Post on 12-Jan-2016
description
mhd/dps/lppi/2014 1
PERKEMBANGAN INSTITUSI KEUANGAN SYARIAHDI INDONESIA
Rapimnas LDII, Balai Kartini, Jakarta14 Mei 2014
by : Mohamad Hidayat
(National Sharia Board of MUI)
Transformasi Praktek Bisnis Abad ini
2
Transformasi
Praktek bisnis kotor Praktek bisnis ber-etika
Tidak jujur Tidak adil
Tidak transparan Menipu
Menghalalkan segala cara
Menghancurkan reputasi Mengurangi daya saing
Risiko bankrut
Implikasi
Jujur Adil (fair)
Transparan (disclosure) Kepedulian : Corporate Social
Responsibility Program Good Corporate Governance
(GCG)
Meningkatkan reputasi Meningkatkan daya saing
Manfaat perusahaan sustainable karena sulit
ditiru
Implikasi
Arah Bisnis abad XXI : Berbasis Spiritual
3
Transformasi praktek bisnis dan marketing
Intellectual approach Emotional approach Spiritual approach
• Mengandalkan kecerdasan otak
• Keinginan customer (faktor emotional)
tidak mampu ditangkap dengan
intellectual approach
• Keinginan & kebutuhan customer
dapat diketahui
• Bersifat manipulatif
• Faktor Ketuhanan diikut sertakan dalam praktek
bisnis
• Keinginan customer untuk berinteraksi
secara aman dan Halal terpenuhi pebisnis
jujur, adil & dapat dipercaya
INSTITUTIONS
4
SHARIA BANKING SHARIA INSURANCE\RE INSURANCE MULTI FINANCE SHARIA FUND ISLAMIC MULTI LEVEL MARKETING PAWNSHOP CAPITAL MARKET
◦ SHARIA`S BOND◦ SHARIA`S STOCK/SHARE◦ SUKUK (SBSN) ◦ MUTUAL FUND
HOTEL KJK/UJK CASH WAQF, Etc.
mhd/dps/lppi/2014
WHY SHARIA`S ECONOMIC ?• ECONOMIC REASON
(alasan Ekonomi)• POLITICAL - SOCIAL
REASON (alasan Politis-Sosial)
• SHARIA REASON(Alasan Hukum Agama)
• ETHIC REASON(alasan moral)
mhd2014 6
SAVINGPATTERN
AL-QUR’AN
AS-SUNNAH
AQIDAH SHARIAH AHLAQ
IBADAH MUAMALAH
POLITIC ECONOMIC SOCIAL
Q.S.: AL-MAIDAH Verse 88
AL-BAQARAH VERSE 201 GOOD IN THIS WORLD
AND GOOD IN THE HEREAFTER
CONSUMPTIONPATTERN
AL QUR’AN SURAH :Al Baqarah Verse 183Al A’Raaf Verrse 31Al Israa Verse 26-27
AL QUR’AN SURAHAr Rum Verse 39
Ali Imran Verse 130An Nisaa Verse 161
Al-Baqarah Verses 275, 276, 278, 279
INVESTMENTPATTERN
AL QUR’AN SURAH :An-Nisaa Verse 29
Al Baqarah Verse 275Al Muzzammil Verse 20
Shaad Verse 24Al Hasyir Verse 7
PRODUCTIONPATTERN
DISTRIBUTIONPATTERN
0
2 3
4 5
6
7
89
10
1THE SUBTANCE
THE ACTIVITIES
mhd2014 7
IndirectFinancial
Market
DirectFinancial
Market
Islamic Bond
Market
IslamicEquityMarket
FinanceCompanies Merchant
Banks
UnitTrusts
Takaful
IslamicFinancialMarket
Sharia Financial System
DeficitSector
SurplusSector
IslamicCapitalMarket
IslamicMoneyMarket
Commercial Banks
RESIKO LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
1. Risiko likuiditas 2. Risiko operasional 3. Risiko pasar4. Risiko investasi5. Risiko pembiayaan 6. Risiko hukum7. Risiko Syariah 8. Risiko reputasi 9. Risiko strategis 10. Risiko kepatuhan
page 29/ 14/ 2003 HP Network Storage Services
mhd/dps/lppi/2014 8
mhd/dps/lppi/2014 9
BANK SYARIAH Vs BANK KONVENSIONAL
Landasan Hukum
Peraturan Per UU • Sumber hukum Syariah : AlQuran, Sunnah, Fatwa DSN• Peraturan Per UU
Pengawasan Perseroan Dewan Komisaris- Dewan Pengawas Syariah- Dewan Komisaris
RpReturn
Funding – Landing : Bunga
Funding : Bagi hasil, Bonus Financing : Margin, Bagi hasil, Biaya, Sewa, Fee
Laporan KeuanganAccrual Basis Cash Basis, Accrual
Prinsip Transaksi
• Uang sbg komoditi• Pinjaman Uang
• Uang sbg alat bayar• Bagi hasil, Jual beli,
Sewa, fee
SYARIAHKONVENSIONAL
Syariah VS Konvensional
DPK – End User Disharmoni Harmoni
mhd/dps/lppi/2014 10
Skema Operasi Bank Syariah
BankSyariah
Giro(Titipan/Wadi’ah)
Tabungan(Wadi’ah/Mudharabah)
Deposito(Mudharabah)
Investasi Khusus(Mudharabah) Investasi
Jual Beli
Bagi Hasil
Sewa
mhd/dps/lppi/2014 11
Skema OperasiBANK SYARIAH
GIRO(Titipan/Wadiah)
TABUNGAN(Wadiah/Mudharabah)
DEPOSITO(Mudaharabah)
Investasi Khusus(Mudharabah)
BANK SYARIAH
BONUS
KEUNTUNGAN
KEUNTUNGAN
JUAL BELI
BAGI HASIL
SEWA
INVESTASIKEUNTUNGAN
MarginBagi hasil
Fee
mhd/dps/lppi/2014 12
SIAPA YANG BERKOMPETENSI MEMBUAT PERNYATAAN HUKUM SYARIAH
ATAS PRAKTEK PENGELOLAAN DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH
DI INDONESIA ?
mhd/dps/lppi/2014 13
DPS adalah dewan yang melakukan pengawasan terhadap prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank syariah yang dalam menjalankan fungsinya bertindak secara independen.
DPS merupakan pihak terafiliasi dan bagian dari bank. Setiap bank syariah harus memiliki DPS yang anggotanya sedikitnya terdiri dari
2 (dua) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang untuk Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah, dan sedikitnya 1 (satu) orang dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang untuk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Dalam hal anggota DPS lebih dari 1 (satu) orang, maka wajib ditetapkan 1 (satu) orang dari anggota tersebut sebagai ketua.
Pengertian Umum & Kedudukan DPS Dalam Perbankan Syariah
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI BANK SYARIAH X
14mhd/dps/lppi/2014
PERATURAN PER UU YANG MENGATUR DPS
15
1. UU no 40 thn 2007 tentang Perseroan Terbatas(pasal 109)
2. UU no 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah3. PBI 6/24/PBI/2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan
kegiatannya berdasarkan prinsip Syariah 4. PBI no. 8/3/PBI/2006 tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank
Umum Konvensional Menjadi Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah Dan Pembukaan Kantor Bank Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah Oleh Bank Umum Konvensional
5. PBI 11/3/2009 tgl 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah6. PBI 11/10/2009 tgl 19 maret 2009 tentang Unit Usaha Syariah7. PBI 11/33/2009 tgl 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan GCG
BUS & UUS8. SE BI no 12/13/DPBS 20010 tentang Pelaksanaan CCG Bank
Syariah9. PBI 13/2/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank umum10. PBI 13/23/2011 tentang managemen resiko bagi BUS & UUS11. Keputusan DSN MUI no 2 tahun 2002 tentang Pedoman Dasar dan
Pedoman Rumah Tangga DSN MUI12. Keputusan DSN MUI no 3 tahun 2002 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penetapan Anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) di Lembaga Keuanagn Syariah (LKS)
mhd/dps/lppi/2014
mhd/dps/lppi/2014 16
UU no 40 thn 2007 tentang Perseroan Terbatas(pasal 109)
Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah selain memiliki dewan komisaris, wajib memiliki Dewan Pengawas syariah (1)Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari seorang ahli syariah atau lebih yang diangkat oleh RUPS atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (2)Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bertugas memberikan saran dan nasehat pada direksi serta mengawasi kegiatan perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah (3)
mhd/dps/lppi/2014 17
UU no 21 thn 2008 tentang Perbankan Syariah (pasal 32)
Dewan Pengawas Syariah wajib dibentuk di bank syariah dan bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (1)Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (2)Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas memberikan nasehat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah (3)Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Peraturan Bank Indonesia (4)
mhd/dps/lppi/2014 18
“ DEWAN PENGAWAS SYARIAH ADALAH DEWAN YANG BERSIFAT INDEPENDEN,
YANG DIBENTUK OLEH DEWAN SYARIAH NASIONAL DAN DITEMPATKAN PADA BANK
YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH, DENGAN
TUGAS YANG DIATUR OLEH DEWAN SYARIAH NASIONAL “.
SK DIR. Bank Indonesia 32/34/kep/Dir 1999 pasal 1 (j)
FATWA-FATWA DSN MUITahun 2000 s/d Maret 2014
19
Katagori Fatwa
Perbankan 59 Fatwa
Pasar Modal
10 Fatlwa
IKNB12 Fatwa
Bisnis & Jasa8 Fatwa
21
Terima KasihTerima Kasih