Post on 29-Jul-2015
Twitter berkembang tidak lepas dari perkembangan teknologi dan arus informasi yang
semakin pesat. Twitter Jogjaupdate, menyediakan ruang bagi publik untuk berbagai
informasi seputar Yogyakarta. Kemudahan-kemudahan yang diberikan operator selular,
saat ini twitter sudah berubah fungsi yang sebelumnya merupakan situs jejaring sosial
dan kini berubah menjadi salah satu media citizen journalism. Siapapun dapat
mengunggah berita-berita aktual yang terjadi di sekitarnya yang menyangkut orang
banyak seperti bencana alam, politik, sosial dan budaya, kecelakaan, dan lain-lian. Dan
semuanya dapat tersebar luas diseluruh penjuru dunia melalui twitter. Karena itulah
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana isi pesan di akun twitter
jogjaupdate periode bulan juni 2011. Metode yang digunakan adalah analisis isi. Analisis
isi adalah teknik penelitian untuk memaparkan isi yang dinyatakan secara objektif,
sistematik dan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pesan atau
informasi terkait penerapan citizen journalism di akun twitter jogjaupdate periode bulan
juni 2011, Sebanyak 279 item berita. Adapun unit analisis yang digunakan adalah topik,
konsep pesan, tema pesan, kelengkapan informasi, link tambahan informasi, jumlah
karakter, jumlah retweet, substansi pesan, trending topik. Hasil penelitian menunjukkan
isi pesan di akun twitter lebih banyak menggunakan konsep to inform, Tema pesan yang
lebih banyak disajikan di akun twitter jogjaupdate adalah tema lowongan pekerjaan,
karena sesuai dengan fungsinya twitter merupakan salah satu media sosial atau jejaring
sosial, maka dari itu sebagian besar informasi yang disajikan lebih cenderung dengan
tema sosial dan budaya. Kelengkapan informasi yang disajikan dalam twitter jogjaupdate
lebih cenderung kelengkapan pesan dengan menampilkan keterangan waktu, hal ini
karena kebanyakan informasai yang diberikan oleh para tweps ini berupa informasi
lowongan pekerjaan yang memiliki sumber berita jelas dan menampilkan berita yang
cepat dan sesuai dengan keadaaan yang sebenarnya. Informasi-informasi yang disajikan
lebih cenderung tidak menampilkan link tambahan informasi. Jumlah karakter yang
disajikan tidak lebih dari 120 karakter, dan jumlah retweet hanya ada 1 informasi yang
memiliki retweet. Nilai berita yang paling kerap keluar dalam twitter jogjaupdate adalah
aktualitas. Substansi pesan yang sering disajikan substansi pesan berupa informasi umum
dan di twitter jogjaupdate sangat jarang ditemu trending topik hanya ada 1 informasi
yang menjadi trending topik. Hasil penelitian ini adalah isi pesan di akun twitter sudah
sesuai dengan konsep pesan yaitu mau berbagi informasi (to inform) dan mengedepankan
aktualitas.
http://media.kompasiana.com/new-media/2011/05/25/twitter-dan-mahasiswa-studi-
kasus-penggunaan-twitter-sebagai-media-sosial-dan-komunikasi-pada-mahasiswa-
jpp-fisipol-ugm-angkatan-2009/
Twitter dan Mahasiswa: Studi Kasus Penggunaan Twitter Sebagai Media Sosial
dan Komunikasi pada Mahasiswa JPP Fisipol UGM Angkatan 2009
REP | 25 May 2011 | 15:28 Dibaca: 691 Komentar: 0 Nihil
Penggunaan Pendekatan Pilihan Rasional dalam Menganalisis Pemilihan Jejaring
Sosial Twitter Sebagai Media Sosial dan Komunikasi di Kalangan Mahasiswa
Jurusan Politik Pemerintahan Universitas Gadjah Mada Angkatan 2009
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia, khususnya perkembangan
internet sebagai sarana mempermudah akses informasi dan komunikasi yang
menghubungkan setiap orang diberbagai belahan dunia, sangatlah pesat. Pengguna
internet pun semakin meluas, tidak hanya kalangan atas yang bisa menggunakannya, kini
seluruh lapisan masyarakat bisa mengaksesnya, seiring semakin mudahnya mengakses
internet melalui laptop, bahkan perangkat telepon genggam. Biaya untuk mengaksesnya
pun semakin murah, provider internet semakin gencar bersaing dalam menawarkan tarif
yang lebih murah untuk para pelanggannya. Akses wi-fi (wireless fidelity) sangat mudah
didapat bila kita berkunjung ke pusat-pusat keramaian, bahkan kampus dengan gratis.
Warung-warung internet (warnet) pun semakin marak dengan biaya akses yang bisa
dikatakan murah.
Dulu kita ingat betul bahwa internet hanya dimaknai sebatas untuk berkirim pesan
elektronik (e-mail), browsing, dan chatting. Namun sekarang kita sudah sangat lumrah
menjumpai istilah nge-blog, nge-twit, Facebook-an, upload video, update status, dan lain
sebagainya. Ya, saat ini menurut penulis telah terjadi perubahan yang sangat drastis
terhadap pemanfaatan media internet, kini internet juga menjadi media
sosial,sharing, dan berhubungan dengan teman bagi para penggunanya. Dapat kita lihat,
di kalangan mahasiswa sendiri, berapa banyak mahasiswa yang
mempunyai accountFacebook, Twitter, Friendster, my space, youtube, hi-five, yahoo
koprol, formspring ataufoursquare dibandingkan mereka yang tidak aktif di jejering
sosial ini. Kini para penggunanya, terutama di kalangan mahasiswa malahan lebih banyak
mengakses internet hanya untuk membuka situs-situs pertemanan tersebut dibandingkan
dengan mencari informasi yang menunjang perkuliahannya. Keberadaan jejaring sosial
membuat seseorang sangat betah berlama-lama didepan laptop sambil dimanjakan
dengan berbagai fitur seperti bertukar dinding (wall) dan chatting pada Facebook, dan
lain sebagainya.
Salah satu situs jejaring sosial yang perlu mendapat perhatian khusus
adalah Twitter.Twitter adalah salah satu jejaring sosial yang sangat popular di Indonesia,
dan di dunia. Setelah maraknya fenomena penggunaan Facebook, Twitter hadir dengan
membawa format baru berupa micro-blogging. Dalam waktu yang tergolong
singkat,Twitter sanggup memikat hati banyak pengguna internet, khususnya di kalangan
para mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan Politik Pemerintahan UGM angkatan
2009. Pada tahun 2010, telah banyak mahasiswa jurusan Politik Pemerintahan UGM
angkatan 2009 yang bergabung dan membuat account Twitter ini. Sebagian besar yang
telah bergabung merasa sangat nyaman dengan situs micro-blogging ini. Banyak rekan-
rekan dari penulis yang beralih dari situs jejaring sosialnya yang terdahulu
(Facebook contohnya) ke Twitter. Lalu sebenarnya apa sajakah kelebihan yang
ditawarkan Twitter sehingga mampu memikat dan mengubah pemikiran sebagian
besar pengguna internet dikalangan mahasiswa jurusan politik dan pemerintahan
UGM angkatan 2009 untuk menggunakan jejaring sosial Twitter ini dan
meninggalkan jejaring sosial yang lama? Hal itulah yang mencoba penulis uraikan
dalam kerangka berpikir rational choice dimana seluruh tindakan atau keputusan
didasarkan pada suatu kalkulasi (untung/rugi) yang didasarkan pada informasi. Teori ini
juga merupakan model penjelasan dari tindakan-tindakan manusia, dengan maksud
memberikan analisa formal dari pengambilan keputusan rasional berdasarkan sejumlah
kepercayaan dan tujuan, serta menggabungkan beberapa area teori ekonomi, teori
kemungkinan, game theory dan teori public goods. Paradigma teori pilihan rasional
menawarkan aspek umum dari mekanisme tersebut diantara fenomena sosial. Dengan
mengasumsikan bahwa individu dalam keragaman latar belakang sosial dan membuat
pilihan tindakan atau keputusan berdasarkan kepercayaan dan tujuan mereka, teori ini
dimaksudkan untuk dapat menerangkan sejumlah penyelesaian masalah sosial sebagai
efek keseluruhan dari pilihan tersebut. Adapun dasar-dasar dari teori ini berupa konsep
utilitas, peluang dan aturan keputusan.[1] Dalam menganalisis, penulis menggunakan
metode wawancara secara langsung kepada responden yaitu rekan penulis sesama
mahasiswa jurusan Politik Pemerintahan angkatan 2009 yang
menggunakan account Twitter untuk mencoba menjawab apa alasan yang digunakan oleh
para mahasiswa jurusan politik pemerintahan angkatan 2009 dalam
memilih Twitter sebagai media sosial dan komunikasi dengan menggunakan
perspektif rational choice.
Twitter, a Micro-blog Outside but Macro-scope Inside
Social Network adalah suatu jejaring sosial yang berada di internet saat ini yang
mempunyai cakupan dari sistem software yang memungkinkan pengguna dapat
berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lain dalam skala yang besar, baik dalam
negeri maupun luar negeri, yang mana dalam kamus dunia maya tidak ada batasan
wilayah negara lagi. Social Network dijalankan oleh sebuah social softwareyang
mempunyai karakteristik Open APIs, desain arsitektur yang berbasiskan service oriented
(SOA), dan kemampuan untuk upload data maupun media.[2] Jaringan sosial internet
merupakan salah satu media komunikasi yang dapat dijadikan sebagai media komunikasi
sosial bagi masyarakat. Komunikasi sosial merupakan suatu kegiatan komunikasi yang
lebih diarahkan pada pencapaian suatu integrasi sosial. Melalui komunikasi sosial
terjadilah aktualisasi dari masalah-masalah yang dibahas. Selain itu kesadaran dan
pengetahuan tentang materi yang dibahas semakin meluas dan bertambah. Komunikasi
sosial adalah sekaligus suatu proses sosialisasi. Melalui komunikasi sosial dicapailah
suatu stabilitas sosial, tertib sosial, penerusan nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan
dalam masyarakat. Malalui komunikasi sosial, kesadaran dapat dipupuk, dibina dan
diperluas. Masalah-masalah sosial juga dapat dipecahkan melalui consensus.[3]
Twitter adalah salah satu dari social network yang banyak dinikmati oleh berbagai
kalangan, baik tua, remaja, bahkan anak kecil. Konsep yang
diusung Twitter adalahmicro-blogging berupa menyebarkan informasi pesan secara
singkat, padat, dan real-time, didalam sebuah kalimat yang berjumlah kurang dari 140
karakter kepada para pembacanya yang tersebar di seluruh penjuru dunia.
Pengguna Twitter dapat menyebarkan dan menuliskan pesannya dalam bermacam cara,
bisa melalui situs resminya di http://www. twitter .com atau melalui beberapa aplikasi
untuk browser di computer, seperti Twirl, Snitter, Twitterfox, Echofon,
tweetMachine, dan lain sebagainya. Untuk pengguna Twitter yang sering bermobilisasi,
ada pula Twitter via sms, Twitter via browser handphone melalui dabr, tuitwit,
m.tweete.net, Twitter for Blackberry, uberTwitter bagi pengguna Blackberry, atau Twitter
for Android bagi pengguna handphone bersistem operasi Android. Saat
ini Twitter menempati urutan ke-17 dari 100 urutan website terbanyak diakses di
Indonesia, masih dibawah Facebookyang menempati urutan pertama. [4]
Ide pembuatan media online Twitter adalah berawal dari pertanyaan sepele, “Apa yang
anda lakukan saat ini?”. Jawaban dari pertanyaan tersebut akan disebarluaskan
olehTwitter melalui fasilitas antar muka (dashboard) penggunanya. Twitter juga
menyediakan aplikasi antarmuka tersebut tampil di website penggunanya. Twitter bisa
digunakan sebagai sarana penyebar informasi kepada semua orang, baik yang dikenal
ataupun tidak. Penyampaian pesan dalam Twitter umumnya tidak mengharapkan
balasan/respon dari pengguna lainnya, namun hal ini lambat laun berganti menjadi situs
“tanya-jawab” bagi penggunanya melalui sistem retweet (RT). Untuk urusan
sosial, Twitter mampu memberikan informasi cepat mengenai keberadaan orang lain atau
kegiatan apa yang sedang kita lakukan. Untuk urusan bisnis, Twitter bisa dijadikan alalt
untuk mengumumkan kabar terbaru atau posting blog terbaru dari sebuah perusahaan
bahkan bisa digunakan untuk berinteraksi dengan konsumen. Twitter saat ini juga
memudahkan kolaborasi internal dan komunikasi dalam sebuah kelompok.[5]
Saat ini telah banyak kalangan yang menggunakan media Twitter sebagai akses
komunikasinya dengan public atau artis kepada para penggemarnya. Tifatul Sembiring,
Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia misalnya, juga
menggunakanTwitter sebagai sarana berkomunikasi dengan masyarakat, sehingga ada
timbal balik apabila ada kebijakan dari beliau yang mengganjal dapat langsung di-
share melaluiaccount Twitternya di @tifsembiring. Ada pula Presiden United States of
America (@barackobama), politisi Ulil Abshar Abdalla (@ulil), Yenny
Wahid (@yennywahid),artis fenomenal kelahiran Kanada Justin
Bieber (@justinbieber), artis serba bisa Agnes Monica (@agnezmo) dan banyak tokoh
atau artis fenomenal lainnya yang mempunyaiaccount aktif di Twitter. Sehingga tak ayal
banyak tokoh tersebut kebanjiran followers(pengikut) dalam account Twitternya, bahkan
sampai-sampai ada account yang sudah terlalu penuh akan pengikut yang menyebabkan
susah diaksesnya account Twittertersebut. Dari penjelasan diatas, tidak dapat dipungkiri,
walau Twitter adalah sebagai situs yang hanya menawarkan 140 karakter, namun kini
situs tersebut kini menjelma menjadi kekuatan besar yang dapat mengkoneksikan
individu-individu secara langsung dibelahan dunia manapun. Twitter: micro-blog outside,
macro-scope inside.
Twitter dan Mahasiswa Jurusan Politik dan Pemerintahan
Gaung penggunaan Facebook sebagai media komunikasi yang popular di dunia maya
sepertinya sudah mencapai titik jenuhnya. Terlalu banyaknya “teman” di Facebook, lama
kelamaan juga dapat mengganggu efektivitas dan kinerja Facebook yang sesungguhnya.
Kadang kita sering menemui status-status tidak jelas yang entah darimana asalnya.
Terlebih jika kita merasa diganggu dengan fenomena “alay” yang bisa diidentikkan
dengan pengguna Facebook yang dianggap “kampungan” atau terkesan mengganggu
pengguna Facebook lain dengan mengupdate statusFacebooknya dengan frekuensi diatas
normal, atau bisa dikatakan setiap menit mengupdate status dengan hal-hal yang
“kurang” penting. Banyaknya iklan dalamFacebook juga dianggap mengganggu tampilan
para penggunanya, karena acap kali iklan tersebut berporsi besar dan menutupi area
berkirim pesan di Facebook. Rasa was-was juga acap kali timbul tatkala banyak kasus
kriminalitas yang didasari dari penggunaan Facebook, baik itu penculikan, penipuan dan
lain sebagainya. Banyaknya kerugian dan potensi kejenuhan yang dialami oleh sebagian
besar penggunaFacebook di Indonesia ini membuat banyak Facebookers beralih
ke Twitter, situsmicro-blogging yang sedang marak di segala penjuru dunia ini.
Begitu pula dengan mahasiswa jurusan politik dan pemerintahan UGM angkatan 2009
yang merupakan rekan sekelas dan seangkatan penulis. Banyak rekan penulis yang
meninggalkan account social networknya yang terdahulu karena merasa bosan dan jenuh
dengan Facebook yang selama kurang lebih dua tahun menemani aktivitas dunia maya
mereka. Tercatat, sudah ada 31 orang dari 72 orang (43%) angkatan 2009 yang
memiliki account Twitter.[6] Diantara ke-31 orang tersebut yang sering online antara lain
Lalu Rahadian (@lalurahadian), Jihan Fahlevi (@fhlvjihan), Devi Paramitha
(@deviprmth), Intan Laras Savitri Maliza (@intanmaliza), Syarifah Rachmawati
(@syaarach), Hilda Agustin Girsang (@hildagirsang), Wuri Puspitasari (@puspitwury),
Frizca Roosdhiana Putri (@frizchaputri), dan penulis sendiri, Nunung Dwi Nugroho
(@nunodwee).
Sebagian besar mengikuti trend dengan membuat jejaring sosial baru, yaitu Twitter.
Banyak dari rekan penulis yang telah bergabung dan membuat account Twitter merasa
nyaman dan tidak kehilangan privasi mereka seperti saat mereka menjadi Facebooker.
Twitter dianggap lebih banyak membawa keuntungan bagi para mahasiswa
daripadaFacebook. Banyak alasan rasional lain yang menyebabkan rekan-rekan
seangkatan penulis berubah haluan untuk menggunakan Twitter, antara lain adalah:
Simpel
Penggunaan Twitter dinilai lebih simple, karena tampilannya yang sederhana, hanya ada
satu halaman utama yang menyajikan menu-menu utama dalam Twitter. Sangat berbeda
dengan Facebook, Friendster, atau jejaring sosial lain yang terkesan lebih menyulitkan
dalam berkirim pesan, karena harus melihat profil dari yang dituju terlebih dahulu. Selain
itu, simple disini juga berarti pemakaian 140 karakter yang dinilai efektif dan efisien
dalam berkirim pesan, tidak bertele-tele dan tepat sasaran. Status dan pesan kepada orang
lain berada dalam satu kontrol. Bila tanpa mention maka otomatis menjadi “status”,
apabila diberi mention (@username) maka otomatis menjadi pesan yang bisa dibaca oleh
si penerima pesan.
Sisi simple Twitter yang lainnya adalah semua orang bisa menjadi pengikut
(followers)kita otomatis, tanpa harus meminta konfirmasi dari kita, berbeda
dengan Facebookyang disisi lain merugikan kita karena harus menunggu konfirmasi
untuk menjadi teman. Dan saat pengkonfirmasian di Facebook tentu amat sangat repot,
terlebih apabila ada permintaan teman yang jumlahnya ribuan, kita harus
mengkonfirmasikannya satu-per-satu.
Tampilan yang simple tentu membuat biaya browsing melalui telepon genggam menjadi
lebih murah, apalagi didukung dengan fitur tampilan foto yang diperkecil, yang berakibat
pada rendahnya bandwitch pemakaian dan pulsa telepon genggam para mahasiswa.
Berbeda dengan Facebook yang setiap membuka halamannya pasti menguras pulsa,
apalagi jika fitur tampilan fotonya diaktifkan secara maksimal.
Mengikuti Trend
Tergabungnya para artis, politisi dan tokoh lain dalam Twitter tak pelak menimbulkan
dorongan baru bagi para onliners untuk membuat account Twitter. Hal tersebut tidak
lepas dari aura trendsetter yang ada pada diri para tokoh tersebut. Berbondong-bondong
para penggemar membuat account Twitter untuk dapat mengetahui keseharian dan
kegiatan dari sang idola. Factor trend juga dapat dipahami sebagai rasa ingin mengikuti
hal-hal yang menjadi keseharian dari khalayak umum. Seseorang ingin
memiliki account Twitter seperti kebanyakan temannya, agar tidak dianggap sebagai
orang yang ketinggalan jaman. Saat ini juga marak kata-kata “eksis”, dimana seseorang
baru dianggap eksistensinya jika memiliki banyak account di dunia maya atau social
network dan sering online pada account tersebut. Disisi lain, kebosanan yang melanda
sebagian Facebookers, membuat semakin jarang pengguna Facebookyang
mengupdate statusnya, karena takut dikatakan terlalu eksis, berlebihan (lebay) atau
sebutan negatif lainnya.
Mempermudah koneksi
Adanya Twitter pastilah akan mempermudah akses komunikasi, bertukar informasi dan
koneksi baik antar mahasiswa, maupun dari mahasiswa ke lingkup akademis lainnya. Tak
jarang sering dijumpai adanya dosen Jurusan Politik Pemerintahan yang melakukan
“kultwit” atau kuliah via Twitter. Sebut saja dosen kita, bapak Abdul Gaffar Karim, S.IP,
MA., yang seringkali online pada account Twitternya dan mengkritisi masalah-masalah
politik yang sedang hangat diperbincangkan di Twitter. Beliau juga kadang memberikan
jawaban atau solusi bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan atau ada kebingungan
mengenai kegiatan akademik melalui account Twitternya di@agkarim. Ada
pula account @rafifimawan, milik Rafif Pamenang Imawan, S.IP., salah seorang asisten
dosen di jurusan politik pemerintahan yang seringkali pula membantu mahasiswa jurusan
politik pemerintahan angkatan 2009, khususnya bila ada kesulitan dalam mengerjakan
tugas Metodologi Ilmu Politik (MIP).
Berkat adanya Twitter, akses komunikasi para mahasiswa jurusan politik pemerintahan
angkatan 2009 juga semakin erat, melalui list yang disediakan dan di-manage oleh Lalu
Rahadian. Didalam list tersebut, mahasiswa bisa bertukar informasi tentang perkuliahan,
baik berupa penjelasan tugas, jadwal kuliah atau info-info tentang perkuliahan lainnya.
Hal yang sulit didapat bila kita memakai jejaring lain semacamFacebook, dan lain
sebagainya. Twit yang kita kirim tinggal diberi hashtag berupa tulisan #JPP09, maka
info tersebut dapat langsung bisa diakses oleh mahasiswa lain dengan meng-click
hashtag tersebut.
Keunggulan lain Twitter adalah, kita dapat mengetahui info dengan cepat, kita bisa mem-
follow account-account penyedia layanan berita seperti @detikcom (detik.com),
@metro_TV (Metro TV), @tvonenews (TVOne
Jakarta), @kompasdotcom (Kompas),@jogjaUpdate (info tentang kota Jogjakarta),
@yogya_kuliner (info kuliner di Yogyakarta). Selain itu, info tentang perkuliahan dan
akademik juga dapat diperoleh secara real-time, seperti @fisipolugm (account resmi
akademik Fisipol UGM),@twitUGM (account resmi akademik
UGM), @mahasiswabaru (info bagi para mahasiswa baru UGM), dan lain sebagainya.
Inilah keunggulan Twitter daripada jejaring sosial lain. Apabila kita masih
memakai Friendster, dapatkah kita memperoleh jutaan informasi secara cepat seperti ini?
Sulit dibayangkan.
Adanya fitur Following dan Follower
Pengguna Twitter apabila ingin mengikuti update-an status seseorang, maka kita harus
memfollownya. Dan apabila kita difollow oleh seseorang, kita tidak harus membalas
dengan memfollow dia. Jadi timeline hanya berisi update-an status orang yang kita pilih
saja. Jika suatu saat kita tidak suka dengan status seseorang dan menganggap status
tersebut hanya “sampah”, maka kita bisa meng-unfollow account tersebut agar status-
statusnya tidak lagi muncul di timeline kita. Sangat berbeda dengan Facebook, dimana
kita harus menjadi teman agar bisa berkirim pesan melalui wall yang ada, di Twitter kita
sangat diuntungkan karena tidak perlu menjadi teman dan menunggu konfirmasi dari
orang tersebut, hanya cukup follow untuk dapat mengetahui keseharian seseorang.
Kesimpulan
Pemilihan jejaring sosial Twitter sebagai media sosial dan komunikasi di kalangan
mahasiswa Jurusan Politik Pemerintahan Universitas Gadjah Mada angkatan 2009
tentunya tidak bisa lepas dari berbagai alasan rasional yang melandasinya.
Kesederhanaan yang dilukiskan dengan tampilan yang simpel dan kemudahan koneksi
menjadi alasan utama pemakaian Twitter di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa
jurusan Politik Pemerintahan UGM angkatan 2009 ini. Melalui Twitter, mereka menjadi
lebih mudah untuk terhubung dengan rekan-rekan sekelas, guna berdiskusi masalah
perkuliahan atau hal lainnya. Dengan mem-follow account-accountyang bermanfaat,
mereka bisa mendapat informasi secara real-time. Untuk masalah perkuliahan, hanya
tinggal mem-follow account @fisipolugm dan @twitUGM, maka informasi tentang
civitas akademika di lingkup Fisipol dan UGM berada di genggaman. Kerugian yang
ditimbulkan akibat memakai jejaring sosial lain semacam Facebookatau Friendster yang
sangat menyulitkan, terutama dalam akses pengiriman pesan danprivacy menjadi alasan
utama mereka beralih ke Twitter. Banyaknya iklan dalamFacebook juga dianggap
mengganggu tampilan para penggunanya, karena acap kali iklan tersebut berporsi besar
dan menutupi area berkirim pesan di Facebook. Rasa was-was juga acap kali timbul
tatkala banyak kasus kriminalitas yang didasari dari penggunaan Facebook, baik itu
penculikan, penipuan dan lain sebagainya. Tampilan yang simple tentu membuat
biaya browsing melalui telepon genggam menjadi lebih murah, apalagi didukung dengan
fitur tampilan foto yang diperkecil, yang berakibat pada rendahnya bandwitch pemakaian
dan pulsa telepon genggam para mahasiswa. Berbeda dengan Facebook yang setiap
membuka halamannya pasti menguras pulsa, apalagi jika fitur tampilan fotonya
diaktifkan secara maksimal. Banyaknya kerugian dan potensi kejenuhan yang dialami
oleh sebagian besar pengguna Facebook dan jejaring sosial lainnya khususnya di
kalangan mahasiswa jurusan Politik Pemerintahan UGM angkatan 2009 ini membuat
banyak Facebookers dan pemilik account jejaring sosial lain beralih ke Twitter,
situs micro-blogging yang sedang marak di segala penjuru dunia ini.
Daftar Pustaka:
F.C. Susila Adiyanta, Teori Pilihan Rasional: Alternatif Metode Penjelasan dan
Pendekatan Penelitian Hukum Empiris.
Mayor CHB Mohamad Nazar, Pemanfaatan Jejaring Sosial sebagai Sarana Komunikasi
Sosial (Komsos) TNI AD, via http://www.tandef.net/pemanfaatan-jejaring-sosial-sebagai-
sarana-komunikasi-sosial-komsos-tni-ad.html didownload pada 1/1/2011 1:05:49 PM
http://uniksembarangan.blogspot.com/2010/12/inilah-alasan-mengapa-banyak-yang.html
didownload pada 1/1/2011 2:55:06 PM
Hendra W. Saputro, Apa Sih Twitter Itu?, via http://www.baliorange.web.id/apa-
Twitterdidownload pada 1/1/2011 1:41:13 PM
[1] F.C. Susila Adiyanta, Teori Pilihan Rasional: Alternatif Metode Penjelasan dan
Pendekatan Penelitian Hukum Empiris.
[2] Mayor CHB Mohamad Nazar, Pemanfaatan Jejaring Sosial sebagai Sarana
Komunikasi Sosial (Komsos) TNI AD, via http://www.tandef.net/pemanfaatan-jejaring-
sosial-sebagai-sarana-komunikasi-sosial-komsos-tni-ad.html didownload pada 1/1/2011
1:05:49 PM
[3] Ibid,.
[4] http://uniksembarangan.blogspot.com/2010/12/inilah-alasan-mengapa-banyak-
yang.html didownload pada 1/1/2011 2:55:06 PM
[5] Hendra W. Saputro, Apa Sih Twitter Itu?, viahttp://www.baliorange.web.id/apa-
Twitter didownload pada 1/1/2011 1:41:13 PM
[6] Diambil dari lists JPP 2009 di Twitter 1/1/2011 3:46:13 PM
Laporkan
Tanggapi
Beri Nilai
o http://media.kompasiana.com/new-media/2011/05/25/twitter-dan-
mahasiswa-studi-kasus-penggunaan-twitter-sebagai-media-sosial-dan-komunikasi-pada-
mahasiswa-jpp-fisipol-ugm-angkatan-2009/
o http://media.kompasiana.com/new-media/2011/05/25/twitter-dan-
mahasiswa-studi-kasus-penggunaan-twitter-sebagai-media-sosial-dan-komunikasi-pada-
mahasiswa-jpp-fisipol-ugm-angkatan-2009/
o http://media.kompasiana.com/new-media/2011/05/25/twitter-dan-
mahasiswa-studi-kasus-penggunaan-twitter-sebagai-media-sosial-dan-komunikasi-pada-
mahasiswa-jpp-fisipol-ugm-angkatan-2009/
o http://media.kompasiana.com/new-media/2011/05/25/twitter-dan-
mahasiswa-studi-kasus-penggunaan-twitter-sebagai-media-sosial-dan-komunikasi-pada-
mahasiswa-jpp-fisipol-ugm-angkatan-2009/
http://suarakomunitas.net/baca/21178/catatan-jmr-2012-berumah-di-media-sosial.html
Catatan JMR 2012: Berumah di Media Sosial
Meldi - Suara Komunitas
COMBINE Resource Institution (CRI) kembali menyelenggarakan Jagongan Media
Rakyat. Sebuah jambore dimana pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam
mengelola informasi dan mengorganisasi masyarakat dibagi. Tempat bersilangnya bagi
semua pihak untuk saling berjejaring dan melakukan gerak bersama.Bersama dengan
Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD", ICT Watch, Rumah Blogger
Indonesia, Joglo Abang, dan Jogja Update kembali CRI menghelat Jagongan Media
Rakyat (JMR) 2012 untuk kedua kalinya di Kampus Sekolah Tinggi Pembangunan
Masyarakat Desa "APMD". Forum Jagongan Media Rakyat 2012 ini menjadi penting
seiring dinamika dan perkembangan media teknologi informasi yang kian menggeliat.
Selama 3 hari kegiatan (23-25 Februari 2012) akan ada 1 seminar nasional, 37 worskhop,
7 dialog, 5 pemutaran dan diskusi film, serta 6 sesi pementasan seni. Sekira 3000
pengunjung dan pegiat akan terlibat dalam forum semeja ini.
Semuanya dimulai dari kegiatan olah media baru, sebuah media tidak sesederhana
kelihatannya, yang sangat luas dampaknya, digunakan secara berbeda oleh banyak orang,
meliputi berbagai pemahaman tentang makna, konsep, teknologi dan fungsi. Namun
demikian, semua media baru memiliki karakteristik serupa, yang berhubungan dengan
gerak meluas dan mengkreatif di media, dalam proses penyebarannya. Karakteristiknya
adalah: digital, interaktif, hypertextual, virtual, berjejaring dan terkadang berbentuk
pengsimulasian. Dengan bekerja melalui elaborasi teknis, karakteristik ini
memungkinkan media baru untuk hadir dalam berbagai bentuk dan konten, seperti teks,
gambar video, dan suara; semuanya terjadi secara simultan.
Dengan ontologi dan epistemologinya (Sugandi, 2012) karena alat ini berada di tangan
manusia penggunanya akan mengubah khalayak media baru ke pengguna independen,
otonom, yang bebas memilih konten tertentu atau topik, dalam bentuk penyajian dari
sebuah situs media baru atau kombinasi dari itu. Ini memunculkan transformasi dan
kekuatan media, sehingga teknik jurnalistik lama yang didalilkan dalam teori terkait
dengan agenda-setting dan efek framing akan menjadi usang.
Dampak yang diinginkan tidak terbatas pada khalayak media massa, atau pengguna
media baru tertentu, tetapi ruang lingkup yang lebih luas dari publik, di luar media
tertentu, bahkan lebih luas dari itu. Bekerja dengan media sosial misalnya, telah
menunjukkan adanya jaringan yang begitu luas dari media baru tersebut. Safko
menjelaskan tentang itu berupa 15 kategori media sosial yang masih berkembang pada
saat ini. Mereka adalah: jaringan sosial, penerbitan, berbagi foto, audio, video,
microblogging, livecasting, dunia maya, game, aplikasi produktivitas, agregator, RSS,
mesin pencari, mobile, dan media sosial interpersonal.
Jaringan komunikasi sosial mungkin memiliki potensi lebih, dimana media massa
memiliki jangkauan yang terbatas pada populasi umum karena kebiasaan membaca yang
rendah atau posisi ekonomi yang rendah misalnya untuk kasus Indonesia, dengan
beberapa orang saja yang mampu mampu membayar langganan. Namun, dalam
masyarakat tradisional, perkembangannya memperlihatkan jaringan sosial menjadi jauh
lebih kuat. Dengan meningkatnya pengguna internet dan ponsel, jangkauan media sosial
akan memiliki ruang yang sangat potensial(Irwansyah, 2010).
Pada titik ini timbul pertanyaan apakah media sosial juga memainkan peran pada
transformasi sosial. Pengalaman Timur Tengah mengilhami orang lain dalam kaitannya
dengan potensi media baru bagi gerakan masyarakat sipil di seluruh dunia, termasuk di
negara-negara Barat. Gagasan bahwa media sosial dapat memobilisasi massa terbukti
sukses di Kairo Tahrir Square dan diadopsi sebagai "Model Musim Semi Arab" oleh
gerakan Menempati Wall Street (OWS) ketika mereka menyita New York Zuccotti Park
di distrik keuangan Wall Street.
Dengan menggunakan model Kairo ini, informal non-institusional, gerakan protes yang
agak tidak terorganisir mampu berkembang menjadi gerakan perlawanan yang kuat pada
skala yang lebih luas melalui link jaringan sosial di berbagai kota. Dimulai dengan tag
twitter tunggal, mampu memobilisasi ribuan orang di berbagai kota di AS (misalnya
Boston, Washington, Oakland) maupun di luar (Roma, London) untuk bergabung dengan
gerakan melawan sistem ekonomi tidak adil sebagaimana yang dilambangkan oleh Wall
Street.
Pegiat media sosial masih yakin bahwa itu akan meluas bagaikan virus menuju jaringan
kelompok lain yang memiliki karakteristik serupa, dan akhirnya akan menjadi satu
gerakan di seluruh dunia nyata. Teknologi modern memungkinkan semua "gerakan sosial
untuk melampaui perbatasan secepat idenya". Oleh karena itu, apapun nama gerakan di
mana pun tempat itu berada, semua protes pada dasarnya satu, untuk melawan
ketidaksetaraan meningkat di seluruh dunia. Protes sosial global, melalui media baru,
adalah tren masa depan yang akan memperbaiki masalah peningkatan ketidaksetaraan
global.
Beberapa studi menunjukkan bahwa peran media baru juga memiliki keterbatasan dan
kelemahan: dalam banyak kasus gagal untuk mencapai tujuan. Sebelumnya "revolusi"
(misalnya di Moldova) menjalar dari bawah, segera diatasi oleh rezim, karena pemerintah
telah mengikuti pula pola revolusi media itu terus menerus dari awal. Pengaruh media
baru juga terlalu dibesar-besarkan melampaui perkembangan aktual dalam beberapa
kasus.Misalnya, dalam kasus Iran 2009, twitter revolusi kemudian dikritik sebagai alat
belaka dari sebuah "revolusi" buatan Amerika, yang melibatkan tweet antara orang-orang
di kafe-kafe New York "yang memberikan mereka perasaan senang ketika mereka
mengambil bagian dalam revolusi".
Kegagalan gerakan sosial itu dapat menunjukkan kelemahan dari media baru sebagai alat
yang efektif. Meskipun benar, misalnya, bahwa media baru berhasil mengerahkan
penduduk Mesir untuk menggulingkan Presiden Hosni Mubarak, namun peran media
sosial telah diragukan ketika bergumul dengan manuver politik.
Demikian pula, kontribusi nyata dari media baru dalam kasus seperti Libya dengan
mudah menjadi dipertanyakan ketika tindakan nyata di lapangan yang terpisah dari media
baru dan berubah menjadi lebih militeristik, yang melibatkan kekuatan-kekuatan luar.
Untuk memenuhi berbagai jenis interaksi yang berguna bagi masyarakat di arena
komunikasi ruang publik, perlu diketahui bahwa media baru memiliki kelemahan dalam
komunikasi itu - masalah identifikasi peserta atau sumber konten media, terutama jika
media yang digunakan untuk kelompok diskusi, debat interaktif dan sejenisnya. Hal ini
menjelaskan mengapa masalah konten media dan sensor telah menjadi serius dan rumit,
yang melibatkan teknologi baru itu terkait dengan tindakan kontra dan perang cyber.
JMR tidak berada pada isu sebesar itu. Namun tidak menapik kalau itu dibutuhkan. JMR
berada pada ruang media sosial yang mendorong masyarakat untuk mengguna berbagai
media baru untuk keperluan: transparansi, akuntabilitas, dan modernisasi manajemen
desa terkait dengan keperluan bencana dan proses pembangunan. JMR terus berupaya
mencari terobosoan-terobosan untuk memajukan kepentingan masyarakat dalam
berkembangnya secara luar biasa media sosial.
Media baru itu menawarkan keunggulan tertentu untuk komunikasi dalam aktivitas warga
terkait dengan layanan publik: kesehatan, pendidikan, dan pengembangan usaha,
dibandingkan dengan menggunakan media massa tua. Berdasarkan karakteristik
interaktifnya, media baru bisa mengikuti dan terlibat dengan dinamika kesehatan,
pendidikan, dan perkembangan usaha secara lokal dan menawarkan ruang publik virtual
dimana pemerintah dan masyarakat bisa berinteraksi. (Meldi)
http://jogjanews.com/ini-cerita-sukses-jogjaupdate
Ini Cerita Sukses Akun @JogjaUpdate
Era digital yang menjadi penanda signifikan perkembangan teknologi dan informasi yang
menghadirkan kemudahan bagi pengaksesnya karena dapat menembus batas ruang,
waktu sekaligus dan efisiensi secara ekonomis. Lahirnya sosial media berbasis micro
blogging yang kita kenal dengan twitter menjadi tren baru seiring dengan pesatnya
penggunaan alat telekomunikasi yang menyediakan banyak fitur tambahan yang diadopsi
dari personal computer (PC) yang kita sebut dengan smartphone.
Logo @JogjaUpdate.
Twitter adalah situs micro blogging dengan traffic pengguna tertinggi saat ini dengan
aksesibilitas yang mudah dilakukan. Kolom 140 karakter dengan dilengkapi fitur
tambahan seperti pengunggahan foto, video, link menjadikan situs ini menjadi pilihan
karena kemudahan dan penggunaannya yang sangat sederhana. @JogjaUpdate adalah
salah satu akun informative sosial media twitter di Yogjakarta yang telah memberikan
kontribusi secara luas kepada public jogja mengenai informasi sosial, kriminal, lalu
lintas, advertorial dan juga hiburan. Sosok dibelakang kemunculan @jogjaUpdate adalah
Pakdhe@senggol. @Jogjaupdate hingga hari ini telah memiliki jumlah follower
sebanyak. Bagaimana Pakdhe@senggol mampu membesarkan dan membuat
pengembangan @jogjaUpdate? Pada kesempatan ini Pakdhe @senggol sebagai pengasuh
dan pendiri @JogjaUpdate ini menceritakan kepada redaksi bagaimana informasi 140
karakter ini dapat menjadi panduan paling informative di kota Jogja. Saya buka account
sendiri khusus untuk mencatat event-event yang ada di Jogja namanya JogjaUpdate per
31 Maret terus jalan waktu itu masih manual ternyata lama-lama kok follower banyak.
Cerita Pakdhe@senggol saat mengikuti event 1st ICT USO Expo& Conference di JEC,
Selasa (27/9). Sayangnya Pakdhe@senggol tidak mau memberikan jati dirinya. Tidak
mau terlalu di ekspose, dia beralasan. Ia hanya memberi keterangan tentang Bali sebagai
tempat kelahiran dan besar bersama orang tuanya yang asli Jogja. Pakdhe@senggol
sering ke Jogja saat masih SMA dan kuliah. Di Jogja sering nonton pameran dan acara
lainnya. Kemudian Pakdhe@senggol pindah ke Jogja pada 1 Januari 2010. Kebiasaan
melihat event di Jogja tetap dilakukan Pakdhe@senggol sehingga ia memunculkan akun
twitter JogjaUpdate untuk mencatat event yang ia datangi. Jumlah follower yang sudah
mulai banyak itu semakin membengkak ketika Pakdhe@senggol selalu meng update
informasi mengenai peristiwa “pembacokan Vario putih” yang terjadi pada Juni 2010 di
Jalan Ring Road Utara Yogyakarta. Pakdhe@senggol rela begadang untuk mengupdate
peristiwa pembacokan oleh pengendara Vario putih pada akun JogjaUpdate lalu dibalas
teman lain dengan banyak cerita. Ia juga mengupdate peristiwa itu dengan informasi dari
media online. Pakdhe@senggol merangkai sendiri berita dari media online itu kemudian
dinaikkan. Saya rangkai sendiri kalau ada yang cerita begini saya timpali. Hasilnya luar
biasa, jumlah follower JogjaUpdate langsung membengkak banyak sekali. Sebelum
mengupdate peristiwa pembacokan Vario putih, followernya masih dibawah 1000
setelah mengupdate peristiwa tersebut followernya menjadi sekitar 2000. Dan itu dalam
waktu seminggu. Dari sisi informasi, update tentang pembacokan Vario putih diklaim
Pakdhe@senggol menjadi berita paling update, paling detail. “Dari message yang saya
baca hitungannya jogjaUpdate paling update ,lengkap berita soal Vario putih. Jam 2 ada
kejadian belum sampai jam 3 sudah keluar di JogjaUpdate sudah banyak yang
menyimak,” cerita Pakdhe@senggol. Setelah peristiwa yang semakin mempopulerkan
nama @JogjaUpdate, Pakdhe@senggol melakukan otomatisasi pada akun @JogjaUpdate
pada Juni 2010. Hal itu dilakukan Pakdhe@senggol juga karena alasan sumber daya yang
terbatas untuk mengupdate event yang ada di Jogja. Banyak orang bertanya ke
Pakdhe@senggol terutama mengenai acara-acara kampus namun dijawab tidak tahu
karena Pakdhe@senggol bukan orang kampus. “Akhirnya saya lempar lagi (ke
JogjaUpdate) ada yang jawab terus saya publish, orang jawab erus saya edit kata-katanya
saya jadikan informasi,” ujar Pakdhe@senggol. Saat itu karena Pakdhe@senggol sudah
mulai bekerja dan mulai sibuk tidak bisa mengontrol JogjaUpdate sendirian sehingga
akhirnya saya buatkan aplikasi otomatis orang kirim info otomatis di publish sama
jogjaUpdate. Keberadaan @JogjaUpdate semakin menemukan eksistensinya ketika
bersama-sama dengan komunitas yang menggunakan keberadaan teknologi informasi
untuk ikut serta membantu mengatasi persoalan kemanusiaan akibat terjadinya erupsi
gunung Merapi. Melalui akun @JogjaUpdate, Pakdhe@senggol bekerjasama dengan
beberapa komunitas seperti Jalin Merapi dll untuk memberikan informasi mengenai
erupsi gunung Merapi dan dampak dari erupsinya. Pakdhe@senggol juga mengajak
individu-individu yang membuat tweet mengenari erupsi gunung Merapi bahkan ada
yang akhirnya menjadi kontributor bagi @JogjaUpdate. Saya pegang beberapa orang
yang ceritanya valid, saya kumpulkan data informasi mengenai erupsi gunung Merapi
dari individu yang membuat tweet. Ada yang memang dari relawan saya publish juga.
Data informasi yang diupdate ke @JogjaUpdate oelh Pakdhe@senggol juga berasal dari
orang-orang yang mempunyai frekuensi radio sendiri-sendiri. Pakdhe@senggol sendiri
adalah anggota Orari, orang breaker. Bisa dikatakan saya ngga tidur, radio hidup,
komputer hidup, modem hidup. Ia bercerita waktu itu kawasan rawan bencana erupsi
gunung Merapi sudah mencapai jarak paling jauh (30 KM) informasi mengenai
keberadaan dan kebutuhan pengungsi terus di update di @JogjaUpdate. Pada Desember
setelah dirasakan suasana mulai aman, Pakdhe@senggol mengajak para kontributor
@JogjaUpdate untuk berkumpul untuk membuat grup. Waktu itu bisa terkumpul 20
orang dan sepakat membuat nama hastag tweet Merapi . Karena selama Merapi itu kita
tidak pernah tahu si A si B si C karena yang menggabungkan @JogjaUpdate ayo kita
kumpul biar kenal akhirnya Desember berkumpul sampai sekarang terus komunikasi.
Pakdhe@senggol memang mengakui @JogjaUpdate telah menjadi fenomena sosial
tersendiri. Dalam hal kebermanfaatan @JogjaUpdate, Pakdhe@senggol mengatakan
manfaat @JogjaUpdate bagi dirinya adalah manfaat pahala saja. Bagi saya sebenarnya
manfaatnya cuma pahala sih. Ya karena saya cuma sebenarnya kalau fungsi jogjaUpdate
memang saya mencari tapi banyak juga memberi info saya share apa yang saya tahu apa
yang saya dapatkan dari 60 ribu follower sekarang. Demikian Pakdhe@senggol berterus
terang. Karena sudah otomatis, maka JogjaUpdate tidak menggunakan admin. Sebab jika
ada admin jawaban admin akan ada satu kadang-kadang bisa dibilang sebagai iklan. Saya
bilang o gini o itu itu bisa(dibilang) iklan akhirnya saya lepas jawabannya bisa masuk
dari follower kalau orang tanya a kalau saya jawab dua kalau saya lepas bisa dapat
jawaban 20 atau 30. Dari saya pribadi tidak banyak hanya kepuasan untuk jogja dan
sekitarnya mungkin jadi satu fenomena baru bahwa kita akan dengan mudahnya
mendapat informasi dengan ketik-ketik tidak sampai 140 karakter Perkembangan saat ini
@JogjaUpdate sudah membuat pemisahan akun untuk lowongan kerja dan informasi
tempat kos. Hal ini memang sengaja dilakukan Pakdhe@senggol dengan alasan orang
akan kesulitan mencari informasi lowongan kerja pasa saat-saat tertentu. Orang kadang-
kadang tidak ngeklik sepanjang hari. Misalnya si a cuma tweet pagi hari saja sampai jam
9 karena harus berangkat kerja pulang kerja baru tweet lagu. Kemudian si B siang aja
tweetnya jam istirahat siang sisanya ngga ngetweet. Akhirnya saya berfikir lebih baik
dikelompokkan. Kenapa ada dua kelompok waktu pada siang hari dan malam hari untuk
infoirmasi lowongan kerja? Karena kita akan ada masuk data malam dan siang dan
audience nya belum tentu dia cuma bisa pagi saja. Kalau dia sudah sore baru liat
lowongan dia harus eksplore banyak sekali bahkan kadang tidak bisa karena sudah
hilang. Untuk loker mulai saya pisah Karena lowongan kerja makin banyak. Sekarang
ada @Jogjaloker itu lebih real time misalnya dia masukkan ke Jogja update jam 9 saya
baca langsung saya publish. Sementara tentang informasi tempat kos, Pakdhe@senggol
sengaja menaruh informasi tersebut di tengah malam. Saya kepikiran mereka (follower)
dapat liat tengah malam besok pagi sudah bisa jalan sambil berangkat kuliah atau pulang
kuliah cari kos, mempermudah. Kalau seperti tempat kos di @JogjaUpdate sampai saat
ini belum ada iklan, iklan dalam tanda kutip sendiri sebenarnya ada. Cuma tidak kaya
situs berbayar karena kita tidak memprioritaskan itu orang menawarkan kos tidak boleh
karena itu kita golongkan iklan jualan Orang orang yang punya tempat kos bisa
memantau di satu jam itu saja, cukup dia baca tweet di 1 jam di malam hari tinggal baca
itu kemudian dia tinggal jawab. Itu maksud saya kenapa dikumpulkan jadi orang yang
punya kepentingan orang tidak perlu dia harus menawarkan tapi dia tinggal menunggu
kalau ada orang nanya jawab ini. Layanan informasi tempat kos ini baru dijalankan
Pakdhe@senggol baru 20 hari lah. (Jogjanews.com/Nilu)