PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN … · i hn j\udul penentuan harga pokok produksi dengan...
Transcript of PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN … · i hn j\udul penentuan harga pokok produksi dengan...
i
HN J\UDUL
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN
METODE HARGA POKOK PESANAN FULL-COSTING PADA
“ASRI FURNITURE” MEUBEL BANJARMASIN
TUGAS AKHIR
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK
MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PADA JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
OLEH :
AFNI DWI RAMADHAYANTI A03140003
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN AKUNTANSI
2017
ii
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
Judul : PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA
POKOK PESANAN FULL-COSTING PADA “ASRI
FURNITURE” MEUBEL BANJARMASIN
Nama : Afni Dwi Ramadhayanti
NIM : A03 140003
Program Studi : D3 Akuntansi
iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Dengan ini dinyatakan laporan tugas akhir dengan data sebagai berikut :
Nama : Afni Dwi Ramadhayanti
NIM : A03 140003
Prodi : D3 Akuntansi
Judul : PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN
FULL-COSTING PADA “ASRI FURNITURE” MEUBEL
BANJARMASIN
Telah diujikan dan dinyatakan lulus dengan predikat :
Banjarmasin, Juli 2017
Ketua Penguji, Anggota Penguji,
NIP. NIP.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Afni Dwi Ramadhayanti
NIM : A03140003
Tempat dan Tanggal Lahir : Tanjung, 05 Februari 1997
Agama : Islam
Alamat : Jl. P. Antasari Komp. Kehakiman RT.012 RW.004
Kelurahan Barabai Timur Kecamatan Barabai
Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Nama Orang Tua (Ayah) : Afiat Bakti
(Ibu) : Erni Irawati
Riwayat Pendidikan : TK Bhayangkara Banjarmasin (2002)
SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin (2003 – 2009)
SMPN 4 Barabai (2009-2011)
SMAN 1 Barabai (2011-2014)
Praktik Kerja Lapangan di Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (01 –
28 Februari 2017).
Praktik Kerja Lapangan di PT Prima Karya
Maritim (01 – 31 Maret 2017).
v
MOTTO
Hidup ini bagaikan Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi.
“Banyak bab dan revisi yang harus dilewati. Namun akan selalu
berakhir indah, bagi yang pantang untuk menyerah.”
vi
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
tugas akhir merupakan penelitian yang telah saya lakukan. Segala kutipan dan
bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana semestinya.
Tugas akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain dan oleh
siapapun juga. Tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya
pertanggungjawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya
juga menyatakan bahwa objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini
bukan merupakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari ternyata
pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum dari
ketidakbenaran pernyataan tersebut. Saya memberikan hak sepenuhnya bagi
Politeknik Negeri Banjarmasin untuk mencabut titel akademik yang saya peroleh
di Politeknik Negeri Banjarmasin.
Banjarmasin, Agustus 2017
Yang Membuat Pernyataan,
Afni Dwi Ramadhayanti
A03140003
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau hingga akhir zaman.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan di
Politeknik Negeri Banjarmasin. Penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari
hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan saran
serta kerjasama dari berbagai pihak, segala hambatan tersebut akhirnya dapat
diatasi dengan baik. Penulis juga menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang sangat banyak membantu dengan memberikan
do’a, materi, dan dorongan moril.
2. Bapak H. Edi Yohanes, ST., MT., selaku Direktur Politeknik Negeri
Banjarmasin.
3. Ibu Andriani, SE., MM., M.Sc, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
4. Ibu Hj. Nurul Mukhlisah, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin.
viii
5. Ibu Hj. Nurul Qalbiah, SE., Ak., MM, selaku wali kelas Akuntansi A 2014
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian di kelas.
6. Bapak Sandra Iriawan, SE., MM., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga untuk membantu dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Bapak Mujiono, selaku pimpinan “Asri Furniture” Meubel yang telah
mengizinkan penulis melakukan penelitian tugas akhir serta bersedia
memberikan informasi dan data yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
9. Teman-teman pejuang toga kelas VI A Akuntansi dan Jurusan Akuntansi
yang selalu memberikan inspirasi dan semangat.
10. Sahabat yang tergabung dalam grup “Beaty POM” yang selalu bersabar,
saling memotivasi, melalui senang dan sedih bersama-sama selama 3 tahun
berada di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
11. Eka Farid Aprilian, A.Md., sebagai “the best partner” yang dengan sabar
selalu mendukung dan membantu penulis agar tidak gampang menyerah dan
berputus-asa dalam penulisan tugas akhir ini.
Banjarmasin, Juli 2017
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ......................................................................... ii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR ......................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... iv
MOTTO… .. ............................................................................................................ v
SURAT PERNYATAAN....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
ABSTRAK ........................................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ..................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
E. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7
A. Landasan Teori ....................................................................................... 7
1. Akuntansi Biaya ................................................................................. 7
2. Penggolongan Biaya ........................................................................... 8
3. Pengertian Harga Pokok ................................................................... 13
4. Pengertian Harga Pokok Produksi .................................................... 13
5. Unsur-unsur Biaya Produksi ............................................................. 14
x
6. Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik .......................................... 16
7. Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi .................................... 18
8. Metode Pengumpulan Biaya Produksi ............................................. 19
9. Metode Pengumpulan Harga Pokok Pesanan ................................... 20
10. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan .................................. 21
11. Menentukan Harga Pokok Produksi Per Pesanan........................... 22
12. Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur .................................. 28
13. Pengertian Aktiva Tetap dan Depresiasi/Penyusutan ..................... 30
14. Metode Perhitungan Depresiasi/Penyusutan Aktiva Tetap ............ 31
B. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 37
A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel .................. 37
1. Harga Pokok Produksi ...................................................................... 37
2. Metode Harga Pokok Pesanan .......................................................... 37
B. Jenis Penelitian ..................................................................................... 37
C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 38
1. Jenis Data .......................................................................................... 38
2. Sumber Data ..................................................................................... 39
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN . 41
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 41
1. Sejarah Singkat Perusahaan .............................................................. 41
2. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................ 42
3. Proses Produksi “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin ................... 46
xi
4. Daftar Aset Tetap.............................................................................. 48
5. Daftar Produksi ................................................................................. 49
6. Daftar Penjualan ............................................................................... 50
7. Daftar Tenaga Kerja ......................................................................... 51
8. Penggolongan Biaya Menurut Perusahaan ....................................... 51
9. Perhitungan Harga Pokok Produk Menurut Perusahaan .................. 56
10. Biaya Listrik dan Air ...................................................................... 64
11. Biaya Pemeliharaan Aset Tetap ...................................................... 64
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 65
1. Penggolongan Biaya Produksi Menurut Penulis .............................. 65
2. Perhitungan Harga Pokok Produk Menurut Penulis ......................... 73
3. Jurnal yang Disarankan ................................................................. 136
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 136
A. Simpulan ............................................................................................. 150
B. Saran ................................................................................................... 151
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 152
LAMPIRAN ........................................................................................................ 153
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Prosedur Akuntansi Biaya beserta Jurnal Transaksi .......................... 26
Tabel 2 Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Pendekatan
Full Costing ........................................................................................ 29
Tabel 3 Perbandingan Hasil Penelitian Perhitungan Harga Pokok Produksi
dengan Penelitian Terdahulu .............................................................. 34
Tabel 4 Daftar Aset Tetap “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin ................. 49
Tabel 5 Daftar Produksi “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017 .......................................................... 50
Tabel 6 Daftar Penjualan “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017 .......................................................... 50
Tabel 7 Daftar Tenaga Kerja “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin ............. 51
Tabel 8 Penggolongan Biaya “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017 .......................................................... 52
Tabel 9 Biaya Bahan Baku “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017 .......................................................... 56
Tabel 10 Biaya Tenaga Kerja Langsung “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017 .......................................................... 59
Tabel 11 Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis untuk Produk
Kitchen Set ......................................................................................... 66
Tabel 12 Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis untuk Produk
Partisi Dinding Kaca .......................................................................... 67
Tabel 13 Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis untuk Produk
Plafon ................................................................................................. 68
Tabel 14 Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis untuk Produk
Rak Partisi 2 Sisi ................................................................................ 69
Tabel 15 Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis untuk Produk
Rak Display Sepatu ............................................................................ 70
xiii
Tabel 16 Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis untuk Produk
Meja Counter ...................................................................................... 71
Tabel 17 Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis untuk Produk
Baby Box ............................................................................................ 72
Tabel 18 Kartu Biaya Bahan Baku Produk Kitchen Set ................................... 73
Tabel 19 Kartu Biaya Bahan Baku Produk Partisi Dinding Kaca ..................... 74
Tabel 20 Kartu Biaya Bahan Baku Produk Plafon ............................................ 74
Tabel 21 Kartu Biaya Bahan Baku Produk Rak partisi 2 sisi ........................... 75
Tabel 22 Kartu Biaya Bahan Baku Produk Rak Display Sepatu ...................... 75
Tabel 23 Kartu Biaya Bahan Baku Produk Meja Counter ................................ 76
Tabel 24 Kartu Biaya Bahan Baku Produk Baby Box ...................................... 76
Tabel 25 Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Kitchen Set ................. 77
Tabel 26 Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Partisi Dinding Kaca .. 77
Tabel 27 Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Plafon ......................... 78
Tabel 28 Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk
Rak partisi 2 sisi ................................................................................. 78
Tabel 29 Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Rak Display Sepatu .... 79
Tabel 31 Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Baby Box ................... 80
Tabel 32 Biaya Bahan Penolong “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017 .......................................................... 82
Tabel 33 Daftar Kepemilikan Aset Tetap.......................................................... 85
Tabel 34 Daftar Omzet Penjualan “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017 .......................................................... 91
Tabel 35 Persentase Bangunan “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin ............ 91
Tabel 36 Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Januari 2017
Produk Kitchen Set............................................................................. 92
xiv
Tabel 37 Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Januari 2017
Produk Partisi Dinding Kaca .............................................................. 93
Tabel 38 Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Febuari 2017
Produk Plafon ..................................................................................... 93
Tabel 39 Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Febuari 2017
Produk Rak partisi 2 sisi..................................................................... 94
Tabel 40 Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Febuari 2017
Produk Rak Display Sepatu................................................................ 95
Tabel 41 Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Maret 2017
Produk Meja Counter ......................................................................... 96
Tabel 42 Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Maret 2017
Produk Baby Box ............................................................................... 96
Tabel 43 Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya
Bulan Januari 2017 Produk Kitchen Set ............................................ 99
Tabel 44 Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya
Bulan Januari 2017 Produk Partisi Dinding Kaca .............................. 99
Tabel 45 Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya
Bulan Febuari 2017 Produk Plafon .................................................. 100
Tabel 46 Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya
Bulan Febuari 2017 Produk Rak partisi 2 sisi .................................. 100
Tabel 47 Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya
Bulan Febuari 2017 Produk Rak Display Sepatu ............................. 101
Tabel 48 Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya
Bulan Maret 2017 Produk Meja Counter ......................................... 102
Tabel 49 Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya
Bulan Maret 2017 Produk Baby Box ............................................... 102
Tabel 50 Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Kitchen Set .......................... 105
Tabel 51 Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Partisi Dinding Kaca ........... 105
Tabel 52 Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Plafon .................................. 106
Tabel 53 Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Rak partisi 2 sisi .................. 106
xv
Tabel 54 Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Rak Display Sepatu ............. 107
Tabel 55 Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Meja Counter ....................... 107
Tabel 56 Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Baby Box ............................. 108
Tabel 57 Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Kitchen Set ............................ 109
Tabel 59 Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Partisi Dinding Kaca.............. 111
Tabel 61 Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Plafon ..................................... 113
Tabel 63 Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Rak partisi 2 sisi .................... 115
Tabel 65 Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Rak Display Sepatu ............... 117
Tabel 67 Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Meja Counter ......................... 119
Tabel 69 Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Baby Box ............................... 121
Tabel 71 Laba/Rugi setiap produk yang dijual ............................................... 123
Tabel 72 Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen
Produk Kitchen Set........................................................................... 124
Tabel 73 Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen
Produk Partisi Dinding Kaca ............................................................ 125
Tabel 74 Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen
Produk Plafon ................................................................................... 126
Tabel 75 Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen
Produk Rak partisi 2 sisi................................................................... 127
Tabel 76 Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen
Produk Rak Display Sepatu.............................................................. 128
Tabel 77 Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen
Produk Meja Counter ....................................................................... 129
Tabel 78 Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen
Produk Baby Box ............................................................................. 130
Tabel 79 Biaya Produksi Pesanan Menurut Perusahaan
Periode Januari – Maret 2017........................................................... 131
xvi
Tabel 80 Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Kitchen Set........................................................................... 132
Tabel 81 Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Partisi Dinding Kaca ............................................................ 132
Tabel 82 Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Plafon ................................................................................... 132
Tabel 83 Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Rak partisi 2 sisi................................................................... 133
Tabel 84 Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Rak Display Sepatu.............................................................. 133
Tabel 85 Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Meja Counter ....................................................................... 133
Tabel 86 Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Baby Box ............................................................................. 134
Tabel 87 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Produk
Kitchen Set ....................................................................................... 134
Tabel 88 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Partisi Dinding Kaca ............................................................ 134
Tabel 89 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Plafon ................................................................................... 134
Tabel 90 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Rak partisi 2 sisi................................................................... 135
Tabel 91 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Rak Display Sepatu.............................................................. 135
Tabel 92 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Meja Counter ....................................................................... 135
Tabel 93 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Baby Box ............................................................................. 135
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Struktur Organisasi “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin ............... 44
Bagan 2 Proses Produksi “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin .................... 48
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kartu Harga Pokok Pesanan .............................................................. 25
xix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Balasan Persetujuan Perusahaan.
2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Mikro Asri Furniture Meubel.
3. Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU) Asri Furniture Meubel.
4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Asri Furniture Meubel.
5. NPWP
6. Lembar Saran Seminar Proposal Tugas Akhir Penguji I.
7. Lembar Saran Seminar Proposal Tugas Akhir Penguji II.
8. Lembar Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir dari Dosen Pembimbing.
9. Lembar Saran Seminar Tugas Akhir Penguji I.
10. Lembar Saran Seminar Tugas Akhir Penguji II.
11. Denah Perusahaan Asri Furniture Meubel.
12. Foto Perusahaan Asri Furniture Meubel.
13. Produk Asri Furniture Meubel yang di produksi.
xx
ABSTRAK
AFNI DWI RAMADHAYANTI / A03140003 / 2017 / PENENTUAN HARGA
POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA
POKOK PESANAN FULL-COSTING PADA “ASRI FURNITURE” MEUBEL
BANJARMASIN / Akuntansi Biaya / Harga Pokok Produksi / “Asri Furniture”
Meubel Banjarmasin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab bagaimana penentuan harga
pokok produksi pesanan yang dilakukan oleh Asri Furniture Banjarmasin telah
sesuai dengan konsep akuntansi biaya atau belum.
Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini adalah perusahaan belum
menggolongkan biaya produksi secara jelas. Terdapat biaya bahan penolong yang
dimasukkan ke dalam biaya bahan baku. Selain itu, perusahaan juga tidak
memperhitungkan biaya overhead pabrik seperti penyusutan aktiva tetap. Hal ini
akhirnya berdampak pada perhitungan biaya produksi perusahaan yang hanya
memperhitungksn biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perhitungan harga
pokok produksi antara perusahaan dan penulis terdapat selisih. Produk kitchen set,
partisi dinding kaca, dan plafon menurut perusahaan lebih kecil dibandingkan
perhitungan penulis dengan selisih nominal sebesar Rp 702.662,16; Rp
147.561,42; dan Rp 94.814,82. Sedangkan harga pokok produksi untuk produk
rak partisi 2 sisi, rak display sepatu, meja counter, dan baby box lebih besar
dibandingkan perhitungan penulis dengan selisih nominal sebesar Rp 259.692,17;
Rp 275.135,14; Rp 330.830,03; dan Rp 239.034,20.
Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Harga Pokok Pesanan, Full Costing
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu perusahaan memiliki tujuan utama yaitu untuk memenuhi
kebutuhan manusia, juga untuk memperoleh keuntungan dengan layak.
Adanya keuntungan ini membuktikan bahwa perusahaan tersebut dapat
mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan industri yang kian
berkembang atau bahkan semakin maju dengan berbagai usaha yang sedang
dijalani. Untuk itu perusahaan harus selalu berusaha menghasilkan barang
dan jasa yang berkualitas tinggi, namun dengan harga yang masih terjangkau
bagi para konsumen. Perusahaan hendaknya melakukan perencanaan dan
pengendalian biaya secara efektif guna memenuhi kebutuhan masyarakat
yang tidak terkendali.
Informasi biaya sangat diperlukan terutama untuk menyajikan informasi
mengenai perusahaan secara menyeluruh. Seperti halnya dalam perusahaan
manufaktur yang kegiatan pokoknya mengolah bahan baku menjadi produk
jadi dan memasarkan hasil produksinya tersebut. Mulyadi (2012:24).
Aktivitas utama perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan mentah
menjadi bahan jadi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga dalam
proses produksi diperlukan pengorbanan sumber ekonomi yang disebut
dengan biaya.
2
Perusahaan manufaktur menggolongkan biaya ke dalam tiga biaya utama
yaitu biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi dan umum.
Dari penggolongan biaya yang ada dapat diketahui bahwa perhitungan biaya
produksi merupakan salah satu komponen penting untuk merealisasikan
tujuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perusahaan
dalam mengetahui berapa besarnya biaya produksi sebenarnya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu produk yang disebut
dengan Harga Pokok Produksi.
“Harga pokok produksi adalah biaya yang terjadi dalam rangka untuk
menghasilkan barang jadi (produk) dalam perusahaan manufaktur” Muhadi
dan Joko Siswanto (2002:10). Dalam pengumpulan harga pokok produksi
sangat ditentukan oleh cara berproduksi, yaitu produksi massa dan produksi
atas dasar pesanan. Perusahaan yang berproduksi secara massa menggunakan
metode harga pokok proses untuk mengumpulkan harga pokok produksi.
Sedangkan perusahaan yang berproduksi secara pesanan mengumpulkan
harga pokok produksinya dengan metode harga pokok pesanan. Dalam
metode ini biaya produksi untuk tiap-tiap pesanan harus dipisahkan secara
jelas, agar perhitungan harga pokok produksi yang dihasilkan tepat. Maka
dari itu, diperlukan perhitungan biaya produksi yang dikeluarkan pada saat
proses produksi sesuai dengan konsep akuntansi biaya.
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin yang beralamatkan di Jalan A.
Yani km. 9,5 Rt. 01 Kelurahan Mandar Sari Kecamatan Kertak Hanyar
Kabupaten Banjar merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri
3
meubel dan memproduksi berbagai macam perabotan rumah tangga sesuai
dengan pesanan, seperti kitchen set, meja, lemari, rak TV, partisi dinding
kaca, dan masih banyak lagi perabotan lainnya yang terbuat dari bahan
plywood, kayu lapis, kayu kaso, besi hollow dan HPL. Terdapat biaya
produksi pada saat proses memproduksi, seperti biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Dalam menentukan harga pokok
produksi, “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin belum melakukan
penggolongan biaya produksi dengan jelas. Terdapat unsur biaya bahan
penolong yang dimasukkan dalam biaya bahan baku. Selain itu, perusahaan
belum melakukan perhitungan biaya overhead pabrik seperti penyusutan
aktiva tetap. Hal ini mengakibatkan ketidaktepatan dalam perhitungan harga
pokok produksi, dimana harga pokok produksi tersebut tidak menggambarkan
harga pokok produksi dan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi.
Dalam metode harga pokok pesanan harus dipisahkan antara biaya
produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Maka dari itu,
diperlukan suatu metode untuk menentukan harga pokok produksi. Full
costing merupakan suatu metode penentuan harga pokok produksi untuk
menghitung semua unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel maupun tetap. Sehingga,
perusahaan dapat mengetahui perhitungan biaya produksi secara terperinci.
Informasi dan pengumpulan biaya produksi yang benar akan sangat
menentukan perhitungan Harga Pokok Produksi yang benar. Kemudian
dengan perhitungan Harga Pokok Produksi yang benar, maka akan
4
menghasilkan penetapan harga jual yang tepat pula. Namun, jika
pengumpulan biaya produksi dan perhitungan Harga Pokok Produksi kurang
tepat, maka harga jual yang ditentukan pun dapat saja mengakibatkan
perusahaan tidak mampu mengklaim laba atau bahkan mengalami kerugian,
selain itu juga dapat menyesatkan manajemen dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap pencatatan dan perhitungan biaya produksi dengan judul:
“Penentuan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Metode Harga
Pokok Pesanan Full-Costing pada Asri Furniture Meubel Banjarmasin”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah
yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penggolongan biaya produksi yang sesuai dengan konsep
Akuntansi Biaya?
2. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi dengan metode harga pokok
pesanan dengan metode Full Costing pada “Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan pada perhitungan
harga pokok produksi pada tujuh jenis produk berupa kitchen set, partisi
dinding kaca, plafon, rak partisi 2 sisi, rak display sepatu, meja counter, dan
5
baby box yang diproduksi dan dipesan dengan menggunakan metode Full
Costing pada bulan Januari sampai dengan Maret 2017.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penggolongan biaya produksi sesuai dengan konsep
Akuntansi Biaya.
2. Untuk mengetahui perhitungan Harga Pokok Produksi Pesanan dengan
metode Full Costing pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin yang
sesuai dengan konsep akuntansi biaya.
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
Mendapatkan wawasan serta pengetahuan yang lebih mendalam
mengenai perhitungan Harga Pokok Produksi, sehingga menjadi ilmu yang
bermanfaat di kemudian hari dan dapat dipraktekan langsung dalam dunia
usaha.
2. Bagi Perusahaan
Mempermudah perusahaan untuk mengetahui seberapa besar biaya
produksi yang sebenarnya dikeluarkan dan dapat mengembangkan potensi
suatu perusahaan untuk selalu memperbaiki dan menciptakan inovasi-
inovasi yang berkualitas.
6
3. Bagi Akademisi
Sebagai dasar tambahan informasi khususnya di bidang Akuntansi
Biaya serta menjadi referensi dalam melakukan penelitian yang terkait
dengan Harga Pokok Produksi di Perusahaan Manufaktur.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Akuntansi Biaya
Akuntansi secara umum adalah proses pencatatan, pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu dari
transaksi keuangan yang terjadi. Sedangkan biaya dalam pengertian arti
luas adalah merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu. Mulyadi (2015:8).
Pengertian Biaya menurut Ahmad Firdaus (2009:22) adalah
“pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh
barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang, atau
mempunyai masa manfaat melebihi satu periode akuntansi tahunan.
Biasanya tercermin dalam neraca sebagai asset perusahaan”.
Menurut Hendi Somantri (2009: 2) akuntansi biaya adalah bidang
akuntansi yang berhubungan dengan transaksi keuangan khusus yang
menyangkut biaya.
Dari definisi yang ada, dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya
merupakan salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen
dalam merekam dan memonitori berbagai transaksi penjualan produk
ataupun jasa secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam
bentuk laporan biaya yang dapat digunakan untuk kepentingan eksternal
maupun internal perusahaan.
8
2. Penggolongan Biaya
Mulyadi (2005:13) mengemukakan bahwa “Penggolongan adalah
proses mengelompokkan secara sistematis atau keseluruhan elemen yang
ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat
memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting”.
Menurut Mulyadi (2015: 13-17), biaya dapat digolongkan menurut:
a. Penggolongan biaya menurut Objek Pengeluaran
Menurut Mulyadi (2015:13) “cara penggolongan ini, nama
objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya
nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran
yang berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya bahan bakar.”
b. Penggolongan biaya menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan
Fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur dapat digolongkan
menjadi:
1) Fungsi Produksi
Fungsi Produksi yaitu fungsi yang berhubungan dengan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk
dijual.
9
2) Fungsi Pemasaran
Fungsi Pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan
kegiatan penjualan produk selesai yang siap untuk dijual dengan cara
memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai dengan
keinginan perusahaan.
3) Fungsi Administrasi & Umum
Fungsi Administrasi & Umum adalah fungsi yang
berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijaksanaa, pengarahan,
dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
Berdasarkan fungsi diatas, biaya dapat dikelompokkan
menjadi:
a) Biaya Produksi
Biaya Produksi adalah semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku
menjadi produk selesai. Biaya produksi secara garis besar dibagi
menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik.
(1) Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan
baku yang dipakai di dalam pengolahan suatu produk hingga
10
selesai. Contohnya adalah kayu dalam pembuatan meubel.
Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku:
Biaya Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp xxx
Persediaan Bahan Baku Rp xxx
(2) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang
diarahkan untuk merubah bahan baku menjadi produk selesai.
Contohnya adalah upah tukang serut dan potong kayu dalam
pembuatan meubel. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja
langsung:
Biaya Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp xxx
Gaji dan Upah Rp xxx
(3) Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya selain bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung tetapi membantu dalam
mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Jurnal untuk
mencatat biaya overhead pabrik:
Biaya Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Rpxxx
Berbagai rekening yang dikredit Rpxxx
11
b) Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah
biaya iklan dan biaya promosi.
c) Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Administrasi dan Umum merupakan biaya-biaya yang
berhubungan dengan kegiatan produksi dan pemasaran produk.
Contohnya adalah biaya gaji kayawan.
c. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang
Dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen.
Dalam hubungannya dengan yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan
menjadi dau golongan, yaitu:
1) Biaya langsung (direct cost)
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-
satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu
yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak
akan terjadi. Dalam hubungannya dengan produk, biaya produksi
terbagi menjadi dua, yaitu biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
2) Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam
12
hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi
tidak langsung atau biaya overhead pabrik.
d. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan
Perubahan Volume Aktivitas
Menurut William K. Carter (2009:43) penggolongan biaya sesuai
dengan perubahannya volume aktivitas terutama untuk tujuan
perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan,
dibagi menjadi 4 yaitu:
1) Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel
termasuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, biaya
tenaga kerja langsung. Berikut ini adalah daftar biaya yang
biasanya diklasifikasikan sebagai biaya variabel:
a) Perlengkapan
b) Bahan Bakar
c) Peralatan Kecil
d) Kerusakan, sisa, dan beban reklamasi
e) Biaya Penerimaan
f) Royalti
g) Biaya Komunikasi
h) Upah Lembur
i) Penanganan Bahan Baku.
2) Biaya Semi Variabel (Semi Variabel Cost)
Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel
mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. Berikut ini
adalah daftar biaya yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya
semi variabel:
a) Inspeksi
b) Jasa departemen biaya
c) Jasa departemen penggajian
d) Jasa departemen personalia
e) Jasa Kantor pabrik
f) Jasa bahan baku dan persediaan
g) Air dan limbah
h) Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pabrik
i) Asuransi kecelakaan dan kesehatan
j) Pajak penghasilan
k) Pemanasan, listrik, dan generator.
3) Biaya Semi Fixed
Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
13
4) Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam
kisar volume kegiatan tertentu. Berikut adalah biaya yang biasanya
diklasifikasikan sebagai biaya tetap:
a) Gaji eksekutif produksi
b) Depresiasi
c) Pajak Properti
d) Amortisasi Patern
e) Gaji Penyelia
f) Asuransi-properti dan kerugian
g) Gaji satpam dan pegawai kebersihan
h) Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan sewa.
3. Pengertian Harga Pokok
Harga pokok adalah jumlah yang dapat diukur oleh satuan uang
dalam bentuk kas yang dibayarkan, nilai aktiva lainnya yang diserahkan/
dikorbankan, atau nilai jasa yang diserahkan/dikorbankan, atau hutang
yang timbul, atau tambahan modal dalam rangka pemilikan barang dan
jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa lalu (harga perolehan
yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga perolehan
yang akan terjadi). R.A. Supriyono dalam Jurnal JAPBI No: 2 (2014: 109).
4. Pengertian Harga Pokok Produksi
Perhitungan harga pokok produksi dalam suatu perusahaan
industry bertujuan untuk memenuhi kebutuhan baik pihak manajemen
perusahaan maupun pihak luar perusahaan. Untuk memenuhi tujuan
perhitungan harga pokok produksi tersebut akuntansi biaya mencatat,
mengklasifikasi, dan meringkas biaya-biaya pembuatan.
Menurut Hansen dan Mowen (2009:60) “harga pokok produksi
mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode
berjalan. Biaya yang hanya dibebankan ke barang yang diselesaikan adalah
biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik”.
14
Menurut Mulyadi (2015:17) “harga pokok produksi adalah biaya-biaya
yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi sebuah produk.”
Dari beberapa pernyataan diatas dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa harga pokok produksi adalah biaya-biaya yang digunakan selama
proses produksi, dimana biaya tersebut terdiri dari biaya bahan langsung,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
5. Unsur-unsur Biaya Produksi
Unsur-unsur biaya produksi dibagi menjadi 3 antara lain:
a. Biaya Bahan Baku
Menurut Mulyadi (2015:275) “Bahan baku merupakan bahan yang
membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah
dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal,
impor, atau dari pengolahan sendiri.”
b. Biaya Tenaga Kerja
Menurut Mulyadi (2015:319) “Tenaga kerja merupakan usaha fisik
atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya
tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga
kerja manusia tersebut.”
c. Biaya Overhead Pabrik
Menurut Mulyadi (2015:194-195) “Biaya overhead pabrik adalah
biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
15
langsung”. Biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara
penggolongan, antara lain:
1) Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya
a) Biaya bahan penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian
produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk
jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga
pokok produksi tersebut.
b) Biaya reparasi dan pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku
cadang (sparepart), biaya bahan habis pakai (factory supplies)
dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk
keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen,
perumahan, bangunan produk, mesin-mesin dan ekuipmen,
kendaraan, perkakas laboratorium dan aktiva tetap lain yang
digunakan untuk keperluan pabrik.
c) Biaya tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik
yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung
kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak
langsung terdiri dari upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan
yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut.
d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva
tetap
Biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain
adalah biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan
pabrik, mesin dan equipment, perkakas laboratorium, alat
kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan pabrik.
e) Biaya yang timbul akibat berlalunya waktu
Biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain
adalah biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin
dan equipment, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan
karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run.
f) Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung
memerlukan pengeluarkan uang tunai
Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok
ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada
pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN.
2) Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Perilakunya dalam
Hubungan dengan Perubahan Volume Produksi
16
Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik
dalam hubungannya dengan volume kegiatan, biaya overhead
pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan:
a) Biaya overhead pabrik tetap
b) Biaya overhead pabrik variabel
c) Biaya overhead pabrik semivariabel
3) Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya
dengan Departemen
Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen
yang ada dalam pabrik, biaya overhead pabrik dapat digolongkan
menjadi dua kelompok:
a) Biaya overhead pabrik langsung departemen
b) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen.
6. Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
a. Alasan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik kepada Produk Atas
Dasar Tarif yang Ditentukan di muka
Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang
sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya
harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan yang satu
ke bulan yang lain. Apabila biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
terjadi dibebankan kepada produk, maka harga pokok produksi per
satuan mungkin akan berfluktuasi karena sebab berikut ini:
a) Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan.
b) Perubahan tingkat efisiensi produksi.
c) Adanya biaya overhead pabrik yang terjadinya secara sporadik,
menyebar tidak merata selama jangka waktu setahun.
d) Biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara teratur pada
waktu-waktu tertentu.
Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya
dengan menggunakan metode harga pokok pesanan, manajemen
17
memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan pada saat
pesanan selesai dikerjakan.
b. Langkah-langkah Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu:
1) Menyusun anggaran biaya overhead pabrik
Penentuan kapasitas praktis dan kapasitas normal dapat
dilakukan dengan menentukan:
a) Kapasitas teoritis
b) Kapasitas normal
c) Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan.
2) Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih
dasar pembebanan yang dipakai adalah:
a) Harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan
jumlahnya dalam departemen produksi.
b) Harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang
dominan tersebut dan eratnya hubungan sifat-sifat tersebut
dengan dasar pembebanan yang akan dipakai. Mulyadi
(2015:196-199)
Berikut diuraikan beberapa dasar pembebanan biaya overhead
pabrik kepada produk:
(1) Satuan Produk merupakan metode yang paling sederhana dan
langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada setiap
produk yang dihitung, dengan rumus:
(2) Biaya bahan baku overhead pabrik yang dominan bervariasi dengan
nilai bahan baku yang dipakai, dengan rumus:
18
(3) Biaya tenaga kerja, sebagian besar elemen biaya overhead pabrik
mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja
langsung, dengan rumus:
(4) Jam Tenaga Kerja Langsung, memiliki hubungan yang erat antara
jumlah upah dengan jumlah jam kerja, dengan rumus:
(5) Jam Mesin, biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu
penggunaan mesin, dengan rumus:
Menghitung tarif biaya overhead pabrik, setelah tingkat kapasitas
yang akan dicapai dalam periode anggaran ditentukan, dan anggaran
biaya overhead pabrik telah disusun, serta dasar pembebanan telah
dipilih dan diperkirakan, maka langkah terakhir adalah menghitung tarif
biaya overhead pabrik, dengan rumus:
7. Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi
Metode perhitungan harga pokok produksi adalah cara
memperhitungkan unsur biaya produksi ke dalam harga produksi. Dalam
memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi
19
terdapat dua pendekatan, yaitu metode full costing dan metode variabel
costing. Perbedaan pokok antara kedua metode tersebut terletak pada
perlakuan terhadap biaya produksi yang bersifat tetap dan akan berakibat
pada perhitungan harga pokok produk dan penyajian laporan laba rugi.
Metode full costing merupakan metode penentuan harga pokok
yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang
bersifat variabel (variabel cost) maupun yang bersifat tetap (fixed cost).
Dengan demikian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari
unsur biaya produksi seperti berikut ini:
Biaya Bahan Baku Rp xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xxx
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp xxx
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp xxx +
Kos Produksi Rp xxx
Biaya produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing
terdiri dari unsur biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap)
ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran, biaya administrasi
dan umum).
8. Metode Pengumpulan Biaya Produksi
Melakukan perhitungan harga pokok produksi perlu memperhatikan
unsur-unsur biaya yang termasuk dalam harga pokok produksi itu sendiri
20
dan metode yang digunakan dalam pengumpulan biaya produksi.
Umumnya sifat pengolahan produk didasarkan atas pesanan dan
pengolahan produk yang didasarkan pada proses.
Pada sistem produksi berdasarkan pesanan, biaya-biaya
diakumulasikan berdasarkan pekerjaannya. Pendekatan untuk
membebankan biaya ini dinamakan sistem perhitungan biaya pesanan.
Dalam suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan,
pengumpulan biaya per pekerjaan menyediakan informasi penting bagi
pihak manajemen.
Sistem harga pokok pesanan yang diterapkan pada perusahaan
industri manufaktur memiliki karakteristik produksi seperti:
a. Produksi didasarkan pesanan dari pelanggan. Oleh karena itu baik
spesifikasi produk dan jumlah yang diproduksi harus sesuai dengan
kehendak pelanggan.
b. Produk yang dihasilkan adalah unik, dengan pengertian bahwa dapat
dibedakan antara pesanan yang satu dengan pesanan yang lainnya.
c. Proses produksi menutut adanya uji kualitas untuk meyakinkan bahwa
produk yang dihasilkan akan memenuhi tuntutan kualitas dan
spesifikasi yang diminta oleh pelanggan. Armanto Witjaksono (2006:
23)
9. Metode Pengumpulan Harga Pokok Pesanan
Metode pengumpulan harga pokok pesanan adalah metode
pengumpulan harga pokok produksi dimana biaya dikumpulkan untuk
setiap pesanan secara terpisah identitasnya atau dilakukan setelah adanya
pada harga pokok dikumpulkan untuk setiap pesanan satuan dengan biaya
produksi setiap pesanan akan dihitung pada saat pesanan selesai. Mulyadi
(2015:35).
21
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi
harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk:
a) Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan,
b) Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan,
c) Memantau realisasi biaya produksi,
d) Menghitung laba atau rugi tiap pesanan,
e) Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
proses yang disajikan dalam neraca.
10. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan
Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan
pesanan tersebut diatas berpengaruh terhadap pengumpulan biaya
produksinya. Metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga
pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya
berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan
spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga
pokok produksinya secara individual.
b. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan
produk menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung
dan biaya produksi tidak langsung.
c. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung sedangkan biaya produksi tidak langsung
disebut dengan istilah overhead pabrik.
22
d. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok
produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya
terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam
harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
e. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai
diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang
dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.
11. Menentukan Harga Pokok Produksi Per Pesanan
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, memiliki
informasi harga pokok produksi per pesanan yang bermanfaat bagi
manajemen untuk:
a. Menentukan Harga Jual yang Akan Dibebankan Kepada Pemesan
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses
produksinya berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan oleh
pemesan. Oleh karena itu, harga jual yang dibebankan kepada
pemesan sangat ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang akan
dikeluarkan untuk memproduksi pemesanan. Formula untuk
menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
sebagai berikut:
Untuk menaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam
memproduksi pesanan tertentu perlu dihitung unsur-unsur biaya
berikut ini:
Taksiran biaya Produksi untuk Pemesan Rp xxx
Taksiran biaya nonproduksi yang dibebankan kepada pemesan Rp xxx +
Taksiran total biaya pesanan Rp xxx
Laba yang diinginkan Rp xxx +
Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp xxx
Harga Pokok Pesanan : Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan
Jumlah unit produk yang dihasilkan
23
b. Mempertimbangkan Penerimaan atau penolakan Pesanan
Penentuan harga jual produk yang dipesan oleh pemesan telah
terbentuk dengan sendirinya pada pemesan, sehingga keputusan yang
perlu dilakukan manajemen adalah menerima atau menolak pesanan.
Total harga jual pesanan dapat dihitung dengan formula sebagai
berikut:
c. Memantau realisasi biaya produksi
Jika pesanan telah diputuskan untuk diterima, manajemen
memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan
didalam memenuhi pesanan tertentu diterima untuk memantau apakah
proses produksi untuk memenuhi pesanan tertentu menghasilkan total
biaya produksi pesanan sesuai dengan yang diperhitungkan
sebelumnya. Pengumpulan biaya produksi per pesanan tersebut
dilakukan dengan metode harga pokok pesanan, perhitungan biaya
produksi sesungguhnya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu
dilakukan dengan formula berikut ini:
Pesanan dibebani dengan biaya overhead pabrik menurut tarif
yang ditentukan di muka (taksiran) karena harga pokok pesanan harus
dihitung pada saat pesanan selesai, padahal tidak semua biaya
overhead pabrik dapat dihitung pada saat itu.
Taksiran biaya bahan baku Rp xxx
Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp xxx
Taksiran biaya overhead pabrik Rp xxx +
Laba yang diinginkan Rp xxx
Biaya Produksi Pesanan:
Taksiran biaya bahan baku Rp xxx
Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp xxx
Taksiran biaya overhead pabrik Rp xxx +
Taksiran total biaya produksi Rp xxx
Biaya nonproduksi:
Taksiran biaya administrasi & umum Rp xxx
Taksiran biaya pemasaran Rp xxx +
Taksiran biaya nonproduksi Rp xxx +
Taksiran total harga pokok pesanan Rp xxx
Biaya Bahan Baku Sesungguhnya Rp xxx
Biaya Tenaga Kerja Sesungguhnya Rp xxx
Taksiran biaya overhead pabrik Rp xxx +
Total biaya produksi sesungguhnya Rp xxx
24
d. Menghitung laba atau rugi bruto setiap pesanan
Informasi laba atau rugi setiap pesanan diperlukan untuk
mengetahui kontribusi tiap pesanan dalam menutup biaya nonproduksi
dan menghasilkan laba atau rugi. Oleh karena itu, metode harga pokok
pesanan digunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi
biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk tiap pesanan
guna menghasilkan informasi laba atau rugi bruto tiap pesanan.
e. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
proses yang disajikan dalam neraca
Manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk
jadi dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam
proses. Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan tersebut
manajemen dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada
pesanan yang telah selesai di produksi, namun pada tanggal neraca
belum diserahkan kepada pemesan. Disamping itu, berdasarkan
catatan tersebut, manajemen dapat pula menentukan biaya produksi
yang melekat pada pesanan yang pada tanggal neraca masih dalam
proses pengerjaan. Mulyadi (2015:39-42).
f. Kartu Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Sheet)
Kartu Harga Pokok merupakan catatan yang penting dalam
metode harga pokok pesanan. Kartu harga pokok ini berfungsi
sebagai rekening pembantu, yang digunakan untuk mengumpulkan
biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk
Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp xxx
Biaya produksi pesanan tertentu:
Biaya Bahan Baku Sesungguhnya Rp xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya Rp xxx
Taksiran Biaya Overhead Pabrik Rp xxx +
Taksiran biaya produksi pesanan Rp xxx -
Laba bruto Rp xxx
25
mengerjakan pesanan tertentu dicatat secara rinci di dalam kartu
harga pokok pesanan yang bersangkutan.
Gambar 1
Kartu Harga Pokok Pesanan
Sumber: Mulyadi (2015:44-45)
Prosedur akuntansi biaya pada metode harga pokok pesanan
meliputi organisasi formulir, catatan-catatan dan laporan-laporan
yang terkoordinasi dalam rangka melaksanakan kegiatan untuk
melayani pesanan dan menyajikan informasi untuk manajemen.
Berikut prosedur akuntansi biaya beserta jurnal transaksi yang
digunakan:
PT. ABC
Banjarmasin
KARTU HARGA POKOK PESANAN
No. Pemesan : A-101 Pemesanan : PT. XYZ
Jenis Produk : Lemari Sifat Pesanan : ………..
Tgl Pesan : ../../…. Jumlah : …. buah
Tgl Selesai : ../../…. Harga Jual : Rp xxx
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik
Tgl No.
BPBG
Ket Jumlah Tgl No.
Kartu
Jam
Kerja
Jumlah Tgl Jam
Mesin
Tarif Jumlah
26
Tabel 1
Prosedur Akuntansi Biaya beserta Jurnal Transaksi
Prosedur Akuntansi Biaya Ayat Jurnal Transaksi
Pembelian Bahan Baku
dan Bahan Penolong
Jurnal pembelian bahan baku:
Persediaan Bahan Baku Rp xxx
Kas/Utang Dagang Rp xxx
Jurnal Pembelian Bahan Penolong:
Persediaan Bahan Penolong Rp xxx
Kas/Utang Dagang Rp xxx
Pemakaian Bahan Baku
dan Penolong dalam
Produksi
Jurnal mencatat pemakaian bahan baku:
Barang Dalam Proses-By. Bahan Baku Rp xxx
Persediaan Bahan Baku Rp xxx
Jurnal pencatatan pemakaian bahan penolong:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxx
Persediaan Bahan Penolong Rp xxx
Pencatatan Biaya Tenaga
Kerja
Jurnal pencatatan biaya tenaga kerja terutang:
Gaji dan Upah Rp xxx
Utang Gaji dan Upah Rp xxx
Jurnal pencatatan distribusi biaya tenaga kerja:
Barang Dalam Proses-By. Tenaga Kerja Rp xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxx
Biaya Administrasi dan Umum Rp xxx
Biaya Pemasaran Rp xxx
Gaji dan Upah Rp xxx
Jurnal pencatatan gaji dan upah:
Utang Gaji dan Upah Rp xxx
Kas Rp xxx
27
Lanjutan :
Pencatatan Biaya
Overhead Pabrik
Jurnal pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik
kepada pesanan:
Barang Dalam Proses-By. Overhead Pabrik Rp xxx
By.Overhead Pabrik yang dibebankan Rp xxx
Jurnal pencatatan biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya:
By. Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxx
Akumulasi Depresiasi Rp xxx
Persekot Rp xxx
Persediaan Rp xxx
Jurnal selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan
kepada produk dengan biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya:
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp xxx
By. Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxx
Jurnal Penutup:
By. Overhead Pabrik yang Dibebankan Rp xxx
By. Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Rp xxx
Pencatatan Harga Pokok
Produk Jadi
Jurnal pencatatan harga pokok produk jadi:
Persediaan Produk Jadi Rp xxx
Barang Dalam Proses-By. Bahan Baku Rp xxx
Barang Dalam Proses-By. Tng Krja Rp xxx
Barang Dalam Proses-By. Overhead Pabrik Rp xxx
Pencatatan Harga Pokok
Produk dalam Proses
Jurnal pencatatan harga pokok pesanan yang belum
selesai:
Persediaan Produk Dalam Proses Rp xxx
Barang Dalam Proses-By. Bahan Baku Rp xxx
Barang Dalam Proses-By. Tng Krja Rp xxx
Barang Dalam Proses-By. Overhead Pabrik Rp xxx
Pencatatan Harga Pokok
Produk yang dijual
Jurnal pencatatan harga pokok produk yang dijual:
Harga Pokok Penjualan Rp xxx
Persediaan Produk Jadi Rp xxx
Pencatatan Pendapatan
Penjualan Produk
Jurnal pencatatan piutang kepada pemesan:
Piutang Dagang Rp xxx
Hasil Penjualan Rp xxx
Sumber: Mulyadi (2015 : 46-53)
28
12. Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Laporan keuangan merupakan hasil proses akuntansi. Kegiatan
perusahaan manufaktur terdiri dari pengolahan bahan baku menjadi
produk jual dan penjualan produk jadi dan penjualan produk jadi tersebut
kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain.
Dalam pendekatan full costing, berbagai pengorbanan sumber
ekonomi disajikan dalam laporan laba rugi, yang dikelompokkan ke
dalam 3 golongan:
a) Pengorbanan sumber ekonomi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul “biaya
produksi” seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik.
b) Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran produk
jadi. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul “biaya
pemasaran”.
c) Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain produksi dan
pemasaran produk. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul
“biaya administrasi dan umum”.
29
Tabel 2
Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Pendekatan Full Costing
Sumber: Mulyadi (2015:21)
PT. XXX
Laporan Laba Rugi dengan Pendekatan Full Costing
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20X7
Pendapatan penjualan Rp xxx
Kos penjualan:
Persediaan awal produk jadi Rp xxx
Kos produksi:
Persediaan awal produk dalam proses Rp xxx
Biaya produksi:
Biaya bahan baku Rp xxx
Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx
Biaya overhead pabrik Rp xxx +
Rp xxx +
Rp xxx
Persediaan Produk dalam proses akhir Rp xxx –
Kos Produksi Rp xxx +
Kos Produksi yang tersedia untuk dijual Rp xxx
Persediaan produk jadi akhir Rp xxx –
Kos penjualan Rp xxx -
Laba/rugi bruto Rp xxx
Biaya Usaha:
Biaya administrasi & umum Rp xxx
Biaya pemasaran Rp xxx+
Rp xxx-
Laba bersih usaha Rp xxx
Pendapatan di luar usaha Rp xxx
Biaya di luar usaha Rp xxx-
Rp xxx-
Laba bersih sebelum pajak Rp xxx
Pajak penghasilan Rp xxx-
Laba bersih setelah pajak Rp xxx
30
13. Pengertian Aktiva Tetap dan Depresiasi/Penyusutan
a. Pengertian Aktiva Tetap
Menurut Slamet Sugiri (2002:167) “aktiva tetap adalah aktiva yang
mempunyai manfaat dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun),
dipergunakan secara aktif untuk kegiatan usaha, dan tidak dimaksudkan
untuk dijual kembali dalam rangka untuk memperoleh pendapatan”.
Menurut Soemarso (2005:20) mengemukakan “aktiva tetap adalah
aktiva berwujud yang: masa manfaatnya lebih dari satu tahun;
digunakan dalam kegiatan perusahaan; dimiliki tidak untuk dijual
kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta; nilainya cukup
besar”.
Contoh dari aktiva tetap adalah tanah, bangunan, peralatan, dan
kendaraan yang digunakan entitas dalam kegiatan operasionalnya dan
bukan ditujukan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal
perusahaan.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aktiva
tetap adalah aktiva yang berwujud karena terlihat secara fisik yang
memiliki jangka waktu relatif lama yang digunakan dalam kegiatan
perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari
operasi perusahaan.
31
b. Pengertian Depresiasi
Menurut Zaki Baridwan (2004:305) “Penyusutan adalah sebagian
dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan
menjadi biaya setiap periode akuntansi”.
Menurut Jerry J. Weygandt (2007:570) “penyusutan adalah alokasi
biaya dari aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya
berdasarkan cara yang sistematis dan rasional”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa depresiasi
(penyusutan) adalah suatu metode alokasi jumlah suatu aktiva yang
dapat disusutkan sepanjang masa manfaat estimasi.
14. Metode Perhitungan Depresiasi/Penyusutan Aktiva Tetap
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban
depresiasi/penyusutan periodik. Untuk dapat memilih salah satu metode
hendaknya dipertimbangkan keadaaan-keadaan yang mempengaruhi aset
tersebut.
Menurut Zaki Baridwan (2004:308-316), ada beberapa metode
perhitungan depresiasi aktiva tetap yang dapat digunakan, antara lain
sebagai berikut :
a. Metode Garis Lurus (straight line method)
Metode ini adalah metode depresiasi yang paling sederhana dan
banyak digunakan. Dalam cara ini beban depresiasi tiap periode
jumlahnya sama (kecuali kalau ada penyesuaian-penyesuaian).
Depresiasi tiap tahun dihitung sebagai berikut:
32
Keterangan :
HP : Harga perolehan (cost)
NS : Nilai sisa (residu)
n : Taksiran umur kegunaan
b. Metode Jam Jasa (Service Hours Method)
Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa aset (terutama
mesin-mesin) akan lebih cepat rusak digunakan sepenuhnya (full time)
dibandingkan dengan penggunaan yang tidak sepenuhnya (part time).
Dalam cara ini beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan jam
jasa. Beban depresiasi periodik besarnya akan tergantung pada jam
jasa yang terjadi (digunakan) dengan metode ini, depresiasi dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
HP : Harga perolehan (cost)
NS : Nilai sisa (residu)
n : Taksiran jam jasa
Depresiasi = HP – NS
n
Depresiasi per jam= HP – NS
n
33
c. Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)
Dalam metode ini umur kegunaan aset ditaksir dalam suatu
jumlah unit hasil produksi. Beban depresiasi dihitung dengan dasar
satuan hasil produksi, sehingga depresiasi tiap periode akan
berfluktuasi dalam hasil produksi. Dasar teori yang dipakai adalah
bahwa suatu aset itu dimiliki untuk menghasilkan produk, sehingga
depresiasi juga didasarkan pada jumlah produk yang dapat dihasilkan.
Depresiasi dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
HP : Harga perolehan (cost)
NS : Nilai sisa (residu)
n : Taksiran hasil produksi (unit)
d. Metode Beban Berkurang (reducing charge method)
Dalam metode ini beban penyusutan tahun-tahun pertama akan
lebih besar daripada beban penyusutan tahun berikutnya. Metode ini
didasarkan pada teori bahwa aset yang baru akan dapat digunakan
dengan lebih efisien dibandingkan dengan aset yang lebih tua. Begitu
juga biaya reparasi dan pemeliharaannya. Biasanya aset yang baru
akan memerlukan reparasi dan pemeliharaan lebih sedikit
dibandingkan dengan aset lama. Jika dipakai metode ini diharapkan
Depresiasi / unit = HP – NS
n
34
jumlah beban penyusutan, biaya reparasi dan pemeliharannya kecil
(dalam tahun pertama) dan sebaliknya dalam tahun terakhir, beban
penyusutan kecil sedangkan biaya reparasi dan pemeliharannya besar.
35
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 3
Perbandingan Hasil Penelitian Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Penelitian Terdahulu
Analisis
Penelitian
Aspek
Heriyansyah
10971008299
Jurusan Manajemen
Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Pekanbaru, Riau
(2013)
Yasir Hadiani
A03120028
Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin
(2015)
Gusti Nur Maida Azijah
A03130025
Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin
(2016)
Afni Dwi Ramadhayanti
A03140003
Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin
(2017)
Judul Penentuan Harga Pokok
Produksi Berdasarkan Metode
Harga Pokok Pesanan (Job
Order Costing) pada Konveksi
Takzim di Pekanbaru
Perhitungan Harga Pokok
Produksi Kaca Hias dengan
menggunakan Metode Harga
Pokok Pesanan pada CV
Rimba Mas
Penentuan Harga Pokok
Produksi Aluminium dengan
Metode Harga Pokok Pesanan
pada Irvan Aluminium
Banjarmasin
Penentuan Harga Pokok
Produksi dengan menggunakan
Metode Harga Pokok Pesanan
pada “Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin
Perusahaan Konveksi Takzim CV Rimba Mas Irvan Aluminium
Banjarmasin
“Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin
Permasalahan Konveksi Takzim menggunakan
prinsip FOB shipping point
sebagai persyaratan penyerahan
barang yang dibeli, namun
perusahaan mencatat seluruh
biaya angkut
kedalam biaya tidak langsung
(overhead). Seharusnya biaya
tersebut diperhitungkan sebagai
harga pokok bahan baku.
CV Rimba Mas tidak
melakukan penggolongan
biaya secara tepat sesuai
dengan konsep akuntansi
biaya dan biaya overhead
pabrik yang tidak
diperhitungkan.
Irvan Aluminium belum
melaksanakan perhitungan
Harga Pokok Produksi yang
menerapkan konsep akuntansi
biaya, selama ini hanya
melakukan perhitungan harga
jual saja.
“Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin belum melakukan
pengelompokan biaya produksi
dengan jelas. Terdapat unsur
biaya bahan penolong yang
dimasukkan dalam biaya bahan
baku.
36
Lanjutan
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui
bagaimanakah penentuan harga
pokok produksi yang diterapkan
dengan metode harga pokok
pesanan (job order costing) pada
Konveksi Takzim di Pekanbaru,
tepatnya dijalan H.R Soebrantas
Km 10, Purwodadi ruko No 5.
Untuk mengetahui
perhitungan Harga Pokok
Produksi dengan
menggunakan metode
pesanan terhadap produk
Kaca Hias Sand Blasting,
Painting, Grafir, Patri
Kuningan, dan Inlay per unit
sesuai dengan konsep
akuntansi biaya pada CV
Rimba Mas.
Untuk mengetahui
perhitungan harga pokok
produksi dengan
menggunakan metode
pesanan pada Usaha Irvan
Alumunium yang sesuai
dengan konsep akuntansi
biaya.
1. Untuk mengetahui
penggolongan biaya produksi
berdasarkan konsep Akuntansi
Biaya.
2. Untuk mengetahui
perhitungan Harga Pokok
Produksi Pesanan dengan
menggunakan metode Full
costing pada “Asri Furniture”
Meubel Banjarmasin yang sesuai
dengan konsep akuntansi biaya.
Metode Penelitian Harga Pokok dengan Metode
Harga Pokok Pesanan
Harga Pokok dengan Metode
Harga Pokok Pesanan
Harga Pokok dengan Metode
Harga Pokok Pesanan
Harga Pokok dengan Metode
Harga Pokok Pesanan Full
Costing
Hasil Penelitian Perhitungan Harga Pokok yang
sesuai dengan standart akuntansi
yang berlaku lebih besar di
bandingkan dengan Harga
Pokok Produksi Perusahaan.
Perhitungan Harga Pokok
Produksi menurut penulis
lebih besar dibandingkan
dengan perhitungan
perusahaan.
Perhitungan Harga Pokok
Produksi menurut Penulis
lebih besar untuk produk
lemari makan, atang kompor,
washtafel, lemari baju, lemari
boneka dan etalase, serta
lebih kecil untuk produk rak
sepatu.
Perhitungan Harga Pokok
Produksi untuk produk kitchen
set, partisi dinding kaca, dan
plafon menurut penulis lebih
besar. Sedangkan untuk produk
rak partisi 2 sisi, rak display
sepatu, meja counter, dan baby
box menurut penulis lebih kecil.
Sumber: diolah oleh Heriyansyah (2013), Yasir Hadiani (2015), Gusti Nur Maida Ajizah (2016), dan Afni Dwi Ramadhayanti (2017).
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel
1. Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi adalah biaya yang digunakan untuk
menghitung pengeluaran biaya produksi untuk tujuh jenis produk yang
terbuat dari plywood, kayu lapis, kayu kaso, besi hollow dan HPL berupa
kitchen set, partisi dinding kaca, plafon, rak partisi 2 sisi, rak display
sepatu, meja counter, dan baby box pada perusahaan “Asri Furniture”
Meubel Banjarmasin baik yang bersifat variabel maupun tetap.
2. Metode Harga Pokok Pesanan
Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan biaya
produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang
menghasilkan produk atas dasar pesanan selama bulan Januari sampai
dengan Maret 2017 pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin.
B. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan studi kasus. Penelitian yang dilakukan
oleh penulis merupakan studi kasus terhadap perhitungan harga pokok
produksi yang terbuat dari plywood, kayu lapis, kayu kaso, besi hollow dan
HPL berupa kitchen set, partisi dinding kaca, plafon, rak partisi 2 sisi, rak
38
display sepatu, meja counter, dan baby box dengan menggunakan metode
harga pokok pesanan – Full Costing pada “Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data
kuantitatif. Data kuantitatif adalah data berupa angka yang bisa dihitung
atau diukur secara langsung. Data tersebut berupa data-data yang
menyangkut transaksi biaya produksi, seperti biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik serta aktiva tetap dan data
pesanan bulan Januari sampai dengan Maret 2017.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data berupa beberapa penjelasan yang
didapat sebagai tambahan data untuk memenuhi perhitungan dalam
penelitian, seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, kegiatan perusahaan serta proses produksi, SIUP dan TDP
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin.
39
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah
dengan menggunakan data primer dan data sekunder.
a. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh
sumbernya. Data tersebut dikumpulkan melalui observasi dan
wawancara langsung dengan pimpinan. Seperti bahan, proses
produksi, struktur organisasi, serta data sejarah perusahaan.
b. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia oleh responden,
sehingga penulis tidak perlu mengolahnya kembali. Seperti data aset
tetap perusahaan serta data pesanan selama bulan Januari sampai
dengan Maret 2017.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
menggunakan cara sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara merupakan pengumpulan data yang dilakukan penulis
dalam bentuk wawancara langsung dengan cara tanya jawab langsung
secara lisan dengan pihak yang berwenang atau bagian yang terikat untuk
memberikan informasi atau keterangan yang ada hubungannya dengan
pokok-pokok permasalahan agar didapat data-data yang diperlukan oleh
penulis.
40
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan upaya yang dilakukan penulis dengan
mengumpulkan dan mencatat data-data tertulis yang dimiliki perusahaan
tentang produk yang diproduksi dan dipesan selama bulan bersangkutan.
E. Teknik Analisis Data
Urutan analisis data yang dilakukan penulis untuk mendapatkan
sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan yaitu:
1. Mengumpulkan data-data mengenai biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,
dan biaya overhead pabrik.
2. Menggolongkan biaya produksi sesuai dengan penggolongan yang
seharusnya sesuai menurut konsep akuntansi biaya.
3. Melakukan perhitungan yang tepat terhadap biaya produksi dan harga
pokok produksi.
4. Melakukan perhitungan biaya overhead pabrik.
5. Melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap.
6. Membuat laporan laba atau rugi bruto.
7. Penulis menganalisa, menarik kesimpulan dan saran pada “Asri Furniture”
Meubel Banjarmasin.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin adalah perusahaan yang
bergerak dibidang produksi dan bidang perdagangan yang menjual
barang-barang furniture serta interior rumah tangga maupun kantor yang
beralamat di Jalan A. Yani Km. 9,5 Rt.01 Kelurahan Mandar Sari
Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. “Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin didirikan pada tahun 1998. Pendiri perusahaan ini adalah
Bapak Mujiono selaku pemilik dan penanggung jawab “Asri Furniture”
Meubel Banjarmasin, dengan modal awal Rp50.000.000 sesuai dengan
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor 510 / 350 / BP2T / MK / 2011.
Jumlah karyawan pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin berjumlah 15
orang yang terdiri dari seorang pimpinan, bagian produksi, dan bagian
finishing.
Awalnya, usaha meubel tersebut dijalankan seorang diri oleh Bapak
Mujiono tanpa melibatkan pekerja tambahan yang lain. Namun, seiring
berjalannya usaha yang berkembang pada tahun 2004, akhirnya beliau
memutuskan untuk menambah pekerja dalam usahanya tersebut. Produk
yang dihasilkan “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin berupa kitchen set,
meja set, plafon, rak tv, kamar set serta produk meubel dan furniture yang
42
terbuat dari bahan plywood, kayu lapis, kayu kaso, besi hollow dan HPL
untuk kantor, rumah, toko, rumah, hotel, restaurant, dan lain-lain. Sebagian
besar proses produksi dilakukan atas dasar pesanan konsumen untuk
memenuhi kebutuhan para pelanggan.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan salah satu unsur yang menunjang
hubungan dalam satu perusahaan dalam melaksanakan fungsi dan
tugas-tugas yang diberikan perusahaan terhadap posisi atau jabatan
tertentu. Pengorganisasian dilakukan untuk mencapai suatu kerjasama yang
baik diantara karyawan, menghindari kesimpangsiuran dan tumpang
tindihnya wewenang dan tanggung jawab dalam kegiatan perusahaan, agar
perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil produksi. Adapun bentuk struktur organisasi terdiri
dari:
a. Struktur Organisasi Lini (Garis)
Organisasi lini merupakan bentuk organisasi yang didalamnya
terdapat garis wewenang yang berhubungan langsung secara vertikal
antara atasan dengan bawahan.
b. Struktur Organisasi Lini dan Staf
Organisasi lini dan staf merupakan suatu bentuk organisasi dimana
hubungan atau pelimpahan tugas dan wewenang antara seorang atasan
dan karyawan tidak seluruhnya secara langsung, namun pimpinan
43
tertinggi melimpahkan wewenangnya kepada para kepala bagian dan
pejabat staf.
c. Struktur Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional merupakan suatu bentuk organisasi dimana
wewenang dari pimpinann tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian
yang mempunyai jabatan fungsional.
d. Struktur Organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi lini dan fungsional merupakan bentuk organisasi dimana
wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada para pegawai
yang berada dibawah kepala bagian yang mempunyai keahlian tertentu
serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang
koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin menggunakan struktur
organisasi lini atau garis dimana wewenang atau perintah seorang pimpinan
langsung mengalir kepada para karyawan yang berada dibawahnya. Adapun
struktur organisasi “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin dapat dilihat pada
bagan 1 berikut ini:
44
Bagan 1
Struktur Organisasi “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin (diolah oleh penulis)
Berdasarkan struktur organisasi diatas, terlihat bahwa “Asri
Furniture” Meubel Banjarmasin menggunakan struktur organisasi garis,
yang menggunakan kekuasaan dan perintah berjalan dari atas ke
bawah, sedangkan tanggung jawab berjalan dari bawah ke atas.
Tugas dari masing-masing bagian pada “Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin adalah sebagai berikut:
1) Pimpinan
Pimpinan yaitu orang-orang yang bertanggung jawab secara
keseluruhan mengenai operasional perusahaan. Pimpinan mempunyai
hak, wewenang dan tugas dalam menetapkan kebijakan mengenai
bahan baku yang diperlukan, mengawasi dan mengkoordinir semua
sebagian yang ada di dalamnya termasuk menerima tenaga kerja baru
yang diperlukan, dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Pemilik
Pengiriman Finishing Produksi
45
2) Bagian Produksi
Bagian Produksi bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang
diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur
kegiatan tersebut, maka diharapkan proses produksi akan berjalan
lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat
diterima oleh masyarakat pemakaianya. Pegawai yang bekerja di bagian
ini bertugas untuk melaksanakan produksi sesuai dengan permintaan
pesanan. Bagian produksi memiliki tugas sebagai berikut:
a) Menyiapkan bahan baku yang akan dipotong sesuai dengan ukuran
yang akan dibuat.
b) Memotong kayu yang digunakan sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
c) Merakit furniture yang telah dibuat sesuai dengan pesanan.
3) Bagian Finishing
Bagian Finishing mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Memperhalus dan memberi vernis atau melamin pada bagian
permukaan kayu untuk memperindah permukaan kayu.
b) Mengecat furniture yang dibuat sesuai dengan pesanan.
c) Memberikan accessories dan perlengkapan lain, seperti kunci,
handle, rel, kaca, sesuai dengan pesanan yang diinginkan.
46
4) Bagian Pengiriman
Bagian pengiriman mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Mengantarkan produk pesanan yang telah selesai kepada pemesan.
b) Melaporkan kegiatan pengiriman pada setiap pemesan kepada
pimpinan.
3. Proses Produksi “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang furniture dengan berbagai produk perabotan rumah
tangga dan kantor sesuai dengan pesanan. Proses produksi perusahaan “Asri
Furniture” Meubel Banjarmasin melalui beberapa tahapan. Berikut proses
produksi “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin secara garis besar:
a. Pemotongan Kayu
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan bahan utama
pembuatan produk, seperti: plywood, kayu lapis, HPL, Granit, Marmer
sesuai dengan ukuran dan kebutuhan yang diperlukan.
b. Perakitan Kerangka Kayu
Kayu-kayu yang telah dipotong sesuai dengan ukuran selanjutnya
dirakit menjadi satu komponen yang sesuai dengan pesanan yang
diinginkan.
c. Pengamplasan Kayu
Setelah kayu yang menjadi satu komponen yang telah dirakit,
langkah selanjutnya adalah mengamplas kayu-kayu tersebut agar
47
permukaan kayu terlihat lebih halus. Selain itu, kayu-kayu juga diberi
vernis atau lapisan melamin agar permukaan kayu terlihat lebih indah.
d. Pengecatan Kayu
Kayu yang telah menjadi satu komponen yang sesuai dengan
konsep yang diinginkan, selanjutnya meubel-meubel tersebut dicat
sesuai dengan warna yang dipesan oleh konsumen.
e. Pengeringan
Meubel yang sudah dicat sesuai dengan warna yang diinginkan,
selanjutnya dikeringkan agar cat warna menyatu dengan kayu-kayu
meubel tersebut.
f. Pemasangan Accessories
Langkah terakhir adalah pemasangan accessories dan perlengkapan
lainnya seperti kunci, handle, rel, kaca, sesuai dengan pesanan yang
diinginkan.
48
Proses produksi “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin dapat dilihat
pada bagan 2 dibawah ini:
Bagan 2
Proses Produksi “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin (diolah oleh penulis)
4. Daftar Aset Tetap
Berdasarkan hasil penelitian wawancara, daftar aset tetap yang
dimiliki oleh “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin, sebagai berikut:
Pemotongan
Perakitan
Pengamplasan
Pengecatan
Pengeringan
Pemasangan
Accessories
49
Tabel 4
Daftar Aset Tetap
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Aset Tetap Jumlah Tahun Perolehan Harga Perolehan
1. Mesin Potong 2 2011 Rp 2.500.000
2. Mesin Gerinda 2 2012 Rp 700.000
3. Mesin Gergaji Belah 1 2014 Rp 8.500.000
4. Mesin Ketam Tangan 3 2011 Rp 410.000
5. Meteran 4 2012 Rp 25.000
6. Penggaris Besi Siku 3 2012 Rp 15.000
7. Jig Saw 2 2013 Rp 800.000
8. Circular Saw 3 2014 Rp 1.250.000
9. Mesin Bor 2 2013 Rp 1.700.000
10. Kompressor 1 2013 Rp 1.800.000
11. Genset 1 2012 Rp 7.500.000
12. Bangunan 1 2003 Rp 25.000.000
13. Mobil Pick Up 1 2006 Rp 145.000.000
Sumber: “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin (diolah oleh penulis)
5. Daftar Produksi
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin memproduksi 7 produk yang
meliputi kitchen set, partisi dinding kaca, plafon, rak partisi 2 sisi, rak
display sepatu, meja counter, dan baby box. Adapun daftar produksi macam-
macam produk pada bulan januari sampai maret 2017 dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
50
Tabel 5
Daftar Produksi
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017
No. Bulan Jenis Produk Volume Produksi Ukuran
1. Januari
Kitchen Set 1 1500 cm x 240 cm
2. Partisi dinding kaca 1 900 cm x 400 cm
3.
Februari
Plafon 1 108,4 cm x 40 cm
4. Rak partisi 2 sisi 1 300 cm x 288 cm
5. Rak display sepatu 1 300 cm x 288 cm
6. Maret
Meja Counter 1 100 cm x 40 cm
7. Baby Box 1 100 cm x 200 cm
Sumber: “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin (diolah oleh penulis)
6. Daftar Penjualan
Daftar penjualan “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin selama bulan
januari sampai maret 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6
Daftar Penjualan
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017
No. Bulan Jenis
Produk
Volume
Produksi
Harga Jual Total Harga
1.
Januari
Kitchen Set 1 Rp 180.000.000 Rp 180.000.000
2. Partisi
dinding kaca 1 Rp 37.800.000 Rp 37.800.000
3.
Februari
Plafon 1 Rp 27.370.000 Rp 27.370.000
4. Rak partisi 2
sisi
1 Rp 25.920.000 Rp 25.920.000
51
Lanjutan
5. Rak display
sepatu 1 Rp 21.600.000 Rp 21.600.000
6. Maret
Meja Counter 1 Rp 4.900.000 Rp 4.900.000
7. Baby Box 1 Rp 5.500.000 Rp 5.500.000
Total Penjualan 7 Rp 303.090.000
Sumber: “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin (diolah oleh penulis)
7. Daftar Tenaga Kerja
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin memiliki jumlah karyawan
sebanyak 15 orang yang terdiri dari seorang pimpinan, 8 orang bagian
produksi, 5 orang bagian finishing, serta 1 orang bagian pengiriman. Daftar
tenaga kerja dapat dilihat pada tabel di bawah berikut ini:
Tabel 7
Daftar Tenaga Kerja
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang)
1. Pimpinan 1
2. Bagian Produksi 8
3. Bagian Finishing 5
4. Pengiriman 1
Jumlah 15
Sumber: “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin (diolah oleh penulis)
8. Penggolongan Biaya Menurut Perusahaan
Penggolongan biaya menurut “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
terbagi menjadi 2, yaitu: biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
52
Adapun penggolongan biaya yang disajikan merupakan data yang berkaitan
dengan proses penjualan “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin selama
bulan januari sampai maret 2017. Berikut penggolonagan biaya menurut
perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 8
Penggolongan Biaya
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017
Golongan Biaya Produk Nama Bahan
Biaya Bahan Baku
( a ) Kitchen Set
Plywood
HPL Greenlam
Granit
Marmer
Edging
Lem kuning
Lem putih
Handle
Rel
Engsel
Paku tembak
Isolasi kertas
Amplas
Kaca polos
Cermin brown
Cermin black
Kaca riben
Kaca cermin
Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Upah bagian produksi
Upah bagian finishing
53
Lanjutan
Biaya Bahan Baku
( b ) Partisi dinding kaca
Kaca polos
Hollow Galvalum
Lem silikon
Kain majun
Edging
Biaya Tenaga Kerja
Langsung Upah bagian produksi
Upah bagian finishing
Biaya Bahan Baku
( c ) Plafon
Kayu Kaso
Hollow Galvalum
Papan bold
Cornice
Cat tembok
Perban plafon
Amplas
Paku tembak
Biaya Tenaga Kerja
Langsung Upah bagian produksi
Upah bagian finishing
Biaya Bahan Baku
( d ) Rak partisi 2 sisi
Plywood
HPL tako
Edging
Lem kuning
Lem putih
Amplas
Paku tembak
Lem epoxy 2 komponen
Dempul
Tiner dasar
Tiner super
54
Lanjutan
Cat tembok
Cat Epoxy
Clear gloss
Biaya Tenaga Kerja
Langsung Upah bagian produksi
Upah bagian finishing
Upah bagian pengiriman
Biaya Bahan Baku
( e ) Rak display sepatu
Plywood
HPL tako
Edging
Lem kuning
Lem putih
Handle
Rel
Engsel
Paku tembak
Lem epoxy 2 komponen
Dempul
Tiner dasar
Tiner super
Cat tembok
Cat Epoxy
Amplas
Clear doff
Clear gloss
Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Upah bagian produksi
Upah bagian finishing
Upah bagian pengiriman
55
Lanjutan
Biaya Bahan Baku
( f ) Meja Counter
Kayu lapis melamin
Clear gross
Amplas
Paku tembak
Tiner dasar
Kain majun
Handle
Edging
Rel
Lem putih
Biaya Tenaga Kerja
Langsung Upah bagian produksi
Upah bagian finishing
Upah bagian pengiriman
Biaya Bahan Baku
( g ) Baby Box
Plywood
Kayu Kaso
Lem epoxy 2 komponen
Dempul
Tiner dasar
Cat tembok
Cat Epoxy
Amplas
Clear doff
Edging
Paku tembak
Lem putih
56
Lanjutan
Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Upah bagian produksi
Upah bagian finishing
Upah bagian pengiriman
Sumber: “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin (diolah oleh penulis)
9. Perhitungan Harga Pokok Produk Menurut Perusahaan
Berdasarkan penggolongan biaya yang disajikan oleh perusahaan,
maka harga pokok produk pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
selama periode januari sampai maret 2017 dapat dilihat pada tabel berikut di
bawah ini.
Tabel 9
Biaya Bahan Baku
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017
Produk Nama Bahan Ukuran Jumlah
Bahan Satuan Harga Satuan Total Harga
( a )
Kitchen
Set
Plywood 244 x 122 cm 25 m2 Rp 325.000 Rp 8.125.000
HPL
greenlam 123 x 245 cm 25 m2 Rp 700.000 Rp 17.500.000
Granit 60 x 60 cm 25 m2 Rp 1.200.000 Rp 30.000.000
Marmer 60 x 60 cm 25 m2 Rp 560.000 Rp 14.000.000
Edging - 17 lembar Rp 30.000 Rp 510.000
Lem kuning - 17 kaleng Rp 75.000 Rp 1.275.000
Lem putih - 15 kaleng Rp 25.000 Rp 375.000
Handle - 21 unit Rp 95.000 Rp 1.995.000
Rel - 21 unit Rp 85.000 Rp 1.785.000
Engsel - 21 unit Rp 75.000 Rp 1.575.000
Paku tembak - 17 kotak Rp 35.000 Rp 595.000
Isolasi kertas - 17 roll Rp 6.000 Rp 102.000
Amplas - 17 Lembar Rp 6.000 Rp 102.000
57
Lanjutan
Kaca polos 244 x 183 cm 20 m2 Rp 150.000 Rp 3.000.000
Cermin
brown 244 x 183 cm 20 m2 Rp 500.000 Rp 10.000.000
Cermin black 244 x 183 cm 20 m2 Rp 500.000 Rp 10.000.000
Kaca riben 244 x 183 cm 20 m2 Rp 160.000 Rp 3.200.000
Kaca cermin 244 x 183 cm 20 m2 Rp 300.000 Rp 6.000.000
Jumlah Biaya Bahan Baku Rp110.139.000
( b )
Partisi
Dinding
Kaca
Kaca polos 244 x 183 cm 42 m2 Rp 150.000 Rp 6.300.000
Hollow
Galvalum
4 m 30 m Rp 40.000 Rp 1.200.000
Lem silikon - 30 kotak Rp 110.000 Rp 3.300.000
Kain majun - 5 kilo Rp 25.000 Rp 125.000
Edging - 15 lembar Rp 30.000 Rp 450.000
Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 11.375.000
( c )
Plafon
Kayu Kaso 10 x 5 cm 15 batang Rp 45.000 Rp 675.000
Hollow
Galvalum
4 m 15 m
Rp 35.000 Rp 525.000
Papan bold 4 x 3 m 10 m2 Rp 60.000 Rp 600.000
Cornice 4 m 10 batang Rp 65.000 Rp 650.000
Cat tembok - 7 kaleng Rp 250.000 Rp 1.750.000
Perban plafon - 10 roll Rp 15.000 Rp 150.000
Amplas - 8 lembar Rp 6.000 Rp 48.000
Paku tembak - 6 kotak Rp 35.000 Rp 210.000
Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 4.608.000
( d )
Rak partisi
2 sis
Plywood 244 x 122 cm 4 m2 Rp 325.000 Rp 1.300.000
HPL tako 123 x 245 cm 4 m2 Rp 145.000 Rp 580.000
Edging - 3 Lembar Rp 30.000 Rp 90.000
Lem kuning - 3 kaleng Rp 75.000 Rp 225.000
Lem putih - 3 kaleng Rp 25.000 Rp 75.000
Amplas - 5 lembar Rp 6.000 Rp 30.000
Paku tembak - 4 kotak Rp 35.000 Rp 140.000
Lem epoxy 2
komponen
- 3 kaleng Rp 165.000 Rp 495.000
Dempul - 3 kaleng Rp 80.000 Rp 240.000
Tiner dasar - 3 kaleng Rp 75.000 Rp 225.000
Tiner super - 3 kaleng Rp 95.000 Rp 285.000
Cat tembok - 3 kaleng Rp 180.000 Rp 540.000
Cat Epoxy - 3 kaleng Rp 50.000 Rp 150.000
Clear gloss - 3 kaleng Rp 70.000 Rp 210.000
Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 4.585.000
58
Lanjutan
( e )
Rak
display
sepatu
Plywood 244 x 122 cm 6 m2 Rp 325.000 Rp 1.950.000
HPL tako 123 x 245 cm 6 m2 Rp 145.000 Rp 870.000
Edging - 2 lembar Rp 30.000 Rp 60.000
Lem kuning - 1 kaleng Rp 75.000 Rp 75.000
Lem putih - 1 kaleng Rp 25.000 Rp 25.000
Handle - 4 unit Rp 95.000 Rp 380.000
Rel - 4 unit Rp 85.000 Rp 340.000
Engsel - 4 unit Rp 75.000 Rp 300.000
Paku tembak - 4 kotak Rp 35.000 Rp 140.000
Lem epoxy 2
komponen
- 1 kaleng Rp 165.000 Rp 165.000
Dempul - 1 kaleng Rp 80.000 Rp 80.000
Tiner dasar - 1 kaleng Rp 75.000 Rp 75.000
Tiner super - 1 kaleng Rp 95.000 Rp 95.000
Cat tembok - 1 kaleng Rp 180.000 Rp 180.000
Cat Epoxy - 1 kaleng Rp 50.000 Rp 50.000
Amplas - 2 lembar Rp 6.000 Rp 12.000
Clear doff - 1 kaleng Rp 70.000 Rp 70.000
Clear gloss - 1 kaleng Rp 70.000 Rp 70.000
Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 4.937.000
( f )
Meja
Counter
Kayu lapis
melamin
122 x 244 cm 4 m2 Rp 165.000 Rp 660.000
Clear gross - 2 kaleng Rp 70.000 Rp 140.000
Amplas - 8 lembar Rp 6.000 Rp 48.000
Paku tembak - 1 kotak Rp 35.000 Rp 35.000
Tiner dasar - 1 kaleng Rp 75.000 Rp 75.000
Kain majun - 1 kilo Rp 25.000 Rp 25.000
Handle - 2 unit Rp 95.000 Rp 190.000
Edging - 4 unit Rp 30.000 Rp 120.000
Rel - 4 unit Rp 85.000 Rp 340.000
Lem putih - 1 kaleng Rp 25.000 Rp 25.000
Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 1.658.000
( g )
Baby Box
Plywood 244 x 122 cm 2 m2 Rp 325.000 Rp 650.000
Kayu Kaso 10 x 5 cm 4 batang Rp 45.000 Rp 180.000
Lem epoxy 2
komponen - 2 kaleng Rp 165.000 Rp 330.000
Dempul - 2 kaleng Rp 80.000 Rp 160.000
Tiner dasar - 2 kaleng Rp 75.000 Rp 150.000
Cat tembok - 2 kaleng Rp 180.000 Rp 360.000
59
Lanjutan
Cat Epoxy - 2 kaleng Rp 50.000 Rp 100.000
Amplas - 6 lembar Rp 6.000 Rp 36.000
Clear doff - 2 kaleng Rp 70.000 Rp 140.000
Edging - 2 unit Rp 30.000 Rp 60.000
Paku tembak - 2 kotak Rp 35.000 Rp 70.000
Lem putih - 2 kaleng Rp 25.000 Rp 50.000
Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 2.286.000
Sumber: “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin (diolah oleh penulis)
Adapun biaya tenaga kerja langsung pada “Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin dihitung berdasarkan jenis bahan furniture yang dipesan oleh
konsumen. Terdapat 3 jenis bahan yang dipesan selama bulan januari
sampai maret 2017, yaitu mebel duco, mebel milanik, dan mebel lapis HPL.
Masing-masing pekerjaan memiliki upah yang berbeda-beda dan
disesuaikan dengan lamanya pekerjaan. Berikut biaya tenaga kerja langsung
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 10
Biaya Tenaga Kerja Langsung
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017
Bulan
Produk /
Jenis Mebel Jenis Pekerjaan
Tenaga
Kerja
(orang)
Harga /
hari
Lama
pekerjaan
(hari)
Total Harga
Januari
Kitchen Set
(Mebel
Lapis HPL)
Upah bagian
produksi 8 Rp 400.000 10 Rp 32.000.000
Upah bagian
finishing 5 Rp 75.000 5 Rp 1.875.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 33.875.000
Partisi
Dinding
Kaca (Mebel
Milanik)
Upah bagian
produksi 8 Rp 250.000 7 Rp 14.000.000
Upah bagian
finishing 5 Rp 200.000 3 Rp 3.000.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 17.000.000
60
Lanjutan
Febuari
Plafon
(Mebel
Milanik)
Upah bagian
produksi 6 Rp 400.000 7 Rp 16.800.000
Upah bagian
finishing 2 Rp 75.000 3 Rp 450.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 17.250.000
Rak partisi 2
sisi (Mebel
Lapis HPL)
Upah bagian
produksi 7 Rp 400.000 5 Rp 14.000.000
Upah bagian
finishing 5 Rp 75.000 4 Rp 1.500.000
Upah bagian
pengiriman 1 Rp 350.000 1 Rp 350.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 15.850.000
Rak display
sepatu
(Mebel Lapis
HPL)
Upah bagian
produksi 4 Rp 400.000 7 Rp 11.200.000
Upah bagian
finishing 5 Rp 75.000 2 Rp 750.000
Upah bagian
pengiriman 1 Rp 350.000 1 Rp 350.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 12.300.000
Maret
Meja Counter
(Mebel
Milanik)
Upah bagian
produksi 2 Rp 250.000 3 Rp 1.500.000
Upah bagian
finishing 2 Rp 200.000 1 Rp 400.000
Upah bagian
pengiriman 1 Rp 350.000 1 Rp 350.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 2.250.000
Baby Box
(Mebel
Duco)
Upah bagian
produksi 1 Rp 200.000 7 Rp 1.400.000
Upah bagian
finishing 1 Rp 400.000 1 Rp 400.000
Upah bagian
pengiriman 1 Rp 350.000 1 Rp 350.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 2.150.000
Sumber: “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin (diolah oleh penulis)
Berikut harga pokok produk serta laba pada “Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin selama periode januari sampai maret 2017.
Harga Pokok Produk : Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan
Jumlah unit produk yang dihasilkan
61
Laba : Harga Perolehan – Harga Pokok Produk
a. Harga Pokok Produk dan Laba pada Kitchen Set
/ barang
Jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan untuk produk
kitchen set seharga Rp 180.000.000, maka laba yang dihasilkan oleh
perusahaan adalah sebesar Rp 180.000.000 – Rp 144.014.000 = Rp
35.986.000. Perusahaan memperkirakan laba yang didapat dalam satu
pesanan berkisar 20 – 30% dari harga jual yang dibebankan kepada
pemesan.
b. Harga Pokok Produk dan Laba pada Partisi Dinding Kaca
/ barang
Jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan untuk produk
partisi dinding kaca seharga Rp 37.800.000, maka laba yang dihasilkan
oleh perusahaan adalah sebesar Rp 37.800.000 – Rp 28.375.000 = Rp
9.425.000. Perusahaan memperkirakan laba yang didapat dalam satu
pesanan berkisar 20 – 30% dari harga jual yang dibebankan kepada
pemesan.
c. Harga Pokok Produk dan Laba pada Plafon
/ barang
62
Jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan untuk produk
plafon seharga Rp 27.370.000, maka laba yang dihasilkan oleh
perusahaan adalah sebesar Rp 27.370.000 – Rp 21.858.000 = Rp
5.512.000. Perusahaan memperkirakan laba yang didapat dalam satu
pesanan berkisar 20 – 30% dari harga jual yang dibebankan kepada
pemesan.
d. Harga Pokok Produk dan Laba pada Rak partisi 2 sisi
/ barang
Jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan untuk produk
rak partisi 2 sisi seharga Rp 25.920.000, maka laba yang dihasilkan
oleh perusahaan adalah sebesar Rp 25.920.000 – Rp = Rp
5.485.000. Perusahaan memperkirakan laba yang didapat dalam satu
pesanan berkisar 20 – 30% dari harga jual yang dibebankan kepada
pemesan.
e. Harga Pokok Produk dan Laba pada Rak Display Sepatu
/ barang
Jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan untuk produk
rak display sepatu seharga Rp 21.600.000, maka laba yang dihasilkan
oleh perusahaan adalah sebesar Rp 21.600.000 – Rp 17.237.000 = Rp
4.363.000. Perusahaan memperkirakan laba yang didapat dalam satu
63
pesanan berkisar 20 – 30% dari harga jual yang dibebankan kepada
pemesan.
f. Harga Pokok Produk dan Laba pada Meja Counter
/ barang
Jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan untuk produk
meja counter seharga Rp 4.900.000, maka laba yang dihasilkan oleh
perusahaan adalah sebesar Rp 4.900.000 – Rp 3.908.000 = Rp 992.000.
Perusahaan memperkirakan laba yang didapat dalam satu pesanan
berkisar 20 – 30% dari harga jual yang dibebankan kepada pemesan.
g. Harga Pokok Produk dan Laba pada Baby Box
/ barang
Jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan untuk produk
baby box seharga Rp 5.500.000, maka laba yang dihasilkan oleh
perusahaan adalah sebesar Rp 5.500.000 – Rp 4.436.000 = Rp
1.064.000. Perusahaan memperkirakan laba yang didapat dalam satu
pesanan berkisar 20 – 30% dari harga jual yang dibebankan kepada
pemesan.
64
10. Biaya Listrik dan Air
Penggunaan listrik dan air pada perusahaan “Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin terjadi pada bulan februari dan maaret 2017. Biaya listrik
ditaksir sebesar Rp 600.000/bulan, sedangkan biaya air ditaksir sebesar Rp
200.000/bulan. Sehingga, biaya listrik yang dibayarkan selama periode
januari sampai maret 2017 berjumlah sebesar Rp 1.800.000 dan biaya air
sebesar Rp 600.000 untuk semua produk dan disesuaikan dengan
pemakaian.
11. Biaya Pemeliharaan Aset Tetap
Biaya pemeliharaan aset tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan
selama bulan januari sampai maret 2017 hanya sebesar Rp 130.000. Biaya
ini digunakan untuk pemeliharaan sebuah genset selama 2 bulan, yaitu bulan
februari dan maret 2017 dengan menggunakan bahan bakar minyak, yaitu
bensin. Harga bensin per liter sebesar Rp 6.500 x 10 liter = Rp 65.000 x 2
bulan = Rp 130.000.
65
B. Pembahasan Hasil Penelitian
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin memproduksi setiap produk sesuai
dengan pesanan dari para konsumen. Selama ini perusahaan hanya
menggolongkan dan memperhitungkan biaya produksi berdasarkan biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Selain itu, terdapat biaya non
produksi yang dimasukan ke dalam biaya tenaga kerja langsung dan belum
adanya perhitungan biaya overhead pabrik serta penyusutan aset tetap.
Terdapat pula bahan-bahan penolong yang dimasukkan ke dalam biaya bahan
baku dalam penggolongan biaya dan perhitungan biaya produksi. Akibatnya
hal ini akan berdampak pada harga jual yang dibebankan kepada pemesan.
1. Penggolongan Biaya Produksi Menurut Penulis
Penggolongan biaya menurut “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
belum dilakukan secara benar. Sehingga, perhitungan harga pokok
produksi selama ini belum kurang tepat.
Penulis menggolongkan biaya-biaya yang berhubungan dengan
biaya produksi dan biaya non produksi selama proses produksi perusahaan.
66
a. Kitchen Set
Tabel 11
Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis
Untuk Produk Kitchen Set
No. Jenis Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku 1) Plywood
2) HPL Greenlam
3) Granit
4) Marmer
2. Biaya Tenaga Kerja
Langsung
1) Upah Bagian Produksi
2) Upah Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik 1) Penyusutan Mesin Potong
2) Penyusutan Mesin Gerinda
3) Penyusutan Mesin Gergaji Belah
4) Penyusutan Mesin Ketam Tangan
5) Penyusutan Penggaris Besi Siku
6) Penyusutan Jig Saw
7) Penyusutan Circular Saw
8) Penyusutan Mesin Bor
9) Penyusutan Kompressor
10) Penyusutan Genset
11) Penyusutan Bangunan
12) Penyusutan Mobil Pick Up
13) Biaya Bahan Penolong
14) Biaya Listrik dan Air
Sumber : Diolah oleh penulis
67
b. Partisi Dinding Kaca
Tabel 12
Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis
Untuk Produk Partisi Dinding Kaca
No. Jenis Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku 1) Kaca polos
2) Hollow Galvalum
2. Biaya Tenaga Kerja
Langsung
1) Upah Bagian Produksi
2) Upah Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik 1) Penyusutan Mesin Potong
2) Penyusutan Mesin Gerinda
3) Penyusutan Mesin Gergaji Belah
4) Penyusutan Mesin Ketam Tangan
5) Penyusutan Penggaris Besi Siku
6) Penyusutan Jig Saw
7) Penyusutan Circular Saw
8) Penyusutan Mesin Bor
9) Penyusutan Kompressor
10) Penyusutan Genset
11) Penyusutan Bangunan
12) Penyusutan Mobil Pick Up
13) Biaya Bahan Penolong
14) Biaya Listrik dan Air
Sumber : Diolah oleh penulis
68
c. Plafon
Tabel 13
Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis
Untuk Produk Plafon
No. Jenis Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku 1) Kayu Kaso
2) Hollow Galvalum
3) Papan bold
4) Cornice
2. Biaya Tenaga Kerja
Langsung
1) Upah Bagian Produksi
2) Upah Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik 1) Penyusutan Mesin Potong
2) Penyusutan Mesin Gerinda
3) Penyusutan Mesin Gergaji Belah
4) Penyusutan Mesin Ketam Tangan
5) Penyusutan Penggaris Besi Siku
6) Penyusutan Jig Saw
7) Penyusutan Circular Saw
8) Penyusutan Mesin Bor
9) Penyusutan Kompressor
10) Penyusutan Bangunan
11) Penyusutan Genset
12) Penyusutan Mobil Pick Up
13) Biaya Bahan Penolong
14) Biaya Listrik dan Air
Sumber : Diolah oleh penulis
69
d. Rak partisi 2 sisi
Tabel 14
Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis
Untuk Produk Rak Partisi 2 Sisi
No. Jenis Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku 1) Plywood
2) HPL Tako
2. Biaya Tenaga Kerja
Langsung
1) Upah Bagian Produksi
2) Upah Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik 1) Penyusutan Mesin Potong
2) Penyusutan Mesin Gerinda
3) Penyusutan Mesin Gergaji Belah
4) Penyusutan Mesin Ketam Tangan
5) Penyusutan Penggaris Besi Siku
6) Penyusutan Jig Saw
7) Penyusutan Circular Saw
8) Penyusutan Mesin Bor
9) Penyusutan Kompressor
10) Penyusutan Bangunan
11) Penyusutan Genset
12) Penyusutan Mobil Pick Up
13) Biaya Bahan Penolong
14) Biaya Listrik dan Air
15) Biaya Pemeliharaan Aset Tetap
4. Biaya Non-Produksi 1) Upah Bagian Pengiriman
Sumber : Diolah oleh penulis
70
e. Rak Display Sepatu
Tabel 15
Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis
Untuk Produk Rak Display Sepatu
No. Jenis Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku 1) Plywood
2) HPL Tako
2. Biaya Tenaga Kerja
Langsung
1) Upah Bagian Produksi
2) Upah Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik 1) Penyusutan Mesin Potong
2) Penyusutan Mesin Gerinda
3) Penyusutan Mesin Gergaji Belah
4) Penyusutan Mesin Ketam Tangan
5) Penyusutan Penggaris Besi Siku
6) Penyusutan Jig Saw
7) Penyusutan Circular Saw
8) Penyusutan Mesin Bor
9) Penyusutan Kompressor
10) Penyusutan Bangunan
11) Penyusutan Genset
12) Penyusutan Mobil Pick Up
13) Biaya Bahan Penolong
14) Biaya Listrik dan Air
4. Biaya Non-Produksi 1) Upah Bagian Pengiriman
Sumber : Diolah oleh penulis
71
f. Meja Counter
Tabel 16
Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis
Untuk Produk Meja Counter
No. Jenis Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku 1) Kayu Lapis Melamin
2. Biaya Tenaga Kerja
Langsung
1) Upah Bagian Produksi
2) Upah Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik 1) Penyusutan Mesin Potong
2) Penyusutan Mesin Gerinda
3) Penyusutan Mesin Gergaji Belah
4) Penyusutan Mesin Ketam Tangan
5) Penyusutan Penggaris Besi Siku
6) Penyusutan Jig Saw
7) Penyusutan Circular Saw
8) Penyusutan Mesin Bor
9) Penyusutan Kompressor
10) Penyusutan Bangunan
11) Penyusutan Genset
12) Penyusutan Mobil Pick Up
13) Biaya Bahan Penolong
14) Biaya Listrik dan Air
4. Biaya Non-Produksi 1) Upah Bagian Pengiriman
Sumber : Diolah oleh penulis
72
g. Baby Box
Tabel 17
Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis
Untuk Produk Baby Box
No. Jenis Biaya Keterangan
1. Biaya Bahan Baku 1) Plywood
2) Kayu Kaso
2. Biaya Tenaga Kerja
Langsung
1) Upah Bagian Produksi
2) Upah Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik 1) Penyusutan Mesin Potong
2) Penyusutan Mesin Gerinda
3) Penyusutan Mesin Gergaji Belah
4) Penyusutan Mesin Ketam Tangan
5) Penyusutan Penggaris Besi Siku
6) Penyusutan Jig Saw
7) Penyusutan Circular Saw
8) Penyusutan Mesin Bor
9) Penyusutan Kompressor
10) Penyusutan Bangunan
11) Penyusutan Genset
12) Penyusutan Mobil Pick Up
13) Biaya Bahan Penolong
14) Biaya Listrik dan Air
15) Biaya Pemeliharaan Aset Tetap
4. Biaya Non-Produksi 1) Upah Bagian Pengiriman
Sumber : Diolah oleh penulis
73
2. Perhitungan Harga Pokok Produk Menurut Penulis
Perhitungan harga pokok produk menurut penulis berdasarkan
konsep akuntansi biaya adalah sebagai berikut.
a. Biaya Bahan Baku
Tabel 18
Kartu Biaya Bahan Baku Produk Kitchen Set
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya bahan baku untuk 1 unit produk kitchen set adalah
Rp 69.625.000 x 1 unit = Rp 69.625.000.
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P001 Tgl Pesan : 02/01/2017
Pemesanan : Bp. Hendry Tgl Mulai : 04/01/2017
Jenis Produk : Kitchen Set Tgl Selesai : 18/01/2017
(Uk. 1500x240 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Plywood 244 x 122 cm 25 m2 325.000 8.125.000
BB_002 HPL Greenlam 123 x 245 cm 25 m2 700.000 17.500.000
BB_003 Granit 60 x 60 cm 25 m2 1.200.000 30.000.000
BB_004 Marmer 60 x 60 cm 25 m2 560.000 14.000.000
Total 69.625.000
74
Tabel 19
Kartu Biaya Bahan Baku Produk Partisi Dinding Kaca
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya bahan baku untuk 1 unit produk partisi dinding kaca
adalah Rp 7.500.000 x 1 unit = Rp 7.500.000.
Tabel 20
Kartu Biaya Bahan Baku Produk Plafon
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P002 Tgl Pesan : 20/01/2017
Pemesanan : Café RS Mitra Tgl Mulai : 20/01/2017
Jenis Produk : Partisi Dinding Kaca Tgl Selesai : 29/01/2017
(Uk. 900x400 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Kaca Polos 244 x 183 cm 42 m2 150.000 6.300.000
BB_002 Hollow Galvalum 4 m 30 m 40.000 1.200.000
Total 7.500.000
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P003 Tgl Pesan : 01/02/2017
Pemesanan : Rattan Inn Tgl Mulai : 02/02/2017
Jenis Produk : Plafon Tgl Selesai : 11/02/2017
(Uk. 108,4x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Kaca Kaso 10 x 5 cm 15 batang 45.000 675.000
BB_002 Hollow Galvalum 4 m 15 m 35.000 525.000
BB_003 Papan Bold 4 x 3 m 10 m2 60.000 600.000
BB_004 Cornice 4 m 10 batang 65.000 650.000
Total 2.450.000
75
Maka biaya bahan baku untuk 1 unit produk plafon adalah
Rp 2.450.000 x 1 unit = Rp 2.450.000.
Tabel 21
Kartu Biaya Bahan Baku Produk Rak partisi 2 sisi
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya bahan baku untuk 1 unit produk rak partisi 2 sisi
adalah Rp 1.880.000 x 1 unit = Rp 1.880.000.
Tabel 22
Kartu Biaya Bahan Baku Produk Rak Display Sepatu
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P004 Tgl Pesan : 11/02/2017
Pemesanan : Bp. Ian Tgl Mulai : 11/02/2017
Jenis Produk : Rak partisi 2 sisi Tgl Selesai : 19/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Plywood 244 x 122 cm 4 m2 325.000 1.300.000
BB_002 HPL Tako 123 x 245 cm 4 m 145.000 580.000
Total 1.880.000
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P005 Tgl Pesan : 19/02/2017
Pemesanan : Toko Sepatu Giant Tgl Mulai : 20/02/2017
Jenis Produk : Rak Display Sepatu Tgl Selesai : 28/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Plywood 244 x 122 cm 6 m2 325.000 1.950.000
BB_002 HPL Tako 123 x 245 cm 6 m2 145.000 870.000
Total 2.820.000
76
Maka biaya bahan baku untuk 1 unit produk rak display sepatu
adalah Rp 2.820.000 x 1 unit = Rp 2.820.000.
Tabel 23
Kartu Biaya Bahan Baku Produk Meja Counter
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya bahan baku untuk 1 unit produk meja counter
adalah Rp 660.000 x 1 unit = Rp 660.000.
Tabel 24
Kartu Biaya Bahan Baku Produk Baby Box
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P006 Tgl Pesan : 02/03/2017
Pemesanan : Bp. Erwin Tgl Mulai : 04/03/2017
Jenis Produk : Meja Counter Tgl Selesai : 08/03/2017
(Uk. 100x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Kayu Lapis
Melamin
122 x 244 cm 4 m2 165.000 660.000
Total 660.000
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P007 Tgl Pesan : 10/03/2017
Pemesanan : Bp. Andre Tgl Mulai : 12/03/2017
Jenis Produk : Baby Box Tgl Selesai : 20/03/2017
(Uk. 100x200 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Plywood 244 x 122 cm 2 m2 325.000 650.000
BB_002 Kayu Kaso 10 x 5 cm 4 m2 45.000 180.000
Total 830.000
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
77
Maka biaya bahan baku untuk 1 unit produk baby box adalah
Rp 830.000 x 1 unit = Rp 830.000.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tabel 25
Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Kitchen Set
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya tenaga kerja langsung untuk 1 unit produk kitchen
set adalah Rp 33.875.000 x 1 unit = Rp 33.875.000.
Tabel 26
Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Partisi Dinding Kaca
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P001 Tgl Pesan : 02/01/2017
Pemesanan : Bp. Hendry Tgl Mulai : 04/01/2017
Jenis Produk : Kitchen Set Tgl Selesai : 18/01/2017
(Uk. 1500x240 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari) Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 8 Orang 400.000 10 32.000.000
TK_002 Upah Finishing 5 Orang 75.000 5 1.875.000
Total 33.875.000
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P002 Tgl Pesan : 20/01/2017
Pemesanan : Café RS Mitra Tgl Mulai : 20/01/2017
Jenis Produk : Partisi Dinding Kaca Tgl Selesai : 29/01/2017
(Uk. 900x400 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 8 Orang 250.000 7 14.000.000
TK_002 Upah Finishing 5 Orang 200.000 3 3.000.000
Total 17.000.000
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
78
Maka biaya tenaga kerja langsung untuk 1 unit produk partisi
dinding kaca adalah Rp 17.000.000 x 1 unit = Rp 17.000.000.
Tabel 27
Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Plafon
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya tenaga kerja langsung untuk 1 unit produk plafon
adalah Rp 17.250.000 x 1 unit = Rp 17.250.000.
Tabel 28
Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung
Produk Rak partisi 2 sisi
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P003 Tgl Pesan : 01/02/2017
Pemesanan : Rattan Inn Tgl Mulai : 02/02/2017
Jenis Produk : Plafon Tgl Selesai : 11/02/2017
(Uk. 108,4x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 6 Orang 400.000 7 16.800.000
TK_002 Upah Finishing 2 Orang 75.000 3 450.000
Total 17.250.000
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P004 Tgl Pesan : 11/02/2017
Pemesanan : Bp. Ian Tgl Mulai : 11/02/2017
Jenis Produk : Rak partisi 2 sisi Tgl Selesai : 19/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 7 Orang 400.000 5 14.000.000
TK_002 Upah Finishing 5 Orang 75.000 4 1.500.000
Total 15.500.000
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Furniture Asri” Meubel Banjarmasin
79
Maka biaya tenaga kerja langsung untuk 1 unit produk rak
partisi 2 sisi adalah Rp 15.500.000 x 1 unit = Rp 15.500.000.
Tabel 29
Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Rak Display Sepatu
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya tenaga kerja langsung untuk 1 unit produk rak
display sepatu adalah Rp 11.950.000 x 1 unit = Rp 11.950.000.
Tabel 30
Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Meja Counter
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P005 Tgl Pesan : 19/02/2017
Pemesanan : Toko Sepatu Giant Tgl Mulai : 20/02/2017
Jenis Produk : Rak Display Sepatu Tgl Selesai : 28/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 4 Orang 400.000 7 11.200.000
TK_002 Upah Finishing 5 Orang 75.000 2 750.000
Total 11.950.000
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P006 Tgl Pesan : 02/03/2017
Pemesanan : Bp. Erwin Tgl Mulai : 04/03/2017
Jenis Produk : Meja Counter Tgl Selesai : 08/03/2017
(Uk. 100x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 2 Orang 250.000 3 1.500.000
TK_002 Upah Finishing 2 Orang 200.000 1 400.000
Total 1.900.000
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Furniture Asri” Meubel Banjarmasin
80
Maka biaya tenaga kerja langsung untuk 1 unit produk meja
counter adalah Rp 1.900.000 x 1 unit = Rp 1.900.000.
Tabel 31
Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Baby Box
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya tenaga kerja langsung untuk 1 unit produk meja
counter adalah Rp 1.800.000 x 1 unit = Rp 1.800.000.
c. Biaya Overhead Pabrik
1) Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya selain biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik meliputi
biaya bahan penolong, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya
tenaga kerja tidak langsung, biaya yang timbul akibat penilaian
terhadap aktiva tetap, biaya yang timbul akibat berlalunya waktu,
dan biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P007 Tgl Pesan : 10/03/2017
Pemesanan : Bp. Andre Tgl Mulai : 12/03/2017
Jenis Produk : Baby Box Tgl Selesai : 20/03/2017
(Uk. 100x200 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 1 Orang 200.000 7 1400.000
TK_002 Upah Finishing 1 Orang 350.000 1 400.000
Total 1.800.000
81
pengeluaran uang tunai. Adapun langkah-langkah dalam
menentukan tarif biaya overhead pabrik yaitu:
a) Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Terdapat 3 macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar
pembuatan anggaran biaya overhead pabrik, yaitu kapasitas praktis,
kapasitas normal, dan kapasitas sesungguhnya yang diharapkan.
Penentuan kapasitas praktis dan kapasitas normal dapat dilakukan
dengan lebih dulu menentukan kapasitas teoritis, yaitu volume
produksi yang dapat dihasilkan oleh pabrik.
Pada pembahasan ini, penulis menggunakan kapasitas normal
atau jangka panjang. Kapasitas produksi normal didasarkan pada
kapasitas produksi praktis dengan mempertimbangkan permintaan
terhadap produk. Dengan asumsi, dari pengalaman perusahaan
jumlah pesanan masing-masing produksi maksimumnya bisa
mencapai 5 sampai 10 produk dalam satu bulan. Hal ini
dikarenakan mengingat banyaknya proses produksi yang harus
dikerjakan untuk membuat sebuah furniture juga mengantisipasi
kesalahan-kesalahan yang dapat mengurangi nilai estetika dari
sebuah produk.
Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik harus
memperhitungkan biaya-biaya yang digunakan sebagai berikut:
82
(1) Biaya Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian
produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk
jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga
pokok produksi tersebut. Bahan penolong yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Tabel 32
Biaya Bahan Penolong
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017
Produk Nama Bahan Jumlah
Bahan Satuan Harga Satuan Total Harga
( a ) Kitchen
Set
Edging 17 lembar Rp 30.000 Rp 510.000
Lem kuning 17 Kaleng Rp 75.000 Rp 1.275.000
Lem putih 15 Kaleng Rp 25.000 Rp 375.000
Handle 21 Unit Rp 95.000 Rp 1.995.000
Rel 21 Unit Rp 85.000 Rp 1.785.000
Engsel 21 Unit Rp 75.000 Rp 1.575.000
Paku tembak 17 Kotak Rp 35.000 Rp 595.000
Isolasi kertas 17 Roll Rp 6.000 Rp 102.000
Amplas 17 Lembar Rp 6.000 Rp 102.000
Kaca polos 20 m2 Rp 150.000 Rp 3.000.000
Cermin brown 20 m2 Rp 500.000 Rp 10.000.000
Cermin black 20 m2 Rp 500.000 Rp 10.000.000
Kaca riben 20 m2 Rp 160.000 Rp 3.200.000
Kaca cermin 20 m2 Rp 300.000 Rp 6.000.000
Jumlah Biaya Bahan Penolong Rp 40.514.000
( b )
Partisi
dinding kaca
Lem silikon 30 Kotak Rp 110.000 Rp 3.300.000
Kain majun 5 Kilo Rp 25.000 Rp 125.000
Edging 15 lembar Rp 30.000 Rp 450.000
Jumlah Biaya Bahan Penolong Rp 3.875.000
( c )
Plafon
Cat tembok 7 Kaleng Rp 250.000 Rp 1.750.000
Perban plafon 10 Roll Rp 15.000 Rp 150.000
Amplas 8 lembar Rp 6.000 Rp 48.000
Paku tembak 6 Kotak Rp 35.000 Rp 210.000
83
Lanjutan
Jumlah Biaya Bahan Penolong Rp 2.158.000
( d )
Rak partisi 2
sisi
Edging 3 Lembar Rp 30.000 Rp 90.000
Lem kuning 3 Kaleng Rp 75.000 Rp 225.000
Lem putih 3 Kaleng Rp 25.000 Rp 75.000
Amplas 5 Lembar Rp 6.000 Rp 30.000
Paku tembak 4 Kotak Rp 35.000 Rp 140.000
Lem epoxy 2
komponen 3 kaleng Rp 165.000 Rp 495.000
Dempul 3 kaleng Rp 80.000 Rp 240.000
Tiner dasar 3 kaleng Rp 75.000 Rp 225.000
Tiner super 3 kaleng Rp 95.000 Rp 285.000
Cat tembok 3 kaleng Rp 180.000 Rp 540.000
Cat Epoxy 3 kaleng Rp 50.000 Rp 150.000
Clear gloss 3 kaleng Rp 70.000 Rp 210.000
Jumlah Biaya Bahan Penolong Rp 2.705.000
( e )
Rak display
sepatu
Edging 2 lembar Rp 30.000 Rp 60.000
Lem kuning 1 kaleng Rp 75.000 Rp 75.000
Lem putih 1 kaleng Rp 25.000 Rp 25.000
Handle 4 Unit Rp 95.000 Rp 380.000
Rel 4 Unit Rp 85.000 Rp 340.000
Engsel 4 Unit Rp 75.000 Rp 300.000
Paku tembak 4 Kotak Rp 35.000 Rp 140.000
Lem epoxy 2
komponen
1 kaleng Rp 165.000 Rp 165.000
Dempul 1 kaleng Rp 80.000 Rp 80.000
Tiner dasar 1 kaleng Rp 75.000 Rp 75.000
Tiner super 1 kaleng Rp 95.000 Rp 95.000
Cat tembok 1 kaleng Rp 180.000 Rp 180.000
Cat Epoxy 1 kaleng Rp 50.000 Rp 50.000
Amplas 2 lembar Rp 6.000 Rp 12.000
Clear doff 1 kaleng Rp 70.000 Rp 70.000
Clear gloss 1 kaleng Rp 70.000 Rp 70.000
Jumlah Biaya Bahan Penolong Rp 2.117.000
( f )
Meja Counter
Clear gross 2 kaleng Rp 70.000 Rp 140.000
Amplas 8 lembar Rp 6.000 Rp 48.000
Paku tembak 1 Kotak Rp 35.000 Rp 35.000
Tiner dasar 1 kaleng Rp 75.000 Rp 75.000
Kain majun 1 Kilo Rp 25.000 Rp 25.000
Handle 2 Unit Rp 95.000 Rp 190.000
Edging 4 Unit Rp 30.000 Rp 120.000
Rel 4 Unit Rp 85.000 Rp 340.000
Lem putih 1 kaleng Rp 25.000 Rp 25.000
84
Lanjutan
Jumlah Biaya Bahan Penolong Rp 998.000
( g )
Baby Box
Lem epoxy 2
komponen 2 Kaleng Rp 165.000 Rp 330.000
Dempul 2 Kaleng Rp 80.000 Rp 160.000
Tiner dasar 2 Kaleng Rp 75.000 Rp 150.000
Cat tembok 2 Kaleng Rp 180.000 Rp 360.000
Cat Epoxy 2 Kaleng Rp 50.000 Rp 100.000
Amplas 6 lembar Rp 6.000 Rp 36.000
Clear doff 2 Kaleng Rp 70.000 Rp 140.000
Edging 2 Unit Rp 30.000 Rp 60.000
Paku tembak 2 Kotak Rp 35.000 Rp 70.000
Lem putih 2 Kaleng Rp 25.000 Rp 50.000
Jumlah Biaya Bahan Penolong Rp 1.456.000
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
(2) Biaya Pemeliharaan Aset Tetap
Biaya pemeliharaan aset tetap yang dikeluarkan oleh
perusahaan selama bulan januari sampai maret 2017 sebesar Rp
130.000. Biaya ini digunakan untuk pemeliharaan sebuah genset
selama 2 bulan, yaitu bulan februari dan maret 2017 dengan
menggunakan bahan bakar minyak, yaitu bensin. Harga bensin
per liter sebesar Rp 6.500 x 10 liter = Rp 65.000 x 2 bulan = Rp
130.000.
(3) Biaya depresiasi aktiva tetap
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin menggunakan
aktiva tetap dalam proses produksinya, sehingga perlu
didepresiasikan dan dibebankan kepada produk pesanan yang
ditentukan atas dasar tarif yang ditentukan dimuka.
85
Penulis memperhitungkan depresiasi aktiva tetap dengan
menggunakan metode garis lurus. Metode ini merupakan
metode yang paling sederhana dan paling banyak digunakan.
Dengan menggunakan metode garis lurus, penulis membagi
depresiasi dengan menggunakan harga perolehan dikurang
dengan nilai sisa dan dibagi dengan taksiran umum kegunaan.
Tabel 33
Daftar Kepemilikan Aset Tetap
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Aset Tetap Jumlah
(Unit)
Tahun
Perolehan
Umur
Kegunaan
Harga
Perolehan
Jumlah Harga
Perolehan
1. Mesin Potong 2 2011 7 Tahun Rp 2.500.000 Rp 5.000.000
2. Mesin Gerinda 2 2012 6 Tahun Rp 700.000 Rp 1.400.000
3. Mesin Gergaji Belah 1 2014 4 Tahun Rp 8.500.000 Rp 8.500.000
4. Mesin Ketam Tangan 3 2011 5 Tahun Rp 410.000 Rp 1.230.000
5. Meteran 4 2012 2 Tahun Rp 25.000 Rp 100.000
6. Penggaris Besi Siku 3 2012 3 Tahun Rp 15.000 Rp 45.000
7. Jig Saw 2 2013 5 Tahun Rp 800.000 Rp 1.600.000
8. Circular Saw 3 2014 5 Tahun Rp 1.250.000 Rp 3.750.000
9. Mesin Bor 2 2013 3 Tahun Rp 1.700.000 Rp 3.400.000
10. Kompressor 1 2013 6 Tahun Rp 1.800.000 Rp 1.800.000
11. Genset 1 2012 8 Tahun Rp 7.500.000 Rp 7.500.000
12. Bangunan 1 2003 10 Tahun Rp 25.000.000 Rp 25.000.000
13. Mobil Pick Up 1 2006 20 Tahun Rp145.000.000 Rp 145.000.000
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
86
Berikut ini adalah perhitungan penyusutan masing-masing
aktiva tetap yang dimiliki “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
berdasarkan dengan aktiva tetap yang digunakan pada proses
produksi, antara lain:
( a ) Mesin potong dengan harga perolehan Rp 2.500.000 dengan
perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 7 tahun.
= Rp 357.142,86 / tahun
= Rp 357.142,86 / 12 = Rp 29.761,90 / bulan
( b ) Mesin gerinda dengan harga perolehan Rp 700.000 dengan
perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 6 tahun.
= Rp 116.666,67 / tahun
= Rp 116.666,67 / 12 = Rp 9.722,22 / bulan
( c ) Mesin gergaji belah dengan harga perolehan Rp 8.500.000
dengan perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 4 tahun.
= Rp 2.125.000 / tahun
= Rp 2.125.000 / 12 = Rp 177.083,33 / bulan
87
( d ) Mesin ketam tangan dengan harga perolehan Rp 410.000 dengan
perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 5 tahun.
= Rp 82.000 / tahun
= Rp 82.000 / 12 = Rp 6.833,33 / bulan
( e ) Penggaris Besi Siku dengan harga perolehan Rp 15.000 dengan
perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 3 tahun.
= Rp 5.000 / tahun
= Rp 5.000 / 12 = Rp 416,67 / bulan
( f ) Jig saw dengan harga perolehan Rp 800.000 dengan perkiraan
nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 5 tahun.
= Rp 160.000 / tahun
= Rp 160.000 / 12 = Rp 13.333,33 / bulan
( g ) Circular saw dengan harga perolehan Rp 1.250.000 dengan
perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 5 tahun.
= Rp 250.000 / tahun
= Rp 250.000 / 12 = Rp 20.833,33 / bulan
88
( h ) Mesin bor dengan harga perolehan Rp 1.700.000 dengan
perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 3 tahun.
= Rp 566.666,67 / tahun
= Rp 566.666,67 / 12 = Rp 47.222,22 / bulan
( i ) Kompressor dengan harga perolehan Rp 1.800.000 dengan
perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 6 tahun.
= Rp 300.000 / tahun
= Rp 300.000 / 12 = Rp 25.000 / bulan
( j ) Genset dengan harga perolehan Rp 7.500.000 dengan perkiraan
nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 8 tahun.
= Rp 937.500 / tahun
= Rp 937.500 / 12 = Rp 78.125 / bulan
( k ) Bangunan dengan harga perolehan Rp 25.000.000 dengan
perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 10 tahun.
= Rp 1.000.000 / tahun
= Rp 1.000.000 / 12 = Rp 83.333,33 / bulan
89
( l ) Mobil pick up dengan harga perolehan Rp 145.000.000 dengan
perkiraan nilai sisa Rp 75.000.000 dan umur ekonomisnya 20
tahun.
= Rp 3.500.000 / tahun
= Rp 3.500.000 / 12 = Rp 291.666,67 / bulan
(4) Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan
pengeluaran uang tunai
Penggunaan listrik dan air pada perusahaan “Asri
Furniture” Meubel Banjarmasin ditaksir sebesar Rp
600.000/bulan, sedangkan biaya air ditaksir sebesar Rp
200.000/bulan. Biaya listrik dan air perbulan dihitung
berdasarkan banyaknya total produksi yang dipesan, diantaranya
adalah sebagai berikut.
Biaya Listrik dan Air bulan Januari untuk masing-masing
produk:
90
Biaya Listrik dan Air bulan Februari untuk masing-masing
produk:
Biaya Listrik dan Air bulan Maret untuk masing-masing produk:
Sehingga, biaya listrik yang dibayarkan selama periode
januari sampai maret 2017 berjumlah sebesar Rp 1.800.000 dan
biaya air sebesar Rp 600.000 untuk semua produk dan
disesuaikan dengan pemakaian.
91
Dari perhitungan biaya yang telah dilakukan, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan penyusunan anggaran biaya overhead
pabrik. Berikut anggaran biaya overhead pabrik sebagai berikut:
Tabel 34
Daftar Omzet Penjualan “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Periode Januari s.d Maret 2017
No. Bulan Nama Produk Omzet
Penjualan Persentase
1.
Januari
Kitchen set
(Uk. 1500x240 cm) Rp 180.000.000 59,38 %
2. Partisi dinding kaca
(Uk. 900x400 cm Rp 37.800.000 12,47 %
3.
Februari
Plafon
(Uk. 108,4x40 cm) Rp 27.370.000 9,03 %
4. Rak partisi 2 sisi
(Uk. 300x288 cm) Rp 25.920.000 8,56 %
5. Rak display sepatu
(Uk. 300x288 cm) Rp 21.600.000 7,13 %
6.
Maret
Meja counter
(Uk. 100x40 cm) Rp 4.900.000 1,62 %
7. Baby Box
(Uk. 100x200 cm) Rp 5.500.000 1,81 %
Total Rp 303.090.000 100 %
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin
Tabel 35
Persentase Bangunan
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Bagian Luas Bangunan Persentasi Pemakaian
1. Bagian Produksi 280 Meter 70 %
2. Bagian Finishing 120 Meter 30 %
Jumlah 400 Meter 100 %
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
92
Perhitungan persentasinya yaitu:
Bagian Produksi : x 100 % = 70 %
Bagian Finishing : x 100 % = 30 %
Tabel 36
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Januari 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Kitchen Set
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Perhitungan Jumlah
1. Penyusutan Mesin Potong 59,38% x Rp 29.761,90
Rp 17.672,62
2. Penyusutan Mesin Gerinda 59,38% x Rp 9.722,22
Rp 5.773,05
3. Penyusutan Mesin Gergaji
Belah 59,38% x Rp 177.083,33
Rp 105.152,08
4. Penyusutan Mesin Ketam
Tangan 59,38% x Rp 6.833,33
Rp 4.057,63
5. Penyusutan Penggaris Besi
Siku 59,38% x Rp 416,67
Rp 247,42
6. Penyusutan Jig Saw 59,38% x Rp 13.333,33
Rp 7.917,33
7. Penyusutan Circular Saw 59,38% x Rp 20.833,33
Rp 12.370,83
8. Penyusutan Mesin Bor 59,38% x Rp 47.222,22
Rp 28.040,56
9. Penyusutan Kompressor 59,38% x Rp 25.000,00
Rp 14.845,00
10. Penyusutan Genset 59,38% x Rp 78.125,00
Rp 46.390,63
11. Penyusutan Bangunan 59,38% x Rp 83.333,33
Rp 49.483,33
12. Penyusutan Mobil Pick Up 59,38% x Rp 291.666,67
Rp 173.191,67
13. Biaya Listrik 59,38% x Rp 300.000,00
Rp 178.140,00
14. Biaya Air 59,38% x Rp 100.000,00
Rp 59.380,00
15. Biaya Bahan Penolong 100% x Rp 40.514.000
Rp 40.514.000
Jumlah Rp 41.216.662,16
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
93
Tabel 37
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Januari 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Partisi Dinding Kaca
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Perhitungan Jumlah
1. Penyusutan Mesin Potong 12,47% x Rp 29.761,90
Rp 3.711,31
2. Penyusutan Mesin Gerinda 12,47% x Rp 9.722,22
Rp 1.212,36
3. Penyusutan Mesin Gergaji
Belah 12,47% x Rp 177.083,33
Rp 22.082,29
4. Penyusutan Mesin Ketam
Tangan
12,47% x Rp 6.833,33
Rp 852,12
5. Penyusutan Penggaris Besi
Siku
12,47% x Rp 416,67
Rp 51,96
6. Penyusutan Jig Saw 12,47% x Rp 13.333,33
Rp 1.662,67
7. Penyusutan Circular Saw 12,47% x Rp 20.833,33
Rp 2.597,92
8. Penyusutan Mesin Bor 12,47% x Rp 47.722,22
Rp 5.888,61
9. Penyusutan Kompressor 12,47% x Rp 25.000,00
Rp 3.117,50
10. Penyusutan Genset 12,47% x Rp 78.125,00 Rp 9.742,19
11. Penyusutan Bangunan 12,47% x Rp 83.333,33
Rp 10.391,67
12. Penyusutan Mobil Pick Up 12,47% x Rp 291.666,67 Rp 208.333,33 Rp 604.166,67
Rp 36.370,83
13. Biaya Listrik 12,47% x Rp 300.000,00
Rp 37.410,00
14. Biaya Air 12,47% x Rp 100.000,00
Rp 12.470,00
15. Biaya Bahan Penolong 100% x Rp3.875.000,00
Rp 3.875.000,00
Jumlah Rp 4.022.561,42
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 38
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Febuari 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Plafon
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Perhitungan Jumlah
1. Penyusutan Mesin Potong 9,03% x Rp 29.761,90 Rp 13.333,33
Rp 2.687,50
2. Penyusutan Mesin Gerinda 9,03% x Rp 9.722,22
Rp 877,92
3. Penyusutan Mesin Gergaji
Belah 9,03% x Rp 177.083,33
Rp 15.990,62
4. Penyusutan Mesin Ketam
Tangan
9,03% x Rp 6.833,33
Rp 617,05
94
Lanjutan
5. Penyusutan Penggaris Besi
Siku
9,03% x Rp 416,67
Rp 37,63
6. Penyusutan Jig Saw 9,03% x Rp 13.333,33
Rp 1.204,00
7. Penyusutan Circular Saw 9,03% x Rp 20.833,33
Rp 1.881,25
8. Penyusutan Mesin Bor 9,03% x Rp 47.722,22
Rp 4.264,17
9. Penyusutan Kompressor 9,03% x Rp 25.000,00
Rp 2.257,50
10. Penyusutan Genset 9,03% x Rp 78.125,00
Rp 7.054,69
11. Penyusutan Bangunan 9,03% x Rp 83.333,33
Rp 7.525,00
12. Penyusutan Mobil Pick Up 9,03% x Rp 291.666,67
Rp 26.337,50
13. Biaya Listrik 9,03% x Rp 200.000,00
Rp 18.060,00
14. Biaya Air 9,03% x Rp 66.666,67
Rp 6.020,00
15. Biaya Bahan Penolong 100% x Rp2.158.000,00
Rp 2.158.000,00
Jumlah Rp 2.252.814,82
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 39
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Febuari 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Rak partisi 2 sisi
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Perhitungan Jumlah
1. Penyusutan Mesin Potong 8,56% x Rp 29.761,90 Rp
13.333,33
Rp 2.547,62
2. Penyusutan Mesin Gerinda 8,56% x Rp 9.722,22
Rp 832,22
3. Penyusutan Mesin Gergaji
Belah 8,56% x Rp 177.083,33 12,47%
Rp 15.158,33
4. Penyusutan Mesin Ketam
Tangan 8,56% x Rp 6.833,33 12,47%
Rp 584,93
5. Penyusutan Penggaris Besi
Siku 8,56% x Rp 416,67 12,47%
Rp 35,67
6. Penyusutan Jig Saw 8,56% x Rp 13.333,33
Rp 1.141,33
7. Penyusutan Circular Saw 8,56% x Rp 20.833,33
Rp 1.783,33
8. Penyusutan Mesin Bor 8,56% x Rp 47.722,22
Rp 4.042,22
9. Penyusutan Kompressor 8,56% x Rp 25.000,00
Rp 2.140,00
10. Penyusutan Genset 8,56% x Rp 78.125,00
Rp 6.687,50
11. Penyusutan Bangunan 8,56% x Rp 83.333,33
Rp 7.133,33
12. Penyusutan Mobil Pick Up 8,56% x Rp 291.666,67 Rp 604.166,67
Rp 24.966,67
13. Biaya Pemeliharaan Aset
Tetap 8,56% x Rp 65.000,00
Rp 5.564,00
14. Biaya Listrik 8,56% x 70% x Rp 200.000,00
Rp 11.984,00
95
Lanjutan
15. Biaya Air 8,56% x 100% x Rp 66.666,67
Rp 5.706,67
16. Biaya Bahan Penolong 100% x Rp2.705.000,00
Rp 2.705.000,00
Jumlah Rp 2.795.307,83
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 40
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Febuari 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Rak Display Sepatu
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Perhitungan Jumlah
1. Penyusutan Mesin Potong 7,13% x Rp 29.761,90 Rp 13.333,33
Rp 2.122,02
2. Penyusutan Mesin Gerinda 7,13% x Rp 9.722,22
Rp 693,19
3. Penyusutan Mesin Gergaji
Belah 7,13% x Rp 177.083,33 12,47%
Rp 12.626,04
4. Penyusutan Mesin Ketam
Tangan 7,13% x Rp 6.833,33 12,47%
Rp 487,22
5. Penyusutan Penggaris Besi
Siku 7,13% x Rp 416,67 12,47%
Rp 29,71
6. Penyusutan Jig Saw 7,13% x Rp 13.333,33
Rp 950,67
7. Penyusutan Circular Saw 7,13% x Rp 20.833,33
Rp 1.485,42
8. Penyusutan Mesin Bor 7,13% x Rp 47.722,22
Rp 3.366,94
9. Penyusutan Kompressor 7,13% x Rp 25.000,00
Rp 1.782,50
10. Penyusutan Genset 7,13% x Rp 78.125,00
Rp 5.570,31
11. Penyusutan Bangunan 7,13% x Rp 83.333,33
Rp 5.941,67
12. Penyusutan Mobil Pick Up 7,13% x Rp 291.666,67 Rp 604.166,67
Rp 20.795,83
13. Biaya Listrik 7,13% x 100% x Rp 200.000,00
Rp 14.260,00
14. Biaya Air 7,13% x 100% x Rp 66.666,67
Rp 4.753,33
15. Biaya Bahan Penolong 100% x Rp2.117.000,00
Rp 2.117.000,00
Jumlah Rp 2.191.864,36
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
96
Tabel 41
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Maret 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Meja Counter
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Perhitungan Jumlah
1. Penyusutan Mesin Potong 1,62% x Rp 29.761,90 Rp 13.333,33
Rp 482,14
2. Penyusutan Mesin Gerinda 1,62% x Rp 9.722,22
Rp 157,50
3. Penyusutan Mesin Gergaji
Belah 1,62% x Rp 177.083,33 12,47%
Rp 2.868,75
4. Penyusutan Mesin Ketam
Tangan 1,62% x Rp 6.833,33 12,47%
Rp 110,70
5. Penyusutan Penggaris Besi
Siku 1,62% x Rp 416,67 12,47%
Rp 6,75
6. Penyusutan Jig Saw 1,62% x Rp 13.333,33
Rp 216,00
7. Penyusutan Circular Saw 1,62% x Rp 20.833,33
Rp 337,50
8. Penyusutan Mesin Bor 1,62% x Rp 47.722,22
Rp 765,00
9. Penyusutan Kompressor 1,62% x Rp 25.000,00
Rp 405,00
10. Penyusutan Genset 1,62% x Rp 78.125,00
Rp 1.265,63
11. Penyusutan Bangunan 1,62% x Rp 83.333,33
Rp 1.350,00
12. Penyusutan Mobil Pick Up 1,62% x Rp 291.666,67 Rp 604.166,67
Rp 4.725,00
13. Biaya Listrik 1,62% x 100% x Rp 300.000,00
Rp 4.860,00
14. Biaya Air 1,62% x 100% x Rp 100.000,00
Rp 1.620,00
15. Biaya Bahan Penolong 100% x Rp 998.000,00
Rp 998.000,00
Jumlah Rp 1.017.169,97
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 42
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Bulan Maret 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Baby Box
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Perhitungan Jumlah
1. Penyusutan Mesin Potong 1,81% x Rp 29.761,90 Rp 13.333,33
Rp 538,69
2. Penyusutan Mesin Gerinda 1,81% x Rp 9.722,22
Rp 175,97
3. Penyusutan Mesin Gergaji
Belah 1,81% x Rp 177.083,33 12,47%
Rp 3.205,21
4. Penyusutan Mesin Ketam
Tangan 1,81% x Rp 6.833,33 12,47%
Rp 123,68
97
Lanjutan
5. Penyusutan Penggaris Besi
Siku
1,81% x Rp 416,67 12,47%
Rp 7,54
6. Penyusutan Jig Saw 1,81% x Rp 13.333,33
Rp 241,33
7. Penyusutan Circular Saw 1,81% x Rp 20.833,33
Rp 377,08
8. Penyusutan Mesin Bor 1,81% x Rp 47.722,22
Rp 854,72
9. Penyusutan Kompressor 1,81% x Rp 25.000,00
Rp 452,50
10. Penyusutan Genset 1,81% x Rp 78.125,00
Rp 1.414,06
11. Penyusutan Bangunan 1,81% x Rp 83.333,33
Rp 1.508,33
12. Penyusutan Mobil Pick Up 1,81% x Rp 291.666,67 Rp 604.166,67
Rp 5.279,17
13. Biaya Pemeliharaan Aset
Tetap 1,81% x Rp 65.000,00
Rp 1.176,50
14. Biaya Listrik 1,81% x 70% x Rp 300.000,00
Rp 3.801,00
15. Biaya Air 1,81% x 100% x Rp 100.000,00
Rp 1.801,00
16. Biaya Bahan Penolong 100% x Rp1.456.000,00
Rp 1.456.000,00
Jumlah Rp 1.476.965,80
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
b) Menentukan dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada
produk
Penulis menggunakan metode satuan produk sebagai dasar
pembebanan Biaya Overhead Pabrik.
c) Menghitung tarif biaya overhead pabrik
Dari data tersebut dapat dihitung tarif biaya overhead pabrik
per unit produk, yaitu:
Berikut perhitungan tarif overhead pabrik yang dibebankan
untuk masing-masing produk dengan menggunakan metode satuan
produk.
98
1) Kitchen Set
= Rp 41.216.662,16
2) Partisi Dinding Kaca
= Rp 4.022.561,42
3) Plafon
= Rp 2.252.814,82
4) Rak partisi 2 sisi
= Rp 2.795.307,83
5) Rak Display Sepatu
= Rp 2.191.864,86
6) Meja Counter
= Rp 1.017.169,97
7) Baby Box
= Rp 1.476.965,80
2) Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Adapun biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dalam
pengolahan proses produksi adalah sebagai berikut:
99
Tabel 43
Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Bulan Januari 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Kitchen Set
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Jumlah
1. Biaya Bahan Penolong Rp 40.514.000,00
2. Biaya Listrik Rp 300.000,00
3. Biaya Air Rp 100.000,00
4. Penyusutan Mesin Potong Rp 29.761,90
5. Penyusutan Mesin Gerinda Rp 9.722,22
6. Penyusutan Mesin Gergaji Belah Rp 177.083,33
7. Penyusutan Mesin Ketam Tangan Rp 6.833,33
8. Penyusutan Penggaris Besi Siku Rp 416,67
9. Penyusutan Jig Saw Rp 13.333,33
10. Penyusutan Circular Saw Rp 20.833,33
11. Penyusutan Mesin Bor Rp 47.222,22
12. Penyusutan Kompressor Rp 25.000,00
13. Penyusutan Genset Rp 78.125,00
14. Penyusutan Bangunan Rp 83.333,33
15. Penyusutan Mobil Pick Up Rp 291.666,67
Jumlah Rp 41.697.331,35
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 44
Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Bulan Januari 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Partisi Dinding Kaca
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Jumlah
1. Biaya Bahan Penolong Rp 3.875.000,00
2. Biaya Listrik Rp 300.000,00
3. Biaya Air Rp 100.000,00
4. Penyusutan Mesin Potong Rp 29.761,90
5. Penyusutan Mesin Gerinda Rp 9.722,22
6. Penyusutan Mesin Gergaji Belah Rp 177.083,33
7. Penyusutan Mesin Ketam Tangan Rp 6.833,33
8. Penyusutan Penggaris Besi Siku Rp 416,67
9. Penyusutan Jig Saw Rp 13.333,33
10. Penyusutan Circular Saw Rp 20.833,33
11. Penyusutan Mesin Bor Rp 47.222,22
12. Penyusutan Kompressor Rp 25.000,00
100
Lanjutan
13. Penyusutan Genset Rp 78.125,00
14. Penyusutan Bangunan Rp 83.333,33
15. Penyusutan Mobil Pick Up Rp 291.666,67
Jumlah Rp 5.058.331,35
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 45
Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Bulan Febuari 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Plafon
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Jumlah
1. Biaya Bahan Penolong Rp 2.158.000,00
2. Biaya Listrik Rp 200.000,00
3. Biaya Air Rp 66.666,67
4. Penyusutan Mesin Potong Rp 29.761,90
5. Penyusutan Mesin Gerinda Rp 9.722,22
6. Penyusutan Mesin Gergaji Belah Rp 177.083,33
7. Penyusutan Mesin Ketam Tangan Rp 6.833,33
8. Penyusutan Penggaris Besi Siku Rp 416,67
9. Penyusutan Jig Saw Rp 13.333,33
10. Penyusutan Circular Saw Rp 20.833,33
11. Penyusutan Mesin Bor Rp 47.222,22
12. Penyusutan Kompressor Rp 25.000,00
13. Penyusutan Genset Rp 78.125,00
14. Penyusutan Bangunan Rp 83.333,33
15. Penyusutan Mobil Pick Up Rp 291.666,67
Jumlah Rp 3.207.998,02
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 46
Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Bulan Febuari 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Rak partisi 2 sisi
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Jumlah
1. Biaya Bahan Penolong Rp 2.705.000,00
2. Biaya Listrik Rp 200.000,00
3. Biaya Air Rp 66.666,67
4. Penyusutan Mesin Potong Rp 29.761,90
5. Penyusutan Mesin Gerinda Rp 9.722,22
6. Penyusutan Mesin Gergaji Belah Rp 177.083,33
7. Penyusutan Mesin Ketam Tangan Rp 6.833,33
8. Penyusutan Penggaris Besi Siku Rp 416,67
101
Lanjutan
9. Penyusutan Jig Saw Rp 13.333,33
10. Penyusutan Circular Saw Rp 20.833,33
11. Penyusutan Mesin Bor Rp 47.222,22
12. Penyusutan Kompressor Rp 25.000,00
13. Penyusutan Genset Rp 78.125,00
14. Penyusutan Bangunan Rp 83.333,33
15. Penyusutan Mobil Pick Up Rp 291.666,67
16. Biaya Pemeliharaan Aset Tetap Rp 65.000,00
Jumlah Rp 3.819.997,79
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 47
Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Bulan Febuari 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Rak Display Sepatu
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Jumlah
1. Biaya Bahan Penolong Rp 2.117.000,00
2. Biaya Listrik Rp 200.000,00
3. Biaya Air Rp 66.666,67
4. Penyusutan Mesin Potong Rp 29.761,90
5. Penyusutan Mesin Gerinda Rp 9.722,22
6. Penyusutan Mesin Gergaji Belah Rp 177.083,33
7. Penyusutan Mesin Ketam Tangan Rp 6.833,33
8. Penyusutan Penggaris Besi Siku Rp 416,67
9. Penyusutan Jig Saw Rp 13.333,33
10. Penyusutan Circular Saw Rp 20.833,33
11. Penyusutan Mesin Bor Rp 47.222,22
12. Penyusutan Kompressor Rp 25.000,00
13. Penyusutan Genset Rp 78.125,00
14. Penyusutan Bangunan Rp 83.333,33
15. Penyusutan Mobil Pick Up Rp 291.666,67
Jumlah Rp 3.166.997,79
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
102
Tabel 48
Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Bulan Maret 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Meja Counter
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Jumlah
1. Biaya Bahan Penolong Rp 998.000,00
2. Biaya Listrik Rp 300.000,00
3. Biaya Air Rp 100.000,00
4. Penyusutan Mesin Potong Rp 29.761,90
5. Penyusutan Mesin Gerinda Rp 9.722,22
6. Penyusutan Mesin Gergaji Belah Rp 177.083,33
7. Penyusutan Mesin Ketam Tangan Rp 6.833,33
8. Penyusutan Penggaris Besi Siku Rp 416,67
9. Penyusutan Jig Saw Rp 13.333,33
10. Penyusutan Circular Saw Rp 20.833,33
11. Penyusutan Mesin Bor Rp 47.222,22
12. Penyusutan Kompressor Rp 25.000,00
13. Penyusutan Genset Rp 78.125,00
14. Penyusutan Bangunan Rp 83.333,33
15. Penyusutan Mobil Pick Up Rp 291.666,67
Jumlah Rp 2.181.331,12
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 49
Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Bulan Maret 2017
Atas Dasar Kapasitas Normal pada Produk Baby Box
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Nama Elemen Jumlah
1. Biaya Bahan Penolong Rp 1.456.000,00
2. Biaya Listrik Rp 300.000,00
3. Biaya Air Rp 100.000,00
4. Penyusutan Mesin Potong Rp 29.761,90
5. Penyusutan Mesin Gerinda Rp 9.722,22
6. Penyusutan Mesin Gergaji Belah Rp 177.083,33
7. Penyusutan Mesin Ketam Tangan Rp 6.833,33
8. Penyusutan Penggaris Besi Siku Rp 416,67
9. Penyusutan Jig Saw Rp 13.333,33
10. Penyusutan Circular Saw Rp 20.833,33
11. Penyusutan Mesin Bor Rp 47.222,22
12. Penyusutan Kompressor Rp 25.000,00
13. Penyusutan Genset Rp 78.125,00
14. Penyusutan Bangunan Rp 83.333,33
103
Lanjutan
15. Penyusutan Mobil Pick Up Rp 291.666,67
16. Biaya Pemeliharaan Aset Tetap Rp 65.000,00
Jumlah Rp 2.704.331,12
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
3) Selisih Biaya Overhead Pabrik
Selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk dengan
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya yang terjadi dalam suatu periode
akuntansi ditentukan dengan menghitung saldo rekening biaya overhead
pabrik sesungguhnya. Selisih biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
terjadi untuk setiap produk adalah sebagai berikut:
a) Kitchen Set
BOHP Sesungguhnya : Rp 41.697.331,35
BOHP Dibebankan : Rp 41.216.662,16 –
Selisih BOHP : Rp 480.669,19
b) Partisi Dinding Kaca
BOHP Sesungguhnya : Rp 5.058.331,35
BOHP Dibebankan : Rp 4.022.561,42 –
Selisih BOHP : Rp 1.035.769,93
c) Plafon
BOHP Sesungguhnya : Rp 3.207.998,02
BOHP Dibebankan : Rp 2.252.814,82 –
Selisih BOHP : Rp 955.183,20
104
d) Rak partisi 2 sisi
BOHP Sesungguhnya : Rp 3.819.997,79
BOHP Dibebankan : Rp 2.795.307,83 –
Selisih BOHP : Rp 1.024.689,96
e) Rak Display Sepatu
BOHP Sesungguhnya : Rp 3.166.997,79
BOHP Dibebankan : Rp 2.191.864,86 –
Selisih BOHP : Rp 975.132,93
f) Meja Counter
BOHP Sesungguhnya : Rp 2.181.331,12
BOHP Dibebankan : Rp 1.017.169,97 –
Selisih BOHP : Rp 1.164.161,15
g) Baby Box
BOHP Sesungguhnya : Rp 2.704.331,12
BOHP Dibebankan : Rp 1.476.965,80 –
Selisih BOHP : Rp 1.227.365,32
Setelah menghitung tarif biaya overhead pabrik, langkah selanjutnya
adalah membuat membuat kartu biaya overhead pabrik untuk produk
berdasarkan pesanan selama bulan januari sampai dengan maret 2017
berikut ini:
105
(1) Biaya Overhead Pabrik produk Kitchen Set
Tabel 50
Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Kitchen Set
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya overhead pabrik untuk 1 unit produk kitchen set
adalah Rp 41.216.662,16 x 1 unit = Rp 41.216.662,16.
(2) Biaya Overhead Pabrik produk Partisi Dinding Kaca
Tabel 51
Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Partisi Dinding Kaca
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya overhead pabrik untuk 1 unit produk partisi
dinding kaca adalah Rp 4.022.561,42 x 1 unit = Rp 4.022.561,42.
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P001 Tgl Pesan : 02/01/2017
Pemesanan : Bp. Hendry Tgl Mulai : 04/01/2017
Jenis Produk : Kitchen Set Tgl Selesai : 18/01/2017
(Uk. 1500x240 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 41.216.662,16 41.216.662,16
Total 41.216.662,16
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P002 Tgl Pesan : 20/01/2017
Pemesanan : Café RS Mitra Tgl Mulai : 20/01/2017
Jenis Produk : Partisi Dinding Kaca Tgl Selesai : 29/01/2017
(Uk. 900x400 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 4.022.561,42 4.022.561,42
Total 4.022.561,42
106
(3) Biaya Overhead Pabrik produk Plafon
Tabel 52
Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Plafon
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya overhead pabrik untuk 1 unit produk plafon adalah
Rp 2.252.814,82 x 1 unit = Rp 2.252.814,82.
(4) Biaya Overhead Pabrik produk Rak partisi 2 sisi
Tabel 53
Kartu Biaya Overhead Pabrik
Produk Rak partisi 2 sisi
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya overhead pabrik untuk 1 unit produk rak diplay
sepatu 2 sisi adalah Rp 2.795.307,83 x 1 unit = Rp 2.795.307,83.
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P003 Tgl Pesan : 01/02/2017
Pemesanan : Rattan Inn Tgl Mulai : 02/02/2017
Jenis Produk : Plafon Tgl Selesai : 11/02/2017
(Uk. 108,4x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 2.252.814,82 2.252.814,82
Total 2.252.814,82
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P004 Tgl Pesan : 11/02/2017
Pemesanan : Bp. Ian Tgl Mulai : 11/02/2017
Jenis Produk : Rak partisi 2 sisi Tgl Selesai : 19/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 2.795.307,83 2.795.307,83
Total 2.795.307,83
107
(5) Biaya Overhead Pabrik produk Rak Display Sepatu
Tabel 54
Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Rak Display Sepatu
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya overhead pabrik untuk 1 unit produk rak display
sepatu adalah Rp 2.191.864,86 x 1 unit = Rp 2.191.864,86.
(6) Biaya Overhead Pabrik produk Meja Counter
Tabel 55
Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Meja Counter
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya overhead pabrik untuk 1 unit produk meja counter
adalah Rp 1.017.169,97 x 1 unit = Rp 1.017.169,97.
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P005 Tgl Pesan : 19/02/2017
Pemesanan : Toko Sepatu Giant Tgl Mulai : 20/02/2017
Jenis Produk : Rak Display Sepatu Tgl Selesai : 28/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 2.191.864,86 2.191.864,86
Total 2.191.864,86
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P006 Tgl Pesan : 02/03/2017
Pemesanan : Bp. Erwin Tgl Mulai : 04/03/2017
Jenis Produk : Meja Counter Tgl Selesai : 08/03/2017
(Uk. 100x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 1.017.169,97 1.017.169,97
Total 1.017.169,97
108
(7) Biaya Overhead Pabrik produk Baby Box
Tabel 56
Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Baby Box
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Maka biaya overhead pabrik untuk 1 unit produk baby box adalah
Rp 1.476.965,80 x 1 unit = Rp 1.476.965,80.
d. Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Terdapat upah bagian
pengiriman dalam perusahaan “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
dengan biaya sekali angkut sebesar Rp 350.000.
Setelah selesai dilakukan perhitungan biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, maka langkah
selanjutnya adalah memasukkan ke dalam kartu harga pokok pesanan.
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P007 Tgl Pesan : 10/03/2017
Pemesanan : Bp. Andre Tgl Mulai : 12/03/2017
Jenis Produk : Baby Box Tgl Selesai : 20/03/2017
(Uk. 100x200 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 1.476.965,80 1.476.965,80
Total 1.476.965,80
109
Tabel 57
Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Kitchen Set
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Jadi jumlah harga pokok pesanan untuk 1 unit produk kitchen set
dengan ukuran 1500 x 240 cm adalah Rp 144.716.662,16. Sehingga,
KARTU HARGA POKOK PESANAN
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P001 Tgl Pesan : 02/01/2017
Pemesanan : Bp. Hendry Tgl Mulai : 04/01/2017
Jenis Produk : Kitchen Set Tgl Selesai : 18/01/2017
(Uk. 1500x240 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Plywood 244 x 122 cm 25 m2 325.000 8.125.000
BB_002 HPL Greenlam 123 x 245 cm 25 m2 700.000 17.500.000
BB_003 Granit 60 x 60 cm 25 m2 1.200.000 30.000.000
BB_004 Marmer 60 x 60 cm 25 m2 560.000 14.000.000
Total 69.625.000
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P001 Tgl Pesan : 02/01/2017
Pemesanan : Bp. Hendry Tgl Mulai : 04/01/2017
Jenis Produk : Kitchen Set Tgl Selesai : 18/01/2017
(Uk. 1500x240 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari) Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 8 Orang 400.000 10 32.000.000
TK_002 Upah Finishing 5 Orang 75.000 5 1.875.000
Total 33.875.000
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P001 Tgl Pesan : 02/01/2017
Pemesanan : Bp. Hendry Tgl Mulai : 04/01/2017
Jenis Produk : Kitchen Set Tgl Selesai : 18/01/2017
(Uk. 1500x240 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 41.216.662,16 41.216.662,16
Total 41.216.662,16
Total Biaya Produksi 144.716.662,16
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar Asri Furniture Banjarmasin
110
harga pokok produk untuk membuat 1 unit produk adalah sebagai
berikut:
Harga Pokok Pesanan = Rp 144.716.662,16 x 1
= Rp 144.716.662,16.
Berikut adalah perhitungan laba rugi dengan pendekatan full
costing, jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan adalah Rp
180.000.000 / unit untuk produk kitchen set:
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 58
Laporan Laba Rugi dengan Pendekatan Full Costing
Kitchen Set Ukuran 300 x 250 cm
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Pendapatan (Hasil Penjualan) Rp 180.000.00 0,00
Persediaan awal produk jadi Rp –
Persediaan awal produk dalam proses Rp –
Biaya produksi:
Biaya bahan baku Rp 69.625.000,00
Biaya tenaga kerja langsung Rp 33.875.000,00
Biaya overhead pabrik Rp 41.216.662,16+
Total Biaya Produksi Rp 144.716.662,16+
Rp 144.716.662,16
Persediaan Produk dalam proses akhir Rp - –
Harga Pokok Produksi Rp 144.716.662,16 +
Harga Pokok Produk yang tersedia untuk dijual Rp 144.716.662,16
Persediaan produk jadi akhir Rp - –
Harga pokok produk yang dijual Rp 144.716.662,16 -
Laba/rugi bruto Rp 35.283.337,84
Biaya Usaha:
Biaya Pemasaran Rp - +
Rp - –
Laba bersih usaha Rp 35.283.337,84
111
Tabel 59
Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Partisi Dinding Kaca
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Jadi jumlah harga pokok pesanan untuk 1 unit produk partisi
dinding kaca dengan ukuran 900 x 400 cm adalah Rp 28.522.561,42.
KARTU HARGA POKOK PESANAN
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P002 Tgl Pesan : 20/01/2017
Pemesanan : Café RS Mitra Tgl Mulai : 20/01/2017
Jenis Produk : Partisi Dinding Kaca Tgl Selesai : 29/01/2017
(Uk. 900x400 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Kaca Polos 244 x 183 cm 42 m2 150.000 6.300.000
BB_002 Hollow Galvalum 4 m 30 m 40.000 1.200.000
Total 7.500.000
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P002 Tgl Pesan : 20/01/2017
Pemesanan : Café RS Mitra Tgl Mulai : 20/01/2017
Jenis Produk : Partisi Dinding Kaca Tgl Selesai : 29/01/2017
(Uk. 900x400 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 8 Orang 250.000 7 14.000.000
TK_002 Upah Finishing 5 Orang 200.000 3 3.000.000
Total 17.000.000
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P002 Tgl Pesan : 20/01/2017
Pemesanan : Café RS Mitra Tgl Mulai : 20/01/2017
Jenis Produk : Partisi Dinding Kaca Tgl Selesai : 29/01/2017
(Uk. 900x400 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 4.022.561,42 4.022.561,42
Total 4.022.561,42
Total Biaya Produksi 28.522.561,42
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar Asri Furniture Meubel Banjarmasin
112
Sehingga, harga pokok produk untuk membuat 1 unit produk adalah
sebagai berikut:
Harga Pokok Pesanan = Rp 28.522.561,42 x 1
= Rp 28.522.561,42.
Berikut adalah perhitungan laba rugi dengan pendekatan full
costing, jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan adalah Rp
37.800.000 / unit untuk produk partisi dinding kaca:
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 60
Laporan Laba Rugi dengan Pendekatan Full Costing
Partisi Dinding Kaca Ukuran 900 x 400 cm
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Pendapatan (Hasil Penjualan) Rp 37.800.000,00
Persediaan awal produk jadi Rp –
Persediaan awal produk dalam proses Rp –
Biaya produksi:
Biaya bahan baku Rp 7.500.000,00
Biaya tenaga kerja langsung Rp 17.000.000,00
Biaya overhead pabrik Rp 4.022.561,42+
Total Biaya Produksi Rp 28.522.561,42 +
Rp 28.522.561,42
Persediaan Produk dalam proses akhir Rp - –
Harga Pokok Produksi Rp 28.522.561,42 +
Harga Pokok Produk yang tersedia untuk dijual Rp 28.522.561,42
Persediaan produk jadi akhir Rp - –
Harga pokok produk yang dijual Rp 28.522.561,42 -
Laba/rugi bruto Rp 9.277.438,58
Biaya Usaha:
Biaya Pemasaran Rp - +
Rp - –
Laba bersih usaha Rp 9.277.438,58
113
Tabel 61
Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Plafon
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
KARTU HARGA POKOK PESANAN
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P003 Tgl Pesan : 01/02/2017
Pemesanan : Rattan Inn Tgl Mulai : 02/02/2017
Jenis Produk : Plafon Tgl Selesai : 11/02/2017
(Uk. 108,4x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Kaca Kaso 10 x 5 cm 15 batang 45.000 675.000
BB_002 Hollow Galvalum 4 m 15 m 35.000 525.000
BB_003 Papan Bold 4 x 3 m 10 m2 60.000 600.000
BB_004 Cornice 4 m 10 batang 65.000 650.000
Total 2.450.000
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P003 Tgl Pesan : 01/02/2017
Pemesanan : Rattan Inn Tgl Mulai : 02/02/2017
Jenis Produk : Plafon Tgl Selesai : 11/02/2017
(Uk. 108,4x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 6 Orang 400.000 7 16.800.000
TK_002 Upah Finishing 2 Orang 75.000 3 450.000
Total 17.250.000
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P003 Tgl Pesan : 01/02/2017
Pemesanan : Rattan Inn Tgl Mulai : 02/02/2017
Jenis Produk : Plafon Tgl Selesai : 11/02/2017
(Uk. 108,4x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 2.252.814,82 2.252.814,82
Total 2.252.814,82
Total Biaya Produksi 21.952.814,82
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar Asri Furniture Meubel Banjarmasin
114
Jadi jumlah harga pokok pesanan untuk 1 unit produk plafon
dengan ukuran 108,4 x 40 cm adalah Rp 21.952.814,82. Sehingga, harga
pokok produk untuk membuat 1 unit produk adalah sebagai berikut:
Harga Pokok Pesanan = Rp 21.952.814,82 x 1
= Rp 21.952.814,82.
Berikut adalah perhitungan laba rugi dengan pendekatan full
costing, jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan adalah Rp
27.370.000 / unit untuk produk plafon:
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 62
Laporan Laba Rugi dengan Pendekatan Full Costing
Plafon Ukuran 900 x 400 cm
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Pendapatan (Hasil Penjualan) Rp 27.370.000,00
Persediaan awal produk jadi Rp –
Persediaan awal produk dalam proses Rp –
Biaya produksi:
Biaya bahan baku Rp 2.450.000,00
Biaya tenaga kerja langsung Rp 17.250.000,00
Biaya overhead pabrik Rp 2.252.814,82+
Total Biaya Produksi Rp 21.952.814,82 +
Rp 21.952.814,82
Persediaan Produk dalam proses akhir Rp - –
Harga Pokok Produksi Rp 21.952.814,82 +
Harga Pokok Produk yang tersedia untuk dijual Rp 21.952.814,82
Persediaan produk jadi akhir Rp - –
Harga pokok produk yang dijual Rp 21.952.814,82 -
Laba/rugi bruto Rp 5.417.185,18
Biaya Usaha:
Biaya Pemasaran Rp - +
Rp - –
Laba bersih usaha Rp 5.417.185,18
115
Tabel 63
Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Rak partisi 2 sisi
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
KARTU HARGA POKOK PESANAN
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P004 Tgl Pesan : 11/02/2017
Pemesanan : Bp. Ian Tgl Mulai : 11/02/2017
Jenis Produk : Rak partisi 2 sisi Tgl Selesai : 19/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Plywood 244 x 122 cm 4 m2 325.000 1.300.000
BB_002 HPL Tako 123 x 245 cm 4 m 145.000 580.000
Total 1.880.000
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P004 Tgl Pesan : 11/02/2017
Pemesanan : Bp. Ian Tgl Mulai : 11/02/2017
Jenis Produk : Rak partisi 2 sisi Tgl Selesai : 19/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 7 Orang 400.000 5 14.000.000
TK_002 Upah Finishing 5 Orang 75.000 4 1.500.000
Total 15.500.000
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P004 Tgl Pesan : 11/02/2017
Pemesanan : Bp. Ian Tgl Mulai : 11/02/2017
Jenis Produk : Rak partisi 2 sisi Tgl Selesai : 19/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 2.795.307,83 2.795.307,83
Total 2.795.307,83
Total Biaya Produksi 20.175.307,83
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar Asri Furniture Meubel Banjarmasin
116
Jadi jumlah harga pokok pesanan untuk 1 unit produk rak partisi 2
sisi dengan ukuran 300 x 288 cm adalah Rp 20.175.307,83. Sehingga,
harga pokok produk untuk membuat 1 unit produk adalah sebagai
berikut:
Harga Pokok Pesanan = Rp 20.175.307,83 x 1
= Rp 20.175.307,83.
Berikut adalah perhitungan laba rugi dengan pendekatan full
costing, jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan adalah Rp
25.920.000 / unit untuk produk rak partisi 2 sisi:
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 64
Laporan Laba Rugi dengan Pendekatan Full Costing
Rak partisi 2 sisi Ukuran 300 x 288 cm
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Pendapatan (Hasil Penjualan) Rp 25.920.000,00
Persediaan awal produk jadi Rp –
Persediaan awal produk dalam proses Rp –
Biaya produksi:
Biaya bahan baku Rp 1.880.000,00
Biaya tenaga kerja langsung Rp 15.500.000,00
Biaya overhead pabrik Rp 2.795.307,83+
Total Biaya Produksi Rp 20.175.307,83 +
Rp 20.175.307,83
Persediaan Produk dalam proses akhir Rp - –
Harga Pokok Produksi Rp 20.175.307,83 +
Harga Pokok Produk yang tersedia untuk dijual Rp 20.175.307,83
Persediaan produk jadi akhir Rp - –
Harga pokok produk yang dijual Rp 20.175.307,8 3 -
Laba/rugi bruto Rp 5.744.692,17
Biaya Usaha:
Biaya Pemasaran Rp 350.000,00 +
Rp 350.000,00 –
Laba bersih usaha Rp 5.394.692,17
117
Tabel 65
Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Rak Display Sepatu
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
KARTU HARGA POKOK PESANAN
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P005 Tgl Pesan : 19/02/2017
Pemesanan : Toko Sepatu Giant Tgl Mulai : 20/02/2017
Jenis Produk : Rak Display Sepatu Tgl Selesai : 28/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Plywood 244 x 122 cm 6 m2 325.000 1.950.000
BB_002 HPL Tako 123 x 245 cm 6 m2 145.000 870.000
Total 2.820.000
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P005 Tgl Pesan : 19/02/2017
Pemesanan : Toko Sepatu Giant Tgl Mulai : 20/02/2017
Jenis Produk : Rak Display Sepatu Tgl Selesai : 28/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 4 Orang 400.000 7 11.200.000
TK_002 Upah Finishing 5 Orang 75.000 2 750.000
Total 11.950.000
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P005 Tgl Pesan : 19/02/2017
Pemesanan : Toko Sepatu Giant Tgl Mulai : 20/02/2017
Jenis Produk : Rak Display Sepatu Tgl Selesai : 28/02/2017
(Uk. 300x288 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 2.191.864,86 2.191.864,86
Total 2.191.864,86
Total Biaya Produksi 16.961.864,86
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar Asri Furniture Meubel Banjarmasin
118
Jadi jumlah harga pokok pesanan untuk 1 unit produk rak display
sepatu dengan ukuran 300 x 288 cm adalah Rp 16.961.864,86.
Sehingga, harga pokok produk untuk membuat 1 unit produk adalah
sebagai berikut:
Harga Pokok Pesanan = Rp 16.961.864,86 x 1
= Rp 16.961.864,86.
Berikut adalah perhitungan laba rugi dengan pendekatan full
costing, jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan adalah Rp
21.600.000 / unit untuk produk rak display sepatu:
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 66
Laporan Laba Rugi dengan Pendekatan Full Costing
Rak Display Sepatu Ukuran 300 x 288 cm
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Pendapatan (Hasil Penjualan) Rp 21.600.000,00
Persediaan awal produk jadi Rp –
Persediaan awal produk dalam proses Rp –
Biaya produksi:
Biaya bahan baku Rp 2.820.000,00
Biaya tenaga kerja langsung Rp 11.950.000,00
Biaya overhead pabrik Rp 2.191.864,86+
Total Biaya Produksi Rp 16.961.864,86 +
Rp 16.961.864,86
Persediaan Produk dalam proses akhir Rp - –
Harga Pokok Produksi Rp 16.961.864,86 +
Harga Pokok Produk yang tersedia untuk dijual Rp 16.961.864,86
Persediaan produk jadi akhir Rp - –
Harga pokok produk yang dijual Rp 16.961.864,86 -
Laba/rugi bruto Rp 4.638.135,14
Biaya Usaha:
Biaya Pemasaran Rp 350.000,00 +
Rp 350.000,00 –
Laba bersih usaha Rp 4.288.135,14
119
Tabel 67
Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Meja Counter
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
KARTU HARGA POKOK PESANAN
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P006 Tgl Pesan : 02/03/2017
Pemesanan : Bp. Erwin Tgl Mulai : 04/03/2017
Jenis Produk : Meja Counter Tgl Selesai : 08/03/2017
(Uk. 100x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Kayu Lapis
Melamin
122 x 244 cm 4 m2 165.000 660.000
Total 660.000
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P006 Tgl Pesan : 02/03/2017
Pemesanan : Bp. Erwin Tgl Mulai : 04/03/2017
Jenis Produk : Meja Counter Tgl Selesai : 08/03/2017
(Uk. 100x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 2 Orang 250.000 3 1.500.000
TK_002 Upah Finishing 2 Orang 200.000 1 400.000
Total 1.900.000
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P006 Tgl Pesan : 02/03/2017
Pemesanan : Bp. Erwin Tgl Mulai : 04/03/2017
Jenis Produk : Meja Counter Tgl Selesai : 08/03/2017
(Uk. 100x40 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 1.017.169,97 1.017.169,97
Total 1.017.169,97
Total Biaya Produksi 3.577.169,97
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
120
Jadi jumlah harga pokok pesanan untuk 1 unit produk meja counter
dengan ukuran 100 x 40 cm adalah Rp 3.577.169,97. Sehingga, harga
pokok produk untuk membuat 1 unit produk adalah sebagai berikut:
Harga Pokok Pesanan = Rp 3.577.169,97 x 1
= Rp 3.577.169,97.
Berikut adalah perhitungan laba rugi dengan pendekatan full
costing, jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan adalah Rp
4.900.000 / unit untuk produk meja counter:
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 68
Laporan Laba Rugi dengan Pendekatan Full Costing
Meja Counter Ukuran 100 x 40 cm
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Pendapatan (Hasil Penjualan) Rp 4.900.000,00
Persediaan awal produk jadi Rp –
Persediaan awal produk dalam proses Rp –
Biaya produksi:
Biaya bahan baku Rp 660.000,00
Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.900.000,00
Biaya overhead pabrik Rp 1.017.169,97+
Total Biaya Produksi Rp 3.577.169,97 +
Rp 3.577.169,97
Persediaan Produk dalam proses akhir Rp - –
Harga Pokok Produksi Rp 3.577.169,97+
Harga Pokok Produk yang tersedia untuk dijual Rp 3.577.169,97
Persediaan produk jadi akhir Rp - –
Harga pokok produk yang dijual Rp 3.577.169,97 -
Laba/rugi bruto Rp 1.322.830,03
Biaya Usaha:
Biaya Pemasaran Rp 350.000,00 +
Rp 350.000,00 –
Laba bersih usaha Rp 972.830,03
121
Tabel 69
Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Baby Box
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
KARTU HARGA POKOK PESANAN
KARTU BIAYA BAHAN BAKU
No. Pemesan : P007 Tgl Pesan : 10/03/2017
Pemesanan : Bp. Andre Tgl Mulai : 12/03/2017
Jenis Produk : Baby Box Tgl Selesai : 20/03/2017
(Uk. 100x200 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Bahan Baku Ukuran Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BB_001 Plywood 244 x 122 cm 2 m2 325.000 650.000
BB_002 Kayu Kaso 10 x 5 cm 4 m2 45.000 180.000
Total 830.000
KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
No. Pemesan : P007 Tgl Pesan : 10/03/2017
Pemesanan : Bp. Andre Tgl Mulai : 12/03/2017
Jenis Produk : Baby Box Tgl Selesai : 20/03/2017
(Uk. 100x200 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp) Lama pekerjaan
(hari)
Jumlah (Rp)
TK_001 Upah Produksi 1 Orang 200.000 7 1400.000
TK_002 Upah Finishing 1 Orang 350.000 1 400.000
Total 1.800.000
KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIK
No. Pemesan : P007 Tgl Pesan : 10/03/2017
Pemesanan : Bp. Andre Tgl Mulai : 12/03/2017
Jenis Produk : Baby Box Tgl Selesai : 20/03/2017
(Uk. 100x200 cm)
Jumlah : 1 buah
Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
BOP_001 Tarif BOP 1 Unit 1.476.965,80 1.476.965,80
Total 1.476.965,80
Total Biaya Produksi 4.106.965,80
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
122
Jadi jumlah harga pokok pesanan untuk 1 unit produk baby box
dengan ukuran 100 x 200 cm adalah Rp 4.106.965,80. Sehingga, harga
pokok produk untuk membuat 1 unit produk adalah sebagai berikut:
Harga Pokok Pesanan = Rp 4.106.965,80 x 1
= Rp 4.106.965,80.
Berikut adalah perhitungan laba rugi dengan pendekatan full
costing, jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan adalah Rp
5.500.000 / unit untuk produk baby box:
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 70
Laporan Laba Rugi dengan pendekatan Full Costing
Baby Box Ukuran 100 x 200 cm
”Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Pendapatan (Hasil Penjualan) Rp 5.500.000,00
Persediaan awal produk jadi Rp –
Persediaan awal produk dalam proses Rp –
Biaya produksi:
Biaya bahan baku Rp 830.000,00
Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.800.000,00
Biaya overhead pabrik Rp 1.476.965,80+
Total Biaya Produksi Rp 4.106.965,80 +
Rp 4.106.965,80
Persediaan Produk dalam proses akhir Rp - –
Harga Pokok Produksi Rp 4.106.965,80+
Harga Pokok Produk yang tersedia untuk dijual Rp 4.106.965,80
Persediaan produk jadi akhir Rp - –
Harga pokok produk yang dijual Rp 4.106.965,80 -
Laba/rugi bruto Rp 1.393.034,20
Biaya Usaha:
Biaya Pemasaran Rp 350.000,00 +
Rp 350.000,00 –
Laba bersih usaha Rp 1.043.034,20
123
Berikut perhitungan harga jual yang diperoleh penulis dari
perusahaan beserta biaya produksi menurut penulis untuk mengetahui laba
atau rugi setiap produk.
Tabel 71
Laba/Rugi setiap produk yang dijual
pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Jenis Produk Harga Jual
Harga Pokok
Produksi Menurut
Penulis
Laba/(Rugi)
1. Kitchen Set Rp 180.000.000 Rp 144.716.662,16 Rp 35.283.337,84
2. Partisi Dinding Kaca Rp 37.800.000 Rp 28.522.561,42 Rp 9.277.438,58
3. Plafon Rp 27.370.000 Rp 21.952.814,82 Rp 5.417.185,18
4. Rak partisi 2 sisi Rp 25.920.000 Rp 20.175.307,83 Rp 5.394.692,17
5. Rak Display Sepatu Rp 21.600.000 Rp 16.961.864,86 Rp 4.288.135,14
6. Meja Counter Rp 4.900.000 Rp 3.577.169,97 Rp 972.830,03
7. Baby Box Rp 5.500.000 Rp 4.109.965,80 Rp 1.043.034,20
Total Rp 303.090.000 Rp 240.013.346,85 Rp 61.676.653,15
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa setiap produk yang
dijual kepada pemesan memperoleh keuntungan yang cukup besar,
sesuai dengan taksiran persentasi laba yang diperoleh dari perusahaan.
Hendaknya perusahaan mempertimbangkan besaran harga jual yang
dibebankan kepada pemesan.
Setelah diteliti dan dibandingkan, terdapat perbedaan pada jumlah
biaya produksi antara perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan
dengan perhitungan penulis berdasarkan konsep akuntansi biaya,
perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
124
Tabel 72
Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen Produk Kitchen
Set pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Keterangan Perusahaan Disarankan
1. Klasifikasi
Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Overhead Pabrik
2. Elemen-elemen 1. Biaya Bahan Baku 1. Biaya Bahan Baku
Plywood
HPL Greenlam
Granit
Marmer
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik
Penyusutan Mesin Potong
Penyusutan Mesin
Gerinda
Penyusutan Mesin Gergaji
Belah
Penyusutan Mesin Ketam
Tangan
Penyusutan Penggaris
Besi Siku
Penyusutan Jig Saw
Penyustan Circular Saw
Penyusutan Mesin Bor
Penyusutan Kompressor
Penyusutan Genset
Penyusutan Bangunan
Penyusutan Mobil Pick
Up
Biaya Penolong
Biaya Listrik dan Air
Plywood
HPL Greenlam
Granit
Marmer
Edging
Lem Kuning
Lem putih
Handle
Rel
Engsel
Paku Tembak
Isolasi Kertas
Amplas
Kaca Polos
Cermin Brown
Cermin Black
Kaca Riben
Kaca Cermin
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
125
Tabel 73
Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen Produk Partisi
Dinding Kaca pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Keterangan Perusahaan Disarankan
1. Klasifikasi
Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Overhead Pabrik
2. Elemen-elemen 1. Biaya Bahan Baku 1. Biaya Bahan Baku
Kaca Polos
Hollow Galvalum
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik
Penyusutan Mesin Potong
Penyusutan Mesin Gerinda
Penyusutan Mesin Gergaji
Belah
Penyusutan Mesin Ketam
Tangan
Penyusutan Penggaris Besi
Siku
Penyusutan Jig Saw
Penyustan Circular Saw
Penyusutan Mesin Bor
Penyusutan Kompressor
Penyusutan Genset
Penyusutan Bangunan
Penyusutan Mobil Pick Up
Biaya Penolong
Biaya Listrik dan Air
Kaca Polos
Hollow Galvalum
Lem silicon
Kain Majun
Edging
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
126
Tabel 74
Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen Produk Plafon
pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Keterangan Perusahaan Disarankan
1. Klasifikasi
Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Overhead Pabrik
2. Elemen-elemen 1. Biaya Bahan Baku 1. Biaya Bahan Baku
Kaca Polos
Hollow Galvalum
Papan Bold
Cornice
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik
Penyusutan Mesin Potong
Penyusutan Mesin Gerinda
Penyusutan Mesin Gergaji
Belah
Penyusutan Mesin Ketam
Tangan
Penyusutan Penggaris Besi
Siku
Penyusutan Jig Saw
Penyustan Circular Saw
Penyusutan Mesin Bor
Penyusutan Kompressor
Penyusutan Genset
Penyusutan Bangunan
Penyusutan Mobil Pick Up
Biaya Penolong
Biaya Listrik dan Air
Kaca Polos
Hollow Galvalum
Papan Bold
Cornice
Cat tembok
Perban Plafon
Amplas
Paku Tembak
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
127
Tabel 75
Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen Produk Rak
partisi 2 sisi pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Keterangan Perusahaan Disarankan
1. Klasifikasi Biaya
Produksi
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Overhead Pabrik
2. Klasifikasi Biaya
Non-Produksi
1. Biaya Pemasaran
3. Elemen-elemen 1. Biaya Bahan Baku 1. Biaya Bahan Baku
Plywood
HPL Tako
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik
Penyusutan Mesin Potong
Penyusutan Mesin Gerinda
Penyusutan Mesin Gergaji
Belah
Penyusutan Mesin Ketam
Tangan
Penyusutan Penggaris Besi
Siku
Penyusutan Jig Saw
Penyustan Circular Saw
Penyusutan Mesin Bor
Penyusutan Kompressor
Penyusutan Genset
Penyusutan Bangunan
Penyusutan Mobil Pick Up
Biaya Pemeliharaan Aset
Tetap
Biaya Penolong
Biaya Listrik dan Air
4. Biaya Pemasaran
Bagian Pengiriman
Plywood
HPL Tako
Edging
Lem Kuning
Lem Putih
Amplas
Paku Tembak
Lem epoxy 2
komponen
Dempul
Tiner Dasar
Tiner Super
Cat Tembok
Cat Epoxy
Clear Gloss
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
Bagian
Pengiriman
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
128
Tabel 76
Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen Produk Rak
Display Sepatu pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Keterangan Perusahaan Disarankan
1. Klasifikasi Biaya
Produksi
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Overhead Pabrik
2. Klasifikasi Biaya
Non-Produksi
1. Biaya Pemasaran
3. Elemen-elemen 1. Biaya Bahan Baku 1. Biaya Bahan Baku
Plywood
HPL Tako
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik
Penyusutan Mesin Potong
Penyusutan Mesin
Gerinda
Penyusutan Mesin Gergaji
Belah
Penyusutan Mesin Ketam
Tangan
Penyusutan Penggaris
Besi Siku
Penyusutan Jig Saw
Penyustan Circular Saw
Penyusutan Mesin Bor
Penyusutan Kompressor
Penyusutan Genset
Penyusutan Bangunan
Penyusutan Mobil Pick
Up
Biaya Penolong
Biaya Listrik dan Air
4. Biaya Pemasaran
Bagian Pengiriman
Plywood
HPL Tako
Edging
Lem Kuning
Lem Putih
Amplas
Paku Tembak
Lem epoxy 2
komponen
Dempul
Tiner Dasar
Tiner Super
Cat Tembok
Cat Epoxy
Clear Gloss
Clear Doff
Handle
Rel
Engsel
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
Bagian
Pengiriman
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
129
Tabel 77
Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen Produk Meja
Counter pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Keterangan Perusahaan Disarankan
1. Klasifikasi Biaya
Produksi
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Overhead Pabrik
2. Klasifikasi Biaya
Non-Produksi
1. Biaya Pemasaran
3. Elemen-elemen 1. Biaya Bahan Baku 1. Biaya Bahan Baku
Kayu Lapis Melamin
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik
Penyusutan Mesin Potong
Penyusutan Mesin Gerinda
Penyusutan Mesin Gergaji
Belah
Penyusutan Mesin Ketam
Tangan
Penyusutan Penggaris Besi
Siku
Penyusutan Jig Saw
Penyustan Circular Saw
Penyusutan Mesin Bor
Penyusutan Kompressor
Penyusutan Genset
Penyusutan Bangunan
Penyusutan Mobil Pick Up
Biaya Penolong
Biaya Listrik dan Air
4. Biaya Non-Produksi
Bagian Pengiriman
Kayu Lapis
Melamin
Edging
Lem Putih
Amplas
Paku Tembak
Tiner Dasar
Clear Gloss
Kain Majun
Handle
Rel
5. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
Bagian
Pengiriman
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
130
Tabel 78
Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen Produk Baby Box
pada “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
No. Keterangan Perusahaan Disarankan
1. Klasifikasi Biaya
Produksi
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Overhead Pabrik
2. Klasifikasi Biaya
Non-Produksi
1. Biaya Pemasaran
3. Elemen-elemen 1. Biaya Bahan Baku 1. Biaya Bahan Baku
Kayu Lapis Melamin
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
3. Biaya Overhead Pabrik
Penyusutan Mesin Potong
Penyusutan Mesin Gerinda
Penyusutan Mesin Gergaji
Belah
Penyusutan Mesin Ketam
Tangan
Penyusutan Penggaris Besi
Siku
Penyusutan Jig Saw
Penyustan Circular Saw
Penyusutan Mesin Bor
Penyusutan Kompressor
Penyusutan Genset
Penyusutan Bangunan
Penyusutan Mobil Pick Up
Biaya Pemeliharaan Aset
Tetap
Biaya Penolong
Biaya Listrik dan Air
4. Biaya Non-Produksi
Bagian Pengiriman
Plywood
Kayu Kaso
Lem Epoxy 2
Komponen
Edging
Lem Putih
Amplas
Paku Tembak
Tiner Dasar
Clear Doff
Dempul
Cat Tembok
Cat Epoxy
2. Biaya Tenaga Kerja
Bagian Produksi
Bagian Finishing
Bagian Pengiriman
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
131
Tabel 79
Biaya Produksi Pesanan Menurut Perusahaan
Produk “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin Periode Januari s.d Maret 2017
No. Bulan Produk Keterangan
Jumlah
Pesanan
(Unit)
Biaya
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1.
Januari
Kitchen Set
Biaya Bahan Baku 1 110.139.000 110.139.000
Biaya Tenaga Kerja 1 33.875.000 33.875.000
Total Biaya Produksi 144.014.000
2. Partisi
Dinding Kaca
Biaya Bahan Baku 1 11.375.000 11.375.000
Biaya Tenaga Kerja 1 17.000.000 17.000.000
Total Biaya Produksi 28.375.000
3.
Februari
Plafon
Biaya Bahan Baku 1 4.608.000 4.608.000
Biaya Tenaga Kerja 1 17.250.000 17.250.000
Total Biaya Produksi 21.858.000
4. Rak partisi 2
sisi
Biaya Bahan Baku 1 4.585.000 4.585.000
Biaya Tenaga Kerja 1 15.850.000 15.850.000
Total Biaya Produksi 20.435.000
5. Rak Display
Sepatu
Biaya Bahan Baku 1 4.937.000 4.937.000
Biaya Tenaga Kerja 1 12.300.000 12.300.000
Total Biaya Produksi 17.237.000
6.
Maret
Meja Counter
Biaya Bahan Baku 1 1.658.000 1.658.000
Biaya Tenaga Kerja 1 2.250.000 2.250.000
Total Biaya Produksi 3.908.000
7. Baby Box
Biaya Bahan Baku 1 2.286.000 2.286.000
Biaya Tenaga Kerja 1 2.150.000 2.150.000
Total Biaya Produksi 4.436.000
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
132
Tabel 80
Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Kitchen Set Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Rp 110.139.000,00
Rp 33.875.000,00
-
-
Rp 69.625.000,00
Rp 33.875.000,00
Rp 40.751.520,00
Rp 465.142,16
Rp 40.514.000,00
-
Rp 40.751.520,00
Rp 465.142,16
Biaya Produksi Rp 144.014.000,00 Rp 144.716.662,16 Rp (702.662,16)
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 81
Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Partisi Dinding Kaca Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Rp 11.375.000,00
Rp 17.000.000,00
-
-
Rp 7.500.000,00
Rp 17.000.000,00
Rp 3.924.880,00
Rp 97.681,42
Rp 3.875.000,00
-
Rp 3.924.880,00
Rp 97.681,42
Biaya Produksi Rp 28.375.000,00 Rp 28.522.561,42 Rp (147.561,42)
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 82
Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Plafon Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Rp 4.608.000,00
Rp 17.250.000,00
-
-
Rp 2.450.000,00
Rp 17.250.000,00
Rp 2.182.080,00
Rp 70.734,82
Rp 2.158.000,00
-
Rp 2.182.080,00
Rp 70.734,82
Biaya Produksi Rp 21.858.000,00 Rp 21.952.814,82 Rp (94.814,82)
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
133
Tabel 83
Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Rak partisi 2 sisi Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Rp 4.585.000,00
Rp 15.850.000,00
-
-
Rp 1.880.000,00
Rp 15.500.000,00
Rp 2.728.254,67
Rp 67.053,16
Rp 2.705.000,00
Rp 350.000,00
Rp 2.728.254,67
Rp 67.053,16
Biaya Produksi Rp 20.435.000,00 Rp 20.175.307,83 Rp 259.692,17
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 84
Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Rak Display Sepatu Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Rp 4.937.000,00
Rp 12.300.000,00
-
-
Rp 2.820.000,00
Rp 11.950.000,00
Rp 2.136.013,33
Rp 55.851,53
Rp 2.117.000,00
Rp 350.000,00
Rp 2.136.013,33
Rp 55.851,53
Biaya Produksi Rp 17.237.000,00 Rp 16.961.864,86 Rp 275.135,14
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 85
Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Meja Counter Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Rp 1.658.000,00
Rp 2.250.000,00
-
-
Rp 660.000,00
Rp 1.900.000,00
Rp 1.004.480,00
Rp 12.689,97
Rp 998.000,00
Rp 350.000,00
Rp 1.004.480,00
Rp 12.689,97
Biaya Produksi Rp 3.908.000,00 Rp 3.577.169,97 Rp 330.830,03
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
134
Tabel 86
Perbandingan Selisih Biaya Produksi Metode Full Costing
Produk Baby Box Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Rp 2.196.000,00
Rp 2.150.000,00
-
-
Rp 830.000,00
Rp 1.800.000,00
Rp 1.462.787,50
Rp 14.178,30
Rp 1.336.000,00
Rp 350.000,00
Rp 1.462.787,50
Rp 14.178,30
Biaya Produksi Rp 4.346.000,00 Rp 4.106.965,80 Rp 239.034,20
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 87
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Kitchen Set Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Produksi Rp 144.014.000,00 Rp 144.716.662,16 Rp (702.662,16)
Jumlah Produk 1 1 -
Harga Pokok Produk Rp 144.014.000,00 Rp 144.716.662,16 Rp (702.662,16)
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 88
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Partisi Dinding Kaca Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Produksi Rp 28.375.000,00 Rp 28.522.561,42 Rp (147.561,42)
Jumlah Produk 1 1 -
Harga Pokok Produk Rp 28.375.000,00 Rp 28.522.561,42 Rp (147.561,42)
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 89
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Plafon Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Produksi Rp 21.858.000,00 Rp 21.952.814,32 Rp (94.814,82)
Jumlah Produk 1 1 -
Harga Pokok Produk Rp 21.858.000,00 Rp 21.952.814,32 Rp (94.814,82)
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
135
Tabel 90
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Rak partisi 2 sisi Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Produksi Rp 20.435.000,00 Rp 20.175.307,83 Rp 259.692,17
Jumlah Produk 1 1 -
Harga Pokok Produk Rp 20.435.000,00 Rp 20.175.307,83 Rp 259.692,17
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 91
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Rak Display Sepatu Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Produksi Rp 17.237.000,00 Rp 16.961.864,86 Rp 275.135,14
Jumlah Produk 1 1 -
Harga Pokok Produk Rp 17.237.000,00 Rp 16.961.864,86 Rp 275.135,14
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 92
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Meja Counter Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Produksi Rp 3.908.000,00 Rp 3.577.169,97 Rp 330.830,03
Jumlah Produk 1 1 -
Harga Pokok Produk Rp 3.908.000,00 Rp 3.577.169,97 Rp 330.830,03
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
Tabel 93
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk
Produk Baby Box Antara Perusahaan dan Penulis
Keterangan Perusahaan Penulis Selisih
Biaya Produksi Rp 4.346.000,00 Rp 4.106.965,80 Rp 239.034,20
Jumlah Produk 1 1 -
Harga Pokok Produk Rp 4.346.000,00 Rp 4.106.965,80 Rp 239.034,20
Sumber: Diolah oleh penulis berdasar “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
136
Terdapat perbedaan dimana perhitungan harga pokok pada produk
kitchen set, partisi dinding kaca, dan plafon menurut perusahaan lebih
kecil, sedangkan perhitungan harga pokok pada produk rak partisi 2
sisi, rak display sepatu, meja counter, dan baby box lebih besar
dibandingkan perhitungan yang dilakukan oleh penulis. Hal ini terjadi
dikarenakan perusahaan tidak memasukkan biaya overhead pabrik, juga
kurang tepat menggolongkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Sehingga, mempengaruhi harga pokok produk suatu produk.
3. Jurnal yang Disarankan :
a) Kitchen Set
1) Jurnal pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp 69.625.000
Kas Rp 69.625.000
2) Jurnal pemakaian bahan baku dalam
produksi
BDP-Biaya bahan baku Rp 69.625.000
Persediaan bahan baku Rp 69.625.000
3) Jurnal distribusi biaya tenaga kerja
BDP-Biaya tenaga kerja langsung Rp 33.875.000
Gaji dan upah Rp 33.875.000
4) Jurnal pencatatan pemakaian bahan
penolong
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 40.514.000
Persediaan bahan penolong Rp 40.514.000
137
5) Jurnal biaya overhead pabrik yang
Dibebankan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 41.216.662
BOHP yang dibebankan Rp 41.216.662
6) Jurnal biaya listrik dan air yang harus
dibayarkan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 400.000
Biaya Listrik Rp 300.000
Biaya Air
Rp 100.000
7) Jurnal untuk menutup BOHP
BOHP yang dibebankan Rp 41.216.662
BOHP sesungguhnya Rp 41.216.662
8) Jurnal BOHP yang sesungguhnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 41.697.331
Persediaan Bahan Penolong Rp 40.514.000
Akum. Peny. Mesin Potong Rp 29.762
Akum. Peny. Mesin Gerinda Rp 9.722
Akum. Peny. Mesin Gergaji
Belah Rp 177.083
Akum. Peny. Mesin Ketam
Tangan Rp 6.833
Akum. Peny. Penggaris Besi
Siku Rp 417
Akum. Peny. Jig Saw Rp 13.333
Akum. Peny. Circular Saw Rp 20.833
Akum. Peny. Mesin Bor Rp 47.222
Akum. Peny. Kompressor Rp 25.000
Akum. Peny. Genset Rp 78.125
Akum. Peny. Bangunan Rp 83.333
Akum. Peny. Mobil Pick Up Rp 291.667
Kas Rp 400.000
9) Jurnal untuk mencatat selisih BOHP
Selisih biaya overhead pabrik Rp 480.669
BOHP sesungguhnya Rp 480.669
10) Jurnal mencatat harga pokok produk
jadi
Persediaan produk jadi Rp 144.716.662
BDP-Biaya bahan baku Rp 69.625.000
BDP-Biaya tenaga kerja Rp 33.875.000
138
langsung
BDP-Biaya overhead pabrik Rp 41.216.662
b) Partisi Dinding Kaca
1) Jurnal pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp 7.500.000
Kas Rp 7.500.000
2) Jurnal pemakaian bahan baku dalam
produksi
BDP-Biaya bahan baku Rp 7.500.000
Persediaan bahan baku Rp 7.500.000
3) Jurnal distribusi biaya tenaga kerja
BDP-Biaya tenaga kerja langsung Rp 17.000.000
Gaji dan upah Rp 17.000.000
4) Jurnal pencatatan pemakaian bahan
penolong
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 3.875.000
Persediaan bahan penolong Rp 3.875.000
5) Jurnal Biaya Overhead Pabrik yang
dibebankan
BDP- Biaya overhead Pabrik Rp 4.022.561
BOHP yang dibebankan Rp 4.022.561
6) Jurnal biaya listrik dan air yang harus
dibayarkan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 400.000
Biaya Listrik Rp 300.000
Biaya Air Rp 100.000
7) Jurnal untuk menutup BOHP
BOHP yang dibebankan Rp 4.022.561
BOHP sesungguhnya Rp 4.022.561
139
8) Jurnal BOHP yang sesungguhnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 5.058.331
Persediaan Bahan Penolong Rp 3.875.000
Akum. Peny. Mesin Potong Rp 29.762
Akum. Peny. Mesin Gerinda Rp 9.722
Akum. Peny. Mesin Gergaji
Belah Rp 177.083
Akum. Peny. Mesin Ketam
Tangan Rp 6.833
Akum. Peny. Penggaris Besi
Siku Rp 417
Akum. Peny. Jig Saw Rp 13.333
Akum. Peny. Circular Saw Rp 20.833
Akum. Peny. Mesin Bor Rp 47.222
Akum. Peny. Kompressor Rp 25.000
Akum. Peny. Genset Rp 78.125
Akum. Peny. Bangunan Rp 83.333
Akum. Peny. Mobil Pick Up Rp 291.667
Kas Rp 400.000
9) Jurnal untuk mencatat selisih biaya
overhead pabrik
Selisih biaya overhead pabrik Rp 1.035.770
BOHP sesungguhnya Rp 1.035.770
10) Jurnal mencatat harga pokok produk
jadi
Persediaan produk jadi Rp 28.522.561
BDP-Biaya bahan baku Rp 7.500.000
BDP-Biaya tenaga kerja
langsung
Rp 17.000.000
BDP-Biaya overhead pabrik Rp 4.022.561
140
c) Plafon
1) Jurnal pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp 2.450.000
Kas Rp 2.450.000
2) Jurnal pemakaian bahan baku dalam
produksi
BDP-Biaya bahan baku Rp 2.450.000
Persediaan bahan baku Rp 2.450.000
3) Jurnal distribusi biaya tenaga kerja
BDP-Biaya tenaga kerja langsung Rp 17.250.000
Gaji dan upah Rp 17.250.000
4) Jurnal pencatatan pemakaian bahan
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 2.158.000
Persediaan bahan penolong Rp 2.158.000
5) Jurnal biaya overhead pabrik yang
dibebankan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 2.252.815
BOHP yang dibebankan Rp 2.252.815
6) Jurnal biaya listrik dan air yang harus
dibayarkan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 266.667
Biaya Listrik Rp 200.000
Biaya Air Rp 66.667
7) Jurnal untuk menutup BOHP
BOHP yang dibebankan Rp 2.252.815
BOHP sesungguhnya Rp 2.252.815
8) Jurnal BOHP yang sesungguhnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 3.207.998
Persediaan Bahan Penolong Rp 2.158.000
Akum. Peny. Mesin Potong Rp 29.762
141
Akum. Peny. Mesin Gerinda Rp 9.722
Akum. Peny. Mesin Gergaji
Belah Rp 177.083
Akum. Peny. Mesin Ketam
Tangan Rp 6.833
Akum. Peny. Penggaris Besi
Siku Rp 417
Akum. Peny. Jig Saw Rp 13.333
Akum. Peny. Circular Saw Rp 20.833
Akum. Peny. Mesin Bor Rp 47.222
Akum. Peny. Kompressor Rp 25.000
Akum. Peny. Genset Rp 78.125
Akum. Peny. Bangunan Rp 83.333
Akum. Peny. Mobil Pick Up Rp 291.667
Kas Rp 266.677
9) Jurnal untuk mencatat selisih biaya
overhead pabrik
Selisih biaya overhead pabrik Rp 955.183
BOHP sesungguhnya Rp 955.183
10) Jurnal mencatat harga pokok produk
jadi
Persediaan produk jadi Rp 21.952.815
BDP – Biaya bahan baku Rp 2.450.000
BDP – Biaya tenaga kerja
langsung Rp 17.250.000
BDP – Biaya overhead pabrik Rp 2.252.815
142
d) Rak partisi 2 sisi
1) Jurnal pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp 1.880.000
Kas Rp 1.880.000
2) Jurnal pemakaian bahan baku dalam
produksi
BDP-Biaya bahan baku Rp 1.880.000
Persediaan bahan baku Rp 1.880.000
3) Jurnal distribusi biaya tenaga kerja
BDP-Biaya tenaga kerja langsung Rp 15.500.000
Gaji dan upah Rp 15.500.000
4) Jurnal pencatatan pemakaian bahan
penolong
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 2.705.000
Persediaan bahan penolong Rp 2.705.000
5) Jurnal biaya overhead pabrik yang
Dibebankan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 2.795.308
BOHP yang dibebankan
Rp 2.795.308
6) Jurnal biaya listrik dan air yang harus
dibayarkan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 266.667
Biaya Listrik Rp 200.000
Biaya Air Rp 66.667
7) Jurnal untuk menutup BOHP
BOHP yang dibebankan Rp 2.795.308
BOHP sesungguhnya Rp 2.795.308
8) Jurnal BOHP yang sesungguhnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 3.819.998
Persediaan Bahan Penolong Rp 2.705.000
Akum. Peny. Mesin Potong Rp 29.762
143
Akum. Peny. Mesin Gerinda Rp 9.722
Akum. Peny. Mesin Gergaji
Belah Rp 177.083
Akum. Peny. Mesin Ketam
Tangan Rp 6.833
Akum. Peny. Penggaris Besi
Siku Rp 417
Akum. Peny. Jig Saw Rp 13.333
Akum. Peny. Circular Saw Rp 20.833
Akum. Peny. Mesin Bor Rp 47.222
Akum. Peny. Kompressor Rp 25.000
Akum. Peny. Genset Rp 78.125
Akum. Peny. Bangunan Rp 83.333
Akum. Peny. Mobil Pick Up Rp 291.667
Kas Rp 331.667
9) Jurnal untuk mencatat selisih BOHP
Selisih biaya overhead pabrik Rp 1.024.690
BOHP sesungguhnya Rp 1.024.690
10) Jurnal mencatat harga pokok produk
jadi
Persediaan produk jadi Rp 20.175.308
BDP-Biaya bahan baku Rp 1.880.000
BDP-Biaya tenaga kerja
langsung
Rp 15.500.000
BDP-Biaya overhead pabrik Rp 2.795.308
e) Rak Display Sepatu
1) Jurnal pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp 2.820.000
Kas Rp 2.820.000
144
2) Jurnal pemakaian bahan baku dalam
produksi
BDP-Biaya bahan baku Rp 2.820.000
Persediaan bahan baku Rp 2.820.000
3) Jurnal distribusi biaya tenaga kerja
BDP-Biaya tenaga kerja langsung Rp 11.950.000
Gaji dan upah Rp 11.950.000
4) Jurnal pencatatan pemakaian bahan
penolong
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 2.117.000
Persediaan bahan penolong Rp 2.117.000
5) Jurnal biaya overhead pabrik yang
dibebankan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 2.191.865
BOHP yang dibebankan
Rp 2.191.865
6) Jurnal biaya listrik dan air yang harus
dibayarkan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 266.667
Biaya Listrik Rp 200.000
Biaya Air Rp 66.667
7) Jurnal untuk menutup BOHP
BOHP yang dibebankan Rp 2.191.865
BOHP sesungguhnya Rp 2.191.865
8) Jurnal BOHP yang sesungguhnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 3.166.998
Persediaan Bahan Penolong Rp 2.117.000
Akum. Peny. Mesin Potong Rp 29.762
Akum. Peny. Mesin Gerinda Rp 9.722
Akum. Peny. Mesin Gergaji
Belah Rp 177.083
Akum. Peny. Mesin Ketam
Tangan Rp 6.833
145
Akum. Peny. Penggaris Besi
Siku Rp 417
Akum. Peny. Jig Saw Rp 13.333
Akum. Peny. Circular Saw Rp 20.833
Akum. Peny. Mesin Bor Rp 47.222
Akum. Peny. Kompressor Rp 25.000
Akum. Peny. Genset Rp 78.125
Akum. Peny. Bangunan Rp 83.333
Akum. Peny. Mobil Pick Up Rp 291.667
Kas Rp 266.667
9) Jurnal untuk mencatat selisih BOHP
Selisih biaya overhead pabrik Rp 975.133
BOHP sesungguhnya Rp 975.133
10) Jurnal mencatat harga pokok produk
jadi
Persediaan produk jadi Rp 16.961.865
BDP-Biaya bahan baku Rp 2.820.000
BDP-Biaya tenaga kerja
langsung
Rp 11.950.000
BDP-Biaya overhead pabrik Rp 2.191.865
f) Meja Counter
1) Jurnal pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp 660.000
Kas Rp 660.000
2) Jurnal pemakaian bahan baku dalam
produksi
BDP-Biaya bahan baku Rp 660.000
Persediaan bahan baku Rp 660.000
146
3) Jurnal distribusi biaya tenaga kerja
BDP-Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.900.000
Gaji dan upah Rp 1.900.000
4) Jurnal pencatatan pemakaian bahan
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 998.000
Persediaan bahan penolong Rp 998.000
5) Jurnal biaya overhead pabrik yang
Dibebankan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 1.017.170
BOHP yang dibebankan Rp 1.017.170
6) Jurnal biaya listrik dan air yang harus
dibayarkan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 400.000
Biaya Listrik Rp 300.000
Biaya Air Rp 100.000
7) Jurnal untuk menutup BOHP
BOHP yang dibebankan Rp 1.017.170
BOHP sesungguhnya Rp 1.017.170
8) Jurnal BOHP yang sesungguhnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 2.181.331
Persediaan Bahan Penolong Rp 998.000
Akum. Peny. Mesin Potong Rp 29.762
Akum. Peny. Mesin Gerinda Rp 9.722
Akum. Peny. Mesin Gergaji
Belah Rp 177.083
Akum. Peny. Mesin Ketam
Tangan Rp 6.833
Akum. Peny. Penggaris Besi
Siku Rp 417
Akum. Peny. Jig Saw Rp 13.333
Akum. Peny. Circular Saw Rp 20.833
Akum. Peny. Mesin Bor Rp 47.222
Akum. Peny. Kompressor Rp 25.000
147
Akum. Peny. Genset Rp 78.125
Akum. Peny. Bangunan Rp 83.333
Akum. Peny. Mobil Pick Up Rp 291.667
Kas Rp 400.000
9) Jurnal untuk mencatat selisih BOHP
Selisih biaya overhead pabrik Rp 1.164.161
BOHP sesungguhnya Rp 1.164.161
10) Jurnal mencatat harga pokok produk
jadi
Persediaan produk jadi Rp 3.577.170
BDP-Biaya bahan baku Rp 660.000
BDP-Biaya tenaga kerja
langsung
Rp 1.900.000
BDP-Biaya overhead pabrik Rp 1.017.170
g) Baby Box
1) Jurnal pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp 830.000
Kas Rp 830.000
2) Jurnal pemakaian bahan baku dalam
produksi
BDP-Biaya bahan baku Rp 830.000
Persediaan bahan baku Rp 830.000
3) Jurnal distribusi biaya tenaga kerja
BDP-Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.800.000
Gaji dan upah Rp 1.800.000
4) Jurnal pencatatan pemakaian bahan
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 1.456.000
Persediaan bahan penolong Rp 1.456.000
148
5) Jurnal biaya overhead pabrik yang
Dibebankan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 1.476.966
BOHP yang dibebankan Rp 1.476.966
6) Jurnal biaya listrik dan air yang harus
dibayarkan
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 400.000
Biaya Listrik Rp 300.000
Biaya Air Rp 100.000
7) Jurnal untuk menutup BOHP
BOHP yang dibebankan Rp 1.476.966
BOHP sesungguhnya Rp 1.476.966
8) Jurnal BOHP yang sesungguhnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 2.704.331
Persediaan Bahan Penolong Rp 1.456.000
Akum. Peny. Mesin Potong Rp 29.762
Akum. Peny. Mesin Gerinda Rp 9.722
Akum. Peny. Mesin Gergaji
Belah Rp 177.083
Akum. Peny. Mesin Ketam
Tangan Rp 6.833
Akum. Peny. Penggaris Besi
Siku Rp 417
Akum. Peny. Jig Saw Rp 13.333
Akum. Peny. Circular Saw Rp 20.833
Akum. Peny. Mesin Bor Rp 47.222
Akum. Peny. Kompressor Rp 25.000
Akum. Peny. Genset Rp 78.125
Akum. Peny. Bangunan Rp 83.333
Akum. Peny. Mobil Pick Up Rp 291.667
Kas Rp 465.000
149
9) Jurnal untuk mencatat selisih BOHP
Selisih biaya overhead pabrik Rp 1.227.365
BOHP sesungguhnya Rp 1.227.365
10) Jurnal mencatat harga pokok produk
jadi
Persediaan produk jadi Rp 4.106.966
BDP-Biaya bahan baku Rp 830.000
BDP-Biaya tenaga kerja
langsung
Rp 1.800.000
BDP-Biaya overhead pabrik Rp 1.476.966
150
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada perusahaan
“Asri Furniture” Meubel Banjarmasin, maka penulis menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penggolongan biaya menurut perusahaan masih kurang tepat, hal ini
dikarenakan adanya biaya non-produksi yang dimasukan ke dalam biaya
produksi. Selain itu, juga terdapat biaya bahan penolong yang dimasukkan
ke dalam biaya bahan baku.
2. Perhitungan biaya produksi menurut “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin
masih kurang tepat karena hanya memperhitungkan biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Perusahaan tidak memperhitungkan biaya
overhead pabrik seperti biaya penyusutan aset tetap yang digunakan dalam
proses produksi.
3. Berdasarkan hasil perhitungan harga pokok produksi sesuai dengan konsep
akuntansi biaya menunjukkan bahwa harga pokok produksi untuk produk
kitchen set, partisi dinding kaca, dan plafon menurut perusahaan lebih
kecil dibandingkan perhitungan penulis dengan selisih nominal sebesar Rp
702.662,16; Rp 147.561,42; dan Rp 94.814,82. Sedangkan harga pokok
produksi untuk produk rak partisi 2 sisi, rak display sepatu, meja counter,
dan baby box lebih besar dibandingkan perhitungan penulis dengan selisih
151
nominal sebesar Rp 259.692,17; Rp 275.135,14; Rp 330.830,03; dan Rp
239.034,20.
B. Saran
Adapun saran yang diusulkan penulis kepada “Asri Furniture” Meubel
Banjarmasin antara lain:
1. Setelah adanya penelitian ini, penulis berharap perusahaan melakukan
penggolongan biaya sesuai dengan konsep akuntansi biaya, karena
penggolongan biaya sangat berpengaruh dalam perhitungan harga pokok
produksi.
2. “Asri Furniture” Meubel Banjarmasin hendaknya mempertimbangkan dan
memperhitungkan besaran biaya produksi dengan benar dalam
menentukan harga jual yang dibebankan oleh pemesan, agar keuntungan
yang didapat oleh perusahaan dapat optimal sesuai dengan kualitas produk
yang dihasilkan.
3. Perusahaan memperhitungkan biaya overhead pabrik seperti penyusutan
aktiva tetap yang digunakan dalam proses produksi.
152
DAFTAR PUSTAKA
Ariskawati, Mila. Sumanto. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode
harga pokok pesanan. 2014. Jurnal JAPBI. No. 2.
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogyakarta. Yogyakarta:
BPFE.
Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14. Yogyakarta: Salemba Empat.
Firdaus, Ahmad. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Infotek.
Hendi Soemantri. 2009. Akuntansi SMK Seri A. Bandung: CV Armico.
Hansen, Don R. dan Maryanne M.Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Jilid 1.
Edisi 8. Yogyakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan STIM YKPN.
Sugiri, Slamet. 2002. Akuntansi Pengantar 2. Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP –
AMP YKPN.
Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi lima. Jakarta: Salmeba Empat.
Weygandt, Jerry J., Donald E.Kieso, dan Paul D. Kimmel. 2007. Accounting
Principes (Pengantar Akuntansi). Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat
Witjaksono, Armanto. 2006. Akuntansi Biaya.Yogyakarta: Graha Ilmu.
153
LAMPIRAN