Post on 07-Nov-2015
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Validasi MetodeValidasi adalah suatu proses untuk membuktikan bahwa suatu metoda uji layak dipergunakan, metoda uji memenuhi persyaratan tertentu, sesuai dengan tujuan dari pengujian . Sedangkan tujuan dari validasi adalah untuk menghasilkan data hasil uji yang absah yaitu akurasi dan presisi yang baik . Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keabsahan hasil uji adalah pengetahuan personal, pelatihan,ketrampilan dan motivasi. Sarana dan prasarana seperti peralatan instrumen, bahan kimia, lingkungan yang sesuai, penanganan contoh yang sesuai serta bahan acuan juga dapat mempengaruhi keabsahan uji . Terdapat beberapa parameter yang harus dipenuhi dalam validasi metoda antara lain Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan akurasi, prisisi, sensitivitas/linieritas, limit deteksi (LOD), limit kuantifikasi (LOQ), selektivitas dan rugednes (ketangguhan) (Murdiati T.). Uji Validasi ini dilakukan di laboratorium Patologi Klinik Sariningsih, sedangkan tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan bahwa metoda Creatinin dengan Auto Analyzer telah valid dan dapat dipertanggung jawabkan .a) AkurasiAkurasi adalah kedekatan hasil yang diperoleh pada pengujian dengan nilai sebenarnya . Pendekatan untuk mengetahui akurasi yaitu dengan uji recovery dengan menambah suatu jumlah tertentu dari standar analit yang diuji pada analit uji terhadap CRM (Certified Reference Material) dan uji terhadap metoda baku atau metoda yang valid .b) PresisiPresisi adalah kedekatan diantara beberapa individu hasil pengujian. Pendekatannya meliputi : Replicability yaitu pelaksana, waktu, contoh, alat . dan laboratorium dilakukan pada waktu bersamaan sedangkan Repeatibility adalah pelaksana, contoh alat dan laboratorium. sama tetapi dilakukan dengan waktu yang bebeda. Reproducebility : Intra (dalam satu laboratorium) contoh metoda dan alat sama pelaksana berbeda, waktu bisa sama atau beda. Inter (berbeda laboratorium) contoh dan metoda sama, pelaksana dan alat berbeda waktu bisa sama atau berbeda .1.2 URAIAN ALAT 1.2.1 Pengertian Microlab 3001) Microlab 300 Alat ini digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik, prinsip pemeriksaannya sama dengan fotometer semi automatic hanya saja kita tidak perlu memilih panjang gelombang, faktor, dan program yang digunakan karena sudah diproses oleh alat tersebut. Hampir semua parameter dapat diperiksa seperti glukosa, ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, kolesterol, asam urat, trigliserida, protein, albumin, HDL-cholesterol, dan lain-lain. Keuntungan dari alat tersebut adalah memiliki range nilai standar sehingga bila terdapat kesalahan pada hasil pemeriksaan dapat terdeteksi.Alat ini harus mendapatkan perawatan berkala yang baik karena jika perawatan dan prosedur penggunaan tidak sesuai maka sensitifitas serta spesifitas akan berkurang yang pada akhirnya akan mengurangi pula keakuratan hasil pemeriksaan. Tiap hari setiap parameter pemeriksaan dilakukan QC (Quality Kontrol) menggunakan bahan kontrol yang memiliki nilai rentang tertentu sehingga jika nilainya masuk kedalam nilai rentang dari kontrol maka nilai pemeriksaan sampel dapat dikatakan valid. Selain itu kalibrasi adalah bagian dari pemeliharaan alat Microlab 300 ini oleh karena itu selalu dilakukan kalibrasi secara berkala.1.2.2 Kelebihan1) Kelebihan dari alat Microlab 300 : Alat telah memiliki program, faktor, serta panjang gelombang tiap pemeriksaan, sehingga kita tidak perlu memprogram kembali. Memiliki range nilai standar sehingga bila terdapat kesalahn pada hasil pemeriksaan dapat terdeteksi
1.2.3 Spesifikasi Data Alat Nama: Auto Analyzer Merk: Microlab Type : 300 Tempat : Laboratorium
1.2.4 Cara Kerja1) Hubungkan alat dengan arus listrik2) Posisikan alat dalam kondisi ON3) Sebelum menggunakan alat ini,lakukan kalibrasi internal4) Setelah kalibrasi masukan control, semisal nilai kalibrasi sample glukosa 95 sama dengan control. Maka alat ini berfungsi dengan baik.5) Masukkan sample serum pasien. Ukur sesuai dengan kebutuhan6) Atur setting alat 7) Tunggu hasil pengujian
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1. SerumSerum adalah komponen yang bukan berupa sel darah, juga bukan faktor koagulasi; serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen,bagian tetap cair dari susu yang membeku pada proses pembuatan keju. Serum terdiri dari semua protein (yang tidak digunakan untuk pembekuan darah) termasuk cairan elektrolit, antibodi, antigen, hormon, dan semua substansi exogenous. Rumusan umum yaitu: serum = plasma - fibrinogen - protein faktor koagulasi.
2.2. CreatininKreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan hampir konstan dan diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi, konentrasinya relative sama dalam plasma hari ke hari, kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal.Kadar kreatinin berbeda setiap orang, umumnya pada orang yang berotot kekar memiliki kadar kreatinin yang lebih tinggi daripada yang tidak berotot. Hal ini juga yang memungknkan perbedaan nilai normal kreatinin pada wanita dan laki-laki. Nilai normal kadar kreatinin pada wanita adalah 0,5 0,9 mg/dL. Sedangkan pada laki-laki adalah 0,6 1,1 mg/dL.Peningkatan dua kali lipat kadar kreatinin serum mengindikasikan adanya penurunan fungsi ginjal sebesar 50 %, demikian juga peningkatan kadar kreatinin tiga kali lipat mengisyaratkan penurunan fungsi ginjal sebesar 75 %.
2.3 Metabolisme CreatininKreatinin terbuat dari zat yang disebut kreatin, yang dibentuk ketika makanan berubah menjadi energi melalui proses yang disebut metabolisme. Sekitar 2% dari kreatin tubuh diubah menjadi kreatinin setiap hari. Kreatinin diangkut melalui aliran darah ke ginjal. Ginjal menyaring sebagian besar kreatinin dan membuangnya dalam urin. Bila ginjal terganggu, kreatinin akan meningkat. Tingkat kreatinin abnormal tinggi kemungkinan terjadi kerusakan atau kegagalan ginjal.
2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Kadar CreatininAda beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kreatinin dalam darah, diantaranya adalah :1) Perubahan massa otot.2) Diet kaya daging meningkatkan kadar kreatinin sampai beberapa jam setelah makan.3) Aktifitas fisik yang berkebihan dapat meningkatkan kadar kreatinin darah.4) Obat obatan seperti sefalosporin, aldacton, aspirin dan co-trimexazole dapat mengganggu sekresi kreatinin sehingga meninggikan kadar kreatinin darah. 5) Kenaikan sekresi tubulus dan destruksi kreatinin internal.6) Usia dan jenis kelamin pada orang tua kadar kreatinin lebih tinggi daripada orang muda, serta pada laki-laki kadar kreatinin lebih tinggi daripada wanita.
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan CreatininSenyawa - senyawa yang dapat mengganggu pemeriksaan kadar kreatinin darah hingga menyebabkan overestimasi nilai kreatinin sampai 20 % adalah : askorbat, bilirubin, asam urat, aseto asetat, piruvat, sefalosporin , metildopa. Senyawa-senyawa tersebut dapat memberi reaksi terhadap reagen kreatinin dengan membentuk senyawa yang serupa kreatinin sehingga dapat menyebabkan kadar kreatinin tinggi palsu.Akurasi atau tidaknya hasil pemeriksaan kadar kreatinin darah juga sangat tergantung dari ketepatan perlakuan pada pengambilan sampel, ketepatan reagen, ketepatan waktu dan suhu inkubasi, pencatatan hasil pemeriksaa dan pelaporan hasil.
2.6 Pemeriksaan Kadar Creatinin
Metode: Jaffe reactionPrinsip: Kreatinin akan bereaksi dengan asam pikrat dalam suasana alkali membentuk kompleks yang berwarna kuning jingga. Intensitas warna yang terjadi sesuai dengan kadar kreatinin dalam sampel yang diukur secara kinetik pada panjang gelombang 490nm.Reaksi: Kreatinin + alkalin pikrat senyawa kompleks yang berwarna kuning jingga diukur pada panjang gelombang 490nm.Cara kerja :BlankoStandarSampel
Aquadest50l--
Standar-50l-
Serum--50 l
Pereaksi500 l500 l500 l
Baca Abs Blanko , Abs Standar , Abs Sampel pada panjang gelombang 490nm.
Interpretasi Hasil :Laki laki : 0,6 1,1 mg/dlWanita : 0,5 0,9 mg/dl
BAB IIIDATATabel Data CreatininNoNo SampelKadar Creatinin(Xi-X)(Xi-X)2
1Creat 11,20,1250,015625
2Creat 21,10,0250,000625
3Creat 31,0-0,0750,005625
4Creat 41,10,0250,000625
5Creat 51,10,0250,000625
6Creat 61,0-0,0750,005625
7Creat 71,0-0,0750,005625
8Creat 81,10,0250,000625
9Creat 91,20,1250,015625
10 Creat 101,10,0250,000625
11 Creat 111,10,0250,000625
12 Creat 121,0-0,0750,005625
13 Creat 131,0-0,0750,005625
14 Creat 141,10,0250,000625
15 Creat 151,20,1250,015625
16 Creat 161,10,0250,000625
17 Creat 171,0-0,0750,005625
18 Creat 181,0-0,0750,005625
19 Creat 191,10,0250,000625
20 Creat 201,0-0,0750,005625
BAB IVPENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Data
NoNo SampelKadar Creatinin(Xi-X)(Xi-X)2
1Creat 11,20,1250,015625
2Creat 21,10,0250,000625
3Creat 31,0-0,0750,005625
4Creat 41,10,0250,000625
5Creat 51,10,0250,000625
6Creat 61,0-0,0750,005625
7Creat 71,0-0,0750,005625
8Creat 81,10,0250,000625
9Creat 91,20,1250,015625
10 Creat 101,10,0250,000625
11 Creat 111,10,0250,000625
12 Creat 121,0-0,0750,005625
13 Creat 131,0-0,0750,005625
14 Creat 141,10,0250,000625
15 Creat 151,20,1250,015625
16 Creat 161,10,0250,000625
17 Creat 171,0-0,0750,005625
18 Creat 181,0-0,0750,005625
19 Creat 191,10,0250,000625
20 Creat 201,0-0,0750,005625
JUMLAH21,5
RATA-RATA1,075
SD0,071635
JUMLAH (Xi-X)20,0975
4.2 Rata-Rata Rata-Rata = = 1,075 mg/dl
4.3Standar DeviasiS = S = S = = 0,071635
4.4Presisi RSD (%) = X 100 % = X 100% = 6,66%CV[H ] = 2 1 - 0,5 log C = 2 1 - 0,5 log 1,075 x 10^-5 = 2 1 - 0,5 (-5+log 1,075) = 2 1 0.5(-5+0,031) = 21 0.5(-4,969) = 21+2,4845 = 23,4845 = 11,19 11,19 X 2/3 = 7,46*Catatan : RSD (%) < 2/3 CVH
4.5Akurasi % Error = X 100 % = X 100 % = 2,2 %*Catatan : % Error < 5%
4.6Kurva Standar
DataMean1SD2SD3SD - 1SD - 2SD - 3SD
11,21,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
21,11,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
311,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
41,11,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
51,11,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
611,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
711,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
81,11,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
91,21,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
101,11,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
111,11,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
1211,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
1311,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
141,11,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
151,21,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
161,11,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
1711,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
1811,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
191,11,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
2011,0751,1451,2151,2851,0050,9350,865
4.7 PembahasanPresisi adalah derajat kedekatan kesamaan pengukuran antara satu dengan lainnya. Jika hasil pengukuran saling berdekatan (mengumpul) maka dikatakan mempunyai presisi tinggi dan sebaliknya jika hasil pengukuran menyebar maka dikatakan mempunyai presisi rendah. Presisi diindikasikan dengan penyebaran distribusi propabilitas .Distribusi yang sempit mempunyai presisi tinggi dan sebaliknya. Ukuran presisi yang sering digunakan adalah standar deviasi. Presisi tinggi nilai standar devisiasinya kecil dan sebaliknya. Pada data pemeriksaan asam urat yang di dapat dan telah dihitung presisinya atau dapat dikatakan derajat kedekatan antara satu dengan yang lainnya, dapat dikatakan presisi karena nilai RSD 6,66% < 7,46 2/3 CVH. Suatu data dikatakan presisi apabila nilai RSD % < 2/3 CV Horwitz. Artinya kepresisian alat tersebut dapat masih sangat baik. RSD = Standar deviasi X 100% Melihat kepresisian dataRata Rata CV Horwitz = 2 1-( 0,5 log c) Mengukur keberulangan data Catatan : C adalah fraksi konsentrasi Akurasi adalah derajat kedekatan pengukuran terhadap nilai sebenarnya. Pada data yang di dapat dan telah dihitung akurasinya, dapat dikatakan data tersebut akurat karena hasil akurasi yang di dapat yaitu 0,037 % sedangkan nilai % eror yaitu