Post on 27-Nov-2015
description
TINJAUAN TEORI KB PIL BERMASALAH
A. TINJAUAN TEORI MEDIS
1. Pengertian
a. Akseptor
Adalah orang yang menerima dan mengikuti/melaksanakan program KB.
b. Kontrasepsi
1) Usaha- usaha untuk mencegah kehamilan, bisa bersifat sementara dan
permanen. (Wiknjosastro, 2009:534)
2) Kontra: mencegah, melawan. Konsepsi: pertemuan antara sel telur (♀) yang
matang dan sel sperma (♂) yang mengakibatkan kehamilan.
(BKKBN.2006:165)
2. Cara Kerja KB Pil
a. Pil berisi hormon progesteron dan esterogen buatan mempunyai pengaruh:
1) Mencegah pengeluaran hormone dari kelenjar hipofisis yang diperlukan untuk
ovulasi sehingga tidak terjadi ovulasi.
2) Menyebabkan perubahan pada endometrium sehingga tidak siap untuk nidasi.
3) Menambah kepekatan lendir serviks sehingga tidak mudah ditembus oleh
sperma. (Depkes RI,2009: 43)
b. Esterogen dapat mempengaruhi ovulasi.Perjalanan umum/ implantasi, ovulasi
dihambat melaui pengaruh esterogen terhadap hipotalamus dan selanjutnya
menghambat FSH dan LH. Implantasi fetus yang sudah dibatasi, dihambat
esterogen dosis tinggi(dietil strigestrol, ethil strigestrol) yang diberikan pada
setengah siklus haid.
c. Progesteron berfungsi untuk menyiapkan endometrium untuk implantasi dan
mempertahankan kehamilan.Di samping itu progesteron dapat:
1) Mengentalkan lendir serviks sehingga penetrasi sperma lebih sulit
2) Mengubah motilitas tuba
3) Kapasitas sperma dihambat oleh progesteron
4) Jika diberikan sebelum konsepsi, maka perjalanan ovum dalam tuba terlambat.
5) Implantasi dihambat bila progesteron diberikan sebelum ovulasi walaupun
terjadiproduksi progesteron dan corpus luteum akan berkurang sehingga
implantasi dihambat.
6) Penghambatan ovulasi melalui hipotalamus, hipofise anterior (Wiknjosastro,
2009: 916)
3. Susunan pil
Pil hormonal untuk kontrasepsi tidak dilihat dari esterogen dan progesteron alamiah,
tetapi steroid sintetik. Ada 2 progesteron sintetik, yaitu 19 Nontestosteron dan 17
alpha asetolusi progesteron. Derivat 19 Nontestosteron yang sekarang banyak
digunakan untuk pil kontrasepsi adalah nosetinodied norethindronasetat,
etinodiesdiasetat dan norgestrol. Estrogen yang banyak digunakan untuk pil
kontrasepsi adalah estradiol dan mestriadiol. Masing-masing zat ini mempunyai etinil
group dengan atom C17. Kasiatnya meninggi bila dimakan peroral sehingga tidak
mudah untuk cepat diubah.Berbeda unit bila steroid alamiah yang ditelan per oral.
(Wiknjosastro, 2009: 544)
4. Macam-Macam Pil
a. Tipe Kombinasi
Berisi estrogen dan progesteron 1 tablet dosis tertentu, biasanya di dalam rangkaian
terdiri dari 20, 21, 22 tablet.
b. Tipe Sekuental
Terdiri dari 20 tablet di dalamnya No. 15, 16, berisi esterogen, tablet no.17 berisi
campuran esterogen dan progesteron.
c. Tipe Berangkai/ Serial
Hampir sama dengan tipe kombinasi/ sekuental ditambah tablet (biasanya 7 buah)
berisi vitamin dan mineral (tidak berisi hormon)
(Depkes RI, 2009:43)
5. Komposisi Pil
a. Microgynon 30 CU
Mengandung 28 pil, tiap pil mengandungL-norgesterol 0,15mg dan Ethynil
estradiol 0,03mg
b. Marvelon
Berisi 28 pil, tiap pil mengandungL- norgesterol 0,15mg dan Ethynil estradiol
0,03mg
c. Norgesse
Berisi 28 pil, tiap pil mengandungL- norgesterol 0,15mg dan Ethynil estradiol
0,03mg
d. Ekskluton
Berisi 28 pil, tiap pil mengandung erenestrol 0,5mg.
e. Trinordiol
Berisi 28 pil dengan susunan:
1) 6 tablet coklat (L-norgestrel 0,05mg dan Ethynil estradiol 0,03mg)
2) 5 tablet putih (L-norgestrel 0,01mg dan Ethynil estradiol 0,04mg)
3) 10 tablet kuning (L-norgestrel 0,0125mg dan Ethynil estradiol 0,03mg)
f. Mikrodiol 30 (28 pil)
Tiap pil mengandung L- norgesterol 0,15mg dan Ethynil estradiol 0,03mg.
(BKKBN, 2006:9-10)
6. Indikasi pil
a. Menghindari kesuburan/kehamilan sementara menjelang/sesudah, segera setelah
menikah di masa interval.
b. Mengatur jadwal haid menjelang pernikahan. (BKKBN, 2006: 10)
7. Kontraindikasi pil
a. Pil kombinasi
1) Tromboflebitis, kelainan cerebrovaskuler, fungsi hati tidak /kurang baik,
keganasan payudara, dan alat reproduksi, kehamilan atau diduga hamil,
varices berat. (kontraindikasi mutlak)
2) Hipertensi, DM, perdarahan abnormal pervaginam yang tidak jelas
penyebabnya, fibromioma uterus, penyakit jantung/ginjal. (kontraindikasi
relatif)
(Wiknjosastro, 2009: 917)
b. Mini Pil
1) PPV yang tidak diketahui sebabnya, wanita usia tua
2) Penyakit mononukleusis akut/penyakit hati/ hepar (Wiknjosastro, 2009: 920)
8. Cara pemakaian Pil
a. Gunakan kontrasepsi cadangan seperti kondom bila baru mulai dengan bungkus
pertama pil oral.
b. Ada beberapa cara untuk mulai dengan pil kontrasepsi: Mulai hari pertama haid/
kelima haid, mulai pada hari minggu pertama setelah haid (preparat dari ASI),
mulai pada hari ini bila pasti tidak hamil.
c. Minumlah pil oral setiap hari sampai habis seluruhnya kemudian:
1) Pil 28 hari, langsung mulai dengan bungkus baru.
2) Pil 21 hari, hentikan minum pil selama seminggu, kemudian mulai lagi dengan
bungkus baru pada hari ke-8 setelah penghentian pil.
9. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Akseptor
a. Efektivitas akan berkurang jika dipakai dengan obat-obatan tertentu
b. Bila lupa minim pil, setelah teringat segera minum pil yang terlupa tadi dan pil
untuk hari ini diminum seperti biasanya.
c. Bila lupa minum 2 pil setelah ingat segera minum 2 pil pada hari itu dan 2 pil hari
berikutnya.
d. Bila lupa minum 3 pil/ lebih,sebaiknya segera gunakan alat kontrasepsi cadangan
selama sisa siklus. Bila ingin meneruskan dengan pil oral bisa dengan 2 cara:
1) Minum 2pil/ hari untuk 3 hari dan gunakan kontrasepsi cadangan sampai haid
berikutnya.
2) Hentikan pil oral dari bungkus lama, pertama setelah lupa 3-4 pil oral.
10. Keuntungan
a. Reversibilitas tinggi
b. Mudah menggunakannya
c. Mengurangi rasa sakit saat menstruasi
d. Mencegah anemia defisiensi zat besi
e. Mengurangu infeksi panggul dan KET
f. Mengurangi resiko Ca ovarium
g. Tidak mempengaruhi produksi ASI, pada pil yang mengandung progesteron,
antara lain axelotin dan mini pil. (BKKBN,2006: 174)
h. Tidak mengganggu senggama
i. Bila minum pil sesuai aturan, efektivitasnya berhasil 100%
j. Dapat dipakai untuk pengobatan:
1) Ketegangan menjelang haid & nyeri saat haid
2) Pengobatan pasangan mandul dan perdarahan yang tidak teratur
3) Pengobatan penyakit endometriosis
4) Dapat menigkatkan libido.
(Manuaba, 2009:442)
11. Kerugian
a. Memerlukan disiplin pemakaian
b. Mengurangi produksi ASI pada pil denganesterogen
c. Meningkatkan resiko klamidia eksternal vagina
d. Dalam waktu panjang, menekan fungsi ovarium
e. Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal
f. Motivasi harus kuat
g. Pil mini kurang efektif untuk mencegah kehamilan dibandingkan pil kombinasi.
h. Biasanya timbul penyulit ringan seperti :
1) Berat badan bertambah
Gejala dan keluhan : berat badan bertambah/berkurang beberapa kg dalam
beberapa bulan setelah pemakaian pil KB. (BKKBN, 2006:176)
Pada penggunaan pil oral dapat menaikan berat badan dari 5-10 kg atau lebih
pertambahan berat badan pada pemakaian pil oral karena adanya retensi cairan
yang disebabkan karena komponen progestin atau estrogen dalam pil oral.
(Hartanto, 2004: 140) penambahan berat badan 5kg atau lebih selama
pemakaian pil oral dapat menjadi kontraindikasi. (Hartanto, 2004:107).
2) Rambut rontok
3) Tumbuh akne
4) Mual sampai muntah
5) Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal
(Saifuddin, 2006: 42-43)
12. Efek Samping
a. Esterogen
Nausea, oedema, keputihan, depresi, nyeri kepala, vaskuler, hipertensi, iritabilitas,
semburan panas, prolapsus uteri, spoting, darah haid berkurang, buah dada tegang,
retensi cairan.
b. Progesteron
Nafsu makan tinggi, BB bertambah, depresi, libido menurun, acne alopecia, nyeri
kepala, efek anabiotik, darah haid banyak, belwan moniliasis, payudara
membesar; tegang; tanpa retensi cairan.
(Wiknjosastro, 2009:174)
13. Cara Penanganan
a. Perdarahan : Menjelaskan hal ini wajar karena pengaruh hormon.
b. Perubahan BB : Jelaskan kepadda ibu dapat diatasi dengan diet
rendah kalori dan berolahraga.
c. Chloasma : Efek samping yang wajar dengan ganti kontrasepsi
non hormonal
d. Hipertensi : Jelaskan bahwa pil menyebabkan TD naik. Beri HCT
1x1 tablet pagi hari selama 3 hari.
e. Tromboemboli : Atasi dengan pil esterogen dosis rendah.
f. ASI berkurang : Vit B6 50 mg 3x1/ hari, hentikan pemakaian pil,
ganti pil mini/ kontrasepsi non hormonal.
14. Efektifitas
Sangat tinggi, hal ini tergantung dari disiplin pemakaiannya. (BKKBN,2006: 2)
Angka kegagalan teoritis ±0,35% tetapi dalam praktik berkisar 1-8% untuk pil
kombinasi dan 3-10% untuk mini pil. (Wiknjosastro, 2009: 174)
B. TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN
I. PENGKAJIAN DATA
Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah mengumpulkan semua data yang
dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien. (Anggraeni, Yeti. 2010 : 134)
A. Anamnesa
1. Biodata
a. Nama
Dikaji untuk mengenal atau memanggil pasien agar tidak keliru dengan
pasien-pasien lain. (Ibrahim, 2010:81). Memanggil ibu dengan namanya
juga membuat hubungan bidan-pasien lebih akrab. Nama sebagai
identitas diri sehingga berfungsi untuk menghargai pasien.
b. Umur
Untuk mengetahui, termasuk usia paritas rendah ( kurang dari 25
tahun ) atau bukan, sebagai pertimbangan menentukan fase apa dalam
sasaran keluarga berencana. ( Hartono, 2002 : 30 )
c. Pendidikan
Untuk mengenai tingkat pengetahuan ibu. Berhubungan dengan daya
pikir, pendidikan tingkat tinggi akan lebih mudah menerima dan
memahami penjelasan yang disampaikan, lebih realistis dalam melihat
diri dan masalah yang dihadapi sehingga akan terhindar dari gejala-
gejala kecemasan dan salah penyesuaian diri. (Hartono, 2002:28)
d. Pekerjaan
Pekerjaan pasien ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh
pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan pasien.
e. Agama
Untuk mengetahui keyakinan yang dianut oleh ibu berkaitan dengan alat
kontrasepsi yang akan dipilih ibu.
f. Suku bangsa
Untuk mengetahui adat/kebiasaan karena suku bangsa/suku tertentu
mempunyai adat kebiasaan yang berbeda.
g. Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada
ibu yang namanya sama. (Ibrahim, 2006:81)
Untuk mengetahui tempat tinggal dan lingkungan guna mempermudah
hubungan bila diperlukan dalam keadaan mendesak dan untuk
keperluan kunjungan rumah. (Depkes RI, 2006:3)
2. Alasan Kunjungan
Alasan apa yang mendasari ibu datang. Tuliskan sesuai ungkapan ibu.
Misalnya : ibu ingin menjadi akseptor KB …., ingin mendapatkan informasi
tentang alat kontrasepsi.
3. Keluhan Utama
Menanyakan apa yang dirasakan sebagai masalah atau kekhawatiran utama
ibu.
Misalnya : Ibu menyatakan setelah menggunakan KB suntik ini berat badan
semakin naik
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Pasien
Riwayat kesehatan ibu dikaji untuk mengetahui penyakit yang dulu
pernah diderita yang dapat mempengaruhi dan memperparah penyakit
yang saat ini diderita.seperti
Epilepsi dan TBC
Penderita epilepsi dan TBC yang sedang dalam pengobatan perlu
mendapatkan pengawasan khusus dan diberikan konseling
sehubungan dengan obat – obatan epilepsi dan TBC yang dapat
menurunkan daya kerja hormon progesteron pada KB suntik
sehingga hal tersebut dapat menjadi kontra indikasi semua jenis alat
kontrasepsi hormonal. Selain itu, kb hormonal menghambat kerja
rifampisin, obat TBC, sehingga penderita TBC tidak dianjurkan
memakai KB hormonal.
Jantung
Karena, pada KB yang mengandung hormon progesteron,akan
meningkatkan sirkulasi kekentalan dalam daerah, sehingga
meningkatkan kompensasi pada jantung.
Hipertensi
Semua jenis kontrasepsi hormonal merupakan kontraindikasi pada
tekanan darah > 200/120 mmHg. Dapat meningkat karena adanya
kompensasi untuk meningkatkan sirkulasi darah.
DM
Pasien DM yang memakai KB hormon harus dipantau. Karena akan
terjadi resistensi insulin dan dapat terjadi peningkatan glukosa
plasma sehingga pasien DM yang memakai KB hormon harus
dipantau.
Kanker payudara
Hanya klien dengan dugaan tumor payudara yaitu : keras, tidak
dapat digerakkan, dan tidak ada perubahan selama siklus haid, yang
perlu diperiksa sebelum dipasang salah satu jenis KB . Tidak ada
bukti bahwa dosis rendah progestin dapat menyebabkan kanker
payudara meskipun kanker payudara merupakan tumor yang sensitif
terhadap hormon.
(Saifuddin, 2006: 43)
b. Riwayat kesehatan keluarga
Dikaji untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh anggota keluarga
yang bersifat menurun maupun menular.
Penyakit hipertensi dan DM merupakan penyakit yang bersifat menurun
sehingga kemungkinan terjadi bisa saja jika salah satu dari keluara
membawa karier penyakit tersebut dan penyakit tersebut merupakan
kontraindikasi pemakaian Kb suntik.
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
1) Menarche : ..... tahun
Menarche normal pada usia 10-16 tahun (Winkjosastro,2002:104).
Menarche dikaji untuk mengetahui apakah ada kemungkinan faktor
yang menyebabkan nyeri. Menarche dipengaruhi oleh faktor
keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum. (Winkjosastro,
2005:10)
2) Siklus haid : ... hari
Siklus haid yang nomal adalah 28 hari. Jika siklusnya kurang dari 18
hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur, biasanya siklusnya
tidak berovulasi (unovulator). (Wiknjosastro, 2005:103). Siklus haid
yang lebih pendek dari biasa 21 hari disebabkan kongesti ovarium
karena peradangan,endrometriosis. (Wiknjosastro, 2005:205).
3) Lama haid : ... hari
Biasanya antara 3-5 hari ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-
sedikit kemudian dan ada yang sampai 7-8 hari. Pda setiap wanita
biasanya lama haidnya tetap. (Wiknjosastro, 2005:103).
4) Banyaknya
Hari ke ...-... = ganti pembalut ... x (penuh/ ± ¾ penuh/ ± ½)
Hari ke ...-... = ganti pembalut ... x (penuh/ ± ¾ penuh/ ± ½ / ¼)
Hari ke ...-... = ganti pembalut ... x (bercak- bercak)
Perlu dikaji karena banyak sedikitnya jumlah darah saat menstruasi
dapat untuk mendiagnosa adanya kelainan atau tidak pada alat
reproduksinya.
5) Sifat & warna : Perlu dikaji karena sifat dari darah haid itu
normalnya ada gumpalan sedikit dan warna merah segar, dengan
frekuensi nya rata-rata sampai hari 1-2. Sehingga perlu dikaji itu
mengetahui ada tidaknya kelainan sistem reproduksi sehubungan
dengan proses menstruasi.
6) Dismenore :Ya atau tidak
Nyeri haid menjelang atau selama haid dikenal dengan adanya
dismenorea primer dan sekunder. Perlu diwaspadai pada dismenorea
sekunder disebabkan oleh endometriosis dan infeksi kronik genetalia
interna.Terutama pada dismenorea sekunder berhubungan dengan
kelainan anatomis yang kemungkinan adalah infeksi, mioma uteri,
polip endometrial. (Manuaba, 1998:57).
7) Fluor albus : Ya atau tidak
Dikaji untuk mengetahui adanya infeksi atau tidak juga penyakit yang
berhubungan dengan organ reproduksi. Pada wanita yang sering
mengeluh nyeri dan keputihan kemungkinan terjadi neoplasma jinak,
radang vulva, adneksitis (wiknjosastro dalam Sarwono 2005: 271)
b. Riwayat Kebidanan yang lalu (Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
yang lalu)
Bertujuan untuk mengetahui apabila terdapat penyulit, maka bidan harus
menggali lebih spesifik untuk memastikan bahwa apa yang terjadi pada ibu
adalah normal atau patologis.
Tahun
Kehamilan Persalinan Nifas
H/M,
Sehat/skt,
Umur
anak,
Meneteki
, lamanya
ANC Masalah Usia
kehamilan
Jenis
persalinan
Penolong L/P
BB
Apabila :
1) Ibu yang mempunyai riwayat abortus ada yang disebabkan karena
gangguan pada organ reproduksi.
2) Ibu yang mempunyai riwayat KET ada yang disebabkan karena
gangguan pada organ reproduksi.
3) Ibu yang mempunyai riwayat infeksi intra partum.
4) Persalinan dengfan SC: kemungkinan nyeri disebabkan oleh luka
pasca operasi
5) Persalinan dengan VE: kemungkinan nyeri disebabkan oleh luka
episiotomi/ trauma pada jalan lahir/ terjadi infeksi pada jalan lahir.
6) Persalinan dengan forceps: Kemungkinan nyeri disebabkan oleh luka
episiotomi trauma pada jalan lahir/ terjadi infeksi pada jalan lahir.
7) Terjadi infeksi pada masa nifas
Semua hal ini bisa berakibat terjadi infeksi pada organ reproduksi yang
menetap.
6. Riwayat KB
Alat kontrasepsi yang pernah dipakai dan lamanya:
Kapan terakhir berhenti: .................................... alasan ...........
Keluhan/ masalah: ............................................
Tujuan pengkajian pada riwayat KB adalah untuk mengetahui alat
kontrasepsi yang pernah dan saat ini digunakan ibu yang kemungkinan
menjadi penyebab atau berpengaruh pada penyakit yang diderita saat ini.
Contoh: pada penyakit metroragia dapat disebakan oleh pengaruh
penggunaan AKDR dankontrasepsi hormonal kombinasi.
7. Riwayat perkawinan
Riwayat pernikahan (bila belum menikah, hal ini tidak perlu dikaji). Dikaji
bila ibu sudah menikah, untuk mengetahui pengaruh status pernikahan
terhadap masalah kesehatan reproduksi ibu misalnya berapa kali ibu
menikah, umur ibu dan suami saat menikah, lama pernikahan dan jumlah
anak.
8. Pola kebiasaan sehari - hari
a. Nutrisi
Makan : ……. x per hari, komposisi :……
Minum : ……. Gelas per hari, jenis :…
Di kaji untuk mengetahui apakah ada perubahan pola makan atau tidak
selama pengguanaan alat kontrasepsi ini.
b. Eliminasi
BAB : ……. x per hari, konsistensi (lembek / keras)……, warna …..
BAK : ……. x per hari, warna ……
c. Personal Hygiene
Dikaji untuk mengetahui kebiasaan pola kebersihan diri ibu.
Mandi : ….. x per hari
Keramas : ….. x per minggu
Gosok gigi : ….. x per hari
ganti pakaian : ……x per hari , celana dalam ……….. x sehari
kebiasaan memakai alas kaki …………………………………
d. Hubungan seksual
Frekuensi : …………… x per minggu
Contact bleeding : ……………….
Keluhan lain : ……….
e. Aktivitas Fisik dan olahraga
Aktivitas fisik (beban pekerjaan) …………………………..
Olah raga : jenisnya …………………… frekuensi ……………… x
seminggu
9. Data psikososial spiritual dan ekonomi
a. Latar belakang sosial budaya dan spiritual
Latar belakang sosial budaya dan agama harus dikaji karena akan
mempengaruhi respon calon akseptor.
- Suami mendukung atau tidak tentang alat kontrasepsi yang dipilih?
- Bagaimana ajaran agama yang dianut ibu apakah memperbolehkan
menggunakan KB atau tidak?
- Bagaimana pandangan masyarakat tentang alat kontrasepsi yang
digunakan?
b. Tingkat pengetahuan
Tingkat pengetahuan pasien perlu dikaji :
- Hal - hal apa yang sudah diketahui ibu mengenai KB
- Hal - hal apa yang perlu di ketahui ibu tentang KB yang akan
digunakan
c. Penghasilan perbulan
Dikaji untuk mengetahui kemampuan ekonomi ibu tentang alat
kontrasepsi yang akan dipilih.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
a. Vital Sign
Tekanan Darah
Tekanan darah > 160 mmHg atau diastolik >90 mmHg Pil tidak boleh
digunakan (Saifuddin, 2006: MK-32). Kontraindikasi jika 3x
kunjungan bertambah diastole >90mmHg dan sistole >160mmHg.
Nadi tidak lebih dari 120x/menit. (Depkes, 2006: 32)
b. Berat badan
Pil oral dapat meningkatkan BB 5-10kg/ lebih (Hanafi, 2003:140)
Biasanya timbul penyulit ringan seperti berat badan bertambah.
(Manuaba, 1999:442-443)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut
Progesteron dapat menyebabkan rambut kering. (Mauaba, 2009:442)
Penyulit ringan berupa rambut rontok (Manuaba, 2009:442-443)
b. Pipi
Chloasma ditemukan pada pengguna pil kontrasepsi jangka panjang.
(Baziad, 2003:82)
Komponen progesteron menimbulkan acne. (Manuaba, 2009:442)
c. Mata
Sklera kuning mengarah pada gangguan fungsi hati. (Hanafi, 2003:108)
d. Mammae
Progesteron kadang menyebabkan mammae mengecil. (Wiknjosastro,
2009). ASI berhenti/ sedikit karena sterogen menekan produksi ASI.
(Depkes RI, 2006:15)
e. Abdomen
Minum pil jangka lama dan esterogen dosis tinggi dapat menyebabkan
pembesaran mioma uteri. (Wiknjosastro, 2006:548)
f. Ekstremitas
Komponen progesteron menyebabkan tangan dan kaki sering kram.
(Manuaba, 2006:442)
g. Genetalia
Eksterna
Pruritus vulva selama penggunaan pil kontrasepsi hormonal.
(Badziad, 2003:29)
Interna
Sering menyebabkan hipertrofi serviks. (Baziad, 2003:442)
3. Pemeriksaan Penunjang
Px protein urine & gula darah
Bagi pengidap diabetes efek samping yang paling mengkhawatirkan dari
penggunaan kontrasepsi hormonal adalah peningkatan kadar gula
darah. Diduga hormon yang digunakan dapat mempengaruhi kerja
insulin dalam memetabolisme gula.
Px apakah klien hamil/ tidak. (Hanafi, 2008:120)
II. INTERPRETASI DATA
Adalah suatu diagnosa yang ditegakkan setelah melakukan pengkajian dan analisa
secara rinci, karena interpretasi data dapat menentukan rencana tindakan yang
akan dilakukan selanjutnya dengan manajemen asuhan kebidanan.
a. Diagnosa
Nama ibu (inisial), umur ibu, P... A... , KB ....... Baru/Lama .......
Data Dasar:
1. Data Subyetif
Berdasaran keluhan ibu atau yang dikatakan ibu
Misal :
- Ibu mengatakan semenjak menggunakan kontrasepsi pil berat badannya
mengalami kenaikan.
2. Data Objektif
Berdasarkan hasil pemeriksaan
Misal :
a) Tekanan darah
Tekanan darah diperiksa pada saat pemasangan untuk mengetahui
adanya kelainan dan harus tetap disadari kemungkinan perbedaan
individu sehingga pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan setelah
pasien istirahat ±15menit.
b) Berat badan
Pada peserta KB Pil biasanya akan terjadi perubahan berat badan
sehingga perlu dilaksanakan pemeriksaan BB saat pemakain pertama
dan kunjungan ulang.
b. Masalah
Juga berisi masalah yang terjadi, yang berhubungan dengan penggunaan alat
kontrasepsi yang dialami pasien tersebut, termasuk didalamnya
ketidaknyamanan dan kecemasan yang diakibatkan oleh penggunaan alat
kontrasepsi tersebut.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Terjadi gangguan kardiovaskuler.
Profil seorang wanita yang mengalami obesitas atau peningkatan berat badan
merupakan kandidat untuk menderita penyakit kardiovaskuler. (Helen, 2006 : 468)
IV. KEBUTUHAN ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA, KOLABORASI, DAN
KONSULTASI
Bidan menentukan tindakan apa yang harus segera dilakukan atau tindakan
emergensi sesuai kondisi klien.
Bidan bisa menentukan konsultasi dengan profesional lain jika memang diperlukan.
Bidan menentukan kebutuhan kolaborasi dengan dokter untuk klien dengan masalah
kesehatan atau penyakit yang dialami.
Misal :
Perubahan Berat Badan
Berat badan bertambah atau berkurang beberapa Kg dalam beberapa bulan setelah
pemakaian pil KB.
Penanggulangan dan Pengobatan :
Konseling :
Menjelaskan kepada akseptor pil bahwa kenaikan berat badan adalah salah satu
efek samping pemakaian pil, akan tetapi tidak selalu kenaikan berat badan tersebut
diakibatkan dari pemakaian pik KB. Kenaikan berat badan dapat disebabkan hal –
hal lain. Begitu pula penurunan berat badan.
Pengobatan medis :
Pengobatan diet merupakan pilihan utama. Dianjurkan untuk melaksanakan diet
rendah kalori disertai olah raga seperti senam dan sebagainya (bila terlalu berat).
Bila terlalu kurus, dianjurkan untuk diet tinggi kalori. Bila tidak berhasil,
dianjurkan untuk mengganti dengan cara kontrasepsi non hormonal (BKKBN,
2006).
V. RENCANA TINDAKAN
1. Berikan informasi tentang metode kontrasepsi yang digunakan (pil) mengenai
macam-macam, efek samping, indikasi, cara kerja, dan penggunaan pil
kontrasepsi.
2. Libatkan suami dalam pengambilan keputusan tentang metode kontrasepsi yang
dipilih.
3. Berikan informed consent pada klien dan suami.
4. Beritahu kepada ibu untuk mengenali masalah-masalah yang muncul pada
penggunaan pil (penambahan berat badan) dan cara mengatasinya.
5. Anjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika pil habis atau
sewaktu-waktu jika ada keluhan.
6. Jika keluhan terasa sangat mengganggu ibu, anjurkan ibu untuk memilih metode
kontrasepsi yang lain seperti IUD dan jelaskan keuntungan serta kerugiannya.
(Saifuddin, 2006: MK 34-36)
VI. IMPLEMENTASI
1. Memberikan informasi tentang metode kontrasepsi yang digunakan (pil)
mengenai macam-macam, efek samping, indikasi, cara kerja, dan penggunaan
pil kontrasepsi.
2. Melibatkan suami dalam pengambilan keputusan tentang metode kontrasepsi
yang dipilih.
3. Memberikan informed consent pada klien dan suami.
4. Memberitahu kepada ibu untuk mengenali masalah-masalah yang muncul pada
penggunaan pil (penambahan berat badan) dan cara mengatasinya.
5. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika pil habis atau
sewaktu-waktu jika ada keluhan.
6. Jika keluhan terasa sangat mengganggu ibu, menganjurkan ibu untuk memilih
metode kontrasepsi yang lain seperti IUD dan jelaskan keuntungan serta
kerugiannya.
(Saifuddin, 2006: MK 34-36)
VII. EVALUASI
Pada langkah ini dilakukan evaluasi klasifikasi dari asuhan yang mudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar telah terpenuhi sesuai
kebutuhan sebagaimana telah didefinisikan didalam masalah diagnosa/ masalah.
Langkah evaluasi dalam asuhan kebidanan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
S : Subyektif
Berisi tentang data dari pasien melalui anamnesis (wawancara) yang
merupakan ungkapan langsung.
Misalnya : Ibu menyatakan berat badannya semakin naik
O : Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, hasil
laboratorium dan tes diagnosa lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
mendukung assesment.
Misal :
1. Tekanan darah
Tekanan darah diperiksa pada saat pemasangan untuk mengetahui
adanya kelainan dan harus tetap disadari kemungkinan perbedaan
individu sehingga pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan setelah
pasien istirahat ±15menit.
2. Berat badan
Pada peserta KB Pil biasanya akan terjadi perubahan berat badan
sehingga perlu dilaksanakan pemeriksaan BB saat pemakain pertama
dan kunjungan ulang.
A : Assesment
Menggambarkan interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu
identifikasi :
1. Diagnosa/ masalah
Misal :
Diagnosa : Nama ibu (inisial), umur ibu, P... A... ,KB .....
Baru/Lama .......
Masalah : Berisi masalah yang terjadi, yang berhubungan dengan
penggunaan alat kontrasepsi yang dialami pasien tersebut, termasuk
didalamnya ketidaknyamanan dan kecemasan yang diakibatkan oleh
penggunaan alat kontrasepsi tersebut.
2. Antisipasi diagnosa lain/ masalah potensial
Misal :
Perubahan Berat Badan
Berat badan bertambah atau berkurang beberapa Kg dalam beberapa
bulan setelah pemakaian pil KB. Jika berat badan ibu terlalu berat maka
dianjurkan untuk melaksanakan diet rendah kalori disertai olah raga
seperti senam dan sebagainya. Bila tidak berhasil, dianjurkan untuk
mengganti dengan cara kontrasepsi non hormonal.
P : Plan
Merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan
mandiri, kolaborasi, tes diagnosis atau laboratorium, serta konseling untuk
tindak lanjut.
(Pusdiknakes, 2003 )
Misal :
Perubahan berat
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu baik dan
berat badannya meningkat.
Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan terlihat sedikit cemas
karena berat badannya meningkat
2. Memberikan konseling pada ibu bahwa ibu tidak perlu cemas karena itu
merupakan efek samping dari pemakaian KB pil dan berat badan ibu
juga tidak terlalu berat. Namun ibu juga bisa diet rendah kalori disertai
olah raga seperti senam dan sebagainya untuk mengurangi penambahan
berat badannya.
Hasil : Ibu mengerti dan mengatakan akan melakukan diet
DAFTAR PUSTAKA
Varney, helen,dkk. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta :EGC.
Hartanto, Hanafi.dr. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Badziad, Ali. 2003. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Barri. 2006. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.