Post on 12-Apr-2018
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 1/16
TUGAS TERSTRUKTUR MANDIRI TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
ANALISIS PENCEMARAN PERAIRAN WILAYAH DI SEKITAR
LUAPAN LUMPUR LAPINDO
Oleh :
Rani Wulandari B1J011010
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2014
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 2/16
ii
TUGAS TERSTRUKTUR MANDIRI TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
ANALISIS PENCEMARAN PERAIRAN WILAYAH DI SEKITARLUAPAN LUMPUR LAPINDO
Oleh :
Rani Wulandari B1J011010
Disusun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah Toksikologi Lingkungan Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
Disetujui dan disahkan,
Purwokerto,..................
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Drs. Slamet Santoso SP, M.S.
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 3/16
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada allah SWT atas segala karunia dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Analisis Pencemaran Perairan Wilayah di Sekitar Luapan Lumpur
Lapindo”. Makalah ini ditulis dalam ranga memenuhi tugas terstruktur mata
kuliah Toksikologi Lingkungan di Fakultas Biologi, Universitas Jendral
Soedirman Purwokerto.
Penyusunan makalah Toksikologi Lingkungan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Slamet Santoso SP, M.S selaku dosen mata kuliah Toksikologi
Lingkungan yang telah memberikan bimbingan.
2. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah Toksikologi
Industri.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaaat bagi kita semua.
Purwokerto, Mei 2014
Penulis
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 4/16
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................................. iii
Daftar Isi....................................................................................................................... iv
Daftar Tabel ................................................................................................................. v
Ringkasan ..................................................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................... 4
D. Manfaat............................................................................................................. 4
II. GAGASAN ........................................................................................................... 5
A. Kondisi Kekinian Pencetusan Gagasan ............................................................ 5
B. Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan ............................................. 9
C. Tingkat Keberhasilan Gagasan Untuk Memperbaiki Kondisi Kekinian .......... 12
D. Pihak-pihak yang Dapat Membantu Mengimplentasikan Gagasan dan
Uraian Peran atau Kontribusi Masing-Masing ................................................. 12
E. Langkah Strategis yang Dilakukan Untuk Mengimplementasikan Gagasan
Sehingga Tujuan Dapat Tercapai ..................................................................... 14
III. KESIMPULAN ..................................................................................................... 15
DAFTAR REFERENSI ............................................................................................... 16
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 5/16
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Kadar Pb Darah Orang Dewasa Intervensinya
Berdasarkan Standar Pb Menurut OSHA ..................................................................... 12
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 6/16
vi
RINGKASAN
Lumpur lapindo merupakan bencana berskala nasional yang terjadi sejak 8
tahun lalu. Hal ini mengakibatkan ratusan hektar lahan perumahan, sawah,industri menjadi rusak akibat luapan lumpur panas yang belum bisa dikendalikan
hingga saat ini. Pemerintah pun memiliki cara untuk mengurangi resiko tanggul
jebol akibat luapan lumpur yang mencapai 15.00m3/hari yaitu mengalirkannya ke
sungai porong dan aloo menggunakan pipa-pipa besar.
Hal ini tentu saja menimbulkan permasalahan baru. Luapan lumpur yang
langsung dialirkan ke dalam sungai tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu
menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem dan pencemaran perairan sungai
Porong dan Aloo. Sehingga terjadinya alih fungsi sungai menjadi tempat buangan
limbah menjadikan masyarakat kesulitan mencari air bersih yang semakin hari
semakin langka.
Langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran air sungai akibat luapan lumpur lapindo yaitu dilakukan pengolahan
limbah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sungai. Hal tersebut diyakini dapat
menekan pencemaran perairan di sungai porong dan aloo akibat dilakukannya
pengaliran lumpur lapindo ke sungai.
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 7/16
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau Lumpur Lapindo merupakan
peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo
Brantas di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa
Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda
bahwa semburan lumpur tersebut akan berhenti dan telah menyemburkan
hampir 6,4 juta meter kubik. Lumpur panas tersebut telah menutupi sekitar 250
hektar tanah, termasuk tujuh desa, sawah, perkebunan tebu, dan saluran-saluran
irigasi, serta telah mengganggu jalur transportasi (Juniawan, 2013).
Lumpur Lapindo di Sidoarjo tersusun atas 70% air dan 30% padatan.
Kadar garam (salinitas) lumpur sangat tinggi (38-40%), sehingga bersifat asin.
Lumpur panas yang dihasilkan mengandung karbon organik sebesar 54.7-55.47%,
Pb sebesar 0.27-0.34 mg/L, dan Cu sebesar 0.83-1.31 mg/L dan memiliki suhu
antara 45-700C dengan kondisi pH alkali. Prakiraan volume semburan Lumpur
antara +50.000 - 120.000 m3/hari. Kandungan Hg terukur 9,6 s/d 14 ng/g; Pb
terukur 13,5- 17 µg/g, Cd terukur 0,13 µg/g; Cr terukur 25-40 µg/g; Cu sebesar
24,5 ppm (Usman et al., 2006).
Presiden bekerjasama dengan pemerintah setempat berupaya untuk
mengatasi luapan lumpur lapindo. Beberapa upaya dalam mengatasi luapan
lumpur ini sudah dilakukan, namun belum ada hasil yang nyata. Upaya ini seperti
pengaliran lumpur lapindo ke sungai porong dan aloo. Pengalihan luapan lumpur
ini dinilai belum menyelesaikan masalah lumpur lapindo, tetapi hanya
memindahkan dan menimbulkan masalah yang baru. Hal ini dikarenakankandugan logam berat yang terkandung dalam lumpur mencemari sungai dengan
menurunkan kualitas air sungai, sehingga tidak sesuai lagi untuk tempat hidup
biota. Organisme yang hidup di sungai juga mengalami bioakumulasi dan
biomagnifikasi logam berat, sehingga justru akan membahayakan manusia yang
mengkonsumsinya. Solusi pengolahan lumpur lapindo dengan menggunakan
bakteri pendegradasi logam menjadi solusi yang efektif.
B. Perumusan Masalah
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 8/16
2
Perumusan masalah makalah tentang analisis pencemaran perairan wilayah
di sekitar luapan lumpur lapindo adalah :
1. Mengetahui seberapa parah pencemaran perairan wilayah di sekitar luapan
lumpur lapindo.
2. Upaya alternatif mengurangi pencemaran perairan wilayah di sekitar luapan
lumpur lapindo.
C. Tujuan
Mengetahui seberapa parah pencemaran perairan wilayah di sekitar luapan
lumpur lapindo dan Upaya alternatif mengurangi pencemaran perairan wilayah di
sekitar luapan lumpur lapindo.
D. Manfaat
a. Sebagai solusi terbaru demi mengurangi pencemaran perairan di sekitar luapan
lumpur lapindo.
b. Mengurangi pencemaran perairan akibat luapan lumpur lapindo.
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 9/16
3
II. PEMBAHASAN
A. Kondisi Kekinian Pencetusan Gagasan
Air sebagai komponen lingkungan hidup dapat mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan
mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan
mempengaruhi kondisi kesehatan manusia dan kehidupan mahluk hidup lainnya.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh kegiatan usaha atau dikenal dengan limbah
cair maupun oleh sebab alami atau bencana alam. Berdasarkan cara pengamatan
atau identifikasi pencemaran air, dapat diketahui dari parameter :
1. Secara Fisika, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat
kejerbihan air (kekeruhan), perubahan suhuair, perubahan rasa dan warna air.
2. Secara Kimia, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat-zat kimia
yang terlarut dan perubahan pH.
3. Secara Biologi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
mikroorganisme yang ada dalam air. (Wardhana, W.A, 1995).
Wibowo (2011) menyebutkan bahwa saat ini Sungai Porong dimanfaatkan
untuk mengalirkan lumpur Lapindo menuju Delta Sungai Porong di Selat
Madura. Akibat pembuangan lumpur lapindo melalui Sungai Porong, terjadi
transpor sedimen yang besar menuju Estuari Porong. Pengaliran lumpur lapindo
ke Selat Madura telah menimbulkan sedimentasi di Estuari porong dan Pesisir
Timur Sidoarjo (Pahlevi, et al., 2010) yang berdampak pada habitat dari
makrozoobentos karena lumpur lapindo mengandung bahanbahan yang berbahaya
antara lain logam berat.
Rona lingkungan awal semburan Lumpur panas tersebut menunjukkanhasil melebihi ketentuan baku mutu sesuai dengan ketentuan KepMenLH 42/96
tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan minyak dan gas serta panas bumi
untuk parameter fisika, kandungan endapan dalam lumpur atau Total Dissolved
Solid(TDS) dan Total Suspended Soliddan (TSS) sangat tinggi. Untuk parameter
kimia, kandungan Biological Oxygen Demand(BOD) dan Chemical oxygen
demand(COD) yang tinggi, dimana parameter tersebut merupakan parameter
organik atau indikator umum terjadinya pencemaran air. Kandungan senyawa
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 10/16
4
Phenol diketahui juga sangat tinggi (hampir 3 kali lebih besar dari nilai baku
mutu) yang merupakan zat kontaminan kimia organik, berwarna merah muda.
Sedangkan kandungan logam berat seperti seng (Zn), nikel (Ni) dan Timbal (Pb)
yang terdeteksi namun masih memenuhi baku mutu.
Kandungan Pb di daerah tersebut telah melebihi ambang batas yang
diperbolehkan sesuai dengan baku mutu kualitasperairan bagi organism
perairan melalui Kep. Men.LH No.51 thn. 2004 Baku Mutu Air Laut, untuk Biota
Laut, yaitu sebesar 0,008 ppm. Begitu pula jika dibandingkan dengan
ambang baku mutu yangditetapkan berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001.Kandungan Hg terukur 9,6 s/d 14 ng/g; Pb terukur 13,5- 17 µg/g, Cd terukur 0,13
µg/g; Cr terukur 25-40 µg/g.
Keracunan timbal ini menyebabkan kadar timbal yang tinggi dalam aorta,
hati, ginjal, pankreas, paru-paru, tulang, limpa, testis, jantung dan otak. Hal ini
diperoleh dari kasus yang terjadi di Amerika pada 9 kota besar yang pernah
diteliti. Merkuri (Hg) merupakan logam berat dengan jumlah kelimpahan
terbanyak ketiga di sepanjang lokasi penelitian ini.
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 11/16
5
B. Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan
Sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia pada Sidang
Kabinet Paripurna tanggal 27 September 2006, skenario pengendalian lumpur
sebagian dialirkan ke Sungai Porong untuk mengantisipasi jebolnya tanggul yang
lebih parah sehingga membahayakan keselamatan penduduk dan merusak
infrastruktur di sekitarnya. Lumpur panas tersebut akhirnya disetujui untuk
dibuang tanpa pengolahan ke Sungai Porong dan badanbadan air sekitarnya
dengan alasan bahwa tidak ada tanggul yang dapat dibangun dalam waktu singkat
untuk menyimpan lumpur panas yang menyembur dengan volume 126,000
m3/hari.
Pemerintah Propinsi Jawa Timur dalam salah satu tugas pokok dan fungsi
dalam mendukung Tim Nasional Pengendalian Lumpur, Bidang Pengendalian
Lingkungan, sesuai Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2006, telah melakukan
berbagai upaya antara lain lokalisasi lumpur melalui tanggul-tanggul penahan
Lumpur di sekitar pusat semburan. Konstruksi tanggul yang tidak permanent
menyebabkan tanggul jebol dan genangan Lumpur hingga kini telah menggenangi
lahan seluas 250Ha dan sedang disiapkan 200 Ha lagi yang sedang dalam tahap
pembebasan. Jumlah air diperkirakan akan lebih banyak lagi mengingat musim
hujan telah tiba dengan data curah hujan rata-rata bulanan berkisar 150-250 mm.
Jika hujan per hari rata-rata diasumsi sebesar 10 mm/hari dan luas kolam lumpur
diasumsi seluas 450 Ha, maka ada tambahan air sebesar 450 Ha x 10.000 m2/Ha x
0,01 m = 45.000 m3/hari (Buku Putih LUSI, KLH, 2006).
Oleh sebab itu nampaknya skenario pembuangan air Lumpur ke Sungai
Porong dan Sungai Aloo menuju laut akan tetap dilanjutkan untuk menjamin
keselamatan penduduk di sekitar semburan. Sudah menjadi permasalahan global
bahwa dewasa ini makin sulit untuk mendapatkan air bersih sebagaimana
dibutuhkan dan dibutuhkan teknologi yang cukup mahal untuk dapat
memanfaatkan sumberdaya air yang ada. Dengan pembuangan air Lumpur ke
badan air Sungai Porong dan Sungai Aloo menuju laut masyarakat sekitar akan
makin merasakan kelangkaan sumber daya air bersih untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 12/16
6
Selama ini pembuangan lumpur dialirkan ke laut melalui Sungai
Porong dan Aloo. sehingga diduga dapat mencemari kelestarian ekosistem di
sekitar aliran sungai. Pembuangan lumpur ke laut tentu akan menimbulkan
dampak terhadap ekosistem air, terlebih di Sungai Porong dan Aloo. Apabila
ada bahan pencemar yang masuk ke aliran sungai akan dapat membahayakan
kehidupan biota, sumberdaya dan kenyamanan ekosistem perairan serta
kesehatan manusia di sepanjang aliran sungai dan laut.
C. Tingkat Keberhasilan Gagasan Untuk Memperbaiki Kondisi Kekinian
Jangka waktu yang lama akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap
produktivitas perairan, dikarenakan kecilnya tingkat keberlangsungan hidup
fitoplankton sebagai produsen primer perairan. Cu termasuk kedalam kelompok
logam esensial, di mana dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh organisme
sebagai Koenzim dalam proses metabolisme tubuh, sifat racunnya baru muncul
dalam kadar yang tinggi. Biota perairan sangat peka terhadap kelebihan Cu dalam
badan perairan di mana ia hidup. Konsentrasi Cu terlarut dalam air laut sebesar
0,01 ppm dapat mengakibatkan kematian fitoplankton. Kematian tersebut
disebabkan daya racun Cu telah menghambat aktivitas enzim dalam pembelahan
sel fitoplankton.
Melalui proses biomagnifikasi, ikan-ikan laut dan kerang
mengakumulasi senyawa majemuk klorida metil merkuri beracun dalam
konsentrasi tinggi. Ikan-ikan dan kerang ini dikonsumsi oleh penduduk di sekitar
teluk. Kira-kira setelah 15 tahun sejak pembuangan Hg tersebut, terjadi keanehan
mental dan cacat syaraf secara permanen yang dialami oleh penduduk
setempat, terutama anak-anak.
Logam berat yang terkandung dalam lumpur menyebabkan akumulasi
pada organisme yang hidup didalamnya. Akumulasi logam berat dapat terjadi
karena proses bioakumulasi secara terus menerus dan proses biomagnifikasi
melalui rantai makanan (food chain) pada hewan air. Bryan (1976) menyatakan
bahwa logam berat yang mencemari perairan mengalami perpindahan minimal
melalui tiga proses yaitu pengendapan, absorbs dan adsorbs oleh ikan, kerang,
udang dan tumbuhan air. Jika konsentrasi logam berat lebih tinggi daripada daya
larut minimal komponen yang terbentuk dari logam dan anion, maka akan terjadi
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 13/16
7
endapan. Sutamihardja et al (1982) dan PPLH (1997) menambahkan bahwa
pencemaran perairan ole logam berat didukung oleh sifat logam berat yaitu: sulit
didegradasi sehingga keberadaannya di perairan sulit untuk dihilangkan, dapat
terakumulasi di dalam tubuh ikan, kerang, udang dan tumbuhan air dan
berbahaya bagi organisme yang mengkonsumsinya, serta mudah terakumulasi di
dalam sedimen sehingga konsentrasinya selalu lebih tinggi daripada di air.
D. Pihak-Pihak yang Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan
dan Uraian Peran atau Kontribusi Masing-Masing
No. Pihak-pihak terkait Peran dan kontribusi
1. Menteri Lingkungan Hidup Membuat aturan dan mengawasi jalannya aturan yang telah berlaku
2. Gubernur Jawa Timur Menetapkan standar baku mutu air
3. Walikota Sidoarjo Menjalankan perintah yang telah
diberikan oleh gubernur setempat
4. Peneliti Menemukan solusi baru untuk
mengatasi pencemaran perairan
5. Masyarakat setempat Turut aktif mengawasi keadaan
lingkungan sekitarnya
E.
Langkah Strategis yang Dilakukan Untuk MengimplementasikanGagasan Sehingga Tujuan Dapat Tercapai
Menurut peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: KEP-
09/MENLH/4/1997 tentang pengolahan limbah industri migas. Dikatakan bahwa:
Sehingga dengan memperhatikan parameter yang ada serta kadar
maksimum yang telah ditetapkan diharapkan pencemaran pada sungai porong dan
aloo akan berkurang. Selain itu dibutuhkan upaya para peneliti untuk menemukan
solusi pengurangan pencemaran air karena lumpur lapindo.
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 14/16
8
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 15/16
9
III. KESIMPULAN
Pencemaran perairan hingga saat ini merupakan salah satu masalah yang
belum dapat diatasi. Hal ini dikarenakan kurang tanggapnya warga dan aparat
pemerintah dalam mengurusi hal ini. Oleh karena itu dibutuhkan suatu solusi
ekstra sehingga dapat mengurangi dampak pencemaran perairan sungai porong
dan aloo secara nyata.
Berdasarkan hasil analisis yang didapat, diketahui baku mutu air sungai
porong dan aloo telah melebihi kadar maksimum. Tingginya salinitas, pH yang
meningkat, COD dan BOD yang tinggi serta terdapatnya sedimentasi di sepanjang
sungai mengindikasikan adanya pencemaran perairan di sungai ini.Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengurangi masalah ini adalah
dengan diberlakukannya secara ketat peraturan menteri lingkungan hidup dan
diadakannya pengolahan limbah lumpur lapindo terlebih dahulu sebelum dialirkan
ke sungai. Sehingga diharapkan dengan adanya solusi tersebut mampu menekan
pencemaran perairan yang ada.
7/22/2019 Tugas Terstruktur Mandiri Toksikologi Lingkungan Rani Wulandari b1j011010
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-terstruktur-mandiri-toksikologi-lingkungan-rani-wulandari-b1j011010 16/16
DAFTAR REFERENSI
Juniawan, A., Barlah, R., Bambang I. 2013 Karakteristik Lumpur Lapindo dan
Fluktuasi Logam Berat Pb dan Cu Pada Sungai Porong dan Aloo. JurnalSains dan Terapan Kimia, 7(1), pp.50-59.
Usman, E., Salahuddin, M., Ranawijaya DAS., dan Hutagaol, J. P., 2006,
Paper Pendukung, Simposium Nasional: Pembuangan Lumpur Porong-
Sidoarjo ke Laut Surabaya.
Habibie, F. M., Agustin K. W., Mochamad N. 2014. Isolasi dan Identifikasi
Molekuler Mikroorganisme Termofilik Penghasil Xilanase dari Lumpur
Panas Lapindo. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(4), pp.231-238.
Wahyuni, R. F. 2010. Analisis Kualitas Airtanah Bebas di Kecamatan
Tanggulangin Sebagai Dampak Semburan Lumpur Lapindo Sidoarjo.
Samsundari, S., Ima Y. P. 2011. Kajian Dampak Pencemaran Logam Berat diDaerah Sekitar Luapan Lumpur Sidoarjo Terhadap Kualitas Air dan
Budidaya Perikanan. Gamma, 6(2), pp.129 - 136.
Sari, A. E. M., Tarzan P., Winarsih. 2013. Kualitas Perairan Estuari Porong
Sidoarjo Jawa Timur Berdasarkan Indeks Keanekaragaman
Makrozoobentos. LenteraBio, 2(1), pp.81 – 85.
Hendrawati, Tri H. P., Nuni N. R. 2007. Analisis Kadar Phosfat dan N-Nitrogen
(Amonia, Nitrat, Nitrit) pada Tambak Air Payau akibat Rembesan Lumpur
Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.