POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

76
POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON DI RUANG TERBUKA HIJAU BENTENG SOMBA OPU KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA SKRIPSI SATRIANI 105951107216 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

Transcript of POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

Page 1: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI

TINGKAT POHON DI RUANG TERBUKA HIJAU BENTENG

SOMBA OPU KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN

GOWA

SKRIPSI

SATRIANI

105951107216

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

Page 2: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

ii

POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI

TINGKAT POHON DI RUANG TERBUKA HIJAU BENTENG

SOMBA OPU KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN

GOWA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pada Program Studi Kehutanan

SATRIANI

105951107216

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

Page 3: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Potensi Dan Cadangan Karbon Pada Vegetasi Tingkat

Pohon Di Ruang Terbuka Hijau Benteng Somba Opu

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

Nama : Satriani

Nim : 105951107216

Jurusan : Kehutanan

Fakultas : Pertanian

Makassar, Januari 2021

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Hajawa, M.P.

Ir. M. Daud, S.Hut., M.Si., IPM.

NIDN : 0003066407 NIDN : 0929118502

Diketahui Oleh:

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi

Dr. H. Burhanuddin, S.Pi., M.P. Dr. Ir. Hikmah, S.Hut., M.Si., IPM.

NIDN : 0912066901 NIDN : 0011077101

Page 4: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

iv

HALAMAN KOMISI PENGUJI

Judul : Potensi Dan Cadangan Karbon Pada Vegetasi Tingkat

Pohon Di Ruang Terbuka Hijau Benteng Somba Opu

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

Nama : Satriani

Nim : 105951107216

Jurusan : Kehutanan

Fakultas : Pertanian

SUSUNAN TIM PENGUJI

NAMA TANDA TANGAN

Dr. Ir. Hajawa, M.P.

Pembimbing I

(……………………………)

Ir. M. Daud, S.Hut., M.Si., IPM.

Pembimbing II

(……………………………)

Dr. Ir. Irma Sribianti, S.Hut., M.P., IPM.

Penguji I

(……………………………)

Ir. Muhammad Tahnur, S.Hut., M.Hut., IPM.

Penguji II

(……………..……………)

Tanggal lulus :

Page 5: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama :Satriani

NIM :105951107216

Program Studi : Kehutanan

Fakultas : Pertanian

Dengan ini saya, Satriani menyatakan dengan sungguh-sungguh:

1. Saya menyadari bahwa memalsukan karya ilmiah dalam bentuk yang dilarang

oleh undang-undang, termasuk pembuatan karya ilmiah oleh orang lain dengan

suatu imbalan, atau mengambil karya orang lain, adalah tindakan kejahatan yang

harus dihukum menurut undang-undang yang berlaku.

2. Bahwa skripsi ini adalah hasil karya dan tulisan saya sendiri, bukan karya orang

lain atau karya plagiat, atau karya jiplakan dari karya orang lain.

3. Bahwa di dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan

saya juga tidak terdapat atau pendapat yang pernah atau diterbitkan orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacuh dalam naskah saya ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Bila kemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, saya bersediah

tanpa mengajukan banding menerima sanksi:

1. Skripsi ini beserta nilai-nilai hasil ujian skripsi saya di batalkan

2. Pencabutan kembali gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh, serta pembatalan

dan penarikan ijazah sarjana dan transkrip nilai yang telah saya terima.

Makassar, Januari 2021

Yang Menyatakan

Penulis

Page 6: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

vi

ABSTRAK

Satriani, 105951107216. POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA

VEGETASI TINGKAT POHON DI RUANG TERBUKA HIJAU BENTENG

SOMBA OPU KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA.

DIBAWAH BIMBINGAN Hajawa dan M. Daud.

Potensi dan Cadangan Karbon Pada Vegetasi Tingkat Pohon Di Ruang

Terbuka Hijau Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

memiliki 23 jenis yaitu Tanjung, Kapuk, Mangga, Sukun, Angsana, Pulai, Pinang,

Kelapa, Mahoni, Ketapang, Jambu Air, Lontar, Jamblang, Serut, Rao, Tranbesi,

Asam, Jambu Bol, Johar, Nangka, Buni, Jamplung, Dan Tamatte. Penelitian ini

dilaksanakan di Di Ruang Terbuka Hijau Benteng Somba Opu Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai bulan

September sampai dengan bulan November 2020. Penelitian ini dilakukan dengan

pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan metode sensus

pengambilan data dengan mengukur diameter dan tinggi pohon yang kemudian di

olah untuk mengetahui potensi tegakan dan potensi cadangan karbon. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa analisis data mengenai Potensi tegakan vegetasi

tingkat pohon pada ruang terbuka hijau benteng somba opu dengan luas 11,36 ha

memiliki potensi sebanyak 1475,12 m³ dan potensi volume tegakan per ha sebanyak

129,85 m³/ha. Potensi Cadangan karbon vegetasi tingkat pohon per ha adalah

21072,13 kg atau 21, 07 ton dan Cadangan karbon vegetasi tingkat pohon dengan

luas 11,36 ha adalah 239379,39 kg atau 239,37 ton.

Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Pohon, Biomassa, Cadangan karbon.

Page 7: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat

dan KaruniaNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

penyusunan skripsi dengan berjudul “Potensi Dan Cadangan Karbon Pada

Vegetasi Tingkat Pohon Di Ruang Terbuka Hijau Benteng Somba Opu

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa”. Sebagai salah satu syarat mendapat

Gelar Sarjana Kehutanan. Salam dan salawat semoga senantiasa dilimpahkan oleh

Allah SWT kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan kepada

kita semua. Penulis berharap apa yang dipaparkan dalam skripsi ini dapat

memberikan informasi baru bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih sangat jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu saran dan masukan sangat

penulis hargai.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahanda Dr. H. Burhanuddin, S.Pi., MP. Selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Ibunda Dr. Husnah Latifah, S.Hut., M.Si. Selaku Wakil Dekan I Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibunda Dr. Hikmah, S.Hut., M.Si., IPM. Selaku Ketua Program Studi Kehutanan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibunda Dr. Ir. Hajawa, M.P. Selaku pembimbing I dan Ayahanda Ir. M. Daud,

S.Hut., M.Si., IPM Selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan

sistem penyusunan skripsi, pengetahuan dan motivasi.

Page 8: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

viii

5. Ibunda Dr. Ir. Irma Sribianti S.Hut., M.P., IPM. selaku penguji I dan Ayahanda

Ir. Muhammad Tahnur, S.Hut., M.Hut., IPM. selaku penguji II yang tak

hentinya memberi arahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kehutanan serta staf tata usaha Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ilmu

selama di bangku perkuliahan.

7. Teman-teman angkatan 2016 Kehutanan dan sahabatku terima kasih atas

bantuan, kebersamaan dan semangatnya kepada penulis selama penulis

menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Ucapan terkhusus penulis haturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta Daeng Rani dan Daeng Bau atas

doa, kasih sayang, kerja keras, motivasi, semangat dan bimbingannya dalam

mendidik dan membesarkan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini, serta saudara-saudaraku tersayang Suriani, dan Hamriani atas

semangat dan doanya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

untuk penyempurnaan skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan.

Makassar, Februari 2020

Penulis

Page 9: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

HALAMAN KOMISI PENGUJI ............................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

1.4. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.I. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ruang Terbuka Hijau ...................................................................... 5

2.2. Potensi Tegakan .............................................................................. 6

2.2.1. Potensi ................................................................................... 6

2.2.2. Tegakan ................................................................................. 6

2.3. Vegetasi Tingkat Pohon .................................................................. 7

2.4. Biomassa ......................................................................................... 7

2.5. Cadangan Karbon ............................................................................ 8

2.5.1. Karbon ................................................................................... 8

Page 10: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

x

2.5.2. Cadangan Karbon .................................................................. 9

2.6. Benteng Somba Opu ........................................................................ 10

2.7. Kerangka Pikir ................................................................................. 11

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 13

3.2. Alat dan Objek Penelitian................................................................ 13

3.3. Populasi dan Sampel ....................................................................... 13

3.4. Metode Penelitian ............................................................................ 14

3.5. Prosedur Penelitian .......................................................................... 14

3.6. Pengamatan dan Pengukuran ........................................................... 15

3.7. Analisis Data ................................................................................... 20

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Geografis dan Demografi ................................................................ 23

4.1.1. Geografis ............................................................................... 23

4.1.2. Iklim ...................................................................................... 23

4.2. Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya............................................ 24

4.2.1. Penduduk ............................................................................... 24

4.2.2. Fasilitas Umum ..................................................................... 25

4.2.3. Mata Pencaharian .................................................................. 25

4.3. Kondisi Lokasi ................................................................................ 26

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Profil Ruang Terbuka Hijau ............................................................ 27

5.2. Volume Pohon ................................................................................. 29

5.3. Biomassa pohon .............................................................................. 30

5.4. Cadangan Karbon ............................................................................ 31

Page 11: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

xi

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan ...................................................................................... 33

6.2. Saran ................................................................................................ 33

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

xii

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

1. Blangko (tally sheet) Pengamatan Pohon ............................................ 19

2. Jumlah Penduduk Kelurahan Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa .................................................................................. 25

3. Jumlah Jenis Vegetasi Tingkat Pohon ................................................. 28

4. Pengukuran Volume Pohon di Benteng Somba Opu ........................... 29

5. Pengukuran Biomassa Pohon di Benteng Somba Opu ........................ 30

6. Pengukuran Cadangan Karbon di Benteng Somba Opu ...................... 32

Page 13: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

1. Kerangka Pikir ........................................................................................ 12

2. Kriteria Pengukuran Diameter (DBH) Batang ....................................... 16

3. Cara Menentukan Tinggi Pohon............................................................. 17

4. Pengukuran Tinggi Pohon ...................................................................... 18

5. Cara Pengambilan Data .......................................................................... 18

6. Peta Lokasi Penelitian ............................................................................ 23

Page 14: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

1. Data Hasil Perhitungan Perindividu Pohon ......................................... 34

2. Data Hasil Perhitungan Jenis Pohon .................................................... 45

3. Dokumentasi Penelitian ....................................................................... 46

4. Surat Izin Penelitian ............................................................................. 48

Page 15: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Undang – Undang tentang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999

adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya

alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam

lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan dan dibagi

beberapa jenis hutan.

Hutan merupakan bentuk kehidupan terbesar di seluruh dunia. Sebagai

fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia

sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran

penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global.

Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan isu lingkungan

yang paling sering diperbincangkan saat ini yang ditandai dengan peningkatan

gas karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous (N2O) yang lebih di kenal

dengan Gas Rumah Kaca (GRK). Dampak dari pemanasan global ialah

terjadinya peningkatan temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan sehingga

menimbulkan dampak yang besar bagi kesejahteraan umat manusia pada

umumnya.Terjadinya peningkatan GRK di atmosfer sebagai akibat dari adanya

aktifitas-aktifitas manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan, antara lain

adanya pembakaran vegetasi hutan dalam skala yang luas dalam waktu yang

bersamaan, pengeringan lahan gambut serta peningkatan jumlah kendaraan

Page 16: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

2

bermotor yang mengakibatkan peningkatan jumlah gas karbon monoksida

(CO) (Samsu, 2019).

Salah satu cara untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim dan

pemanasan global ialah dengan cara menurunkan emisi karbon yaitu dengan

cara mempertahankan cadangan karbon yang ada. Adanya tumbuhan sebagai

penyimpan cadangan karbon yang berfungsi mengurangi konsentrasi CO2 di

atmosfer. Melalui proses fotosintesis, CO2 diserap dan diubah oleh tumbuhan

menjadi karbon organik dalam bentuk biomassa. Biomassa merupakan suatu

bentuk hasil penyerapan energi yang dapat dikonversi dalam bentuk karbon,

alkohol, maupun kayu. Besarnya potensi biomassa dipengaruhi oleh

kemampuan pohon tersebut untuk menyerap karbon dari lingkungan melalui

proses fotosintesis, yang dikenal dengan proses sequestration. Hasil proses

fotosintesis dikurangi respirasi tersebut terakumulasi di dalam biomassa pohon.

Besarnya biomassa pohon tersebut dapat mempengaruhi nilai kandungan

karbon dari pohon tersebut.

Ruang terbuka hijau kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open

spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan

vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau

tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan,

kenyamanan, kesejahteraan, keindahan, wilayah perkotaan. Salah satu wadah

pengumpul biomassa yang tinggi adalah hutan kota, Hutan kota merupakan

bagian dari RTH yang berfungsi sebagai rosot karbon (carbon sink) yang

Page 17: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

3

paling efektif dan dapat mengurangi peningkatan emisi karbon di atmosfir

(Samsu, 2019).

Pada daerah benteng somba opu terdapat ruang terbuka hijau (RTH)

dengan luas 11,36 ha. Keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) tersebut

diharapkan mampu meningkatkan serapan CO2. Oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian mengenai potensi dan cadangan karbon pada pohon

tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tegakan dan

cadangan karbon tersimpan pada vegetasi tingkat pohon di ruang terbuka hijau

(RTH) di Benteng Somba Opu.

Benteng Somba Opu merupakan salah cagar budaya dan tempat wisata

di Kabupaten Gowa didirikan pada awal abad ke-16 tepatnya pada tahun 1525

atas usaha Raja Gowa ke-9 Karaeng Tumaparisi’ Kallonna. Benteng ini, saat

ini menjadi salah satu ruang terbuka hijau di Kabupaten Gowa dengan berbagai

jenis vegetasi tingkat pohon. Vegetasi ini berpotensi untuk menyerap emisi

karbon dioksida dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Oleh karena itu,

perlu dilakukan penelitian tentang potensi dan cadangan karbon pada vegetasi

tingkat pohon di Ruang Terbuka Hijau Benteng Somba Opu Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berapa potensi tegakan vegetasi tingkat pohon di Ruang Terbuka Hijau

Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa?

Page 18: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

4

2. Berapa potensi cadangan karbon pada vegetasi tingkat pohon di Ruang

Terbuka Hijau Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten

Gowa?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui potensi tegakan vegetasi tingkat pohon di Ruang Terbuka Hijau

Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa?

2. Mengetahui potensi cadangan karbon pada vegetasi tingkat pohon di Ruang

Terbuka Hijau Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten

Gowa?

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi dan bahan

pertimbangan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Benteng Somba Opu

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa dalam mitigasi dan adapatasi

perubahan iklim.

Page 19: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

1.5. Ruang Terbuka Hijau

Menurut UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang

dimaksud dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang atau

jalur atau mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat

tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja

ditanam.

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau untuk wilayah perkotaan sangat

penting, mengingat fungsinya dalam memberikan manfaat ekologis, sosial

budaya, arsitektural dan ekonomis. Keberadaan Ruang Terbuka Hijau tidak

hanya dibutuhkan terpenuhi secara kuantitas namun seharusnya terpenuhi

secara kualitas.

Budihardjo dan Sujarto (2005), menguraikan bahwa ruang terbuka

(open space) mempunyai nilai yang sangat penting, yaitu :

1) Ruang terbuka merupakan pelengkap dan pengontras bentuk kota (urban);

2) Bentuk dan ukuran ruang terbuka merupakan suatu determinan utama

bentuk kota, artinya 30%-50% luas seluruh kota diperuntukkan untuk ruang

terbuka;

3) Ruang terbuka merupakan salah satu elemen fisik kota yang dapat

menciptakan kenikmatan kota;

4) Ruang terbuka mengangkat nilai kemanusiaan karena dalam ruang terbuka

ini berbagai manusia dan berbagai aktivitas bertemu. (Arifin. 2014).

Page 20: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

6

1.6. Potensi Tegakan

2.2.1. Potensi

Potensi hutan adalah jumlah pohon jenis niagawi tiap hektar

menurut kelas diameter pada suatu lokasi hutan tertentu yang dihitung

berdasarkan rata-rata jumlah pohon pada suatu tegakan hutan alam

(Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171/Kpts-II/2002). Di dalam

Permenhut No.P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standar

Inventarisasi Hutan menyebutkan bahwa potensi sumber daya hutan kayu

berupa pohon dan tingkat permudaannya meliputi jenis dan

pengelompokan kayu (seperti jenis niagawi, kelas diameter dan lain-lain),

volume pohon/massa tegakan, jumlah batang, penyebaran, status

kelangkaan dan populasi.

2.2.2. Tegakan

Tegakan adalah suatu unit-unit pengelolaan hutan yang cukup

homogen, sehingga dapat dibedakan dengan jelas dari tegakan yang ada

disekitarnya. Perbedaan itu disebabkan Karena umur, komposisi, struktur

atau tempat tumbuh. Dalam hal ini kita kenal adanya tegakan pinus,

tegakan jati, tegakan kelas umur satu, dua dan lain sebagainya. Didalam

satu wilayah hutan alam, dengan jenis penyusunannya yang beragam dan

umur tidak sama tapi masih memberikan kesan umum yang berbeda

dengan wilayah atau areal atau kelompok vegetasi lain, yang berbeda

didekatnya, juga merupakan suatu tegakan hutan. Dalam hal ini, tegakan

lebih cenderung diartikan sebagai suatu pepohonan hutan (Harahap dan

Izudin, 2002).

Page 21: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

7

1.7. Vegetasi Tingkat Pohon

Vegetasi tingkat pohon yaitu dengan ukuran diameter lebih dari atau

sama dengan 20 cm. vegetasi tingkat pohon memiliki manfaat yang sangat

besar. Satu pohon dapat menghasilkan oksigen sebanyak 6000 cc, sementara

itu manusia memerlukan oksigen sebanyak 1500 cc (Kusminingrum, 2008).

Hal ini menunjukkan bahwa dalam satu pohon dapat menyumbangkan oksigen

untuk empat orang bernafas. Oleh karena itu, pohon memiliki nilai ekologis

yang tinggi dibandingkan dengan vegetasi lainnya.

Kriteria vegetasi yang digolongkan ke dalam jenis pohon dijelaskan

oleh Kameluh, (2008) yang menyatakan bahwa pohon memiliki tinggi minimal

35 cm dari permukaan tanah. Mansur, (2011) juga menambahkan tingkat

pertumbuhan pohon dewasa memiliki diameter lebih dari 10 cm. Sehingga

dapat dikatakan vegetasi yang termasuk ke dalam tingkat pohon apabila

memiliki keliling batang minimal sebesar 33 cm. (Rahma, 2018).

1.8. Biomassa

Whitten et al. (1984) mendefinisikan biomassa hutan sebagai jumlah

total berat kering semua bagian tumbuhan hidup, baik untuk seluruh atau

sebagian tubuh organisme, populasi atau komunitas dan dinyatakan dalam

berat kering tanur per satuan luas (ton/hektar). Menurut Brown (1997)

mendefinisikan biomassa sebagai jumlah total bahan organik hidup dalam

pohon yang dinyatakan dalam berat kering oven per unit area.

Kusmana et al. (1992) membedakan biomassa ke dalam dua kategori,

yaitu biomassa di atas permukaan tanah (above ground biomass) dan biomassa

Page 22: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

8

di bawah permukaan tanah (below ground biomass). Biomassa tumbuhan

bertambah karena tumbuhan menyerap CO2 dari udara dan mengubah zat

tersebut menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis. Hal ini tergantung

pada luas daun yang terkena sinar matahari, intensitas penyinaran, suhu, dan

ciri-ciri jenis tumbuhan masing-masing. Sisa hasil respirasi yang dilakukan

tumbuhan disebut produksi primer bersih, lebih lanjut dikatakan bahwa jumlah

biomasa dalam hutan adalah hasil dari perbedaan antara produksi melalui

fotosintesis dengan konsumsi melalui respirasi dan proses penebangan.

Umumnya karbon menyusun 45 - 50 % bahan kering dari tanaman.

Sejak kandungan karbondioksida meningkat secara global di atmosfer dan

dianggap sebagai masalah lingkungan, berbagai ekolog tertarik untuk

menghitung jumlah karbon yang tersimpan di hutan. Hutan tropika

mengandung biomassa dalam jumlah yang besar, sehingga hutan tropika

merupakan cadangan simpanan karbon yang penting. Selain itu karbon

tersimpan dalam material yang sudah mati sebagai serasah, batang pohon yang

jatuh ke permukaan tanah, dan sebagai material sukar lapuk di dalam tanah

(Whitemore, 1985).

1.9. Cadangan Karbon

1.9.1. Karbon

Karbon merupakan unsur unik yang berkaitan dengan unsur lain

untuk membentuk senyawa baru. Karbon adalah unusr empat yang paling

banyak di alam semesta. Semua organisme hidup mengandung karbon,

mereka mengalami pembusukan dan perubahan untuk selalu mengandung

elemen. Lebih dari smbilan puluh persen senyawa karbon merupakan

Page 23: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

9

senyawa sintetik,sedangkan sisanya diperoleh dari makhluk hidup,

seperti: tumbuh-tumbuhan, hewan jamur dan mikroorganisme (Lisam,

2019).

1.9.2. Cadangan Karbon

Cadangan karbon adalah kandungan karbon tersimpan baik itu pada

permukaan tanah sebagai biomasa tanaman, sisa tanaman yang sudah mati

(nekromasa), maupun dalam tanah sebagai bahan organik tanah.

Perubahan wujud karbon ini kemudian menjadi dasar untuk menghitung

emisi, dimana sebagian besar unsur karbon (C) yang terurai ke udara

biasanya terikat dengan O2 (oksigen) dan menjadi CO2 (karbon dioksida).

Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi

dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan

pada proses fotosintesis (Bisosial, 2013).

Itulah sebabnya ketika satu hektar hutan menghilang (pohon-

pohonnya mati), maka biomasa pohon-pohon tersebut cepat atau lambat

akan terurai dan unsur karbonnya terikat ke udara menjadi emisi. Dan

ketika satu lahan kosong ditanami tumbuhan, maka akan terjadi proses

pengikatan unsur C dari udara kembali menjadi biomasa tanaman secara

bertahap ketika tanaman tersebut tumbuh besar (sekuestrasi).

Ukuran volume tanaman penyusun lahan tersebut kemudian menjadi

ukuran jumlah karbon yang tersimpan sebagai biomasa (cadangan

karbon). Sehingga efek rumah kaca karena pengaruh unsur CO2 dapat

dikurangi, karena kandungan CO2 di udara otomatis menjadi berkurang.

Page 24: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

10

Namun sebaliknya, efek rumah kaca akan bertambah jika tanaman-

tanaman tersebut mati. Meningkatnya kandungan karbon dioksida (CO2)

di udara akan menyebabkan kenaikan suhu bumi yang terjadi karena efek

rumah kaca. Panas yang dilepaskan dari bumi diserap oleh karbon

dioksida di udara dan dipancarkan kembali ke permukaan bumi, sehingga

proses tersebut akan memanaskan bumi. Keberadaan ekosistem hutan

memiliki peranan penting dalam mengurangi gas karbon dioksida yang

ada di udara melalui pemanfaatan gas karbon dioksida dalam proses

fotosintesis oleh komunitas tumbuhan hutan (Bisosial,2013).

1.10. Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu adalah benteng peninggalan Kesultanan Gowa

yang dibangun oleh Raja Gowa ke-9 Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi'

Kallonna pada abad ke-16. Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata,

Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa,

Sulawesi Selatan.

Luas Benteng Somba Opu berdasarkan hasil Zonasi Balai

Pelestarian Cagar Budaya Makassar tahun 2014 adalah 113.590 m2 (11,36

ha) dengan posisi astromis pada titik 05° 11’18 dan 84”LS-05°29’29.67”LS

dan 119° 24’06.54”BT- 119°24’27.68”BT.Terletak diantara dua sungai

yaitu sungai Balang baru dan sungai Jene’berang.

Struktur pembentuk bangunan adalah bata dari berbagai ukuran, batu

padas dan pada bagian-bagian tertentu terdapat tanah isian yang tidak teratur.

Ketebalan dinding bervariasi ada yang tebalnya 3,66 – 4,10 m ada pula yang

Page 25: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

11

sangat tebal 10,3 – 10,5 m. Pintu utama benteng ada dua masing-masing

terletak di sisi bagian barat dan pada sisi bagian selatan dengan ukuran lebar

4,5 m dan tinggi 4 m. Ketinggian dinding benteng apabila utuh diperkirakan

antara 7 – 8 m.

Ada tiga bastion yang masih terlihat sisa-sisanya, yaitu bastion di

sebelah barat daya, bastion tengah, dan bastion barat laut. Yang terakhir ini

disebut Buluwara Agung. Di bastion inilah pernah ditempatkan sebuah meriam

paling dahsyat yang dimiliki orang Indonesia namanya Meriam sakti Anak

Makassar bobotnya mencapai 9.500 kg atau 9,5 ton, dengan panjang 6 meter,

dan diameter 41,5 cm.

Sekarang di dalam kompleks Benteng Somba Opu, melalui Proyek

Miniatur Sulawesi, telah dibangun rumah-rumah adat dari berbagai daerah di

Sulawesi-Selatan; baruga, pasar seni; dan museum yang dapat dipergunakan

sebagai wahana ilmu pengetahuan; gelanggang budaya, dan sarana

pariwisata.(Anggipurnamasari.2017)

1.11. Kerangka Pikir

Penelitian diawali dengan pemilihan lokasi pada ruang terbuka hijau di

Benteng Somba Opu. Lokasi tersebut dipilih dan dijadikan tempat penelitian

dengan harapan nantinya akan memberikan informasi kepada masyarakat

setempat tentang potensi tegakan dan cadangan karbon yang terdapat pada

ruang terbuka hijau Benteng Somba Opu. Kerangka pikir penelitian dapat

dilihat pada Gambar 1.

Ruang Terbuka Hijau

Page 26: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

12

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian.

III. METODE PENELITIAN

1.12. Waktu dan Tempat Penelitian

RTH Benteng Somba

Opu

Tegakan Pohon

Potensi Tegakan

Jenis Pohon Diameter pohon Kerapatan

Pohon

Biomassa Cadangan Karbon

Potensi Tegakan Dan

Cadangan Karbon RTH

Somba Opu

Page 27: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

13

Waktu penelitian direncakan mulai bulan September sampai dengan

November 2020. Penelitian ini dilaksanakan di Benteng Somba Opu

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

1.13. Alat dan Objek Penelitian

Adapun alat yang digunakan meliputi :

1. Alat tulis, untuk mencatat data yang didapatkan di lapangan.

2. Laptop, untuk mengolah data dan penyusunan skripsi.

3. Pita Meter, untuk mengukur keliling pohon.

4. Alat ukur (abney level), untuk mengukur tinggi total dan tinggi bebas

cabang pohon.

5. Tally sheet, untuk menulis data berupa angka dan jenis pohon dari hasil

pengamatan di lapangan.

6. Kompas, untuk menentukan arah.

7. Kamera, digunakan untuk dokumentasi di lapangan.

Objek dalam penelitian ini yaitu adalah pepohonan yang tumbuh

pada kawasan Benteng Somba Opu.

1.14. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah semua pohon yang terdapat dalam

kawasan Benteng Somba Opu. Sampel penelitian ini adalah semua anggota

populasi, oleh karena metode penelitian yang akan dipergunakan adalah

metode sensus.

1.15. Metode penelitian

Page 28: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

14

Dalam penelitian ini, menggunakan metode sensus, yaitu mendata

semua pohon yang terdapat dalam kawasan Benteng Somba Opu. Adapun

kriteria pohon yang menjadi objek penelitian adalah pohon yang memiliki

diameter setinggi dada minimal 20 cm. Beberapa ketentuan pengukuran

diameter berdasarkan keadaan pohon adalah sebagai berikut (Sidiyasa,dkk.,

2006):

a) Pengukuran dilakukan pada posisi setinggi dada (± 1.30 m) diatas tanah.

b) Pohon-pohon yang berbanir lebih tinggi dari 1.30 m dilakukan

pengukuran 20 cm diatas banir.

c) Pohon yang cabangnya lebih rendah dari 1.30 m, maka pengukuran

dilakukan pada setinggi dada kedua cabangnya dan dihitung 2 pohon.

d) Pohon-pohon yang terletak pada tanah miring, posisi pengukur harus di

bagian permukaan tanah yang lebih tinggi.

1.16. Prosedur Penelitian

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan survey ke lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran

umum tentang kondisi lapangan lokasi penelitian

2. Untuk memudahkan pengamatan dan pengukuran, dilakukan penetapan

blok pengamatan, dengan memperhatikan batas jalan setapak, batas

bangunan, dan batas taman.

3. Pengamatan dan pengukuran.

Page 29: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

15

4. Mengidentifikasi jenis pohon yang tumbuh pada lokasi penelitian untuk

mengetahui nama lokal dan nama latin/ilmiah.

3.6. Pengamatan dan Pengukuran

Pengamatan dilakukan dengan mengamati semua jenis pohon yang

tumbuh pada lokasi penelitian. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan

data sesuai tujuan penelitian.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

a. Diameter batang setinggi dada (DBH) (cm)

b. Tinggi total pohon (m)

c. Tinggi bebas cabang pohon (m)

d. Jenis pohon (spesies pohon)

e. Jumlah pohon setiap jenis

Cara melakukan pengukuran:

1. Pengukuran diameter batang dengan memperhatikan kriteria di bawah ini

Page 30: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

16

Gambar 2. Kriteria Pengukuran Diameter (DBH) Batang

2. Mengukur Tinggi Pohon

Pengukuran tinggi pohon dilakukan dengan menggunakan alat

abney level. Dengan jarak tertentu dari pohon, alat ukur tersebut dibidikkan.

Usahakan agar posisi berdirinya pengamat sama tinggi dengan posisi

tumbuhnya pohon.

Page 31: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

17

Gambar 3. Cara Menentukan Tinggi Pohon

Keterangan:

A = Tinggi bebas cabang (TBC) (m)

B = Tinggi Total Pohon (TT) (m)

B

A

Pengamat

Page 32: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

18

Gambar 4. Pengukuran tinggi pohon

Gambar 5. Cara pengambilan data

Tinggi pohon (D) Dapat kita hitung dengan rumus trigonometri sederhana.

D = B x Tan A + C

Dimana :

D : Tinggi pohon

B : Jarak pohon terhadap pengamat

Page 33: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

19

Tan : Tangen

A : Sudut puncak objek terhadap pengamat

C : Tinggi pengamat

Tabel 1. Blangko (tally sheet) Pengamatan Pohon

Tanggal pengamatan : ................................................

Lokasi penelitian : ................................................

No. Nama

jenis

Bercabang/

Tidak

Keliling

(cm)

Diameter

(cm)

Tinggi

Bebas cabang

(m)

Tinggi

Total

(m)

Ket.

Page 34: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

20

3.7. Analisis Data

1. Volume pohon

Menghitung volume batang pohon yang diukur berdasarkan tinggi

bebas cabang dan diameter batang (DBH), dengan rumus Prakosa, (2014)

sebagai berikut:

V = ¼ π (D/100)2 x Tbc + f……………………..(1)

Dimana :

V = Volume batang pohon (M3)

D = Diameter setinggi dada (DBH) (cm)

Tbc = Tinggi bebas cabang (m)

F = angka bentuk (0,7)

2. Volume tegakan ( total volume pohon ) adalah:

ƩV = V1 + V2 + V3 + ....+ Vn

3. Volume pohon per ha adalah:

Ѷ = ƩV/A

Ѷ = Volume pohon per ha

ƩV = Volume tegakan

A = Luas RTH Benteng Somba Opu

4. Biomassa pohon

Pengukuran biomasa pohon dilakukan dengan cara 'non destructive'

(tidak merusak bagian tanaman). Diperlukan 2 orang untuk pengukuran.

Biomassa pohon dihitung dengan menggunakan Rumus Nilai Koefisien

allometrik (a dan b) untuk penghitungan biomassa bagian atas berdasarkan

Page 35: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

21

spesies pohon dengan menggunakan rumus perhitungan Y= 𝑎. 𝐷𝑏 yang telah

banyak digunakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang pengukurannya di

awali dengan menebang dan menimbang pohon (Kitredge, 1994).

Keterangan :

Y : kandungan biomassa

D : diameter pohon setinggi dada

a,b : konstanta

Biomassa pohon ditentukan berdasarkan rumus allometrik untuk jenis

kayu tropis di Indonesia (Ketterings et al, 2001)

Y = 𝑎. 𝐷𝑏

Y : kandungan biomassa (kg)

D : diameter pohon setinggi dada (cm)

a : 0.0661

b : 2.591

5. Cadangan Karbon

Penghitungan karbon dari biomassa menggunakan rumus sebagai

berikut :

Cb = B x % C organik.

Keterangan :

Cb : kandungan karbon dari biomassa, dinyatakan dalam kilogram (kg)

B : total biomassa dinyatakan dalam kilogram (kg)

% C organic : nilai presentase kandungan karbon, sebesar 0,47 (SNI 7724,

2011).

Page 36: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

22

Penghitungan cadangan karbon per hektar menggunakan rumus (SNI 7724,

2011).

𝐶̅ = ∑ 𝐶𝑏

𝐴

Keterangan:

𝐶̅ : Potensi Cadangan Karbon Per Ha (ton/ha)

Cb: kandungan karbon dari biomassa (ton)

A: Luas RTH Benteng Somba Opu

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Page 37: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

23

4.1. Geografis dan Demografi

4.1.1. Geografis

Gambar 6. Peta Lokasi Penelitian

Lingkup wilayah penelitian meliputi Benteng Somba Opu terletak

di Jl Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan

Barombong, Kabupaten Gowa. Jaraknya kurang lebih tujuh kilometer

dari arah selatan pusat Kota Makassar. Letak astronomisnya adalah 5o

11’ 22” LS, 119o 24’ 4” BT dengan ketinggian 0 – 10 meter. Benteng

Somba Opu dapat diakses dari pusat Kota Makassar (Lapangan

Karebosi) dengan angkutan kota (petepete) atau taksi.

4.1.2. Iklim

Di Indonesia seperti di Kabupaten Gowa Benteng Somba Opu hanya

dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Biasanya

musim kemarau dimulai pada Bulan Juni hingga September, sedangkan

musim hujan dimulai pada Bulan Desember hingga Maret. Keadaan

Page 38: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

24

seperti itu berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa

peralihan, yaitu Bulan April-Mei dan Oktober-Nopember. Curah hujan di

Kabupaten Gowa yaitu 237,75 mm dengan suhu 27,125°C. Curah hujan

tertinggi yang dipantau oleh beberapa stasiun/pos pengamatan terjadi

pada Bulan Desember yang mencapai rata-rata 676 mm, sedangkan curah

hujan terendah pada Bulan Juli - September yang bisa dikatakan hampir

tidak ada hujan.

4.2. Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya

4.2.1. Penduduk

Penduduk merupakan salah satu syarat bagi terbentuknya sebuah

Negara/wilayah atau sekaligus sebagai aset atau modal bagi suksesnya

pembangunan disegala bidang kehidupan baik dalam bentuk

pembangunan fisik maupun non fisik. Oleh karena itu kehadiran dan

perannya sangat menentukan bagi perkembangan suatu wilayah, baik

dalam skala kecil maupun besar, sehingga dibutuhkan data atau potensi

kependudukan yang tertib dan terukur.

Keluran Benteng Somba Opu terletak di Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa yang memiliki jumlah penduduk sebanyak ± 5.1809

jiwa, terdiri dari laki – laki 2.620 jiwa dan perempuan 2.569 jiwa dengan

jumlah 1.352 Kepala Keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 2 berikut ini:

Page 39: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

25

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kelurahan Benteng Somba Opu Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa

Sumber: Kantor Kelurahan Benteng Somba Opu, 2020

4.2.2. Fasilitas Umum

Beberapa fasilitas umum yang terdapat di Kecamatan Barombong seperti

sarana pendidikan antara lain Taman Kanak-Kanak sebanyak 8 buah,

Sekolah dasar negeri 4 buah, Sekolah Dasar Inpres 12 buah, Sekolah

Lanjutan Pertama 1 buah. Di samping itu terdapat beberapa sarana

No Nama RW Jumlah jiwa Kepala

L P Total keluarga

1. Bontolaja 433 393 826 203

2. Bontomarannu 204 214 418 121

3. Caranggi 397 415 812 213

4. Lekoboddong 444 454 898 239

5. Kampung Parang 91 88 179 51

6. Sapiria 419 377 796 200

7. Gusung Sarombe 401 391 792 205

8. Sarombe 231 237 468 120

Jumlah 2.620 2.569 5.189 1.352

Page 40: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

26

kesehatan, seperti Puskesmas 2 buah, Pustu 6 buah, Posyandu 25 buah

dan Polindes 1 buah. Ada juga tempat ibadah (Masjid ), dan pasar.

4.2.3. Mata Pencaharian

Penduduk Kecamatan Barombong umumnya berprofesi sebagai petani,

sedangkan sektor non pertanian terutama bergerak pada lapangan usaha

perdagangan besar dan eceran.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan cukup besar hal ini terlihat

dari konstribusi penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang telah

mencapai 100 persen.

4.3. Kondisi Lokasi

Melihat kondisi lokasi kawasan Benteng Somba Opu, maka dapat

disimpulkan bahwa, kawasan tersebut berada pada lokasi yang cukup padat,

hal ini disebabkan karena lokasi ini juga merupakan daerah perbatasan antara

Kabupaten Gowa dengan Kota Makassar. Melihat hal tersebut, maka

kebutuhan yang tepat untuk lokasi khususnya kawasan benteng ini, yakni

kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam kawasan Benteng Somba Opu.

Penataan RTH ini agar lahan tersebut dapat dimanfaatkan dan menjadi

pendapatan asli daerah (PAD).

Page 41: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

27

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Profil Ruang Terbuka Hijau

Jumlah penduduk yang semakin banyak dan padat menyebabkan

terjadinya kekurangan atau krisis lahan untuk berbagai keperluan dan

penggunaan lahan. Oleh sebab itu, penting dilakukannya sebuah tata dan

perencanaan suatu wilayah. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar

wilayah tersebut memiliki proporsi penggunaan lahan yang sesuai dengan

keseimbangan lingkungan yang tetap terjaga. Salah satu kawasan yang menjadi

penting dalam suatu perencanaan wilayah adalah kawasan ruang terbuka hijau.

Kawasan ini harus ada di setiap wilayah sebagai penyeimbang ekosistem.

Sesuai dengan namanya maka kawasan ini merupakan kawasan dengan

vegetasi yang mendominasi dalam ekosistemnya.

Kawasan ini sangat diperlukan dalam suatu wilayah terutama wilayah

yang memiliki tingkat polusi dan kepadatan lalu lintas serta penduduk yang

tinggi mengingat fungsi utamanya yaitu untuk menjaga kualitas lingkungan.

Page 42: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

28

Ruang terbuka hijau Benteng Somba Opu merupakan suatu ruang

terbuka yang kawasannya didominasi oleh vegetasi baik itu pepohonan, semak,

rumput-rumputan, serta vegetasi penutup tanah lainnya. Berdasarkan hasil

penelitian dan analisis data mengenai vegetasi tingkat pohon di ruang terbuka

hijau Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa, maka

diperoleh jumlah jenis vegetasi tingkat pohon sebagaimana yang tercantum

pada Tabel 3

Tabel 3 . Jumlah Jenis Vegetasi tingkat pohon

NO Nama Jenis Nama Latin Family Jumlah Pohon

1. Tanjung Mimusops elengi Sapotaceae 20

2. Kapuk Ceiba pentandra Malvaceae 3

3. Mangga Mangifera indica Anarcardiacea 95

4. Sukun Artocarpus altilis Moraceae 3

5. Angsana Pterocarpus indicus Fabaceaea 5

6. Pulai Alstonia scholaris Apocynaceae 12

7. Pinang Areca catelus Arecaceae 17

8. Kelapa Cocos nucifera Arecaceae 31

9. Mahoni Swietenia mahagoni Maliaceae 1

10. Ketapang Terminalia catappa Combretaceae 10

11. Jambu Air Syzygium Aqueum Myrtaceae 2

12. Lontar Borassus flabellifer Arecaceae 74

13. Jamblang Syzygium cumini Myrtaceae 7

14. Serut Streblus asper Moraceae 2

15. Rao Dracontomelon dao Anacardiaceae 6

16. Tranbesi Samanea saman Fabaceae 49

17. Asam Tamarindus indica Fabaceae 3

18. Jambu Bol Syzygium malaccense Myrtaceae 7

19. Johar Cassia siamanea lamk Fabaceae 3

20. Nangka Artocarpus heterophyllus Moraceae 5

21. Buni Antidesma bunjus Phyllanthaceae 6

22. Jamplung Calophyllum inophyllum Clusiaceae 7

23. Tamatte Lannae cormendalica Anacardiaceae 17

Jumlah 385

Page 43: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

29

5.2. Volume Pohon

Berdasarkan hasil penelitian mengenai vegetasi tingkat pohon di ruang

terbuka hijau Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa,

maka di dapatkan Hasil Volume Pohon seperti pada tabel Berikut.

Tabel 4. Pengukuran Volume Pohon Benteng Somba Opu

NO Nama Jenis Jumlah Pohon Volume Pohon (m3)

1. Mimusops elengi 20 42,37

2. Ceiba pentandra 3 94,74

3. Mangifera indica 95 365,95

4. Artocarpus altilis 3 15,66

5. Pterocarpus indicus 5 29,98

6. Alstonia scholaris 12 104,14

7. Areca catechu 17 38,69

8. Cocos nucifera 31 99,79

9. swietenia mahagoni 1 1,05

10. Terminalia catappa 10 29,57

11. Syzygium aqueum 2 2,57

12. Borassus flabellifer 74 329,23

13. Syzygium cumini 7 11,93

14. Streblus asper 2 2,93

15. Dracontomelon dao 6 35,14

16. Samanea Saman 49 128,16

17. tamarindus indica 3 12,23

18. Syzygium malaccense 7 10,76

19. Cassia Siamea Lamk 3 7,42

20. Artocarpus heterophyllus 5 6,26

21. Antidesma Bunius 6 5,99

22. Calophyllum Inophyllum 7 43,56

23. Lannea cormendalica 17 57,01

Jumlah 385 1.475,12

Potensi volume pohon / Ha 129,85

Page 44: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

30

Berdasarkan Tabel di atas,dapat diketahui bahwa total vulume pohon

pada area Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

sebesar 1.475,12 m3, dengan Volume pohon perhektarnya ialah sebesar

129,85 M3/ha di dapatkan dari jumlah keseluruhan volume pohon di bagi luas

lokasi penelitian yaitu 11,36 ha. Dapat dilihat volume pohon paling besar yaitu

365,95 terdapat pada pohon mangga ( Mangifera indica ) dengan jumlah 95

pohon dan volume terkecil 1,05 terdapat pada pohon Mahoni ( Swietenia

mahagoni ) dengan jumlah 1 pohon .

5.3. Kerapatan Pohon

Kerapatan adalah nilai yang menunjukkan jumlah individu dari jenis

jenis yang menjadi anggota suatau komunitas tumbuhan dalam luasan

tertentu.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kerapatan vegetasi tingkat

pohon di ruang terbuka hijau Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa, dengan luas 11,36 ha, maka kerapatan pohon dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Page 45: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

31

Tabel 5. Kerapatan Pohon di Benteng Somba Opu

NO Nama Jenis Jumlah Pohon Kerapatan ( kg )

1. Mimusops elengi 20 2

2. Ceiba pentandra 3 0

3. Mangifera indica 95 8

4. Artocarpus altilis 3 0

5. Pterocarpus indicus 5 0

6. Alstonia scholaris 12 1

7. Areca catechu 17 1

8. Cocos nucifera 31 3

9. swietenia mahagoni 1 0

10. Terminalia catappa 10 1

11. Syzygium aqueum 2 0

12. Borassus flabellifer 74 6

13. Syzygium cumini 7 1

14. Streblus asper 2 0

15. Dracontomelon dao 6 0

16. Samanea Saman 49 4

17. tamarindus indica 3 0

18. Syzygium malaccense 7 1

19. Cassia Siamea Lamk 3 0

20. Artocarpus heterophyllus 5 0

21. Antidesma Bunius 6 0

22. Calophyllum Inophyllum 7 1

23. Lannea cormendalica 17 1

Jumlah 385 34

Berdasarkan Tabel di atas,dapat diketahui bahwa total Kerapatan pohon

pada area Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa sebesar

34 kg, diperoleh dari jumlah pohon dibagi luas lokasi penelitian yaitu 11,36 ha.

Page 46: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

32

5.4. Biomassa pohon

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai biomassa

vegetasi tingkat pohon di ruang terbuka hijau Benteng Somba Opu Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa, maka diperoleh hasil sebagaimana yang

tercantum pada Tabel 5.

Tabel 5. Pengukuran Biomassa Pohon di Benteng Somba Opu

NO Nama Jenis Jumlah Pohon Biomassa ( kg )

1. Mimusops elengi 20 18.632,66

2. Ceiba pentandra 3 54.044,86

3. Mangifera indica 95 137.988,32

4. Artocarpus altilis 3 6.100,71

5. Pterocarpus indicus 5 11.097,51

6. Alstonia scholaris 12 47.404,09

7. Areca catechu 17 7.095,25

8. Cocos nucifera 31 17.316,25

9. swietenia mahagoni 1 429,53

10. Terminalia catappa 10 11.269,11

11. Syzygium aqueum 2 1.093,13

12. Borassus flabellifer 74 62.763,97

13. Syzygium cumini 7 5.239,70

14. Streblus asper 2 1.813,26

15. Dracontomelon dao 6 15.386,03

16. Samanea Saman 49 50.347,16

17. tamarindus indica 3 4.650,78

18. Syzygium malaccense 7 4.636,58

19. Cassia Siamea Lamk 3 2.756,36

20. Artocarpus heterophyllus 5 2.730,39

21. Antidesma Bunius 6 2.906,94

Page 47: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

33

22. Calophyllum Inophyllum 7 16.909,39

23. Lannea cormendalica 17 26.705,89

Jumlah 385 509.317,86

Potensi Biomassa / Ha 44.834,32

Berdasarkan Tabel di atas,dapat diketahui bahwa total Biomassa pohon

pada area Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

sebesar 509.317,86 kg, dengan Biomassa pohon perhektarnya ialah sebesar

44.834,32 kg/ha di dapatkan dari jumlah keseluruhan Biomassa pohon di bagi

luas lokasi penelitian yaitu 11,36 ha. Dapat dilihat Biomassa pohon paling

besar yaitu 137.988,32 kg terdapat pada pohon mangga ( Mangifera indica )

dengan jumlah 95 pohon dan Biomassa pohon terkecil 429,53 terdapat pada

pohon Mahoni (swietenia mahagoni) dengan jumlah 1 pohon

5.5. Cadangan Karbon

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai Cadangan

karbon vegetasi tingkat pohon di ruang terbuka hijau Benteng Somba Opu

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa, maka diperoleh hasil sebagaimana

yang tercantum pada Tabel 6 .

Page 48: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

34

Tabel 6. Pengukuran cadangan karbon di Benteng Somba Opu

NO Nama Jenis Jumlah Pohon Karbon ( kg )

1. Mimusops elengi 20 8.757,35

2. Ceiba pentandra 3 25.401,09

3. Mangifera indica 95 64.854,51

4. Artocarpus altilis 3 2.867,33

5. Pterocarpus indicus 5 5.215,83

6. Alstonia scholaris 12 22.279,92

7. Areca catechu 17 3.334,77

8. Cocos nucifera 31 8.138,64

9. swietenia mahagoni 1 201,88

10. Terminalia catappa 10 5.296,48

11. Syzygium aqueum 2 513,77

12. Borassus flabellifer 74 29.499,06

13. Syzygium cumini 7 2.462,66

14. Streblus asper 2 852,23

15. Dracontomelon dao 6 7.231,43

16. Samanea Saman 49 23.663,17

17. tamarindus indica 3 2.185,86

18. Syzygium malaccense 7 2.179,19

19. Cassia Siamea Lamk 3 1.295,49

20. Artocarpus heterophyllus 5 1.283,29

21. Antidesma Bunius 6 1.366,26

22. Calophyllum Inophyllum 7 7.947,41

23. Lannea cormendalica 17 12.551,77

Jumlah 385 239.379,39

Potensi Karbon / Ha 21.072,13

Berdasarkan Tabel di atas,dapat diketahui bahwa total Cadangan Karbon

pada area Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa sebesar

239.379,39 kg, dengan potensi Karbon perhektarnya ialah sebesar 21.072,13 kg/ha

Page 49: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

35

di dapatkan dari jumlah keseluruhan karbon di bagi luas lokasi penelitian yaitu

11,36 ha. Dapat dilihat Karbon paling besar yaitu 64.854,51 kg terdapat pada pohon

mangga ( Mangifera indica ) dengan jumlah 95 pohon dan Karbon terkecil 201,88

terdapat pada pohon Mahoni (swietenia mahagoni) dengan jumlah 1 pohon.

Page 50: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

36

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai potensi dan cadangan karbon

pada vegetasi tingkat pohon di ruang terbuka hijau Benteng Somba Opu

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Potensi tegakan vegetasi tingkat pohon pada ruang terbuka hijau Benteng

Somba Opu dengan luas 11,36 ha memiliki potensi sebanyak 1475,12 m³

dan potensi volume tegakan per ha sebanyak 129,85 m³/ha

2. Potensi cadangan karbon vegetasi tingkat pohon per ha adalah 21.072,13 kg

atau 21,07 ton dan Cadangan karbon vegetasi tingkat pohon dengan luas

11,36 ha adalah 239.379,39 kg atau 239,37 ton.

6.2. Saran

1. Perlu dilakukan kegiatan penanaman yang rapi pada areal Ruang Terbuka

Hijau karna di Benteng Somba Opu vegetasi tingkat pohon terlalu sedikit

dan tidak tertata rapi sebagai upaya meningkatkan jumlah cadangan karbon

di Ruang Terbuka Hijau Benteng Somba Opu.

Page 51: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

37

2. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat dan pengelola kawasan Benteng

Somba Opu mengenai kawasan ini sangat diperlukan dalam suatu wilayah

terutama wilayah yang memiliki tingkat polusi dan kepadatan lalu lintas

serta penduduk yang tinggi mengingat fungsi utamanya yaitu untuk menjaga

kualitas lingkungan.

Page 52: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

38

DAFTAR PUSTAKA

Anggipurnamasari. (2017). Benteng somba opu

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id ( di akses pada tanggal 1 juli 2020).

Arifin, sri sutarni dkk. ( 2014). Analisis Daya Serap Karbon Ruang Terbuka Hijau

Kota Gorontalo. Jurnal Teknik. Volume 12, Nomor 2.

Brown S. 1997. Estimating Biomass Change of Tropical Forest: a Primer. FAO

Forestry paper 134. Food Agriculture Organization of the United Nations,

Rome.

Brown, S. (1997). Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forest.

FAO. Forestry Paper.

Harahap dan Izudin, 2002. Mengenal Pohon Pinus Rineka Cipta, Jakarta.

IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), 2006. Guidelines for national

greenhouse gas inventories. In Eggleston HS, Buendia L, Miwa K, Ngara

T and Tanabe K. (eds). Hayama, Japan: IGES.

Kameluh. (2008). Studi Vegetasi Pohon di Hutan Lindung RPH Donomulyo BKPH

Sengguruh KPH Malang. Jurnal Electronic Theses Fakultas Sains dan

Teknologi. Universitas IslamNegeri Malang

Kettering, Q.M., Coe, R., Noordwijk, V.M., Ambagau, Y., and Palm, G.A. 2001.

Reducing uncertainty in the use of allometric biomass eguation for

predicting above- ground tree biomass in mixed secondaty forest. Journal

Forest Ecology and Management 146: 199-209. Published by Journal of

Elsevier ltd

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8171/Kpts-II/2002 tentang Kriteria Potensi

Hutan Alam pada Hutan Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam. 2002. Jakarta.

Kusminingrum. (2008). Potensi Tanaman dalam Menyerap CO2 dan Co untuk

mengurangi dampak Pemanasan Global. Jurnal Pemukiman. Vol. 3 No. 2.

Page 53: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

39

Lisam Bibi. 2019. www.podfeeder.com. Penjelasan mengenai apa itu karbon.

(diakses pada tanggal 28 juli 2019).

Mansur, Muhammad. (2011). Struktur dan Komposisi Vegetasi Pohon serta

Estimasi Biomassa, Kandungan Karbon dan Laju Fotosintesis di Taman

Permenhut No.P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standar Inventarisasi

Hutan. Menteri Kehutanan. 2006. Jakarta.

Prakosa, D., 2014. Kondisi dan Sisa Cadangan Karbon Di Atas Permukaan Tanah

Pada Hutan Gambut Sekunder Bekas Kebakaran Berulang. Prosiding

Workshop ITTO Project RED-SPD 009/09 Rev. 2 (F) Stakeholder

consultation the Application of Method and Technologies to Enhance the

Restoration of PSF Ecosystem. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Konservasi dan Rehabilitasi. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kehutanan .Kementerian Kehutanan. Palembang.

Rahma, adistya dkk. (2018). Keanekaragaman Vegetasi Tingkat Pohon Di Hutan

Evergreen Blok Sumberejo Taman Nasional Bali Barat.Jakarta

SNI 7724:2011. 2011. Pengukuran dan penghitungan cadangan karbon –

Pengukuran lapangan untuk penaksiran cadangan karbon hutan (ground

basedforest carbon accounting)

Samsu, A. K. A., & Maros, U. M. (2019). Pendugaan Potensi Simpanan Karbon

Permukaan pada Ruang Terbuka Hijau di Hutan Kota Jompie Kecamatan

Soreang Kota Pare-Pare. Jurnal Envisoil, 1(1).

Sidiyasa, K., ZakariadanRamses, I. 2006. Hutan desa Setulang dan Sengayan

Malinau, Kalimantan Timur: potensi dan identifikasi langkah-langkah

perlindungan dalam rangka pengelolaannya secara lestari. CIFOR. Bogor

Page 54: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

40

Page 55: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

41

Lampiran 1 Data Hasil Perhitungan Perindividu Pohon

No

Pohon

Nama Jenis Keliling

(cm)

Tinggi Bebas

Cabang ( m)

Diameter

(cm)

Volume

Pohon (m3)

Biomassa

(kg)

Karbon

(kg) 2 Mimusops elengi 149 6.97 47.45 2.83 1456.74 684.67

3 Mimusops elengi 117 9.82 37.26 2.53 778.62 365.95

4 Mimusops elengi 151 7.27 48.09 3.05 1507.95 708.73

5 Mimusops elengi 82 6.97 26.11 0.86 309.99 145.70

6 Mimusops elengi 67 6.97 21.34 0.57 183.66 86.32

7 Mimusops elengi 189 8.19 60.19 5.46 2697.55 1267.85

8 Mimusops elengi 70 6.67 22.29 0.59 205.73 96.69

9 Mimusops elengi 73 6.10 23.25 0.58 229.36 107.80

10 Mimusops elengi 180 7.57 57.32 4.54 2377.21 1117.29

11 Mimusops elengi 163 8.50 51.91 4.23 1838.38 864.04

12 Mimusops elengi 79 7.27 25.16 0.83 281.45 132.28

13 Mimusops elengi 145 6.97 46.18 2.68 1357.57 638.06

14 Mimusops elengi 69 8.19 21.97 0.73 198.21 93.16

15 Mimusops elengi 160 7.88 50.96 3.75 1751.99 823.44

16 Mimusops elengi 82 6.67 26.11 0.81 309.99 145.70

17 Mimusops elengi 120 9.49 38.22 2.57 831.41 390.76

18 Mimusops elengi 125 10.52 39.81 3.09 924.17 434.36

19 Mimusops elengi 109 4.70 34.71 0.91 648.08 304.60

20 Mimusops elengi 115 7.27 36.62 1.77 744.60 349.96

21 Ceiba pentandra 402 10.17 128.03 30.88 19063.67 8959.92

22 Ceiba pentandra 500 13.23 159.24 60.51 33549.65 15768.34

23 Ceiba pentandra 148 8.19 47.13 3.35 1431.54 672.83

24 Mangifera indica 149 8.50 47.45 3.54 1456.74 684.67

25 Mangifera indica 160 8.50 50.96 4.08 1751.99 823.44

26 Mangifera indica 125 8.19 39.81 2.39 924.17 434.36

27 Mangifera indica 97 7.27 30.89 1.26 479.05 225.15

28 Mangifera indica 132 10.17 42.04 3.33 1064.30 500.22

Page 56: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

42

29 Mangifera indica 157 10.88 50.00 5.02 1668.14 784.03

30 Mangifera indica 127 7.27 40.45 2.16 962.97 452.60

31 Mangifera indica 300 9.82 95.54 16.62 8930.54 4197.36

32 Mangifera indica 87 6.38 27.71 0.87 361.37 169.84

33 Mangifera indica 132 11.25 42.04 3.66 1064.30 500.22

34 Mangifera indica 133 10.17 42.36 3.38 1085.32 510.10

35 Mangifera indica 120 6.97 38.22 1.83 831.41 390.76

36 Mangifera indica 173 10.88 55.10 6.10 2145.03 1008.17

37 Mangifera indica 162 10.88 51.59 5.35 1809.30 850.37

38 Mangifera indica 130 7.57 41.40 2.37 1023.02 480.82

39 Mangifera indica 143 8.50 45.54 3.26 1309.58 615.50

40 Mangifera indica 160 10.52 50.96 5.05 1751.99 823.44

41 Mangifera indica 152 6.67 48.41 2.80 1533.96 720.96

42 Mangifera indica 165 10.17 52.55 5.20 1897.39 891.78

43 Mangifera indica 176 9.82 56.05 5.72 2242.75 1054.09

44 Mangifera indica 127 7.27 40.45 2.16 962.97 452.60

45 Mangifera indica 168 10.88 53.50 5.75 1988.08 934.40

46 Mangifera indica 178 10.88 56.69 6.46 2309.38 1085.41

47 Mangifera indica 149 10.17 47.45 4.24 1456.74 684.67

48 Mangifera indica 162 9.82 51.59 4.85 1809.30 850.37

49 Mangifera indica 127 6.97 40.45 2.05 962.97 452.60

50 Mangifera indica 97 6.97 30.89 1.20 479.05 225.15

51 Mangifera indica 138 8.50 43.95 3.03 1194.22 561.28

52 Mangifera indica 102 5.81 32.48 1.06 545.68 256.47

53 Mangifera indica 157 9.15 50.00 4.24 1668.14 784.03

54 Mangifera indica 87 6.67 27.71 0.92 361.37 169.84

55 Mangifera indica 90 6.10 28.66 0.88 394.55 185.44

56 Mangifera indica 107 7.88 34.08 1.68 617.72 290.33

57 Mangifera indica 143 8.83 45.54 3.39 1309.58 615.50

58 Mangifera indica 160 9.15 50.96 4.40 1751.99 823.44

59 Mangifera indica 150 8.50 47.77 3.58 1482.21 696.64

Page 57: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

43

60 Mangifera indica 136 7.88 43.31 2.71 1149.89 540.45

61 Mangifera indica 143 7.57 45.54 2.87 1309.58 615.50

62 Mangifera indica 157 9.15 50.00 4.24 1668.14 784.03

63 Mangifera indica 120 7.57 38.22 2.02 831.41 390.76

64 Mangifera indica 149 8.19 47.45 3.39 1456.74 684.67

65 Mangifera indica 162 10.17 51.59 5.01 1809.30 850.37

66 Mangifera indica 126 9.49 40.13 2.83 943.45 443.42

67 Mangifera indica 145 8.50 46.18 3.35 1357.57 638.06

68 Mangifera indica 140 8.83 44.59 3.25 1239.58 582.60

69 Mangifera indica 110 7.88 35.03 1.77 663.60 311.89

70 Mangifera indica 86 6.97 27.39 0.94 350.71 164.83

71 Mangifera indica 165 11.25 52.55 5.72 1897.39 891.78

72 Mangifera indica 152 10.17 48.41 4.41 1533.96 720.96

73 Mangifera indica 140 9.82 44.59 3.62 1239.58 582.60

74 Mangifera indica 158 10.88 50.32 5.09 1695.81 797.03

75 Mangifera indica 116 8.50 36.94 2.14 761.50 357.90

76 Mangifera indica 135 10.17 42.99 3.48 1128.11 530.21

77 Mangifera indica 153 9.15 48.73 4.03 1560.24 733.31

78 Mangifera indica 162 12.01 51.59 5.85 1809.30 850.37

79 Mangifera indica 156 10.88 49.68 4.96 1640.75 771.15

80 Mangifera indica 127 8.50 40.45 2.57 962.97 452.60

81 Mangifera indica 98 6.97 31.21 1.22 491.95 231.22

82 Mangifera indica 136 9.15 43.31 3.18 1149.89 540.45

83 Mangifera indica 176 12.01 56.05 6.91 2242.75 1054.09

84 Mangifera indica 105 8.50 33.44 1.76 588.24 276.48

85 Mangifera indica 127 7.88 40.45 2.36 962.97 452.60

86 Mangifera indica 137 10.88 43.63 3.83 1171.92 550.80

87 Mangifera indica 155 10.17 49.36 4.59 1613.64 758.41

88 Mangifera indica 130 9.82 41.40 3.12 1023.02 480.82

89 Mangifera indica 135 10.17 42.99 3.48 1128.11 530.21

90 Mangifera indica 160 10.52 50.96 5.05 1751.99 823.44

Page 58: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

44

91 Mangifera indica 123 6.67 39.17 1.83 886.34 416.58

92 Mangifera indica 99 6.38 31.53 1.12 505.07 237.38

93 Mangifera indica 124 8.83 39.49 2.55 905.13 425.41

94 Mangifera indica 152 10.17 48.41 4.41 1533.96 720.96

95 Mangifera indica 147 9.82 46.82 3.99 1406.62 661.11

96 Mangifera indica 126 9.15 40.13 2.73 943.45 443.42

97 Mangifera indica 183 10.52 58.28 6.61 2481.23 1166.18

98 Mangifera indica 159 9.82 50.64 4.67 1723.76 810.17

99 Mangifera indica 201 12.01 64.01 9.01 3164.01 1487.08

100 Mangifera indica 182 10.88 57.96 6.75 2446.25 1149.74

101 Mangifera indica 109 6.97 34.713 1.514 648.08 304.60

102 Mangifera indica 224 12.41 71.338 11.505 4189.38 1969.01

103 Mangifera indica 193 12.01 61.465 8.304 2847.97 1338.55

104 Mangifera indica 190 10.88 60.510 7.358 2734.69 1285.30

105 Mangifera indica 145 9.49 46.178 3.750 1357.57 638.06

106 Mangifera indica 138 7.57 43.949 2.669 1194.22 561.28

107 Mangifera indica 102 6.97 32.484 1.325 545.68 256.47

108 Mangifera indica 97 6.38 30.892 1.079 479.05 225.15

109 Mangifera indica 160 11.25 50.96 5.38 1751.99 823.44

110 Mangifera indica 153 9.15 48.73 4.03 1560.24 733.31

111 Mangifera indica 142 6.97 45.22 2.57 1285.98 604.41

112 Mangifera indica 109 6.67 34.71 1.44 648.08 304.60

113 Mangifera indica 124 8.50 39.49 2.45 905.13 425.41

114 Mangifera indica 151 9.82 48.09 4.21 1507.95 708.73

115 Mangifera indica 216 12.01 68.79 10.40 3812.65 1791.94

116 Mangifera indica 164 10.17 52.23 5.14 1867.74 877.84

117 Mangifera indica 133 10.17 42.36 3.38 1085.32 510.10

118 Mangifera indica 121 7.88 38.54 2.14 849.48 399.26

119 Artocarpus altilis 213 12.01 67.83 10.11 3676.95 1728.17

120 Artocarpus altilis 158 8.50 50.32 3.98 1695.81 797.03

121 Artocarpus altilis 114 6.67 36.31 1.57 727.94 342.13

Page 59: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

45

122 Pterocarpus indicus 97 7.57 30.89 1.32 479.05 225.15

123 Pterocarpus indicus 215 10.52 68.47 9.13 3767.08 1770.53

124 Pterocarpus indicus 164 10.88 52.23 5.48 1867.74 877.84

125 Pterocarpus indicus 204 12.01 64.97 9.28 3287.82 1545.28

126 Pterocarpus indicus 158 10.17 50.32 4.77 1695.81 797.03

127 Alstonia scholaris 313 12.01 99.68 21.84 9968.09 4685.00

128 Alstonia scholaris 220 10.17 70.06 9.25 3998.29 1879.19

129 Alstonia scholaris 342 12.01 108.92 26.07 12540.60 5894.08

130 Alstonia scholaris 312 10.17 99.36 18.60 9885.79 4646.32

131 Alstonia scholaris 182 9.49 57.96 5.91 2446.25 1149.74

132 Alstonia scholaris 201 10.17 64.01 7.72 3164.01 1487.08

133 Alstonia scholaris 149 10.17 47.45 4.24 1456.74 684.67

134 Alstonia scholaris 136 8.19 43.31 2.83 1149.89 540.45

135 Alstonia scholaris 124 6.97 39.49 1.96 905.13 425.41

136 Alstonia scholaris 118 8.50 37.58 2.22 795.98 374.11

137 Alstonia scholaris 99 9.49 31.53 1.75 505.07 237.38

138 Alstonia scholaris 105 8.50 33.44 1.76 588.24 276.48

139 Areca catechu 90 15.50 28.66 2.32 394.55 185.44

140 Areca catechu 93 12.81 29.62 2.37 429.53 201.88

141 Areca catechu 85 18.77 27.07 1.70 340.24 159.91

142 Areca catechu 93 13.66 29.62 2.70 429.53 201.88

143 Areca catechu 79 14.10 25.16 1.55 281.45 132.28

144 Areca catechu 97 15.50 30.89 2.40 479.05 225.15

145 Areca catechu 102 18.77 32.48 2.85 545.68 256.47

146 Areca catechu 105 16.51 33.44 3.44 588.24 276.48

147 Areca catechu 100 14.10 31.85 2.87 518.39 243.64

148 Areca catechu 82 14.55 26.11 1.71 309.99 145.70

149 Areca catechu 101 13.23 32.17 2.66 531.93 250.01

150 Areca catechu 90 12.01 28.66 1.96 394.55 185.44

151 Areca catechu 87 12.41 27.71 1.69 361.37 169.84

152 Areca catechu 88 16.51 28.03 1.78 372.23 174.95

Page 60: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

46

153 Areca catechu 96 17.04 30.57 2.64 466.36 219.19

154 Areca catechu 87 16.51 27.71 2.22 361.37 169.84

155 Areca catechu 80 8.50 25.48 1.83 290.78 136.67

156 cocos nucifera 108 19.39 34.39 3.71 632.79 297.41

157 cocos nucifera 98 19.39 31.21 3.06 491.95 231.22

158 cocos nucifera 101 16.51 32.17 2.92 531.93 250.01

159 cocos nucifera 103 17.60 32.80 3.18 559.65 263.04

160 cocos nucifera 90 16.51 28.66 2.32 394.55 185.44

161 cocos nucifera 87 16.51 27.71 2.17 361.37 169.84

162 cocos nucifera 92 16.51 29.30 2.43 417.67 196.30

163 cocos nucifera 90 16.51 28.66 2.32 394.55 185.44

164 cocos nucifera 100 19.39 31.85 3.18 518.39 243.64

165 cocos nucifera 90 16.00 28.66 2.27 394.55 185.44

166 cocos nucifera 87 14.10 27.71 1.93 361.37 169.84

167 cocos nucifera 103 17.60 32.80 3.18 559.65 263.04

168 cocos nucifera 92 13.66 29.30 2.10 417.67 196.30

169 cocos nucifera 101 14.10 32.17 2.60 531.93 250.01

170 cocos nucifera 105 19.39 33.44 3.51 588.24 276.48

171 cocos nucifera 98 18.17 31.21 2.94 491.95 231.22

172 cocos nucifera 113 19.39 35.99 4.07 711.51 334.41

173 cocos nucifera 113 19.39 35.99 4.07 711.51 334.41

174 cocos nucifera 98 19.39 31.21 3.06 491.95 231.22

175 cocos nucifera 104 18.77 33.12 3.38 573.84 269.70

176 cocos nucifera 117 19.39 37.26 4.36 778.62 365.95

177 cocos nucifera 107 20.03 34.08 3.72 617.72 290.33

178 cocos nucifera 124 21.42 39.49 5.19 905.13 425.41

179 cocos nucifera 90 17.60 28.66 2.42 394.55 185.44

180 cocos nucifera 100 18.77 31.85 3.12 518.39 243.64

181 cocos nucifera 92 16.51 29.30 2.43 417.67 196.30

182 cocos nucifera 103 17.60 32.80 3.18 559.65 263.04

183 cocos nucifera 106 18.77 33.76 3.51 602.87 283.35

Page 61: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

47

184 cocos nucifera 120 20.03 38.22 4.68 831.41 390.76

185 cocos nucifera 109 18.77 34.71 3.71 648.08 304.60

186 cocos nucifera 124 20.71 39.49 5.09 905.13 425.41

187 swietenia mahagoni 93 6.67 29.62 1.05 429.53 201.88

188 Terminalia catappa 117 9.82 37.26 2.53 778.62 365.95

189 Terminalia catappa 114 6.97 36.31 1.66 727.94 342.13

190 Terminalia catappa 110 6.38 35.03 1.39 663.60 311.89

191 Terminalia catappa 124 8.83 39.49 2.55 905.13 425.41

192 Terminalia catappa 159 9.15 50.64 4.35 1723.76 810.17

193 Terminalia catappa 151 10.17 48.09 4.36 1507.95 708.73

194 Terminalia catappa 169 10.52 53.82 5.64 2018.88 948.88

195 Terminalia catappa 162 9.15 51.59 4.51 1809.30 850.37

196 Terminalia catappa 105 6.97 33.44 1.40 588.24 276.48

197 Terminalia catappa 102 6.38 32.48 1.19 545.68 256.47

198 Syzygium cumini L 110 6.67 35.03 1.46 663.60 311.89

199 Syzygium cumini L 93 6.97 29.62 1.10 429.53 201.88

200 Borassus flabellifer 111 19.39 35.35 3.92 679.34 319.29

201 Borassus flabellifer 103 20.71 32.80 3.51 559.65 263.04

202 Borassus flabellifer 97 18.77 30.89 2.94 479.05 225.15

203 Borassus flabellifer 108 19.39 34.39 3.71 632.79 297.41

204 Borassus flabellifer 101 15.02 32.17 2.73 531.93 250.01

205 Borassus flabellifer 98 14.10 31.21 2.45 491.95 231.22

206 Borassus flabellifer 112 17.60 35.67 3.76 695.31 326.80

207 Borassus flabellifer 103 15.50 32.80 2.91 559.65 263.04

208 Borassus flabellifer 129 19.39 41.08 5.30 1002.75 471.29

209 Borassus flabellifer 120 18.77 38.22 4.49 831.41 390.76

210 Borassus flabellifer 108 20.71 34.39 3.86 632.79 297.41

211 Borassus flabellifer 122 14.10 38.85 3.79 867.79 407.86

212 Borassus flabellifer 129 19.39 41.08 5.30 1002.75 471.29

213 Borassus flabellifer 104 14.55 33.12 2.82 573.84 269.70

Page 62: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

48

214 Borassus flabellifer 109 17.60 34.71 3.56 648.08 304.60

215 Borassus flabellifer 132 20.71 42.04 5.77 1064.30 500.22

216 Borassus flabellifer 141 22.93 44.90 6.96 1262.65 593.45

217 Borassus flabellifer 125 18.77 39.81 4.88 924.17 434.36

218 Borassus flabellifer 132 20.03 42.04 5.66 1064.30 500.22

219 Borassus flabellifer 87 13.66 27.71 1.88 361.37 169.84

220 Borassus flabellifer 92 14.10 29.30 2.16 417.67 196.30

221 Borassus flabellifer 114 14.55 36.31 3.39 727.94 342.13

222 Borassus flabellifer 135 14.10 42.99 4.64 1128.11 530.21

223 Borassus flabellifer 122 16.51 38.85 4.27 867.79 407.86

224 Borassus flabellifer 107 16.51 34.08 3.28 617.72 290.33

225 Borassus flabellifer 102 15.50 32.48 2.85 545.68 256.47

226 Borassus flabellifer 135 18.77 42.99 5.69 1128.11 530.21

227 Borassus flabellifer 137 19.39 43.63 5.98 1171.92 550.80

228 Borassus flabellifer 128 18.77 40.76 5.11 982.74 461.89

229 Borassus flabellifer 106 16.51 33.76 3.22 602.87 283.35

230 Borassus flabellifer 150 20.03 47.77 7.31 1482.21 696.64

231 Borassus flabellifer 154 20.03 49.04 7.70 1586.80 745.80

232 Borassus flabellifer 148 19.39 47.13 6.98 1431.54 672.83

233 Borassus flabellifer 160 21.42 50.96 8.64 1751.99 823.44

234 Borassus flabellifer 92 15.02 29.30 2.26 417.67 196.30

235 Borassus flabellifer 142 18.77 45.22 6.29 1285.98 604.41

236 Borassus flabellifer 103 16.51 32.80 3.04 559.65 263.04

237 Borassus flabellifer 125 17.04 39.81 4.58 924.17 434.36

238 Borassus flabellifer 130 19.39 41.40 5.38 1023.02 480.82

239 Borassus flabellifer 109 17.60 34.71 3.56 648.08 304.60

240 Borassus flabellifer 102 17.60 32.48 3.11 545.68 256.47

Page 63: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

49

241 Borassus flabellifer 89 10.88 28.34 1.61 383.29 180.15

242 Borassus flabellifer 112 18.77 35.67 3.92 695.31 326.80

243 Borassus flabellifer 124 20.71 39.49 5.09 905.13 425.41

244 Borassus flabellifer 107 19.39 34.08 3.65 617.72 290.33

245 Borassus flabellifer 94 16.51 29.94 2.53 441.60 207.55

246 Borassus flabellifer 112 18.17 35.67 3.84 695.31 326.80

247 Borassus flabellifer 128 20.71 40.76 5.43 982.74 461.89

248 Borassus flabellifer 115 19.39 36.62 4.21 744.60 349.96

249 Borassus flabellifer 103 17.60 32.80 3.18 559.65 263.04

250 Borassus flabellifer 107 18.77 34.08 3.57 617.72 290.33

251 Borassus flabellifer 126 19.39 40.13 5.06 943.45 443.42

252 Borassus flabellifer 104 18.77 33.12 3.38 573.84 269.70

253 Borassus flabellifer 102 17.04 32.48 3.05 545.68 256.47

254 Borassus flabellifer 99 13.66 31.53 2.43 505.07 237.38

255 Borassus flabellifer 129 19.39 41.08 5.30 1002.75 471.29

256 Borassus flabellifer 143 19.39 45.54 6.51 1309.58 615.50

257 Borassus flabellifer 130 19.39 41.40 5.38 1023.02 480.82

258 Borassus flabellifer 148 20.03 47.13 7.12 1431.54 672.83

259 Borassus flabellifer 124 18.77 39.49 4.80 905.13 425.41

260 Borassus flabellifer 106 17.60 33.76 3.36 602.87 283.35

261 Borassus flabellifer 133 19.39 42.36 5.63 1085.32 510.10

262 Borassus flabellifer 148 20.03 47.13 7.12 1431.54 672.83

263 Borassus flabellifer 109 16.51 34.71 3.41 648.08 304.60

264 Borassus flabellifer 145 19.39 46.18 6.70 1357.57 638.06

265 Borassus flabellifer 150 20.71 47.77 7.45 1482.21 696.64

266 Borassus flabellifer 130 22.93 41.40 5.92 1023.02 480.82

267 Borassus flabellifer 127 19.39 40.45 5.14 962.97 452.60

268 Borassus flabellifer 148 20.71 47.13 7.25 1431.54 672.83

269 Borassus flabellifer 107 17.04 34.08 3.35 617.72 290.33

270 Borassus flabellifer 109 18.17 34.71 3.63 648.08 304.60

271 Borassus flabellifer 124 19.39 39.49 4.90 905.13 425.41

Page 64: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

50

272 Borassus flabellifer 89 16.00 28.34 2.22 383.29 180.15

273 Borassus flabellifer 105 18.77 33.44 3.44 588.24 276.48

274 Syzygium cumini 102 7.570 32.48 1.46 545.68 256.47

275 Syzygium cumini 97 5.811 30.89 0.96 479.05 225.15

276 Syzygium cumini 130 6.970 41.40 2.15 1023.02 480.82

277 Syzygium cumini 105 6.384 33.44 1.26 588.24 276.48

278 Syzygium cumini 127 6.675 40.45 1.95 962.97 452.60

279 Syzygium cumini 130 9.153 41.40 2.91 1023.02 480.82

280 Syzygium cumini 107 6.096 34.08 1.24 617.72 290.33

281 Streblus asper 133 5.53 42.36 1.69 1085.32 510.10

282 Streblus asper 114 5.53 36.31 1.24 727.94 342.13

283 Dracontomelon dao 222 7.27 70.70 6.59 4093.15 1923.78

284 Dracontomelon dao 168 8.50 53.50 4.49 1988.08 934.40

285 Dracontomelon dao 174 10.52 55.41 5.98 2177.31 1023.33

286 Dracontomelon dao 200 9.82 63.69 7.39 3123.38 1467.99

287 Dracontomelon dao 138 10.17 43.95 3.64 1194.22 561.28

288 Dracontomelon dao 192 10.17 61.15 7.04 2809.90 1320.65

289 Samanea Saman 77 5.81 24.52 0.60 263.36 123.78

290 Samanea Saman 102 6.67 32.48 1.26 545.68 256.47

291 Samanea Saman 157 9.49 50.00 4.40 1668.14 784.03

292 Samanea Saman 126 6.97 40.13 2.02 943.45 443.42

293 Samanea Saman 153 9.15 48.73 4.03 1560.24 733.31

294 Samanea Saman 109 8.50 34.71 1.89 648.08 304.60

295 Samanea Saman 144 10.17 45.86 3.96 1333.44 626.72

296 Samanea Saman 84 9.82 26.75 1.30 329.96 155.08

297 Samanea Saman 149 8.50 47.45 3.54 1456.74 684.67

298 Samanea Saman 167 9.49 53.18 4.97 1957.56 920.05

299 Samanea Saman 149 8.83 47.45 3.68 1456.74 684.67

300 Samanea Saman 167 12.01 53.18 6.22 1957.56 920.05

301 Samanea Saman 87 7.88 27.71 1.11 361.37 169.84

302 Samanea Saman 126 10.17 40.13 3.03 943.45 443.42

Page 65: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

51

303 Samanea Saman 114 6.97 36.31 1.66 727.94 342.13

304 Samanea Saman 153 10.88 48.73 4.77 1560.24 733.31

305 Samanea Saman 109 9.15 34.71 2.04 648.08 304.60

306 Samanea Saman 144 8.50 45.86 3.30 1333.44 626.72

307 Samanea Saman 124 6.38 39.49 1.76 905.13 425.41

308 Samanea Saman 107 6.97 34.08 1.46 617.72 290.33

309 Samanea Saman 162 11.63 51.59 5.68 1809.30 850.37

310 Samanea Saman 137 8.50 43.63 2.99 1171.92 550.80

311 Samanea Saman 125 8.83 39.81 2.59 924.17 434.36

312 Samanea Saman 146 10.17 46.50 4.07 1381.96 649.52

313 Samanea Saman 123 8.50 39.17 2.41 886.34 416.58

314 Samanea Saman 101 6.67 32.17 1.23 531.93 250.01

315 Samanea Saman 92 6.38 29.30 0.97 417.67 196.30

316 Samanea Saman 95 6.38 30.25 1.03 453.88 213.32

317 Samanea Saman 106 6.97 33.76 1.43 602.87 283.35

318 Samanea Saman 127 7.57 40.45 2.26 962.97 452.60

319 Samanea Saman 143 8.83 45.54 3.39 1309.58 615.50

320 Samanea Saman 107 6.97 34.08 1.46 617.72 290.33

321 Samanea Saman 152 10.52 48.41 4.56 1533.96 720.96

322 Samanea Saman 122 6.97 38.85 1.90 867.79 407.86

323 Samanea Saman 150 8.50 47.77 3.58 1482.21 696.64

324 Samanea Saman 108 6.97 34.39 1.49 632.79 297.41

325 Samanea Saman 93 5.53 29.62 0.83 429.53 201.88

326 Samanea Saman 116 6.67 36.94 1.63 761.50 357.90

327 Samanea Saman 112 6.10 35.67 1.36 695.31 326.80

328 Samanea Saman 140 8.50 44.59 3.12 1239.58 582.60

329 Samanea Saman 157 10.17 50.00 4.71 1668.14 784.03

330 Samanea Saman 142 6.38 45.22 2.31 1285.98 604.41

331 Samanea Saman 130 6.97 41.40 2.15 1023.02 480.82

332 Samanea Saman 145 6.67 46.18 2.54 1357.57 638.06

333 Samanea Saman 133 7.27 42.36 2.37 1085.32 510.10

Page 66: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

52

334 Samanea Saman 120 7.88 38.22 2.11 831.41 390.76

335 Samanea Saman 96 5.81 30.57 0.94 466.36 219.19

336 Samanea Saman 109 6.67 34.71 1.44 648.08 304.60

337 Samanea Saman 170 8.50 54.14 4.60 2049.98 963.49

338 Tamarindus Indica 182 10.52 57.96 6.54 2446.25 1149.74

339 Tamarindus Indica 154 9.49 49.04 4.23 1586.80 745.80

340 Tamarindus Indica 107 6.97 34.08 1.46 617.72 290.33

341 Syzygium Malaccense 129 7.88 41.08 2.44 1002.75 471.29

342 Syzygium Malaccense 115 7.57 36.62 1.85 744.60 349.96

343 Syzygium Malaccense 98 6.10 31.21 1.04 491.95 231.22

344 Syzygium Malaccense 107 6.67 34.08 1.39 617.72 290.33

345 Syzygium Malaccense 114 6.97 36.31 1.66 727.94 342.13

346 Syzygium Malaccense 103 6.97 32.80 1.35 559.65 263.04

347 Syzygium Malaccense 98 6.10 31.21 1.04 491.95 231.22

348 Cassia Siamea Lamk 147 9.49 46.82 3.85 1406.62 661.11

349 Cassia Siamea Lamk 105 6.67 33.44 1.33 588.24 276.48

350 Cassia Siamea Lamk 116 8.83 36.94 2.23 761.50 357.90

351 Artocarpus heterophyllus 95 5.81 30.25 0.92 453.88 213.32

352 Artocarpus heterophyllus 107 8.19 34.08 1.75 617.72 290.33

353 Artocarpus heterophyllus 103 6.38 32.80 1.22 559.65 263.04

354 Artocarpus heterophyllus 96 6.67 30.57 1.12 466.36 219.19

355 Artocarpus heterophyllus 108 6.10 34.39 1.26 632.79 297.41

356 Antidesma bunius 87 6.67 27.71 0.92 361.37 169.84

357 Antidesma bunius 83 5.53 26.43 0.66 319.88 150.34

358 Antidesma bunius 119 5.53 37.90 1.35 813.58 382.38

359 Antidesma bunius 87 6.10 27.71 0.82 361.37 169.84

360 Antidesma bunius 99 6.97 31.53 1.25 505.07 237.38

361 Antidesma bunius 102 5.53 32.48 0.99 545.68 256.47

362 Calophyllum Inophyllum 214 10.17 68.15 8.75 3721.85 1749.27

363 Calophyllum Inophyllum 149 8.19 47.45 3.39 1456.74 684.67

364 Calophyllum Inophyllum 143 6.97 45.54 2.60 1309.58 615.50

Page 67: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

53

365 Calophyllum Inophyllum 152 12.01 48.41 5.15 1533.96 720.96

366 Calophyllum Inophyllum 231 12.41 73.57 12.24 4537.07 2132.42

367 Calophyllum Inophyllum 209 10.88 66.56 8.90 3500.71 1645.33

368 Calophyllum Inophyllum 121 9.15 38.54 2.52 849.48 399.26

369 Lannea cormendalica 122 6.97 38.85 1.90 867.79 407.86

370 Lannea cormendalica 130 6.97 41.40 2.15 1023.02 480.82

371 Lannea cormendalica 91 6.38 28.98 0.95 406.01 190.82

372 Lannea cormendalica 153 7.88 48.73 3.43 1560.24 733.31

373 Lannea cormendalica 86 5.53 27.39 0.71 350.71 164.83

374 Lannea cormendalica 187 8.50 59.55 5.57 2624.21 1233.38

375 Lannea cormendalica 152 8.50 48.41 3.68 1533.96 720.96

376 Lannea cormendalica 120 6.97 38.22 1.83 831.41 390.76

377 Lannea cormendalica 215 9.82 68.47 8.54 3767.08 1770.53

378 Lannea cormendalica 207 8.50 65.92 6.82 3414.57 1604.85

379 Lannea cormendalica 192 6.97 61.15 4.70 2809.90 1320.65

380 Lannea cormendalica 146 7.57 46.50 2.99 1381.96 649.52

381 Lannea cormendalica 163 8.19 51.91 4.06 1838.38 864.04

382 Lannea cormendalica 124 6.67 39.49 1.86 905.13 425.41

383 Lannea cormendalica 120 6.10 38.22 1.56 831.41 390.76

384 Lannea cormendalica 166 8.83 52.87 4.56 1927.33 905.85

385 Lannea cormendalica 108 7.88 34.39 1.71 632.79 297.41

Page 68: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

54

Lampiran 2 Data Hasil Perhitungan Jenis Pohon

No Nama Jenis Jumlah pohon

Perjenis

Volume

Pohon (m3)

Biomassa

(kg)

Karbon

(kg) 1 Mimusops elengi 20 42.37 18632.66 8757.35

2 Ceiba pentandra 3 94.74 54044.86 25401.09

3 Mangifera indica 95 365.95 137988.32 64854.51

4 Artocarpus altilis 3 15.66 6100.71 2867.33

5 Pterocarpus indicus 5 29.98 11097.51 5215.83

6 Alstonia scholaris 12 104.14 47404.09 22279.92

7 Areca catechu 17 38.69 7095.25 3334.77

8 Cocos nucifera 31 99.79 17316.25 8138.64

9 swietenia mahagoni 1 1.05 429.53 201.88

10 Terminalia catappa 10 29.57 11269.11 5296.48

11 Syzygium cumini 2 2.57 1093.13 513.77

12 Borassus flabellifer 74 329.23 62763.97 29499.06

13 Syzygium cumini 7 11.93 5239.70 2462.66 14 Streblus asper 2 2.93 1813.26 852.23

15 Dracontomelon dao 6 35.14 15386.03 7231.43

16 Samanea Saman 49 128.16 50347.16 23663.17

17 tamarindus indica 3 12.23 4650.78 2185.86

18 Syzygium malaccense 7 10.76 4636.58 2179.19

19 Cassia Siamea Lamk 3 7.42 2756.36 1295.49

20 Artocarpus heterophyllus 5 6.26 2730.39 1283.29 21 Antidesma Bunius 6 5.99 2906.94 1366.26

22 Calophyllum Inophyllum 7 43.56 16909.39 7947.41

23 Lannea cormendalica 17 57.01 26705.89 12551.77

jumlah 385 1475.12 509317.86 239379.39

Page 69: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

55

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Pengukuran Diameter Pohon

Page 70: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

56

Gambar 2. Pengukuran Tinggi Bebas Cabang dan Tinggi Total

Page 71: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

57

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian

Page 72: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

58

\

Page 73: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

59

\

Page 74: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

60

Page 75: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

61

RIWAYAT HIDUP

Satriani adalah Nama penulis skripsi ini. Penulis lahir di

Takalar, 05 Junu 1996. Penulis merupakan anak ke dua dari

tiga bersaudara dan merupakan buah hati dari pasangan

Mansyur Dg.Rani dan Kamangi Dg.Bau. Jenjang pendidikan

penulis yang ditempuh yaitu masuk ke SDN No.22 Cakura

tahun 2004 sampai 2010. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri 5 Takalar dan tamat pada tahun 2013. Kemudian pada

tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Takalar tamat

pada tahun 2016. Kemudian pada tahun 2016 penulis lulus pada Jurusan Kehutanan,

Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar program strata 1 (S1).

Penulis juga aktif organisasi, pengalaman organisasi penulis dapatkan dari Ikatan

Mahasiswa Muhammadiyah Pimpinan komisariat Polombangkeng Selatan sebagai

sekretaris bidang organisasi periode 2018-2019, Himpunan Mahasiswa Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai Bendahara

Umum Periode 2018-2019 dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai Sekretaris Pemberdayaan

Perempuan periode 2020-2021. Pada tahun 2021, penulis menyelesaikan studinya

dengan judul skripsi: “Potensi Dan Cadangan Karbon Pada Vegetasi Tingkat Pohon

Di Ruang Terbuka Hijau Benteng Somba Opu Kecamatan Barombong Kabupaten

Gowa”.

Page 76: POTENSI DAN CADANGAN KARBON PADA VEGETASI TINGKAT POHON …

62