Visum Et Repertum

Post on 23-Dec-2015

20 views 3 download

description

VISUM et REPERTUM

Transcript of Visum Et Repertum

3 SISTEM PENYELIDIKAN1. KONTINENTAL. . Indonesia,Belanda,Dermark (?). . Penyidik aktif, medis pasif.

2. CORONER. . Inggris,Neg.persemakmuran. . Lembaga khusus. . Multidisiplin,terkait dg proses peradilan

3. MEDICAL EXAMINER. . Neg-2 bag.Amerika Serikat. . Medis aktif,dibantu kepolisian.

SISTEM PERADILAN

DUGAAN KEMATIAN TIDAK WAJAR ( tindak pidana )

PENYELIDIKAN

PENYIDIKAN

SIDANG

KONTINENTAL

DUGAAN MATI TIDAK WAJAR ( tindak pidana ) PENYIDIK ( KePolisian RI ).

PENYELIDIKAN

WAJAR PENYIDIKAN TIDAK WAJAR

PENYIDIK

KEDOKTERAN FORENSIK

BENTUK BANTUAN pd PROSES PERADILAN

LISAN TERTULIS

KUHAP 185 KUHAP 187

KETERANGAN VISUM et REPERTUM AHLI

ALAT BUKTI SYAH KUHAP 184

V R

PENTING dan TERHORMAT

SERIUS TELITI SISTIMATIS

DASAR HUKUM

STAATBLAD Th.1937 no.350.KUHAP ps 184,187.KUHAP ps 133.UPRADOK 29 Th.2004 ps 48.

KUHAP ps 184. . Keterangan saksi.

. Keterangan ahli. . Surat. . Petunjuk. . Keterangan terdakwa.

KUHAP ps 187. Surat yg dimaksud pada ps 184 adalah :

Dibuat atas dasar sumpah jabatan atau

dikuatkan dengan sumpah,al :

Surat ket. dari seorang ahli yg memuat

pendapat berdasarkan keahliannya ttg

sesuatu hal atau suatu keadaan yg diminta

secara resmi daripadanya.

KUHAP psl 133

(1). Dlm hal penyidik unt.kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,keracunan, ataupun mati diduga krn peristiwa yg merupakan tindak pidana,ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

(2).Permintaan keterangan ahli tsb dilakukan secara tertulis dan jenis pemeriksaan yang dimaksud.

PASAL 48 UU PRADOK 29/2004. (1).Setiap dokter atau dokter gigi dlm melaksa nakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasiakedokteran.  (2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya : untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

DEFINISI /PENGERTIAN

VISA : MELIHAT REPERTA : MELAPORKAN LAPORAN TERTULIS YG DIBUAT SEORANG

DOKTER UNTUK KEPENTINGA JUSTISIA, ATAS PERMINTAAN YG BERWENANG ttg APA

YG DILIHAT dan DIKETEMUKAN pd BENDA BUKTI,BAIK KORBAN HIDUP MAUPUN MATI, SEPANJANG PENGETAHUANNYA yg SEBAIK-BAIKNYA dan DIDASARKAN SUMPAH.

POKOK-2 PENGERTIAN

1.VR adalah laporan tertulis. 2.yg berhak membuat dokter. 3.Kegunaannya untuk proses peradilan. 4.Atas permintaan yg berwenang. 5.isinya obyektif. 6.Berdasarkan sumpah.

PERAN VR SISTEM PERADILAN 1981 ( KUHAP )

INKISATOR AKUSATOR KUHAP 3.C,65

* TERSANGKA OBYEK PEMERIKSAAN BAG. dr PROSES PERADILAN * KETERANGAN TERSANGKA BHN PERTIMBANGAN

* PERLU ALAT BUKTI LAIN VR

ISTILAH

KUHAP 133

* SURAT KETERANGAN ahli

yg membuat dokter Forensik

* SURAT KETERANGAN

yg membuat bukan dokter Forensik

VISUM et REPERTUM

KEGUNAAN V et R

1.AWAL PENYIDIKAN .

* BUKTI ADANYA TINDAK PIDANA. * BUKTI PENAHANAN PERPANJANGAN. * MEMBANTU PENYIDIK dlm hal : - jenis luka dan penyebabnya. - hubungan ant sebab kematian dan luka-2 yang ada pada tubuh korban. ada hubungan atau tidak - identitas. * membantu dlm menentukan jenis tuntutan

2. PERSIDANGAN.

* UPAYA BUKTI YG SYAH.

* BAHAN PERTIMBANGAN DLM

MEMUTUS PERKARA.

YANG BERHAK MEMINTA VR

1. PENYIDIK KUHAP 6. PENYIDIK PEMBANTU. KUHAP 10 2. HAKIM TERTENTU . PERDATA . PIDANA . AGAMA

PENYIDIK PENYIDIK PEMBANTU AKP

YANG BERHAK MEMBUAT VR

PRINSIP SEMUA DOKTER * Umum. * Spesialis * PNS,Swasta,TNI. * Aktif,pensiun.

SYARAT TIDAK KEHILANGAN HAK SBG SAKSI

KUHAP : 168,170

TATACARA PERMINTAAN VR

1.Diajukan secara tertulis. Dibawa sendiri oleh penyidik. Bersama dg korbannya. 2.Tidak boleh mengajukan permintaan VR peristiwa telah lampau. 3.Bila tersangka anggota TNI koneksitas permintaan dari POM . 4.Bila korban meninggal dunia. - SPVR jenz otopsi pl,pd. - ada label,segel. - pemberitahuan pd keluarga. - POLRI keamanan.

MACAM-2 VR

1. VR Tempat Kejadian Perkara.

2. VR Korban hidup :

Visum et Repertum

VR sementara.

VR lanjutan.

3. VR Jenazah.

4. VR Exhumatio / penggalian jenazah.

5. VR Barang bukti.

VR KORBAN HIDUP.

* VISUM et REPERTUM tidak memerlukan opname / mrs. * VISUM et REPERTUM SEMENTARA. perlu perawatan / mrs gangguan mata pen harian untuk sementara. * VISUM et REPERTUM LANJUTAN. Selesai perawatan : - sembuh sempurna cacat. - tidak sembuh pindah perawatan melarikan diri. - meninggal dunia.

BAGIAN-2 sebuah VR

1. PRO JUSTISIA.

2. PENDAHULUAN.

3. PEMBERITAAN / hasil pemeriksaan

4. KESIMPULAN.

5. PENUTUP

PENDAHULUAN

- Jenis VR dan No.VR

- Tanggal,jam,tempat pemeriksaan.

- Identitas pemeriksa.

- Identitas peminta VR dan No.SPVR.

- Keterangan kejadian.

- Keterangan lain yg terkait kejadiannya.

PEMBERITAAN :

(HASIL PEMERIKSAAN)

1.Korban hidup. - Keadaan umum. - Status generalis. - Status lokalis. - Pem.tambahan / laboratorium.2.Korban Jenazah. - Pemeriksaan luar. - Pemeriksaan dalam. - Pemeriksaan tambahan / laboratorium

3. TKP & Exhumatio. - Saksi-2. - Denah lokasi. - Laporan keadaan tempat / lokasi makam. - Laporan kondisi korban / Jenazah. - Kesimpulan hasil pemeriksaan

KESIMPULAN

- Pendapat subyektif pembuat VR tentang hasil

pemeriksaan.

- Tidak mengikat HAKIM.

PENUTUP Pernyataan bahwa pembuatan VR dilandasi

dengan SUMPAH.

CARA PENULISAN ( pemberitaan )

1.Memakai bahasa umum, mudah dimengerti. istilah kedokteran diterjemahkan. 2.Angka ditulis dengan huruf. 3.Tidak boleh ada : - Singkatan. - Coretan. - Lebih dari satu macam huruf. 4.Akhir kalimat yg tersisa ditutup dengan garis. 5.Setiap koreksi diberi tanda tangan.

HAMBATAN pengadaan VR

1.PEMINTA VR.

- SPVR terlambat datangnya.

- SPVR tanpa keterangan kejadian.

- Korban jenz tanpa label identitas yg bersegel.

- Keluarga korban menolak dilakukan otopsi.

2.PEMBUAT VR.

- Sibuk malas.

- Perawatan / pem.laboratorium yg lama.

- Kurang pengetahuan atau ketrampilan.