT KIPM;
4. Peningkatan sarana dan prasarana laboratorium di UPT KIPM;
5. Peningkatan kompetensi laboratorium di UPT KIPM;
6. Peningkatan jejaring laboratorium di UPT KIPM;
7. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait di Puskari&UPT KIPM;
8. Pendampingan kegiatan pemantauan PIK di UPT KIPM; dan
9. Peningkatan kualitas data pemantauan PIK di Puskari dan UPT KIPM.
7
C. Komponen Kegiatan
Komponen kegiatan yang mendukung sasaran strategis
terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sistem perkarantinaan,
keamanan hayati ikan secara profesional dan partisipatif melalui IKK
Lokasi Sebaran Penyakit Ikan Karantina Yang Diidentifikasi, antara lain:
1. Penyusunan Juknis IKK Lokasi Sebaran Penyakit Ikan yang
Diidentifikasi di Puskari;
2. Penyempurnaan Juknis Pemantauan PIK di Puskari;
3. Revieu Penetapan jenis-jenis penyakit ikan karantina di Puskari;
4. Revieu sebaran PIK di Puskari;
5. Pembentukan Tim Pemantauan PIK di UPT KIPM;
6. Pengadaan sarana dan prasarana laboratorium di UPT KIPM;
7. Akreditasi laboratorium di UPT KIPM;
8. Pembentukan jejaring laboratorium di UPT KIPM;
9. Penyediaan tenaga pendamping pemantauan PIK UPT KIPM;
10. Pertemuan Kelompok Pembudidaya Ikan di UPT KIPM;
11. Rapat koordinasi dan/atau evaluasi serta pelaporan di Puskari dan UPT
KIPM;
12. Penyusunan Peta PIK di Puskari dan UPT KIPM; dan
13. Pembuatan laporan di Puskari dan UPT KIPM.
D. Ruang Lingkup Capaian Indikator Kinerja Kegiatan
Ruang lingkup capaian IKK Lokasi Sebaran Penyakit Ikan Karantina
yang Diidentifikasi, meliputi:
1. Perencanaan;
2. Pelaksanaan;
3. Evaluasi dan Pelaporan.
8
BAB IV
PERENCANAAN
Perencanaan merupakan fungsi utama dan langkah-langkah teknis
yang dilakukan sehingga tujuan kegiatan lokasi sebaran penyakit ikan
karantina (PIK) yang diidentifikasi tersebut dapat tercapai dengan baik.
Perencanaan kegiatan lokasi sebaran penyakit ikan karantina yang
diidentifikasi tahun 2017 dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
a. Perencanaan di tingkat Pusat Karantina Ikan, antara lain:
1. Penyiapan anggaran;
2. Penyusunan TOR/KAK dan ROK sebaran PIK yang diidentifikasi;
3. Penyusunan IKK lokasi sebaran PIK yang diidentifikasi;
4. Penyempurnaan Pedoman/Juknis Pemantauan PIK;
5. Penetapan tim monitoring dan/atau evaluasi (monev);
6. Penyiapan rencana reviu penetapan jenis-jenis PIK;
7. Penyiapan revieu sebaran PIK;
8. Penyiapan rencana pelaksanaan koordinasi dan/atau evaluasi serta
pelaporan.
b. Perencanaan di UPT KIPM, antara lain:
1. Penyiapan anggaran;
2. Penyusunan TOR/KAK dan ROK Pemantauan PIK;
3. Pembentukan Tim Pemantauan PIK;
4. Inventarisasi data potensi perikanan budidaya di masing-masing
kabupaten/kota/kecamatan/desa;
5. Penentuan lokasi, target ikan dan target penyakit dengan
memperhatikan kebijakan Pusat Karantina Ikan;
6. Penyiapan alat dan bahan uji pemantauan PIK;
7. Penyiapan pelaksanaan jejaring laboratorium untuk uji banding
sampel pemantauan PIK;
8. Penyiapan rencana pelaksanaan rapat koordinasi dan/atau evaluasi
dan pelaporan.
9
BAB V
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan
Pelaksanaan pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Lokasi
Sebaran Penyakit Ikan Karantina yang Diidentifikasi Tahun Anggaran
2017, adalah :
1. Pelaksanaan di tingkat Pusat Karantina Ikan, meliputi:
a. Rekapitulasi dan pengolahan data hasil pemantauan PIK;
b. Rapat dalam rangka evaluasi pelaksanaan pemantauan PIK;
c. Pelaporan.
2. Pelaksanaan di tingkat UPT KIPM, meliputi:
a. Penyediaan pakar pendamping kegiatan pemantauan PIK;
b. Pengadaan sarana dan prasarana laboratorium;
c. Pengisian kuisioner pelaksanaan pemantauan PIK;
d. Pengamatan ikan;
e. Pemeriksaan kualitas air;
f. Pengambilan contoh uji/sampel;
g. Penanganan dan pelabelan contoh uji;
h. Pemeriksaan contoh uji;
i. Pengiriman contoh uji apabila diperlukan uji konfirmasi;
j. Analisa hasil pelaksanaan pemantauan PIK;
k. Pengadaan bahan publikasi; dan/atau
l. Pertemuan kelompok pembudidaya.
B. Pendanaan
Pelaksanaan IKK Lokasi Sebaran Penyakit Ikan Karantina yang
Diidentifikasi dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BKIPM
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2017.
10
BAB VI
EVALUASI DAN PELAPORAN
UPT KIPM menyampaikan laporan hasil pemantauan penyakit ikan
karantina (PIK) per periode pemantauan serta laporan akhir pemantauan
ke Pusat Karantina Ikan. Hasil pemantauan penyakit ikan karantina yang
dilaksanakan UPT KIPM sebagai bahan untuk pembuatan Peta Daerah
Sebar PIK listing dan delisting Lampiran Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya. Serta pentepan
area yang tidak bebas Penyakit Ikan Karantina, Golongan dan Media
Pembawanya di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
A. Format Pelaporan
Format laporan hasil pemantauan PIK, terdiri dari:
1. Laporan per-periode pemantauan PIK, sebagaimana format pada
lampiran 2;
2. Laporan akhir kegiatan pemantauan PIK dengan outline sebagaimana
pada lampiran 3.
B. Waktu Pelaporan
1. Laporan per-periode pemantauan PIK disampaikan oleh UPT KIPM ke
Pusat Karantina Ikan segera setelah diperoleh hasil pengujian yang
lengkap dan valid;
2. Laporan akhir kegiatan pemantauan PIK disampaikan UPT KIPM ke
Pusat Karantina Ikan selambat-lambatnya Bulan Oktober 2017.
C. Mekanisme Pelaporan
Laporan per-periode pemantauan PIK disampaikan oleh UPT KIPM
ke Pusat Karantina Ikan dalam bentuk data elektronik (softcopy) ke alamat
email: [email protected]. Laporan akhir kegiatan pemantauan PIK
disampaikan UPT KIPM ke Pusat Karantina Ikan dalam bentuk Compact
Disk (CD).
11
BAB VII
PENUTUP
Ukuran kinerja Puskari dan UPT KIPM ditentukan dari capaian
sasaran kinerja yang telah ditetapkan. Salah satu IKK Puskari yang telah
ditetapkan adalah Lokasi Sebaran Penyakit Ikan Karantina Yang
Diidentifikasi. Untuk mencapai sasaran kinerja dimaksud, maka
disusunlah Petunjuk Teknis Pelaksanaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Lokasi Sebaran Penyakit Ikan Karantina Yang Diidentifikasi Tahun 2017,
yang merupakan landasan bekerja bagi Puskari dan UPT KIPM dalam
upaya memenuhi target dari indikator kinerja kegiatan tersebut.
Diharapkan dengan Petunjuk Teknis ini, Puskari dan UPT KIPM dapat
bersinergi dan bekerjasama untuk mencapai target kinerja yang telah
ditetapkan.
12
Lampiran 1. Outline Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Term of Reference (TOR)
Tahun 2017
Kementerian Negara/Lembaga :
Unit Eselon I :
Hasil :
Unit Eselon II/Satker :
Kegiatan :
Indikator Kinerja Utama :
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran :
Volume :
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
2. Gambaran Umum
B. Maksud dan Tujuan
C. Penerima Manfaat/Sasaran
D. Strategi Pencapaian Keluaran/Mekanisme Pendanaan
E. Waktu Pencapaian Keluaran
F. Pagu Anggaran Belanja dan Asal Dana
13
Lampiran 2. Form Hasil Pemantauan Penyakit Ikan Karantina Tahun Anggaran 2017
HASIL PEMANTAUAN PENYAKIT IKAN KARANTINA TAHUN 2017
Periode :
Nama UPT :
No Lokasi
Pemantauan
(Prop/Kab/Kec.)
Tanggal
Pemantauan
Jenis Gejala
Klinis
Media Pembawa Hasil
Pemeriksaan
Prevalensi Indikasi Lab.
Uji
Ket.
Panjang Berat Asal
Benih/Induk
Padat
Tebar
Jumlah
Kematian
Bakteri Virus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Mengetahui,
Kepala UPT
(……………………………)
Catatan :
14
1. Pengisian jenis (kolom 4) berupa nama lokal dan nama latin media pembawa; sedangkan hasil pemeriksaan (kolom 11&12)
berupa positif (+)/negatif (-) PIK target;
2. Form ini merupakan format laporan sementara hasil pemantauan PIK yang disampaikan kepada Pusat Karantina Ikan;
3. Ikan yang terinfeksi PIK agar mencantumkan keterangan daerah distribusi, serta melampirkan gambar/foto (ikan yang
terinfeksi, kolam/tambak, pathogen /hasil pemeriksaan laboratorium)
4. Tembusan disampaikan ke Pusat Karantina Ikan melalui via email : [email protected].
15
Lampiran 3. Outline Laporan akhir Pemantauan UPT KIPM
JUDUL
KATA PENGANTAR
RINGKASAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Sasaran
1.4. Ruang Lingkup
1.5. Definisi istilah
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penyakit Ikan
2.2. Faktor Lingkungan
2.3. Kualitas Air
2.4. Faktor Lain
III. METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
3.2. Alat dan Bahan
3.3. Pengambilan Contoh Uji
3.4. Pemeriksaan Penyakit Ikan
3.5. Analisa Data
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
VI. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
16
Lampiran 4. Target Lokasi Sebaran Penyakit Ikan Karantina Yang
Diidentifikasi Tahun 2017
NO UPT JUMLAH
LOKASI
1 Balai Besar KIPM Jakarta I 4
2 Balai Besar KIPM Makassar 9
3 Balai KIPM Kelas I Balikpapan 6
4 Balai KIPM Kelas I Denpasar 4
5 Balai KIPM Kelas I Jakarta II 4
6 Balai KIPM Kelas I Jayapura 5
7 Balai KIPM Kelas I Medan I 5
8 Balai KIPM Kelas I Pontianak 5
9 Balai KIPM Kelas I Surabaya I 5
10 Balai KIPM Kelas I Surabaya II 5
11 Balai KIPM Kelas II Banjarmasin 4
12 Balai KIPM Kelas II Manado 8
13 Balai KIPM Kelas II Mataram 5
14 Balai KIPM Kelas II Palembang 5
15 Balai KIPM Kelas II Semarang 8
16 Stasiun KIPM Kelas I Ambon 5
17 Stasiun KIPM Kelas I Banda Aceh 5
18 Stasiun KIPM Kelas I Batam 1
19 Stasiun KIPM Kelas I Bengkulu 3
20 Stasiun KIPM Kelas I Entikong 4
21 Stasiun KIPM Kelas I Gorontalo 4
22 Stasiun KIPM Kelas I Jambi 6
23 Stasiun KIPM Kelas I Kendari 6
24 Stasiun KIPM Kelas I Kupang 5
25 Stasiun KIPM Kelas I Lampung 7
26 Stasiun KIPM Kelas I Medan II 3
27 Stasiun KIPM Kelas I Padang 6
28 Stasiun KIPM Kelas I Palangkaraya 3
29 Stasiun KIPM Kelas I Palu 3
30 Stasiun KIPM Kelas I Pangkalpinang 4
17
NO UPT JUMLAH
LOKASI
31 Stasiun KIPM Kelas I Pekanbaru 5
32 Stasiun KIPM Kelas I Ternate 5
33 Stasiun KIPM Kelas I Yogyakarta 6
34 Stasiun KIPM Kelas II Bandung 6
35 Stasiun KIPM Kelas II Baubau 4
36 Stasiun KIPM Kelas II Bima 5
37 Stasiun KIPM Kelas II Cirebon 10
38 Stasiun KIPM Kelas II Luwuk Banggai 4
39 Stasiun KIPM Kelas II Mamuju 3
40 Stasiun KIPM Kelas II Merak 3
41 Stasiun KIPM Kelas II Merauke 4
42 Stasiun KIPM Kelas II Sorong 5
43 Stasiun KIPM Kelas II Tahuna 2
44 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 4
45 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Pinang 3
46 Stasiun KIPM Kelas II Tarakan 4
JUMLAH TOTAL 220
18
Lampiran 5. Jenis Ikan dan Target Penyakit Ikan Karantina (PIK) Prioritas
Kegiatan Pemantauan PIK Tahun 2017
NO JENIS IKAN TARGET PIK
1 Cyclid a. Megalocytivirus/Iridovirus
(Red Sea Bream Iridovirus Disease (RSIVD)
2 Gurami a. Aeromonas salmonicida (Furunculosis/Carp erytrodermatitis)
b. Koi herpesvirus/KHV
(Koi Herpesvirus Disease)
3 Karper/Mas/Koi/Koki a. Koi herpesvirus/KHV
(Koi Herpesvirus Disease)
b. Rhabdovirus carpio
(Spring Viraemia of Carp Disease/SVCD)
c. Pseudomonas anguiliseptica
(Red Spot Disease/Sekiten-byo)
4 Kerapu a. Viral Nervous Necrosis (VNN)
(Nervous Necrosis Virus Disease)
b. Megalocytivirus/Iridovirus (Red Sea Bream Iridovirus Disease (RSIVD)
5 Lele a. Herpes ictaluri Channel Catfish Virus Disease (CCVD)
b. Edwardsiella ictaluri Enteric Septicaemia of Catfish Disease (ESCD)
c. Aeromonas salmonicida (Furunculosis/Carp erytrodermatitis)
6 Nila a. Koi herpesvirus/KHV
(Koi Herpesvirus Disease)
b. Pseudomonas anguiliseptica
(Red Spot Disease/Sekiten-byo)
c. Aeromonas salmonicida
(Furunculosis/Carp erytrodermatitis)
d. Edwardsiella ictaluri
Enteric Septicaemia of Catfish Disease (ESCD)
7 Patin a. Edwardsiella ictaluri Enteric Septicaemia of Catfish Disease (ESCD)
b. Pseudomonas anguiliseptica (Red Spot Disease/Sekiten-byo)
19
NO JENIS IKAN TARGET PIK
8 Udang Windu/Udang Vannamei
a. Unique strain of Vibrio parahaemolyticus Early Mortality Syndrome (EMS)
b. White Spot Syndrome Virus (WSSV) White Spot Disease
c. Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) Infectious Myonecrosis Disease
d. Taura Syndrome Virus (TSV) Taura Syndrome
e. Infectious Hypodermal and Haematopoietic
Necrosis Virus (IHHNV) Infectious Hypodermal and Haematopoietic
Necrosis Disease
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,
ttd.
RINA
Lembar Pengesahan
No. Nama Pejabat Paraf
1 Sekretaris BKIPM
2 Kepala Pusat Karantina Ikan
3 Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama
dan Humas
4 Kepala Sub Bagian Hukum