Post on 03-Apr-2023
DRAF PROPOSAL
METODOLOGI PENELITIAN
PENGARUH INDEPENDENSI DAN KOMPETENSITERHADAP KUALITAS AUDIT YANG DILAPORKAN
OLEH
Sentika Rana K.
2011310169
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa syukur atas kehadirat Allah
SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-nyalah
sehingga penulis dapat menyeleseikan proposal skripsi
ini yang berjudul “Pengaruh Independensi dan Kompetensi
Terhadap Kualitas Audit yang dilaporkan“.
Tujuan penyusunan pengembangan ide riset ini
untuk menempuh dan memenuhi salah satu syarat
penyeleseian mata kuliah Seminar Akuntansi untuk
starata satu (S1) Jurusan Akuntansi STIE PERBANAS
SURABAYA.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung dan
membantu penulis selama menjalani perkuliahan dan
penyusunan proposal skripsi ini, yaitu :
1. Ibu Dyah Pujiati selaku dosen pengajar mata kuliah
Metodologi Penelitian yang berperan besar dan
2
membantu atas proses penyusunan, penyeleseian
proposal skripsi ini melalui proses arahan dan
penegetahuanya kepada penulis.
Demikian sebuah pengantar yang singkat dari penulis,
semoga proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................1DAFTAR ISI............................................3DAFTAR TABEL..........................................5DAFTAR GAMBAR.........................................6BAB I.................................................7PENDAHULUAN...........................................71.3 Tujuan Penelitian.............................111.4 Manfaat Penelitian............................121.5 Sistematika Penulisan.........................13
BAB II...............................................15KAJIAN PUSTAKA.......................................152.1 Penelitian Terdahulu..........................15Tabel 2.1..........................................152.2 Landasan Teori................................192.2.1 Teori Personalitas (Personality Theory). .192.2.2 Kualitas Audit.............................202.2.3 Kompetensi..............................222.2.4 Independensi............................232.2.5 Hubungan Antara Independensi Terhadap Kualitas Audit...................................262.2.6 Hubungan Antara Kompetensi Dengan Kualitas Audit............................................27
2.3 Kerangka Pemikiran............................283.4 Hipotesis.....................................28
4
BAB III..............................................29METODE PENELITIAN....................................293.1 Rancangan Penelitian..........................293.2 Batasan Penelitian............................293.3 Identifikasi Variabel.........................292.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. .303.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 323.6 Metode Pengumpulan Data.......................323.7 Teknik Analisis Data..........................33
DAFTAR PUSTAKA.......................................39
5
DAFTAR LAMPIRAN
1. Tabel 1 Daftar KAP yang menjadi Sampel dalam
Penelitian ini ……...40
2. Tabel 2Kuisioner yang
digunakan ............................………………….46
6
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran……………………………………...22
2. Gambar 3.1 Daerah penolakan dan penerimaan Ho Uji
F…………….30
3.
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekarang ini Jasa audit untuk memeriksa laporan
keuangan menjadi jasa yang paling dikenal oleh
masyarakat luas dibanding jasa lainnya dan paling
banyak di gunakan jasanya oleh banyak perusahaan
dan pihak lain yang memiliki kepentingan pada jasa
ini sebagai salah satu bentuk penilaian perusahaan
dalam mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan
tujuan perusahaan.
Akuntan public dapat menjadi pihak ketiga atau
perantara yang menghubungkan antara manajemen
perusahaan dengan pihak luar yang memiliki
kepentingan untuk memberikan keyakinan bahwa
laporan keuangan yang disajikan manajemen dapat
dipercaya sebagai dasar dalam membuat keputusan.
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan
keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan
8
oleh akuntan public inilah yang akhirnya
mengharuskan akuntan public memperhatikan kualitas
audit yang dihasilkannya. Adapun pertanyaan dari
masyarakat tentang kualitas audit yang dihasilkan
oleh akuntan public semakin besar setelah terjadi
banyak skandal yang melibatkan akuntan publik.
Melakukan audit laporan keuangan suatu
perusahaan harapanya untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti yang objektif mengenai
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian-kejadian ekonomi dan sebagai salah satu
bagian dari pengawasan, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Dari hasil audit inilah, kemudian auditor menarik
kesimpulan dan memberikan pendapat berupa opini
dengan menyampaikan kesimpulanya kepada pemakai
yang berkepentingan yaitu perusahaan.
Melakukan audit harus di lakukan oleh auditor
harus di dasarkan pada standar audit yang telah
9
ditetapkan oleh Ikatan Publik Indonesia (IAPI)
mengenai standar umum, standar pekerjaan lapangan
dan standar pelaporan serta kode etik yang harus di
miliki oleh seorang auditor seperti intergritas
tinggi, obyektifitas, independensi, kompetensi
auditor dan pengalaman auditor, profesionalisme
(IAI, 2001(Indonesia, 2001)). Karena hal ini dapat
berpengaruh pada hasil kualitas audit yang
dilaporkan bisa terjadi kesalahan dalam
mengungkapkan opini auditor dan tidak tepatnya
dalam mengambil keputusan.
Mengaudit auditor harus memiliki sikap
independensi dengan menjunjung tinggi sikap kode
etik dan profesi akuntansi yang tidak mudah
berpihak kepada siapapun, agar audit yang di
hasilkan dapat berkualitas auditor harus selalu
objektif dalam mengaudit. Hal ini didukung dengan
dengan hasil penelitian terdahulu (Law Tjun-Tjun,
2012)(Saripudin, 2012),(Septriani, 2012),(Restu
Agusti, 2013)bahwa Independen memiliki pengaruh
10
positif dan signifikan terhadap kualitas audit yang
dilaporkan audit. Jadi Independensi menjadi salah
satu indicator berupa sikap yang harus dimiliki
auditor untuk dapat menjamin kualitas audit yang
dilaporkan dapat dipercayai. Karena dengan tidak
adanya independen maka berpengaruh terhadap
kualitas hasil audit yang dilaporkan rendah dan
kemungkinan ketidakmampuan auditor dalam mendeteksi
pelanggaran yang terjadi dalam memeriksa laporan
keuangan klien.
Auditor yang berkompeten apabila memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk
melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama
(RestuAgusti, 2013). Seorang auditor harus
memiliki kompetensi di sini artinya memiliki mutu
personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta
keahlian khusus di bidangnya untuk menambah
pengetahuan mengenai bidang auditing dan akuntansi,
sehingga dengan hal ini akan sejalan dengan
bertambahnya pengalaman auditor yang mampu
11
mendeteksi pelanggaran yang terjadi saat memeriksa
laporan keuangan klien. Dengan begitu auditor akan
bisa menghasilkan kualitas audit yang dilaporkan
dengan baik dan maksimal. Pengalaman juga
memberikan dampak pada setiap keputusan yang
diambil dalam pelaksanaan audit sehingga diharapkan
setiap keputusan yang diambil merupakan keputusan
yang tepat sebagai pendukung pengukur kompetensi
auditor dalam melaksanakan tugasnya. Independensi
dan kompetensi menjadi salah satu sikap yang harus
melekat pada diri auditor. Kompetensi auditor
didukung oleh pengetahuan, dan kemampuan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian terdahulu (Feny
Ilmiyati, 2012), (Yossi, 2012), (Restu, 2013) bahwa
kompetensi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas audit yang dilaporkan. Jadi
kompetensi merupakan salah satu indicator yang
mendukung untuk menciptakan kualitas audit yang
dilaporkan oleh auditor.
12
Restu (2013), mendifinisikan Kualitas audit
merupakan segala kemungkinan dimana auditor pada
saat mengaudit laporan klien dapat menemunakan
pelanggaran yang terjadi dalam system akuntansi
klien dan melaporkanya dalam bentuk laporan
keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan
tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar
auditing dan kode etik akuntan public yang relevan.
Kualitas hasil kerja yang di laporkan oleh seorang
auditor ialah berhubungan dengan seorang auditor
menemukan dan melaporkan tentang adanya pelanggaran
dalam sistem akuntansi kliennya dan seberapa baik
sebuah pekerjaan diselesaikan dengan sesuai target.
Untuk auditor, kualitas kerja dilihat dari kualitas
audit yang dihasilkan yang dinilai dari seberapa
banyak auditor memberikan respon yang benar dari
setiap pekerjaan audit yang diselesaikan. Kualitas
dari hasil pekerjaan auditor dapat dipengaruhi oleh
rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) yang
dimiliki auditor dalam menyelesaikan pekerjaan
13
audit. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai pengaruh pengalaman
dan kompetensi yang di miliki auditor dapat
berpengaruh pada kualitas hasil pemeriksaan audit
yang di laporkan milik klien.
Membuktikan apakah pengalaman auditor dan
kompetensi auditor dapat menjadi jaminan atau tidak
menjadi jaminan untuk dapat berpengaruh pada
kualitas hasil pemeriksaan audit yang di laporkan.
Sehingga peneliti lebih termotivasi untuk melakukan
penelitian langsung untuk dapat membuktikan
kebenaranya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari hasil penguraian latar belakang masalah di
atas dapat diambil perumusan masalahnya mengenai :
1. Apakah independensi dapat menjadi jaminan atau
tidak menjadi jaminan untuk berpengaruh
terhadap kualitas audit yang dilaporkan ?
14
2. Apakah kompetensi dapat menjadi jaminan atau
tidak menjadi jaminan untuk berpengaruh
terhadap kualitas audit yang dilaporkan?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari latar belakang masalah yang sudah di jelaskan,
maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apakah independensi dapat menjadi
jaminan atau tidak menjadi jaminan untuk
berpengaruh pada kualitas audit yang dilaporkan
2. Mengetahui apakah kompetensi dapat menjadi
jaminan atau tidak menjadi jaminan untuk
berpengaruh pada kualitas audit yang dilaporkan
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini mengambil tema mengenai
pengaruh independensi dan kompetensi auditor
terhadap kualitas audit yang dilaporkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
15
Sebagai syarat memenuhi salah satu mata kuliah
metodologi penelitian untuk jurusan akuntansi
di STIE Perbanas Surabaya, serta dapat
memberikan manfaat dan wawasan baru mengenai
mengenai hal-hal yang harus dimiliki oleh
seorang auditor seperti independensi dan
kompetensi berpengarug terhadap kualitas audit
yang dilaporkan.
2. Bagi kantor akuntan public (KAP)
Dari hasil penelitian ini semoga dapat
memberikan manfaat bagi KAP dalam meningkatkan
kinerja para auditornya dan meningkatkan
kualitas kinerja audit yang di hasilkan oleh
para auditor eksternal serta menjadi bahan
evaluasi untuk dilakukan pengembangan etika
profesi para akuntan publik.
3. Bagi STIE Perbanas
Dari hasil penelitian diharapakan dapat
dijadikan sebagai penambahan koleksi di
perpustakaan sebagai bahan literatur
16
pembanding atau bahan acuan bagi mahasiswa
yang mengambil judul yang sama sebagai bahan
penelitian yaitu dengan meringkas dari
penelitian terdahulu kemudian diuraikan dengan
landasan teori-teori penelitian serta
hipotesisnya.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab satu pendahuluan ini
berisikan mengenai latar belakang
masalah penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab dua ini akan diuraikan
mengenai tinjauan pustaka yang
menguraikan atau mengungkapkan tentang
penelitian terdahulu, yang mana
17
sebagai rujukan serta bahan pembanding
dalam penelitian ini. Selain itu
berisi pula landasan teori yang
berkaitan dengan audit yang mendasari
penelitian serta sebagai kerangka
pemikiran dan hipotesis penelitian
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab tiga ini akan menjelaskan
mengenai Rancangan penelitian, Batasan
penelitian, identivikasi variabel,
definisi operasional dan pengukuran
variabel, populasi sampel dan Teknik
pengambilan sampel. Bagaimana Data
didapat, metodepengumpulan data, dan
Teknik Analisis data yang digunakan
dalam penelitian.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
No. Nama peneliti(thn)
Variabelpeneliti
Hasil penelitian
1. Law Tjun-Tjun, Elyzabet Indrawati Marpaung, SantySetiawan (2012)
Variabelindependen :kompetensi,independensi
Variabeldependen :
kualitas audit
1. Kompetensi Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini terlihat dari hasil uji regresi yang menunjukkan nilai signifikansi 0,048 < 0,05.
2. Independensi Auditortidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini terlihat dari hasil uji regresi yang menunjukkan nilai signifikansi 0,118 > 0,05.
3. Kompetensi dan Independensi Auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal initerlihat dari hasil uji regresi yang menunjukkan nilai signifikansi 0,037 < 0,05.
2. Saripudin, Variabel 1. Secara simultan
19
Netty Herawaty,Rahayu (2012)
independen :Independensi,Pengalaman, Dueprofessional care ,akuntabilitas
Variabeldependen :
kualitas audit
variabel dependen(independensi,pengalaman, dueprofessional care,dan akuntabilitas)memiliki pengaruhyang positif dansignifikan terhadapvariabel dependen(kualitas audit).
2. Secara parsialvariabelindependensi,pengalaman danakuntabilitas auditorberpengaruh positifdan signifikanterhadap kualitasaudit.
3. Secara parsialvariabel dueprofessional caretidak berpengaruhsignifikan terhadapkualitas auditor.Sehingga dueprofessional careyang dimiliki auditorbelum tentumeningkatkan kualitasaudit yangdihasilkan.
3. Yossi Septriani(2012)
Variabelindependen :kompetensi,independensi
Variabeldependen :
kualitas audit
1.Independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit oleh auditor KAP sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin independen seorang auditor dalam
20
melaksanakan tugasnyaakan semakin baik pula kualitas auditnya.
2.Independensi dan kompetensi auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit yang dilakukan oleh auditor KAP.
4. Abdul H. , Sutrisno T. , Rosidi, M. Achsin (2014)
Variabelindependen :
Effect of Auditor Competence(X1) , Effect of Auditor Independence (X2) , Audit Time Budget (X3) , Professional Commitment (X4)
Variabel dependen : AuditQuality (Y1)
1. Kompetensi auditor mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit.
2. Auditor independen mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit.
3. Audit time budget weaken berpengaruh pada kompetensi auditor dalam kualitas audit.
5. Feny Ilmiyati, Yohanes Suhardjo (2012)
Akuntabilitas (motivasi, kewajiban sosial ) , Kompetensi (pengetahuan, pengalaman kerja) , Kualitas Audit (besarnya kompensasi, pemahaman terhadap sisteminformasi akuntansi
1.Motivasi seorang auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, sehingga semakin tinggi motivasi yang dimiliki auditor makaakan semakin baik kualitas audit yang dihasilkan,
2.Kewajiban sosial dalam melaksanakan audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
21
klien) 3.Pengalaman dalam melaksanakan audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sehingga semakin berpengalamanseorang auditor maka akan semakin baik kualitas audit yang dihasilkan.
6. Dr A. O. Enofe,Dr C. Nbgame , Okunega E. C , Ediae O. O (2013)
Imbalan jasa audit (y) , board independence (X2) , ownership structure (X1) , audit tenure (X3)
1. Artikel ini diciptakan untuk memastikan hubungan anatara independensi auditor dan kualitas audit. Sehubungan dengan aliran kualitas penelitian menerima banyak perhatian karena signifikansinya terhadap profesi audit.
7. Restu Agustidan NastiaPutri Pertiwi(2013)
Kompetensi, Independensi, Profesionalisme, kualitas audit
1. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme memiliki pengaruh terhadap kualitas audit.
2. Hasil pengujian koefisien determinasi(R2) memberikan pengertian bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh kompetensi, independensi, dan profesionalisme.
22
8. Elisha Muliani Singgih , Icuk Rangga Bawono (2010)
Variabel independen : Independensi, pengalaman, dueprofessional care, akuntabilitas
Variabel Dependen :kualitas audit
1. Independensi, pengalaman, due professional care danakuntabilitas secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit.
2. Semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap kualiats audit , kecuali pengalaman.
9. Afif Bustami (2013)
Variabelindependen :
Independensi, akuntabilitas, professionalisme
Variabel dependen :Kualitas audit
1. Independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasilpenelitian ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi variabelindependensi sebesar 0,004 < 0,05. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yangdilakukan oleh Alim etal. (2007), Sukriah et al. (2009), dan Christiawan (2005) yang menyatakan bahwaindependensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, dimana kompetensi tersebut terdiri menjadi dua dimensi, yaitu pengalaman dan pengetahuan.
2. Variabel akuntabilitas
23
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi variabelakuntabilitas sebesar0,033 < 0,05.
10. Putu Septiani Futri, Gede Juliarsa (2014)
Variabelindependen :
Independensi, akuntabilitas, professionalisme, etika profesi, pengalaman, kepuasan kerja
Variabel dependen :Kualitas audit
1) Independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
2) Profesionalisme tidakberpengaruh terhadap kualitas audit.
3) Tingkat pendidikan profesionalisme berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
4) Etika profesi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
5) Pengalaman berpengaruh tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
24
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Teori Personalitas (Personality Theory)
Menurut (Gordon Allport, 1998), personalitas
adalah organisasi dinamis dalam diri individu
sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya
yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Inti dari personalitas adalah
mengenai bagaimana seorang dapat menyesuaikan
diri. Dimana penyesuaian diri merupakan suatu
proses respons individu yang baik yang bersifat
perilaku maupun mental dalam upaya mengatasi
kebutuhan-kebutuan dari dalam diri. Personalitas
sering digambarkan dalam sifat-sifat terukur yang
ditunjukkan seseorang.
Terdapat beberapa faktor penentu personality
seseorang, antara lain yaitu keturunan, lingkungan
dan situasi. Keturunan mengacu pada faktor genetis
seorang individu, seperti siapa orang tuanya dan
bagaimana sifat dan sikap dari orang tua individu
tersebut. Sedangkan lingkungan merupakan tempat
25
dimana indiividu tersebut tumbuh dan dibesarkan.
Norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial
serta pengaruh-pengaruh lain yang diperoleh oleh
individu secara alami memiliki peran penting dalam
membentuk perosnality seseorang. Selain itu,
situasi dapat mempengaruhi personality seseorang,
simana situasi itu dapat tercipta atas peran
individu itu sendiri dan juga lingkungan
disekitanya.
Dalam penelitian ini, teori personalitas
dapat membantu menggambarkan bagaimana seorang
auditor mampu mengelola dan menerapkan kemampuan
yang dimilikinya serta mempertahankan sikap
independensi untuk menghasilkan kinerja yang
berkualitas dan profesionalisme yang tinggi.
Dengan adanya seorang auditor yang memiliki
kompetensi dan independensi yang tinggu maka
diharapkan tidak akan terjadi kecurangan dalam
laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen.
Sehingga pelaksanaan audit yang berkualitas akan
26
menghasilkan sebuah informasi yang relevan dan
berguna bagi seluruh pemakai laporan keuangan.
2.2.2Kualitas Audit
Kualitas audit merupakan kunci sebuah
keberhasilan dari sebuah organisasi untuk
menciptakan pencitraan nama baik dari KAP itu
sendiri. Kualitas audit sangat sulit diukur secara
objektif, kualitas audit yang diberikan berupa
jasa. Oleh karena itu banyak peneliti melakukan
penelitian mengenai kualitas audit dengan cara
yang berbeda dan pengukuran yang berbeda juga. AAA
Financial Accounting Standard Committee (2000)
menyatakan bahwa :
“kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi (keahlian)
dan independensi, kedua hal tersebut berpengaruh langsung
terhadap kualitas dan secara potensial saling mempengaruhi.
Lebih lanjut, persepsi pengguna laporan keuangan atas kualitas
audit merupakan fungsi dari persepsi mereka atas independensi
dan keahlian auditor”.
27
Auditor dituntut memberikan pendapatan
tentang kewajaran dari laporan keuangan yang sudah
dibuat oleh klien. Untuk menjalankan fungsinya
sebagai auditor sering mendapatkan masalah yang
berkaitan dengan kepentingan manajemen perusahaan.
Kebanyakan manajemen perusahaan selalu
menginginkan kinerjanya berhasil tanpa ada
kecurangan oleh sebab itu, seringkali auditor
mendapatkan tekanan dari klien agar laporan
keuangan yang diauditnya dapat sesuai dengan apa
yang diinginkan degan klien. Tetapi untuk dapat
memenuhi kualitas audit yang baik maka seorang
auditor harus menjalankan profesinya harus
menjalankan sesuai dengan kode etik akuntan,
standar profesi dan standar keuangan yang berlaku.
Untuk itu, setiap auditor harus dapat
mempertahankan sikap independensi, integritas dan
objektifitas dalam melaksanakan tugasnya, dengan
jujur, tegas, tanpa tekanan sehingga dapat
bersikap adil.
28
Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan
kualitas audit menurut (Alim, 2007):
1. Lamanya waktu auditor melakukan pemeriksaan
terhadap suatu perusahaan, semakin lama
seorang auditor telah melakukan audit pada
klien yang sama maka kualitas audit yang
dihasilkan semakin rendah.
2. Jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka
kualitas audit akan semakin baik karena
auditor dengan jumlah klien yang banyak akan
berusahan menjaga reputasinya.
3. Kesehatan keuangan klien, semakin sehat
kondisi keuangan klien maka akan ada
kecenderungan klien tersebut menekan auditor
untuk tidak patuh terhadap standar.
4. Review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan
meningkatkan auditor tersebut mengetahui bahwa
hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak
ketiga.
29
2.2.3 Kompetensi
Kompetensi auditor adalah auditor yang dengan
pengetahuan dan pengalamanya yang cukup eksplisit
dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan
seksama (Pertiwi, 2013). Sesuai dengan standar
umum yang ditentukan, bahwa auditor harus memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang cukup baik karena
seorang auditor bertugas sebagai seorang ahli
dalam bidang auditing dan akuntansi, industry
klien. Pencapaian keahlian dimulai dengan
pendidikan formal, yang selanjutnya diperluas
melalui pengalaman dalam praktik audit. Selain
itu, akuntan publik harus menjalani pelatihan
teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis
maupun pendidikan umum. Dalam standar umum telah
dijelaskan bahwa seorang auditor dalam menjalankan
tugasnya dalam mengaudit dan penyusunan audit
wajib mengunakan kemahiran profesionalisme dengan
cermat dan seksama. Oleh karena itu auditor di
tuntut untuk dapat meningkatkan kompetensinya
30
dengan memperoleh pengalaman profesionalnya dengan
mendapatkan supervisi memadai dan riview atas
pekerjaannya dari atasannya yang lebih
berpengalaman. Karena dengan meningkatnya
pengetahuan yang maksimal dimiliki oleh seorang
auditor maka akan dapat sejalan berkembangnya
pengalaman yang dimiliki auditor menjadi kompeten
di bidangnya dan mampu dalam mendeteksi titik-
titik kelemahan untuk ditemukanya kekeliruan dalam
mengaudit sehingga terciptalah kualitas audit yang
berkualitas pula.
2.2.4 Independensi
Dalam standar Profesi Akuntan Publik (IAI,
2001) menjelaskan bahwa Independensi itu tidak
mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan
pekerjaanya untuk kepentingan umum (dibedakan
dalam praktik sebagai auditor internal), dengan
demikian ia tidak dibernarkan memihak kepada
kepentingan siapapun, sebab bilaman tidak demikian
halnya, sikap tidak memihak yang justru penting
31
untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya”. Oleh
katrena itu sikap independensi harud dipegang
teguh dalam menangani tugas dalam mengaudit.
Independensi dapat diproksikan menjadi empat
variabel yaitu :
32
1. Lama hubungan dengan klien
Hal ini dilakukan untuk auditor dalam
membatasi hubungan istimewa antara klien
dengan auditor untuk meminimalkan skandal
kecurangan dalam akuntansi. Karena apabila
auditor semakin dekat dengan klien maka dapat
membuat auditor menjadi kurang tegas dalam
menjalankan tugasnya dan tidak menjunjung
tinggi sikap independensi. Jadi, semakin
rendah hubungan dengan klien maka akan sikap
independensi auditor menjadi semakin tinggi
dan sebaliknya apabila semakin lama hubungan
dengan klien maka sikap independensi auditor
semakin menurun.
2. Tekanan dari klien.
Tekanan biasanya terjadi saat klien
menginginkan agar auditor memberikan
pendapatnya secara wajar atau konflik ini
dapat timbul apabila auditor dengan klien
tidak sependapat atas pelaporan keuangan yang
33
telah dibuat oleh manajemen. Sehingga klien
akan bertindak tidak sesuai aturan, misalnya
mempengaruhi auditor untuk melanggar kode etik
profesi seperti memberikan fee diluar
kesepakatan, pemberian opini atau pendapat
yang tidak sesuai dengan kondisi klien yang
sebenarnya. Jadi, semakin tinggi tekanan klien
maka akan semakin rendah sikap independensi
auditor dan sebaliknya jika semakin rendah
tekanan klien maka akan semakin tinggi sikap
independensi auditor.
3. Telaah dari rekan auditor.
Hal ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan
kualitas jasa akuntansi dan audit dengan cara
memonitor kinerja auditor untuk dapat
memberikan hasil kepada klien dengan
transparasi yang sesuai dengan kode etik dan
sesuai kodisi klien sebenarnya. Telaah dari
auditor biasanya dilakukan oleh supervisor
34
dari KAP itu sendiri. Jadi, semakin tinggi
telaah dari rekan auditor maka akan semakin
tinggi independensi auditor dan sebaliknya
jika telaah dari rekan auditor itu rendah maka
akan semakin rendah independensi seorang
auditor.
4. Jasa non-audit.
Jasa non-audit adalah jasa yang diberikan oleh
KAP selain jasa audit yaitu jasa perpajakan,
jasa konsultasi manajemen. Dengan adanya jasa
non-audit ini, dapat mengurangi aktifitas dari
seorang auditor untuk mengaudit laporan
keuangan klien melainkan secara langsung
auditor terlibat dalam aktivitas manajemen
klien. Jadi, semakin rendah jasa non-audit
maka akan semakin tinggi independensi auditor
dan sebaliknya jika semakin tinggi jasa non-
audit maka akan semakin rendah independensi
dari seorang auditor.
35
Jadi, dari empat faktor yang dapat mempengaruhi
independensi maka akan dapat menjelaskan bahwa
semakin baik independensi seorang auditor maka
akan semakin baik kualitas audit yang dihasilkan.
2.2.5 Hubungan Antara Independensi Terhadap
Kualitas Audit
Independensi merupakan sikap yang harus
dimiliki oleh auditor untuk tidak memiliki
kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya
karena dengan posisi auditor yang independen
banyak menimbulkan dilematis baginya yang dapat
melanggar standar profesi sebagai acuan dalam
melakukan tugasnya. Profesi auditor yang
independen apabila seorang auditor memiliki cara
pandang yang tidak memihak siapapun dalam
pelaksanaan pengujian evaluasi hasil pemeriksaan
dan penyusunan laporan audit. Hal ini, harus
dilakukan oleh auditor dengan tujuan agar menambah
kredibilitas laporan yang disajikan oleh
36
manajemen, karena bila auditor tidak bersikap
independen maka kualitas hasil audit tidak baik,
sehingga opini yang dihasilkan auditor tidak dapat
memberikan tambahan yang berguna bagi klien.
Auditor harus memiliki kemampuan untuk dapat
mengumpulkan setiap bukti-bukti atau informasi
mendukung yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan audit. Untuk itu pemisahan tugas, antara
pemberi jasa audit dengan pemberi jasa non audit
dapat membantu meningkatkan sikap independensi
dari seorang auditor agar dapat mengahasilkan
kualitas audit yang baik. Sehingga semakin tinggi
sikap independensi auditor maka akan semakin baik
kualitas hasil audit yang dilaporkan.
2.2.6 Hubungan Antara Kompetensi Dengan
Kualitas Audit
Kompetensi auditor adalah seorang auditor
yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
cukup dalam mengaudit klien secara objektif,
37
seksama dan cermat. Auditor dalam melaksanakan
tugasnya diwajibkan untuk selalu meningkatkan
pengetahuan yang dimiliki agar pengetahuan yang
didapat dapat diterapkan secara maksimal dalam
praktiknya karena dengan pengetahuan yang tinggi
akan dapat berjalan seimbang dengan bertambahnya
pengalaman yang dimiliki sehingga auditor menjadi
lebih kompeten dalam bidangnya. Selain harus
meningkatkan pengetahuannya, auditor juga harus
dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan baik
agar dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam tugas auditnya. Dalam mencapai kompetensi
yang baik, dapat diukur dengan pendidikan umum
yang tinggi diikuti pendidikan khusus, pelatihan
dan ujian profesional dalam subjek-subjek yang
relevan dan pengalaman kerja. Dengan kompetensi
yang dimiliki auditor dapat mempengaruhi kulitas
audit yang dihasilkan. Semakin baik kompeten yang
dimiliki oleh auditor maka semakin tinggi kualitas
audit yang dihasilkan.
38
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
KerangkaPemikiran
2.4 Hipotesis
H1 : Independensi dapat menjadi jaminan untuk
berpengaruh pada kualitas audit yang dilaporkan
H2 : Kompetensi dapat menjadi jaminan untuk
berpengaruh pada kualitas audit yang dilaporkan
40
Kompetensi
KualitasAuditor
Independensi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
1. Dilihat dari segi tujuannya penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena
jenis penelitian ini menggunakan penelitian
behavior research/ meneliti sikap atau perilaku
dari seorang auditor yang nanatinya akan
diperoleh jawaban berupa angka dari berbagai
pertanyaan yang diajukan kepada auditor yang
kerja di KAP.
2. Penelitian ini menggunakan pengumpulan data
sekunder dan primer. Data primer yang dimaksud
berupa penyebaran kuesioner dan data sekunder
yang di dapat melalui penelitian terhaduhu,
kepustakaan literatur yang mendukung dan
jurnal.
41
3.2 Batasan Penelitian
Untuk membatasi kajian penelitian yang
semakin luas, maka penelitian ini hanya merujuk
atau membahas mengenai independensi dan
kompetensi terhadap kualitas audit. Agar diperoleh
hasil penelitian yang maksimal dan terfokus.
3.3 Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini menggunakan variabel
independen yang digunakan adalah :
1. Independensi (X1)
2. Kompetensi (X2)
Variabel dependen yang digunakan adalah :
1. Kualitas audit (Y)
2.4 Definisi Operasional d an Pengukuran Variabel
Untuk mengarahkan pengumpulan, pengolahan dan
analisis data yangbersifat kuantitatif, dalam
penelitian ini dirumuskan sejumlah definisi
operasionalberikut:
42
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
No Variabel Definisi
Variabel
Indikator Pengukuran
1 Independ
en (X1)
Independensi
adalah sikap
mental yang
bebas dari
pengaruh, tidak
dikendalikan
dan tidak
tergantung pada
pihak lain.
1.Lama
hubungan
dengan
klien.
2.Tekanan
dari klien.
3.Telaah dari
rekan
auditor.
4.Jasa Non-
audit.
Skala
likert dari
jawaban 1 –
5
2 Kompeten
si (X2)
Kompetensi
adalah keahlian
profesional
yang dimiliki
1. Pengetahuan
2. Pengalaman
Skala
likert
denagan
43
oleh auditor
sebagai hasil
dari pendidikan
formal, ujian
profesional
maupun
keikutsertaan
dalam
pelatihan.
jawaban 1-5
3 Kualitas
audit
(Y)
Kualitas audit
merupakan
kemungkinan
auditor saat
mengaudit
laporan
keuangan klien,
danmenemukan
pelanggaran
dalam sistem
akuntansi klien
1. Besarnya
kompensasi
2. Pemahama
n sistem
akuntansi
klien.
3. Komitmen
menyelesaik
an audit.
4. SPAP
sebagai
Skala
likert
denagan
jawaban 1-5
44
dan
melaporkannya
dalam laporan
keuangan
auditan, dengan
berpedoman pada
standar
auditing dan
kode etik
akuntan publik
yang relevan.
pedoman.
5. Tidak
mudah
pernyataan
klien.
6. Pengambi
lan
keputusan
3.5 Populasi, Sampel d an Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
auditor yang bekerja pada KAP di Surabaya.Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor
yang bekerja pada KAP di Surabaya.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah metode purposive sampling yaitu pemilihan
sampel berdasarkan kriteria dalam penelitian.
45
Kriteria - kriteria sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Responden tidak dibatasi oleh jabatan auditor
pada KAP, sehingga semua auditor yang bekerja
di KAP dapat diikutsertakan sebagai responden.
2. Memiliki pengalaman di KAP minimal 2 tahun.
3. Berdasarkan pada kesediaan KAP menerima
permohonan pengisian kuesioner untuk penelitian
ini.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
menggunakan data primer dan data sekunder. Data
primer dapat diperoleh dari hasil pengisian
kuesioner oleh auditor yang bekerja dalam KAP
dengan mengajukan beberapa pertanyaan dengan
kriteria tertentu yang bersifat tertutup maupun
terbuka dengan menggunakan pengukuran skala likert
jawaban dari 1 sampai 5 dengan memilih satu
jawaban yang dianggap responden sesuai sebagai
46
pendapat. Data dikumpulkan dengan kuesioner dapat
diantar langsung maupun melalui pos dan pengiriman
kuesioner disertai dengan surat permohonan serta
penjelasan tentang tujuan penelitian yang
digunakan. Sedangkan data sekunder dapat diperoleh
dari studi kepustakaan, megumpulkan literatur yang
mendukung dan jurnal dari peneliti terdahulu.
Tabel 3.3
Penilaian Skor Pertanyaan Kuesioner
Jawaban Nil
ai
Sangat tidak setuju
(STS)
1
Tidak setuju (TS) 2
Netral (N) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
47
3.7 Teknik Analisis Data
1. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menguji Kualitas
Data (uji validitas dan uji reabilitas). Uji
Kualitas Data dilakukan untuk meyakinkan
kualitas data yang akan diolah yang terdiri
dari pengujian realibiltas dan uji validitas.
Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indicator dari
variabel atau konstruk. Criteria pengambilan
keputusan dapat dikatakan reliable atau handal
jika jawaban responden terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil. Variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0.70. Uji Validitas adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur sah/valid
tidaknya suatu kuesioner. Kriteria pengambilan
keputusan dikatakan valid ditentukan dengan
nilai r hitung > nilai r tabel, dimana untuk
menentukan r hitung dapat dilihat dari nilai
48
Corected Item Total Correlation (Prof. Dr. H. Imam
Ghozali, 2011)
2. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menguji hipotesis
adalah dengan Regresi Linier Berganda. Regresi
linier berganda alat untuk menguji apakah
variabel independen berpengaruh variabel
dependen. Berikut adalah rumus dalam persamaan
regresi linier berganda :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
Y : variabel kualitas audit
β0: koefisien variabel
β1: koefisien variabel independensi
β2: koefisien variabel kompetensi
e : error
a. Melakukan Uji Serempak (Uji F) untuk melihat
signifikan tidaknya pengaruh variabel bebas
X1, X2secara bersama-sama terhadap variabel
tergantung Y.
49
Langkah pengujianya adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan formulasi atau uji hipotesis
Ho : β1 = β2 = 0, berarti semua variabel
bebas yang terdiri dari (X1, X2) secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap variabel tergantung
(Y).
H1 : β1 ≠ β2 ≠ 0, berarti semua variabel
bebas yang terdiri dari (X1, X2) secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel tergantung
(Y).
2. Menentukan taraf signifikan (α) sebesar
0.05
3. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan
Ho.
50
Daerah penolakan dan penerimaan Ho Uji F
4. Menghitung statistik uji F dengan program
SPSS dan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut : SSR/K
SSE/(n-k-
1)
Keterangan :
SSR = Sum of Square From Regression
SSE = Sum of Square From Sampling Error
n = jumlah responden
k = jumlah variabel bebas
5. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan Ho diterima dan ditolak
berdasarkan pada hasil perbandingan antara
F hitung dan F tabel degan kriteria
pengujian sebagai berikut :
- Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima
dan H1 ditolak
- Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak
dan H1 diterima
51
b. Melakukan Uji T (Uji Parsial) dilakukan untuk
menguji secara parsial tingkat signifikan
pengaruh variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6
secara parsial terhadap variabel terikat Y.
Langkah pengujianya adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis
- H1 : β = 0, artinya variabel bebas (X1, X2)
secara individual mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap variabel
tergantung (Y).
- H1 : β1 > 0, artinya variabel bebas (X1)
secara parsial mempunyai pengaruh positif
yang signifikan terhadap variabel
tergantung (Y).
- H1 : β2 > 0, artinya variabel bebas (X2)
secara parsial mempunyai pengaruh positif
yang signifikan terhadap variabel
tergantung (Y).
- H1 : β6 > 0, artinya variabel bebas (X6)
secara parsial mempunyai pengaruh positif
52
yang signifikan terhadap variabel
tergantung (Y).
2. Menentukan taraf signifikan ( α ) sebesar
0.05
3. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan
Ho
4. Menghitung uji t yang dilakukan dengan
program SPSS atau dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
T = Bi
SBI
Keterangan :
Sbi = Standart deviasi estimasi
Bi = Koefesien regresi
5. Menarik kesimpulan
Kesimpulan Ho dietrima dan ditolak
berdasarkan kriteria pengujian
3. Teknik yang ke tiga adalah Uji Asumsi Klasik
yaitu digunakan normalitas untuk menguji apakah
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)
53
keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Persamaan regresi dikatakan baik jika
mempunyai data variabel bebas dan data variabel
terikat berdistribusi mendekati normal atau
normal sama sekali.
a. Uji heterokedastisistas bertujuan untuk
menguji apakah dalam persamaan regresi
berganda perlu juga diuji mengenai sama
atau tidak varians dari residual dari
observasi yang satu dengan observasi yang
lain.
b. Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas
(independen).
c. Uji autokorelasi tidak dilakukan, karena
data yang akan di kumpulkan dan diolah
merupakan data cross section bukan data
time series yang menyebabkan terjadinya
autokorelasi.
54
DAFTAR PUSTAKA
Alim, M. N. (2007). Pengaruh kompetensi dan
Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika
Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Simposium
Nasional Akuntansi X.
Feny Ilmiyati, d. (2012). pengaruh akuntambilitas dan
kompetensi auditor terhadap kualitas audit. JURAKSI
Vol.1 No.1.
Gordon Allport, S. R. (1998). Organizational Behavior Eighth
Edition. New Jersey Prentice: Hall Inc.
IAI. (2001). Standar Profesional Akuntansi Publik. Jakarta:
Salemba Empat.
Law Tjun-Tjun, d. (2012). Pengaruh Kompetensi dan
Independensi terhadap Kualitas Audit. Jurnal
Akuntansi Vol. 4 No.1, 23-56.
Prof. Dr. H. Imam Ghozali, M. A. (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM SPSS19. Semarang: Badan
56
Penerbit Universitas Diponogoro.
Restu Agusti, d. (2013). Pengaruh Kompetensi,
Independensi, dan Prfosionalisme Terhadap Kualitas
Audit. Jurnal Ekonomi Vol.21 No. 3.
Saripudin, N. H. (2012). Pengaruh Independensi,
Pengalaman, Due Profesional Care dan
Akuntanbilitas terhadap Kualitas Udit. E-Jurnal Binar
Akuntansi, Vol 1, No. 1, 2303-1522.
Septriani, Y. (2012). Pengaruh Independensi dan
Kompetensi Terhadap Kualitas Audit. jurnal Akuntansi
dan Manajemen, Vol. 7 No. 2, 78-100.
57
No Nama KAP Alamat
1. KAP Agus Iwan Sutanto
Kusuma
Jl. Pemuda No.108 –
116Sby
2. KAP Drs. Arief H. P. Jl. Baruk Utara
VIII/6 (B-201)
3. KAP Aryanto, Amir Jusuf,
Mawar & Saptoto (Cabang)
Jl. Mayjend.
Sungkono
Komplek Darmo Park I
Blok III B 17
4. KAP DRS. Bambang
Siswanto
Jl. Rungkut Asri
Tengah III No.7 - 9
5. KAP Bambang, Sutjipto
Ngumar & Rekan (Cabang)
Jl. PandugoTimur
XIII Blok K No. 2
6. KAP Drs. Basri
Hardjosumarto, M.Si, Ak.
& Rekan
Jl. Gubeng Kertajaya
III F/10
7. KAP Drs. Benny & Veto Jl. Serayu No.2 G
Surabaya
8. KAP Benny, Tony, Frans &
Daniel (Cabang)
Jl. Raya Darmo
Permai I No.39
59
9. KAP Budiman, Wawan,
Pamudji & Rekan (Cabang)
Jl. MedokanAyu I
Blok D-16
10
.
KAP Buntaran & Lisawati Jl.
RungkutMapanTimur VI
Blok EE No.3
11
.
KAP Buntaran & Lisawati
(Cabang)
Jl. Undaan Wetan
No.66 Surabaya
12
.
KAP Drs. Chandra
Dwiyanto
Jl. Musi No.41
Surabaya
13
.
KAP Chatim, Atjeng,
Sugeng & Rekan (Cabang)
Jl. Progo No.10
Surabaya
14
.
KAP Dra. Dian Hajati D. Komplek Ruko Rungkut
Megah Raya Blok Q 6
Jl. Raya Kalirungkut
No.1 - 3
15
.
KAP Fredy Jl. Dharmahusada
Indah I No.39 (B
163) Surabaya
16
.
KAP DRS. Gunardi
Noerwono
Jl. Merak No.20
Lantai 3Sby
60
17
.
KAP Gunawan Jl. Manyar Rejo
No.18
18
.
KAP Habib Basuni Galaxi Bumi Permai
Blok G6/18
Jl. Arif Rahman
Hakim No. 152
19
.
KAP Drs. Hadi A. Hamid Jl. Tenggilis Kauman
IV No.29 K
20
.
KAP Hadori Sugiarto Adi
& Rekan
Jl. Manyar Rejo IV
No.4Sby
21
.
KAP Hadori Sugiarto Adi
& Rekan (Cabang)
Jl. Ngagel Tama
No.18 Surabaya
22
.
KAP Hamzens Jl. Ngagel Kebonsari
No.19
RT 012 / 002 Kel.
Ngagelrejo
23
.
KAP DRS. Hananta
Budianto & Rekan
(Cabang)
Darmo Business
Center B-21
Jl. Raya Darmo No.54
– 56
61
24
.
KAP Drs. Hanny Wolfrey &
Rekan
Jl. Raya Gubeng
No.56Sby
25
.
KAP Heliantono & Rekan
(Cabang)
Gedung Graha Pena
Lt19 Ruang 901
Jl. Ahmad Yani No.
88
26
.
KAP Drs. Henry & Sugeng
(Cabang)
Jl. Manunggal
Kebonsari Kencana
No.45Kebonsari
Regency B 10
27
.
KAP Indra, Sumijono &
Rekan (Cabang)
Jl. Kayoon No.38 –
40 Surabaya
28
.
KAP DRS. J. Tanzil &
Rekan
Jl. Mayjend.
Sungkono
Darmo Park II Blok
III No.19 – 20
29
.
KAP Johan Malonda
Mustika & Rekan (Cabang)
Jl. Manyar Kertoarjo
V No.20 Surabaya
30
.
KAP Junaedi, Chairul Dan
Subyakto (Cabang)
Gedung Graha PenaLt
8 Ruang 806
62
Jl. A. Yani No.88
Gayungan
31
.
KAP Made Sudarma, Thomas
& Dewi (Cabang)
Jl. Kayoon No.20 J
Surabaya
32
.
KAP Osman Bing Satrio &
Eny (Cabang)
Jl. Jend. Basuki
Rachmat No.129 – 137
Surabaya
33
.
KAP Paul Hadiwinata,
Hidajat, Arsono, Ade
Fatma & Rekan (Cabang)
Jl. Ngagel Jaya
No.90 Surabaya
34
.
KAP Purwantono,
Suherman&Surja (Cabang)
Plaza BRI Lantai 9
Jl. Jend. Basuki
Rahmat No.122
35
.
KAP Richard
Risambessy&Rekan
Jl. Tenggilis Timur
Dalam No.12
36
.
KAP Riza, Adi,
Syahril&Rekan (Cabang)
Komplek Ruko Rungkut
Megah Raya Blok M-27
Jl. Raya Kali
Rungkut No.1-3
Kel. Panjangjiwo,
63
Tenggilis Mejoyo
37
.
KAP Drs. Robby Bumulo Pertokoan Rungkut
Megah Raya Blok L 39
Jl. Raya Kalirungkut
5Sby
38
.
KAP Santoso&Rekan Jl. Simpang Darmo
Permai Selatan XVI
No.32 Surabaya
39
.
KAP Setijawati Jl. Kutisari Indah
Utara II No.85Sby
40
.
KAP Soebandi&Rekan Jl. Pucang Anom
No.108 Surabaya
41
.
KAP Supoyo, Sutjahjo,
Subyantara&Rekan
Andhika Plaza Blok C
3 - 4
Jl. Simpang Dukuh
No.38 - 40 Genteng
Surabaya
42
.
KAP Teramihardja,
Pradhono& Chandra
Jl. Ngagel Tama A –
6Pucang Sewu, Gubeng
64
(Cabang) Surabaya
43
.
KAP Drs. Thomas,
Blasius, Widartoyo&Rekan
(Cabang)
Jl. Taman
Kendangsari No. 7
Surabaya
44
.
KAP Ventje Jansen Dan
Royke
Komp. Ruko 21
Klampis Kav.BB - 5
Jl. Arief Rachman
Hakim No.51Sby
45
.
KAP Zulfikar Dan Rizal Jl. Nginden Intan
Tengah No. 39Sby
65
KEPADA YTH :
Para Auditor di Kantor Akuntan Publik
Saya adalah mahasiswa STIE Perbanas Surabaya yang saat
ini sedang melakukan penelitian guna menyelesaikan
studi mata kuliah Seminar Akuntansi. Dalam rangka
penelitian mengenai “Pengaruh Independensi dan
Kompetensi Terhadap Kualitas Audit yang Dilaporkan.
Untuk itu saya mohon bantuan kesediaan Bapak/Ibu untuk
berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini.
Penelitian ini akan sangat berguna untuk pengembangan
profesi akuntan di Indonesia. Saya akan rahasiakan
identitas dan saya akan sangat menghargai pendapat yang
diberikan. Atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan
banyak terima kasih.
Data Responden
1. Nama Auditor : …………………………………(boleh tidak
diisi)
2. Nama KAP : …………………………………
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
4. Jabatan di KAP : [ ] Senior Auditor
67
[ ] Junior Auditor`
[ ] Partner
[ ] Lainnya
5. Pengalaman kerja auditor : [ ] Tahun
[ ] Bulan
6. Latar belakang pendidikan : [ ] D3
[ ] S2
[ ] S1 [ ] S3
7. Jenis pelatihan atau seminar yang pernah diikuti
(sebutkan)
a. ………………………………………………………….
b. …………………………………………………………
c. …………………………………………………………
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Berikan tanggapan anda atas setiap pernyataan dalam
kuesioner berikut ini sejujurnya. Berikan tanda √ untuk
jawaban yang anda pilih.
Sangat tidak setuju
(STS)
1
Tidak setuju (TS) 2Netral (N) 3Setuju (S) 4Sangat Setuju (SS) 5
68
KUESIONER TENTANG INDEPENDENSI
No PERNTANYAAN STS TS N S S
S1 Seorang auditor boleh terlibat
dalam kerjasama bisnis dengan
klien selama penerimaan
penugasan.2 Seorang auditor boleh menjadi
karyawan perusahaan klien3 Sebagai auditor, saya lebih
senang menangani klien setiap
tahun.4 Auditor dan keluarganya selama
penugasan boleh menerima
imbalan atas jasa sebagai
tanda terima kasih kepada
klien5 Tidak menjadi masalah bila
akuntan publik melakukan audit
selama lebih dari 5 tahun
dengan klien yang sama.6 Auditor dapat sekaligus
memberikan jasa konsultasi
manajemen dan jasa audit
69
kepada klien yang sama.7 Audit fee diterima merupakan
sebagian kecil pendapatan KAP
diluar pemberian atas jasa.8 Saya berupaya independen dalam
melakukan audit walaupun telah
lama menjalin hubungan dengan
klien
KUESIONER TENTANG KOMPETENSI
No PERNTANYAAN STS TS N S S
S1 Banyaknya pengetahuan yang
diperoleh auditor dapat
meningkatkan pengalaman dalam
mengaudit.2 Seringnya melakukan penugasan
sangat membantu saya dalam
memahami pekerjaan saya
sebagai auditor.3 Semakin banyak pengalaman yang
dimiliki auditor, semakin
tinggi pula kemampuan auditor
untuk mendeteksi kekeliruan4 Pengetahuan dan kemampuan
70
auditor untuk mendeteksi
kekeliruan merupakan salah
satu dari kempetensi dari
auditor.5 Kemampuan yang saya miliki
sangat membantu saya untuk
menyelesaikan penugasan secara
tepat waktu.6 Pekerjaan saya sebagai auditor
menuntut saya memperoleh
pendidikan formal yang lebih
tinggi lagi.7 Supervisis pada asisten/yunior
auditor perlu saya lakukan
guna meningkatkan kemampuan
saya.8 Saya menganggap
pelatihan/seminar perlu bagi
pekerjaan saya.9 Untuk melakukan audit yang
baik saya perlu memahami jenis
industri, kondisi perusahaan
klien.
KUESIONER TENTANG KUALITAS AUDIT
No PERNTANYAAN STS TS N S SS
71
1 Salah saji yang cukup
material mampu saya deteksi2 Setiap pekerjaan audit selalu
berpedoman pada standar audit
yang ada.3 Surat penugasan penting bagi
saya saat melakukan penugasan
audit.4 Saya selalu mempertimbangkan
besar kecilnya risiko audit.5 Saya selalu membuat
pertimbangan terutama dalam
menjustifikasikan kesalahan.6 Penngawasan yunior auditor
perlu dilakukan.7 Besarnya kompensasi yang saya
terima akan mempengaruhi saya
dalam melaporkan kesalahan
klien.8 Saya tidak mudah percaya
terhadap pernyataan klien
selama melakukan audit.9 Saya mampu bertindak sendiri,
tanpa harus diperhatikan oleh
manajer atau partner.
72