Post on 26-Feb-2023
PENGENALAN JENIS - JENIS PLANKTON
1. Rizka Wahyu S B0A0130072. Endang Lestari B0A0130203. Lutfi Mukholifah B0A0130234. Novia Puspitaningsih B0A0130315. Ahmad Kharisul Umam B0A0130346. Lathifah B0A013042
Kelompok V
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK BUDIDAYA PAKAN ALAMIKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS BIOLOGI
PROGRAM STUDI D-III PENGOLAHAN SUMBERDAYA
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Plankton adalah sebuah kata yang berasal dari
bahasa Yunani yang artinya ”mengembara” kemudian
plankton dipergunakan untuk mendefinisikan semua
organisme air yang geraknya lebih dipengaruhi oleh
pergerakan air daripada kemampuan berenangnya
(Soegianto. 2004). Kemampuan berenang organisme
planktonik demikian lemah sehingga pergerakannya sangat
dipengaruhi oleh pergerakan air (Nybakken, 1982).
Plankton dibagi menjadi 2 yaitu fitoplankton yang
merupakan organisme plankton yang bersifat tumbuhan dan
zooplankton yang merupakan organisme plankton bersifat
hewan (Barus, 2004).
Plankton merupakan makanan alami larva
organisme perairan. Sebagai
produsen utama di perairan adalah fitoplankton,
sedangkan organisme konsumen adalah zooplankton,
larva, ikan, udang, kepiting, dan sebagainya.
Menurut Djarijah (1995), produsen adalah organisme
yang memilikikemampuan untuk menggunakan sinar
matahari sebagai sumber energi dalam melakukan
aktivitas hidupnya, sedangkan konsumen adalah
organisme yang menggunakan sumber energi yang
dihasilkan oleh organisme lain. Plankton dalam
ekosistem perairan mempunyai peranan yang sangat
penting terutama dalam rantai makanan dilaut,
karena plankton merupakan produsen utama yang
memberikan sumbangan terbesar pada produksi primer
total suatu perairan.Peranan penting plankton bagi
produktivitas primer perairan, karena plankton
dapat melakukan proses fotosintesis yang
menghasilkan bahan organik yang kaya energi maupun
kebutuhan oksigen bagi organisme yang tingkatannya
lebih tinggi.
Kualitas suatu perairan terutama perairan
menggenang dapat ditentukan berdasarkan fluktuasi
populasi plankton sendiri dipengaruhi tingkatan trofik
perairan tersebut. Fluktuasi dari populasi plankton
sendiri dipengaruhi terutama oleh perubahan berbagai
faktor ligkungan, slah satu factor yang dapat
mempengaruhi populasi planktonadalah ketersediaan
nutrisi disuatu perairan. Unsure nutrisi berupa
nitrogen dan fosfor yang terakumulasi dalam satu
perairan akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi
fitoplankton dan proses ini akan menyebabkan terjadinya
eutrofikasi yang dapat menurunkan kualitas suatu
perairan (Uun, 2006). Plankton mempunyai massa aktif
yang mirip dengan organisme tingkat tinggi, dimana
untuk fitoplankton akan terdapat dalam jumlah besar
pada siang hari dan zooplankton pada mlam hari (Fajri,
2013).
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu mengenal beberapa jenis planktonyang dapat digunakan sebagai pakan alami ikan yangterdapat dikolam budidaya, sawah dan sungai.
II. MATERI DAN CARA KERJA
2.1 Materi
Alat yang digunakan dalam acara praktikum teknik
budidaya pakan alami adalah ember volume 10l,
planktonet, tali pastik / rafia, botol Sampel,
mikroskop, buku identifikasi,tissue, tabung ukur,
kertas alumunium foil,caver dan object glass.
Bahan yang digunakan dalam acara praktikum
budidaya pakan alami adalah air sungai/ air kolam
budidaya / air sawah dan fitoplankton.
2.2 Cara Kerja
a. Disipakan ember 10l dan planktonet.
b. Diambil air sebanyak 100 l ( 10 X pengambilan),
tiap pengambilan dilakukan penyaringan air
menggunakan planktonet.
c. Air yang terambil dalam botol tampung di
planktonet dituang kedalam botol sampel.
d. Diambil air dalam botol sampele dengan menggunakan
pipet, diteteskan pada object glass.
e. Diamati jenis – jenis plankton yang terdapat
dalam botol sampel menggunakan mikroskop .
f. Dicocokkan bentuk dan warna plankton yang terlihat
dengan buku identitas.
g. Dimasukan ke dalam tabung ukur masing-masing 1
spesimen ke media zahrock maupun Conway ditutup
dengan kertas alumuniun foil.
h. Di isolasi.
i. Ditulis semua nama plankton yang terlihat dalam
lembar kerja.
III.HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 3.1 identifikasi jenis – jenis plankton
No Kelas Genera Spesies1 Chlorophyceae Pediastrum Pediastrum sp.
2 Chlorophyceae Chlorococcum Chlorococcum sp.
3 Chlorophyceae Closterium Closterium sp.
4 Cyanobacteria Plectonema Plectonema sp.
5 Chlorophycae Golenkina Golenkinia sp.
6 Chlorophyceae Coelastrum Coelastrum sp.
7 Chlorophyceae Coelastrum Coelastrum
microporum
8 Hulea Arcella Arcella discoides
9 Zgynemophyceae Penium Penium
spirostriolatum
10 Bacillariophyc
eae
Gomphonema Gomphonema sp.
Gambar 1. Pediastrum sp. Gambar 2. Chlorococcum sp.
Gambar 3. Closterium sp. Gambar 4. Plectonema sp.
Gambar 5. Golenkinia sp. Gambar 6. Coelastrum sp.
Gambar 7. Coelastrum microporum Gambar 8. Arcella discoides
Gambar 9. Penium spirostriolatum Gambar 10. Gomphonema sp.
3.2 Pembahasan
Fitoplankton adalah sekelompok dari biota tumbuh-
tumbuhan autotrof, mempunyai klorofil dan pigmen
lainnya di dalam selnya dan mampu untuk menyerap energi
radiasi dan CO2 untuk melakukan fotosintesis. Biota
tersebut mampu mensintesis bahan-bahan anorganik untuk
dirubah menjadi bahan organik (yang terpenting yaitu
karbohidrat) (Zhong, 1989).
Seluruh plankton dari golongan fitoplankton memiliki
warna, dimana sebagian berwarna hijau karena mengandung
berbagai jenis pigmen klorofil, yaitu klorofil –a
sampai klorofil –d. Meskipun demikian, penamaan atau
penggolongan algae berdasarkan kepada dasar warna,
meskipun kandungan pigmen terdiri dari beberapa pigmen
(Sachlan, 1982).
Dalam perairan laut fitoplankton merupakan produsen
primer (produsen utama dan pertama) sehingga keberadaan
fitoplankton dalam perairan mutlak adanya. Pendapat ini
dikuatkan oleh Sachlan (1982) bahwa fitoplankton
merupakan organisme berklorofil yang pertama ada di
dunia dan merupakan sumber makanan bagi zooplankton
sebagai konsumen primer, maupun organisme aquatik
lainnya, sehingga populasi zooplankton maupun populasi
konsumer dengan tingkat tropik yang lebih tinggi secara
umum mengikuti dinamika populasi fitoplankton.
Fitoplankton adalah tumbu-tumbuhan air yang mempunyai
ukuran sangat kecil dan hidup melayang dalam air.
Fitoplankton mempunyai peranan sangat penting dalam
ekosistem perairan, sama pentingnya dengan peran
tumbuh-tumbuhan hijau yang lebih tinggi tingkatannya di
ekosistem daratan. Fitoplankton adalah produsen utama
(Primary producer) zat-zat organik dalam ekosistem
perairan. Seperti tumbuh-tumbuhan hijau yang lain,
fitoplankton membuat ikatan-ikatan organik kompleks
dari bahan organik sederhana melalui proses fotosintesa
(Hutabarat dan Evans, 1986).
Daerah pesisir merupakan ekosistem yang paling
produktif di dunia, dicontohkan oleh fakta bahwa
habitat pesisir menyediakan makan dan reproduksi tanah
sekitar 90% dari laut fitoplankton tangkapan ikan dunia
adalah salah satu komponen biologis awal dari mana
energi yang ditransfer ke organisme yang lebih tinggi
melalui makanan rantai fitoplankton kelimpahan dan
komposisi dalam suatu ekosistem perairan diatur oleh
berbagai faktor abiotik atau fisikokimia seperti pH,
cahaya, suhu, salinitas, kekeruhan dan nutrisi (Panda,
2012).
Selain itu, pentingnya peranan mereka sebagai
produsen utama dalam jaring makanan dan berikutnya
keseimbangan ekologis, fitoplankton merupakan indikator
yang berguna dari kualitas air. Komunitas fitoplankton
laut biasanya terdiri dari beberapa kelompok taksonomi
dan berkontribusi terhadap produksi primer dan
interaksi antara tingkat trofik. Populasi fitoplankton
merupakan kekayaan hayati dari badan air, yang
merupakan link penting dalam rantai makanan (Panda,
2012).
Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada
golongan hewan, tumbuhan ataupun hal lainnya.
Bergantung pada tujuannya, umumnya analisis plankton
yang mudah dilakukan adalah pengukuran biomassa (berat
kering, berat basa, atau volume plankton) dan
pencacahan plankter. Masing-masing cara tersebut
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pengukuran biomassa
bertujuan untuk mengetahui banyaknya plankton secara
kuantitatif tanpa mengidentifikasi. Ini merupakan cara
yang praktis dan sederhana namun kurang teliti karena
sering terbawa materi lain di luar plankton.
Pengukuran volume plankton kurang memberikan
informasi yang tepat, oleh karena rongga antara
plankton sering ikut terukur. Pencacahan plankton
dengan cara menghitung jumlah plankter per satuan
volume akan merupakan informasi yang lebih teliti,
karena dapat memberikan gambaran yang lebih pasti
mengenai kepadatan plankton di suatu tempat. Kepadatan
plankton dapat digunakan untuk mengetahui penyebaran
atau distribusi plankton dalam suatu area. Perlu
ditekankan di sini bahwa setiap organisme berukuran
besar yang secara nyata bukan merupakan bagian dari
plankton harus disingkirkan sebelum pengukuran apapun
dilakukan (Wardhana, 1997).
Pengambilan sempel air dilakukan di Balai Benih Ikan
Tambaksogra, tepatnya pada kolam pembenihan,
pengambilan sempel dilakukan pada hari Senin, 3
November 2014 pukul 10.00 WIB. Secara fisik peraiaran
pada kolam pembenihan terlihat hijau dengan sumber
cahaya yang masuk kedalam air dan adanya saluran
pemasukan dan pengeluaran air. Ikan yang terdapat pada
kolam pembenihan ini terdapat berbagai jenis ikan
antara lain ikan nila, ikan bawal, ikan mas, dan ikan
gurame. Plankton yang didapat pada perairan tersebut
adalah jenis fitoplanton. Jenis-jenis fitoplankton yang
didapat adalah Pediastrum sp., Chlorococcum sp., Closterium sp.,
Plectonema sp., Golenkinia sp., Coelastrum sp., Coelastrum
microporum, Arcella discoides, Penium spirostriolatum, Gomphonema
sp.
Klasifikasi Pediastrum sp. :
Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Ordo : Chlorococcales
Famili : Hidrodictyaceae
Genus : Pediastrum
Species : Pediastrum sp.
Ciri-ciri sel dan koloni tanpa selabung gelatin yang
mencolok, sel membentuk seperti piring datar melingkar,
sel tubuh dalam bentuk poligonal, dengan tanduk
menyerupai tonjolan.
Klasifikasi Chlorococcum sp. :
Domain : Eukaryota
Kerajaan : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Chlorococcales
Famili : Chlorococcaceae
Genus : Chlorococcum
Spesies : Chlorococcum sp.
Chlorococcum sp. adalah ganggang hijau bersel tunggal yang
hidup di air tawar, berkembangbiak secara vegetatif dan
generatif. Perkembangbiakan Chlorococcum secara
vegetatif adalah dengan membentuk zoospora. Tiap sel
Chlorococcum dewasa yang tidak berflagel, inti dan
plasmanya dapat membelah dan menghasilkan delapan
sampai dengan enam belas zoospora. Tiap zoospora
berflagel sepasang. Perkembangbiakannya secara
generatif terjadi dengan konjugasi zoospora. Hasil
konjugasi berupa zigospora. Setelah zigospora masak,
dindingnya akan pecah dan menghasilkan beberapa
zoospora. Selanjutnya, setiap zoospora akan
menanggalkan flagelumnya dan tumbuh menjadi individu
dewasa (Meneghini, 1842).
Klasifikasi Closterium sp. :
Kingdom : Plantae
Divisi : Charophyta
Class : Zygnemophyceae
Ordo : Desmidiales
Family : Closteriaceae
Genus : Closterium
Speseies : Closterium sp.
Bentuknya mirip seperti sabit memanjang, melengkung dan
meruncing di bagian ujungnya, memiliki kloroplast
sehingga dapat berfotosintesis, memiliki banyak vakuola
di bagian ujung. Reproduksi dengan aseksual yaitu
dengan pembelahan biner, sedangkan dengan seksual yaitu
dengan konjungasi untuk membentuk sebuah hypnozyngote,
habitat Closterium sp yaitu pada daerah-daerah
perairan.Sangat penting dalam ekosistem perairan karena
merupakan produsen primer yaitu dapat sebagai penghasil
oksigen dan zat organik (Tjitrosoepomo,1989).
Klasifikasi Plectonema sp. :
Domain : Bakteri
Phylum : Cyanobacteria
Kelas : Cyanobacteria
Order : Oscillatoriales
Family : Oscillatoriaceae
Genus : Plectonema
Spesies : Plectonema sp.
Plectonema palsu bercabang, biasanya biru-hijau,
einzellreihige benang dengan diameter 0,7-22 mikron.
Silinder mereka sel mengandung, seperti itu dari semua
bakteri, baik inti maupun plastida . Setiap thread di
selubung agar-agar tipis. Plectonema palsu bercabang
terjadi pertumbuhan kabisat, sedangkan lingkaran
terbentuk dalam thread, meledak dari selubung agar-
agar, biasanya setelah kematian sel. Cabang-cabang
lateral yang dihasilkan masing-masing selubung agar-
agar bentuk baru.
Klasifikasi Golenkinia sp. :
Domain : Eukaryota
Kingdom : Plantae
Division : Chlorophyta
Class : Chlorophycae
Order : Chlorococcales
Family : Micractiniaceae
Genus : Golenkinia sp.
Golenkinia sp. merupakan alga hijau uniseluler (R.
Chodat, 1894).
Klasifikasi Coelastrum sp. :
Kingdom : Plantae
Devisio : Chlorophyta
Classis : Chlorophyceae
Ordo : Chlorococcales
Familia : Coelastraceae
Genus : Coelastrum
Spesies : Coelastrum sp.
Merupakan tumbuhan talus,dengan 1 inti yang mengandung
kloroplas dengan membentuk koloni,hidup di perairan
tawar ,tembok dan kulit pohon yang lembab,bersifat
autotrof dan ada pula yang bersimbiosis dengan
organisme lain,pekembangbiakan dengan vegetatif
membentuk zoospore sedangkan generatif dengan isogami.
Klasifikasi Coelastrum microporum :
Kingdom : Plantae
Phylum : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Sphaeropleales
Family : Scenedesmaceae
Genus : Coelastrum
Species : Coelastrum microporum
Struktur halus dari Coelastrum microporum dijelaskan
berkaitan dengan organisasi sitologi nya. Dinding sel
organisme ini double layered. Lapisan dinding ini
banyak proyeksi pendek, disebut "papila," yang bersama-
sama dengan bahan agar-agar tertentu muncul untuk
mengikat sel-sel coenobium bersama Inti membelah sebuah
sel vegetatif menunjukkan disposisi perifer dan berisi
satu berlokasi nucleolus Ribosom yang umumnya terkait
dengan membran luar selubung nukleus (Olenina, 2006).
Klasifikasi Arcella sp. :
Kingdom : Protista
Phylum : Protozoa
Kelas :
Hulea
Ordo :
Arcellenida
Family : Arcellideae
Genus : Arcella
Spesies : Arcella sp
Acrella memiliki ciri kerangka luar dan berada
diperairan tawar
Klasifikasi Penium spirostriolatum :
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Bangsa : Zygnematales
Suku : Desmidiaceae
Marga : Penium
Jenis : Penium spirostriolatum
Ciri-ciri Bentuknya seperti pita. Silinder Placoderm,
ujung tumpul, unicell, dinding Laterl dalam berbagai
spesies adalah datar atau nodular. Habitat air tawar di
perairan tergenang.
Klasifikasi Gomphonema sp. :
Kingdom : Diatomea
Phylum : Bacillariophytina
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Cymbellales
Famili : Gomphonemataceae
Genus : Gomphonema
Spesies : Gomphonema sp.
Ghomphonema sp., merupakan jenis diatom epilitik yang
mampu hidup pada kondisi lingkungan dengan UVR
(ultraviolet radiation) tinggi. Keberadaan Ghomphonema
sp. juga mengindikasikan bahwa telah terjadi pencemaran
sedang pada perairan tersebut. Gomphonema angustatum
adalah toleran dan mampu hidup pada perairan yang
tercemar sedang (Aprisanti, R., Mulyadi, A., Siregar,
SH., 2013).
IV. KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
Mahasiswa dapat mengenal beberapa jenis plankton
yang dapat digunakan sebagai pakan alami ikan yang
terdapat dikolam budidaya, sawah dan sungai.
Fitoplankton yang didapat yaitu Pediastrum sp., Chlorococcum
sp., Closterium sp., Plectonema sp., Golenkinia sp., Coelastrum sp.,
Coelastrum microporum, Arcella discoides, Penium spirostriolatum,
Gomphonema sp.
DAFTAR REFERENSI
Aprisanti, R., Mulyadi, A., dan Siregar, SH. 2013.
Struktur Komunitas Diatom Epilitik Perairan Sungai
Senapelan Dan Sungai Sail, Kota Pekanbaru.
Universitas Riau. Pekanbaru.
Asriyana Yuliana. 2012. Produktivitas Perairan. Jakarta
: Penerbit PT Bumi Aksara. hlm 1-8.
Djarijah, A.S. 1995. Pakan Ikan Alami.
Fajri, Nur El dan Agustina. 2013. Penuntun Praktikum
dan Lembar Kerja Praktikum Ekologi Perairan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UR.
Pekanbaru.
Hutabarat & Evans. 1986. Kunci Identifikasi Plankton. Jakarta:
UI.
Meneghini, G. (1842). Monographia Nostochinearum
italicarum addito specimine de Rivulariis. Memorie
della Reale Accademia delle Scienze di Torino, ser. 2 5(Cl. Sc.
Fis. e Mat): 1-143, pls I-XVII.
Newell G.E. and R.C. Newell. 1977. Marine Plankton.
Edisi ke-5. London : Hutchinson Educational.
Olenina, I.et all. 2006 Biovolumes and size-classes of
phytoplankton in the Baltic Sea HELCOM Balt.Sea
Environ. Proc. No. 106, 144pp.
Panda Swati S., N.K Dhal, C.R Panda. 2012.
Phytoplankton diversity in response to abiotic
factors along Orissa coast, Bay of Benga.
International journal of environmental sciences
volume 2, no 3.
Romimohtarto Kasijan dan Sri Juwana. 2001. Biologi
Laut. Jakarta : Penerbit Djambatan. hlm 36-39
Tjitrosoepomo Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan Rendah,
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Uun. 2006. Diktat Limnologi . UB. Malang.
Wardhana Wisnu. 1997. Teknik Sampling, Pengawetan dan Analisis
Plankton. [Jurnal] Jakarta : Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.
12 halaman