Post on 29-Jun-2015
Tugas 2 Teknologi Benefisiasi
“Potensi sumber daya alam propinsi Kalimantan Timur beserta
pohon Industrinya”
DOSEN PENGAMPU : Ir. SUPRANTO, M.Sc.,P.hD
Nancy Sumitro
10/310489/PTK/07266
Magister Sistem Teknik UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
POTENSI SUMBER DAYA ALAM KALIMANTAN TIMUR
Pertanian
Lahan potensial pertanian tanaman
pangan dan hortikultura pada akhir tahun 2006
seluas 2.511.167 ha terdiri dari lahan sawah
seluas 225.451 ha dan lahan bukan sawah
32.285.716 ha. Sedangkan luas potensi utama
sawah tersebut, yang ditanami padi setahun
dua kali adalah sebesar 34.076 ha. Lahan
sawah yang tidak diusahakan selama satu
tahun seluas 23.232 ha dan lahan sawah yang
sementara tidak diusahakan adalah 121.270
ha, lahan sawah yang ada baru di fungsikan
seluas 104.181 ha (±46%). Untuk lahan bukan
sawah dari lahan potensial seluas 2.285,716 ha
yang difungsikan baru seluas 1.446.132 ha
(±63%) dan sementara tidak diusahakan
adalah seluas 893.584 ha (±37%).
Perhutanan
Untuk tahun 2005, Provinsi Kalimantan Timur mendapat jatah kayu tebangan
tahunan sebesar ±1,5 juta meter kubik. Untuk memenuhi kebutuhan seluruh industri di
Provinsi Kalimantan Timur setidaknya diperlukan bahan baku kayu sebesar 3,2 juta meter
kubik.
Kontribusi sektor kehutanan dan industri turunannya terhadap perekonomian
nasional, khususnya dalam pemulihan krisis ekonomi akan sangat banyak apabila seluruh
potensi yang tersedia dimanfaatkan secara optimal . Potensi kehutanan di Kaltim tersebar di
Kabupaten Bulungan, Pasir, Kutai, dan Berau
Perikanan dan kelautan
Perkembangan sektor kelautan dan perikanan merupakan sektor unggulan bagi
pertumbuhan ekonomi di Kaltim, potensi sumberdaya ikan yang cakup besar, di antaranya
Wilayah ZEEI (Zone Ekskfusif Indonesia) di laut Sulawesi seluas ±297.813 km².
Penangkapan di pantai seluas ±12.000.000 ha, terdapat lahan yang digunakan untuk
budidaya air payau seluas ±91.380 ha, ditimbang parairan umum seluas ± 2.773.937 ha.
Perkembangan produksi ikan tangkapan hasil laut semakin meningkat, produksi
perikanan tambak dan produksi penangkapan perairan umum meningkat dari 99.691 ton
tahun 2005 menjadi 101.187 ton pada 2006 dengan rata - rata pertumbuhan per tahun
sebesar 1,5%, Produksi perikanan darat tahun 2005 sebanyak 49.719 ton meningkat
menjadi 50.465 ton pada tahun 2006 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,5% produksi
ikan perairan umum tahun 2005 meningkat menjadi 30.964 ton pada 2006 rata-rata
pertumbuhan sebesar 1,26% per tahun.
Peluang ekspor hasil perikanan sebagian besar diekspor ke negara Jepang dan ke
beberapa negara tujuan seperti Amerika Serikat, Hongkong, Malaysia, Singapura beberapa
negara Eropa. Jenis komoditas yang diekspor adalah udang beku (bentuk olahan
headless&peeled) yang terdiri atas udang windu dan udang putih, idang segar, ikan
tenggiri, ikan hidup berupa ikan berutu, ikan kerapu, lobster serta kepiting, labi-labi, kura-
kura, dan cacing laut.
Secara umum wilayah potensi perikanan dan kelautan yang sangat prospektif dari
Kaltim terdiri dari :
1. Wilayah ZEEI (Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia) sepanjang Laut Sulawesi seluas
2.750.813 Ha.
2. Wilayah penangkapan di pantai seluas 12,00 juta ha.
3. Hutan mangrove yang dapat dikonversi untuk budidaya air payau seluas 91.380 ha.
4. Perairan umum seluas 2,77 juta ha.
Sedangkan potensi hasil perikanan Kaltim terdiri dari :
1. Potensi Perikanan Demersal terdapat jenis Kakap, Kerapu, Bawal, Sebelah, Lidah,
Beronang, Cucut/Hiu, Pari, Kuro, Kakap Merah/Bambangan, Udang Barong,
Udang Windu, Udang Dogol
2. Potensi Perikanan Pelagis terdapat jenis :
Kembung, Layang, Selar, tenggiri, Alwalu, Kuwe, Tembang, Cumi Cumi, Sotong
3. Potensi Perikanan lainnya terdapat jenis Teripang, Ubur ubur, ajungan.
Propinsi Kalimantan Timur terdiri dari 13 Kabupaten / Kota dan sejumlah 10
diantaranya memiliki wilayah perairan laut dengan letak geografis (darat sarnpai ke laut)
Dan untuk potensi pemanfaatan produksi sumberdaya ikan di Kaltim adalah sebagai berikut
:
1. Perairan laut : 139.200 ton dimanfaatkan sekitar 40,94%
2. Perairan umum : 69.348 ton dimanfaatkan sekitar 20,40%
3. Budidaya tambak : 122.450 ton yang dimanfaatkan sekitar 36,02%
4. Budidaya air tawar : 9.000 ton yang dimanfaatkan sekitar 2,64%
Secara umum komoditi prospektif yang menonjol untuk dikembangkan yaitu ; budidaya
Udang Air Payau dan budidaya laut Ikan Kerapu, sedangkan untuk perairan ZEEI memiliki
potensi ikan Tuna dan Perikanan Darmasal lainnya
Pemerintah kota Balikpapan juga memiliki beberapa buah pelabuhan dan fungsinya
yang berlainan, guna mendukung sektor perikanan dan kelautan.
Pertambangan
Potensi sumberdaya alam dan sumberdaya mineral yang cukup besar dilihat dari
segi geologi dan potensi lahan galian sangat mempunyai daya tarik yang cukup tinggi
dimata para investor bidang pertambangan, namun masih banyak yang belum dimanfaatkan
secara optimal terkait dengan masih perlunya secara terus menerus informasi geologi
sumberdaya mineral dalam rangka mengelola sumberdaya mineral, energi, air tanah,
pengelolaan lingkungan, investasi bencana alam, penggunaan lahan dan penataan ruang
wilayah pertambangan. Saat ini terdapat enam perusahaan yang telah memproduksi
minyak bumi, masing-masing Pertamina, OPEP Sangata, tiga perusahaan asing serta dua
perusahaan swasta nasional.
Daerah Kalimantan Timur memiliki banyak hasil tambang dan bahan galian yang
tersebar di beberapa kabupaten
Di lihat dari perkembangannya, produksi minyak mentah, gas alam dan batu bara
mengalami peningkatan. Produksi minyak mentah pada 2004 sebesar 58.975,99 barell
sedangkan produksi gas alam sebesar 1.220.287,54 dan produksi batu bara sebanyak
63.769.646,04 ton. Sementara pada 2005, produksi minyak mentah 57.025,99 barell,
produksi gas alam 1.110.900.740 MMBTU dan batu bara sebanyak 81.517.819,59 ton,
Sedangkan untuk tahun 2006 produksi minyak mentah 13.476,48 barel, produksi gas alam
292.227,42 MMBTU, dan produksi batu bara sebesar 58.489,691,98 ton.
Kilang minyak di Balikpapan terletak di tepi teluk Balikpapan, meliputi daerah
seluas 2,5 Km2
Perkebunan
Pembangunan perkebunan di Kalimantan Timur diarahkan untuk meningkatkan
kontribusi perkebunan dalam akselerasi pemulihan ekonomi seperti peningkatan
pendapatan masyarakat, perluasan kesempatan kerja serta dalam memperbaiki indikator
ekonomi makro.
Pengembangan areal perkebunan di Kalimantan Timur dari kawasan Budidaya Non
Kehutanan berdasarkan Tata Ruang Kalimantan Timur yang telah disepakati pada Kawasan
Budidaya Non Kehutanan adalah seluas ± 6.520.622,73 Ha.
Dari total lahan tersebut,Pemprov Kaltim menetapkan potensi lahan perkebunan
sawit mencapai 4,7 juta ha, sementara itu dari total luasan tersebut , 0,61 juta ha
diperuntukan bagi pengembangan usaha perkebunan lainnya.
Komoditi yang cocok dikembangkan untuk sektor perkebunan di Kaltim, yang
memiliki lahan kering, yang mana tingkat kesuburannya sangat baik untuk beberapa
produk, diantaranya adalah karet, kelapa hybrida, kelapa sawit, kopi, lada, cengkeh dan
coklat disamping komoditi perkebunan lainnya (kenaf, abaca, nira, jarak dan tanaman
farmasi).
Dalam perkembangannya sampai dengan tahun 2009 luas area perkebunan
mencapai 712.166,50 ha, yang terdiri dari perkebunan rakyat seluas 303.601 ha,
Perkebunan Besar Negara seluas 16.637 ha, Perkebunan Besar Swasta seluas 391.928,50
ha.
Sedangkan potensi pengembangan investasi sektor perkebunan pada tahun 2009
terdiri dari komoditi Kelapa Sawit 530.554 ha dg produksi 2.298.185,50 ton, tanaman karet
75.924,50 ha dg produksi 49.620,50 ton, kelapa dalam 33.308,50 ha dg prodksi 29.250 ton,
kopi 15.254,5 ha dg produksi 3.881 ton, kakao 15.254,50 ha dg prod. 24.134 ton dan lada
seluas 14.900 ha dg prod. 11.120,50 ton.
Peternakan
Oleh karena paradigma baru pembangunan peternakan tidak lagi menempatkan
peternak hanya sebagai objek, tetapi sekaligus sebagai subjek pembangunan yang berperan
sebagai pelaku ekonomi penting.
Areal yang dicadangkan untuk sektor peternakan di Kalimantan Timur adalah seluas
732.586,07 ha tersebar di wilayah Kabupaten/kota.
Sektor peternakan ini masih memiliki prospek untuk dikembangkan, karena sampai
saat ini untuk pemenuhan daging ternak maupun unggas bagi masyarakat Kalimantan
Timur masih didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Jawa
Timur dan Bali.
Usaha yang cocok untuk dikembangkan adalah sapi perah, pembibitan dan
penggemukan sapi, babi, domba/kambing, pembibitan ayam (petelur & pedaging) dan
industri pakan ternak.
Perindustrian
Potensi industri di Kaltim, baik yang memanfaatkan sumber daya alam, khususnya
industri pengolahan hasil hutan, perkebunan, dan hasilfaut, maupun yang berbasis iptek,
seperti petrokimia, peralatan pengeboran lepas pantai, metanol, dan galangan kapal, masih
memiliki peluang dan potensi yang besar untuk dikembangkan secara lebih modern
Dari uraian diatas,yang bersumber dari :
http://www.indonesia.go.id/id/index.php?task=view&option=com_content&id=3540&Item
id=1964&limit=5&limitstart=5 dan
http://www.kaltimprov.go.id/kaltim.php?page=potensi&id=22, maka dapat disimpulkan,
secara garis besar potensi Kaltim terbesar yang telah ada dan berkembang saat ini terletak
pada sektor :
- Perikanan dan kelautan
- Pertambangan
- Perkebunan
- Kehutanan
Sedangkan pada peternakan, pertanian dan perindustrian masih dalam tahap
penggembangan, oleh karena itu pohon industri akan dibuat pada 4 sektor terbesar tersebut
1. Pohon industri Perikanan dan kelautan
Udang Segar
Daging
Limbah
Kulit
Khitin
Khitosan
Udang
Beku
Udang
Kaleng Keramik
Soft drink
Ice Cream
Jam
Pembuatan kertas
Fotografi
Farmasi
Pengolahan air
Pengawetan
kayu
Kosmetik
Kerupuk
udang
Kertas
Susu Coklat
Roti
Food
Grade
Ikan Kaleng *
BM=10% Kap:
415,000 ton
Daging Ikan Beku
BM= 15%
Kap: 1.541.729 ton
Ikan Segar
BM= 5%
Kapasitas
8.028.800 ton
Hati
Sirip
Kepala
Tepung Ikan
BM= 5% Kap:
176,245 ton
Minyak Ikan
BM= 5%
Kap:
Makanan dari
Sirip Ikan
Tepung Ikan
BM= 0% Kap+
176,245 ton
Minyak goreng
Pharmasi
Pakan Ternak
Rumput Laut
Silase
Kulit
Tulang
Pakan Ternak
Kulit Samak
Gelatin
Kerajinan
Tulang
Barang Kulit
Pharmasi
Emulsifier
Bahan Gigi Buatan
Hasil Laut
BM= 5%
Gracilaria sp
Gelidium sp
prod: 28.500 T
Eucheuma sp
prod:10.500 T
Euchema cott
prod: 93.500 T
Sargasum sp
Turbinaria sp
Agar-Agar
BM= 5% Kap=
23.127 ton
Karaginan
BM= 5% Kap=
8.400 ton
Alginat
BM=5%
Farmasi
Grade Industrial
Grade
Shampoo
Pasta Gigi
Sabun
Farmasi
Pakan Ternak Ikan
Pengeboran
Cat
Printing Tekstil
2. Pohon Industri Pertambangan (Gas Alam)
3. Pohon industri perkebunan
Kakao
Kelapa
4. Pohon Industri Kehutanan (Pengolahan Kayu)