Post on 26-Jan-2023
EVALUASI PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCOREDCARD DAN AHP
Yeni Kustiyahningsih
Jurusan Teknik Informatika-Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo
Email : ykustiyahningsih@yahoo.com
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisa kinerja
Fakultas Teknik dari masing-masing jurusan yaitu Teknik Informatika,
Teknik Industri dan Manajemen Informatika yang ditinjau dari empat
perspektif Balanced Scorecard. Oleh karena itu pada penelitian ini
menggunakan pendekatan Balanced Scoredcard yang di kombinasikan dengan
pembobotan Analytic Hierarchy Process (AHP). Dengan Metode balanced
scoredcard akan di tentukan indikator dari 4 perspektif yakni
perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran dan perspektif finansial (kaplan ,2000)
kemudian indikator tersebut akan di lakukan pembobotan dengan metode
AHP, sehingga dapat diketahui prioritas indikator yang perlu
mendapat perhatian dari jurusan.
Dengan kombinasi kedua metode ini dapat meningkatkan kinerja /
performance fakultas teknik dan sebagai acuan untuk pengembangan
strategi jurusan teknik Informatika universitas Trunojoyo dan
memudahkan pihak managemen mengetahui kinerja Fakultas Teknik dan
memberikan acuan perbaikan strategi peningkatan kinerja. Berdasarkan
hasil uji coba aplikasi ini dengan menggunakan data tahun 2008 dan
2009 dapat disimpulkan bahwa kinerja Fakultas Teknik tahun 2009
lebih baik dibandingkan tahun 2008. Dengan hasil akhir 2009 sebesar
21,4 dan pada tahun 2008 adalah 21,39 meningkat 0,01.
Kata Kunci : Balanced Scorecard, Analytic Hierarchy Process (AHP), performance,indikator, Kombinasi.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangUniversitas sebagai
industri jasa pendidikantinggi, dituntut untukmelakukan peningkatan mutu danperbaikan secaraberkesinambungan (continousimprovement) serta memerlukansistem manajemen tertentuseperti total quality manajemen(TQM) dan manajemen bisnistotal dalam melaksanakanaktifitasnya.(Sudirman ,1997).Perkembangan dibidangpendidikan saat ini sangatpesat dan cukup kompetitifsehingga mengharuskan lembagapendidikan secara berkala untukmelakukan perbaikan danevaluasi diri. Salah satu halyang perlu dilakukan adalahmelakukan Evaluasi pengukurankinerja. Pengukuran kinerjamerupakan gambaran mengenaitingkat pencapaian pelaksanaansuatu program kegiatan atau
kebijakan dalam mewujudkansasaran, tujuan, visi, dan misiorganisasi yang dituangkanmelalui perencanaan strategissuatu organisasi (Yuwonodkk,2006).
Fakultas TeknikUniversitas Trunojoyo saat inibelum memiliki sistempengukuran kinerja secaramenyeluruh. Selama inipengukuran kinerja fakultasteknik mengacu pada indikatoryang berada pada borangakreditasi sehingga FakultasTeknik baru dapat melakukanpengukuran kinerja dalam kurunwaktu dua tahun. Sebenarnyaperlu dilakukan pengukurankinerja setiap tahun secaramenyeluruh untuk mengetahui danmenganalisa setiap komponenyang mengalami kemajuan maupunkemunduran sehingga dapatdigunakan sebagai acuanpengembangan fakultas tahunberikutnya.
Oleh karena itu padapenelitian ini menggunakan
pendekatan dengan menggunakanmetode Balanced Scoredcard yang dikombinasikan dengan pembobotanAnalytic Hierarchy Process (AHP).Dengan Metode balancedscoredcard akan di tentukanindikator dari 4 perspektifyakni perspektif pelanggan,perspektif bisnis internal,perspektif pertumbuhan danpembelajaran dan perspektiffinansial (kaplan ,2000)kemudian indikator tersebutakan di lakukan pembobotandengan metode AHP, sehinggadapat diketahui prioritasindikator yang perlu mendapatperhatian dari jurusan. Denganmetode Balanced Scoredcardpengukuran kinerja dilakukansecara terintegritas,menyeluruh dan seimbang. Salahsatu keunggulan Balanced Scorecardadalah kemampuan dalammenyeimbangkan beranekasasaran, sekaligus merangkaikansasaran-sasaran pokok kedalamkesatuan utuh pencapaianstrategi (kaplan,2000). Dengankombinasi kedua metode inidapat meningkatkan kinerja /performance fakultas teknik dansebagai acuan untukpengembangan strategi jurusanteknik Informatika universitasTrunojoyo.1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakangdi atas dapat dirumuskanpermasalahan yang akandiselesaikan yaitu bagaimanamembangun perangkat lunakevaluasi pengukuran kinerjaFakultas Teknik InformatikaUniversitas Trunojoyomenggunakan metode Balanced
Scoredcard dan AHP (AnalyticalHierarchy Process).1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yangdibahas pada penelitian iniadalah:1.Studi kasus yang di
gunakan adalah FakultasTeknik UniversitasTrunojoyo jurusan TeknikInformatika
2.Data yang digunakan yaitudata Jurusan TeknikInformatika tahun ajaran2008/2009, 2009/2010,2010/2011.
2. DASAR TEORI2.1.Penelitian Sebelumnya
Penelitian oleh Asmunin(2005) dilakukan untuk mengkajipeningkatan kinerja padafakultas teknologi informatikaITS, menggunakan metode BalancedScorecard. Pengukuran kinerjadengan metode BSC dapatditerapkan dengan baik padaorganisasi perguruan tinggidengan beberapa penyesuaianpada strategi objektif danindikator pengukurannya. BSCdapat diterapkan secara optimaldengan menggunakan bantuanteknologi informasi karenakomputer memiliki tingkatakurasi yang tinggi dan tidakjenuh melakukan pemrosesan datasecara beulang-ulang. Padapenelitian ini indikator yangdigunakan belum sesuai denganstandart perguruan tinggi danaplikasi yang masih bersifatstatis. Penelitian ini tidak dijelaskan mengenai prioritasmana yang perlu di lakukanperbaikan. Untuk itu, penulis
merancang aplikasi yangmempunyai indikator mencakupsemua aspek dilingkunganFakultas Teknik dan aplikasiyang dibuat oleh penulisbersifat dinamis, di sertaidengan pembobotan dengan AHP,sehingga di hasilkan prioritasperbaikan kinerja berdasarkanmetode pembobotan AHP. Selainitu penelitian sebelumnya olehyeni dan handayani (2007) yangberjudul Perencanaan ArsitekturEnterprise dan SistemPengukuran Kinerja denganBalanced Scorecard pada InstitusiPendidikan Tinggi. Padapenelitian ini balancedscoredcard di bangunberdasarkan rencana strategismenggunakan metode EAP,kemudian di susun strategi mapmenggunakan Balancedscoredcard. Dari sini ditentukan indikator dari masing-masing perspektif, padapenelitian ini tidak dijelaskan mengenai prioritasperbaikan kinerja dan jugatidak bersifat dinamisaplikasinya, artinya apabilaada penambahan indikator padamasing-masing perspektif tidakbisa secara otomatis. Hasildari penelitian ini beruparoadmap perencanaan arsitekturenterprise yang dikonsolidasikandengan balanced scorecard untukmencapai visi dan misiorganisasi. Penelitian yeni(2010) mengenai pengukurankinerja menggunakan malcolmbaldrige kriteria dan AHP padaperguruan tinggi, kajianpenelitian ini adalah bahwapenentuan indikator kinerja
berdasarkan kriteria Malcolmbaldrie yang terdiri dari 7kriteria yaitu kepemimpinan,Perencanaan Strategis, Fokusterhadap mahasiswa yangdilayani, Pengukuran, Analisadan Pengetahuan Manajemen,Fokus pada Sumber Daya Manusia,Proses Manajemen, dan Hasilyang di peroleh organisasi.Metode ini cukup baik danadaptif dalampengimplementasiannya, karenaMalcolm baldrige untuk menentukanKriteria, sedangkan bobotpenilaian tiap poin kuesionerMalcolm baldrige akan dimodifikasidengan bobot prioritas yangdiperoleh dari metode AnalyticHierarchy Process (AHP).
Penelitian oleh ZainalArifin, 2010 mengenai PenerapanMetode Analytical HierarchyProcess (AHP) Untuk MenentukanSisa Hasil Usaha Pada KoperasiPegawai Negeri, Metode AnalyticalHierarchy Process (AHP) banyakditerapkan pada kasus-kasustertentu yang membutuhkanpenunjang keputusan sertapengambilan keputusan, sehinggametode ini menjadi relevanuntuk penelitian yang lain yangberhubungan dengan sistempenunjang keputusan sesuaidengan kebutuhan. Hasil daripenelitian ini dibuatlahperangkat lunak SistemPenunjang Keputusan menggunakanmetode Analytical HierarchyProcess (AHP). Indikator yangdi gunakan adalah sesuai denganparameter yang di gunakan untukdalam pembagian SHU, tidakmenggunakan perspektif dalambalanced csoredcard.
Aplikasinya juga tidak dinamis.Penelitian oleh Lia Rochmasari,Suprapedi, Hendro Subagyo(2010), mengkaji mengenaipenentuan prioritas usulansertifikasi guru dengan metodeahp (analitical hierarcyprocess). Berdasarkan evaluasidan analisa kriteria untukmenentukan prioritas usulansertifikasi guru maka metodeini dapat direkomendasikanserta paling sesuai untukdiimplementasikan pada DinasPendidikan terutama pada satuantingkat sekolah. Informasi yangdiharapkan Dinas Pendidikanberupa usulan calon pesertasertifikasi memerlukanpemilihan beberapa kriteriamenurut Undang-undang sidiknas(sistem Pendidikan Nasional).Dengan penggunaan AHP, yaitumembandingkan setiap kriteriadengan kriteria lainnya, makakeakuratan dari sistem ini jauhlebih baik dari pada menggunkansystem manual dengan softwareaplikasi excel. Hasil daripenelitian ini dapatdisimpulkan bahwa penggunaanDSS (Dission System Support)dapat dijadikan rekomensdasiuntuk penentuan prioritasusulan peserta sertifikasisesuai dengan hasil quiationer,Penggunaan Komputerisasi denganaplikasi AHP menambah nilaikualitas, akurasi sertakecepatan data usulansertifikasi. Metode inimerupakan salah satu metodeyang dapat melakukan penilaiancriteria majemuk dan detaildengan auatu kerangka berfikiryang komprehensif pertimbangan
proses hirarki yang kemudiandilakukan perhitungan bobotuntuk masing-masing criteriadalam menentukan proiritaspengajuan sertifikasi sesuaidengan kuota.2.2. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakankomponen yang paling pentingdari sistem pengendalianmanajemen dan untuk menilaikeberhasilan organisasi.Pengukuran kinerja adalahproses menilai kemajuanpencapaian tujuan dan sasaranyang telah ditetapkan olehorganisasi guna mendukungpencapaian misi organisasi,termasuk menilai efisiensi danefektifitas dari aktivitas-aktivitas organisasi(Widiyanto, Suryawirawan,2008). Selama ini ukurankinerja terlalu menekankan padaaspek keuangan, tidak adanyabenang merah antara ukurankinerja dengan strategiorganisasi dan karyawan tidakmengerti alat ukur yangdigunakan. Upaya mengatasikekurangan tersebut, Kaplan danNorton mengembangkan teknik danmetode pengukuran bersifat nonfinansial. Metode ini dapatmengukur keberhasilanorganisasi dalam menterjemahkantujuan dan strateginya sehinggaorganisasi dapat bertahan dalamjangka waktu panjang.Pengukuran ini dikenal denganBalanced Scorecard. MelaluiBalanced Scorecard memungkinkanpara manajer organisasimengukur bagaimana unit bisnismereka melakukan penciptaannilai saat ini dengan
mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa yang akandatang, manajer mengukur apayang telah mereka investasikandalam pengembangan sumber dayamanusia, sistem dan proseduruntuk perbaikan kinerja dimasadepan. (Yuwono, Sony, dkk,2006)2.3. Balanced Scoredcard (BSC)
Balanced Scorecard bukan hanyamerupakan suatu sistempengukuran kinerja yangbersifat operasional namundapat digunakan sebagai sistemstrategi manajemen, yaitumengelola strategis dalamjangka panjang. Balanced Scorecardmerupakan suatu metodepenilaian yang menyeimbangkanempat perspektif pengukuran.Keempat perspektif tersebutmerupakan pengukuran keuangandan perngukuran non keuanganyang harus menjadi bagian darisistem informasi bagi semuapekerja. (antony dkk, 2007).Dalam Balanced Scorecard terdapat 4perspektif yaitu PerspektifPelanggan, Perspektif BisnisInternal, PerspektifPembelajaran dan Pertumbuhandan Persektif Finansial yangmana membentuk framework(kaplan,2000). Berdasarkanframework dijelaskan pengertiantujuan, ukuran, sasaran,inisiatif sebagai berikut ini:
1. Tujuan (Objectives) adalahmenunjukan bagaimanatindakan dan hasil-hasilyang diinginkan tercapai,menunjukan rencana untukmencapai hasil yangdiinginkan.
2. Ukuran (Measures) adalahsuatu cara memantau danmenelusuri kemajuantujuan-tujuan strategi.
3. Sasaran (Targets) adalahsuatu pencapaianmenyeluruh yangdipertimbangkan pentinguntuk kesuksekanorganisasi di masamendatang. Sasaranmenyatakan dimanaorganisasi tersebut inginberada dimasa mendatang.
4. Inisiatif (Initiatives) adalahproyek-proyek utama yangharus dilaksanakan supayamemenuhi satu atau lebihtujuan-tujuan strategi.
Keunggulan pendekatan BalancedScorecard dalam sistemperencanaan strategik adalahmampu menghasilkan rencanastrategik yang memilikikarakteristik sebagai berikut:(mulyadi, 2001)
1. KomprehensifBalanced Scorecard yangsebelumnya hanya terbataspada perspektif keuangan,meluas menjadi tigaperspektif yang lain:pelanggan,bisnis internal,pembelajaran danpertumbuhan. Denganmengarahkan sasaran-sasaran strategik keempatperspektif, rencanastrategik organisasimencakup lingkup yangluas, yang memadai untukmenghadapi lingkungan yangkompleks.
2. Koheren Balanced Scorecard mewajibkanpersonel untuk membangun
hubungan sebab akibatdiantara berbagai sasaranstrategik yang dihasilkandalam perencanaanstrategik.
3. SeimbangKeseimbangan BalancedScorecard dapat dilihat dariempat perspektif yangmerupakan unsur darifaktor internal daneksternal. Sasaranstrategik yang lebihdifokuskan faktor internalmeliputi perspektifbisnis internal danpertumbuhan danperkembangan akanmengakibatkan faktoreksternal yaitu perspektifpelanggan dan finansialmenjadi terabaikan. Halini akan mempengaruhikepuasan pelanggan danmitra kerja, sehinggakemampuan organisasimenghasilkan kinerjakeuangan dalam jangkawaktu panjang. Begitu punsebaliknya, jadi BalancedScorecard menyeimbangkanfaktor internal daneksternal.
4. TerukurKeterukuran sasaranstrategik yang dihasilkanoleh sistem perencanaanstrategik menjanjikanketercapaian berbagaisasaran strategik yangdihasilkan oleh sistemtersebut. Balanced Scorecardmengukur sasaran-sasaranstrategik yang sulit untukdiukur. Sasaran strategisini disusun dengan mengacu
pada kebutuhan dantantangan organisasi dimasa mendatang. Setelahtersusun sasaran strategisdalam masing-masing aspek,maka langkah berikutnyaadalah menentukan keyperformance indicators untuksetiap sasaran strategistersebut. Key performanceindicators (atau seringdisingkat menjadi KPI)merupakan indikator yangterukur dan digunakanuntuk mengetahui sejauhmana kita telah berhasilmewujudkan sasaranstrategis (kaplan, 2000).
2.4. Critical SuccesFaktor
Kemampuan manajerterbatas untuk mengolahdata dan informasi yangdidapat dalam jangka waktutertentu mengharuskansikap selektif dalammemilih data yang diolahuntuk pengambilankeputusan dalam pencapaiantujuan dengan sukses. Olehkarena itu, manajermembutuhkan suatu hal yangdisebut Critical Succes Factor.Analisa CSF merupakan suatuketentuan dari organisasidan lingkungannya yangberpengaruh padakeberhasilan ataukegagalan. CSF dapatditentukan jika objektiforganisasi telahdiidentifikasi. Tujuandari CSF adalahmenginterpretasikanobjektif secara lebihjelas untuk menentukan
aktivitas yang harusdilakukan dan informasiapa yang dibutuhkan.(widianto,2008).Mengidentifikasikan criticalsuccess factor sebagaiatribut-atribut yang harusdimiliki atau tindakanyang harus dilakukansecara baik agar dapatbertahan dan berkembang.Menurut Atkinson(1997:13), critical successfactor merupakan fokusperhatian penting badanusaha, karena keberhasilandari faktor-faktor iniakan menciptakan nilaijangka panjang danprofitabilitas bagi suatubadan usaha.(widianto,2008)Faktor-faktor kesuksesan
kunci organisasi usaha harusdiperhatikan, karena apabilaorganisasi dapatmengidentifikasikan criticalsuccess factor secara tepat makarencana strategi yang dibuatdan dilaksanakan akanmenunjang keberhasilanorganisasi dalam mencapaitujuan yang yangditetapkannya.
2.5. Analytical HierarchyProcess (AHP)
Analytic Hierarchy Process (AHP)telah diterima sebagai modelpengambilan keputusan yangbersifat multikriteria, olehorang-orang akademik maupunpraktisi (Mauro, 2001).Kriteria-kriteriadibandingkan dalam bentukperbandingan berpasangan,
untuk membentuk suatumatriks preferensi, demikianpula halnya denganalternatifalternatif. Salahsatu kehandalan AHP adalahdapat melakukan analisissecara simultan danterintegrasi antaraparameter parameter yangkualitatif atau bahkan yang’intangible’ dan yangkuantitatif (Roy, B., M.Paruccini, 1994). AHPMenggunakan strukturhierarki, matriks, danalgebra linier dalammemformulasikan prosedurpengambilan keputusan.Disamping itu, AHP jugamenggunakan prinsip-prinsipeigenvector dan eigenvaluedalam proses pembobotan(saaty, 1990) . MenurutSaaty (1993), hirarkididefinisikan sebagai suaturepresentasi dari sebuahpermasalahan yang kompleksdalam suatu struktur multilevel dimana level pertamaadalah tujuan, yang diikutilevel faktor, kriteria, subkriteria, dan seterusnya kebawah hingga level terakhirdari alternatif. Denganhirarki, suatu masalah yangkompleks dapat diuraikan kedalam kelompok-kelompoknyayang kemudian diatur menjadisuatu bentuk hirarkisehingga permasalahan akantampak lebih terstruktur dansistematis. (saaty, 2010)Tahap-tahap atau prosedurAHP (Rochmasari, 2010),meliputi hal-hal sebagaiberikut :
CI = maks – n
) = Σ (Y / X)
1.Mendefenisikan strukturhierarki masalah
2.Penilaian kriteria danalternatif denganmelakukan perbandinganberpasangan.
Tabel 1. Skala Penilaian Perbandingan Pasangan
Tingkatkepenting
an
Definisi Keterangan
1
Keduaelemensama
pentingnya
Kedua elemenseimbang sama
besar pada sifattersebut
3
Elemenyang satusedikitlebih
pentingdaripadaelemenlainnya
Pengalamanmenyatakan
sedikit memihakpada satu elemen
5
Elemenyang satu
lebihpentingdaripadaelemenlainnya
Pengalamanmenunjukkansecara kuat
memihak pada satuelemen
7
Satuelemenjelaslebihmutlakpentingdaripadaelemenlainnya
Pengalamanmenunjukkansecara kuatdisukai dan
didominasi satuelemen yangsangat jelaslebih penting
9
Satuelemenmutlakpentingdaripadaelemenlainnya
Pengalamanmenunjukkan satuelemen sangatjelas lebih
penting
2,4,6,8
Nilaitengah
diantaradua
penilaianyang
berdampingan
Nilai inidiberikan jikadiperlukankompromi
Kebalikan Bila elemen ke-ijpada faktor imendapat nilainilai x maka
elemen ke-ji padafaktor ke-j
mendapat nilai1/x
Membuat matriks berpasangancriteria, Tabel 1. SkalaPenilaian PerbandinganBerpasanganMembuat matriksberpasangan kriteria terhadapkriteria
3.Menjumlahkan matrik kolom4.Menghitung nilai elemen
kolom kriteria dengan caramembagi setiap nilaielemen kolom dengan jumlahmatrik kolom
5.Menentukan prioritaskriteria jumlah baris (nkriteria)
6.Menghitung prioritasalternatif dengan membuatmatrik berpasanganalternatif terhadapalternatif sebanyak jumlahkriteria.
7.Hitung konsistensi ..............(1.1)
Keterangan : Y = perkalian antaramatriks perbandingandengan bobotX = hasil matriks
perbandingan normalisasi n = jumlah baris /
attribut8. Konsisensi Indeks (CI)
.............(1.2)
Keterangan :
CR = CI /RI
maks = nilaikonsistensin = jumlah baris
9.Consistency Ratio ( CR ),merupakan pernyataan yangmenyatakan seberapa besarderajat Inconsistency daripenetapan nilaiperbandingan antarkriteria yang telahdibuat, yaitu :
..........(1.3)
Keterangan :CR = Consistency RatioCI = Consistency IndexRI = Index Random
Tabel 2.2. Daftar RandomIndex (RI)
UkuranMatriks
Nilai RI
1,2 0,003 0,584 0,905 1,126 1,247 1,328 1,419 1,4510 1,4911 1,5112 1,58
Apabila nilai CR ≤ 0,10 makadata konsisten / dapatditoleransi tetapi bila CR ≥0,10 maka data tidak konsistendan perlu dilakukan revisi.Apabila nilai CR = 0, dapatdikatakan “Perfectly Consistent“.
3. METODE PENELITIANMetodologi penelitian
adalah gambaran langkah –
langkah yang ditempuh dalammenjalankan penelitiandijelaskan sebagai berikut :3.1. Studi Literatur dan review
jurnalDukungan jurnal/paper yang
terkait, teori dan bahan–bahanbacaan mengenai pengukurankinerja, Balanced Scoredcard,AHP, Critical Success Factor,Strategi Map perguruan tinggidan teori pengukuran kinerjalain yang menunjang danmembantu peneliti untukmemahami obyek penelitian. 3.2. Pengumpulan data dan informasi
Tahap Studi Lapangan atauSurvey dilakukan dengan tujuanuntuk mengetahui dan melihatsecara langsung dan lebihmendetail permasalahan yangakan diteliti, sehinggadiperoleh data–data yangdiperlukan yaitu menge naigambaran umum jurusan, strukturorganisasi, data evaluasi diri,data analisa SWOT dan datakeuangan jurusan, BorangAkreditasi. Data tersebut akandi kelola sesuai dengan 4perspektif dalam balancedscoredcard yaitu Perspektifmahaiswa, Perspektif BisnisInternal, PerspektifPembelajaran dan Pertumbuhandan Persektif Finansial,. Padatahap ini dilakukan dengan cara:1. Interview yaitu suatu cara
mendapatkan data melaluiwawancara langsung denganorang yang berhubunganlangsung dengan masalah.wawancara kepada pihak-pihakterkait dalam fakultas
teknik seperti Kajur, dekan,PD 1, PD 2, PD 3 dan staffKaryawan. Metode penarikannarasumber untuk wawancaramenggunakan teknikpengambilan purposif(purposive sampling).
2. Kuisioner yaitu caramendapatkan data denganmenyebarkan beberapapertanyaan kepada respondenuntuk mendapatkan danmenilai suatu data secaraobyektif. Kuesionerdilakukan kepada pihakinternal yaitu, Kajur,dekan, PD 1, PD 2, PD 3 danstaff Karyawan untukpembobotan BSC. Sedangkanpihak eksternal adalahalumni, masyarakat,perguruan tinggi lain,perusahaan yang bekerjasamadengan jurusan Metodepenarikan respondendilakukan menggunakanpurposive sampling.
3.3. Analisa dan PerancanganPerangkat Lunak
A. Analisa Proses pengukurankinerja
Menentukan data indikator darimasing-masing perspektif,Hal ini di lakukan untukmengetahui hasil yang telahdicapai tiap tolak ukurpada empat perspektifdengan melakukanperhitungan Critical SuccesFactor (CSF). Scorecarddirancang dengan menetapkan:
a. Tujuan b. Tolak ukur strategis
(KPI)
c. Target yang ingindicapai kriteriapenilaian kinerjasetiap jurusan(Target maksimum dantarget minimum).
d. Skor penilaiankinerja jurusan, Skoryang akan diberikanmenggunakan skala 1,2, dan 3 yangmemiliki ukuran artisebagai berikutgambar : Skor 1,jurusan masih jauhdari target yangtelah ditetapkan danpenilaian terhadapjurusan jelek. Skor2, jurusan sudahmendekati target yangtelah ditetapkan danpenilaian terhadapjurusan cukup. Skor3, jurusan telahmencapai ataumelampaui target yangtelah ditetapkan danpenilaian terhadapjurusan baik.
B. Menentukan BobotTeknik pembobotan yangdigunakan untukmengetahui tingkatkepentingan dan peranandari tiap KPI dalam 4perspektif adalah AHP(Analitical HierarchyProcess).
C. Pengukuran Kinerja DenganBalanced Scorecard
Setelah melakukanperhitungan untuk tiapKPI pada empatperspektif BalancedScorecard, maka analisis
terhadap masing-masingperspektif beserta KPIuntuk mengukur kinerjabisa dilakukan.Pengukuran dimulaidengan penilaian kinerjadari masing-masing KPIpada tiap perspektifBalanced Scorecard.Pengukuran dilakukandengan memberikan skorkepada tiap KPI sesuaidengan rancanganpengukuran BalancedScorecard yang telahdibuat sebelumnya. Bobottiap KPI juga disertakanuntuk mengukur kinerjaperspektifnya dengancara mengalikan skor danbobot dan mencari jumlahskor terbobot nya.
D. Pengukuran Kinerja SecaraMenyeluruh
Setelah melakukanpengukuran kinerja tiapKPI dalam empatperspektif BalancedScorecard, maka pengukurankinerja secarakeseluruhan dapatdilakukan. Pengukurankinerja secaramenyeluruh tiapperspektif didapat darijumlah skor terbobotnya,sedangkan pengukurankinerja keseluruhanuntuk tiap periodediperoleh dengan caramengalikan nilai yangdidapat tiap perspektifdengan bobotnya kemudianjumlah totalnyamerupakan nilai darikinerjanya.
3.4. Perancangan Sistem1. Perancangan Object Data
Model terdiri dari ConceptualData Model (CDM) dan PhysicalData Model (PDM). CDMmerupakan seluruh strukturlogic dari database, dimanatidak bergantung dari suatusoftware atau strukturpenyimpanan data. Conceptualmodel dgunakan untuk desaintabel yang akan di gunakanuntuk menyimpan semua dataindikator dari ke empatperspektif dalam balancedscoredcard. Sedangkan PhysicalData Model (PDM) merupakanimplementasi fisik daridatabase. Dimana desain disini merupakan normalisasidari tabel pada CDM. DalamPhysical Data Model setiap tabelyang dihubungkan memilikiprimary key masing- masingdan juga foreign key untukmenghubungkan tabel satudengan lainnya
2. Flowchart adalah gambarandalam bentuk diagram darialgoritma-algoritma dalamsuatu program, yangmenyatakan arah programtersebut. Berikut ini adalahflowchart system, Flowchartkombinasi Balanced Scorecarddengan pembobotan AHP
Gambar 1 Flowchart BalancedScorecard dan AHP
3. Use Case Diagrammenggambarkan interaksiantara use case dan aktor. Usecase diagram dapatmengilustrasikan kebutuhansistem. Use casemerepresentasikanfungsionalitas sistem,kebutuhan sistem dari sudutpandang pengguna. Sedangkanaktor merepresentasikanorang, menyediakan ataumenerima informasi darisistem.
3.5. Proses Implementasi danPengujian
Tahap ini menjelaskantentang proses implementasi danuji coba berdasarkan semuakebutuhan pengguna (user
requirement), pengumpulan data daninformasi pengukuran kinerja.Pada tahap ini akan diimplementasikan denganmenggunakan tools baik softwaremaupun hardware yang mensupportsistem pengukuran kinerja.Selama implementasi, pada tiap-tiap bagian tertentu dilakukanproses pengujian secarabertahap hingga pada akhirnyaseluruh hasil implementasitelah mengalami pengujiandengan baik. Hasil dariimplementasi ini jugarencananya akan di ujikan keFakultas Teknik untuk memenuhistandart kelayakan baik dariindikatornya maupun rancangansoftware atau perangkatlunaknya.
3.6. Pengambilan KesimpulanSetelah dilakukan
implementasi dan uji coba makahasil data tersebut akandianalisa untuk memperolehsuatu kesimpulan. Dari hasiltersebut diharapkan dapatmemberikan masukan bagiperguruan tinggi terutamafakultas teknik informatikadalam meningkatkan kinerja,mengembangkan strategi jurusandan sebagai bahan pertimbangandalam mengambil keputusan yangberhubungan dengan jurusan.
4. HASIL DAN PEMBAHASANa. Analisa Input.
1.SkorDalam aplikasi ini
dibutuhkan data dariindikator (KPI) darimasing-masing perspektif.
Untuk mengetahui hasilyang telah dicapai tiaptolak ukur pada empatperspektif dilakukanperhitungan Critical SuccesFactor (CSF). Scorecarddirancang dengan menetapkan:
a. Tujuan b. Tolak ukur strategis
yang dipakai c. Target yang ingin
dicapai kriteriapenilaian kinerjasetiap jurusan (Targetmaksimum dan targetminimum).
d. Skor penilaiankinerja jurusan.
Skor yang akan diberikanmenggunakan skala 1, 2, dan3 yang memiliki ukuran artisebagai berikut :
1.Skor 1, jurusan masihjauh dari target yangtelah ditetapkan danpenilaian terhadapjurusan jelek.
2.Skor 2, jurusan sudahmendekati target yangtelah ditetapkan danpenilaian terhadapjurusan cukup.
3.Skor 3, jurusan telahmencapai atau melampauitarget yang telahditetapkan danpenilaian terhadapjurusan baik.
Untuk memperoleh skor,terlebih dahulu menetapkantarget maksimum dan minimumdari hasil kuisioner kemasing-masing ketuajurusan. Setelah itu,target maksimum dan minimum
dijadikan sebagai kriteriapenilaian per-KPI yangdibagi menjadi tigapenilaian. Hasilperhitungan Critical SuccesFactor dimasukkan kedalamkriteria penilian sehinggamenghasilkan skor tiap KPI.
2.BobotTeknik pembobotan yang
digunakan untuk mengetahuitingkat kepentingan danperanan dari tiap KPI danperspektif adalah AHP.
b. Analisa OutputKeluaran yang dihasilkan
dalam aplikasi ini adalahperbandingan kinerjaFakultas Teknik selamaantara dua tahun. Selainitu, dengan aplikasi inidapat mengetahui indikator(KPI) setiap jurusan yangmempunyai nilai tertinggidan terendah sehinggamemudahkan pimpinan untukmemperbaiki KPI yang rendahsehingga dapat merancangstrategi yang tepat untuktahun berikutnya.
c. Implementasi Sistem1.Form LoginTampilan pertama kali saat
user menjalankan program adalahhalaman login. Halaman loginini berfungsi sebagai mediayang menghubungkan user ke menu-menu lain sesuai dengan hakaksesnya masing-masing. Dalamaplikasi terdapat 2 user, yaituadmin dan pimpinan.
Gambar 2. Form Login.2.Form Halaman Utama.Setelah login, maka admin
maupun pimpinan masuk ke menuutama yaitu form TREE
Gambar 3.. Form Utama.
3.Form ProsesSetelah dilakukan proses BSC
dan AHP maka dihasilkanpengukuran kinerja setiaptahun. Untuk memudahkan dalammenganalisa maka disediakanperbandingan hasil pengukurankinerja dalam dua tahun.
Gambar 4 Form Grafik AHP danBSC.
4.Analisis Hasil Uji CobaDari perhitungan BSC dan AHP
dapat dilakukan analisa SWOTberdasarkan hasil akhir (SkorTerbobot) tiap KPI. Dibawah inimerupakan analisa SWOT padajurusan Teknik Informatika padaperspektif pelanggan :
Gambar 5. Analisa SWOT BSCPenentuan posisi SWOT
diperoleh dari hasil kuesionerkepada ketua jurusan. KPI yangmempunyai nilai skor terbobotpaling tinggi merupakan faktoropportunity (peluang) bagijurusan Teknik Informatika. Halini dapat dimanfaatkan untuk
mempertahankan dan meningkatkanpelatihan/workshop masyarakatsebagai wujud pengabdian kepadamasyarakat. Sedangkan KPI yangmempunyai nilai skor terbobotpaling rendah merupakan faktorweakness (kelemahan) bagi TeknikInformatika sehingga diperlukanperhatian khusus untukmeningkatkan faktor-faktor yangmempengaruhi minat mahasiswabaru untuk mendaftar ulang danmahasiswa baru yang diterima.
Posisi SWOT setiapperspektif dan jurusan tidaklahsama, hal ini tergantung padakeputusan dan kebijakan setiapketua jurusan.
Berikut ini dapat dilihathasil analisa SWOT pada jurusanTeknik Informatika perspektfpelanggan :
Gambar 6. Grafik Hasil AnalisaSWOT BSC
Hasil analisa SWOT dapatdilihat pada gambar diatas,pada perspektif pelangganjurusan Teknik Informatikamenduduki posisi yang Progresifberarti Jurusan Informatikadalam kondisi prima dan mantapsehingga sangat dimungkinkanuntuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan danmeraih kemajuan secaramaksimal. Hasil ini diperolehdari menghitung selisih antarafaktor kekuatan dikurangidengan faktor kelemahan(internal) dan faktor peluangdikurangi ancaman (eksternal).
Selain itu dapat dilakukananalisa SWOT dari hasil SWOTyang sudah ada yaitu padaborang atau evaluasi diri.Dibawah ini merupakan analisaSWOT berdasarkan data borangakreditas :
Gambar 7. Analisa SWOT BorangAkreditas
Setiap faktor dinilaiberdasarkan skor dan bobothasil dari kuesioner kepadaketua jurusan. Nilai skormerupakan nilai yang menyatakankondisi real pada setiapjurusan, sedangkan bobot adalahpoint faktor yang menyatakantingkat kepentingan darimasing-masing faktor.
Dibawah ini grafik yangmenunjukan posisi SWOTberdasarkan borang akreditas :
Gambar 8. Grafik Hasil AnalisaSWOT Borang Akreditas
Berdasarkan SWOT borangakreditas dapat dijelaskanbahwa posisi jurusan TeknikInformatika, group mahasiswaadalah progresif yang berartiJurusan Informatika dalamkondisi prima dan mantapsehingga sangat dimungkinkanuntuk terus melakukan ekspansi,memperbesar pertumbuhan danmeraih kemajuan secaramaksimal. Sama dengan SWOT BSChasil ini diperoleh dari darimenghitung selisih antarafaktor kekuatan dikurangidengan faktor kelemahan(internal) dan faktor peluangdikurangi ancaman (eksternal).
Dapat disimpulkan bahwaanalisa SWOT berdasarakan BSCdan Borang Akreditas memilikihasil posisi yang sama. Nilaidari keduanya mempunyai selisihyang rendah, hal ini dapatdiartikan bahwa analisa SWOTyang sudah ada sudah tepat dansesuai dengan pengolahan databerdasarkan perhitungan BSC.
Dari hasil perhitungan BSCdan AHP dapat dibuat strategimap. Berikut strategi map yangdibangun:
Gambar 9 Strategi MapStrategi map merupakan
sebuah diagram yang menunjukanvisi, misi, strategi yangdiimplementasikan dalamaktivitas sehari-hari denganmenggunakan KPI. Denganmenggunakan strategi map dapatdi dilihat dengan jelasketerkaitan antar visi, misiorganisasi dengan KPI.Berdasarkan strategi map diatasdapat dijelaskan bahwaperspektif pelanggan(mahasiswa, mitra kerja,masyarakat) yang mempunyaikedudukan paling tinggi danpaling berpengaruh.
5. KESIMPULANa.Kesimpulan
Setelah menyelesaikanRancangan Perangkat LunakPengukuran Kinerja FakultasTeknik Universitas TrunojoyoMenggunakan Metode BalancedScorecard, dapat diambil beberapakesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasilperhitungan metode BalancedScorecard (BSC) dan AnalyticHierarchy Process (AHP)menggunakan data 2008 dan2009, Kinerja tahun 2008
mempunyai nilai skorterbobot sebesar 21.39sedangkan kinerja tahun2009 mempunyai nilai 21.4.Terjadi peningkatan 0.01dari tahun 2008 ke 2009.
2. Kinerja tahun 2009 lebihbaik daripada tahun 2008yang diperoleh dari jumlahtotal skor terbobot empatperspektif Balanced Scorecarddan ketiga jurusan yaituTeknik Informatika, TeknikIndustri dan ManajemenInformatika.
3. Penentuan bobot dan targetpada setiap indikatormempengaruhi hasilpengukuran kinerja karenasetiap bobot dan targetmenghasilkan tingkatkepentingan dan skor dariperhitungan BSC dan AHP.
4. Aplikasi pengukurankinerja menggunakan BSCdan AHP dapat digunakanuntuk mengukur kinerjapertahun dan dapatdigunakan untuk merancanganalisa SWOT.
b.SaranUntuk pengembangan lebih
lanjut serta penyempurnaanRancangan Perangkat LunakPengukuran Kinerja FakultasTeknik Universitas TrunojoyoMenguunakan Metode BalancedScorecad, maka terdapat beberapasaran, diantaranya yaitu:
1. Aplikasi ini dapatdikembangkan denganmenggunakan metode lain,yaitu metode Fuzzy yangdigabungkan dengan BalancedScorecad.
2. Aplikasi pengukurankinerja ini hanya untukruang lingkup FakultasTeknik saja, disarankanuntuk mengembangkan diruang lingkup Universitas.
6. DAFTAR PUSTAKAAntony, Richi Rendak dan
Wirawan suhaedi. 2007.“Penerapan Balanced ScorecardSebagai Alat Penilaian Kinerja PadaPemerintahan Kota Mataram”.Jurnal Riset AkutansiAksioma ISSN: 1858-0785Volume 6, No.1.
Asmunin. 2005. Pembuatan SistemPengukuran Kinerja dengan MetodeBalanced Scorecard (Studi Kasus :Fakultas Teknologi Informatika ITSSurabaya), Institut TeknologiSepuluh November Surabaya.
Fakultas Teknik. 2008. EvaluasiDiri Program Studi TeknikInformatika UniversitasTrunojoyo. Bangkalan.
Fakultas Teknik. 2008. BorangAkreditasi Program Studi SITeknik InformatikaUniversitas Trunojoyo.Bangkalan.
Kaplan, Robert S. dan David P.Norton. 2000. BalancedScorecard : MenerapkanStrategi Menjadi Aksi.Diterjemahkan oleh Peter R.Yosi Pasla, M.B.A. Jakarta :Erlangga.
Kustiyahningsih, Yeni.,Handayani Thandrasa. 2005.
“Perencanaan Arsitektur Enterprisedan sistem pengukuran kinerjadengan Balanced Score Card padaInstitusi Pendidikan Tinggi”.Prosiding Seminar NasionalPascasarjana V, ISBN 979-545-027-1.
Kustiyahningsih, Yeni, 2010.“Malcolm Baldrige Criteria untukmeningkatkan kualitas PerguruanTinggi berbasis Web”. JurnalTeknika, Vol. 1 No. 1 2010,STT YPM, ISSN 7626348099
Mulyadi. 2001. BalancedScorecard : Alat ManajemenKontemporer UntukPelipatgandaan KinerjaKeuangan Perusahaan.Yogyakarta : Salemba empat.
Mauro, J.P. Nordvik, A.C.Lucia, 2001, Multi-criteriadecision support system and DataWarehouse for designing andmonitoring sustainable industrialstrategies, Italia.
Muslim, Erlinda dan Setio AgungWibowo. 2006. PerancanganBalanced Scorecard SebagaiAlat Pengukur KinerjaPerusahaan. Yogyakarta :Seminar on Application and Researchin Industrial Technology.
Rochmasari, Lia, dkk. 2010.“Penentuan Prioritas UsulanSertifikasi Guru Dengan MetodeAHP)”. Jurnal TeknologiInformasi, ISSN 1414-9999Volume 6 Nomor 1.
Roy, B., M. Paruccini, 1994,Multiple Criteria Aid for Decision
inEnvironmental Management,in: “Applying Multiple Criteria Aidfor Decision to EnvironmentalManagement”. Edit by M.Paruccini, EUROCOURSES:Environmental Management,Vol. 3, Kluwer AcademicPublishers, Dordrecht, NL.
Sudirman, I., (1997). “Total QualityManagement dan usahapenerapannya di PTS dalammenghadapi kebutuhan tahun2020”, makalah seminarmanajemen perguruan tinggibagi pimpinan PTS dilingkungan KOPERTIS WILAYAHIV,.
Saaty, 1990, “Multicriteria DecisionMaking :The Analytic Hierarchyprocess-Planing Prioroty Setting,Resource Allocation. McGraww-Hill, New York,
Thomas L. Saaty (2010), AnalyticHierarchy Process, Prosiding :Jurnal Vol. VI of the AHPSeries, , 478 pp., RWSPubl., 2000 (revised). ISBN0-9620317-6-3.
Widiyanto, Suryawirawan. 2008.Aplikasi Metode BalancedScorecard Untuk PengukuranKinerja Kesehatan danKeselamatan Kerja.Yogyakarta : SeminarNasional Aplikasi Sains danTeknologi.
Yuwono, Sony, Edy Sukarno danMuhammad Ichsan. 2006.Petunjuk Praktis PenyusunanBalanced Scorecard MenujuOrganisasi yang berfokus