Tugas Prof. Haryo Program Penanggulangan Gaky

Post on 12-Dec-2015

42 views 14 download

description

program untuk penanggulangan GAKY indonesia

Transcript of Tugas Prof. Haryo Program Penanggulangan Gaky

PROGRAM PENANGGULANGAN GAKY

Cindy Herno Chrysela 030.10.064Debby Adelayde 030.09.058Nur Triastuti 030.10.211

ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA

GAKY = IDD

GAKY : Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

IDD : Iodine Deficiency Disorder Kumpulan gejala klinis sebagai dampak

dari kekurangan yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama, berupa pembesaran kelenjar gondok/hipotiroid, pada bumil risiko abortus, lahir mati, cacat bawaan, kretin, penurunan IQ.

Kekurangan yodium pada masa kehamilan dan awal kehidupan: perkembangan otak terhambat fungsi mental terganggu

Titik paling kritis GAKY: trimester ke-2 kehamilan sampai dengan 3 tahun setelah lahir

GAKY penyebab kerusakan otak yang dapat dicegah

Potensi penurunan IQ karena GAKY :Kretin = 50, Gondok = 10, tinggal di daerah GAKY = 5

Salah satu masalah kesmas yg serius dampak terhadap kelangsungan hidup dan kualitas SDM meliputi 3 aspek :

- aspek perkembangan kecerdasan- aspek perkembangan sosial- aspek perkembangan ekonomi

Dampak Sosial-Ekonomi Masalah GAKY

Analisis Situasi GAKY Hasil survei prevalensi dan pemetaan GAKY

tahun 2003 : Prevalensi TGR 11,1% konsumsi garam beryodium 73,26%

Kabupaten yang Endemik

RINGAN

35,8%

SEDANG

13,1%

BERAT

8,2%

Di Jawa Prevalensi TGR tertinggi Provinsi Jawa Timur di tahun 2003 24,8%.

Hasil Riskesdas 2007, angka nasional 62,3%› terendah NTB 27,9%, tertinggi Bangka

Belitung 98,7%. Di Jatim hanya 45,1% rumah tangga mempunyai garam yodium cukup (Target 90%).

Hasil Riskesdas 2010 GAKY masalah kesehatan masyarakat

Karena secara umum prevalensi masih di atas 5% dan bervariasi antar wilayah, dimana masih dijumpai kecamatan dengan prevalensi GAKY di atas 30%.

IDD Elimination

Tahun

1991

• World Health Assembly mencanangkan penanggulangan IDD sebagai masalah kesehatan pada tahun 2000

Tahun

1992

• International Conference on Nutrition mendukung langkah penanggulangan IDD

Tahun

1993

• WHO and UNICEF merekomendasikan Universal Salt Iodization (USI) sebagai strategi utama untuk penanggulangan IDD

Spektrum Masalah GAKY

Kelompok Rentan

Dampak

Ibu hamil KeguguranJanin Lahir mati, cacat bawaan,

kematian perinatal, kematian bayi, kretin (keterbelakangan mental, tuli, mata juling, lumpuh spatis) cebol, kelainan fungsi psikomotor

Neonatus Gondok neonatus, hipotiroid neonatus

Anak dan remaja

Gondok, gangguan pertumbuhan fungsi fisik dan mental, hipotiroid juvenille

Dewasa Gondok, hipotiroid, gangguan fungsi mental

Importance of the problem

Akibat GAKY

Daerah Endemik GAKY

Tingkat endemisitas GAKY di suatu daerah berdasarkan prevalensi TGR

Status Endemisitas

Prevalensi TGR

Non endemisEndemik ringanEndemik sedangEndemik berat

<5%5-19,9%20-29,9%>30%

Daerah yg penduduknya berisiko mengalami masalah GAKY ditandai dengan :1. Kadar Yodium dalam urin : Jika median ekskresi yodium dalam urin (EYU) penduduk kurang dari 100 µg/l2. Cakupan konsumsi garam beryodiumnya masih kurang dari 90%

PENENTUAN TINGKAT ENDEMISITAS

TGR = Grade ( IA+IB+II+III) Grade (O+IA+IB+II+III)

VGR = Grade (IB+II+III) Grade (O+IA+IB+II+III)

(Standar lama) Klasifikasi PAHO, Depkes, WHOGrade O : NormalGrade IA : Teraba, tdk terlihat Grade IB : Teraba dan terlihatGrade II : Terlihat posisi normalGrade III : Terlihat jarak ± 5-6 m

Klasifikasi gondok yang disederhanakan

Klasifikasi

Tanda

O Tidak ada pembesaran kelenjar gondok

I Ada pembesaran kelenjar gondok tetapi tidak terlihat

II Ada pembesaran kelenjar gondok dan terlihat pada posisi normal

Tujuan utama program penanggulangan GAKY :

1. Menurunkan angka gondok total/TGR 2. Mencegah munculnya kasus kretin pd bayi

baru lahir di daerah endemik sedang dan berat

Dengan cara :a. Peningkatan konsumsi garam beryodiumb. Distribusi kapsul yodium pada kelompok

sasaran yg berisikoc. Peningkatan pengadaan garam beryodiumd. Pemantauan status yodium di masyarakate. Pemantapan koordinasi lintas sektor dan

penguatan kelembagaan penanggulangan GAKY

3 Komponen Utama Program untuk penanggulangan GAKY

Excellence with Morality

UNIVERSITAS AIRLANGGA

• level pemerintah

political support

•social process model

administrative arrangements

•Sistem Surveilans

assessment and

monitoring systems

Social process model for a national IDD control program

Social process model for a national IDD control program

1. Analisis Situasi Perlu data dasar prevalensi GAKY, meliputi pengukuran kandungan yodium urin & analisis ketersediaan garam beryodium

2. Diseminasi hasil tentang masalah GAKY3. Pengembangan PoA4. Komitmen politik (edukasi, lobbying

kepada politisi dan pemimpin)Excellence with Morality

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Social process model for a national IDD control program

5. Implementasi membutuhkan keterlibatan penuh dari industri garam (monitoring dan quality control , kerjasama dengan produsen garam skala kecil, teknologi pergaraman dll)

6. Monitoring &evaluasi membutuhkan sistem yang efisien untuk pengumpulan data ttg kandungan yodium pada garam dan kadar yodium dalam urin

Excellence with Morality

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Komponen Monitoring Rutin USI

Program Monitoring dan Feedback

Strategi Untuk Meningkatkan Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam Beryodium

Menyediakan garam beryodium yg

memenuhi SNI (>30 ppm KIO3)

Pengawasan mutu garam di tingkat

produsen

Pemantauan garam beryodium di

tingkat distribusi dan pasarPemantauan

konsumsi garam beryodium di tingkat rumah

tangga

Pemantauan garam beryodium

di tingkat masyarakat

Promosi utk meningkatkan

kebutuhan konsumsi garam beryodium

10 Indikator untuk menilai pencapaian program :

1. Pengembangan kelembagaan ditandai dengan adanya Tim GAKY

2. Adanya komitmen politik tentang USI3. Adanya organisasi pelaksana yang kuat

di setiap tingkatan4. Legislasi dan regulasi tentang USI di

semua tingkatan5. Komitmen dalam monitoring dan

evaluasi, dengan adanya data yg akurat

6. KIE dan mobilisasi sosial untuk mengkonsumsi garam beryodium

7. Adanya data garam beryodium secara reguler pada tingkat produsen, pasar dan konsumen

8. Adanya data EYU anak sekolah secara reguler pada daerah endemik berat

9. Adanya kerjasama dengan produsen garam untuk pengawasan mutu garam beryodium

10. Adanya data hasil monitoring dan penyebarluasannya termasuk data garam dan EYU

Upaya penanggulangan GAKY: Jangka pendek:

Program distribusi kapsul yodium (200 mg/kapsul) bagi masyarakat di daerah endemik sedang dan berat.(dulu diberikan dlm bentuk suntikan)

Jangka Panjang:a) Yodisasi garam utk seluruh masyarakat (Universal Salt Iodization)

pelaksanaannya diatur dalam SKB 3 menteri (Kesehatan, Perindustrian & Perdagangan, Dalam Negeri)

b) Peningkatan konsumsi aneka ragam bahan pangan yg bersumber dari laut

c) Penurunan konsumsi pangan goitrogenikd) Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE)e) Fortifikasi

Kapsul Yodium

Suplementasi Kapsul Yodium

Masalah Penyediaan Garam Beryodium

1. Kondisi alam/iklim wilayah Indonesia mempengaruhi produksi garam

2. Adanya sejumlah produsen yg memproduksi garam tidak beryodium atau tdk cukup mengandung yodium (<30 ppm)

3. Adanya garam impor yg masuk, dipasarkan sebelum diyodisasi

4. Rendahnya kualitas garam rakyat5. Kurangnya pengawasan perdagangan antar

pulau dan perbatasan6. Harga garam beryodium relatif mahal7. Kurangnya kesadaran masyarakat utk

mengkonsumsi garam beryodium

Ketersediaan Garam di Indonesia

1,1 juta ton produksi garam pertahun 19.700 petani/penggarap garam 366 produsen garam (236 produsen

telah menerapkan SNI) Distribusi jenis garam beryodium :- Garam halus 65%- Garam beriket 8%- Garam curah 11%- Garam krasak 16%

Beberapa Kendala dalam Penanggulangan GAKY :

Rumah tangga yg mengkonsumsi garam beryodium 73,26% dari target 90%

Pelaksanaan sanksi terhadap pelanggaran SNI garam beryodium belum terlaksana dukungan politis dari Pemda belum memadai

Aspek produksi masih ada produsen yang enggan memasok garam beryodium ke daerah sulit

Aspek distribusi dan perdagangan masih banyak beredar garam non yodium atau beryodium tidak memenuhi SNI

Beberapa Kendala dalam Penanggulangan GAKY :

Cakupan distribusi kapsul yodium pada WUS di daerah endemik sedang dan berat 33% karena pasokan kapsul yg sangat terbatas, aspek monitoring dan evaluasi masih lemah.

Monitoring dan Evaluasi Program Penanggulangan GAKY

GARAM BERYODIUM3 Indikator Monev:1. Indikator Proses: kandungan yodium pada saat produksi,

pengemasan, penjualan dan rumah tangga2. Indikator Dampak: kandungan yodium dalam urin, TGR, TSH3. Indikator Keberlanjutan (Sustainability): Kombinasi dari

kandungan yodium urine pada populasi target, ketersediaan garam beryodium di tingkat RT, program indikator sebagai bukti dari sustainability

Kebijakan dan Strategi

Kebijakan1. Meningkatkan komitmen politik di tingkat

pusat, propinsi dan kabupaten 2. Meningkatkan produksi garam rakyat3. Mempercepat pemenuhan pasokan garam

beryodium yg memenuhi syarat4. Meningkatkan pemantauan kualitas garam

beryodium5. Pemenuhan kebutuhan kapsul yodium6. Menegakkan norma sosial dan hukum7. Meningkatkan kelembagaan penanggulangan

GAKY8. Meningkatkan monev program

Strategi Pemerintah1. Advokasi2. Pemberdayaan pegaram3. Pengamanan pasar garam rakyat4. Pengawasan di tingkat produksi,

distribusi dan konsumsi garam5. Penegakan norma sosial dan

penegakan hukum6. Kemitraan

References WHO. 2001. Assessment of Iodine

Deficiency Disorders and Monitoring their Elimination A guide for programme managers

West, CE., Jooste, PL., Pandav, CS. 2004. Iodine and Iodine-defieciency Disoreder. In Public Health Nutrition. Edited by Gibney et all. Blackwell Publishing

Allen et all. 2006 Gudelines on food fortification with micronutriens

WHO-UNICEF 2007 Reaching Optimal Iodine Nutrition in Pregnant and lactating.