Visum Et Repertum Korban Hidup

38

description

Medikolegal

Transcript of Visum Et Repertum Korban Hidup

  • CakupanPendahuluan.Visum et Repertum dan kewajiban hukum.Anatomi dan Reasoning Visum et RepertumKesimpulan

  • PedahuluanVisum et RepertumMedicolegal ReportOtopsies legal ReportKeterengan Ahli (expert witness) tertulisKompetensiState of the art (SOTA)Clinical Privilege

  • Syarat Admisibilitas VeRRelevansDokterTidak ada sanggahan Sesuai dengan standard medisOtentikSahih dan RealibelExplosion of informationDiperoleh dg jalan yg tidak melanggar hukumProsedural dan legalInformed Consent

  • Konsep Umum Medicolegal ReportImplisit ReasoningPhysical evidenceOpinion evidenceFactual ProofLegal proofExplisit Reasoning(Critical thinking)ObservationInterpretationVisum et Repertum

  • Definisi Visum et RepertumUntuk peradilan (Pro Justitia) Keterangan ahli tertulis oleh dokter Bukti OpiniBerdasarkan permintaan tertulis (resmi) Penyidik yang berwenangPemeriksaan medis terhadap tubuh manusia ( hidup, mati, bagian tubuh) Bukti fisik/ FaktaBerdasarkan keahlian (competence)Dikuatkan dengan sumpah Penguatan (afirming)Procedural

  • Jenis Visum et Repertum

  • Visum et Repertum RagawiKorban HidupPenganiayaan (torture)Delik material: Unsur akibat Luka atau tanda keracunan serta akibat dari luka (derajat luka) fisik maupun material.Delik formal: Unsur perbuatanKorban Mati (jenazah)Unsur akibatSebab kematian (Cause of death)Mekanisme kematian (Mechanism of death)

  • Visum et Repertum PsikiatrikumTersangkaKompetensi bertanggung jawabKonsep Sctus Rheus - Mens Rhea (evil doing) (evil mind)Unsur Mens Rhea:Sengaja (intentional)NeglegenceRecklessnessGangguan perkembangan mental atau kelainan mental (Pasal 44 KUHP)

  • Prosedur MedikolegalTatacara atau prosedur penerapan Iptek Kedokteran untuk kepentingan Hukum dan Peradilan.Prosedur Mediko legal mengacu :Hukum Positif (KUHAP,KUHP)Sumpah HippocratesKODEKI

  • Ruang lingkup prosedur medikolegalPenerbitan Visum et RepertumHubungan Rekam Medis, Visum et Repertum dan konfidensialitas medisVisum et Repertum pada status korban yang berubahPemberian keterangan asli di pengadilanPemeriksaan tersangka

  • Prosedur MedikolegalPenerbitan Visum et RepertumAda permintaan tertulis (Surat Permintaan Visum et Repertum)Konsep een MaligSurat Permintaan Visum et Repertum (SPV)Status korbanLegal duty

  • SPVBila korban datang dengan SPV : VeR bisa langsung dibuatBila korban tanpa SPV : catat dalam RM Tanpa SPV belum korban secara HukumBila SPV datang terlambat dg mencantumkan waktu dan tempat pemeriksaan : VER dibuat berdasarkan data RM (retrosfektif)Bila yang meminta bukan Penyidik dibuat Surat Keterangan Medis (SKM)

  • Hubungan RM dengan KonfidensialitasPembuatan Visum et Repertum berdasarkan data RM boleh karena atas perintah Undang-UndangPembuatan Visum et Repertum dari data RM boleh tanpa informed consent dari korbanPembuatan SKM dari data RM harus dengan informed consent

  • VeR Pada Perubahan Status KorbanKorban penganiayaan dengan Surat Permintaan Visum (SPV) meninggal selama perawatanPerubahan status korban berubah material hukum (penganiyaan ke penghilangan nyawa)Lapor ke peyidik penyidik mencabut SPV korban hidup dan diubah menjadi SPV jenazah

  • Visum et Repertum dan Kewajiban HukumKEWAJIBAN HUKUM ( LEGAL DUTY)Balancing Public Interest ConceptObligasi (keharusan) Membantu menegakkan supremasi hukum dengan pembuktian hukum

  • Legal Proofing PEMBUKTIAN HUKUMMembuktikan memang benar tindak pidana terjadi dan memang benar tersangka adalah pelakunya Memberikan bukti medis alat bukti sah di pengadilanAlat bukti yang sah :Keterangan saksiKeterangan ahliSuratPetunjukKeterangan terdakwa

  • Pembuktian HukumBukti tindak pidana terjadi:LukaAkibat dari luka bentuk fisik atau mentalKeracunanKematian : sebab dan mekanismeKejahatan seksual: kekerasan, ancaman kekerasan, dan persetubuhan.

  • STANDAR PEMBUKTIANStandard of ProofMEDICALReasonable Medical CertaintyLEGALBeyond reasonable doubtKeputusan Hakim : minimal 2 alat bukti sah (unsur obyektif) dan keyakinan Hakim (unsur subyektif) (pasal 183 KUHAPUU PKDRT & Perlindungan Anak (Lex specialist) : Pengakuan dan minimal 1 alat bukti sah

  • Bukti MedisDIRECTCIRCUMSTANTIALTRIAD OF EVIDENCELOCARD CONCEPTWound, poison, death, sexual assault, mental status and neglected BIOLOGICAL EVIDENCE

    Visum et Repertum

  • Anatomi dan Reasoning VeRProjustitiaDemi keadilanResmi dan pengganti materaiObjektif, impartial, objektif, dan legalHanya untuk Visum et Repertum Surat keterangan medis tanpa pro justisia

  • PendahuluanIdentitasPermintaan Visum et RepertumPemeriksaKorbanWaktu pemeriksaanTempat pemeriksaan

  • PemberitaanBukti Faktual (bukti fisik)Hasil pemeriksaan dengan implisit reasoningIlmu medisKomitmen teoriTujuan medis tertentuKorban hidupLukaPerubahan anatomi, fisiologi, dan kimiawiTanda persetubuhan

  • ContKorban meninggalLuka-luka dan hasil pemeriksaan tambahan (Histopatologi dan toksikologi)

  • BUKTI MEDIS LUKABUKTI TRANSIENTCepat berubah dokumentasiBUKTI KONTAK BUKTI POLAPola luka tertentuCigarette burnImmersion Syndrome (punished Child) BUKTI KONDISIONALDipengaruhi berbagai faktorUsia korban atau kondisi kesehatan

  • Penulisan luka sesuai dengan interpretasi Mediko legalREGIO ANATOMIKOORDINATSUMBU X, SUMBU Y, SUMBU ZManner of injuryRekonstruksi JENIS LUKAUKURAN GAMBARAN LUKAPerkiraan senjata penyebabUmur luka (wound timing)DI SEKITAR LUKA

  • KONSEP CRIME AGAINST WILLWITHOUT CONSENTAny penetrations to any natural orifices without consent SAHALAMIAHSPONTANVOLUNTEERTIDAK ADA KERAGUAN (UNEQUIVOCAL)MELANGGAR HUKUM (3 F)KEKERASAN (FORCE)ANCAMAN (FEAR)TIPU DAYA (FRAUD)CRIME AGAINST PROPERTY

  • KEJAHATAN SEKSUAL Lex GeneralisZinah, gendak, overspel (284 KUHP)Persetubuhan yang melawan hukum (285 - 288, 291, 294 KUHP)Intramarital (288 KUHP)EkstramaritalPerbuatan cabul (289, 290, 293 KUHP)Lex spesialis Pemaksaan hubungan seksualPemaksaan hubungan sesual dengan orang lain

  • BUKTI MEDIS KEDEWASAANKEKERASAN:WITHOUT CONSENTEXTRAEROGENPERSETUBUHAN:PENETRASIEJAKULASIWAKTU PERSETUBUHANAKIBAT PERSETUBUHAN*

  • KesimpulanOPINI BERDASARKAN KEAHLIANINTERPRETASI DARI BUKTI FAKTUALMEMBERI KEYAKINAN PADA HAKIM DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN HUKUMTIDAK MENGIKATSECOND OPINION

  • MEDICOLEGAL CAUSATIONCausation in Fact and LawFactual cause : a cause in the physical world (cause and effect through empirical observation)Legal cause : a cause which is sufficient to result a liability (the person initiating the events deserves to be held responsible to the consequence)Factual cause must be first established

    C.I. Phillip , Logic in Medicine, 2 nd ed., BMJ Publ., London, 1995, pp. 141-142

  • Kesimpulan Visum et Repertum Korban HidupLuka dan benda penyebabAkibat dari luka: derajat lukaMEDIS HUKUM

    LUKAPENGANIAYAAN Ringan Penganiayaan ringanpasal 352 Sedang Penganiayaan pasal 351(2) BeratPenganiayaan Beratpasal 351 (2)

  • Aspek Medis PenganiayaanPenganiayaan Ringan ( psl 352 KUHP )* Pidana 4 Bulan.Penganiayaan ( psl 351 KUHP ayat 2 )* Pidana 2 Tahun 8 BulanPenganiayaan Berat (Psl 351 KUHP ayat 2)* Pidana 5 Tahun.

    Kesalahan Interpretasi Medis menentukan kualifikasi luka Kesalahan hakim menjatuhkan hukuman

  • Derajat luka beratPasal 90 KUHPMendatangkan bahaya mautTidak bisa diharapkan sembuhVerlammingVerminkingKehilangan salah satu panca inderaGugur bayi dalam kandunganGangguan mental lebih dari 4 mingguUU PKDRT& UU Perlindungan Anak Gangguan mental berulangGangguan fungsi reproduksi

  • ACUAN MEDIS BAKUTrauma Related Injuries Severity Score ( TRISS )Pediatric Trauma Score ( PTS )Mangled Extremities Severity Score ( MESS ).Katagori Beratnya Luka Bakar menurut American Burn Association.Simplified Probability chart Total Body Surface Area ( TBSA )LefortPost Traumatic Stress Disorder ( PTSD )

  • Kesimpulan Visum et Repertum Kejahata SeksualKedewasaanTanda kekerasanTanda persetubuhanWaktu persetubuhanAkibat persetubuhanBukti identitas pelaku

  • SimpulanPRO JUSTISIAPENDAHULUANPEMBERITAAN

    KESIMPULANPENUTUP

    Physical EvidenceIMPLICIT REASONING

    LEGAL/Opinion evidence CRITICAL THINKING :MEDICAL REASONINGLEGAL REASONING