Visum Et Repertum

12

description

semoga bermanfaat

Transcript of Visum Et Repertum

Page 1: Visum Et Repertum
Page 2: Visum Et Repertum

Visum et repertum adalah laporan tertulis (termasuk kesimpulan mengenai sebab-sebab perlukaan/kematian) yang dibuat oleh dokter berdasarkan sumpah jabatan, mengenai apa yang dilihat/diperiksa berdasarkan keilmuannya, atas permintaan tertulis dari pihak berwajib untuk kepentingan peradilan.

unsur-unsur dari suatu Visum et repertum (VER) :

1.Projustitia : Pada bagian atas kertas untuk mengganti kewajiban menempel materai artinya demi keadilan2.Pendahuluan : Isinya; identitas pemeriksa, korban dan peminta VER juga berisikan waktu dan tempat pemeriksaan.3.Pemberitaan : Merupakan bagian terpenting dari VE, berisikan keterangan tentang apa yang dilihat dan diperoleh (objektif)4.Kesimpulan :- Jenis luka dan jenis kekerasan- Pada orang hidup: tulis kualifikasi luka- Pada orang mati : tulis sebab kematian5.Penutup: berisi- Sumpah/janji sesuai dengan sumpah jabatan/pekerjaan, berbunyi: “VER ini dibuat dengan mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan.”- Tandatangan dan nama terang dokter yang membuat VER.

Page 3: Visum Et Repertum

1. Permintaan harus secara tertulis, 1. Permintaan harus secara tertulis,

tdk tdk

dibenarkan secara lisan / telepon / via dibenarkan secara lisan / telepon / via

pos.pos.

2. Korban adalah BB, maka 2. Korban adalah BB, maka

permintaan permintaan

VetR harus diserahkan sendiri oleh VetR harus diserahkan sendiri oleh

polisi polisi

bersama-sama korban/tersangka. bersama-sama korban/tersangka.

3. Tidak dibenarkan permintaan V et R 3. Tidak dibenarkan permintaan V et R

ttg ttg

sesuatu peristiwa yang telah sesuatu peristiwa yang telah

lampau, lampau,

mengingat rahasia kedokteran mengingat rahasia kedokteran

(Instruksi (Instruksi

Kapolri No.Ins/E/20/IX/75). Kapolri No.Ins/E/20/IX/75).

Prosedur permintaan VetR korban hidup

Page 4: Visum Et Repertum

1. Permintaan harus diajukan secara 1. Permintaan harus diajukan secara tertulis, tertulis, tidak dibenarkan melalui telepon, tidak dibenarkan melalui telepon, lisan lisan atau pos. atau pos.2. Mayat diantar bersama-sama SPVR 2. Mayat diantar bersama-sama SPVR oleh oleh polisi ke Bgn Ilmu Kedokteran polisi ke Bgn Ilmu Kedokteran Forensik.Forensik.3. Mayat harus diikatkan label yang 3. Mayat harus diikatkan label yang memuat memuat Identitas mayat ( KUHAP psl 133 Identitas mayat ( KUHAP psl 133 ayat 3). ayat 3).

Prosedur permintaan VetR korban mati (mayat) :

Page 5: Visum Et Repertum

11.. Visum et Repertum korban hidup :Visum et Repertum korban hidup :

- Visum et repertum.- Visum et repertum.

- Visum et Repertum - Visum et Repertum

sementara.sementara.

- Visum et Repertum lanjutan.- Visum et Repertum lanjutan.

2. Visum et Repertum mayat.2. Visum et Repertum mayat.

(Harus dibuat berdasarkan hasil (Harus dibuat berdasarkan hasil

autopsi lengkap).autopsi lengkap).

Macam-macam visum et repertum.

Page 6: Visum Et Repertum

3. Visum et Repertum pemeriksaan 3. Visum et Repertum pemeriksaan

TKP.TKP.

4. Visum et Repertum penggalian 4. Visum et Repertum penggalian

mayat.mayat.

5. Visum et Repertum mengenai umur.5. Visum et Repertum mengenai umur.

6. Visum et Repertum Psikiatrik.6. Visum et Repertum Psikiatrik.

7. Visum et Repertum mengenai BB.7. Visum et Repertum mengenai BB.

Macam-macam Visum et Repertum

Page 7: Visum Et Repertum

Pencabutan SPVR.Pencabutan SPVR. - Penyidik dibenarkan mencabut - Penyidik dibenarkan mencabut SPVR SPVR ( (Instr. Kapolri No.Pol:INS/E/20/IX/75Instr. Kapolri No.Pol:INS/E/20/IX/75):):

““Bila ada keluarga korban/mayat Bila ada keluarga korban/mayat keberatan keberatan jika diadakan visum et jika diadakan visum et repertum bedah mayat, maka adalah repertum bedah mayat, maka adalah kewajiban dari petugas Polri cq. Pemeriksa kewajiban dari petugas Polri cq. Pemeriksa untuk secara persuasif memberikan untuk secara persuasif memberikan penjelasan perlu dan pentingnya autopsi penjelasan perlu dan pentingnya autopsi untuk kepentingan penuntuk kepentingan penyyidik, kalau perlu idik, kalau perlu ditegakkannya pasal 222 KUHP”.ditegakkannya pasal 222 KUHP”.

Page 8: Visum Et Repertum

Pencabutan SPVRPencabutan SPVR

- Pada dasarnya penarikan/pencabutan - Pada dasarnya penarikan/pencabutan

kembali kembali

visum et repertum tidak dapat visum et repertum tidak dapat

dibenarkan. dibenarkan.

- Bila terpaksa visum et repertum yang - Bila terpaksa visum et repertum yang

sudah sudah

diminta harus diadakan diminta harus diadakan

pencabutan/penarikan pencabutan/penarikan

kembali, maka hal tersebut hanya dapat kembali, maka hal tersebut hanya dapat

diberikan oleh Komandan Kesatuan paling diberikan oleh Komandan Kesatuan paling

rendah setingkat Komres dan untuk kota rendah setingkat Komres dan untuk kota

besar besar

hanya oleh Dantabes. hanya oleh Dantabes.

Page 9: Visum Et Repertum

Apa itu pemberitaan visum? yakni Hasil pemeriksaan (data)yang fungsinya :- sebagai barang bukti, cara yang dilihat dan diperoleh dokter- Untuk analisa dalam membuat kesimpulan

Yang menuntut dokter untuk menganalisa menuju kesimpulan adalah permintaan visum. Jadi permintaan visum merupakan pertanyaan polisi, analisa → kesimpulan merupakan jawaban dokter.

Pada kasus Kecelakaan Lalu-Lintas, pertanyaannya:1.Sebab kematian2.Benarkan kecelakaan lalu-lintas, apakah bukan pembunuhan3.Apakah korban tidak sedang mabuk

Hakikat visum : mencari kejadian yang sebenarnya terjadi/dialami korban. Kita tidak bisa memakai data polisi untuk menganalisa, oleh karena visum: apa yang dilihat dan apa yang didapat, bukan yang didengar.

Kesimpulan bahwa meninggal, akibat kecelakaan lalulintas bukan kesimpulan dokter tetapi kesimpulan polisi. Dokter hanya memberikan data tentang luka-luka dan sebab kematian.

Dokter tidak bisa berkesimpulan bahwa korban sedang mabuk oleh karena kadar alkohol yang disebabkan mabuk berbeda-beda untuk tiap orang dan dokter tidak bisa pastikan apakah kadar alkohol tertentu orang/korban menjadikannya mabuk. Dokter hanya bisa berikan data bahwa terdapat alkohol dan kadar sekian dalam darah korban.

Page 10: Visum Et Repertum

Pada kasus kecelakaan lalu lintas yang diberikan dokter, apakah:- kecelakaan (data)- sengaja ditabrak (data)- Mabuk (data)- Bunuh diri (data)- Mati baru ditabrak (medis) diketahui dari sebab kematian

Dalam visum: Jangan hanya menyimpulkan sebab kematian tetapi juga patogenesis kematiannya.

Pada luka tembak harus disimpulkan:1. Sebab kematian2. Jarak dan arah tembakan

Pemberitaan: Barang buktiRingkasan dan kesimpulan → bukan barang bukti

Kasus Luka Tusuk

Data:1. Luka tusuk dari belakang menembus dan merobek aorta yang menyebabkan perdarahan ± 750 cc dalam rongga dada.2. Luka tusuk dari arah belakang tembus hepar menyebabkan perdarahan 300 cc.

Data medis lain yang membantu polisi: apakah hamil atau tidak pada korban ♀ → membantu polisi menganalisa dan menyimpulkan sebab akibat/hubungan kehamilan dan penikaman.

Perlu dokter mendeskripsikan luka bukan deskripsi jenis senjata sebab nanti polisi yang mendeskripsikan senjata.

2 tugas dalam membuat visum :1.Memindahkan luka – luka ke kertas sebagai pengganti barang bukti.2.Menalar sebagai saksi ahli untuk sampai pada kesimpulan.

Page 11: Visum Et Repertum

Kesimpulan tentang apa yang dibuat/dimuat ?

sebab kematian saat kematian patogenesa sebab kematian, kenapa diperlukan sebab

kematian dan patogenesanya? untuk mengetahui mati wajar atau tidak

Ringkasan harus meliputi 2 unsur : Sebab kematian : asfiksia, Why ? ada sianosis ada perdarahan subkonjungtiva ada perdarahan hati ada perdarahan ginjal ada perdarahan paru - paru Kenapa bisa terjadi asfiksia ? mungkin intoksikasi, apa buktinya ? ada bahan

organoklorida (antikolenesterase) baygon apa itu organoklorida ? Baygon Kalau orang mati baru dikasih minum baygon, tidak akan

ada penyerapan (tidak diabsorbsi), sehingga tidak akan ditemukan dalam darah, oleh karena itu botol darah tidak boleh dicampur dengan botol hati, ginjal, untuk bisa membedakan apakah korban nanti mati baru diberi baygon atau minum baygon dulu baru mati.

Page 12: Visum Et Repertum

Data apa untuk membuktikan dia minum sendiri / paksa ?tanda – tanda kekerasan tanda yang bisa mendukung :

ada kebiruan di daerah perut (memar tanda kekerasan baru, ada tidak tanda pembusukan ?

ada sikatriks tanda kekerasan lama

Kenapa pada asfiksia ada perdarahan ?

Karena terjadi peningkatan tekanan yang disebabkan karena bendungan pada a. pulmonalis sehingga darah statis tekanan meningkat kapiler darah pecah.

Asfiksia --> aliran darah dari a. pulmonalis ke paru terhambat --> jantung terbendung --> pembuluh darah terbendung --> kapiler pecah --> Kapiler pecah karena ukurannya yang paling kecil.

Kenapa arteri pulmonalis yang menuju ke atrium terhambat ?Apa bukti ada kerjasama paru dan jantung mengangkut oksigen ?

Nukti sederhana : Kalau “orang loncat” frekuensi napas meningkat yang diikuti penambahan konsentrasi.

Bukti untuk dokter forensik : surat, bukan dokter forensik : petunjuk.

Pemberitaan: Segala sesuatu yang dilihat dan ditemukan pada pemeriksaan (hasilnya)Fungsi VER: - Saksi ahli - Barang buktiYang berfungsi dalam VER (barang bukti) adalah pemberitaan