Post on 23-Oct-2015
description
TUGAS 3 REKAYASA LINGKUNGAN
Kelompok 17
SANDI NUGRAHA H1A109210
GHOZALI USMAN K H1A109223
M.ARIF RAHMAN H1A109207
AHMAD BAHRUNI H1A109225
DEKO SUPRAJA H1A109220
GIAN SURYADI H1A109216
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDY TEKNIK SIPIL
BANJARMASIN2013
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan
suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang
dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam kehidupan,
tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sebagian besar
tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak
90% dari berat badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan terdiri dari air,
untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80%. Air bersih dibutuhkan dalam
pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu
diketahui bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah
yang memadai dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas bau, warna dan
rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi
dimana air terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup
manusia dapat berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai
sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.
Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk
keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat,
setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan
seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan
industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan
sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh
manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air di
dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan makanan yang
penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia
berupaya mendapatkan air yang cukup bagi dirinya (Suharyono, 1996). Dalam menjalankan
fungsi kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung pada air, karena air dipergunakan pula
untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air
berupa pembangkit tenaga, irigasi, alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan
ini. Semakin maju tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.
Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu
kesehatan setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya
dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002).
Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup
diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan
harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum
yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang
sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.
Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah,
air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang
paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-
sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat
pencemaran yang relatif kecil.
Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena
sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan
penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Berdasarkan masalah di atas, maka perlu diketahui kualitas air yang bisa digunakan
untuk kebutuhan manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut.
Kebutuhan air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar
manusia mampu hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam kehidupannya.
Ditinjau Dari Segi Kualitas (Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung pencemaran
akan berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan kualitas
air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air minum
berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap produk air minum
yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan sistem dan proses yang akan dilakukan
terhadap sumber daya air (Razif, 2001:4).
BAB IIPEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AIR
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.
Air yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam sekitar, Di banyak
tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga
diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Eropa
dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan
satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air
untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat,
setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan
seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlahpenduduk dunia setiap
hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Suriawiria,1996: 3).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan
industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan
sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapatdiminum apabila dimasak.
Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk
tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air
di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan makanan yang
penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia
berupaya mendapatkan air yang cukup bagi dirinya (Suharyono, 1996). Dalam menjalankan
fungsi kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung pada air, karena air dipergunakan pula
untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air
berupa pembangkit tenaga, irigasi, alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan
ini. Semakin maju tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.
Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu
kesehatan setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya
dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002).
Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup
diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus
bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang
memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai
akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.
Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah,
air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang
paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-
sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat
pencemaran yang relatif kecil.
Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena
sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan
penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia.
B. KUALITAS AIR
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan
suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang
dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam kehidupan,
tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sebagian besar
tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak 90
% dari berat badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan terdiri dari air, untuk
anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80% . Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan
kebutuhan manusia untuk melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui
bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang
memadai dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa
persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas bau, warna dan
rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi diman
air terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat
berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan
aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.
Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk
keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat, setiap
tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang
semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlahpenduduk dunia setiap hari
bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Suriawiria,1996)
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan
industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan
sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapatdiminum apabila dimasak.
Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh
manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air di
dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan makanan yang
penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia
berupaya mendapatkan air yang cukup bagi dirinya (Suharyono, 1996). Dalam menjalankan
fungsi kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung pada air, karena air dipergunakan pula
untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air
berupa pembangkit tenaga, irigasi, alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan
ini. Semakin maju tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.
Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu
kesehatan setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya
dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002).
Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup
diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus
bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang
memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai
akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.
Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah,
air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang
paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-
sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat
pencemaran yang relatif kecil.
Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena
sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan
penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Berdasarkan masalah di atas, maka perlu diketahui kualitas air yang bisa digunakan
untuk kebutuhan manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut.
Kebutuhan air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar
manusia mampu hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam kehidupannya.
Ditinjau Dari Segi Kualitas (Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung
pencemaran akan berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan
penetapan kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia
sebagai air minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap
produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan
sistem dan proses yang akan dilakukan terhadap sumber daya air
Persyaratan Kualitas Air
Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak
tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.
1. Syarat fisik antara lain :
Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut :
a. Jernih atau tidak keruh
Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran keloid dari tanah liat.
Semakin banyak kandungan keloid maka air semakin keruh.
b. Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti
mengandung bahan-bahan lain yang berbahay bagi kesehatan.
c. Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, mais, pahit, atau
asin menunjukkan air tersebut tidak baik.
d. Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat.
Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami
dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.
e. Temperaturnya normal
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat
kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan
menghambat pertumbuhan mikro organisme.
2. Syarat kimiawi, antara lain adalah :
a. Ph (derajat keasaman)
Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya
disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang
menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum
dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat
menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat
mengganggu kesehatan.
b. Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan
nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan
Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih
atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan
oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium
disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih
rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan
konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada
pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh
untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l
dapat menyebabkan rasa mual.
c. Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan
rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari
metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan
induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung
didalam air adalah 1,0 mg/l
d. aluminium
Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri
Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium
menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.
e. Zat organik
Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan
maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di perairan.
f. Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang
keras pada alat merebus air (panci/ketel) selain mengakibatkan bau dan korosi pada
pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.
g. Nitrat dan nitrit
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat
dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang
digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah
Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang
dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk
methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh
3. Syarat mikrobiologi, antara lain adalah :
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan
bakteri patogen penyebab penyakit.
Seperti kita ketahui jika standar mutu air sudah diatas standar atau sesuai dengan
standar tersebut maka yang terjadi adalah akan menentukan besar kecilnya investasi
dalam pengadaan air bersih tersebut, baik instalasi penjernihan air dan biaya operasi
serta pemeliharaannya. Sehingga semakin jelek kualitas air semakin berat beban
masyarakat untuk membayar harga jual air bersih. Dalam penyediaan air bersih yang
layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat banyak mengutip Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi
kuantitas dan kualitas, yaitu:
a.Aman dan higienis.
b. Baik dan layak minum.
c. Tersedia dalam jumlah yang cukup.
d. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat
Parameter yang ada digunakan untuk metode dalam proses perlakuan, operasi
dan biaya. Parameter air yang penting ialah parameter fisik, kimia, biologis dan
radiologis yaitu sebagai berikut:
Parameter Air Bersih secara Fisika :
1. Kekeruhan
2. Warna
3. Rasa & bau
4. Endapan
5. Temperatur
Parameter Air Bersih secara Kimia :
1. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein,
deterjen,
Standar Kualitas Air di Perairan Umum
( Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990 )
No Parameter SatuanKadar Maksimum
Golongan A
Golongan B
Golongan C
Golongan D
FISIKA1 Bau - - - - -2 Jumlah zat padat terlarut Mg/L 1000 1000 1000 10003 Kekeruhan Skala NTU 54 Rasa -5 Warna Skala TCU 156 Suhu oC Suhu
udara7 Daya Hantar Listrik Umhos/cm 2250
KIMIA anorganik1 Air raksa Mg/lt 0.001 0.001 0.002 0.0052 Aluminium Mg/lt 0.2 -3 Arsen Mg/lt 0.005 0.05 1 14 Barium Mg/lt 1 15 Besi Mg/lt 0.3 5
6 Florida Mg/lt 0.5 1.5 1.57 Kadmium Mg/lt 0.005 0.01 0.01 0.018 Kesadahan CaCO3 Mg/lt 5009 Klorida Mg/lt 250 600 0.00310 Kromium valensi 6 Mg/lt 0.005 0.05 0.05 111 Mangan Mg/lt 0.1 0.5 212 Natriun Mg/lt 200 6013 Nitrat sebagai N Mg/lt 10 1014 Nitrit sebagai N Mg/lt 1.0 1 0.0615 Perak Mg/lt 0.0516 .Ph 6.5 – 8.5 5 – 9 6 – 9 5 – 917 Selenium Mg/lt 0.01 0.01 0.05 0.0518 Seng Mg/lt 5 5 0.02 219 Sianida Mg/lt 0.1 0.1 0.0220 Sulfat Mg/lt 400 40021 Sulfida sebagao H2S Mg/lt 0.05 0.1 0.00222 Tembaga Mg/lt 1.0 1 0.02 0.123 Timbal Mg/lt 0.05 0.01 0.03 124 Oksigen terlarut (DO) Mg/lt - >=6 >325 Nikel Mg/lt - 0.526 SAR (Sodium Absortion
Ratio)Mg/lt - 1.5 – 2.5
Kimia Organik1 Aldrin dan dieldrin Mg/lt 0.0007 0.0172 Benzona Mg/lt 0.013 Benzo (a) Pyrene Mg/lt 0.000014 Chlordane (total isomer) Mg/lt 0.00035 Chlordane Mg/lt 0.03 0.0036 2,4 D Mg/lt 0.107 DDT Mg/lt 0.03 0.042 0.0028 Detergent Mg/lt 0.59 1,2 Dichloroethane Mg/lt 0.0110 1,1 Dichloroethane Mg/lt 0.000311 Heptachlor heptachlor
epoxideMg/lt 0.003 0.018
12 Hexachlorobenzene Mg/lt 0.0000113 Lindane Mg/lt 0.004 0.05614 Metoxychlor Mg/lt 0.03 0.03515 Pentachlorophenol Mg/lt 0.0116 Pestisida total Mg/lt 0.117 2,4,6 Trichlorophenol Mg/lt 0.0118 Zat Organik (KMnO4) Mg/lt 1019 Endrin Mg/lt - 0.001 0.00420 Fenol Mg/lt - 0.002 0.00121 Karbon kloroform ekstrak Mg/lt - 0.0522 Minyak dan lemak Mg/lt - Nihil 123 Organofosfat dan carbanat Mg/lt - 0.1 0.124 PCD Mg/lt - Nihil
25 Senyawa aktif biru metilen Mg/lt - 0.5 0.226 Toxaphene Mg/lt - 0.00527 BHC Mg/lt - 0.21
Mikrobiologik1 Koliform tinja Jml/100ml 0 20002 Total koliform Jml/100ml 3 10000
Golongan A : air untuk air minum tanpa pengolahan terlebih dahuluGolongan B : air yang dipakai sebagai bahan baku air minum melalui suatu pengolahanGolongan C : air untuk perikanan dan peternakanGolongan D : air untuk pertanian dan usaha perkotaan, industri dan PLTA.
C. REKAYASA PENGOLAHAN AIR BERSIH
Kriteria air bersih biasanya meliputi 3 aspek, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.
Dalam usaha menyediakan air bersih, biasanya BUMN di Indonesia yang berkaitan dengan hal
ini adalah PDAM – Perusahaan Dagang Air Minum.
Secara umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3, yaitu pengolahan secara fisika, kimia,
dan biologi. Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa adanya
penambahan bahan kimia. Contohnya adalah pengendapan, filtari, adsorpsi, dan lain-lain. Pada
pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia, seperti klor, tawas, dan lain-
lain, biasanya digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air.
Pada pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan mikroorganisme sebagai media
pengolahnya.
PDAM, biasanya melakukan pengolahan secara fisika dan kimiawi dalam proses
penyediaan air bersih. Secara umum, skema pengolahan air bersih di daerah-daerah di
Indonesia terlihat seperti pada gambar di bawah. Terdapat 3 bagian penting dalam sistem
pengolahannya.
Skema pengolahan air bersih
1. Bangunan Intake
Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari
sumber air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih, diambil dari sungai. Pada
bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring benda-benda
yang ikut tergenang dalam air. Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya
akan dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP – Water Treatment Plant.
2. Water Treatment Plant
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan utama
pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak koagulasi, bak
flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi. Nah, sekarang kita bahas satu per satu bagian-bagian
ini.
a. Koagulasi
Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. Apa yang terjadi dalam bak ini..??
pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya
air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang
terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia
berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis
(terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk).
Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses
adalah 30 – 90 detik.
Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar
b. Flokulasi
Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit ini
ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan dilakukan
pengadukan lambat (slow mixing).
Proses Flokulasi Partikel Koloid
c. Sedimentasi
Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi dan unit flokulasi,
selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk
mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit
ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan
lebih besar daripada berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur.
Proses Sedimentasi
Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator
Unit Aselator pada Water Treatment Plant
d. Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai dengan
namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri
dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara grafitasi.
Unit Filtrasi
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan, dilakukan
disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk
ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.
3. Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam
reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum
didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi di kita
menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih
tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak diatas bukit,
atau gunung.
Reservoir air bersih
Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi Pengolahan Air. Untuk
menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun dalam satu
kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station
dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke
reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipa
dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.
Proses pengolahan air bersih
BAB III
KESIMPULAN
Masalah air bersih merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusiaa.
Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci
dan sebagainya. Penggunaan air yang bersih untuk kegiatan sehari-hari tentunya
membuat manusia terhindar dari penyakit. Sebagia besar tubuh manusia terdiri atas air,
yang berfungsi sebagai pelarut dan peyusun segala sIstem tubuh manusia. Agar air yang
digunakan untuk kegiatan manusia tidak berdampak negative bagi manusia, maka perlu
diketahui persyaratan air bersih. Kualitas air bersih dapat ditinjau dari segi fisik, kimia
dan biologis. Kualitas fisik ditinjau bau, rasa, dan warna. Kualitas kimia dapat diteliti
melalui pengamatan tentang kesadahan, pH, kandungan ion dan sebagainya. Sedangkan
ada atau tidaknya mikroorganisme penyebab penyakit pada air merupakan syarat biologi
air bersih. Selain dari segi kualitas, jumlah air juga harus memadai dalam rangka
pemenuhan kebutuhan manusia. Air digunakan manusia untuk mandi, minum, mencuci,
pertanan, perikanan dan lain sebagainya. Masing-masing kegiatan tersebut memerlukan
jumlah air yang beragam. Sumber air yang ada di permukaan bumi dapat diolah menjadi
air minum dengan berbagai teknik yang telah berkembang, sehingga kebutukhan air
minum yang memenuhi persyaratan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dapat
terpenuhi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Lampiran Baku Mutu Air Bersih
PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990
TentangSyarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilaksanankan pengawasan kualitas air secara intensif dan terus menerus;
b. bahwa kualitas air yang digunakan masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan agar terhindar dari gangguan kesehatan;
c. bahwa syarat-syarat kualitas air yang berhubungandengan kesehatan yang telah ada perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan upaya kesehatan semua kebutuhan masyarakat dewasa ini;
d. bahwa sehubungan dengan huruf a, b dan c perlu ditetapkan kembali syarat-syarat dan pengawasan kualitas air dengan Peraturan Menteri Kesehatan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok- pokok Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor131, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2068)
2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1962 tentang HygieneUntuk Usaha-usaha Bagi Umum (Lembaran Negara Tahun1962 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor2475);
3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Pemerintah di Daerah (Lembaran Negara Tahun1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor3037);
4. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan Kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3347);
7. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor 02/Men.KLH/I/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.
MEMUTUSKANMenetapkan : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:a. Air adalah air minum, air bersih, air kolam renang, dan air pemandian
umum.b. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.c. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
d. Air kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan untuk olah raga renang dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
e. Air Pemandian Umum adalah air yang digunakan pada tempat pemandian umum tidak termasuk pemandian untuk pengobatan tradisional dan kolam renang, yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
f. Kakandep adalah Kepala Kantor Departemen KesehatanKabupaten/Kotamadya.
g. Kakanwil adalah Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi. h. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit
Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman DepartemenKesehatan.
BAB II SYARAT-SYARAT
Pasal 2(1) Kualitas Air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi
persyaratan mikrobiologi, Fisika, kimia, dan radioaktif.(2) Pengawasan kualitas air sebagaimana dimaksud ayat (1) tercantum
dalam lampiran I, II, III, dan IV peraturan ini.
BAB III PENGAWASAN
pasal 3(1) Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas
dan penggunaan air yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan, serta meningkatkan kualitas air.
(2) Pengawasan kualitas air sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II
Pasal 4(1) Kegiatan pengawasan kualitas air mencakup :
a. Pengamatana lapangan dan pengambilan contoh air termasuk pada proses produksi dan distribusi.
b. Pemeriksaan contoh air.c. Analisis hasil pemeriksaan.d. Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul dari
hasil kegiatan a,b, dan ce. Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya
penanggulangan/perbaikan termasuk kegiatan penyuluhan.(2) Hasil pengawasankualitas air dilaporkan secara berkala oleh Kepala
Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II secara berjenjang dengan tembusan kepada Direktur Jenderal.
(3) Tata cara penyelenggaraan pengawasan dan syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) serta kualifikasi tenaga pengawas ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
Pasal 5Pemeriksaan contoh air dilaksanakan oleh laboratorium yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
Pasal 6(1) Penyampaian dari syarat-syarat kualitas air seperti yang tercantum
dalam Peraturan Menteri ini tidak dibenarkan, kecuali dalam keadaan khusus di bawah pengawasan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II setelah berkonsultasi dengan Kakanwil;
(2) Kakanwil dalam Memberikan pertimbangan setelah mendapat petunjukDirektur Jenderal.
Pasal 7(1) Pembinaan teknis terhadap pengawasan kualitas air di tingkat Pusat
dilakukan oleh Direktur Jenderal;(2) Pembinaan teknis terhadap pengawasan kualitas air di tingkat propinsi
dilakukan oleh Kakanwil;(3) Pembinaan teknis terhadap pengawasan kualitas air di Daerah Tingkat
II dilakukan oleh Kakandep;
Pasal 8Pembiayaan pemeriksaan contoh air yang dimaksudkan dalam Peraturan Menteri ini di bebankan kepada Pemerintah dan masyarakat termasuk swastaberdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 9Air yang digunakan untuk kepentingan umum wajib diuji kualitas airnya.
BAB IV PENINDAKAN
Pasal 10Barang siapa yang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Menteri ini yang dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan dan merugikan bagi kepentingan umum, maka dapat dikenakan tindakan administratif dan atau tindakan pidana atau tindakan lainnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini, maka :a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 01/Birhukmas/I/1975 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum;b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 172/MenKes/Per/VIII/1977 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Kolam Renang;c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 257/MenKes/Per/VI/1982 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Pemandian Umum; Dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 12Ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan dengan syarat-syarat dan pengawasan kualitas air yang masih berlaku harus disesuaikan dengan peraturan ini.
Pasal 13Hal-hal yang bersifat teknis yang belum diatur dalam Peraturan Menteri ini, ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
Pasal 14Peraturan Menteri ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di : J A K A R T APada tanggal : 3 September 1990
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
ttd
Dr. Adhyatma, MPH
Lamp i ran I Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3 September 1990
DA F T A R PERSY A R AT A N KUALITAS AIR M I NUM
No. PARAMETER SatuanKadar Maksimum
yangdiperbolehkan
Keterangan
1 2 3 4 5A.1.2.
3.4.5.6.
FISIKA BauJumlah zat padat terlarut (TDS)KekeruhanRasa Suhu Warna
-
mg/LSkala NTU
-oC
Skala TCU
-
1.0005-
Suhu udara ± 3oC15
Tidak berbau
--
Tidak berasa-
B. a.1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.13.14.15.16.
17.18.19.20.21.22.23.
KIMIAKimia Anorg anikAir raksaAlumunium Arsen BariumBesiFluoridaKadniumKesadahan (CaCO3) KloridaKromium, Valensi 6ManganNatriumNitrat, sebagai N Nitrit, sebagai NPerak pH
Selenium Seng Sianida SulfatSulfida (sebagai H2S) TembagaTimbal
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
-
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,0010,2
0,051,00,31,5
0,0055002500,050,1200101,0
0,056,5 – 8,5
0,015,00,14000,051,0
0,05
Merupakan batas minimum dan maksimum
b.1.2.3.4.
5.6.7.8.9.
10.11.
12.13.14.15.
Kimia Org anikAldrin dan DieldrinBenzenaBenzo (a) pyrene Chlordane (total isomer) Coloroform2,4 D DDT Detergen1,2 Discloroethane1,1 DiscloroetheneHeptaclor dan heptaclor epoxide Hexachlorobenzene Gamma-HCH (Lindane) Methoxychlor Pentachlorophanol
mg/L mg/L mg/L
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,00070,01
0,00001
0,00030,030,100,030,050,01
0,0003
0,0030,000010,0040,030,01
No. PARAMETER SatuanKadar Maksimum
yang diperbolehkan
Keterangan
1 2 3 4 516.17.18.
Pestisida Total2,4,6 urichlorophenolZat organik (KMnO4)
mg/L mg/L mg/L
0,100,0110
C.1.
2.
Mikro biologi kKoliform Tinja
Total koliform
Jumlah per 100 ml
Jumlah per 100 ml
0
0 95% dari sampel yang diperiksa selama setahun. Kadang-kadang boleh ada3 per 100 ml sampel air,
tetapi tidak berturut-turut
D.1.
2.
Radio Akt ivit asAktivitas Alpha(Gross Alpha Activity) Aktivitas Beta(Gross Beta Activity)
Bq/L
Bq/L
0,1
1,0
Keter a ngan :mg = miligram ml = mililiterL = literBq = BequerelNTU = Nephelometrik Turbidity UnitsTCU = True Colour UnitsLogam berat merupakan logam terlarut
Ditetapkan di : J A K A R T APada tanggal : 3 September 1990
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
ttd
Dr. Adhyatma, MPH
Lampiran II Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3 September 1990
D A FTAR P ERSYARATAN KU A L IT A S A I R B E RSIH
No. PARAMETER SatuanKadar Maksimum
yangdiperbolehkan
Keterangan
1 2 3 4 5A.1.2.
3.4.5.6.
FISIKA BauJumlah zat padat terlarut (TDS)KekeruhanRasa Suhu Warna
-
mg/LSkala NTU
-oC
Skala TCU
-
1.50025-
Suhu udara ± 3oC50
Tidak berbau
--
Tidak berasa-
B.1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.
13.14.15.16.17.
KIMIAAir raksa Arsen Besi Fluorida KadniumKesadahan (CaCO3) KloridaKromium, Valensi 6ManganNitrat, sebagai N Nitrit, sebagai N pH
Selenium Seng Sianida Sulfat Timbal
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
-
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,0010,051,01,5
0,0055006000,050,5101,0
6,5 – 9,0
0,01150,14000,05
Merupakan batas minimum dan maksimum, khusus air
hujan pH minimum 5,5
1.2.3.4.
5.6.7.8.9.
10.11.
12.13.14.15.16.17.18.
Kimia Or g an i k Aldrin dan Dieldrin BenzenaBenzo (a) pyreneChlordane (total isomer)Coloroform2,4 D DDTDetergen1,2 Discloroethane1,1 DiscloroetheneHeptaclor dan heptaclor epoxide Hexachlorobenzene Gamma-HCH (Lindane) Methoxychlor Pentachlorophanol Pestisida Total2,4,6 urichlorophenolZat organik (KMnO4)
mg/L mg/L mg/L
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,00070,01
0,00001
0,0070,030,100,030,5
0,010,0003
0,0030,000010,0040,100,010,100,0110
No. PARAMETER SatuanKadar Maksimum
yang diperbolehkan
Keterangan
1 2 3 4 5C. Mikro biologi k
Total koliform (MPN)Jumlah per 100
mlJumlah per 100
ml
50
10
Bukan air perpipaan
Air perpipaan
D.1.
2.
Radio Akt ivit asAktivitas Alpha(Gross Alpha Activity) Aktivitas Beta(Gross Beta Activity)
Bq/L
Bq/L
0,1
1,0
Keter a ngan :mg = miligram ml = mililiterL = literBq = BequerelNTU = Nephelometrik Turbidity UnitsTCU = True Colour UnitsLogam berat merupakan logam terlarut
Ditetapkan di : J A K A R T APada tanggal : 3 September 1990
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
ttd
Dr. Adhyatma, MPH
Lamp i ran III Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3 September 1990
D A FTAR P E R S Y A R A TAN A I R K O L A M R ENANG
No. PARAMETER SatuanKadar yang
diperbolehkan KeteranganMinimum Maksimum
1 2 3 4 5 6A.1.
2.3.
FISIKA Bau
Benda terapungKejernihan
-
--
-
--
-
--
Bebas dari bau yang mengganggu
Bebas dari benda terapungPiringan sechi yang
diletakkan pada dasar kolam yang terdalam, dapat dilihat dari tepi
kolam pada jarak lurus 9 meter
B.1.2.3.
4.5.6.
KI M IA AlumuniumKesadahan (CaCO3)Oksigen terabsorbsi (O2)
pHSisa ChlorTembaga sebagai Cu
mg/L mg/L mg/L
- mg/L mg/L
-50-
6,50,2-
0,25001,0
8,50,51,5
Dalam waktu 4 jam pada suhu udara
c.1.
2.
Mikr o b iologi kKoliform total
Jumlah kuman Mangan
Jumlah per100 ml
Jumlah per100 ml
-
-
0
200
Catatan : Sumber air kolam renang adalah air bersih yang memenuhi persyaratan sesuai surat keputusan Menteri Kesehatan ini
Ditetapkan di : J A K A R T APada tanggal : 3 September 1990
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
ttd
Dr. Adhyatma, MPH
Lamp i ran III Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3 September 1990
D A FTAR P E R S Y A R A TAN A I R K O L A M R ENANG
No. PARAMETER SatuanKadar yang
diperbolehkan KeteranganMinimum Maksimum
1 2 3 4 5 6A.1.2.
3.
4.
FISIKA BauKejernihan
Minyak
Warna
--
- Skala
TCU
--
-
-
--
-
100
Tidak berbauPiringan sechi garis tengah150 mm pada kedalaman
1,25 m tampak jelas Tidak berbau minyak dan tidak nampak lapisan/film
minyak
B.1.2.
3.4.
KI M IA DeterjenKebutuhan Oksigen Biokimia (BOD) Oksigen terlarut (O2)pH
mg/L
mg/Lmg/L
-
-
-4,06,5
1,0
5,0-
8,5
Sebagai O2
C.1.
Mikr o b iologi kKoliform total Jumlah per
100 ml- 200
D.1.
2.
Radio Akt ivitasAktivitas Alpha(Gross Alpha Activity) Aktivitas Beta(Gross Beta Activity)
Bq/L
Bq/L
-
-
0,1
1,0
Ditetapkan di : J A K A R T APada tanggal : 3 September 1990
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
ttd
Dr. Adhyatma, MPH