Post on 18-Mar-2019
TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG
KB SUNTIK 3 BULAN DI RB AN-NUUR
SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh
Retnoningsih
NIM B12150
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG
KB SUNTIK 3 BULAN DI RB AN-NUUR
SURAKARTA
Diajukan Oleh :
Retnoningsih
NIM B12150
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal Juli 2015
Pembimbing
Deny Eka Widyastuti, SST., M.Kes
NIK 201188075
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG
KB SUNTIK 3 BULAN DI RB AN-NUUR
SURAKARTA
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Oleh :
Retnoningsih
NIM B12150
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada tanggal Juli 2015
Penguji I Penguji II
Yunia Renny Andhikatias, SST Deny Eka Widyastuti, SST.,
M.Kes
NIK 201188092 NIK 201188075
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka.Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, SST
NIK. 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB Suntik
3 bulan di RB An-Nuur Surakarta”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Retno Wulandari, SST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
3. Deny Eka Widyastuti, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
4. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih
atas segala bantuan yang telah diberikan.
5. Hj. Sri Surti Mulyani, Amd. Keb, selaku Pimpinan RB An-Nuur Surakarta
yang telah memberikan ijin dalam melakukan studi pendahuluan dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
v
6. Semua teman-teman angkatan 2012 yang telah membantu dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Seluruh responden yang telah berpartisipasi pengambilan studi
pendahuluan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Retnoningsih
B12150
TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG
KB SUNTIK 3 BULAN DI RB AN-NUUR
SURAKARTA
xiii + 45 halaman + 18 lampiran + 7 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Secara umum Keluarga Berencana (KB) dapat diartikan
sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikain rupa
sehingga berdampak positif. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada
tanggal 20 Oktober 2014 di RB An-Nuur Surakarta setelah dilakukan wawancara
dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik didapatkan 6
akseptor (60%) sudah mengetahui tentang KB suntik 3 bulanan dan efek
sampingnya sedangkan 4 akseptor (40%) belum mengetahui efek samping dari
KB Suntik 3 bulanan
Tujuan : Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB
Suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta pada tingkat baik, cukup dan kurang
serta faktor penghambat dan pendorong.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan di RB An-Nuur Surakarta pada bulan Desember 2014-
Juni 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan
di RB An-Nuur Surakarta pada bulan Maret - April 2015 yaitu sejumlah 60
responden menggunakan total sampling. Variabel penelitian menggunakan
variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB suntik 3
bulan di RB An-Nuur Surakarta. Instrumen dalam penelitian yaitu kuesioner.
Teknik pengumpulan data dari primer dan data sekunder. Analisis data
menggunakan analisis univariat hanya mendeskripsikan tingkat pengetahuan
akseptor KB tentang KB suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta.
Hasil Penelitian : tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB Suntik 3
bulan di RB An-Nuur Surakarta dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 6
responden (10%), pengetahuan cukup sebanyak 41 responden (68,3%) dan
pengetahuan kurang sebanyak 13 responden (21,7%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB Suntik 3 bulan
di RB An-Nuur Surakarta mayoritas tingkat pengetahuan cukup yaitu sebesar 41
responden (68,3%) yang dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, dan umur.
Kata Kunci : Pengetahuan, akseptor, KB suntik
Kepustakaan : 23 literatur (tahun 2007 – 2012)
vii
MOTTO
1. Jangan takut pada masa depan dan jangan pernah menangis untuk masa lalu
2. Pelajari apapun yang anda bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di sanalah nanti
akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang menyenangkan (Sarah
Caldwell)
3. Kesalahan adalah sekolah tempat kebenaran selalu tumbuh lebih kuat (Henry
Ward Beecher)
viii
PERSEMBAHAN
1. Sujud syukur kepada Allah SWT atas kesabaran dan kemudahan sehigga KTI
ini bisa terselesaikan.
2. Terima kasih Bapak Mulyono dan Ibu Prihatin, tanpamu aku bukanlah apa-
apa,semoga bapak ibu nanti bisa bangga melihat anaknya
3. Kak Budi, Kak Andri dan My sister Desi terima kasih doa dan semangatnya.
4. Ibu Arista Apriani SST., M.Kes,selaku pembimbing ASKEB terima kasih
atas bimbingannya selama ini.
5. Ibu Deny Eka Widyastuti, SST., M.Kes, yang telah membimbing dalam
penulisan karya tulis ilmiah, terima kasih atas segala ilmu yang telah
diberikan
6. Mr. Aji tercinta terima kasih atas semangat, do’a dan dukungan selama ini
7. Sahabat “Kost Cantik”: do'a, nasehat, hiburan, tlaktiran, ojekan dan semangat
yang kalian berikan, tertawa dan menangis bersama kalian, yang selalu
mengisi hari hariku semoga kebersamaan ini akan menjadikan kita dewasa
8. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2012, semangat…!!!!
9. Almamater tercinta
ix
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Retnoningsih
Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 25 April 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Balang RT 12 RW 05 Jekani, Mondokan, Sragen
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri Tempelrejo 1 Sragen Lulus tahun 2006
2. SMP Negeri 1 Mondokan Sragen Lulus tahun 2009
3. SMA Negeri 1 Sukodono Sragen Lulus tahun 2012
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
CURICULUM VITAE .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7
1. Pengetahuan ........................................................................... 7
2. KB Suntik 3 Bulan ................................................................. 16
B. Kerangka Teori............................................................................. 23
xi
C. Kerangka Konsep ........................................................................ 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 25
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 26
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 27
E. Definisi Operasional .................................................................... 27
F. Instrumen Penelitian .................................................................... 28
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 31
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 31
I. Etika Penelitian ............................................................................ 34
J. Jadwal Penelitian ......................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum lokasi penelitian .............................................. 36
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 36
C. Pembahasan ................................................................................. 41
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................. 45
B. Saran .............................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
xii
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 23
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 24
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................... 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................... 28
Tabel 4.1 Karakteristik Berdasarkan Umur responden ................................ 38
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan ........................ 39
Tabel 4.3 Karakteristik respoden berdasarkan pendidikan .......................... 39
Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi ........................................................... 39
Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB Suntik
3 bulan di RB An-Nuur Surakarta ................................................ 40
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)
Lampiran 10. Kuesioner Validitas
Lampiran 11. Pedoman Skoring Kuesioner validitas
Lampiran 12. Kuesioner Penelitian
Lampiran 13. Pedoman Skoring Kuesioner Penelitian
Lampiran 14. Data Tabulasi Hasil Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17. Data Hasil Penelitian
Lampiran 18. Dokumentasi (Foto)
Lampiran 19. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga berencana menurut UU No 10 tahun 1992 tentang
perkembangan kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera adalah
upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan
sejatera. Tujuan utama program KB nasional adalah untuk memenuhi perintah
masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas,
menurunkan tingkat angka kematian ibu, bayi dan anak serta penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil
berkualitas (Arum dan Sujiatini, 2012).
Secara umum Keluarga Berencana (KB) dapat diartikan sebagai suatu
usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikain rupa sehingga
berdampak positif (Suratun, 2008) . Program keluarga berencana memberikan
dampak yaitu penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak. Penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi peningkatan kesejahteraan keluarga,
peningkatan derajat kesehatan peningkatan mutu dan layanan KB-KR,
peningkatan sistem pengelolaan dan kapasistas SDM, pelaksanaan tugas
pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan
pemerintahan berjalan lancar (Anggraeni dan Martini, 2012)
2
Berdasarkan data dari BKKBN (Badan Koordinasi dan Keluarga
Berencana Nasional) tahun 2012 tercatat jumlah 46.921765 KB aktif akseptor,
pengguna KB suntik sebanyak 16.791047 (46,84%), pil sebanyak 9.009.608
(25,13%), IUD sebanyak 4232672 (11,53%), implant sebanyak 3.288.557
(8,17%), MOW sebanyak 1.249.929 (3,49%), kondom sebanyak 1.123.606
(3,13%), dan MOP sebanyak 249.870 (0,70%) (Depkes RI, 2013).
Data yang diperoleh menurut Kabupaten Kota dan metode kontrasepsi
di Jawa Tengah, menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional) Provinsi Jawa Tengah tahun 2012, jumlah akseptor KB aktif
sebanyak 4.117.037 akseptor. Akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 2.241.592
(54,44%), pil sebanyak 684.914 (16,63%), IUD sebanyak 429.636 (10,43%),
implant sebanyak 374.444 (9,09%), dan MOW sebanyak 246.985 (5,99%),
kondom sebanyak 75.920 (1,84%) (Depkes RI, 2013).
Salah satu program Keluarga Berencana adalah KB suntik. Tersedia 2
jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin yaitu Depo
Medroksiprogesteron Asetat (Depo Provera) mengandung 150 mg DMPA
yang diberikan setiap tiga bulan dengan cara disuntik instramuskular (di
daerah bokong) dan Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat) yang
mengandung 200 mg noretindron enantat diberikan setiap 2 bulan dengan cara
di suntik intramuskular (Affandi, 2012).
Komitmen dari pemerintah dan tenaga kesehatan yang terkait dengan
pelayanan kontrasepsi menggunakan pendekatan mutu dan peningkatan
kualitas pelayanan terhadap keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang
3
diberikan dan strategi yang digunakan selalu berupaya memuaskan pelanggan
sehingga sekarang program KB bukan semata-mata kepentingan pemerintah
melainkan sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Masyarakat dan calon
akseptor sudah lebih memahami keuntungan dan manfaat penggunaan
kontrasepsi. Sistem pelayanan yang diberikan sekarang adalah sistem cafetaria
dimana masyarakat sudah mampu memilih sendiri cara kontrasepsi apa yang
terbaik dan cocok untuk ibu. Petugas kesehatan memberikan konseling dan
pengambil keputusan adalah pasangan suami istri (Suratun, 2009).
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 20 Oktober
2014 di RB An-Nuur Surakarta setelah dilakukan wawancara dengan
melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB sunti didapatkan 6 akseptor
(60%) sudah mengetahui tentang KB suntik 3 bulanan dan efek sampingnya
sedangkan 4 akseptor (40%) belum mengetahui efek samping dari KB Suntik
3 bulanan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dalam rangka mewujudkan visi dan
misi program KB yaitu membangun dan melestarikan pondasi yang kokoh
bagi pelaksanaan KB nasional penulis ingin mengadakan penelitian dengan
judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB Suntik 3 bulan di
RB An-Nuur Surakarta”.
B. Perumusan Masalah
“Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB
Suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta?”
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB
Suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB
suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta pada tingkat pengetahuan
baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB
suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta pada tingkat pengetahuan
cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB
suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta pada tingkat pengetahuan
kurang.
d. Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendorong tingkat
pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB suntik 3 bulan di RB An-
Nuur Surakarta.
D. Manfaat
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Sebagai tambahan referensi bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya
tentang pengetahuan tentang KB Suntik 3 bulanan.
5
2. Bagi Peneliti
Sebagai pertimbangan masukan untuk menambah wawasan tentang
pengetahuan akseptor KB tentang KB Suntik 3 bulanan.
3. Bagi Profesi
Sebagai bahan pertimbangan bagi profesi bidan dalam memberikan
pelayanan Keluarga Berencana khususnya KB Suntik 3 bulanan.
4. Bagi Institusi
a. RB An-Nuur Surakarta
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam
rangka pembinaan dan pengembangan RB Anuur Surakarta khususnya
pelayanan keluarga berencana suntik 3 bulanan.
b. Pendidikan
Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya
atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan
kebidanan khususnya keluarga berencana suntik 3 bulanan.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini pernah dilakukan yang serupa dengan penelitian yang akan
dilakukan, yaitu:
1. Qomariah L.N (2011), STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul
“Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik Di BPS Sukanti Desa
Kepatihan Kec. Selogiri Wonogiri. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
Hasil Penelitian : pengetahuan cukup baik tentang macam kontrasepsi
6
suntik terdapat 15 responden (50%), pengetahuan tentang kontraindikasi
dan indikasi dalam kategori cukup baik 16 responden (53,4%)
pengetahuan tentang cara dan waktu suntik dalam kategori cukup baik 18
responden (60%) pengetahuan tentang keuntungan dan kerugian KB
Suntik dalam kategori cukup baik 16 responden (53,3%), pengetahuan
tentang kerugian KB Suntik dalam kategori kurang baik 12 responden
(40%). Persamaan penelitian ini adalah jenis penelitian dan analisis data
sedangkan perbedaannya yaitu lokasi dan waktu, sampel penelitian.
Deskawati N (2009), STIKes Kusuma Husada dengan judul ”Pengetahuan
Akseptor Tentang KB Suntik 3 Bulanan Di Kelurahan Kuniran, Kecamatan Sine,
Kabupaten Ngawi”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
observasional, hasil penelitian pengetahuan akseptor tentang KB Suntik 3 Bulanan
di Kelurahan Kuniran, Kecamatan sine, Kabupaten Ngawi dengan kategori cukup
(46,7%). Persamaan penelitian yaitu dan variabel penelitian sedangkan perbedaan
terletak pada jenis penelitian, lokasi, waktu, sampel penelitian dan analisis data
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap
suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)
(Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), ada enam tingkat pengetahuan yang
dicapai dalam domain kognitif yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa
seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
8
menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan
sebagainya
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi
ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,
rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata
kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan
9
seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk
mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
5) Sintesa (Syntesis)
Sintesa dalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya
dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat
menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang telah ada.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara untuk
memperoleh pengetahuan, yaitu:
1) Cara Coba-Salah (Trial and Error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan
dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut
tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila
kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan
kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba
kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut
10
dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode
trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah
coba-coba.
2) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-
kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.
Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari
generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan
tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-
ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima
pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,
tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik
berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.
Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut
menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar.
3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah,
pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan
sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara
untuk memperoleh pengetahuan.
11
4) Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia
pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan
penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata
lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah
menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun
deduksi.
5) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian
ilmiah”, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research
methodology).
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Mubarak (2012), terdapat 7 faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, yaitu:
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada
orang lain agar dapat memahami hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa
semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka
menerima informasi dan pada akhirnya pengetahuan yang
dimilikinya akan semakin banyak. Sebaliknya jika seseorang
memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka akan menghambat
perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi
dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pendidikan adalah suatu
12
usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang
tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Peningkatan
pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan
tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta
pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan
kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi
dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari
masalah nyata dalam bidang kerjanya
3) Umur
Bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan
aspek fisik dan psikologis (mental). Secara garis besar,
pertumbuhan fisik terdiri atas empat (4) kategori pertumbuhan
yaitu pertumuhan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri
13
lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Perubahan ini terjadi karena
pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf
berpikir seseorang menjadi semakin matang dan dewasa. Usia
mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan
lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta
lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya
akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.
Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan
verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini
4) Minat
Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang
tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk
mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam.
5) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Orang
cenderung berusaha melupakan pengalaman yang kurang baik.
Sebaliknya jika pengalaman tersebut menyenangkan, maka secara
14
psikologis mampu menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan
membekas dalam emosi kejiawaan seseorang. Pengalaman baik ini
akhirnya dapat membentuk sikap positif dalam kehidupannya.
6) Kebudayaan lingkungan sekitar
Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap
pribadi atau seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup
dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan
sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai sikap menjaga
kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat
sekitarnya mempunyai sikap selalu menjaga kebersihan
lingkungan. Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang
tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan
menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk
kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang.
7) Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat
mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru.
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non
formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate
impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan
15
pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media
masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas
pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi
sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
e. Pengukuran Pengetahuan
Pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan
secara umum Menurut Riwidikdo (2013), maka digunakan
perhitungan sebagai berikut:
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
2. Akseptor
a. Pengertian Akseptor KB
Akseptor KB adalah anggota masyarakat yang mengikuti gerakan KB
dengan melaksanakan penggunaan alat kontrasepsi (Hartanto, 2004).
b. Macam-macam Akseptor KB
Menurut Manuaba (2010), akseptor keluarga berencana yang diikuti
oleh pasangan usia subur dapat dibagi menjadi tiga macam :
1) Akseptor atau peserta KB baru, yaitu Pasangan Usia Subur yang
pertama kali menggunakan kontrasepsi setelah mengalami
kehamilan yang berakhir dengan keguguran atau persalinan.
16
2) Akseptor atau peserta KB lama, yaitu peserta yang masih
menggunakan kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan.
3) Akseptor atau peserta KB ganti cara, yaitu peserta KB yang ganti
pemakaian dari suatu metode kontrasepsi ke metode kontrasepsi
lainnya. Kontrasepsi Suntik Depoprogestin Pengertian Kontrasepsi
berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan
kontrasepsi adalah pertemuan antara sel sperma (sel pria) yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut
(Manuaba, 2012).
3. KB Suntik
a. Pengertian
Metode suntikan KB adalah alat kontrasepsi dengan cara pemakaian
disuntikan secara Intramuscular (IM) KB suntik dipilih karena aman,
sederhana, efektif tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai
pasca persalinan (Manuaba, 2008).
b. Macam-macam kontrasepsi suntik
Menurut Suratun dkk (2008), macam kontrasepsi suntik yaitu:
1) DMPA ( Depo Medroxy Progesteron Asetat)
Golongan progestin contohnya : Depoprovera dan Progestin berisi
150 mg dalam kemasan 3ml, disuntikan tiap 3 bulan
(Manuaba, 2007). Golongan progestin dengan campuran estrogen
17
propinat, contohnya: Cyclofem, berisi hormon sintetik ( DMPA) 25
mg dan estrogen propinat 5 mg diberikan melalui injeksi setiap 4
minggu.
2) NET-EN (Norethindrone enanthate) : Noristerat
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8 minggu atau sekali
setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama (= 3 x suntikan pertama)
kemudian selanjutnya sekali setiap 12 minggu. Sediaan ini sudah
tidak tersedia lagi.
c. Cara Kerja Kontrasepsi Suntik
Menurut Manuaba (2008), cara kerja kontrasepsi suntik, yaitu :
1) Menghalangi pengeluaran Follicle Stimulating Hormon (FSH) dan
Luitenzing Hormon (LH) sehingga tidak terjadi pelepasan ovum
(ovulasi).
2) Mengentalkan lendir servik sehingga sulit ditembus spermatozoa.
3) Menyebabkan perubahan peristaltik tuba falopii sehingga konsepsi
terhambat.
4) Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk
implantasi hasil konsepsi.
d. Waktu Pemberian dan Dosis
Depo provera sangat cocok untuk program postpartum oleh karena
tidak mengganggu laktasi, dan terjadinya amenore setelah suntikan-
suntikan Depo provera tidak menggaanggu ibu-ibu yang menyusui
18
anaknya dalam masa post partum, karena dalam masa ini terjadi
amenore laktasi. Untuk program postpartum, Depo Provera disuntikan
sebaiknya sesudah air susu ibu terbentuk, yaitu kira-kira hari ke 3
sampai dengan hari ke-5. Depo provera disuntikkan dalam dosis
150 mg/cc sekali 3 bulan dan suntikan harus intramuskulus dalam.
(Sulistyawati, 2013)
e. Efektifitas Kontrasepsi Suntik
Efektivitas KB suntik memiliki efektivitas yang sangat tinggi dengan
30% kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikannya
dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan
(Sulistyawati, 2013).
f. Efek Samping Penggunaan Kontrasepsi Suntik
Menurut Suratun dkk (2008), efek samping penggunaan kontrasepsi
suntik, yaitu:
1) Gangguan haid
Gejala dan keluhan
a) Amenorea adalah tidak datangnya hadi dasleama akseptor
mengikuti suntikan KB selama 3 bulan berturut-turut atau lebih
b) Spotting adalah bercak-bercak peradarahn di luar hadi yang
terjadi selama akseptor mengikuti KB suntik
c) Mentroragia adalah pedarahan yang berlebihan di luar siklus
haid.
19
d) Menometroragia dalah datangnya darah haid yang berlebihan
jumlahnya tetapi masih dalam siklus haid.
2) Depresi
Gejala rasa lesu, tak bersemangat untuk bekerja dan melakukan
aktivitas sehari-hari
3) Keputihan ( Leukorhea )
Gejala adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari liang
senggama dan terasa mengganggu. Ini jarang terjadi pada peserta
suntik, kecuali bila berbau, panas atau terasa gatal sebaiknya
dilakukan pemeriksaan lebih lengkap untuk mengetahui adanya
infeksi, jamur atau kandida.
4) Jerawat
Timbulnya jerawat di wajah badan dapat disertai infeksi atau tidak
5) Perubahan libido
Menurunnya atau meningkatnya libido akseptor. Hal ini bersifat
subjektif dan sulit dinilai. Penurunan libido terjadi karena efek
progesterone terutama yang berisi 19 Norprogestin menyebabkan
vagina kering. Namun demikian faktor psikis juga berpengaruh
dalam hal ini
6) Rambut Rontok
Rambut rontok selama pemakaian suntikan atau bisa sampai
sesudah menghentikan suntikan penyebabnya progesterone
20
terutama 19 – Norprogestin. Mempengaruhi folikel rambut,
sehingga timbul kerontokan rambut (Depkes RI, 2006)
7) Perubahan Berat Badan
Berat badan bertambah atau turun beberapa kilogram dalam
beberapa bulan setelah pemakaian suntikan KB. Kenaikan berat
badan rata-rata untuk setiap tahun bervariasi antara 2,3 – 2,9 kg.
Disamping itu dapat juga terjadi penurunan berat badan antara 1,6
– 1,9 kg setiap tahun. Penyebabnya belum jelas peningkatan berat
badan kemungkinan disebabkan karena hormone progesterone
mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak,
sehingga lemak dibawah kulit bertambah, selain itu, hormone
progesterone juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan
menurunkan aktifitas fisik, akibatnya pemberian suntikan dapat
menyebabkan berat badan bertambah.
8) Pusing / Sakit Kepala / Migrain
Sakit kepala hebat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala
dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat belum ada
kesepakatan dikalangan para ahli mengenai penyebabnya. Hal ini
dikaitkan dengan reaksi tubuh terhadap progesterone
21
9) Mual dan Muntah
Rasa mual sampai muntah seperti hamil muda terjadi pada bulan-
bulan pertama pemakaian suntikan. Ini terjadi kemungkinan karena
reaksi tubuh terhadap hormone progesterone yang mempengaruhi
produksi asam lambung
g. Keuntungan Kontrasepsi Suntik
Menurut Sulistyawati (2013), keuntungan kontrasepsi suntik, yaitu:
1) Sangat efektif.
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang
3) Tidak terpengaruh pada hubungan suami istri
4) Tidak mengandung estrogen, sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
5) Tidak memiliki pengaruh terhadap produksi ASI
6) Efek samping sedikit
7) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
8) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai
premenopause.
9) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
10) Menurunkan kejadian tumor jinak payudara
11) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
12) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sikle cell).
h. Keterbatasan
Menurut Sulistyawati (2013), keterbatasan KB suntik, yaitu
1) Sering ditemukan gangguan haid
22
2) Klien sangat bergantung pada sarana pelayanan kesehatan (harus
kembali untuk suntik)
3) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikutnya.
4) Sering menimbulkan efek samping masalah berat badan.
5) Tidak menjamin perlidungan terhadap penularan infeksi menular
seskual, hepatitis B atau virus HIV.
6) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian penggunaan
7) Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena kerusakan atau
kelainan pada organ genitalia tetapi karena habisnya pelepasan
obat suntikan dari deponya (tempat suntikan)
8) Terjadi perubahan lipid serum dengan penggunaan jangka panjang
9) Gangguan jangka panjangnya yaitu dapat sedikit menurunkan
kepadatan tulang (densitas).
10) Pada gangguan jangka panjang juga dapat menimbulkan
kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi
(jarang), sakit kepala, gugup, atau jerawat.
23
Pengetahuan Akseptor
KB
F. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka teori
Sumber: Modifikasi Mubarak (2012), Sulistyawati, (2013)
KB Suntik 3 Bulan
1. Pengertian
2. Macam-macam
kontrasepsi suntik
3. Cara Kerja Kontrasepsi
Suntik
4. Waktu Pemberian dan
Dosis
5. Efektifitas Kontrasepsi
Suntik
6. Efek Samping Penggunaan
Kontrasepsi Suntik
7. Keuntungan Kontrasepsi
Suntik
8. Keterbatasan
1. Pengertian
2. Tingkatan Pengetahuan
3. Cara Memperoleh
Pengetahuan
4. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Pengetahuan
5. Pengukuran Pengetahuan
24
Pengetahuan Akseptor KB
tentang KB Suntik 3 bulan
Baik
Cukup
Kurang
G. Kerangka Konsep
Keterangan
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Pengalaman
6. Kebudayaan lingkungan
sekitar
7. Informasi
1.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut
Nursalam (2008), penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan
(memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini.
Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada
data faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang
digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil
pengukuran maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2012). Pada penelitian ini
menggambarkan tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB suntik 3
bulan di RB An-Nuur Surakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini dilakukan di RB An-Nuur Surakarta.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan peneliti
untuk memperoleh data penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini dilaksanakan bulan April 2015-Juni 2015.
26
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah total dari seluruh unit atau elemen dimana peneliti
tertarik. Populasi dapat berupa organisme, orang atau satu kelompok,
masyarakat, organisasi, benda, obyek, peristiwa atau laporan yang
semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik
(Silalahi, 2012). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta yang
berjumlah 60 ibu pada bulan Februari - April 2015.
2. Sampel
Sampel adalah bagian tertentu yang dipilih dari populasi
(Silalahi, 2010). Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100
maka lebih baik diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100,
maka dapat diambil 10 – 15% atau 20 – 25%. Sehingga sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di RB An-Nuur
Surakarta pada bulan Februari - April 2015 yaitu sejumlah 60 responden.
3. Teknik Pengambilan sampling
Teknik pengambilan sampling adalah suatu proses seleksi sampel
yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Dalam penelitian
ini menggunakan total sampling. Total sampling adalah cara penentuan
sampel jika jumlah populasi dijadikan sampel (Hidayat, 2011). Dalam
penelitian ini sampel yang ditentukan adalah sebanyak 60 responden.
27
D. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat
pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB suntik 3 bulan di RB An-Nuur
Surakarta.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Nama
Variabel
Pengertian Indikator Alat
Ukur
Skala
Tingkat
Pengetahuan
ibu akseptor
KB tentang
KB suntik 3
bulan
Kemampuan ibu menjawab
dengan benar KB suntik 3
bulan yang meliputi:
1. Pengertian
2. Macam-macam
3. Cara kerja
4. Waktu pemberian dan
dosis
5. Efektifitas
6. Efek samping,
7. Keuntungan
8. Keterbatasan
1. Baik
Bila nilai
responden yang
diperoleh (x) >
mean + 1 SD
2. Cukup
Bila nilai
responden mean -
1 SD ≤ x ≤ mean
+ 1 SD
3. Kurang
Bila nilai
responden yang
diperoleh (x) <
mean – 1 SD
Kuesioner Ordinal
Sumber: Suratun, dkk (2008), Sulistyawati (2013), Manuaba (2013)
28
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis. Instrumen dalam penelitian yaitu kuesioner. Kuesioner adalah
daftar pernyataan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan
respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna (Riduwan, 2012).
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup
adalah daftar pernyataan dimana sudah disediakan jawabannya
(Arikunto, 2010). Kuesioner dalam penelitian ini dengan kriteria positif
(favorable) dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah,
pernyataan negatif (unfavorable) dengan skor 0 untuk jawaban benar dan
dengan skor 1 untuk jawaban salah.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pernyataan
Variabel Indikator Pernyataan Jumlah
Soal Favourable Unfavourable
Tingkat
Pengetahuan
akseptor KB
tentang KB
suntik 3
bulan
1. Pengertian 1 2 2
2. Macam-macam
kontrasepsi suntik
3,4 5*,6 4
3. Cara Kerja
Kontrasepsi Suntik
7,10 8,9 4
4. Waktu Pemberian
dan Dosis
11,12*,14 13,15* 5
5. Efektifitas
Kontrasepsi Suntik
16,17 18,19 4
6. Efek Samping
Penggunaan
Kontrasepsi Suntik
20,22,24,
25*, 27,28
21,23*,26 9
7. Keuntungan
Kontrasepsi Suntik
30,32 29,31 4
8. Keterbatasan 34,36 33,35 4
Total 20 16 36
Sumber: Suratun, dkk (2008), Sulistyawati (2013), Manuaba (2013)
Ket: *) : pernyataan tidak valid
29
Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar
adalah alat ukur yang telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas data.
Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji
validitas dilaksanakan di RB Rufina Santosa Surakarta pada tanggal 24 Maret
2015 dengan 30 responden. Menurut Riwidikdo (2013), uji coba validitas dan
reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya
hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan bantuan
SPSS for windows versi 16.0 rumus product moment. Menurut Hidayat
(2011), rumus product moment yaitu:
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Pada penelitian ini menggunakan taraf signifikan 0,05. Dikatakan valid
apabila ρ < (0,05). Setelah dilakukan uji validitas dari 36 pernyataan
( ) ( ) }Y - Y {N }X X {
YX. - XY . N
222 2 SSS-S
SSS=
Nrxy
30
didapatkan 5 nomor tidak valid yaitu 5 (0,460) ,12 (0,231),15 (0,403),
23(0,288), 25 (0,568) dikarenakan nilai signifikan > 0,05, untuk
selanjutnya nomor yang tidak valid tidak dipergunakan dalam penelitian
karena sudah terwakili oleh pernyataan yang valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus
Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
úû
ùêë
é S-úû
ùêë
é-
=t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir
σt2
= Varians total
Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,7)
(Riwidikdo, 2013). Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan nilai alpha
cronbach’s sebesar 0,865 > (0,7). Sehingga instrumen dikatakan reliabel.
31
G. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Hidayat (2011), teknik pengumpulan data adalah cara peneliti
mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian Teknik
pengumpulan data dari primer dan data sekunder, yaitu:
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner
tentang tingkat pengetahuan akseptor KB tentang KB suntik 3 bulan di RB
An-Nuur Surakarta.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari data
rekam medik yaitu jumlah akseptor KB suntik 3 bulan di RB An-Nuur
Surakarta bulan Februari - April 2015.
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2010)
adalah: