Post on 08-Feb-2017
Tugas Presentasi: AIDPDosen: Prof. Dr. Ir. M. Noor Salim, SE., MM
Chapter 11(Baye)Pricing Strategies for Firms with
Market Power
David
Denny
Erwan
Jakarta, 23 January 2017
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 3e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc. , 1999
Overview(Dalam presentasi kali ini kita akan bahas Sub Bab II dan III)
I. Basic Pricing Strategies Monopoly & Monopolistic Competition Cournot Oligopoly
II. Extracting Consumer Surplus Price Discrimination Two-Part Pricing Block Pricing Commodity Bundling
III. Pricing for Special Cost and Demand Structures Peak-Load Pricing Price Matching Cross Subsidies Brand Loyalty Transfer Pricing Randomized Pricing
IV. Pricing in Markets with Intense Price Competition
Price Discrimination (Diskriminasi harga ) Two Part pricing Block Pricing Commodity Bundling
Cara – cara penerapan strategi extracting consumer surplus
Strategi diskriminasi harga tingkat pertama ( First Degree Price Discrimination )
Strategi diskriminasi tingkat kedua ( Second Degree Price Discrimination)
Strategi tingkat ketiga ( Third Degree Price Discrimination)
Price Discrimination (Diskriminasi harga )
Menerapkan harga maksimal yang bersedia dibayarkan oleh konsumen pada tiap unit produk barang yang dibeli dengan cara perusahaan mengambil seluruh surplus konsumen dan mendapatkan keuntungan paling tinggi dari yang mungkin didapatkan
contohnya : jasa profesional ( pengacara, akuntan)
Strategi Diskriminasi Harga Tingkat Pertama
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 3e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc. , 1999
Perfect Price DiscriminationPrice $
Quantity
D
10
8
6
4
2
1 2 3 4 5
Profits:.5(4-0)(10 - 2)
= $16
Total Cost
MC
Perusahaan menerapkan strategi harga yang berbeda dan semakin menurun untuk kuantitas pembelian yang berbeda dan perusahaan hanya mengambil sebagian surplus konsumen
contohnya perusahaan PLN dan PAM
Strategi Diskriminasi Tingkat Kedua
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 3e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc. , 1999
Second Degree Price Discrimination
The practice of posting a discrete schedule of declining prices for different quantities.
Example: Electric utilities
PriceMC
D
$5
$10
4 Quantity
$8
2
Perusahaan menerapkan harga yang berbeda terhadap tiap grup konsumen yang berbeda atas produk yang sama, tiap grup memiliki karakteristik yang sama untuk digolongkan pada suatu pembedaan harga tertentu
contohnya pembedaan harga berdasarkan wilayah.
Strategi tingkat ketiga
strategi penetapan harga dimana konsumen dibebankan sejumlah nilai / harga tertentu ( fixed fee) sebagai syarat pembelian produk, ditambah dengan harga per unit atas tiap unit produk yang dibeli
Contohnya : keanggotaan club golf atau club fitness
Two Part Pricing
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 3e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc. , 1999
How Two-Part Pricing Works
1. Set price at marginal cost.
2. Compute consumer surplus.
3. Charge a fixed-fee equal to consumer surplus.
Quantity
D
10
8
6
4
2
1 2 3 4 5
MC
Fixed Fee = Profits = $16
Price
Per UnitCharge
strategi menggabungkan sejumlah unit produk yang identik dan menjualnya sebagai satu paket dengan harga khusus. Strategi ini dilakukan untuk memperbesar keuntungan dengan “memaksa” konsumen membeli lebih banyak atau tidak sama sekali atas produk yang ditawarkan.
Contohnya: kertas dijual per rim, paket perlengkapan bayi.
Block Pricing
strategi yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara menggabungkan beberapa produk yang berbeda dan menjualnya dengan harga gabungan ( bundled price).
Contohnya : penjualan paket wisata ( tiket pesawat, hotel dan wisata), handphone ( charger, headset)
Commodity Bundling
Peak-Load Pricing Cross Subsidies Transfer Pricing
III. Pricing for Special Cost and Demand Structures
Prinsip pembebanan harga yang lebih tinggi untuk produk-produk tertentu (yang tidak dapat disimpan) pada waktu permintaannya berada pada tingkat maksimum, untuk mencerminkan biaya marginal yang lebih tinggi dari penawaran produk pada waktu puncak.
Contohnya harga tiket pesawat yang akan naik harganya pada saat weekend atau saat liburan
Peak-Load Pricing
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 3e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc. , 1999
Peak-Load Pricing When demand
during peak times is higher than the capacity of the firm, the firm should engage in peak-load pricing.
Charge a higher price (PH) during peak times (DH)
Charge a lower price (PL) during off-peak times (DL)
Quantity
Price MC
MRL
PL
QL QH
DH
MRH
DL
PH
Strategi penetapan harga yang mana laba yang diperoleh dari penjualan suatu produk digunakan untuk mensubsidi penjulan dari produk yang terkait. Prinsip subsidi silang adalah saat permintaanuntuk kedua produk yang dihasilkan oleh perusahaan saling terkait melalaui biaya atau permintaan dengan demikian perusahaan mampu meningkatkan laba dengan metode ini. Cara yang digunakan adalah menjual suatu produk tepat berada atau dibawah biaya dan produk lainnya dan produk lainnya dijual diatas biayanya
Cross Subsidies
Cross-Subsidies
Prices charged for one product are subsidized by the sale of another product
May be profitable when there are significant demand complementarities effects
Examples Browser and server software Drinks and meals at restaurants
Transfer Pricing
The internal price at which an upstream division sells inputs to a downstream division in order to maximize the overall profits of the firm.
In order to maximize profits, the upstream division produces such that its marginal cost, MCu, equals the net marginal revenue to the downstream division (NMRd):
NMRd = MRd - MCd = MCu This permits the firm to avoid double-
marginalization.
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business Strategy, 3e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc. , 1999
Recap of Pricing Strategies
First degree price discrimination, block pricing, and two part pricing permit a firm to extract all consumer surplus.
Commodity bundling, second-degree and third degree price discrimination permit a firm to extract some (but not all) consumer surplus.
Simple markup rules are the easiest to implement, but leave consumers with the most surplus and may result in double-marginalization.
Different strategies require different information.