Post on 09-Dec-2015
description
TUGAS HISTOLOGI VETERINER II
Nama Kelompok:
1. Martha Diana Suwaris 14090050412. D.S.M. Odiec Yusman Purnawan 14090050423. Febrianti 14090050434. Endah Rahmawati 14090050445. Fatmawati Aras 1409005045
UNIVESITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
2015
1. Gambar struktur histologi trakea dan bronkus serta berikan keterangan!Jawab:
2. Apa yang dimaksud dengan aparatus jungta glomeruli serta jelaskan fungsinya?
Jawab:
Aparatus jungta glomeruli Dekat dengan badan ginjal, tunika media ateriol aferen
mengalami modifikasi dan terdiri atas sel-sel yang mempunyai bentuk seperti sel-sel
epiteloid, bukan otot polos seperti lazimnya arteriol.Terdapat sel-sel yang dinamakan sel
jukstaglomelurus yang mempunyai inti seperti rokok dan sitoplasmanya berwarna gelap
yang dipenuhi dengan granula. Sel-sel jukstaglomelurus berfungsi menghasilkan enzim
renin. Renin berperan mengubah protein plasma yang dinamakan angiotensinogen
menjadi angiotensin I.Zat ini sebagai akibat kerja 'converting enzyme' yang diduga
terdapat dalam paru-paru, bila kehilangan dua asam amino berubah menjadi okta peptide
yang dinamakan angiotensin II. Efek fisiologi utama dari angiotensin II adalah
meningkatkan sekresi hormon aldosteron oleh korteks adrenal. Defisiensi natrium
merangsang pengeluaran renin yang akan mempercepat sekresi aldosteron. Akibatnya
reabsorpsi ion natrium yang dapat menghambat ekskresi renin. Kelebihan natrium dalam
darah akan menekan sekresi renin yang mengakibatkan penghambatan pembentukan
aldosteron yang akan meningkatkan konsentrasi natrium urin. Jadi apparatus
jukstaglomelurus mempunyai peranan homeostatic dalam mengawasi keseimbangan ion
Natrium (Na).
3. Jelaskan apa yang terjadi pada nefron ginjal tanpa dipengaruhi oleh anti diuritik
hormone!
Jawab:
ADH berperan mengendalikan proses reabsorbsi air (penyerapan kembali air) di
nefron (unit fungsional ginjal) terutama pada tubulus proximal. Jika ADH tinggi maka
reabsorbsi air meningkat dan dikembalikan ke dalam darah, artinya urine yang terbentuk
sedikit. Sebaliknya jika ADH rendah maka reabsorbsi air turun (= air banyak dibuang)
sehingga kencingnya jadi banyak
Ketika kita banyak minum maka ADH tidak disekresikan ke darah sehingga
cairan darah encer. Otomatis air akan di buang begitu saja karena darah dan Cairan di
TCD isotonis (sma sama encer ) OK. Namun jika kita sedikit minum agar tubuh tidak
dehidrasi maka ADH disekresi besarbesaran ke darah sehingga darah menjadi pekat
akibatnya di ginjal terjadi penyerapan air lagi yang seharusnya dibuang ke Tubulus
Kolektivus .
Maka pada orang yang defisiensi ADH tidak terjadi penyerapann air di urine
sekunder karena darahnya tidak pekat sehingga tidak ada kemampuan menyerap air
kembali . Ciri orang ini tentu akan sering kencing yang kemudian orang ini dikenal
menderita Diabetes Incipidus (Kurang ADH)