Post on 09-Feb-2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan unit paling kecil penyusun
makhluk hidup. Sedemikian kecilnya hingga untuk
melihatnya harus menggunakan mikroskop. Akan tetapi
sel merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan
memiliki mekanisme kerja yang sangat canggih,
hingga mampu menjalankan fungsi-fungsi dasar
kehidupan. Itu sebabnya kehidupan manusia tidak
dapat dilepaskan dari fungsi sel.
Sel manusia berbeda dari sel tumbuhan. Sel
tumbuhan dilindungi oleh dinding sel yang kuat dan
kaku, sedangkan sel manusia dan hewan tidak
dilindungi oleh dinding sel, tetapi dibungkus oleh
membran plasma yang bersifat selektif permeabel.
Karena sifatnya tersebut, tidak sembarang zat atau
senyawa dapat masuk ke dalam sel. Melalui membran
plasma terjadi dua proses transport atau
perpindahan, yaitu transport aktif dan transport
pasif. Transpor pasif merupakan perpindahan zat
yang tidak memerlukan energi dari sel, sedangkan
transpor aktif merupakan perpindahan zat yang
memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi
karena perbedaan konsentrasi antar larutan.
Transpor aktif melalui peristiwa endositosis, dan
1
eksositosis. Transpor pasif melalui peristiwa
difusi dan osmosis.
Proses terjadinya difusi dan osmosis dapat
diamati dari uji coba yang sederhana. Berdasarkan
teori yang ada di buku, zat yang ada di dalam dan
diluar sel akan melakukan perpindahan untuk
mencapai keseimbangan. Proses osmosis dan difusi
berlangsung pada kehidupan sehari-hari manusia,
tanpa disadari oleh manusia itu sendiri. Contohnya
proses difusi yang berlangsung saat manusia
menghirup nafas. Padahal proses tersebut merupakan
proses yang sangat mendasar dalam kehidupan
manusia, tanpa adanya kedua proses tersebut maka
manusia tidak akan dapat bertahan hidup.
Hal tersebut yang membuat penulis tertarik
untuk melakukan uji coba terhadap kebenaran teori
yang ada dibuku tentang difusi dan osmosis, serta
membuat laporan praktikum yang berjudul:
“Eksperimen Transpor Pasif Difusi dan Osmosis”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami
membuat beberapa rumusan masalah :
1. Bagaimanakah proses terjadinya difusi?
2. Bagaimanakah proses terjadinya osmosis?
2
1.3 Hipotesis
1. Proses difusi terjadi dari larutan yang
berkonsentrasi tinggi menuju larutan yang
berkonsentrasi rendah.
2. Proses osmosis terjadi dari larutan yang
memiliki kekentalan rendah (Hipotonis) menuju ke
larutan yang kekentalannya tinggi (hipertonis).
1.4 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui proses terjadinya difusi.
b. Untuk mengetahui peristiwa osmosis, yaitu
perpindahan larutan dari konsentrasi rendah
(hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi
tinggi (hipertonis) melalui selaput/membran
selektif permeabel.
1.5 Manfaat
a) Bagi siswa:
1.Siswa dapat lebih memahami teori tentang
difusi dan osmosis.
2.Sebagai sumber informasi dan referensi
tentang difusi dan osmosis.
b) Bagi guru:
1.Guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam
memahami materi yang telah disampaikan.
BAB II
3
KAJIAN PUSTAKA
1.1 Transpor
pasif
Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang
tidak memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi
karena perbedaan konsentrasi antara zat atau
larutan.(Endang Sri L. & Indun Kristinnah, 2009)
1.2 Difusi
Di dalam sel terjadi peristiwa perpindahan
molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi
ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk
mencapai kesamaan konsentrasi. Peristiwa tersebut
dinamakan difusi. Di tingkat sel, difusi bermacam
bahan, termasuk air terjadi terus menerus dan
dimana-mana. (Frank B. Salisbury & Cleon W. Ross,
1996: 32)
Sumber lain mengatakan:
Difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang
ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
4
kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap
terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada
cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi
manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang
berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering
terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini
terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah
lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau
fluida. (wikipedia)
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi,
yaitu:
Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel,
semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga
kecepatan difusi semakin tinggi.
Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin
lambat kecepatan difusi.
Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin
cepat kecepatan difusinya.
Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi,
semakin lambat kecepatan difusinya.
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan
energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka,
semakin cepat pula kecepatan difusinya.
(wikipedia)
1.3 Osmosis
5
Osmosis Ialah Perpindahan zat atau molekul dari
pelarut/air dengan konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi. (bisakimia.com)
Sumber lain mengatakan:
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui
selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih
encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel
harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang
membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi
dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan
tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif
dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik
merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan
pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam
biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa
air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel
(wikipedia).
1.4 Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman
dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang
6
dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi
kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan
pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya
didatangkan dari Amerika Selatan.
Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali
membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini.
Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan
dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak
ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba
(tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai
iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di
dataran tinggi.
Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran
cukup besar, dengan diameter sekitar 3cm. Warnanya
berkisar dari ungu hingga putih.(wikipedia)
7
BAB III
METODE PENELITIAN3.1 Alat dan Bahan
a. difusi: b. Osmosis:
1) 2 buah gelas 1) Cara I
2) Sendok makan -Kentang
3) Sedotan -Pisau
4) Air mineral -Sirup/ susu
(larutan gula)
5) Sirup/ larutan gula -Air
-Sendok
2) Cara II
-Pisau
-Tisu
-gelas ukur 50 ml →
stoples
-stopwatch→jam
-Kentang
8
-Aquades
-Larutan glukosa 30%
-Larutan glukosa 5%
-mistar
3.2 Langkah Kerja
a. Difusi
1. Mengisi gelas pertama dengan air mineral
2. Mengisi gelas kedua dengan sirup (3 sendok
makan)
3. Menuangkan sirup pada gelas pertama
4. Mengamati kondisi larutan diawal percobaan,
mencatat hasilnya dalam tabel
5. Mengaduk larutan dengan sendok hingga larutan
sirup merata(terbentuk larutan yang isotonis)
6. Menguji rasa larutan sirup tersebut pada bagian
permukaaan, tengah dan dasar gelas. Jika rasa
ketiga bagian sama maka keseimbangan larutan
tercapai.
b. Osmosis
Cara I:
1. mengupas kulit kentang dan memotong bagian
atasnya seperti bagian tutup. Selanjutnya,
mengambil bagian dalamnya hingga berbentuk
seperti mangkuk.
2. Menyiapkan air dan memasukkannya dalam stoples
9
3. Memasukkan sirup/larutan kedalam mangkuk
kentang
4. Memasukkan kentang yang sudah terisi sirup
tersebut kedalam stoples yang disi air
5. Menunggu kurang lebih 20 menit
6. Mengamati perubahan volume larutan gula/sirup
pada kentang dan air pada beaker gelas
7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel buku
biologi
Cara II:
1. Membersihkan kentang mentah dari kulitnya
2. Memotong kentang dengan ukuran 2 x 1 cm
sebanyak 3 potong. Mengusahakan potongan
kentang tersebut memiliki berat yang sama.
Dalam memotong kentangnya diupayakan jangan
sampai terkena air atau cairan apapun.
3. Menyiapkan larutan gula 3 sendok dan 1 sendok
masing-masing dalam gelas ukur volume sekitar
20 ml.
4. Memasukkan potongan kentang secara bersamaan
kemasing-masing gelas ukur yang telah diberi
tanda A(larutan glukosa 3%), gelas ukur B
(larutan glukosa 1%), gelas ukur C (berisi
aquades).
5. Membiarkan potongan kentang tersebut terendam
selama 20 menit.
10
6. Mengangkat potongan kentang tersebut dan
meletakkan diatas tisu setelah 20 menit.
7. Mengamati keadaan kentang tersebut, kemudian
menimbang ulang kentang dan mengukur potongan
kentang tersebut dan mencatat hasilnya pada
tabel pengamatan. 3.3 Tempat dan Waktu
Tempat : Laboratorium IPA SMAN 1 MOJO
Hari/Tanggal : Jumat, 5 September 2014
Waktu : Jam ke 1-2
11
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Uji Coba Difusi
Perlakuan Keterangan Awal percobaan Larutan sirup mengendap dibawahAkhir percobaan Rasa larutan bagian permukaan,
tengah dan dasar gelas sama
4.2 Pembahasan
Pada awal percobaan, saat larutan sirup dimasukkan
kedalam air mineral, larutan sirup langsung mengendap
dibawah. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis larutan
sirup lebih besar daripada massa jenis air mineral.
Setelah beberapa saat, dapat dilihat adanya percampuran
antara larutan sirup dan air mineral, membuktikan bahwa
zat-zat akan melakukan perpindahan untuk mencapai
keseimbangan. Pada akhir percobaan, setelah larutan
sirup dan air mineral diaduk rasa larutan pada
12
permukaan,tengah, dan dasar gelas sama. Ini
menunjukkan bahwa keseimbangan larutan telah tercapai.
4.3 Hasil Uji Coba Osmosis
a. Cara 1
Perlakuan Awal percobaan Akhir
PercobaanAir dalam beaker gelas 80 ml 78 mlAir dalam mangkuk kentang10 ml 9,5 ml
b. Cara 2
Perlakuan Berat
awal
Berat
akhir
Kondisi
awal
Kondisi
akhirLarutan
gula 3%
3,4 gram 1,93
gram
normal Sangat
empuk,
sangat
pucatLarutan
gula 1%
3,4 gram 1,93
gram
normal Lebih
empuk,
lebih
pucatLarutan
aquades
3,2 gram 2 gram normal Keras,
warna
tetap
4.4 Pembahasan
Cara I:
13
Larutan yang dimasukkan dalam kentang (berupa
susu kental) sebanyak 10 ml bersamaan dengan
kentangnya dimasukkan ke dalam air aquades
sebanyak 80ml. Berdasarkan teori osmosis, larutan
akan berpindah dari kekentalan rendah ke
kekentalan tinggi. Berarti aquades akan masuk ke
dalam mangkuk kentang dan volume aquades
berkurang. Sedangkan larutan dalam kentang akan
bertambah karena proses osmosis. Akan tetapi pada
akhir percobaan jumlah larutan dan aquades sama-
sama berkurang. Hal ini terjadi karena larutan
dalam kentang masih ada yang tersisa didalam
kentang dan dalam pipet. Selain itu, larutan dalam
kentang semakin cair, hal ini menunjukkan bahwa
ada air yang masuk kedalam larutan tersebut (susu
kental). Apabila pengukuran kami tepat, maka
jumlah yang kami ukur bertambah.
Cara II:
Balok kentang (A) yang beratnya 3,4 gram
dimasukkan kedalam larutan glukosa 3%. Setelah 20
menit, balok kentang (A) berkurang menjadi
1,93gram. Jumlah larutan glukosa juga mengalami
pengurangan volume.
Balok kentang (B) beratnya 3,4 gram
dimasukkan kedalam larutan glukosa 1%. Setelah 20
menit, balok kentang (B) berkurang menjadi 1,93
14
gram. Jumlah larutan glukosa juga mengalami
pengurangan volume, akan tetapi tidak sebanyak
pengurangan volume larutan glukosa 3%.
Balok kentang (C) beratnya 3,2 gram
dimasukkan kedalam aquades. Setelah 20 menit,
balok kentang (C) beratnya berkurang menjadi 2
gram. Jumlah larutan aquades juga mengalami
pengurangann volume, akan tetapi pengurangannya
sangat sedikit.
BAB V
PENUTUP5.1 Kesimpulan
Proses difusi terjadi dari larutan yang
berkonsentrasi tinggi menuju larutan yang
berkonsentrasi rendah. Dibuktikan dengan, bercampurnya
larutan sirup dan air mineral hingga mencapai
keseimbangan (isotonis). Proses osmosis terjadi dari
larutan yang memiliki kekentalan rendah (Hipotonis)
menuju ke larutan yang kekentalannya tinggi
(hipertonis). Dibuktikan dengan, masuknya aquades
kedalam larutan susu yang ada dalam kentang.
5.2 Saran
a. Untuk mendapatkan hasil percobaan yang baik dan
jelas, dalam melakukan percobaan harus mengikuti
15
langkah-langkah yang telah disediakan dalam LKS.
b. Agar data yang dihasilkan akurat, dalam melakukan
percobaan harus teliti dan hati-hati.
Daftar Pustaka
Frank, B. Salisbury & Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung:ITB Bandung.
Lestari, Endang Sri & Indun Kristinnah. 2009. Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional.
Sumber dari internet:
16