Post on 08-Jan-2017
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE
NAMA ANGGOTA :
IDA BAGUS GEDE DWIPERMANA SIDHI (1404505044)
KETUT SULYA ARYA WASIKA (1404505045)
MADE APRISINTIA YUDIADEWI (1404505047)
PUTU WAHYU NOVIAN MARTIKA (1404505048)
PANDE BAGUS NARENDRA MAHAPUTRA (1404505075)
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
1. Pengertian System Development Life Cycle
SDLC (Systems Development Life Cycle ) merupakan siklus hidup
pengembangan system. Dalam rekayasa system dan rekayasa perangkat lunak, SDLC
berupa suatu proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi
yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis
metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk
suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi,
yaitu proses pengembangan perangkat lunak.
Pengembangan SDLC adalah proses yang digunakan oleh analis system untuk
mengembangkan sistem informasi, termasuk persyaratan, validasi, pelatihan, dan
pengguna (stakeholder) kepemilikan. Setiap SDLC harus menghasilkan sistem
berkualitas tinggi yang memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, mencapai
penyelesaian dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien di saat
ini dan direncanakan Teknologi Informasi infrastruktur, dan murah untuk
mempertahankan dan biaya efektif.
Langkah-langkah yang digunakan oleh analis sistem dan programmer dalam
membangun sistem informasi :
a. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem
informasi
b. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan 3.
Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
c. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
d. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
e. Merancang sistem informasi baru 7. Membangun sistem informasi baru
f. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
g. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila
diperlukan.
2. Fase-Fase SDLC
Dalam Systems Development Life Cycle terdapat 5 fase/tahapan dasar dalam
pembentukan sebuah sistem informasi/program. Kelima fase tersebut adalah fase
planning, analysis, design, implementation, dan support/maintenance.
Gambar 1. Fase dalam SDLC
Penjelasan dari fase beserta hal-hal yang dilakukan dalam systems development
life cycle yaitu sebagai berikut :
a. Fase Planning
Fase planning meliputi 4 aspek, yaitu dapat dilihat sebagai berikut :
1) Review project request
Menyadari masalah
Menyeleksi kebutuhan user dari proses identifikasi dengan melihat
kapasitas teknologi dan efisiensi.
2) Prioritize project requests
Memprioritaskan apa yang sudah disepakati terlebih dahulu.
Kebutuhan sistem (kontrak dengan klien)
3) Allocate resources
Alokasi sumber daya adalah penjadwalan kegiatan dan sumber daya
yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan saat mengambil,
mempertimbangkan baik ketersediaan sumber daya dan waktu proyek.
4) Indetify project development team
Mengidentifikasi kebutuhan fungsional dan non fungsional. Non
fungsional yaitu ketika sistem bisa menjadi tidak digunakan jika tidak
dipenuhi.
Menggunakan CASE (Computer Aided Software Engineering) tools,
bahas pemrograman tertentu dan menggunakan bahasa tertentu.
Kebutuhan dokumen dan perangkat lunak (developer)
b. Fase Analysis
1) Conduct preliminary investigation
Melihat kembali kebutuhan, keperluan, dan penggunaan apa saja yang
akan diperlukan pada sistem yang akan dibangun.
2) Perform detailed analysis activities:
Mengkonsolidasi dan menegaskan kebutuhan bisnis,
Melaksanakan proyek infrastruktur manajemen termasuk persyaratan,
konfigurasi, dan layanan data dukungan manajemen dan unilitas.
Merevisi rencana untuk mendokumentasikan perubahan lingkup proyek
termasuk perubahan bisnis, jadwal, dan persyaratan teknis.
Merevisi rencana untuk merekomendasikan perubahan dalam sumber
daya yang tersedia termasuk anggaran, keterampilan, staf, dan pelatihan,
Mengidentifikasi akuisi data, konversi, dan strategi validasi,
Menyempurnakan arsitektur teknis dan membangun prototype arsitektur.
Mengidentifikasikan dan menyempurnakan persyaratan rinci dan
mengalokasikan kebutuhan untuk merancang.
3) Study current system
Suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan
mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
4) Determine user requirements
Mendidik peserta dan pemakainya,
Mengklompokkan pengguna, tugasnya, teknis lingkungannya,
lingkungan fisik maupun organisasi apa yang akan menggunakan sistem
ini.
Audit sistem, yaitu merupakan postimplamentation review untuk
memastikan keriteria kinerja terpenuhi
Pemeliharaan sistem(maintenance):
o Memperbaiki kesalahan, yaitu kesalahan yang tidak ditemui pada
saat testing (tahap penerapan)
o Menjaga kemutakhiran sistem, yaitu misal pembaharuan rumus-
rumus perhitungan yang berubah
o Meningkatkan sistem
5) Recommended solution
Menyiapakan usulan solusi. Dilakukan oleh analis.
Menyetujui atau menolak rancangan dilakukan oleh manager
Mengidentifikasi berbagai alternatif sistem, yaitu memikirkan kombinasi
piranti yang mungkin dipakai, diikutsertakan dengan penghapusan
kombinasi yang dirasa tidak kompetibel atau tidak layak.
c. Fase Design
Setiap manajemen didisain pada jaringan komputer dimana setiap karyawan atau
perusahaan yang memakai memiliki workstation. Dan fase ini berisi faktor-faktor yang
sangat penting yang nantinya mempengaruhi kualitas perangkat lunak, dan memiliki
dampak yang besar pada tahap selanjutnya, khususnya pengujian dan pemeliharan.
1) Acquire hadware and software, if necessary
Hadware dan software aplikasi yang berjalan untuk mengakses server
database jika diperlukan
2) Develop details of system
Desain yang detail menggambarkan bagaimana sistem informasi yang
diusulkan mampu memberikan kapabilitas yang digambarkan secara
umum dalam desain awal.
Menulis laporan, semua pekerjaan dala desain awal dan desain yang
detail akan dikemas dalam laporan yang terperinci. Anda bisa melakukan
persentasi atau diskusi saat menyerahkan laporan ini kepada manajemen
senior.
d. Fase Implementasi
Kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual
yang mengahasilkan suatu sistem yang bekerja.
1) Develop programs, if necessary
Saat program sudah jadi diusulkan jika perlu program yang sudah jadi
tersebut dapat dikembangkan kembali agar apa yang sudah didapat bisa
lebih optimal kinerjanya.
2) Install and new system
Proses menghentikan sistem lama untuk beralih ke sistem baru disebut
cutover, dan ada 4 pendekatan dasar :
o Pilot (percontohan), mencobakan suatu sistem percobaan yang
diterapkan pada satu subset dari keseluruhan operasi
o Serrentak (Immediate), langsung beralih dari sistem lama ke sistem
baru secara bersamaan (keseluruhan). Ini cukup riskan sehingga
cocok untuk perusahaan skala kecil
o Bartahap (Phased), cutover dilakukan pada suatu bagian/subsistem
untuk suatu waktu, selanjutnya beralih atau bertambah untuk
subsistem yang lain. Ini lebih populer untuk perusahaan skala besar.
o Paralel, dengan tidak meninggalkan sistem yang lama sistem baru
mulai dipergunakan untuk duji sampai sistem baru dinyatakan selesai
diuji. Pendekatan ini paling aman tetapi juga paling mahal
3) Trains user
Melatih pengguna, ada banyak piranti yang bisa digunakan membuat
pengguna mengenal sistem yang baru dengan baik. Dari dokumentasi
hingga video tape hinga pelatihan di ruang kelas secara langsung ataupun
tidak langsung.
4) Convert to new system
Konversi ke sistem yang baru, proses transisi dari sistem informasi yang
lama ke yang baru, melibatkan konversi perangkat keras, perangkat
lunak, dan file. Ad 4 strategi untuk melakukan konversi, yaitu:
o Implementasi langsung : pengguna hanya berhenti menggunakan
sistem yang lama dan mulai menggunakan yang baru.
o Implementasi paralel : sistem lama dan sistem yang baru berjalan
berdampingan sampai sistem yang baru menunjukan keandalannya
disaat sistem yang lama tidak berfungsi lagi.
o Implementasi bertahap : baian-bagian dari sistem baru dibuat dalam
fase terpisah. Entah waktu yang berbeda (paralel) atau sekaligus
dalam kelompok-kelompok (langsung).
o Implementasi pilot : seluruh sistem dicoba, namun hanya oleh
beberapa pengguna. Setelah kendalanya terbukti barulah sistem bisa
diimplementasikan pada pengguna lainnya.
e. Fase Support/Maintenance
Menyediakan dukungan pengguna dan membantu mereka mendapatkan nilai
maksimal dari sistem baru.
1) Conduct post-implementation system review
Mengidentifikasi kelayakan sistem yang akan digunakan agar
mendapatkan nilai yang maksimal dari sistem yang baru.
2) Indentify errors and enhancements
Mengidentifikasi kesalahan dan Dukungan pengguna tambahan
disediakan, sebagai kegiatan yang sedang berlangsung, untuk membantu
menyelesaikan masalah yang dilaporkan.
3) Monitor system perfomence
Memonitor system ialah menyesuaikan dan meningkatkan system
dengan cara melakukan audit dan evaluasi secara periodic dan dengan
membuat perubahan berdasarkan kondisi-kondisi baru. Meskipun
pengonversian sudah lengkap, bahkan pengguna sudah dilatih, system
tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Inilah tahap dimana system harus
dimonitor untuk memastikan bahwa system itu berhasil. Pemeliharaan
tidak hanya menjaga agar mesin tetap berjalan, namun juga meng-
upgrade dan meng-update system agar bisa mengikuti perkembangan
produk, jasa, layanan, peraturan pemerintah, dan ketentuan lain yang
baru.
3. Contoh SDLC
Dalam pengembangan system menggunakan SDLC ada beberapa cara untuk
mengimplementasinya dengan metodologi yaitu waterfall model, prototype model,
RAD(Rapid Application Development) model, ASD(Agile Software Development)
model. Diantara keempat model tersebut waterfall, dan prototype adalah model yang
paling sering digunakan dalam pengembangan system. Berikut penjelasannya :
a. Waterfall Model
Merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering
(SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level
kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification,
dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus
menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Roger S. Pressman
memecah model ini menjadi 6 tahapan, yaitu :
1) Sistem modeling
2) Analisis kebutuhan software
3) Desain
4) Coding
5) Testing
6) Maintenance
Keuntungan menggunakan teknik waterfall yaitu :
1) Proses menjadi teratur
2) Jadwal menjadi lebih menentu
Kelemahan menggunakan teknik waterfall:
1) Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap di awal, tapi jarang konsumen
bisa memberikan kebutuhan secara lengkap diawal.
b. Prototype
Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang
secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau
komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum
tahapan konstruksi aktual dilakukan (Howard, 1997). Beberapa model prototype adalah
sebagai berikut :
1) Reusable prototype : Prototype yang akan ditransformasikan menjadi
produk final.
2) Throwaway prototype : Prototype yang akan dibuang begitu selesai
menjalankan maksudnya.
3) Input/output prototype : Prototype yang terbatas pada antar muka pengguna
(user interface).
4) Processing prototype : Prototype yang meliputi perawatan file dasar dan
proses-proses transaksi
5) System prototype : Prototype yang berupa model lengkap dari perangkat
lunak.
Proses pada model prototyping adalah sebagai berikut :
1) Pengumpulan kebutuhan
2) Perancangan
3) Evaluasi prototype
Keuntungan menggunakan prototype model, yaitu :
1) Prototyping adalah model aktif, tidak pasif, sehingga end user dapat melihat,
merasakan, dan mengalaminya.
2) Kesalahan yang terjadi dalam prototyping dapat dideteksi lebih dini.
Kekurangan menggunakan prototype model, yaitu :
1) Prototyping tidak menolak kebutuhan dari fase analisis sistem. Prototype
hanya dapat memecahkan masalah yang salah dan memberi kesempatan
sebagai sistem pengembangan konvensional.
2) Prototyping dapat mengurangi kreatifitas perancangan.
c. RAD (Rapid Application Development)
Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model
proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental
(bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat.
Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application
development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem
dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap
pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user. RAD
mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat dicapai dengan
menerapkan component based construction.
d. Agile Software Development
Agile merupakan adalah jenis pegembangan sistem jangka pendek yang
memerlukan adaptasi cepat dan pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun.
Dalam Agile Software Development interaksi dan personel lebih penting dari pada
proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang
lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap
tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana. Agile juga dapat
diartikan sebagai sekelompok metodologi pengembangan software yang didasarkan
pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan system jangka pendek yang
memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun.
4. Perbandingan SDLC Menurut Beberapa Ahli
Pada dasarnya Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC) terdiri dari lima fase
yaitu, perencanaan, analisis, desain, konstruksi atau implementasi dan perawatan,
namun dengan semakin berkembangnya sistem informasi, berkembang pula sdlc.
Beberapa ahli memaparkan SDLC dengan istilah yang berbeda, namun secara aktual
konten dari setiap fase adalah sama.
a. Perencanaan
Setiap fase selalu diawali dengan perencanaan. Fungsi dari setiap perencanaan
adalah untuk mendukung keberhasilan pencapaian tujuan dan menyediakan ukuran atau
panduan untuk mengendalikan proses.
1) Menurut Jogiyanto:
Merencanakan proyek-proyek sistem yang terdiri dari perencanaan
jangka pendek dan perencanaan jangka panjang.
Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
Mendefinisikan proyek-proyek sistem
Personil yang terlibat:
Staff Perencanaan bertugas melakukan perencanaan sistem berdasarkan
kebijakan yang telah ditetapkan majemen puncak
Komite Pengarah yang bertugas mengkoordinir, menilai fungsi-fungsi
sistem yang akan dikembangkan dan mengkaji, menyetujui perencanaan
sistem.
Team Analis yang bertugas mengidentifikasi ruang lingkup dan sasaran
proyek, melakukan studi kelayakan, dan membuat usulan proyek.
2) Menurut Kendall & Kendall
Fase perencanaan dipaparkan menjadi beberapa bagian yaitu identifikasi
masalah, peluang dan tujuan.
Identifikasi masalah dilakukan dengan melihat kenyataan yang terjadi
dalam suatu perusahaan.
Identifikasi kesempatan dilakukan untuk mengetahui proses apa saja
yang dapat diubah menjadi lebih baik dengan adanya sistem
terkomputerisasi.
Identifikasi tujuan dilakukan untuk mengetahui tujuan apa yang ingin
dicapai perusahaan.
Personil yang terlibat:
Analist bertugas mengidentifikasi masalah, kesempatan, dan tujuan dari
perusahaan.
User Management, merupakan pihak yang memberikan masukan analist
atas masalah, kesempatan dan tujuan dari perusahaan.
System Management
3) Menurut Lucas Jr.
Perencanaan dipaparkan dalam beberapa tahap yaitu :
Inception
Pada fase ini dilakukan pembuatan draft kasar tentang kemungkinan
resiko yang terjadi pada sistem, sebagai langkah pertama dari manajemen
resiko.
Personil yang terlibat:
o Sistem Depeloper bertugas membuat draft kasar tentang
kemungkinan resiko yang terjadi pada sistem
o User management memutuskan sistem tersebut mungkin dikerjakan
Feasibility Study
Pada fase ini dilakukan study yang menghasilkan project plan untuk
menjawab pertanyaan seperti apakah kita mampu menjalankan sistem,
apakah sistem melibatkan komunikasi intensif, apakah organisasi
mempunyai jaringan, juga mengkaji estimasi biaya (budget), tidak hanya
biaya pembelian tapi juga running cost, apakah user mempunyai
pengalaman dalam menggunakan solusi yang diusulkan, dan apakah solusi
yang diusulkan dapat digunakan tepat pada waktunya. Hal-hal tersebutlah
yang didefinisikan oleh sistem analis dan mendapatkan persetujuan dari
user.
Personil yang terlibat:
o Sistem Analis bertugas melakukan studi yang akan menghasilkan
project plan dan kelayakan alternative.
o User management dan designer memberikan pertimbangan-
pertimbangan ke sistem analis
b. Analisis Sistem
1) Menurut Jogiyanto
Mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi
dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya. Disini dilakukan pula identifikasi personil-
personil kunci baik yang langsung maupun tidak langsung dapat
menyebabkan terjadinya masalah.
Memahami kerja dari sistem yang ada dengan cara melakukan penelitian.
Menganalisis sistem berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
yang meliputi analisis kelemahan sistem dan kebutuhan informasi bagi
pemakai/manajemen.
Membuat laporan hasil analisis
Yang terlibat:
Analis mengumpulkan informasi tentang perusahaan kliennya, membuat
usulan pelaksanaan analisis sistem
User manajemen memberikan data kepada analis
2) Menurut Kendall & Kendall
Analisis sistem dibagi menjadi dua tahap:
Determining Information Requirements
Pada tahap ini dilakukan snalisis sistem untuk menentukan syarat-syarat
informasi. Pengumpulan data mengenai kebutuhan user dilakukan dengan
cara wawancara, kuisioner, sampling, dan menganalisis hard data.
Yang terlibat:
o Analist bertugas melakukan pengumpulan data, menganalis, dan
observasi terhadap sistem yang telah ada yang akan digunakan
sebagai informasi dalam perencanaa sistem.
o User Management memberikan masukan ke Analist
o User Operation Worker memberikan masukan ke Analist
o Sistem Management memberikan masukan ke Analist
Analyzing System Needs
Menganalisis kebutuhan sistem dengan menguraikan suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam komponen-komponennya untuk mengevaluasi
peluang, dan hambatan yang terjadi. Ini dilakukan dengan menggunakan
dataflow diagram sehingga dapat diketahui input, proses dan ouput dari
sistem, serta kamus data untuk mendaftarkan item data dan spesifikasi yang
digunakan dalam sistem. Selanjutnya membuat keputusan yang terstruktur
untuk memperoleh kondisi dan tindakan alternatif melalui tabel keputusan
atau pohon keputusan. Pada tahap ini juga dilakukan pembuatan proposal
sistem yang berisikan ringkasan apa yang telah ditemukan tentang
pengguna, kelebihan dan kekurangan sistem yang ada, menyediakan
keuntungan dan biaya analisis, membuat rekomendasi tentang apa yang
harus dilakukan.
Yang terlibat:
o Analist bertugas melakukan pengumpulan data, menganalis, dan
observasi terhadap sistem yang telah ada yang akan digunakan
sebagai informasi dalam perencanaa sistem.
o User Management memberikan masukan ke Analist
o Sistem Management memberikan masukan ke Analist
3) Menurut Lucas Jr.
Analisis sistem dibagi menjadi dua tahap:
System Analysis
Tahap ini merupakan proses untuk menampung data faktual, memahami
proses yang terjadi di dalam sistem, identifikasi masalah, menyarankan
pendapat yang bisa dilakukan untuk mengembangkan fungsi sistem. Pada
tahap ini juga merupakan pendalaman proses bisnis, kumpulan data
operasional, memahami arus informasi, penyempitan jalur pada sistem,
mencari solusi dari kelemahan sistem untuk mencapai tujuan dari
organisasi. Tujuan utama dari analisa sistem adalah menemukan jawaban
dari setiap proses bisnis, apa yang telah dikerjakan, bagaimana dikerjakan,
siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, kenapa dikerjakan, dan
bagaimana cara memperbaiki. Dilakukan untuk melahirkan sistem yang
efisien dan memuaskan kebutuhan pengguna.
Yang terlibat:
o Analis System bertugas melakukan pemahaman proses,
mengumpulkan data factual, identifikasi masalah, serta menyarankan
pendapat tentang pengembangan sistem
o User management diminta memdesain output yang diharapkan.
Requirement Analysis
Merupakan tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan
komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem
menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan
pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik. Ini menjadi pekerjaan
sulit karena harus mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai tentang
kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, yang disebabkan adanya
kemungkinan pemakai mengalami kegagalan dalam sistem informasi
sebelumnya.
Yang terlibat:
o Analis System bertugas melakukan interaksi intensif dengan user
dan Quality Assurance Staff untuk mendapatkan informasi yang
menjadi kebutuhan pemakai.
o Quality Assurance Staff yang melakukan review secara kontinyu
dari setiap proses yang menjadi masukan untuk Analis System.
c. Desain
1) Menurut Jogiyanto
Fase ini terdiri dari:
Desain Secara Umum
o Komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan
untuk dikomunikasikan kepada user bukan bukan untuk pemrogram.
o Desain model, identifikasi dari input, output, database, dan
penggunaan teknologi secara umum
o Pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional
o Persiapan untuk rancang bangun implementasi
o Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
o Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan
dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi.
o Mengkonfigurasi komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras.
Yang terlibat:
o Analis menyiapkan dokumen tentang usulan desain yang akan
diberikan kepada pemakai.
o Spesialis pengendali
o Personil penjamin kualitas
o Spesialis komunikasi data
o User management / pemakai sistem mempertimbangkan usulan
analis, dan memberi persetujuan kalo usulan tersebut diterima.
Desain Secara Terinci
Tujuan pada tahap desin ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada
para pemakai, serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun
yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang
terlibat.
o Desain output terperinci, yaitu menentukan bagaimana dan seperti
apa bentuk dari output sistem
o Desain input secara terperinci
o Desain dialog pada layer terminal termasuk tampilan utama dan
menu-menu pada sistem informasi
o Desain database terinci dengan memdefinisikan isi atau struktur dari
tiap-tiap file yang telah diidentifikasi di desain secara umum, dan
sudah harus dapat digunakan untuk pembuatan output.
o Desain teknologi terinci
o Desain model dan control terinci yang dapat berupa suatu desain
program komputer seperti desain program secara moduler.
o Membuat laporan hasil desain sistem terinci
Yang terlibat:
o Analis Sistem Analis menyiapkan dokumen tentang usulan desain
yang akan diberikan kepada programmer dan pemakai.
o DBA
o Programmer
Selekti sistem
o Memilih penggunaan teknologi dari penyedia teknologi
o Meminta proposal dari penjual
o Menyaring penjual
o Mengevaluasi penjual yang lolos saringan
o Membuat kontrak
Seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan
perangkat lunak untuk sistem informasi. Fase ini secara umum menyediakan
point utama untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam seleksi sistem
ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek
sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan
seleksi sistem. Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang
dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti dapat
dibenarkan, maka semua altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa
alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai
tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan
sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan
dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya.
Yang terlibat:
o Analasi sistem
o Penyedia teknologi
2) Menurut Kendall & Kendall
Pada tahap ini diberi nama Designing The Recommended System. Aktivitas
yang dilakukan pada fase ini adalah mendesain prosedur bagi pengguna untuk
entri data secara akurat dan efektif, mendesain inferface bagi pengguna,
mendesain database yang akan digunakan untuk menyimpan data yang
diperlukan oleh pengambil keputusan, mendesain output baik onscreen atau
tercetak, terakhir desain kontrol dan prosedur backup.
Yang terlibat :
- Sistem Analis memberikan dokumen yang berisikan usulan dan laporan final
desain kepada pemakai informasi, mengerjakan pohon keputusan
- Sistem desainer mengerjakan sistem kontrol, berkas dan database
3) Menurut Lucas Jr
Terdapat 2 tahap yaitu:
Design
Tahap ini dikatakan Ideal system unconstrained, perancangan sistem
yang ideal bagi pengguna, memenuhi kebutuhan dan bersifat tidak terbatas.
Spesifications
Adapun kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah identifikasi atau
spesifikasi target lingkungan, mengembangkan rencana contigency sebagai
responsi presedur darurat, karena banyak hal dapat mempengaruhi desain
sistem, membuat dokumentasi pengembangan sistem oleh sistem analis.
Pada tahap ini juga telah ditentukan alur proses sistem, disain basisdata,
input dan output, kebutuhan pemrograman dan manual prosedurnya.
Pada kedua tahap ini yang terlibat :
Analis menyiapkan gambaran kerja pengembangan sistem baru yang
ideal yang tidak dibatasi biaya dan teknologi.
User Management memberikan masukan ke Analist
d. Konstruksi atau Implementasi
1) Menurut Jogiyanto
Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap
dioperasikan, adapun tahapannya sebagai berikut :
Penerapan rencana implementasi
Rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi
sistem, rencana implementasi dimaksdukn untuk mengatur biaya dan waktu
yang dibutuhkan selama tahap implementasi. Dalam rencana implementasi
ini semua biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan implementasi perlu
dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya.
Pelaksanaan kegiatan implementasi
Terdiri dari:
o Pemilihan dan pelatihan personil
Personil merupakan faktor yang diperlukan dalam sistem informasi, jika
ingin sistem informasi sukses. Personil-personil yang terlibat harus diberi
pengetahuan yang cukup tentang sistem, posisi dan tugas mereka.
o Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak.
o Pemrograman dan pengetesan program.
Pemrograman merupakan aktivitas menulis kode program yang akan
dieksekusi oleh komputer, kode program yang ditulis harus berdasarkan
dokumentasi yang disediakan oleh analis sistem. Setelah program selesai
kemudian dilakukan pengetesan untuk menghindari kesalahan penulisan,
kesalahan sewaktu proses dan kesalahan logika.
o Pengetesan sistem
Dilakukan setelah pengetesan program, dengan tujuan untuk
memastikan bahwa semua elemen atau komponen sistem telah berfungsi
sesuai dengan yang diharapkan.
Yang terlibat :
Programmer membuat program berdasarkan dokumentasi yang dibuat
oleh sistem analis
Sistem analis menyediakan semua dokumentasi untuk persiapan
implementasi sistem, pendidikan dan pelatihan karyawan.
2) Menurut Kendall & Kendall
Fase ini terdiri dari:
Developing and Documenting Software
Tahap ini dikatakan sebagai fase mengembangkan dan
mendokumentasikan perangkat lunak dimana aktivitas yang dilakukan adalah
mengembangkan perangkat lunak melalui kerjasama sistem analis dengan
programer, mengembangkan dokumentasi melalui kerjasama antara sistem
analis dengan pengguna. Programer membuat dokumentasi dari perangkat
lunak baik prosedur manual, pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh
user (Frequently Asked Questions) karena pengguna terlibat dari awal
pengembangan sistem, “Read Me” file.
Yang terlibat :
o Analis mendesain program komputer menggunakan struktur charts
dan pseudo code
o Programmer mengerjakan program berdasarkan desain dari analis.
Testing and Maintaining The Sistem
Sebelum suatu sistem informasi dapat digunakan maka perlu dilakukan
pengujian yang dilakukan oleh programer dan sistem analis saja, kalau terjadi
masalah maka segera dapat dilakukan perbaikan sistem, pengetesan dilakukan
dengan memakai sampel data aktual. Disinilah fase perawatan terhadap
sistem dimulai.
Yang terlibat :
o Analis melakukan pengujian dari program yang dibuat, apakah sudah
sesuai dengan dokumentasi yang sudah dibuat.
o Programer melakukan perbaikan jika ada kesalahan atau ada yang
tidak sesuai dengan dokumentasi yang dibuat analis.
o User management ikut melakukan pengujian program
Implemeting and Evaluating The Sistem
Pada fase ini dilakukan instalasi sistem, konversi sistem, dan evaluasi
sistem. Pada tahap ini juga sudah masuk ke fase perawatan sistem dengan
melakukan review dan evaluasi sistem.
Yang terlibat :
o Analis memberikan melakukan konversi sistem
o Programmer melakukan instalasi, menambah fitur dan memperbaiki
program.
3) Menurut Lucas Jr
Fase implementasi terdiri dari :
Programming
Pada fase ini dilakukan penulisan program aktual operasi logika, pada
beberapa perusahaan tertentu, pekerjaan ini dilakukan oleh kelompok
programer terpisah, ada juga yang menggunakan analis programmer.
Yang terlibat :
o Programmer membuat program sesuai dengan desain yang dibuat
oleh analis
o Analis mendukung dan mengatur kerja programmer agar sesuai
dengan desain yang sudah dibuat sebelumnya.
Testing
Melakukan pengujian pada sistem, apakah telah sesuai dengan disain dan
keinginan pemakai.
Yang terlibat pada fase ini:
o Desainer dan pemakai bekerja bersama melakukan test atau
percobaan terhadap sistem yang dibuat, apakah output sudah sesuai
dengan yang diharapkan.
Training
Melakukan pelatihan kepada pemakai sistem. Yang terlibat pada fase ini :
o Analis melakukan pelatihan kepada karyawan tentang sistem baru
yang dibuat
o User atau pemakai berpartisipasi penuh dalam pelatihan sambil
mereview apakah ada kekurang atau ketidaksesuaian pada output
yang dihasilkan.
Convertion
Melakukan konversi / migrasi data dari sistem lama ke sistem yang baru.
Yang terlibat pada fase ini:
o Analis melakukan konversi sistem dari sistem lama ke sistem yang
baru menggunakan metode pendekatan yang ada.
o User memberikan estimasi dan memprakirakan dampak dari sistem
baru terhadap organisasi atau individu.
e. Perawatan (Maintenance)
1) Menurut Jogiyanto
Pentingnya dilakukan perawatan sistem karena selalu ada kemungkinan
bahwa sistem menyisakan kesalahan-kesalahan yang tidak terdeteksi pada saat
pengujian sistem.
Yang terlibat :
Analis mendiskusikan jika ada kesalahan atau perlunya dilakukan
perubahan terhadap sistem karena sesuatu hal
Programmer melakukan debugging jika terdapat kesalahan, melakukan
perubahan koding program.
DBA melakukan entri data valid, melakukan perawatan database sistem.
2) Menurut Kendall & Kendall
Menurut Kendall, fase perawatan telah dimulai dari :
Testing and Maintaining The Sistem
Dilakukan pengetasan sistem apakah sistem ada yang mengalami
kegagalan (bug) dan sekaligus dilakukan perawatan terhadap sistem.
Yang terlibat :
Analis melakukan pengujian dari program yang dibuat, apakah sudah
sesuai dengan dokumentasi yang sudah dibuat.
Programer melakukan perbaikan jika ada kesalahan atau ada yang
tidak sesuai dengan dokumentasi yang dibuat analis.
User management ikut melakukan pengujian program
Implemeting and Evaluating The Sistem
Pada fase ini dilakukan pelatihan terhadap karyawan untuk menggunakan
sistem , konversi sistem, dan evaluasi sistem
Yang terlibat :
o Analis memberikan pelatihan kepada karyawan dan melakukan
konversi sistem
o Programmer melakukan instalasi, menambah fitur dan memperbaiki
program.
3) Menurut Lucas Jr.
Tahap ini diberi nama Operation. Pada tahap ini sudah tidak ada lagi
perubahan disain sistem, kecuali ada perubahan penting pada sistem, namun
perusahan selalu meminta perubahan secara kontinu terhadap konten pelaporan,
dan sistem operasi.
Yang terlibat :
User management menyampaikan kepada analis jika ada perubahan yang
perlu dilakukan pada sistem
Analis tetap melakukan pengawasan terhadap sistem agar sesuai dengan
desain yang direncanakan.
TABEL PERBANDINGAN SDLC MENURUT PARA AHLI
Fase SDLC di RPL SDLC Jogiyanto SDLC Henry Lucas Jr. SDLC Kendall & Kendall
Perencanaan 1) Review project request- Menyadari masalah- Menyeleksi kebutuhan
user dari proses identifikasi dengan melihat kapasitas teknologi dan efisiensi.
2) Prioritize project requests- Memprioritaskan apa
yang sudah disepakati terlebih dahulu.
- Kebutuhan sistem (kontrak dengan klien)
3) Allocate resourcesAlokasi sumber daya adalah penjadwalan kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan saat mengambil, mempertimbangkan baik ketersediaan sumber daya dan waktu proyek.
1) Merencanakan proyek-proyek sistem yang terdiri dari perencanaan jangka pendek dan perencanaan jangka panjang.
2) Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
3) Mendefinisikan proyek-proyek sistem
1) Inception
2) Feasibility Study
1) Identifikasi masalah
dilakukan dengan melihat
kenyataan yang terjadi
dalam suatu perusahaan.
2) Identifikasi kesempatan
dilakukan untuk
mengetahui proses apa
saja yang dapat diubah
menjadi lebih baik dengan
adanya sistem
terkomputerisasi.
3) Identifikasi tujuan
dilakukan untuk
mengetahui tujuan apa
yang ingin dicapai
perusahaan.
4) Indetify project development team- Mengidentifikasi
kebutuhan fungsional dan non fungsional. Non fungsional yaitu ketika sistem bisa menjadi tidak digunakan jika tidak dipenuhi.
- Menggunakan CASE (Computer Aided Software Engineering) tools, bahas pemrograman tertentu dan menggunakan bahasa tertentu.
- Kebutuhan dokumen dan perangkat lunak (developer)
Analisis Sistem 1) Conduct preliminary investigation- Melihat kembali
kebutuhan, keperluan, dan penggunaan apa saja yang akan diperlukan pada sistem yang akan
1) Mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
1) System Analysis2) Requirement Analysis
1) Determining Information Requirements
2) Analyzing System Needs
dibangun.2) Perform detailed analysis
activities:- Mengkonsolidasi dan
menegaskan kebutuhan bisnis,
- Melaksanakan proyek infrastruktur manajemen termasuk persyaratan, konfigurasi, dan layanan data dukungan manajemen dan unilitas.
- Merevisi rencana untuk mendokumentasikan perubahan lingkup proyek termasuk perubahan bisnis, jadwal, dan persyaratan teknis.
- Merevisi rencana untuk merekomendasikan perubahan dalam sumber daya yang tersedia termasuk
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Disini dilakukan pula identifikasi personil-personil kunci baik yang langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah.
2) Memahami kerja dari sistem yang ada dengan cara melakukan penelitian.
3) Menganalisis sistem berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, yang meliputi analisis kelemahan sistem dan kebutuhan informasi bagi pemakai/manajemen.
anggaran, keterampilan, staf, dan pelatihan,
- Mengidentifikasi akuisi data, konversi, dan strategi validasi,
- Menyempurnakan arsitektur teknis dan membangun prototype arsitektur.
- Mengidentifikasikan dan menyempurnakan persyaratan rinci dan mengalokasikan kebutuhan untuk merancang.
3) Study current system- Suatu tinjauan sekilas
pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4) Determine user requirements- Mendidik peserta dan
pemakainya,- Mengklompokkan
pengguna, tugasnya, teknis lingkungannya, lingkungan fisik maupun organisasi apa yang akan menggunakan sistem ini.
- Audit sistem, yaitu merupakan postimplamentation review untuk memastikan keriteria kinerja terpenuhi
- Pemeliharaan sistem(maintenance):a. Memperbaiki
kesalahan, yaitu kesalahan yang tidak ditemui pada saat testing (tahap penerapan)
b. Menjaga kemutakhiran sistem, yaitu misal pembaharuan rumus-rumus
perhitungan yang berubah
c. Meningkatkan sistem
5) Recommended solution- Menyiapakan usulan
solusi. Dilakukan oleh analis.
- Menyetujui atau menolak rancangan dilakukan oleh manager
- Mengidentifikasi berbagai alternatif sistem, yaitu memikirkan kombinasi piranti yang mungkin dipakai, diikutsertakan dengan penghapusan kombinasi yang dirasa tidak kompetibel atau tidak layak.
Desain 1) Acquire hadware and software, if necessary- Hadware dan software
aplikasi yang berjalan untuk mengakses
1) Desain Secara Umum2) Desain Secara Terinci3) Selekti sistem
1) Design2) Spesifications
Mendesain prosedur bagi pengguna untuk entri data secara akurat dan efektif, mendesain inferface bagi
server database jika diperlukan
2) Develop details of system- Desain yang detail
menggambarkan bagaimana sistem informasi yang diusulkan mampu memberikan kapabilitas yang digambarkan secara umum dalam desain awal.
- Menulis laporan, semua pekerjaan dala desain awal dan desain yang detail akan dikemas dalam laporan yang terperinci. Anda bisa melakukan persentasi atau diskusi saat menyerahkan laporan ini kepada manajemen senior.
pengguna, mendesain database yang akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan oleh pengambil keputusan, mendesain output baik onscreen atau tercetak, terakhir desain kontrol dan prosedur backup.
Konstruksi atau Implementasi
1) Develop programs, if 1) Penerapan rencana 1) Programming 1) Developing and
necessary
2) Install and new system
3) Trains user
4) Convert to new system
implementasi2) Pelaksanaan kegiatan
implementasi
2) Testing
3) Training
4) Convertion
Documenting Software
2) Testing and Maintaining
The Sistem
3) Implemeting and
Evaluating The Sistem
Perawatan (Maintenance)
1) Conduct post-
implementation system
review
2) Indentify errors and
enhancements
3) Monitor system
perfomence
Dilakukan perawatan
sistem karena selalu ada
kemungkinan bahwa sistem
menyisakan kesalahan-
kesalahan yang tidak
terdeteksi pada saat
pengujian sistem.
Tahap ini diberi nama
Operation. Pada tahap ini
sudah tidak ada lagi
perubahan disain sistem,
kecuali ada perubahan
penting pada sistem, namun
perusahan selalu meminta
perubahan secara kontinu
terhadap konten pelaporan,
dan sistem operasi.
1) Testing and Maintaining
The Sistem
2) Implemeting and
Evaluating The Sistem
DAFTAR PUSTAKA
http://metodepengembangansistem.blogspot.co.id/2015/02/system-development-life-
cycle-menurut.html
http://angkatanmic.blogspot.co.id/2015/02/tahapan-sdlc-menurut-para-ahli.html
http://metodepengembangansistem.blogspot.co.id/2015/02/definisi-metode-
waterfall.html
http://www.slideshare.net/junkodix/1204505073-a-a-gde-jordi-rahaditya
http://umar-upb.blogspot.co.id/2014/04/rpl-system-development-life-cycle-sdlc.html
http://glhmlyn.blogspot.co.id/2014/09/apa-itu-sdlc_25.html
http://fseptian.mhs.uksw.edu/2012/10/system-development-life-cycle.html
http://infokom2008.blogspot.co.id/2010/11/system-development-life-cycle.html