Kaltim methanol industri

35
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Deskripsi Umum Proses Produksi methanol PT. Kaltim Methanol Industri terdiri dari empat proses utama, yaitu desulphurizing, reforming, methanol synthesis dan distillation. Proses ini didukung oleh sistem utilitas yang menyediakan kebutuhan air, listrik, steam, oksigen dan udara. Berikut keterangan dari masing-masing proses : 1. Desulphurizing Tahap desulfurisasi bertujuan menurunkan kandungan sulfur dalam bahan baku gas alam sampai kadar yang diijinkan dalam proses. Proses ini menjadi penting karena katalis yang digunakan pada unit reforming dan sintesis methanol sensitif terhadap keracunan sulfur. Proses yang digunakan adalah Co-Mo Vessel dan Sulphur Catchpot. 2. Reforming Proses ini bertujuan untuk menghasilkan gas sintesis yang akan digunakan untuk sintesis methanol. Proses ini terdapat tiga unit operasi yakni pre-reformer, steam reformer, dan autothermal reformer. Proses pre- reforming bertujuan untuk memecah seluruh hidrokarbon berat di gas masukan dan mereaksikan sebagian methana dengan steam untuk menghasilkan gas H 2 , CO, dan CO 2 . Proses steam reforming bertujuan mereaksikan gas-gas keluaran pre-reformer dengan steam untuk dihasilkan reformed gas. Proses autothermal reforming bertujuan mereaksikan gas 1

description

proses pembuatan methanol dari natural gas

Transcript of Kaltim methanol industri

Page 1: Kaltim methanol industri

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Deskripsi Umum ProsesProduksi methanol PT. Kaltim Methanol Industri terdiri dari empat

proses utama, yaitu desulphurizing, reforming, methanol synthesis dan

distillation. Proses ini didukung oleh sistem utilitas yang menyediakan

kebutuhan air, listrik, steam, oksigen dan udara. Berikut keterangan dari

masing-masing proses :1. Desulphurizing

Tahap desulfurisasi bertujuan menurunkan kandungan sulfur dalam

bahan baku gas alam sampai kadar yang diijinkan dalam proses. Proses ini

menjadi penting karena katalis yang digunakan pada unit reforming dan

sintesis methanol sensitif terhadap keracunan sulfur. Proses yang

digunakan adalah Co-Mo Vessel dan Sulphur Catchpot.2. Reforming

Proses ini bertujuan untuk menghasilkan gas sintesis yang akan

digunakan untuk sintesis methanol. Proses ini terdapat tiga unit operasi

yakni pre-reformer, steam reformer, dan autothermal reformer. Proses pre-

reforming bertujuan untuk memecah seluruh hidrokarbon berat di gas

masukan dan mereaksikan sebagian methana dengan steam untuk

menghasilkan gas H2, CO, dan CO2. Proses steam reforming bertujuan

mereaksikan gas-gas keluaran pre-reformer dengan steam untuk dihasilkan

reformed gas. Proses autothermal reforming bertujuan mereaksikan gas

1

Page 2: Kaltim methanol industri

2

terutama CH4 yang belum bereaksi dengan oksigen dan steam untuk

mendapatkan gas sintesis dengan rasio stoikiometrik yang optimum.3. Methanol Synthesis

Pada proses ini syngas dan recycle gas akan dikonversi menjadi

raw methanol. Reaksi sintesis methanol yang berlangsung eksotermis pada

suhu 250°C dan tekanan 80 bar terjadi di dua reaktor yang berkerja secara

paralel. 4. Distillation

Proses ini bertujuan untuk memisahkan methanol dari

komponen-komponen yang tidak diinginkan seperti air, gas terlarut, dan

hasil samping serta menghasilkan methanol grade AA dengan kemurnian di

atas 99,85 %. Unit operasi yang digunakan meliputi prerun column,

pressure column, dan atmospheric column.

Gambar 2.1 Blok Diagram Proses Produksi Methanol PT.KMI2.2. Langkah-langkah Proses

2.2.1 Reforming (Unit 100)

Unit 100 merupakan tahap pertama dalam proses produksi

methanol. Dalam unit ini diproduksi synthesis gas (syngas) yaitu CO,

CO2 dan H2 yang berasal dari bahan baku gas alam. Pada kelanjutannya

nanti syngas akan dipakai sebagai umpan dalam synthesis methanol

(unit 200). Natural gas (NG) yang berasal dari sumur-sumur gas

Kalimantan Timur didistribusikan oleh Pertamina Gas.

steam

Oksigen

Air LautSea Water DesalinationWater Treatment

Steam and Condensat System

Udara

Air Separation Unit

StorageDistillationSynthesisReformingGas alam

Methanol murni

Page 3: Kaltim methanol industri

3

Sebelum diproses, NG dari battery limit (batas area site

pekerjaan) dimasukkan dalam Knock Out Drum (010-F22) untuk

memisahkan kondensat natural gas (kondensatnya berupa rantai

hidrokarbon panjang dan memiliki titik didih tinggi sehingga berupa

liquid) agar tidak terikut ke NG Compressor. NG yang telah dipisahkan

dari kondensat tersebut dialirkan menuju separator 010-F20 sedangkan

hasil kondensat dialirkan menuju 010-F23. Kondensat gas kemudian

diuapkan dengan pemanas LP - Steam dan dengan bantuan purge gas

dari unit 200. Gas yang telah teruapkan dari 010-F23 kemudian dipakai

sebagai fuel pada auxiliary boiler (Unit 1400) dan jika berlebih maka

akan dibuang di flare. NG yang telah dipisahkan dari 010-F20 dengan

tekanan sekitar 30,14 bar kemudian dikompresi menjadi 42,22 bar oleh

NG Compressor (010-C20) yang digerakan oleh turbin 010-T20. Secara

Umum Unit 100 dibagi menjadi empat macam proses.

Separator010-F20

Battery Limit

K.O.Drum010-F22

Separator010-F23

Unit 1400Auxiliary boiler

Page 4: Kaltim methanol industri

4

Gambar 2.2 Diagram Blok Unit 100

1. Desulfurisasi

Proses ini berfungsi untuk menghilangkan kandungan sulfur

yang terdapat dalam feed gas, baik sulfur organik maupun anorganik,

karena sulfur dapat meracuni katalis Ni yang ada dalam Steam

Reformer. Peralatan yang berkaitan dengan proses ini ada dua vessel

yaitu CoMo vessel (010-D03) dan sulphur catchpot (010-D01). Untuk

memenuhi temperatur yang dipersyaratkan di 010-D03 dan 010-D01,

aliran Natural Gas (NG) dipanaskan di steam NG preheater (010-

E07A) yang dipanaskan dengan LP steam dan dibantu dengan NG

preheater (010-E07) dengan memanfaatkan panas sisa dari

downstream autothermal reformer. Pertama kali NG masuk kedalam

010-D03 untuk mengubah sulfur organik menjadi sulfur anorganik

dengan katalis CoMo. Untuk mengaktifkan katalis CoMo dibutuhkan

injeksi H2 yang berasal dari purge gas dari unit 200 melalui 010-

FV026 di upstream 010-E07A. Setelah itu, NG masuk kedalam

Syngas

Desulfurizer010-D03 &

010-D01

Pre-Reformer010-D02

SteamReformer010-B01

AutothermalReformer

010-R01

Page 5: Kaltim methanol industri

5

010-D01 untuk menjerat sulfur anorganik. Pada vessel ini terdapat dua

lapisan bed katalis yaitu katalis ZnO pada bed atas yang berfungsi

menjerat sulfur anorganik, dan Sulphur polisher (CuO) yang berfungsi

untuk menjerat sisa-sisa sulfur pada bed bawah. Reaksi dari

desulfurisasi ini adalah :

1. Reaksi di CoMo Vessel:

RSH + H2↔RH +H2 S

RS R'+ 2 H2 ↔RH + R' H +H2 S

RSSR '+3 H2 ↔RH+R H '+2 H2 S

COS+ H2↔CO+H2S

2. Reaksi di Sulfur Catchpot:

ZnO+H2S ↔ZnS+ H2O

CuO+ H2S ↔CuS+ H2O

Reaksi dapat berlangsung pada tekanan 42 - 43 bar dan

temperatur operasi sebesar 350 - 400°C. Gas yang keluar dari unit

desulfurisasi diharapkan hanya mengandung sulfur kurang dari 50 ppb.

Gas tersebut kemudian dialirkan sebanyak 87 % ke unit pre-

reformer dan 13% ke autothermal reformer. Pembagian aliran gas

alam bertujuan :

a. Untuk memenuhi stoichiometric number yang dibutuhkan untuk

reaksi sintesis methanol yaitu sebesar 2,02 – 2,05.

Page 6: Kaltim methanol industri

6

b. Untuk pemanfaatan energi pada reaktor autothermal reformer

(010-R01).2. Pre-reforming

87% gas yang keluar dari desulfurisasi dicampur dengan steam

proses dari MP steam turbine syn gas (020-T01) dan MP process

steam separator (010-F07) pada mixer (010-P01). Campuran tersebut

kemudian dipanaskan di dalam feed superheated II (010-E03) hingga

mencapai suhu 471°C sebelum masuk ke pre-reformer (010-D02).Pre-reformer berupa reaktor fixed bed yang berisi katalis

dengan kadar nikel tinggi 32 – 40 %wt. Lapisan ceramic ball

diletakkan pada bagian atas katalis untuk melindungi terhadap tetesan

air yang terikut steam dan menghindari katalis berserakan. Tekanan

operasi pada pre-reformer adalah 36 barg dan temperatur operasinya

adalah 471°C. Umpan campuran steam dan gas alam masuk dari atas

reaktor dan akan direformasi dengan katalis menjadi gas yang

mengandung CH4, H2, CO2,sedikit CO dan steam proses yang tidak

terkonversi. Pre-reformed gas meninggalkan pre-reformer pada

temperatur 444°C dan tekanan 35,27 bar. Panas reaksi tergantung pada komposisi feed gas dan bernilai

negatif sehingga temperatur outlet di bawah temperatur inlet. Reaksi

yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Reaksi Utama:Cn H2n+2 + nH2 O ↔ nCO + (2n+1 ) H2 ∆H = -

2. Reaksi pembentukan methana:

Page 7: Kaltim methanol industri

7

CO + 3H2 ↔ C H4 + H2 O ∆H = +CO2 + 4 H2 ↔ CH4 + 2 H2 O ∆H = +

3. Reaksi Water-Gas:CO + H2 � ↔ CO2 + H2 ∆H = +

Dengan adanya pre-reformer dapat menurunkan rasio

steam/carbon sehingga dapat menghemat penggunaan steam yang

berarti dapat menghemat biaya produksi.

3. Steam Reforming

Pre-reformed gas yang keluar dari pre-reformer dicampur

dengan purge gas (FV-010) dari unit 200 dan dipanaskan kembali di

010-E01 hingga 554oC sebelum masuk ke steam reformer (010-B01). Steam reformer berbentuk furnace box berbentuk empat persegi

panjang, dilengkapi dengan top fire, steel frame, steel casing plate

dengan sebuah fiber lining pada ceiling (langit-langit) & side wall, dan

sebuah refractory lining di bottom. Tube sebanyak 240 yang berisi

katalis disusun dalam 6 baris paralel di dalam tungku. Umpan masuk

pada tekanan 33,42 bar dan temperatur 554°C sedangkan gas keluar

dari steam reformer dengan tekanan 29,7 bar dan temperatur 778°C.Umpan didistribusikan melalui header pada bagian atas steam

reformer menuju parallel manifold kemudian ke sistem inlet pigtail

menuju ke tube reformer yang disusun paralel. Masing-masing

merupakan high alloy tube yang mempunyai fire length 12 m dan diisi

dengan katalis nikel. Reaksi yang terjadi dalam steam reformer sebagai

berikut :

Page 8: Kaltim methanol industri

8

CH4 + H2 O ↔ CO + 3 H2 ∆H = -

Komposisi gas yang keluar selanjutnya ditentukan oleh reaksi

kesetimbangan peruraian CO yang sangat eksotermis :

CO + H2 O ↔ CO2 + H2 ∆H = +

Kedua reaksi di atas terjadi secara bersamaan dalam waktu

yang sama dan reaksi secara keseluruhan bersifat endotermis. Dalam

steam reformer ini, gas alam dikonversikan menjadi reformed gas yang

mengandung H2, CO, CO2, N2, dan CH4 yang tidak terkonversi serta

steam yang tidak terdekomposisi.Panas yang dibutuhkan untuk reaksi diperoleh dari luar tube

melalui pembakaran gas dengan pengapian dari bagian atas. Saat

pabrik normal operasi, campuran gas alam, purge gas dari unit 200,

offgas dari unit distilasi digunakan sebagai bahan bakar sedangkan

selama start-up atau kondisi upset hanya gas alam yang digunakan

sebagai bahan bakar.Udara pembakaran disuplai dari combustion air blower

(010-C02) yang kemudian dipanaskan di combustion air preheater

(010-E05) dan didistribusikan ke burner. Sisa panas yang terkandung

dalam flue gas digunakan untuk memanaskan berbagai macam aliran

sebelum dibuang ke udara melalui stack. Pemanfaatan panas dari flue

gas ini dilaksanakan dalam flue gas duct dan dinamakan sistem flue

gas waste heat recovery.

Page 9: Kaltim methanol industri

9

Furnace dilengkapi dengan auxiallary firing yang diarahkan ke

saluran flue gas untuk keperluan kesetimbangan panas agar mencukupi

kebutuhan dibagian flue gas waste heat recovery. Flue gas

meninggalkan bagian bawah steam reformer pada temperatur sekitar

1.030oC melalui transit duct yang dihubungkan dengan flue gas duct

utama.Flue Gas Waste Heat Recovery Merupakan sistem pemanfaatan

panas flue gas yang meninggalkan steam reformer dengan bantuan

auxiliary burner (010-B03). Gas buang (flue gas) yang melewati duct

dialirkan ke bagian horizontal flue gas heat recovery. Beberapa

kumpulan tube disusun secara seri untuk memanfaatkan panas sensibel

fuel gas yang digunakan untuk memanaskan umpan pre-reformer di

feed superheater I (010-E01), HP steam superheater (010-E02 I & II),

feed superheater II (010-E03), MP steam superheater (010-E04), dan

combustion airpreheater (010-E05). Gas buang dialirkan melewati

bagian heat recovery oleh flue gas fan (010-C01) yang mengirim gas

buang ke flue gas stack (010-S01).

4. Autothermal Reforming

Sekitar 13% gas yang keluar dari desulfurisasi ditambahkan ke

aliran reformed gas yang keluar dari steam reformer. Penambahan

umpan oksigen yang disuplai dari Air Separation Unit

(Unit 1300) dengan tekanan sebesar 30,2 bar yang dikontrol oleh

Page 10: Kaltim methanol industri

10

010-FC019 kemudian dipanaskan didalam oxygen preheater 010-E11

oleh MP steam (from unit 200) kemudian dicampur steam proses.

Campuran oksigen dan steam dimasukkan setelah steam, reformed gas

dan NG masuk bagian atas 010-R01 untuk mendapatkan gas sintesis

dengan rasio stoikiometrik (Stoichiometric Number) yang optimum

untuk make up gas pada methanol sintesis.

Fungsi autothermal reformer adalah untuk menuntaskan

reformasi sisa methana yang belum terkonversi. Tekanan umpan

masuk autothermal reformer sebesar 29,6 bar dan temperaturnya

sebesar 778oC. Reaksi kimia yang terjadi meliputi :

1. Pembakaran methana :

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O ∆H = +

2. Oksidasi parsial methana :

CH4 + O2 → CO + H2 + H2 O ∆H = +

3. Pemecahan methana :

CH 4 + H2 O ↔ CO + 3H2 ∆H = -

4. Reaksi water - gas shift :

CO + H2 O ↔ CO2 + H2 ∆H = +

Dua reaksi pertama terjadi di non-catalytic precombustion zone

yang terletak di bagian reaktor sebelah atas catalytic zone. Sedangkan

reaksi katalitik utama terjadi di catalytic zone. Komposisi gas keluaran

Page 11: Kaltim methanol industri

11

ditentukan oleh kesetimbangan reaksi water-gas shift yang eksotermis.

Temperatur outlet reaktor dipilih untuk menyediakan kualitas gas

sintesis yang diinginkan dan dikendalikan dengan injeksi oksigen yang

dibutuhkan untuk menjaga kesetimbangan panas antara reaksi

endotermis dan eksotermis.

Gas produk yang keluar reaktor berupa syngas yang

mengandung H2, CO, CO2, H2O dan inert. Untuk mencapai keadaan

optimum, gas keluaran dari reaktor harus memiliki nilai Stoichiometric

Number (SN) = 2,02 - 2,05. Besarnya nilai SN ditentukan dari

persamaan berikut :

SN=H2 (%)−CO2 (%)

CO (% )+C O2 (%)

Gas yang keluar dari autothermal reformer memiliki

temperatur sekitar 968oC, panas tersebut kemudian digunakan untuk :

a. Waste Heat Boiler (010-E06) untuk membangkitkan HP steam.b. NG Preheater (010-E07) untuk memanaskan NG sebelum masuk

CoMo vessel.c. MP process water boiler (010-E08) untuk membentuk MP steam

untuk kebutuhan proses.d. HP BFW preheater (010-E09) Sebagai pemanas HP BFW dari

unit 150.e. Memanaskan reboiler pada pre-run column (030-E01 II) dan

pressure column (030-E04 II)

Page 12: Kaltim methanol industri

12

Gas produk kemudian didinginkan dengan sea cooling

water di dalam cooler (010-E10) kemudian dimasukkan kedalam

separator (010-F03) untuk dipisahkan antara gas dengan liquid yang

terkandung di dalamnya. Liquid tersebut terkondensasi dan dipisahkan

menjadi process condensate yang kemudian dialirkan menuju striper

(015-D01) pada unit 150 untuk selanjutnya dikirim ke unit 500 (Water

Treatment). 2.2.2 Steam System and Boiling Feet Water (Unit 150)

Fungsi dari unit 150 adalah untuk mendistribusikan steam yang

digunakan sebagai kebutuhan proses, menyediakan Boiler Feed Water

(BFW) dan mengolah proses kondensat sebelum dikirim ke unit 500. Untuk umpan BFW berupa demin water (unit 500) dan LP steam

condensatelalu masuk ke deaerator (015-F01) untuk dihilangkan dari

gas terlarut yang masih terkandung di dalamnya dengan cara

menambahkan LP steam yang dialirkan dari bawah agar temperaturnya

naik sehingga kelarutannya menurun. Setelah keluar dari deaerator

(015-F01) kemudian air tersebut diinjeksikan amine dan oksigen

scavenger sebelum melewati pompa (bagian suction pump). Fungsi dari

amine adalah untuk meninggikan pH karena oksigen scavengerakan

bereaksi secara baik pada pH tinggi. Sedangkan setelah melewati pompa

(bagian discharge pump) untuk menjaga pH agar tetap tinggi sebelum

masuk boiler maka digunakan senyawa phosfat. Kemudian BFW ini

dikirim menuju beberapa steam drum yaitu HP BFW (to 010-F01 &

Page 13: Kaltim methanol industri

13

010-F02), MP BFW (to 020-F01), dan HP BFW (to unit 1400). Di steam

drum ini, air kemudian dipisahkan dari zat-zat pengotor seperti silika,

natrium, dan lainnya yang akan mengendap dengan mengalirkan air ini

menuju blow down drum (015-F02).

Air yang telah bersih ini kemudian dipanaskan untuk

mendapatkan steam yang diinginkan. Untuk memenuhi semua kebutuhan

proses dan utilitas, terdapat beberapa jenis steam seperti pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Jenis – Jenis Steam

Jenis SteamTekanan

(barg)Produksi Konsumsi

High Pressure Steam(HP Steam)

105 WHB (010-F01)

Auxiliary Boiler

Turbine Syn Gas

Compressor(020-C01/C02)

Turbine Air Compressor (130-C01),

Let-Down to 45 & 36 bar (015-PV004/PV006)

Medium Pressure Steam(MP Steam)

36 Methanol Reactor

Let-Down HP System (150-Q02)

Turbine NG compressor (010-T20)

Turbine BFW Pump (Unit 100 & Aux Boiler)

Turbine O2 Compressor (130-T02)

Turbine Combustion Air Blower(140-T01)

Turbin Generator (070-T01)

45 Turbine Syn Gas Compressor (020-T01)

MP Steam Drum (010-F02)

Let-Down HP System (150-Q01)

Autothermal Reformer (010-R01)

Steam proses steam reformer

Low Pressure Steam 5,5 Turbine NG Reboiler(030-E01 I/030-E04 I)

Page 14: Kaltim methanol industri

14

(LP Steam) Compressor (010-T20)

Turbine BFW-Pump (015-T01)

Turbine BFW-Pump Aux.Boiler (015-T05)

Turbine O2 Comp.

(130-T02) Turbine Comb. Air

Fan (140-T01) Let-Down MP

System (150-PV007)

Deaerator BFW (Unit 150)

Turbine Generator (070-T01)

Desalination (Unit 550)

ASU (130-E01)

010-E07A

015-D01

050-D02 A/B

Unit ini juga berfungsi untuk melakukan proses kondensasi

reformed gas yang keluar dari autothermal reformer. Gas keluaran

tersebut akan mulai terkondensasi pada reboiler dari menara distilasi

kedua (030-E04 II). Air yang terkandung di dalam reformed gas akan

mulai terkondensasi dan air ini kemudian dimanfaatkan untuk

pembuatan steam kembali. Agar air tersebut dapat dibentuk menjadi

steam maka air harus dalam keadaan bersih. Air ini dilakukan pemisahan

dari senyawa pengotor seperti gas CH4, H2,CO dan NH3 melalui stripper

(015-D01). Air yang telah bersih dari NH3 ini kemudian dibawa menuju

unit 500 untuk diolah lebih lanjut untuk menghasilkan air demin.

2.2.3 Methanol Synthesis (Unit 200)

Unit Methanol Synthesis (Unit 200) merupakan unit yang

mengkonversi gas sintesis mejadi raw methanol. Gambaran proses dari

unit 200 dapat dilihat pada Gambar 2.3

Page 15: Kaltim methanol industri

15

Gambar 2.3 Diagram Blok Unit 200

Syngas (make up gas) yang berasal dari unit reforming setelah

dipisahkan kondensatnya di 010-F03 lalu dinaikkan tekanannya dari 26

bar menjadi 83,7 bar dengan kompresor 020-C01. Recycle gas dari

020-F02 juga dinaikkan tekanannya dari 80,1 bar menjadi 83,6 bar

dengan kompresor 020-C02. Kompresor ini digerakkan oleh turbin

020-T01. Turbin ini mempunyai sistem ekstraksi-kondensasi yang berarti

sebagian HP steam yang digunakan sebagai penggerak turbin ada yang

diturunkan tekanannya menjadi MP steam process 45 bar dan sebagian

lagi berubah menjadi kondensat.

Unit 300Separator020-F02

Reactor020-R01 A/B

Interchanger020-E01

Recycle gas compressor020-C02

Make up gas compressor020-C01

recyclegas Raw Methanol

GasSintesis

Page 16: Kaltim methanol industri

16

Syngas (Make up gas) kemudian dicampur dengan recycle gas di

dalam interchanger pada bagian shellside. Kedua aliran masuk shell

pada lokasi yang berbeda. Interchanger (020-E01) berfungsi untuk

memanaskan gas yang akan masuk ke dalam reaktor dengan

memanfaatkan panas sensibel dari outlet reaktor. Gas yang akan masuk

ke dalam reaktor dipanaskan hingga mencapai temperatur inlet reaktor

methanol (020-R01 A/B) sebesar 216,5°C.

Reaksi sintesis methanol berlangsung pada tekanan sekitar 80 bar

dan temperatur reaksi sebesar 250°C. Katalis yang digunakan adalah Cu

dan Zn. Terdapat dua buah reaktor sintesis yang bekerja secara paralel.

Masing – masing reaktor dilengkapi dengan start-up ejector (020-J01

A/B). Tipe reaktor adalah vertical shell and tube HE dengan straight

tube sheet dan fixed tube sheet. Reaksi utama yang terjadi adalah sebagai

berikut :

CO + 2H2 ↔ C H3 OH ∆H = +

CO2 + 3H2 ↔ CH3 OH + H2 O ∆H = +

Kedua reaksi di atas adalah reaksi eksotermis sehingga

menghasilkan panas. Panas tersebut harus cepat dipindahkan untuk

melindungi katalis dan mencegah reaksi samping yang tidak diinginkan.

Penghilangan panas tersebut dilakukan dengan cara mensirkulasikan MP

BFW. MP BFW dari unit 150 kemudian masuk kedalam steam drum

Page 17: Kaltim methanol industri

17

(020-F01). Dari steam drum kemudian MP BFW dialirkan melalui

bagian bawah reaktor dan masuk pada bagian shell dari reaktor. Semua

tube katalis terendam dalam BFW sehingga temperatur gas keluaran

reaktor diturunkan ke temperatur boiling water untuk mencegah

overheating katalis. Sistem ini memberikan kontrol suhu di reaktor dan

memanfaatkan panas reaksi untuk membangkitkan MP steam. Steam

yang dihasilkan melewati steam drum (020-F01) dan kemudian

dipanaskan di dalam MP steam superheater (010-E04) pada sistem flue

gas waste heat recovery di unit 100.

Gas yang keluar dari reaktor synthesis (020-R01 A/B) memiliki

temperatur 252oC kemudian dimanfaatkan untuk memanaskan make up

gas dan recycle gas di dalam interchanger (020-E01). Selanjutnya

campuran tersebut didinginkan di dalam BFW preheater (020-E03) dan

final cooler (020-E02). Produk keluaran dari final cooler dengan

temperatur 39,1oC kemudian masuk kedalam methanol separator

(020-F02) untuk dipisahkan antara recycle gas, purge gas dan raw

methanol. Fraksi gas yang keluar akan terbagi menjadi beberapa aliran.

Sebagian besar gas akan dialirkan ke recycle gas compressor dan sisanya

digunakan menjadi purge gas. Purge gas digunakan untuk injeksidi unit

100 (010-F23, 010-E07A dan outlet 010-D02), sebagai fuel di 010-B01

dan sebagian lagi dibakar di flare. Fasa cairan yang keluar dari separator

Page 18: Kaltim methanol industri

18

akan diproses sebagai raw methanol di unit Distilasi (unit 300) untuk

menghasilkan methanol murni.

2.2.4 Methanol Distillation (Unit 300)

Raw methanol dari unit 200 masih mengandung impuritis seperti

TMA, higher alcohol, dimethyl ether, methyl formiate, keton, air, gas

terlarut dan berbagai hasil samping lainnya. Karena produk yang akan

dijual adalah methanol grade AA yang mempunyai kemurnian lebih dari

99, 85% maka produk dari unit 200 harus dimurnikan di unit 300. Proses

pemisahan pada unit ini bergantung pada relative volatility dari

komponen umpan. Komponen yang lebih volatil (low boilers) cenderung

untuk membentuk fase uap sedangkan komponen yang kurang volatil

(high boilers) akan cenderung membentuk fase liquid. Hasilnya uap akan

ke atas saling berkontak dengan liquid di setiap tray sehingga uap akan

lebih kaya pekat dengan low boiler dan liquid akan lebih kaya dengan

high boiler. Liquid yang mencapai dasar kolom akan diuapkan sebagian

di reboiler untuk menyediakan uap yang akan kembali naik ke puncak

kolom. Sedangkan sebagian lainnya akan diambil sebagai produk. Uap

yang mencapai puncak kolom akan dikondensasi total dan didinginkan

menjadi liquid oleh overhead condenser. Semua liquid ini akan

Page 19: Kaltim methanol industri

19

dikembalikan ke kolom sebagai reflux untuk menyediakan over flow

liquid. Gambaran proses dari unit 300 dapat dilihat pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Diagram Blok Unit 300

1. Prerun Column

Aliran raw methanol dimasukkan kedalam expansion

vessel (030-F01) yang bertujuan untuk menghilangkan dissolved

gas pada raw methanol seperti CO, CO2, H2, CH4, N2. Expansion

gas kemudian dialirkan menuju unit 100 sebagai fuel di (010-B01)

dan raw methanol dialirkan menuju prerun column (030-D01).

Dalam kolom distilasi ini impuritis volatil seperti dimethyl eter,

expansionvessel (030-

F01)

PrerunColumn

030-D01

Raw Methanol

PressureColumn030-D02

Methanol

PrerunColumn

030-D01

ProsesWater

Page 20: Kaltim methanol industri

20

methyl formiat dan gas inert yang mempunyai titik didih dibawah

methanol dipisahkan dari campuran. Kolom ini bekerja pada

tekanan 1,38 bar dengan temperatur bottom sebesar 92,5oC dan

top sebesar 82,5oC. Overhead product kemudian didinginkan di

condenser (030-E02) dengan memanfaatkan sea cooling water

sebagai pendingin. Outlet dari condenser terpisah menjadi dua

fase yaitu gas dan liquid. Fase liquid masuk kedalam prerun

column reflux vessel (030-F02) dan fase gas didinginkan lebih

lanjut di (030-E03) dengan pendingin yang sama. Fase liquid yang

terbentuk dialirkan kembali menuju (030-F02) dan fase gas

dipanaskan lagi di (030-E07) dengan pemanas LP steam. Jumlah

upstream (030-F07) adalah sebagai kontrol tekanan dari overhead

product. Selanjutnya, gas yang terbentuk akan digunakan sebagai

fuel di (010-B03) dan apabila terjadi kelebihan tekanan akan

dibakar di flare. Campuran pada (030-F02) dikembalikan ke

dalam 030-D01 dengan pompa 030-G02A/S sebagai reflux untuk

mengambil methanol yang tersisa didalamnya. Produk bawah

yang terbentuk dialirkan menuju ke pressure column (030-D02).

Produk bawah yang berupa liquid dipanasi sebagian dalam

reboiler (030-E01II) yang memanfaatkan reformed gas sebagai

pemanas. Sejumlah caustic soda yang telah dilarutkan dengan

process water ditambahkan dalam kolom ini yang bertujuan untuk

Page 21: Kaltim methanol industri

21

mencegah korosi di bagian bawah kolom karena suasana asam

didalamnya. Selain itu juga untuk menghilangkan TMA (Tri

Methyl Amine) yang terdapat dalam raw methanol.

2. Pressure Column

Kolom ini berfungsi untuk memisahkan methanol dari air

dan komponen lain yang lebih berat daripada methanol. Aliran

produk bawah masuk kedalam pressure column yang mempunyai

tekanan 7,26 bar dan temperatur 129oC pada bagian atas,

sedangkan pada bagian bawah sebesar 133°C. Di dalamnya terjadi

proses pemisahan methanol dengan pengotornya. Hasil atas

berupa methanol sedangkan komponen lain dan sebagian

komponen methanol yang belum teruapkan berbentuk liquid

sebagai hasil bawah. Hasil yang diinginkan adalah produk atas

yang berupa uap methanol. Panas dari aliran ini dimanfaatkan

sebagai pemanas dalam reboiler atmospheric column 030-

E08A/B. Aliran yang telah didinginkan di simpan sementara

dalam pure methanol reflux vessel (030-F03). Sebagian dari

methanol dimasukkan kembali ke dalam pressure column sebagai

refluks dan sebagian lagi didinginkan di 030-E09 hingga

temperatur mencapai 44oC langsung dialirkan menuju TMA

Page 22: Kaltim methanol industri

22

catchpot (030-F07) karena konsentrasi TMA pada produk dari

(030-D02) masih mengandung cukup tinggi. Setelah itu

downstream dari (030-F07) akan dialirkan langsung ke tangki

penyimpanan (040-K02A/B) bersama dengan produk methanol

dari (030-F05). Sebagian dari produk bawah kemudian dialirkan

lagi menuju atmospheric column (030-D03) untuk dimurnikan

lagi.

3. Atmospheric Column

Bottom product dari 030-D02 dialirkan menuju

atmospheric column (030-D03) untuk pemisahan methanol yang

masih ada dengan air dan komponen high boiling yang lain. Uap

methanol keluar dari (030-D03) sebagai produk atas lalu

dikondensasikan dengan menggunakan condenser (030-E05A/B)

dan kemudian didinginkan di final cooler (030-E06) untuk

menyempurnakan kondensasi. Methanol kemudian ditampung

sementara di (030-F05), sebagian dari methanol ada yang dipompa

oleh (030-G05A/S) masuk ke dalam (030-D03) kembali sebagai

reflux dan sebagian lagi langsung dialirkan bersama produk

methanol keluaran (030-E09) ke dalam (040-K02A/B). Jumlah

produk yang dialirkan menuju (040-K02A/B) adalah sebagai

kontrol level pada (030-F05). Produk bawah dari (030-D03)

berupa process water (1-3% methanol) dialirkan ke unit 100.

Page 23: Kaltim methanol industri

23

2.3. Utilitas

Utilitas merupakan unit penyedia bahan penunjang proses operasi

pabrik. Utilitas di PT. KMI ditangani oleh unit Utilitas dibawah Departemen

Produksi, meliputi unit-unit sebagai berikut:

1. Unit Pengolahan Air2. Unit Penyedia Tenaga Listrik3. Unit Penyedia Udara4. Unit Penyimpanan Produk 2.3.1. Unit Pengolahan Air (Water Treatment)

Unit water treatment bertugas menyediakan keperluan air untuk

keperluan teknis dan non teknis, misalnya air pendingin, air boiler dan

pemadam kebakaran. Sumber air baku diambil dari laut dengan alasan

lokasi dan ketersediaan bahan.

1. Sea water Intake and Cooling System (Unit 650)

Unit ini berfungsi untuk menyiapkan air laut pendingin. Sea water

intake berada di kedalaman 6 meter di bawah permukaan air laut.

Dari sea water intake, air laut disaring dengan trash rack untuk

menyingkirkan pengotor berukuran besar. Setelah disaring, air laut

ditampung dalam basin. Pengotor yang berukuran kecil disaring

Page 24: Kaltim methanol industri

24

dengan menggunakan rotary screen yang mampu menyaring

partikel berukuran 2 mm mesh.

Air laut yang mengalir diinjeksikan sodium hypochlorite (NaOCl)

bertujuan mematikan aktivitas organisme penyebab fouling. Injeksi

ini terdiri dari dua jenis yaitu shock dozing dan continuous dozing.

Continuous dozing dilakukan dengan volume sodium hypochlorite

sedikit dan dalam waktu yang lama. Shock dozing dilakukan dengan

volume sodium hypochlorite besar dan dalam waktu singkat

bertujuan mencegah kekebalan organisme terhadap injeksi klorin.

Terdapat empat sea water pump yang selama kondisi normal

operasi, tiga sea water pump akan beroperasi sedangkan satu

sebagai cadangan dan digunakan ketika salah satu pompa

bermasalah dan digunakan juga pada saat start up pabrik. Dari

discharge header, sea water dialirkan ke seluruh pabrik, yaitu ke

heat exchanger dan user lainnya.

2. Desalinasi air laut (Unit 550)

Umpan dari unit ini adalah air laut dari unit 650 (Sea Cooling Water

System). Unit ini bertujuan memproduksi air desalinasi (air tawar).

Umpan ini diinjeksi dengan chemical anti scale untuk menghindari

scaling di dalam evaporator dan diumpankan ke heat rejection

condenser sebagai pendingin sekaligus pembawa panas ke

evaporator. Heat rejection condenser ini terdiri dari empat efek ,

Page 25: Kaltim methanol industri

25

beroperasi pada kondisi vakum dan menggunakan LP steam sebagai

pemanasnya. Air laut mengalir ke bagian atas masing – masing efek

dan disemprotkan ke bagian luar tube tiap efek. Proses yang terjadi

pada unit 550 digambarkan pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Proses Heat Rejection Condenser pada Unit 550

Steam pemanas dari steam ejector dialirkan ke dalam efek pertama

dan terkondensasi sebagai kondensat serta melepaskan panas laten

menyebabkan air laut di luar tube menguap dan menyisakan brine

yaitu sisa air laut tidak menguap. Uap air dari efek pertama

dialirkan ke dalam efek kedua yang bertekanan lebih rendah. Uap

ini akan terkondensasi dan panasnya diterima air laut menyebabkan

air laut tersebut menguap. Peristiwa penguapan dan kondensasi ini

berulang hingga pada efek keempat. Kondensat dari masing –

masing efek merupakan desalinated water yang kemudian dialirkan

menuju unit 500.

Page 26: Kaltim methanol industri

26

Pada tiap efek juga dihasilkan brine di mana brine pada efek

keempat akan di-flash di bagian separator condenser (055-E03) dan

uap yang dihasilkan dikondensasikan di bagian luar tube untuk

diproses lebih lanjut. Brine dari efek lain dikembalikan ke laut.

3. Water Treatment (Unit 500)

Unit 500 berfungsi menghasilkan demin water memenuhi

kebutuhan produksi steam. Pada kondisi normal, umpan unit ini

terdiri dari process condensate, turbin condensate, dan desalinated

water. Ketiga umpan tersebut mendapatkan perlakuan yang berbeda

– beda sebelum dicampurkan di dalam pretreated water tank.

Process condensate dikirim ke cricket filter (050-F01 A/B) untuk

menghilangkan kotoran-kotoran yang berupa padatan. Dari cricket

filter, process condensate dibawa menuju cation exchanger (050-

F02 A/B) untuk menghilangkan ion – ion positif. Cation exchanger

ini terdiri dari dua buah kolom yang digunakan secara bergantian.

Pada saat salah satu kolom beroperasi, kolom yang lain dilakukan

proses regenerasi. Regenerasi untuk resin penukar ion ini digunakan

H2SO4. Setelah diolah di cation exchanger, process condensate

dipisahkan dari CO2 terlarut di degasser (050-D01).

Turbin condensate juga perlu diolah dengan dilewatkan filter yaitu

cartridge filter (050-F03 A/B). Pada akhirnya, turbine condensate

dicampur dengan process condensate dari degasser dan desalinated

Page 27: Kaltim methanol industri

27

water dari unit 500 di dalam pretreated water tank (050-K01).

Selanjutnya, campuran ini dibawa menuju demineralized water tank

(050-K02) melalui mixed bed filter (050-F04 A/B) untuk mencapai

deionisasi penuh. Mixed bed filter terdiri dari campuran resin kation

dan resin anion. Untuk meregenerasi resin – resin tersebut,

digunakan bahan kimia yaitu caustic soda (NaOH) dan asam sulfat

(H2SO4). Larutan sisa regenerasi dari cation exchanger dan mixed

bed filter dikumpulkan di dalam basin netralisasi. Proses dari unit

500 digambarkan pada gambar 2.6.

Gambar 2.6. Diagram Blok Unit 500

4. Sweet Cooling Water System (Unit 600)

Sweet cooling water digunakan untuk pendinginan oli – oli unit

kompresor dan turbin, pendinginan langsung dalam unit Air

Separation Unit, dan pendingin sampel. Sirkulasi air di unit ini

merupakan sistem sirkulasi semi tertutup dengan make up berupa

air demin yang berasal dari demineralized water tank.

Demineralized water tankMixed bed filter

Desalinated waterTurbin condensate

Cartridge filter Pretreated water tank

DegasserCation exchangerCricket filter

Process condensate

Page 28: Kaltim methanol industri

28

Sweet cooling water didinginkan oleh air laut dengan menggunakan

Plate Heat Exchanger (065-E01). Elevated buffer tank (065-F05)

digunakan untuk menstabilkan tekanan sweet cooling system dan

mengganti make-up volume yang hilang karena temperatur

berubah-ubah di dalam sistem dengan venting ke atmosfer. Air yang

hilang ini diganti dengan penambahan air demin dari unit 500 ke

dalam buffer vessel (065-F05). Sebelum air demin dipompakan

sebagai make-up, zat anti korosi (Sodium Molybdate) dan biocides

(2-Chloro-2-methyl-4-isothiazolin-3-one dan 2-methyl-4-

isothiazolin-3-one) ditambahkan ke dalamnya.

5. Unit Sistem Pemadam Kebakaran (1200)

Unit 1200 adalah milik bagian HSE PT KMI yang dioperasikan

oleh bagian utility. Unit ini digunakan sebagai fasilitas keamanan

apabila terjadi kebakaran di area pabrik. Unit 1200 ini mempunyai

fasilitas yang berupa:

1. Tangki, yang berkapasitas 1200 m3, berisi pretreated water yang

bersumber dari unit 500.2. Sistem perpipaan mengatur distribusi air pemadam diseluruh

area pabrik terutama di area yang mempunyai resiko kebakaran

tinggi seperti di unit 400 dan unit 1100.3. Rumah pompa mendistribusikan air dari tangki menuju area-

area terkait melalui sistem perpipaan.

Page 29: Kaltim methanol industri

29

2.3.2. Unit Penyedia Tenaga Listrik (Power Plant)1. Main Power Generator

Pada kondisi normal operasi, tenaga listrik pabrik methanol

diperoleh dari generator syncron tiga phase (070-X01) yang

dilengkapi dengan brushless static excitation dan damper winding

untuk beban tidak setimbang (unbalance). Di dalamnya terdapat

diantaranya adalah pelumas bearing, pendingin generator,

monitoring temperatur winding oil, air dan udara. Generator

digerakkan oleh steam turbin (070-T01). Tenaga sebesar 5,4 MW

dibangitkan oleh MP steam dengan LP steam sebagai make up.

Power generator ini dirancang dengan kapasitas maksimum 7,0

MW/6,6 kV dan 50 Hz.

2. Emergency Power Generator (Unit 750)

Unit ini berfungsi menyuplai listrik sementara jika terjadi power

failure atau pada saat start up. Jika suplai listrik normal dari unit

700 trip maka load sheding akan bekerja mengurangi power dan

kedua emergency power generator akan start secara otomatis untuk

mengamankan suplai listrik pabrik. Unit ini terdiri dari 2 set

generator identik dirancang untuk start secara otomatis dengan

kapasitas beban penuh setelah sekitar 10-15 detik setelah suplai

power utama gagal.

Page 30: Kaltim methanol industri

30

Setiap hari senin selama satu jam diadakan running test untuk unit

750, hal ini bertujuan menjaga performa agar siap jika terjadi trip

pada unit 700. Bahan bakar generator adalah solar ditampung dalam

sebuah tangki berkapasitas 26.500 liter dan akan di isi ulang apabila

solar tersisa 5000 liter. Kapasitas maksimum tiap generator 1,5

MW/6,6 kV dan 50 Hz.

2.3.3. Unit Penyedia Udara 1. Air Separation Unit (Unit 1300)

Air Separation Unit (ASU) berfungsi memproduksi oksigen dengan

kemurnian tinggi untuk proses reforming di unit 100 dan udara

instrumentasi. Unit ASU didesain dengan kapasitas produksi

sebagai berikut :

a. Gas Oksigen = 23400 Nm3/jamb. Gas nitrogen = 4500 Nm3/jamc. Nitrogen cair = 244 Nm3/jamd. Instrument air dan plant air = 1210 Nm3/jam

Udara atmosfer yang masuk ditekan hingga 5,8 barg dengan

menggunakan air compressor (130-C01) dengan steam turbine

(130-T01) sebagai penggerak. air compressor adalah tipe

kondensing dengan menggunakan HP steam. Udara outlet dari

tahap terakhir kompresor didinginkan dan dicuci pada air washing

tower (130-D01) dengan menggunakan sweet cooling water.

Menara ini terdiri dari dua bagian pendinginan dimana bagian

bawahnya menggunakan air yang datang dari air sirkulasi dengan

Page 31: Kaltim methanol industri

31

temperatur sekitar 35°C sedangkan bagian atasnya menggunakan air

dari tower nitrogen (130-D02) yang didinginkan dengan waste

nitrogen dari line heat exchanger pada cold box. Air washing tower

dilengkapi dengan demister pada bagian atas untuk menghilangkan

kandungan airnya. Keluaran dari air washing tower ini dialirkan

menuju dryer terdiri dari 2 vessel yang dilengkapi dengan alumina

dan molecular sieve untuk pembersihan H2O, CO2 serta

hidrokarbon. Satu dari 2 vessel tersebut akan beroperasi bergantian

selama proses regenerasi dengan waste nitrogen dari cold box.

Keluaran dari vessel tersebut akan terbagi menjadi dua aliran,

sebagian udara masuk ke turbin ekspander dan sebagian lainnya

dialirkan ke main heat exchanger. Pada aliran yang menuju turbine

expander, awalnya udara dikompresikan terlebih dahulu dengan

kompresor (130-C03) kemudian didinginkan sebanyak dua kali baru

kemudian diekspansikan sehingga temperatur udara menurun secara

drastis.

Setelah mengalami pertukaran panas dalam main heat exchanger

maka aliran utama diperkirakan pada titik embunnya, selanjutnya

akan masuk melalui bagian bawah menara distilasi (130-D03)

dimana pemisahan pertama mulai dilakukan. Aliran gas keatas

diperkaya dengan kadar N2 yang kontak dengan aliran liquid yang

turun. Refluk dihasilkan dari aliran N2 yang terkondensasi pada titik

Page 32: Kaltim methanol industri

32

didih O2 didalam main heat exchanger (130-E05) pada bagian atas

menara. Produk yang dihasilkan dari proses distilasi ini adalah

nitrogen cair murni, gas nitrogen murni, dan gas oksigen murni.

Proses dari unit ini digambarkan pada gambar 2.7.

Gambar 2.7. Diagram Blok Unit 1300

Nitrogen cair disimpan di dalam tangki nitrogen dan digunakan

sebagai refrigerant untuk proses cryogenic, sedangkan gas nitrogen

digunakan sebagai penjaga tekanan (safety) pada tangki methanol

dan oksigen langsung digunakan pada autothermal reformer.

2. Instrument and Plant Air System (Unit 800)

Udara Air Compressor

Steam turbine

Air Washing Tower

Alumina dan Molecular sieve vessel

Turbin ekspander

Main Heat exchanger

Kolom distilasi

Oxygen compressor

Autothermal Reformer

N 2

O2

Page 33: Kaltim methanol industri

33

Unit ini berfungsi menyediakan suplai udara jika ada instrumen

kekurangan tekanan disebabkan suplai dari air separation unit

turun. Udara diambil dari downstream molekular sieve. Unit ini

terdiri dari satu unit alat bantu supply udara (Auxiliary Air Supply)

untuk start up dan kondisi darurat. Bagian utama dari unit ini terdiri

dari compressor reciprocating dua tingkat digerakkan oleh motor

listrik, pre dan final filter, separator kondensat, sistem pendinginan

ulang dengan pompa sirkulasi, pendingin udara, adsorption dryer,

dan bejana udara bertekanan.

2.3.4. Unit Penyimpanan Produk 1. Tank Farm and Loading System (Unit 1100)

Unit ini terdiri dari 2 methanol storage tank (110-K01 A/B), 3

loading pump (110-G01 A/B/S), 2 loading arm (110-L01 A/B) dan

rangkaian sistem perpipaan serta alat – alat pendukungnya. Tangki

dan pompa ditempatkan di kawasan pabrik dan loading arm

diletakkan di pelabuhan. Methanol storage tank menerima methanol

murni dari unit 400 secara intermiten sehingga untuk itu unit ini

dioperasikan secara tertutup dengan unit 400. Tangki unit 1100

dibangun dengan kapasitas dan luas area yang besar. Untuk

pencegahan apabila terjadi kecelakaan pecahnya tangki 110-K01 A

atau B (masing – masing 38.000 m3), maka sekitar 60% dari produk

yang terbuang dapat dikumpulkan untuk menghindari kasus

Page 34: Kaltim methanol industri

34

terburuk. Tangki unit 1100 ditempatkan pada satu tempat bersama

dengan 3 tangki dari unit 400.

Pengisian tangki methanol tergantung dari hasil analisa kemurnian

methanol yang dikirim ke raw methanol tank (040-K01) atau salah

satu dari dua storage methanol tank (110-K01 A/B). Pengisian

menggunakan satu atau dua dari tiga loading methanol pump (110-

G01 A/B/S). Untuk menghindari low suction pump maka loading

pump akan mati secara otomatis pada ketinggian tertentu. Alarm

level high akan menunjukkan ketinggian tangki yang sudah dalam

keadaan maksimum. Pada masing-masing tangki dipasang dengan

emergency shut-off valve (110-UV001) dan (110-UV002) untuk

keselamatan. Valve-valve ini akan diletakkan langsung ke nozzle

outlet dan dijaga tetap terbuka oleh tekanan udara instrument,

apabila tekanan turun, spring valve akan menutup. Silinder valve

dihubungkan ke supply udara instrumen melalui selang pipa plastik

dan apabila terjadi kebakaran, maka selang pipa plastik akan

terbakar sehingga valve-valve tersebut akan menutup secara

otomatis.

2. Jetty dan Marine Arm (Unit 1150)

Page 35: Kaltim methanol industri

35

Jetty merupakan tempat pemberhentian kapal pengangkut methanol

selama pemuatan methanol dilakukan. Marine arm (B001)

merupakan suatu peralatan konvensional dengan desain simetrik.

Seluruh arm berkontruksi baja dan sepenuhnya akan mengimbangi

bila kondisi kosong. Bila arm tidak terhubung dengan kapal, arm

diputar dan dikunci pada posisi parkir. Ketika dihubungkan ke

kapal, selector switch harus diputar ke free wheel dan kemudian

arm bebas mengikuti gerakan kapal. Free wheel control valve

merupakan suatu block valve untuk menghubungkan power control

dengan unit hydraulic cylinder ke arm yang beroperasi. Tekanan

relief valve dalam F/C valve akan melindungi loading arm terhadap

bahaya selama operasi.Marine arm didesain untuk pengoperasian

pada kecepatan angin sebagai berikut:

a. posisi parkir : 42 m/sb. operasi : 22 m/sc. posisi kerja : 13 m/s

Apabila kecepatan angin melebihi desain di atas, maka loading arm

harus dihentikan dan hubungan antara arm dengan kapal harus

diputuskan. Marine arm hanya akan diputus ke permukaan flange

kapal secara vertikal di jetty.